Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
-
Upload
seftri-puji-a -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
1/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
189
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBUTUHAN GIZI
PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PELITA BUMI MAS BANJARMASIN
Istiqamah1, Nurhamidi2, Risya Rosiani3
1STIKES Sari Mulia Banjarmasin
2Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
2Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
E-mail: [email protected]
ISSN : 2086-3454
ABSTRAK
Latar Belakang : Pada anak pra sekolah terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, danspiritual yang begitu signifikan. Kecukupan gizi pada anak sangat tergantung kepada ibu atau
pengasuhnya. Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan
yang pesat, sehingga memerlukan gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Hasil studi
pendahuluan diperoleh data dari 10 orang tua yang ditanya tentang pengertian, jenis-jenis dan dampak
kekurangan gizi pada anak ada 40% orang tua yang mengetahui, sedangkan 60% orang tua kurang
mengetahui tentang gizi.
Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi pada anak usia pra
sekolah di TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin.
Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, Populasi penelitian ini adalah
seluruh orang tua yang memiliki anak usia prasekolah di TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan jumlah 45 responden dan
instrumen penelitian berupa kuesioner yang diberikan langsung pada orang tua.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa pengetahuan orang tua tentang
kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah mayoritas berpengetahuan cukup 20 responden (44,44%).
Kesimpulan: Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah mayoritas
cukup. Sehingga diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang gizi.
Kata Kunci: Pengetahuan, Orang tua, kebutuhan Gizi, Anak Prasekolah
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
2/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
190
Pendahuluan
Usia pra sekolah didefinisikan sebagai
usia anak yang berusia di atas 3 tahun sampai 5
tahun. Barker (2005) sering menyebutnya
sebagai Usia Taman Kanak-Kanak.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan
biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual
yang begitu signifikan. Anak usia pra sekolah
membutuhkan lebih kurang 6800 kkal per hari.
Kebutuhan cairan tergantung kepada aktivitas
anak, biasanya meningkat dari kebutuhan cairan
dan pada anak usia Todler mempunyai
karakteristik yang khas, yaitu bergerak terus,
tidak bisa diam,dan sulit untuk diajak duduk
dalam waktu relative lama (Whaley dan Wong
Dikutip dalam Supartini, 2004).
Who Health Organization (WHO),
menjelaskan bahwa permasalahan gizi dapat
ditunjukan dengan besarnya angka kejadian gizi
buruk di Negara tersebut. Angka kejadian gizi
buruk di Indonesia menduduki peringkat ke 142dari 170 negara dan terendah di ASEAN.
Salah satu bentuk perhatian pemerintah
terhadap asupan makanan anak usia pra sekolah
adalah diadakannya program penyediaan
makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS).
Program ini diselenggarakan pada pendidikan
dasar dan pendidikan usia dini yaitu Taman
Kanak-kanak dan Kelompok Bermai.
Faktor yang sangat penting dan harus
diperhatikan bagi kesehatan anak terutama
anak-anak prasekolah adalah pemberian
makanan (nutrisi) yang cukup gizinya, yang
disesuaikan dengan kebutuhan gizinya,
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang
secara normal, sehat dan kuat.
Pada usia prasekolah, kecukupan gizi
pada anak sangat tergantung kepada ibu atau
pengasuhnya. Anak usia prasekolah merupakan
kelompok yang menunjukan pertumbuhan
badan yang pesat, sehingga memerlukan gizi
yang tinggi setiap kilogram berat badannya.
Begitu dominannya peranan ibu bagi
kesehatan anak terutama dalam pemberian gizi
yang cukup menuntut ibu harus mengetahui dan
memahami akan kebutuhan gizi pada anak,
untuk itu yang harus dimiliki oleh ibu adalah
pengetahuan tentang kebutuhan gizi anak
prasekolah.
Makanan bergizi diperlukan semenjak
ibu hamil sampai masa balita atau prasekolah.
Kebutuhan gizi yang tidak sesuai dapat
menyebabkan gizi kurang dan gizi buruk
bahkan dapat menyebabkan kematian padaanak. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi
anak prasekolah sangat berpengaruh terhadap
status gizi balita. Dikutip dalam Pengaruh
Pengetahuan Ibu terhadap Gizi Balita (Arista
Tri Kurnia, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang dilakukan pada tanggal 2 Desember
2014 di TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin ada
diperoleh data dari 10 orang tua yang ditanya
tentang pengertian, jenis-jenis dan dampak
kekurangan gizi pada anak ada 40% orang tua
yang mengetahui, sedangkan 60% orang tua
kurang mengetahui tentang gizi.
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
3/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
191
TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin
adalah sebuah TK yang berada cukup strategis
karena letaknya yang masih berada di wilayah
kota Banjarmasin.
Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran
Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebutuhan
Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK
Pelita Bumi Mas Banjarmasin.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan Bagaimanakah
pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi
pada anak usia pra sekolah di TK Pelita Bumi
Mas Banjarmasin?
Tujuan
Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua
tentang kebutuhan gizi pada anak usia prasekolah di TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskriptif
tentang suatu keadaan objektif (Notoatmodjo,
2012).
Populasi yang diambil dalam penelitian
ini adalah seluruh orang tua yang memilikianak
usia 3-5 tahun di TK Pelita Bumi Mas
Banjarmasin yang berjumlah 50 orang.
Jenis pengambilan sampel dalam
penelitian ini simple random sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel secara acak
sederhana yang diambil sedemikian rupa
sehingga setiap unit penelitian atau satuan
elemen dari populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam
penelitian ini menggunakan sistem lotre yaitu
dengan cara memasukkan 50 nama siswa yang
orang tuanya merupakan populasi dalam
penelitian, kemudian dari 50 dikeluarkan 5
nama yang tidak menjadi sampel, sehingga 45
nama yang tertinggal orang tuanya (ayah dan
ibu) dijadikan sampel dalam penelitian.
Hasil
1. Gambaran Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah
orang tua anak di TK Pelita Bumi Mas
Banjarmasin berdasarkan umur dan pendidikan.
a. Umur
Tabel 1 Distribusi Respon Berdasarkan Umur
Umur Jumlah persentase
20-29 tahun
30-39 tahun
40-49 tahun
16
27
2
35,56%
60%
4,44%
Total 45 100%
Berdasarkan Tabel 1 umur responden
yang paling banyak adalah responden berusia
30-39 tahun yaitu sebanyak 27 orang (60%).
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
4/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
192
b.Pendidikan
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
SD
SLTP
SLTA
PT
2
11
24
8
4,44%
24,45%
53,33%
17,78%Total 45 100%
Berdasarkan Tabel 2 pendidikan
responden yang paling banyak adalah SLTA
dan sederajat berjumlah 24 orang (53,33%).
2.Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebutuhan
Gizi
Tabel 3 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebutuhan Gizi
Pengetahuan Jumlah Persentase
Baik
Cukup
Kurang
14
20
11
31,11%
44,44%
24,45%
Total 45 100%
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
bahwa dari 45 responden orang tua yang
memiliki pengetahuan baik ada 14 responden
(31,11%), pengetahuan cukup ada 20
responden (44,44%) dan orang tua yang
memiliki pengetahuan kurang 11 responden
(24,45%).
3. Distribusi Pengetahuan Responden
Berdasarkan Karakteristik Umur
Tabel 4 Distribusi Pengetahuan Orang Tua Berdasarkan Umur
Pengetahuan
20-29 th %
Umur
30-39 th % 40-49 th %
Jlh
Responden %
Baik
Cukup
Kurang
4
8
5
9
8
11
10
10
6
22
22
13
0
2
0
0
4,
05
14
20
11
31
44
25
Jumlah 17 38% 26 57,5% 2 4,5% 45 100%
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa
dari 45 didapat responden yang berpengetahuan
cukup cenderung lebih banyak pada usia 30-39
tahun berjumlah 10 responden (22%), dan
responden yang berpengetahuan cukup paling
sedikit pada usia 40-49 tahun yaitu 2 responden
(4,5%).
4.Distribusi Pengetahuan RespondenBerdasarkan Karakteristik Pendidikan
Tabel 5 Distribusi pengetahuan responden berdasarkan karakteristik
pendidikan
Pengetahuan
SD %
Pendidikan
SLTP %
Baik
Cukup
Kurang
0
1
1
0
2
2
1
6
4
2
14
9
Jumlah 2 4% 11 23%
SLTA % PT % Jlh
Responden
%
6
12
6
13
27
14
7
1
0
17
2
0
2
14
9
32
44
24
24 54% 8 19% 23% 100%
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
5/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
193
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa
dari 45 responden didapat responden yang
berpengetahuan cukup cenderung lebih banyak
berpendidikan SLTA berjumlah 12 responden
(27%) dan responden yang berpengetahuan
cukup paling sedikit berpendidikan SD dan
Perguruan Tinggi yang berjumlah masing-
masing 1 responden.
Pembahasan
1.Karakteristik Responden
a. Umur
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
seluruh responden (45 orang) yang paling
banyak yaitu umur 30-39 tahun sebanyak 20
orang (60%). Usia mempengaruhi terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pikirannya sehingga
pengetahuan yang diperoleh semakin membaik
(Wawan, 2010).b.Pendidikan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
tingkat pendidikan seluruh responden (45
orang) yang paling banyak yaitu tingkat SLTA
sebanyak 24 orang (53,33%). Pendidikan
berarti bimbingan yang diberikan seseorang
kepada orang lain terhadap suatu hal agar
mereka dapat memahami. Tidak dapat
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak pula pengetahuan yang dimilikinya
(Wawan, 2010).
2. Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebutuhan
Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan pada 45 responden di TK Pelita Bumi
Mas Banjarmasin tentang kebutuhan gizi pada
anak usia pra sekolah didapatkan 20 responden
(44,44%) berpengetahuan cukup.
Pengetahuan seseorang biasanya
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dari
20 responden yang berpengetahuan cukup
paling banyak pada rentang umur 30-39 tahun
berjumlah 10 responden (22%), Usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola
pikir seseorang. semakin bertambah usia akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan
pikirannya sehingga pengetahuan yang
diperoleh semakin membaik. (Wawan, 2010).
Namun perlu ditekankan bahwa
seseorang yang umurnya lebih tua tidak berarti
mutlak berpengetahuan baik pula, akan tetapi
orang tua yang tidak berpengetahuan baikdikarenakan kurang terpaparnya informasi
tentang kebutuhan gizi.
Dari segi pendidikan orang tua yang
mempunyai pengetahuan cukup lebih banyak
berpendidikan SLTA berjumlah 12 responden
(27%). Anonim (2012) menyebutkan bahwa
pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
pendidikan dimana diharapkan seseorang
dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya dari
penelitian yang dilakukan didapatkan
responden yang menjawab baik adalah
berpendidikan perguruan tinggi, dari 8
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
6/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
194
responden yang berpendidikan perguruan tinggi
ada 7 responden (17%) yang menjawab baik.
Jadi, seseorang yang berpendidikan tinggi
kebanyakan berpengetahuan baik pula.
Pada penelitian ini yang menggunakan
penyebaran kuesioner dari 20 poin tentang
kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
kebanyakan orang tua tidak mengetahui tentang
pengertian gizi dan hanya 7 orang yang
menjawab benar, padahal sangat penting orang
tua mengetahui tentang pengertian gizi agar bisa
diberikan kepada anak, ini artinya responden
masih banyak yang belum mengetahui tentang
kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
karena kurang terpaparnya informasi tentang
gizi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah keterpaparan
informasi, karena itu merupakan suatu transfer
pengetahuan yang berarti adanya keterpaparan
informasi, maka seseorang mendapatkan suatupengetahuan dari faktor lingkungan dan sosial
budaya karena merupakan segala sesuatu yang
berbeda disekitar manusia, seperti kebiasaan
dengan mempengaruhi perkembangan
pengetahuan seseorang (Mubarok, 2007).
Kesimpulan hasil penelitian yang
dilakukan di TK Pelita Bumi Mas Banjarmasin
adalah :
1.Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan
gizi pada anak usia pra sekolah mayoritas
mempunyai pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 20 responden (44,44%).
2. Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan
gizi pada anak usia pra sekolah yang
berpengetahuan cukup mayoritas memiliki
rentang umur 30-39 tahun berjumlah 10
responden (22%) dan memiliki pendidikan
SLTA berjumlah 12 responden (27%).
Ucapan Terima Kasih
Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada Akademi Kebidanan Sari Mulia
Banjarmasin yang telah memberikan peneliti
surat izin untuk melakukan penelitian, dan
ucapan terima kasih kepada TK Pelita Bumi
Mas Banjarmasin yang telah memberikan izin
serta tempat untuk melakukan penelitian.
Daftar Pustaka
Akbid Sari Mulia, 2014 Panduan Karya Tulis
Ilmiah. Banjarmasin.
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Edisi Revisi,Jakarta:Rineka Cipta.
Bambang, Prasetyo 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Jakarta: PT Rajagrafindo.
Kus Irianto, Kus Waluyo, 2004. Gizi dan Pola
Hidup Sehat, Bandung: CV. Yrama
Widya
Lia Amalia dan Mardiyah. (2006) Makanan
Tepat Untuk Balita. Jakarta : Kawan Pustaka.
M. Arifin Siregar.
http://referensiaasyariabdullah.blogspot.c
om/2008/04. Pengaruh Pengetahuan Ibu
Terhadap Kurang Kalori Protein Pada
Balita. Diakses 12 Januari 2015
-
7/26/2019 Istiqomah Dan Nurhamidi 189-195
7/7
Dinamika Kesehatan Vol. 13 No. 15 Juli 2015 Istiqomah, et al.,Pengetahuan Orang Tua
195
Munifatul Maimonah, Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Balita di
Wilayah Posyandu Klurahan III Desa
Klurahan Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk, (KTI) akademi
Kebidanan Poltekkes Depkes: Malang
(http:// e-jurnal.akbid-Malang.ac.id)
Diakses 12 Desember 2014.
Nurochman, (2001) Nutrisi Dalam
Keperawatan, Jakarta : CV. Sagung Sita
Notoadmodjo, Soekidjo, 2010. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka
Cipta
Wawan, dan Dewi. 2010. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nulia
Medika.