ITS NonDegree 13396 Chapter1

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya bagian timur merupakan daerah yang cocok untuk dijadikan pusat kawasan industri. Untuk itu dibangun sebuah instansi milik BUMN yang diberi nama PT. SIER yang merupakan singkatan dari Surabaya Industrial Estate Rungkut yang berada di kawasan Rungkut Industri tepatnya di jalan Rungkut Raya Industri No.10. PT. SIER didirikan untuk membangun dan mengembangkan kawasan industri di Surabaya. Ada sekitar 445 perusahaan yang mengembangkan usahanya dikawasan tersebut. PT.SIER (Persero) dikelola dengan sangat baik dan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga lingkungan hidup di sekitarnya. Dengan banyaknya perusahaan yang ada, maka PT. SIER (Persero) membangun sebuah instalasi pengolahan limbah cair untuk menampung limbah cair dari semua perusahaan yang berada dikawasan tersebut yang diberi nama IPAL PT. SIER (Persero). Pengolahan limbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero) menggunakan proses fisika-biologi tanpa penambahan bahan kimia apapun, sehingga aman dalam proses pengolahannya. Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi standar baku mutu yang sudah ditetapkan selama ini. Kualitas limbah cair yang telah melewati proses fisika-biologis harus benar-benar diperhatikan agar tidak merugikan masyarakat maupun perusahaan itu sendiri. IPAL PT. SIER (Persero) hanya melakukan pengecekan kondisi limbah cair melalui proses kimia untuk pengontrolan kualitas limbah cair

description

free

Transcript of ITS NonDegree 13396 Chapter1

Page 1: ITS NonDegree 13396 Chapter1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surabaya bagian timur merupakan daerah yang cocok untuk dijadikan pusat kawasan industri. Untuk itu dibangun sebuah instansi milik BUMN yang diberi nama PT. SIER yang merupakan singkatan dari Surabaya Industrial Estate Rungkut yang berada di kawasan Rungkut Industri tepatnya di jalan Rungkut Raya Industri No.10. PT. SIER didirikan untuk membangun dan mengembangkan kawasan industri di Surabaya. Ada sekitar 445 perusahaan yang mengembangkan usahanya dikawasan tersebut. PT.SIER (Persero) dikelola dengan sangat baik dan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga lingkungan hidup di sekitarnya. Dengan banyaknya perusahaan yang ada, maka PT. SIER (Persero) membangun sebuah instalasi pengolahan limbah cair untuk menampung limbah cair dari semua perusahaan yang berada dikawasan tersebut yang diberi nama IPAL PT. SIER (Persero). Pengolahan limbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero) menggunakan proses fisika-biologi tanpa penambahan bahan kimia apapun, sehingga aman dalam proses pengolahannya. Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.

Pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi standar baku mutu yang sudah ditetapkan selama ini. Kualitas limbah cair yang telah melewati proses fisika-biologis harus benar-benar diperhatikan agar tidak merugikan masyarakat maupun perusahaan itu sendiri. IPAL PT. SIER (Persero) hanya melakukan pengecekan kondisi limbah cair melalui proses kimia untuk pengontrolan kualitas limbah cair

Page 2: ITS NonDegree 13396 Chapter1

2

ndustri. IPAL PT. SIER (Persero) belum pernah melakukan penelitian secara statistik mengenai kualitas hasil proses pengolahan limbah cair. Untuk itu dilakukan analisis statistika tentang kualitas limbah cair industri agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan yang lebih tepat dalam menjaga kualitas hasil proses pengolahan limbah cair industri.

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Daurin Waskitaningtyas seksiati (2009) yang berjudul Pengendalian Kualitas Nira di Pabrik Gula Redjosarie Magetan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel Brix, Pol dan Harkat Kemurnian (HK). Analisis yang digunakan adalah peta kendali multivariat yaitu peta kendali �� Hotelling individu dimana metode ini digunakan untuk menyelesaikan kasus pengendalian kualitas yang melibatkan beberapa variabel kualitas secara bersamaan karena variabel tersebut saling berkorelasi.

Berdasarkan penelitian ini, maka metode peta kendali �� Hotelling individu digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di IPAL PT.SIER (Persero). Karena dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel kualitas yang saling berhubungan yaitu variabel SS, TSS dan DO pada tahap ketiga serta variabel COD, DO dan Transparansi pada tahap finishing. Namun terdapat perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain adanya uji beda rata-rata dua sampel yang dilakukan untuk menguji tahap awal dan kedua dengan variabel yang diukur adalah COD. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara tahap awal dan tahap kedua pada proses pengolahan limbah, karena semakin kecil nilai rata-rata variabel COD pada tahap kedua daripada tahap awal, maka proses pengolahan limbah tahap kedua dapat dikatakan berhasil dan memenuhi target sesuai batas spesifikasi perusahaan. Pengujian Behrens Fisher dilakukan pada tahap ketiga, karena pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara keempat kolam yang ada pada tahap

Page 3: ITS NonDegree 13396 Chapter1

3

ketiga. Deteksi out of control dilakukan pada tahap ketiga dan tahap finishing, dimana pada tahap ini dilakukan analisis peta kendali �� Hotelling individu, dari hasil peta kendali �� Hotelling individu maka dapat dilakukan perhitungan deteksi out of control untuk mengetahui variabel mana yang menyebabkan adanya titik pengamatan yang berada di luar batas kendali.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang timbul berdasarkan latar belakang yang ada adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil pemeriksaan kadar COD pada Influent (tahap awal) dan Over Flow Primary Setting (tahap kedua) dalam proses pengolahan limbah cair industri periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero) ?

2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata kadar SS, TSS dan DO antara Oxydation Ditch 1, Oxydation Ditch 2, Oxydation Ditch 3 dan Oxydation Ditch 4 pada tahap ketiga proses pengolahan limbah cair industri periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero) ?

3. Apakah proses pengolahan limbah cair di IPAL PT.SIER (Persero) periode Juli 2009 terkendali secara statistik ?

4. Bagaimana kapabilitas proses pengolahan limbah cair periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero) untuk tahap ketiga dan tahap finishing ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian terhadap analisis pengolahan limbah cair industri adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil

pemeriksaan kadar COD pada Influent (tahap awal) dan Over Flow Primary Setting (tahap kedua) dalam proses pengolahan limbah cair industri periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero).

Page 4: ITS NonDegree 13396 Chapter1

4

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata kadar SS, TSS dan DO antara Oxydation Ditch 1, Oxydation Ditch 2, Oxydation Ditch 3 dan Oxydation Ditch 4 pada tahap ketiga proses pengolahan limbah cair industri periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero).

3. Untuk mengetahui apakah proses pengolahan limbah cair di IPAL PT.SIER (Persero) periode Juli 2009 terkendali secara statistik.

4. Untuk mengetahui kapabilitas proses pengolahan limbah cair periode Juli 2009 di IPAL PT.SIER (Persero) untuk tahap ketiga dan tahap finishing.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat memberikan informasi mengenai adanya perbedaan rata-rata antar keempat kolam yang ada pada tahap ketiga dengan metode Behrens Fisher, meskipun pada kenyataan di lapangan mengatakan tidak ada perbedaan perlakuan antara keempat kolam. Namun dengan adanya penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara keempat kolam yang ada pada tahap ketiga sehingga keempat kolam tersebut tidak bisa disamakan antara kolam satu dengan kolam yang lainnya.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi terhadap hasil laboratorium proses pengolahan limbah cair industri di IPAL PT. SIER (Persero) Surabaya. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder untuk bulan Juli 2009.