Iso

66
SEKILAS MENGENAI “ISO” Pengertian Standar Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi- spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa. Pengertian ISO Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional. Nama ISO Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya. Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya

Transcript of Iso

Page 1: Iso

SEKILAS MENGENAI “ISO”

Pengertian Standar

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.

Pengertian ISO

Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Nama ISO

Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya.

Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.

Kebutuhan Standar Internasional

Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan.

Page 2: Iso

Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.

Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai berikut :

Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia

Penetrasi teknologi antar sektor

Sistem komunikasi di seluruh dunia

Standar global untuk pengembangan teknologi

Pembangunan di negara-negara berkembang

Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan.

Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :

Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak

Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah

Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik

Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan jasa

Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya

Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen

Organisasi Internasional untuk StandardisasiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa"ISO" beralih ke halaman ini. Untuk Iso, lihat Iso. Logo International Organization for Standardization

Page 3: Iso

Negara anggota ISO

Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization disingkat ISO atau Iso) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.

Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).

Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.

ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:Meningkatkan citra perusahaanMeningkatkan kinerja lingkungan perusahaanMeningkatkan efisiensi kegiatanMemperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkunganMengurangi risiko usahaMeningkatkan daya saingMeningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentinganMendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

ISO 9000

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standarisasi.

adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis; adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem

menghasilkan produk-produk berkualitas; tersimpannya data dan arsip penting dengan baik; adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit

yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan; secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Page 4: Iso

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”. Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:

ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).

ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.

ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 900x” seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.

ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 … Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan”.

Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.

ISO 14000

The ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apa pun, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan. Tujuan dari standar adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis. Versi terbaru ISO 14000 dirilis pada tahun 2004 oleh

Page 5: Iso

Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) yang memiliki komite perwakilan dari seluruh dunia.

Tujuan utama dari serangkaian norma-norma ISO 14000 adalah “untuk mempromosikan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi dan untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat – misalnya penggunaan biaya yang efektif, system-based, fleksibel dan sehingga mencerminkan organisasi yang baik.

ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasar pada praktek-praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu  yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Struktur ini mirip dengan ISO 9000 manajemen mutu dan keduanya dapat diimplementasikan berdampingan. Agar suatu organisasi dapat dianugerahi sertifikat ISO 14001 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ,  Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia. http://fahrurhidayat.wordpress.com/2010/02/04/organisasi-standar-internasional-iso/

internet advertising

ISO dan Jenis-Jenisnya

INTERNATIONAL STANDARDS ORGANIZATION atau lebih dikenal dengan ISO banyak sekali turunannya. Kebanyakan dari kita hanya tau ISO dari beberapa digit nomer depannya saja, misal ISO 14000, atau ISO 9000. Padahal di belakang nomer atau angka itu ada beberapa digit lagi untuk menunjukkan spesifikasi kode dari ISO tersebut.untuk lebih jelasnya kita lihat di bawah ini.sumber:http://www.standardsglossary.com/iso9.htmISO 1:2002Geometrical Product Specifications (GPS). Standard reference temperature for geometrical product specification and verification

ISO 5-3:1995Photography. Density measurements. Spectral conditions

ISO 5-4:1995Photography. Density measurements. Geometric conditions for reflection density

ISO 6:1993Photography. Black-and-white pictorial still camera negative film/process systems. Determination of ISO speed

ISO 15:1998Rolling bearings. Radial bearings. Boundary dimensions, general plan

ISO 23:1993

Page 6: Iso

Cinematography. Camera usage of 35 mm motion picture film. Specifications

ISO 25:1994Cinematography. Camera usage of 16 mm motion picture film specification

ISO 26:1993Cinematography. Projector usage of 16 mm motion-picture films for direct front projection. Specifications

ISO 29:1980Cinematography. Projector usage of 8 mm Type R silent motion-picture film for direct front projection. Specifications

ISO 36:1999Rubber, vulcanized or thermoplastic. Determination of adhesion to textile fabric

ISO 53:1998Cylindrical gears for general and heavy engineering. Standard basic rack tooth profile

ISO 54:1996Cylindrical gears for general engineering and for heavy engineering. Modules

ISO 60:2000Plastics. Determination of apparent density of material that can be poured from a specified funnel

ISO 61:2000Plastics. Determination of apparent density of moulding material that cannot be poured from a specified funnel

ISO 62:1999Plastics. Determination of water absorption

ISO 68-1:1998ISO general purpose screw threads. Basic profile. Metric screw threads

ISO 68-2:1998ISO general purpose screw threads. Basic profile. Inch screw threads

ISO 69:1998Cinematography. 16 mm motion-picture magnetic film. Cutting and perforating dimensions

ISO 70:1981Cinematography. Monophonic 35 mm negative photographic sound record on 35 mm motion-picture film. Position and maximum width dimensions

ISO 75-1:1996Plastics. Determination of temperature of deflection under load. General test method

ISO 75-2:1996

Page 7: Iso

Plastics. Determination of temperature of deflection under load. Plastics and ebonite

ISO 75-3:1996Plastics. Determination of temperature of deflection under load. High-strength thermosetting laminates and long-fibre-reinforced plastics

ISO 78-2:1999Chemistry. Layout for standards. Methods of chemical analysis

ISO 90-1:1999Light gauge metal containers. Definitions and determination of dimensions and capacities. Open-top cans

ISO 90-2:1999Pengukur cahaya kontainer logam. Definisi dan penentuan dimensi dan kapasitas. Pemakaian umum kontainer

ISO 90-3:2001Pengukur cahaya kontainer logam. Definisi dan penentuan dimensi dan kapasitas. Pengukur cahaya kontainer logam. Definisi dan penentuan dimensi dan kapasitas. Aerosol kaleng

ISO 96-1:1992Mesin tekstil dan aksesori. Cincin dan wisatawan untuk berputar dan cincin cincin menggandakan frame. T-cincin dan wisatawan yang sesuai

ISO 96-2:1992Mesin tekstil dan aksesori. Cincin dan wisatawan untuk berputar dan cincin cincin menggandakan frame. HZCH-, HZ-dan J-cincin dan wisatawan yang sesuai

ISO 98:2001Mesin tekstil dan aksesori. Persiapan pemintalan dan mesin berputar. Penutup dimensi utama untuk top rollers

ISO 104:2002Rolling bantalan. Thrust bantalan. Batas dimensi, rencana umum

ISO 105-A01: 1996 Skala WarnaTekstil. Tes untuk warna kubu. Standar kedalaman: matt

ISO 105-A01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Prinsip-prinsip umum pengujian

ISO 105-A04: 1999Tekstil. Tes untuk warna kubu. Metode untuk penilaian instrumental tingkat pewarnaan kain yang berdekatan

ISO 105-A05: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Instrumental penilaian perubahan warna abu-abu untuk penentuan skala rating

Page 8: Iso

ISO 105-A06: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Instrumental penentuan 1 / 1 standar kedalaman warna

ISO 105-A08: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Kosakata yang digunakan dalam pengukuran warna

ISO 105-B01: 1999Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu terhadap cahaya: Daylight

ISO 105-B02: 1999Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu cahaya buatan: Xenon busur lampu memudar tes

ISO 105-B03: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu terhadap cuaca. Outdoor eksposur

ISO 105-B04: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu buatan pelapukan. Lampu xenon arc memudar tes

ISO 105-B05: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Deteksi dan penilaian photochromism

ISO 105-B06: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu dan penuaan cahaya buatan pada temperatur tinggi: Xenon busur lampu memudar tes

ISO 105-B08: 1999Tekstil. Tes untuk warna kubu. Pengawasan mutu bahan referensi wol biru 1-7

ISO 105-C06: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk domestik dan komersial pencucian

ISO 105-C07: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk membasahi menggosok pigmen dicelup atau dicetak tekstil pigmen

ISO 105-C08: 2002Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk domestik dan komersial pencucian menggunakan referensi non-fosfat menggabungkan deterjen pemutih suhu rendah penggerak

ISO 105-c09: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk domestik dan pencucian komersial. Tanggapan pemutih oksidatif menggunakan referensi non-fosfat menggabungkan deterjen pemutih suhu rendah penggerak

ISO 105-D01: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu pembersih kering

ISO 105-D02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk menggosok: organik Pelarut

Page 9: Iso

ISO 105-E01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Kubu warna air

ISO 105-E02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu ke air laut

ISO 105-E03: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk diklorinasi air (kolam renang air)

ISO 105-E04: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk keringat

ISO 105-E05: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk bercak. Asam

ISO 105-E06: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk bercak. Alkali

ISO 105-E07: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk bercak. Air

ISO 105-E08: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu air panas

ISO 105-E09: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pot

ISO 105-E10: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk decatizing

ISO 105-E11: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk mengepul

ISO 105-E12: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk penggilingan. Alkaline penggilingan

ISO 105-E13: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk asam-Felting. Parah

ISO 105-E14: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk asam-Felting. Mild

ISO 105-F03: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Spesifikasi untuk berdekatan poliamida kain

ISO 105-F04: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Spesifikasi untuk berdekatan poliester kain

ISO 105-F05: 2001

Page 10: Iso

Tekstil. Tes untuk warna kubu. Spesifikasi untuk berdekatan akrilik kain

ISO 105-F06: 2000Tekstil. Tes untuk warna kubu. Spesifikasi untuk berdekatan kain sutera

ISO 105-F07: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Spesifikasi untuk berdekatan asetat sekunder kain

ISO 105-G01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu menjadi nitrogen oksida

ISO 105-G02: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk dibakar-gas asap

ISO 105-G03: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk ozon di atmosfer

ISO 105-J01: 2000Tekstil. Tes untuk warna kubu. Prinsip-prinsip umum untuk pengukuran warna permukaan

ISO 105-J02: 2000Tekstil. Tes untuk warna kubu. Instrumental penilaian relatif putih

ISO 105-J03: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Perhitungan perbedaan warna

ISO 105-N02: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pemutihan: Peroksida

ISO 105-N03: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pemutihan: Natrium klorit (ringan)

ISO 105-N04: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pemutihan: Natrium klorit (parah)

ISO 105-N05: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk stoving

ISO 105-P01: 1995Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu panas kering (tidak termasuk menekan)

ISO 105-P02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pleating. Uap pleating

ISO 105-S01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk vulkanisasi. Udara panas

ISO 105-S02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk vulkanisasi: Sulfur monochloride

Page 11: Iso

ISO 105-S03: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk vulkanisasi. Buka uap

ISO 105-X01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk carbonizing: Aluminium klorida

ISO 105-X02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk carbonizing: Asam sulfat

ISO 105-X04: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk mercerizing

ISO 105-X05: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk pelarut organik

ISO 105-X06: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk soda mendidih

ISO 105-X07: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu pencelupan lintas. Wol

ISO 105-X08: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk degumming

ISO 105-X09: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk formalin

ISO 105-X10: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penilaian warna tekstil migrasi ke polyvinyl chloride coatings

ISO 105-X11: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu menekan panas

ISO 105-X12: 2002Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk menggosok

ISO 105-X13: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu dari wol pewarna kimia untuk proses menggunakan alat untuk berkerut, pleating dan pengaturan

ISO 105-X14: 1997Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk asam klorinasi dari wol. Natrium dichloroisocyanurate

ISO 105-X16: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk menggosok. Daerah kecil

ISO 105-Z01: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk logam dalam dye-mandi: kromium garam

Page 12: Iso

ISO 105-Z02: 1996Tekstil. Tes untuk warna kubu. Warna kubu untuk logam dalam dye-mandi. Besi dan tembaga

ISO 105-Z03: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Pewarna Intercompatibility dasar untuk serat akrilik

ISO 105-Z04: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Membubarkan Dispersibility dari pewarna

ISO 105-Z05: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penentuan perilaku bubuk pewarna

ISO 105-Z06: 2000Tekstil. Tes untuk warna kubu. Evaluasi pewarna dan pigmen migrasi

ISO 105-Z07: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penentuan solusi aplikasi kelarutan dan stabilitas pewarna yang larut air

ISO 105-Z08: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penentuan kelarutan dan stabilitas larutan pewarna reaktif dalam kehadiran elektrolit

ISO 105-Z09: 1998Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penentuan kelarutan air dingin yang larut air pewarna

ISO 105-Z10: 1999Tekstil. Tes untuk warna kubu. Penentuan warna relatif kekuatan dalam larutan pewarna

ISO 105-Z11: 2001Tekstil. Tes untuk warna kubu. Evaluasi speckiness dari pewarna dispersi

ISO 113:1999Rolling bantalan. Plummer blok perumahan. Batas dimensi

ISO 119:1998Plastik. Fenol-formaldehida cetakan. Penentuan fenol bebas. Metode Iodometric

ISO 120:1998Plastik. Fenol-formaldehida cetakan. Penentuan bebas amonia dan senyawa amonium. Metode perbandingan Colorimetric

ISO 123:2001Getah karet. Sampling

ISO 128:1982Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi

ISO 128-20:2001

Page 13: Iso

Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dasar konvensi untuk baris

ISO 128-21:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Persiapan garis dengan sistem CAD

ISO 128-22:1999Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dasar konvensi dan aplikasi untuk pemimpin garis dan garis-garis referensi

ISO 128-23:1999Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Garis-garis pada gambar-gambar konstruksi

ISO 128-24:1999Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Garis-garis pada gambar teknik mesin

ISO 128-25:1999Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Garis-garis pada gambar pembuatan kapal

ISO 128-30:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dasar konvensi untuk dilihat

ISO 128-34:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dilihat pada gambar-gambar teknik mesin

ISO 128-40:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dasar konvensi untuk luka dan bagian

ISO 128-44:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Bagian pada gambar-gambar teknik mesin

ISO 128-50:2001Gambar teknis. Prinsip-prinsip umum presentasi. Dasar konvensi untuk mewakili daerah pada luka dan bagian

ISO 129:1985Gambar teknis. Dimensioning. Prinsip-prinsip umum, definisi, metode pelaksanaan dan indikasi khusus

ISO 132:1999Karet, divulkanisir atau termoplastik. Penentuan flex cracking dan pertumbuhan retak (De Mattia)

ISO 140-1:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Persyaratan untuk fasilitas uji laboratorium mengapit menahan transmisi

ISO 140-3:1995Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Laboratorium Pengukuran insulasi suara udara elemen bangunan

Page 14: Iso

ISO 140-4:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Pengukuran lapangan udara insulasi suara antara kamar

ISO 140-5:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Pengukuran lapangan udara insulasi suara dari elemen fasad dan fasad

ISO 140-6:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Laboratorium pengukuran dampak isolasi suara dari lantai

ISO 140-7:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Bidang pengukuran dampak dari lantai insulasi suara

ISO 140-8:1998Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Laboratorium pengukuran pengurangan dampak ditransmisikan kebisingan oleh penutup lantai di lantai standar kelas berat

ISO 140-12:2000Akustik. Pengukuran insulasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Laboratorium pengukuran ruang-ruang untuk udara dan dampak isolasi suara dari lantai akses

ISO 155:1998Belt drive. Katrol. Membatasi penyesuaian nilai untuk pusat

ISO 172:1998Plastik. Fenol-formaldehida cetakan. Deteksi amonia bebas

ISO 175:2001Plastik. Metode pengujian untuk penentuan efek merendamnya dalam cairan kimia

ISO 176:2000Plastik. Penentuan kehilangan plasticizers. Metode karbon aktif

ISO 177:2000Plastik. Penentuan migrasi plasticizers

ISO 178:2003Plastik. Penentuan sifat lentur

ISO 179:1997Plastik. Penentuan dampak Charpy kekuatan

ISO 179-1:2001Plastik. Penentuan dampak Charpy properti. Dampak instrumented non-tes

ISO 179-2:1999

Page 15: Iso

Plastik. Penentuan dampak Charpy properti. Dampak Instrumented tes

ISO 180:2001Plastik. Penentuan dampak Izod kekuatan

ISO 182-2:2000Plastik. Penentuan kecenderungan senyawa dan produk berdasarkan homopolymers vinil klorida dan kopolimer untuk berevolusi hidrogen klorida dan produk asam lainnya pada temperatur tinggi. metode pH

ISO 182-3:2000Plastik. Penentuan kecenderungan senyawa dan produk berdasarkan homopolymers vinil klorida dan kopolimer untuk berevolusi hidrogen klorida dan produk asam lainnya pada temperatur tinggi. Metode Conductometric

ISO 182-3:2001Plastik. Penentuan kecenderungan senyawa dan produk berdasarkan homopolymers vinil klorida dan kopolimer untuk berevolusi hidrogen klorida dan produk asam lainnya pada temperatur tinggi. Metode Conductometric

ISO 182-4:2000Plastik. Penentuan kecenderungan senyawa dan produk berdasarkan homopolymers vinil klorida dan kopolimer untuk berevolusi hidrogen klorida dan produk asam lainnya pada temperatur tinggi. Metode Potentiometric

ISO 183:2000Plastik. Evaluasi kualitatif pendarahan colorants

ISO 186:2002Kertas dan papan. Sampling untuk menentukan kualitas rata-rata

ISO 188:1998Karet, divulkanisir atau termoplastik. Mempercepat penuaan dan tahan panas tes

ISO 196:1995Tempa tembaga dan paduan tembaga. Deteksi tegangan sisa. Mercury (I) nitrat tes

ISO 199:1997Rolling bantalan. Thrust bantalan. Toleransi

ISO 212:1973Minyak esensial. Sampling

ISO 216:2001Menulis kertas dan kelas tertentu cetakan. Ukuran dipangkas. Seri A dan B

ISO 226:2003Akustik. Normal sama-tingkat kenyaringan kontur

ISO 228-1:2003

Page 16: Iso

Pipa benang di mana tekanan-sendi yang ketat tidak dibuat di benang. Dimensi, toleransi dan penunjukan

ISO 228-2:2003Pipa benang di mana tekanan-sendi yang ketat tidak dibuat di benang. Verifikasi dengan cara membatasi alat pengukur

ISO 230-1:1996Uji kode untuk peralatan mesin. Akurasi geometris mesin beroperasi tanpa beban atau kondisi finishing

ISO 230-2:1997Uji kode untuk peralatan mesin. Penentuan akurasi dan pengulangan dari posisi alat mesin dikontrol secara numerik sumbu

ISO 230-3:2001Uji kode untuk peralatan mesin. Penentuan efek termal

ISO 230-4:1996Uji kode untuk peralatan mesin. Edaran tes untuk peralatan mesin dikontrol secara numerik

ISO 230-5:2000Uji kode untuk peralatan mesin. Penentuan emisi kebisingan

ISO 230-6:2002Uji kode untuk peralatan mesin. Keakuratan penentuan posisi tubuh dan wajah di diagonals (Diagonal perpindahan tes)

ISO 246:1995Rolling bantalan. Bantalan rol silinder, dorongan terpisah kerah. Batas dimensi

ISO 251:2003Ban berjalan dengan bangkai tekstil. Lebar dan panjang

ISO 252-1:1999Tekstil ban berjalan. Perekat kekuatan antara unsur-unsur konstitutif. Metode uji

ISO 254:1998Belt drive. Katrol. Kualitas, selesaikan dan keseimbangan

ISO 261:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Rencana umum

ISO 262:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Dipilih ukuran untuk sekrup, baut dan kacang-kacangan

ISO 266:1997Akustik. Frekuensi yang dipilih

Page 17: Iso

ISO 276:2002Binder untuk cat dan pernis. Minyak biji rami berdiri. Persyaratan dan metode uji

ISO 277:2002Binder untuk cat dan pernis. Tung minyak mentah. Persyaratan dan metode uji

ISO 279:1998Minyak esensial. Penentuan densitas relatif pada 20 $ 0DC. Metode referensi

ISO 280:1998Minyak esensial. Penentuan indeks bias

ISO 283-1:2000Tekstil ban berjalan. Ketebalan penuh pengujian tarik. Penentuan kekuatan tarik, elongasi pada istirahat dan elongasi pada beban referensi

ISO 284:2003Ban berjalan. Listrik. Spesifikasi dan metode uji

ISO 291:1997Plastik. Standar atmosfir untuk pengkondisian dan pengujian

ISO 293:2003Plastik. Pencetakan kompresi spesimen uji bahan termoplastik

ISO 294-1:1998Plastik. Injection moulding spesimen pengujian bahan termoplastik. Prinsip-prinsip umum, dan pengecoran serbaguna dan bar spesimen uji

ISO 294-2:1998Plastik. Injection moulding spesimen pengujian bahan termoplastik. Tarik Kecil bar

ISO 294-3:2003Plastik. Injection moulding spesimen pengujian bahan termoplastik. Piring-piring kecil

ISO 294-4:2003Plastik. Injection moulding spesimen pengujian bahan termoplastik. Penentuan pengecoran penyusutan

ISO 295:1999Plastik. Kompresi pengecoran termoseting spesimen uji bahan

ISO 305:1999Plastik. Penentuan stabilitas termal poli (vinil klorida) terkait mengandung klorin homopolymers dan kopolimer dan senyawa. Warna metode

ISO 306:1997Plastik. Bahan termoplastik. Penentuan suhu melembutkan Vicat (VST)

ISO 307:2003

Page 18: Iso

Plastik. Poliamida. Penentuan nomor viskositas

ISO 308:1998Plastik. Phenolic moulding bahan. Penentuan materi larut aseton (resin jelas isi dari materi di negara unmoulded)

ISO 354:2003Akustik. Pengukuran penyerapan suara di ruang gema

ISO 356:1996Minyak esensial. Penyiapan sampel uji

ISO 359:1983Sinematografi. Projectable bidang gambar pada tanggal 16 mm gerak-gambar sidik jari. Dimensi dan lokasi

ISO 362:1998Akustik. Pengukuran kebisingan yang dipancarkan oleh mempercepat kendaraan. Metode Rekayasa

ISO 363:1992Mesin tekstil dan aksesori. Flat baja dengan ujung tertutup healds loop. Dimensi

ISO 366-4:1992Mesin tekstil dan aksesori. Alang-alang. Ilalang logam plastik terikat. Dimensi dan penunjukan

ISO 368:1991Spinning persiapan, berputar dan menggandakan (memutar) mesin. Tabung untuk cincin-berputar, dua kali lipat dan memutar gelondongan, taper 1:38 dan 1:64

ISO 376:2002Bahan logam. Kalibrasi membuktikan kekuatan-instrumen yang digunakan untuk verifikasi uniaksial mesin pengujian

ISO 377:1997Baja dan produk baja. Lokasi dan persiapan sampel dan menguji potongan-potongan untuk pengujian mekanis

ISO 389-1:2000Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi setara ambang batas tingkat tekanan suara untuk nada murni dan supra-aural earphone

ISO 389-2:1997Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi setara ambang batas tingkat tekanan suara untuk nada murni dan memasukkan earphone

ISO 389-3:1999Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi setara kekuatan ambang batas tingkat nada murni dan tulang vibrator

Page 19: Iso

ISO 389-4:1999Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi tingkat-band sempit menutupi kebisingan

ISO 389-5:2001Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi setara ambang batas tingkat tekanan suara untuk nada murni pada rentang frekuensi 8 kHz sampai 16 kHz

ISO 389-7:1998Akustik. Referensi nol untuk audiometric kalibrasi peralatan. Referensi ambang pendengaran di bawah medan-bebas dan menyebar-lapangan kondisi mendengarkan

ISO 406:1987Gambar teknis. Tolerancing linear dan sudut dimensi

ISO 418:2001Fotografi. Pengolahan bahan kimia. Spesifikasi untuk anhidrat natrium sulfit

ISO 420:1994Fotografi. Pengolahan bahan kimia. Spesifikasi untuk kalium bromida

ISO 422:1994Fotografi. Pengolahan bahan kimia. Spesifikasi untuk p-methylaminophenol sulfat

ISO 423:1994Fotografi. Pengolahan bahan kimia. Spesifikasi untuk hidroquinon

ISO 424:1994Fotografi. Pengolahan bahan kimia. Spesifikasi untuk anhidrat natrium karbonat dan natrium karbonat monohidrat

ISO 445:1999Palet untuk penanganan material. Kosakata

ISO 449:2000Kapal dan teknologi kelautan. Magnetik kompas, azimut membaca binnacles dan perangkat. Kelas A

ISO 464:1995Rolling bantalan. Bantalan radial dengan snap menemukan cincin. Dimensi dan toleransi

ISO 472:2001Plastik. Kosakata

ISO 483:1999Plastik. Kandang kecil untuk pengkondisian dan pengujian menggunakan larutan berair untuk menjaga kelembaban relatif nilai konstan

ISO 486:1988

Page 20: Iso

Sinematografi. 16 mm film gambar gerak-berlubang 8 mm Jenis perforantes R. Pemotongan dan dimensi

ISO 487:1998Baja rol rantai, tipe S dan C, lampiran dan sprockets

ISO 489:1999Plastik. Penentuan indeks bias

ISO 490:1993Sinematografi. Garis magnetik dan kepala kesenjangan rekaman magnetik untuk merekam suara di 16 mm film gerak-gambar berlubang di satu sisi (Tipe 1). Posisi dan dimensi lebar

ISO 491:2002Sinematografi. 35 mm gerak-gambar film dan magnetik film. Pemotongan dan perforantes dimensi

ISO 492:2002Rolling bantalan. Bantalan radial. Toleransi

ISO 505:2000Ban berjalan. Metode untuk penentuan air mata perlawanan propagasi tekstil ban berjalan

ISO 509:1996Pallet truk. Principal dimensi

ISO 516:1999Fotografi. Kamera jendela. Timing

ISO 525:1999Berikat produk abrasif. Persyaratan umum

ISO 527-1:1996Plastik. Penentuan sifat tarik. Prinsip-prinsip umum

ISO 527-2:1996Plastik. Penentuan sifat tarik. Test kondisi untuk pencetakan dan ekstrusi plastik

ISO 527-3:1996Plastik. Penentuan sifat tarik. Test kondisi untuk film dan lembaran

ISO 527-4:1997Plastik. Penentuan sifat tarik. Uji kondisi isotropik dan orthotropic plastik yang diperkuat serat komposit

ISO 527-5:1997Plastik. Penentuan sifat tarik. Uji kondisi untuk searah plastik yang diperkuat serat komposit

ISO 536:1997Kertas dan papan. Penentuan grammage

Page 21: Iso

ISO 542:1995Biji minyak. Sampling

ISO 582:1995Rolling bantalan. Talang dimensi. Nilai maksimum

ISO 583-1:2000Ban berjalan dengan bangkai tekstil. Total ketebalan dan ketebalan elemen. Metode uji

ISO 584:1998Plastik. Resin poliester tak jenuh. Penentuan reaktivitas di 80 $ 0DC (metode konvensional)

ISO 585:1999Plastik. Unplasticized selulosa asetat. Penentuan kadar air

ISO 591-1:2000Pigmen titanium dioksida untuk cat. Spesifikasi dan metode pengujian

ISO 592:1998Minyak esensial. Penentuan putaran optik

ISO 595-2:1995Reusable semua-kaca atau logam dan kaca jarum suntik untuk penggunaan medis. Desain, persyaratan dan tes kinerja

ISO 603-1:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda penggiling silinder eksternal antara pusat-pusat

ISO 603-2:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk menggiling centreless silinder eksternal

ISO 603-3:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda silinder internal grinding

ISO 603-4:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk permukaan grinding / perifer grinding

ISO 603-5:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk permukaan grinding / wajah grinding

ISO 603-6:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk alat dan toolroom grinding

ISO 603-7:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk dipandu secara manual penggiling

ISO 603-8:1999

Page 22: Iso

Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk deburring dan fettling / tersangkut

ISO 603-9:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda penggiling tekanan tinggi

ISO 603-10:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Batu untuk mengasah dan superfinishing

ISO 603-11:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Hand finishing tongkat

ISO 603-12:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk deburring dan lurus fettling pada penggiling

ISO 603-13:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk deburring dan vertikal fettling pada penggiling

ISO 603-14:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk deburring dan fettling / tersangkut pada sebuah sudut penggiling

ISO 603-15:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk memotong-off di stasioner atau mobile memotong-off mesin

ISO 603-16:1999Berikat produk abrasif. Dimensi. Grinding roda untuk memotong-off di tangan-alat berkuasa

ISO 604:2003Plastik. Penentuan sifat kompresi

ISO 611:2003Kendaraan. Pengereman kendaraan otomotif dan trailer. Kosakata

ISO 613:2001Kapal dan teknologi kelautan. Magnetik kompas, azimut membaca binnacles dan perangkat. Kelas B

ISO 639-1:2002Kode-kode untuk representasi dari nama-nama bahasa. Alpha-2 kode

ISO 639-2:1998Kode-kode untuk representasi dari nama-nama bahasa. Alpha-3 kode

ISO 642:1999Kemampukerasan baja uji dengan akhir pendinginan (Jominy test)

ISO 643:2003

Page 23: Iso

Baja. Micrographic penentuan ukuran butir nyata

ISO / IEC 646:1991Teknologi informasi. ISO 7-bit karakter dikodekan ditetapkan untuk pertukaran informasi

ISO 658:2002Biji minyak. Penentuan isi dari pengotor

ISO 659:1999Biji minyak. Penentuan konten minyak (metode Referensi)

ISO 660:2000Hewan dan lemak dan minyak nabati. Penentuan nilai asam dan keasaman

ISO 661:1995Hewan dan lemak dan minyak nabati. Persiapan pengujian sampel

ISO 662:2001Hewan dan lemak dan minyak nabati. Penentuan kelembaban dan kandungan bahan mudah menguap

ISO 663:2001Hewan dan lemak dan minyak nabati. Penentuan konten kotoran tak larut

ISO 664:1995Biji minyak. Pengurangan sampel laboratorium untuk menguji sampel

ISO 665:2000Biji minyak. Penentuan kelembaban dan kandungan bahan mudah menguap

ISO 666:1996Machine tools. Mount roda penggilingan polos melalui hub flensa

ISO 668:1995Seri 1 kargo kontainer. Klasifikasi, dimensi dan pemberian peringkat

ISO 683-17:1999Panas-diperlakukan baja, baja paduan dan bebas pemotongan baja. Bola dan bantalan rol baja

ISO 690-2:1997Informasi dan dokumentasi. Bibliographic referensi. Dokumen elektronik atau bagiannya

ISO 694:2001Kapal dan teknologi kelautan. Posisi kompas magnetik di kapal

ISO 701:1998Gear internasional notasi. Simbol untuk data geometris

ISO 703-1:2000Ban berjalan. Melintang fleksibilitas dan troughability. Metode uji

Page 24: Iso

ISO 704:2000Terminologi bekerja. Prinsip-prinsip dan metode

ISO 707:1997Susu dan produk susu. Panduan sampling

DD ISO 709:1980Minyak esensial. Penentuan nilai ester

ISO 709:2001Minyak esensial. Penentuan nilai ester

ISO 717-1:1997Akustik. Rating isolasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Airborne insulasi suara

ISO 717-2:1997Akustik. Rating isolasi suara pada bangunan dan elemen bangunan. Dampak insulasi suara

ISO 727-1:2002Peralatan terbuat dari unplasticized poli (vinil klorida) (PVC-U), diklorinasi poli (vinil klorida) (PVC-C) atau acrylonitrile / butadiena / styrene (ABS) dengan plain soket untuk pipa di bawah tekanan. Metrik seri

ISO 727-2:2002Peralatan terbuat dari unplasticized poli (vinil klorida) (PVC-U), diklorinasi poli (vinil klorida) (PVC-C) atau acrylonitrile / butadiena / styrene (ABS) dengan plain soket untuk pipa di bawah tekanan. Inch berbasis seri

ISO 732:2000Fotografi. 120-ukuran dan 220-ukuran film. Dimensi

ISO 734-1:2001Oilseed residu. Penentuan konten minyak. Metode ekstraksi dengan heksana (atau lampu minyak bumi)

ISO 734-2:2001Oilseed residu. Penentuan konten minyak. Rapid metode ekstraksi

ISO 748:2000Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka. Kecepatan wilayah-metode

ISO 764:2002Pertukangan arloji. Magnetic resistant watches

ISO 772:2001Hydrometric penentuan. Kosa kata dan simbol

ISO 777:2001Kertas, papan dan pulp. Penentuan kalsium

Page 25: Iso

ISO 778:2001Kertas, papan dan pulp. Penentuan tembaga

ISO 779:2001Kertas, papan dan pulp. Penentuan besi

ISO 780:1999Kemasan. Bergambar menandai untuk penanganan barang

ISO 787-2:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan materi $ 105 volatile di 0DC

ISO 787-3:2001Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan materi larut dalam air. Metode ekstraksi panas

ISO 787-5:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan nilai penyerapan minyak

ISO 787-8:2001Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan materi larut dalam air. Metode ekstraksi dingin

ISO 787-9:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan nilai pH suspensi berair

ISO 787-10:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan kerapatan. Metode Pyknometer

ISO 787-11:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan volume dan jelas tamped kepadatan setelah tamping

ISO 787-13:2002Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan sulfat larut dalam air, klorida dan nitrat

ISO 787-14:2002Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan Resistivitas dari ekstrak aqueous

ISO 787-15:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Perbandingan perlawanan terhadap cahaya berwarna pigmen sejenis

ISO 787-16:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Pewarnaan relatif Penentuan kekuatan

Page 26: Iso

(atau setara dengan nilai pewarnaan) dan pengurangan warna pada pigmen berwarna. Metode perbandingan visual

ISO 787-17:2002Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Perbandingan kekuatan meringankan pigmen putih

ISO 787-18:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan residu pada saringan. Mechanical prosedur pembilasan

ISO 787-19:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan nitrat yang larut dalam air (asam salisilat metode)

ISO 787-23:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan kerapatan (menggunakan entrained sentrifugal untuk menghilangkan udara)

ISO 787-24:1995Metode umum pengujian untuk pigmen dan Extenders. Penentuan kekuatan relatif Pewarnaan berwarna pigmen dan daya hambur relatif pigmen putih. Fotometrik metode

ISO 801-1:1997Pulps. Penentuan massa di banyak dijual. Pulp diterjunkan dalam bentuk lembaran

ISO 801-3:1997Pulps. Penentuan massa di banyak dijual. Unitized bal

ISO 830:1999Freight kontainer. Kosakata

ISO 832:1994Informasi dan dokumentasi. Deskripsi bibliografi dan rujukan. Aturan untuk singkatan dari istilah bibliografi

ISO 844:2001Plastik seluler. Tes kompresi bahan kaku. Spesifikasi

ISO 845:1995Cellular plastik dan karet. Penentuan jelas (bulk) kerapatan

ISO 846:1997Plastik. Evaluasi tindakan mikroorganisme

ISO 862:1995Daftar istilah bagi agen aktif permukaan

ISO 868:2003Plastik dan ebonit. Penentuan indentasi kekerasan melalui suatu durometer (Shore kekerasan)

Page 27: Iso

ISO 871:1996Plastik. Penentuan temperatur pengapian menggunakan udara panas tungku

ISO 875:1999Minyak esensial. Evaluasi miscibility dalam etanol

ISO 877:1997Plastik. Metode langsung terkena cuaca, untuk pelapukan kaca disaring menggunakan siang hari, dan untuk ditingkatkan pelapukan dengan siang hari menggunakan cermin Fresnel.

ISO 885:2000Tujuan umum baut dan sekrup. Metrik seri. Jari-jari di bawah kepala

ISO 887:2000Plain cuci untuk baut metrik, sekrup dan kacang untuk tujuan umum. Rencana umum

ISO 897:2000Fotografi. Roll film, 126, 110 dan 135 - ukuran film. Identifikasi gambar-sisi bantalan

ISO 898-1:1999Sifat mekanik pengencang yang terbuat dari baja karbon dan baja paduan. Baut, sekrup dan stud

ISO 898-5:1999Sifat mekanik pengencang yang terbuat dari baja karbon dan baja paduan. Set sekrup dan ulir pengencang serupa tidak berada di bawah tegangan tarik

ISO 898-6:1996Sifat mekanik pengencang. Kacang dengan nilai beban bukti tertentu. Fine pitch thread

ISO 899-1:2003Plastik. Penentuan perilaku creep. Tarik creep

ISO 899-2:2003Plastik. Penentuan perilaku creep. Lentur creep oleh tiga titik loading

ISO 923:2000Batubara peralatan pembersih. Evaluasi kinerja

ISO 945:1994Cast iron. Penunjukan mikrostruktur grafit

ISO 960:1998Plastik. Poliamida (PA). Penentuan kadar air

ISO 965-1:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Toleransi. Prinsip dan data dasar

ISO 965-2:1998

Page 28: Iso

ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Toleransi. Batas ukuran untuk tujuan umum internal dan eksternal benang sekrup. Kualitas medium

ISO 965-3:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Toleransi. Penyimpangan untuk sekrup konstruksi benang

ISO 965-4:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Toleransi. Batas ukuran untuk hot-dip galvanized sekrup eksternal benang untuk kawin dengan benang sekrup internal mengetuk dengan posisi toleransi H atau G setelah menggembleng

ISO 965-5:1998ISO tujuan umum sekrup metrik benang. Toleransi. Batas ukuran sekrup internal benang untuk kawin dengan hot-dip galvanized sekrup eksternal benang dengan ukuran maksimum dari posisi toleransi h sebelum menggembleng

ISO 974:2000Plastik. Penentuan suhu rapuh oleh dampak

ISO 999:1996Informasi dan dokumentasi. Panduan untuk isi, organisasi dan presentasi dari indeks

ISO 1007:2000Fotografi. Ukuran 135-film dan majalah. Spesifikasi

ISO 1008:1992Fotografi. Kertas dimensi. Bergambar lembar

ISO 1009:2000Fotografi. Kertas dimensi. Rolls untuk printer

ISO 1012:1998Fotografi. Film dalam bentuk lembaran dan gulungan untuk penggunaan umum. Dimensi

ISO 1039:1995Sinematografi. Core untuk gerak-gambar dan film magnetik gulung. Dimensi

ISO 1041:1973Minyak esensial. Penentuan titik beku

ISO 1042:2000Gelas laboratorium. Satu-tanda labu volumetrik

ISO 1043-1:2002Plastik. Simbol dan singkatan istilah. Dasar polimer dan karakteristik khusus mereka

ISO 1043-2:2001Bahan pengisi dan memperkuat

Page 29: Iso

ISO 1043-3:1999Plastik. Simbol dan singkatan istilah. Plasticizers

ISO 1043-4:1999Plastik. Simbol dan singkatan istilah. Flame retardants

ISO 1048:1991Fotografi. Terkena roll film. Identifikasi

ISO 1051:1999Diameter batang paku keling

ISO 1060-1:1999Plastik. Homopolymer dan copolymer resin dari vinil klorida. Designation sistem dan spesifikasi dasar

ISO 1060-2:1999Plastik. Homopolymer dan copolymer resin dari vinil klorida. Penyiapan sampel uji dan penetapan properti

ISO 1061:1999Plastik. Unplasticized selulosa asetat. Penentuan keasaman bebas

ISO 1071:2003Welding habis pakai. Menutupi elektroda, kabel, batang dan buang biji tubular elektroda untuk pengelasan fusi dari besi cor. Klasifikasi

ISO 1085:1999Perakitan alat untuk sekrup dan kacang. Double-berakhir kunci pas. Ukuran pasangan

ISO 1087-1:2000Terminologi bekerja. Kosakata. Teori dan aplikasi

ISO 1087-2:2000Terminologi bekerja. Kosakata. Aplikasi komputer

ISO 1100-2:1998Pengukuran aliran cairan dalam saluran terbuka. Penentuan panggung-discharge hubungan

ISO 1101:1983Gambar teknis. Geometris tolerancing. Tolerancing bentuk, orientasi, lokasi dan jalan keluar. Generalisasi, definisi, simbol, indikasi pada gambar-gambar

ISO 1107:2003Jaring ikan. Netting. Istilah dan definisi Dasar

ISO 1110:1998Plastik. Poliamida. Mempercepat pengkondisian pengujian spesimen

ISO 1112:1999

Page 30: Iso

Pertukangan arloji. Fungsional dan non-fungsional perhiasan

ISO 1116:1999Micrographics. 16 mm dan 35 mm kelos dan gulungan mikrofilm. Spesifikasi

ISO 1120:2002Ban berjalan. Penentuan kekuatan ikatan mekanik. Metode uji statis

ISO 1122-1:1998Kosakata istilah gear. Definisi yang berkaitan dengan geometri

ISO 1127:1997Tabung stainless steel. Dimensi, toleransi dan konvensional massa per satuan panjang

ISO 1132-1:2000Rolling bantalan. Toleransi. Persyaratan dan definisi

ISO 1132-2:2001Rolling bantalan. Toleransi. Mengukur dan mengukur prinsip-prinsip dan metode

ISO 1133:2000Plastik. Penentuan lelehan laju aliran massa (MFR) dan mencair laju aliran volume (MVR) dari termoplastik

ISO 1157:2000Plastik. Selulosa asetat dalam larutan encer. Penentuan jumlah dan viskositas viskositas rasio

ISO 1158:1998Plastik. Homopolymers vinil klorida dan kopolimer. Penentuan konten klorin

ISO 1163-1:2000Plastik. Unplasticized poli (vinil klorida) (PVC-U) pencetakan dan material ekstrusi. Designation sistem dan spesifikasi dasar

ISO 1163-2:2000Plastik. Unplasticized poli (vinil klorida) (PVC-U) pencetakan dan material ekstrusi. Persiapan tes spesimen dan penentuan sifat

ISO 1172:1999Tekstil-kaca yang diperkuat plastik. Prepregs, senyawa pencetakan dan laminasi. Penentuan tekstil-kaca dan konten pengisi mineral. Metode proses mengapur

ISO 1173:2001Perakitan alat untuk sekrup dan kacang. Drive berakhir untuk tangan dan dioperasikan obeng mesin-bit dan menghubungkan bagian. Dimensi, torsi pengujian

ISO 1182:2002Reaksi terhadap api tes untuk produk bangunan. Non-tes mudah terbakar

ISO 1183-3:1999

Page 31: Iso

Plastik. Metode untuk menentukan kepadatan non-selular plastik. Metode pyknometer gas

ISO 1189:1986Sinematografi. Mencatat karakteristik untuk catatan suara magnetik 35 mm film gambar gerak-rilis bergaris tidak termasuk sidik jari. Spesifikasi

ISO 1202:1981Minyak esensial. Penentuan 1,8-cineole konten

ISO 1203:1998Fotografi. Roll kamera film. Jendela belakang lokasi

ISO 1206:2001Rolling bantalan. Bantalan rol jarum, seri dimensi 48, 49 dan 69. Batas dimensi dan toleransi

ISO 1207:1994Keju Slotted kepala sekrup. Produk grade A

ISO 1211:2001Susu. Penentuan kandungan lemak. Metode Gravimetric (metode Referensi)

ISO 1217:1996Perpindahan kompresor. Penerimaan tes

ISO 1219-2:1995Sistem tenaga fluida dan komponen. Grafik simbol dan diagram sirkuit. Circuit diagram

ISO 1222:2003Fotografi. Sambungan tripod

ISO 1223:2003Sinematografi. Gambar daerah untuk gerak-gambar film untuk televisi. Posisi dan dimensi

ISO 1230:1992Fotografi. Penentuan nomor panduan flash

ISO 1234:1998Split pin

ISO 1241:1996Minyak esensial. Penentuan nilai-nilai ester, sebelum dan sesudah asetilasi, dan evaluasi dari isi bebas dan total alkohol

ISO 1242:1999Minyak esensial. Penentuan nilai asam

ISO 1264:1997Plastik. Homopolymer dan copolymer resin dari vinil klorida. Penentuan pH ekstrak berair

ISO 1265:1997

Page 32: Iso

Plastik. Polyvinyl chloride resin. Penentuan jumlah kotoran dan partikel asing

ISO 1268-1:2001Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Kondisi umum

ISO 1268-2:2001Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Kontak dan semprot-up pencetakan

ISO 1268-3:2000Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Kompresi basah pencetakan

ISO 1268-5:2001Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Filamen

ISO 1268-6:2002Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Pultrusion pencetakan

ISO 1268-7:2001Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Resin transfer moulding

ISO 1268-9:2003Plastik yang diperkuat serat. Metode pengujian memproduksi piring. Pengecoran GMT / STC

ISO 1271:1983Minyak esensial. Penentuan nilai karbonil. Free hydroxylamine metode

ISO 1272:2000Minyak esensial. Penentuan isi dari fenol

ISO 1275:1995Double-pitch roller rantai dan presisi sprockets untuk transmisi dan Konveyor

ISO 1279:1996Minyak esensial. Penentuan nilai karbonil. Metode Potentiometric menggunakan hydroxylammonium klorida

ISO 1302:2002Spesifikasi produk geometris (GPS). Indikasi tekstur permukaan dalam dokumentasi produk teknis

ISO 1307:1996Selang karet dan plastik untuk keperluan umum aplikasi industri. Bore diameter dan toleransi, dan toleransi pada panjang

ISO 1361:1997Light-gauge kontainer logam. Round terbuka atas kaleng. Internal diameter

ISO 1382:2002

Page 33: Iso

Karet. Kosakata

ISO 1401:2000Selang karet penyemprotan pertanian

ISO 1402:1997Selang karet dan plastik dan selang majelis. Pengujian hidrostatik

ISO 1403:1997Selang karet, tekstil diperkuat, untuk air untuk keperluan umum aplikasi. Spesifikasi

ISO 1421:1998Karet atau plastik berlapis kain. Penentuan kekuatan tarik dan elongasi pada istirahat

ISO 1431-3:2000Karet, divulkanisir atau termoplastik. Tahan terhadap ozon cracking. Referensi dan metode alternatif untuk menentukan konsentrasi ozon di ruang uji laboratorium

ISO 1434:1995Karet alam di bal. Jumlah bale coating. Penetapan

ISO 1456:2003Metallic coatings. Electrodeposited ditambah lapisan nikel kromium dan tembaga nikel plus ditambah kromium

ISO 1460:1995Metallic coatings. Hot dip galvanis coating pada bahan besi. Gravimetric penentuan massa per satuan luas

ISO 1461:1999Hot dip galvanized coating pada besi dan baja fabrikasi artikel. Spesifikasi dan cara uji

ISO 1463:1995Oksida logam dan coating. Pengukuran ketebalan lapisan. Metode kecil sekali

ISO 1478:2000Tapping screw thread

ISO 1479:1995Spesifikasi untuk menekan kepala segi enam sekrup

ISO 1481:1995Spesifikasi untuk pan-kepala ditempatkan menekan sekrup

ISO 1482:1995Spesifikasi untuk ditempatkan countersunk (flat) menekan kepala sekrup (kepala Common gaya)

ISO 1483:1995Slotted mengangkat countersunk (oval) menekan kepala sekrup (gaya kepala umum)

Page 34: Iso

ISO 1496-2:1996Seri 1 kargo kontainer. Spesifikasi dan pengujian. Thermal kontainer

ISO 1496-3:1995Seri 1 kargo kontainer. Spesifikasi dan pengujian. Tangki wadah untuk cairan, gas dan curah kering bertekanan

ISO 1496-4:1991Seri 1 kargo kontainer. Spesifikasi dan pengujian. Non-kontainer bertekanan untuk curah kering

ISO 1505:1993Mesin tekstil. Widths berkaitan dengan pencelupan dan finishing mesin. Definisi dan jangkauan lebar nominal

ISO 1513:1995Cat dan pernis. Pemeriksaan dan persiapan sampel untuk pengujian

ISO 1514:1997Cat dan pernis. Panel standar untuk pengujian

ISO 1516:2002Metode pengujian untuk minyak bumi dan produk-produknya. Penentuan flash / tidak berkedip. Cangkir tertutup metode kesetimbangan

ISO 1517:1995Cat dan pernis. Pengeringan permukaan-tes. Metode Ballotini

ISO 1518:2001Cat dan pernis. Scratch tes

ISO 1519:2002Cat dan pernis. Uji lengkung (silinder Mandrel)

ISO 1520:2001Cat dan pernis. Menangkupkan tes

ISO 1522:2001Cat dan pernis. Redaman pendulum test

ISO 1523:2002Metode pengujian untuk minyak bumi dan produk-produknya. Penentuan titik nyala. Cangkir tertutup metode kesetimbangan

ISO 1524:2002Cat, pernis dan tinta cetak. Penentuan kehalusan dari menggiling

ISO 1530:2003Jaring ikan. Deskripsi dan penunjukan jala kusut

Page 35: Iso

ISO / IEC 1539-1:1997Teknologi informasi. Bahasa pemrograman. FORTRAN. Base bahasa

ISO / IEC 1539-2:2000Teknologi informasi. Bahasa pemrograman. FORTRAN. Panjang string karakter yang berbeda-beda

ISO / IEC 1539-3:1999Teknologi informasi. Bahasa pemrograman. FORTRAN. Kondisional kompilasi

ISO 1559:2001Bahan gigi. Paduan untuk amalgam gigi

ISO 1561:1998Gigi casting lilin

ISO 1562:1995Gigi pengecoran paduan emas

ISO 1564:1999Gigi berair berdasarkan kesan bahan agar

ISO 1567:2001Kedokteran gigi. Basis gigi tiruan polimer

ISO 1580:1994Panci Slotted kepala sekrup. Produk grade A

ISO 1597:2000Plastik. Unplasticized selulosa asetat. Penentuan asam asetat menghasilkan

ISO 1598:2000Plastik. Selulosa asetat. Penentuan partikel larut

ISO 1599:1999Plastik. Selulosa asetat. Penentuan kerugian viskositas pencetakan

ISO 1600:1999Plastik. Selulosa asetat. Penentuan penyerapan cahaya dibentuk spesimen diproduksi menggunakan periode yang berbeda pemanas

ISO 1622-1:2000Plastik. Polystrene (PS) pencetakan dan bahan ekstrusi. Designation sistem dan spesifikasi dasar

ISO 1622-2:1999Plastik. Polystrene (PS) pencetakan dan bahan ekstrusi. Persiapan tes spesimen dan penentuan sifat

Page 36: Iso

ISO 1624:2002Plastik. Vinil klorida homopolymer dan copolymer resin. Analisis saringan air

ISO 1628-1:1998Plastik. Penentuan viskositas larutan encer polimer dalam menggunakan viscometers kapiler. Prinsip-prinsip umum

ISO 1628-2:2000Plastik. Penentuan viskositas larutan encer polimer dalam menggunakan viscometers kapiler. Poli (vinil klorida) resin

ISO 1628-3:2000Plastik. Penentuan viskositas larutan encer polimer dalam menggunakan viscometers kapiler. Polyethylenes dan polypropylenes

ISO 1628-5:1998Plastik. Penentuan viskositas larutan encer polimer dalam menggunakan viscometers kapiler. Termoplastik poliester (TP) homopolymers dan kopolimer

ISO 1629:1995Karet dan latices. Tatanama

ISO 1641-1:2003Akhir pabrik dan slot latihan. Penggilingan pemotong dengan silinder sumsum

ISO 1641-3:2003Akhir pabrik dan slot latihan. Penggilingan pemotong dengan 7 / 24 taper sumsum

ISO 1660:1996Gambar teknis. Dimensioning dan tolerancing profil

ISO 1666:1998Pati. Penentuan kadar air. Metode pengeringan oven

ISO 1675:1998Plastik. Cairan resin. Penentuan kerapatan dengan metode pyknometer

ISO 1680:2000Akustik. Uji kode untuk pengukuran kebisingan udara yang dipancarkan oleh mesin listrik berputar

ISO 1700:1988Sinematografi. 8 mm type S gambar gerak-saham mentah film. Pemotongan dan perforantes dimensi

ISO 1716:2002Reaksi terhadap api tes untuk produk bangunan. Penentuan panas pembakaran

ISO 1736:2000Kering susu dan produk susu kering. Penentuan kandungan lemak. Metode Gravimetric

Page 37: Iso

(metode Referensi)

ISO 1737:2000Susu evaporated dan susu kental manis. Penentuan kandungan lemak. Metode Gravimetric (metode Referensi)

ISO 1741:1995Dekstrosa. Penentuan kehilangan massa pada pengeringan. Vacuum metode oven

ISO 1746:2001Karet atau plastik slang dan pipa. Bending tes

ISO 1754:1998Fotografi. Menggunakan 35 mm kamera film dan roll film. Gambar ukuran

ISO 1762:2001Kertas, papan dan pulps. Penentuan residu (abu) di kunci kontak di 525 $ 0DC

ISO 1766:1999Penutup lantai tekstil. Penentuan ketebalan tumpukan di atas substrat

ISO 1781:1983Sinematografi. Projector penggunaan tipe S 8 mm gerak-film gambar langsung proyeksi depan

ISO 1785:1983Sinematografi. Dicetak 8 mm, Type S, bidang gambar pada tanggal 16 mm film gambar gerak-perforasi 8 mm, Type S (1-4). Posisi dan dimensi

ISO 1787:1984Sinematografi. Penggunaan kamera 8 mm Type S gerak-gambar film. Spesifikasi

ISO 1795:2000Karet, mentah mentah alami dan sintetis. Pengambilan sampel dan prosedur persiapan lebih lanjut

ISO 1797-1:1995Gigi rotary instrumen. Shanks. Shanks terbuat dari logam

ISO 1797-2:1995Gigi rotary instrumen. Shanks. Shanks terbuat dari plastik

ISO 1798:2000Fleksibel selular bahan polimer. Penentuan kekuatan tarik dan elongasi pada istirahat

ISO 1803:1997Konstruksi bangunan. Toleransi. Akurasi dimensi ekspresi. Prinsip dan terminologi

ISO 1806:2002Jaring ikan. Penentuan kekuatan melanggar mesh jala

Page 38: Iso

ISO 1817:1999Karet, divulkanisir. Penentuan efek dari cairan

ISO 1834:1999Link pendek rantai untuk mengangkat tujuan. Kondisi umum penerimaan

ISO 1837:2003Lifting kait. Tatanama

ISO 1854:2000Whey keju. Penentuan kandungan lemak. Gravimetric metode (metode referensi)

ISO 1856:2001Fleksibel selular bahan polimer. Penetapan kompresi set

ISO / IEC 1863:1990Pemrosesan informasi. 9-lagu, 12,7 mm (0,5 in) lebar pita magnetik untuk pertukaran informasi menggunakan NRZ1 pada 32 ftpmm (800 ftpi). 32 cpmm (800 cpi)

ISO 1872-1:1999Polyethylene (PE) pencetakan dan material ekstrusi.

karena informasi iso sangat panjang, maka untuk iso selanjutnya akan di bahas pada posting selanjutnya..

ISO adalah sebuah gambar arsip file (juga dikenal sebagai disk image) pada optik disk yang dijadikan sebagai format file yang ditetapkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Format ini memiliki ekstensi file .iso yang diambil dari ISO 9660 file system yang digunakan dengan media CD-ROM. Akan tetapi, format ini juga dapat berisi UDF file system karena sebelumnya UDF kompatibel dengan ISO 9660.

ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Hal ini disebabkan karena di satu sisi, banyak anggota institusi adalah bagian dari struktur pemerintahan negaranya atau ditugaskan oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain, anggota lainnya berasal dari sektor privat, yaitu industri.

Oleh karena itu, ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23 Februari 1947.

Page 39: Iso

ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000 organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.

Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”. Umum disini maksudnya adalah standar yang sama dapat diaplikasikan pada organisasi apapun, besar atau kecil, apapun produk yang dihasilkannya.

Sistem manajemen berarti struktur organisasi untuk mengatur prosesnya, atau aktifitasnya, untuk mengubah input sumber daya alam menjadi barang atau jasa yang mempertemukan tujuan organisasi, seperti kualitas kepuasan konsumen, mematuhi aturan, dan tujuan lingkungan.

International Organization for Standardization pada dasarnya mempunyai ± 230 technical committee. Dan setiap technical committee mempunyai beberapa standard. Sebagai contoh: Yang membidangi Quality Management System :TC 176/SC 2-Quality systems terdapat beberapa Sub Commitee yaitu :

* SC 1 : Menangani Standardisasi konsep dan terminology dalam bidang manajemen mutu, ISO 9001:2000 (Quality management systems – Requirements),* SC 2 : Menangani Quality System, ISO 9001:2000 & ISO 9004:2000 , termasuk perubahan-perubahannya (revisi atau pengembangan bila diperlukan),* SC 3 : Bertanggung jawab terhadap standard pendukung ini, misalnya menangani beberapa standard antara lain: Standard QMS (ISOISO 10005:1995 (Quality management — Guidelines for quality plans), ISO 10006:2003 (Quality management systems — Guidelines for quality management in projects), ISO 10007:2003- Quality management systems — Guidelines for configuration management dan lain-lain.Akan tetapi ISO yang bersifat general dan banyak dipergunakan antara lain ISO 9001:2000 (Quality Management System) dan ISO 14001:2004 (Environment Management System).

Salah satu manfaat ISO 9000 adalah meningkatkan citra atau image dari perusahaan dan sekaligus memberikan jaminan mutu. Selain itu dengan ISO 9000 dapat meningkatkan kepercayaan pihak pembeli kepada produser. Dengan meningkatnya kepercayaan tersebut, pihak pembeli akan berhubungan langsung dengan produser

Pengenalan ISO 17799

Informasi adalah salah suatu asset penting dan sangat berharga bagi kelangsungan hidup bisnis dan disajikan dalam berbagai format berupa : catatan, lisan, elektronik, pos, dan audio visual. Oleh karena itu, manajemen informasi penting bagi meningkatkan kesuksusesan yang kompetitif dalam semua sektor ekonomi. Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekwensinya , meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor, , dan stakeholders lainnya menuntut adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa keamanan.

Pada tahun 1995, Institut Standard Britania ( BSI) meluncurkan standard pertama mengenai manajemen informasi di seluruh dunia, yaitu : ” B 7799, Bagian Pertama: Kode Praktek untuk

Page 40: Iso

Manajemen Keamanan Informasi”. yang didasarkan pada Infrastruktur pokok B 7799, ISO ( Organisasi Intemasional Standardisasi) yang memperkenalkan ISO 17799 standard mengenai manajemen informasi pada 1 Desember, 2000. Kebutuhan ISO 17799 standard meliputi: dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung-jawab, menyediakan semua para pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk pelaporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengendalikan pengkopian perangkat lunak kepemilikan, surat pengantar arsip organisatoris, mengikuti kebutuhan untuk perlindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.Sedangkan bagi ke sepuluh bagian kontrol dari ISO 17799 standard meliputi: kebijakan keamanan, organisasi keamanan, penggolongan asset dan kendali, keamanan personil, phisik dan kendali lingkungan, pengembangan dan jaringan komputer dan manajemen, sistem akses kendali, pemeliharaan sistem, perencanaan kesinambungan bisnis, dan pemenuhan.

Materi Kuliah Ilmu Komputer OSI (Open System Interconnection) dalam Standar ISO 7498

August 29th, 2010 | Author:

Standar-standar diperlukan untuk meningkatkan kinerja diantara perangkat vendor dan untuk meningkatkan skala ekonomisnya. Karena task komunikasi sangat kompleks, standar tunggal tidaklah mencukupi. Lebih dari itu, fungsi-fungsi dipecah menjadi bagian-bagian  yang dapat disusun dan ditangani sebagai arsitektur komunikasi. Arsitektur ini kemudian akan membentuk kerangka kerja bagi standarisasi.

Berdasarkan alasan ini ISO pada tahun 1977 membentuk suatu subkomite untuk mengembangkan semacam arsitektur. Hasilnya adalah model referensi OSI (Open System Interconnection). Meskipun unsur-unsur model yang penting berada pada tempatnya, standar ISO terakhir. ISO 7498, tidak dipublikasikan sampai tahun 1984. Suatu versi yang compatible secara teknis dikeluarkan oleh CCITT (sekarang ITU-T) sebagai X.200.

Berikut ini prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam menentukan lapisan OSI (ISO 7498):

Tidak menciptakan banyak lapisan membuat tugas insinyur sistem menjabarkan dan menggabungkan lapisan lebih susah dibandingkan arti pentingnya.

Menciptakan suatu batas pada titik dimana penjabaran layanan menjadi kecil dan jumlah interaksi sepanjang batas diminimalisir.

Menciptakan lapisan-lapisan terpisah untuk menangani fungsi-fungsi yang secara nyata berbeda dalam proses yang ditampilkan atau teknologi yang dilibatkan.

Mengumpulkan fungsi-fungsi yang mirip menjadi lapisan yang sama. Memilih batas-batas pada titik di mana percobaan sebelumnya berhasil dilakukan. Menciptakan suatu lapisan dari fungsi-fungsi yang dapat ditempatkan dengan mudah agar

lapisan dapat dirancang kembali secara total dan protocol-protocolnya berubah dalam sebuah cara utama agar dapat mengambil keuntungan dari perkembangan baru dalam bidang arsitektur.

Mencitakan suatu batas dimana batas tersebut mungkin berguna pada beberapa hal untuk mempunyai kesesuaian interface terstandarisasi.

Menciptakan suatu lapisan dimana diperlukan suatu abstraksi yang berbeda dalam emnangani data (sebagai contoh morfologi, sintaksis dan semantik).

memungkinkan perubahan fungsi-fungsi atau protocol yang dibuat didalam sebuah lapisan tanpa mempengaruhi lapisan-lapisan yang lain.

Page 41: Iso

Hanya menciptakan lapisan atas dan lapisan bawah untuk setiap batas-batas lapisan.

Prinsip-prinsip serupa juga diterapkan untuk sublayering:

Menciptakan subgrup dan susunan fungsi-fungsi selanjutnya untuk membentuk sublapisan dalam kasus dimana diperlukan layanan komunikasi yang benar-benar berbeda.

Bila perlu, menciptakan dua sublapisan atau lebih dengan kegunaan umum dan juga minimal untuk memungkinkan operasi interface dengan lapisan-lapisan yang berdekatan.

Memungkinkan saling melewatkan pada sublapisan-sublapisan.

ISO (International Organization for Standardization) : Pengenalan, Prinsip Dasar dan Langkah Penerapan ISO 9001:2000 ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)• Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.• Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.• Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.• Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.• Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.• Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.• Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.• Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.• Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional

Seri ISO 9000Ada berbagai macam seri dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-34)• ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu• ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu• ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen Mutu• ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan

Pengertian ISO 9001:2000ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang

Page 42: Iso

dapat menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):1. Fokus PelangganIndustri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.2. KepemimpinanPemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.3. Keterlibatan PersonelKeterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.4. Pendekatan ProsesSuatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Page 43: Iso

• Do : Implementasi proses• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan5. Pendekatan Sistem Terhadap ManajemenPengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.6. Peningkatan Terus-MenerusPeningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan KeputusanKeputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.8. Hubungan Pemasok yang Saling MenguntungkanSuatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):• Tahap PersiapanTahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.• Tahap PengembanganTahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.• Tahap ImplementasiSistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.• Tahap AuditAudit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.• Tahap SertifikasiTahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.

Labels: Manajemen Operasional

Page 44: Iso

PENGERTIAN ISO

Pengertian Standar

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.

Pengertian ISOOrganisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Nama ISOBanyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya.

Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.

Kebutuhan Standar InternasionalDengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan.

Page 45: Iso

Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai berikut :• Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia • Penetrasi teknologi antar sektor • Sistem komunikasi di seluruh dunia • Standar global untuk pengembangan teknologi • Pembangunan di negara-negara berkembang

Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan. Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :

Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan

limbah Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen

untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang

dan jasa Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya

Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.

Sejarah singkat perubahanPre ISO 9000Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000.

Versi 1987

Page 46: Iso

Standar ISO tentang SMM versi 1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi:

ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru.

ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru.

ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja. ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya,

namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan.

Versi 1994Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu.

Versi 2000Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan, dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan.Kritisi terhadap versi 1994, terkait dengan beban dokumentasi sistem manajemen mutu, ditanggapi pada versi 2000 sebagai berikut:

Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2000, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif.Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. Bukan dokumentasi yang menentukan proses. ISO 9001:2000, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan dari efektifitas SMM.Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan ”documented quality management system”, and not a “system of documents”.

Page 47: Iso

Versi 2008Pada tanggal 14 Nopember 2008, ISO telah menerbitkan standar SMM versi 2008, yaitu ISO 9001:2008, Quality management system – Requirements. Secara umum tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini dibandingkan versi sebelumnya. Revisi yang dilakukan adalah untuk mempertegas pernyataan-pernyataan dalam standar yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Misalnya: jenis pengendalian yang dapat diterapkan untuk outsourced processes, satu prosedur tunggal dapat digunakan untuk mengatur beberapa kegiatan yang wajib didokumentasikan, dan penyelarasan dengan standar-standar terkait yang terbit dalam periode 2000-2008, seperti ISO 9000:2005, ISO 19011:2002, dan ISO 14001:2004.Terkait dengan masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui skema sebagai berikut:

12 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan (baru maupun re-sertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008

24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku.

Meskipun dalam masa transisi, sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008, namun organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya.

Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahrnnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan/konsultasi ISO 9001:2008.