IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah...

54
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Secara administratif Kecamatan Cilengkrang terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cilengkrang adalah kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yang merupakan wilayah hasil pemekaran perubahan batas wilayah berdasarkan PP No. 16 Tahun 1987, dibentuk pada tahun 1989 sebagai pemekaran dari Kecamatan Ujung Berung. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lembang, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cileunyi, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ujung Berung, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cimenyan. Luas wilayah Kecematan Cilengkrang tercatat 3.011,95 Ha. Kecamatan Cilengkrang terdiri dari 6 desa yaitu desa Girimekar dengan luas wilayah sebesar 510,24 Ha, desa Cipanjalu dengan luas wilayah 1.156,73 Ha, desa Jatiendah dengan luas wilayah 92,40 Ha, desa Ciporeat dengan luas wilayah 558,89 Ha, desa Melatiwangi dengan luas wilayah 256,49 Ha dan desa Cilengkrang dengan luas wilayah 558,89 Ha. Secara umum daerah Kecamatan Cilengkrang merupakan daerah berbukit yang terdiri dari daratan dengan ketinggian 700 mdpl s/d 1.300 dpl. Suhu udara didaerah penelitian berkisar antara 19-23 o C. Dengan suhu yang berkisar antara 19- 23 o C merupakan daerah dengan kisaran suhu dimana dapat dipelihara sapi perah. Ketinggian di daerah tropis merupakan hal yang penting untuk sapi perah yang berasal dari iklim sedang atau sapi keturunan untuk dapat mempertahankan produksi susunya, karena tempat yang tinggi (1.000 mdpl) dapat dicapai suhu antara 15-21 o C yang merupakan suhu udara yang ideal untuk pemeliharaan sapi

Transcript of IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah...

30

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Keadaan Fisik Daerah Penelitian

Secara administratif Kecamatan Cilengkrang terletak di Kabupaten

Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cilengkrang adalah kecamatan di

wilayah Kabupaten Bandung yang merupakan wilayah hasil pemekaran

perubahan batas wilayah berdasarkan PP No. 16 Tahun 1987, dibentuk pada tahun

1989 sebagai pemekaran dari Kecamatan Ujung Berung. Di sebelah Utara

berbatasan dengan Kecamatan Lembang, di sebelah Timur berbatasan dengan

Kecamatan Cileunyi, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ujung

Berung, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cimenyan. Luas

wilayah Kecematan Cilengkrang tercatat 3.011,95 Ha. Kecamatan Cilengkrang

terdiri dari 6 desa yaitu desa Girimekar dengan luas wilayah sebesar 510,24 Ha,

desa Cipanjalu dengan luas wilayah 1.156,73 Ha, desa Jatiendah dengan luas

wilayah 92,40 Ha, desa Ciporeat dengan luas wilayah 558,89 Ha, desa

Melatiwangi dengan luas wilayah 256,49 Ha dan desa Cilengkrang dengan luas

wilayah 558,89 Ha.

Secara umum daerah Kecamatan Cilengkrang merupakan daerah berbukit

yang terdiri dari daratan dengan ketinggian 700 mdpl s/d 1.300 dpl. Suhu udara

didaerah penelitian berkisar antara 19-23oC. Dengan suhu yang berkisar antara 19-

23oC merupakan daerah dengan kisaran suhu dimana dapat dipelihara sapi perah.

Ketinggian di daerah tropis merupakan hal yang penting untuk sapi perah yang

berasal dari iklim sedang atau sapi keturunan untuk dapat mempertahankan

produksi susunya, karena tempat yang tinggi (1.000 mdpl) dapat dicapai suhu

antara 15-21oC yang merupakan suhu udara yang ideal untuk pemeliharaan sapi

31

perah jenis Fries Holland yang umunya banyak dimiliki oleh peternak (Sudono,

1990).

4.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi Daerah Penelitian

Untuk mengetahui kedaan sosial dan ekonomi pada penduduk di

Kecamatan Cilengkrang maka dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya :

1. Aspek Pendidikan

Pendidikan merupakan sumber daya terpenting, karena melalui

sekolah/pendidikan formal dan informal senantiasa dipelihara bahkan terus

dipertajam sehingga manusia dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan,

menimbulkan gagasan-gagasan, adanya penemuan-penemuan, dan dapat

meningkatkan berbagai kegiatan membangun (dari segi kehidupannya), dengan

adanya pendidikan pengetahuan seseorang akan secara cepat didapat atau

tersampaikan (Mardikanto dan Sutarni, 1982). Dari aspek pendidikan penduduk

Kecamatan Cilengkrang, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Cilengkrang

No Pendidikan Jumlah

(orang) (%)

1 Belum bersekolah 3.862 8,50

2 Tidak bersekolah 3.975 8,75

3 Tamatan SD 17.614 38,77

4 Tamatan SMP 9.346 20,57

5 Tamatan SMA 5.943 13,08

6 Tamatan perguruan tinggi 4.693 10,33

Jumlah 45.433 100,00

(Sumber : Monografi Kecamatan Cilengkrang Tahun 2013)

Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan

Cilengkrang sebagian besar adalah tamatan sekolah dasar (SD) dengan 38,77%,

rata-rata penduduk yang berprofesi sebagai peternak dan petani hanya

mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar meskipun ada sebagian peternak

32

dan petani mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Dari tabel tersebut dapat

dilihat bahwa rata-rata tingkat pendidikan di Kecamatan Cilengkrang sampai pada

tingkat SD dan SMP, masih kurangnya penduduk yang mengenyam pendidikan

perguruan tinggi menandakan tingkat pendidikan penduduk Kecamatan

Cilengkrang masih kurang.

2. Aspek Ekonomi

Ekonomi merupakan aspek yang mengkaji tentang pengurusan daya

material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup manusia. Aspek ekonomi juga menunjukkan tingkat kemakmuran

masyarakat pada suatu wilayah. Secara ekonomi penduduk di Kecamatan

Cilengkrang terdapat berbagai tingkat ekonomi. Adapun mata pencaharian

penduduk kecamatan Cilengkrang adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Penduduk Kecamatan Cilengkrang Berdasarkan Mata Pencaharian

No Pendidikan Jumlah

(orang) (%)

1 Petani 2.394 15,16

2 Pengrajin/industri kecil 29 0,18

3 Buruh industri 736 4,66

4 Buruh bangunan 1.145 7,30

5 Buruh tani 1.010 6,39

6 Buruh perkebunan 600 3,80

7 Pedagang 145 0,91

8 PNS 198 1,25

9 TNI/Polri 261 1,65

10 Pensiunan 360 2,28

11 Peternak 8.905 56,42

Jumlah 15.783 100,00

(Sumber : Monografi Kecamatan Cilengkrang Tahun 2013)

Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk di

Kecamatn Cilengkrang umumnya adalah peternak (56,42%) dan petani (15,16%)

hal ini ditunjukan dengan pemanfaatan lahan pertanian seluas 1200 Ha untuk

33

lahan bercocok tanam baik padi maupun sayuran. Topografi daerah Kecamatan

Cilengkrang merupakan daerah berbukit dengan ketinggian dan suhu yang ideal

untuk beternak sapi perah, dari tabel diatas masyarakat Kecamatan Cilengkrang

yang bermata pencaharian sebagai peternak sebesar 56,42% yang mayoritasnya

berada pada desa Cilengkrang untuk ternak sapi perah. Selain beternak sapi perah

masyarakat Kecamatan Cilengkrang juga beternak sapi potong, kambing etawa,

domba, ayam dan itik.

3. Aspek Sosial

Keadaan sosial pada suatu wilayah merupakan kondisi yang

menggambarkan tentang hal yang berkaitan dengan perbuatan penduduknya di

wilayah tersebut. Penduduk di Kecamatan Cilengkrang umunya adalah peternak.

Hewan ternak yang mereka pelihara pun bermacam-macam diantaranya adalah

sapi perah, sapi potong, kambing etawa, domba, ayam dan itik. Skala beternak

penduduknya pun beragam pada ternak sapi perah umunya peternak masih

tradisional mereka belum mampu berkembang pada peternakan dengan

menggunakan teknologi terbaru sehingga produksi susu yang dihasilkan belum

menampakan kemajuan. Inovasi yang digunakan dalam beternak pun masih

kurang berkembang, ini terbukti dari masih minimnya sarana dan prasarana yang

ada pada kandang ternak sapi perah mereka yang menyebabkan hasil dan kualitas

susu menjadi kurang optimal.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya pada awalnya merupakan satu-

satunya usaha persusuan di wilayah Kecamatan Cilengkrang yang menetapkan

harga susu untuk peternak, akan tetapi seiring berjalannya waktu KUD Sinar Jaya

tidak lagi menjadi satu-satunya penampung susu untuk wilayah Kecamatan

Cilengkrang. Hal ini disebabkan karena peternak tidak memiliki posisi tawar

34

terhadap harga susu sehingga peternak mencari alternatif lain (kolektor susu)

untuk menjual susu yang diproduksi selain kepada KUD Sinar Jaya.

Masyarakat di Kecamatan Cilengkrang umumnya masih mempunyai

solidaritas yang cukup tinggi, apalagi di kalangan peternak. Hubungan antara

penduduk yang berprofesi sebagai peternak dengan peternak lainnya masih

tumbuh dengan kuat karena mereka memiliki kesamaan dalam hal kepentingan

dan tujuan, oleh karena itu banyak dari mereka bergabung dengan koperasi karena

mengikuti peternak lain di sekitarnya yang telah lebih dulu bergabung dengan

koperasi. Hubungan peternak dengan KUD Sinar Jaya pada awalnya berjalan

dengan harmonis dan menjadikan KUD Sinar Jaya sebagai salah satu KUD yang

sukses terutama pada bidang usaha sapi perah. Seiring dengan berjalannya waktu,

terjadi permasalahan yang dihadapi oleh KUD Sinar Jaya sehingga menyebabkan

KUD Sinar Jaya mengalami kebangkrutan. Hal ini menyebabkan terjadinya

pergantian kepengurusan KUD Sinar Jaya. Beberapa peternak sapi perah juga ada

yang memutuskan untuk keluar dari keanggotaan KUD Sinar Jaya.

4.2. Keadaan Umum Koperasi Unit Desa Sinar Jaya

4.2.1. Sejarah Koperasi Unit Desa Sinar Jaya

Pada tahun 1974 tokoh-tokoh masyarakat di Desa Cilengkrang yang

sebagian besar petani antara lain : H. KM. Saman, Tisna Atmaja dan Omon

Partawijaya (Alm) mendirikan Lembaga Koperasi Desa yang diberi nama

BUUD/KUD Sinar Jaya. Kegaiatan/Unit usaha yang dijalankan pada waktu itu

terdiri dari Unit Simpan Pinjam, Unit Pertanian dan Unit Penyediaan bahan

makanan dengan jumlah anggota sebanyak 50 orang. Pada tanggal 10 Maret 1977

secara resmi KUD Sinar Jaya berdiri dengan memperoleh Badan Hukum Nomor :

6586/BH/DK-10/20 dengan wilayah kerja sebanyak 4 desa yaitu : Desa

35

Pakemitan, Cipadung, Ciporeat dan Desa Cilengkrang dengan jumlah anggota

yang semakin bertambah menjadi 142 orang.

Demi merealisasikan tujuan KUD Sinar Jaya yaitu mensejahterakan

anggotanya, maka pada tahun 1980 KUD Sinar Jaya memperoleh bantuan kredit

sapi dari Pemerintah melalui Bank BRI Cabang Bandung sebanyak 50 ekor

dengan nilai kredit sebesar Rp. 92.150.000,00. Dengan diperolehnya kredit sapi

tersebut, maka mata pencaharian penduduk diwilayah kerja KUD Sinar Jaya

khususnya yang berada di kaki gunung Manglayang yang tadi ya sebagian besar

menjadi penebang kayu bakar dihutan-hutan secara bertahap dialihkan menjadi

peternak sapi perah.

Perkembangan kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh KUD Sinar Jaya

dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan perkembangan ini perlu ditunjang

oleh sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satu upaya untuk lebih

meningkatkan pelayanan kepada anggota, maka pada tahun 1988 tepatnya tanggal

29 Oktober 1988 KUD Sinar Jaya mulai menempati kantor barunya yang

dibangun diatas lahan seluas 714 m2 dengan lokasi yang sangat strategis untuk

dijangkau oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Peresmian gedung kantor

KUD Sinar Jaya yang berlantai dua dan masih berdiri megah sampai sekarang ini

dilaksanakan oleh Menteri Koperasi waktu itu yaitu Bapak Bustanil Arifin SH.

Berkat adanya upaya yang begitu kuat dari seluruh unsur yang ada di KUD

Sinar Jaya baik itu Pengurus, karyawan maupun anggotanya untuk

mengembangkan/memajukan koperasinya, maka penghargaan demi penghargaan

telah diperoleh mulai dari tingkat Kabupaten sampai terakhir menjadi Koperasi

Teladan Utama Tingkat Nasional selama lima tahum berturut-turut. Tanggal 8

April 1996 KUD Sinar Jaya memperoleh Badan Hukum yang baru yang telah

36

disesuaikan dengan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

dengan Nomor : 6586/BH/PAD/KWK/10/IV/1996.

Daerah wilayah KUD Sinar Jaya kecamatan cibiru, kota Bandung terdiri

dari 7 kelompok, yaitu : Cipatat I, Cipatat II, Pasar Angin, Garung, Cipulus,

Cikoneng dan Palalangon. Dari semua kelompok yang ada hanya tinggal

kelompok peternak dari Cipulus serta beberapa orang peternak dari Garung dan

Palalangon yang masih setia menyetorkan produksi susunya pada KUD Sinar

Jaya, sedangkan kelompok lainnya telah beralih pada kolektor.

4.2.2. Azas dan Tujuan KUD Sinar Jaya

1. KUD Sinar Jaya berazaskan kekeluargaan

2. KUD Sinar Jaya bertujuan :

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan kemajuan daerah

kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat

adil makmur berdasarkan Pancasila.

b. Mempersatukan, mengarahkan, membina dan mengembangkan potensi,

daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan

mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan makmur yang merata.

c. Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan anggota dan masyarakat.

d. Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.

4.2.3. Visi dan Misi KUD Sinar Jaya

Visi KUD Sinar Jaya : "Pencapaian pendapatan anggota yang layak

melalui perangkat organisasi yang professional didukung permodalan yang kuat".

Misi KUD Sinar Jaya : "Pendidikan anggota yang berkelanjutan,

penguatan permodalan, perbaikan mutu genetik sapi perah dan penerapan

teknologi sistem informasi disegala bidang."

37

4.2.4. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa Sinar Jaya

Struktur tertinggi pada KUD Sinar Jaya terletak pada rapat anggota

tahunan (RAT), akan tetapi operasional pada KUD Sinar Jaya akan diatur oleh

ketua umum yang kemudian akan melaporkannya pada rapat anggota tahunan.

Ketua umum membawahi pengurus KUD Sinar Jaya yang terdiri dari sekertaris

dan bendahara, selain itu terdapat juga pengawas yang bertugas mengawasi

kinerja para pengurus. Selain itu, ketua umum juga bertanggung jawab atas

manajer umum yang terdiri dari manajer unit perkreditan dan jasa, manajer

perdagangan dan distribusi serta manajer unit peternakan. Berikut alur struktur

organisasi pada KUD Sinar Jaya :

Ilustrasi 2. Struktur Organisasi KUD Sinar Jaya

Ketua Umum

Drs. Iwan Triswandi

Sekertaris

Atang Sutisna

Bagian Umum

Dian Indriani

Adm. Unit SP

Nani Sumardi

Pengawas

Dede Suhana

Ka. Unit SP

Dudung Arifin

Bendahara

Erny Irbaningsih

Unit Peternakan

Widarwati

38

Terdapat satu perbedaan dari struktur kepengurusan KUD Sinar Jaya

periode sekarang yaitu dengan adanya penasehat. Penasehat ini berfungsi untuk

menyampaikan aspirasi dari semua anggota KUD Sinar Jaya dan juga memantau

anggota. Mengingat sekarang KUD Sinar Jaya sedang berusaha untuk

mendapatkan anggotanya kembali inilah salah satu langkah KUD Sinar Jaya

untuk memperbaiki kinerjanya. Penasehat dipilih dari mantan kepengurusan

periode terdahulu yang telah menjadi bagian dari KUD Sinar Jaya dalam waktu

yang cukup lama. Hal ini dimaksudkan agar penasehat tersebut memberikan

masukan kepada KUD Sinar Jaya dari apa yang didapatkan dari anggota KUD

Sinar Jaya. Penasehat mempunyai tugas yang berbeda dengan pengawas. Adapun

nama pengawas KUD Sinar Jaya dari periode 2012 sampai sekarang yaitu bapak

Hudaya yang merupakan mantan pengurus KUD Sinar Jaya yang sudah lama

bergabung dengan KUD Sinar Jaya.

4.2.5. Kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa Sinar Jaya

Aktifitas usaha yang ada pada KUD Sinar Jaya dibagi menjadi 3 bagian

unit usaha, yaitu :

A. Unit Perkreditan dan Jasa

1. Sub Unit Simpan Pinjam

Unit usaha simpan pinjam di KUD Sinar Jaya bertujuan untuk membantu

baik anggota maupun masyarakat umum yang memerlukan modal usaha ataupun

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan yang dikelola oleh sub unit

simpan pinjam terdiri dari simpan pinjam umum dan khusus. Simpan pinjam

umum adalah untuk anggota KUD Sinar Jaya, yang mempunyai hak mendapatkan

pelayanan dari unit simpan pinjam dimana penghasilannya tidak berasal dari

usaha peternakan sapi perah dimana cara pembayarannya yaitu dengan diberikan

39

waktu 10 bulan dengan tingkat bunga 2%. Untuk simpan pinjam khusus yaitu

untuk anggota peternak sapi perah dimana cara pembayarannya diperhitungkan

dari produksi susu yang disetorkan atau yang dijual melalui unit sapi perah.

2. Unit Kredit Candak Kulak (KCK)

Unit kredit candak kulak ini bertujuan untuk pengembangan usaha mikro

anggota, misalnya untuk usaha warung, toko, bengkel, dll. Syarat yang harus

dipenuhi untuk menjadi anggota kredit candak kulak ini yaitu ; domisili tetap, foto

copy kartu keluarga, foto copy KTP, serta mengisi formulir yang telah disediakan

oleh pihak KUD Sinar Jaya. Cara penyetoran KCK yaitu bisa setiap hari, setiap

minggu ataupun setiap bulan.

3. Sub Unit Jasa

Kegiatan Jasa yang dilakukan oleh KUD Sinar Jaya berupa jasa pelayanan

rekening listrik dan jasa pelayanan rekening telepon. Koperasi Unit Desa Sinar

Jaya bekerja sama dengan PT.PLN (Persero) APJ Bandung yang khusus untuk

pembayaran rekening listrik. Untuk pembayaran rekening telepon KUD Sinar

Jaya melakukan kerjasama dengan PT. TELKOM.

B. Unit Perdagangan

1. Unit Warung Serba Ada (WASERDA)

Warung serba ada (WASERDA) merupakan kegiatan yang dikelola oleh

unit perdagangan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun

kebutuhan sehari-hari anggota serta karyawan pun dapat membeli baik tunai

maupun kredit. Pada periode saat ini unit warung serba ada (WASERDA) tidak

dibuka untuk anggota melainkan hanya untuk penyedia kebutuhan karyawan, hal

ini dikarenakan anggota KUD Sinar Jaya yang semakin hari semakin berkurang

40

sehingga pihak KUD Sinar Jaya belum berminat membuka kembali unit

WASERDA.

C. Unit Peternakan

1. Sub Unit Sapi Perah

Sub unit sapi perah KUD Sinar Jaya dahulu merupakan sub unit andalan.

Pada awalnya, sub unit sapi perah merupakan sub unit yang memiliki penerimaan

hasil usaha yang paling besar dibandingkan dengan unit usaha yang lainnya,

namun seiring dengan timbulnya masalaha yang hingga kini sulit diatasi

menyebabkan unit sapi perah ini mengalami kemunduran yang cukup signifikan.

Tetapi saat ini sub unit sapi perah perlahan mulai mengalami peningkatan

kembali.

2. Sub Unit Pakan Ternak

Sub unit pakan ternak KUD Sinar Jaya dahulu merupakan salah satu

andalan setelah unit sapi perah, hal ini dikarenakan untuk menunjang produksi

susu yang optimal diperlukan pakan yang mendukung. Awalnya sub unit ini

didirikan untuk memenuhi kebutuhan pakan yang berkualitas dalam bentuk

konsentrat. Akan tetapi seiring dengan kemunduran sub unit sapi perah, sub unit

pakan ternak pun tidak berkembang bahkan saat ini pakan yang disediakan dalam

bentuk konsentrat oleh KUD Sinar Jaya merupakan konsentrat yang dibeli dari

supplier sehingga tidak ada kegiatan pembuatan konsentrat. Hal ini disebabkan

oleh jumlah anggota KUD Sinar Jaya yang semakin menurun dari tahun ke tahun.

4.3. Keadaan Umum Peternakan Sapi Perah Di Cilengkrang

Peternakan sapi perah di Cilengkrang sangat tersebar, namun yang menjadi

anggota KUD Sinar Jaya hanya ada satu kelompok yaitu kelompok desa Cipulus

dengan jumlah 38 anggota peternak sapi perah. Hal ini disebabkan banyak

41

peternak yang berpindah menyetorkan produksi susunya pada kolektor susu lain.

Kepemilikannya beragam ada yang hanya memiliki 2 ekor dan ada juga yang

mencapai 335 ekor sapi perah. Peternak sapi perah di desa Cipulus memberikan

pakan kepada ternaknya berupa pakan hijauan, pakan konsentrat serta ampas tahu.

Pakan hijauan yang diberikan biasanya adalah rumput gajah atau rumput raja,

mereka mendapatkan rumput tersebut dari kebun yang berada di sekitar

Kecamatan Cilengkrang. Peternak mengambil rumput pada siang hari. Hijauan

diberikan kepada ternak sehari tiga kali yaitu pagi, siang dan sore hari. Pakan

konsentrat biasanya mereka membeli langsung dari pabrik konsentrat yang ada di

lembang atau di pangalengan, pemberiannya yaitu dua kali sehari pada pagi dan

sore hari. Ampas tahu didapatkan dari sisa hasil produksi dari pabrik tahu, untuk

ampas tahu diberikan satu kali sehari yaitu pada siang hari.

Produksi susu pada peternakan sapi perah di desa Cipulus ini beragam, ada

yang hanya menyetorkan 15 liter/hari dan ada pula yang hingga mencapai 515

liter/hari, disesuaikan dengan jumlah populasi ternak yang dimiliki peternak.

Untuk menyetorkan susu dari peternak ke KUD Sinar Jaya dilakukan dua kali

yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan menggunakan kendaraan yang dimiliki

oleh KUD Sinar Jaya dan ada pula peternak yang menggunakan kendaraan

pribadi. Peternak sapi perah di desa Cipulus biasanya memandikan ternaknya dua

kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan. Hal

tersebut dilakukan untuk menjaga kebersihan susu yang akan diperah, karena

ambing harus dalam keadaan yang bersih dan higienis.

42

4.4. Identitas Informan

4.4.1. Umur Informan

Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambahnya umur, semakin banyak pula informasi yang dijumpai dan

semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Umur

informan rata-rata berada pada kisaran 35-55 tahun. Keadaan umur informan

beragam, tetapi rata-rata berumur di atas 30 tahun. Informan yang berasal dari

pengurus KUD Sinar Jaya dan peternak anggota KUD Sinar Jaya ini berjumlah 7

orang. Berikut adalah tabel umur informan dalam penelitian :

Tabel 3. Umur Informan

No Umur Jumlah

(orang) (%)

1 31 - 40 tahun 1 14,29

2 41 - 50 tahun 4 57,13

3 51 - 60 tahun 1 14,29

4 61 - 70 tahun 1 14,29

Jumlah 7 100,00

(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)

Menurut Adwilaga (1982) bahwa kelompok usia produktif adalah

kelompok yang berusia antara 15-55 tahun. Tabel di atas menunjukkan bahwa

sebagian besar informan berusia 41-50 tahun yang berarti sebagian besar

informan masih termasuk kepada kelompok usia produktif. Jika suatu usaha

dijalankan oleh kelompok orang yang masih berusia produktif diharapkan usaha

tersebut berjalan optimal.

4.4.2. Pengalaman Bekerja Informan Pengurus KUD Sinar Jaya

Lamanya waktu atau masa kerja seseorang pada sebuah perusahaan akan

mempengaruhi pemahaman tugas-tugas dalam suatu pekerjaan. Semakin lama

bekerja maka tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki akan semakin

43

luas. Lamanya bekerja pengurus KUD Sinar Jaya akan mempengaruhi kinerja

pengurus terhadap kemajuan koperasi. Dari keseluruhan informan dari pihak

KUD Sinar Jaya, ketiganya mempunyai pengalaman kerja > 10 tahun, bahkan

salah satu dari informan tersebut sudah bergabung dengan KUD Sinar Jaya sejak

tahun 1981 yang berarti sudah 36 tahun bekerja dengan KUD Sinar Jaya, salah

seorang informan lain mempunyai pengalaman bekerja selama 33 tahun dan

seorang informan lainnya sudah bekerja selama 31 tahun, sehingga total informan

pengurus KUD Sinar Jaya adalah sebanyak 3 orang.

Lama bergabung pengurus dan koperasi rata-rata sudah >10 tahun yang

termasuk kedalam anggota koperasi pada periode sebelumnya, namun saat terjadi

pergantian kepengurusan ketiga informan tersebut diangkat menjadi pengurus

yang baru karena dinilai dapat mengelola KUD Sinar Jaya dengan berbagai

pengalaman yang dimiliki. Serta lama bekerja juga menjadi salah satu

pertimbangan bahwa informasi yang diperoleh akan lebih banyak.

4.4.3. Pengalaman Beternak Informan Peternak Anggota KUD Sinar Jaya

Semakin lama waktu kerja seseorang akan mempengaruhi pada

pengetahuan dan keterampilan, sehingga penguasaan terhadap pekerjaan dan

peralatan dalam melaksanakan tugas akan lebih baik. Lama beternak informan

peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menentukan keberhasilan dalam

menjalankan bisnis usaha sapi perah termasuk dalam penentuan menjual hasil

produksi susu. Informan yang terdiri dari kalangan peternak sebanyak 4 orang.

Dari 4 orang peternak tersebut rata-rata mempunyai pengalaman bekerja selama >

10 tahun, rata-rata dari 3 orang anggota peternak telah bergabung dengan KUD

selama 20, dan 1 peternak lain sudah bergabung selama 31 tahun.

44

Dari data tersebut menggambarkan bahwa rata-rata informan mempunyai

pengalaman beternak > 10 tahun. Dengan pengalaman beternak yang cukup lama

peternak akan lebih teliti dalam menjual hasil produksi susu agar mendapatkan

keuntungan yang sesuai. Seperti yang diungkapkan oleh Nasoetion (1999) bahwa

pengetahuan muncul akibat adanya pengalaman semasa hidup dari seseorang.

Pengalaman diperlukan untuk mendukung atau menolak suatu hal karena

pengalaman seseorang menjadi proses pembelajaran dalam menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi.

4.4.4. Tingkat Pendidikan Informan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang

keberhasilan dalam melakukan sebuah usaha, dengan asumsi bahwa pendidikan

yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola

usaha. Tingkat pendidikan informan dalam penelitian ini beragam mulai dari

tamatan sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi (Sarjana), hanya sedikit

informan yang mengenyam pendidikan lebih tinggi, berikut adalah tabel tingkat

pendidikan informan :

Tabel 4. Tingkat Pendidikan Informan

No Pendidikan Jumlah

(orang) (%)

1 Tamatan SD 4 57,14

2 Tamatan SMA 2 28,57

3 Tamatan Perguruan Tinggi 1 14,29

Jumlah 7 100,00

(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)

Dari data diatas menunjukkan rata-rata pendidikan informan hanya

tamatan sekolah dasar, informan mayoritas adalah peternak sapi perah yang

menjadi anggota KUD Sinar Jaya.

45

4.5. Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak di KUD Sinar Jaya

Motivasi berprestasi di definsikan sebagai usaha kerja untuk menambah

atau menguasai setinggi mungkin kemampuan diri dalam semua aktivitas yang

standar mutunya telah diusahakan, dimana penentuan aktivitas mungkin diperoleh

antara lain kesuksesan dan kegagalan. Pengurus dan peternak yang memiliki

motivasi berprestasi menjalankan usaha koperasi dan usaha ternaknya dengan

sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan

yang dihasilkannya. Motivasi berprestasi pengurus dan peternak KUD Sinar Jaya

dapat dilihat dari (1) cermat melihat peluang, (2) berani mengambil resiko

moderat, (3) memiliki percaya diri yang tinggi, (4) mempunyai sikap tanggung

jawab individu dan (5) memiliki kemampuan berorganisasi.

Awal masa krisis yang menimpa KUD Sinar Jaya adalah sekitar tahun

2006. Saat itu timbul kekhawatiran dari pihak pengurus serta peternak yang masih

menjadi anggota KUD Sinar Jaya. Semakin hari kepercayaan anggota koperasi

terhadap KUD Sinar Jaya semakin menurun. Puncaknya pada tahun 2008 KUD

Sinar Jaya mengalami kebangkrutan. Beberapa anggota dan peternak memutuskan

untuk keluar dari keanggotaan KUD Sinar Jaya.

Anggota yang masih ingin meneruskan perjuangan KUD Sinar Jaya

akhirnya melalui Rapat diangkat menjadi pengurus. Hal tersebut terjadi karena

mereka masih memiliki kepercayaan bahwa KUD Sinar Jaya akan mampu bangkit

kembali. Diduga adanya motivasi berprestasi yang dimiliki oleh pengurus dan

peternak sapi perah sehingga memiliki kemauan untuk kembali membangun KUD

Sinar Jaya.

46

4.5.1. Cermat Melihat Peluang

Cermat adalah ketelitian atau seksama (KBBI). Cermat melihat peluang

adalah ketelitian dalam melihat kesempatan/peluang dalam sebuah usaha. Sikap

cermat merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya karakter yang kuat.

Seseorang yang cermat akan memiliki tingkat kepekaan yang tinggi sehingga

berhati-hati dalam menjalankan tugas, teliti dan akurat dalam segala hal.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya para pengurus KUD cermat

dalam melihat peluang, yaitu mempunyai target pemasaran susu agar dapat

menarik Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk membeli susu dari KUD Sinar

Jaya, karena susu sifatnya mudah rusak, dan di KUD Sinar Jaya tidak mempunyai

cooling box sehingga susu yang disetorkan peternak harus segera didistribusikan

dan tentu kualitas harus dijaga. Hal tersebut dilakukan agar target pasar terpenuhi.

Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Susu hasil produksi KUD Sinar Jaya kan biasanya dijual ke individu

secara langsung dan ada juga yang disetorkan ke KPSBU Lembang

soalnya disini engga ada cooling box, jadi harus langsung didistribusikan.

KPSBU selama ini selalu menerima hasil produksi susu dari kami karena

memang sama sama dibawah naungan GKSI juga. Caranya agar IPS

tertarik membeli susu dari kita yaitu pastinya kualitas susunya harus

dijaga." (EI, 52 tahun).

Hal tersebut juga diperkuat oleh penuturan Ketua di KUD Sinar Jaya yaitu :

"Tentunya KUD Sinar Jaya harus mempunyai target pemasaran, supaya

target kebutuhan susu masyarakat terpenuhi. Di KUD Sinar Jaya kan

tidak ada mesin pendingin sehingga susu dalam keadaan hangat baru

diperah dari ambing sapi harus segera didistribusikan. Biasanya dijual

secara individu untuk kembali dijual eceran atau dijual ke KPSBU, sejauh

ini mereka selalu menerima berapapun hasi produksi dari koperasi kami.

Tentunya untuk itu yang utama kami harus menjaga kualitas susu agar

tidak rusak." (IT, 50 tahun).

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini sangat cermat dalam melihat

peluang. Mereka memperhatikan target pemasaran susu yang diproduksi.

47

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya tidak mempunyai mesin pendingin (cooling

box) karena keterbatasan modal sehingga susu yang baru diperah dari ambing sapi

perah dalam keadaan masih hangat harus segera diditribusikan karena sifat susu

yang mudah rusak apabila tidak mendapat perlakuan dalam waktu yang lama.

Kualitas susu adalah hal utama yang harus dijaga agar kebersihannya terjamin.

Target pemasaran harus terpenuhi karena susu sangat banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat. Organisasi Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) selama ini

selalu menaungi KUD Sinar Jaya dalam hal pemasaran susu hasil produksi.

Pemasaran susu dilakukan dengan dua cara yaitu secara eceran dan ada

juga yang dijual kepada KPSBU Lembang. Berdasarkan LPJ (Laporan

Pertanggungjawaban) pengurus, Koperasi Unit Desa Sinar Jaya juga melakukan

kerjasama dengan PT. ISAM dalam hal pemasaran produk susu Alam Murni,

dimana KUD Sinar Jaya berperan sebagai distributornya serta menaikan harga

susu di tingkat peternak menjadi Rp 4.250,00 per liter agar peternak sapi perah

(non anggota) tertarik untuk bekerja sama dengan KUD Sinar Jaya. Hal ini tentu

menguntungkan bagi KUD Sinar Jaya karena dapat menaikan produksi demi

memenuhi kebutuhan pasar, yaitu dengan memperluas relasi untuk bekerjasama.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya juga cermat

dalam melihat peluang, yaitu mempunyai cara/teknik pemeliharaan sapi perah

yang baik agar mampu menghasilkan ternak yang berproduksi tinggi.

Pengetahuan mengenai cara pemeliharaan yang baik tersebut didapatkan pada saat

diadakan pelatihan dari instansi, baik GKSI ataupun Dinas Peternakan kepada

para peternak atau juga didapatkan dari informasi sesama peternak sapi perah.

Ketua kelompok peternak desa Cipulus menuturkan bahwa :

48

"Mulai ada sapi perah tahun 1982, dulu ada sapi perah bukan bantuan

tapi kredit dari bank Bukopin dan BRI. Sebenarnya rata-rata produksi

susu sapi perah saya setiap hari menghasilkan 10-13 liter, 6-9 liter pagi

dan 4 liter sore, tapi produksi tidak pernah turun dan selalu ada setiap

hari. Teknik atau cara pemeliharaan sapi supaya selalu berproduksi saya

dapat saat diadakan pelatihan dari GKSI atau dari sesama peternak aja

biasanya tukar informasi. Rata-rata dari pakan hijauan dikasih nya tiga

kali pas pagi, siang dan sore. Kalau pagi sama sore ditambah konsentrat

sama ampas tahu. Selain itu mah sama aja kayak peternak lainnya". (US,

68 tahun).

Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya selama ini

sangat memperhatikan cara pemeliharaan sapi perah agar ternaknya mampu

menghasilkan produksi susu yang tinggi. Cara pemeliharaan sapi perah di desa

Cipulus yaitu dengan memberikan pakan berupa hijauan sebanyak tiga kali pada

pagi, siang dan sore hari. Pagi dan sore hari biasanya ditambahkan konsentrat.

Peternak juga menambahkan ampas tahu pada pakan, karena dipercaya dengan

menambahkan ampas tahu dapat membuat ternak sapi perah menghasilkan

produksi susu yang lebih tinggi. Pakan tambahan selain hijauan tersebut berguna

untuk tetap mempertahankan produksi susu yang dihasilkan agar tetap mengalami

peningkatan. Pengetahuan tersebut didapatkan dari pelatihan peternak yang

diadakan oleh GKSI sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produksi. Hal

ini tentu akan menguntungkan KUD, karena jika peternak melakukan teknik

pemeliharaan ternak yang baik maka akan menaikan produksi.

4.5.2. Berani Mengambil Resiko Moderat

Resiko merupakan ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa

kerugian (Salim, 2005). Moderat artinya adalah berkecenderungan ke arah

dimensi atau jalan tengah (KBBI). Resiko moderat artinya resiko yang diambil

tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah (pertengahan). Berani mengambil

49

resiko moderat antara lain dapat dikatakan bahwa berani mengambil resiko yang

berada di pertengahan.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Pada KUD Sinar Jaya pengurus berani mengambil resiko moderat, yaitu

melakukan pinjaman dana untuk pengelolaan koperasi. Ketua KUD Sinar Jaya

menuturkan bahwa :

"Kalau untuk meminjam dana kami pinjam nya ke GKSI bukan ke bank.

Karena kalo ke GKSI lebih aman istilahnya karena kan GKSI yang

menaungi KUD dan jaminannya juga dari hasil susu yang diproduksi di

KUD. Kalau pinjam ke bank kan bunga nya lebih besar, dan kami tidak

mau ada kejadian seperti dulu lagi berhubungan dengan pihak bank.

Uang hasil pinjaman digunakan untuk simpanan dan pengelolaan di

koperasi ini".(IT, 50 tahun).

Gabungan Kelompok Susu Indonesia (GKSI) selama ini menjadi

organisasi yang menaungi KUD Sinar Jaya. Pengurus KUD selama ini melakukan

pinjaman dana kepada GKSI dengan jaminannya adalah susu hasil produksi yang

disetorkan ke KUD Sinar Jaya. Dana pinjaman digunakan untuk melakukan

pengelolaan di KUD khususnya untuk uang simpanan bagi para anggota KUD

Sinar Jaya. Mereka mempercayakan kepada GKSI karena dinilai lebih aman

dengan jaminan yang tidak sulit, sedangkan apabila meminjam kepada bank tentu

jaminannya akan lebih sulit. Pembayaran oleh KUD kepada GKSI dilakukan

selama satu tahun dengan cara dicicil setiap bulannya. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan hubungan kerjasama dengan GKSI dan demi menambah biaya

untuk pengelolaan koperasi agar dapat ditingkatkan lagi.

Berikut adalah besarnya pinjaman dana KUD Sinar Jaya kepada GKSI :

50

Tabel 5. Pinjaman KUD Sinar Jaya kepada GKSI Tahun 2013-2016

No Tahun Pinjaman

1 2013 Rp. 50.000.000,00 2 2014 Rp. 65.000.000,00

3 2015 Rp. 65.000.000,00

4 2016 Rp. 80.000.000,00

Sumber : Adm. Keuangan KUD Sinar Jaya

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya selama ini juga

berani mengambil resiko moderat, yaitu melakukan pinjaman dana kepada KUD

Sinar Jaya untuk pengelolaan peternakan. Ketua kelompok peternak menuturkan

bahwa :

"Kalau dulu kan kami pinjam ke bank, tapi di kepengurusan baru ini kita

tidak lagi berhubungan dengan pihak bank melainkan pinjam ke KUD aja

sekarang mah soalnya lebih enak, jaminannya hanya susu hasil produksi

aja. Uang pinjaman digunakan untuk menambah modal, beli pakan

dan untuk uang simpanan juga kalau sewaktu-waktu dibutuhkan". (US, 68

tahun)

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga selama ini melakukan

pinjaman dana kepada KUD Sinar Jaya karena lebih mudah dan jaminannya

hanya susu hasil produksi sapi perah. Bagi para peternak anggota KUD yang ingin

meminjam dana dapat melalui Unit Simpan Pinjam (USP) dengan bunga 2% per

bulan. Dana pinjaman digunakan untuk melakukan pengelolaan di peternakan

seperti membeli pakan, dan uang untuk simpanan apabila sewaktu-waktu

dibutuhkan untuk kebutuhan pengelolaan peternakan lainnya. Setelah adanya

masalah antara KUD Sinar Jaya dengan bank otomatis membuat peternak juga

enggan meminjam uang kepada bank dikhawatiran menimbulkan masalah

kembali. Mereka memanfaatkan USP tersebut sebagai tempat untuk memfasilitasi

pinjaman dana ketika dibutuhkan. Pembayaran pinjaman peternak kepada KUD

dilakukan dengan cara memotong uang yang dihasilkan dari penjualan/penyetoran

51

susu peternak kepada KUD. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan

kerjasama antara peternak dan koperasi, juga untuk meningkatkan pengelolaan

peternakan agar lebih baik lagi.

Berikut adalah pinjaman dana beberapa peternak kepada KUD Sinar Jaya

tahun 2016 :

Tabel 6. Pinjaman Peternak kepada KUD Sinar Jaya Tahun 2016

No Nama Pinjaman

1 Ade Yaya Rp. 800.000,00 2 Mulus Rp. 1.200.000,00

3 Karma Rp. 500.000,00

4 Anan Tarma Rp. 2.100.000,00

5 Mulyana Rp. 500.000,00

6 A. Heri Rp. 2.000.000,00

7 Kundang Rp. 1.500.000,00

8 Rahmat Rp. 800.000,00

9 Lesmana Rp. 1.000.000,00

10 Didi Rp. 2.500.000,00

(Sumber : Adm. Keuangan KUD Sinar Jaya)

4.5.3. Memiliki Percaya Diri Yang Tinggi

Percaya diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri

sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana

orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri

(Rahmat, 2000). Memiliki percaya diri yang tinggi merupakan adanya sikap

individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan

yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya,

bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh orang lain.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Pengurus di KUD Sinar Jaya memiliki percaya diri yang tinggi, yaitu

mempunyai target produksi koperasi. Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan

bahwa :

52

"Untuk target pastinya kami ingin tinggi lagi seperti dahulu ya 14000 liter

setiap hari, tapi mengingat sarana prasarana saat ini kan tidak

mendukung. Jadi 3000 liter saja sudah cukup untuk saat ini kalau

disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Tapi ditakutkan

kalau produksi banyak nanti kualitas susu turun kan lebih berbahaya. Jadi

kita tetap target utama harus menjaga kualitas susu saja dulu." (EI, 52

tahun).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua KUD Sinar Jaya yang menuturkan

bahwa :

"Sebenarnya untuk target sih kami ingin memperbaiki internal koperasi

terlebih dahulu, seperti sarana dan prasarana yang mendukung. Baru lah

kami menaikan target produksi susu. Untuk saat ini kami memproduksi

kurang lebih 3000 liter susu saja sudah pencapaian yang sangat tinggi

dibandingkan 7 tahun lalu hanya 300 liter saja. Tentunya target ini

menjadikan para pengurus untuk lebih giat lagi dalam bekerja agar mampu

mencapai target produksi yang diinginkan." (IT, 50 tahun).

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini memiliki target produksi. Periode

kepengurusan baru KUD Sinar Jaya pada tahun 2010 hanya menghasilkan 300

liter susu setiap harinya, namun seiring berjalannya waktu mengalami

peningkatan produksi menjadi 3000 liter setiap harinya. Pengurus saat ini fokus

pada pembenahan internal, sarana serta prasarana yang ada di KUD Sinar Jaya.

Pengurus yakin apabila ketiga hal tersebut sudah semakin baik maka produksi

susu di KUD akan meningkat pula. Untuk saat ini pencapaian tersebut dirasa

sudah sangat cukup apabila dibandingkan dengan 7 tahun yang lalu. Pengurus

tentu harus mempunyai target produksi agar semakin terpacu untuk bekerja lebih

baik lagi dan meningkatkan semangatnya dalam bekerja.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga memiliki percaya diri

yang tinggi, yaitu mempunyai target produksi susu yang tinggi. Salah seorang

peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Pengennya sih produksi susu seperti dulu lagi bisa mencapai 15-18 liter

setiap harinya untuk satu ekor sapi. Tapi sekarang mah cuma sampai 10-

53

11 liter aja setiap hari nya. Tapi segini juga udah bersyukur kalau

dibandingkan saat KUD jatuh, itu turun sekali produksi susu mungkin

karena sistem KUD nya lagi tidak baik. Tapi setelah kepengurusan baru

ada peningkatan lah. Saat ini kan KUD masih mencoba bangkit lagi jadi

kita para peternak juga maklum dan sangat mengetahui keadaan KUD."

(D, 36 tahun).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua Kelompok peternak anggota KUD Sinar

Jaya yang menuturkan bahwa :

"Dulu pernah sampai 20 liter per hari, tapi setelah terjadinya kejatuhan di

KUD kan tahun 2010 itu seperti merangkak lagi dari awal. Saat itu

produksi susu nya masih sedikit karena sapi nya juga jadi sedikit dan

keadaan KUD nya sedang tidak baik. Tapi sekarang sapi nya sudah

bertambah dan produksi susu otomatis bertambah. Dengan keadaan

KUD sekarang sudah jauh lebih baik lah seekor sapi menghasilkan 10

liter susu per hari. Pasti kalo keinginan mah produksi nya seperti dulu

lagi, mencapai 15-20 liter per harinya." (US, 68 tahun).

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai target

produksi susu. Hasil produksi susu tiap ekor sapi perah saat ini mencapai 10-12

liter/hari, hal tersebut merupakan peningkatan produksi apabila membandingkan 7

tahun lalu yang hanya bisa menghasilkan 8-9 liter susu saja. Peternak

menargetkan untuk mampu mencapai poduksi susu 15-18 liter susu untuk

kedepannya. Tentunya mereka menyadari bahwa keinginan tersebut harus disertai

dengan peningkatan kualitas dalam hal teknik beternak agar lebih baik lagi.

Peternak anggota KUD Sinar Jaya rutin dalam mengikuti pelatihan yang diadakan

oleh instansi, baik GKSI atau Dinas Peternakan. Para peternak yakin bahwa

semakin mereka mempunyai pengetahuan yang lebih luas maka dapat

memperbaiki cara beternak agar mampu meningkatkan produksi susu ternaknya.

4.5.4. Mempunyai Sikap Tanggung Jawab Individual

Tanggung Jawab adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu

kewajiban karena adanya dorongan di dalam dirinya, biasanya disebut juga

dengan panggilan jiwa (Abdullah, 2010). Tanggung jawab individual antara lain

54

tingkah laku atau perbuatan seseorang dalam perwujudan kesadaran akan

kewajibannya.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini mempunyai sikap tanggung jawab

individual, yaitu melakukan tugasnya sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai

pengurus koperasi. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Pastinya disini semuanya bekerja atas job atau tugasnya masing-masing.

Job tersebut mengacunya pada tugas dan kewajiban sebagai pengurus

koperasi. Sebenarnya sih setiap pengurus bisa melakukan job lain karena

udah ada pengalaman dan kalau ada pelatihan juga, jadi semuanya serba

bisa. Fungsinya kita kerja mengacu pada tupoksi itu kan supaya lebih

terarah dan tahu betul apa yang akan kita kerjakan." (AS, 60 tahun).

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan

bahwa :

"Setiap unsur koperasi, baik ketua, pengurus, karyawan maupun anggota

KUD Sinar Jaya mempunyai job description masing-masing. Tentu job

description tersebut mengacu pada tugas pengurus koperasi. Namun

di KUD ini dalam realisasinya kita sama-sama membantu pekerjaan

pengurus lainnya. Setiap pengurus tidak hanya ahli dalam bidangnya saja

namun ahli dalam bidang lainnya juga. Karena para pengurus koperasi

disini adalah anggota lama koperasi sehingga sudah berpengalaman."

(IT, 50 tahun).

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini bekerja berdasarkan job

description masing-masing yang mengarah pada tugas dan kewajiban pengurus

koperasi. Tugas dan kewajiban pengurus diantaranya adalah menyelenggarakan

dan mengendalikan usaha koperasi, mengajukan Rencana Kerja (RK) dan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Koperasi, menyelenggarakan

rapat anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

kepengurusannya. Hal-hal tersebut dikerjakan oleh pengurus koperasi selama

kepengurusan. Pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh pengurus dilakukan

55

berdasarkan tugas dan kewajiban agar lebih terarah dan sesuai dengan

pedomannya.

Pengurus KUD Sinar Jaya pada periode ini merupakan anggota lama pada

KUD Sinar Jaya sebelum terjadinya krisis, sehingga mereka memiliki cukup

banyak pengalaman dalam melakukan pekerjaan dibidang lainnya. Pengurus di

KUD Sinar Jaya saling membantu antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya,

namun tidak jarang terjadi perselisihan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Perselisihan tersebut biasanya diawali karena adanya miss communication, tetapi

itu hanya perselisihan sesaat karena biasanya dalam waktu dekat mereka kembali

rukun.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai sikap

tanggung jawab individu, yaitu melakukan kewajibannya sebagai anggota

koperasi. Salah seorang peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menuturkan

bahwa :

"Sebagai salah satu anggota peternak mah ya paling kewajibannya harus

setor susu setiap hari ke KUD. Kalau dari harga di KUD mah naik turun,

tapi sekarang lagi naik jadi Rp.4.250,- kalau di kolektor katanya

Rp.4.200,-. Terus kewajiban lainnya kalau punya pinjaman harus rajin

bayarnya aja, lagian bunganya lebih rendah kalau untuk anggota

peternak mah". (IS, 42 tahun).

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua kelompok peternak sapi perah anggota

KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :

"Selama ini kan KUD Sinar Jaya menaungi para peternak sapi perah

khusunya untuk desa Cipulus ini. Kita juga sebagai peternak harus

bersikap jujur kan ke KUD. Kalau dari kewajibannya yang pasti untuk

setiap hari setor susu ke KUD, pembayaran bunga pinjaman harus tepat

waktu jangan macet, harus bisa meningkatkan cara beternak biar bisa

naikin produksi susu lebih banyak, kan nanti bisa setor susu ke KUD nya

lebih banyak. Semuanya dibantu oleh KUD apalagi dulu sebelum KUD

krisis kan banyak kesejahteraannya. Makanya sekarang kita sebagai

56

peternak juga harus bisa balas budi lah istilahnya mah ke KUD teh." (US,

68 tahun).

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini selalu

bertanggung jawab atas kewajibannya kepada koperasi. Koperasi Unit Desa

(KUD) Sinar Jaya selama ini sangat berjasa terhadap kelangsungan hidup

beberapa peternak yang berada di lingkungan Kecamatan Cilengkrang khususnya

Desa Cipulus. Kewajiban para peternak terhadap KUD Sinar Jaya adalah dengan

menyetorkan susu hasil produksi ternak mereka dan tetap konsisten untuk tidak

menyetorkannya kepada kolektor susu lain, selain itu untuk anggota peternak yang

meminjam uang harus membayar bunga secara tepat waktu, dan sebagai peternak

harus mampu meningkatkan taraf pengelolaan peternakannya agar mampu

menghasilkan produksi susu sapi perah yang semakin banyak agar susu yang

disetorkan ke KUD Sinar Jaya akan bertambah banyak pula. Hal tersebut

merupakan beberapa tanggung jawab para peternak sapi perah terhadap KUD

Sinar Jaya yang selama ini telah menaungi mereka yang dilakukan agar peternak

selalu mengingat tanggungjawabnya sebagai anggota koperasi.

4.5.5. Memiliki Kemampuan Berorganisasi

Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan tugas

dalam pekerjaan tertentu (Robbins, 2003). Kemampuan organisasi adalah sifat

yang lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat

menyelesaikan pekerjaannya didalam organisasi. Karyawan dalam suatu

organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki

kemampuan untuk bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan

memainkan peranan utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan

57

adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang di miliki dan

dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Pengurus KUD Sinar Jaya selama ini mempunyai kemampuan

berorganisasi, yaitu mampu melaksanakan fungsi manajemen organisasi didalam

pekerjaannya. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Semua pekerjaan yang dilakukan disini pastinya tersktruktur

berdasarkan manajemen organisasi. Kalau perencanaan dan pengaturan

kan saat RAT juga dibahas, kalau pelaksaan ya sehari-hari kan dalam

pekerjaan dilaksanakan, nah di KUD ini ada pengawas yang bertugas

mengawasi pengelolaan kegiatan di KUD. Jadi mengacu pada manajemen

organisasi." (AS, 60 tahun)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan

bahwa :

"Idealnya memang harus ada perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan

pengawasan itu ya. Untuk perencanaan dan pengaturan kan saat RAT

dicantumkan juga RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja), kalau

pelaksanaan itu kan berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dan

kalau pengawasan kebetulan di KUD kami ada pengawas yang dipilih

langsung oleh para anggota. Dan semuanya itu kami mengarah kepada

POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)." (IT, 50 tahun).

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini melaksanakan fungsi manajemen

organisasi dalam melakukan pekerjaannya di KUD Sinar Jaya. Perencanaan dan

pengaturan mengenai program kerja yang akan dilaksanakan dibahas saat

diadakan Rapat Akhir Tahun (RAT) yaitu berupa penyusunan Rencana Kerja

(RK) untuk satu tahun kedepan seperti pembentukan panitia untuk acara

penyuluhan kepada peternak yang diadakan 3 bulan sekali serta pembentukan

jadwal dan tugas dalam menghadiri workhop/seminar dengan instansi bidang

peternakan seperti Dinas peternakan atau GKSI. Panitia dalam acara penyuluhan

serta tim yang menghadiri workshop tersebut mampu melakukan tugasnya

masing-masing. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengarah pada fungsi manajemen

58

organisasi yaitu Perencanaan (Planning), Pengaturan (Organizing), Pelaksanaan

(Actuating) dan Pengawasan (Controlling). Fungsi manajemen organisasi

dilaksanakan agar seluruh kegiatan terlaksana secara terstruktur.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai

kemampuan berorganisasi, yaitu melaksanakan fungsi manajemen dalam

pengelolaan peternakan sapi perah mereka. Salah seorang peternak sapi perah

anggota KUD Sinar Jaya mengatakan bahwa :

"Di dalam beternak juga ada teknik nya tersendiri kan supaya bisa

menghasilkan produksi tinggi. Nah saya juga tentu harus pandai

melakukan manajemen nya. Kalau untuk perencanaan mungkin itu dulu

jauh jauh hari sebelum beternak sudah dipikirkan, kalau untuk pengaturan

setiap hari sambil berjalan, seperti pakannya bagaimana, apa saja, terus

kebersihannya, produksi susunya, saluran pembuangannya itu semua kan

termasuk pengaturan. Pelaksanaan ya itu tadi berhubungan juga di

kegiatan beternak sehari-hari, nah kalau pengawasan kan suka ada dari

pihak KUD yang kontrol kesini. Mereka juga suka kasih saran sama para

peternak." (R, 58 tahun).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota

KUD Sinar Jaya yang menuturkan bahwa :

"Disini sebelumnya para peternak kan suka dikasih pelatihan tentang

manajemen beternak yang baik itu seperti apa. Dan kalau dilihat para

peternak disini langsung menerapkannya. Kalau secara perencanaannya

mungkin dari jenis ternak apa, pakannya apa saja, beli pakannya dimana,

pemerahan bagaimana, susunya dikemanakan, limbahnya dikemanakan

itu kami sudah rencanakan. Untuk pengaturan dan pelaksanaan itu saat

sehari-hari dalam beternak kami lakukan yang sebelumnya sudah

direncanakan. Kalau untuk pengawasan, ada pengawas yang memang

pengurus KUD biasanya kontrol kesini tentang sapi, tentang produksi

susu juga. Disini peternak semua sudah bisa me-manajemen

peternakannya, karena ya itu pelatihan dari GKSI dan informasi sesama

peternak juga." (US, 68 tahun).

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini mampu

melaksanakan fungsi manajemen dalam beternak sehingga dapat menghasilkan

59

produksi susu yang tinggi. Pengelolaan peternakan yang dilakukan mengacu pada

fungsi manajemen organisasi (POAC). Peternak melakukan pembentukan

kelompok dan jadwal untuk menghadiri seminar/workshop yang diadakan instansi

bidang peternakan selain itu peternak menyusun jadwal untuk diskusi sesama

peternak mengenai peternakan sapi perah mereka (misalnya pemeliharaan, pakan,

reproduksi, produksi, dll) yang dihadiri pengawas dari KUD Sinar Jaya.

Perencanaan pengelolaan peternakan membahas mengenai apa saja jenis

sapi yang akan diternakkan, apa saja jenis pakan yang akan diberikan, bagaimana

pengaturan kebersihan dan kesehatan ternak, kemana hasil produksi susu akan

dijual dan kemana saluran limbah peternakan. Beberapa hal tersebut sudah

dipikirkan ketika para peternak akan memulai usaha peternakan. Pengaturan

peternakan didapatkan saat ada pelatihan dari GKSI yang merupakan pelaksanaan

juga, karena dilakukan bersamaan ketika berlangsungnya kegiatan peternakan

sehari-hari yang sebelumnya telah direncanakan. Pengawasan dilakukan oleh

pengurus KUD Sinar Jaya yang mengontrol ke kandang setiap 1-2 kali dalam satu

minggu. Pengawas biasanya memperhatikan kesehatan sapi dan memberikan

saran kepada peternak agar lebih baik kedepannya. Seluruh kegiatan para peternak

sapi perah berdasarkan fungsi manajemen organisasi. Hal tersebut dilakukan agar

sesuai dan terstruktur.

60

Tabel 7. Peran Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak

No Indikator Pengurus Peternak

1 Cermat Melihat

Peluang

Memanfaatkan kerjasama

dengan GKSI, dan

melakukan kerjasama

dengan PT. ISAM sebagai

distributor produk susu

Alam Murni, serta menaikan

harga susu tingkat peternak.

Mengikuti pelatihan dari

GKSI agar menambah

ilmu pengetahuan

tentang teknik beternak.

2 Berani

Mengambil

Resiko Moderat

Melakukan pinjaman dana

kepada GKSI dengan

jaminan berupa susu hasil

produksi saja.

Melakukan pinjaman

dana kepada KUD Sinar

Jaya melalui USP (Unit

Simpan Pinjam) yang

jaminannya hanya berupa

susu hasil produksi.

3 Memiliki

Percaya Diri

Yang Tinggi

Pengurus KUD Sinar Jaya

mempunyai target produksi,

tahun 2010 hanya produksi

300 liter/hari, sekarang

mampu mencapai 3000

liter/hari.

Peternak anggota KUD

Sinar Jaya mempunyai

target produksi tahun

2010 yaitu 8-9

liter/ekor/hari, sekarang

mampu mencapai 10-12

liter/hari.

4 Mempunyai

Sikap Tanggung

Jawab

Individual

Pengurus di KUD Sinar

Jaya bekerja berdasarkan

job description masing-

masing.

Peternak anggota KUD

Sinar Jaya bertanggung

jawab akan

kewajibannya pada

koperasi, yaitu konsisten

dalam hal menyetorkan

susu hasil produksi pada

KUD.

5 Memiliki

Kemampuan

Berorganisasi

(Berdasarkan

fungsi

organisasi)

Pengurus KUD Sinar Jaya

menyusun Rencana Kerja

(RK) kedepan seperti

pembentukan panitia acara

penyuluhan dan jadwal

menghadiri workshop/

seminar.

Peternak membentuk

jadwal/kelompok untuk

menghadiri seminar dan

workshop dari instansi

serta membentuk jadwal

diskusi sesama peternak

untuk saling berbagi ilmu

tentang peternakan sapi

perah.

(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)

61

4.6. Keberhasilan Usaha Koperasi

4.6.1. Koperasi Baik

Koperasi baik adalah koperasi yang seluruh kegiatan di dalamnya

dilakukan secara seimbang dalam segala aspek (Suwarni, 2006).

4.6.1.1. Tidak Terjadi Penyimpangan Fatal

Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai

pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton, 1996).

Fatal artinya mematikan dan tidak dapat diubah atau diperbaiki lagi (KBBI).

Tidak terjadi penyimpangan yang fatal antara lain tidak terjadinya perilaku yang

melanggar ketetapan yang menyebabkan kerugian yang mematikan.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik

apabila pengurus tidak melakukan penyimpangan yang fatal. Ketua KUD Sinar

Jaya menuturkan bahwa :

"Kalau untuk penyimpangan yang fatal selama kepengurusan periode

baru ini tidak ada. Baik yang menyebabkan kerugian materi atau produksi

tidak ada, semua berjalan dengan baik. paling hanya kesalahan-kesalahan

kecil saja dalam pekerjaan. Karena kami kan dalam masa sedang

mengembalikan nama baik KUD Sinar Jaya maka jangan sampailah ada

masalah-masalah seperti dulu lagi. Setiap pengambilan keputusan kami

lakukan musyawarah terlebih dahulu." (AS, 50 tahun).

Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini melakukan pekerjaannya dengan

baik dan sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai pengurus sehingga kesalahan

dalam pekerjaan dapat diminimalisir. Hanya terkadang kesalahan-kesalahan kecil

yang biasa terjadi seperti kurangnya koordinasi antar pengurus atau karyawan,

namun miss communication tersebut dapat segera diatasi dan tidak berakibat fatal.

Pengimpangan yang fatal yang dapat menyebabkan kerugian secara materi atau

produksi tidak terjadi dalam kepengurusan baru KUD Sinar Jaya. Selama ini

62

pengambilan keputusan dan kebijakan dilakukan musyawarah terlebih dahulu

sehingga semua unsur koperasi turut terlibat dan turut bertanggung jawab dalam

kebijakan yang dilakukan. Koperasi Unit Desa Sinar Jaya merupakan koperasi

yang baru bangkit dari krisis dan sedang mengembalikan nama baik di kalangan

koperasi di Indonesia, sehingga mereka sangat menghindari terjadinya

penyimpangan fatal dan menghindari masalah-masalah yang dapat membuat nama

baik KUD Sinar Jaya kembali mengalami krisis.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dapat dikategorikan koperasi

baik apabila peternak sapi perah anggota KUD tidak melakukan penyimpangan

yang fatal. Berikut adalah penuturan ketua kelompok peternak sapi perah anggota

KUD Sinar Jaya :

"Kalau untuk periode lama mah banyak, makanya KUD bisa jatuh juga.

Tapi untuk periode baru sih engga ada, peternak yang sekarang mah pada

patuh, ya walaupun ada mungkin ya dibelakang yang nakal-nakal sedikit.

Tapi kalau sampai penyimpangan yang merugikan KUD secara finansial

mah engga ada. Kalau ada apa apa juga minta sarannya ke sesama

peternak atau kadang ke KUD bareng-bareng buat diskusi". (US, 68

tahun).

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini tidak pernah

melakukan penyimpangan fatal sehingga tidak pernah menyebabkan kerugian

baik secara finansial ataupun produksi pada KUD. Peternak yang mempunyai

pinjaman pada KUD membayar dalam waktu sesuai dengan yang ditentukan. Susu

yang disetorkan kepada KUD juga sesuai dengan yang dihasilkan dari produksi

sapi perah. Seluruh kewajiban peternak juga selalu dilakukan, sehingga tidak

terjadi penyimpangan fatal yang dapat merugikan. Hal tersebut terjadi karena

peternak ingin membuat KUD Sinar Jaya menjadi koperasi yang diakui lagi

seperti dahulu dan ingin mengembalikan nama baik KUD Sinar Jaya.

63

4.6.1.2. Tidak Ada Monopoli Kekuasaan Lain Selain Rapat Anggota

Monopoli adalah suatu tindakan penguasaan yang dilakukan oleh suatu

kelompok atau seseorang. Kekuasaan ialah sebuah kemampuan didalam suatu

hubungan sosial didalam melaksanakan kemauan sendiri walaupun mengalami

sebuah perlawanan dan juga apapun dasar dari kemampuan tersebut (Weber,

1992). Tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat anggota artinya adalah

tidak adanya kegiatan atau tindakan penguasaan oleh pihak-pihak tertentu didalam

suatu perusahaan.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik

apabila didalamnya tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat anggota.

Berikut adalah penuturan Bendahara di KUD Sinar Jaya :

"Selama ini biasanya rapat anggota diadakan minggu keempat diakhir

bulan. Tempatnya di aula belakang, ada pengurus, karyawan, anggota

peternak juga. Rapat anggota diutamakan ya, jadi walau pada sibuk harus

tetap dilaksanakan. Kalau untuk monopoli kekuasaan lain sih engga ada,

selama ini semua kegiatan selalu dilakukan secara terbuka. Intinya kan

KUD Sinar Jaya ini sedang mengembalikan nama baiknya, jadi semua

unsur tidak pernah ada yang melakukan monopoli kekuasaan". (EI, 50

tahun).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan

bahwa :

"Tidak ada monopoli kekuasaan lain yang dilakukan di KUD Sinar Jaya

selain rapat anggota. Seluruh kegiatan dilakukan secara terbuka dan

semua kebijakan selalu dimusyawarahkan terlebih dulu. Rapat anggota

rutin dilaksanakan pada minggu keempat diakhir bulan. Kalau untuk

monopoli kekuasaan, atau kegiatan sembunyi-sembunyi yang sifatnya

rahasia tidak pernah ada disini. Setahun sekali juga diadakan Rapat Akhir

tahun (RAT), yang hadir para pengurus koperasi seluruh Indonesia".(IT,

50 tahun).

Seluruh kebijakan yang diambil di KUD Sinar Jaya merupakan hasil

musyawarah bersama-sama. Seluruh kegiatan dilakukan secara terbuka. Koperasi

64

Unit Desa (KUD) Sinar Jaya menjadikan rapat anggota sebagai yang utama,

sehingga tidak ada monopoli kekuasaan lain. Rapat anggota di KUD Sinar Jaya

rutin dilakukan. Pengurus, karyawan dan anggota hadir dalam rapat tersebut.

Rapat anggota biasanya membahas mengenai laporan pertanggungjawaban

pengurus selama satu tahun terakhir di KUD Sinar Jaya. Rapat dipimpin oleh

Pimpinan Rapat (Ketua), teknisnya yaitu diikuti oleh seluruh unsur koperasi dan

mereka diberikan hak serta kebebasan dalam mengemukakan pendapat mereka,

pendapat ditampung kemudian dicari penyelesaian yang terbaik untuk semua

pihak. Rapat anggota tersebut dilakukan agar mempererat hubungan seluruh unsur

koperasi dan untuk mengawasi kegiatan yang sudah terjadi di KUD Sinar Jaya.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya merupakan koperasi yang saat ini sedang

berusaha mengembalikan nama baiknya sehingga sangat menghindari

permasalahan, apalagi monopoli kekuaaan lain selain rapat anggota sangat

dihindari. Apabila ada yang kedapatan melakukan monopoli kekuasaan maka

akan mendapatkan sanksi untuk diproses lebih lanjut.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi

baik apabila para peternak tidak melakukan monopoli kekuasaan lain selain rapat

anggota. Ketua kelompok peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya

mengatakan bahwa :

"Kalau dari KUD suka ada pemberitahuan untuk rapat anggota, bapa kan

ketua kelompok peternak pasti diusahakan untuk hadir. Untuk waktunya

sendiri biasanya akhir bulan, ditemani beberapa anggota peternak lain

biasanya untuk datang rapat anggota. Rapat anggota ini selalu

dilaksanakan ya sekalian mempererat tali silaturahmi, saling bertemu kan.

Kalau untuk monopoli kekuasaan lain sih engga pernah terjadi ya setau

bapa mah, tapi engga ada ah, rapat anggota selalu diutamakan." (US, 68

tahun).

65

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini rutin dan sangat

antusias dalam mengikuti rapat anggota yang diselenggarakan oleh koperasi.

Ketua kelompok peternak sapi perah KUD Sinar Jaya selalu hadir dalam rapat

anggota, sedangkan beberapa peternak lainnya yang tidak dapat hadir memilih

untuk menunggu informasi yang didapatkan dari ketua kelompok. Rapat anggota

selalu diutamakan baik oleh pengurus maupun peternak anggota koperasi. Para

peternak juga diberikan hak untuk mengemukakan pendapat mereka didalam

rapat. Monopoli kekuasaan lain selama ini tidak pernah terjadi di KUD Sinar Jaya.

Koperasi ini sangat terbuka sehingga selalu memberitahukan seluruh kegiatannya,

sangat kecil bahkan tidak ada kemungkinan adanya monopoli kekuasaan yang

terjadi.

4.6.1.3. Semua Unsur Mendukung Pelaksanaan Program Kerja

Program kerja merupakan suatu rencana kegiatan organisasi yang dibuat

untuk jangka waktu tertentu yang sudah disepakati oleh pengurus organisasi.

Program kerja harus dibuat secara sistematis, terpadu dan terarah, karena program

kerja dalam organisasi menjadi pegangan anggota atau unit-unit didalamnya untuk

mewujudkan tujuan dan kegiatan rutin organisasi. Semua unsur koperasi dalam

hal ini diantaranya adalah pengurus, pengawas, karyawan dan anggota koperasi.

Agar program kerja dalam koperasi tersebut terlaksana, maka semua unsur

koperasi harus mendukungnya. Dukungan tersebut diantaranya dilakukan dengan

bersama-sama melakukan pekerjaan sesuai dengan job description masing-masing

yang dapat membuat program kerja tersebut terlaksana.

66

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik

apabila semua unsur koperasi mendukung pelaksanaan program kerja. Sekretaris

di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Disini semua kegiatan dilakukan secara terbuka, sebelumnya dilakukan

dulu musyawarah mufakat. Jadi setiap kegiatan atau program kerja yang

diputuskan adalah persetujuan bersama dan tanggung jawab kami semua

untuk mendukung supaya terlaksana. Karena kan disepakati bersama

maka harus bersama-sama mendukung supaya terwujud program

kerjanya tersebut." (AS, 60 tahun).

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang menuturkan

bahwa :

"Semua perencanaan, program kerja yang akan dilaksanakan pasti akan

kami musyawarahkan terlebih dahulu. Kita diskusikan bersama sama,

karena kan setiap keputusan yang diambil mempunyai resiko masing-

masing. Maka dengan musyawarah itu kami ambil yang resikonya paling

minim. Itu keputusan bersama-sama. Sehingga dalam pelaksanaannya

juga harus menjadi tanggung jawab bersama, ya minimal mendukung

program kerja tersebut dengan mewujudkan agar program kerja tersebut

bisa terlaksana. Kalau semua mendukung kan terwujudnya juga akan

lebih cepat." (IT, 50 tahun).

Seluruh kegiatan yang dilakukan, baik pengambilan keputusan dan

kebijakan di KUD Sinar Jaya diambil secara terbuka berdasarkan musyawarah

terlebih dahulu, biasanya saat RAT semuanya diberi kebebasan untuk

menyampaikan pendapat dan masukan terhadap program kerja yang akan

dilaksanakan, hal tersebut diatur dalam Pasal 7 tentang Hak Peserta Rapat yang

terdapat dalam tata tertib RAT KUD Sinar Jaya. Kebijakan atau program kerja

yang disepakati di KUD Sinar Jaya biasanya dilihat dari resiko yang paling

minim. Keputusan tersebut disepakati oleh bersama sehingga menjadi

tanggungjawab bersama.

Program kerja di KUD Sinar Jaya untuk tahun 2016 diantaranya adalah

melakukan rekrutmen karyawan yang mempunyai kompetensi khusus di bidang

67

akuntansi/keuangan, membeli 1 (satu) unit sepeda motor untuk kelancaran tugas

dan operasional pengurus, melakukan penagihan hutang-hutang macet yang masih

ada di anggota peternak khususnya yang sudah tidak setor susunya ke KUD Sinar

Jaya dan membeli mesin pendingin kapasitas minimal 2000 liter. Beberapa

program kerja tersebut sebagian telah terlaksana, namun ada satu yang belum

yaitu membeli mesin pendingin kapasitas minimal 2000 liter, karena uang

pengelolaan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Program kerja

terlaksana lebih cepat karena seluruh unsur koperasi mendukung program kerja

tersebut dengan bersama-sama mewujudkannya agar terlaksana dan

menjadikannya tanggung jawab bersama dan juga adanya pengawas yang dapat

mengontrol suatu program kerja terlaksana atau tidak.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi

baik apabila peternak mendukung pelaksanaan program kerja koperasi. Salah

seorang anggota peternak sapi perah KUD Sinar jaya mengatakan bahwa :

"Biasanya kalau ada kegiatan di KUD, kami selalu dikasih tahu sama

pengurus yang biasanya kesini. Kalau peternak mah selagi kegiatannya

positif dan tidak merugikan pasti akan setuju saja dan pasti akan

mendukung. Karena pasti itu sudah paling terbaik yang disetujui mah." (

IS, 42 tahun).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota

KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :

"Iya pasti karena peternak juga dibawah naungan KUD, kalau ada

program kerja kami suka dikasih tahu dan diminta pendapat, dan juga

kalau sudah disepakati kan jadi tanggung jawab bareng-bareng. Tentunya

harus mendukung program kerja tersebut. Dan peternak mah selalu

berharap kalau program kerja yang disepakati itu yang paling terbaik dan

bisa mensejahterakan semuanya." (US, 68 tahun).

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini selalu

diberitahukan semua kegiatan dan program kerja yang akan dilaksanakan oleh

68

KUD. Peternak juga turut andil dalam memberikan hak suara untuk memilih dan

memberikan saran/pendapat mengenai program kerja yang akan dilaksanakan.

Program kerja yang telah disepakati bersama-sama maka menjadi tanggung jawab

bersama-sama pula. Peternak selalu mendukung program kerja yang

diselenggarakan oleh koperasi. Peternak tidak secara langsung ikut andil dalam

pelaksanaan program kerja di KUD, melainkan hanya ikut serta memberikan hak

suaranya saja. Program kerja yang disepakati oleh bersama-sama diharapkan

dapat segera terlaksana karena menjadi tanggung jawab bersama dan membuat

semua unsur koperasi menjadi lebih sejahtera. Meskipun tidak ikut andil secara

langsung namun dengan dukungan dan hak suara yang diutarakan peternak dapat

membantu pelaksanaan program kerja.

4.6.2. Koperasi Sehat

Koperasi sehat adalah koperasi yang mampu menjalankan tugasnya

dengan baik, dilihat dari aspek keanggotaan dan rapat anggota yang rutin

dilaksanakan (Suwarni, 2006).

4.6.2.1. Pengelolaan Berdasarkan Kemanusiaan atau Kekeluargaan

Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan,

koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan

kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal dan mengembangkan

usaha. Dalam praktiknya, usaha koperasi berdasarkan kemanusiaan disesuaikan

dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila pengelolaan koperasi berdasarkan kemanusiaan atau kekeluargaan.

Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

69

"Koperasi kan memang berazaskan kekeluargaan ya, tentu harus

diterapkan di koperasi kami. Segala keputusan juga kan diambil

berdasarkan musyawarah, nah musyawarahnya kan secara kekeluargaan.

Kalau ada pinjaman yang telat membayar juga diselesaikannya dengan

cara kekeluargaan. Karena ya itu tadi azas koperasi berdasarkan

kekeluargaan". (EI, 52 tahun).

Pernyataan di atas juga diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang menuturkan

bahwa :

"Di KUD Sinar Jaya prinsip-prinsip koperasi dilaksanakan. Azas

kekeluargaan , atau gotong royong kami laksanakan. Karena secara

harfiah kan tugas koperasi adalah untuk mengayomi masyarakat. Nah

untuk itu hanya bisa dilakukan berdasarkan kemanusiaan dan

kekeluargaan. Karena disini semua kegiatan dilakukan terbuka, maka

kalau ada masalah yang berhubungan dengan individu juga kami

selesaikan berdasarkan kekeluargaan. Pokoknya segala prinsip koperasi t

entang kemanusiaan dan kekeluargaan kami laksanakan disini." (IT, 50

tahun).

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya selalu melaksanakan prinsip-prinsip

koperasi dalam kegiatannya. Azas kekeluargaan dan kemanusiaan selalu

dilaksanakan. Apabila terdapat pertentangan antar anggota maka diselesaikan

dengan cara kekeluargaan, salah satu kasusnya yaitu kurangnya pemahaman

karyawan/SDM tentang teknologi sehingga menghambat pekerjaan, maka cara

kemanusiaan atau kekeluargaan yang ditempuh dengan melakukan pelatihan

kepada karyawan tersebut (misalnya pelatihan pengoperasian komputer), maka

masalah dapat terselesaikan. Koperasi Unit Desa Sinar Jaya menyediakan

Waserda (Warung Serba Ada) yang didalamnya terdapat kebutuhan-kebutuhan

pokok untuk para anggota peternak, selain itu koperasi juga membantu

permodalan bagi anggota dengan adanya Unit Simpan Pinjam (USP), melalui

USP maka anggota akan lebih mudah meminjam uang untuk modal usahanya, itu

semua demi pengembangan usaha para anggota KUD Sinar Jaya. Hal tersebut

sesuai dengan ketetapan Azas di KUD Sinar Jaya berdasarkan kemanusiaan dan

kekeluargaan. Secara harfiah tugas koperasi adalah mengayomi masyarakat, dan

70

untuk menghadapi masyarakat (individu) cara tepat yang digunakan melalui cara

kemanusiaan atau kekeluargaan.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila dapat memperlakukan peternak koperasi berdasarkan kemanusiaan

atau kekeluargaan. Salah seorang peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya

mengatakan bahwa :

"Selama ini KUD kalo ada apa apa selalu menyelesaikan secara

kekeluaargaan. Misalnya produksi kurang atau masalah lain. Biasanya

memberikan masukan atau saran, ga pernah sampai jadi masalah besar.

Kalau simpan pinjam juga, semuanya dilakukan secara kekeluargaan."

(D, 36 tahun).

Pernyataan di atas diperkuat ketua kelompok peternak sapi perah anggota KUD

Sinar Jaya yang menuturkan bahwa :

"Untuk koperasi periode sekarang menggunakan jalur kekeluargaan,

kalau ada kebutuhan anggota harus ditutupi kalau modalnya kuat. Tapi

kan ada unit simpan pinjam, kalau untuk peternak mah tidak perlu pakai

jaminan, bunga nya juga ringan untuk anggota peternak hanya 2%, kalau

candak kulak bisa untuk umum tapi bunganya 4% dan pakai jaminan. Nah

uang pinjamannya untuk pengelolaan peternakan. Pokoknya

Alhamdulillah untuk anggota peternak mah berdasarkan kekeluargaan."

(US, 68 tahun).

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya selama ini memperlakukan para

peternak anggota secara kekeluargaan, misalnya menyediakan Waserda (Warung

Serba Ada) untuk penyediaan kebutuhan peternak dengan harga yang lebih murah

dibanding warung biasa. Ketika peternak membutuhkan dana untuk kebutuhan

atau untuk pengelolaan peternakan, maka peternak dapat meminjam uang dari sub

Unit Simpan Pinjam (USP), dengan bunga 2% per bulan dengan jaminan berupa

susu hasil produksi. Dapat diketahui bahwa USP bagi anggota peternak bunganya

lebih ringan dibanding KCK (Kredit candak Kulak) yang bunganya 4% dan USP

jaminannya lebih mudah, sehingga dapat dikatakan KUD Sinar Jaya menerapkan

71

azas kekeluargaan atau kemanusiaan kepada para anggotanya. Hal tersebut karena

KUD Sinar Jaya melaksanakan prinsip-prinsip dan azas koperasi.

4.6.2.2. Setiap Rapat Akhir Tahun Dibagikan Sisa Hasil Usaha Secara Adil

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk

pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Biasanya dalam Rapat Akhir Tahun

(RAT) dibagikan SHU kepada para anggota koperasi. Adil merupakan sama berat,

tidak berat sebelah dan tidak memihak (KBBI). Pembagian SHU ini harus

dilakukan dengan seadil-adilnya agar tidak terjadinya pertentangan dari banyak

pihak.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila setiap Rapat Akhir Tahun (RAT) dibagikan Sisa Hasil Usaha (SHU)

secara adil. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :

"Biasanya saat RAT itu disepakati dulu, lalu pembagiannya berdasarkan

keaktifannya. Kalau setornya susunya sehari-hari banyak dan uang

simpanannya di KUD banyak maka uang SHU yang dibagikan besar,

kalau setor susunya sedikit dan uang simpanannya sedikit, ya SHU yang

dibagikan juga kecil. Itu sudah kebijakan yang seadil-adilnya". (AS, 60

tahun).

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan

bahwa :

"Untuk SHU dibagikannya itu berdasarkan persetujuan saat rapat itu

dilihat dari modal yang ditanamkan di KUD atau simpanannya dan dari

kontribusinya dalam menyetorkan susu ke KUD berapa banyak. Semakin

besar modal dan setoran susu maka SHU yang dibagikan juga semakin

besar dan sebaliknya kalau memberikan uang modalnya sedikit dan

setoran susunya juga sedikit maka dapat SHU nya juga kecil. Pokoknya

dibuat seadil-adilnya. Supaya tidak ada kecemburuan sosial. Agar

anggota terpacu untuk semakin giat dalam setor susu dan tanam

modalnya, karena SHU yang dibagikan akan lebih besar juga." (IT, 50

tahun).

72

Berdasarkan keputusan yang disepakati bersama saat rapat, maka

ketentuan pembagian SHU berdasarkan modal yang ditanamkan di KUD, dan

kontribusi jumlah setoran susunya kepada KUD. Semakin besar modal yang

ditanamkan di KUD maka semakin besar pula SHU yang diterima. Semakin besar

jumlah susu yang disetorkan ke KUD maka semakin besar pula SHU yang

diterima. Sebaliknya, jika modal yang ditanamkan sedikit dan jumlah susu yang

disetorkan pada KUD sedikit maka jumlah SHU yang diterima juga sedikit. Hal

tersebut dilakukan agar adil dan para anggota terpacu untuk menanamkan modal

lebih besar dan menyetorkan susunya lebih banyak lagi kepada KUD. Sisa Hasil

Usaha (SHU) KUD Sinar Jaya selalu mengalami perubahan, sebagai berikut :

Tabel 8. Sisa Hasil Usaha (SHU) KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016

No Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU)

1 2011 (-) Rp. 434.527.277,00 2 2012 (-) Rp. 6.158.427,00

3 2013 (+) Rp. 49.155.452,00

4 2014 (+) Rp. 51.665.831,00

5 2015 (+) Rp. 60.971.349,00

6 2016 (+) Rp. 78.435.664,00

(Sumber : LPJ KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) KUD

Sinar Jaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga SHU yang

awanya bernilai negatif kini mampu berubah menjadi nilai positif dan semakin

meningkat jumlahnya.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila dapat membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) secara adil kepada

anggota peternak. Berikut penuturan salah seorang anggota peternak sapi perah di

KUD Sinar Jaya :

73

"Alhamdulillah selama ini ada aja yang diterima mah. Kalau

sekarang kan kebijakannya berdasarkan kontribusi ya, jadi semakin kita

setor susunya banyak dapat SHU nya juga banyak. Adil sekali pokoknya

mah, jadi engga ada yang pasirik-sirik. Kalau dapet kecil ya berarti

kontribusinya juga sedikit ke KUD." (R, 58 tahun).

Peternak anggota KUD Sinar Jaya juga selama ini mendapatkan SHU yang

adil dari KUD Sinar Jaya. Penentuan besar kecilnya SHU ditentukan dari besar

atau kecilnya kontribusi serta jumlah susu yang disetorkan. Jika jumlahnya besar

maka SHU yang diterima oleh anggota peternak juga akan semakin besar. Hal

tersebut diatur dan dibahas dalam RAT dan dilakukan sangat adil agar para

peternak sapi perah terpacu untuk menyetorkan susu ke KUD lebih banyak lagi

agar menerima SHU yang lebih banyak.

4.6.2.3. Usaha Semakin Meningkat

Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti berlapis-lapis dari

sesuatu yang tersusun sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu susunan yang

ideal, sedangkan peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa (Adi, 2001). Usaha yang semakin

meningkat merupakan tanda adanya suatu pertambahan secara kuantitas maupun

kualitas yang memperbanyak keuntungan.

1. Pengurus KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila usahanya semakin meningkat. Berikut penuturan Bendahara di KUD

Sinar Jaya :

"Dulu waktu KUD Sinar Jaya mengalami krisis jumlah produksi susu

sehari cuma 300 liter aja. Semua pendapatan juga sama sekali engga ada

karena harus bayar ke bank, itu juga engga cukup akhirnya gedung lama

disita. Tapi setelah kepengurusan baru Alhamdulillah sedikit-sedikit naik,

sekarang produksi susu sudah naik jadi 3000 liter setiap hari, ada

peningkatan. Sekarang udah punya gedung baru, dan simpanan di KUD

juga bertambah." (EI, 52 tahun).

74

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan

bahwa :

"Pada saat tahun 2010 saat KUD ada masalah itu ya, turun drastis

produksi susu hanya sekitar 250-300 liter saja per harinya, uang

simpanan dan modal semuanya habis digunakan untuk menutupi ke bank.

Aset semuanya habis dibayarkan ke bank. Tapi sekarang semakin

membaik keadaan KUD dengan meningkatnya produksi susu mencapai

3000 liter per harinya. Uang simpanan dari para anggota juga

bertambah. Alhamdulillah gedung kantor juga ada yang baru, fasilitas

sedikit-sedikit bisa dibeli". (IT, 50 tahun).

Krisis yang menimpa KUD Sinar Jaya menyebabkan saat itu koperasi

mengalami masa yang sulit. Gedung kantor beserta isinya disita oleh bank, uang

simpanan KUD dibayarkan ke bank untuk menutupi tunggakan, karyawan

koperasi dan anggota peternak pun sedikit demi sedikit berkurang. Hal tersebut

menyebabkan produksi susu di KUD turun drastis dari 14000 liter menjadi 300

liter saja. Ketika koperasi mulai bangkit kembali dan dikelola oleh pengurus

periode baru, sedikit demi sedikit nampak adanya peningkatan. Gedung baru

dibangun tepat disebelah gedung yang lama, anggota peternak juga ada yang

bergabung kembali dengan KUD Sinar Jaya, adanya perekrutan karyawan baru,

uang simpanan bertambah, produksi susu juga otomatis bertambah saat ini

mencapai 3000 liter per harinya.

Periode kepengurusan yang baru ini usaha KUD Sinar Jaya semakin

meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Pengurus KUD Sinar Jaya tahun 2015, peningkatan usaha juga ditandai dengan

pembelian satu unit mobil untuk armada angkutan susu, lalu membeli satu unit

sepeda motor untuk operasional Unit Simpan Pinjam (USP), membeli satu buah

transfer tank susu kapasitas 1500 liter, serta mengganti dan memperbaiki beberapa

unit CPU/Computer yang ada di tempat pembayaran rekening listrik guna

75

meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Untuk peningkatan di bidang unit

sapi perah sebagai berikut :

Tabel 9. Produksi Susu KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016

No Tahun Produksi Susu (liter)

1 2011 134.394,50 2 2012 144.000,00

3 2013 195.182,00

4 2014 279.333,00

5 2015 815.966,00

6 2016 963.212,00

(Sumber : Adm Sub Unit Sapi Perah KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa produksi susu di KUD Sinar Jaya

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perubahan yang sangat signifikan

terjadi pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya dengan kenaikan

sebanyak 536.633,00 liter selama satu tahun.

2. Peternak KUD Sinar Jaya

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi

sehat apabila usaha para anggota peternaknya semakin meningkat. Salah seorang

anggota peternak sapi perah mengatakan bahwa :

"Saat KUD mengalami krisis, sapi kredit banyak yang dikembalikan, cuma

sisa sedikit aja, tapi produksi susu kan otomatis berkurang ya soalnya

sapinya juga jadi kurang kan. Terus tunjangan buat anggota juga engga

ada, uang nya engga ada. Tapi setelah pengurus yang baru sekarang mah

6 tahun kebelakang ini lumayan ada kenaikan usaha, sapi nya bisa beli

lagi dari USP (unit simpan pinjam). Terus produksi bisa nambah lagi,

bisa pinjam uang lagi. Alhamdulillah ada peningkatan." (IS, 42 tahun).

Penuturan di atas diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota

KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :

"Peningkatannya lumayan. Saat tahun 2010 itu saat KUD krisis, usaha

kami kena dampak juga jadi turun. Produksi susu, uang simpanan tidak

ada, tunjangan untuk peternak juga tidak ada. Tapi setelah adanya

pengurus periode yang sekarang, sedikit sedikit tapi ada, produksi susu

peternak bertambah, sekarang bisa pinjam uang untuk modal dan

jaminannya hanya 2% untuk angggota, sapi bertambah soalnya dulu mah

76

kan diambil ku bank karena hasil kredit, beberapa peternak lain juga ada

yang udah bisa beli pick up untuk keperluan beli pakan atau setor susu."

(US, 68 tahun).

Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya mengalami krisis pada tahun 2010,

saat krisis tersebut bukan hanya pihak koperasi yang mengalami masa sulit tetapi

para peternak sapi perah anggota KUD merasakan hal serupa. Sapi yang

didapatkan dari hasil kredit kepada bank harus disita, dan populasi ternak mereka

menurun. Begitu pula dengan produksi susu otomatis berkurang drastis. Uang

tunjangan bagi anggota tidak ada karena terpakai untuk membayar kepada bank.

Periode kepengurusan baru di KUD Sinar Jaya telah membawa peningkatan

terhadap para peternak. Mereka dapat membeli ternak sapi lagi melalui uang

pinjaman dengan jaminan yang mudah hanya berupa susu hasil produksi, otomatis

jumlah sapi bertambah dan produksi susu ternak mereka juga semakin bertambah

karena pakan yang diberikan semakin baik. Unit simpan pinjam disediakan untuk

para anggota KUD Sinar Jaya agar dapat meminjam uang untuk modal.

Peningkatan tersebut sangat diakui oleh para peternak sapi perah anggota KUD

Sinar Jaya. Beberapa peternak diantaranya bahkan mampu untuk membeli mobil

untuk armada angkutan susu. Apabila usaha peternak semakin meningkat,

otomatis dapat membuat koperasi mencapai keberhasilan usahanya.

77

Tabel 10. Keberhasilan Usaha Koperasi

No Indikator Pengurus Peternak

1 Tidak Terjadi

Penyimpangan

Fatal

Pengurus KUD Sinar Jaya

dalam pengambilan

keputusan dan kebijakan

melakukan musyawarah

terlebih dahulu.

Peternak selalu tepat

waktu dalam

melaksanakan kewajiban,

(misalnya susu yang

disetorkan ke KUD).

2 Tidak Ada

Monopoli

Kekuasaan Lain

Selain Rapat

Anggota

Pengurus melakukan

kegiatan secara terbuka,

diketahui oleh semua unsur

koperasi. Rapat Anggota

dilakukan setahun sekali.

Peternak rutin mengikuti

rapat anggota yang

diselenggarakan

koperasi.

3 Semua Unsur

Mendukung

Pelaksanaan

Program Kerja

Ketika RAT semua unsur

(pengurus, pengawas,

karyawan, anggota) diberi

kebebasan dalam

menyampaikan hak suara

berpendapat sesuai dengan

pasal 7 tentang Hak Peserta

Rapat yang diatur dalam tata

tertib RAT KUD Sinar Jaya.

Peternak juga turut andil

dalam memberikan hak

suara untuk memilih dan

memberikan

saran/pendapat mengenai

program kerja yang akan

dilaksanakan.

4 Pengelolaan

Berdasarkan

Kemanusiaan

atau

Kekeluargaan

Koperasi Unit Desa Sinar

Jaya menyediakan Waserda

(Warung Serba Ada),

membantu permodalan

usaha dengan Unit Simpan

Pinjam (USP).

Peternak dapat

meminjam uang dari sub

unit simpan pinjam,

dengan bunga 2% per

bulan.

5 Setiap RAT

Dibagikan SHU

Secara Adil

Pembagian SHU

berdasarkan simpanan yang

ditanamkan di KUD, dan

kontribusi jumlah setoran

susunya kepada KUD.

Penentuan besar kecilnya

SHU ditentukan dari

besar atau kecilnya

simpanan peternak dan

kontribusi jumlah susu

yang disetorkan.

6 Usaha Semakin

Meningkat

Produksi susu bertambah

menjadi 3000 liter/hari,

pembelian satu unit mobil,

membeli satu unit sepeda

motor, membeli satu buah

transfer tank susu kapasitas

1500 liter, dan membeli satu

unit Computer.

Kepemilikan ternak

bertambah, produksi susu

meningkat menjadi 10-12

liter/ekor/hari, ada

peternak yang mampu

membeli mobil untuk

mengangkut susu dan

pakan.

(Sumber : Data Hasil Penelitian 2017)

78

4.7. Peran Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak Sapi Perah dalam

Menunjang Keberhasilan Usaha Koperasi

Motivasi berprestasi yang dimiliki pengurus koperasi dan peternak timbul

karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Individu yang memiliki motivasi

berprestasi dalam dirinya akan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan giat

agar mencapai hasil yang diinginkan. Pengurus koperasi dan peternak sapi perah

yang memiliki motivasi berprestasi akan berusaha untuk melakukan suatu

pekerjaan dengan benar dan sesuai dengan visi yang akan dicapai melalui misi

yang akan dijalankan. Pengurus dan peternak yang memiliki motivasi berprestasi

akan melakukan pengelolaan koperasi dan pengelolaan peternakannya dengan

baik agar menghasilkan hasil yang diinginkan. Adanya motivasi berprestasi

pengurus koperasi dan peternak tersebut juga mampu memberikan kemajuan

untuk koperasi sehingga dapat mencapai keberhasilannya. Keberhasilan koperasi

terjadi karena motivasi berprestasi yang ada dalam diri pengurus dan peternak.

Motivasi berprestasi pengurus dan peternak KUD Sinar Jaya sesuai dengan

indikator yang dicetuskan oleh McClelland adalah sebagai berikut.

4.7.1. Cermat Melihat Peluang untuk Keberhasilan Usaha Koperasi

Peran motivasi berprestasi dalam cermat melihat peluang yaitu Koperasi

Unit Desa (KUD) Sinar Jaya mampu menjalankan beberapa unit usaha, seperti

koperasi persusuan, pembayaran listrik dan telepon, uang simpan pinjam dan lain-

lain. Koperasi persusuan merupakan unit usaha yang utama dijalankan dalam

koperasi ini. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung di KUD seperti cooling

unit menyebabkan susu tidak dapat ditampung dahulu melainkan harus segera

dijual karena dikhawatirkan kualitasnya akan menurun.

Koperasi Unit Desa Sinar Jaya dibawah naungan GKSI dengan produksi

susu rata-rata 3000 liter per hari cermat dalam melihat peluang dengan menjual

79

susu kepada KPSBU karena sesama dibawah naungan GKSI, selain itu biasanya

susu dijual juga kepada perorangan secara eceran. Menjalin kerjasama dengan PT.

ISAM dalam hal pemasaran produk susu Alam Murni, KUD Sinar Jaya ditunjuk

sebagai distributornya. Menghadiri setiap undangan rapat, seminar dan workshop

yang dilaksanakan oleh Instansi terkait seperti Dinas Koperasi, GKSI dan

kemitraan guna memperluas relasi demi kemajuan organisasi. Hal ini

menunjukkan bahwa pengurus yang cermat melihat peluang dapat membuat

semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap pelaksanaan

program kerja dan menunjang usaha semakin meningkat.

Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga cermat dalam melihat

peluang yaitu mempunyai teknik pemeliharaan sapi perah yang baik. Apabila

teknik pemeliharaan semakin baik maka akan menghasilkan ternak yang

berproduksi semakin baik pula, sehingga kuantitas produksi susu yang disetorkan

kepada KUD akan bertambah. Hal tersebut dilakukan terus menerus, sehingga

peternak yang cermat melihat peluang dapat membawa usaha koperasi semakin

meningkat.

4.7.2. Berani Mengambil Resiko Moderat untuk Keberhasilan Usaha

Koperasi

Peran motivasi berprestasi dalam berani mengambil resiko moderat yaitu

pengurus melakukan pinjaman dana kepada GKSI untuk pengelolaan koperasi

karena GKSI memberikan kemudahan. Jaminannya adalah susu hasil produksi,

lebih mudah dibandingkan dengan jaminan yang diminta oleh pihak perbankan.

Hal ini dapat menunjukkan bahwa pengurus berani mengambil resiko moderat

dengan berani melakukan peminjaman dana kepada GKSI agar tidak terjadi

80

penyimpangan yang fatal dan dapat menambah uang simpanan koperasi sehingga

usaha semakin meningkat.

Peternak melakukan pinjaman dana kepada KUD, karena sama halnya

dengan GKSI, jaminan yang diminta hanya susu hasil produksi. Mereka tidak

memilih untuk meminjam dana kepada instansi yang ditakutkan memberikan

kerugian untuk mereka nantinya, pengurus dan peternak di KUD Sinar Jaya lebih

memilih untuk meminjam uang kepada instansi yang mereka yakin dan segala

prosesnya aman. Peternak bertanggungjawab atas pinjamannya, apabila terjadi

kemacetan pembayaran maka KUD akan menyelesaikan dengan cara

kemanusiaan dan kekeluargaan. Resiko moderat ini diambil peternak agar

menghindari terjadinya penyimpangan fatal yang dikhawatirkan dapat membuat

krisis kembali untuk KUD Sinar Jaya, selain itu ini juga menunjukkan bahwa

pengelolaan koperasi berdasarkan kemanusiaan atau kekeluargaan serta

peminjaman tersebut menunjang peningkatan usaha koperasi.

4.7.3. Memiliki Percaya Diri Yang Tinggi untuk Keberhasilan Usaha

Koperasi

Peran motivasi berprestasi dalam memiliki percaya diri yang tinggi yaitu

pengurus optimis bahwa produksi susu KUD akan mencapai target, hasil produksi

susu di KUD Sinar Jaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2010

produksi susu hanya mencapai 300 liter perhari namun tahun 2016 telah mencapai

produksi 3000 liter perhari. Pengurus berusaha untuk memperbaiki kondisi

internal dari KUD serta sarana dan prasarana. Setelah semua terpenuhi, mereka

fokus akan target dalam memenuhi kebutuhan susu. Hingga akhirnya pada tahun

2016 produksi bertambah menjadi 3000 liter perhari. Bertambahnya produksi susu

otomatis akan meningkatkan SHU. Hal ini menunjukkan bahwa pengurus yang

81

memiliki percaya diri yang tinggi akan produksi maka dapat meningkatkan usaha

koperasi.

Peternak sapi perah juga memiliki percaya diri yang tinggi akan produksi

susu. Ternak sapi perah yang dimiliki pada tahun 2010 hanya mampu berproduksi

8-9 liter/ekor/hari, namun mereka saat itu yakin bahwa akan ada peningkatan

produksi mencapai 10-15 liter/ekor/hari. Faktor internal koperasi dibenahi

semakin baik dan sarana prasarana semakin terpenuhi maka kebijakan kepada

peternak meningkat, dari mulai pakan, keswan, IB dan lain-lain akan semakin

baik. Hal tersebut membuat produksi susu ternak meningkat menjadi 10-12

liter/ekor/hari. Tentu berdampak pada jumlah susu yang disetorkan ke KUD

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peternak yang memiliki percaya diri

tinggi mampu meningkatkan usaha koperasi.

4.7.4. Mempunyai Sikap Tanggung Jawab Individual untuk Keberhasilan

Usaha Koperasi

Peran motivasi berprestasi dalam mempunyai sikap tanggung jawab

individual yaitu setiap unsur koperasi baik pengurus, karyawan maupun anggota

(peternak atau non peternak) mempunyai tugas masing-masing. Tugas tersebut

berada dalam job description yang telah ditetapkan dan disesuaikan. Uraian

tentang tugas dan pekerjaan ditetapkan dan dibahas dalam RAT, sehingga semua

unsur akan memahami. Rapat Akhir Tahun juga biasanya membahas laporan

pertanggungjawaban atas pekerjaan yang dilakukan selama setahun terakhir.

Setiap posisi mempunyai pekerjaan yang berbeda dengan yang lainnya. Pengurus

dan peternak di KUD Sinar Jaya selalu fokus akan visi yang ingin dicapai,

sehingga mereka pun fokus dan tiap pekerjaan mereka dijadikan tanggung jawab

yang utama. Hal ini menunjukkan bahwa pengurus yang mempunyai sikap

82

tanggung jawab individual dapat membuat semua unsur organisasi koperasi

memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja, serta mengantisipasi

terjadinya penyimpangan yang fatal.

Peternak sapi perah juga bertanggungjawab atas pekerjaan utama mereka

yaitu beternak dan menghasilkan ternak dengan produksi yang tinggi. Mereka

tetap fokus dan bertanggung jawab atas pekerjaan utama mereka. Tanggung jawab

yang dimiliki oleh pengurus dan peternak telah membawa KUD Sinar Jaya dalam

keberhasilan usaha karena mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan sungguh-

sungguh karena ada rasa tanggung jawab yang dimiliki. Hal tersebut menunjukkan

bahwa peternak yang mempunyai sikap tanggungjawab individual dapat

mengantisipasi terjadinya penyimpangan fatal, serta usaha pun semakin

meningkat.

4.7.5. Memiliki Kemampuan Berorganisasi untuk Keberhasilan Usaha

Koperasi

Peran motivasi berprestasi dalam memiliki kemampuan berorganisasi

yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pengurus maupun peternak KUD Sinar

Jaya, selalu mengacu pada fungsi manajemen organisasi. Perencanaan mengenai

program kerja yang akan dilakukan untuk setahun kedepan dibahas dalam RK

(Rencana Kerja) pada saat RAT. Pengaturan mengenai bagaimana rencana

tersebut tercapai dibahas juga dalam RAT mengenai teknis pelaksanaan, hal ini

dilakukan secara diskusi bersama. Pelaksanaan merupakan realisasi dari

perencanaan dan pengaturan atas program kerja yang sebelumnya telah disepakati

bersama oleh pengurus dan anggota. Pengawasan dilakukan oleh badan pengawas

khusus yang ditunjuk yaitu Dede Suhana, bertugas mengawasi apakah rencana

program kerja tercapai atau tidak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengurus

83

yang memiliki kemampuan berorganisasi akan mengantisipasi terjadinya

penyimpangan yang fatal sehingga tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat

anggota dan semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap

pelaksanaan program kerja.

Peternak sapi perah dalam melakukan pengelolaan peternakannya juga

mengacu pada fungsi manajemen organisasi sehingga segala kegiatan menjadi

terstruktur dan terarah. Pengurus dan peternak dalam melakukan pekerjaan

berpatokan pada fungsi manajemen organisasi, mereka tidak melakukannya

dengan sembarangan agar tidak terjadi penyimpangan yang fatal. Semua sudah

diatur dalam RAT. Hal tersebut menunjukkan bahwa peternak yang memiliki

kemampuan berorganisasi dapat mengantisipasi terjadinya penyimpangan yang

fatal.