UPAYA PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN KORUPSI BERBAGI PENGALAMAN DALAM PELAPORAN DUGAAN TINDAK PIDANA

KORUPSI DI KEMENTERIAN KEUANGAN

SONNY LOHO

Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

Disampaikan pada

Seminar “Peranan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dalam Mewujudkan Indonesia Bersih Transparan Tanpa Korupsi”

Jakarta, 19 November 2013

I B T

T K

Program Pencegahan dan Penindakan

Agenda Presentasi

Penerapan Program dan Independensi

2

Pengungkapan dan Pelimpahan kepada Penegak Hukum, serta Kerja Sama

1

3

2

I B T

T K

1. Program Pencegahan dan Penindakan

3

I B T

T K

Pencegahan Three lines of defense, Edukasi, Whistleblowing System, Penanaman Nilai-nilai Kemenkeu, MoU, Pengendalian Gratifikasi Kedinasan, Peta Rawan Korupsi, LP2P, Kewajiban LHKPN, TKM, WBK-WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).

Penindakan Audit Kepatuhan/Kinerja, Investigasi, Hukuman Disiplin, Pelimpahan Kasus dan Kerjasama dgn Penegak Hukum.

Program Pencegahan dan Penindakan

4

I B T

T K

2. Penerapan Program dan Independensi

5

I B T

T K

Three Lines of Defense

Manajemen & seluruh pegawai

Fungsi Pemantauan (UKI)

Fungsi Auditor Internal (Itjen)

Lini Pertahanan Pertama Lini Pertahanan Kedua Lini Pertahanan Ketiga

Lini pertahanan terpenting dalam mencegah kesalahan, mendeteksi kecurangan, serta mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian.

Memantau pengendalian intern di setiap tingkatan manajemen dan memperingatkan lini pertahanan pertama bila dijumpai kelemahan rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern

Memberikan konsultasi dan asurans penerapan pengendalian intern, melaporkan kecurangan atau kekeliruan yang terjadi dan kelemahan pengendalian yang membahayakan organisasi

Contoh kegiatan yang dipantau: DJP: Penyelesaian Permohonan Keberatan DJBC: Persetujuan Pengeluaran Barang DJKN:Persetujuan/Penolakan Penjulan BMN selain tanah/ Bangunan

Pelaksanaan SOP, Reviu Atasan.

Audit, Reviu, Monitoring, Evaluasi, Investigasi.

6

I B T

T K

Edukasi:

Sosialisasi, workshop, training antikorupsi.

Dilakukan sendiri maupun dengan pihak ke-3.

sosialisasi rutin dilakukan sebanyak 12 kali per tahun.

WISE:

Diimplementasikan sejak 2011 secara online melalui www.wise.kemenkeu.go.id, telepon (021-3454236), fax (021-3523252), SMS (0815-99-6666-2), dan datang langsung.

Merupakan sistem terintegrasi untuk seluruh eselon I.

S.d. Oktober 2013 telah diterima 912 pengaduan (527 pengaduan telah selesai dan 285 dalam proses).

Edukasi, Whisleblowing System (WISE)

7

I B T

T K

Penanaman Nilai-Nilai Kemenkeu:

Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.

Disusun bersama Pimpinan Kemenkeu dan Eselon II.

Ditunjuk “Change Agent” pada setiap unit Eselon I dan disusun Panduan Perilaku Pegawai.

Sosialisasi langsung oleh Pimpinan Kemenkeu.

MoU:

Kemenkeu dan eselon I dengan KPK, PPATK, Polri, dan Kejaksaan RI.

Ruang lingkup: pertukaran informasi, sosialisasi peraturan, pengamanan penerimaan negara, dan penegakan hukum.

Sejak 2005 telah ditandatangani 17 MoU.

Penanaman Nilai-Nilai Kemenkeu, MOU

8

I B T

T K

Pengendalian Gratifikasi Kedinasan:

Penerbitan SE-10/MK.01/2013 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Keuangan

Pengendalian dilakukan oleh masing-masing Eselon I sesuai mekanisme.

Peta Rawan Korupsi Telah dilakukan pada kegiatan strategis di 11 Unit Eselon I. Contoh: Upaya penagihan aktif tidak dilakukan, Alokasi

anggaran K/L tidak sesuai dengan ketentuan, atau Lelang tidak diumumkan secara terbuka.

Pengendalian Gratifikasi Kedinasan, Peta Rawan Korupsi

9

I B T

T K

LP2P Menjaga ketertiban dan kebenaran pelaporan. Perluasan kewajiban pelaporan kepada seluruh pejabat

fungsional dan pejabat yang terkait dengan layanan publik. Eksaminasi periodik terhadap sampel LP2P dengan menggunakan

informasi , DHK, LHKPN, SPT, dan TKM. Sejak 2010 telah dilakukan eksaminasi kepada 164 pegawai.

Kewajiban LHKPN (KMK No. 38 Thn 2011) Diperluas kepada Jabatan Strategis (a.l. PPK, Kabag Keuangan, dan

Kabag Umum). Pengenaan Sanksi bagi yang tidak/terlambat melaporkan. Monitor kepatuhan oleh ITJEN dan Setjen. Digunakan sebagai pertimbangan promosi dan bahan Eksaminasi

LP2P.

LP2P, Kewajiban LHKPN

10

I B T

T K

Sejak 2007 telah diterima 95 lap. TKM atas 127 pejabat/pegawai, dan selesai ditindaklanjuti 88 lap. sisanya masih dalam proses.

Ditindaklanjuti dengan Audit Invetigasi sebanyak 66 lap. atas 83 pejabat/pegawai dan telah diusulkan rekomendasi hukuman kepada 83 pejabat/pegawai serta 129 pejabat/pegawai lainya yang turut terlibat. Sebanyak 131 pejabat/pegawai tersebut telah dijatuhi hukuman disiplin.

Ditindakanjuti dengan eksaminasi, klarifikasi, atau kajian, sebanyak 22 laporan dengan hasil, (1) tidak ditemukan penyimpangan, (2) nilai tidak material dan/atau bukan pegawai Kementerian Keuangan, (3) dilimpahkan ke KPK dan ditangani oleh Kejaksaan.

TKM

11

I B T

T K

Telah diterapkan prinsip WBK-WBBM. 5 kantor (KPP Wajib Pajak Besar Tiga, KPPBC Tipe Madya

Kediri, KPPN Malang, KPKNL Jakarta V, Pusat LPSE) untuk tahun 2013 telah mendapat predikat WBBM dari Kementerian PAN dan RB.

WBK-WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani)

12

I B T

T K

Audit Kepatuhan dan Audit Kinerja antara lain: DJP: Atas pegawai dan WP terkait kasus GT. DJBC: Atas penyimpangan penentuan pos tarif. DJKN: Atas pelaksanaan lelang.

Investigasi Kasus GT, D dan T, HS, dan penyelundupan BB. Sumber: hasil audit kinerja, Wise, penugasan pimpinan, dan

hasil analisis surveillance. Tujuan: membuktikan dugaan fraud pegawai dengan

rekomendasi hukuman disiplin. Setiap tahun dilakukan setidaknya 40 kegiatan investigasi.

Audit Kepatuhan dan Audit Kinerja, Investigasi

13

I B T

T K

Dari hasil investigasi sejak tahun 2005 telah: Direkomendasikan hukuman disiplin sebanyak 1.276

pegawai. Dilakukan penjatuhan hukuman disiplin sebanyak 988

pegawai dengan jumlah hukuman berat sebanyak 408 pegawai, hukuman sedang sebanyak 257 pegawai, dan hukuman ringan sebanyak 323 pegawai.

Hukuman Disiplin

14

I B T

T K

Pelimpahan Kasus Kewenangan pelimpahan kasus pada Irjen. Indikasi adanya tindak pidana korupsi. Merupakan KPI yang diturunkan langsung dari Menteri

(minimal 3 kasus/tahun).

Kerja Sama dgn Penegak Hukum Informal Tangkap Tangan; DJP (AS dan TH), ITJEN (W). DJP (KITSDA atau Inteldik) dalam Penyitaan dan

Penangkapan. DJBC (Puski atau P2) Sidak KPU Tanjung Priok, Penanganan

Narkotika. Training PPNS dan Intelijen. Pertukaran Informasi Kasus.

Pelimpahan Kasus dan Kerja Sama dgn Penegak Hukum.

15

I B T

T K

Inspektorat Jenderal Kemenkeu dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara independen baik terhadap pimpinan Kementerian maupun eselon I lain.

Tidak terdapat hambatan independensi, dari Menkeu diberikan kebebasan melakukan audit dan investigasi sesuai SOP internal audit yang profesional dan independen, termasuk pelimpahan kasus kepada Aparat Penegak Hukum.

Hambatan Independensi

16

I B T

T K

3. Pengungkapan dan Pelimpahan kepada Penegak Hukum, serta Kerja Sama

17

I B T

T K

Laporan berisi modus kejadian, bukti yang diperoleh, pelanggaran yang dilakukan, dan rekomendasi.

Rekomendasi berupa hukuman disiplin, usulan perbaikan sistem, penetapan potensi kerugian negara, dan pelimpahan kepada penegak hukum.

Disampaikan kepada Menteri dengan tembusan kepada pimpinan eselon I terkait.

Pengungkapan

18

I B T

T K

Sejak 2007 telah dilimpahkan 18 kasus kepada penegak hukum (16 kasus kepada KPK dan 2 kasus kepada Polri).

Untuk tahun 2008, telah disampaikan sebanyak 317 data rekening kepada KPK dalam rangka penertiban Rekening Pemerintah.

Dalam penyelesaian kasus, Itjen memberikan informasi dan keterangan.

Pelimpahan dan Kerja Sama

19

I B T

T K

Kerja sama investigasi tim Itjen Kemenkeu, DJP, dan BPKP dengan supervisi KPK (tim gabungan) dalam kasus-kasus perpajakan.

Kerja sama dalam operasi tangkap tangan terhadap pegawai Kemenkeu dan investigas lainjutan.

Monitoring impelementasi hasil kajian KPK atas unit organisasi dan sistem di lingkungan Kemenkeu.

Permintaan dan pemberian pejabat/ pegawai Kemenkeu kepada KPK dan sebaliknya.

Pelimpahan dan Kerja Sama

20

I B T

T K

Pemantauan Tindak Lanjut

Secara periodik melakukan monitoring dan rekonsiliasi atas progres tindak lanjut hukuman disiplin.

Melakukan eksaminasi atas pelaksanaan rekomendasi hukuman yang tidak sesuai.

Itjen diberikan kewenangan untuk membentuk tim pemeriksaan atasan langsung untuk hukuman disiplin sedang dan berat yang terkait dengan fraud.

21

I B T

T K

Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan

Terima Kasih

I B T

T K