Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

18
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISI, METODE, ALAT, DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN KELOMPOK 6 Disusun Oleh: 1. Aisyah Resita Rahmawati (13304241053) 2. Gahar Ajeng Prawesti (13304241064) 3. Miftakhurohmah (13304241071) 4. Henky Becheta Anggraeni (13304241078)

description

tugas ilmu pendidikan

Transcript of Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

Page 1: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

ISI, METODE, ALAT, DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

KELOMPOK 6

Disusun Oleh:

1. Aisyah Resita Rahmawati (13304241053)

2. Gahar Ajeng Prawesti (13304241064)

3. Miftakhurohmah (13304241071)

4. Henky Becheta Anggraeni (13304241078)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Dalam proses pendidikan sangat diperlukan komponen-komponen pendidikan.

Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem pendidikan, yang menentukan

berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen

tersebut di antaranya adalah isi, metode, alat, dan lingkungan pendidikan.

Suatu pendidikan harus ada di dalamnya isi pendidikan. Isi pendidikan memiliki

kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu

disampaikan kepada peserta didik isi atau materi yang biasanya disebut kurikulum dalam

pendidikan formal. Dalam penyampaian isi pendidikan tersebut diperlukan suatu cara atau

metode yang efektif serta alat atau sarana guna menunjang berhasilnya tujuan pendidikan

yang hendak dicapai. Setelah tujuan pendidikan telah dicapai, maka lingkungan

pendidikan akan mempengaruhi proses dan output yang akan masuk dalam pendidikan.

Untuk memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang isi, metode, alat, dan

lingkungan pendidikan maka perlu disusunnya makalah ini agar pendidik mampu

mendidik dengan profesional sehingga tujuan pendidikan tercapai dengan sempurna.

B. Rumusan Masalah

1. Apa isi dari pendidikan itu?

2. Apa saja metode pendidikan itu dan bagaimana pelaksanaannya?

3. Bagaimana penerapan alat pendidikan dalam dunia pendidikan?

4. Apa saja lingkungan pendidikan itu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui isi dari pendidikan

2. Untuk mengetahui macam-macam metode pendidikan dan pelaksanaannya dalam

dunia pendidikan

3. Untuk mengetahui penerapan dari alat pendidikan dalam dunia pendidikan

4. Untuk mengetahui macam-macam lingkungan pendidikan

2

Page 3: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. ISI PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk

mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Di dalam mengembangkan pendidikan tentu memiliki beberapa faktor yang

sangat mempengaruhi, yaitu :

a) Isi pendidikan,

b) Metode pendidikan,

c) Alat pendidikan, dan

d) Lingkungan pendidikan

Keempat faktor tersebut memiliki hubungan saling terkait. Setelah Isi pendidikan

diketahui, maka metode dan alat pendidikan yang dipakai juga harus sesuai isi pendidikan

dan tujuan yang hendak dicapai. Lingkungan pendidikan akan mempengaruhi proses dan

output pendidikan.

Di dalam isi pendidikan perlu dimaknai terlebih dahulu apa yang dimaksud

dengan mendidik. Menurut Drikarya (2006), mendidik adalah pertolongan atau pengaruh

yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak supaya anak menjadi

dewasa. Tujuan untuk mendewasakan seorang anak tersebut ditetapkan sebagai isi atau

materi pendidikan. Isi pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta

didik untuk keperluan pertumbuhan. Isi pendidikan berbeda dengan Isi pengajaran. Di

dalam isi pendidikan mencakup mentransfer nilai, pengetahuan dan ketrampilan. Namun

di dalam isi pengajaran, seorang guru hanya mentransfer pengetahuan dan ketrampilan.

Nilai yang dimaksud yaitu berupa nilai-nilai kemanusian yang berupa

pengalaman dan penghayatan manusia mengenai hal-hal yang berharga bagi hidup

manusia. Nilai juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat abstrak dan akan

membentuk sutu sikap serta kepribadian peserta didik pada hisup yang lebih baik.

Internalisasi nilai dianggap sebagai suatu parameter keberhasilan di dalam pendidikan.

Internalisasi nilai ini dilihat dari beberapa tahap yakni kognitif (pengenalan), afektif

(perasaan), konatif (kehendak) dan praktik. Setelah peserta didik mengerti sesuatu,

3

Page 4: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

diharapkan mereka akan menghargai apa yang telah dipelajari dan kemudian

memunculkan suatu komitmen untuk melakukannya secara terus menerus atau konsisten.

Di dalam proses pendidikan, mengintegrasikan nilai bukanlah permasalahan yang

sederhana. Hal ini disebabkan karena melibatkan “hati nurani”. Nilai dikembangkan

melalui refleksi dan ekspresi bebas yang membentuk suatu kepribadian pada peserta didik,

agar tetap bermartabat. Peserta didik yang yang mengikuti proses pembelajaran menerima

semua informasi yang telah diberikan memiliki kemampuan untuk mengolahnya. Suatu

stimulus yang diberikan kemudian diolah atau diterjemahkan dalam otak akan

menghasilkan suatu persepsi. Pada akhirnya suatu persepsi tersebut akan membuat peserta

didik untuk melakukan suatu tindakan. Suatu stimulus yang diberikan kepada peserta didik

juga selalu di perbaharui sehingga peserta didik diajak untuk memikirkan dunia yang

indah yang akan bermanfaat untuk hidupnya.

Pengetahuan menurut Poedjawijatna adalah hasil daripada tahu. Oleh karena itu

pengetahuan sebetulnya meliputi segala aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya

nilai dan ketrampilan. Hanya dala isi pendidikan yang kita bicarakan ini lebih mengacu

pada pengethuan yang berasal dari pengalaman indra dan pengetahuan yang berasal dari

pengalaman rasio atau budi.

Ketrampilan diperoleh peserta didik biasanya melalui latihan dan kebiasaan.

Contoh ketrampilan menari, peserta didik perlu dilatih dasar-dasar menari dengan

frekuensi latihan berulang kali dan benar-benar mengerti tehnik yang digunakan agar lebih

mudah untuk menguasainya secara sempurna. Ketrampilan ini meliputi ketrampilan fisik,

ketrampilan berbicara dan ketrampilan berpikir.

Pada saat melaksanakan pendidikan, seorang guru menggunakan kurikulum dan

program Pendidikan. Kurikulum dalam arti luas adalah keseluruhan kegiatan yang disusun

dan dikembangkan oleh sekolah diperuntukan bagi peserta didik dalam bimbingan guru

melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Jika dipandangn dalam arti sempit,

kurikulum adalah keseluruhan mata pelajaran yang disusun secara sistematis dan

berurutan serta disajikan kepada peserta didik.

Faktor yang diperhatikan dalam menyusun kurikulum yaitu,

1) Harus mengingat kepantingan peserta didik, yaitu pertumbuhan dan perkembangan

serta kebutuhannya.

2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

3) Mengaju dan menunjang pembangunan

4) Perkembangan dan dinamika masyrakat (lingkungan)

4

Page 5: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

5) Kesenian dan kebudayaan

Jika faktor-faktor yang diperhatikan dalam menyusun kurikulum itu terlakasana

maka kurikulum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa

tujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 telah tercapai da

sekaligus sebagai ciri keberhasilan pada Tujuan Nasional pada pembukaan UUD 1945

alinea 4, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. METODE PENDIDIKAN

Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai oleh orang atau sekelompok

orang untuk membimbing anak atau peserta didik sesuai dengan perkembangannya ke arah

tujuan yang hendak dicapai. Metode pendidikan tersebut selalu terkait dengan proses

pendidikan dan bentuk pendidikan. Dalam hal ini, kita mengenal adanya bentuk-bentuk

pendidikan sebagai berikut:

a. Bentuk pendidikan otoriter

Bentuk pendidikan otoriter, pendidik ditempatkan pada pihak yang berkuasa dan

utama (primer), sedangkan peserta didik ditempatkan pada pihak yang sekunder.

Peserta didik diperlakukan sebagai obyek pendidikan.

b. Bentuk pendidikan liberal

Bentuk pendidikan liberal menekankan kepada hak individu dan kebebasan, dalam

pendidikannya anak dijadikan subyek yang memegang peranan penting. Kedudukan

pendidik hanyalah sebagai pendorong peserta didik untuk mengembangkan bakat

dan kreativitasnya.

c. Bentuk pendidikan demokratis

Bentuk pendidikan demokratis menempatkan pendidik dan peserta didik dalam

kedudukan yang seimbang. Pendidik menempatkan diri sebagai pembimbing peserta

didik, dilain pihak peserta didik mempunyai kedudukan sebagai subyek sekaligus

obyek. Metode pendidikan demokratis ini lebih mengarah pada metode diskusi,

tanya jawab, pemberian tugas, problem solving, dan berjalan dalam suasana yang

dialogis.

Untuk memilih metode yang tepat dalam proses pendidikan perlu diperhatikan

hal-hal berikut ini:

a. Tujuan yang hendak dicapai

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pasal 4 disebutkan

bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “...berkembangnya potensi peserta didik

5

Page 6: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.” Metode pendidikan yang dipakai

tentunya tidak akan menyimpang dari tujuan tersebut. Berdasarkan tujuan

pendidikan nasional tersebut, maka metode yang sesuai untuk diterapkan di

Indonesia adalah metode pemberian contoh, nasehat, dorongan, bimbingan, dan

memakai metode yang digunakan dalam bentuk pendidikan yang demokratis.

b. Kemampuan pendidik

Metode pendidikan harus pula disesuaikan dengan kemampuan guru atau pendidik.

Misalnya, metode pemberian contoh. Metode ini dapat dilaksanakan oleh guru atau

pendidik jika guru tersebut menguasai bidang praktek lapangan.

c. Kebutuhan peserta didik

Kebutuhan peserta didik merupakan faktor utama yang harus diperhatikan, karena

peserta didiklah yang paling berkepentingan dalam proses pendidikan. Guru atau

pendidik haruslah memperhatikan bakat, minat, sikap, dan kemampuan peserta

didik.

d. Isi atau materi pendidikan

Isi atau materi pendidikan ikut pula menentukan metode pendidikan yang akan

digunakan. Isi atau materi pendidikan meliputi nilai-nilai, keterampilan dan

pengetahuan, humaniora dan kewarganegaraan. Nilai-nilai lebih banyak

menggunakan metode pemberian contoh dan nasihat, pada bidang keterampilan dan

pengetahuan disamping pemberian contoh juga menggunakan metode diskusi,

pemecahan masalah, tanya jawab, dan sebagainya. Humaniora dan kewarganegaraan

lebih banyak menerapkan metode pemberian contoh dan problem solving.

Berkaitan dengan metode pendidikan di atas, di Indonesia sejak tahun 1922,

berdiri pendidikan Taman Siswa yang berpusat di Yogyakarta. Perguruan Taman Siswa ini

menggunakan metode pendidikan yang disebut sebagai semboyan Trilogi Kepemimpinan

guru sebagai pamong, yakni:

a. Ing ngarsa sung tuladha

Ing ngarsa berarti berada di depan dan sung tuladha berati memberi contoh. Ing

ngarsa sung tuladha berati metode pemberian contoh. Metode pemberian contoh ini

lebih banyak dipergunakan dalam pendidikan anak-anak, khususnya balita. Sisi

negatif dari metode ini, jika dilaksanakan secara ekstrim akan mengakibatkan anak

6

Page 7: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

menjadi takut dan minder karena ditekan oleh pendidik. Oleh karena itu, sistem ini

harus memperhatikan kemampuan dan perkembangan peserta didik.

b. Ing madya mangun karsa

Ing madya berarti kita berada di tengah-tengah bersama peserta didik dan mangun

karsa berarti kita membangun kemauan mereka agar dapat belajar sendiri. Ing madya

mangun karsa ini diperuntukkan bagi mereka yang mulai mandiri. Pendidik hanya

membantu, jika peserta didik menghadapi kesulitan. Peserta didik dijadikan subyek

pendidikan. Jadi, sistem ini lebih condong pada sistem pendidikan yang liberal.

Kelemahan sistem ini, jika dilaksanakan secara berlebihan maka siswa menjadi

sombong bahkan bisa mempunyai sifat manja.

c. Tut wuri handayani

Tut wuri berati mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberi daya atau

kekuatan. Dengan demikian, pendidik mengikuti anak didik dari belakang, namun

sambil memberi daya atau kekuatan, agar mereka tidak menyimpang dari tujuan

yang hendak dicapai. Metode ini cocok dikaitkan dengan bentuk pendidikan yang

demokratis.

C. ALAT PENDIDIKAN

Yang dimaksud alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan oleh

pendidik sebagai sarana yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan

pendidikan. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan

digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dengan demikian alat pendidikan

berkaitan dengan tindakan atau perbuatan pendidik. Alat Pendidikan dibedakan menjadi

dua macam : [1] alat pendidikan yang bersifat tindakan, [2] alat pendidikan yang berupa

kebendaan (alat bantu).

Macam alat pendidikan menurut wujudnya meliputi :

1. Tindakan Pendidik

Yakni alat pendidikan yang bersifat non material, sering disebut software.

Alat pendidikan non material ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Bersifat mengarahkan : memberi teladan, membibing, menasehati, perintah,

pujian, dan hadiah

b. Bersifat mencegah : melarang, menegur, mengancam, atau bahkan menghukum

7

Page 8: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara dalam bukunya “Bagian Pertama

PENDIDIKAN” bahwa yang dimaksudkan dengan perkataan ‘perlatan’ itu

sebenarnya alat-alat yang pokok, cara-caranya mendidik. Ketahuilah bahwa cara-cara

itu amat banyaknya, akan tetapi dalam pokoknya bolehlah semua cara itu dibagi

sebagai berikut :

1. Memberi contoh (voorbeeld)

2. Pembiasaan (pakulinan, gewoontevorming)

3. Pengajaran (leering, wulang wuruk)

4. Perintah, paksaan, dan hukuman (regeering en tucht)

5. Laku (zelfbeheersching, zelfdiscipline)

6. Pengalaman lahir dan batin (nglakoni, ngrasa, beleving)

2. Alat Bantu Pendidikan

Benda-benda sebagai alat bantu pendidikan. Alat bantu pendidikan bersifat

material. Sering disebut hardware. Alat-alat yang sering disebut hardware ini

contohnya buku-buku, gambar, alat permainan, alat peraga, alat laboratorium, papan

tulis, OHP, LCD, dan sebagainya.

Sesuai dengan metode pendidikan, agar alat pendidikan tersebut dapat

dikatakan baik jika memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan pendidikan

Alat pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan tertentu. Missal

mendidik anak untuk makan dengan baik/sopan maka alat pendidikan yang sesuai

adalah memberi contoh.

2. Pendidik

Pendidik harus memahami peranan alat tersebut dan cakap

menggunakannya, pendidik harus mengetahui karakteristikpeserta didiknya, harus

disesuaikan pula dengan situasi, kondisi, ruang, dan waktu.

3. Peserta didik

Peserta didik mampu menerima penggunaan alat pendidikan dan tidak

menimbulkan akibat sampingan yang merugikan peserta didik.

D. Lingkungan Pendidikan

Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari apa yang disebut “lingkungan

pendidikan”. Lingkungan pendidikan menjadi salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Pada hakikatnya, lingkungan

8

Page 9: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

pendidikan merupakan sesuatu yang ada di luar individu baik berupa benda mati, makhluk

hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada

individu tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan pendidikan yang

terdapat di dalam individu. Dalam pembahasan ini, lingkungan pendidikan yang dimaksud

adalah yang terdapat di luar individu.

Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan

lingkungan sosial atau masyarakat. Lingkungan fisik adalah sesuatu yang terdapat di luar

individu yang meliputi tempat, keadaan alam, serta keadaan iklim. Lingkungan budaya

meliputi bahasa, seni, ekonomi, politik, pandangan hidup, keagamaan, dan ilmu

pengetahuan. Kemudian, lingkungan sosial atau masyarakat meliputi keluarga, kelompok

bermain, organisasi, dan sebagainya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan berdasar pada

kelembagaannya dibedakan menjadi tiga yang kemudian disebut Tri Pusat Pendidikan.

1. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Keluarga

mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian terbentuk. Di

dalam keluarga inilah kepribadian anak dibentuk sejak kecil. Anak mengenal keluarga

sebagai kesatuan hidup bersama. Pengaruh keluarga akan semakin berkurang saat

anak semakin dewasa karena sudah dipengaruhi faktor lingkungan yang lain.

2. Lingkungan perguruan atau sekolah

Perguruan atau sekolah, disebut juga balai wiyata, adalah lingkungan

pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga

negara yang cerdas, terampil, dan bertingkah laku baik. Sekolah merupakan lembaga

sosial formal yang didirikan oleh negara atau yayasan tertent untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sekolah mewakili orang tua dan masyarakat dan di pihak lain

mewakili negara.

3. Lingkungan pergerakan atau organisasi pemuda

Organisasi pemuda ada yang bersifat informal (kelompok sebaya, kelompok

bermain) dan ada yang bersifat formal (diusahakan oleh pemerintah atau yayasan atau

partai tertentu). Lingkungan pendidikan ini diharapkan mampu membina pemuda dan

pemudi melalui pendidikan diri sendiri, memadukan perkembangan kecerdasan, budi

pekerti, dan perilaku sosial.

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap individu

(peserta didik) tergantung jenis lingkungan yang di mana peserta didik terlibat di

9

Page 10: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

dalamnya. Selain itu, intensitas pengaruh lingkungan pendidikan juga tergantung

kemampuan anak menyerap rangsangan yang diberikan oleh lingkungannya kemudian

memilah (yang baik dan buruk) rangsangan tersebut yang sesuai kebutuhannya, serta

sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan

individu (peserta didik).

Dalam GBHN disebutkan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan

dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Jadi, dibutuhkan

sinergi antar masing-masing pihak agar pendidikan terlaksana sesuai dengan apa yang

diharapkan dan tujuan pendidikan itu sendiri juga tercapai.

10

Page 11: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mendidik dan dididik adalah kegiatan fundamental. Supaya anak menjadi

dewasa, ditetapkan isi atau materi yang relevan untuk keperluan pertumbuhan. Isi

pendidikan meliputi nilai, pengetahuan, dan ketrampilan. Di samping itu, metode

pendidikan juga diperlukan karena berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan dan selalu terkait dengan proses pendidikan. Dalam memilih metode yang

tepat, perlu memperhatikan tujuan yang hendak dicapai, kemampuan pendidik, kebutuhan

peserta didik, dan isi atau materi pendidikan. Untuk mendukung terlaksananya proses

pendidikan, alat pendidikan sangat diperlukan baik yang bersifat tindakan yaitu perbuatan

pendidik yang bersifat nonmaterial (software) maupun yang berupa kebendaan yaitu alat

bantu pendidikan yang bersifat materi (hardware). Tercapainya tujuan pendidikan juga tak

lepas dari faktor lingkungan pendidikan yang berupa fisik, budaya, dan lingkungan sosial

atau masyarakat. Isi, metode, dan alat pendidikan merupakan hal yang berbeda namun

sangat erat kaitannya. Setelah isi pendidikan diketahui, maka metode dan alat pendidikan

yang dipakai harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Lingkungan pendidikan

akan mempengaruhi proses dan output pendidikan. Jadi, keempat pokok bahasan tersebut

akan saling mendukung.

B. Saran

1. Sudah seharusnya keluarga, masyarakat, dan pemerintah bekerja sama untuk

melaksanakan dan mewujudkan tujuan pendidikan agar generasi penerus bangsa

menjadi generasi yang cerdas, terampil, dan bertingkah laku baik.

2. Hendaknya keluarga dan masyarakat lebih menjaga lingkungannya agar tetap

kondusif dan memberikan pengaruh-pengaruh positif agar proses pendidikan berjalan

sesuai yang diharapakan.

3. Hendaknya pemerintah senantiasa memperbaiki dan meningkatkan alat-alat

pendidikan agar sesuai yang dibutuhkan peserta didik demi terlaksananya proses

pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

11

Page 12: Isi Metode Alat Lingkungan Pendidikan

4. Pendidik sudah seharusnya selalu belajar mengenai metode-metode pendidikan agar

menjadi pendidik yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik

dalam proses pendidikan.

5. Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa kependidikan, harus selalu berpartisipasi

dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan terus belajar, mengerti isi

pendidikan, metode dan alat-alatnya, serta pengaruh lingkungan pendidikan sebagai

bekal untuk mendidik anak yang merupakan generasi penerus bangsa agar lebih

cerdas, trampil, dan bertingkah laku baik.

12