Isoflavon Menghambat Sel Kanker

4
Isoflavon menghambat sel kanker Untuk beberapa turunan dari isoflavon telah berhasil disintesis dalam eksperimen dan dibuktikan secara in vitro, in vivo, dan uji klinis dapat menghambat sel kanker. Senyawa turunan ini memberikan efek sitotoksik di bawah IC 50 . 1) Genistein Genistein (GEN), yang memiliki struktur 5,7-trihydroxyisoflavone atau 5,7-dihydroxy-3-(4-hydroxyphenyl)-4H-1-benzopyran-4-one, merupakan flavonoid yang sederhana dan merupakan kunci intermediet dari biosintesis kompleks falavanoid lainnya. Struktur dari GEN memiliki kesamaan dengan endogen estrogen. Dengan demikian , tidak heran bahwa GEN dapat memberikan afinitas untuk mengikat reseptor estrogen. GEN telah terbukti dapat menghambat proliferasi berbagai sel kanker payudara manusia oleh beberapa mekanisme aksi lunak. GEN dapat mempertahankan banyak efek menguntungkan dari estrogen endogen pada beberapa jaringan seperti tulang dan sistem kardiovaskular. Selain itu, GEN juga menunjukkan berbagai kegiatan biologis menarik lainnya pada aktivitas antioksidan dan H 2 O 2 potent scavenger. Selain itu, GEN juga dapat menghambat 27 enzim yang terlibat dalam perkembangan tumor dan pertumbuhan, seperti protein tirosin kinase, topoisomerase DNA, dan protein kinase C ( PKC ). Senyawa ini juga telah terbukti dapat menghambat angiogenesis dan menginduksi apoptosis dan penangkapan siklus sel di fase G2. Senyawa ini dapat menghambat proliferasi dari berbagai saluran sel secara in vitro. Struktur dari senyawa ini stabil dan toksisitasnya melawan sel kanker lebih tinggi dari senyawa yang lainnya 2) Phenoxodiol Phenoxodiol merupakan analog dari isoflavon genistein yang memberikan efek antikanker. Senyawa ini biasa digunakan sebagai therapeutic agent untuk kanker prostat, kanker serviks, kanker ovarian, dan kanker ginjal. Kelebihan dari phenoxodiol adalah kepekaannya terhadap sel kanker untuk efek antitumor pada kemoterapi. Kelebihan lainnya adalah kespesifitasannya untuk sel

description

Isoflavon Menghambat Sel Kanker

Transcript of Isoflavon Menghambat Sel Kanker

Page 1: Isoflavon Menghambat Sel Kanker

Isoflavon menghambat sel kanker

Untuk beberapa turunan dari isoflavon telah berhasil disintesis dalam eksperimen dan dibuktikan secara in vitro, in vivo, dan uji klinis dapat menghambat sel kanker. Senyawa turunan ini memberikan efek sitotoksik di bawah IC50.

1) Genistein

Genistein (GEN), yang memiliki struktur 5,7-trihydroxyisoflavone atau 5,7-dihydroxy-3-(4-hydroxyphenyl)-4H-1-benzopyran-4-one, merupakan flavonoid yang sederhana dan merupakan kunci intermediet dari biosintesis kompleks falavanoid lainnya. Struktur dari GEN memiliki kesamaan dengan endogen estrogen. Dengan demikian , tidak heran bahwa GEN dapat memberikan afinitas untuk mengikat reseptor estrogen. GEN telah terbukti dapat menghambat proliferasi berbagai sel kanker payudara manusia oleh beberapa mekanisme aksi lunak. GEN dapat mempertahankan banyak efek menguntungkan dari estrogen endogen pada beberapa jaringan seperti tulang dan sistem kardiovaskular. Selain itu, GEN juga menunjukkan berbagai kegiatan biologis menarik lainnya pada aktivitas antioksidan dan H2O2 potent scavenger. Selain itu, GEN juga dapat menghambat 27 enzim yang terlibat dalam perkembangan tumor dan pertumbuhan, seperti protein tirosin kinase, topoisomerase DNA, dan protein kinase C ( PKC ). Senyawa ini juga telah terbukti dapat menghambat angiogenesis dan menginduksi apoptosis dan penangkapan siklus sel di fase G2.Senyawa ini dapat menghambat proliferasi dari berbagai saluran sel secara in vitro. Struktur dari senyawa ini stabil dan toksisitasnya melawan sel kanker lebih tinggi dari senyawa yang lainnya

2) PhenoxodiolPhenoxodiol merupakan analog dari isoflavon genistein yang memberikan efek antikanker. Senyawa ini biasa digunakan sebagai therapeutic agent untuk kanker prostat, kanker serviks, kanker ovarian, dan kanker ginjal. Kelebihan dari phenoxodiol adalah kepekaannya terhadap sel kanker untuk efek antitumor pada kemoterapi. Kelebihan lainnya adalah kespesifitasannya untuk sel kanker. Senyawa ini hanya menyerang tNOX (NADH oksidase), yang terdapat hanya pada sel kanker. Sejauh ini, senyawa ini tidak cocok untuk menghalangi sel kanker kolorektal dan leukemia. tNOX diketahui sebagai reseptor protein. Reseptor ini memegang peran penting dalam membantu pemeliharaan protein anti-apoptotik dalam sel kanker. Dengan mengikat reseptor tNOX dan menghalangi fungsinya, phenoxodiol dapat menghambat protein anti-apoptotic XIAP dan protein inhibitor FLICE (FLIP) melewati jalur transduksi sinyal Akt. Sehingga dihasilkan aktivasi caspase yang kemudian menyebabkan kematian induksi dari sel apoptotik.

3) Biochain A

Page 2: Isoflavon Menghambat Sel Kanker

Biochanin A (BCA), 5,7-dihydroxy-4'-methoxyisoflavone atau 5,7-dihydroxy-3-(4-methoxyphenyl)-4H-1-benzopyran-4-one, adalah 4'-methyl ether dari genistein. BCA telah terbukti memiliki aktivitas estrogenik dan aktivitas antiproliferative yang dapat melawan 28 sel kanker payu dara manusia. Aktivitas yang diberikan ini lebih lemah dari GEN karena gugus 4’-hydroxyl yang ada pada BCA di-masked. Namun, senyawa ini memperlihatkan bahwa aktivitasnya lebih kuat 100 kali dari GEN dalam menghambat aromatase. Selain itu, aktivitas BSA juga termasuk sebagai anti carcinogenic, hypolipidemic, and antitumor.

4) Daidzein

Daidzein (DAI), 4',7-dihydroxyisoflavone or 7-hydroxy-3-(4-hydroxyphenyl)-4H-1-benzopyran-4-one, adalah senyawa isoflavone terbanyak kedua yang terdapat pada kacang-kacangan (kacang kedelai) setelah GEN. DAI memberikan paling banyak aktivitas seperti GEN, termasuk efek estrogenic, aktivitas stimulasi pembentukan tulang, dan aktivitas inhibitor melawan sel kanker. Yang menarik dari senyawa ini adalah dari aktivitas non-estrogeniknya yaitu kedapatannya ability to suppress ethanol intake that may be useful for the treatment of alcohol-dependent patients [67]. Daidzein telah terbukti dapat menghalangi pertumbuhan sel kanker MCF-7 pada prostat, estrogen, dan payu dara. Daidzein secara signifikan menghambat poliferasi sel bergantung pada dose- and time- melalui penangkapan sel di fasa G1 dan G2/M. Dalam penelitian, telah dibuktikan bahwa THD dari daidzein jauh lebih aktif dari aktivitas genistein untuk melawan sel kanker prostat. Akan tetapi, 3’-OH-daidzein dan 6-OH-daidzein, bentuk oksidasi dari metabolit daidzein memiliki aktivitas yang sangat rendah.

5) Glycitein

Glycitein merupakan isoflavon yang dengan signifikan dapat mengurangi proliferasi dari sel prostat pada konsentrasi lebih rendah daripada soy isoflavon lainnya (genestein, daidzein). Gugus metoksi pada isoflavone yang merupakan soy isoflavon hanya terdapat pada senyawa ini. Gugus metilated flavon telah terbukti lebih stabil dari non-metilated flavon. Melaui studi, diperoleh efek anti kanker dari methylated isoflavones untuk mengurangi viabilitas sel lebih baik dari non-metilated flavon.

6) FormononetinSenyawa ini berasal dari tanaman red clover, sama seperti biochanin A.Ketika methylated isoflavones, biochain A dan formononetin, masuk ke dalam tubuh, keduanya akan terabsorbsi ke saluran gastrointestinal melalui vena dalam hati. Dalam hati, kedua isoflavon didemetilasi dan menjadi turunan senyawa nonmethylated, genistein dan daidzein. Setelah memasuki sistem sirkulasi dan mencapai prostat, bentuk senyawa ini tidak bioavailable

Page 3: Isoflavon Menghambat Sel Kanker

sehingga kemudia isoflavon tersebut ter-remetilasi dan dapat menyerang sel kanker pada prostat.

Referensi

Kim, Mihyang; Han, Jaehong; and Kim, Soo-Un. 2008. Isoflavone Daidzein: Chemistry and Bacterial Metabolism. Journal Application Biology. P. 253-261.

Mackinnon, Lorna Jay. 2006. Biomarkers of Isoflavone Intake: Validity at High Intakes. Thesis for the degree of MPhil (Medicine), University of St Andrews, Fife, Scotland.

Rusin, A; Krawczyk, Z; Grynkiewicz, G; Gogler, A; Zawisza-Puchalka, J; and Szeja, W. 2010. Synthetic derivatives of genistein, their properties and possible applications, Vol. 57 No. 1. Acta Biochimica Polonica. Page 23-34.

Joseph, Laura M. 2009. ANTICANCER EFFECTS OF METHYLATED AND NONMETHYLATED SOY ISOFLAVONES IN PRECANCEROUS PROSATE CELLS. A Senior Thesis of Education and Human Ecology. Departement of Human Nutrition. The Ohio State University.

Bonavida, Benjamin. Sensitizitation of cancer cells for chemo/immuno/radio-therapy (Cancer Drug Discovery and Development). Humana Press, New York, United States. Page 328-329.