Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
-
Upload
eko-budi-wiguna -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
1/16
isiologi cairan dan elektrolit tubuh
Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh
cairan tubuh terdiri dari 3 bagian, yaitu intrasel (CIS) dan ekstrasel (plasma darah,
intertisial)
untuk memahami, cairan intrasel berada didalam sel dan ekstrasel berada didalam sel. Cairan
ekstrasel (CES) dibagi dua yaitu cairan intravaskuler (berada dalam pembuluh darah) dan cairan
intertisial berada diluar sel dan diluar pembuluh darah.
Distribusi Cairan Tubuh
Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 45- 75% total berat badan, nya
merupakan cairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan nya tardapat pada intravaskuler dan
sisanya merupakan intertisial. Lemak tubuh bebas air, sehingga yang kurus memiliki jumlah air
lebih banyak dibanding yang gemuk.
Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri.
dewasa 60% anak-anak 6077% infant 77% embrio 97% manula 4050 %
pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan
jaringan tubuh.
intracellular volume = total body waterextracellular volume interstitial fluid volume = extracellular fluid volumeplasma volume total bloods volume = plasma volume / (1 - hematocrite)
Fungsi Cairan Tubuh
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
2/16
memberi bentuk pada tubuh berperan dalam pengaturan suhu tubuh berperan dalam berbagai fungsi pelumasan sebagai bantalan sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh untuk performa kerja fisik
Regulasi Cairan Tubuh
Tubuh memiliki mekanisme pengaturan untuk mempertahankan komposisi cairan agar
dalam kondisi yang setimbang atau tetap. Banyak organ yang terlibat dalam proses mekanisme
ini.Normal kebutuhan cairan adalah 35 cc/KgBB/hr. Namun bila dirata-ratakan, kebutuhan
intake (masukan) air pada orang dewasa adalah dari ingesti liquid 1500 cc, daro makanan 700 cc,
air dari oksidasi 200 cc sehingga totalnya 2400 cc/hari. Sedangkan untuk pengaturan
keseimbangan cairan tubuh terdapat mekanisme pembuangan cairan tubuh yang melibatkan
berbagai organ. Organ tersebut adalah melalui kulit 300-400 cc berupa keringat dan penguapan
namun tergantung pada aktivitas dan suhu. Dari paru-paru300-400 cc berupa uap air dari
ekspirasi. Dari GIT sekitar 200 cc/ hari dan akan meningkat pada kasus diare. Pengeluaran air
yang terbanyak terjadi di ginjal, sekitar 1200-1500 cc/hr. Ketika defisit volume cairan
ekstraseluler, maka akan terjadi beberapa mekanisme
diproduksi ADH (anti diuretic hormone) yang berfungsi untuk mereabsorpsi air aldosteron diproduksi oleh corteks adrenal, berfungsi untuk mereabsorpsi Na yang .
berefek pada peningkatan air di ekstraseluler
renin yang dilepaskan sel jukstaglomerural ginjal, berfungsi untuk vasokontriksi . . dansekresi aldosteron.
Proses Perpindahan Cairan Tubuh
a. Difusi
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
3/16
Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen
larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda
muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul
dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh :
ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar) konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah) temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi)
b. Osmosis
Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. Tekanan
osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang
selektif. Proses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi), dipengaruhi oleh :
pergerakan air semipermeabilitas membran.
c. Transfor Aktif
Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia dari area
berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Pada proses ini memerlukan
molekul ATP untuk melintasi membran sel.
d. Tekanan Hidrostatik
Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan hidrostatik
berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari kapiler ke intertisial.
Tekanan hidrostatik ditentukan oleh :
kekuatan pompa jantung
kecepatan aliran darah tekanan darah arteri tekanan darah vena
e. filtrasi
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
4/16
Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari
ruang intertisial. Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari tempat yang tinggi
tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan hidrostatiknya.
f. Tekanan Osmotik Koloid
Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi) dalam plasma.
Tekanan osmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial
melewati lapisan semipermeabel. Hal ini karena protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari
cairan intertisial, cairan masuk ke capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung
efektif.
Elektrolit Tubuh
elektrolit tubuh, bisa terlarut dalam air atau dalam larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi
fisiologis yang khusus didalam tubuh seperti misalnya dalam proses kerja neuromuskuler.
Elektrolit bermuatan listrik positif (kation), biasanya berupa unsur logam, dan bermuatan negatif
(anion), merupakan unsur non logam. Beberapa kation utama dalam tubuh adalah natrium (Na+),
kalium/potasium (K+), kalsium (Ca+), magnesium (Mg+). Sedangkan anion utama dalam
tubuh adalah klorida (Cl ), bikarbonat (HCO3),phospat (HPO4 ).
Komposisi elektrolit tubuh
Jenis elektrolit Intresel (mEq/L) Ekstrasel (mEq/L)
NaK
Ca
MgCl
HCO3
phosphat (HPO4)sulfat (SO4)
15-20150-155
1-2
27-291-4
10-12
100-1042
135-1543,5-5
4,5-5,5
4,5-5,598-106
25-27
1,7-1,41
a. Natrium / Sodium
Fungsi dasar dari natrium adalah mengatur volume CES, meningkatkan permeabilitas
membran, mengatur tekanan osmotik vaskuler, mengontrol distribusi cairan intraseluler dan
ekstraseluler, berperan dalam hantaran inpuls sarap, memelihara iritabilitas neuromuskuler.
b. Kalium / Potasium
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
5/16
Fungsi dasar kalium adalah mengatur CIS, membantu transmisi inpuls sarap,
berperan/membantu kontraksi otot skeletal dan otot polos, membantu reaksi enzimatik pada
proses metabolisme karbohidrat dan restrukturisasi asam amino menjadi protein, menhaut
keseimbangan asam-basa (bertukar tempat dengan ion hidrogen).
c. Calsium
Fungsi dasar dari kalsium adalah mendukung kekuatan dan penyusun tulang dan gigi,
membentuk ketebalan dan kekuatan membran sel, membantu transmisi impuls sarap,
menurunkan eksitabilitas neuromuskuler, bahan pentung pembekuan darah, membantu absorbsi
dan penggunaan vit B12, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.
d. Magnesium
Fungsi dasar magnesium adalah mengaktifkan sistem enzim, sebagian besar bersama
dengan metabolisme vit B dan penggunaan K, Ca dan protein. Membantu regulasi kadar serum
kalsium, pospor dan kalsium. Membantu aktivitas neuromuskuler.
Keseimbangan Asam Basa
keseimbangan asam basa berkenaan dengan homeostasis konsentrasi ion hidrogen dalam
cairan ekstrasel. Sedikit perubahan pada konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan perubahan
berbagai reaksi kimia intrasel. Tanda pH digunakan untuk menunjukan konsentrasi ion hidrogen
dalam cairan tubuh, normalnya sekitar 7,357,45. ion hidrogen (H+ ), adalah proton danbermuatan positif. Keberadaan ion hidrogen dengan konsentrasi tertentu menyebabkan suatu
larutan berada dalam keadaan asam, netral ataupun alkalin (basa). Peningkatan kadar H+
menyebabkan suasana menjadi asam. Bila H+ berkurang, larutan menjadi alkalis dan pH
meningkat, larutan dalam kondisi basa. Asam pH < 7, netral pH = 7, basa pH > 7.
cairan tubuh memiliki pH 7,347,45. dikatakan asidosis apabila pH < 7,35 (konsentrasi
ion hidrogen meningkat) dan dikatakan alkalosis bila pH > 7,45 (konsentrasi ion hidrogen
menurun).
Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa
Tubuh memiliki tiga sistem kontrol dalam pengaturan keseimbangan asam basa untuk
mengatasi atau menghindari kondisi asam ataupun basa. Sistem tersebut adalah sistem buffer,
respirasi dan ginjal.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
6/16
a. sistem buffer
Semua cairan tubuh dilengkapi dengan acid-base buffer system (yaitu beberapa senyawa
kimia yang bisa mengubah konsentrasi ion hidrogen ketika larutan dalam suasana asam atau
basa). Sistem buffer bereaksi ketika ada perubahan konsentrasi ion hidrogen.
Ada beberapa senyawa kimia sistem buffer dalam cairan tubuh, bicarbonate-carbonic
acid system (carbinate system) adalah sistem buffer yang utama. Carbonate system terdiri dari
carbonic acid ( H2CO3--- HCO3 + H+) dan sodium bicarbonate (NaHCO3--- HCO3 + Na+).
Pada cairan ektraseluler, pH dapat dikembalikan ke kondisi normal oleh sistem buffer ini karena
asam karbonat adalah asam lemah dan bikarbonat adalah basa lemah.
Secara reaksi kimia dapat digambarkan sebagai berikut
CO2+ H2O ------- H2CO3 ------- HCO3 + H+
Apabila terjadi peningkatan konsentrasi ion hidrogen di ekstraseluler, maka reaksi akan
mengarah ke kiri, namun bila terjadi penurunan konsentrasi ion hidrogen, maka reaksi akan
mengarah ke kanan.
b. Sistem Respirasi
Pengaturan keseimbangan asam-basa pada respirasi melalui pengontrolan kadar karbon
dioksida (CO2). Dalam cairan ektraseluler laju metabolisme akan mempengaruhi jumlah karbon
dioksida. CO2secara kontinyu dibentuk dalam proses metabolisme intrasel yang berbeda.
Mekanisme pengaturan respirasi akan berespon sesaat setelah terjadi perubahan level CO 2.Ketika CO2 meningkat di cairan ekstrasel, maka napas akan cepat dan dalam sehingga CO2
dapat dikeluarkan.
c. Pengaturan Konsentrsi Ion Hidrogen Oleh Ginjal
ginjal mengatur pH pada cairan ekstrasel dengan mengeluarkan ion hidrogen atau ion
bikarbonat (HCO3 ) dari cairan tubuh. Bila konsentrasi bikarbonat lebih dari normal maka ginjal
akan mengekskresikannya sehingga urin menjadi alkalin, bila ion hidrogen di ekskresikan maka
urin menjadi asam. Pengaturan pH oleh ginjal tidak bisa cepat namun akan berlangsung beberapa
jam atau hari untuk bisa mengembalikan asam-basa dalam keadaan seimbang.
Daftar Pustaka
DeLaune. Sue C., (2002),Fundamental of Nursing Standar &Practice, Louisiana USA, Delmar
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
7/16
Guyton, (2005),Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Jakarta, EGC
ENDAHULUAN
Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan koordinasi
yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan perubahan suhu
dingin atau hangat (Myers, 1984). Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan
tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal
adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood
animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang
berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas
tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm
cenderung berfluktasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah
anggota invertebrata, ikan, amphibia,dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas
tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum
dijumpai pada kelompok burung (aves) dan mamalia.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan
perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadapsuhu dingin dengan cara lebah
berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan
panas di dalam sarangnya. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,
misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot,dan modifikasi sistem sirkulasi
di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange
adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang
penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi,dan sembunyi ditemukan
pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis
untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinganya ke tubuh.
Sedangkan manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
8/16
II. PEMBAHASAN
Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama
untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai
termostat tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit. Penyesuaian
dikoordinasi dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai
dengan keperluan untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.
Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01C (Sherwood, 1996).
Hipotalamus terus-menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti
melalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor hangat,
dingin dan nyeri di perifer). Reseptor suhu sangat aktif selama perubahan temperatur. Sensasi
suhu primer diadaptasi dengan sangat cepat. Suhu inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang
terletak di hipotalamus serta di susunan syaraf pusat dan organ abdomen (Sherwood, 1996).
Di hipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu, yaitu di regio posterior dan anteror.
Regio posterior diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu refleks yang memperantarai
produksi panas dan konservasi panas. Sedang, regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat,
memicu refleks yang memperantarai pengurangan panas.
Termoregulasi pada Hewan
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang
hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses,
yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontakdengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara
atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi
dapat mentransfer panas antar objek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinarmatahari. Evaporasi adalah proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang
ditranformasikan dalam bentuk gas.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan
perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
9/16
Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadapsuhu dingin dengan cara lebah
berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan
panas di dalam sarangnya. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,
misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot,dan modifikasi sistem sirkulasi
di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange
adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang
penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi,dan sembunyi ditemukan
pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis
untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinganya ke tubuh.
Sedangkan manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
Termoregulasi pada Manusia
Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen
pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf
eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan
biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ
tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis
sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringansekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.Dari kedua jenis
sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim
ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke
jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan
sensor dingin melalui peredaran darah.
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.
Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim
sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat
exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia
menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
10/16
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat
temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point).Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. apabila suhu tubuh meningkat
lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme
untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap..
Tubuh kita dilengkapi berbagai sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu
tubuh. Manusia memiliki pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak yang
disebut dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita di satu
titik yang disebut set point.
Hipotalamus bertugas mempertahankan suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar
pada suhu 37C. Itu sebabnya, di mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir, suhu
tubuh harus selalu diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang mampu
beradaptasi. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung saraf dan suhu darahyang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat program agar tubuh tidak
kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya dengan
mengerutkan pembuluh darah, badan menggigil dan tampak pucat.
Sedangkan di udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh untuk
mencegah heatstroke. Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan. Pembuluh darah
melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat. Karena itu, pada saat kepanasan, selain
berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).
Organ Pengatur Suhu Tubuh
- Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai
thermostat yang berada dibawah otak.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
11/16
- Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
- Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
- Mekanisme pengaturan suhu
- Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus -->
Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak
jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian
sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100%
lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang
tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat
adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu
yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan
metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatanmetabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100%
diatas normal.
5. Hormone kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-
15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa
ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,30,6C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan )
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
12/16
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar
120% untuk tiap peningkatan suhu 10C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 2030%. Hal ini
terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung
tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam
arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar
komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan
suhu tubuh hingga 38,340,0 C.
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan
pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah
kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh
terganggu.10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat
hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan
dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan
terjadi sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang
cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari
inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas
yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
13/16
III. PENUTUP
Dari hasil penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama untuk
memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat
tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit.
2. Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke
lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontakdengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara
atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasidapat mentransfer panas antar objek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar
matahari. Evaporasi adalah proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang
ditranformasikan dalam bentuk gas.
3. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur
atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen
serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan
biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya
4. Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
- Kecepatan metabolisme basal
- Rangsangan saraf simpatis
- Hormone pertumbuhan
- Hormone tiroid
- Hormone kelamin
- Demam ( peradangan )
- Status gizi
- Aktivitas- Gangguan organ- Lingkungan
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
14/16
Apa yang dimaksud dengan mekanisme pengaturan suhu tubuh?
Tubuh kita diperlengkapi dengan berbagai mekanisme pengaturan yang canggih termasuk perihal suhu.
Pusat pengaturan suhu adalah hipotalamus (termostat), suatu bagian kecil di otak kita, dan pusat
pengaturan suhu tubuh itu disebut dengan SET POINT. Mekanisme pengaturan ini mempertahankansuhu tubuh kita agar senantiasa konstan, berkisar pada suhu 37 C (homotermal)
2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme perpndahan panas dan berikan contohnya!
a. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui
kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut
inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalanpanas dari
metabolisme pernafasan + 7 kcal/jam dikeluarkan dengan cara evaporasi 20 - 25%.
b. RadiasiBila suhu disekitar lebih panas dari badan permukaan tubuh akan menerima panas, bila disekitar dingin
akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan
kecepatanradiasi. seperti cahaya
c. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut
dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram
dengan air)
d. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin
udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi)menjadi
kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran
panas.
3. Diantara yang anda sebutkan pada no2 di atas, mana penghantar panas yang paling efektif? Jelaskan!
4. Jelaskan dan sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengukuran panas! Terangkan
adaptasi tubuh pada cuaca panas dan dingin !
Pengaturan suhu tubuh dalm keadaan panas
1. Fisik
Penambahan aliran darah permukaan tubuh
Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 340 C. penambahan
konduktivitas panas (thermal penambahan aliran darah konduktivity)
Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang
memungkinkan panas dibebaskan keluar.
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
15/16
Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah
dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah terbebas keluar
melalui proses penyinaran.
Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang
tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.
2. Keringat
Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada
kondisi ini tubuh mekanisme panas yang mendapat panas dari radiasi.dipakai dalam keadaan ini
dengan cara penguapan (evaporasi).
Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat
dari lumen permukaan keringat merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif. kulit
Pengaturan suhu tubuh dalam keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan
sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion)> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas.
Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator
yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila
seluruh anggota badan didinginkan
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan
melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara
kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau
seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan
terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 50 c selama
60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik Penambahan aliran darah permukaan tubuh
Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 340 C. penambahan aliran
darahpenambahan konduktivitas panas (thermal konduktivity)
2. Keringat
Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada
-
5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh
16/16
kondisi ini tubuh mendapat panasmekanisme panas yang dipakai dalam dari radiasi. keadaan ini
dengan cara penguapan (evaporasi).
Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat
dari lumen permukaan keringat merupakan kulitmekanisme pendingin yang paling efektif.
Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke
lingkungan sekitar.
Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas sukar
dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang mengalami proses
penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak
dibebaskan melalui penguapan air peluh.
5. Bagaimanakah sistem homeostasis bekerja dalam keadaan demam?
Demam berarti suhu tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri
atau oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pengaturan suhu tubuh,
penyakit-penyakit, bakteri, dehidrasi dan lain-lain.
Sifat demam adalah menggigil yaitu bisa pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingakat
normal kenilai yang lebih tinggi dari normalsehingga akibat dari kerusakan jaringan atau dehidarasi.
Selama periode ini akan menggigil, merasakan sangat dingin walaupun suhu tubuhnya sudah melebihi
suhu normal. Kulitnya juga dingin sebab vasokontriksi dan gemetar. Dan bila suhu tubuh sudah
mencapai 103 F maka tubuh tidak lagi menggigil tetap sebagi gantinya tubuh tidak merasa panas dan
dingin. Pada keadaan tersebut maka sistem homeostasis sangat berperan akan mengatur dan
menyeimbangkan suhu tubuh, dari suhu tubuh yang tinggi berpindah dari suhu tubuh yang tinggi kesuhu
tubuh semula.
6. Bagaimana tubuh beradaptasi dengan lingkingan (cuaca panas, dingin, lingkunagn pegunungan, pantai
dll) http://toorestpoenya.blogspot.com/2010/10/mekanisme-pengaturan-suhu-tubuh.html