Islam & Perkembangannya_2

11
Menurut asal kata, Islam itu berasal dari kata-kata antara Menurut asal kata, Islam itu berasal dari kata-kata antara lain : lain : 1. Aslama = menyerah 1. Aslama = menyerah ; ; artinya menyerah kepada sang Khaliq, artinya menyerah kepada sang Khaliq, Allah SWT dan bersedia tunduk kepada segala yang datang Allah SWT dan bersedia tunduk kepada segala yang datang dari Allah, dan bersedia berkorban sebagai tanda dari Allah, dan bersedia berkorban sebagai tanda pengabdian terhadap Allah sebagai Khaliqnya. pengabdian terhadap Allah sebagai Khaliqnya. Hal ini sesuai dengan kata-kata yang senantiasa Hal ini sesuai dengan kata-kata yang senantiasa diucapkan oleh seorang muslim di awal shalatnya : diucapkan oleh seorang muslim di awal shalatnya : “Innassholati, wanusuki, wamakhyaya, wamamati, lillahi robbil “Innassholati, wanusuki, wamakhyaya, wamamati, lillahi robbil ‘alamin” ‘alamin” Artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan Artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanhyalah untuk Allah semata, Tuhan semesta alam. matiku, hanhyalah untuk Allah semata, Tuhan semesta alam. Mengucapkan kata-kata tersebut berdasarkan perintah Mengucapkan kata-kata tersebut berdasarkan perintah langsung dari Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an, surat langsung dari Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an, surat al-An’aam, ayat 162. al-An’aam, ayat 162. 2. Sullamun = Tangga 2. Sullamun = Tangga ; ; artinya bahwa Islam itu merupakan artinya bahwa Islam itu merupakan tangga untuk mencapai kebahagiaan Dunia dan Akhirat dan tangga untuk mencapai kebahagiaan Dunia dan Akhirat dan meraih Ridha Illahi. Hal ini sesuai dengan firman Allah meraih Ridha Illahi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT : SWT : “Warodhitu lakumul islaamadiinaa” “Warodhitu lakumul islaamadiinaa” Artinya : dan telah kuridhoi Islam menjadi agamamu (QS. Al- Artinya : dan telah kuridhoi Islam menjadi agamamu (QS. Al- Maidah : 3) Maidah : 3)

description

materi agama islam

Transcript of Islam & Perkembangannya_2

  • KULIAH AGAMA ISLAM (Dr. Ir. H. Muh. Yusuf, MSi) = ISLAM =A. Pengertian IslamMenurut asal kata, Islam itu berasal dari kata-kata antara lain :1. Aslama = menyerah; artinya menyerah kepada sang Khaliq, Allah SWT dan bersedia tunduk kepada segala yang datang dari Allah, dan bersedia berkorban sebagai tanda pengabdian terhadap Allah sebagai Khaliqnya. Hal ini sesuai dengan kata-kata yang senantiasa diucapkan oleh seorang muslim di awal shalatnya : Innassholati, wanusuki, wamakhyaya, wamamati, lillahi robbil alaminArtinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanhyalah untuk Allah semata, Tuhan semesta alam. Mengucapkan kata-kata tersebut berdasarkan perintah langsung dari Allah yang terdapat dalam Al-Quran, surat al-Anaam, ayat 162.

    2. Sullamun = Tangga; artinya bahwa Islam itu merupakan tangga untuk mencapai kebahagiaan Dunia dan Akhirat dan meraih Ridha Illahi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT : Warodhitu lakumul islaamadiinaaArtinya : dan telah kuridhoi Islam menjadi agamamu (QS. Al-Maidah : 3)

  • 3. Salima = Selamat; artinya bahwa Islam itu membawa pemeluknya ke arah keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: Waman yyabtaghi ghoirol islaami diinaan falan yyukbal minhu. Wahuwa fill aakhirati minal khoosiriin.

    Artinya : Barangsiapa memeluk agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah diterima (agama itu) darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi (Q.S. Ali Imran : 85).

    Jadi, dengan jalan menggabungkan pengertian-pengertian tersebut, dapatlah diambil suatu kesimpulan, bahwa Islam merupakan jalan untuk mencapai ridho Allah dan keselamatan dunia dan akhirat dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada kemauan Allah SWT.

    Adapun menurut istilah, Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Beliau ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan pokok-pokok ajaran serta peraturan-peraturan agama Islam kepada seluruh umat manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.

  • Agama Islam adalah satu-satunya agama yang masih sehat dan murni, belum ternodai oleh tangan-tangan jahil manusia dan yang dapat menyelamatkan umat manusia dari keruntuhan peradabannya. Ahli pikir dan sejarah terbesar pada abad yang lalu yaitu A. Joseph Toynbee (asal Inggris, yang lahir 14 April 1889, wafat 22 Oktober 1975) mengarang banyak buku, dan karangannya yang terakhir dan paling populer adalah A Study of History yang terdiri atas 12 jilid, jilid pertama terbit pada tahun 1934 dan terakhir terbit pada tahun 1961. Jadi dapat dikatakan bahwa beliau mempelajari sejarah selama 6.000 tahun, sedjarah 21 peradaban. Beliau menulis bahwa Islam adalah satu-satunya harapan yang dapat menyelamatkan peradaban umat manusia dari kehancuran. Lebih lanjut beliau berkata : Sekarang ini pengharapan kita untuk menolong peradaban Dunia, hanyalah kepada Islam yang memang masih sehat dan kuat, kebenarannya belum terlumuri oleh perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dibawanya sebagai modal untuk menolong seluruh umat manusia. Pernyataan Toynbee ini sejalan dengan ramalan pujangga Inggris yang termashur yaitu George Bernand Shaw, yang mengatakan bahwa agama masa depan bagi orang yang berpendidikan, berbudaya dan berilmu adalah Islam (the future religion for the educated, cultured enlightened people will be Islam).

  • Di dalam Ilmu Pengetahuan ini, Islam berkembang ke negara-negara yang telah maju Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya. Hal ini menakjubkan seluruh ahli pikir dan ahli sejarah, tetapi tidak menakjubkan bagi orang Islam, karena memang Allah SWT sudah memberikan jaminan bahwa Islam akan berkembang pesat dan mengalahkan agama lain. Allah SWT telah berfirman : Huwalladhii arsala rasuulahuu bilhudaa wadiinil haqqi liyudhirahuu aladdiini kullihii wakafaa billahi syahidaan. Artinya : Dia (Allah)-lah yang telah mengutus rasul-Nya (Muhammad) membawa petunjuk dan agama yang benar, yang akan mengalahkan seluruh agama, dan (tentang ini) cukup Allah saja yang menjadi saksi. (Q.S. al-Fath : 28). Ayat seperti tersebut di atas diungkapkan Allah dalam Al-Quran sebanyak 3 kali selain dalam surat al-Fath tadi. Juga terdapat di dalam surat at-Taubah : 33, dan surat Ash-Shaff : 9, dengan sedikit perbedaan di ujungnya, yaitu pada ujung ke dua ayat terakhir ini berbunyi : Walau Karihal musyrikuuna, artinya : Walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukainya. Lengkapnya: Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) Petunjuk (Al-Quran) dan Agama yang benar untuk dimengkan-Nya atas segala Agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. Keistimewaan agama Islam terdapat dalam sebuah hadist yang berbunyi : Al-islaamu yaluu walaa yulaa alaihi, artinya : Agama Islam itu tinggi, dan tidak ada yang mengalahkannya (H.R. Daruquthni dan Baihaqi, dari Aidz bin Amr).

  • B. Karakteristik Ajaran Islam Karakteristik (ciri-ciri) yang dimiliki ajaran Islam diantaranya sebagai berikut :

    1. Komprehensif Salah satu ciri ajaran Islam adalah komprehensif, yaitu lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Kelengkapan itu terlihat dari bagian-bagian pokok yaitu meliputi aspek hubungan manusia dengan Tuhannya (Hablumminallaah) dan aspek human relation yaitu hubungan dengan sesama manusia (Hablumminannaas) serta hubungan dengan alam sekitarnya. Selanjutnya, penjabarannya dapat ditelusuri dimulai dari aspek kehidupan pribadi, kehidupan rumah berumah tangga, sampai kepada kehidupan bersosial ekonomi, befrmasyarakat dan bernegara serta pergaulan yang bersifat Internasional. Dalam kehidupan pribadi, Islam mengajarkan cara-cara yang perlu dilakukan oleh setiap individu dalam pembinaan dirinya yang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek fisik material dan mental spiritual. Pembinaan pribadi dimaksudkan supaya beriman, bertaqwa, sehat rohani dan jasmani, cerdas dan mampu mengatasi problem-problem dirinya. Dalam hubungan ini, Islam menuntun manusia supaya memelihara kesucian diri lahir dan batin, memelihara kerapian diri dengan memakai pakaian yang sopan, bersikap tenang, mengenalkan diri, mencerdaskan diri dengan belajar, dan membina disiplin pribadi, dan disiplin waktu.

  • Dalam kehidupan berumah tangga, Islam memberikan tuntunan yang lengkap yang menyangkut hubungan timbal balik suami-istri dan hubungan timbal balik orang tua dengan anak. Tuntunan itu bertujuan untuk mewujudkan keharm onisan dan kesejahteraan rumah tangga. Dalam hubungan antar tetangga, Islam menggariskan pedoman ber-tetangga, guna terjalinnya hubungan harmonis diantara orang-orang yang bertetangga. Dalam bidang ekonomi, Islam memberikan hukum dan etikka ekonomi atau bisnis yang mencakup seluruh aspek hubungan kebendaan dalam lapangan perekonomian. Dalam hubungan bermasyarakat, umat Islam dib ekali dengan al-Ahkam dan Al-Akhlaq untuk mewujudkan human relation yang mulus dan akrab. Tuntunan dan pedoman itu menyangkut persekutuan hidup yang paling kecil sampai kepada hubungan yang paling besar (Internasional). Hubungan dengan alam sekitar yang meliputi hewan, tumbuhan dan benda-benda mati (jumud) juga telah diatur dengan kode etiknya sendiri.

    Kelengkapan nilai-nilai Islam itu tidak hanya terbatas dalam masalah masalah kehidupan duniawi (sekuler), tapi juga tuntunan untuk mencapai kebahagiaan di alam akhirat kelak.

  • Pada intinya, tidak satu pun aspek kehidupan yang tidak tercakup dalam ajaran Islam. Dan itulah yang menunjukkan salah satu cirinya, yaitu Komprehensif.

    Kesempurnaan ajaran Islam dinyatakan Allah SWT dalam ayat-ayat al-Quran seperti di bawah ini : Alyauma akmaltu lakum diinakum waatmamtu alaikum nimatii warodiitu lakumul islaama diinaa. Artinya : Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan nikmat-Ku kepadamu dan telah kuridhoi Islam itu menjadi agamamu. (Q.S. al-Maidah : 3).

    Wanajjalnaa alaikal kitaaba tibyaanaal likulli syai in wahudaw warhmah wabusyroo lil muslimin. Artinya : Dan kami telah turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S. an-Nahl : 89).

    Maa farrotnaa fil kitaabi min syai in tsumma ilaa robbihim yukhsyaruun. Artinya : Tidaklah kami alpakan sesuatupun di dalam al-Kitab (al-Quran), kemudian kepada Tuhanlah mereka diampunkan (QA.S. al-Anaam : 38).

  • Universal Tuntunan Islam dalam berakidah dan bersyariah ditujukan kepada segenap umat manusia tanpa membedakan bangsa, suku, ras, status keturunan maupun ekonomi sosial. Rasulullah SAW telah mengemban misi ini sebagai rahmatan lil alamin kasih sayang Allah untuk seluruh Dunia. Dengan demikian misi Rasulullah SAW bersifat universal, sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran :

    Wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil alamiin.

    Artinya : Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam. (Q.S. al-Anbiya : 107).

    Dengan demikian, maka doktrin yang diantarkannya bersifat universal untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini. Berdasarkan nilai universalnya ajaran Islam, maka setiap bangsa dapat menyerap ajaran Islam ini, sebagai penuntun hidupnya dan menjadikannya sebagai hukum positif.

  • Kenyataan menunjukkan bahwa rata-rata bangsa di Dunia ini warganya memeluk Islam, baik dalam bentuk mayoritas maupun minoritas. Al-Quran sendiri memang telah menginformasikan bahwa ajaran Islam akan tersebar ke seluruh penjuru Dunia. Sanuriihim aayaatinaa fil aafaaqi wafii anfusihim khatta yatabayyana lahum annahul khaqqu. Artinya : Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di sekitar jagat raya dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa dia (Islam) itu adalah benar. (Q.S. Fushshilat : 53).

    Ayat tersebut diturunkan di Mekkah, ketika umat Islam masih lemah, sehingga pernyataan tersebut merupakan penghibur yang membesarkan hati mereka dalam berjuang. Lambat laun Islam dapat diterima pula oleh bangsa-bangsa non Arab (Jam) yang mencerminkan bahwa nilai-nilainya mengandung keuniversalan ajarannya. Dengan kata lain, seandainya agama Islam tidak universal, maka ajarannya itu tidak akan meluas dan menerobos demikian jauh melewati perbatasan negara Arab. Islam telah menjadi milik org Timur & Barat.

    Agama Islam dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang amat pesat di Dunia ini. Pada tahun 1930 umat Islam di Dunia berjumlah 250 juta (nomor 7), lalu pada tahun 1964 naik menjadi 642 juta (nomor 4), dan pada tahun 1975 naik menjadi 907 juta (nomor 2), dan sekarang diperkirakan jauh melebihi dari 1 Milyard (menjadi nomor 1).

  • Salah satu faktor yang menyebabkan Islam dapat diterima dengan luwes oleh bangsa-bangsa di Dunia, baik bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi maupun bangsa yang masih terbelakang, karena ajaran ini tidak membeda bedakan manusia atas dasar keturunan, bangsa atau warna kulit.

    Islam mengajarkan prinsip persamaan dan persaudaraan umat manusia sebagai hamba Allah yang lahir dari satu Bapak dan satu Ibu. Kemuliaan setiap manusia berdasarkan tingkat ketaqwaannya masing-masing.

    Allah SWT telah berfirman : Ya ayyuhannasu inna kholaqnaakum min dhakarin wauntsaa wajangalnaakum syuuuban waqobaaila litangarofuu, Inna akromakum indallohi atqookum.

    Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. al-Hujuraat : 13).

  • Rasulullah SAW telah bersabda : Artinya : Wahai manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhanmu satu, ingatlah sesungguhnya bapakmu satu. Ingatlah tidak ada orang Arab yang lebih unggul daripada yang bukan Arab, demikian pula sebaliknya, dan tidak ada yang hitam lebih baik daripada yang merah (putih), dan sebaliknya tidak ada yang merah (putih) lebih baik daripada yang hitam, kecuali taqwa. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa. (H.R. Baihaqi dan Ibnu Mardawaih dari Jabir bin Abdullah). Maka tidaklah mengherankan jika dari awal pembentukan masyarakat Islam, kemajemukan dalam persaudaraan Islam telah tampak. Sahabat-sahabat nabi berasal dari berbagai macam bangsa, ras, dan suku diantaranya Habsyi dan Persia di samping Arab, semua bersaudara di bawah naungan bendera Universal Islam.

    *