Isi makalah kelompok 3 konsep dasar pemanfaatan teknologi pada bidang pendidikan dalam wawasan al...
-
Upload
abul-khaer -
Category
Spiritual
-
view
692 -
download
2
Transcript of Isi makalah kelompok 3 konsep dasar pemanfaatan teknologi pada bidang pendidikan dalam wawasan al...
1
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat perkembangannya,
hingga sangat sulit untuk mengerem kemunculannya. Kemunculan berbagai
macam produk-produk teknologi, membuat orang-orang yang hidup dizaman
sekarang ini merasa sangat memerlukan teknologi sebagai penunjang
percepatan, apakah dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dll.
Proses belajar mengajar (pembelajaran) jika belum mampu
menyandingkan teknologi sebagai sarana pendamping mengajar maka dapat
kita artikan proses belajar mengajar ini sebagai pembelajaran klasik.
Sedangkan yang telah mampu memanfaatkan teknologi dalam proses belajar
mengajar adalah pembelajaran modern.
Sebagai ummat islam, Al-Quran merupakan pedoman awal atau
pegangan hidup yang paling utama, atas dasar ini maka ummat islam harus
mampu memahami pesan-pesan yang terkandung didalam Al-Quran. Baik itu
pesan-pesan yang sifatnya tersurat maupun pesan-pesan yang sifatnya tersirat.
Salah satu yang dapat kita kaji adalah kajian membahas teknologi. Hal ini
juga dikemukakan Lilis Fauziah RA, M.Ag bahwa selain Al-Quran menjadi
bacaan ummat islam, ia juga merupakan petunjuk bagi seluruh ummat
manusia, termasuk petunjuk dan pedoman dalam pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi1.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bnelakang di atas, maka dapat kita tarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Pengertian konsep dan teknologi.
2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term sakhkhara.
1Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai
2
3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term qaddamat.
4. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Al-Quran yang
menggunakan term istamaa.
C. Fokus Kajian
Terjemah : Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan
(menjadi tinta), di-tambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah.**
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
**Ilmu-Nya dan hikmah-Nya, artinya semua itu tidak cukup untuk menuliskan
kalimat Allah.
Atas dasar ayat ini, maka kami hanya akan membahas beberapa bagia
saja dari Al-Quran yang menggunakan term sakhkharah, qaddamat dan
istamaa’. Diantaranya:
1. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S
al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang
menggunakan term sakhkhara.
2. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-Anfal (8): 5, Q.S
ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan qaddamat.
3. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-A’raaf (7): 204 yang
menggunakan term istamaa.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin disampaikan dalam makalah ini adalah, agar
kiranya sebagai ummat islam dapaat mampu memahaami pesan-pesan tersirat
dalam Al-quran terkait tentang teknologi. Menghayati, memahami makna
yang terkandung didalamnya serta berkonsentrasi dan khusyu. Imam ali k.w
pernah berkata “kebaikan membaca (mempelajari) Al-Quran tidak akan
diperoleh tanpa merenungkan makna-maknanya”2.
2
Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
3
E. Manfaat
Setelah kita mempelajari isi makalah ini, Insya Allah manfaat yang akan
dicapai berupa kepuasan jiwa, bertambah kuatnya iman, makin tawadhu,
diteguhkan hati kita untuk meyakini kebenaran Al-Quran, menjaga
kelestariannya, menjaga diri dengan petunjuknya, dan mengamalkan isi
kandungannya3
3Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
4
BAB II Pembahasan
A. Pengertian
1. Konsep
Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata konsep
adalah ide atau pengertian yang diabstarkkan dari peristiwa konkret,
gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang
digunakan oleh akan budi untuk memahami hal-hal lain4. Dengan kata lain
konsep adalah apa yang disimpulkan baik dalam bentuk teks (tulisan) atau
lisan (diucapkan)
2. Teknologi
Elektronik kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata teknologi
sebagai 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan. 2 keseluruhan sarana untuk menyediakaan barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia5.
Dari pengertian diatas, dapat kami simpulkan bahwa, teknologi adalah
sesuatu apapun yang dapat mempermudah aktifitas makhluk.
B. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S Ibrahim (14): 33, Q.S
al-Anbiya’ (21): 79, Q.S Shad (38): 36 dan Q.S al-Jatsiyah (45): 12 yang
menggunakan term sakhkhara
1. Ayat terjemah
a. Quran surat Ibrahim ayat 33 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)
Terjemah: Dan Dia telah Menundukkan matahari dan bulan bagimu
yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan
malam dan siang bagimu.
4Elektronik KBBI
5Elektronik KBBI
5
b. Q.S Shaad ayat 36 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)
Terjemah : Kemudian Kami Tundukkan kepadanya angin yang
berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang
dikehendakinya,
c. QS. Al-Jatsyiah ayat 12 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)
Terjemah : Allah-lah yang Menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal
dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat
mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.
2. Tafsir ayat
Quran surat Ibrahim ayat 33
Tafsir: Dan Dia telah Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan
terus-menerus beredar (pada orbitnya), dan juga telah Menundukkan bagi
kalian malam dan siang.
Wa sakh-khara lakumusy syamsa wal qamara dā-ibaini (dan Dia telah
Menundukkan bagi kalian matahari dan bulan terus-menerus beredar
[pada orbitnya]) sampai hari kiamat.
Wa sakh-khara lakumul laila wan nahār (dan juga telah Menundukkan
bagi kalian malam dan siang), yakni datang dan pergi silih berganti6.
Q.S Shaad ayat 36
Tafsir : Kemudian Kami Menundukkan untuknya angin yang berhembus
sepoi-sepoi menurut Perintah-Nya ke mana saja yang dikehendakinya.
Fa sakhkharnā lahur rīhā (kemudian Kami Menundukkan untuknya
angin) sesudah itu.
Tajrī bi amrihī (yang berhembus menurut Perintah-Nya), yakni menurut
Perintah Allah Ta„ala. Ada yang berpendapat, menurut perintah Sulaiman
a.s..
Rukhā-an (sepoi-sepoi), yakni lembut.
Haitsu ashāb (ke mana saja yang dikehendakinya), yakni yang dia
inginkan7.
6Elektronik Quran “Al-Kalam”
7Elektronik Quran “Al-Kalam”
6
QS. Al-Jatsyiah ayat 12
Tafsir: Allah-lah yang telah Menundukkan lautan untuk kalian supaya
bahtera dapat melaju padanya dengan Perintah-Nya, dan supaya kalian
dapat mencari sebagian Karunia-Nya, dan supaya kalian bersyukur.
Allāhul ladzī sakhkhara (Allah-lah yang telah Menundukkan), yakni
yang telah menaklukkan.
Lakumul bahra li tajriyal fulku (lautan untuk kalian supaya bahtera dapat
melaju), yakni supaya kapal-kapal dapat melaju.
Fīhi bi amrihī (padanya dengan Perintah-Nya), yakni dengan Izin-Nya.
Wa li tabtaghū miη fadllihī (dan supaya kalian dapat mencari sebagian
Karunia-Nya), yakni sebagian Rezeki-Nya.
Wa la‘allakum tasykurūn (dan supaya kalian bersyukur), yakni supaya
kalian bersyukur akan Nikmat-Nya.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
Kandungan yang terdapat dalam beberapa ayat yang telah dibahas
diatas, kesemuanya membahas tentang ditundukkannya alam raya untuk
manusia. Dalam kitab al-maraghi menjelaskan surah Ibrahim ayat 33
bahwa disediakannya benda-benda dilangit dan dibumi, yaitu matahari,
bulan, laut dan gunung-gunung supaya kamu mengambil manfaat darinya
untuk hal-hal yang berguna untuk urusan-urusan penghidupanmu8.
Dijelaskan pula dalam tafsirnya, bahwa sesungguhnya Pencipta Yang
Maha Esa itu, yang dalil-dalilnya telah ditegakkan padamu atas
keberadaan-Nya, adalah yang telah memudahkan bagimu, sehingga kamu
dapat menggunakan laut itu mudah dilayari oleh kapal-kapal dengan izil
dan kekuasaan-Nya. Yaitu kapal-kapal yang mengangkut makanan dan
daganganmu, agar segala urusan penghidupanmudapat terlaksana, dan
supaya kamu dapat mencari rezki dari Tuhanmu dari laut itu9.
Kata Sakhkhara digunakan dalam arti menundukkan sesuatu agar
mudah digunakan oleh pihak lain. Sesuatu yang ditundukkan Allah tidak
lagi memiliki pilihan , dan dengan demikian manusia yang mempelajari
dan mengetahui sifat-sifat sesuatu itu akan tenang menghadapinya karena
yang ditundukkan tidak akan membangkang10
.
8Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
9Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
10Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
7
4. Analisa kosa kata
Tema: ش عخ11
Ibrahim ayat ke 33
Kajian kata ش عخ pada surat Ibrahim ayat ke 33
Bacaan dalam tulisan
arab latin wasakhkhara
Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau
Arti kata ش عخ dan (ia) telah benar-benar memperjalankan
Jumlah pemakaian kata ش عخ dalam AlQuran dipakai sebanyak 11 kali
Kata ش عخ tersusun dari
kata dasar dengan suku
kata س خ ر
huruf pertama k1= dan huruf ,ش=huruf kedua k2 , ط
ketiga k3=س
Jumlah pemakaian pola
dasar ط ش سdalam
AlQuran
42 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 8 kali, dipakai kata kerja sebanyak 34
kali
Kajian kata ش عخ
ditinjau dari aspek
makna :
kata ر ini masuk dalam pola kata ke :1 وسخ
adapun untuk pola kata pertama seperti ini memiliki
makna:
.melakukan yaitu me –, me – kan, atau me – i.
bentuk ini merupakan bentuk dari kata dasar yang
dipakai dalam bahasa arab. serta yang dijadikan
rujukan dalam penyusunan urutan kata yang dipakai
pada kamus bahasa arab.
Kajian kata ش عخ
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata kerja : kata ش عخ merupakan bentuk kata
kerja.
dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk
lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan
bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan
formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk
dan formatnya tergantung juga pada pelakunya
2. imbuan : kata kerja ش عخ ini memiliki imbuan
wa ( ) yang berarti dan. imbuan wa ( ) ini
menyatakan tambahan kesetaraan dengan kata atau
frase sebelumnya.
11
http://quran.bblm.go.id
8
3. kata kerja bentuk lampau : kata ش عخ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan
pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan
pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak
dilakukan lagi.
4. kata kerja aktif : kata ش عخ ini tergolong kata
kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan
5. subyek pelaku : kata kerja ش عخ ini subyeknya
adalah orang ketiga laki-laki tunggal (dia).
Padanan kata yang sama seperti kata Rabba (mengatur). kata “Rabbil ’Alamin”
dalam surah Al-fatihah ayat 2
Terjemah : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Tafsir: Al-hamdu lillāhi (segala puji bagi Allah), yakni segala syukur
Kepunyaan Allah swt. dan Dia-lah Pemberi balasan kepada makhluk
yang memuji-Nya. Pendapat lain mengatakan, al-hamdu lillāhi berarti
segala syukur Kepunyaan Allah swt. atas Nikmat-nikmat-Nya yang
sempurna, yang telah Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya yang Dia
Tunjukkan pada keimanan. Dan ada pula yang berpendapat, al-hamdu
lillāhi adalah segala syukur, keesaan, dan keilahan adalah Kepunyaan
Allah yang tidak beranak, tidak bersekutu, serta tidak memiliki penolong
dan pembantu.
Rabbil ‘ālamīn (Rabb semesta alam), yakni Rabb semua yang bernyawa,
yang melata di muka bumi, dan Rabb segenap penghuni langit. Pendapat
lain mengatakan, rabbil `ālamīn adalah Tuhan segenap jin dan manusia.
Dan ada pula yang berpendapat, rabbil `ālamīn adalah Pencipta, Pemberi
rezeki, dan yang Mengubah-ubah seluruh makhluk dari suatu keadaan ke
keadaan yang lain.
Ayat ke 2 dari surah alfatihah ini menjelaskan tentang kekuasaan
Allah terhadap segala sesuatu. Seperti yang dituliskan H. Bey Arifin
dalam bukunya (Samudra Alfatihah), ia mengartikan (Rabbil „Alamin)
sebagai berikut:
Rabbil „Alamin berarti pencipta segala,
Rabbil „Alamin berarti pengatur segala,
Rabbil „Alamin berarti pemelihara segala,
Rabbil „Alamin berarti pengawas segala,
Rabbil „Alamin berarti pengembang-biak segala yang berkembang biak,
9
Rabbil „Alamin berarti pemberi hidup segala yang hidup,
Rabbil „Alamin berarti pusat kesadaran bagi segala makhluk yang
berakal,
Rabbil „Alamin berarti pemberi ilham dan wahyu bagi segala Nabi, Rasul
dan penemu-penemu pendapat baru
Rabbil „Alamin berarti Penggerak hati (muqallibul-qulub) bagi yang
segala bergerak hatinya untuk melakukan berbagai kebajikan dalam
hidup,
Rabbil „Alamin berarti Sumber segala kekuatan dan daya, serta yang
lain-lain lagi12
.
Pengertian-pengertian diatas menerangkan bahwa Allah-lah segala
pengatur, termasuk mengatur kehidupan dimuka bumi ini. Kaitannya
dengan kata Sakhkharah, bahwa telah ditundukkannya alam ini untuk
manusia karena memang Allah penguasa segala-galanya. Oleh sebab itu,
kiranya sebagai manusia mampu memanfaatkan segala ciptahan Allah
dalam segala bidang.
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Dari uraian diatas, maka diperolelah beberapa intisari serta
manfaatnya, bahwa Allah telah menundukkan alam raya ini untuk
dipergunakan manusia, disegala bidang. Baik dalam bidang teknologi,
pendidikan, ekonomi, kesehatan dll.
Pengolahan isi alam raya ini menghasilkan berbagai macam bentuk
teknologi mulai dari “tusuk gigi” sampai pada “pesawat terbang” yang
telah diolah sehingga mudah dipergunakan . Sebagai makhluk yang telah
Allah tundukkan alam semesta untuknya, maka kita sebagai makhluk
ciptaan Allah kiranya mampu memanfaatkan hasil olahan isi alam
semesta ini untuk dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. Selain itu, Allah juga menerangkan ayat-ayat yang terdapat
dalam jagad raya yang mewajibkan kita mensyukuri nikmat Allah dan
tetap mentaatinya13
.
Allahu a’lam
12
Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu. 13
Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur.
Semarang: Pustaka Riski Putra.
10
C. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalamQ.S al-Anfal (8): 51, Q.S
ar-Rum (30): 36 dan Q.S al-Hasyr (59): 18 yang menggunakan term
qaddamat
1. Ayat terjemah
a. Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36 (tidak ditemukan Asbanun-
Nuzulnya)
Terjemah: Dan apabila Kami Berikan sesuatu rahmat kepada manusia,
niscaya mereka gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka
ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri,
seketika itu mereka berputus asa.
b. Quran surat Al-Anfal 51 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)
Terjemah : Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.
Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,
c. Quran Surat Al-Hasyr ayat 18 (tidak ditemukan Asbanun-Nuzulnya)
Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
2. Tafsir Ayat
Quran surat Ar-Ruum ayat ke 36
Tafsir : Dan apabila Kami Merasakan suatu rahmat kepada manusia,
niscaya mereka bersukacita karenanya. Namun, apabila mereka ditimpa
suatu keburukan apa yang telah diperbuat tangan-tangan mereka sendiri,
11
tiba-tiba mereka pun berputus asa.
Wa idzā adzaqnan nāsa (dan apabila Kami Merasakan kepada manusia),
yakni apabila Kami Melimpahkan kepada orang-orang kafir Mekah.
Rahmatan (suatu rahmat), yakni suatu kenikmatan.
Farihū bihā (niscaya mereka bersukacita karenanya), yakni mereka
merasa bangga dengan kenikmatan itu tanpa mensyukurinya.
Wa iη tushibhum sayyi-atun (namun, apabila mereka ditimpa suatu
keburukan), yakni kesulitan, kesempitan, kekeringan, dan penyakit.
Bimā qaddamat (disebabkan apa yang telah diperbuat), yakni disebabkan
ulah.
Aidīhim (tangan-tangan mereka sendiri) dalam kemusyrikan.
Idzā hum yaqnathūn (tiba-tiba mereka pun berputus asa) dari Rahmat
Allah Ta„ala tanpa bersabar dalam menghadapinya14
.
Quran surat Al-Anfal 51
Tafsir : Yang demikian itu disebabkan oleh apa yang telah didatangkan
oleh tangan-tangan kalian sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya.
Dzālika (yang demikian itu), yakni azab itu.
Bimā qaddamat (disebabkan oleh apa yang telah didatangkan), yakni
yang telah diperbuat.
Aidīkum (oleh tangan-tangan kalian sendiri) bertalian dengan masalah
kemusyrikan.
Wa annallāha laisa bi zhallāmil lil ‘abīd (dan sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan Menzalimi Hamba-hamba-Nya), yakni tidak akan
menghukum mereka tanpa suatu dosa15
.
Quran Surat Al-Hasyr ayat 18
Tafsir : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada
Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk esok. Dan bertakwalah kalian kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.
Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman) kepada
Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Ittaqullāha (bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah kalian
takut kepada Allah Ta„ala.
Waltaηzhur nafsun (dan hendaklah setiap diri memperhatikan), yakni
setiap diri, baik yang taat maupun yang durhaka.
Mā qaddamat li ghadin (apa yang telah diperbuatnya untuk esok), yakni
apa yang telah dilakukannya untuk hari kiamat. Sebab, pada hari kiamat
ia hanya akan mendapatkan apa yang telah ia perbuat di dunia. Jika
perbuatannya baik, maka balasannya baik pula, dan jika perbuatannya
buruk, maka balasannya pun buruk pula.
Wattaqullāh (dan bertakwalah kalian kepada Allah), yakni hendaklah
kalian takut kepada Allah Ta„ala berkenaan dengan apa yang akan kalian
14
Elektronik Quran “Al-Kalam” 15
Elektronik Quran “Al-Kalam”
12
perbuat.
Innallāha khabīrum bimā ta‘malūn (sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kalian perbuat), yakni kebaikan dan keburukan
yang kalian perbuat16
.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
Al-Munawwir dalam kamus Arab-Indonesia mengartikan Qaddama
dengan arti mengedepankan17
. Kata taqaddimu/ dikedepankan digunakan
dalam arti amal-amal yang dilakukan untuk meraih manfaat dimasa
datang. Ini seperti hal-hal yang dikakukan terlebih dahulu guna
menyambut tamu sebelum kedatangannya18
.
Perintah memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok,
dipahami oleh Thabathabai sebagai perintah untuk melakukan evaluasi
terhadap amal-amal yang telah dilakukan19
. Dijelaskan juga dalam tafsir
Al-Maraghi yang dikarang oleh Ahmad Mustafa Al-Maraghi “kerjakanlah
apa yang diperintahkan-Nya, dan tinggalkan apa yang dilarang-Nya dan
yang dicegah-Nya (yaa ayyuhalladdzina aamanutaqullaha). Perhatikanlah
apa yang kamu kerjakan untuk akhiratmu dan bermanfaat bagimu pada
hari perhitungan dan pembalasan. Pada hari itu, setiap yang menyusui
meninggalkan susuannya, dan engkau melihat manusia mabuk padahal
sebenarnya meraka tidak mabuk, namun karena bingung terjadinya azab
Allah (waltandhur nafsummaaqaddamat ligadin)20
.
Penjelasan dari pakar tafsir diatas menjelaskan bahwa kita sebagai
hamba agar kiranya selalu waspada, menyiapkan masa depan agar
tantangan masa depan mampu kita hadapi.
16
Elektronik Quran “Al-Kalam” 17
Elektronik Quran “Al-Kalam” 18
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati. 19
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati. 20
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
13
4. Analisa kosa kata
Tema = ذ لذ21
Ar-Ruum ayat ke 36
Kajian kata ذ pada surat Ar-Ruum ayat ke 36 لذ
Bacaan dalam tulisan
arab latin qaddamat
Jenis kata kata kerja aktif bentuk lampau
Arti kata ذ telah benar-benar menyediakan/meneguhkan (ia) لذ
Jumlah pemakaian kata ذ dalam AlQuran dipakai sebanyak 14 kali لذ
Kata ذ tersusun dari لذ
kata dasar dengan suku
kata ق د م
huruf pertama k1= dan huruf ,د=huruf kedua k2 , ق
ketiga k3=
Jumlah pemakaian pola
dasar ق دdalam
AlQuran
48 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 12 kali, dipakai kata kerja sebanyak 36
kali
Kajian kata ذ لذ
ditinjau dari aspek
makna :
kata قذمت ini masuk dalam pola kata ke :2
adapun makna dari polakata kedua ini adalah
1. sangat,
2. menghabisi,
3. menyelesaikan secara tuntas terhadap suatu
pekerjaan
4 menjadi kata kausatif (menyebabkan melakukan),
contoh arti tahu berubah menjadi tahu. membawa
berubah menjadi membebani
5 kata kerja instranmsitif berubah menjadi transitif
contoh gembira menjadi mengembirakan
6 arti instensif, memecah menjadi memecahkan
sampai berkeping-keping
Kajian kata ذ لذ
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata kerja : kata ذ merupakan bentuk kata لذ
kerja.
dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk
lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan
bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan
21
http://quran.bblm.go.id
14
formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk
dan formatnya tergantung juga pada pelakunya
2. kata kerja bentuk lampau : kata ذ لذmerupakan bentuk kata kerja yang menerangkan
pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan
pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak
dilakukan lagi.
3. kata kerja aktif : kata ذ ini tergolong kata لذ
kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan
4. subyek pelaku : kata kerja ذ ini subyek لذ
pelakunya adalah seorang perempuan.
Padanan kata yang sama seperti kata Hadzaru (bersiap-siap). Kata
“Hidzrakum” dalam surah An-Nisa ayat 71
Terjemah : Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian,
dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau
majulah bersama-sama.
Tafsir: Yā ayyuhal ladzīna āmanū (wahai orang-orang yang beriman)
kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Khudzū hidzrakum (bersiap siagalah kalian) menghadapi musuh kalian,
dan janganlah kalian berangkat dalam keadaan tercerai-berai.
Faη firū (dan majulah [ke medan pertempuran]), yakni berangkatlah
kalian.
Tsubātin (berkelompok-kelompok), yakni berkelompok-kelompok,
pasukan demi pasukan.
Awiηfirū jamī‘ā (atau majulah bersama-sama), yakni berangkatlah kalian
semua bersama nabi kalian.
Kata Hizdrakum dalam surah An-Nisa ayat 71 memberitahukan pada
orang-orang yang beriman agar kitranya selalu siap dalam menghadapi
perang, namun jika kita tarik dalam kondisi sekarang ini dan dikaitkan
dengan teknologi dan pendidikan, potongan ayat diatas dapat kita pahami
tentang mempersiapkan segala sesuatunya dalam menmghadapi tantangan
yang akan dihadapi kedepan oleh seorang pendidik.
Sebagai pendidik, hendaknya mempersiaapkan bekal dalam peroses
pembelajaran. Utamanya, dalam menghadapi era yang semakin canggih
dengan memanfaatkan teknologi-teknologi hasil olahan dari alam raya
ini.
15
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Setelah menganalisa tafsir ayat diatas hingga pada analisa kata,
intisari yang dapat kisimpulkan bahwa, sebagai makhluk Tuhan agar
kiranya selalu mempersiapkan bekal, baik untuk hari esok didunia,
maupun nanti di akhirat kelak.
Adapun manfaatnya setelah kita mengkaji beberapa potongan ayat
adalah jika kita mampu memanage hari esok, maka kemudahanlah yang
akan kita raih dan bahkan tidak akan mendapat kendala. Kaitannya
terhadap teknologi pendidikan, bahwasanya sebagai seorang pendidik
haruslah selalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi
anak didiknya dihari-hari kedepan. Boleh jadi yang dimaksud adalah
mempersiapkan RPP, persentasi, dll, mempersiapkan ini pastilah
memerlukan suatu alat bantu untuk menyimpan pesiapan, apakah itu
kertas atau notebook yang tidak lain adalah merupakan produk-produk
teknologi.
Allahu a’lam
D. Konsep dasar pemanfaatan teknologi dalam Q.S al-a’raf (7): 204 yang
menggunakan term istamaa
1. Ayat terjemah
a. Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204 (Asbabun-Nuzulnya: Abu
huraira ra. menjelaskan bahwa pada suatu-waktu, orang-orang
yang melakukan shalat di belakang Rasulullah saw. Terbiasa
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara keras dan nyaring.
Maka ayat ini diturunkan sebagai perintah agar selalu mendengarkan
dan memerhatikan bacaan imam saat sedang shalat berjamaah. Bagi
ma‟mum, diperintahkan membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan suara
volume yang pelan dan tidak nyaring. (HR.Ibnu Abi Hatim. Lihat
Ibnu Katsir: 2/371-372) 22
.
22
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
16
Terjemah : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dan
diamlah, agar kamu mendapat rahmat.**
**Jika dibacakan al-Quran kita diwajibkan mendengar dan
memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam shalat maupun di luar
shalat, kecuali dalam shalat berjamaah, makmum boleh membaca surat
al-Fatihah sendiri atau mendengarkan saja ketika imam membaca
ayat-ayat al-Quran.
2. Tafsir ayat
Quran Surat Al-a‟ raf ayat 204
Tafsir : Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dengan baik
dan perhatikanlah dengan tenang supaya kalian mendapat rahmat.
Wa idzā quri-al qur-ānu (dan apabila dibacakan al-Quran) pada shalat
wajib.
Fastami‘ū lahū (maka dengarkanlah dengan baik), yakni dengarkanlah
bacaannya.
Wa aηshitū (dan perhatikanlah dengan tenang) bacaannya.
La‘allakum turhamūn (supaya kalian mendapat rahmat), yakni supaya
kalian mendapat rahmat dan tidak ditimpa azab23
.
3. Analisa teori-teori studi tafsir
M. Quraish Syihab dalam tafsir Al-misbah menafsirkan surah
Al-A‟raf ayat 204
“ ayat ini termasuk bagian yang diperintahkan kepada Nabi saw.
Untuk beliau sampaikan karena itu ia dimulai dangan kata dan,
yakni dan sampaikan juga apabila dibacakan Al-Quran maka
dengarkanlah ia dengan tekun… dapat juga dikatakan bahwa ayat
yang lalu berbicara tentang fungsi dan keistimewaan Al-Quran
serta rahmat yang dikandungnya. Karena itu sangat wajar jika
ayat ini memerintahkan agar percaya dan mengagungkan wahyu
ilahi dank arena itu apabila dibacakan Al-Quran oleh siapapun,
maka bersopan santunlah terhadapnya karena ia merupakan
firman-firman Allah serta petunjuk untuk kamu semua dan karena
itu pula dengarkanlah ia dengan tekun lagi bersungguh-sungguh,
dan perhatikanlah dengan tenang tuntunan-tuntunannya agar
kamu mendapat rahmat24
.
Demikian yang telah tafsirkan oleh M. Quraish Shihab tentang
surah Ar-A‟raf, jika kembali kita telaah, maka kesimpulan bahwasanya
23
Elektronik Quran “Al-Kalam” 24
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
17
jika kita sebagai makhluk mendengarkan Alquran, maka dengarkanlah,
tidak dijelaskan bahwa jika yang membacanya hanya sosok manusia,
namun jika kita mendengarkannya dari alat apapun (teknologi).
Apakah berupa rekaman kaset yang diputar di mesjid, yang
didengarkan lewat radio, atau yang didengarkan lewat ponsel..
4. Analisa kosa kata
Tema = ؼا اعز25
Al-A'raaf ayat ke 204
Kajian kata ؼا pada surat Al-A'raaf ayat ke 204 فبعز
Bacaan dalam tulisan arab
latin fa(i)stami'û
Jenis kata kata perintah atau kata seru
Arti kata ؼا maka dengarkanlah فبعز
Jumlah pemakaian kata ؼا dalam AlQuran dipakai sebanyak 2 فبعز
kali
Kata ؼا tersusun dari فبعز
kata dasar dengan suku kata س م ع
huruf pertama k1= huruf kedua k2=, dan huruf , ط
ketiga k3=ع
Jumlah pemakaian pola
dasar ط عdalam AlQuran
184 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda
sebanyak 77 kali, dipakai kata kerja sebanyak
107 kali
Kajian kata ؼا فبعز
ditinjau dari aspek makna :
kata فاس تمعوا ini masuk dalam pola kata ke :8
adapun makna dari pola kata kedelapan adalah :
1. sungguh-sungguh,
2. menjadi
Kajian kata ؼا فبعز
ditinjau dari aspek
tatabahasa :
1. kata seru atau kata perintah : kata ؼا فبعز
ini tergolong kata seru atau kata perintah.
adapun yang dimaksud kata seru adalah kata
anjuran, sedangkan yang dimaksud dengan kata
perintah yaitu kata yang digunakan untuk
25
http://quran.bblm.go.id
18
meminta melakukan sesuatu atau menyuruh
untuk melakukan sesuatu (kata perintah).
2. imbuan : kata ؼا ) ini memiliki imbuan fa فبعز
ini memberikan makna maka (ف ) imbuan fa ,(ف
atau lalu.
3. kata seru / perintah : kata ؼا ini فبعز
merupakan bentuk dari kata seru atau kata
perintah. kata ini selain digunakan sebagai kata
seru, kata ini juga sering digunakan sebagai kata
anjuran.
4. pelaku yang diperintah : kata ؼا ini فبعز
masuk dalam kelompok kata perintah yang
digunakan untuk menerangkan perintah atau
kata seru yang ditujukan kepada orang kedua
jamak (kalian)
Padanan kata yang sama seperti Undzhuru (perhatikanlah) seperti
yang terdapat pada surah Al-An‟am ayat 11.
Terjemah : Katakanlah, “Berjalanlah kalian di muka bumi, kemudian
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
Tafsir: Qul (katakanlah), hai Muhammad kepada penduduk Mekah.
Sīrū (“Berjalanlah kalian), yakni bepergianlah kalian.
Fil ardli tsummaηzhurū (di muka bumi, kemudian perhatikanlah), yakni
renungkanlah.
Kaifa kāna ‘āqibatul mukadz-dzibīn (bagaimana kesudahan orang-orang
yang mendustakan itu”), yakni bagaimana jadinya akhir perkara
orang-orang yang mendustakan Allah Ta„ala dan Rasul-Nya.
Kata Undzhuru yang diartikan “memperhatikan” (melihat/
memandang) dalam ayat diatas, ibnu Abbas memaparkan tentang
asbanunnuzul ayat ini turun yang dimulai dari ayat 4 sampai ayat 11
menjelaskan tentang bahwa, ayat ini turun sehubungan dengan kebiasaan
orang-orang musyrik yang terbiasa mengingkari ajaran Rasulullah saw.
Juga sebagai penegas tentang masalah yang menyebabkan mereka
19
melakukan kekafiran dan ancaman terhadap mereka (HR. Ibnu Abi
Hatim)26
.
Undzhuru kaitannya dengan kata Istami’u sama-sama memberikan
penegasan. Yang satu menegaskan tentang dengarkan apa yang
dibacakan, yang satunya lagi menegaskan tentang perhatikan apa yang
diperbuat. Kata Undzhuru disini, jika diaartikan dengan kata
“perhatikan”, maka kaitannya dengan pendidikan kita adalah lihatlah apa
yang telah dahulu yang terjadi sehingga dapat menjadi pembelajartan
atau bahan koreksi untuk hari-hari kedepan.
Allahu a’lam
5. Intisari dan manfaat yang diperoleh
Setelah mencoba menganalisis tafsir yang dikemukakan oleh M.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, intisari yang dapat diperoleh
adalah berupa pengetahuan bahwasanya jika kita mendengarkan
Al-Quran dari alat elektronik apapun, maka kita sebagai orang mu‟min
haruslah mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan tekun.
Selanjutnya pada padanan kata yang mempunyai kekuatan yang
sama yakni Undzhuru bahwa agar kiranya memperhatikan sejarah atau
apa yang dapat dipetik dari kejadian sebelumnya. Dalam peroses
pembelajaran, agar maksimal pembelajaran kedepan, dapat
memperhatikan atau mengambil pelajaran dari kekeliruan-kekeliruan
atau hal-hal yang sifatnya kurang baik sebelumnya untuk diperbaiki.
26
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul
& Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan singkat makalah ini, bahwa Allah telah menjelaskan
dalam Al-Quran tentang ditundukkannya alam semesta dan tidak akan berani
untuk membangkang pada Allah, agar dapat dimanfaatkan manusia dan
digunakan dijalan yang benar sehingga manfaatnya sampai juga di akhirat.
Dalam dunia pendidikan, agar kiranya mampu menggunakan alam semesta
(yang telah diolah “teknologi”) sebagai sarana prasarana penunjang
percepatan proses belajar. Juga Al-Quran memberitahukan pada manusia agar
selalu siap menghadapi tantangan kedepan, mampu berinovasi, kratif
sehingga pada akhirnya tidak takut menghadapi zaman yang akan datang.
Maka ditarik beberapa kesimpulan tentang teknologi dalam Al-quran sebagai
berikut:
1. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Sakhkharah, memberitahukan manusia agar menggunakan
fasilitas-fasilitas yang telah Allah tundukkan sehingga dapat kita
gunakan sebagai sarana dan prasarana penunjang percepatan
pembelajaran
2. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Qaddamat, memberitahukan manusia agar mempersiapkan
bekal, apakah bekal dalam bidang pendidikan atau yang lainnya.
Sehingga dalam menghadapi tantangan kedepan, manusia siap
menghadapi tantangan, karena telah membekali dirinya dengan
persiapan-persiapan yang matang.
3. Konsep pemanfaatan teknologi dalam Al-quran yang menggunakan
term Istamaa, memberitahukan manusia agar tidak terkungkung
dalam melakukan peroses pentransferan pengetahuan, sehingga dapat
menggunakan media-media sebagai partner dalam peroses
pembelajaran.
21
4. Manusia harus selalu mensyukuri nikmat Allah dan tetap
mentaati-Nya atas apa yang telah dianugrahkan-Nya.
B. Saran
1. Sebagai pendidik, agar kiranya selalu menemukan cara atau jalan
keluar dari permasalahan yang ditemukan dengan memanfaatkan
fasilitas yang telah Allah sediakan
2. Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah
22
Daftar pustaka
Al-Quran dan Terjemahannya
Arifin Bey H. 1976. Samudra Al-Fatihah. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Bisri Adib KH., Munawir A. Fatah KH. 1999. Kamus Indonesia-Arab
Arab-Indonesia Al-Bisri. Surabaya: Pustaka Progresif.
Elektronik KBBI
Elektronik Quran “Al-Kalam”
Fauziah lilies RA. 2007. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Malang: Tiga Serangkai
Hatta Ahmad DR. MA.2010. Tafsir Quran Per-Kata Dilengkapi dengan Asbabun
Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
http://quran.bblm.go.id
Muhammad Hasbi Teungku Ash-Shiddieeqy.2000. Tafsir Al-Quranul Majid
An-Nuur. Semarang: Pustaka Riski Putra
Mustafa Al-Maraghi Ahmad. 1993. Tafsir Al-MAraghi.Semarang: Toha Putra
Sayyid Abdullah Allamah bin Alwi Al-haddad. 2011. Agar Iman Senantiasa
Meningkat.Jakarta: Hikmah
Shihab Quraish M. 2007. Tafsir Al-Misbah, Pesan dan Kesan Keserasian
Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.
25
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar س خ ر )
ارا ا Ash-Shaafaat 14 ٠غزغخش آ٠خ سأ ٠غزغخش
ب ٠بأ٠ ا از٠ ٠غخش ل آ ل Al-Hujuraat 11 ل ٠غخش
٠غخش ا از٠ آ از٠ Al-Baqarah 212 ارما ٠غخش
ػدجذ ث ٠غخش Ash-Shaafaat 12
شب عخ غ د دجبي دا ا اط١ش ٠غجس وب ١ Al-Anbiyaa' 79 فبػ شب عخ
ث ؼشػ ػ اعز ش ا عخ ظ Arraad 2 اش ش عخ
فؤخشج ث شاد ش ى سصل ب اث عخ ه ى ف Ibrahim 32 ا
جسش ف زدش ش ا ش ثؤ عخ بس ى Ibrahim 32 األ
ش عخ بس ا١ ى ا Ibrahim 33
ش عخ ظ ى ش اش م ا Ibrahim 33 دآئج١
ش عخ ى بس ا١ ا ظ اش ش م ا د ا شاد غخ
ش An-Nahl 12 ثؤ
ئ ز عؤ اد خك ب األسض اغ ش عخ ظ اش
ش م ا Al-Ankabuut 61
ح ٠ بس ف ا ش ا١ عخ ظ ش اش م ا Luqman 29
ش عخ ظ ش اش م ا ٠دش و ألخ غ Faathir 13
ش عخ ظ ش اش م ا ٠دش و ألخ غ Az-Zumar 5
ش عخ ب ى اد ف ب ب اغ ١ؼ ب األسض ف خ Al-Jaatsiyah 13
غخش فبب ى ب و Huud 38 رغخش رغخش
عخشا ب رغخشا ا لبي Huud 38 رغخشا
سفؼب ق ثؼع ١زخز دسخبد ثؼط ف ب ثؼع ثؼع
Az-Zukhruf 32 عخش٠ب عخش٠ب
زز عخش٠ب فبرخزر و روش أغ
Al-Mu'minuun
عخش٠ب 110
عخش٠ب أرخزب صاغذ أ Shaad 63 األثصبس ػ
ه وز شب بعخ ى ؼى Al-Hajj 36 رشىش ب شب عخ
شب اب دجبي عخ ؼ ا ٠غجس ؼش ششاق ثب ال Shaad 18 شب عخ
ى ٠ب ازم ى ه ب وز ش عخ Al-Hajj 37 ى ب ش عخ
ب ش عخ ١خ ١بي عجغ ػ١ ب ث ب أ٠ب Al-Haaqqah 7 زغ
ش از جسش عخ زؤوا ا ب An-Nahl 14 غش٠ب س ش عخ
رش أ أ ش الل ب ى عخ Al-Hajj 65 األسض ف
ا أ رش أ ش الل Luqman 20 ى عخ
ارا ٠ز اعز رما ػ١ ش از عجسب Az-Zukhruf 13 ب عخ
ش از الل عخ جسش ى ا ه زدش ف ا ش ف١ Al-Jaatsiyah 12 ثؤ
فسبق عخشا ثبز٠ ب ا وب ضإ ث Al-An'aam 10 ٠غز عخشا
عخشا ب رغخشا ا لبي Huud 38
فسبق عخشا ثبز٠ ب وبا ضإ ث Al-Anbiyaa' 41 ٠غز
26
ف١غخش الل عخش At-Taubah 79
غخش فبب ى ب رغخش و Huud 38 غخش
ش عخ ى بس ا١ ا ظ اش ش م ا د ا شاد غخ
ش An-Nahl 12 ثؤ غخ شاد
ظ اش ش م ا اد شاد غخ ش Al-A'raaf 54 ثؤ شاد غخ
ا أ شاد اط١ش ا ٠ش غخ ف بء خ An-Nahl 79 اغ
ف١غخش الل عخش At-Taubah 79 ف١غخش
شب ٠ر فغخ ش ردش اش شب Shaad 36 أصبة ز١ث سخبء ثؤ فغخ
ا وذ Az-Zumar 56 اغبخش٠ اغبخش٠
رصش٠ف ٠بذ اغسبة اش ش غخ ا بء ث١ األسض اغ Al-Baqarah 164 ش غخ ا
27
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar ق د م )
شبء ى أ ٠زمذ ش أ Al-Muddaththir 37 ٠زؤخ ٠زمذ
خبء فبرا ل عبػخ ٠غزؤخش ل أخ Al-A'raaf 34 ٠غزمذ ٠غزمذ
خبء ارا ل عبػخ ٠غزؤخش فل أخ Yunus 49 ٠غزمذ
خبء فبرا ل عبػخ ٠غزؤخش ل أخ An-Nahl 61 ٠غزمذ
٠مذ ل خ ٠ م١ب Huud 98 ا ٠مذ
ب لذ ب ا ا ػ ب Al-Furqon 23 ػ لذ
أ ا شئز لذ Al-Baqarah 223 ألفغى ا لذ
٠ؼشف دش ا ب اص ف١ئخز ثغ١ ثب األلذا Ar-Rahman 41 األلذا
ب ا Al-Baqarah 110 خ١ش ألفغىرمذ ا رمذ
ب ٠بأ٠ ا از٠ ا ل آ رمذ ٠ذ ث١ الل سع Al-Hujuraat 1
أأشفم ا أ ز رمذ ث١ ٠ذ او Al-Mujaadilah 13 صذلبد د
ب ا ألفغىرمذ ػذ ردذ خ١ش Al-Muzzammil 20 الل
رغزؤخش ل ٠ ل عبػخ ػ Saba' 30 رغزمذ رغزمذ
ه ١غفش ب الل رمذ ب رجه ش Al-Fath 2 رؤخ رمذ
ار زذا ٠ ث افه زا فغ١م Al-Ahqaaf 11 لذ٠ لذ٠
ىزت ب ا لذ آثبس و ء ا YaaSiin 12 ش لذ
أز ز مشاس فجئظ بلذ Shaad 60 ا ز لذ
ب ٠ؤو ز لذ ١ل ال ب ل ر Yusuf 48 سص ز لذ
لذ ذ ػ١ذ ا١ىلذ Qaaf 28 ثب ذ لذ
ذ ٠ب١ز ٠مي Al-Fajr 24 س١برلذ
ب ذ ث لذ Al-Baqarah 95 أ٠ذ٠ ذ لذ
ه ب ر ذ ث لذ Ali-Imran 182 أ٠ذ٠ى
ارا فى١ف ص١جخ أصبثز ب ذ ث لذ An-Nisa 62 أ٠ذ٠
ب جئظ ذ لذ Al-Maidah 80 أفغ
ه ب ر ذ ث لذ Al-Anfaal 51 أ٠ذ٠ى
ب فؤػشض ػ غ ب ذ Al-Kahfi 57 ٠ذا لذ
ه ب ر ذ ث Al-Hajj 10 ٠ذان لذ
ل أ ص١جخ رص١ج ب ذ ث لذ Al-Qashash 47 أ٠ذ٠
ا ب ع١ئخ رصج ذ ث لذ ارا أ٠ذ٠ Ar-Ruum 36 ٠مط
ا ب ع١ئخ رصج ذ ث لذ أ٠ذ٠ فب غب Asy-Syuura 48 وفس ال
زظش ب فظ ذ Al-Hasyr 18 غذ لذ
ل ب أثذ ا ٠ز ذ ث لذ Al-Jumu'ah 7 أ٠ذ٠
ش ٠ظش ب ء ا ذ An-Naba 40 ٠ذا لذ
ذ ب فظ ػ ذ شد لذ أخ Al-Infitaar 5
ب لبا سث Shaad 61 بلذ لذ
٠جؤ غب ئز ال ب ٠ ث ش لذ أخ Al-Qiyaamah 13
28
ل رزخزا بى دخل أ٠ ى ب ثؼذ لذ فزضي ث١ An-Nahl 94 ثجر لذ
أ ػذ صذق لذ Yunus 2 سث لذ
ب ٠بأ٠ ا از٠ عي بخ١ز ارا آ ا اش فمذ ث١ Al-Mujaadilah 12 ٠ذ ا فمذ
د ظ ا ال ب ب رسذ دؼ ١ىبألذا ١ ب Fush-Shilat 29 األعف ألذا
ثجذ ب اصشبألذا ػ م ا ىبفش٠ Al-Baqarah 250 ا ب ألذا
ثجذ ب ػ اصشبألذا م ىبفش٠ ا Ali-Imran 147 ا
ب ٠بأ٠ ا از٠ رصشا ا آ الل ٠ثجذ ٠صشو ى Muhammad 7 ألذا ى ألذا
ه ف اه بلل ر لبا ظل مذ٠ Yusuf 95 ا مذ٠ ا
ش م ا بصي لذسب ػبد زز ؼشخ وب مذ٠ YaaSiin 39 ا
مذ ب غزمذ ػ ا ى مذ ب غزؤخش ػ غزمذ Al-Hijr 24 ا ا
٠ثجذ ث Al-Anfaal 11 األلذا األلذا
أز آثبإو Asy-Syu'araa' 76 األلذ األلذ
29
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya (kata dasar س م ع )
ا غ الل ٠غ غ Faathir 22 ٠شبء ٠غ
ؼ غ أفؤذ ا١ه ٠غز رغ Yunus 42 اص ؼ ٠غز
أ س ب ػ ث ؼ ٠غز Al-Isra 47 ث
ار ؼ ار ا١ه ٠غز Al-Isra 47 د
از٠ ؼ ي ٠غز م ف ا Az-Zumar 18 أزغ ١زجؼ
ار ا ا١ه صشفب فش د ا ؼ ٠غز مشآ Al-Ahqaaf 29 ا
أ ع ؼ ٠غز ١ؤد ف١ ف ؼ غز طب ثغ ج١ Ath-Thuur 38
غ Al-An'aam 25 ا١ه ٠غز غ ٠غز
غ خشخا ارا زز ا١ه ٠غز Muhammad 16 ػذن
غ ف ٠غز بث ب ٠دذ ا٢ صذ ا ش غ Al-Jinn 9 س ٠غز
ل ؼ ل ا٠غ األػ ا ٠مزف Ash-Shaafaat 8 خبت و ؼ ٠غ
لبي ؼى ار ٠غ Asy-Syu'araa' 72 رذػ ؼى ٠غ
لذ فش٠ك وب ؼ ٠غ Al-Baqarah 75 الل ول ؼ ٠غ
ب ٠غزد١ت ا از٠ ؼ Al-An'aam 36 ٠غ
طجغ ػ لث ل ف ؼ Al-A'raaf 100 ٠غ
ل آرا ؼ ب٠غ Al-A'raaf 179 ث
أ آرا ؼ ب٠غ Al-A'raaf 195 ث
ل رىا ؼب لبا وبز٠ ع ل ؼ Al-Anfaal 21 ٠غ
بس ا ا جصش ه ف ا ٠٢بد ر م ؼ Yunus 67 ٠غ
ه ف ا ٠٢خ ر م ؼ An-Nahl 65 ٠غ
ل ؼ ب٠غ ا ف١ ب ال غ Maryam 62 عل
ب صف١ش ف١ ب ل ف١ ؼ Al-Anbiyaa' 100 ٠غ
ل ؼ ب٠غ زغ١غ ب ف ذ اشز أفغ ذ Al-Anbiyaa' 102 خب
ب ٠ؼم ث أ آرا ؼ ب٠غ ب ث ل فب Al-Hajj 46 األثصبس رؼ
رسغت أ أ أوثش ؼ ٠غ أ Al-Furqon 44 ٠ؼم
ه ف ا ٠٢بد ر م ؼ Ar-Ruum 23 ٠غ
ه ف ا أفل ٠٢بد ر ؼ As-Sajdah 26 ٠غ
ا ا ثش١ش ز٠ش فؤػشض أوثش ل ف ؼ Fush-Shilat 4 ٠غ
٠ ؼ ١سخ ٠غ سك اص ه ثب ر خشج ٠ Qaaf 42 ا
ل ؼ ب٠غ ا ف١ ل غ ب Al-Waqii'a 25 رؤث١
ل ؼ ب٠غ ا ف١ ل غ An-Naba 35 وزاث ب
ا ذ ا رذػ ؼا ل ا Al-A'raaf 198 ٠غ ؼا ٠غ
ا ؼا ل رذػ ٠غ Faathir 14 دػبءو
ب غ ل ث ذاء دػبء ال ٠غ Al-Baqarah 171 غ ٠غ
غ ل ل ٠غ ل ٠جصش Maryam 42 ش١ئ ب ػه ٠غ
ل غ ٠غ ب ارا اذػبء اص Al-Anbiyaa' 45 ٠زس
غ آ٠بد ٠غ رز الل Al-Jaatsiyah 8 ػ١
رشزى ا الل الل غ ب٠غ سو Al-Mujaadilah 1 رسب
30
وؤ ب ؼ ٠غ ف وؤ ا أر١ لش Luqman 7 ب ؼ ٠غ
ا ٠صش ث غزىجش وؤ ب ؼ ش ٠غ ثؼزاة فجش ١ Al-Jaatsiyah 8 أ
غ زز ٠غ At-Taubah 6 الل ول غ ٠غ
أـئه ػ الل غجغ از٠ لث ؼ ع أثصبس An-Nahl 108 ؼ ع
ب ؼب أثصشب سث ع فبسخؼب ب ؼ س اب صب ل As-Sajdah 12 ؼب ع
ؼ زغ ىزبة أرا از٠ ا ى Ali-Imran 186 لج ؼ زغ
أثصش غ ث أع ب د Al-Kahfi 26 غ أع
غ اعز بد ٠بد ٠ ا ىب Qaaf 41 لش٠ت غ اعز
ؼا اع ؼب لبا ػص١ب ع Al-Baqarah 93 ؼا اع
ؼا اع ىبفش٠ ػزاة ١ Al-Baqarah 104 أ
ارما ؼا الل اع الل ذ ل ٠ م ا فبعم١ Al-Maidah 108 ا
فبرما ب الل ؼا اعزطؼز اع أغ١ؼا أفما ا خ١ش
فغى At-Taghaabun 16 أل ؼا اع
غ اع اظشب ا ىب خ١ش أل An-Nisa 46 غ اع
٠م ؼب ػص١ب ع غ اع غ غ١ش غ An-Nisa 46
ث فش٠م١ ا وبألػ األص جص١ش ا ١غ اغ Huud 24 ١غ اغ
ؼ غ أفؤذ ا١ه ٠غز رغ غ Yunus 42 اص رغ
غ ل اه ررغ An-Naml 80 ا
ل غ رغ ا ارا اذػبء اص ذثش٠ An-Naml 80
غ ا ال رغ ثآ٠برب ٠ئ ف غ An-Naml 81
ل غ رغ ا ارا اذػبء اص ذثش٠ Ar-Ruum 52
غ ل فبه ررغ Ar-Ruum 52 ا
غ ا ال رغ ثآ٠برب ٠ئ ف غ Ar-Ruum 53
غ أفؤذ رغ اص ذ أ ر ؼ Az-Zukhruf 40 ا
لبي أل ز ؼ Asy-Syu'araa' 25 رغز ؼ رغز
ل ا ر ػ أز ؼ Al-Anfaal 20 رغ ؼ رغ
غ١ش ا أفل ثع١بء ٠ؤر١ى الل ؼ Al-Qashash 71 رغ
لبي ؼا ل شاوف از٠ زارغ مشآ ؼا Fush-Shilat 26 ا رغ
رسظ أزذ غ أ رغ ا Maryam 98 سوض غ رغ
خشؼذ اد األص ز غ فل ش ب ال رغ غ Thaahaa 108
غ ل برغ Al-Ghaashiyah 11 لغ١خ ف١
ا غ ٠ما رغ م غذح خشت وؤ Al-Munaafiquun 4 غ رغ
١غ الل ا ع ١ Al-Baqarah 181 ػ ١غ ع
الل ١غ ع ١ Al-Baqarah 224 ػ
١غ الل فب ع ١ Al-Baqarah 227 ػ
ا اػ ١غ الل أ ع ١ Al-Baqarah 244 ػ
ل ب افصب الل ١غ ع ١ Al-Baqarah 256 ػ
الل ١غ ع ١ Ali-Imran 34 ػ
ء رج ١ ئ مبػذ ا مزبي الل ١غ ع ١ Ali-Imran 121 ػ
١غ ا ثبلل فبعزؼز ع ١ Al-A'raaf 200 ػ
31
١غ الل ا ع ١ Al-Anfaal 17 ػ
أ ١غ الل ع ١ Al-Anfaal 53 ػ
الل ١غ ع ١ At-Taubah 98 ػ
الل ١غ ع ١ At-Taubah 103 ػ
أ ١غ الل Al-Hajj 61 ثص١ش ع
ا ١غ الل Al-Hajj 75 ثص١ش ع
ى الل ٠ضو ٠شبء الل ١غ ع ١ An-Nuur 21 ػ
أ خ١ش ٠غزؼفف الل ١غ ع ١ An-Nuur 60 ػ
ا ١غ الل Luqman 28 ثص١ش ع
١غ ا Saba' 50 لش٠ت ع
ارما الل ا ١غ الل ع ١ Al-Hujuraat 1 ػ
ا ١غ الل Al-Mujaadilah 1 ثص١ش ع
١غ اه Ali-Imran 38 اذػبءع ١غ ع
الل ا ١ؼ ب وب اع An-Nisa 58 ثص١ش ١ؼ ب ع
وب ١ؼ ب الل اع An-Nisa 134 ثص١ش
ال ظ وب ١ؼ ب الل بع ١ An-Nisa 148 ػ
١ ب جز ١ؼ ب فدؼ اث ع Al-Insaan 2 ص١ش
وبا ل ؼ ب ٠غزط١ؼ Al-Kahfi 101 ع ؼ ب ع
ؼى ل ع ل أثصبسو Fush-Shilat 22 خدو ؼى ع
ؼ ع أثصبس خد ب وبا ث Fush-Shilat 20 ٠ؼ ؼ ع
ب أغ ف ػ ؼ ل ع Al-Ahqaaf 26 أثصبس
ػ ؼ ػع ح أثصبس Al-Baqarah 7 غشب ؼ ع
خز ػ ؼ ع ج ل ح ثصش ػ خؼ Al-Jaatsiyah 23 غشب ؼ ع
ب خؼ ؼ ب اع أثصبس أفئذح Al-Ahqaaf 26 ؼ ب ع
أسأ ل ٠ز الل أخز ا ؼى أثصبسوع Al-An'aam 46 ؼى ع
بدا از٠ بػ ىزة ع بػ ع م Al-Maidah 41 آخش٠ بػ ع
بدا از٠ بػ ىزة ع بػ ع م Al-Maidah 41 آخش٠
بػ ىزة ع فبزى خآإن فب غسذ أوب Al-Maidah 42 ث١
ظؼا أل خلى فزخ ٠جغى ا ف١ى بػ ع At-Taubah 47
ارا ؼا بع عي ا ضي أ Al-Maidah 83 اش ؼا ع
ارا سأر ىب ؼا ثؼ١ذ بع ا رغ١ظ ب صف١ش Al-Furqon 12
ار ؼا ا ع أػشظا اغ Al-Qashash 55 ػ
ؼا بع اعزدبثا Faathir 14 ى
ب ؼا وش ع ٠م از ا د Al-Qalam 51
ل ار ؼز ع ظ ئ بد ا ئ ا ا ثؤفغ An-Nuur 12 خ١ش ؼ ع ز
ل ار ؼز زع ب ل ب ٠ى An-Nuur 16 ؼز ع
ارا أ ؼز ب ٠ىفش الل آ٠بد ع ضأ ث ٠غز ب An-Nisa 140 ث ؼز ع
ؼا اع ؼب لبا ػص١بع Al-Baqarah 93 ؼب ع
لبا ؼب أغؼبع Al-Baqarah 285 غفشاه
32
ب ث ب س ؼب ا بد٠ بع ٠بد ب Ali-Imran 193 ل٠
٠م ؼب ػص١بع غ اع غ غ١ش غ An-Nisa 46
ؼب لبا أ أغؼبع An-Nisa 46
ار ز ؼب ل أغؼبع ارما Al-Maidah 7 الل
ل رىا ؼب لبا وبز٠ ع ل ؼ Al-Anfaal 21 ٠غ
ارا رز ؼب لذ لبا آ٠برب ػ١ Al-Anfaal 31 ع
ؼب لبا فز ع ٠مبي ٠زوش ١ Al-Anbiyaa' 60 اثشا
ب ؼب زاع آثبئب ف ث ١ Al-Mu'minuun 24 األ
١سى ؼب ٠ما أ ث١ أغؼبع ئه أ س ف An-Nuur 51 ا
ب ؼب زاع آثبئب ف ث األ ١ Al-Qashash 36
ب ؼب زاع Shaad 7 ف ث
ب لبا ؼب اب ٠بل أضي وزبث بع ع ثؼذ Al-Ahqaaf 30
ؼب اب فمبا Al-Jinn 1 ػدج ب لشآ بع
أب ب ؼب ذع ب ا آ ث Al-Jinn 13 ف
ب ؼذ ف ع ىش أسعذ ث أػزذد ا١ زىؤ Yusuf 31 ؼذ ع
ف ب ثؼذ ثذ ؼ Al-Baqarah 181 ع ؼ ع
غ مذ ي الل ع ل Ali-Imran 181 لبا از٠ غ ع
غ لذ ع ي الل ب ف ردبده از ل خ Al-Mujaadilah 1 ص
أ غ ل أب ٠سغج غ عش ا د Az-Zukhruf 80 غ غ
لبا غ وب غ أ Al-Mulk 10 ؼم
جب ول لبي ؼى اب ثآ٠برب فبر ؼ غز Asy-Syu'araa' 15 ؼ غز
أ ع ؼ ١ؤد ف١ ٠غز ف ؼ غز طب ثغ ج١ Ath-Thuur 38 ؼ غز
٠م ؼب ػص١ب ع غ اع غ غ١ش غ An-Nisa 46 غ غ
أب ب مؼذ وب مبػذ غ غ Al-Jinn 9 غ غ
ا ١غ الل غ ١ ١غ Al-Anfaal 42 ػ غ
١غ سث ا Ibrahim 39 اذػبءغ ١غ غ
الل ػ ا ف١ خ١ش ؼ ع Al-Anfaal 23 أل ؼ ع أل
ؼ ا ال عز ؼج ٠ Al-Anbiyaa' 2 ؼ اعز
ل أز غ أ ا فش اعز د غ Al-Jinn 1 ا اعز
ذ ا آ ثشثى ؼ YaaSiin 25 فبع ؼ فبع
ارا لشء مشآ ؼا ا Al-A'raaf 204 فبعز ؼا فبعز
ب٠بأ٠ ظشة ابط ث ؼا Al-Hajj 73 فبعز
أب غ اخزشره بفبعز Thaahaa 13 ٠ز غ فبعز
ت الل شبء ز ؼ ثغ أثصبس Al-Baqarah 20 ؼ ثغ
ب غ أذ غ ث مجس ف غ Faathir 22 ا غ ث
غ أع أثصش ث Maryam 38 ٠ؤرب ٠ غ أع
رخبفب ل لبي ب ا ؼى غ أسأع Thaahaa 46 غ أع
أع ؼ ا ز ؼشظ Al-Anfaal 23 ؼ أع
١غ أذ اه اغ ١ ؼ Al-Baqarah 127 ا ١غ اغ
33
فغ١ىف١ى الل ١غ اغ ١ ؼ Al-Baqarah 137 ا
١غ أذ اه اغ ١ ؼ Ali-Imran 35 ا
ل الل فؼ ب ١غ اغ ١ ؼ Al-Maidah 76 ا
ب ف عى بس ا١ ا ١غ اغ ١ ؼ Al-An'aam 13 ا
ي ل جذ ى بر ١غ اغ ١ ؼ Al-An'aam 115 ا
و ر ا الل ػ ١غ اغ ١ ؼ Al-Anfaal 61 ا
١غ ااغ ١ Yunus 65 ؼ
ا ١غ اغ ١ ؼ Yusuf 34 ا
ش٠ ا آ٠برب ١غ Al-Isra 1 اجص١ش اغ
١غ اغ ١ ؼ Al-Anbiyaa' 4 ا
ا ١غ اغ ١ ؼ Asy-Syu'araa' 220 ا
فب أخ ٢د الل ١غ اغ ١ ؼ Al-Ankabuut 5 ا
ب ٠شصل ا٠بو ١غ اغ ١ ؼ Al-Ankabuut 60 ا
فبعزؼز ا ثبلل ١غ اغ ١ ؼ Fush-Shilat 36 ا
١ظ ث ء و ش ١غ Asy-Syuura 11 اجص١ش اغ
خ سز ثه ا س ١غ اغ ١ ؼ Ad-Dukhaan 6 ا
ا غ ػ اغ ؼض Asy-Syu'araa' 212 غ اغ
ه أ غ ٠ األثصبس اغ ٠خشج س ا ١ذ غ Yunus 31 ا اغ
ب وبا غ ٠غزط١ؼ باغ وبا Huud 20 ٠جصش
ال غ اعزشق بة فؤرجؼ اغ ش ج١ Al-Hijr 18
خؼ غ ى غ األثصبس ا األفئذح ؼى An-Nahl 78 رشىش
غ ا جصش اغ ا فئاد ا أـئه و وب غئل ػ Al-Isra 36
غ األثصبس اغ األفئ ١ل ذح ب ل Al-Mu'minuun 78 رشىش
م غ ٠ اغ أوثش Asy-Syu'araa' 223 وبرث
خؼ غ ى األثصبس اغ األفئذح ١ل ب ل As-Sajdah 9 رشىش
م أ غ أ اغ ١ذ Qaaf 37 ش
ل از أشؤ و خؼ غ ى األثصبس اغ األفئذح Al-Mulk 23