ipsmdf

2
Saat retakan-retakan mulai muncul pada basin yang tertarik, pasir laut dangkal, karbonat, dan evaporit akan mengendap. Saat kondisi laut yang lebih terbuka terbentuk, struktur klastik yang berbentuk kipas (fan) juga akan terbentuk. Tumpukan sedimen ini akan membentuk diaper garam pada lapisan evaporit. Batuan induk dan produksi minyak ditemukan pada semua tingkatan sedimen. Batuan pasir createcous bawah dari peretakan awal bersifat produktif pada perangkap minyak yang berbentuk patahan. Pada daerah laut dangkal, minyak terbentuk pada limestone Cretaceous bagian atas dan sandstone, saat anticlinal menutupi blok yang lebih tinggi. Namun, produksi paling sering terjadi pada jeitan klastik Cenozoic yang terdapat pada perangkap di diapir garam. Secara umum, beberapa basin yang tertarik, telah dieksplorasi dengan baik, sehingga sulit untuk menggeneralisasi karateristik minyaknya (Tabel 1., di bawah). Basin tersebut paling sering terbentuk dari sandstone laut dalam, yang berkaitan dengan terjadinya retakan. Slahe atau batuan penutup evaporit merupakan yang paling umum. Perangkap pada umumnya merupakan kombinasi ukuran moderat atau perangkap anticlinal, berkaitan dengan mengangkatan basement pada tahap awal rifting, dan anticlinal menggulung pada daerah batas pasif. Terkadang diapir garam juga merupakan trap, seperti pada basin Gabon. Kondisi geothermal pada basin tertarik masi belm banyak diketahui. Kemungkinan, gradient akan tinggi pada tahap rifting awal dan rendah pada tahap akumulasi dari jepitan klasti pasca rifting. Risiko kritikal pada produksi yang utama adalah penguburan dan pematangan kerogen yang cukup, pertumbuhan dari shale induk pada tahap awal rifting, dan perkembangan reservoir pada tahap pascaseparasi. Namun, lautan hangat atau retakan terbatas sering menangdung karbonat dan evaporit dalam jumlah besar. Dengan bergantung pada facies pembentuknya, baik limestone maupun sandstone dapat menjadi reservoir minyak. Hal tersebut dicirikan oleh lapisan shale dengan jarak migrasi yang pendek. Kombinasi perangkap minyak saat facies air dangkal dan ketidakselarasan berkembang melalui bongkahan batu yang mengalami penurunan, pemiringan dan struktur anticlinal adalah yang paling utama. Batasan basin sering menghasilkan batuan penutup evaporit, seperti bada basin Suez. Selain itu, gradien geothermal pada basin retakan akan lebih tinggi daripada rata-rata. Untuk beberapa alasan tersebut, basin

description

terjemahan

Transcript of ipsmdf

Page 1: ipsmdf

Saat retakan-retakan mulai muncul pada basin yang tertarik, pasir laut dangkal, karbonat, dan evaporit akan mengendap. Saat kondisi laut yang lebih terbuka terbentuk, struktur klastik yang berbentuk kipas (fan) juga akan terbentuk. Tumpukan sedimen ini akan membentuk diaper garam pada lapisan evaporit.

Batuan induk dan produksi minyak ditemukan pada semua tingkatan sedimen. Batuan pasir createcous bawah dari peretakan awal bersifat produktif pada perangkap minyak yang berbentuk patahan. Pada daerah laut dangkal, minyak terbentuk pada limestone Cretaceous bagian atas dan sandstone, saat anticlinal menutupi blok yang lebih tinggi. Namun, produksi paling sering terjadi pada jeitan klastik Cenozoic yang terdapat pada perangkap di diapir garam.

Secara umum, beberapa basin yang tertarik, telah dieksplorasi dengan baik, sehingga sulit untuk menggeneralisasi karateristik minyaknya (Tabel 1., di bawah). Basin tersebut paling sering terbentuk dari sandstone laut dalam, yang berkaitan dengan terjadinya retakan. Slahe atau batuan penutup evaporit merupakan yang paling umum. Perangkap pada umumnya merupakan kombinasi ukuran moderat atau perangkap anticlinal, berkaitan dengan mengangkatan basement pada tahap awal rifting, dan anticlinal menggulung pada daerah batas pasif. Terkadang diapir garam juga merupakan trap, seperti pada basin Gabon. Kondisi geothermal pada basin tertarik masi belm banyak diketahui. Kemungkinan, gradient akan tinggi pada tahap rifting awal dan rendah pada tahap akumulasi dari jepitan klasti pasca rifting. Risiko kritikal pada produksi yang utama adalah penguburan dan pematangan kerogen yang cukup, pertumbuhan dari shale induk pada tahap awal rifting, dan perkembangan reservoir pada tahap pascaseparasi.

Namun, lautan hangat atau retakan terbatas sering menangdung karbonat dan evaporit dalam jumlah besar. Dengan bergantung pada facies pembentuknya, baik limestone maupun sandstone dapat menjadi reservoir minyak. Hal tersebut dicirikan oleh lapisan shale dengan jarak migrasi yang pendek. Kombinasi perangkap minyak saat facies air dangkal dan ketidakselarasan berkembang melalui bongkahan batu yang mengalami penurunan, pemiringan dan struktur anticlinal adalah yang paling utama. Batasan basin sering menghasilkan batuan penutup evaporit, seperti bada basin Suez. Selain itu, gradien geothermal pada basin retakan akan lebih tinggi daripada rata-rata. Untuk beberapa alasan tersebut, basin retakan akan mempunyai sifat yang kaya akan minyak walaupun dalam ukuran yang kecil. Risiko kritis pada produksi adalah tingkat perkembangan suatu batuan shale induk kaya akan bahan organik, ukuran perangkap yang cukup, dan gradien geothermal yang mungkin terlalu tinggi. Retakan produktif dapat bersifat lebih mudah menghasilkan minyak ataupun gas dan tipe minyak mentah yang dihasilkan dapat bermacam-macam