Jaminan Mutu

download Jaminan Mutu

of 32

Transcript of Jaminan Mutu

1. Kualitas Dalam Laboratorium Analitik Lab analitik biasanya mendapat dukungan besar teknologi dan alat-alat canggih untuk memperbaiki/meningkatkan kualitas/kuantitas produk sehingga melancarkan aliran keuntungan. Teknologi tercanggih biasanya pertama digunakan dalam bidang analitik, misalnya radiotracer, spektrometer massa, NMR, ICP, dan alat-alat lainnya yang dilengkapi dengan komputer. Jaminan Mutu hanya bekerja jika dikontrol oleh analis dan memfasilitasi kualitas dibandingkan penerapan aturan-aturan sederhana. Jaminan Mutu erat kaitannya dengan kualitas Apa yang disebut kualitas? Memuaskan pelanggan? Sesuai dengan tujuan/rencana? Cocok pada hasil pertama? Banyak faktor yang menentukan kualitas laboratorium. -reputasi ilmiah/kemampuan memenangkan kontrak -latihan kerja -kualifikasi staf, pengalaman, sikap -pencapaian target kinerja -sistem kualitas, audit, review dan akreditasi Tidak ada satu pendekan yang benar-benar terbukti sempurna 2. Kualitas Manajemen Kualitas adalah isu dinamik dan luaran dari prosesnya merupakan perbaikan terus menerus (continuous improvement). Gambar 1. Proses Manajemen Kualitas Proses harus meyakinkan bahwa kita melakukan eksperimen yang benar dan kebenaran eksperimen. Sistem secara sendirian tidak dapat menghasilkan kualitas. Keperluan Spesifik SistemManusia Kerangka DokumentasiProses KerjaTrainingSumber lain Audit/ReviewPemberdayaan Tindakan Koreksi Perbaikan Kualitas Staf harus dilatih sehingga mereka dapat menyumbangkan ketrampilan dan ide-ide.Ingat ! Orang yang mempunyai motivasi dapat menggerakkan gunung. Pendekatan terhadap kualitas manajemen berkaitan dengan penekanan aturan, prosedur dokumentasi, dan sistem budaya kualitas yang memerluka energi dan inisiatif semua staf. Kemudian bergeser pada pendekatan kualitas total yang menekankan kejelasan mis, perbaikan proses kerja, dan pemberdayaan staf. Tabel 1. Perbedaan pendekatan QA Jenis Manajemen Kualitas Availabilitas Standar KreativitasDesain Riset EksperimenInterpretasi & Laporan Arahan Teknis ISO 9000 -+++++++ ISO 25 --++++++ GLP -+++++++ Visiting Group =++++++++++ Benchmarking =++++++++++ TQM =++++++++++ Project Management =-+++++++ = Tidak ada standar yang dapat diperoleh-Tidak dicakup Standar fleksibel+ Dicakup sampai tingkat tertentu Dapat diperoleh dengan kriteria ketat ++ Dicakup +++ Penekanan kuat Penilaian yang biasa digunakan lembaga akademik dan lembaga riset adalah dengan cara: Adanya Visiting Group (mewakili pelanggan atau penyandang dana), yang terdiri dari ahli bertaraf senior untuk mengevaluasi lembaga, untuk memeriksa tujuan yang dinyatakan oleh lembaga tersebut dengan penekanan kuat pada penilaian keunggulan (excellence) ilmiah, saintis dan fasilitas.Benchmarking adalah proses dimana kinerja dari aktivitas spesifik suatu organisasi dibandingkan dengan organisasi lain yang unggul (memimpin pasar, biasanya bukan kkompetitor langsung). Kegiatan ini menjadi dasar transfer teknologi dan peningkatan kualitas. TQM telah diterapkan secara intensif di Jepang dan mempunyai banyak variasi yang secara cepat diterapkan di banyak negara di dunia. TQM berdasarkan gaya kepemimpinan manajemen berdasarkan pendekanan tim, kesalahan dan kerusakan dipelajari untuk perbaikan. Metode statistik dan alat lainnya dari grup brainstorming digunakan untuk memonitor perkembangan , analisis, solusi masalah, dan menentukan perbaikan (improvement). Ada penekanan untuk belajar terus menerus (tidak berdasarkan pada aturan yang kaku). TQM cocok untuk R&D dan merupakan salah satu pendekatan bagian kreatif suatu laboratorium. Project Manajement merupakan teknik berdasarkan pada suatu struktur kerja. Pendekatan ini menunjukan bahwa kesalahan sering dihasilkan dari ketidak cocokan persyaratan, kelemahan komunikasi antar kelompok. Dalam R&D selalu ada unsur ketidak pastian kelayakan proyek, sehinga sangat penting untuk strukturisasi proyek sehingga kunci masalah teridentifikasi dan diselesaikan sebelum melaksanakan seluruh pekerjaan. Tujuan StrategiTanggungjawab Kendala Kesulitan Pembagian kerja (Pendefinisian) Alokasi sumber Penjadwalan Metode SOP Harga Tender, budget (Perencanaa) Diagram jaringan Jadwal proyek Laporan keadaan Laporan kemajuan Inspeksi Analisis kemajuan (Implementasi) Kinerja proyek Tujuan Parameter Reinforcement (Penyelesaian) Tabel 2. Perbedaan syarat standar kualitas Jenis Kualitas ManajemenISO 9000ISO 25GLP Spesifikasi tugas+++ Desain eksperimen+-- Staf++++++ Peralatan++++++ Sampling++++ Penentuan kuantitatif+++++++ Laporan/saran++/-+ Manajemen proyek++++++ Arahan teknis++++ -Tidak dicakup + Dicakup sampai tingkat tertentu ++ Dicakup +++ Dicakup dengan penekanan Gambar 2. QA Analitik Yang Baik Tabel 3 Tingkat pentingnya beberapa kegiatan terkait QA Kegiatan% Tingkat penting Pemakaian metode sudah divalidasi80 Pemakaian material pembanding74 Audit kualitas independen60 Pengujian Kecakapan analisis60 4. Sikap Terhadap QA BenchmarkingTQMQA dlm Metode Akreditasi Kecakapan analisisSistem QA Kalibrasi Sain Pelatihan Staf 3. QA Analitik Harus ada komitmen dari manajer dan seluruh staf untuk senantiasa meningkatkan kualitas. Contoh kasus: Dari 12 delegasi yang diundang untuk inter-laboratory study: Hanya 1 laboratorium terakreditasi 2 laboratorium mempersiapkan akreditasi dengan serius 3 laboratorium malas untuk diakreditasi 4 laboratorium memusuhi akreditasi 2 laboratorium tidak memperhatikan/berfikirapa yang akan dikerjakan Alasan pelanggan memanfaatkan laboratorium kimia: -56% memenuhi persyaratan nasional/internasional -50% untuk mengetahui apakah produk yang diperdagangkan sesuai spesifikasi yang diinginkan -50% untuk membantu identifikasi masalah dan penyelesaiannya -16% lainnya Gambaran assessment pihak ke 3 yang paling dihargai oleh laboratorium: -Kepercayaan yang diberikan kepada staf, manajemen dan pelanggan yang menyatakan bahwa kualitas terkontrol -Mencatat semua proses yang dilakukan, mengurangi pengulangan analisis dan mengurangi keluhan dari pelanggan. -Bantuan dan saran yang disampaikan auditor Beberapa penyebab ketidak puasan: -Adanya skema berbeda (GLP, ISO 25, ISO 9000) yang mensyaratkan laboratorium untuk mempertahankan 2 atau 3 sistem QA -Beberapa laboratorium mempunyai kesulitan dengan interpretasi perspektif ISO 25 yang ditentukan assessor, termasuk cakupan pernyataan, metode dokumentasi, pekerjaan bukan rutin (R&D), pemakaian IT, dan batasan pelaporan -Ke-tidak konsistenan assessor. Lebih menekankan pada isu ke dua dibandingkan pada yang lebih penting atau assesment tidak mendalam. Beberapa manajer laboratorium segan menentang permintaan yang tidak masuk akal -Persyaratan ISO 25 dan ISO 9000 sering terlihat kurang cocok untuk analisis kimia dibandingkan pengujian fisik dan teknik. Isu metode standar dan kalibrasi dalam kimia analitik lebih komplek -Dalam kimia analitik, kalibrasi timbanngan dan termomater adalah penting, tetapi mengontrol hilangnya analit selama ekstraksi, terjadinya kontaminasi dan interferensi, lebih penting -Kontrol dokumen adalah pusat kualitas dalam teknik produksi, tetapi kurang penting dalam kimia analitik. 5. Spesifikasi Syarat Analitik Salah satu isu yang sering diabaikan adalah spesifikasi persyaratan sehingga terjadi ketidak pastian dan kualitas hasil tidak memuaskan. Spesifikasi syarat terutama penting untuk pekerjaan investigasi dan analisis bukan rutin. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan : -Konteks analitik -Informasi yang diperlukan -Kendala waktu -Kendala biaya -Ke-tidak pastian hasil analisis -Syarat kemampuan deteksi runut -Identifikasi yang diperlukan -Syarat-syarat metode -Syarat-syarat QA/QC -Rencana analitik/syarat pembuktian 6. Analisis Kualitatif Tahap pertama kebanyakan analisis adalah beberapa bentuk identifikasi dan konfirmasi komposisi atau finger print. Variasi analisis dari senyawa murni sampai identifikasi senyawa kompleks, seperti dioksin pada tingkat runut-ultra (ultra trace) dalam matriks yang kompleks. Dalam semua kasus terdapat pertanyaan:-Sampai tingkat berapa jaminan mutu yang diperlukan -Sampai tingkat berapa jaminan mutu yang dihasilkan prosedur yang akan digunakan -Bagaimana strategi dapat dikembangkan untuk memenuhi jaminan mutu yang diperlukan Contoh: Pengadilan menanyakan bukti yang harus meyakinkan melawan keraguan yang masuk akal? Bagaimana kita dapat menentukannya?Telusur berbagai pendekatan analitik. 7. R & D -QA dapat diterapkan untuk pekerjaan analisis rutin ataupun investigasi (non-rutin) -Sampel jelas/tidak jelas asal-usulnya Dalam semua katagori investigasi diperlukan pengembangan dan validasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan: -Melakukan eksperimen yang benar dan kebenaran eksperimen -Pemakaian ilmiah unggulan -Mengelola konflik kepentingan antara kreativitas dan aturan, serta keteraturan rencana dan pelaksanaan pekerjaan -Adanya peer group yang menilai kualitas dan kuantitas luaran -Validasi metode, kalibrasi dan QC 7. Pengaturan Batas -Data analitik sering digunakan dalam keterkaitan sampel dengan peraturan, produksi atau keperluan pasar -Data hasil analisis dibandingkan dengan suatu nilai (batas) -Bagaimana data analitik yang mempunyai probabilitas distribusi, dibandingkan dengan satu nilai (batas)? -Beberapa peraturan mengharuskan tidak adanya senyawa toksik tertentu (batas nol) -Bagaimana kesimpilan dari data analisis berikut? 2 Batas (standar) 1 Kualitas terutama ditentukan oleh manusia dan pemakaian sain yang baik !!! PENGUJIAN KEMAHIRANDASAR PERBAIKAN KUALITAS LABORATORIUM Resiko bisnis Terjadinya kesalahan dalam analisis dan aktivitas pengukuran merupakan hal yang serius baik untuk laboratorium ataupun untuk pelanggan. Satu kesalahan merupakan hal yang jelek. Pengulangan kesalahan yang tidak terdeteksi adalah merupakan hal yang paling celaka (buruk). Bagi laboratorium: -Analisis menjadi mahal -Hilangnya reputasi -Penghentian kontrak -Hilangnya pelanggan -Moral staf yang rendah Bagi pelanggan -Membuat keputusan yang salah (berdasarkan hasil analisis yang tidak tepat) -Kerusakan komponen -Hilangnya kepercayaan pelanggan dan publik -Hilangnya kepercayaan terhadap analisis -Kerugian bisnis Sumber kesalahan dapat tersebar dan tidak dapat diprediksi. Kesalahan dapat berasal dari: -Staf -Peralatan -Metode -Sampling -Proses data -Lingkungan analisis Bagaimana laboratorium dapat mendeteksi kesalahan? Bagaimana laboratorium dapat menangani kesalahan? Bagaimana laboratorium mencegah terjadinya kesalahan? Bagaimana laboratorium tidak mengulang kesalahan? (Implementasikan sistem jaminan mutu yang efektif!!!) Komponen sistem jaminan mutu laboratorium: 1. Kontrol kualitas internal 2. Akreditasi laboratorium 3. Pengujian Kemahiran (Analisis) Kontrol kualitas internal Program kontrol kualitas internal yang dapat digunakan laboratorium akan bervariasi sesuai dengan tipe analisis dan pengukuran yang dilakukan. Kontrol kualitas internal dapat melibatkan teknik: 1. Penggunaan material pembanding bersertifikat (certified reference materials) 2. Pengulangan atau replikasi analisis sampel 3. Analisis statistik terhadap hasil analisis dalam suatu periode Sangat penting bagi pimpinan laboratorium untuk mengerti dan mampu mengevaluasi hasil-hasil analisis, minimal dengan pendekatan dasar statistik. Kemampuan analisis kontrol kualitas data merupakan kekuatan dalam mengembangkan kualitas laboratorium, tetapi jangan meletakan kontrol kualitas internal sebagai satu-satunya alat untuk mendeteksi dan mengeliminasi masalah. Laboratorium perlu menghubungkan jaminan mutu internalnya dengan dunia luar: akreditasi dan pengujian kemahiran (analisis) Akreditasi Akreditasi laboratorium melengkapi laboratorium dengan evaluasi independen (oleh ahli berkualitas profesional) dan pengakuan kompetensi untuk melakukan analisis tertentu. Akreditasi tidak dapat diterapkan kepada semua laboratorium (banyak laboratorium tidak terakreditasi karena hasil analisisnya tidak disajikan ke dunia luar) Pengujian kemahiran (analisis) Tujuan pengujian kemahiran adalah membandingkan kinerja laboratorium dengan laboratorium sejenis sehingga kompetensinya diketahui. Kegiatan ini membantu kontrol kualitas internal dan membantu mendiagnosa masalah sebelum banyak kehilangan waktu dan dana. Pengujian kemahiran dapat membantu mengevaluasi metode, estimasi presisi, kemungkinan memperoleh material pembanding untuk pengujian yang akan datang. Hasil pengujian kemahiran yang baik dapat juga dimanfaatkan sebagai alat marketing yang membangun kepercayaan pelanggan 2 macam pengujian kemahiran:- Pengujian antar laboratorium (Interlaboratory Testing) - Program perbandingan pengukuran Pengujian antar laboratorium Pada dasarnya sampel dibagi dan didistribusikan ke laboratorium yang terlibat dalam program, selanjutnya laboratorium melakukan analisis. Hasil analisis dikirimkan ke koordinator, nilai (hasil analisis masing-masing laboratorium) yang diperoleh dibandingkan dengan nilai sesungguhnya (estimated true value) yang diperkirakan, untuk menghasilkan indikasi kinerja masing-masing laboratorium dan kelompok secara keseluruhan. Hasil analisis masing-masing laboratorium dibandingkan dengan nilai konsensus. Program perbandingan pengukuran Dalam program ini alat-alat ukur, setelah digunakan di suatu laboratorium, kemudian digunakan di laboratorium lainnya. Hasil analisis dikirim ke koordinator. 3 5 true value 4 12 Penanganan hasil ekstrim ? Material Homogen Lab. 1Lab. 2Lab. 3Lab. N-1Lab. N.. . . . . . . . . . . . .Hasil ekstrim adalah hasil yang tidak konsisten dengan, atau jelas kaluar dari hasil-hasil penyebaran umum. Data ini harus ditangani sejak awal sehingga mereka tidak menjadikan bias estimasi parameter statistik (mean, standar deviasi. Sumber-sumber hasil ekstrim biasanya berasal dari transfer data, interpretasi atau metode yang tidak cocok, kontrol kualitas internal yang tidak memadai, staf yang tidak berpengalaman dengan metode yang dipakai. Sangat penting laboratorium secepatnya menemukan penyebab hasil ekstrim karena sangat mungkin menjadi masalah di bidang lainnya. Dalam beberapa hal, laboratorium perlu melaporkan tindakan dan penemuannya kepada Koordinator (Pengujian Kemahiran), atau meminta saran/bantuan untuk menentukan sumber masalahnya Jika hasil ekstrim tersebut merupakan data yang benar (setelah diuji berulang-ulang), data ini harus diperhitungkan dalam analisis statistik. Metrologi dan Material Pembanding dalam Validasi dan Kalibrasi Dalam persamaan reaksi kimia, perbandingan stoikiometri merupakan perbandingan jumlah mol yang bereaksi. Apakah kadar suatu zat dalam suatu bahan harus dinyatakan dalam satuan mol? Mol/mol; mol/kg; mol/L; kg/kg; kg/L Apakah tingkat ketelitian alat harus sangat teliti, misalnya berat (g) harus sampai 5 desimal? Ke-tidak Pastian suatu pengukuran bersumber dari kedapat-ulangan (repeatability, laboratorium sama sedangkan waktu bisa berbeda) dan reprodusibilitas (laboratorium dan operator berbeda) Apakah ke-tidak pastian harus sekecil mungkin? Apa yang disebut dengan Kalibrasi? Suatu tindakan (pada kondisi tertentu) untuk menentukan hubungan nilai kuantitas (hasil analisis intrumental atau analisis sistem) dengan nilai standar. Instrumen atau sistem dikatakan sudah dikalibrasi apabila dalam jangkauan tertentu kurva nilai lawan signal (respon) telah dievaluasi melawan standar pembanding termasuk dua titik dekat ujung jangkauannya. Apa yang disebut dengan Validasi? Suatu prosedur telah divalidasi jika: -respon kuantitatif menunjukkan ke-dapat ulangan yang dapat diterima -respon kuantitatif menunjukkan reprodusibilitas yang dapat diterima -(memberikan ke-tidak pastian yang dapat diterima) Bahan pembanding (Reference Materials (RMs) Merupakan bahan atau zat yang nilai-nilai sifatnya cukup homogen dan sangat layakdigunakan untuk kalibrasi suatu alat, menilai metoda penentuan, atau menandai nilai suatu bahan. Sertifikasi RMs dapat dilakukan oleh laboratorium-laboratorium yang mempunyai prosedur ilmiah terbaik dibawah kontrol yang baik untuk menetapkan ketelusuran terhadap sistem SI. Dalam kasus ini biaya seharusnya bukan menjadi halangan. Apakah TQM Ilmiah? TQM adalah pendekatan manajemen suatu organisasi berpusat pada kualitas, berdasarkan pada partisipasi semua anggota, dan bertujuan sukses jangka panjang melalui kepuasan pelanggan, dan keuntungan untuk semua anggota organisasi dan masyarakat -Semua anggota berarti semua personalia di semua depertemen dan semua tingkatan dari struktur organisasi -Kepemimpinan yang kuat dari top manajemen, edukasi, dan pelatihan untuk semua anggota organisasi adalah esensial untuk suksesnya pendekatan ini -Dalam TQM, konsep kualitas berhubungan dengan pencapaian semua tujuan manajerial -Keuntungan masyarakat berarti pemenuhan kebutuhan masyarakat Manajer laboratorium idealnya: -Seorang saintis bertanggung-jawab dimana dia sendiri dapat melakukan semua pekerjaan di laboratorium -Dikagumi oleh semua bawahannya dalam hal kualitas kemanusiaan dan perhatian yang baik terhadap bawahannya -Mampu berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan dan personalia laboratorium -Bekerja dengan baik untuk organisasi dengan perhatian khusus terhadap kepuasan pelanggan, dan menggunakan sumber daya dengan sangat ekonomis dan efisien -Peduli dengan personalia laboratorium -Peduli dengan kepentingan masyarakat (lingkungan) (Prof. Szent-Gyorgyi, penerima hadiah nobel karena penemuan vitamin C pada tahun 1936, adalah manajer yang selalu datang lebih pagi dari ahli kimia dalam timnya) Seorang manajer harus memenangkan hati dan fikiran semua bawahannya. TQM adalah semua tentang ini. METODE VALIDASI MERUPAKAN ALAT ESENSIAL DALAM TQM Istilah/singkatan yang sering digunakan: ANSI = American National Standards Institute ASQC = American Society for Quality Control BIPM = International Bureau of Weights and Measures BPR = Business Process Re-engineering CEN = Commitee of European for Standization CENAM = National Centre for Metrology CIP = Continuous Improvement Process CITAC = Co-Operation on International Traceability in Analitycal Chemistry CoI = Capability of Inspection CQI = Continuous Quality Improvement CRMs = Certified Reference Materials EAL = European Cooperation for Accreditation of Laboratories EURACHEM/WELAC = Western European Laboratory Accreditation Cooperation ISO = International Organization for StandardizationIUPAC = International Union of Pure and Applied Chemistry MEF = Method Evaluation FunctionNAMAS = National Measurement Accreditaion Service, UK NATA = National Association of Testing Authorities, Australia NIST = National Institute of Standards and Technology, USA QA = Quality Assurance QC = Quality Control SOPs = Standard Operating Procedores TQM = Total Quality Management -Dalam masyarakat moderen, hasil analisis laboratorium sering digunakan untuk memutuskan kebijakan, kesehatan, keamanan dan proteksi lingkungan, dll.-Kesalahan analisis laboratoriun dapat menjadikan penentuan analitik sangat mahal. -Dalam hubungan saling ketergantungan antar negara, memerlukan kemampuan analisis yang sebanding. -Sebagai akibatnya, laboratorium sebaiknya menerapkan sistem kualitas seperti QA (Jaminan Mutu) dan TQM. -Unsur vital dalam Jaminan Mutu adalah segala hal yang meyakinkan kualitas, termasuk staf terdidik dan terlatih, kalibrasi terdokumentasi, metode tervalidasi, kontrol kualitas, dll. -Karena kompleksitas analisis kimia moderen dapat menjadi sumber kesalahan dan ketidak-presisi-an, metode analisis harus divalidasi. Selama pemakaian, metode analisis juga perlu dikontrol secara regular dan kinerjanya perlu didokumentasikan agar hasilnya pekerjaan meyakinkan, juga guna mengurangi kesalahan dengan mengoreksi hasil untuk efek sistematik. -Metode evaluasi (validasi) harus sesuai arahan (guidelines) organisasi internasinal seperti ISO, IUPAC, EURACHEM/ WELAC, dan CEN. -Metode yang paling sering digunakan untuk memperkirakan ke-tidak pastian (uncertainty) hasil analisis adalah dengan memperkirakan ke-tidak presisi-an metode yang digunakan, namun demikian beberapa parameter berikut juga penting: linieritas, ketepatan (accuracy), limit deteksi (LOD), limit of Quantification (LOQ), dan spesifisitas sebagaimana diuraikan dalam ISO, IUPAC, CEN, dll. -Metode relatif baru untuk mengevaliasi metode analitik adalah dengan Method Evaluation Function (MEF) yang menghasilkan estimasi total kesalahan suatu metode analisis. Metode ini berdasarkan analisis Linear Least Square Regression dari penentuan konsentrasi vs konsentrasi sesungguhnya dari satu seri sampel yang mengandung analit dengan dugaan awal ada dalam jangkauan linear metode yang digunakan. -Dalam MEF dilakukan tes statistik untuk linieritas dari garis regresi dan distribusi normal (N-Score test). Metode evaluasi meyakinkan bahwa deviasi standar eksperimen adalah valid menentukan sumbangan ketidak-pastian dari efek random dan efek sistematik sebagaimana sumbangan dari analis berbeda, ketidak-pastian kalibrasi, kesalahan skala, peralatan, dan laboratorium. Efek sistematik dapat dikuantifikasi sebagai titik nol kesalahan, jika intersep terdeviasi dari nol secara signifikan, dan kesalahan proporsional jika slop terdeviasi dari satu satuan secara signifikan. Untuk hal ini harus digunakan CRMs dengan konsentrasi berbeda sesuai jangkauan yang akan dianalisis. Contoh: Eksperimen penentuan hormon adrenalin, noradrenalin. Adrenalin dan noradrenalin ditentukan dengan HPLC. Sampling: sampel darah diambil dengan venepuncture, setelah disentrifugasi serum disimpan pada -20 oC sampai analisis. Urin dikumpulkan dalam botol polipropilen 50 mL mengandung 1,0 g asam sitrat kemudian disimpan pada -20 oC. -Preparasi sampel untuk eksperimen evaluasi metode: ME-sampel disiapkan dengan mengencerkan adrenalin dan noradrenalindalam jangkauan linier yang diperkirakan (3 - 180 nmol/dm3 untuk adrenalin dan 15 - 350 nmol/dm3 untuk noradrenalin. Semua ME-sampel disiapkan dalam duplikat dan dianalisis dalam tingkat random. Setiap ME-sampel ditentukan 2 kali pada hari berbeda. Semua ME-sampel diperlakukan sebagai sampel nyata untuk analisis. - Analisis HPLC adrenalin dan noradrenalin dalam urin: Untuk analisis digunakan metode HPLC cepat katekolamin adrenalin dan noradrenalin. Epineprin (99%) dan norepineprin (99%) untuk memproduksi kalibran diperoleh dari Aldrich Chemical Company Inc. Dibuat 5 larutan kalibrasi mengandung adrenalin dan noradreanalin dalam konsentrasi 0 - 180 nmol/dm3 (adrenalin) dan 0 - 350 nmol/dm3 (noradrenalin) dengan spiking urin. Sampel urin dianalisis tanpa pretreatment. HPLC (pompa Hitachi seri L-6200A; detektor fluoresen Perkin Elmer model LS-4; auto sampler dari Waters Associates; kolom yang digunakan LichroCart RP-18 dengan ukuran partikel 5 um). - Standar deviasi adrenalin yang dihasilkan 0.97 nmol/dm3 dengan batas deteksi 2,90 nmol/dm3, sedangkan untuk noradrenalin 1,17 nmol/dm3 dengan batas deteksi 3,51 nmol/dm3. - Statistik. Semua metode analisis kimia dapat dikarakterisasi dengan MEF, didefinisikan dengan hubungan fungsional antara true value analit () dengan hasil estimasi analisis kimia (Y). Persamaan MEF adalah Y = + . Kesalahan sistematik terdiri dari 2 komponen, yaitu kesalahan titik nol (zero point error, ) dan kesalahan proporsional ( 1). Idealnya suatu analisis tidak mengandung kesalahan sistematik. Jika dilakukan analisis regresi Least Squaredan dihitung standar deviasi terhadap dan , accuracy analisis divalidasi dengan t-test jika = 0 dan = 1.Akar kuadrat dari Relative Square Mean Error (RMSE) digunakanuntuk estimasi simultan kesalah random dan sistematik. RMSE= [[/ + ( 1)]2 + (Y|/ )2] Dimana Y| adalah standar deviasi terhadap . Hasil analisis statistik menunjukkan MEF untuk noradre tidak terdeviasi dari linieritas secara signifikan; tidak ada kesalahan sistematik nilai nol ( tdak berbeda secara signifikan dari 0) namun mempunyai kesalahan proporsional ( = 0,84). Perlu ditekankan disini bahwa jumlah ME-sampel (jumlah titik) yang disertakan dalam analisis harus cukup banyak agar menghasilka SD yang dapat diterima. Dalam analisis noradrenalin SD() = 0,02 sehingga slop MEF dapat diterima untuk koreksi bias. Nilai pembanding Nilai teramati = 0 dan = 1 Analit : noradrenalin Analisis: HPLC Matriks: Urin Intersep: -0,4008 Slop: 0,8369 SD: 1,1699 Tugas: Berkaitan dengan analisis analit, tuliskan apa yang disebut dengan istilah dibawah ini dan bagaimana cara menentukannya: 1. Repeatability 2. Reproducibility 3. Uncertainty 4. Sistematic Error 5. Random error 6. Replicate analysis 7. Precision 8. Accuracy 9. ISO 9003 10.ISO 10011-3 11.ISO 10012-1 12.ISO 5725-4 IMPLEMENTASIPANDUAN STANDAR KUALITAS INTERNASIONAL (KE-TIDAK PASTIAN PENGUKURAN DALAM TQM) Ke-tidak pastian (uncertainty) mengkuantifikasi keraguan tentang ke-eksak-an suatu hasil pengukuran Beda uncertainty dengan repeatability dan reproducibility? Repeatability dan reproducibility: -Dimaksudkan untuk memperoleh hasil pengukuran -Untuk menentukan ketelitian (presisi) -Didefinisikan dengan kesesuaian antara hasil pengukuran yang diperoleh secara independen dalam kondisi yang telah ditentukan -Berhubungan dengan observasi yang merupakan informasi belakangan (setelah pengukuran dilakukan) Jumlah dan tipe kondisi eksperimen akan mempengaruhi hasil pengukuran, sehingga kondisi eksperimen dan jumlah pengulangan pengukuran harus dinyatakan dalam laporan. Ke-tidak pastian: -Menurut ISO 3534, ke-tidak pastian merupakan estimasi yang melekat pada hasil pengukuran dimana nilai sesungguhnya (true value) ada dalam jangkauan nilainya -Menentukan ketepatan (accuracy) dimana ketelitian dan nilai sesungguhnya ada di dalamnya Hasil pengukuran tergantung pada lebih banyak variabel dibandingkan dengan yang mungkin divariasi secara eksperimen, sehingga harus dievalusi menggunakan model matematik untuk menghubungkan antara berbagai parameter dengan hasil pengukuran. Ke-tidak pastian dapat dievalusi sebelum pengukuran sehingga disebut informasi awal (a priori information, informasi apriori?). Secara umum, jika ketergantungan antara hasil pengukuran X dengan parameter Y1, Y2, .........., Yi, ..........., Yn dinyatakan dengan fungsi G: X = G(Y1, Y2, .........., Yi, ..........., Yn)(1) Maka hubungan antara varian X, x2, dengan varian parameter Yi, yi2, dapat dinyatakan dengan persamaan: 2Y2n1 ii2XiYX=||.|

\|cc=(2) Kenaikan variasi kondisi Strategi sampling Standar CRMs Preparasi sample Metode pengukuran Instrumentasi Laboratorium Analis Kondisi pengukuran (temperature, kelembaban) Waktu Pengukuran Repeatability Reproducibility Ketidak pastian Kondisi eksperimenVariabilitas hasil pengukuran Variabilitas hasil penentuan replikat yang muncul dari kondisi pengukuran tidak konstan Pb dalam darah manusia dapat ditentukan menggunakan AAS grafit furnace. Prinsipnya, Pb dalam sampel darah diubah menjadi atom dalam fasa gas yang dapat mengabsorb cahaya pada panjang gelombang tertentu, kemudian absorban (A) dicatat. Untuk mengubah sinyal sample menjadi konsentrasi, dibuat kurva kalibrasi dari beberapa larutan standar yang konsentrasinya diketahui. Model matematika untuk proses pengukuran tersebut di atas: bY Yf. Co=(3) C = konsentrasi Y = sinyal sampel Yo = sinyal blangko b = slop fungsi kalibrasi f = faktor koreksi untuk mengkompensasi efek sistemik pada hasil pengukuran dari pemakaian atomisasi selama pengukuran Perkiraan hubungan antara ke-tidak pastian parameter-parameter Y dengan ke-tidak pastian C adalah: 2b22Y2o2Y22f22CbCYCYCfCo|.|

\|cc+||.|

\|cc+|.|

\|cc+|.|

\|cc=(4A) Setelah dihasilhan derivatif parsial (dengan asumsi tidak ada hubungan antara f, Y, Yo dan b) dan di masukkan dalam persamaan, diperoleh: ) (bfbfC 2Y2Y2 2b2f2 2Co+|.|

\|+(((

|.|

\|+|.|

\|=(4B) Standar deviasi sinyal sampel, Y, berasal dari beberapa komponen ke-tidak pastian. Sebelum pengukuran, sampel diencerkan dan dipipet dan dimasukkan ke dalam tanur grafit untuk pengukuran, sehingga Y proporsional dengan ke-tidak pastian faktor pengenceran dan volume pipet. Komponen-komponen ini akan mendapat kontribusi dari repeatability integrasi sinyal atomik. (((

|.|

\|+||.|

\|+ =2V2dilf2 2repeat2YVf dilY(5A) atau jika persamaan pertama disubstitusikan, diperoleh: (((

|.|

\|+||.|

\||.|

\|+ + =2V2dilf2o2repeat2YVfYfbC dil (5B) Nilai ke-tidak pastian dalam persamaan 5B ditentukan dari prosedur penentuan sesuai tabel di bawah. Misalnya, ke-tidak pastian volume pipetdiestimasi dengan memipet 18 kali cairan. Slope kalibrasi (b) dan blangko (Yo) diestimasi sebesar 0,0267s.L.umol-1 dan 0,002 s. Faktor koreksi, f, sebagai fungsi umur tabung grafit yang digunakan untuk atomisasi sampel, rata-rata 1,015 diestimasi dari 168 hasil pengukuran dengan jangkauan konsentrasi 0,1-3 umol/L Tabel 1 Nilai komponen ke-tidak pastian dalam penentuan Pb dalam darah menggunakan AAS. Sinyal atomik diperoleh dari integrasi puncak yang dinyatakan dalam detik Komponen ke-tidak pastian (standar deviasi)Nilai Repeatability sinyal sampel Ke-tidak pastian volum pipet, v/V Ke-tidak pastian faktor pengenceran, f,dil Ke-tidak pastian slop, b/b Ke-tidak pastian faktor koreksi, f/f Ke-tidak pastiansinyal blangko, Yo Ke-tidak pastian sinyal sampel, Y 0,00039 s 0,75% 0,09% 1,8% 0,86% 0,00054 s 0,00039-0,00052 s, sbg fungsi konsentrasi Tabel 2 Perbandingan standar deviasi berbagai konsentrasi Pb dalam darah pada berbagai kondisi reprodusibilitas. v adalah derajat kebebasan standar deviasi posteriori Konsentrasi umol/L PrioriPosterioriv 0,13 0,34 0,63 0,95 1,63 0,026 0,026 0,029 0,032 0,043 0,022 0,026 0,035 0,036 0,042 7 12 12 9 9 Hasil pengujian t-test menunjukkan nilai priori (apriori?) dan posteriori tidak berbeda secara signifikan. Untuk tes standar deviasi, dihitung uji statistik t ( )( )2jj2j j2jn1 i2j ijjv s vx xt == =(6) sj adalah standar deviasi posteriori dengan vj adalah derajat kebebasan, dan j standar deviasi priori (apriori?) Distribusi tj memperkirakan distribusi x2 dengan vj adalah derajat kebebasan. Dengan memakai teorema distribusi x2 diperoleh persamaan ==k1 jj j) (v t t dan==k1 jkv v Yang dapat digunakan untuk uji deviasi keseluruhan antara standar deviasi priori (apriori) dan standar deviasi posteriori Konsentrasi umol/L PrioriPosteriorivtjTest 0,13 0,34 0,63 0,95 1,63 0,026 0,026 0,029 0,032 0,043 0,022 0,026 0,035 0,036 0,042 7 12 12 9 9 5,01 12,00 17,48 11,39 8,59 P(x2vTj)>0,40 P(x2vTj)>0,40 P(x2vTj)>0,10 P(x2vTj)>0,20 P(x2vTj)>0,40 t = 44,66, v = 490,40< P(x2v=44,66)