IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN -...
Transcript of IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN -...
FTIP001631/001
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
30
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Laboratorium
Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Uji, Laboratorium Sensori Pangan dan
Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.
4.2. Alat dan Bahan Penelitian
Bahan baku yang digunakan adalah dada ayam broiler dengan berat sekitar
300 g - 400 g dengan umur panen 5 minggu dan asap cair tempurung kelapa yang
sudah dimurnikan yang diperoleh dari Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bahan lain yang digunakan adalah garam krosok, gula tebu, kantung plastik HDPE,
KOH, H2SO4, Folin ciocalteau, 2,4-dinitrophenylhidrazine, HCL pekat, akuades,
media agar PCA, NaCl fisiologis dan alkohol 70%.
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah Texture Analyzer TXT 32,
kompor gas, chromameter Minolta, oven, alat pemanggang, refrigerator, peralatan
analisis kimia, peralatan analisis mikrobiologi, kamera digital Kodak 7 Mega pixel
dan kotak makanan 23 cm x 15 cm x7 cm.
FTIP001631/002
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
31
4.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian penjelasan
(explanatory research).Variabel bebas pada penelitian ini adalah waktu penyimpanan
dada ayam broiler asap selama 4 hari dari hari ke-0 s.d. hari ke-4, kemudian variabel
terikat meliputi hardness, springiness, cohesiveness, chewiness, karakteristik warna
L* a* b*, kadar pH dada ayam broiler asap dan jumlah total mikroba.
Adapun perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari pembuatan
daging ayam broiler asap dengan pemberian asap cair 3% (v/v) dan pembuatan
daging ayam broiler asap dengan pengasapan langsung sebagai kontrol. Hubungan
antara karakteristik yang dihasilkan (Y) dengan waktu penyimpanan selama 4 hari
(X) pada kedua perlakuan kemudian disajikan menggunakan analisis regresi.
Analisis regresi yang digunakan dipilih dari model regresi linier yang
dianggap dapat mewakili hasil pengamatan, yaitu memiliki nilai R2 (koefisien
determinasi) ≥ 0,75 dan menunjukkan hipotesis pengujian keberartian model
regresi yang berarti (penolakan Ho). Bila dari kedua syarat tersebut tidak terpenuhi
maka menggunakan model regresi lainnya. Koefisien determinasi (R2) atau koefisien
penentu, yaitu koefisien yang menunjukkan 100% daripada variasi yang terjadi dalam
variabel tak bebas Yi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas Xi dengan adanya
regresi Yi atas Xi. Perhitungan R2 dilakukan dengan menggunakan program Ms.Excel
dan SPSS versi 17. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dibuat
hipotesis sebagai berikut :
FTIP001631/003
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
32
1. Hipotesis untuk menguji keberartian model regresi
Ho : β = 0 (variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen /
model regresi tidak berarti)
H1 : β ≠ 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen / model
regresi berarti)
2. Hipotesis untuk menguji keberartian koefisien korelasi
Ho : korelasi tidak berarti
H1 : korelasi berarti
Dengan menggunakan α = 5%
Berikut adalah persamaan matematika dari beberapa model regresi yang
digunakan yaitu :
Linier : Ŷ= a + bXi
Kuadratik : Ŷ= a + bXi + cXi2
Kubik : Ŷ = a + bXi + cXi2 + dXi3
Logaritmik : Ŷ= a + b ln Xi
Eksponensial : Ŷ= aeb Xi
Keterangan :
Ŷ : Nilai Variabel terikat (nilai pengaruh dari perlakuan)
Xi : Nilai Variabel bebas (perlakuan)
a : Konstanta regresi (intersep)
b,c,d : Koefisien regresi (slope)
e : 2,71828
Ŷ = 1 .
FTIP001631/004
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
33
b = .( )− ( )( ). 2− ( )2a = Ŷ– bX
Keeratan hubungan antara variabel X (waktu penyimpanan ) dan variabel Y
(hasil perhitungan data yang diamati) ditentukan dengan koefisien korelasi (r) yang
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
r = (ΣXY) − (ΣX)(ΣY)(ΣX − (ΣX) )(ΣY − ( ) )Menurut Sudjana (1982) dikutip Anggraeni (2008), nilai r (-1≤ r ≤ 1)
mengindikasikan besarnya tingkat kecocokan data x dan y yang diplotkan pada
koordinat kartesian dengan persamaan regresi. Semakin nilai r mendekati ekstrim (1
atau -1), maka tingkat kecocokan data semakin tinggi. Nilai koefisien korelasi
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai Koefisien KorelasiNilai Koefisien Korelasi Keterangan
0,00-0,199 Sangat rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Cukup0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber: Sudjana (1982) dikutip Anggraeni (2008)
FTIP001631/005
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
34
4.4. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian utama yang dilakukan adalah pembuatan dada ayam broiler dengan
penambahan konsentrasi asap cair 3% (v/v) dan dada ayam broiler dengan
pengasapan langsung (kontrol). Tahapan proses pembuatan pada kedua perlakuan
memiliki tahapan proses yang sama kecuali pada proses perendaman dalam larutan
asap cair dan cara pemanggangan. Uraian tahap-tahap proses pengolahan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sortasi
Meliputi pemilihan dada ayam broiler dengan ukuran 300 g - 400 g/ekor yang
masih segar yaitu belum mengalami kerusakan seperti berbau busuk dan daging
lunak.
2. Trimming
Trimming dilakukan dengan cara memotong lemak dan kulit dengan
menggunakan pisau.
3. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk membersihkan dada ayam dari partikel tidak
diinginkan seperti darah, partikel lemak dan sisa-sisa kulit. Pencucian daging
dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir.
4. Curing
Sebelum melakukan curing, terlebih dahulu dilakukan pembuatan larutan
curing. Larutan curing dibuat dengan cara pemanasan air 1,5 liter kemudian
pelarutan garam 107,8 gram dan gula 53,9 gram ke dalamnya dengan cara
mengaduknya sampai larut, diikuti dengan penyaringan untuk menghilangkan
FTIP001631/006
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
35
kotoran yang berasal dari garam. Selanjutnya dilakukan pendinginan sampai
suhu kira-kira 400C. Curing dilakukan dengan merendam dada ayam broiler
dalam kotak makanan 23 cm x 15 cm x 7 cm dan diberi beban air larutan curing
yang dimasukkan ke dalam plastik supaya dada ayam broiler benar-benar
terendam. Selanjutnya kotak makanan ditutup rapat dan curing dilakukan
selama 24 jam dalam chiller (1,70C – 4,40C).
5. Perendaman dalam air dingin
Tujuan perendaman ini adalah untuk mengurangi kelebihan garam pada
permukaan daging dan menyeragamkan kandungan garam pada daging.
Perendaman dalam air dingin (air es 0oC) dilakukan selama 1 jam.
Perbandingan air dengan es adalah 2:1, sedangkan perbandingan dada ayam
dengan air adalah 1 kg : 1,5 liter.
6. Penirisan
Penirisan dilakukan untuk menghilangkan kelebihan air. Penirisan dilakukan
selama 5 menit dengan meletakkan dada ayam di atas saringan besar yang
terbuat dari plastik.
7. Perendaman dalam larutan asap cair
Pada proses ini hanya dilakukan pada perlakuan dada ayam broiler asap dengan
penambahan konsentrasi asapcair 3% (v/v). Sebelum melakukan perendaman
dalam asap cair, asap cair diencerkan sebesar 3% (v/v) , yaitu 3 ml asap cair
dalam 97 ml air matang. Pengenceran tersebut menggunakan air matang yang
telah didinginkan hingga kira-kira 400C untuk mengurangi risiko cemaran oleh
mikroorganisme. Perendaman dilakukan dengan cara meletakkan dada ayam
FTIP001631/007
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
36
broiler di dalam panci kemudian ditambahkan larutan asap cair sampai semua
bagian terendam (1 kg dada ayam : 1,5 liter larutan asap cair) selama 1 menit
dalam suhu ruang.
8. Penirisan
Penirisan dilakukan untuk mengurangi kelebihan larutan asap. Penirisan
dilakukan selama 5 menit dengan meletakkan dada ayam di atas saringan.
9. Pemanggangan
Pemanggangan pada perlakuan dada ayam asap penambahan konsentrasi asap
cair 3% (v/v) dilakukan dalam oven pada suhu 190 ± 20C selama 30 menit
dengan posisi dada ayam di dalam oven tidak boleh saling bersentuhan agar
pemanggangan dapat merata. Pemanggangan pada perlakuan kontrol dilakukan
dengan cara memanggang dada ayam broiler di atas alat pemanggang
konvensional menggunakan arang tempurung kelapa yang dibakar.
Pemanggangan dada ayam broiler tersebut dilakukan selama 1 jam.
FTIP001631/008
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
37
Gambar 5. Diagram Proses Penelitian Dada Ayam Broiler Asap(Modifikasi Miller dkk.,2006)
1,5 liter air
Pemanasan hingga mendidih
Pengadukan sampai larut
Penyaringan
Pendinginan sampai suhu40oC
Larutan curing
107,8 g garam53,9 g gula
1 kg fillet dadaayam broiler
Sortasi
Trimming p x l x t3 cm x 3 cm x 3 cm
•
Pencucian
Curing selama 24 jamsuhu 1,7oC – 4,4 oC
Perendaman dalam air dinginsuhu 0oC selama 1 jam denganperbandingan 1,5 kg : 1 liter
Penirisan 1 menit
Perendaman dalam asap cair 3% (v/v) selama 1menit
Pemanggangan dalam oven pada suhu190±2oC selama 1 jam
Pendinginan dalam oven sampai suhu 40oC
Dada ayam broiler asap(perlakuan asap cair)
Pemanggangan konvensional selama 1jam
Dada ayam broiler asap(kontrol)
FTIP001631/009
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
38
4.5. Kriteria Pengamatan
Pengamatan terhadap karakteristik dada ayam asap dilakukan dengan
membandingkan pengasapan tradisional dengan pengasapan cair. Kriteria-kriteria
pengamatan tersebut mencakup parameter berikut :
1. Analisis kimia asap cair
a. Analisis Total Fenol (metode Senter dkk., 1989; modifikasi dengan
metode Plummer, 1971).
b. Analisis Karbonil (metode Kolorimetric; Lappin, 1951).
c. Analisis Total Asam dengan cara titrasi (AOAC, 1990).
d. Pengukuran pH asap cair menggunakan pH meter (Haji dkk., 2007)
2. Penentuan Texture Profile Analysis daging ayam broiler asap dengan metode
Texture Profile Analizer (TPA) (Anonim, 2010).
3. Analisis warna dada ayam asap menggunakan metode CIELab (L* a* b*)
diolah menggunakan diagram chromaticity (CIE, 1976).
4. Jumlah total mikroba dada ayam broiler asap menggunakan metode Total
Plate Count (TPC) (Fardiaz, 1987).
5. Pengukuran pH dada ayam broiler asap menggunakan pH meter (AOAC,
1995).