Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

16
isiologi cairan dan elektrolit tubuh Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh cairan tubuh terdiri dari 3 bagian, yaitu intrasel (CIS) dan ekstrasel (plasma darah, intertisial) untuk memahami, cairan intrasel berada didalam sel dan ekstrasel berada didalam sel. Cairan ekstrasel (CES) dibagi dua yaitu cairan intravaskuler (berada dalam pembuluh darah) dan cairan intertisial berada diluar sel dan diluar pembuluh darah.  Distribusi Cairan Tubuh Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 45- 75% total berat badan, nya merupakan cairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan ¼ nya tardapat pada intravaskuler dan ¾ sisanya merupakan intertisial. Lemak tubuh bebas air, sehin gga yang kurus memiliki jumlah air lebih banyak dibanding yang gemuk.  Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri.  dewasa 60%  anak-anak 60    77%  infant 77%  embrio 97%  manula 40   50 %  pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan  jaringan tubuh.   intracellular volume = total body water    extracellular volume  interstitial fluid volume = extracellular fluid volume   plasma volume  total bloods volume = plasma volume / (1 - hematocrite)  Fungsi Cairan Tubuh

Transcript of Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    1/16

    isiologi cairan dan elektrolit tubuh

    Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh

    cairan tubuh terdiri dari 3 bagian, yaitu intrasel (CIS) dan ekstrasel (plasma darah,

    intertisial)

    untuk memahami, cairan intrasel berada didalam sel dan ekstrasel berada didalam sel. Cairan

    ekstrasel (CES) dibagi dua yaitu cairan intravaskuler (berada dalam pembuluh darah) dan cairan

    intertisial berada diluar sel dan diluar pembuluh darah.

    Distribusi Cairan Tubuh

    Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 45- 75% total berat badan, nya

    merupakan cairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan nya tardapat pada intravaskuler dan

    sisanya merupakan intertisial. Lemak tubuh bebas air, sehingga yang kurus memiliki jumlah air

    lebih banyak dibanding yang gemuk.

    Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri.

    dewasa 60% anak-anak 6077% infant 77% embrio 97% manula 4050 %

    pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan

    jaringan tubuh.

    intracellular volume = total body waterextracellular volume interstitial fluid volume = extracellular fluid volumeplasma volume total bloods volume = plasma volume / (1 - hematocrite)

    Fungsi Cairan Tubuh

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    2/16

    memberi bentuk pada tubuh berperan dalam pengaturan suhu tubuh berperan dalam berbagai fungsi pelumasan sebagai bantalan sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh untuk performa kerja fisik

    Regulasi Cairan Tubuh

    Tubuh memiliki mekanisme pengaturan untuk mempertahankan komposisi cairan agar

    dalam kondisi yang setimbang atau tetap. Banyak organ yang terlibat dalam proses mekanisme

    ini.Normal kebutuhan cairan adalah 35 cc/KgBB/hr. Namun bila dirata-ratakan, kebutuhan

    intake (masukan) air pada orang dewasa adalah dari ingesti liquid 1500 cc, daro makanan 700 cc,

    air dari oksidasi 200 cc sehingga totalnya 2400 cc/hari. Sedangkan untuk pengaturan

    keseimbangan cairan tubuh terdapat mekanisme pembuangan cairan tubuh yang melibatkan

    berbagai organ. Organ tersebut adalah melalui kulit 300-400 cc berupa keringat dan penguapan

    namun tergantung pada aktivitas dan suhu. Dari paru-paru300-400 cc berupa uap air dari

    ekspirasi. Dari GIT sekitar 200 cc/ hari dan akan meningkat pada kasus diare. Pengeluaran air

    yang terbanyak terjadi di ginjal, sekitar 1200-1500 cc/hr. Ketika defisit volume cairan

    ekstraseluler, maka akan terjadi beberapa mekanisme

    diproduksi ADH (anti diuretic hormone) yang berfungsi untuk mereabsorpsi air aldosteron diproduksi oleh corteks adrenal, berfungsi untuk mereabsorpsi Na yang .

    berefek pada peningkatan air di ekstraseluler

    renin yang dilepaskan sel jukstaglomerural ginjal, berfungsi untuk vasokontriksi . . dansekresi aldosteron.

    Proses Perpindahan Cairan Tubuh

    a. Difusi

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    3/16

    Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen

    larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda

    muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul

    dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh :

    ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar) konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah) temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi)

    b. Osmosis

    Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. Tekanan

    osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang

    selektif. Proses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi

    tinggi), dipengaruhi oleh :

    pergerakan air semipermeabilitas membran.

    c. Transfor Aktif

    Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia dari area

    berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Pada proses ini memerlukan

    molekul ATP untuk melintasi membran sel.

    d. Tekanan Hidrostatik

    Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan hidrostatik

    berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari kapiler ke intertisial.

    Tekanan hidrostatik ditentukan oleh :

    kekuatan pompa jantung

    kecepatan aliran darah tekanan darah arteri tekanan darah vena

    e. filtrasi

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    4/16

    Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari

    ruang intertisial. Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari tempat yang tinggi

    tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan hidrostatiknya.

    f. Tekanan Osmotik Koloid

    Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi) dalam plasma.

    Tekanan osmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial

    melewati lapisan semipermeabel. Hal ini karena protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari

    cairan intertisial, cairan masuk ke capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung

    efektif.

    Elektrolit Tubuh

    elektrolit tubuh, bisa terlarut dalam air atau dalam larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi

    fisiologis yang khusus didalam tubuh seperti misalnya dalam proses kerja neuromuskuler.

    Elektrolit bermuatan listrik positif (kation), biasanya berupa unsur logam, dan bermuatan negatif

    (anion), merupakan unsur non logam. Beberapa kation utama dalam tubuh adalah natrium (Na+),

    kalium/potasium (K+), kalsium (Ca+), magnesium (Mg+). Sedangkan anion utama dalam

    tubuh adalah klorida (Cl ), bikarbonat (HCO3),phospat (HPO4 ).

    Komposisi elektrolit tubuh

    Jenis elektrolit Intresel (mEq/L) Ekstrasel (mEq/L)

    NaK

    Ca

    MgCl

    HCO3

    phosphat (HPO4)sulfat (SO4)

    15-20150-155

    1-2

    27-291-4

    10-12

    100-1042

    135-1543,5-5

    4,5-5,5

    4,5-5,598-106

    25-27

    1,7-1,41

    a. Natrium / Sodium

    Fungsi dasar dari natrium adalah mengatur volume CES, meningkatkan permeabilitas

    membran, mengatur tekanan osmotik vaskuler, mengontrol distribusi cairan intraseluler dan

    ekstraseluler, berperan dalam hantaran inpuls sarap, memelihara iritabilitas neuromuskuler.

    b. Kalium / Potasium

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    5/16

    Fungsi dasar kalium adalah mengatur CIS, membantu transmisi inpuls sarap,

    berperan/membantu kontraksi otot skeletal dan otot polos, membantu reaksi enzimatik pada

    proses metabolisme karbohidrat dan restrukturisasi asam amino menjadi protein, menhaut

    keseimbangan asam-basa (bertukar tempat dengan ion hidrogen).

    c. Calsium

    Fungsi dasar dari kalsium adalah mendukung kekuatan dan penyusun tulang dan gigi,

    membentuk ketebalan dan kekuatan membran sel, membantu transmisi impuls sarap,

    menurunkan eksitabilitas neuromuskuler, bahan pentung pembekuan darah, membantu absorbsi

    dan penggunaan vit B12, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.

    d. Magnesium

    Fungsi dasar magnesium adalah mengaktifkan sistem enzim, sebagian besar bersama

    dengan metabolisme vit B dan penggunaan K, Ca dan protein. Membantu regulasi kadar serum

    kalsium, pospor dan kalsium. Membantu aktivitas neuromuskuler.

    Keseimbangan Asam Basa

    keseimbangan asam basa berkenaan dengan homeostasis konsentrasi ion hidrogen dalam

    cairan ekstrasel. Sedikit perubahan pada konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan perubahan

    berbagai reaksi kimia intrasel. Tanda pH digunakan untuk menunjukan konsentrasi ion hidrogen

    dalam cairan tubuh, normalnya sekitar 7,357,45. ion hidrogen (H+ ), adalah proton danbermuatan positif. Keberadaan ion hidrogen dengan konsentrasi tertentu menyebabkan suatu

    larutan berada dalam keadaan asam, netral ataupun alkalin (basa). Peningkatan kadar H+

    menyebabkan suasana menjadi asam. Bila H+ berkurang, larutan menjadi alkalis dan pH

    meningkat, larutan dalam kondisi basa. Asam pH < 7, netral pH = 7, basa pH > 7.

    cairan tubuh memiliki pH 7,347,45. dikatakan asidosis apabila pH < 7,35 (konsentrasi

    ion hidrogen meningkat) dan dikatakan alkalosis bila pH > 7,45 (konsentrasi ion hidrogen

    menurun).

    Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa

    Tubuh memiliki tiga sistem kontrol dalam pengaturan keseimbangan asam basa untuk

    mengatasi atau menghindari kondisi asam ataupun basa. Sistem tersebut adalah sistem buffer,

    respirasi dan ginjal.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    6/16

    a. sistem buffer

    Semua cairan tubuh dilengkapi dengan acid-base buffer system (yaitu beberapa senyawa

    kimia yang bisa mengubah konsentrasi ion hidrogen ketika larutan dalam suasana asam atau

    basa). Sistem buffer bereaksi ketika ada perubahan konsentrasi ion hidrogen.

    Ada beberapa senyawa kimia sistem buffer dalam cairan tubuh, bicarbonate-carbonic

    acid system (carbinate system) adalah sistem buffer yang utama. Carbonate system terdiri dari

    carbonic acid ( H2CO3--- HCO3 + H+) dan sodium bicarbonate (NaHCO3--- HCO3 + Na+).

    Pada cairan ektraseluler, pH dapat dikembalikan ke kondisi normal oleh sistem buffer ini karena

    asam karbonat adalah asam lemah dan bikarbonat adalah basa lemah.

    Secara reaksi kimia dapat digambarkan sebagai berikut

    CO2+ H2O ------- H2CO3 ------- HCO3 + H+

    Apabila terjadi peningkatan konsentrasi ion hidrogen di ekstraseluler, maka reaksi akan

    mengarah ke kiri, namun bila terjadi penurunan konsentrasi ion hidrogen, maka reaksi akan

    mengarah ke kanan.

    b. Sistem Respirasi

    Pengaturan keseimbangan asam-basa pada respirasi melalui pengontrolan kadar karbon

    dioksida (CO2). Dalam cairan ektraseluler laju metabolisme akan mempengaruhi jumlah karbon

    dioksida. CO2secara kontinyu dibentuk dalam proses metabolisme intrasel yang berbeda.

    Mekanisme pengaturan respirasi akan berespon sesaat setelah terjadi perubahan level CO 2.Ketika CO2 meningkat di cairan ekstrasel, maka napas akan cepat dan dalam sehingga CO2

    dapat dikeluarkan.

    c. Pengaturan Konsentrsi Ion Hidrogen Oleh Ginjal

    ginjal mengatur pH pada cairan ekstrasel dengan mengeluarkan ion hidrogen atau ion

    bikarbonat (HCO3 ) dari cairan tubuh. Bila konsentrasi bikarbonat lebih dari normal maka ginjal

    akan mengekskresikannya sehingga urin menjadi alkalin, bila ion hidrogen di ekskresikan maka

    urin menjadi asam. Pengaturan pH oleh ginjal tidak bisa cepat namun akan berlangsung beberapa

    jam atau hari untuk bisa mengembalikan asam-basa dalam keadaan seimbang.

    Daftar Pustaka

    DeLaune. Sue C., (2002),Fundamental of Nursing Standar &Practice, Louisiana USA, Delmar

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    7/16

    Guyton, (2005),Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Jakarta, EGC

    ENDAHULUAN

    Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan koordinasi

    yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan perubahan suhu

    dingin atau hangat (Myers, 1984). Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan

    tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal

    adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood

    animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang

    berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas

    tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm

    cenderung berfluktasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah

    anggota invertebrata, ikan, amphibia,dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas

    tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum

    dijumpai pada kelompok burung (aves) dan mamalia.

    Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai

    contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan

    perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadapsuhu dingin dengan cara lebah

    berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan

    panas di dalam sarangnya. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,

    misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot,dan modifikasi sistem sirkulasi

    di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange

    adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang

    penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi,dan sembunyi ditemukan

    pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis

    untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinganya ke tubuh.

    Sedangkan manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    8/16

    II. PEMBAHASAN

    Hipotalamus

    Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama

    untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai

    termostat tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit. Penyesuaian

    dikoordinasi dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai

    dengan keperluan untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.

    Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01C (Sherwood, 1996).

    Hipotalamus terus-menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti

    melalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor hangat,

    dingin dan nyeri di perifer). Reseptor suhu sangat aktif selama perubahan temperatur. Sensasi

    suhu primer diadaptasi dengan sangat cepat. Suhu inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang

    terletak di hipotalamus serta di susunan syaraf pusat dan organ abdomen (Sherwood, 1996).

    Di hipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu, yaitu di regio posterior dan anteror.

    Regio posterior diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu refleks yang memperantarai

    produksi panas dan konservasi panas. Sedang, regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat,

    memicu refleks yang memperantarai pengurangan panas.

    Termoregulasi pada Hewan

    Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang

    hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses,

    yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan

    karena kontakdengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara

    atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi

    dapat mentransfer panas antar objek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinarmatahari. Evaporasi adalah proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang

    ditranformasikan dalam bentuk gas.

    Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai

    contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan

    perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    9/16

    Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadapsuhu dingin dengan cara lebah

    berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan

    panas di dalam sarangnya. Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,

    misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot,dan modifikasi sistem sirkulasi

    di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange

    adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang

    penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi,dan sembunyi ditemukan

    pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis

    untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinganya ke tubuh.

    Sedangkan manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

    Termoregulasi pada Manusia

    Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen

    pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf

    eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan

    biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya

    Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ

    tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis

    sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringansekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.Dari kedua jenis

    sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim

    ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke

    jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.

    Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan

    sensor dingin melalui peredaran darah.

    Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.

    Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim

    sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat

    exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia

    menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    10/16

    Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat

    menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan

    konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan

    balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat

    temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan

    mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati

    batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point).Titik tetap

    tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. apabila suhu tubuh meningkat

    lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme

    untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan

    pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap..

    Tubuh kita dilengkapi berbagai sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu

    tubuh. Manusia memiliki pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak yang

    disebut dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita di satu

    titik yang disebut set point.

    Hipotalamus bertugas mempertahankan suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar

    pada suhu 37C. Itu sebabnya, di mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir, suhu

    tubuh harus selalu diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang mampu

    beradaptasi. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung saraf dan suhu darahyang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat program agar tubuh tidak

    kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya dengan

    mengerutkan pembuluh darah, badan menggigil dan tampak pucat.

    Sedangkan di udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh untuk

    mencegah heatstroke. Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan. Pembuluh darah

    melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat. Karena itu, pada saat kepanasan, selain

    berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).

    Organ Pengatur Suhu Tubuh

    - Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai

    thermostat yang berada dibawah otak.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    11/16

    - Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas

    - Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas

    - Mekanisme pengaturan suhu

    - Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus -->

    Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas

    Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

    1. Kecepatan metabolisme basal

    Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak

    jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian

    sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.

    2. Rangsangan saraf simpatis

    Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100%

    lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang

    tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat

    adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu

    yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan

    metabolisme.

    3. Hormone pertumbuhan

    Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatanmetabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.

    4. Hormone tiroid

    Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh

    sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100%

    diatas normal.

    5. Hormone kelamin

    Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-

    15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi

    suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa

    ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,30,6C di atas suhu basal.

    6. Demam ( peradangan )

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    12/16

    Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar

    120% untuk tiap peningkatan suhu 10C.

    7. Status gizi

    Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 2030%. Hal ini

    terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan

    metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami

    penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung

    tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam

    arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.

    8. Aktivitas

    Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar

    komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan

    suhu tubuh hingga 38,340,0 C.

    9. Gangguan organ

    Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan

    mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan

    pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah

    kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh

    terganggu.10. Lingkungan

    Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat

    hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan

    dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan

    terjadi sebagian besar melalui kulit.

    Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui

    pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis

    arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang

    cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari

    inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas

    yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    13/16

    III. PENUTUP

    Dari hasil penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa:

    1. Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama untuk

    memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat

    tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit.

    2. Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke

    lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu

    konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan

    karena kontakdengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara

    atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasidapat mentransfer panas antar objek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar

    matahari. Evaporasi adalah proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang

    ditranformasikan dalam bentuk gas.

    3. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur

    atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen

    serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan

    biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya

    4. Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

    - Kecepatan metabolisme basal

    - Rangsangan saraf simpatis

    - Hormone pertumbuhan

    - Hormone tiroid

    - Hormone kelamin

    - Demam ( peradangan )

    - Status gizi

    - Aktivitas- Gangguan organ- Lingkungan

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    14/16

    Apa yang dimaksud dengan mekanisme pengaturan suhu tubuh?

    Tubuh kita diperlengkapi dengan berbagai mekanisme pengaturan yang canggih termasuk perihal suhu.

    Pusat pengaturan suhu adalah hipotalamus (termostat), suatu bagian kecil di otak kita, dan pusat

    pengaturan suhu tubuh itu disebut dengan SET POINT. Mekanisme pengaturan ini mempertahankansuhu tubuh kita agar senantiasa konstan, berkisar pada suhu 37 C (homotermal)

    2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme perpndahan panas dan berikan contohnya!

    a. Penguapan (evaporasi)

    Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui

    kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut

    inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).

    Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalanpanas dari

    metabolisme pernafasan + 7 kcal/jam dikeluarkan dengan cara evaporasi 20 - 25%.

    b. RadiasiBila suhu disekitar lebih panas dari badan permukaan tubuh akan menerima panas, bila disekitar dingin

    akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan

    kecepatanradiasi. seperti cahaya

    c. Konduksi

    Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut

    dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram

    dengan air)

    d. Konveksi

    Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin

    udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi)menjadi

    kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran

    panas.

    3. Diantara yang anda sebutkan pada no2 di atas, mana penghantar panas yang paling efektif? Jelaskan!

    4. Jelaskan dan sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengukuran panas! Terangkan

    adaptasi tubuh pada cuaca panas dan dingin !

    Pengaturan suhu tubuh dalm keadaan panas

    1. Fisik

    Penambahan aliran darah permukaan tubuh

    Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan

    Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan

    Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 340 C. penambahan

    konduktivitas panas (thermal penambahan aliran darah konduktivity)

    Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang

    memungkinkan panas dibebaskan keluar.

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    15/16

    Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah

    dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

    Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah terbebas keluar

    melalui proses penyinaran.

    Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang

    tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.

    2. Keringat

    Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada

    kondisi ini tubuh mekanisme panas yang mendapat panas dari radiasi.dipakai dalam keadaan ini

    dengan cara penguapan (evaporasi).

    Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat

    dari lumen permukaan keringat merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif. kulit

    Pengaturan suhu tubuh dalam keadaan dingin

    Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :

    1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan

    sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion)> erector villi

    2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.

    Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :

    1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)

    Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas.

    Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator

    yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.

    2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)

    Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila

    seluruh anggota badan didinginkan

    Pengaturan secara kimia

    Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan

    melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara

    kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau

    seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan

    terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 50 c selama

    60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.

    PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS

    1. Fisik Penambahan aliran darah permukaan tubuh

    Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan

    Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan

    Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 340 C. penambahan aliran

    darahpenambahan konduktivitas panas (thermal konduktivity)

    2. Keringat

    Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada

  • 5/27/2018 Isiologi Cairan Dan Elektrolit Tubuh

    16/16

    kondisi ini tubuh mendapat panasmekanisme panas yang dipakai dalam dari radiasi. keadaan ini

    dengan cara penguapan (evaporasi).

    Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat

    dari lumen permukaan keringat merupakan kulitmekanisme pendingin yang paling efektif.

    Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke

    lingkungan sekitar.

    Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas sukar

    dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

    Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang mengalami proses

    penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.

    Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak

    dibebaskan melalui penguapan air peluh.

    5. Bagaimanakah sistem homeostasis bekerja dalam keadaan demam?

    Demam berarti suhu tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri

    atau oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pengaturan suhu tubuh,

    penyakit-penyakit, bakteri, dehidrasi dan lain-lain.

    Sifat demam adalah menggigil yaitu bisa pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingakat

    normal kenilai yang lebih tinggi dari normalsehingga akibat dari kerusakan jaringan atau dehidarasi.

    Selama periode ini akan menggigil, merasakan sangat dingin walaupun suhu tubuhnya sudah melebihi

    suhu normal. Kulitnya juga dingin sebab vasokontriksi dan gemetar. Dan bila suhu tubuh sudah

    mencapai 103 F maka tubuh tidak lagi menggigil tetap sebagi gantinya tubuh tidak merasa panas dan

    dingin. Pada keadaan tersebut maka sistem homeostasis sangat berperan akan mengatur dan

    menyeimbangkan suhu tubuh, dari suhu tubuh yang tinggi berpindah dari suhu tubuh yang tinggi kesuhu

    tubuh semula.

    6. Bagaimana tubuh beradaptasi dengan lingkingan (cuaca panas, dingin, lingkunagn pegunungan, pantai

    dll) http://toorestpoenya.blogspot.com/2010/10/mekanisme-pengaturan-suhu-tubuh.html