isniazid

4
Pembahasan Pada praktikum ini tentang pengujian efek toksik isoniazid, isoniazid sendiri merupakan hidrazid dari asam isonikotinat yang merupakan suatu analog sintetik piridoksin. Isoniazid adalah obat anti-tuberkulosis yang paling poten, tetapi tidak pernah diberikan sebagai obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis aktif. Pada pengujian efek toksik isoniazid kelompok kami menguji efek toksik isoniazid dalam dosis 4 yaitu sebesar 0,04 g atau sebesar 40 mg dosis ini termasuk dosis toksik, karena dosis terapi pada manusia adalah 10 mg/kg BB. Pada percobaan sebelumnya hewan mencit ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat masing-masing mencit untuk memberikan dosis sesuai berat badannya, dan dilakukan rute pemberian obat secara oral, memberikan suatu obat melalui mulut adalah cara pemberian obat yang paling sering, tetapi juga paling bervariasi dan memerlukan jalan yang paling rumit untuk mencapai jaringan. Beberapa obat diabsorpsi dilambung, namun diduodenum sering merupakan jalan masuk utama kesirkulasi sistemik karena permukaan absorpsinya yang lebih besar. Terhadap hewan mencit, cairan obat diberikan dengan menggunakan sonde oral. Dilakukan rute oral karena Isoniazid mudah diabsorpsi pada pemberian

description

isoniazid

Transcript of isniazid

Page 1: isniazid

Pembahasan

Pada praktikum ini tentang pengujian efek toksik isoniazid, isoniazid

sendiri merupakan hidrazid dari asam isonikotinat yang merupakan suatu analog

sintetik piridoksin. Isoniazid adalah obat anti-tuberkulosis yang paling poten, tetapi

tidak pernah diberikan sebagai obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis aktif.

Pada pengujian efek toksik isoniazid kelompok kami menguji efek toksik isoniazid

dalam dosis 4 yaitu sebesar 0,04 g atau sebesar 40 mg dosis ini termasuk dosis

toksik, karena dosis terapi pada manusia adalah 10 mg/kg BB.

Pada percobaan sebelumnya hewan mencit ditimbang terlebih dahulu untuk

mengetahui berat masing-masing mencit untuk memberikan dosis sesuai berat

badannya, dan dilakukan rute pemberian obat secara oral, memberikan suatu obat

melalui mulut adalah cara pemberian obat yang paling sering, tetapi juga paling

bervariasi dan memerlukan jalan yang paling rumit untuk mencapai jaringan.

Beberapa obat diabsorpsi dilambung, namun diduodenum sering merupakan jalan

masuk utama kesirkulasi sistemik karena permukaan absorpsinya yang lebih besar.

Terhadap hewan mencit, cairan obat diberikan dengan menggunakan sonde oral.

Dilakukan rute oral karena Isoniazid mudah diabsorpsi pada pemberian oral, kadar

puncak dicapai dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian oral. Di hati, isoniazid

terutama mengalami asetilasi, dan pada manusia kecepatan metabolisme ini

dipengaruhi oleh faktor genetik yang secara bermakna mempengaruhi kadar obat

dalam plasma dan masa paruhnya, isoniazid mudah berdifusi ke dalam sel dan

semua cairan tubuh.

Selanjutnya mencit dibiarkan selama 1 jam untuk menunggu obat

memberikan efek. Pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui aktivitas obat

tuberkolosis dengan efek toksik dengan cara mengamati lama waktu mencit

mengalami efek toksik dengan gejala-gejala yang ditimbulkan. Setelah diamati,

sebelum 1 jam pada waktu 38 menit mencit mengalami kejang-kejang, lalu

ditandai dengan gemetaran, cegukan, loncat-loncat dan mengalami pingsan pada

waktu 45 menit dan hingga mengalami kematian pada waktu 55 menit. Dan pada

mencit kedua mengalami tanda awal cegukan, kejang-kejang pada menit 30,

Page 2: isniazid

gemetaran, loncat-loncat, dan akhirnya mati pada menit 42. Hal ini menunjukkan

pada efek toksik Isoniazid pada pasien yang mengalami efek toksik yang dapat

mencetuskan terjadinya kejang gambaran ialah kedut otot, vertigo, ataksia,

parestesia, stufor dan ensefalopati toksis yang dapat berakhir fatal.

Menisme kerja toksik isoniazid menyebabkan kurang fungsionalnya

piridoksin oleh dua mekanisme. Metabolit Hydrazone INH menghambat piridoksin

phosphokinase, enzimnya yang mengkonversi piridoksin menjadi bentuk aktifnya,

piridoksal-5-fosfat. Selain itu, INH bereaksi dengan fosfat piridoksal untuk

menghasilkan sebuah kompleks hydrazone aktif yang diekskresi melalui ginjal.

Hal ini mengganggu sintesis dan metabolisme  aminobutyric acid (GABA),

penghambatan neurotransmitter utama dalam SSP. Deplesi GABA dianggap

sebagai etiologi seizure yang diinduksi isoniazid. INH diinduksi oleh GABA

deffficiency melalui tiga mekanisme berbeda, pertama INH diubah menjadi

hydrazones, yang menghalangi piridoksin phosphokinase, enzim yang

mengaktifkan piridoksin untuk menjadi piridoksal 5-phosfat, kedua metabolit INH

secara langsung menghambat aktivitas piridoksal-5-fosfat, ketiga INH

meningkatkan ekskresi piridoksin melalui pembentukan isonicotinylhydrazide

kompleks, yang dieliminasi oleh ginjal.

Untuk Piridoksin (vitamin B6) adalah antidot khusus dan biasanya berakhir

dengan diazepam- untuk pengobatan kejang dan memperbaiki status mental. Jika

jumlah INH tertelan tidak diketahui, diberikan  pyridoksin setara gram INH yang

tertelan. Pengobatan bersamaan dengan diazepam dapat meningkatkan hasil. Jika

piridoksin tidak tersedia, dosis tinggi diazepam (0,3-0,4 mg/kg) efektif untuk status

epileptikus. Pengobatan dengan Pyridoxine juga dapat mempercepat resolusi

asidosis metabolik.

Page 3: isniazid

Kesimpulan

Jadi setelah dilakukan pengujian efek toksik yang diberikan pada dosis IV

Isoniazid sebesar 40 mg mengalami gejala-gejala yang ditimbulkan yaitu

kejang-kejang, lalu ditandai dengan gemetaran, cegukan, loncat-loncat dan

mengalami pingsan hingga akhirnya mengalami kematian.