Isi Drainase Hal 1-55

83
Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Umum Tujuan dari drainase atau sanitasi adalah untuk pemeliharaan dari masing – masing individu atau masyarakat, yaitu pencegahan dari penyakit yang dapat berkembang dengan cepat atau menghindari masyarakat/penduduk dari bahaya serangan banjir dsamping untuk menghindari kerugian structural yang berarti kerugian material bila ditinjau dari segi konstruksi bangunan. Hidup sehat merupakan suatu hal yang selalu menjadi idaman. Prinsip – prinsip yang fundamental dari system sanitasi/dreainase akan dilakukan di setiap tempat sejauh mungkin. Tempat yang baik dan layak dalam orientasi penempatan system drainase misalnya pada gedung, memberi kondisi kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat. Selalu ada masalah dari generasi ke generasi disebabkan adanya masalah yang tidak diinginkan yang menyangkut soal sistem pembuangan air atau kotoran. Hal ini harus diatasi secepatnya dengan jalan membuat suatu keadaan tertentu dimana tidak akan bisa mengganggu kesehatan atau keamanan masyarakat. Kebutuhan akan system drainase sangat baik dilakukan sekarang di negara kita. Dan setiap kota kini membuat saluran POLITEKNIK NEGERI MEDAN

description

buku bengkel TEKNIK SIPIL POLMED

Transcript of Isi Drainase Hal 1-55

Page 1: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Tujuan dari drainase atau sanitasi adalah untuk pemeliharaan dari masing – masing

individu atau masyarakat, yaitu pencegahan dari penyakit yang dapat berkembang dengan

cepat atau menghindari masyarakat/penduduk dari bahaya serangan banjir dsamping untuk

menghindari kerugian structural yang berarti kerugian material bila ditinjau dari segi

konstruksi bangunan. Hidup sehat merupakan suatu hal yang selalu menjadi idaman.

Prinsip – prinsip yang fundamental dari system sanitasi/dreainase akan dilakukan di setiap

tempat sejauh mungkin. Tempat yang baik dan layak dalam orientasi penempatan system

drainase misalnya pada gedung, memberi kondisi kehidupan yang lebih baik untuk

masyarakat.

Selalu ada masalah dari generasi ke generasi disebabkan adanya masalah yang

tidak diinginkan yang menyangkut soal sistem pembuangan air atau kotoran. Hal ini harus

diatasi secepatnya dengan jalan membuat suatu keadaan tertentu dimana tidak akan bisa

mengganggu kesehatan atau keamanan masyarakat.

Kebutuhan akan system drainase sangat baik dilakukan sekarang di negara kita.

Dan setiap kota kini membuat saluran bawah tanah yang merupakan salah satu dari sistem

drainase atau sanitasi yang efisien untuk mengatasi berbagai macam pembuangan pada

sistem saluran air, seperti masalah sampah padat atau sisa pembuangan industri. Unsur –

unsur yang perlu dipertimbangkan untuk pemilihan (penetapan keputusan) akhir tentang

proses – proses pembersihan adalah daya guna dari tanah dan dekatnya prose situ dari

daerah yang akan ditimbulkan bila proses pembuatan system drainase itu dikerjakan,

pengaturan fasilitas yang efisien, masalah lumpur dan produk – produk akhir, topografi dan

keperluan yang menyangkut tentang hidrolis, daya serta upah tenaga kerja, ongkos dan

perjanjian yang berlaku serta lain – lainnya. Ini semua adalah hal – hal yang ada dalam

ruang lingkup drainase.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 2: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 2

B. Batasan dan Arti

Umumnya sisa-sisa pembuangan pada kota praja terdiri dari air saluran yang

mengandung sampah padat, air buangan selokan, sebagian besar limbahan air hujan yang

di dalamnya serta turut benda-benda padat atau sisa-sisa yang berbentuk cairan dari

pembuangan rumah tangga/gedung, pabrik-pabrik, industri dan lain-lain. Sampah padat

terdiri dari sisa-sisa padat, bisa dari jalanan luas, kotoran sampah pasar seperti sayur-sayur

yang terbuang atau sisa-sisa makanan.

Pada instalasi drainase domestik, bagian yang paling penting yaitu tujuan dari

segala yang dihasilkan dari dalam satu rumah tangga, gedung, kantor-kantor dan lain-lain.

Khususnya yang menyangkut bahan-bahan sampah/kotoran yang mengisi suatu sistem

drainase. Hal ini harus diindahkan dengan cepat dan baik sistem penanggulangannya.

Penempatannya harus jauh dari rumah serta pada tempat dan kondisinya cocok, biasanya

untuk daerah perkotaan jauh dari kota. Semua kotoran bersifat menyerang dan merugikan

kesehatan umum, dan bila dikehendaki untuk mengatasi kotoran ini yang tidak dilakukan

terhadap suatu sistem drainase, kotoran akan efisien/efektif bila ditanam disekitar rumah.

Kita mengetahui bahwa kotoran mendatangkan bau gas busuk yang mengotori udara

terbuka, tanah serta air, semuanya menyebabkan efek yang kurang baik pada kesehatan

untuk setiap orang.

Penyakit epidemic seperti kolera,disentri thypoid dan lainnya terutama disebabkan

kelalaian penempatan pembuangan sampah kotoran yang ikut serta dalam suatu saluran.

Bakteri penyakit dibawa oleh lalat-lalat yang hinggap di atas makanan yang kakinya penuh

bakteri, adalah contoh bagaimana dampak dapat mendatangi manusia bila sistem drainase

tidak ada atau karena mengalami gangguan. Kesalahan akan suatu sistem bisa juga

berakibat dimana penyediaan air dijalari oleh rembesan air selokan lewat tanah. Isolasi

kerin mungkin mendapat tantangan bila sampah kotoran atau air kotoran tidak tersalur

melalui jaringan drainase yang baik dengan dirusakinya sistem isolasi tadi oleh partikel-

partikel kecil yang terbawa oleh kaki manusia dan hewan atau dihembus angin yang

terbentuk diatas permukaan air atau tanah. Oleh sebab itu sangat penting diketahui bahwa

bahan-bahan kotoran yang baik untuk disalurkan dengan sistem drainase harus dapat

dijauhkan dari kota secepat mereka dihasilkan, dengan suatu sistem drainase/sanitasi yang

baik.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 3: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 3

C. Latar Belakang Sejarah

Telah kita ketahui bahwa sesungguhnya kepeluan drainase itu sangat penting untuk

kesejahteraan manusia dan penyediaan saluran untuk pembuangan air kotor telah dirasakan

jauh sebelumnya, yaitu sejak zaman dahulu. Sistem-sistem saluran yang efisien diketahui

telah ada di Babylon, Yunani, Romawi dan pada suku Indian kuno Aztec dan Inka

Amerika Selatan beberapa abad sebelum masehi. Dan juga sistem-sistem drainase yang

efisien ditemukan pada penggalian kota-kota kuno di India atau kota-kota abad

pertengahan seperti yang terdapat di Mohenjo-Dare dan Harappa. Kota-kota ini tidak

dikenal sistem drainasenya karena tampak seperti tidak maju dan begitu

primitive/sederhana yang dibuat ribuan tahun yang silam namun merupakan suatu karya

yang sangat besar bila dinilai menurut skala zaman pada waktu itu. Sesuai dengan

perkembangan zaman dan berkembangnya kebudayaan yang mungkin begitu kompleks,

pada abad pertengahan mulai muncul sistem drainase/sanitasi dan sistem drainase di kota-

kota mulai diperbaiki mengikut sistem atau idi-ide modern yang menguntungkan.

Zaman sekarang banyak perbaikan-perbaikan yang telah dibuat dengan cara-cara

penyediaan saluran air buangan. Kini revolusi sistem pembuangan drainase telah begitu

komplit dengan cara pembuatan saluran air pembuangan baik di dalam kota maupun di luar

kota dan disepanjang jalan raya yang telah dilakukan para ahli dengan keuntungan yang

berasal dari aturan sanitasi modern dan yang menyebabkan mengapa banyak kota-kota

dilengkapi penyediaan saluran air yang bersih/baik dan metode-metode saluran

pembuangan air modern.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 4: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 4

BAB II

PENGENALAN DRAINASE

A. Tujuan Pekerjaan Drainase

Tujuan dari pekerjaan drainase secara garis beser dan bersifat umum dengan

gamblang telah disinggung pada bab I di depan dengan beberapa aspek yang menyertainya.

Beberapa tujuan yang lebih luas lagi diantaranya dapat dikemukakan dibawah ini :

1. Untuk Pengeringan

Adakalanya di sekitar suatu komplek perumahan penduduk terdapat rawa–rawa/

lapangan yang digenangi air. Keadaan lingkungan seperti ini dapat mendatangkan

wabah penyakit bagi penduduk yang tinggal di daerah itu. Disebabkan rawa–rawa

itu mengandung bakteri umumnya, seperti malaria, kolera dan lainnya. Untuk

menghindari itu semua diperlukan suatu sistem pengeringan yang baik agar

penduduk yang mendiami daerah itu dapat hidup dengan sehat, aman, dan

sejahtera.

2. Untuk Pencegahan Banjir

Ada daerah – daerah tertentu yang hujannya turun sering berlebihan. Ini

biasanya menyebabkan malapetaka banjir bagi penduduk yang mendiami daerah

tersebut. Lebih parah lagi kalau daerah itu tidak terdapat saluran – saluran

pembuang atau kalaupun ada tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Untuk mencegah banjir yang disebabkan oleh curahan hujan dapat dibuat suatu

sistem saluran pembuang yang memenuhi syarat yaitu: sesuai dengan debit air yang

akan mengaliri saluran tersebut dan kemiringannya merupakan suatu kesatuan,

maka harus dibuat suatu sistem pencegahan banjir dengan lingkup sbb:

a. Pembuatan saluran yang baik pada kiri dan kanan

badan jalan begitu juga saluran pembuangan dari rumah penduduk.

b. Dibangun bak – bak control pada saluran itu sebagai

pemisah sampah dan pengendap Lumpur.

c. Dibuat saluran – saluran pelimpah ditempat yang

dirasa perlu.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 5: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 5

3. Untuk Pembuangan Air Kotor

Air dari pembuangan dari industri adalah penyebab tercemarnya lingkungan,

karena air buangan ini mengandung berbagai jenis bahan kimia, sampah – sampah

pabrik dan lain sebagainya. Banyak ikan – ikan dan ternak peliharaan penduduk

mati disebabakan air di lingkungan mereka telah tercemar oleh air buangan dari

industri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka air buangan dari industri harus

dialirkan secara khusus, atau saluran yang terpisah dan dibuang ke :

Bak pembersih air lalu dialirkan ke sungai atau ke laut,

Septictank dan dialirkan ke peresapan yang baik saringannya.

4. Pensuplaian Air Untuk Penduduk

Dalam suatu kota umumnya air yang dibutuhkan penduduk di datangkan dari

suatu tempat diluar kota, dan dialirkan ke rumah – rumah penduduk melalui pipa –

pipa yang di instalasi sedemikian rupa. Tetapi karena tidak sempurna

pengerjaannya, sering pipa – pipa itu mengalami kebocoran dan air merambat

kemana – mana. Air yang berasal dari pipa bocor itu dapat merusak jalan raya,

lingkungan, dan air terbuang dengan percuma. Untuk itu diperlukan teknologi yang

baik dalam hal peyambungan pipa saluran serta perletakannya.

B. Prinsip Drainase Yang Baik

Begitu banyak pedoman yang mesti di urut untuk mendapatkan kondisi sistem

jaringan drainase yang baik dan memenuhi syarat. Tetapi prinsip – prinsip pokok yang

menjadi pedoman untuk itu adalah mengacu pada hal – hal sebagai berikut :

1. Bahan yang digunakan harus mempunyai ketahan dan kekuatan yang cukup.

2. Diameter pipa harus sesuai dengan kebutuhan, dan jangan lebih kecil dari :

Ø 100 mm untuk penyaluran air tanah, dan Ø75 mm untuk penyaluran air permukaan.

3. Pada tiap – tiap pertemuan dan perubahan kemiringan pipa saluran harus dibuatkan

lubang – lubang control untuk pembersihan kalau ada kemacetan.

4. Pipa saluran harus dibuat lurus dan sejauh mungkin.

5. Pipa saluran harus dipasang dalam suatu kesatuan miring agar air dapat mengalir

dengan lancar dan terjaga kebersihandari pipa itu sendiri.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 6: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 6

6. Saluran air masuk harus diberi setopan ( Kran ).

7. Pertemuan pipa saluran tidak boleh tegak lurus satu sama lain,

8. Setiap pembuatan saluran selalu dipertimbangkan keadaan lingkungan, dimana &

untuk apa saluran tsb dibuat.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 7: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 7

BAB III

PIPA SALURAN

A. Bahan-Bahan Pipa Saluran

Bahan-bahan untuk pipa saluran dipermukaan atau di dalam tanah ( riol,

gorong-gorong, dll ) diseleksi menurut kriteria sebagai berikut. Factor-faktor yang

patut/cocok menerima pertimbangan dalam penyeleksian untuk konstruksi saluran

adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai daya guna yang maksimal dalam ukuran-ukuran yang diingini;

b. Pertimbangan harga bahan:

c. Dapat tahan lama;

d. Mudah dipakai dalam pemasangan;

e. Kuat menahan beban struktur;

f. Memiliki daya tahan terhadap serangan kimia;

g. Mudah dihubungkan dan kedap air;

h. Memiliki daya koefisien gesekan aliran yang baik;

i. Daya tahan terhadap gosokan.

Ada bahan-bahan yang digunakan yang memiliki angka koefisien rendah. Yang

paling utama dan yang paling penting adalah memperhatikan pertimbangan hidrolis

untuk saluran-saluran yang akan dibangun. Yang kedua adalah ongkos pemakaian,

ongkos pemasangan dan harga beli yang rendah tanpa mengurangi factor kualitas. Juga

harus tahan gesekan, asam-asam atau basa dan serangan gas yang bersifat korosif.

Harus memiliki daya tahan terhadap beban structural, atau secara umum memiliki

factor-faktor yang telah disebut di atas.

Penyelesaian bahan-bahan ini bergantung banyak pada kareteristik-kareteristik

system roil yang notabane harus memiliki ketentuan sifat drainase yang akan dibuat.

Tetapi perlu diingat bahwa tidak ada bahan yang memiliki semua ketentuan ini untuk

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 8: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 8

suatu tipe saluran. Masing-masing jenis riol, gorong-gorong atau pipa secara

keseluruhan, mempunyai kelebihannya masing-masing.

Bahan yang umumnya dipakai dalam pembuatan pipa saluran adalah pipa

bergaram ( mineral ) yang dikerjakan dengan pengglasiran, atau lumpung yang

dijadikan seperti pipa semen untuk asbestos ( AC ), baja, besi cor/tuang, (CI), dan

plastic. Harapan tahan lama dalam hal ini pipa plastic tidak begitu besar, sebab sampai

kini kita tidak tahu dan tidak pasti tepat tahu ketahanannya meski pemakaiannya telah

dimulai lebih 30 sampai 40 tahun yang lalu walau pengerjaannya dan pemasangannya

lebih muda. ( SK . Husain, Text Book of WATER SUPPLY AND SANITARY

ENGINEERING halaman 391 ).

Jenis-jenis pipa dan jenis material penyusunnya akan diterangkan pada bab

berikutnya, sebahagian lagi yang lain yang penting untuk pengenalan akan dilukiskan

dengan berikut ini.

1. Pipa Saluran Struktural Mineral Glasir

Pipa-pipa dari batuan/bahan mineral ( salt-glazed ) ini digunakan dengan sangat

menguntungkan untuk semua system roil/gorong-gorong atau saluran-saluran. Pipa ini

dipabrikasi sampai ukuran 600 mm pada proses moulding (peruangan) dan baking

( pembakaran ) lempung (clay ) kwalitas khusus. Garam dapur (NaCl) terlempar ke atas

permukaan pipa yang panas yang berkombinasi dengan silika tercair dalam lempung

yang membentuk glasir ( atau tersendawa ) keras dan permukaan yang tidak dapat

tertembus. Pipa batuan garam ini yang terglasir sangat tahan lama, tahan terhadap

serangan korosi serta gampang dipakai dalam pengerjaan dan pembuatan sambungan.

2. Pipa Saluran Besi Tuang ( CI )

Pipa besi cor ini digunakan oleh karena kekuatannya lebih tinggi, kekedapan air

yang lebih besar dan tahan lama, pipa ini sangat cocok dipergunakan antara lain untuk :

a. Kondisi tanah yang tidak stabil;

b. Riol yang bekerja dibawah tekanan;

c. Riol dikerjakan tidak cukup dalam ( kurang dari 0,5 mm )

d. Riol dikerjakan di atas kuda-kuda di atas muka tanah dan

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 9: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 9

e. Riol/pipa saluran melintasi gedung-gedung atau bangunan-bangunan.

Pipa Cl ini tidak cocok untuk dipakai didalam tanah yang mengandung sifat

dimana menyebabkan pipa saluran akan mudah disaring korosi. Pipa saluran ini agak

mahal pada pembuatan jaringan drainase di pergedungan.

3. Pipa Saluran Beton Semen

Riol atau pipa saluran dari beton semen ini dipergunakan oleh karena

kekuatannya dan kemudahannya dalam konstruksi dan ditemukan bahwa

penggunannya bertambah dalam skala besar dalam konstruksi riol. Riol berukuran

besar seperti pipa Hume dipakai sebab pipa ini bisa menahan tekanan yang lebih besar.

Ongkos (harga) penyambungan/pemasangan yang relative tinggi dan dalam waktu

yang lama merupakan salah satu kelemahan pipa saluran ini di samping berat yang

besar dan terdiri dari banyak sambungan.

B. Macam-Macam Type Saluran

Pada pasal 3.a telah dibicarakan mengenai bahan yang dipakai untuk pipa dan

sebagian tentang jenis-jenis pipa saluran yang ada. Berikut akan disajikan sedikit lebih

mengenai macam-macam pipa saluran air dan system pembuangan.

1. Pengenalan Secara Umum

Air dapat dialirkan di terusan-terusan tanah yang terbuka dan pada saluran air

dari pekerjaan tembok atau yang terbuat dari beton. Namun terusan-terusan terbuka ini

meskipun sedikit murah tidak bisa digunakan untuk pengaliran air karena

dikhawatirkan adanya kemungkinan mengotori, banyak kerugian disebabkan

penguapan dan penapisan (dalam hal ini terusan-terusan tanah) kerusakan kerusakan

yang menyebabkan patah oleh karena air bah, dengan demikian menyebabkan biaya

yang mahal, kerugian oleh karena adanya lubang-lubang hewan dan pada akhirnya oleh

karena besarnya lubang ini berakibat adanya daerah yang kondisinya tidak seragam

lagi dank arena ketidakstabilan ini menyebabkan tidak baik untuk pengaliran air,

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 10: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 10

dimana umumnya berada dibawah kondisi bertekanan, dialirkan melalui pipa/saluran

yang ditempatkan di bawah tanah.

Pada umumnya pipa-pipa berbentuk bulat dan dicetak. Bahan-bahan untuk

pipa-pipa ini mesti kuat, tahan lama dan murah. Pada waktu pemilihan bahan-bahan

untuk pipa-pipa yang dibuat, karakter air yang akan dialirkan, tanah asli dimana pipa

akan dibuat, biaya relatif dipertimbangkan bersama-sama umur pipa, daya tahan

terhadap serangan kimia dan korosi dan lainnya mesti dipertimbangkan pula. Bahan-

bahan besi tuang (CI), besi tergalvinisir (GI), besi temap (WI), baja, besi dan baja

dilapis semen, tembaga, timbale (Timah Hita), kuningan, beton, kayu, seng, tembaga,

kuningan, perunggu dan lainnya dipakai bersama penambahan bahan besi untuk mesin-

mesin pompa. Pipa-pipa yang terbuat dari kayu jarang dipakai oleh karena kondisi

tropis di daerah tropical.

Yang paling pokok dari pipa adalah kondisinya terhadap tekanan dan air

dialirkan, tekanan tanah dan pikulan serta getaran yang disebabkan oleh aliran air yan

ada di atasnya, tekanan temperature dan tekanan oleh karena beban kejut selama masa

pelayanan/pemakaian, biaya angkutan atau pembangunan lainnya. Demikian juga harus

didesain sedemikian sehingga sanggup menahan semua tekanan seperti yang telah

disebut di atas.

2. Pipa Besi Tuang

Pipa sudah digunakan sangat lama khususnya yang berdiameter 90 cm, lebih

dari ukuran ini pipa menjadi sangat berat dan tidak ekonomis. Pipa besi tuang kuat,

tahan lama dan tak banyak dipengaruhi oleh korosi. Pada umumnya tutup rapat/

disambung dari timah besar (timah hitam), sendi peluru (sendi lutut) &sumbat (tap).

Sambungan-sambungan mengizinkan perletakan pipa rata pada lengkungan

yang dengan mudah untuk mengubah dan penempatan. Pipa-pipa berukuran 20, 40, dan

90 cm bisa dengan gampang ditempatkan untuk garis yang lengkung (instalasi

lengkung) antara jarak 30, 75 sampai 135 m masing-masingnya. Pipa-pipa ini dibuat di

pabrik dengan panjang 2,74 m dan 3,66 m umumnya tetapi dapat mencapai 1,6 m. bisa

dengan mudah dipasang dengan keran untuk melayani sambungan. Diklasifikasikan

menurut besarnya tekanan yang mana yang dikerjakan di pabrik.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 11: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 11

Pipa-pipa Cl ini dibuat di pabrik dari besi yang masih kasar dan dilapisi dengan

pelapisan anti karat (dalam larutan yang berisi 44 % asphalt, 55% coal tar dan 1%

resin). Untuk pelapisan dipanaskan sampai 315°C dan kemudian dicelup ke dalam

rendaman seperti disinggung di atas, ketebalan pipa tergantung pada kondisi pekerjaan,

tekanan air, kedalaman tanah asli dimana akan dipergunakan. Dan semua ini

merupakan pertimbangan penuangan. Biaya perawatan pipa ini rendah, dan ditemukan

bahwa pipa yang dikerjakan di dalam tanah telah didapati dalam kondisi yang baik

sampai sesudah 200 tahun. Namun oleh kerugian dalam beratnya yang besar, biaya

penyambungan yang tinggi, kekasaran pada permukaan dalam, kuat lentur yang

rendah, kerusakan pada pelapisan dan lain-lain, pipa-pipa lain telah menggantikan

posisi besi tuang ini.

Pengaliran alir yang keras yang melalui pipa ini menyebabkan munculnya

kerak- kerak tahan kapur yang mereduksi (mengurangi atau melemahkan) arus yang

mengalir dan menambah daya tahan terhadap kelancaran aliran. Untuk diameter yang

lebih besar dari 75 cm, baja atau pipa beton yang diperkuat perlu dipertimbangkan.

Pipa besi pintal ini dipabrikasi sampai 70 cm yang sekarang digunakan dalam

menetapkan pipa-pipa Cl. Pipa besi pintal ini memiliki kuat lentur yang lebih besar,

permukaan dalam yang lebih licin, dan bersamaan bersama kurangnya beratnya.

Standar panjang besi sumbat sentifugal cetak ini dan sendi lutut ( tap ) dan pada

pipa yang diberi flensa (vide SI : 1536-1960) ialah : 3,66; 4; 4,88; dan 5,55 m dan 2;

2,8; 4; 4,88; 5 dan 5,5 m. Sendi lutut sentrifugal tuang ini, tap (sumbat) dan pipa

berflensa mesti berstandar 20-30 kg/cm² (sampai berdiameter 300 mm) tekanan.

Perincian standar panjang dari ketega lurusan besi sendi lutut, sumbat pipa

(vide SI : 1537-1960) ialah : 3,66; 4; 4,88; 5 dan 5,5 m dan ukuran sampai 1500 mm.

Untuk percobaan hidrolis, pipa-pipa dibiarkan selama 15 detik. Pipa-pipa ini bisa

dipukul dengan lunak dengan berat 700 gram. Mesti dengan standar tekanan (antara 10

sampai 25 kg/cm²) yang terspesifikasi pada SI 1537-1960. Bersih, kering dan bebas

dari karat pipa dilapisi di bagian dalam dan luar dengan bahan yang sama. Pipa yang

dipanaskan sebelum dicelupkan dalam tempat perendaman dipanaskan seragam

kandungan tar atau dengan dasar lain yang cocok, disamping pelapisan tidak akan

berisi beberapa pilihan lain yang dapat dilarutkan dengan air yang akan bisa dilihat

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 12: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 12

dengan adanya tanda bau. Detail alat-alat Bantu besi tuang sesuai (pipa bertekanan

untuk air, gas atau system riol) seperti alat bantu sendi lutut ganda adalah 1/4, 1/8, 1/16

dan 1/32, bentuk T (untuk semua sendi lutut), melintang (untuk semua sendi lutut),

tirus sendi lutut dan tap (untuk pengurangan dan penambahan), lengkup singkup,

pasak-pasak, flensa double1/4 an 1/8, semua flensa-flensa bentuk T dan melintang dan

flensa blunk sudah dispesifikasi di SI : 1538-1960.

3. Pipa Besi Tempa

Pipa ini sama saja dengan pipa-pipa besi tuang, perbandingannya adalah lebih

ringan tetapi kurang tahan lama. Pipa ini dibuat di pabrik dengan perputaran lapisan

rata metal untuk suatu diameter yang diingin dan kemudian pengelasan pada bagian

ujung dibuat sampai diameter 50 cm.

4. Pipa Baja

Pipa ini lebih ringan, lebih kuat dari pipa Cl. Beratnya sekitar sepertiga sampai

seperampat kali pipa Ci, kini dipabrikasikan dengan panjang yang lebih besar, yaitu 5,5

sampai 11,0 m. Pipa gampang dipengaruhi oleh korosi dan oleh sebab itu harus dijaga

dengan hati-hati. Perawatannya dengan membungkus perpindahan sisik-sisik (serpih

kulit bersih) kemudian pemakaian lapisan 1,5 mm bitumen panas pada sisi lapisan

permukaan dalam.

Pipa ini juga dibuat di pabrik dengan cara penggulungan lembaran kemudian

pengelasan bagian luar. Digunakan untuk saluran utama sipon terbalik. Pada lapisan

dalam dilapisi dengan pelapisan atau korosi dan diselubungi pada bagian luar dengan

bahan dar serat jute dalam penyelesaian anti korosi. Pipa baja dilapisi pada

pemasangannya dengan mortal atau beton yang telah dengan ekstensif digunakan untuk

saluran dan distribusi pipa. Pipa-pipa ini tidak bisa dipakai sebagai pipa penyebar

sebab sukar dalam pemeliharaannya, sukar direparasi dan tidak dengan mudah dilapisi

dengan keran. Tahan sampai umur 30 sampai 60 tahun dan biaya perawatannya besar

dimana pipa CI 100 sampai 250 tahun tergantung pada pelapisan yang digunakan, dan

biaya perawatannya rendah. Pada umumnya pipa-pipa ini cocok dimana kekuatan dan

berat yang kurang diingini dan dimana kekuatannya tinggi, yaitu diatas 7 kg/cm². Pipa

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 13: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 13

ini padu dan dikeling dengan baik. Type fleksibel yang khusus dan sambungan

ekspansi (untuk panjang yang besar) berguna bersama tali karet isolasi yang dapat

digunakan untuk menyambung di dalam tanah. Ketebalan pipa baja ini dibandingkan

dengan besi tuang diameternya setengah kali lebih kecil dan sepertiga kali diameter

pipa yang mengurangi biaya operasi yang bermacam-macam.

5. Pipa Galvanisir

Yaitu baja atau besi tempa yang sengan luas digunakan untuk system distribusi.

Cocok untuk air deras dan tidak diguanakan untuk air tenang. Pipa besi tempa

galvanisir dan alat-alat Bantu bisa digunakan dimana kemungkinan korosi besar,

misalnya pada air laut. Pipa ini bisa ditempatkan atau disambung dengan mortal semen.

Penyambungan (dengan sekrup penyambung) pipa besi galvanisir dengan mudah dan

umurnya sekitar 10 tahun. Pipa ini murah dan gampang diangkut, dibuat di pabrik

biasanya dengan ukuran 60 sampai 75 mm.

6. Pipa Besi atau Baja Campur Semen

Pipa ini dibuat untuk diabrik dengan menggunakan perbandingan 1 : 3 mortal

semen dengan merata pada sisi permukaan dalam kemudian diputar. Ketebalan

pelapisan 1,5 sampai 4,5 mm. Permukaan luar biasa dilengkapi dengan pelapisan yang

lazim. Pipa-pipa ini menahan korosi dengan atau sampai luas yang besar.

7. Pipa Tembaga

Pipa ini tidak mampu menahan korosi tetapi tidak melentur bila panas. Bisa

dengan mudah dibawa. Dapat dibuat dengan ketebalan sampai sangat tipis dan pada

diameter yang berbeda-beda. Pipa dengan diameter yang kecil disambung dengan

sekrup besi bercampur tembaga. Dapat dipakai untuk air yang tidak memisah atau

melarutkan jumlah tembaga yang tidak melarutkan jumlah tembaga yang tidak cocok.

Sejumlah kecil tembaga sedikit menyehatkan tetapi menghasilkan noda hijau pada

kontak dengan sabun. Pipa tembaga di dalam tanah harus diperbaharui seluruhnya.

8. Pipa Tanah

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 14: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 14

Pipa ini bisa menyebabkan keracunan timah dan dapat digunakan untuk air yang

tidak dapat mengakibatkan keracunan ini. Sangat cocok untuk pekerjaan pipa di dalam

gedung oleh karena mudah dibengkokkan secara langsung. Pipa ini melentur bila air

panas melaluinya. Tidak bisa digunakan untuk tekanan yang tinggi. Bisa menahan

serangan korosi bila berhubungan dengan semen, atau beton dan balok-balok tertentu

tetapi bisa dilindungi dengan pelapisan benda atau bahan-bahan pelindung.

Penyambungan dilakukan dengan penyambungan mati. Pipa timah yang tidak diingini

biasanya alat-alat Bantu seperti pembengkok atau siku-siku.

9. Pipa Beton

Pipa beton ini digunakan untuk tekanan yang sampai 15 meter. Dikarenakan air

mengandung karbondioksida dan asam. Pipa ini dibuat di daerah setempat atau

diperoleh dalam bentuk standart yang dibuat di pabrik seperti pipa hume. Tidak

terdapat terjadinya perkaratan atau munculnya kerak yang terjadi pada pipa. Pipa beton

ini dibuat dengan ketebalan 30 sampai 70 mm untuk berdiameter antara 20 sampai 75

cm.

Semen dengan ketebalan diatas 60 cm diameternya mesti memperoleh

perkuatan. Pipa-pipa ini pada pokoknya tidak membuat jendolan dan kini kapasitas

daya angkutnya tinggi. Pada umumnya tidak membutuhkan sambungan perluasan

sambungan. Memakai pipa beton tidak memerlukan tenaga kerja yang terampil. Biaya

perawatannya pun rendah.

10. Pipa dari Kayu

Pipa ini terbuat dari jenis kayu pin, fir dan lain-lainnya dan dibuat dengan

diameter yang berbeda-beda. Bisa digunakan untuk tekanan dalam 10,5 kg/cm² atau

lebih. Pipa ini ringan, tahan lama dan gampang diangkut.

11. Pipa RRC

Pada pipa-pipa RRC, perkuatan terdiri dari batang baja yang panjang, cincin

atau simpai (gelang). Pipa ini dipakai untuk kanal-kanal (saluran terbuka/tertutup) yang

panjang dan biasanya tidak pernah dipakai untuk system distribusi, dicetak sampai

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 15: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 15

ukuran 1,5-1,8 m dan dipasang dalam galian, yaitu secara “ cast – ini – situ “ untuk

diameter yang lebih besar. Pipa ini mengembang pecah bila diperkuat dengan terlalu

besar. Pipa ini berat dan sukar diangkut.

Pada pipa-pipa yang kecil dilengkapi dengan sendi lutut dan sumbu (tap) dan

dihubungkan oleh semen seperti pada pipa tembikar (SW). Pipa-pipa dengan diameter

lebih besar dihubungkan dengan bidang pasak dan tap atau dengan sambungan kerah.

Pipa ini disebut pipa Hume.

12. Pipa Semen Asbestos ( AC )

Pipa ini telah dikembangkan belakangan ini “ Everit “ merupakan salah satu

jenis pipa ini yang beragam dibuat dari asbestos dan semen yang dibuat di pabrik

dengan pemutaran sendi baja dimana campuran semen dan asbestos (serat

asbestos) yang sudah tercampur dalam bentuk pasta dan air dikerjakan dengan

ketebalan yang diinginkan dan kemudian dipadatkan di antara jepitan baja yang

berputar. Pipa ini ringan, licin, rata tetapi gampang patah selama pelayanan, perjalanan

dan pada waktu penempatan. Dipakai untuk suatu keadaan tanah bertekanan yang

rendah.

Bisa dipengaruhi kondisi tanah, asam, alkali atau berjendol. Dapat dengan

mudah dilubangi atau untuk dipasangi tap (keran) untuk penyambungan. Kebocoran

yang ada padanya sukar untuk dideteksi serta sukar untuk direparasi. Rapuh dan tidak

cocok untuk lokasi yang memiliki getaran dan penurunan. Dapat dipergunakan

perkerasan sampai 230 mm, keperluan tutup minimum 1 m. Penyambungan dilakukan

dengan sambungan kerah. Sambungan dengan tali karet dengan gampang dirusak

dengan air.

13. Pipa Polyvinyl Chlorida dan Polythene (PVC)

Pipa ini telah direkomendasikan untuk pelayanan air termasuk sanitasi dan

kerusakan sambungan, dipakai untuk penyediaan air yang diragukan bisa diminum, dan

untuk penggantian system yang sudah lama. Tidak ditempatkan dipermukaan yang

panas atau terlalu dekat pipa air panas.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 16: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 16

Internasional Reference for Community Water Supply dari WHO telah

mengambil langkah telaah untuk pipa air plastic belakangan ini. Tujuan study ini untuk

pipa memperoleh gambaran selengkapnya tentang informasi penelitian yang ada :

produksi, perfomansi, standart, spesifikasi, dan metode-metose test untuk pipa air

plastic dan untuk menghasilkan petunjuk dalam latihan distribusi air minum.

C. Disain dan Spesifikasi Pipa

Umumnya kita menggunakan riol (pipa saluran ) yang berpenampang bulat. Pipa

bulat tidak sangat efektif, dalam hubungannya dengan system saluran meski bentuk yang

inilah yang kebanyakan digunakan dan hampir secara keseluruhan.

Untuk aliran dalam kondisi musim panas tidak begitu diperhatikan dibandingkan aliran

yang ada pada musim hujan, sebabnya dapat berakibat dapat terjadi perubahan kedudukan

tanah oleh rendahnya kecepatan aliran. Lihat gambar berikut.

Gambar 2.1. Kecepatan aliran

Penampang lintang dari pipa bergantung pada efisiensi aliran ( yaitu tujuan hidrolis

dan kekasaran bahan-bahan ), stabilitas struktur, mudah dalam perawatan, tahan terhadap

internal dan eksternal serta tanah terhadap korosi. Namun bila kita memiliki setengah elips

dari bentuk pipa, paraboala dan bentuk U, pada cabang terjadi pengurangan aliran dan

kecepatan yang tidak banyak begitu berubah. Namun bentuk-bentuk yang lebih menelan

biaya yang lebih tinggi pada konstruksi dank arena alas dasar yang sempit, pembagian

tekanan ada pada daerah yang lebih kecil. Begitupun bila bentuk yang lebih baik tidak

terpenuhi, kecepatan sendiri tidak boleh diberlakukan. Saluran bentuk telur juga dipakai

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 17: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 17

untuk pembersihan sendiri pada pengaliran yang lebih rendah. Ada beberapa bentu-bentuk

dari saluran berbentuk telur atau seperti telur dalam pemakaian. Bentuk standart yang

ditunjukkan pada gambar di bawah ini disebut “metropolitan”

R R

3 R

R/2

Gambar 2.2. saluran berbentuk telur

Dengan bentuk yang semakin mengecil pada bentuk telur pada pipa seperti yang

terlukiskan adalah dimaksudkan adalah untuk memanfaatkan kondisi itu dalam hal system

pembersihan sendiri oleh pipa tersebut dengan bantuan air yang ada. Sampah atau endapan

yang ada pada pipa terkumpul dalam suatu suatu daerah yang sempit yaitu dasar pipa.

Sehingga air yang mengalir dapat menghanyutkan endapan dengan tidak bekerja pada

daerah endapan yang luas seperti pada pipa yang berbentuk bulat.

Di Negara – Negara yang sudah maju teknik sanitasi atau drainasenya kebanyakan

telah menggunakan efisiensi bentuk pipa untuk tujuan – tujuan yang menghendaki system

sanitasi yang spesifik. Bentuk – bentuk pipa ini dapat dilihat seperti yang terlukiskan pada

gambar 2.3 di halaman berikutnya.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 18: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 18

Gambar 2.3. Bentu-bentuk penampang pipa drainase

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 19: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 19

Pada bagian sub B di atas telah dibicarakan mengenai pipa yang menyangkut material

penyusun, sifat, cara diproduksi, bentuk dan lain-lainnya. Di Indonesia dikenal spesifikasi

pipa saluran dibawah ini.

Tabel 2.1. Spesifikasi Pipa Saluran

No Jenis Pipa Spesifikasi Digunakan untuk

1 Pipa Tanah Liat biasa buatan lokal

Diameter 7- 15 cm, panjang 50-60 cm. Lengkap dengan macam-macam sambungan disambung dengan adukan.

Saluran buangan, air hujan khusus tanah yang tidak berair

2 Pipa tanah liat yang diglasir

Ø 10-30 cm, panjang 50-100 cm. Lengkap dengan sambungan alat penyambung cincin karet dan lem.

Instalasi air bersih, buangan air industri, kolam renang.

3 PVC

Ø 25-315 mm, panjang 600cm. Dengan sambungan dan disambung dengan lem dan cincin karet.

Instalasi air minum dan buangan

4 Pipa Besi Ø 24-800 mm, panjang 600 mm dengan fitting, disambung dengan thread.

Instalasi air minum

5 Pipa Asbes Ø 25-80 cm, panjang 600 cm, disambung dengan lem dan mortar khusus.

Instalasi air minum

6 Pipa Beton Ø 30-100 cm, panjang 50-100 cm disambung dengan beton dan mortar.

Instalasi air bersih dan buangan

2. Persyaratan Pipa

Telah pula dikelaskan pula pada pasal-pasal yang telah laul, tentang sedikit

persyaratan yang ada pada pipa. Untuk teknis lainnya dapat meliputi :

a. Mudah dalam penyambungan ;

b. Permukaan dalam harus cukup halus;

c. Permukaan yang tidak retak-retak;

d. Kedap air dan

e. Mudah diperoleh di pasaran.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 20: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 20

3. Kemiringan Pipa

Pipa harus dipasang dengan kemiringan yang cukup agar pada waktu mengalirkan

cairan dapat berjalan dengan lancer. Juga untuk mencegah banyaknya zat padat yang

mengendap dalam pipa yang lama kelamaan mengakibatkan penyumbatan. Kemiringan

yang dianjurkan dapat dilihat dari table di bawah ini.

Tabel 2.2 Kemiringan pipa yang dianjurkan

Ø ( mm ) Miring Minimum Miring Maksimum

65 1 : 4080 1 : 60100 1 : 60125 1 : 80150 1 : 80175 1 : 100200 1 : 150250 1 : 175

D. Sambungan Pipa Saluran

Pipa-pipa yang biasa digunakan adalah yang panjangnya kecil (0,5-5,5 m) disambung

bersama-sana menurut garis pipa yang dikehendaki. Bahan untuk penyambungan harus

memiliki karakteristik se[erti sifat tidak dapat ditembus, kekuatan, tahan lama, elastisitas,

adesifitas, sifat dapat dikerjakan, penggunaan yang ekonomis dll. Macam-macam

sambungan dipakai untuk pipa yang memiliki bahan-bahan yang berbeda.

1. Sambungan untuk Pipa Besi Tuang

Pipa besi tuang banyak dipakai dengan luas atau untuk sampai berdiameter 1,0 m.

Pipa ini tidak diserang oleh korosi dan umur pakai yang bisa lebih dari 200-250 tahun.

Kebanyakan pada air terbentuk jendol-jendol. Kerusakan ini dapat diperbaiki dengan

pemanasan pipa besi tuang sampai 315° C dan pencelupan dalam cairan bitumen (dengan

komposisi tiga bagian minyak dan satu bagian paranapthalene) dipanaskan sampai 160° C.

Pelapisan 3-5 mm mortar semen telah sangat memuaskan.

a. Sambungan Sumbat dan Lonceng

Sambungan yang digunakan kebanyakan biasanya sambungan yang

dinamakan “bell and spigot joint” seperti digambar di bawah ini. Menggunakan

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 21: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 21

timah sebagai bahan pengisi. Untuk pembuatan sambungan, ujung dibungkus

dengan cukup disekeliling salah satu sumbat pipa dan kemudian disisipi ke dalam

lonceng (lekuk pipa yang berbentuk seperti lonceng/disebut juga socket) yang

telah siap dikerjakan. Ujung diluruskan dan diatur dengan benang untuk

pelurusan. Paking atau ril penyambung gelang adonan dari lempung kemudian

dijepit disekeliling sambungan jadi rapatnya disesuaikan dengan rata terhadap

ujung luar lonceng. Timah mengerut waktu mendingin yang mengisi sambungan

dengan alat penyetel (mulanya memakai ukuran yang lebih kecil) dan palu dengan

berat sekitar 2 kg. penyetelan merupakan proses kecakapan dan diperlukan

pengawasan yang hati-hati, dengan kata lain sambungan tidak akan rapat.

Sambungan lonceng dan sumbatan harus dibayar mahal dengan biaya lebih tiggi

dan upah tenaga kerja untuk pengecekan.

Menggantikan timah seperti leadite, mental dan hidrodite telah digunakan

dengan luas. Campuran-campuran belerang dan substansi-substansi lain bisa

dipakai sebagai pasta atau pengisi. Bahan-bahan ini dicairkan dan dituangkan ke

dalam sanbungan-sambungan. Bahan yang dimaksud lebih ringan dan tidak

diperlukan pengecekan dan kini lebih murah. Tetapi sambungan yang begini

menjadi kaku tidak mesti dilengkapi sambungan penempatan yang baru terhadap

yang lama untuk menghindari terjadinya penurunan alur yang tidak sama.

b. Sambungan Semen

Sambungan semen ini juga telah digunakan untuk pipa besi tuang. Pipa ini

dijepit dimana menahan getaran , kejutan dan penurunan pada seperti sambungan

timah. Sesudah sambungan ini terpasang pada air semen dijejali kedalamnya

separuh dari dari seluruh bagiannya dengan alat pembantu pengecekan (lihat

gambar (b) berikut). Bila telah ditempatkan semen dan telah mengeras,

pengecekan dilakukan seperlunya. Kedalaman yang tersisa diisi dengan pasta

semen dan pengecekan dilakukan lagi.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 22: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 22

Gambar 2.4 Sambungan pipa memakai spesi

Gambar 2.5 Sambungan timah pada sumbat dan Lonceng Pipa

Sambungan ini bisa juga digunakan untuk pipa tembikar, dan pipa kaca dari

lempung.

c. Sambungan Mekanis

Sambungan mekanis dilengkapi dengan dua pipa ujung yang rata dari pipa

besi tuang dengan pemasangan bantuan mekanis, sambungan ini dikenal juga

dengan baik sehingga ‘victualic Joint’ (seperti gambar di bawah ini). Victualic

Joint ini terdiri dua bagian pemasangan yang dikepit sekeliling pipa. Sambungan

ini mengikat celah dekat ujung pipa dan menjepit gelang karet anti bocor atau

paking karet. Cukup klearans diantara kunci-kunci pemasangan dan celah-celah

untuk mengijinkannya adanya ekspansi, kontraksi atau defleksi. Sambungan ini

biasanya digunakan bila pipa-pipa terbuka (tidak ditanam) dan tangguh dalam

menghadapi getaran dalam hal ini jembatan. Sambungan ini bisa juga untuk pipa

baja dan pipa besi tempa.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 23: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 23

Gambar 2.6 Victualic Joint (mekanis)

d. Sambungan Terflensa

Sambungan ini, dua bidang rata, dimekanisis dan diberi flensa pada ujung-

ujung pipa yang disambung dengan penempatan paking karet keras diantara dan

palang yang rapat. Sambungan yang diberi flensa ini dipakai pada pipa-pipa

serambi dari pengerjaan perencanaan air, rencana pemompaan dan sebagainya

dimana kekuatan, kekakuan dan kelurusan merupakan kriteria utama.

Gambar 2.7 Sambungan Berflensa

e. Sambungan Khusus

Beberapa dari sambungan-sambungan lain digunakan untuk pipa CI dipakai

dengan alas an keperluan khusus. Ini termasuk sambungan ekspansi dan

sambungan kontraksi, sambungan fleksibel, sambungan double simpleks,

sambungan CI univeril serta lainnya.

2. Sambungan untuk Pipa-pipa Baja

Secara mekanikal, berflensa, sambungan khusus, sambungan ekspansi atau lainnya bisa

digunakan untuk pipa baja. Ujung pipa baja yang rata dapat disambung dengan pengelasan.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 24: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 24

3. Sambungan untuk Pipa Beton

Pipa-pipa bisa disambung dengan system sambungan “bell and spigot joint”.

Penyambungannya dilakukan mesti dengan persetujuan International Standard ( Si ) : 783

( ? ) – 1959.

4. Sambungan untuk Pipa RCC

Untuk pipa yang dicetak beton yang diperkuat dipakai untuk ukuran 0,4 – 2,5 m

panjang sampai 5 meter. Dibuat di pabrik untuk menahan tekanan statis 30 – 80 m.

perkuatan utama terdiri dari gelang – gelang disekeliling yang ditarik dengan keras oleh

kawat baja yang panjang sebagai bahan pengikat gelang tadi. Untuk pipa yang menahan

tekanan tinggi, dilengkapi dengan dua set gelang untuk itu. Beton dituang dalam cetakan

(matriks) yang terdiri dari semen yang diperkuat dengan tulangan dan kemudian cetakan

dituang dan diputar sepanjang poros yang panjang dengan kecepatan yang tinggi.

Sebagai mana pada sambungan RCC pipa, pipa – pipa yang berdiameter lebih kecil

dilengkapi satu sumbat pada salah satu ujung dan satu tap pada salah satu ujung yang lain

dan disambungkan dengan sebuah paking dari rami dan semen yang baik. Untuk pipa yang

berdiameter lebih besar, satu lubang pasak disetiap ujung dan satu tap/jarum dilain ujung

yang disambung dengan semen atau asphalt. Sambungan ini sering diperkuat oleh

perkuatan beton kerah dengan lebar yang cukup untuk menutup impitan sambutan ini.

Sambungan ini disebut sambungan “collared joint”.

Gambar 2.8 Ogee Joint

5. Sambungan untuk Pipa Semen Asbestos

Dalam penyambungan dua ujung pipa semen asbestos, gelang (kapling jepit)

dilengkapi dengan perlengkapan sambungan penumpu (butting) di ujung. Dua gelang

(cincin) karet dikompres (dijepit) diantara kapling jepit/sleve dan pipa ujung. Jenis

sambungan ini disebut “simplex joint”.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 25: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 25

Gambar 2.9 Sambungan Simplex Joint

E. PENEMPATAN SALURAN PIPA

Pipa saluran dapat ditempatkan di atas atau di bawah tanah. Penempatan pipa

saluran di atas tanah dimungkinkan bila harus melewati tanah terbuka berpenduduk hal

mana penempatan pipa di saluran bawah tanah harus dipilih bilaman pekerjaan ini harus

ditempatkan melewati kota-kota atau daerah yang sedang dibangun.

1. Penempatan Saluran Pipa di atas Tanah

Biasanya ini dilakukan karena ukuran yang besar yang membawa air dari sumber

yang jauh. Pipa-pipa ini umumnya terbuat dari baja.

Formasi lebar yang menguntungkan dipersiapkan sepanjang dipilih kelurusan dengan

memotong tanah yang luas, pengisian tanah beralkali rendah dan pembangunan yang

terpaksa melewati pekerjaan drainase. Formasi ini diijinkan untuk kestabilan (bila mungkin

untuk 2 atau 3 tahun) yaitu unuk menghindari penurunan. Pipa yang kemudian ditempatkan

di atas tanah ini dengan segera atau di atas beton rendah atau sokongan beton semen pada

jarak 5 – 15 m.

Pipa ini dibuat di pabrik atau dipesan pedesign dengan panjang yang sesuai, (2,5 – 15 m)

bergantung pada kemudahan dikerjakan dengan tangan, pengangkutan dan penempatannya

dalam posisinya. Untuk semua kelengkapan pipa, batangan-batangan pipa khusus mesti

digunakan. Batangan-batangan khusus pipa ini juga dilengkapi dengan berpedoman pada

gambar proyek. Bagian-bagian ini diselubungi blok beton semen massif atau bata beton

yang menyerap dorongan dan menjaga garis pipa dalam posisi bila aliran dengan pengaruh

pipa yang keras dan tidak membiarkan tanah longsor. Pipa saluran yang terpasang di atas

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 26: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 26

tanah terbuka yang utama adalah tahan terhadap perubahan-perubahan temperature udara,

sambungan ekspansi yang dilengkapi dengan jarak antara 20 – 30 m menahan tekanan

temperature di dalam bahan pipa.

Membersihkan katup katup udara, tekanan muka katup dan lain-lain dikerjakan pada

penempatan yang lebih penting sepanjang kelurusan. Bila panjang saluran pipa sangat

panjang , antara katup pintu air diberi jarak 1,5-5 km dan pipa saluran dibagi nilai

penampang. Persiapan ini memudahkan pengoperasian selama perbaikan dan perawatan.

Sesudah penempatan siap dengan baik, pipa dicat sisi luar dan dalam dengan cat pelindung.

Pelapisan ini melindungi dari serangan korosi dan memperpanjang umurnya.

2. Penempatan Pipa Saluran dibawah Tanah

Pipa-pipa saluran yang mendistribusi air ke tempat-tempat yang berbeda dan ke

tempat blok-blok rumah yang tersendiri ditempatkan dengan ditanam di bawah jalan dan

disebut pipa saluran di dalam tanah. Umumnya dibuat dengan pipa besi tuang disambung

dengan bantuan sumbu dan tiap sambungan. Detail jalan raya di dalam suatu kota

dipersiapkan mula-mula untuk memperli-hatkan dengan jelas posisi garis pinggiran trotoar,

pusat pipa-pipa yang akan dipasang dan ukuran-ukuran seluruhnya, lokasi-lokasi khusus,

jenis-jenis katup& hidran yang berbeda.

Untuk pipa saluran bawah tanah, mula-mula dibuat kelurusan garis di atas tanah

atau jalan raya untuk menempatkan tiang patok dengan jarak 30 m setiap kepanjangan yang

lurus dan jarak 10 sampai 15 m untuk garis kerja yang lengkung. Parit-parit yang kemudian

digali dasarnya direncanakan dengan hati-hati dan bahan-bahan yang digali dasarnya dijaga

untuk dipakai pada penimbunan kembali bahan tersebut ke dalam galian setelah

penempatan pipa. Penggalian bisa dikerjakan dengan menggunakan mesin seperti mesin

penggalian/power shovel dan lainnya dan parit-parit digali kira-kira 45 cm atau lebih dari

diameter pipa yang akan ditempatkan. Kedalaman pipa mesti minimum 75 cm dari muka

tanah yang dijaga di atas pipa untuk melindunginya dari lalu lintas. Jika dasar galian berada

pada muka yang lebih rendah dari tabel air, air ini mengumpul dalam parit dan harus

dipompa keluar. Untuk tanah yang lepas dan dalamnya yang lebih besar, galian atau parit

mesti dicegah dari munculnya lubang-lubang dengan tindakan pencegahan memasang kait

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 27: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 27

kayu atau membuat sekat. Pekerjaan ini mestilah dimulai dari tempat yang terjauh dari

sumber penyediaan dan akhirnya kearah atas.

Pipa-pipa dibawa ke tempat pekerjaan dengan pedati atau truck atau lainnya,

dibongkar dengan hati hati-hati sepanjang pipa saluran oleh dengan tanaga normal atau

mesin derek. Semua pipa-pipa dan alat bantu diberi aksi suara dengan palu yang ringan

gunanya untuk mendeteksi kerusakan yang ada. Pipa-pipa ini dipindahkan dengan derek

atau juga bisa diturunkan dengan manual. Untuk penyelamatan terhadap munculnya

penurunan yang tidak sama dan akibat konsekuensi yang mendapat perlakuan yang tidak

sama pada pipa, pipa mesti ditanam dengan sangat keras Pipa-pipa dibongkar dan

dibersihkan serta sambungan dibuat. Bila penyambungan terselesaikan tanah ditimbun

kembali dengan lapisan 15 cm. masing-masing diperciki dengan air dan dipadatkan. Untuk

kelurusan penempatan pipa mesti berlangsung terus langsung naik untuk memudahkan

penyambungan. Guna memperhatikan penempatan pipa-pipa, kurang dari 50 mm dalam

lubang dapat disekrup dengan besi sekrup (berdiameter 25). Yang penting dibor dan

dipasang keran dengan sekrup besi di dalamnya. Guna pipa berlubang 50 mm atau lebih

mesti dihubungkan khusus untuk simpang dan jalan berbentuk T yang disiapkan dalam

bagian yang penting. Persimpangan pipa yang khusus mesti juga dipakai untuk kegunaan

pipa-pipa yang berlubang kurang dari 50 mm. Dimana diameter yang perlu tidak lebih

besar dari penempatan pipa. Yang utama harus tidak ada kotoran bila pembuatan hubungan

dan bila perlu mesti dibersihkan. Pelayanan (guna) dari pipa air tidak mesti ditempatkan di

atas permukaan saluran (jalur saluran). Melintasi gedung harus tidak kurang dari 75 cm di

bawah permukaan tanah dalam.

Dalam kasus sub air tanah yang muncul dalam galian-galian harus digali sampai

hanya panjang yang kecil diluar titik penyambungan. Bila dasar galian berisiruntuhan dan

tanah lunak pancang pendorong bisa dipakai untuk pipa. Sambungan haruslah dikerjakan

dengan hati-hati sehingga tidak ada system saluran yang dapat mengalami kebocoran.

Pelapisan permukaan dalam serta luar dari pipa harus tidak merugikan selama seluruh

pekerjaan berlangsung. Pipa-pipa ini tidak dibenarkan ada dalam kondisi kotor. Ujung pipa

yang terbuka harus disumbat pada malam hari sehingga hewan-hewan tidak sampai masuk

ke dalam pipa. Para pekerja harus juga hati-hati tidak sampai meninggalkan sepatu pakaian,

pakaian, peralatan dan sebagainya. Beberapa bagian pipa bisa dipasang dalam waktu yang

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 28: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 28

sama. Perhatikan sistem penyediaan air panas, untuk system ini mesti dikerjakan lewat

persetujuan yang ada dalam IS : 2065-1963.

3. Beberapa Pekerjaan Pemasangan/Penyambungan Pipa

a. Pemasangan Pipa Saluran Pembuangan

Pada pembuangan domestic ditempatkan dalam parit yang digali sampai kedalaman

dimana pipa masih mempunyai kemiringan yang memadai. Minimal diambil kemiringan

yang besarnya 3%, agar tidak memungkinkan terjadi sedimentasi dan diameter minimal

150 mm. Untuk pipa pembuangan yang diletakkan di atas permukaan tanah kemiringan

minimal 1% dan diameter minimal 100%. Harus hati-hati sekali pada sambungan-

sambungan, belokan dan pada perubahan sudut. Pada tempat ini sangat dianjurkan dibuat

lubang atau ruang inspeksi. Tahap-tahap pemasangan pipa dapat diikuti pada beberapa

ketentuan yang mendasarinya seperti :

(i) Pipa saluran harus diletakkan diatas landasan atau pondasi yang kompak (padat)

tanah atau betonnya, gambar 2.10 di bawah

(ii) Pemasangan pipa pada dasar tanahnya yang berbatu-batu, pipa jangan dan tidak boleh

bersentuhan dengan batu tersebut, dengan demikian lekukan pekerjaan pengurungan

menjadi 5 cm, gambar 2.11 di bawah.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 29: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 29

(iii) Semua akar pohon mesti dipotong, karena akan membahayakan kondisi pipa

yang berakibat pipa akan rusak yang akhirnya umur pakai pipa menjadi lebih singkat dari

yang diperhitungkan oleh sebab pengaruh asam atau basa dari akar pohon, gambar 2.12.

(iv) Sebelum dipasang pipa harus diperiksa, permukaanya harus bebas retakan-retakan

atau pecah/retak, rusak karena lain sebab, gambar 2.13 di bawah.

(v) Setiap sambungan pipa dibawahnya atau tanah dasarnya atau galian dibuat lekukan

agar semua pipa menyentuh dasar galian.

(vi) Periksa kemiringan galian apakah sudah membentuk garis lurus, gambar 2.14.

(vii) Isi dasar galian dengan bahan atau urungan atau adukan sebagai lantai kerja yang rata.

Gambar 2.15 di bawah

(viii) Pemasangan pipa pada tanah bekas timbunan/galian sebaiknya dipasan diatas suatu

pondasi yang merata atau pada jarak tertentu untuk menghindari agar kedudukan pipa tidak

mengalami perubahan, gambar 2.16 di bawah

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 30: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 30

(ix) Perletakan pipa dimulai dari ujung yang rendah, gambar 2.17 di bawah.

(x) Untuk pipa PVC harus dipasang yang lurus kemiringannya, gambar2.18 di bawah

(xi) Untuk lobang galian yang banyak air, air dipompa keluar lalu dipasang pasir untuk

kedudukan pipa, perlu dibuat kayu penyokong/turap besi untuk memisahkan dari lantai

kerja dan bisa dipompa terus menerus sambil memasang pipa, gambar 2.19 di bawah.

(xii) Pipa saluran yang dipasang di bawah lantai harus diberi turap dan kelurusannya harus

dijaga, gambar 2.20 di bawah.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 31: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 31

(xiii) Pipa saluran yang dipasang di bawah bangunan harus benar-benar ditutup dan dijaga

kelurusannya. Karena tidak mungkin akan direparasi di kemudian hari.

(xiv) Alat water pass harus digunakan untuk memasang pipa dengan kemiringan dan

kelurusan yang tepat, yang kemiringannya tidak kurang dari 1 : 80.

b. Profil Penempatan PipaBentuk profil penempatan pipa bergantung pada kondisi tanah untuk menjamin

kekuatan dan umur pakainya.

Profil I :

Dimana lantai pipa padat dan berdaya dukung baik,pipa berdiameter sampai 45 cm

dapat ditempatkan diatas lantai pasir minimal 5 cm tebalnya.

Profil II :

Lantai parit dengan kepadatan sedang dan masih berkualitas baik. Pipa berdiameter

berapa saja, dapat diletakkan diatas lantai pasir minimal 10 cm tebalnya. Pada jarak – jarak

tertentu pada sambungan dipasang lapisan beton K 125 disekeliling pipa untuk

menghindari bergesernya pipa.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 32: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 32

Profil III :

Untuk berbagai kondisi tanah dan segala jenis pipa dengan diameter sembarang.

Cara inipun cocok untuk tanah yang kedap air.

Profil IV :

Untuk berbagai jenis pipa dan kondisi tanah. Dengan ini pipa sanggup menahan

beban kendaraan atau gaya – gaya lateral yang lebih berat.

F. PENGETESAN PIPA SALURAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 33: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 33

Sebelum jaringan saluran (saluran pipa yang telah selesai dipasang) digunakan ,

pipa mesti dicoba untuk menjamin bahwa tidak ada retakan atau patahan yang terjadi dalam

piapa saluran dan tidak ada kebocoran sepanjang pipa saluran.

1. Pengetesan jaringan pipa diatas tanah

Jaringan pipa (pipa saluran) diatas tanah ini dites dengan penyuaraan (tes bunyi).

Prosedur pengetesan yang dilakukan seperti dibawah ini :

(a) Satu bagian diantara dua katub masuk / keran tutup pipa saluran dirusak

untuk waktu pengujian.

(b) Salah satu dari katub keran ditutup serta air dimasukkan kedalam pipa lewat

katub masuk yang satu lagi.

(c) Untuk katub masuk keran penutup yang kedua ditutup dan pada bagian pipa

saluran ini diisolasi dari yang tersisa pada saluran ini.

(d) Alat pengukur tekanan kemudian distel pada jarak 0,8 – 1 km diatas/puncak

lewat lubang sebelah kiri yang diperlukan.

(e) Pipa saluran pda p[engetesan dihubungkan ke sisi pipa penerima lewat katub

masuk pengukur kecil.

(f) Pompa dijalankan untuk membuat tekanan di dalam pipa, dikerjakan sampai

mencapai nilai tekanan yang direncanakan/ bisa dibaca dari alat pengukur

tekanan yang ditempatkan sebelum berselang.

(g) Katub pembebanan ditutup dan pompa dimatikan / tidak terus berhubungan.

(h) Pipa saluran dijaga dalam keadaan bertekanan selama 24 jam dan diinsfeksi

untuk mencegah kesalahan dari kebocoran, kerusakan pada sambunga. Air

kemudian dikosongkan melalui skor katub masuk dan kerusakan diobservasi

selama pengujian dikerjakan.

2. Pemberantasan hama pipa saluran

Sebelum perawatan pada pipa saluran maka pipa saluran harus dibersihkan dari

pengaruh hama. Pemberantasan atau oleh sebab serangan perauk lain, dilakukan dengan

memasukkan air atau menambah klorin dalam jumlah tertentu untuk pemeliharaan yaitu 50

ppm. Residu klorin ini dipelihara selama 24 jam dan pipa saluran dikosongkan dan dialiri

dengan air bersih.

3. Pengujian pipa saluran dalam tanah

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 34: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 34

Sesudah penyambuingan pipa saluran yang cukup panjang pipa saluran ini diuji

tentang kerusakan yag mungkin ada. Katub keran penutup biasanya ditempatkan 250 m

antara jarak dari jalan lalu lintas.

4. Tes air pipa saluran

Pengujian ini berlaku dengan pemakaian blok khusus atau sumbat yang biasanya

pengujian dilakukan diantara dua lubang masuk sisitem pipa saluran. Ujung pipa terendah

disumbat dengan dilengkapi tutp lengan (kanvas) dan dipompa dengan pompa penuh udara,

dan diisi dengan bagian berair. Ujung atas disumbat dengan corong penyiraman yang

biasanya didirikan atau direndahkan sampai batas yang diperlukan dan dpertahankan untuk

pengobservasian. Pengujian 1,5 m air dalam hal ini pipa terbuat dari bahan batuan, pipa

beton dan 9 m air untuk besi tuang.

Menurut internasional standard specifications, kebocoran yang diizinkan untuk

Waktu 10 menit dari system saluran adalah 2 liter/cm. Adanya depresi pada muka saluaran

pada waktu pengujian air bias dikarenkan oleh kebocoran sambungan yang mesti

ditentukan letaknya dan kerusakan harus diperbaiki.

5. Pengujian Kelurusan dan halangan pada pipa saluran

Menurt spesifikasi international standard, ada pengujian yang diberlakukan menurut

cara dibawah ini :

a. Dengan air

Uji air harus diterapkan untuk setiap properti saluran tidak peduli apa pun jenis

bahan yang digunakan. Ini adalah yang paling parah dari semua tes untuk menentukan

tingkat kesehatan dari pekerjaan pipa.

Sebelum pengujian manapun dapat memulai bekerja pie harus disegel dan dibuat tahan air

di bawah titik puncak mengisi. Untuk melakukan pengujian ini sumbat atau bola pengujian

digunakan. Dua tipe utama adalah:

1. pengujian plug Plain (halaman selanjutnya)

2. pengujian bola Inflatable (halaman selanjutnya)

Setelah semua bukaan adalah sistem tertutup bisa diisi dengan air untuk t dia titik tertinggi

dari properti drain atau jika dianggap perlu untuk ketinggian tambahan seperti otoritas

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 35: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 35

dapat meminta air limbah.

The jangka waktu uji air akan tergantung pada bahan yang digunakan untuk membangun

saluran properti.

Pengujian dengan air plug Plain pengujian plug

Standar pengujian plugs

pengujian bola karet

Kayu mendukung terhadap uji plug

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 36: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 36

Penempatan plugs pengujian standar untuk menutup menguras

Metode pengujian saluran

1. Catatan tekanan inflasi yang benar pada bagian bawah bola uji

2. Koneksi cepat coupler untuk bola tes atau katup pada selang perpanjangan jika

diperlukan

3. Masukkan bola seluruh tes dalam pipa yang akan disegel

4. Mengembang bola uji tekanan disarankan

5. Hapus pompa dengan cara melepas coupler cepat

6. Uji baris jasa property

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 37: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 37

7. Menggembosi bola uji dan menghapus dari garis pipa

CATATAN: Sebuah selang ekstensi dan rantai dapat dipasang ke te bola uji. Hal ini akan

memungkinkan untuk menguji bola untuk ditempatkan di beberapa posisi yang nyaman

lain., Jika tidak diperlukan dekat ujung terbuka. Setelah di posisi bola uji kemudian dapat

memompa melalui selang ekstensi.

b. Dengan penempatan cermin

Pada salah satu ujung pipa saluran dan sebuah lampu pada ujung lainnya bila pipa

saluran yang ditempatkan lurus, gelang (ring) penuh dengan cahaya yan dapat terlihat

jika saluran pipa tidak lurus akan terlihat nyata kaca mengindikasi adanya halangan

dalam pipa

Setelah air atau asap pengujian drain properti, tes cermin dapat diaplikasikan oleh

pejabat berwenang. Tes ini akan menentukan kelurusan dan jika ada penghalang.

sumbat Percobaan bola, dan topi pemeriksaan dihapus dan cermin ditempatkan pada

malaikat 450 mengeringkan dalam pembukaan inspeksi.

Cermin obor atau kedua di kemudian dimasukkan dalam pembukaan inspeksi di

ujung lain.Dengan melihat ke bawah melalui lubang inspeksi pada cermin saling

berhadapan akan dibelokkan pada 900 di sepanjang bagian dalam saluran pembuangan.

Setiap cacat seperti an menyelaraskan salah atau pipa melengkung, pipelaying

mudah dapat dilihat di cermin, serta halangan yang mungkin telah mengajukan di

dalam parit itu.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 38: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 38

Cermin pengujian

Tampilan melalui saluran menggunakan mirror

c. Dengan menggunakan bola karet

Dengan menyiapkan bola rat bediameter 13mm atau < diameter pipa

diujung yang lebih tinggi dari pipa saluran. Bila tidak halangan mortar akan

memproyeksi melalui samnbungan, bola akan nbalik berguling kebawah dan

keluar melalui ujung yang lebih rendah.

Langkah-langkah yang diperlukan saat menggunakan pengujian bola karet

.

Bagaimana untuk menguji berbagai jenis pipa dengan air.

U.P.V.C. dan besi tuang

Setelah mengisi drain dengan air, uji harus dipertahankan untuk jangka waktu

tidak kurang dari lima menit. Ini harus diperhatikan oleh pejabat berwenang.

Setelah lima menit berlalu ada tidak boleh ada kebocoran terlihat dan tingkat air

harus pada ketinggian yang sama seperti ketika tes dimulai, tidak ada air make

up diperbolehkan.

UPVD, besi tuang, tembaga atau paduan tembaga properti saluran dapat diuji

untuk menahan tekanan yang diberikan dari kepala vertikal, yaitu, tidak ada

pembatasan tinggi pada pipa terendah.

Hasil Vitrifikasi tanah liat properti dengan mengalirkan air, uji harus

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 39: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 39

dipertahankan untuk jangka waktu 5 menit. Ini harus diperhatikan oleh pejabat

berwenang.

Setelah 15 menit berlalu, jumlah diukur tambahan air harus mungkin diperlukan

untuk mempertahankan tingkat asli.

Tes akan berhasil jika tidak ada kebocoran terlihat dan kuantitas air make-up

tidak melebihi berikut:

1. Liter per meter panjang 100 mm drain 1,5 liter per 30 meter panjang

150 mm pengairan.Catatan: air make up diperlukan untuk

memperhitungkan penyerapan air ke dalam pipa tanah liat ke

Vitrifikasi dan perlengkapan. Tidak boleh ada kerugian air pada sendi.

Ketika tanah liat Vitrifikasi pengujian mengalir kepala vertikal pada

pipa terendah tidak boleh melebihi 3 m. Jika kepala lebih dari 3 m

properti harus diuji sectional sehingga pipa terendah tidak dikenakan

kepala melebihi 3 m.

Alasan bahwa kepala maksimum ditetapkan adalah untuk melindungi

kesehatan dari cincin karet bisa lepas dan bergabung dengan

kebocoran.

d. Dengan slide

Bahan ini merupakan lempengan dari baja ujungnya membentuk panah jika

seandainya dalam slide terbentur, maka berarti pemasangan pipa tidak lurus.

Pada cabang-cabang pendek atau bagian dari properti saluran, yang tidak dapat

diperiksa secara visual, seorang perwira otoritas dapat menggunakan slide untuk

memastikan tidak ada bibir pada sendi atau obstruksi pada garis tiriskan.

Sebuah slide terdiri dari sebuah plug baja sedikit pun fleksibel poros baja pega

menempel pada steker baja.Slide dimasukkan melalui inspeksi terbuka dan akan

mengikuti setiap perubahan ke arah yang mungkin terjadi pada baris tiriskan.

e. Dengan asap

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 40: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 40

Asap dimampatkan kedalam pipa , ujung- ujung disumbat bila terdapat asap

yang keluar maka ini berarti pemasangan pipa tidak rapat atau bocor.

Pengujian properti saluran dengan menggunakan asap sangat nyaman dan

bersih berarti pengujian garis drain untuk kesehatan. Asap pengujian adalah alternatif

untuk menggunakan air.

Uji asap dapat secara efektif diterapkan pada instalasi memenuhi. Tidak ada

batasan di atas kepala vertikal drain sedang diuji, tidak peduli apa bahan yang

digunakan.Uji asap dapat diterapkan melalui pembukaan drain nyaman.

Panjang pendek pipa tanah liat Vitrifikasi harus ditempatkan dalam pembukaan

drain yang aparat pengujian asap yang akan dipasang. Pipa pendek untuk mencegah

kepala yang berlebihan dari merusak pembukaan drain.

Masalah ketika asap dari bukaan sepanjang saluran secara efektif tertutup, yaitu,

perangkap drainase semua dan lemari air seal diisi dengan air. Semua ujungnya terbuka

lainnya harus ditutup dengan sumbat pengujian atau bola pengujian.

Asap ini terus dipaksa ke instalasi pembuangan selama lima menit setelah

memblokir membuka semua. Ini harus diperhatikan oleh pejabat berwenang.

Setelah 5 menit berlalu ada tidak boleh ada kebocoran terlihat.

catatan: Tekanan dalam garis pembuangan harus setara dengan 25 milimeter untuk

menyediakan tes yang efektif.

(i) Penimbunan Kembali

Sesudah pengujian menjamin konstruksi pipa saluran denganm standard yang

diizinkan (diinginkan), galian diisi kembali dengam pemadatan dengan tanah denga

ketebalan lapisan 15 – 20cm dan ketebalan lebih besar diatas puncak akhir penimbunan

dikerjakan sampai 15cm ditas muka tanah untuk pipa saluaran permukaan jalan raya

dengan terusan sewktu- waktu untuk pembuatan trotoar jalan raya biasa dipercaya.

7. Tindakan pencegahan/pemeliharaan pipa (saluran)

a. Pipa penyediaan air harus tidak melintasi (memotong saluran pembuangan, meanholes,

sumur jamban, lubang debu atau lubang pupuk dll). Sebab semuai ini mengakibatkan

mengotori air yang lewat melalui sambungan yang bocor.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 41: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 41

b. Pipa-pipa yang terbuka dalam banguna atau diluarnya, harus dilindungi dengan cukup

untuk menghindarfi kerusakan atau pembekuan.

c. Pipa-pipa penyediaan air Cuma membawa iar yang disediakan oleh pekerjaan air saluran

dan tidak ada air lain yang mengotori.

d. Pipa-piapa (jika tidak dibwah gedung) harus ditutup denga lapisan tanah terendah

minimal 75cm.

e. Diameter pipa utama yan terbesar ditempatkan pada arah perkembangn satu kota

f. Tipe system distribusi ditentukan sesudah dipelajari bentuk suatu kota. Kota dapat dibagi

dalam daerah – daerah yang berbeda menurt kedataran (muka air) dari bagian yang

bervariasi dan air disediakan daerah ini oleh reservoir-reservoir yang tersendiri. Pentup

yang mengisyarat dilengkapi keran yang gunanya menghindari kerugian

BAB IV

SISTEM DRAINASE

A. PENDAHULUAN

Drainase adalah jaringan (pipa) buangan yang bisa melalui system riool, biasanya

ditempatkan di permukaan tanah, mengalirkan air yang berasal dari buangan saniter dan

pipa/saluran air hujan ke tempat-tempat pembuangan.

Cara yang biasa adalah dialirkan dahulu ke dalam drainase untuk dan selanjutnya ke

instalasi pengolahan air buangan terdekat.

Cara lain adalah membuat instalasi pengolahan air buangan kecil pada lokasi setempat. Ini

adalah system drainase yang berlaku untuk atau pada rumah tangga, atau pergedungan.

Disamping ada system drainase untuk jalan raya.

B. SISTEM DRAINASE PADA JALAN RAYA

1. Pendahuluan

Air dapat membantu dan merusak jalan. Air dapat ditemukan dalam bentuk air

tanah (air dalam tanah), air permukaan (kolam, sungai), atau air hujan ( yang akan menjadi

air permukaan ). Air dapat merusak dalam dua cara : dengan membawa tanah (erosi atau

pengerusan) atau dengan membuat jalan itu sendiri berkurang kekuatannya terhadap lalu

lintas (menurunkan kapasitas daya dukung jalan).

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 42: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 42

Drainase adalah kegiatan konstruksi yang paling penting yang terdiri dari drainase

permukaan jalan (camber/kelandaian melintang), saluran samping, saluran pembuangan

dan saluran melintang, yang disebut gorong-goron. Pekerjaan drainase harus secepat

mungkin dikerjakan setelah penggalian. Saluran penangkap air harus dan sudah dibuat

sebelum ada penggalian. System drainase adalah bagian yang terpenting dari semua

komponen-komponen berbeda yang ada dalam pembangunan suatu jalan tanah dan jika hal

ini gagal maka seluruh jalan bisa tergerus atau tidak bisa dilalui sama sekali.

Drainase permukaan lebih dikenal sebagi kelandaian melintang (dalam beberapa hal

adalah superelevansi). Adalah sangat penting untuk mempunyai suatu system drainase yang

baik yang memungkinkan air mengalir dan keluar jalan secepatnya.

Sistem ini terdiri dari :

Drainase permukaan jalan : yang memungkinkan air mengalir keluar dari jalan.

Saluran samping dan saluran pembuang : lebih dikenal sebagai selokan dari mata air

disalurkan ke saluran pembuang.

Saluran penangkap air : yang akan menampung/mengumpulkan sekaligus mengalirkan

air ke permukaan sebelum air mencapai jalan.

Penahan gerusan : yang menahan/mencegah terjadinya erosi pada saluran dengan

menurunkan kecepatan air.

Gorong-gorong : adalah saluran melintang yang akan mengalirkan air pada saluran

samping melalui bawah permukaan jalan ke sisi yang lain.

Saluran air tanah : dibuat untuk menurunkan muka air tanah atau untuk mengalirkan air

yang terperangkap (sumur).

Semua saluran-saluran ini harus bekerjasama bersamaan jika mengharapkan hasil

yang baik dan ini merupakan tugas yang mesti dikerjakan/ dilaksanakan oleh setiap ahli

teknik jalan raya.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 43: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 43

2. Drainase Permukaan Jalan.

Tujuan drainase permukaan jalan adalah mencegah air menggerus perkerasan jalan

atau berpenetrasi ke dalam jalan.

Karena itu untuk menghindari kerusakan ini didapat dengan membentuk (jalan sedemikian

rupa) sehingga air dapat mengalir bebas ke saluran samping. Tentu saja penting juga bahwa

permukaan jalan tidak berlubang atau retak-retak.

a. Kelandaian melintang

Kelandaian ini adalah kemiringan dari tiap-tiap as jalan kea rah tepi jalan yang

bersangkutan. Pengecualian, pada lengkung, kelandaian diganti oleh superelevansi yang

membuat air mengalir kea rah sisi dalam lengkung. Pada daerah perbukitan dimana lebar

jalan diperkecil, akan lebih baik juga untuk membuat superelevasi terhadap lereng bukit

dari pada kelandaian. Hal ini terutama untuk digunakan pada bagian-bagian yang licin jika

basah.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 44: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 44

b. Pembuatan kelandaian

Kelandaian dibentuk dengan mengahampar tanah yang telah ditumpuk pada jalan selama

proses penggalian dan pembuatan lereng sisi jalan. Tentu saja jumlah tanah sepanjang as

jalan tersebut harus cukup untuk pembentukan kelandaian yang sudutnya benar, (sebelum

pemadatan 7 % yang akan lebih sama dengan 5 % setelah padat). Kelandaian diperiksa

dengan menggunakan papan kelandaian yang berhubungan dengan nivo level. Kelandaian

harus diperiksa selama pembangunan.

Daftar Kamber yang Disarankan.

Jenis Permukaan Jalan Kamber dalam %

1. jalan tanah2. jalan kerikil3. macadam basah4. penetrasi macadam5. bitumen macadam6. surface dreshing7. premix

4 – 63 - 63 – 42,52 – 2,52,52 – 2,5

Kemiringan pada superelevasi fungsinya dari pada drainase tetapi angka-angka di bawah

ini dapat digunakan sebagai pedoman.

Jari-jari lengkungan Superelevasi

15 - 20 7

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 45: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 45

250 - 500

550 - 1000

3,5 - 6

2,5 - 3

Bahu jalan dari tanah lebarnya sebaiknya 150 sampai 250 cm dengan kemiringan 5

%. Tepi jalan lalu lintas perlu sama tinggi bahu jalan, dan perlu ditanam rumput untuk

menahan erosi. Bahan-bahan yang berpasir yang kurang mengandung butir-butir halus

tererosi dengan mudah dan sukar ditumbuhi oleh rumput. Perlu untuk dipertimbangkan

bahan-bahan masukan atas satu tindakan seperti : (I) menyirami bahu itu dengan bubur

lempung atau (II) diperbaiki menjadibubur keras atau bertutup aspal.

3. Saluran Samping

Saluran samping mempunyai fungsi ganda :

a. Untuk menghimpun dan mengalirkan air permukaan keluar badan jalan dan

b. Untuk menyediakan bahan yang cukup untuk pembentukan kelandaian

melintang jalan (drainase permukaan jalan).

Saluran samping baik bila dikerjakan dalam dua tahap yang terpisah :

a) Penggalian (pembuatan) saluran persegi empat.

b) Pembuatan lereng (melengkapi saluran dengan membuat lereng terhadap as jalan)

Prinsip lain untuk saluran samping misalnya penahan gerusan akan menjaga system

drainase dan timbunan terhadap erosi dan kita harus menyediakan tempat, bagaimana

system drainase itu bekerja selama hujan pertama kemudian memperbaiki hal-hal yang

masih lancar.

Fungsi saluran samping adalah mengumpulkan air dari badan jalan dan daerah

sekitarnya, jika ada penggalian. Bahan galian digunakan untuk membantu drainase permu-

kaan jalan yang paling penting yaitu kelandaian melintang. Karena itu ukuran saluran

samping harus cukup untuk menampung aliran air. Bahan galian harus cukup untuk mem-

buat kelandaian padat sebesar 5%. Jika lebar jalan 4,5 m harus dibuat dengan kemiringan

padat 5 % (7 % lepas) ukuran saluran harus seperti tergambar (luas =0,6+0,2-0,36 m2).

Jika ada selokan pada kedua sisi jalan, kedalaman setiap selokan bias dikurangi 0,3 m.

Tanah dari selokan pertama dapat digunakan untuk meninggikan elevasi pada jalan. Pada

daerah yang datar atau hamper datar harus direncanakan untuk mendapatkan kelandaian

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 46: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 46

memanjang antara 2-5% (1:5 dan 1:20). Dengan kelandaian kurang dari 20 % dapat dengan

mudah terjadi pengendapan sedangkan dengan kelandaian lebih tajm dari 20 % dapat

dengan mudah terjadi penggerusan.

Pembangunan selokan samping

Selokan samping dibangun dalam 2 tahap: pertama digali saluran segi empat dan

kemudian dibuat lereng baru bawah kearah badan jalan. Tanah yang didapat dari galian

ditempatkan pada tengah jalan (lihat gambar). Alasan pnggalian seloan seperti ini adalah

untuk kemudahan pengukuran dan pengawasan dari pada langsung dibuat bentuk V

sekaligus. Ukuran lebar dan dalam yang benar diperiksa dengan sebuah tongkat yang telah

dipotong pada ukuran yang tepat. Setiap pekerja yang bekerja pada drainase harus

mempunyai tongkat masing-masing.

4. Saluran pembuang

Saluran pembuang mengalirkan air dari saluran samping ke daerah yang rendah.

Jika mungkin saluran ini harus ditempatkan pada interval seperti daftar di bawah ini. Pada

perinsipnya semak banyak saluran samping maka semakin banyak air dialirkan maka

kondisinya semakin baik pula.(seperti gambar di bawah ini).

Daftar interval saluran pembuang

Kelandaian jalan (%)

Tidak boleh lebih dari (M) Jika mengalir air ke daerah pertanian (M)

12 4010 808 120 jika lebih terjadi

penggerusan20-50 dimana mungkin ke daerah batas antara daerah pertanian

6 1604 2001-2 50 jika lebih akan terjadi

penggerusan

Bahwa yang ada dalam daftar adalah jarak maksimum, lebih cepat air dilairkan ke

luar dari jalan, kerusakan yang terjadi akan semakin kecil (baik untuk penggerusan

ataupun pengendapan). Jika mungkin air yang dibuang dari saluran-saluran pembuang

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 47: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 47

disalurkan ke daerah-daerah pinggiran yang tujuannya untuk menghindarkan kerusakan

tanah pertanian. Tanah yang didapat dari penggalian salurann harus dibuang kebagian

bawah drainase dan saluran pembuan harus mempunayi kelandaian minimum 2%.

5. Saluran penangkap dan penahan gerusan

Saluran penangkapmengalirkan air permukaan yang dating dari daerah yang lebih

tinggi sebelum mencapai jalan. Saluran penangkap air adalah yang kurang lebih sejajar

jalan. Jika memungkinkan saluran penagkap diarahkan ke kolam-kolam saluran air alami.

Saluran penangkap biasanya mempunyai penampang persegi dan tanah galian harus

dibuang kea rah kaki dari saluran.

Penahan gerusan mengurangi kecepatan air di selokan-selokan sehingga

mengurangi penggerusan. Penahan air harus ada pada selokan-selokan yang mempunyai

kelandain lebih besar dari 6 %. Beberapa jenis tanah mudah tererosi dari pada yang

lainnya, sehingga pada jenis kelandaian yang lebih kecil (dapat dilihat pada jalan setelah

hujan yang pertama). Jika kelandaian memanjang cukup tajam air akan mengalir dengan

cepat. Karena itu jika tidak diperhitungkan pelindungnya bisa terjadi penggerusan. Cara

yang paling sederhana, di samping mengurangi volume air dengan mengalirkan air ke luar

dari jalan keluar pada interval yang pendek (saluran pembuang) adalah dengan membuang/

mengurangi kecepatan air dengan membuat penhan gerusan di saluran-saluran. Penahan

gerusan menhan endapan yang terbawa arus air dan membeuat sebaris hambatan air terjun

dengan kelandaian yang rendah. Penahan gerusan dari pasangan batu bata atau beton juga

dapat dibuat, tapi lebih sering tidak dibuat karena mahalnya, Tergantung keadaan medan

dan jenis tanah, gorong-gorong mungkin dibutuhkan.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 48: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 48

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 49: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 49

6. Gorong-gorong

Gorong-gorong adalah saluran melintang di bawah jalan dan fungsinya untuk

mengalirkan air dari daerah yang lebih tinggi pada sisi jalan ke daerah yang rendah pada

sisi jalan yang lain. Bentuk gorong-gorong yang paling umum adalah sebaris pipa beton.

Diameter pipa tidak boleh lebih kecil dari 60 cm (24”) karena pipa yang lebih kecil

cenderung tersumbat.

Untuk gorong-gorong cincin pipa, cincin terbuat dari beton dan dapat dibuat di lapangan.

Diameter yang paling umum adalah 60 cm atau 80 cm. Sambungan antara cincin tidak

boleh disemen tetapi ditutup dengan sehelai kertas tar. Tergantung keadaan, daripada

menggunakan diameter yang lebih besar yang akan memerlukan penimbunan yang tinggi di

atas pipa, dapat digunakan diameter yang lebih kecil dalam dua baris atau lebih. Jarak

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 50: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 50

antara baris-baris tersebut paling sedikit satu kali diameter cincin dan satu baris harus

ditempatkan lebih rendah dari yang lain untuk mendapatkan arus lebih kecil tanpa

pengendapan.

a. Lubang pemisah minyak berguna untuk memisahkan minyak yang tercampur dengan air

misalnya air pembuangan dari tempat pencucian mobil, dari pabrik-pabrik, dan lain

sebagainya.

b.Bak pemisah dan pegedap sampah untuk air buangan dari industri-industri.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 51: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 51

c.. Septick tank yaitu suatu lubang khusus dibuat untuk menghancurkan kotoran-kotoran

yang masuk lalu menyalurkannya.

d. Peresapan yaitu lubang yang dibuat khusus untuk mengisap air buangan dari septictank:

e. Lubang pemurnian air, yaitu lubang yang dibuat sedemikian rupa dimana air bagunan

yang mengandung zat kimia dimurnikan kembali dengan obat khusus.

2. PROSEDUR PEMBUATAN LUBANG INSPEKSI

a. Ambil sebuah pipa beton diameter 60 cm dan tinggi 60 cm, dan tegakkan pada

lantai yang datar.

b. Tandai dengan penil pada ketinggian 45 cm sebagai as pipa masuk.

c. Tandai juga pipa pembuang yakni lebih rendah dari pipa masuk tadi sesuai

dengan kemiringan pipa saluran yang akan dibuat.

d. Lalu pipa beton itu kita lubangi dengan pahat besi, yaitu pas pada tanda yang

sudah diberi tanda tadi, pemahatan harus hati-hati agar pipa itu tidak pecah atau

retak.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 52: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 52

e. Setelah kita buat satu lubang untuk pipa masuk dan satu pipa lubang untuk pipa

pembuang, maka galian tanah sebesar diameter pipa sedalam 40 cm.

f. Sesudah itu pipa beton dimasukkan ke dalam lubang dengan posisi tegak seperti

semula, dan diatur sehingga pinggir atasnya waterpass.

g. Potong pipa PVC diameter 10 cm sepanjang 30 cm dan dipasang sepanjang

lubang masuk tadi dengan merekatkannya pakai adukan pasir semen.

h. Pipa pembuang disambung dengan pipa PVC, dan dipasang dengan lubang

pembuang dengan pembuang siku di dalam pipa beton, dan penyambungannya

juga dengan adukan pasir dan semen.

i. Lalu sekeliling pipa beton itu ditambah dengan tanah, dipadatkan dan di

permukaannya diberi rabat koral.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 53: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 53

j. Kemudian dasar pipa beton sebelah dalamnya dicor dengan beton sebagai lantai

beton sebagai lantai dari lubang inspeksi itu, permukaan lantainya harus cukup

halus agar mudah dalam pembersihannya.

Begitu juga dalam pembuatan lubang-lubang inspeksi lantainya, pokoknya prosedur

kerjanya hampir sama walaupun objek tidak sama

G. PENGGALIAN TANAH YANG MELINTASI JALAN RAYA

Apabila suatu pekerjaan galian yang melintasi jalan raya, maka suatu

gangguan terhadap lalu lintas tidak dapat dihindari, untuk itu perlu dipasang rambu-rambu

lalu lintas untuk menghindari kecelakaan pada kenderaan yang lewat di daerah itu.

Untuk itu saran-saran berikut ini adalah baik untuk diikuti dan harus disesuaikan dengan

peraturan lalu lintas setempat.

Saran-saran itu adalah sebagai berikut :

1. Adalah penting sekali memberi pengumuman tentang perbaikan jalan , pekerjaan

pemasangan saluran pipa, atau pemasangan kabel listrik, dsb, pada kedua arah jalan

dengan jarak minimum 200 m dari lokasi kerja.

2. perlu dipasang rambu-rambu tentang pengurangan kecepatan kenderaan yang

sedang melaju. Rambu-rambu ini dipasang pada jarak yang cukup agar para

pengemudi tidak terburu-buru mengerem kenderaannya untuk memperlambatnya.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 54: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 54

3. jika tidak ada lampu pegatur jalan, sementara yang dipasang pada lokasi kerja, perlu

dipasang rambu-rambu yang memberitahukan kenderaan dari arah mana diberi

prioritas menerus sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas pada daerah kerja.

4. adalah perlu sekali melindungi daerah kerja kita, serta penempatan dan alat-alat dan

bahan-bahan dengan pagar pengaman disekitar lokasi pekerjaan.

5. pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan dalam satu hari dan akan dilanjutkan

besoknya, maka perlu dipasang lampu pengaman sepanjang malam, agar kenderaan

yang lewat dapat melihat dari jauh, bahwa di depan ada bahaya, sehingga akan

mengurangi kecepatannya.

Karena pada malam hari umumnya para pengemudi kurang dapat memperhatikan

rambu-rambu lalu lintas dengan baik.

Langkah-langkah kerja :

1. Tentukan dengan tepat dimana lokasi badan jalan yang harus digali.

2. Perkirakan dengan cermat, berapa luas daerah kerja yang diperlukan untuk

penempatan bahan dan tanah bekas galian.

3. Kalau tidak bisa mengalihkan tempat lewatnya kenderaan maka area penggalian

dibuat separoh lebar jalan dahulu.

4. Pasang rambu-rambu yang mengumumkan tentang pekerjaan yang sedang dikerja-

kan pada jalan raya, dengan jarak 200 m dari lokasi kerja, pada kedua arah jalan.

5. Pasang rambu-rambu yang menandakan kecepatan max. 60 km/jam dengan jarak

100 m dari lokasi kerja pada kedua arah jalan.

6. Pasang rambu-rambu yang menandakan kecepata max. 30 km/jam dengan jarak 100

m dari lokasi kerja pada kedua arah jalan.

7. Psang rambu-rambu yang menandakan jalan dipersempit ke arah kanan pada jarak

50 m sebelah kanan lokasi kerja.

8. Pasang rambu-rambu yang menandakan pemberian prioritas pada kenderaan dari

kiri denga jarak 50 m dari sebelah kanan lokasi kerja.

9. Pasang rambu-rambu yang menandakan jalan sempit dari dua arah dengan jarak 50

m sebelah kiri lokasi kerja.

10. Pasang pagar pengaman disekeliling lokasi kerja tadi, pagar pengaman diberi cat

warna merah dan putih silih berganti.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 55: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 55

11. Lalu dipasang rambu-rambu yang menandakan kenderaan harus mempercepat

kenderaannya min. 30 km/jam, bagi kenderaan yang melewati lokasi kerja yaitu

dengan jarak 150 m kiri-kanan lokasi kerja.

12. Kalau pekerjaan ini adalah pekerjaan yang benar-benar dilakukan di lapangan,

maka setelah selesai penggalian kumpulkan semua alat-alat.

13. Biarkan hasi pekerjaan ini kira-kira 2 jam dan lihat reaksi kenderaan yang lewat,

apakah mereka ada mengindahkan rambu-rambu yang ada.

Semua rambu-rambu harus dipasang di atas trotoar, atau di luar badan jalan.

Contoh cara menunjukkan bahwa ada pekerjaan bagian jalan

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 56: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 56

Rambu-rambu Jalan yang harus di gunakan untuk menunjukkaada pekerjaan jalan

No.162 a Tanda yang menyatakan jalan dua arah

No.162 a Tanda yang menyatakan jalan yang memutar

No.186 b Diperbolehkan lebih lambat dari 30 km/jam

No.187 b Diperbolehkan kecepatan lebih dari 30 km/jam

No.199 c Perbaikan jalan

Kerosin hand lamp

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Page 57: Isi Drainase Hal 1-55

Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil 57

BAB VI

PENUTUP

Dalam hal penyusun buku ini masih ada terdapat kekurangan-kekurangan baik

yang disadari ataupun tidak disadari. Untuk itu penyusun memohon kepada pembaca yang

mengetahuinya, sudilah kiranya memberikan kritikan kepada penyusun, agar nantinya buku

ini dapat lebih sempurna.

Kemudian dalam hal pelaksanaanya, berkemungkinan tidak semua job ini dapat terlaksana

dengan baik, karena situasi dan kondisinya. Walaupun demikian diharapkan materi ini

dapat menambah khasanah kita khususnya dalam kerja acuan dan perancah.

Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi kita dalam proses belajar mengajar pada

program Jurusan Teknik Sipil khususnya Politeknik Negeri Medan pada umumnya.

Semoga ada manfaatnya bagi para pembaca semuanya.

Terima kasih.

Penyusun.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN