ITPC BUSANitpc-busan.kr/wp-content/uploads/2016/03/10-Market-Brief-Palm... · Pemilihan Negara 12...

33
ITPC BUSAN OKTOBER 2015 MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER DI KOREA SELATAN

Transcript of ITPC BUSANitpc-busan.kr/wp-content/uploads/2016/03/10-Market-Brief-Palm... · Pemilihan Negara 12...

ITPC BUSAN OKTOBER 2015

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 3

KATA PENGANTAR 4

1. Latar Belakang 5

1.1. Definisi Produk 5

1.2. Profil Singkat Negara 9

1.3. Pemilihan Negara 12

1.4. Pemilihan Produk 13

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 18

2.1. Perkembangan Palm Kernel Expeller di Dunia 18

2.2. Perkembangan Palm Kernel Expeller di Korea Selatan 20

2.3. Trend Impor Palm Kernel Expeller di Korea Selatan 22

2.4. Kebijakan Tariff 23

2.5. Strategi Memasuki Pasar 24

3. Regulasi Produk Palm Kernel Expeller di Korea Selatan 26

3.1. Kebijakan Impor Produk Palm Kernel Expeller di Korea Selatan 26

3.2. Prosedur Impor (Import Procedures) 26

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 27

3.4. Standarisasi Produk di Korea Selatan 27

4. Informasi Penting 30

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30

4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30

4.3. Perusahaan Importir Produk HS 6704 di Korea Selatan 31

Daftar Pustaka 33

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 3

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kandungan Nutrisi pada Palm Kernel Expeller 7

Tabel 1.2 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price) 12

Tabel 1.3 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020 13

Tabel 1.4 Produksi Minyak Kelapa Sawit Indonesia tahun 2004 – 2014 13

Tabel 1.5 Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit di Dunia tahun 2014 14

Tabel 1.6 Produksi Palm Kernel Expeller Indonesia tahun 2004 – 2014 15

Tabel 1.7 Negara Penghasil PKE di Dunia tahun 2014 15

Tabel 1.8 Nilai Ekspor Indonesia HS 2306.60 Indonesia tahun 2010-2014 16

Tabel 1.9 Kuantitas Ekspor HS 2306.60 Indonesia 2010-2014 16

Tabel 1.10 Kode HS dan Deskripsi 17

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia Palm Kernel Expeller tahun 2010-2014 18

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 6704 tahun 2010 - 2014 19

Tabel 2.3 Jumlah Hewan Ternak di Korea Selatan tahun 2010 – 2014 20

Tabel 2.4 Industri Pakan Ternak di Korea Selatan Januari 2015 21

Tabel 2.5 Nilai impor HS 2306.60 Korea Selatan Tahun 2010 – 2014 22

Tabel 2.6 Kuantitas impor HS 2306.60 Korea Selatan Tahun 2010 – 2014 22

Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 2306.60 berdasarkan FTA 23

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30

Tabel 4.3 Perusahaan Importir Produk HS 6704 di Korea Selatan 31

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Palm Fruit 6

Gambar 1.2 Palm Kernel 6

Gambar 1.3 Palm Kernel Expeller 7

Gambar 1.4 Palm Oil Production 8

Gambar 1.5 Mechanical extraction of palm kernel oil 8

Gambar 1.6 Peta Korea Selatan 9

Gambar 1.7 Grafik Produksi Minyak Kelapa sawit Dunia tahun 2014 14

Gambar 2.1 Penggunaan PKE sebagai pakan ternak 20

Gambar 2.2 Korea International Livestock Expo 2015 25

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 27

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 5

Kata Pengantar

Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan

diproduksi di dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan

untuk berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan

sebagai sumber biofuel atau biodiesel. Hanya beberapa industri di Indonesia yang

menunjukkan perkembangan secepat industri minyak kelapa sawit dalam 15 tahun terakhir.

Pertumbuhan ini tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga

pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Didorong oleh permintaan global yang terus

meningkat dan keuntungan yang juga naik, budidaya kelapa sawit telah ditingkatkan secara

signifikan baik oleh petani kecil maupun para pengusaha besar di Indonesia.

Namun seiring dengan tingginya produksi minyak kelapa sawit, tidak kurang dari dua

juta ton bungkil inti sawit (BIS) di buang percuma sebagai ampas industri minyak sawit.

Ampas dari minyak kelapa sawit itulah yang dikenal dengan Palm Kernel Expeller (PKE). PKE

ini ternyata dapat menjadi komoditi ekspor yang potensial, selain itu untuk diekspor juga

dapat dimanfaatkan sebagai komponen pakan ternak pengganti jagung untuk kebutuhan

dalam negeri.

Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai kondisi pasar komoditi Palm Kernel Expeller di Korea Selatan. Beberapa data

statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur

dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid

adanya.

Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha

Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk

komoditi Palm Kernel Expeller serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia

dalam perdagangan global.

Busan, Oktober 2015

ITPC Busan

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 6

1. Latar Belakang

1.1. Definisi Produk

Kelapa sawit (Elaisguinensis) merupakan golongan yang dapat menghasilkan

minyak dan tumbuh baik di daerah tropis. Kelapa sawit berasal dari afrika barat yang

mempunyai iklim tropis seperti Indonesia. Di Indonesia kelapa sawit banyak terdapat di

daerah Sumetera utara, Aceh, Lampung, Jawa Barat bagian barat, Riau, Jambi, Kalimantan

Barat dan Timur, serta Irian Jaya. Namun produksi yang paling tinggi terdapat di pulau

Sumatera.

Kelapa sawit memiliki buah yang terdiri dari tiga bagian yaitu daging buah

(mesocarp), tempurung (cangkang atau shell), dan inti (kernel). Dalam buah kelapa sawit

terdapat biji dan didalam biji tersebut terdapat inti sawit sekitar 4-4,5 % dari berat tandan

segar, produksi tahun pertama panen sekitar 10-15 ton tandan per hektar per tahun,

produksi ini meningkat setiap tahunnya dan mencapai puncak pada umur 8-9 tahun dengan

tingkat produksi sekitar 20-30 ton tandan buah segar1.

Gambar 1.1 Palm Fruits Gambar 1.2 Palm Kernel

Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit mengahasilkan minyak sawit dan minyak

inti sawit sebagai hasil utama selain itu didapatkan pula hasil ikutan dari pengolahan kelapa

sawit yaitu berupa bungkil inti sawit (Palm Kernel Expeller/ PKE), serat perasan buah, lumpur

sawit kering, tandan buah kosong serta tempurung. Palm Kernel Expeller (PKE) merupakan

hasil ikutan pada proses ekstraksi atau penekanan inti sawit, PKE ini dapat dijadikan bahan

pakan untuk ternak karena memiliki energi dan protein yang tinggi, namun dengan tingginya

nilai nutrisi tersebut tidak diimbangi dengan proses pencernaannya pada hewan ternak, hal

1 Aritonang,1984

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 7

ini disebabkan pada PKE ini memiliki kendala yaitu berupa tingginya kandungan serat yang

akan mempengaruhi proses pencernaan pada ternak khususnya ternak unggas. Zat

makanan yang terkandung dalam PKE cukup bervariasi, tetapi kandungan yang terbesar

adalah protein berkisar antara 18-19%. Jika dibandingkan dengan jenis pakan konsentrat

lain, seperti Fermentasi Kulit Kakao (9,2%) atau dedak padi (9,8%), kandungan protein yang

terdapat pada PKE jauh lebih tinggi.

Gambar 1.3 Palm Kernel Expeller

Keuntungan Pemakaian PKE sebagai pakan konsentrat pada ternak antara lain:

Kandungan proteinnya yang mencapai 17% sangat membantu peningkatan produktivitas

berat badan sapi

Cenderung lebih mudah dalam aplikasi pemberian pakan terhadap sapi dan tidak

membutuhkan waktu lama bagi sapi dalam penyesuaian proses mengkonsumsinya.

Bernilai cukup ekonomis, karena jika dibandingkan dengan dedak, harga PKE masih lebih

murah Rp. 500 – 1.000,-/kg

Hasil ikutan pemisahan minyak inti sawit yang berupa PKE ini dapat termanfaatkan

sebagai pakan ternak dan tidak menumpuk menjadi limbah di pabrik.

Tabel 1.1 Kandungan Nutrisi pada PKE

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 8

Gambar 1.4 Palm Oli Production

Gambar 1.5 Mechanical extraction of palm kernel oil

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 9

1.2. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara

Republik. Sistem pemerintahan di Korea

Selatan terbagi kedalam tiga bagian :

eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Lembaga eksekutif dipegang

oleh Presiden yang dipilih berdasarkan

hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun

dan dibantu oleh Perdana Menteri yang

ditunjuk oleh presiden dengan

persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana

Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.

Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan

presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif

yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.

Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada

saat terpilih.

Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km22 dengan jumlah

penduduk 50,42 jt3 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,

Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya

negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238

km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar

dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi

oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur

berbatasan dengan perairan Laut Jepang.

Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi

sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang

membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi

2 http://kbriseoul.kr/ 3 http://data.worldbank.org/country/korea-republic

Gambar 1.6 Peta Korea Selatan

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 10

mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20144.

Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai

perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh

sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea

Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk

eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea

Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment

menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral

antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan

peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat

dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari

bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,

keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling

melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,

Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain

pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang

besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT

dan telekomunikasi.

Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi

dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara

seperti diantaranya:

Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),

Juni 2009

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010

4 http://data.worldbank.org/

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 11

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013

Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit), Oktober

2014

Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk

meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive

Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free

Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.

Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement

(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di

Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari

putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA

terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar

utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan

dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.

Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya

pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation

pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari

berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua

pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.

Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10

proyek utama. Pada pertemuan ke-5 Plenary WLTF ini juga sepakat untuk memperpanjang

TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat

yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk

menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk

melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara

yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 12

1.3. Pemilihan Negara

Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP5. Korea Selatan

tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama,

APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini

dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan

menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang

sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel di bawah ini

menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2015.

Tabel 1.2 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price)

(billion USD)

No Negara 2013 2014 2015

1 United States 16,663.20 17,348.10 17,968.20

2 China 9,490.80 10,356.50 11,384.80

3 Japan 4,919.60 4,602.40 4,116.20

4 Germany 3,746.50 3,874.40 3,371.00

5 United Kingdom 2,678.40 2,950.00 2,864.90

6 France 2,811.10 2,833.70 2,422.60

7 India 1,875.20 2,051.20 2,182.60

8 Italy 2,137.60 2,147.70 1,819.00

9 Brazil 2,391.00 2,346.60 1,799.60

10 Canada 1,839.00 1,785.40 1,572.80

11 Korea 1,305.60 1,410.40 1,393.00

12 Australia 1,497.20 1,442.70 1,240.80

13 Russia 2,079.00 1,860.60 1,235.90

14 Spain 1,393.50 1,406.50 1,221.40

15 Mexico 1,261.90 1,291.10 1,161.50

16 Indonesia 912.5 888.6 872.6

17 Netherlands 864.4 880.7 750.8

18 Turkey 823 798.3 722.2

19 Switzerland 685.2 703.9 677

20 Saudi Arabia 744.3 746.2 632.1

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

GDP Korea Selatan sendiri dari tahun 2010 mengalami peningkatan, kecuali pada

tahun 2015 ini yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun menurut

prakiraan dari IMF, GDP Korea Selatan akan mengalami peningkatan hingga tahun 2020,

dengan pertumbuhan diatas 3%.

5 IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 13

Tabel 1.3 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020

Year

GDP, current

prices, billion

$US

GDP, current

PPP dollars, bln.

Real GDP

Growth,

%

2010 1,094.50 1,473.70 6.5

2011 1,202.50 1,559.40 3.7

2012 1,222.80 1,624.60 2.3

2013 1,305.60 1,698.90 2.9

2014 1,410.40 1,784.00 3.3

2015 1,393.00 1,849.40 2.7

2016 1,450.10 1,930.50 3.2

2017 1,545.80 2,034.70 3.6

2018 1,649.10 2,150.70 3.6

2019 1,763.40 2,276.20 3.6

2020 1,898.80 2,408.30 3.6

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

1.4. Pemilihan Produk

Seiring dengan penambahan luas area kelapa sawit serta berkembangnya industri

kelapa sawit di berbagai wilayah di Indonesia, maka produksi kepala sawit nasional pun ikut

mengalami peningkatan. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan pertumbuhan

produksi kelapa sawit nasional Indonesia dari tahun 2000 hingga 2014.

Tabel 1.4 Produksi Minyak Kelapa Sawit Indonesia tahun 2004 – 2014

Dengan pertumbuhan produksi rata-rata 9,69% pertahun pada periode tahun 2000

hingga 2014 menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 14

terbesar di dunia. Berdasarkan laman www.indexmundi.com pada tahun 2014 produksi

kelapa sawit Indonesia mencapai 33 juta ton. Angka ini jauh di atas negara tetangga yaitu

Malaysia yang mempunyai nilai produksi sebesar 19,8 juta ton.

Tabel 1.5 Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit di Dunia tahun 2014

Gambar 1.7 Grafik Produksi Minyak Kelapa sawit Dunia tahun 2014

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 15

Palm Kernel Expeller sebagai produk olahan dari minyak kelapa sawit atau dapat

dikatakan sebagai ampas dari kelapa sawit juga mengalami peningkatan dalam hal produksi

menyusul tingginya produksi kelapa sawit Indonesia.

Tabel 1.6 Produksi Palm Kernel Expeller Indonesia tahun 2004 – 2014

Berdasarkan tabel di atas, dari tahun 2004 hingga 2014 pertumbuhan produksi PKE

Indonesia adalah sebesar 9,39%. Produksi Indonesia pada tahun 2014 mencapai 4,55 juta

ton. Pertumbuhan produksi yang tinggi menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil

PKE terbesar di dunia. Produksi yang tinggi ini juga dikarenakan jumlah lahan untuk kelapa

sawit yang semakin meningkat.

Tabel 1.6 dibawah ini memberikan informasi mengenai beberapa negara penghasil

PKE di dunia dan jumlah produksinya pada tahun 2014.

Tabel 1.7 Negara Penghasil PKE di Dunia tahun 2014

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 16

Tabel 1.8 Nilai Ekspor Indonesia HS 2306.60 Indonesia tahun 2010-2014

Tabel 1.9 Kuantitas Ekspor HS 2306.60 Indonesia 2010-2014

Berdasarkan tabel diatas, dari tahun 2010 hingga 2014, ekspor Indonesia untuk

produk dengan kode HS 2303.60 ke dunia meningkat. Tahun 2014 ekspor Indonesia

mencapai US$ 538 juta meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 527 juta.

Ekspor Indonesia ke Korea Selatan juga menunjukkan tren yang positif. Tahun 2014 ekspor

Indonesia ke Korea Selatan mencapai US$ 75,8 juta, naik sebesar 25% dari tahun

sebelumnya ( US$ 60 juta).

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 17

Berdasarkan informasi dari Tabel 1.8, pada tahun 2014 Indonesia melakukan ekspor

PKE sebanyak 3,650 juta ton. Angka ini mencapai 80,2% dari total produksi PKE di Indonesia,

selebihnya komoditi ini diserap oleh kebutuhan dalam negeri.

Dengan produksi kelapa sawit Indonesia yang selalu meningkat, PKE sebagai hasil

olahan sampingan dari kelapa sawit juga meningkat produksinya. Ini menjadikan PKE

sebagai komoditi ekspor yang sangat potensial, mengingat banyaknya ketersediaannya di

Indonesia. Selain sebagai komoditi ekspor yang potensial, PKE juga harus lebih

dikembangkan karena PKE ini mempunyai kandungan nilai gizi yang tinggi dan bisa menjadi

pengganti pakan ternak yang harganya semakin mahal.

Dalam bahasa perdagangan, komoditi Palm Kernel Expeller dikelompokkan ke dalam

kode HS 2306.60. Secara detail, turunan dari produk HS 2306 dalam HS 6 digit dapat di

kategorikan ke dalam empat kelompok sebagai berikut :

Tabel 1.10 Kode HS dan deskripsi

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 18

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar

2.1. Perkembangan Palm Kernel Expeller di Dunia

A. Perdagangan Dunia

Perdagangan dunia untuk produk HS 2306.60 ini memiliki nilai total ekspor pada

tahun 2014 adalah sebesar US$ 996 juta. Angka ini sedikit menurun dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar US$ 1,05 miliar. Di peta perdagangan dunia, khususnya ekspor, Indonesia

merupakan negara pengekspor terbesar di dunia. Pada tahun 2014 Indonesia mengekspor

PKE dengan nilai ekspor sebesar US$ 538 juta, lalu diikuti oleh Malaysia dengan nilai ekspor

sebesar US$ 366 juta dan Belanda dengan nilai ekspor sebesar US$ 67 juta.

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia HS 2306.60 tahun 2010 – 2014

Menurut informasi yang diperoleh dari www.trademap.org, perdagangan dunia

komoditi PKE di lihat dari data impor juga menunjukkan tren yang positif. Terjadi

peningkatan nilai impor dari tahun 2010 hingga 2013, walaupun tahun 2014 ini sedikit

mengalami penurunan. New Zealand menjadi negara pengimpor terbesar di dunia dengan

nilai impor sebesar US$ 407 juta pada tahun 2014, di ikuti oleh Belanda dengan nilai US$

241 juta serta Korea Selatan dengan nilai impor US$ 135 juta.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 19

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 2306.60 tahun 2010 – 2014

B. Penggunaan Palm Kernel Expeller di Dunia

Palm Kernel Expeller atau sering disingkat PKE adalah salah satu hasil sampingan dari

olahan inti sawit (daging biji sawit plus batok) dalam pembuatan minyak kelapa sawit.

Kandungan pada PKE memiliki kandungan serat yang mirip dengan kandungan pada rumput.

Antara lain mengandung air kurang dari 10%, protein 14-17%, lemak 9,5- 10,5%, dan serat

kasar 12-18%, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ternak baik untuk ternak

ruminansia maupun nonruminansia, seperti sapi, kerbau, unggas, babi dan lainnya.

Penggunaan PKE sebagai ransum sapi perah, sapi potong, domba, dan kambing

sudah banyak diteliti. Untuk konsentrat sapi perah mengandung PKE 65%, jagung 25%, dan

bungkil kedelai 8%. Sedangkan untuk digunakan sebagai konsentrat sapi potong PKE dapat

digunakan sampai 70%. Pemberian PKE hingga 30% pada domba yang diberi pakan dasar

rumput dapat meningkatkan pertumbuhan dari 30 g (hanya diberi rumput) menjadi 70

g/ekor/hari.

Untuk pakan unggas, komposisinya PKE lebih sedikit, yaitu hanya 5-15% untuk ayam

petelur dan khusus untuk ayam pedaging komposisi PKE lebih sedikit dari pada ayam

petelur, hal ini dikarenakan ayam petelur memiliki sistem pencernaan yang lebih tahan

dibandingkan dengan ayam pedaging. Pemberian PKE pada ayam juga berfungsi sebagai

kontrol terhadap bakteri patogen Salmonella kedougou dan S. Enteritidis.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 20

Gambar 2.1 Penggunaan PKE sebagai pakan ternak

2.2. Perkembangan Palm Kernel Expeller di Korea Selatan

Perkembangan Palm Kernel Expeller di Korea Selatan sangat di pengaruhi oleh

perkembangan jumlah maupun Industri pakan ternak itu sendiri. Dibawah ini tabel 2.3

memberikan informasi mengenai jumlah ternak yang ada di Korea Selatan tahun 2010

hingga tahun 2015 kuartal ketiga.

Tabel 2.3 Jumlah Hewan Ternak di Korea Selatan tahun 2010 – 2014

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 21

Berdasarkan informasi dari tabel diatas, prosentase jumlah hewan ternak sangat

tinggi bila dibandingkan dengan populasi Korea Selatan. Jumlah hewan ternak yang tinggi ini

dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan untuk produk produk hewani, seperti daging

sapi, daging babi, daging ayam dan lainnya. GDP perkapita Korea Selatan yang tinggi yang

memberikan dampak langsung terhadap tingginya permintaan untuk produk hewani

tersebut.

Industri pakan ternak di Korea Selatan telah berkembang dengan cepat di angka 8,6

persen pertahun. Sebagai perbandingan, tingkat pertumbuhan industri pertanian lainnya

hanya sekitar 2,3 persen pertahun selama sepuluh tahun terakhir ini. Petumbuhan industri

pakan ternak yang cepat ini disebabkan oleh peningkatan permintaan untuk produk-produk

hewani. Tabel 2.4 dibawah ini memberikan informasi mengenai jumlah industri pakan

ternak yang ada di Korea Selatan pada bulan Januari tahun 2015.

Tabel 2.4 Industri Pakan Ternak di Korea Selatan Januari 2015

Dengan meningkatnya pertumbuhan industri pakan ternak, biaya untuk pakan ternak

juga mengalami peningkatam. Pada saat ini, harga pakan tradisonal seperti jagung atau

bungkil kedelai telah meningkat karena meningkatnya produksi biodiesel. Pakan tradisional

tersebut merupakan unsur dalam pembuatan biodiesel. Oleh sebab itu Palm Kernel Expeller

merupakan substitusi pakan ternak terbaik, karena selain banyak tersedia di pasaran juga

karena harganya yang cukup murah.

Di Korea Selatan, Pemerintah mempunyai program untuk mempromosikan Palm

Kernel Expeller sebagai pakan ternak sapi untuk penggemukan dan juga sebagai pakan

tambahan untuk sapi perah.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 22

2.3. Tren Impor Palm Kernel Expeller di Korea Selatan

Tren impor Korea Selatan untuk produk HS 2306.60 dalam 5 (lima) tahun terakhir

selalu menunjukkan tren yang positif, walaupun nilai impor pada tahun 2014 menurun dari

tahun sebelumnya. Tahun 2010, Korea Selatan melakukan impor sebesar US$ 76 juta,

kemudian di tahun berikutnya naik menjadi US$ 119 juta, US$ 124 juta, US$ 158 juta namun

di tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 14,2% menjadi US$ 135 juta.

Impor Korea Selatan untuk komoditi PKE ini didominasi oleh produk PKE yang berasal

dari Indonesia. Produk PKE dari Indonesia sendiri mencapai lebih dari 50% dari nilai total

impor Korea Selatan. Pada tahun 2014, Korea Selatan melakukan impor dari Indonesia

sebesar US$ 72 juta, lalu di ikuti oleh Malaysia dengan US$ 62 juta dan Ghana dengan nilai

impor sebesar US$ 27 juta.

Tabel 2.5 Nilai impor HS 2306.60 Korea Selatan Tahun 2010 – 2014

Tabel 2.6 Kuantitas impor HS 2306.60 Korea Selatan Tahun 2010 – 2014

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 23

Berdasarkan tabel 2.5 diatas pada tahun 2014, Korea Selatan melakukan impor PKE

seberat 860.000 ton. Dengan kata lain, pada tahun 2014 Korea Selatan impor PKE dari

Indonesia dengan berat mencapai lebih 430.000 ton atau lebih dari 50% berat total impor

Korea Selatan.

2.4. Kebijakan Tariff

Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk Palm Kernel Expeller

dari Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 2306.60 berdasarkan FTA

Menurut situs www.custom.go.kr produk palm kernel expeller tidak dikenakan bea

tarif atau dengan kata lain tariff sebesar 0%.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 24

2.5. Strategi Memasuki Pasar

Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu

strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan

tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

A. Meningkatkan kualitas produk

Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk

impor yang bisa beredar di pasar dalam negeri, seperti :

Kualitas bahan baku

Kebersihan produk

Proses produksi

B. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan

Berikut ini adalah asosiasi dan kementerian di Korea Selatan yang berhubungan

dengan produk PKE dengan kode HS 2306.60

Korea Feed Association, www. kofeed.org

Ministy of Agriculture, Food and Rural Affairs, www.mafra.go.kr

Ministry of Environtment, www.me.go.kr

Animal Plant & Fisheries Quarantine & Inspection Agency, www.qia.go.kr

Korea Feed Ingredients Association, www.kfeedia.org

C. Berpartisipasi dalam berbagai pameran

Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang

berhubungan dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar

negeri. Kemudian yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di

pameran tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor.

Beberapa pameran yang berhubungan dengan produk ini adalah :

Return Farm Festival (bulan April)

City Farming and Plant Factory Expo (bulan Agustus)

Korea International Livestock Expo (bulan September)

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 25

Gambar 2.2 Korea International Livestock Expo 2015

Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan

produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga

mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat

dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

D. Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan

Mempelajari budaya negara lain jika ingin melakukan bisnis di negara tersebut

merupakan suatu aset yang bermanfaat. Dengan memiliki pengetahuan tentang

sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur berbisnis Korea Selatan, akan

mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia untuk berhubungan bisnis

dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan mempelajari hal-hal seperti diatas,

pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan juga sangat penting sehingga

dapat memahami permintaan dan tren pasar.

E. Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri

Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea

Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan

Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 26

F. Memiliki Website perusahaan

Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan

secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :

Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang

jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.

Memiliki e-mail resmi perusahaan.

Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon

konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon

atau faksimili.

3. Regulasi Produk Palm Kernel Expeller di Korea Selatan

3.1. Kebijakan Impor Produk Palm Kernel Expeller di Korea Selatan

Negara ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei

Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Philipina dan Singapura menandatangani FTA (Free

Trade Agreement) bersama dengan Negara Korea Selatan pada tahun 2006. Perjanjian ini

bertujuan untuk meningkatkan investasi, merangsang pertumbuhan ekonomi dan financial

di Asia dan hubungan kerja sama lainnya.

Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA,

sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk komoditi Palm Kernel

Expeller dengan kode HS 2306.60 adalah 0 (nol).

3.2. Prosedur Impor (Import Procedures)

Menurut situs www.kita.org, produk dengan kode HS 2306.60 sebelum di lakukan

impor wajib untuk mendapatkan pemeriksaan dari Animal Plant & Fisheries Quarantine &

Inspection Agency Korea Selatan (sesuai dengan Undang – undang Plant Protection pasal 7

dan 10). Selain itu juga harus mengajukan ijin kepada Kementerian Lingkungan Hidup Korea

Selatan (sesuai Undang-undang Waste Control, pasal 24 ayat 2 dan 3), setelah mendapatkan

ijin dari kedua lembaga tersebut baru dapat dilakukan impor.

Selain itu juga harus mendapatkan ijin dan melakukan pemeriksaan dari Kementerian

Pertanian, dalam hal ini adalah Minister of Agriculture, Food and Rural Affairs Korea Selatan.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 27

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut

menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence

FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA

3.4. Standarisasi produk di Korea Selatan

Berdasarkan beberapa sumber yang didapat, standar atau beberapa persyaratan

yang harus di penuhi untuk komoditi Palm Kernel Expeller ini adalah sebagai berikut :

1. Persyaratan Fasilitas Produksi dan Gudang

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 28

a. Fasilitas produksi bukan merupakan tempat untuk produksi bahan-bahan yang berasal

dari hewan.

b. Fasilitas produksi tidak tercemar oleh kontaminan yang berasal dari hewan.

c. Fasilitas produksi memiliki sistem yang baik untuk menjamin produk yang dihasilkan

bebas dari gangguan dan kontaminasi yang berasal dari hewan.

d. Fasilitas produksi dilengkapi gudang yang bebas dari burung.

e. Kelayakan fasilitas produksi telah diregistrasi oleh instansi pemerintah yang

berwenang.

f. Fasilitas produksi dan gudang harus diaudit oleh Badan Karantina Pertanian melalui

UPT setempat, secara berkala atau sebelum dilakukannya ekspor, untuk memastikan

bahwa fasilitas tersebut telah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.

2. Persyaratan Produk Kualitas Ekspor

a. Produk harus melalui proses pemanasan dengan suhu inti komoditas mencapai

minimum 85 0C selama tidak kurang dari 5 menit.

b. Produk harus bebas dari benih/biji-bijian yang memiliki daya tumbuh.

c. Produk harus bebas dari kontaminasi bagian tanaman yang belum diproses, bagian

tubuh maupun kotoran hewan, produk hewan lainnya, dan OPTK yang secara visual

dapat dideteksi.

3. Persyaratan Pemeriksaan oleh Petugas Karantina Tumbuhan

a. Pemeriksaan dalam rangka sertifikasi ekspor oleh Petugas Karantina Tumbuhan harus

dilakukan dalam fasilitas produksi dan gudang yang telah diregistrasi.

b. Pemeriksaan harus dilakukan secara acak (sampel) dari setiap lot kiriman dengan

target pemeriksaan sesuai persyaratan produk tujuan ekspor atau perhatian negara

pengimpor.

c. Sampel pemeriksaan harus mewakili produk yang akan dikirim.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 29

d. Produk harus bebas dari benih/biji-bijian yang memiliki daya tumbuh, serta bebas dari

kontaminasi bagian tanaman yang belum diproses, bagian tubuh maupun kotoran

hewan, produk hewan lainnya, dan OPTK yang secara visual dapat dideteksi.

e. Produk yang tidak memenuhi persyaratan harus ditolak untuk diekspor.

f. Sertifikat Phytosanitary asli yang dikeluarkan oleh UPT Karantina Pertanian harus

menyertai setiap barang kiriman yang akan diekspor.

g. Pada kolom perlakuan pada PC harus diisi informasi tentang rincian perlakuan antara

lain:

Tanggal perlakuan

Dosis perlakuan panas yang digunakan ( derajat celcius/menit)

Suhu inti minimum komoditi selama perlakuan

h. Informasi tambahan lainnya harus disebutkan pada PC, antara lain:

Nama dan nomer regitrasi fasilitas produksi

Jumlah paket dan volum (berat) kiriman

Identitas kemasan atau nomor kontener (untuk angkutan laut)

4. Keamanan Produk

a. Produk yang telah diperiksa dan disertifikasi oleh Petugas Karantina harus dijaga

dalam kondisi aman dan dicegah dari kontaminasi benih/biji-bijian yang memiliki daya

tumbuh serta kontaminasi bagian tanaman yang belum diproses, bagian tubuh

maupun kotoran hewan, produk hewan lainnya, dan OPTK yang secara visual dapat

dideteksi, selama penyimpanan dan pengiriman.

b. Produk yang akan diekspor ke suatu negara harus disimpan secara terpisah dengan

negara lainnya.

c. Pengiriman produk harus menggunakan alat angkut yang tertutup dan aman dari

kontaminasi.

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 30

4. Informasi Penting

4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Korea Selatan,

Jakarta

Jalan Jenderal Gatot Subroto

Kav. 57 Jakarta Selatan 12950

Tel : (+62)-21-2967-2555

Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557

E-mail : [email protected]

2 KOTRA

(Korea Trade Promotion

Corporation) Jakarta

Wisma GKBI, 21F Suite 2102

Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,

Indonesia

Tel : (+62)-21-574-1522

Fax: (+62)-21-572-2187

E-mail : [email protected]

3 KOICA

(Korea International

Cooperation Agency) Jakarta

Jalan Gatot Subroto No.58, Setiabudi, South

Jakarta, Jakarta 12930, Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

No Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar

Republik Indonesia

untuk Korea Selatan

di Seoul

55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,

Seoul 150-010, Republik Korea

Telp : (02)-783-5675/77

(02)-783-5371 atau 72

Fax: (02)-780-4280

E-mail : [email protected]

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 31

Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-

[email protected]

2 Konsulat Indonesia untuk Korea Selatan di Busan

3rd floor Busan Indonesia Center

357 Geumgokdae-ro, Buk-gu, Busan 616-

841, South Korea

Telp : 82-51-808-0041,

82-51-808-0057

Fax : 82-51-808-0041

E-mail : [email protected]

Website : www.indonesiacenter.or.kr

3 Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Busan

1st floor, #103 Korea Express Building

1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan

Korea Selatan

Telp : 82-51-441-1708

Fax : 82-51-441-1629

E-mail :[email protected]

Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Produk HS 2306.60 di Korea Selatan

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir Singkong di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 GS Global CP : Lee Ji-Won (Assistant Manager)

10th fl, GS Tower, 679, Yeoksam-dong, Gangnam-

gu, Seoul 135-985, Korea

Tel : 82-2-2005-5381

Fax : 82-2-2005-5406

Email : [email protected]

Website : www.gsgcorp.com

2 THEnterprise Co., Ltd CEO : Dukhwan Son

Tower Dong #2801, 13, Heungdeok 1-Ro, Giheung-

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 32

Gu, Yongin-Si, Gyeonggi-Do, Korea

Tel : 031-273-7210

Fax : 031-273-7216

Email : [email protected]

Website : www.thenterprise.co.kr

MARKET BRIEF PALM KERNEL EXPELLER ITPC BUSAN 33

DAFTAR PUSTAKA

Referensi :

Importation of Palm Kernel Expeller from Indonesia PDF

Website :

www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm

www.kbriseoul.kr

www.kita.org

www.trademap.org

www.customs.go.kr

www.akfta.asean.org

http://kbriseoul.kr/

http://data.worldbank.org/country/korea-republic

http://data.worldbank.org/

www.tradingeconomics.com/ World Bank

www.kosis.kr

www.kesis.net

www.kats.go.kr

www.intertek.com

www.kofeed.org