Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa ... · dan orang kedua dan bukan bahasa...

14
Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa Betawi Sebagai Identitas JABODETABEK Oleh: Syarfina Mahya Nadila Galuh Syahbana Indraprahasta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Transcript of Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa ... · dan orang kedua dan bukan bahasa...

Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa Betawi Sebagai Identitas JABODETABEK

Oleh:

Syarfina Mahya Nadila

Galuh Syahbana Indraprahasta

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Pendahuluan Kota sebagai "organ nyata" dari organisme sosial jika mengambil analogi biologis kompleks yang melihat aspek lain kehidupan sosial sebagai sel, jaringan, dan sebagainya Comte (1875, dikutip dari Gottdiener, 1985). Lebih lanjut lagi Gottdiener (1985) menegaskan korelasi penting antara pola ekologi dan proses sosial adalah landasan bagi geografi perkotaan. Jakarta sebagai ibukota Indonesia mempunyai sejarah panjang menjadi pusat “peradaban” Indonesia sejak lama. Pemahaman-pemahaman yang lebih baik terhadap aspek sosial- budaya dalam suatu ruang akan menjadikan perencanaan Jakarta menjadi lebih baik. Meskipun pendekatan ini belum banyak digunakan, tetapi dapat dijadikan rujukan bagaimana suatu ruang tidak hanya terisi oleh komponen fisik seperti bangunan, infrastruktur, dan alam, tetapi juga komponen manusia, budaya, dan aktivitasnya.

Pendahuluan

• Jakarta lebih menitikberatkan pada modernisasi fisik dan ekonomi.

• Padahal, dibeberapa negara, kota modern justru memperlihatkan sisi kultural dengan memberi ruang bagi ekspresi kultural yang kemudian menjadi identitas kota.

• Dampak Positif dari multikultural ini adalah kekayaan akan budaya yang ada sekaligus kombinasi budaya yang tercipta

Dampak negatif adalah

Budaya asli lama justru yang menghilang seiring dengan “tersingkirnya” orang-orang Betawi dari Jakarta

Ternyata, dialek bahasa Betawi justru menjadi ciri khas budaya perkotaan (urban culture) yang menandakan sebagai totok ukur suatu masyarakat perkotaan Jakarta. Dialek Betawi ini kemudian tidak hanya menetap di Jakarta tetapi juga menyebar sebagian ke Bodetabek, sama halnya dengan urban sprawl yang terjadi di Jabodetabek

Perkembangan Budaya Jakarta

Rendy, yang dalam Sang Pemimpi

menunjukkan kemampuan menyanyinya, belajar bahasa Indonesia dengan logat

Jakarta. “Soalnya logat saya masih Belitong, melayu-melayu gitu,” ujarnya seraya tertawa

(Kompas, 25 Agustus 2011)

Bahasa Indonesia yang dilogatkan dengan lokat Jakarta akan kental

dengan logat betawi

Sejarah Betawi • Budak-budak yang dibawa oleh VOC hanya untuk

kepentingan VOC sendiri (Susan Blackburn, 20011; 20). • Percampuran dari berbagai macam unsur:

“kayak gambang kromong gitu apakah itu betul-betul betawi iya dia betawi tapi yang bisa dipungkiri disana ada unsure cinalah, ada unsure jawanya ya kan atau keroncong apa itu betawi ada unsure portugis, cara orang betawi kawin ada unsure arab ada unsure cina pake siangko gitu.” (wawancara JJ. Rizal pakar Betawi, 26 Juli 2011).

Sejumlah Penelitian Terkait Betawi Shahab (2000, dikutip dari Prabowo dkk, 1994) terdapat 4 penggolongan

orang Betawi berdasarkan tempat tinggal yaitu: Betawi Tengah, Betawi Pinggir, Betawi Udik, dan Betawi Pesisir.:

• Betawi Tengah, mendiami wilayah sekitar Gambir, Menteng, Senen, Kemayoran, Sawah Besar, dan Taman Sari.

• Betawi Pinggir, mendiami wilayah sekitar Pasar Rebo, Pasar Minggu, Pulo Gadung, Jatinegara, Kebayoran, dan Mampang Prapatan.

• Betawi Udik, mendiami kawasan sekitar Cengkareng, Tangerang, Batu Ceper, Cileduk, Ciputat, Sawangan, Cimanggis, Pondok Gede, Bekasi, Kebon Jeruk, Kebayoran Lama, Cilandak, Kramat Jati, dan Cakung

• Betawi Pesisir, mendiami wilayah sekitar

Teluk Naga, Mauk, Japad, Tanjung Priok,

Marunda, Kalapa, dan Kepulauan Seribu.

Sejumlah Penelitian Terkait Betawi

Selanjutnya, Betawi Udik memiliki dua tipe:

• Mereka yang dipengaruhi kebudayaan Cina, tinggal di bagian utara dan barat Jakarta, serta Tangerang

• Mereka yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Sunda, tinggal di sebelah timur dan selatan Jakarta, Bekasi sera Bogor. Dari segi dialek, mereka dikenal dengan sebutan Betawi Ora, yang memiliki ciri akhir kata yang berhuruf “a” menjadi “ah”, misalnya “saya’ menjadi “sayah”

Sejumlah Penelitian Terkait Betawi

Contoh percakapan antar orang Betawi yang didokumentasikan oleh Fahrizal (2001) berikut ini:

• Eman : Iim, Im….!!!

• Iim : Ngapa?

• Eman : Sini, luh!

• Eman : Siapa yang pake ni sandal?

• Iim : nggak tau. Kalo emang salah, Hadi

• Eman : Gue kepret, lu!

Urban Sprawl dan Sprawl Dialek Betawi

Sumber: P4W, LPPM IPB

Salah satunya mereka akan terinternalisasi

dengan bahasa Betawi, contoh yang paling

mudah adalah kata “gue” dan “lu”.

Kata ini merupakan kata ganti orang pertama dan orang kedua dan bukan bahasa Indonesia Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tetapi dalam

pergaulan kata ganti orang inilah yang digunakan.

Cara Dialek Betawi Dapat Menyebar

• SECARA:

– Permanen:

• Keluarga Betawi Pindah Tempat dari dalam kota Jakarta ke pinggir kota Jakarta

– Temporer

• Para penglaju yang bekerja di Jakarta

Penutup

• Aspek penyebaran budaya betawi merupakan salah satu contoh bagaimana dalam urban sprawl tidak hanya aspek fisik dan ekonomi yang terjadi, tetapi juga aspek budaya.

• dialek Betawi menjadi salah satu penciri budaya bahasa masyarakat perkotaan metropolitan Jakarta yang mana dianggap mempunyai “gengsi” tersendiri.

• Jakarta sebagai kota multikultural selayaknya dikembangkan tanpa menghilangkan budaya asli Betawi yang sudah tumbuh dan berkembang di Jakarta karena menjadi identitas yang khas, berbeda

TERIMA KASIH