istilah2

download istilah2

of 4

description

istilah2

Transcript of istilah2

Manajemen Keuangan

Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklususaha perusahaanyang normal atau dalam waktu satu tahun, mana yang lebih lama.Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah:Kas atau uang tunai, Investasi jangka pendek (surat berharga atau marketable securities), Piutang wesel, Piutang dagang, Persediaan, Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima, Persekot atau biaya dibayar di muka.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).Yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah: investasi jangka panjang, Aktiva tetap, Aktiva tetap tidak berwujud.

Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan diselesaikan pembayarannya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru.

Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets).Quick Ratio: adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Persediaan terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Tujuan manajemen persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum. Suatu perusahaan yang mempunyai rasio cepat kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.

Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan diolah.

Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Dengan demikian rasio solvabilitas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.likuidasi adalah pembubaran perusahaan dengan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, dan perlunasan utang serta penjelasan sisa harta atau utang antara para pemilik.

Rasio hutang perseroanDebt Ratio = Total Utang / Total AsetRasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30% artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

Piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit.

Perputaran persediaan (inventory turnover) mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Rasio ini dihitung sebagai berikut:Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rataPersediaan rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan angka-angka mingguan, bulanan, atau tahunan. Untuk menyederhanakan, kita menentukan persediaan rata-rata dengan membagi jumlah persediaan pada akhir dan awal tahun dengan 2. Sepanjang jumlah persediaan yang dimiliki sepanjang tahun stabil, rata-rata ini akan akurat bagi analisis kita.

Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset turn over, yaitu 2 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Perusahaan diharapkan mampu untuk dapat meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh setelah dipotong biaya produksi(pembelian bahan baku,pengolahan bahan baku,listrik dan pemasaran) dan biaya lain2(biaya yang dikeluarkan untuk untuk kebutuhan tak terduga,seperti biaya parkir,konsumsi,dll)Sedangkan laba kotor adalah laba yang baru didapat dan belum mendapatkan potongan apapun.

Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan

Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.*emiten (badan usaha pemerintah yang mengeluarkan kertas berharga untuk diperjualbelikan)Banyak sekali investor hanya mengambil PER sebagai pembanding dan beranggapan bahwa PER rendah berarti perusahaan tersebut dijual dengan harga murah. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebab seringkali PER yang rendah dibandingkan industri, mengindikasikan adanya masalah pada perusahaan tersebut. Selain itu PER menjadi kurang relevan untuk menilai kinerja operasional perusahaan karena distorsi angka laba (rugi) bersih akibat penerapan akuntansi pada item laba (rugi) akibat selisih kurs. Buat menghilangkan distorsi ini, sederhananya angka yang dipakai bukan laba bersih per saham (EPS) melainkan laba usaha per saham (Operating Profit per Share atau kita singkat saja OPS).

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata rata saham biasa yang beredar.

Dividen = bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan pada investor.Dividend payout ratio = persentase keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham terhadap total keuntunganDividend yield = tingkat pengembalian dalam bentuk dividen atas investasi yang ditanamkan. Dengan kata lain berapa dividen yang kamu terima ketika kamu menginvestasikan Rp10,000 pada saham PT X.Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) adalah ukuran tingkat dividen yang dibagikan, dihitung sebagai perbandingan antara dividen yang dibagi dengan laba perusahaan.

Cash flow dimaksudkan penyusunan penerimaan aliran yang masuk (cash in flow) dan jumlah yang dikeluarkan (cash out flow), dimana dalam aliran tersebut dapat dilihat jumlah dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam waktu tertentu. Juga dengan cash flow dapat memberikan pedoman atau dasar bagi pimpinan perusahaan di dalam mengambil keputusan yang menyangkut kebijaksanaan keuangan terutama mengenai uang tunai (cash).fungsi terbagi menjadi tiga yaitufungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Analisis Common Size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Analisis common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul. Analisis common size perusahaan selanjutnya dibandingkan dengan analisis common size industri untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk kekuatan akan diupayakan untuk dipertahankan sedang kelemahan diupayakan untuk diperbaiki.