Iskandar Eka Asmuni. Aksi Bersih Jalan dan Advokasi Petani (Laporan Aksi Aktivis Peneleh April - Mei...
Click here to load reader
-
Upload
yayasan-rumah-peneleh -
Category
Government & Nonprofit
-
view
70 -
download
1
Transcript of Iskandar Eka Asmuni. Aksi Bersih Jalan dan Advokasi Petani (Laporan Aksi Aktivis Peneleh April - Mei...
Assalamualaikum Wr. Wb
Salam sejahtera untuk kita semua khususnya para pejuang janji kemerdekaan yang
tergabung dalam Yayasan Rumah peneleh. Bapak ibu, kakak-kakak dan kawan seperjuangan
yang di rohmati ALLAH SWT. Semoga kita mendapat keridhoan ALLAH SWT dan syafaat
Rosulullah SAW.
Dalam hal ini saya ingin melaporkan tentang kegiatan aksi sosial yang kami lakukan,
ada beberapa kegiatan yang kami lakukan di antaranya yaitu tentang perkembangan
kumunitas yang kami bentuk dari kesadaran ilmu yang di peroleh dari peneleh, yaitu GAK
NGOPI, aksi bersih-bersih jalan menuju kampus , dan advokasi terhadap petani .
Saat ini komunitas yang saya bentuk yang bertujuan untuk menyadarkan kawan
mahasiswa yang masih tidak tersadar dan tidak peduli terhadap terhadap kondisi bangsa, saat
ini berangsur-angsur mulai semangat , terbukti dengan banyaknya teman-teman yang sudah
mulai membaca, banyak berdiskusi dan juga peduli dan melakukan aksi sosial yang ini
bermanfaat untuk masyarakat. Terkait dengan aksi sosial yang di lakukan adalah yang akan
saya di jelaskan di bawah ini.
Kampus kami UTM (Universitas Trunujoyo Madura) yang bisa di bilang sudah mulai
maju, dari segi infrastruktur serta bagunan-bangunannya. Namun sangat di sayangkan, akses
jalan menuju kampus ini bisa di bilang jauh dari kelayakan. Ini disebabkan karena ketika
hujan, jalan ini akan banjir. Akibatnya para mahasiswa yang berjalan kaki menuju kampus
sangat memprihatinkan, mereka harus menenteng celana, menghindar dari genangan air, dan
bahkan kadang ada yang harus copot sepatu. Pihak pimpinan kampus dan juga badan
kelengkapan Mahasiswa sudah mengupayakan secepatnya untuk pembangunan jalan, karena
jalan menuju kampus ini adalah tanggung jawab BPWS (Badan pengawas wilayah
Suramadu) serta Pemkab Bangkalan. Namun ada permasalahn dari keduanya sehinnga
menyebabkan lambatnya pembangunan jalan menuju kampus.
Berangkat dari keperihatinan tersebut kami dan kawan-kawan dan mahasiswa yang
lain mengupayakan agar pembangunan jalan ini cepat di laksanakan. Dengan melakukan aksi
demonstrasi dan teatrikal menuntut kepada pimpinan kampus untuk konsolidasi dengan pihak
BPWS dan Pemkab Bangkalan guna percepatan pembangunan jalan yang sudah di janjikan
akan di bangun bulan juni.
Setelah beberapa hari kami melakukan aksi sosial membersihkan jalan, gorong-
gorong jalan menuju kampus. Yang di koordinatori oleh badan kelengkapan Mahasiswa
UTM , yang di ikuti oleh seluruh civitas akademika, cleaning servis serta juga melibatkan
polisi dan tentara untuk aksi sosial ini. Bahkan Rektor-pun juga ikut terjun lansung dan turun
ke gorong-gorong . GAK NGOPI dan kawan-kawan peneleh juga kami ikutkan dalam aksi
ini. Ini adalah bentuk keprihatinan kami, memperjuangkan teman yang merasa rugi atas
kondisi ini.
Selain membersihkan jalan menuju kampus, saya juga mengajak teman-teman kami
untuk melakukan advokasi kepada petani di sekitar daerah kampus. Berbekal ilmu yang di
dapatkan dari peneleh dan juga keprihatinan terhadap petani yang kadang tertindas oleh
keadaan. Di daerah kampus khususnya di desa telang, banyak masyarakat yang berprofesi
sebagai petani, lahan-lahan pertanian , dan mereka lebih dominan bertani Padi. Terbukti dari
dalam satu tahun lahan mereka di tanami sampai tiga kali panen.
Data yang kami hasilkan dari kelompok tani menunjukkan bahwa petani ini
memerlukan perhatian lebih, petani tidak boleh diabaikan, campur tangan serta perhatian
pemerintah sangat di butuhkan. Salah satunya yang di alami kelompok tani yang ada di desa
telang dusun telang dalam, untuk tahun 2016 sampai saat ini masih belum ada program dan
bantuan sama sekali dari pemerintah setempat. Jika kita lihat banyak sekali program
pertanian yang seharusnya dilakukan tahun ini, entah karena apa hal ini terjadi, apakah
memang tidak ada bantuan atau malah tidak di jalankan atau bahkan bantuan yang ada
disalahgunakan oleh pemerintah setempat.
Lahan yang dikelola kelompok tani ini mencapai tiga hektar, belum lagi kelompok
tani yang lain. Anggotanya mencapai 40 orang. Dari keluhan mereka dapat kami tangkap
mereka membutuhkan alat-alat untuk mendukung produksi pertanian mereka, diantaranya,
Traktor, pupuk, dan selip (alat untuk menggiling gabah). Untuk selipnya, kelompok tani ini
memang mempunyai satu selip yang di dapat dari hasil sumbangan aggota kelompok tani,
namun ini kurang efektif karena hanya satu ,sedang hasil produksi mereka banyak, dan juga
kondisi mesin selipnya sudah sangat memprihatinkan, banyak yang rusak dan karatan.
Dengan kerapnya penggarapai sawah mereka sampai tiga kali panen dalam setahun, mereka
tentunya sangat membutuhkan bantuan yang banyak untuk mencukupi apa yang mereka
butuhkan untuk penggarapan lahan mereka.
Permasalahannya juga, Para petani kebingungan ketika sudah panen untuk menjual
hasil panen mereka. Jika di jual ke BULOG, selaku perusahaan milik pemerintah, daya harga
beli bulog malah lebih rendah di bandingkan harga beli tengkulak yang ada di pasaran. Dan
akhirnya mereka lebih memilih memilih di jual kepada para tengkulak di banding ke bulog.
Sampai saat ini kami masih tahap mengumpulkan data dari para petani atau kelompok
tani yang ada di daerah bangkalan. Dan juga kajian bersama teman –teman paneleh disini,
GAK NGOPI, teman organisasi lain dan juga kepada dosen guna menghasilkan ke-valid-an
data, sebelum kami melakukan audiensi dengan dinas pertanian bangkalan. Saya dan teman-
teman yang lain akan memperjuangkan hak petani selaku masyarakat Indonesia yang harus di
sejahterakan.
Kami juga membutuhkan saran serta masukan dari senior Peneleh untuk kegiatan ini
agar kami dapat memperjuangkan hal ini,bermanfaat bagi orang lain, bagi agama serta
negara. Mungkin hanya ini yang dapat kami laporkan untuk aksi sosial kami yang dilakukan
di bangkalan, untuk foto kami sertakan di bawah. Atas perhatian dan masukannya nanti kami
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Billahittaufiq Walhidayah,,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Aksi blokade jalan dan teatrikal di jalan yang banjir, mandi, mancing, serta di tanami pohon
pisang
Aksi berlanjut ke kampus
Bersih-bersih oleh seluruh civitas akademika
Membersihkan gorong-gorong yang tersendat
Bagi-bagi gorengan untuk pekerja bakti, indahnya berbagi
Makan bersama kawan-kawan GAK NGOPI setelah kerja bakti
Advokasi ke kelompok Tani telang dalam
Hasil pertanian kelompok tani yang di kumpulkan di satu tempat
Kondisi mesin selip padi yang sudah mulai karatan