IRA WULAN SARI SUMUSLISTIANA · 2019. 7. 29. · mereka anggap sulit, disertai dengan latihan soal....
Transcript of IRA WULAN SARI SUMUSLISTIANA · 2019. 7. 29. · mereka anggap sulit, disertai dengan latihan soal....
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
PENGARUH PENGGUNAAN MOBILE LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER DI KELAS XI
SMA WIDYA DARMA SURABAYA
Oleh:
IRA WULAN SARI
SUMUSLISTIANA
IKIP Widya Darma Surabaya
Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan mobile
learning terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas XI SMA Widya Darma Surabaya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasi
Eksperimental Design menggunakan kategori The Nonequivalent Pre-test-Posttest
Control Group Design dengan subyek penelitian siswa kelas XI MIA-1 dan MIA-2
SMA Widya Darma Surabaya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: metode validasi tes hasil belajar (pretes dan postes) dan metode tes, Metode
analisis menggunakan perhitungan SPSS. Berdasarkan analisis data hasil penelitian
menggunakan rumus Uji Mann-Whitney U, untuk pre-test, diperoleh hasil 𝑆𝑖𝑔 (2 −𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 𝛼 sebesar 0,170 > 0,05, sehingga 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎. Artinya tidak terdapat
pengaruh di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.Untuk post-test, diperoleh hasil (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) ≤ 𝛼 sebesar 0,000 ≤ 0,05, sehingga 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘. Artinya ada pengaruh
di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.pada taraf signifikan 0,05 atau sebesar 5%. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian ini bahwa terdapat pengaruh pada
hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan mobile learning dengan siswa
yang tidak menggunakan mobile learning pada pokok bahasan program linier.
Kata Kunci: Mobile learning, hasil belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia (ketentuan pasal 34
ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Wajib Belajar). Menurut pembukan UUD 1945,
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
“... kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ...”. sehingga belajar
ditetapkan oleh pemerintah sebagai kewajiban, mengingat cita-cita bangsa Indonesia. Cara
untuk mencerdaskan bangsa, yaitu di dalam pendidikan, melalui proses belajar. Dengan
belajar, suatu bangsa akan meningkatkan keadaan pendidikannya. Pendidikan yang lebih
baik akan membawa keadaan kehidupan yang lebih baik pula.
Pendidikan yang sekarang dikembangkan, yaitu pendidikan berdasarkan kurikulum
K-13, yang menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran lebih kreatif dan inovatif
agar suasana kelas membuat siswa bersemangat. Marpaung (2001) menyatakan bahwa
dalam perjalanan selama ini, siswa hampir tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi
dan cara (alternatif) sendiri dalam memcahkan masalah.1Sehingga, pelaksanaan
pembelajaran di sekolah saat ini dan kelak, diharapkan lebih berpusat kepada siswa
(student centered).
Menurut Radno (2007 : 18), proses pembelajaran tidak seharusnya memposisikan
siswa sebagai pendengar, sementara guru aktif berceramah bagai botol kosong yang diisi
dengan ilmu pengetahuan. Itu membuat pembelajaran di kelas terasa kurang aktif, karena
biasanya siswa yang hanya duduk mendengarkan akan jenuh dan mengantuk, bahkan
sampai tertidur. Akibatnya, apa yang disampaikan oleh guru, kurang maksimal diterima
oleh siswa. Sehingga, guru harus menerapkan strategi dan model pembelajaran yang sesuai
agar pembelajaran lebih berpusat kepada siswa. Selain itu, siswa juga harus memahami
bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Peran guru adalah sebagai fasilitator,
sehingga siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran.
Sebagian siswa di zaman sekarang cenderung lebih cepat mengikuti perkembangan
akan kecanggihan teknologi informasi. Hal ini dibuktikan dengan hampir sebagian besar
siswa memiliki smartphone berbasis android sebagai alat komunikasi mereka. Salah satu
kegunaan smartphone yang biasa digunakan oleh siswa, yaitu untuk menjalankan sosmed
(sosial media). Sedangkan, penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran masih
minim dilakukan, khususnya pada mata pelajaran matematika. Dalam pembelajaran
matematika, smartphone bagi siswa hanya sebagai alat bantu hitung. Dari hasil wawancara
dengan guru mitra matematika tersebut, siswa di SMA Widya Darma Surabaya
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
diperbolehkan membawa smartphone pada saat sekolah. Namun, tidak boleh dipakai saat
pembelajaran berlangsung kecuali atas seizin dari guru yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas XI SMA Widya Darma
Surabaya, sebagian besar dari mereka berharap adanya media pembelajaran berupa aplikasi
pada smartphone yang bisa dipakai saat pembelajaran berlangsung dan memudahkan
mereka dalam memahami dan menyelesaikan masalah pada materi matematika yang
mereka anggap sulit, disertai dengan latihan soal. Lebih lanjut, beberapa siswa
menganggap materi matematika yang dianggap sulit, yaitu materi program linier. Materi
Program Linear termasuk salah satu bahan materi pembelajaran matematika yang ditujukan
untuk siswa SMA/ sederajat sesuai kurikulum 2013 dan diajarkan di kelas XI dalam mata
pelajaran matematika wajib. Materi Program Linear ini termasuk materi yang baru bagi
mereka, karena di jenjang sebelumnya para siswa tersebut belum mendapatkannya.
Program linier di Sekolah Menengah Atas merupakan materi mata pelajaran matematika
yang penting dan suatu cara menyelesaikan masalah dengan kendala/ keterbatasannya di
kehidupan nyata berdasarkan kaidah matematika, untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Metode yang digunakan dalam
program linear di tingkat SMA dan sederajat ini adalah metode grafik dengan
menggunakan uji titik sudut dan garis selidik.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya adanya pengunaan suatu aplikasi
mobile learning berbasis android sebagai media pembelajaran matematika yang sesuai
harapan siswa, yaitu untuk meningkatkan hasil belajar mereka pada materi Program
Linear. Sehingga peneliti ingin melaksanakan penelitian eksperimen untuk mengetahui,
apakah penggunaan mobile learning dapat mempengaruhi hasil belajar matematika materi
Program Linier.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan bersifat kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari
pengaruh terhadaphasil belajar matematika. Dilaksanakan di 2 kelas XI SMA Widya
Darma Surabaya, yaitu XI MIA-1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIA-2 sebagai kelas
kontrol.Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah pengaruh. Peneliti menggunakan
desain Quasi Eksperimental Design menggunakan kategori The Nonequivalent Pre-test-
Posttest Control Group Design.Proses penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
pertemuan.Denganbentuk desain ini peneliti memberikan pretest terlebih dahulu sebelum
diberikan perlakuan(treatment) untuk mengetahui keadaan awaldan hasil uji validitas dan
reliabilitas soal tes tes. Setelah memberikan pretest dan diketahui kevalidaan dan
kereliabelan soal tes, peneliti melakukanproses pembelajaran (treatment) dengan
menggunakan mobile learning sebanyak 3kali pertemuan, kemudian dipertemuan akhir
peneliti memberikan posttest untuk mengetahui hasildari proses pembelajaran tersebut.
Pada penelitian ini, digunakan 2 metode pengumpulan data, yaitu metode tes dan
metode non tes. Pada metode non tes, dilakukan metode observasi dan metode angket.
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan
sebagai berikut.
a. Menyusun proposal penelitian
b. Menentukan sekolah tempat melaksanakan penelitian
c. Meminta izin kepada Kepala SMA Widya Darma Surabaya untuk melakukan
penelitian
d. Melakukan kesepakatan dengan guru bidang studi matematika tentang materi
yang akan diteliti dan lamanya waktu penelitian
e. Mengumpulkan data awal guna mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari
materi Program Linear (studi lapangan) dan kajian pustaka yang berkaitan
dengan penelitian (studi pustaka).
f. Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian
g. Membuat perangkat penelitian berupa aplikasi matematika berbasis android
pada materi Program Linear, tes kemampuan pemahaman berupa uji
kompetensi dan angket respon siswa.
h. Memvalidasi perangkat dan instrumen penelitian,baik secara logis oleh
validator maupun baik secara perhitungan statistika
i. Melakukan analisis mendalam terhadap data yang telah diambil.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan pada masing-masing kelas,
dengan alokasi 45 menit setiap pertemuan.
a. Melaksanakan pre-test sekaligus untuk mengujicobakan perangkat penelitian.
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan mobile learning di kelas
eksperimen selama 2x pertemuan
c. Melaksanakan tes akhir berupa post-test matematika di kelas eksperimen dan
kelas kontrol
d. Peneliti memberikan instrumen angket kepada siswa kelas eksperimen untuk
mengetahui responn siswa terhadap penerapan penggunaan mobile learning
saat pembelajaran
3. Tahap Akhir
a. Menganalisis data hasil pre-test untuk mengetahui validitas dan reliabilitas test
b. Menganalisis hasil angket respon siswa terhadap penerapan penggunaan
mobile learning saat pembelajaran
c. Kemudian melakukan pembahasan dan membuat kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan di SMA Widya Darma Surabaya, yang beralamat di Jalan
Ketintang 147-151 Surabaya.
d. Penyusunan laporan hasil penelitian (skripsi).
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini, data hasil belajar berasal dari hasil post-test. Sebelum siswa
pada kelas eksperimen diberi perlakuan, sbelumnya terlebih dahulu siswa pada kelas
kontrol diberi soal pre-test untuk mengetahui hasil uji kevalidan dan kereliabilitasan soal
test.
Sedangkan data hasil posttest diberikan pada siswa setelah siswa diberikan
perlakuan (treatment)dengan menggunakan mobile learning. Adapun deskripsi datanya
adalah sebagai berikut :
1. Data hasil pretest,dalam penelitian ini pre-test untuk mengetahui hasil uji kevalidan dan
kereliabilitasan soal test.
Tabel 1
Data hasil pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol yang
sudah diurutkan mulai dari terkecil
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai
E2 0 C1 0
E3 0 C10 0
E4 0 C11 0
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
E5 0 C13 0
E7 0 C14 0
E8 0 C15 0
E9 0 C19 0
E12 0 C2 0
E15 0 C20 0
E18 0 C21 0
E19 0 C22 0
E20 0 C23 0
E1 10 C24 0
E6 10 C3 0
E10 10 C4 0
E11 10 C5 0
E13 10 C6 0
E14 10 C7 0
E16 10 C8 0
E17 10 C12 10
C16 10
C17 10
C18 10
C9 10
Kelas eksperimen berjumlah 28 siswa, namun sebanyak 2 siswa sakit dan 6 siswa
izin keluar mengikuti latihan LDKS pada saat pemberian pre-test. Berdasarkan data
tersebut, nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 10. Sebanyak 12 siswa mendapat nilai 0, dan
sebanyak 8 siswa mendapat nilai 10.
Kelas kontrol berjumlah 28 siswa, namun sebanyak 2 siswa sakit dan 2 siswa izin
keluar mengikuti latihan LDKS pada saat pemberian pre-test. Berdasarkan data tersebut,
nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 10. Sebanyak 19 siswa mendapat nilai 0, dan sebanyak 5
siswa mendapat nilai 10.
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Pre-Test
Item Soal 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 (𝒓𝒙𝒚) Korelasi Keterangan
(Interpretasi)
Soal ke-1 0,526 Sedang Cukup VALID
Soal ke-2 0,900 Sangat
Tinggi Sangat VALID
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Soal ke-3 0,487 Sedang Cukup VALID
Soal ke-4 0,919 Sangat
Tinggi Sangat VALID
Soal ke-5 0,939 Sangat
Tinggi Sangat VALID
Soal ke-6 0,638 Sedang Cukup VALID
Soal ke-7 0,791 Tinggi VALID
Soal ke-8 0,798 Tinggi VALID
Soal ke-9 0,731 Tinggi VALID
Soal ke-10 0,535 Sedang Cukup VALID
Sumber : Data hasil belajar matematika pengolahan penulis
Instrumen tes berjumlah 10 butir soal pilihan ganda. Setelah dianalisis secara
manual dengan menggunakan rumus korelasi produk moment dengan angka kasar,
diperoleh hasil bahwa semua butir soal valid.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pre-test kelas kontrol, diperoleh nilai
reliabilitas instrumen sebesar 0,895. Nilai ini termasuk kategori Tinggi. Sehingga
instrumen tes dapat dikatakan reliabel.
2. Data hasil posttest , untuk mendapatkan data tentang hasil belajar matematika siswa
yangdiberi perlakuan atau treatment dengan menggunakan mobile learning. Hasil
posttestini selanjutnya dihitung untuk memperoleh kesimpulan hasil belajar matematika
setelahdiberikan perlakuan atau treatment denganmenggunakan mobile learning.
Tabel 3 Data hasil post-test
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol yang sudah
terurutkan mulai dari terkecil.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nama 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 (𝑿𝒊) Nama 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 (𝑿𝒊)
E1 40 C1 20
E4 40 C6 20
E18 50 C7 20
E16 60 C3 30
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
E2 60 C4 30
E3 70 C10 30
E5 70 C11 30
E9 70 C13 30
E12 70 C14 30
E15 70 C17 30
E20 80 C18 30
E6 80 C20 30
E8 80 C8 40
E10 80 C9 40
E11 80 C12 40
E14 80 C15 40
E17 80 C16 40
E19 80 C19 40
E7 90 C21 40
E13 90 C22 40
C23 40
C2 60
C5 60
C24 60
Sumber : Data hasil belajar matematika pengolahan penulis
Kelas eksperimen berjumlah 28 siswa, namun sebanyak 3 siswa sakit dan 5 siswa
sedang mengikuti pelatihan LDKS. Kelas kontrol berjumlah 28 siswa, namun 1 siswa sakit
dan 3 siswa sedang mengikuti pelatihan LDKS. Berdasarkan data tersebut, kelas
eksperimen memperoleh nilai terkecil 40 dan nilai terbesar 90. Sebanyak 2 siswa mendapat
nilai 40. Sebanyak 1 siswa mendapat nilai 50. Sebanyak 5 siswa mendapat nilai 70.
Sebanyak 3 siswa mendapat nilai 80. Sebanyak 2 siswa mendapat nilai 90.
Kelas kontrol berjumlah 28 siswa, namun sebanyak 1 siswa sakit dan 3 siswa
sedang mengikuti pelatihan LDKS pada saat pemberian post-test. Berdasarkan data
tersebut, nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 60. Sebanyak 3 siswa mendapat nilai 20.
Sebanyak 9 siswa mendapat nilai 30. Sebanyak 8 siswa mendapat nilai 40. Sebanyak 3
siswa mendapat nilai 60. karena hasil data pre-test dan post-test data berdistribusi tidak
normal, maka dilakukan uji non parametrik Uji Mann-Whitney U, dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Uji Normalitas, sudah didapatkan hasil bahwa data berdistribusi tidak normal
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Langkah-langkah hasil tes dengan uji Mann-Whitney U sebagai berikut
2. Merumuskan Hipotesis
Uji dua pihak
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 , Tidak adanya pengaruh hasil pembelajaran
matematika antara siswa yang menggunakan
mobile learning dan siswa yang tidak
menggunakan mobile learning
𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 , Adanya pengaruh hasil pembelajaran matematika
antara siswa yang menggunakan mobile learning
dan siswa yang tidak menggunakan mobile
learning
Keterangan :
𝜇1 = hasil pembelajaran matematika antara siswa yang
menggunakan mobile learning
𝜇2 = hasil pembelajaran matematika antara siswa yang tidak
menggunakan mobile learning
3. Menentukan Nilai Uji Statistik
Dari perhitungan Uji Mann-Whitney U, diperoleh hasil sebagai berikut.
1) Hasil analisis pre-test kedua kelas dengan SPSS Uji Man-Whitney U
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest
Eksperimen 20 24,80 496,00
Control 24 20,58 494,00
Total 44
Test Statisticsa
Pretest
Mann-Whitney U 194,000
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Wilcoxon W 494,000
Z -1,372
Asymp. Sig. (2-tailed) ,170
a. Grouping Variable: Kelas
2) Hasil analisis pre-test kedua kelas dengan SPSS Uji Man-Whitney U
Ranks
kelas2 N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest
1 20 33,45 669,00
2 24 13,38 321,00
Total 44
Test Statisticsa
Posttest
Mann-Whitney U 21,000
Wilcoxon W 321,000
Z -5,249
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: kelas2
Dari hasil pre-test dan post-test kedua kelas, diketahui bahwa nilai uji
statistik untuk nilai pre-test sebesar 0,170 , sedangkan untuk nilai post-test
sebesar 0,000 ,
4. Menentukan Nilai Kritis
Sesuai dengan taraf kepercayaan, 5% = 0,05
5. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
Membandingkan 𝑃 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 dengan 𝛼
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 𝛼, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) ≤ 𝛼, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
Diperoleh hasil :
Statistik Pre-test Post-Test
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol Kelas
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Eksperimen
Sig (2-tailed) 0,170 0,000
Taraf Sig (α) 0,05
Kesimpulan 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Untuk pre-test, 0,170 > 0,05, sehingga 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎. Artinya tidak terdapat
pengaruh di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Untuk post-test, 0,000 ≤ 0,05, sehingga 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘. Artinya ada pengaruh
di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
6. Memberikan Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa
antara siswa yang menggunakan mobile learning dengan siswa yang tidak
menggunakan mobile learning.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data observasi yang dilakukan di kelas XI MIA-1 SMA Widya
Darma Surabaya dalam pembelajaran mobile learning, dalam sampel siswa yang mewakili
dalam seluruh populasi siswa kelas eksperimen, diperoleh data keaktifan sebesar 82%.
Persentase tersebut termasuk kategori AKTIF.
Berdasarkan analisis soal tes, disimpulkan adanya pengaruh positif antara
penggunaan android sebagai media dalam mobile learning terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas XI MIA SMA Widya Darma Surabaya Tahun Ajaran 2018/2019.
Diperoleh untuk pre-test,𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 𝛼sebesar 0,170 > 0,05, sehingga
𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎. Artinya tidak terdapat pengaruh di kelas kontrol maupun kelas
eksperimen.Untuk post-test,𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) ≤ 𝛼sebesar 0,000 ≤ 0,05, sehingga
𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘. Artinya ada pengaruh di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Maka, Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa antara siswa yang
menggunakan mobile learning dengan siswa yang tidak menggunakan mobile learning.
Berdasarkan hasil analisis angket di kelas eksperimen, diperoleh data respon positif
siswa 53,99%, yang berarti sebagian besar siswa merespon positif pada kegiatan mobile
learning.
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Berdasarkan simpulan dari penelitian yang sudah dilakukan, berikut ini beberapa
saran yang diberikan, semoga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih baik.
1. Bagi Siswa
Siswa-siswa diharapkan menggunakan handphone android sebagai media pembantu
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat di zaman milenial ini, android sudah
menjadi pegangan mayoritas manusia, tidak terkecuali para pelajar. Sehingga jika
benar-benar tidak disalahgunakan, android dapat menjadi media pendorong dan
penyemangat dalam belajar, sehingga hasil belajar yang baik dapat tercapai dengan
maksimal.
2. Bagi Guru
Hendaknya guru mulai memaksimalkan penggunaan android sebagai pedia
pembelajran di kelas, karena bentuknya yang kecil dan bisa dibawa kemana-mana, akan
memudahkan siswa belajar secara menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
AisyahYazid. Analisis Data Observasi, Diakses dari
http://aisyahyazid.blogspot.com/2011/12/analisis-data-observasi.html pada
tanggal 02/09/2018 pukul 10.25
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
RinekaCipta
Karunia,Eka Lestari.,dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung : PT Refika Aditama
Ekha Mukarramah, Metode Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru, diakses dari
http://ekhamukarramah.blogspot.co.id/2012/06/metode-pembelajaran-yang-
berpusat-pada.html pada tanggal 19-02-2017 pukul 21.45
Irwan Sahaja. Pengertian Pembelajaran Matematika, diakses dari http
://irwansahaja.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-pembelajaran-
matematika.html?m=1, pada tanggal 23-02-2018 pukul 09.55
Nara Hartini, Siregar Eveline. 2010. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia
Indonesia
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. 2009. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta,
CV
JURNAL WIDYALOKA IKIP WIDYA DARMA ∣ Vol. 6 ∣ NO. 1 ∣ Januari 2019
Wawasan Edukasi, Pengertian Dan Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli. diakses dari
http://www.wawasan-edukasi.web.id/2017/06/pengertian-dan-definisi-hasil-
belajar.html, pada tanggal 02-09-2018 pukul 10.55
Yuriniky, Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika Dan Teori Belajar. diakses dari
https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-matematika-pembelajaran-
matematika-dan-teori-belajar/, pada tanggal 02-11-2018pukul 11.40