JAFRI AHMADI -...
Transcript of JAFRI AHMADI -...
ANALISIS KOMPARATIF NILAI RELIGIUS PADA SYAIR
SULTAN SYARIF DAN SYAIR KHADAMUDDIN
SKRIPSI
Oleh
JAFRI AHMADI
NIM 100388201336
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Jafri Ahmadi. 2016. Analisis Komparatif Nilai Religius pada Syair Sultan Syarif
alih aksara oleh Siti Zahra Yundiafi dan Syair Khadamuddin Karya Aisyah
Sulaiman. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Pembimbing 1: Riau Wati, M.Hum., Pembimbing 2: Siti Habiba, Lc., M.Ag
Kata kunci : Komparatif, Nilai, Religius, Syair.
Syair merupakan bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
kehidupan yang juga merupakan unsur intrinsik dan ekstrinsik serta berpengaruh
dalam kehadiran sebuah karya sastra bagi dunia pendidikan. Syair Sultan Syarif
dan Syair Khadamuddin dipilih penulis karena setelah membaca syair tersebut
penulis tertarik untuk meneliti nilai-nilai religius yang terdapat dalam syair karya
Siti Zahra Yundiafi dan karya Aisyah Sulaiman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai religius yang
terkandung di dalam Syair Sutan Syarif dan Syair Khadamuddin dan
perbandingan unsur ekstrinsik khususnya nilai religius pada Syair Sultan Syarif
dan Syair Khadamuddin.
Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah seluruh halaman isi yang
terdapat dalam Syair Sultan Syarif karya Siti Zahra Yundiafi dan Syair
Khadamuddin karya Aisyah Sulaiman. Jumlah halaman yang dianalisis sebanyak
360 halaman pada Syair Sultan Syarif dan 158 halaman pada Syair Khadamuddin
dengan penggunaan nilai religius sebanyak 113 pada Syair Sultan Syarif dan
sebanyak 99 pada Syair Khadamuddin. dan terdapat tiga jenis nilai religius dalam
syair tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai religius yang sering
digunakan dalam kedua syair ini adalah nilai religius akhlak, yaitu yang
berhubungan perbuatan baik maupun perbuatan tercela.
ABSTRACT
Jafri Ahmadi. 2016. Comparative Analysis of Religious Values in the
Syair Sultan Syarif transliteration by Siti Zahra Yundiafi and Syair Khadamuddin
by Aisyah Sulaiman. Undergraduate Thesis. Study Program of Indonesian
Language and Literature, the Faculty of Education, Maritime University of Raja
Ali Haji. Supervisor 1: Riau Wati, M. Hum., Supervisor 2: Siti Habiba, Lc., M.Ag
Keywords: Comparative, Values, Religious Poetry.
Poetry is a form of literature which has values of life that is also an
element of intrinsic and extrinsic as well as influential in the presence of a literary
work for education. Syair Sultan Syarif and Syair Khadamuddin was chosenby
writer because after reading the Syair writers interested in studying the religious
values contained in the Syair works Zahra Siti Aisyah Sulaiman Yundiafi and
work.
The purpose of this study was to determine the religious values contained
in Syair Sultan Syarif and Syair Khadamuddin also comparison extrinsic elements
specifically religious values in Poetry and Poetry Khadamuddin Sultan Syarif.
In this study, the research object is the entire content of the Syair Sultan
Syarif by Siti Zahra transliterated by Yundiafi and Syair Khadamuddin by Aisyah
Sulaiman. The number of pages that were analyzed as many as 360 pages in Syair
Sultan Syarif and 158 pages on the Syair Khadamuddin with the use of the
religious value of 113 on Syair Sultan Syarif and as many as 99 in the Syair
Khadamuddin. and there are three types of religious values in the Syair. The
results showed that the religious values that are often used in both Syairs are
religious moral values, is relating the good deeds and misconduct.
1. Pendahuluan
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu
bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan
alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.
Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni
karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Karya sastra
imajinatif lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang
konotatif, dan memenuhi syarat estetika seni. Sedangkan karya sastra
nonimajinatif lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya,
cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-
syarat estetika seni.
Pembagian jenis sastra imajinatif dapat dirangkumkan dalam
bentuk puisi, fiksi, atau prosa naratif, dan drama. Dari ketiga jenis sastra
imajinatif tersebut, penulis hanya memfokuskan pada puisi. Puisi sebagai
salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya.
Puisi dikelompokkan menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru,
puisi lama berbeda dengan puisi baru, perbedaan itu bukanlah sedikit:
tentang pilihan kata, tentang susunan kalimat, tentang jalan irama, tentang
pikiran, dan perasaan yang terjelma. Menurut S. Takdir Alisjahbana
(2009:1), “Puisi lama ialah sebagian daripada kebudayaan lama yang
dipancarkan oleh masyarakat lama. Puisi lama dikelompokkan menjadi
pelbagai macam yaitu: Pantun, Syair, Gurindam, Mantra.” Dari penjabaran
puisi lama, penulis bermaksud menganalisis syair.
Syair bersumber dari kesusastraan Arab dan tumbuh memasyarakat
sekitar abad ke 13, seiring dengan masuknya agama Islam ke Nusantara.
Seperti halnya pantun, syair memiliki empat larik dalam setiap baitnya,
setiap larik terdiri atas empat kata atau antara delapan sampai dengan dua
belas suku kata. Akan tetapi syair, tidak pernah menggunakan sampiran.
Dengan kata lain, larik-larik yang terdapat pada syair memuat isi syair
tersebut. Perbedaan pantun dan syair juga terdapat pada pola rima. Apabila
pantun berpola a-b-a-b, maka syair berpola a-a-a-a.
Syair memiliki unsur kehidupan, baik nilai budaya, nilai sosial,
nilai pendidikan, nilai religius, dan lainnya. Pada Syair Sultan Syarif dan
Syair Khadamuddin, penulis menjadi tertarik untuk membandingkan nilai
religius yang terdapat pada kedua syair tersebut, karena Syair Sultan
Syarif dan Syair Khadamuddin banyak sekali terdapat pedoman dalam
kehidupan sehari-hari agar menjadi lebih positif.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan sebuah
peristiwa, benda dan keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa mempengaruhi
objek yang ditelitinya.
Metode deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian itu
dilakukan sehingga dapat diperiksa secara sistematis, baik dengan maupun
tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap
variabel-variabel yang diamati (Malik, 2010:3).
Sumber data dari penelitian ini adalah Syair Sultan Syarif dan Syair
Khadamudin. Sugiono (2009:224) menyatakan teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah book survey
atau teknik studi dokumentasi, adalah suatu cara pengumpulan data
dengan cara membaca teks. Menurut Arikunto (2010:201), “Dokumentasi
berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.” Teknik
dokumentasi yaitu dengan cara membaca berulang-ulang untuk
memproleh data dan menentukan nilai-nilai religius dalam Syair Sultan
Syarif dan Syair Khadamuddin.
3. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap Syair Sultan
Syarif dan Syair Khadamuddin, maka penulis akan mulai menguraikan
dari pengertian judul skripsi penulis “Analisis Komparatif Nilai Religius
pada Syair Sultan Syarif dan Syair Khadamuddin”.
Komparatif sama dengan perbandingan ataupun bandingan. Dua
hal ini mempunyai implikasi yang kurang lebih sama. Sastra bandingan
yaitu usaha membandingkan dua karya sastra. Dalam perbandingan ini
tidak hanya terfokus pada karya sastra tetapi juga aspek-aspek yang ada
dalam karya sastra itu sendiri. Bahkan sastra bandingan juga bisa
menggunakan teori lain sebagai alat pembandingnya. Berarti studi ini
merupakan penelitian sastra yang tidak gersang dan membosankan, sebab
di dalamnya banyak hal yang menggelitik (Endraswara, 2002:128).
Nilai religius adalah nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta
bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia. Dalam penelitian ini
nilai religius yang diambil adalah yang berhubungan dengan fiqih, tauhid,
dan akhlak.
Syair Sultan Syarif dan Syair Khadamuddin merupakan karya
sastra Indonesia lama yang menggunakan tulisan Arab Melayu, namun
telah ditransliterasi atau dialih aksara menggunakan bahasa Indonesia.
4. Simpulan dan Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam Syair Sultan Syarif dan Syair Khadamuddin
memiliki nilai religius yang berupa fiqih, tauhid, dan akhlak. Pada Syair
Sultan Syarif nilai religius fiqih terdapat sebanyak 8 bait, nilai tauhid
sebanyak 9 bait, dan nilai akhlak sebanyak 95 bait. Pada Syair
Khadamuddin nilai religius fiqih sebanyak 17 bait, nilai tauhid sebanyak, 7
bait, dan nilai akhlak sebanyak 75 bait.
Saran
Kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ataupun kepada
Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu agar Syair Sultan Syarif
dan Syair Khadamuddin diperbanyak dan bisa dibeli atau dipinjam di
perpustakaan sehingga syair tersebut dapat dibaca di rumah.
Kepada para pembaca khususnya para pemuda untuk melanjuti
penelitian ini agar lebih sempurna serta mengembangkan penelitian ini
tidak hanya pada nilai religius dalam Syair Sultan Syarif dan Syair
Khadamuddin saja akan tetapi semua jenis subjek dengan objek Syair
Sultan Syarif dan Syair Khadamuddin
Daftar Pustaka
Abdulrahim Imaduddin Muhammad M.Sc. 1982. Kuliah Tauhid. Bandung:
Perpustakaan Salman ITB.
Alisjahbana, Sultan Takdir. 2009. Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat.
Alwi, Hasan. Dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Agama RI. 2000. AL QURA’AN dan TERJEMAHANNYA. Semarang:
CV.Asy Syifa’ Semarang.
Dojosantoso. 1989. Unsur Religius Dalam Sastra Jawa. Semarang: CV. Aneka
Ilmu.
Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model,
Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.
H. Rifa’i Moh. 1978. Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Ikhwan, Mhd Munirul. 2012. “Analisis Unsur Religius Novel Ayat-Ayat Cinta
Karya Habiburrahman El Shirazy.” Skripsi. Tanjungpinang: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji. S
Jalil, Abdul dan Rahman Elmustian. 2008. Puisi Mantra. Pekanbaru: Unri Press.
Jasiman, Lc. 2011. Mengenal dan Memahami Islam. Solo: PT. Era Adicitra
Intermedia.
Malik, Abdul. 2010. Penelitian Deskriptif untuk Penelitian Bahasa, Pendidikan
dan Budaya.
Tanjungpinang: FKIP UMRAH.
Mangunwijaya, Y. B. 1982. Sastra dan Religiositas. Jakarta: Sinar Harapan.
Muhammad Teungku, Ash-Shiddieqy Hasbi. 2012. Sejarah & Pengantar Ilmu
Tauhid / Kalam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Nasrul HS, S.Pd. I., MA. 2015. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Putra, Harry Suryadi. 2012. “Analisis Nilai-Nilai Moral Yang Terkandung Pada
Buku Kumpulan Syair Anak Negeri Karya Muhammad Candra.” Skripsi.
Tanjungpinang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Maritim Raja Ali Haji.
Ramadhani, Darlia Putri. 2012. “Analisis Nilai-Nilai Religius Novel Burung-
Burung Cahaya Karya Jusuf A.N.” Skripsi. Tanjungpinang: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Riau, Aisyah Sulaiman. 1345 Hijrah/1926M. Syair Khadamuddin. Singapura:
Matba’ah Al Ahmadiah.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Suryana,dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara.
Susilawati, Susi. 2013. “Analisis Nilai-Nilai Tunjuk Ajar Melayu Dalam Syair
Khadamuddin Karya Aisyah Sulaiman.” Skripsi. Tanjungpinang:Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Trim, Bambang. 2008. Meng-Install Akhlak Anak. Jakarta: Hamdalah.
Triswanto, Sugeng D. 2010. Trik Menulis Skripsi & Menghadapi Presentasi
Bebas Stres. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang:
UMRAH press.
Yasyin, Sulchan. 1997. Kamus lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.
Yundiafi, Siti Zahra. 2010. Syair Sultan Syarif. Jakarta: Pusat Bahasa.