ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan...

12

Transcript of ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan...

Page 1: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

1. Pendahuluan

Sejalan dengan meningkatnya kese-jahteraan rakyat maka kebutuhan un-tuk berlibur meningkat. Untuk menca-pai tujuan tersebut diperlukan infor-masi tentang tujuan wisata, objekwisata yang menarik, sarana yangtersedia seperti transportasi untukmencapai tujuan wisata, produkwisata yang diminati dan lain seba-gainya. Untuk memperoleh informasitersebut wisatawan sering mengalamikesulitan karena tidak mengetahui di-mana dan pada siapa harus memintainformasi. Singkatnya kebutuhan in-formasi di bidang pariwisata mening-kat dan perlu disiapkan de-ngan rapidan terstruktur agar dapat diaksesdengan mudah. Hal itu dapat dilihatdari data berikut. Dari data BPS untuktahun akhir sembilan puluhan jumlahpenduduk Indonesia yang bepergianada 46 % dan secara rata-rata mela-kukannya 1.4 kali perjalanan per ta-hun. Hal ini menunjukkan bahwa po-tensi wisata dari penduduk sangatbesar karena bila seandainya satupersennya melakukan kegiatan pari-wisata, maka hal tersebut sudah jum-lah yang sangat besar.

Selain kebutuhan wisatawan akan in-formasi yang lengkap, akurat dan mu-dah didapat, maka pihak lain yangjuga membutuhkan data dan infor-masi tersebut adalah pihak pengelolaindustri pariwisata dan pemerintahsebagai pihak pengambil keputusan

dan penentu kebijakan dibidang pari-wisata.

Namun penekanan kebutuhan datadan informasi bagi masing-masingpihak berbeda. Jika bagi wisatawanadalah untuk memudahkan merekamenentukan rencana perjalananwisatanya sementara bagi industripariwisata dan pemerintah adanyasistem informasi yang baik sangatmembantu mereka untuk tujuan pen-gambilan keputusan. Suatu SistemInformasi Manajemen (SIM) dapatmembantu kedua pihak terakhir.

Sejalan dengan keinginan pemerin-tah untuk memajukan industri pari-wisata maka tentunya ada keinginanbesar untuk menata informasi datapariwisata sebaik-baiknya agarmasyarakat yang membutuhkan da-pat memperoleh dengan cepat,akurat dan dapat disebarluaskandengan mudah pula. Ada berbagaicara untuk penataan informasi terse-but. Kalau jaman dulu informasidisebarluaskan dari mulut ke mulut,kemudian melalui radio, surat kabar,televisi dan media informasi lainnyamaka sekarang dengan kemajuan dibidang Teknologi Informasi ada be-berapa sarana baru yang lebih mem-percepat penyebarluasan informasi.(bersambung ke hal 4........)

Secara umum saat ini SIM meru-pakan kebutuhan setiap organisasi.Hal ini disebabkan karena data yang

Volume III, Nomor 1 Juli 2000

• Peranan Sistem In-

formasi Manajemen

bagi Pariwisata di

Indonesia – Oerip S.Santoso

• Community TourismSebagai Upaya

Pengembangan

Daerah Pedesaan dan

Menjembatani Per-

damaian Antar Ne-

gara – Soetarso Pri-

asukmana

• Wisata Budaya Ba-

hari – Ira Adriati

• Sebuah Catatan Per-

jalanan (Bagian 1) –Wiwien Tribuwani

• Lelang Babeku –Wiwien Tribuwani

WACANA

Peranan Sistem Informasi Manajemenbagi Pariwisata di Indonesia

Oleh: Oerip S. Santoso

ISSN 1410-7112

DAFTAR ISI:

WACANA

WARA-WIRI

WICAKSANA

Page 2: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

sebagai fenomea ekonomi, sosial dan budaya be-serta implikasinya, tetapi lebih jauh menjadi tujuanuntuk mempromosikan pengertian dan pertukaranberbagai budaya di dunia (Perez, de Cuellar,1995). Dalam hal ini Institut of International PeaceThrough Tourism di Canada (IIPT).

II. Konsep Community Tourism

1. Special interest tourism, and Small BusinessCommunity tourism merupakan suatu wisata

spesial interest. Ini berarti hanya orang-orang

yang senang tinggal di desas dan berineraksi

dengan penduduknya selama mereka berlibur.

Hal ini merupakan bisnis skala kecil/rumah

tangga (pengelolaan penginapan oleh pen-

duduk desa)

2. Accessibility (Aksesibilitas)

Lahan yang dikembangkan bagi Communitytourism harus dapat dicapai dengan mudah

oleh berbagai kendaraan transportasi dari kota

terdekat. Pemerintah daerah seharusnya mem-

berikan perhatian lebih dalam penyediaan infra-

struktur untuk mencapai tujuan ini.

3. Security (Keamanan)

Wisatawan harus merasa aman dalam melaku-

kan perjalanan mencapai objek atau selama

tinggal di lokasi.

4. Hospitality (Keramahtamahan)

Masyarakat sebagai tuan rumah seharusnya

menyambut kedatangan wisatawan dengan

ramah. Hal ini akan terwujud jika mereka dili-

batkan mulai dari tahap perencanaan dan pe-

laksanaan/operasional. Community tourismtersebut seharusnya dikelola oleh orang-orang

desa tersebut.

5. Activity (Aktivitas/kegiatan)

Kegiatan wisatawan selama mereka tinggal di

objek wisata tidak terpisah dengan kegiatan

penduduknya seperti kegiatan bertani, men-

daki bukit dan menikmati keindahan alam,

atau olahraga (...ke halaman 9)

dan hal lainnya yang dapat mereka lakukan di

desa tersebut.

6. Diversifikasi / perluasan kegiatan ekonomi

WACANA

HALAMAN 2 VOLUME I I1 ,NOMOR 1

COMMUNITY TOURISM:

Sebagai Upaya Pengembangan Daerah Pedesaan danMenjembatani

Perdamaian Antar Negara

Motto: Back to Village, Act locally, Think Globally

By: Soetarso Priasukmana MS*)

I. Latar Belakang

Menghadapi era globalisasi. Pariwisata menjadiindustri utama di dunia yang akan mempengaruhiaspek perekonomian, sosial, dan politik. Kegiatanwaktu luang/libur dan jumlah wisatawan mening-kat dengan stabil, dan meski perekonomian duniamengalami krisis ekonomi selama beberapa tahunlalu yang menyebabkan sektor pariwisata menu-run tetapi tidak disangsikan bahwa akan mening-kat sebanyak lebih dari 8 kali lipat selama 35 ta-hun, meningkat dari hanya 62 juta di tahun 1960menjadi 500 juta pada saat ini dan akan terusmeningkat mencapai 1 milyar wisatawan pada Ta-hun 2010.

Meskipun pariwisata internasional merupakan intidari suatu fenomena peculiar untuk negara-negara maju yang terdiri 24 negara OECD yangmerupakan penerima wisatawan terbanyak, tetapishare/bagian dari negara-negara berkembang se-cara mantap terus meningkat. Banyak negaraberkembang yang telah mempertimbangkan untukmelakukan upaya baik sumberdaya manusia danpembiayaan untuk mencapai hasil ini. Bagi ne-gara-negara yang sumberdaya lamanya sedikittetapi mempunyai banyak kekayaan budaya, sinarmatahari, pantai-pantai dan pemandangan alamyang menarik, pariwisata internasional men-yediakan/menghasilkan valuta asing dan jugapengembangan dan kesempatan kerja. Faktanya,suatu pengorbanan yang besar telah dilakukanuntuk mencapai hal tersebut, dua juta kamar-kamar hotel telah dibangun di negara-negaraberkembang. Ratusan ribu pekerjaan telah dicip-takan di industri yang berkaitan dengan aspekpariwisata.Pemerintah Indonesia menempatkan industripariwisata di tempat pertama dalam penerimaannegara lebih dari ekspor migas setelah tahun2000. Untuk mendukung program ini, Indonesiaharus mengembangkan berbagai objek-objekwisata yang lebih menarik. Satu dari objek wisataini adalah “community tourism”, karena objek inilebih menunjukkan keaslian budaya dan alam In-donesia.Saat ini pariwisata melambangkan bukan hanya

Page 3: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

Kawasan Lagamar merupakan bagian dari Lem-bah Ribeira (Vale do Ribeira). Vale do Ribeirayang luasnya mencapai 25.000 Km2 ini terletak disebelah selatan Negara bagian São Paolo. Den-gan luas hutan hujan tropis yang mencapai 40 %dari seluruh hutan di negara bagian ini, tidak da-pat dipungkiri bahwa lembah ini memiliki ekosis-tem hutan hujan tropis Atlantika yang palingpenting dan asli di negara bagian São Paolobahkan di Brasil.Berbeda dengan Hutan Amazon yang terletak dibagian dalam dan utara benua Amerika Selatan,Hutan Atlantik, yang saat ini diperkirakan hanyatinggal 8 % dari luas aslinya, membentang sepa n-jang pantai timur benua tersebut. Kawasan Laga-mar, dengan luas mencapai 18 % luas lembahRibeira merupakan kawasan yang unik di lembahini karena merupakan ekosistem estuari yangkompleks. Dengan pulau-pulau, laguna, kanal, la-han basah, hutan bakau dan hutan hujan tropis,kawasan ini menghubungkan Hutan Atlantik den-gan Lautan Atlantik. Perubahan aliran dan salini-tas di perairannya mengatur kehidupan biota diestuari tersebut. Kawasan Lagamar merupakankawasan yang sangat kaya bagi reproduksi danpertumbuhan beberapa species ikan sehingga k a-wasan Lagamar sangat penting bagi perikanandan budi daya tiram. Pentingnya ekosistem di ka-wasan ini menyebabkan Lagamar ditetapkan se-bagai daerah konservasi dengan prioritas sangattinggi.Beberapa tempat penting dan menarik di kawasanini adalah Kota Iguape, Kota Cananeia, Ilha (ilya)Comprida (Pulau Comprida) dan Ilha do Cardoso(Pulau Cardoso).

Embu – Iguape - CananeiaPerjalanan 3 hari menuju kawasan Lagamar dia-wali dari Embu, kota kecil berudara sejuk yanghanya terletak beberapa km dari Kota São Paolo.Perjalanan yang memakan waktu beberapa jamtersebut, sebagian besar melalui kawasan hutanhujan tropis Atlantik, tidak ada bedanya denganperjalanan luar kota di luar Pulau Jawa. Namundemikian perjalanan tersebut sama sekali tidakmembosankan karena ditemani oleh beberapanara sumber, berparas ala bintang-bintang

telenovela, yang siap menjawab berbagai pertan-yaan yang muncul dari hampir 30 mulut pen-datang yang lapar informasi.Akhir minggu merupakan hari padat bagi rutejalan yang kami lalui sehingga kami sempat terje-bak dalam kemacetan hingga 1 jam lamanya dikawasan hutan Atlantik. Upaya pelebaran danpenambahan jalur jalan untuk mengurangi kema-cetan tidak diperkenankan karena kawasan hutanyang kami lalui merupakan kawasan yang dil-indungi. Untuk menghindari pembangunan yangakan mengurangi (membuka) lahan hutan, saat inipemerintah setempat sedang mempertimbangkanmembangun terowongan sebagai jalan alternatif.Hal menarik lain dari cara pemerintah setempat'menghargai' kawasan yang dilindungi adalahdengan memberlakukan kecepatan maksimal ken-daraan bermotor yang melewati kawasan hutanuntuk menekan pencemaran lingkungan.Setelah melewati hutan Atlantika, persinggahanpertama kami adalah Pusat Lingkungan dan Pen-didikan Budidaya Palmito (palm heart) Tuzino.Palmito adalah bagian dalam dari pucuk batangpohon palem jenis tertentu yang menjadimakanan khas dan mewah bagi masyarakat Bra-sil. Sejak dulu untuk mendapatkan palmito,masyarakat Brasil pergi ke hutan dan menebangpohon palem yang telah cukup umur. Kini denganberkurangnya populasi tanaman palem penghasilpalmito di hutan, harga palmito semakin mahaldan ini makin 'mengundang' masyarakat untukmendapatkannya. Tidak lagi untuk dikonsumsisendiri tetapi untuk dijual. Walaupun kini pemerin-tah Brasil menetapkan pencarian palmito daridalam hutan merupakan tindakan ilegal, namunhingga saat ini penduduk masih melakukan pen-curian palmito dari dalam Hutan Atlantik.Pusat Lingkungan dan Pendidikan BudidayaPalmito didirikan oleh sebuah NGO (FundacãoSOS Mata Atlantica) untuk mensosialisasikanpengetahuan dan usaha Bapak Tuzino yang telahberpuluh tahun, atas inisiatif sendiri, melakukanpenelitian dan menemukan jenis palem unggulan.Walaupun pusat ini telah menarik ( ke hal 6)berbagai kalangan untuk mempelajari lebih lanjuttentang lingkungan, namun belum cukup berhasilmenjual bibit unggul palem kepada masyarakat

WARA-WIRI

HALAMAN 3VOLUME I I1 ,NOMOR 1

Lagamar, Brasil: Sebuah Catatan Perjalanan

(Bagian 1)

Oleh : Wiwien Tribuwani

Page 4: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

disimpan suatu organisasi harus selalu diperbaha-rui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapatmembantu memberikan keputusan dengan cepat.Untuk bidang pariwisata maka SIM dapat diguna-kan untuk mengelola data yang dapat dimanfaat-kan oleh wisatawan, industri pariwisata maupunpemerintah. Data pariwisata yang banyak dan se-lalu bertambah membutuhkan pengelolaan yangtepat. SIM punya kemampuan untuk membantumengambil keputusan, dan juga menyediakan in-formasi bagi pengguna data dan informasi pari-wisata. Keberadaan sistem informasi manajemenyang terintegrasi dengan baik, disertai dengan du-kungan sistem komputer, akan sangat membantupengelolaan data pariwisata.

Disamping kesiapan dari sistem pengelola datamaka orang yang membangun struktur sistem in-formasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhanpengguna data tersebut, karena informasi pari-wisata memiliki karakteristik data yang sangat ber-agam seperti objek dan daya tarik, data hotel,data sarana transportasi, dan data-data fasilitaslain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisata-wan dan pemandu wisatanya, perlu dikelola se-cara terintegrasi. Data-data ini juga sangat dina-mis, sehingga kompleks dalam pemilahannya,serta harus diperhatikan masalah keakuratan ataukebenaran datanya. Kegunaan dari setiap datajuga harus diperhatikan berdasarkan segmenpasar penggunanya.

2. Peranan Sistem Informasi Manajemen2.1 Untuk Kepentingan WisatawanSecara umum teknologi informasi akan sangatbermanfaat dalam penyajian informasi yang ce-pat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkanoleh wisatawan. Salah satu dari sekian banyakteknologi informasi yang bermanfaat bagi wisata-wan dan dapat diakses dengan mudah darimanapun adalah Internet. Internet menghubung-kan sejumlah komputer menjadi suatu jaringankomputer. Hubungan antara komputer ini dapatmelalui jaringan telepon biasa, atau jaringan digi-tal khusus. Sehingga dengan keberadaan jaringantelepon yang dapat menghubungi lokasi yang ber-beda seberapapun jauhnya, maka dengan kom-puter yang tersambung ke jaringan komputer, kitadapat mengakses data dari lokasi yang berjauhan.Dengan keberadaan internet, pengguna dapatmeminta informasi pariwisata untuk suatu daerahdengan hanya mengetikkan nama lokasi alamatInternet.

Keuntungan penggunaan internet adalah ket-ersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah,serta adanya jaminan privacy. Pencarian infor-masi yang sangat cepat dan mudah dapat dilaku-kan dengan fasilitas Search Engine, serta adanyadirektori internet secara online. Dengan sekianbanyaknya fasilitas, tentunya informasi khususnyatentang pariwisata akan dapat di akses dan dise-barkan dengan sangat cepat dibandingkan den-gan mencari informasi di media cetak atau darimulut ke mulut.. Tentunya hal ini akan dapat ber-jalan kalau memang tersedia data tentang produkpariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstru-kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-pakan sarana komunikasi saja.

Selain sebagai media penyedia informasi internetjuga dapat memudahkan wisatawan untuk ber-interaksi dengan operator pariwisata yang dike-hendakinya. Antara lain untuk kepentingan peme-sanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunju-kan dan mengakses segala kebutuhan informasipariwisata lainnya sehingga sangat memudahkandan menghemat biaya serta menghemat waktukarena tidak perlu pergi sendiri ketempat pen-jualannya. Walaupun sampai saat ini operatorpariwisata yang telah memanfaatkan internet un-tuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit.

2.2Untuk Kepentingan Industri PariwisataTeknologi Informasi yang sangat bermanfaatadalah pembangunan Sistem Informasi Mana-jemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pari-wisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendu-kung Keputusan Pariwisata.

Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ditujukanuntuk meningkatkan pelayanan pada masyarakatdengan cara penyiapan, penyusunan dan penyim-panan data yang tepat sehingga bermanfaat bagiseluruh masyarakat. Untuk membangun SistemInformasi ini dibutuhkan kerjasama yang eratantara ahli Teknologi Informasi dan ahli Pariwisatakarena masing-masing pihak punya kepentinganyang sangat besar dalam keberhasilan sistemyang akan dibangun. Hal ini tidak mudah terjadikarena pada umumnya masing-masing pihakmerasa bagiannya saja yang penting padahalkeduanya sama pentingnya. Dari sudut pandangAhli Pariwisata, yang jumlahnya masih sedikit,penyiapan data merupakan hal yang cukup pelikkarena selain jumlah data yang banyak, jugapemilahan data menjadi sangat sulit padahalpemilahan data akan sangat menentukan strukturdari sistem informasi yang akan terbentuk agar

HALAMAN 4 VOLUME I I1 ,NOMOR 1

WACANA DARI HAL 1 PERANAN SISTEM INFORMASI…………...

Page 5: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

sekomunikatif mungkin. Bila pemilahan data kurangtepat maka hasil yang diperoleh juga tidak optimal.Selain itu pengumpulan data pariwisata membu-tuhkan biaya yang tinggi karena seringkali diperlu-kan survey baik yang bersifat primer maupun se-kunder. Banyak tampilan data kepariwisataan yangsudah tersedia saat ini, namun ternyata tidak ban-yak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang di-tampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umumatau bahkan tidak akurat. Untuk itu perlu diketahuilebih dulu kebutuhan data yang sesuai untuk wisa-tawan yang jenisnya juga beragam untuk menentu-kan “isi” dari struktur datanya.

Sebenarnya hal ini menjadi tantangan bagi seorangahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan strukturbasis data Pariwisata yang akan dibangun supayapemanfaatannya optimal. Secara garis besar struk-tur basis datanya harus sangat fleksibel untuk men-gakomodasikan sifat dinamis dari data pariwisata.

2.3Untuk Kepentingan PemerintahSistem Pendukung Keputusan Pariwisata lebih di-tujukan pada pejabat pengambilan keputusan pari-wisata dalam menentukan pilihannya . Sistem inilebih ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembanganpariwisata.

Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkanoleh pemerintah sebagai pengambil keputusantentu akan berbeda dengan kedua pihak diatas.Keakuraan data yang disediakan bagi pengambilkeputusan akan sangat berpengaruh pada kualitaskeputusan dan kebijakan yang dibuat.

Penggunaan teknologi informasi akan sangat mem-bantu penyediaan data untuk kepentingan ini,karena dapat diakses dengan cepat ketika dibu-tuhkan, dapat diperbaharui kapan saja, serta me m-punyai kapasitas penyimpanan data yang besartanpa harus membutuhkan tempat atau ruangseperti biasanya kita menyimpan data daalam ben-tuk laporan.

3. Kendala yang DihadapiMasalah biaya memang merupakan kendala utamadalam menyiapkan data pariwisata dengan meng-gunakan Teknologi Informasi. Untuk membangunsarana dalam merepresentasikan, menyimpan danmemelihara data pariwisata menggunakan mediaInternet membutuhkan biaya yang cukup besar.Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perang-kat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biayapenyiapan informasi pariwisata yang tepat, danrelevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlu-kan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data

pariwisata sangat dinamis sehingga membu-tuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhanperangkat keras dan perangkat lunak lebih mu-dah diperoleh asalkan uang ada. Tapi kebutuhanuntuk menyiapkan data pariwisata seperti diatasyang harus dapat disimpan secara baik bukanpekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masihsulitnya mencari data pariwisata yang akuratserta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapatmengisi suatu informasi pariwisata dengan datapariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Se-lain itu untuk dapat melakukan interaksi denganinternet tentunya diperlukan sarana perangkatkeras yang memadai dan jaringan komputernya .Hal ini masih dapat diatasi dengan sistem penye-waan sarana seandainya yang bersangkutan ti-dak punya sendiri.

Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagibangsa Indonesia karena kalau menggunakanInternet maka interaksi antar manusia menjadiberkurang. Hal ini akan menimbulkan kecang-gungan bagi sebagian besar masyarakat, apalagipenggunaan Teknologi Informasi bagi sebagianbesar masyarakat di Indonesia masih mer upakanhambatan. Hanya sebagian kecil masyarakat In-donesia yang biasa berinteraksi dengan Internetdan umumnya adalah masyarakat usia muda.

Kendala lain adalah soal keamanan dimana ma-yarakat kita biasanya kalau membayar sesuatumaka akan menerima sesuatu malahan kalaumungkin berhutang dulu. Dengan adanya internetmaka uang akan ditagih lebih dulu melewati kartukredit yang bersangkutan sedangkan produkbaru diberikan belakangan. Hal seperti ini akanmenimbulkan keraguan karena merasa tidakaman .

4. PenutupData pariwisata yang banyak dan dinamis me-merlukan sistem pengelolaan yang baik. Dengandemikian akan dapat ….ke halaman 8

menghindari tumpang tindih data, maupun kesuli-tan dalam penyediaan data. Kendala-kendalaseperti masalah biaya, sosial budaya dan kea-manan patut diperhatikan, dengan harus diseim-bangkan dengan keuntungan yang bisa didapat.Keuntungan yang didapat antara lain dengan ke-mudahan akses dari luar akan meningkatkanjumlah wisatawan, dan sistem informasi mana-jemen yang baik akan meningkatkan ketepatanpengambilan keputusan. Dengan demikian, ket-ersediaan suatu sistem informasi manajemen,baik untuk pengelola pariwisata dan juga sistem

HALAMAN 5VOLUME I I1 ,NOMOR 1

Page 6: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

HALAMAN 6 VOLUME I I I , NOMOR 1

WARA-WIRI

yang, karena berbagai keterbatasan, masih lebihsuka memanen palmito dari hutan ketimbangmembudidayakannya.Setelah pertemuan yang mengesankan denganBapak Tuzino yang tetap penuh vitalitas di usiasenjanya kami bergerak menuju Kota Iguape.Iguape yang berpenduduk belasan ribu jiwa, kinihanya merupakan kota tua kecil dan sepi. Padaabad 17 - 18, Iguape merupakan kota pelabuhanpenting yang makmur di Brasil. Dari pelabuhaninilah dikirim beras dan emas ke luar negeri. Padamasa tersebut berbagai kegiatan ekonomi berkem-bang dan kota ini menjadi pusat kegiatan ekonomiyang ramai. Di kota ini pula pertama kali didirikanpabrik koin emas.Komoditi diangkut dari pedalaman melalui sungaiIguape yang mengalir jauh dibelakang kota Iguapedan kemudian bermuara di kota Iguape. Per-jalanan memutar melalui sungai dirasakan terlalulama sehingga pada awal abad 19 dibuka kanalthe Valo Grande yang diharapkan menjadi jalanpintas bagi pengangkutan komoditi agar dapatsegera tiba di pelabuhan/kota Iguape. Sayangnya,pembukaan kanal tersebut telah menghasilkan e n-dapan yang sangat besar yang kemudianmenghambat aliran asli sungai dan membelokkanaliran sungai ke dalam kanal. Kanal yang duludirencanakan selebar beberapa meter itu makinlama makin lebar dan akhirnya malah mematikanpelabuhan Iguapeitu sendiri. Kini sete-lah dua ratus tahunberlalu, pada bagiantertentu lebar kanaltelah mencapai 200meter. Lebih jauhlagi, Kota Iguapekini menjadi daerahyang secara rutinmengalami bencanabanjir.Seperti beberapakota lain di Brasil,Iguape menempat-kan sebuah patungKristus di sebuah bukit di utara kota (Moro doChrist/Christ Hill) untuk 'melindungi' kota tersebut.Dari Moro do Christ ini dapat dilihat seluruh kotadan daerah sekitarnya. Bangunan kolonial dariabad 17 dan 18 yang mencolok memperlihatkansisa kejayaan kota ini dimasa lalu. Tak seberapajauh di selatan kota terlihat Valo Grando yang luasdan tenang, di sebelah barat terlihat kerimbunan

Hutan Atlantik, sementara di seberang timur terben-tang Ilha Comprida dengan lautan Atlantik di be-lakangnya. Sebuah jembatan tol baru membentangmenghubungkan Iguape dengan pulau tersebut.Jarangnya kendaraan yang melewati jembatanpada sore itu menjadikannya tempat yang ideal bagianak-anak setempat untuk bermain, termasuk ……apa lagi kalau bukan bermain sepak bola!.Beberapa orang dari kami mencoba memasuki Hu-tan Atlantik dari Moro do Christ ini untuk melihattanaman Bromelia yang sangat dibanggakan narasumber dari Brasil, namun karena waktu tidak me-mungkinkan rombongan bergerak turun menujupusat kota. Jajaran rumah warna warni beratap ren-dah yang berhimpitan di sepanjang jalan kota yangkami lalui menjadi satu-satunya peninggalan yangmenggambarkan kesibukan kota tua ini di masalalu. Lengangnya kota ini menyebabkan kegiatanseorang remaja yang mengambil kursus menge-mudi menjadi pemandangan yang menggelikan be-berapa anggota rombongan.Menjelang petang hari, kami tiba di Pusat InformasiWisatawan dan Interpretasi Lingkungan Lagamaryang menempati sebuah rumah dari abad 19. Ataskerjasama antara usaha akomodasi setempat, re-storan, pemilik kapal, pemandu, operator wisata danFundacão SOS Mata Atlantica, pusat informasi,yang biasanya sangat sibuk di musim liburan ini, da-pat memberikan berbagai pelayanan yang menarik

termasuk ecotourism dikawasan Lagamar. Dikantor pusat informasijuga dijual berbagai ha-sil kerajinan tanganpandan maupun batangpisang dari masyarakatasli dan menarik sekalimenemukan kemiripandengan kerajinan tan-gan yang dapat dijum-pai di tanah air. Lepasmaghrib, rombonganbergerak meniggalkankota Iguape yang ro-m a n t i s m e n u j u

Cananeia, dimana kami akan bermalam selama be-berapa hari.@

DARI HAL 3 LAGAMAR, BRASIL ……….

Page 7: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

Pariwisata meruapakan salah satu sektorstrategis yang dapat menopang pembangunanperekonomian nasional. Pemerintah bahkan telahmenetapkan pariwisata sebagai sektor andalanyang diharapkan mampu menyumbang devisa ter-besar nasional menggantikan sektor migas padaakhir tahun 2004. Setelah mengamati devisa yangdiperoleh pemerintah dari sektor pariwisata padatahun 1997 sebesar 5,4 milyar dollar AS, atau me-nempati posisi ketiga setelah migas dan tekstil(Joop Ave, Kompas, 28 Juni 2000).

Target pemerintah dengan menempatkansektor pariwwisata sebagai pengganti migasdalam menyumbang devisa negara tidak mudahtercapai bila pihak-pihak yang terkait yaitu pemer-intah dan swasta pengelola pariwisata di Indone-sia tidak jeli melihat setiap peluang dalammengembangkan sektor tersebut. Disamping itusaat ini hampir seluruh negara di dunia berlombamembangun industri pariwisata sejalan dengankompetisi memperebutkan potensi pasar global.

Selama ini pengelola pariwisata di Indonesiamasih mengandalkan keindahan alam sebagaisalah satu daya tarik utamanya. Padahal sejalandengan pertambahan jumlah penduduk di Indon e-sia, alam yang asri di Indonesia semakinberkurang akibat kerusakan alam maupun diguna-kan sebagai lahan pencaharian.

Salah satu potensi alam yang belum diolah se-cara maksimal oleh Bangsa Indonesia adalah ka-wasan laut dan pantai. Selama ini hanya keinda-han alamnya saja yang dipasarkan. Seperti di Ka-wasan Anyer, Pelabuhan Ratu, Senggigi, maupunBunaken. Padahal banyak sekali kawasan yangsudah terlanjur dieksploitasi oleh masyarakat seki-tar sehingga keindahan alam yang masih asriyang biasa digunakan untuk bersantai para wisa-tawan sudah tidak mungkin ditawarkan lagi.

Di balik ketidakmampuan suatu kawasan un-tuk memasarkan kondisi pantai dan laut yang ber-sih bagi para wisatawan berjemur atau berselan-car, sebenarnya kawasan-kawasan yang telahdieksploitasi habis-habisaan oleh penduduk seki-tarpun dapat diangkat sebagai daya tarik pari-wisata.

Daya tarik pariwisata seperti apa ? Daya tari-knya justeru dengan memperlihatkan kehidupannelayan Indonesia secara utuh. Mulai dari per-kampungan nelayan, proses melaut, pasar ikan,

proses pembuatan perahu, hingga acara Nadranaatau Pesta Laut yang diadakan sethaun sekali.

Bagi mereka yang pernah menyempatkan diriberjalan-jalan ke perkampungan nelayan tentuakan mengerutkan dahi membayangkan ke-hidupan miskindan perkampungan nelayan yangkumuh di kebanyakan kawasan pantai Indonesia.Justeru kehidupan sebenarnya yang khasmasyarakat itulah yang akan diperkenalkankepada wisatawan. Dengan pengemasan yangmenarik akan mendorong para wisatawan man-canegara yang saat ini lebih banyak tertarik untukberwisata budaya tidak hanya melihat keindahanalam melainkan juga budaya masyarakat nelayanIndonesia yang sebenarnya.

Dengan mengambil sampel kawasan pantai diEretan-Indramayu Jawa Barat, yang merupakansalah satu pangkalan pendaratan ikan di kawasanIndramayu, wisata bahari di pantai yang telahdieksploitasi dapat tergambar.

Pantai ddi kawasan Eretan sudah tidak me-mungkinkan untuk digunakan sebagai tempat ber-santai melihat keindahan alam. Di sisi muara su n-gai yang lebar dan keruh berdiri Pangkalan Pen-daratan Ikan yang cukup besar. Dari kondisi ala-miah sebagai tempat masyarakat pantai mencarinafkah terdapat beberapa aktivitas yang dapat di-jadikan daya tarik bagi wisatawan asing maupundomestik. Aktivitas tersebut antara lain:a) Aktivitas nelayan untuk berangkat melaut da-

pat dijadikan pengetahuan yang menarik bagiwisatawan, bahkan mereka yang memiliki jiwapetualangan tentu dapat ikut serta dalamkegiatan menangkap ikan di laut.

b) Kegiatan pelelangan ikan di tempat lelangyang relatif besar merupakan aktivitas yangdapat menarik wisatawan disamping memper-hatikan beragam jenis dan ukuran ikan yangitangkap, wisatawan dapat memperhatikandan turut serta dalam proses pelelangan.

c) Proses pembuatan perahu merupakan aktivi-tas yang menarik untuk diamati karena ne-layan tradisional masih menggunakan perahutradisional yang terbuat dari kayu untuk men-garungi lautan lepas. (..ke hal 11)

d) Disamping proses pembuatan perahu, deretanperahu dengan beragam hiasan lukisan mau-pun hiasan yang khas merupakan salah satudaya tarik tersendiri bagi wisatawan bahari ter-

HALAMAN 7VOLUME I I I , NOMOR 1

WACANA

Wisata Budaya BahariOleh:

Ira Adriati

Page 8: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

Di akhir bulan April yang lalu, Sheraton Hotel &Tower Bandung (SHTB) menyelenggarakanLelang Babeku (BArang BEkas BerKUalitas) se-lama 3 hari. Lelang yang ditujukan kepada kary-awan hotel danmasyarakat di se-kitar hotel berha-sil mengundangminat yang besarsehingga hampirseluruh barangterjual.Penjualan barangbekas, khusus-nya kepada kary-awan hotel, bu-kan hal baru bagim a n a j e m e nSHTB, namunmembuka ke-sempatan terse-but juga kepadamasyarakat di se-kitar baru per-tama kali dilaku-kan. Ide tersebutmuncul dari TimLingkungan - theGreen Team-Sheraton Hotel &Tower Bandung.Tim yang diben-tuk awal tahun inidimaksudkan un-tuk menjadi think

tank yang mela-hirkan inisiatif - inisiatif di bidang lingkungan bagihotel ini.

Ide tersebut kemudian ditindaklanjuti denganpembentukan tim khusus yang bertugas meng-koordinasi pengumpulan barang bekas, mengin-ventarisasi dan kemudian menjualnya. Dengan

dukungan seluruhmanager dari berba-gai divisi yang ada,akhirnya terkumpulbarang-barang layakjual , lengkap denganspesifikasinya, dalamjumlah cukup banyak.Kurang lebih separuhbarang bekas berpin-dah ke tangan kary-awan hotel, yangmendapat prioritas dihari pertama pelelan-gan, sementara si-sanya berpindah kemasyarakat sekitarhotel. Terlepas darijumlah yang diperolehdari hasil penjualan,Lelang Babeku telahmenghadirkan sedikit' kegemb i raan ' -sesuatu yang makinsulit diperoleh dimasa sulit seperti ini-di antara karyawandan masyakat sekitarSHTB. Bravo Shera-ton Hotel & TowerBandung! @

HALAMAN 8 VOLUME I I1 ,NOMOR 1

WICAKSANA

Lelang Babeku !Oleh : Wiwien Tribuwani

penyebarluasan informasi pariwisata akan sangat dibutuhkan.@

WACANA DARI HAL 5 PERANAN SISTEM INFORMASI……………….

Page 9: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

WACANA

HALAMAN 9VOLUME I1 ,NOMOR 4

DARI HAL 2 COMMUNITY TOURISM……….

Pekerjaan utama penduduk tempat objekwisata adalah bertani secara tradisional, ke-banyakan dari mereka bekerja di sektor perta-nian / tenaga kerja pertanian. Pengemba-ngan community tourism seharusnya mencip-takan kegiatan-kegiatan ekonomi baru yangdapat meningkatkan kesejahteraan mereka,seperti berkembangnya home industri atauproduksi makanan lolak, kerajinan tan-gan/cinderamata, peternakan cacing &jangkrik yang sekarang sedang berkembangdi Indonesia dan lain-lain.

7. Image / CitraCommunity tourism harus membangun citrayang baik. Citra ini dapat dibangun melaluiakomodasi, catering dan pelayanan panduan,makanan lokal, atraksi-atraksi wisata an se-terusnya. Citra yang baik merupakan promositidak langsung atau disebut “relationship mar-keting” yang membuat wisatawan kembaliberkunjung ke objek tersebut serta menyebar-kan informasi mengenai objek ini pada te-man-teman di negara mereka.

III. Multiplier Effect

A. Aspek EkonomiCommunity tourism mempunyai kontribusiekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi lo-kal, regional/wilayah dan negara. Wisata inimenggerakkan dan mendorong penduduk lo-kal untuk berbuat lebih banyak kegiatan-kegiatan ekonomi, menggerakkan ekonomilokal. Dengan kata lain “rural area develop-ment is occuring”.

Terminologi dari perkembangan dalam com-munity tourism adalah pengembangan dariaspek manusianya, “untuk rakyat desa danoleh rakyat desa”. Perencanaan yang matangdan dikelola dengan baik, pariwisatamenawarkan baik konservasi maupun stimu-lus bagi regenerasi ekonomi. Keuntunganekonomi dari pariwisata di gandakan melaluisektor-sektor lain yang terkait seperti perta-nian, transportasi, dan lain-lain. Kunci/inti un-tuk mendapatkan keuntungan-keuntungandari pariwisata adalah dengan mengua-sai/mengendalikan para stakeholders (Hurdle,Sue, 1999). Arti dari mengendalikan adalahmenfasilitasi perkembangannya seperti: per-encanaan, perancangan, pemberdayaan danakses ke pasar seperti dijelaskan seperti dije-laskan dibawah ini:

• Planning : partisipasi penduduk lokaldalam perencanaan dan implementasinyadari pembangunan kepariwisataan padaaspek pengertian biaya-biaya dan keun-tungan-keuntungannya.

• Perancangan : suatu pendekaan ekonomi,sosial dan lingkungan dari perancanganpembangunan pariwisata, didasarkanpada prinsip bisnis yang sesuai dan inte-grasi dengan kegiatan ekonomi lokal.

• Pemberdayaan : melalui pendidikan, pe-latihan, studi banding, mengikuti seminardan sebagainya. Keahlian-keahlian yangsesuai memungkinkan penduduk lokal un-tuk ikut serta dalam proses pengambilankeputusan dalam perencanaan, managingdan pengawasan pemeliharaan dari pari-wisata.

• Akses: kepada pasar internasional dansumber-sumber investasi finansial. Fasili-tas pada pasar internasional yang poten-sial didukung dengan sektor finansial un-tuk mengembangkannya akan membantumenjamin kesuksesan proses.

B. Aspek Sosial

Community tourism menciptakan pekerjaan-pekerjaan dan aktivitas-aktivitas baru bagipenduduk lokal. Hal tersebut meningkat-kan/memperkaya penduduk lokal menjadipengusaha. Menurut Brown (1999) fenomenaperkembangan dari travel telah menciptakanvaluta asing, terutama bagi negara berkem-bang. Hurdle (1999) menyebutkan 1 dari 15pekerjaan ada di sektor industri pariwisata.

C. Politik

Bridging Peace between Nations(Menjembatani perdamaian antar negara).Community tourism membangun interaksisosial antara wisatawan dan penduduk lokal.IIPT menyebutkan “gelombang manusia yangmelakukan perjalanan mempunyai pengaruhyang berarti pada seluruh aspek sosial danhubungan manusia”. Potensial bagi kemajuankemanusiaan, solidaritas, empati dam per-damaian yang kesemuanya tidak ternilai. Me-lalui perjalanan, hubungan yang lebihdekat/akrab terjalin diantara tetangga dalamkomunitas dan jembatan perdagangan ko-mersial yang dibangun mempunyai sumban-gan/peran dalam meningkatkan kese-jahteraan”. Sehingga secara politis pariwisata

Page 10: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

membangun jembatan untuk perdamaian antarnegara (Peace Between Nations). Hal itu yangmenyebabkan motto dari community tourism is: Act Locally, Think Globally.

IV. Future Directions/ Arahan-arahan Masa

Depan

A. Pengembangan SDM

Kualitas dari SDM merupakan hal / faktor yangsangat penting bagi suksesnya pengemban-gan pariwisata. Pengetahuan dan kemampuandapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan(Acep Hidayat, 1999).1. Pendidikan; lulusan SMIP (Sekolah Menen-

gah Industri Pariwisata) atau lulusan pen-didikan tinggi pariwisata diperlukan di leveloperasional. Lulusan akademi, universitasdiperlukan untuk tingkat manajemen.

2. Training/Pelatihan; pelatihan-pelatihan bagipenduduk lokal seperti penting untuk cater-ing, akomodasi dan pelayanan panduan

Acep Hidayat (1999) menyebutkan bahwa me-tode industri pariwisata dapat menerapkanCBTS (Competency Based Training System/Sistem Pelatihan Berdasarkan Kompetensi)

B. Pengembangan Proyek Percontohan

ACT (Action for Conservation through Tourism/ Tindakan Konservasi melalui Pariwisata)dipercaya bahwa tindakan jauh lebih berartidari kata-kata. Maka dari itu, suatu proyek per-contohan Community Tourism sangat diperlu-kan.1. Kriteria pemilihan lokasi

a. iklim yang baikb. infrasruktur yang baik menuju lokasic. disetujui oleh masyarakat di lokasid. mempunyai budaya dan seni yang unike. alam yang menawanf. mempunyai makanan khasg. memproduksi handicrafts/cinderamata

2. Daya tarik wisata; terbagi atas human danGod creation

a. keindahan alamb. keanekaragaman flora dan faunac. kehidupan liar (wild life)d. suasana alame. air terjunf. keunikan-keunikang. lansekap

3. Human Creationa. Ecolodge: renovasi homestays,

rumah dari kayu gelondongan,rumah-rumah tradisional

b. Ecorecreations: pertanian lokal, hik-ing, transportasi lokal

c. Ecoeducations: mendirikan sekolahpariwisata

d. Ecoresearch: sosial, ekonomi, antro-pologi dari penduduk lokal setelahmasa panen dan produk-proddukpertanian

e. Ecoenergy: matahari, angin, kayudan limbah pertanian

f. Ecodevelopment: penanaman pohonuntuk meningkatkan populasi burungdan kehidupan liar.

g. Ecopromotion: mencetak brosur,newsletter, majalah, iklan-iklan dimedia massa.

Kesimpulan1. Community Tourism menggerakkan aktivi-

tas ekonomi, yang meningkatkan kualitashidup penduduk lokal.

2. Community Tourism menjembatani per-damaian antar negara

HALAMAN 10 VOLUME I I1 ,NOMOR 1

Page 11: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

HALAMAN 11VOLUME I I1 ,NOMOR 1

utama bagi mereka yang menggemari lukisan.e) Kesempatan untuk mencoba berperahu dapat

dilakukan sepanjang sungai hingga ke mukamuara sehingga wisatawan dapat merasakanberlayar dengan menggunakan perahu ne-layan.

f) Pesta laut atau Nadran yang biasa dilakukanoleh para nelayan sebagai ungkapan syukurkepada Tuhan setelah dilimpahi rezeki meru-pakan kegiatan yang menarik bagi wisatawan.Dalam upacara Nadran mulai dari pemotongankerbau, menghanyutkan sesajen hingga prosesperebutan sesajen untuk mendapatkan berkaholeh para nelayan.

Meskipun cukup banyak potensi yang dapatditawarkan, pihak pemerintah daerah atau pihakpengelola harus dapat mengemas potensi tersebutmenjadi lokasi yang memungkinkan dikunjungipara wisatawan. Pengelolaan bukan berarti men-gubah budaya asli masyarakat tersebut misalnyadengan memisahkan lokasi aktivitas nelayan se-benarnya dan lokasi wisatawan, dengan penguba-han tersebut wisatawan tetap tidak akan merasakarena lingkunganyang mereka kun-jungi hanya arti-fisial.

Pengelolaanyang akan dilaku-kan harus men-guntungkan keduabelah pihak yaitumasyarakat asliyang akan dikun-jungi oleh wisata-wan dan wisata-wan yang akanberkunjung. Per-siapan yang harusdilakukan aagarsuatu kawasanpantai yang inginmemper l ihatkanbudaya masyara-katnya siap untukdikunjungi oleh wisatawan adalah dengan :a) Menyiapkan prasarana bagi wisatawan seperti

penginapan, tempat singgah bila tidak akanbermalam, rumah makan,, tempat pertunjukankesenian daerah sehingga disamping melihatbudaya nelayan juga melihat kesenianmasyarakat nelayan, dan tersedianya toko cin-deramata.

b) Menyiapkan sumber daya manusia agar da-pat menjadi pemandu wisata yang dapatmenjelaskan aktivitas para nelayan di kawa-san tersebut dengan menarik.

c) Menyiapkan lingkungan yang digunakan se-bagai tempat wisataseperti kebersihan muarasungai maupun dengan mendorongmasyarakat nelayan menjaga kebersihanlingkungan tempat tinggalnya.

d) Menyiapkan paket wisata dan promosi,karena anpa adanya kegiatan wisata yangmenarik dan promosi yang baik masyarakattidak akan mengetahui adanya wisata bu-daya bahari di suatu kawasan.

Dengan adanya akivitas wisata di suatu ka-wasan perkampungan nelayan, kehidupanmasyarakat sekitar pun dapat meningkat. Pen-ingkatan dapat tercapai bila mereka mau men-ingkatkan kualitas atau potensi diri misalnya de n-gan meningkatkan kualitas kebersihan perkam-pungan agar wisatawan tidak merasa jijikmaskipun perumahan mereka sangat sederhana.Kegiatan wisata ini dapat pula mendorong

masyarakat sekitarmemperdalam ke-senian asli kawasanitu aagar dapatmempertunjukkankepada wisatawansehingga merekadapat meningkat-kan penghasilan.Pemaparan di atasdiharapkan dapatmenambah infor-masi bagi peminatdan pengelo lakegiatan pariwisatadalam mengem-bangkan kawasanbahari yang telahdieksploitasi olehmasyarakatnya.@

WACANA DARI HAL 7 WISATA BUDAYA BAHARI

Page 12: ISSN 1410-7112 ACANWA - p2par.itb.ac.id · Ada berbagai cara untuk penataan ... bagian dalam dan utara benua Amerika Selatan, ... kur didalamnya karena Internet hanyalah meru-anpak

BUKU BARU !!!!

PARIWISATA INDONESIA : Menghadapi Abad XXI

HALAMAN 12 VOLUME III, NOMOR 1

Buku ini diterbitkan dalam rangka Hari JadiPusat Penelitian Kepariwisataan yang ke-6.

Penyunting : Dr. Ir. Oerip S. Santoso, MScTerdiri dari 124 halaman

Harga : Rp 20.000

Bagi yang berminat dapat menghubungi :

Pusat Penelitian Kepariwisataan – ITBGedung Pasca Sarjana Lantai 1Jl. Tamansari 84 Bandung 40132Email : [email protected]

Warta Pariwisata – Pusat Penelitian KepariwisataanInstitut Teknologi BandungGedung Program Pasca Sarjana, Lt. I

Telepon/Facsimile : 022 2506285Email: [email protected], [email protected]