Isoflavon Pkm

8
---------------------------------------------- Flavonoida dan isoflavonoida adalah salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh – tumbuhan, khususnya dari golongan Leguminoceae / tanaman berbunga kupu – kupu . Isoflavon adalah senyawa yang termasuk kelompok flavonoid dan merupakan estrogen dari tumbuh-tumbuhan atau disebut fitoestrogen yang merupakan sumber estrogen alami dan mempunyai gugus aktif daidzein, genistein dan glisitein. Isoflavon adalah senyawa yang ditemukan secara eksklusif dalam kedelai serta digunakan dalam bentuk suplemen estrogenik dan antioksidan. Isoflavon mengikat reseptor estrogen dalam tubuh, yang akan berefek pada proses tubuh yang dirangsang oleh estrogen. Seperti halnya suplemen alami pada umumnya, tetap ada sejumlah efek samping yang terkait dengan penggunaan suplemen isoflavon. ------------------------------------------------ Manfaat isoflavon antioksidan, antitumor / antikanker, antikolesterol, antivirus, antialergi, dan dapat mencegah osteoporosis. Manfaat Isoflavon Di bawah ini dapat dilihat beberapa manfaat dari isoflavon sehubungan dengan beberapa penyakit. Kanker Payudara Selama lebih dari 10 tahun telah banyak penelitian yang menduga adanya efek antikanker dari kedelai, terutama yang berhubungan dengan kanker payudara. Para peneliti tertarik karena ditemukannya estrogen kerja rendah dalam isoflavon dan rendahnya angka mortalitas akibat kanker payudara di Asia. Isoflavon dapat

description

isoflavon semanggi

Transcript of Isoflavon Pkm

----------------------------------------------Flavonoida dan isoflavonoida adalah salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh tumbuhan, khususnya dari golongan Leguminoceae / tanaman berbunga kupu kupu .Isoflavon adalah senyawa yang termasuk kelompok flavonoid dan merupakan estrogen dari tumbuh-tumbuhan atau disebut fitoestrogen yang merupakan sumber estrogen alami dan mempunyai gugus aktif daidzein, genistein dan glisitein.Isoflavon adalah senyawa yang ditemukan secara eksklusif dalam kedelai serta digunakan dalam bentuk suplemen estrogenik dan antioksidan.Isoflavon mengikat reseptor estrogen dalam tubuh, yang akan berefek pada proses tubuh yang dirangsang oleh estrogen.Seperti halnya suplemen alami pada umumnya, tetap ada sejumlah efek samping yang terkait dengan penggunaan suplemen isoflavon.------------------------------------------------Manfaat isoflavon antioksidan, antitumor / antikanker, antikolesterol, antivirus, antialergi, dan dapat mencegah osteoporosis.Manfaat IsoflavonDi bawah ini dapat dilihat beberapa manfaat dari isoflavon sehubungan dengan beberapa penyakit.Kanker PayudaraSelama lebih dari 10 tahun telah banyak penelitian yang menduga adanya efek antikanker dari kedelai, terutama yang berhubungan dengan kanker payudara. Para peneliti tertarik karena ditemukannya estrogen kerja rendah dalam isoflavon dan rendahnya angka mortalitas akibat kanker payudara di Asia. Isoflavon dapat meningkatkan efek antiestrogenik dalam beberapa cara, walaupun data tentang efek ini terhadap manusia terbatas.Venous Thromboembolic Disease Estrogen diduga meningkatkan risiko trombosis dengan meningkatkan produksi hepatik atau metabolisme faktor koagulasi. Belum ada mekanisme yang jelas mengenai ini. Namun dari banyak penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa berbeda dari estrogen, isoflavon dan protein kedelai keduanya mengurangi atau tidak memiliki efek terhadap agregasi trombosit.Stroke Pada percobaan terhadap binatang ditemukan adanya efek potensial pada kedelai terhadap risiko stroke.Monyet-monyet dewasa yang menderita diabetes diberikan diet yang mengandung sumber protein yang berbeda. Hasilnya menunjukkan kadar kolesterol LDL berkurang pada monyet yang menerima protein kedelai.Saluran Empedu Estrogen dapat menambah risiko penyakit saluran empedu dengan meningkatkan konsentrasi kolesterol di kantung empedu. Pada penelitian terhadap binatang didapatkan bahwa protein kedelai dapat menurunkan risiko tersebut dengan menurunkan konsentrasi kolesterol dalam empedu dan hati.Coronary Heart DiseaseEfek hipokolesterolemik dari kedelai dapat juga menurunkan insiden CHD. Selain itu isoflavon dapat juga memberi manfaat terhadap pembuluh darah dimana terjadi peningkatan arterial compliance, sebagai patokan fleksibilitas arteri. Isoflavon dan protein kedelai juga dapat menurunkan tekanan darah dan menghambat oksidasi kolesterol LDL.Kanker Kolorektal Kedelai diduga mengurangi beberapa bentuk dari kanker, termasuk kanker kolorektal. Salah satu penelitian menemukan dari sampel dengan riwayat kanker kolon yang diberi 39 gram protein kedelai/hari selama satu tahun, terdapat penurunan signifikan pada proliferasi sel kolon. Hal ini menunjukkan penurunan dalam hal risiko kanker kolon.FrakturKarena sifatnya yang mirip dengan estrogen, manfaat isoflavon terhadap sistem skeletal juga banyak. Isoflavon dapat menghambat kehilangan kalsium dari tulang. Hal ini dapat terjadi karena adanya penghambatan pengeluaran kalsium melalui urine. Data epidemiologi menyebutkan adanya peningkatan densitas tulang pada wanita-wanita Asia yang banyak mengkonsumsi kedelai. Peningkatan densitas tulang ini dapat membantu wanita menopause menghindari osteoporosis yang dapat mengakibatkan fraktur.

-----------------------------------------------------------Terdapat pada buahbuahan, sayur-sayuran, dan biji-bijianisoflavon banyak terdapat pada tanaman khususnya golongan Leguminoceae, antara lain kacang kedelai, kacang tunggak tetapi banyak juga pada semanggi, biji wijen, bunga matahari, bengkuang, jeruk dan tomat.------------------------------------------------------------Yang termasuk isoflavon adalah genistin, daidzin, genistein, dan daidzeinKedelai menempati urutan pertama daidzein 10,5 85 dan genistein 26,8 120,5 mg/100 g berat kering. Sedangkan urutan kedua biji semanggi (clover), hanya mengandung daidzein 0,178 dan genistein 0,323 mg/100 g berat kering.

Menurut Kudou et al, 1991, biji kedelai mengandung 3 tipe isoflavon dan masing-masing mempunyai 4 perbedaan bentuk kimia yaitu: 1. Aglikon daidzein, genistein, dan glisitein2. Glikosida daidzin, genistin, dan glisitin3. Asetilglikosid 6-O-asetildaidzin, 6-O-asetilgenistin, dan 6-O-asetilglisitin4. Malonilglikosid 6-O-malonildaidzin, 6-O-malonilgenistin, dan 6-O-malonilglisitin

-----------------------------------------------------------------------Kedelai yang telah diolah masih memiliki isoflavon meskipun mengalami penurunan.-----------------------------------------------------------------------Pemisahan Senyawa IsoflavonPemisahan dan pemurnian senyawa yang terdapat dalam LCT yang berbahan baku kedelai dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan. Teknik kromatografi yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi kolom. 1. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil. Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0. 2. Kromatografi KolomKromatografi kolom dapat digunakan untuk memisahkan suatu campuran. Kolom ini diisi dengan serbuk penyerap zat padat (seperti selulosa, silika, atau poliamida) atau disebut dengan fasa tetap/diam dan dialiri/dielusi dengan pelarut yang cocok yang disebut fasa gerak. Kolom hanya berupa tabung kaca yang dilengkapi dengan keran pada salah satu ujungnya. Pelarut yang paling cocok untuk memisahkan komponen komponen dalam suatu sampel sebagian besar harus ditentukan melalui percobaan. Metode yang paling sederhana ialah melalui cara kromatografi lapis tipis. Sejumlah kecil cuplikan campuran dimasukkan melalui sebelah atas dari kolom yang kemudian membentuk jalur jalur serapan dari senyawa. Bila pelarut dibiarkan mengalir melalui kolom, ia akan mengangkut senyawa senyawa yang merupakan komponen komponen campuran. Kecepatan bergerak suatu komponen tergantung pada berapa besarnya komponen tersebut terhambat/tertahan oleh penyerap di dalam kolom. Suatu senyawa yang diserap lemah akan bergerak lebih cepat daripada yang diserap kuat. Akan terlihat bahwa jika perbedaan perbedaan dalam serapan cukup besar, maka akan terjadi pemisahan yang sempurna. Faktor faktor yang mempengaruhi pemisahan oleh kromatografi kolom adalah penyerap yang digunakan, kepolaran kolom dan pelarut, ukuran kolom (panjang dan diameternya), dan kecepatan elusi. Identifikasi Senyawa Isoflavon 1. Uji WarnaKlasifikasi flavonoid dapat didasarkan pada perbedaan warna dengan zat tertentu. Metode yang sering digunakan untuk membedakan masing-masing golongan ialah deteksi dengan uap amonia. Menurut Markham, 1988, timbulnya warna biru terang dan lembayung pada plat KLT dengan sinar ultraviolet 366 nm menunjukkan adanya golongan isoflavon bila dikenai uap amonia. Metode uji warna lainnya adalah penyemprotan dengan AlCl3 5%. Menurut Geissman, 1962, timbulnya warna kuning flouresen setelah disemprot dengan AlCl3 5% menunjukkan adanya flavonoid. 2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)KCKT dapat digunakan untuk analisis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. KCKT memiliki banyak keuntungan yaitu dapat dipakai untuk senyawa yang tidak tahan panas, waktu analisis relatif cepat, memiliki kepekaan dalam mendeteksi senyawa, kolom dapat dipakai kembali, mudah memperoleh kembali cuplikan, dan dapat menghasilkan pemisahan senyawa yang baik.

-------------------------------------------------------------------Efek Samping PositifAda sejumlah efek samping positif dari penggunaan suplemen isoflavon, diantaranya adalah menangkal kerusakan jaringan tubuh tertentu, mengurangi gejala yang berhubungan dengan menopause, mencegah osteoporosis, dan mengurangi risiko penyakit jantung.Isoflavon juga telah digunakan dalam pengobatan dan pencegahan kanker usus besar, kanker kulit, kanker prostat, dan kanker payudara.Efek Samping NegatifMeskipun kecil, ada beberapa efek samping negatif terkait dengan penggunaan suplemen isoflavon.Beberapa efek samping tersebut diantaranya termasuk sakit perut, diare, sembelit, berkurangnya fungsi tiroid, batu ginjal, lemah secara umum, dan pusing. Namun, efek samping ini jarang terjadi dan sejumlah besar pengguna suplemen isoflavon tidak akan merasakan efek samping apapun.------------------------------------------------Rekomendasi KonsumsiUS Food and Drug Administration menganjurkan konsumsi 25 g protein kedelai per hari (tidak ada rekomendasi tentang banyaknya isoflavon) sebagai target untuk mengurangi kolesterol. Namun jumlah ini tidak bisa dijadikan patokan untuk populasi dewasa umum, karena rekomendasi itu ditujukan bagi penderita hiperkolesterolemia. Jumlah 25 g protein kedelai per hari termasuk tinggi, sedangkan untuk wanita dewasa dianjurkan hanya separuhnya. Rekomendasi yang lebih tepat adalah 15 gram protein kedelai (antara 10-25 gram) dan 50 mg isoflavon (antara 30-100 mg/hari).