ISBN : 978 -602 -18848 -0 -5eprints.unram.ac.id/13967/1/No11_prosiding_semnas_LH2012... ·...
Transcript of ISBN : 978 -602 -18848 -0 -5eprints.unram.ac.id/13967/1/No11_prosiding_semnas_LH2012... ·...
ISBN : 978-602-18848-0-5
;
;
i
EDITOR
Baiq Dewi Krisnayanti
Uyek Malik Yakop
Sitti Latifah
Muhamad Husni Idris
Padusung
L. Sukardi
M. Yusuf
Penerbit:
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
Universitas Mataram
Jl. Pendidikan No. 37 Mataram
Telp./Fax. 0370 – 633949
Website : www.pplh.unram.ac.id
e-mail : [email protected]
Tahun:
Oktober, 2012
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga prosiding Konferensi dan Seminar Nasional Badan Kerjasama Pusat Studi
Lingkungan Hidup Indonesia (BKPSL) ke 21, tertanggal 13-15 September 2012 di
Mataram dapat disusun sebagaimana mestinya.
Kualitas lingkungan hidup dari waktu ke waktu semakin menurun dan telah mengancam
kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh
semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mencakup
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum. Komitmen pemerintah pada penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan
telah tersurat secara eksplisit dalam dokumen rencana pembangunan nasional dan daerah.
Dalam penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan dihadapkan pada berbagai tantangan.
Di satu sisi, jumlah sumberdaya alam yang tersedia adalah relative tetap tapi kualitasnya
cenderung menurun, sementara disisi lainnya, kebutuhan akan produk dan jasa lingkungan
cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhannya.
Tantangan lainnya adalah adaptasi pada perubahan iklim, kelangkaan sumber energi, dan
globalisasi perdagangan, inskonsistensi kebijakan pemerintah sebagai konsekuensi dari
proses desentralisasi pemerintahan yang sedang berlangsung, keterbekalangan dan
ketimpangan ekonomi antar daerah, serta masih besarnya jumlah penduduk yang miskin.
Berkenaan dengan hal tersebut, PPLH diharapkan dapat berperan aktif sejak dini dalam
perencanaan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan sehingga dapat diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin kesejahteraan generasi sekarang tanpa
mengorbankan generasi mendatang. Melalui prinsip pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan ini diharapkan dari generasi ke generasi akan dapat menikmati kekayaan
sumber daya alam yang dimiliki. Denga kata lain menjamin ketersediaan sumberdaya alam
yang dapat menopang kehidupan secara adil antar dan inter generasi.
Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai wilayah Indonesia dan peserta dari
berbagai latar belakang keilmuan, diharapkan konferensi dan seminar nasional ini dapat
menghasilkan ide, gagasan serta konsep dan strategi dalam optimalisasi peran PPLH dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada para panitia konferensi dan seminar nasional
BKPLS 2012 yang telah menyelenggarakan seminar dan menerbitkan prosiding ini dengan
baik dan lancar. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Ketua PPLH Universitas Mataram
Ir. P a d u s u n g, MP.
NIP. 19610315 198803 1 003
iii
DAFTAR ISI
Editor i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republi Indonesia . x
Keynote Speaker
Teknologi Hijau : Pertumbuhan Ekonomi, Keberlanjutan Pembangunan, dan
Kesejahteraan Rakyat | Prof. Dr. Benyamin Lakitan - Deputi Bidang Kelembagaan
IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia
xiv
Makalah Judul Hal
001
Tingkat Erosi Permukaan Pada Lahan Pertanian Jagung Di DAS Alo-Pohu
Provinsi Gorontalo | Fitryane Lihawa - Pusat Studi Lingkungan
Universitas Negeri Gorontalo
1
002
Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa
Torosiaje Provinsi Gorontalo | Ramli Utina - Jurusan Biologi/PSL-
Universitas Negeri Gorontalo
14
003
Model Sebaran Pencemaran Merkuri Akibat Tambang Tradisional Di
Ekosistem Sungai Tulabolo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango
Provinsi Gorontalo | Marike Mahmud - PSL Universitas Negeri Gorontalo
21
004
Pemberdayaan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup Melalui
Pembelajaran Biologi Berbasis Proyek Pada Siswa SMA Di Kota Malang |
Susriyati Mahanal - PPLH Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Malang
31
005
Profil Dasar Dan Beban Sedimen Sungai Mahakam Bagian Hilir Dan
Tengah | Adi Susanto, Sarwono, Agustina, Mustakim, dan Ghitarina -
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Universitas Mulawarman
43
006
Pengaruh Media Tanam Yang Berasal Dari Eceng Gondok (Eichornia sp.)
dan Sedimen Tanah Dasar Danau Semayang Terhadap Pertumbuhan Tomat
(Solanum lycopersicum) | Mursidi, Agus Sarjono, Adi Susanto, dan
Sarwono - Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Universitas Mulawarman
51
007
Efektifitas Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Dan
Covercrop Terhadap Penanganan Erosi Pada Lahan Pasca Tambang
Batubara PT. X Site X Kabupaten Berau | Muhammad Busyairi, Agus
Winarno, dan Dina Mariana - Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Mulawarman
62
008
Pengelolaan Pendekatan Ekosistem Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil |
Arief Nooor Akhmadi - Pusat Studi Kependudukan dan Lingkungan
Hidup (PSKL) Universitas Muhammadiyah Jember
78
iv
009
Budidaya Tanaman Jarak Kepyar di Lahan Kering Sebagai Strategi
Adaptasi dan Mitigasi Terhadap Perubahan Iklim | I Komang Damar Jaya
- Energi Crops Centre, Fakultas Pertanian Universitas Mataram
88
010
Analisis Kelayakan Aplikasi Feromon Exi Untuk Mengendalikan Hama
Ulat Bawang Merah (Spodoptera Exigua) Di Kabupaten Bima | Irma
Mardian, Muji Rahayu, dan Sudarto - Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) NTB
98
011
Keragaan Pengendalian Ulat Bawang (Spodoptera exigua) Terhadap
Produksi dan Kualitas Lingkungan Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah
di Kabupaten Bima | Muji Rahayu, Irma Mardian, Achmad Suriadi, M.
Nazam, dan Yurista Sulistiowati - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) NTB
108
012
Ecovillage Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Konsep Alternatif Pengelolaan
Desa Berkelanjutan | Euis Elih Nurlaelih dan Arief Rachmansyah - Staf
peneliti PPLH Universitas Brawijaya Malang
117
013
Peningkatan Produktivitas Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Lokal
Menuju Kemandirian Energi Dan Pupuk | Dwie Retna Suryaningsih, dan
Roeswandono Wirjaatmaja - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya
125
014
Perbandingan Keanekaragaman Dan Predominansi Fauna Tanah Dalam
Proses Pengomposan Sampah Organik | Fitrahtunnisa dan M. Liwa
Ilhamdi - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB
129
015
Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Pendukung Green Campus di
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta | Nelly Marlina - Pusat Studi
Lingkungan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
137
016
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Adaptasi Fisik Bangunan di
Permukiman Bantaran Sungai Brantas di Kota Malang | Sri Utami dan
Soemarno - PPLH – UB
147
017
Pengembangan Kacang Sayur Hasil Persilangan Kacang Tunggak Lokal
Lombok dengan Kacang Panjang pada Lahan Kering | Lestari Ujianto,
Idris, dan Uyek Malik Yakop - Fakultas Pertanian Universitas Mataram
158
018
Kerentanan Wilayah Kelurahan Bungo Pasang Dan Nagari Puluik-Puluik
Di Sumatera Barat Terhadap Perubahan Iklim | Nasfryzal Carlo,
Wahyudi, Muslim, dan Eva Rita - Pusat Studi Lingkungan dan Dosen
Universitas Bung Hatta
165
019
Keragaman Kualitas Fisik Tanah, Potensi Erosi Dan Tanaman Di Areal
Revegetasi Kawasan Pasca Penambangan Batubara PTBA Tanjung Enim |
Satria Jaya Priatna, Zaidan P. Negara, Indra Yustian, dan Danang
Sudira - Peneliti di PPLH Unsri & Staf PT. BA Tanjung Enim
175
v
020
Keragaman Jenis, Dan Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Buah
Di Agrowisata Bhakti Alam Kecamatan Tutur Nongkojajar, Kabupaten
Pasuruan | Achmadi Susilo, Jajuk Herawati dan Indarwati - Pusat Studi
Lingkungan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
188
021
Potensi Serasah Daun Avicennia sp. Ditinjau Dari Produktivitas, Laju
Dekomposisi, Dan Komunitas Perifiton (Studi Kasus: Di Perairan Hutan
Mangrove Sepanjang Sungai Donan Cilacap) | Rendar Mahardhika
Putra, Endang Widyastuti, dan Sarwanto - Fakultas Biologi Universitas
Jenderal Sudirman Purwokerto
201
022
Keragaman Makroinvertebrata Bentik Sebagai Alat Pemantau Pencemaran
Organik Perairan Tropik | Dwi Nugroho Wibowo dan Setijanto - Fakultas
Biologi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto & Fakultas Sains dan
Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
216
023
Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Untuk Usaha Agribisnis
Perkebunan Berkelanjutan | Laode Asrul - Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin
225
024
Model Pengelolaan Sumberdaya Pertanian Lokal Di Kabupaten Kepulauan
Sangihe: Implikasi Terhadap Pembangunan Pertanian Berkelanjutan |
Wiske Rotinsulu dan Bobby Polii - Fakultas Pertanian dan PPLH-SDA
Lemlit Unsrat
237
025
Willingness To Pay (WTP) Masyarakat Terhadap Konservasi Sumberdaya
Air Hutan Rinjani | L. Sukardi dan Adinul Yakin - Fakultas Pertanian
Universitas Mataram
248
026
Potensi Pohon Peneduh Jalan Raya Di Kota Mataram Sebagai Pereduksi
Logam Berat Timbal Dan Sumber Pupuk Organik | Mulyati, Wahyudi A,
Silawibawa, I. P., Lolita, E.S. - Program studi Agroekoteknologi - Alumni
Fakultas Pertanian – Unram
255
027 Pertanian Ramah Lingkungan Untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan
Iklim | Kahar Mustari - Fakultas Pertanian UNHAS 264
028
Mane’e: Kearifan Lokal Pengelolaan Sumberdaya Laut dari Bumi
Porodisa, Kab. Kep. Talaud | Wiske Rotinsulu, Polii Bobby Polii, Waney
Nordy, Husain Jailany, Kumurur Veronika - PPLH-SDA Lemlit Unsrat
271
029 Tantangan dalam Pengimplementasian REDD + di P. Lombok | Sitti
Latifah - Forestry Department, University of Mataram 280
030
Pembangunan Observatorium Geomagnetik Lombok untuk Mitigasi
Bencana Gempa Bumi di Wilayah Indonesia Timur | Teti Zubaidah,
Rosmaliati, Bulkis Kanata, Budi Irmawati, Paniran, Lalu A. S. Irfan
Akbar, dan Sultan, - Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Mataram, Hiden - Prodi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
286
vi
031
Karakteristik Habitat , Populasi Dan Pemataan Sarang Burung Gosong (
Megapodius Reinwardt ) Sebagai Dasar Konsrvasi Dan Obyek Ekowisata
Di Pulau Moyo | M. Yamin dan Padusung - Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup Universitas Mataram
293
032
Pemanfaatan Pupuk Organik Dan Hayati Ganda (MVA& BPF-Indigenus)
Dalam Peningkatan Serapan Hara N,P,K Dan Hasil Kacang Tanah di Lahan
Kering | Lolita Endang S dan Bambang Hari Kusumo - Fakultas
Pertanian Universitas Mataram
304
033
Mitigasi Karakteristik Lahan Rawan Longsor Daerah Aliran Sungai (DAS)
Lab Kabupaten Kepulaun Sula | Zetly E. Tamod, Bobby Polii, - Peneliti
PPLH SDA Universitas Sam Ratulangi Manado, Abdi Umagapi -
DISHUTBUN Kabupaten Kepulauan Sula Malut
314
034
Fitoremediasi Logam Berat Pb dan Zn Pada Tanah Tailing Tambang Emas
Menggunakan Tanaman Senduduk (Melastoma sp.) | Melati Ferianita
Fachrul, Diana Hendrawan, dan Astri Nugroho - Jurusan Teknik
Lingkungan - FALTL - Universitas Trisakti , Qurrotu ‘Aini Besila -
Jurusan Arsitektur Lansekap – FALTL - Universitas Trisakti
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian - Universitas
Trisakti
327
035
Peran Lingkungan Terhadap Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawah
Mendukung Swasembada Beras Di Nusa Tenggara Barat | Moh. Nazam,
Ahmad Suriadi dan Muji Rahayu - Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) NTB
338
036
Evaluasi Kerusakan Lahan Akibat Produksi Biomasa Tanaman Tembakau
Di NTB (Studi Kasus: Kecamatan Sikur) | Ahmad Suriadi, Moh. Nazam
dan Muji Rahayu - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB
348
037
Upaya Mengurangi Penggunaan Pestisida dengan Perakitan Tanaman
Kedelai Tahan Cowpea Mild Mottle Virus (CPMMV) | Siti Zubaidah -
PLH Universitas Negeri Malang
358
038
Kajian Kebijakan Perencanaan Sistem Pengendalian Sumber Daya
Kelautan | Andjar Astuti, Aliudin, dan Setyawan Sariyoga - LPPM
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
370
039 Air Minum Dari Air Laut Mengapa Tidak? | Muharto - Jurusan Teknik
Kimia ITS Surabaya. 380
040
Model Alokasi Sumberdaya Air Optimal Antar Sektor Pengguna Di Pulau
Lombok: Pendekatan Model Optimasi Dinamik | Halimatus Sa’diyah -
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNRAM
386
041
Perburuan Rente, Hambatan Serius bagi Ekonomi Hijau: Kasus Industri
Gula Indonesia | Anas Zaini - PS Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Mataram
399
vii
042
Desain Konservasi Lamun (Seagrass) dan Srategi Pengelolaannya Di
Tanjung Luar Lombok Timur | Abdul Syukur - Program Studi Biologi
Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNRAM
411
043
Pemberdayaan Petani Lahan Kering Melalui Penerapan Sistem Usahatani
Terpadu Dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Kec. Kayangan
Kabupaten Lombok Utara, NTB | M. Yusuf - Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup Universitas Mataram
423
044
Penggunaan Indeks Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Untuk
Menentukan Kualitas Lingkungan Di Kawasan Pesisir Labangka Sumbawa
| Khairuddin dan I Gde Mertha - Program Studi Biologi Jurusan PMIPA
FKIP UNRAM
436
045
Potensi Pencemaran Merkuri Akibat Pertambangan Emas Rakyat Tanpa
Ijin (Peti) Di Propinsi Nusa Tenggara Barat | Baiq Dewi Krisnayanti,
Zaenal Arifin, Bustan, Sudirman - Fakultas Pertanian Universitas
Mataram, Wani Hadi Utomo - Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya,
Christopher Anderson - Massey University, New Zealand
446
046
Kondisi Terumbu Karang dan Lingkungan Perairan Muara Sungai
Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat NTB | Nunik Cokrowati - Program
Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Mataram,
Padusung - Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Mataram
457
047
Mencari Mekanisme Tepat Implementasi Imbal Jasa Lingkungan
(Studi Kasus Imbal Jasa Lingkungan PDAM Giri Menang Mataram) |
Helmy Fuadi PPLH Universitas Mataram
462
048
Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Ekowisata
Bahari | Sitti Hilyana - Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Mataram
468
049
Aplikasi Mikoriza dan Pupuk Kandang Ayam terhadap Serapan P serta
Pertumbuhan Tanaman Jagung di Tanah Bekas Tambang Batu Apung | Ni
Wayan Dwiani Dulur, I Putu Silawibawa - Fakultas Pertanian Unram
dan Khususiah - Alumni Fakultas Pertanian Unram
481
050
Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Terhadap Tingkat Kecepatan Moulting
Kepiting Soka (Scyllaserrata) Pada Pemeliharaan Sistem Baterei | Iwan
Setiawan, NunikCokrowati - Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Mataram dan Nurrachman - Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
488
051
In situ Measurement of Soil Carbon Using Modern Technologies |
Bambang Hari Kusumo - Faculty of Agriculture, The University of
Mataram
493
052
Potensi Benefit Ekonomi Pengelolaan Kawasan Ekowisata Benang Stokel
dan Benang Kelambu di Kabupaten Lombok Tengah: Penerapan Model
Biaya Perjalanan Individu | Addinul Yakin dan L. Sukardi - Fakultas
Pertanian Universitas Mataram
506
053
Diatom Perairan Sungai Sekitar Desa Senawang Kecamatan Orong Telu
Sumbawa | Lalu Japa - Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA
FKIP Universitas Mataram
518
viii
054
Aplikasi Mikoriza Arbuskular dan Pupuk Organik untuk Meningkatkan
Hasil Dua Varietas Kedelai Tanpa Olah Tanah di Lahan Vertisol Lombok
pada Musim Kemarau (MK II) Pasca Padi | Wayan Wangiyana, Nihla
Farida, M. Sarjan dan Sukartono - Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram
524
055
Struktur Komunitas Mikroalga Epilitik Sebagai Biomonitoring Pengelolaan
Lingkungan Perairan Sungai Polaga Kabupaten Pemalang | Endang
Widyastuti Dan Carmudi - Fakultas Biologi Unsoed
535
056
Penapisan Jenis Tumbuhan Yang Terdapat Di Gunung Lawu Jawa Tengah
Yang Berpotensi Sebagai Antikanker | Okid Parama Astirin - Jurusan
Biologi, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
546
057
Dampak Kegiatan Penambangan Dan Pengolahan Emas Secara Tradisional
Terhadap Pencemaran Lingkungan Di Kota Palu | Muh. Basir Cyio,
Nurdin, dan Isrun - Universitas Tadulako
555
058 Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Sekolah Dasar (Sd) Di
Kota Malang | Sugeng Utaya - PPLH Universitas Negeri Malang 563
059
Pemanfaatan Citra Satelit Orbit Geostasioner (Mtsat) Dan Orbit Polar
(Trm2a12, Landsat Etm+) Untuk Estimasi Curah Hujan Dan Debit Puncak
Di Das Garang, Semarang | Bustan dan Mardiyanto - Fakultas Pertanian
UNRAM
572
060
Identifikasi Jenis Ikan Pada Segmen Sungai Ancar Yang Tercemar Limbah
Tahu | Nanda Diniarti - Program studi Budidaya Perairan, Fakultas
Pertanian Universitas Mataram
583
061
Prakiraan Siklus Bencana Klimatologis Berbasis Kearifan Lokal
“Warige” Lombok | Mahrup, M. Husni Idris, dan Ismail Yasin - Pusat
Penelitian Sumberdaya Air dan Agroklimat (PUSLISDA) Universitas
Mataram
592
062
Status Kesuburan Biologi Dengan Indikator Biota Pada Ekosistem
Tembakau Virginia Lombok | Tarmizi, M.Sarjan, Meidiwarman, dan I.
Muthahanas - Fakultas Pertanian Unram
607
063
Kandungan Organik Limbah Cair Tahu Di Desa Sepande Sidoarjo Dan
Alternatif Pengolahannya | Hasti Suprihatin - Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Pembangunan Surabaya
617
064
Uji Aktivitas Larvasida Dan Oviposition Deterrent Ekstrak Metanol Daun
Vitex Trifolia Terhadap Nyamuk Culex Telah Dilakukan | Bastian Arifin,
Rosnani Nasution, Halimatussakdiah, dan Marianne - Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Sumatera Utara
622
065
Dispersion Modeling Of Natural Radionuclides 238U, 232TH, 226RA, 40K In
Muria Coastal Waters | Dwi P. Sasongko, Supriharyono, dan Wahyu
Setiabudi - Diponegoro University
631
ix
066
Pemanfaatan Air Limbah Pabrik Pupuk Kadar Amoniak Tinggi Sebagai
Media Kultur Microalgae Untuk Perolehan Minyak Nabati Sebagai Bahan
Bakar Biodisesl | Indro Sumantri dan Sumarno - Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
647
067
Elusidasi Struktur Ekstrak Heksana Daun Artocarpus Camansi (KLUIH) |
Rosnani Nasution, Tonel Barus, Pandapotan Nasution, dan Nurdin
Saidi - Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, dan USU, Medan
655
068
Potensi Pencemaran Nitrogen dan Limbah Peternakan Rakyat Di Jawa
Tengah | Sri Mawati, Soedarsono, Sunarso dan A. Purnomoadi -
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
664
069 Pemetaan Kualitas Air di Danau Tondano Berdasarkan Aktivitas | Treesje
Katrina Londa - FMIPA Universitas Negeri Manado 670
070 Papan Komposit ; Produk Hasil Hutan yang Ramah Lingkungan |
Febriana Tri Wulandari - Prodi Kehutanan Faperta UNRAM 682
071
Biochars : Prespective And Its Potential To Improve Soil Quality In The
Tropical Agricultural Region | Sukartono - Pusat Penelitian Sumberdaya
air dan Agroklimat (PUSLISDA) UNRAM, Suwardji - Peneliti Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Kering, UNRAM
690
072
Upaya Restorasi Ekosistem Terumbu Karang Menggunakan Teknologi
Biorock Di Gili Trawangan | Lalu Arifin Aria Bakti - Fakultas Pertanian,
Unversitas Mataram
699
Potensi Pengembangan Agroforestri Skala Kecil Sebagai Alternative
Mitigasi Dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Di Lombok Utara |
Muhamad Husni Idris dan Mahrup - Pusat Penelitian Sumberdaya Air
dan Agroklimat Universitas Mataram
717
Lampiran-Lampiran
x
xi
xii
xiii
717
POTENSI PENGEMBANGAN AGROFORESTRI SKALA KECIL SEBAGAI
ALTERNATIVE MITIGASI DAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI
LOMBOK UTARA
Muhamad Husni Idris1,3) dan Mahrup2,3)
1)Program Studi Kehutanan Universitas Mataram 2)Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram
3)Pusat Penelitian Sumberdaya Air dan Agroklimat Universitas Mataram
Email: [email protected]
Abstrak
Lombok utara dengan ciri tipologi iklim kering tropik dan tanah berpasir memerlukan strategi
mitigasi dan adaptasi yang tepat terhadap perubahan iklim. Penelitian mengenai potensi
pengembangan agroforestri sebagai alternative mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
iklim sedang berlangsung di wilayah Bayan Lombok Utara sejak musim tanam 2012.
Makalah ini memuat luaran (ouput) awal dari suatu perlakuan restorasi lahan, berupa
pengelolaan lahan dengan teknik biopori yang ke dalamnya ditambahkan kompos. Biopori
berdiameter 10 cm dan dalam 20 cm, berjarak 50x50 cm dibuat pada lahan yang ditanami
tanaman semusim, sedangkan untuk tanaman tahunan dibuatkan biopori sedalam 40 cm
sebanyak 5 buah di bawah lubang tanam. Hasil pengukuran parameter vegetatif seperti
pertumbuhan tanaman pada tiga bulan pertama lebih baik dari petak kontrol. Tinggi rerata
pohon jati putih (Gmelina sp) pada petak perlakuan lokasi 1 (10 m d.p.l), lokasi 2 (50-100 m
d.p.l) dan lokasi 3 (>200 m d.p.l) adalah masing-masing 104 cm, 148 cm dan 76 cm atau
95%, 22% dan 18% lebih tinggi dibanding kontrol. Laju pertumbuhan tinggi pohon dengan
perlakuan dari umur 3 bulan sampai 7 bulan untuk lokasi 1 dan lokasi 2 adalah masing-
masing 7 kali dan 2 kali lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan kontrol. Biomassa
kering tanaman semusim seperti kacang tanah (Arachis hypogea) dan jagung (Zea mays)
masing-masing lebih tinggi 45% dan 30% terhadap kontrol. Parameter produksi untuk
kacang tanah dan jagung juga lebih tinggi pada petak perlakuan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembuatan biopori diisi kompos pada tanah berpasir di wilayah dengan
tipe iklim kering tropik memiliki potensi memperbaiki pertumbuhan tanaman tahunan dan
meningkatkan hasil tanaman semusim. Dengan demikian, penerapannya pada sistem
agroforestri sekala kecil berpotensi sebagai alternative dalam mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim.
______________________________________________________________________
Kata kunci: agroforestri, biopori, lahan kering
Pendahuluan
Perubahan iklim sebagai dampak pemanasan global akibat efek gas rumah kaca telah
terjadi dan menjadi isu global yang mendapat perhatian mayarakat dunia termasuk Indonesia.
Bukti adanya perubahan iklim global telah ditunjukkan oleh IPCC (2007) dengan adanya
trend peningkatan suhu global untuk periode 1906 – 2006 sebesar 0.74oC dan peningkatan
muka air laut untuk periode 1961-2003 sebesar 1,8 mm per tahun. Analysis pada skala lokal
seperti Lombok (KLH, 2011) menunjukkan bahwa suhu rata-rata periode 1991-2007 lebih
tinggi 0.5oC dibandingkan dengan periode 1961-1990. Perhatian masyarakat dunia pada isu
perubahan iklim tersebut tidaklah berlebihan karena perubahan iklim dapat berdampak pada
718
perubahan pola curah hujan, kenaikan temperatur, kenaikan muka air laut dan kejadian
ekstrim yang dapat mengancam kehidupan.
Setiap wilayah atau daerah tidak dapat menghindar dari perubahan iklim dan saat
bersamaan setiap wilayah mempunyai tingkat kerentanan yang berbeda terhadap perubahan
iklim. KLH (2011) telah melakukan kajian tentang dampak perubahan iklim terhadap sektor
sumberdaya air, pertanian dan daerah pesisir di Pulau Lombok. Dampak perubahan iklim
pada sektor pertanian dapat berupa kegagalan tanam dan kegagalan panen akibat kurang
tersedianya air untuk mengimbangi evapotranspirasi.
Lahan seperti Lombok utara dengan tanah pasiran tinggi curah hujan rendah rentan
terhadap perubahan iklim sehingga perlu strategi adaptasi perubahan iklim yang spesifik.
Rosegrant (2008) menunjukkan potensi dampak langsung dari perubahan iklim pada sistem
pertanian, dimana perubahan curah hujan dan temperatur musiman dapat berdampak pada
kondisi agroklimat yang selanjutnya merubah masa pertumbuhan, kalendar tanam dan panen,
ketersediaan air, populasi hama pengganggu dan gulma. Selain itu juga akan mempengaruhi
evaporasi, potosintesis dan produk biomass dan bahkan kesesuaian lahan. Oleh karena itu
upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim sangat penting untuk mengurangi
dampak yang mungkin ditimbulkan.
Strategi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dapat bersifat spesifik untuk
setiap kondisi daerah. Untuk tanah pasiran dan curah hujan rendah, sistem agroforestri dapat
menjadi salah satu alternatif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sistem
agroforestri yang merupakan sistem bertanam dengan kombinasi pohon, semak dan tanaman
semusim dan tanaman pakan dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat
menguntungkan dan berkelanjutan (Retnowati, 1999; Hairiah et al., 2003). Sistem
agroforestri juga dapat berperan dalam reklamasi lahan di daerah arid dan semiarid (HDRA,
2003). Pengaruh agroforestri sebagai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim adalah (i)
meningkatkan keanekaragaman tanaman semusim dan pohon pada lahan yang dapat menjadi
bufer dampak perubahan iklim (ii) pohon mengambil dan menyimpan karbon lebih tinggi dari
tanaman semusim (iii) barisan pohon menyediakan penutupan lahan dan naungan
memperbaiki iklim mikro (Dewi, 2009; Aydinalp, 2008).
Dalam hal mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, komponen pohon dan
tanaman agroforestri dapat menyerap dan menyimpan CO2 dan gas rumah kaca lainnya dari
atmosfer. Dampak agroforestri terhadap penurunan gas rumah kaca ditentukan oleh ukuran
dari biomass pohon, tebal dari seresah yang menutup permukaan tanah, karaktristik tanah
yang berpengaruh pada pertukaran gas dan aerasi tanah (Kandji et al. 2006; Verchot et al.,
2004). Dalam hal ini biomass yang dihasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan pohon
dan tanaman pada sistem agroforestri, yang berkaitan langsung dengan ketersediaan air dan
kesuburan tanah (Tomich, et al., 1998). Dengan demikian keberhasilan penerapan
agroforestri pada tanah pasiran dan rendah hujan seperti kasus Lombok Utara perlu didukung
pengelolaan tanah yang tepat. Artikel ini dimaksudkan untuk menyajikan potensi agroforestri
skala kecil dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Lombok Utara.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Sukadana Kecamatan Bayan, Lombok Utara pada 3
lokasi yang berbeda mulai Januari 2012. Lokasi 1 terletak di Dusun Sukadana pada
ketinggian sekitar 10 m, lokasi 2 di dusun Batu Tepak dengan ketinggian antara 50-100 m,
dan lokasi 3 di dusun Jempong dengan ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut.
Penelitian dilakukan secara partisipatif melibatkan 3 orang petani yang masing-masing
membuat satu plot agroforestri dengan luas 2000 - 2500 m2. Penyiapan lahan untuk
719
komponen tanaman tahunan dilakukan dengan membuat lubang tanam ukuran 40x40x40cm.
Pada dasar lubang tanam dibuat lubang biopori diameter 10 cm sedalam 40 cm dan diisi
dengan kompos. Baris tanam dibuat arah timur barat dengan jarak antar baris 8 - 10 m dan
dalam baris 2-3 m. Lahan antar baris yang berjarak 8-10 m diperuntuk tanaman semusim.
Pada lahan ini dibuat lubang biopori dengan bor tanah diamter 10 cm sedalam 20 cm dengan
jarak 50x50 cm dan selanjutnya diisi kompos. Parameter yang diamati adalah tinggi dan
diameter pohon pada perlakuan dan dibandingkan dengan tinggi dan diameter kontrol yang
dikerjakan/ditanam sesuai dengan kebiasaan petani setempat. Sementara parameter tanaman
semusim yang diamati adalah berat berangkasan dan hasil.
Hasil dan Pembahasan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian melalui pembuatan plot agroforestri secara partisipatif dilaksanakan di
Desa Sukadana Lombok Utara. Menurut klasifikasi iklim schmid Ferguson, daerah lokasi
penelitian masuk dalam tipe iklim F atau tergolong kering (As-syakur, 2009). Tanah pada
lokasi penelitian tergolong ordo Entisol bertekstur pasir berdebut, kadar bahan organik
sangat rendah. Sumber air untuk pertanian berasal dari curah hujan, namun demikian pada
beberapa tempat tersedia sumur bor (air tanah dalam). Lokasi penelitian 1 mempunyai akses
pada sumur bor sementara lokasi 2 dan lokasi 3 sepenuhnya menggunakan air hujan.
Pertumbuhan Pohon pada 3 dan 7 bulan pertama
Tabel 1a dan 1b menunjukkan tinggi dan diameter tanaman pohon yang diukur pada
umur 3 dan 7 bulan setelah tanam pada lahan plot agroforestri di tiga lokasi penelitian.
Pertumbuhan pohon pada plot agroforestri dibandingkan dengan pohon yang ditanam petani
tanpa perlakuan untuk mengetahui efek perlakuan. Dalam tulisan ini jati putih (Gmelina sp)
dipilih sebagai indikator karena pada waktu bersamaan petani juga menanam jati putih di
sekitar lahan percobaan dengan teknik yang lazim mereka lakukan. Berdasarkan tabel 1b,
tinggi rata-rata pohon jati putih pada pengukuran pertama (3 bulan setelah tanam) adalah:
104 cm (95% lebih tinggi dibanding kontrol) di lokasi pertama (Dusun Sukadana, dengan
ketinggian 10 m dpl.), 148 cm (22 % lebih tinggi dibanding kontrol) di lokasi kedua (Dusun
Batutepak, dengan ketinggian 50 -100 m dpl.), dan 76 cm (18% lebih tinggi dibanding
kontrol) di lokasi ketiga (Dusun Jempong, dengan ketinggian 200 m dpl). Diamater batang
jati putih perlakuan pada lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 adalah masing-masing sebesar 1 cm,
1,47 cm dan 0,73 cm, atau masing-masing 3,7, 2,3 dan 1,7 kali lebih besar dibandingkan
dengan kontrol. Adaptasi tanaman terhadap kekeringan disajikan pada Tabel 1c. Tabel
1c menujukkan jumlah tanaman buah khususnya durian yang mati akibat ketidakmampuan
beradaptasi terhadap kekeringan setelah 7 bulan (tengah kemarau Juli-Agustus). Secara
umum jumlah pohon mati tertinggi pada lokasi 3, kemudian disusul lokasi 2 dan yang paling
rendah adalah lokasi 1. Hal ini dapat dipahami karena lokasi 1 mendapat akses pengairan
dari sumur bor sementara lokasi 2 dan 3 hanya mengandalkan air hujan. Dari beberapa jenis
pohon yang ditanam, jati putih memiliki kemampuan bertahan lebih tinggi sementara
rambutan dan durian memiliki kemampuan adaptasi yang rendah terhadap kekeringan
khususnya pada tanah pasiran.
Dari Tabel 1a dan 1b juga dapat dihitung laju pertumbuhan pohon selama periode tiga
bulan kedua (antara bulan ke-3 dan ke-7). Secara umum, laju pertumbuhan pada lokasi 1
lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi 2 dan lokasi 3. Untuk melihat efek perlakuan
terhadap laju pertumbuhan maka hanya jati putih yang dapat dibandingkan. Pada lokasi 1,
laju pertumbuhan jati putih perlakuan lebih dari 7 kali pertumbuhan jati putih kontrol. Untuk
720
lokasi 2, laju pertumbuhan jati putih perlakuan 2 kali (tinggi pohon) dan 1,5 kali (diameter
pohon) lebih besar daripada kontrol. Sementara untuk lokasi tiga, jati putih kontrol semuanya
mengakhiri pertumbuhan akibat cekaman air yang berakibat kematian sebelum sampai pada
periode pengamatan tiga bulan ke-dua, sehingga tidak dapat dibandingkan.
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pembuatan lubang disertai pembuatan
biopori pada dasar lubang tanam yang diisi kompos berperan dalam mempertahankan
kelembaban tanah dan menyediakan hara bagi tanaman. Tingkat kesuburan tanah pasiran di
lokasi penelitian sangat rendah.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Semusim
Tabel 2a menunjukkan berat berangkasan basah dan kering dari komponen tanaman
semusim pada plot agroforestri (perlakuan biopori diisi kompos) dan lahan petani
(kontrol/tanpa perlakuan) untuk kacang tanah (lokasi 3, Dusun Jempong Sukadana) dan
jagung (lokasi 2, Batu tepak Sukadana). Biomassa kering tanaman semusim seperti kacang
tanah (Arachis hypogea) dan jagung (Zea mays) masing-masing lebih tinggi 47% dan 30%
terhadap kontrol. Parameter produksi untuk kacang tanah dan jagung lebih tinggi pada petak
perlakuan dibandingkan dengan kontrol (Tabel 2b).
Fakta seperti pada tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa perlakuan biopori yang diisi
kompos pada lahan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi komponen tanaman
semusim pada sistem agroforestri. Tanah pasiran seperti di Lombok Utara miskin bahan
organik tanah, sehingga setiap pengelolaan tanah khususnya penambahan bahan organik
dapat meningkatkan berangkasan (biomass) maupun produksi tanaman semusim.
Pengelolaan Lahan pada Sistem Agroforestri dan mitigasi adapatasi perubahan iklim
Agroforestri sebagai suatu sistem pemanfaatan lahan dengan penanaman pohon secara
bersamaan dengan tanaman semak, semusim, tanaman pakan ternak berpeluang menjadi
salah satu strategi dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Gas CO2 sebagai
komponen gas rumah kaca di atmosfer akan diserap oleh pohon dan tanaman bawah untuk
proses fotosintesis dan diubah menjadi biomass.
Secara umum dampak agroforestri terhadap emisi gas rumah kaca tergantung pada
kondisi awal sebelum agroforestri ditetapkan (Meine van Noordwijk, 2008). Jika hutan
digantikan dengan sistem agroforestri maka efek negatif terhadap emisi gas rumah kaca.
Sebaliknya, agroforestri pada lahan terdegradasi dapat meningkatkan penyerapan CO2 atau
mengurangi emisi gas rumah kaca. Tomich et al., (1998) menunjukkan bahwa hutan alami
menyimpan karbon sekitar 497 ton /ha, sementara sistem agroforestri sederhana menyimpan
karbon rata-rata sebesar 2,5 ton /ha/tahun. Mitigasi perubahan iklim (reduksi gas rumah
kaca) melalui sistem pengelolaan lahan ditentukan oleh ukuran biomass pohon, tebal seresah
yang menutup permukaan tanah dan kondisi aerasi tanah (Kandji et al. 2006; Verchot et al.,
2004).
Jumlah karbon yang tersimpan dalam biomass mencerminkan jumlah CO2 atmosfer
yang tertambat (sequestrated) oleh pohon. Semakin tinggi biomass atau semakin tinggi
pertumbuhan maka semakin banyak CO2 yang terserap. Dengan demikian dampak
agroforestri terhadap mitigas gas rumah kaca ditentukan oleh tingkat pertumbuhan pohon dan
komponen tananam lainnya dalam sistem agroforestri. Dalam hal ini, agroforestri merupakan
suatu sistem bertanam, sementara pertumbuhan pohon maupun tanaman pada sistem
agroforestri ditentukan oleh berbagai faktor termasuk ketersediaan air dan kesuburan tanah
(Tomich et al., 1998). Oleh karena itu, penerapan agroforestri sebagai salah satu alternatif
721
dalam mitigasi perubahan iklim pada lahan pasiran seperti Lombok Utara perlu
memperhatikan upaya pengelolaan tanah.
Data pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa restorasi lahan berpasir yang miskin
unsur hara melalui teknik biopori disertai kompos dapat meningkatkan perumbuhan tanaman
tahunan dan tanaman semusim. Dengan demikian, keberhasilan penerapan agroforestri
dalam hubungannya dengan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim khususnya pada
tanah pasiran seperti di Lombok utara dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
agroforestri bersamaan dengan pengelolaan lahan berupa pembuatan lubang tanam,
pembuatan biopori disertai pengisian kompos.
Kesimpulan Berdasarkan luaran penelitian tahap awal tahun pertama dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut (1) sistem agroforestri berpotensi sebagai alternatif mitigasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim yang dapat dilakukan oleh petani pada skala kecil dan akan
memiliki pengaruh besar jika setiap petani dapat diyakinkan untuk melakukannya secara
seksama (2) Penerapan agoforestri di lahan dengan tipologi lahan kering bertanah marginal
perlu dikombinasikan dengan tindakan pengelolaan lahan yang tepat seperti pembuatan
lubang tanam dan biopori yang diisi kompos (3) Penyertaan teknik biopori pada sistem
agroforestri dapat memperbaiki keragaan tanaman tahunan dan semusim yang dibuktikan
melalui peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman. Dengan demikian penerapan sistem
agroforestri berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Daftar Pustaka
As-Syakur A.R., 2009. Evaluasi Zona Agroklimat dari Klasifikasi Schmid-Ferguson
Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). J. Pijar MIPA Vol. III No 1
Maret 2009 h17-22.
Aydinalp, C. and Cresser, M.S., 2008. The Effects of Global Climate Change on
Agriculture. American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci., 3 (5): 672-676, 2008.
Dewi, P.P., 2009. Climate change impacts on tropical agriculture and the potential of organic
agriculture to overcome these impacts. Asian Journal of Food and Agro-Industry.
Special Issue, S10-S17.
Haeriah K., Sardjono M.A., Sabarudin S., 2003. Pengantar Agroforestry I. World
Agroforestry Centre (ICRAF). Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya. Malang.
HDRA, 2001. Agroforestry in Tropics. HDRA Organic Organisation Publishing. United
Kingdom. 18p.
IPCC, 2007a. Climate Change 2007. Synthesis Report Contribution of Working Group I, II,
and III to the Fourth Assesment Report of the Intergovernmental Panel on Climate
Change. IPCC. Genewa. Switzerland. 104 pp.
IPCC, 2007b: Summary for Policymakers. In: Climate Change 2007: The Physical Science
Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the
Intergovernmental Panel on Climate Change [Solomon, S., D. Qin, M. Manning, Z.
Chen, M. Marquis, K.B. Averyt, M.Tignor and H.L. Miller (eds.)]. Cambridge
University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA.
Kandji ST, Verchot LV, Mackensen J, Boye A, van Noordwijk M, Tomich TP, Ong CK,
Albrecht A and Palm CA. 2006. Opportunities for linking climate change adaptation
and mitigation through agroforestry systems. In: Garrity DP, Okono A, Grayson M and
722
Parrott S, eds. World Agroforestry into the Future. Nairobi, Kenya. : World
Agroforestry Centre - ICRAF. P. 113-121.
KLH, 2011. Laporan Sintesis Kajian Resiko dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Pulau
Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kementerian Lingkungan Hidup 2011. 97h.
Meine Van Noordwijk, 2008. Agroforestri Sebagai Solusi Mitigasi Dan Adaptasi Pemanasan
Global: Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjutan Dan Fleksibel Terhadap
Berbagai Perubahan dalam Bunga Rampai, INAFE: Pendidikan Agroforestri sebagai
Strategi Menghadapi Perubahan Iklim Global. UNS, Surakarta, Maret 2008. Hal 12-41
Retnowati E., 1999. Sustainable Developmen through a Complex Agroforestry System in
Indonesia. Forest and Nature Conservation Research Development Center. Bogor.
Rosegrant, M.W., Ewing, M., Yohe, G., Burton, I., Huq, S., Valmonte-Santos, R., 2008.
Climate Change and Agriculture, Threats and Opportunities. Deutsche Gesellschaft für
Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH Climate Protection Programme for
Developing Countries.
Tomich, T.P., Van Noordwjik, M. Budidarsono, S., Gillison, A., Kusumanto, T., Mudiyarso,
D. Dan Fagi, A.M., 1998. Alternatif to Slash-and-burn in Indonesia. Summary Report
& Synthesis of Phase II. ASB-Indonesia and ICRAF-S.E. Asia.
Verchot, L.V., Mosier, A., Baggs, E.M. and Palm, C.A., 2004. Soil-Atmosphere gas
exchange in tropical agriculture: contributions to climate change. In: van Noordwijk,
M., Cadisch, G. and Ong, C.K. (Eds.) 2004 Belowground Interactions in Tropical
Agroecosystems, CAB International, Wallingford (UK). pp. 209-225
723
Tabel 1a. Hasil Pengukuran tinggi pohon pada umur 3 dan 7 bulan
Jenis Pohon Tinggi Pohon,
umur 3 bulan
(cm)
Tinggi Pohon, umur 7
bulan (cm)
Penambahan
Tinggi (cm)
Jumlah
Sampel
Lokasi I (Dusun Sukadana)
Jati Putih 104.44 179.47 75.03 66
Jati Putih Kontrol 53.60 64.40 10.80 5
Nangka 50.24 65.65 15.41 17
Rambutan 74.11 79.89 5.78 18
Sawo 65.67 72.22 6.56 9
Durian 100.00 109.00 9.00 1
Lokasi II (Dusun Batu Tepak)
Jati Putih 148.28 211.26 62.98 50
Jati Putih Kontrol 120.8 149.2 28.4 5
Nangka 43.2 50.4 7.2 10
Rambutan 68 71.8 3.8 5
Sawo 69.6 72.2 2.6 5
Lokasi III (Dusun Jempong)
Jati Putih 76.20 108.10 31.90 10
Jati Putih Kontrol 64.40 * * 5
Nangka 40.50 48.00 7.50 4
Rambutan 59.33 60.67 1.33 3
Sawo 84.20 89.00 4.80 5
Sengon 63.80 81.10 17.30 10
Mahoni 40.71 46.79 6.07 14
* Pohon/tanaman kontrol mati
724
Tabel 1b. Hasil Pengukuran Diameter Pohon pada umur 3 dan 7 bulan
Jenis Pohon Diameter Pohon,
umur 3 bulan (cm)
Diameter Pohon,
umur 7 bulan (cm)
Penambahan
Diameter (cm)
Jumlah
Sampel
Lokasi I (Dusun Sukadana)
Jati Putih 1.00 1.78 0.77 66
Jati Putih Kontrol 0.28 0.37 0.09 5
Nangka 0.44 0.61 0.17 17
Rambutan 0.52 0.63 0.10 18
Sawo 0.45 0.55 0.10 9
Durian 0.62 1.04 0.42 1
Lokasi II (Dusun Batu Tepak)
Jati Putih 1.473 2.313 0.84 50
Jati Putih Kontrol 0.642 1.168 0.526 5
Nangka 0.512 0.658 0.146 10
Rambutan 0.388 0.492 0.104 5
Sawo 0.426 0.482 0.056 5
Lokasi III (Dusun Jempong)
Jati Putih 0.73 1.46 0.73 10
Jati Putih Kontrol 0.43 * * 5
Nangka 0.43 0.48 0.06 4
Rambutan 0.39 0.45 0.06 3
Sawo 0.44 0.48 0.04 5
Sengon 0.29 0.48 0.19 10
Mahoni 0.28 0.37 0.10 14
* Pohon/tanaman kontrol mati
725
Tabel 1c. Jumlah pohon pada umur 3 dan 7 bulan serta jumlah pohon yang mati dalam kurun
waktu 3 sampai 7 bulan
Jenis Pohon Jumlah pohon
pada umur 3
bulan
Jumlah pohon
pada umur 7
bulan
Jumlah pohon mati
pada periode 3 – 7
bulan
Lokasi I (Dusun Sukadana)
Jati Putih 67 66 1
Jati Putih Kontrol 5 5 0
Nangka 24 17 7
Rambutan 30 18 12
Sawo 9 9 0
Durian 6 1 5
Jumlah 141 116 25
Lokasi II (Dusun Batu Tepak)
Jati Putih 51 50 1
Jati Putih Kontrol 5 5 0
Nangka 11 10 1
Rambutan 22 5 17
Sawo 7 5 2
Sengon 1 0 1
Durian 5 0 5
Jumlah 102 75 27
Lokasi III (Dusun Jempong)
Jati Putih 11 10 1
Jati Putih Kontrol 5 5 0
Nangka 11 4 7
Rambutan 22 3 19
Sawo 6 5 1
Sengon 12 10 2
Mahoni 22 14 8
Durian 6
6
Jumlah 95 51 44
726
Tabel 2a. Biomass kacang tanah dan Jagung (Musim Tanam I)
Kacang tanah (Jempong Desa Sukada)
Perlakuan Berat basah (g) / m2 Berat kering (g) / m2
- Biopori + kompos 2133 197
- Kontrol 1333 133
Jagung (Batutepak, Sukadana)
Perlakuan Berat basah (kg) / m2 Berat kering (kg) / m2
- Biopori+kompos 7.0 2.9
- Kontrol 4.7 2.2
Tabel 2b. Produksi (yield) kacang tanah dan Jagung
Perlakuan Kacang Tanah, Lokasi
Dusun Jempong
Sukadana (gram
basah/kering /m2)
Jagung, Lokasi
Batutepak Sukadana
(kg kering/m2)
- Biopori+kompos 210/80 0.71
- Kontrol 177/77 0.49