Isi.rtf

download Isi.rtf

of 14

Transcript of Isi.rtf

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu hamil mengalami

    perubahan nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk

    mempersiapkan ibu menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai

    pada fase luteal siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi, seiring

    dengan dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila

    pembuahan berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara

    progesif. Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada

    fisiologi ibu selama kehamilan. (Coad & Dunstal, 2006)

    Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian

    besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama

    kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan repons terhadap janin.

    Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan

    kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan

    menyusui selesai. (Prawirohardjo, 2008)

    Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama

    kehamilan merupakan salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh

    Bidan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi

    selama kehamilan tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan anatomi

    dan fisiologi ini. (Prawirohardjo, 2008)

    1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana sistem pernafasan pada manusia?2. Bagaimana perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis sistem

    pernafasan pada ibu hamil trimester I, II, dan III?

    1

  • 1.3 Tujuan1. Mahasiswa mampu mengetahui system pernafasan pada manusia2. Mahasiswa mampu mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi

    fisiologis sistem pernafasan pada ibu hamil trimester I, II, dan I

    2

  • BAB IIPEMBAHASAN

    2.1 Sistem Pernafasan Pada Manusia2.1.1 Pengertian Sistem Pernafasan

    Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dariatmosfer ke dalam sel-sel tubuh danuntuk mentranspor karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali keatmosfer. Organ-organ respiratorik berfungsi dalam:1. Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara2. Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh

    manusia3. Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang

    masuk melalui proses pernafasan ke dalam tubuh4. Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon

    dalam darah2.1.2 Fisiologi Sistem Pernafasan

    Mekanisme Pernafasan

    Paru-paru dan dinding dada dalam keadaan normal memilikistruktur yang elastic dan terdapat lapisan cairan tipis yang memisahparu-paru dan dinding dada. Posisi paru-paru dapat dengan mudahbergeser pada dinding dada.

    2.1.3 Jenis Respirasi1. Pernafasan Eksterna

    Proses pertukaran udara yang terjadi antara udara dalamalveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaranO2 dan CO2 antara darah dan udara.

    2. Pernafasan InternaProses pertukaran udara yang terjadi antara darah sirkulasi

    dan sel jaringan. Berlangsung di seluruh sistem tubuh.

    3

  • 2.1.4 Cara Pernafasan1. Pernafasan Dada (Costal Breathing).

    Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:

    a. Fase InspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

    sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalamrongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luarsehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

    b. Fase EkspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya

    otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti olehturunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadilebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalamrongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

    2. Pernafasan Perut (Diaphragmatic Breathing)

    Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:

    a. Fase InspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot diafragma

    sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalamrongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luarsehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

    b. Fase EkspirasiFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya

    otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnyatulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagaiakibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebihbesar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam ronggadada yang kaya karbon dioksida keluar.

    4

  • 2.1.5 Volume Paru1. Spirometri: suatu proses merekam volume pergerakan udara

    yang masuk dan keluar dari paru2. Spirometer: alat untuk mengukur udara yang masuk dan keluar

    dari paru3. Spirogram: grafik yang memperlihatkan perubahan dalam

    volume pru-paru pada berbagai keadaan bernafas Macam volume paru bila dijumlah sama dengan volume

    maksimum pengembangan paru:1. Volume Tidal (Tidal Volume = TV)

    adalah volume udara pada waktu inspirasi atau ekspirasinormal, dan volumenya kira-kira 500 ml

    2. Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume =IRV)

    adalah volume udara tambahan terhadap volume volumetidal, dan biasanya volume udara itu kira-kira 3000 ml.

    3. Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reseve Volume =ERV)

    adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan denganberekspirasi sekuat-kuatnya (maksimum) pada saat akhirekspirasi normal, volume ini kira-kira 1100 ml.

    4. Volume Residu (Residual Volume = RV) adalah volume udara yang masih tinggal di dalam paru-

    paru setelah melakukan respirasi maksimum. Volume residu inirata-rata 1200 ml.

    2.1.6 Kapasitas ParuDalam peristiwa siklus paru-paru diperlukan menyatukan dua

    volume atau lebih kombinasi seperti ini disebut kapasitas paru-paru.1. Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity/IC)

    IC = volume tidal (TV) + volume cadangan inspirasi(IRV). Ini adalah sejumlah udara seseorang bernafas mulaidengan tingkat ekspirasi normal dan memperbesar paru-parunyahingga maksimum.

    2. Kapasitas Residu Fungsional (Functional ResidualCapacity/FRC)

    5

  • FRC= volume cadangan ekspirasi (ERV) + volume residu(RV). Ini adalah sejumlah udara yang tinggal dalam paru-parupada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 ml).

    3. Kapasitas Vital (Vital Capacity/VC) VC= volume cadangan inspirasi (IRV) + volume tidal

    (TV) + volume cadangan ekspirasi (ERV). Ini adalah jumlahudara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelahekspirasi dan dilanjutkan dengan ekspirasi maksimum.

    4. Kapasitas Total Paru-Paru (Total Lung Capacity/TLC) adalah volume maksimum paru-paru yang masih dapat

    diperbesar dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 ml).TLC = IRV + TV + ERV + RV.

    2.1.7 Kecepatan dan Pengendalian Pernafasan

    Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor

    utama:

    1. KimiawiMerupakan faktor utama dalam pengendalian dan

    pengaturan frekuaensi, kecepatan dan dalamnya gerakanpernafasan, karbon dioksida merangsang pusat pernafasan.

    2. Pengendalian Oleh SarafImpuls yang dikeluarkan oleh pusat pernafasan

    menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma daninterkostal yang kecepatan kira-kira 15x/menit.

    2.2 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem Pernafasan PadaIbu Hamil

    Kehamilan mempengaruhi perubahan sistem pernafasan pada volumeparu-paru dan ventilasi. Perubahan anatomi dan fisiologi sistem pernafasanselama kehamilan diperlukan untuk memenuhi peningkatan metabolismedan kebutuhan oksigen bagi tubuh ibu dan janin. Perubahan tersebut terjadikarena pengaruh hormonal dan biokimia.

    6

  • Relaksasi otot dan kartilago toraks menjadikan bentuk dada berubah.Diafragma menjadi lebih naik sampai 4 cm dan diameter melintang dadamenjadi 2 cm. Perubahan ini menyebabkan perubahan sistem pernafasanyang tadinya pernafasan perut menjadi pernafasan dada oleh karena itudiperlukan perubahan letak diafragma selama kehamilan.

    Kapasitas inspirasi meningkat progresif selama kehamilan selain ituvolume tidal meningkat sampai 40%. Peningkatan volume tidal inimenyebabkan peningkatan ventilasi pernafasan permenit yaitu jumlah udarayang masuk dalam satu menit. Karena pertukaran udara selama kehamilanmeningkat oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk nafas dalam daripadanafas cepat. Pada akhir kehamilan, ventilasi pernafasan permenit meningkat40%. Perubahan ini mengakibatkan resiko hiperventilasi pada ibu.Walaupun hiperventilasi secara normal menyebabkan alkalosis, hal ini tidakdiakibatkan adanya peningkatan kompensasi ekskresi bikarbonat di ginjal.Namun hiperventilasi ini disebabkan oleh efek progesteron secara langsungdi pusat pernafasan. Ibu hamil mungkin merasa cemas akan terjadinyadyspnoe.

    Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuanmenyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkatsebagai respons terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatankebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkanoksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.

    2.2.1 Sistem Pernafasan Ibu Hamil Pada Trimester 1Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini

    disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibatpembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selamahamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada(thoracic breathing). (Rustam mochtar (1998) dalam Dewi &Sunarsih, 2011)

    Pada awal kehamilan, disebabkan oleh tekanan uterusdiafragma terdorong keatas sebesar 4 cm. Gerakan respirasidiafragma meningkat dan terjadi pelebaran (pemekaran) iga bagianbawah (peningkatan sudut substrenal dari 68 pada awal kehamilan

    7

  • menjadi 103 pada akhir kehamilan). Diafragma melakukan sebagianbesar kerja respirasi, bernafas lebih bersifat torakalis daripadaabdominalis. Pengaruh hormon menyebabkan otot dan tulang rawandi region toraks melemas sehingga toraks melebar. (Coad & Dunstal,2006)

    Kesadaran yang meningkat untuk mengambil nafas seringterjadi pada awal kehamilan (Milne dkk,1987) dan mungkindiinterpretasikan sebagai dispnea, yang pada gilirannya,mengesankan kelainan paru atau jantung meskipun sebenarnyasering tidak ada apa-apa. Volume tidal yang bertambah besarnormalnya sedikit menurunkan PCO2 yang menyebabkan alkalosisrespiratorik ringan, yang dikompensasi sebagian oleh penurunankonsentrasi bikarbonat. (Cunningham, 1995)

    8

  • 2.2.2 Sistem Pernafasan Pada Trimester IIBeban pada tubuh selama kehamilan meningkatkan kebutuhan

    sel terhadap oksigen hingga mencapai 20% (Murray, 2003). Terdapatpeningkatan terkait kadar karbondioksida untuk dibuang. Kebutuhantersebut dipenuhi melalui peningkatan volume tidal (yaitu jumlahudara yang bergerak ke dalam atau keluar paru selama satuventilasi). Frekuensi ventilasi biasanya tidak meningkat, (Weylie,2010).

    Frekuensi pernafasan tidak berubah selama kehamilan, tetapivolume tidal, volume ventilator permenit (volume tidal x frekuensipernafasan), dan ambilan oksigen permenit meningkat seiringdengan berkembangnya kehamilan. Volume tidal meningkat 25%-40% dengan penurunan volume gabungan cadangan ekspirasi,volume residu, dan kapasitas residu fungsional. Kapasitas maksimalpernafasan (kapasitas vital) tidak berubah. Peningkatan diafragmadan perubahan pada tulang-tulang toraks merupakan penyebab utamaperubahan volume pernafasan tersebut. Tahanan paru-paru totalberkurang hingga 50% mungkin disebabkan oleh efek progesteron.Progesteron diperkirakan mempunyai peran yang besar dalammeningkatkan relaksasi otot polos bronkhial, yang kemudianmenurunkan tahanan. (Walsh, 2007)

    Peningkatan volume tidal, bersamaan dengan efek hormonprogesteron, akan menyebabkan penurunan kadar CO2 darah. Data-data mendukung adanya peningkatan sensivitas terhadap CO2,sepanjang diikuti dengan penurunan batas ambang CO2 pada pusatotak, menyebabkan perasaan sulit bernapas atau ibu merasa perlumelakukan napas panjang (desahan kehamilan). Peneliti juga telahmenyatakan bahwa progesteron secara langsung menstimulasi efeklokal paru-paru, menyebabkan retensi air, dan timbul penurunankapasitas difusi. Hiperventilasi kemudian memengaruhi keadaanyang optimal untuk mempertahankan kadar PO2 normal. (Walsh,2007)

    2.2.3 Sistem Pernafasan Pada Trimester IIIUsaha pernafasan ibu harus meningkat pada kehamilan untuk

    memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan bayi.

    9

  • Pada akhir kehamilan, konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%.(Coad & Dunstal, 2006)

    Hal ini berbeda dengan proporsi cadangan fisiologikardiovaskular yang dibutuhkan selama kehamilan yang jauh lebihbesar. Dampak klinis dari perbedaan ini adalah bahwa pasien denganpenyakit pernafasan lebih kecil kemungkinan mengalami perburukandibandingkan dengan mereka yang mengidap penyakit jantung.(Coad & Dunstal, 2006)

    Diafragma terdorong ke atas kira-kira 4 cm pada akhirkehamilan, mungkin disebabkan oleh tekanan dari uterus yangmembesar. Melenturnya kartilago pada tulang-tulang toraks, jugapada otot-ototnya, memperbesar sudut subkostal dan peregangantulang iga bawah. Hasilnya adalah peningkatan diameter transversaltorak rata-rata 2 cm. Lingkar toraks meningkat kira-kira 6 cm.Perubahan pada tulang toraks tidak dapat dihubungkan denganpembesaran uterus, karena pelebaran terjadi sebelum peningkatantekanan uterus pada diafragma. (Walsh, 2007)

    Progesteron juga dapat menyebabkan relaksasi bronkiolus,yang membatasi gerakan udara yang efesiensi ke dalam dan keluarparu, dan dapat menyebabkan dispnea ringan (Stables, 1999).Kondisi tersebut memburuk pada akhir kehamilan melaluipembesaran uterus yang menekan basal paru sehingga sedikit udarayang mencapai alveoli pada basal paru. (Weylie, 2010)

    Berikut merupakan tabel adaptasi sistem pernafasan pada ibuhamil secara umum menurut Cunningham (1995):

    Fungsi Tidak hamil Hamil Perubahan (%)

    Kecepatan pernafasan 15 16 -

    Volume tidal (mL) 487 678 +39a

    Ventlilasi menit (mL) 7270 10340 +42a

    Asupan O2 menit 201 266 +32a

    Kapasitas vital (mL) 3260 3310 +1

    Kapasitas pernafasan maksimum (%

    ramalan)102 97 -5

    10

  • Kapasitas inpirasi (mL) 2625 2745 +5

    Volume residual (mL) 965 770 -20a

    Sedangkan menurut Medforth (2006), adaptasi fisiologis padaibu hamil secara umum adalah:a. Konsumsi oksigen meningkat sebesar 15-20 % saat cukup bulanb. Volume tidal meningkat sebesar 40%c. Volume residual berkurang sebesar 20%d. Ventilasi alveolar meningkat sebesar 5-8 L/menit, empat kali

    lebih besar dari konsumsi oksigen, yang menghasilkanpeningkatan pertukaran gas

    e. Jumlah udara yang diinspirasi selama 1 menit meningkat sebesar26%, menghasilkan hiperventilasi kehamilan, menyebabkan CO2dikeluarkan dari paru dengan efisiensi yang lebih besar

    f. Transfer oksigen ke, dan transfer CO2 dari, janin difasilitasi olehperubahan dalam pH darah maternal dan tekanan parsial CO2(PCO2)

    11

  • BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pada awal kehamilan, disebabkan oleh tekanan uterus diafragma

    terdorong keatas sebesar 4 cm. Gerakan respirasi diafragma meningkat dan

    terjadi pelebaran (pemekaran) iga bagian bawah (peningkatan sudut

    substrenal dari 68 pada awal kehamilan menjadi 103 pada akhir

    kehamilan). Diafragma melakukan sebagian besar kerja respirasi, bernafas

    lebih bersifat torakalis daripada abdominalis. Pengaruh hormon

    menyebabkan otot dan tulang rawan di region toraks melemas sehingga

    toraks melebar. (Coad & Dunstal, 2006)

    Beban pada tubuh selama kehamilan meningkatkan kebutuhan sel

    terhadap oksigen hingga mencapai 20% (Murray, 2003). Terdapat

    peningkatan terkait kadar karbondioksida untuk dibuang. Kebutuhan

    tersebut dipenuhi melalui peningkatan volume tidal (yaitu jumlah udara

    yang bergerak ke dalam atau keluar paru selama satu ventilasi). Frekuensi

    ventilasi biasanya tidak meningkat, (Weylie, 2010).

    Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena

    pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas

    lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi,

    sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi

    oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh

    meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan

    pernafasan berlebih.

    Berikut merupakan tabel adaptasi sistem pernafasan pada ibu hamil

    secara umum menurut Cunningham (1995):

    Fungsi Tidak hamil Hamil Perubahan (%)

    Kecepatan pernafasan 15 16 -

    Volume tidal (mL) 487 678 +39a

    12

  • Ventlilasi menit (mL) 7270 10340 +42a

    Asupan O2 menit 201 266 +32a

    Kapasitas vital (mL) 3260 3310 +1

    Kapasitas pernafasan

    maksimum (% ramalan)102 97 -5

    Kapasitas inpirasi (mL) 2625 2745 +5

    Volume residual (mL) 965 770 -20a

    3.2 Saran

    Kita sebagai mahasiswa bidan dan calon bidan harus mengetahui

    perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis sistem pernafasan pada ibu hamil

    sehingga dapat memberikan asuhan kepada ibu hamil dan juga untuk

    mengetahui yang mana perubahan yang masih fisiologis dan yang sudah

    mengarah ke patologis.

    13

  • DAFTAR PUSTAKA

    Coad & Dunstal. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC

    Cunningham, F. Gary, 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

    Dewi, Vivian N. L dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.

    Jakarta: Salemba Medika

    Medforth, Janet, dkk. 2006. Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC

    Prawirihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo

    Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

    Weylie, Linda. 2010. Esensial Anatomi & Fisiologi dalam Asuhan Maternitas.

    Jakarta: EGC

    14