IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

15
Kamaluddin Suyuti IPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik Gambaran Awal Organisasi Kemahasiswaan Gerakan kemahasiswaan yang terjadi di Indonesia ditandai dengan terbentuknya Budi Utomo, sebagai gabungan dari berbagai macam organisasi yang masih bersifat kedaerahan seperti jong Celebes, jong java dan lain sebagainya. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia perlahan semakin meningkat, pemerintah pun mulai berbenah diri di sektor pendidikan pasca kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, dengan mulai mendirikan institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Seperti Universitas Indonesia yang akan menjadi cikal bakal beberapa universitas negeri lain di Indonesia. Kehidupan lembaga kemahasiswaan pun muali merebak bagaikan virus yang tak pernah bisa dikontrol dan dikendalikan. Bermunculan organisasi kemahasiswaan di tiap-tiap universitas, fakultas dan sampai di masing- masing jurusan. Rancunya sistem pendidikan di Indonesia,

Transcript of IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Page 1: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep

Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Gambaran Awal Organisasi Kemahasiswaan

Gerakan kemahasiswaan yang terjadi di Indonesia ditandai dengan

terbentuknya Budi Utomo, sebagai gabungan dari berbagai macam organisasi yang

masih bersifat kedaerahan seperti jong Celebes, jong java dan lain sebagainya.

Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia perlahan semakin meningkat,

pemerintah pun mulai berbenah diri di sektor pendidikan pasca kemerdekaan

Republik Indonesia 17 Agustus 1945, dengan mulai mendirikan institusi pendidikan,

khususnya perguruan tinggi. Seperti Universitas Indonesia yang akan menjadi cikal

bakal beberapa universitas negeri lain di Indonesia.

Kehidupan lembaga kemahasiswaan pun muali merebak bagaikan virus yang

tak pernah bisa dikontrol dan dikendalikan. Bermunculan organisasi kemahasiswaan

di tiap-tiap universitas, fakultas dan sampai di masing-masing jurusan. Rancunya

sistem pendidikan di Indonesia, justru menghidupkan daya kritis mahasiswa dan

menghidupkan lembaga kemahasiswaan.

Dalam upaya mencari sistem pendidikan yang lebih baik dan humanistik,

nampaknya sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan pemikir-pemikir yang

serius masalah pendidikan ini.

Mudji Sutrisno, mencoba menjelaskan sistem pendidikan yang pernah

diterapkan di Brazillia, merupakan kontektualisasi model pendidikan yang

memberikan ruang efektif bagi kesadaran baru bagi anak-anak didik disana. Proses

"menamai dan merajut makna" sekaligus merajut gambar dengan kesadarannya

sendiri bergulat melalui perumusan, penggambaran, dan pembatinan sendiri sesuai

Page 2: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

dengan bahasa anak mendasarkan inti pendidikan pada pemekaran yang aktif dan

hidup dari kesadaran anak.

Contohya, seorang anak yang berumur tiga tahun dan duduk di sekolah

maternal awal, diajarkan untuk merekatkan benang tipis warna kuning dan benang

tebal wol berwarna coklat untuk sekaligus menamai dan meresapi perbedaan

kuning dan coklat, tebal dan tipis. Dalam proses ini anak menjadi aktif karena ia

melakukan sendiri penempelan benang pada kertas dan memegang sendiri tipis-

tebalnya dan melihat sendiri mana yang kuning dan mana yang coklat.

Guru hanya pemberi fasilitas dan kondisi yang memungkinkan si anak

mengalami proses pemekaran berpikir. Ia tidak mendikte apalagi mencetak

seragam pemikiran si anak.Guru sekadar menemani si anak dalam merumuskan

dalam bahasa mereka apa yang dinamakan dunia. Maka pengaksaraan dan

alfabetisasi menjadi sebuah proses pembukaan kesadaran anak lalu si anak sendiri

manamai dengan kata-kata tertentu.

Dengan menamai sendiri dunianya dan memberikan makna atas

realitasnya, si subjek berproses membentuk kemandiriannya. Otonomi yang

dibahasakan dengan membuat kata, nama dan makna sendiri, sehingga melahirkan

kepercayaan pada diri sendiri dan demikian si anak dapat mengedepankan dalam

keunikan probadinya masing-masing. Inilah yang dinamakan pendidikan yang

humanistik.

Dalam realitas masyarakat, model pendidikan yang berdasarkan pada

subjek akan senantiasa model pendidikan model "bank". Dimana model ini

menganggap anak tidak mengetahui apa-apa, sehingga pemaknaan atas realitas

harus dilakukan oleh seorang guru. Dalam model pendidikan gaya bank

alfabetisasi dan pemaknaan dilakukan oleh guru dan tidak pernah sampai

menyentuh pada kesadaran anak, karena apa yang diberikan guru/pendidik

Page 3: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

bukanlah seperti dunia yang dilihat dan dihadapinya sehari-hari. Otak anak

dianggap sama dengan kotak bank yang beku dan statis.

Tanpa menafikan sistem pendidikan Nasional Indonesia yang sangat rancu,

pemerintah masih banyak berbenah diri. Berbagai persoalan kebangsaan dan

tuntutan akan pertumbuhan ekonomi betul-betul membutuhkan kulaitas Sumber

Daya manusia yang mapan.

Putra Daerah Kabupaten Pangkep

Sesuai gambaran sebelumnya, bahwa pendidikan tidak lagi menjadi hal

yang tabu, tetapi sudah menjadi kebutuhan hidup yang harus diraih.

Khusus di Kabupaten Pangkep, begitu banyak potensi daerah yang

memerlukan pengelolaan lebih dan perhatian pemerintah. Masyarakat Pangkep

banyak meyekolahkan anak-anaknya di Kota dengan harapan mereka dapat lebih

berhasil dari orang tua mereka. Putra-putra daerah itu, banyak tersebar di beberapa

Universitas Negeri maupun swasta yang ada di kota Makassar (dulu Ujung

Pandang). Banyaknya Putra Pangkep yang bermukim di Makassar, dan merasa

tercerai berai dan membutuhkan suatu ikatan pemersatu sesama putra daerah

Pangkep. Maka terbentuklah Ikatan Pemuda Pelajar Mahasisawa Pangkep, yang

pada mulanya terdiri dari beberapa Komisariat Kecamatan.

Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep ini, bukan cuma didominasi

oleh kalangan mahasiswa, tetapi juga pemuda dan pelajar asal Pangkep yang

berada di perantauan. Saat itu IPPM Pangkep langsung dapat menarik perhatian

masyarakat Kabupaten Pangkep dan Pemerintah Daerah tentunya. Setiap hal yang

menjadi permasalahan dalam masyarakat, IPPM lah yang menjadi tempat

mengadu, sebagai kaum intelektual yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat.

Page 4: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

IPPM Beberapa Dekade Terakhir

Seiring berjalannya roda organisasi kedaerahan IPPM Pangkep, maka

banyak sekali terjadi dinamika di dalamnya. Seperti perubahan struktur dari

penerapan sistem komisariat kecamatan menjadi koordinator tiap-tiap universitas.

Pasca penerapan sistem tersebut, maka terjadi penguatan di masing-masing

universitas. Yang akhirnya menjadi sebuah bumerang yang tidak bisa dikontrol

arahnya. Ketidak piawaian pengurus ditingkat pusat, menjadikan hal tersebut

semakin melebarkan jarak di tiap-tiap kooordinator universitas.

Kondisi IPPM tiap koordinator universitas sangat berkembang dan

memunculkan berbagai macam kreatifitas kegiatan dan memunculkan tokoh-tokoh

yang intelek. Tetapi hal itu justru melemahkan kepengurusan di IPPM tingkat

Pusat. Arogansi dan kefanatikan tiap almamater universitas, menjadi kesulitan

tersendiri untuk membangun koordinasi yang baik di tingkat sesama koordinator.

Hal itu justru terjadi setelah penerapan sistem otonomi daerah di Indonesia.

Puncak keretakan itu terjadi saat koordinator Universitas Hasanuddin,

memisahkan diri pada tahun 2000. di mana banyak terjadi selisih paham ditingkat

koordinator. Unhas berdiri sendiri dengan label IPPM Pangkep Universitas

Hasanuddin.

Tetapi hal tersebut tidak bertahan lama, hubungan emosional dan

kedekatan psikologis, serta aspek historis yang tak ternafikan sesama mahasiswa

se daerah Pangkep akhirnya membuat sebuah penyatuan kembali di tubuh IPPM

Pangkep.

Pada tahun 2003, UNHAS kembali bergabung di IPPM Pusat melalui

musyawarah koordinator luar biasa di Soppeng. Sebagai bagian dari koordinator

UNHAS, saya merasa sangat bersyukur akan hal tersebut. Karena IPPM Pangkep

Page 5: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

merupakan wadah pemersatu para Putra Pangkep yang memiliki latar belakang

berbeda, universitas dan institusi pendidikan yang plural dan kondisi

perekonomian yang bermacam-macam. Bukan sebagai ajang aktualisasi pribadi,

kendaraan politik, ataupun wadah penerapan politik praktis.

Otonomi Daerah

Runtuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998 memunculkan semangat

reformasi sistem pemerintahan RI yang awalnya cenderung sentralistik ke arah

yang lebih desentralistik. Salah satu perubahan yang sangat strategis adalah

adanya perubahan dalam sistem pemerintahan daerah melalui pemberlakuan

Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,

menggantikan Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pemerintahan di

Daerah. Pemberlakuan undang-undang baru tersebut memberikan kepada daerah,

kekuasaan penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah secara utuh dan bulat,

khususnya kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota, dengan berpedoman

kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kerangka Negara

Kesatuan RI .

Beberapa karakteristik legal yang tampaknya perlu dipahami oleh

masyarakat luas dengan adanya otonomi daerah antara lain adalah : (Desi

Fernanda, 2002)

1. Meletakkan otonomi daerah sebagai wujud pengakuan kedaulatan rakyat

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas daerah tertentu dan

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

berdasarkan prakarsa sendiri sesuai dengan aspirasi masyarakat setempat.

2. Daerah Otonom Kabupaten dan Kota tidak lagi merangkap sebagai wilayah

administrasi pusat, sehingga tidak lagi ada perangkapan jabatan Kepala

Daerah dan sekaligus Kepala Wilayah.

Page 6: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

3. Menempatkan seluruh kewenangan pemerintahan pada Derah Kabupaten dan

Kota yang lebih dekat dengan masyarakat, kecuali kewenangan-kewenangan

tertentu yang ditetapkan sebagai kewenangan Propinsi dan kewenangan Pusat.

Kewenangan Propinsi terbatas pada bidang-bidang yang bersifat lintas Daerah

Kabupatan/Kota, atau kewenangan yang belum dapat dilaksanakan oleh

Daerah/Kota. Kewenangan Pusat antara lain meliputi lima bidang strategis,

yaitu politik luar negeri, agama, ekonomi moneter, pertahanan dan keamanan,

dan hukum/peradilan .

4. Tidak ada hubungan hirearki antara daerah otonom Kabupaten dan Kota

dengan daerah otonom Propinsi. Jadi Daerah otonom Kabupaten/Kota

bukanlah bawahan daerah otonom Propinsi.

5. Kepala Daerah ditetapkan oleh DPRD setempat. Artinya Kepala Daerah wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada DPRD pada setiap

akhir tahun anggaran, dan akhir masa jabatan.

6. Kedudukan keuangan daerah otonom menjadi lebih kuat dengan adanya

desentralisasi fiskal, di mana daerah tidak lagi mendasarkan pengelolaan

keuangannya kepada ketentuan alokasi dari Pusat, melainkan memilki

otonomi penuh untuk mengelola keuangan daerah , dengan kewajiban

melaporkannya kepada DPRD, sebagai bentuk akuntabilitas.

7. Struktur perangkat pemerintahan daerah tidak lagi seragam, melainkan boleh

bervariasi sesuai dengan potensi dan keanekaragaman daerah. Sedangkan

Kecamatan dan Kelurahan tidak lagi merupakan perangkat pemerintahan

wilayah tetapi menjadi perangkat daerah otonom.

8. Pengawasan oleh Pusat lebih bersifat preventif daripada represif, sehingga

terdapat keleluasaan bagi daerah untuk melaksanakan otonominya tanpa

campur tangan Pusat, kecuali jika ternyata terdapat kebijakan daerah yang

bertentangan dengan kebijakan nasional atau yang lebih tinggi.

Page 7: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

Dengan adanya penerapan system otonomi daerah ini, maka secara tidak

langsung akan menjadikan sebuah bergening tersendiri bagi organisasi daerah seperti

IPPM Pangkep. Di mana penguatan daerah kabupaten membutuhkan perhatian lebih

dari masyarakat dan kontrol dari kaum intelektual.

IPPM Pangkep Sekarang dan Yang Akan Datang

Setelah terjadi pengkudetaan pada kepengurusan kanda Wadjid, yang kurang

mampu mengarahkan roda IPPM Pangkep menjadi lebih baik, banyak terjadi

pembenahan dalam tubuh IPPM. Komunikasi tiap-tiap koordinator menjadi lebih

intens dan akrab. Suasana kekeluargaan lebih terjalin, serta menumbuh kembangkan

rasa persaudaraan.

Arah pergerakan IPPM membutuhkan sentuhan intelektualitas yang lebih dan

perubahan pola gerakan menjadi gerakan sosial

IPPM Pangkep sebagai Gerakan Sosial

Dari waktu ke waktu, gerakan mahasiswa memang terpatri dalam lintasan

sejarah, dengan menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Mereka berontak guna

melawan rezim yang timpang di belahan bumi nusantara. Tak peduli, siapa yang

melakukan ketidakadilan itu, yang pasti musuh mahasiswa. Lantas, muncul sederetan

pertanyaan; sebenarnya gerakan mahasiswa itu berperan sebagai apa? Gerakan

politik, moral atau sosial? Atau hanya berkutat di ranah pendobrak semata?

Keberhasilan gerakan mahasisawa, bisa kita ukur dari seberapa banyak pengarahan

ide-ide sosial daripada kepentingan politik. Setidaknya ada tiga pandangan mengenai

gerakan ini. Pertama, Gerakan sosial itu, dilahirkan oleh kondisi yang memberikan

kesempatan (politicl opportunity) bagi gerakan itu sendiri. Pemerintah moderat,

Page 8: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

misalnya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbulnya gerakan sosial

ketimbang pemerintah yang otoriter.

Kedua, Gerakan sosial karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada.

Perubahan dari msyarakat tradisional ke modern pun dapat mengakibatkan

kesenjangn ekonomi yang semakian lebar. Selain itu, dapat menyebabkan kritis

identitas dan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini diagungkan.

Ketiga, Semata-mata karena masalah kepemipinan (leadershif capability) dari tokoh

pengerak. Adalah sang tokoh yang mampu memberikan inspirasi, membuat jaringan,

membantu organisasi, yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi terlibat

dalam pergerakan tersebut.

Terlebih lagi bila mengacu pada pelbagai peristiwa, gerakan mahasisawa

memang sangat identik dengan gerakan sosial. Apalagi mahasiswa merupakan calon

para politik, akademisi dari berbagai latar teritorial dan teoritis berbagai pemahaman

yang ada mengenai karakteristik gerakan sosial; Pertama, Aksi bersamanya

merupakan hasil dari jaringan intreraksi informal, yang melibatkan keragaman

individu, golongan dan kelompok. Satu jaringan yang sanggup mempromosikan

kerangka interpretasi (Meaning Sistem Of Meaning) serta sirkulasi sumber daya

esensial bagi aksi bersama.

Kedua, Adanya solidaritas dan keyakinan yang sama sebagai sumber dari

kehendak dan identitas bersama. Ketiga, Gerakan sosial meceburkan pada situasi

konflik baik sosial, poltitik, budaya, ekonomi, maupun agama dengan konflik

hubungan opsional anatar aktor politik yang berusaha mengontrol hal (state).

Keempat, Mengadopsi pola-pola ekpresi politik yang zalim. Berbeda dengan ekspresi

partai tertentu yang struktural, artikulasi, kolektif dari gerakan sosial akan penuh

inprovisasi, mempuni, dan batas konvensional.

Page 9: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

Mencermati ketidakjelasan gerakan mahasiswa buah dari credo untuk

menegakan kebenaran, keadilan dan rasionalitas. Alih-alih bersinergis melawan

ketidakadilan, korupsi dan kejahan manusia yang sering dilakukan oleh para

penguasa. Nyatanya, aktivitas gerakan mahasiwa malah sibuk membuat strategis

berkompetisi di antara mereka sendiri, sehingga arah pergerakan mahasiswa menjadi

involitif dan kontradiktif. Lantas, apa yang bisa kita lakukan. Terlebih lagi aksi protes

dari pelbagai kelompok mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra ataupun

intra kampus tak di gubris oleh para penguasa.

Tentu saja, hampir setiap orang agaknya pernah melakaukan corat-coret entah

di atas; pesan, memo dan buku harian. Jadi ada pelbagai ragam cara dalam

menuangkan ide-ide atau gagasan. Namun, bila kita masih kesulitan memulai

membikin gaya tulisan yang bersifat luas dan mendalam, maka kita bisa memulai

latihan dengan cara membuat coretan yang ringan dan sederhana. Misalnya saja

dengan membiasakan membikin surat pembaca dan diary. Perbuatan mulia ini,

pernah dikaukan oleh Soe Hok Gie lewat Catatan Seorang Demonstran dan Ahmad

Wahib melalui Catatan Harian (Pergolakan Pemikiran Islam).

Pendek kata, menulis menjadi satu keharusan bagi kaum terpelajar. Pasalnya

tanpa itu semua harkat martabat kita akan dianggap rendah, bahkan lebih buruk

daripada binatang.

Oleh karenanya, IPPM nantinya haruslah menjadi basis para pengkaji dan

orang-orang yang haus akan diskusi, serta dituangkan dalam tulisan-tulisan yang

dapat memberikan sentilan-sentilan terhadap masalah di daerah kita. Dengan

demikian, mudah-mudahan dengan adanya model baru dalam gerakan IPPM, kita

dapat melanjutkan perjuangan kaum lemah.

Page 10: IPPM Pangkep. Romantisme Masa Lalu, Kondisi Kekinian Dan Asa Futuristik

Kamaluddin SuyutiIPPM Pangkep. Romantisme masa lalu, kondisi kekinian dan asa futuristik

Jadi, saya berharap siapapun yang akan memegang tampuk kepemimpinan di

Pimpinan Pusat IPPM Pangkep, dapat membawa warna dan citra baru yang lebih

baik. Setiap harapan dan tantangan yang akan kita hadapi menjadi tanggung jawab

bersama setiap komponen dalam tubuh IPPM Pangkep.

Jayalah IPPM Pangkep

Beragam bersaudara Menuju Pengabdian