Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis Peneleh April - Mei...

4
Laporan Kegiatan Aktivis Rumah Peneleh Dasar Pemikiran Paradigma modernisasi dan pembangunan telah menjadi teori perubahan sosial dominan yang berjalan tanpa kontrol berarti dari pesaing tradisional, yakni paham sosialisme dan paham teori kritis. Sementara kalangan teoritisi sosial kritis belum mampu melahirkan alternatif teori untuk menghadapi globalisasi, gerakan sosial (social movement) dan Gerakan masyarakat Civil (civil society), sebagai aktor utama dalam proses globalisasi berpengaruh cukup kuat terutama dalam praktik perubahan sosial. Globalisasi kapitalisme ini mulai mendapat tantangan dari globalisasi masyarakat civil, oleh karena itu tugas masyarakat sipil untuk keadilan social (social justice) adalah terlibat aktif dalam penentangan setiap usaha korporasi perdagangan bebas dan globalisasi yang berusaha melakukan penetrasi ke pedalaman area masyarakat. Penetrasi yang bersifat memaksa, struktural, dan berwatak otoriter dari kapitalisme ini mempengruhi semua kebijakan ekonomi, poltik, serta memudahkan laju invasi global kapital dan investasi, invasi globalisasi proses produksi, serta globalisasi pasar. Seperti yang tengah kita saksikan, semua invasi global tersebut akan menghancurkan hak hidup mayoritas rakyat. Penghancuran hak hidup itu berwujud perbuatan sumber-sumber alam dalam keaneka ragaman hayati, hak-hak entitelmen rakyat lokal yang semestinya dihormati. Gerakan civil society yang dimaksud adalah sebagai arena untuk melakukan counter diskursus terhadap diskursus dominan yakni pembangunan dan globalisasi dan menggantinya dengan perspektif kerakyatan, kaum perempuan miskin dan masyarakat adat. Apa formasi social yang diimpikan oleh mereka yang memperjuangkan “social justice” diakar rumput bagi dunia baru dimasa datang? Belajar dari perjalanan sejarah yang pernah diterapkan sejak formasi sosial kolonialisme menuju social developmentialisme. Dan kini menuju formasi sosial globalisasi kapitalisme, maka perubahan social di masa mendatang perlu ditegakkan di atas prinsip-prinsip yang tidak mengabaikan perkembangan kemanusiaan manusia secara utuh, yang memiliki sensitivitas kultural terhadap kelompok-kelompok tertindas, serta perubahan social yang memberi ruang bagi nasib sendiri bagi kaum yang terpinggirkan. Setiap pergerakan massa yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menuju good governance tidak lain harus menguasai metodology aksi, sebagai bentuk bahwa mahasiswa sebagai social of control, social of change, and power of change. Untuk itulah Saya berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan methodology dalam melakukan aksi, Advokasi dan menyuarakan suara kebenaran melalui pelatihan AKSI DAN ADVOKASI dikalangan mahasiswa. B. Nama Kegiatan ini bernama : Pelatihan “ ADVOKASI MAHASISWA & GERAKAN SOSIAL ” C. Tujuan Umum :

Transcript of Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis Peneleh April - Mei...

Laporan Kegiatan Aktivis Rumah Peneleh

Dasar Pemikiran

Paradigma modernisasi dan pembangunan telah menjadi teori perubahan sosial

dominan yang berjalan tanpa kontrol berarti dari pesaing tradisional, yakni paham sosialisme

dan paham teori kritis. Sementara kalangan teoritisi sosial kritis belum mampu melahirkan

alternatif teori untuk menghadapi globalisasi, gerakan sosial (social movement) dan Gerakan

masyarakat Civil (civil society), sebagai aktor utama dalam proses globalisasi berpengaruh

cukup kuat terutama dalam praktik perubahan sosial. Globalisasi kapitalisme ini mulai

mendapat tantangan dari globalisasi masyarakat civil, oleh karena itu tugas masyarakat sipil

untuk keadilan social (social justice) adalah terlibat aktif dalam penentangan setiap usaha

korporasi perdagangan bebas dan globalisasi yang berusaha melakukan penetrasi ke pedalaman

area masyarakat. Penetrasi yang bersifat memaksa, struktural, dan berwatak otoriter dari

kapitalisme ini mempengruhi semua kebijakan ekonomi, poltik, serta memudahkan laju invasi

global kapital dan investasi, invasi globalisasi proses produksi, serta globalisasi pasar. Seperti

yang tengah kita saksikan, semua invasi global tersebut akan menghancurkan hak hidup

mayoritas rakyat. Penghancuran hak hidup itu berwujud perbuatan sumber-sumber alam dalam

keaneka ragaman hayati, hak-hak entitelmen rakyat lokal yang semestinya dihormati.

Gerakan civil society yang dimaksud adalah sebagai arena untuk melakukan counter

diskursus terhadap diskursus dominan yakni pembangunan dan globalisasi dan menggantinya

dengan perspektif kerakyatan, kaum perempuan miskin dan masyarakat adat. Apa formasi

social yang diimpikan oleh mereka yang memperjuangkan “social justice” diakar rumput bagi

dunia baru dimasa datang? Belajar dari perjalanan sejarah yang pernah diterapkan sejak

formasi sosial kolonialisme menuju social developmentialisme. Dan kini menuju formasi sosial

globalisasi kapitalisme, maka perubahan social di masa mendatang perlu ditegakkan di atas

prinsip-prinsip yang tidak mengabaikan perkembangan kemanusiaan manusia secara utuh,

yang memiliki sensitivitas kultural terhadap kelompok-kelompok tertindas, serta perubahan

social yang memberi ruang bagi nasib sendiri bagi kaum yang terpinggirkan.

Setiap pergerakan massa yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menuju good

governance tidak lain harus menguasai metodology aksi, sebagai bentuk bahwa mahasiswa

sebagai social of control, social of change, and power of change. Untuk itulah Saya berupaya

untuk meningkatkan pemahaman dan methodology dalam melakukan aksi, Advokasi dan

menyuarakan suara kebenaran melalui pelatihan AKSI DAN ADVOKASI dikalangan

mahasiswa.

B. Nama

Kegiatan ini bernama : Pelatihan “ ADVOKASI MAHASISWA & GERAKAN SOSIAL ”

C. Tujuan

Umum :

Terbetuknya paradigma mahasiswa Indonesia yang sesuai kultur ke Indonesiaan dan

tetap dapat berjalan berimbang dengan perkembangan zaman.

Menghilangkan sikap patriarki dalam bermasyarakat dalam rangka terciptanya civil

society.

Persiapan dalam membangun pemimpin-pemimpin baru, yang memilki kompetensi

yang mapan, dan melakukan aksi kritis terhadap penindasan, penipuan dan

pembodohan rakyat.

Membantu pemerintah, masyarakat dan pelajar dalam meningkatkan kesadaran

masyrakat, untuk tidak terbelenggu dengan kehidupan patriarki. Sehingga mampu

untuk mengangkat derajat kaum marginal yang selalu di ”subordinatkan.

Khusus :

Menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang posisi masyarakat marginal ditengah

dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adanya paradigma baru bagi peserta pelatihan ini khususnya mengenai penguasaaan

aksi dan advokasi terhadap masuyarakat.

Meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam memperjuangkan perlakuan “subordinatif”

terhadap kaum termaginalkan.

Diharapkan mampu memiliki kemampuan dasar dalam melakukan aksi dan advokasi.

D. Tema

Kegiatan ini bertemakan: “Menumbuhkan Kesadaran Sosial Melalui Revitalisasi

Advokasi Mahasiswa ”

E. Peserta

Peserta pelatihan ini terdiri dari :

Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Soedirman ( Unsoed

Purwokerto )

H. Waktu dan Tempat

Pelatihan Advokasi ini diadakan pada tanggal 22 April 2016, di Sekre PMII Komisariat

Soedirman ( Jl Jatisari No 79 Sumampir Purwokerto Utara ).

I. Penyelenggara

Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh PK PMII Soedirman dan Aktivis Rumah Peneleh.

J. Anggaran

Adapun anggaran yang saya gunakan sebesar Rp. 50.000.dengan rincian untuk

membeli aqua kardus dan cemilan untuk peserta.

K. Materi Pelatihan

Pengenalan metode dan strategy aksi dan Advokasi Mahasiswa oleh Sahabat : Irsyadul

Amir

L. Sumber Dana

Dana kegiatan ini bersumber dari :

PK PMII Soedirman Purwokerto

M. Dokumentasi Kegiatan

N. Penutup

Demikian Laporan ini saya buat. semoga apa yang kita lakukan senantiasa bernilai ibadah di

sisi-Nya. Amin.