ipi59039

4
 PENGARUH DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF KANKER SERVIKS Junita Nurmala Sari*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Phone : 085360637033 Email : [email protected] Abstrak Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan pengalaman subjektif dari individu serta dan tidak dapat diobservasi dan dilihat secara langsung. Pembedahan elektif maupun kedaruratan adalah merupakan suatu peristiwa kompleks yang menegangkan, karena selain mengalami gangguan fisik akan dapat memunculkan masalah psikologis. Sebelum dilakukan operasi terdapat masalah kecemasan yang merupakan reaksi emosional pasien yang sering muncul. Terapi medis saja tanpa disertai doa dan dzikir tidaklah lengkap. Ditingkatkannya pemberian mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada aspek spiritual merupakan upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengindentifikasi adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operatif kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain  pre eksp erimental designs  jenis one group pretest  posttest . Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada pasien pre operasi kanker serviks. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan skala kecemasan  Hamilton Anxiety  Rating Scale (HARS). Kepada responden diberikan dzikir dua jam sebelum dilakukan operasi. Dzikir yang dilakukan dengan mengucapkan  tashbih (Subhaanallaah) sebanyak 33x, membaca tahmid (alhamdulillaah) sebanyak 33x , dan membaca tahlil (Laa ilaaha illallaah) sebanyak 33x selama lima  belas menit. Kata kunci: kecemasan, pre operasi, dzikir 1. Pendahuluan Kecemasan dapat ditimbulkan dari  peristiwa sehari-hari yang dapat dialami manusia dan dapat juga dialami oleh siapapun (Fausiah, 2005). Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan pengalaman subjektif dari individu serta dan tidak dapat diobservasi dan dilihat secara langsung. Cemas berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut adalah adanya suatu objek sumber yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individu sedangkan kecemasan diartikan sebagai suatu kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab atau objek yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak  berdaya. Sebagai contoh kekhawatiran menghadapi operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi kecacatan), kekhawatiran terhadap anestesi/pem biusan (misalnya takut terjadi kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak  bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati, 2005). Sebelum dilakukan operasi terdapat masalah kecemasan yang merupakan reaksi emosional pasien yang sering muncul. Hal ini sebagai respon antisipasi  pasien terhadap suatu pengalaman yang dianggap sebagai suatu ancaman terhadap  peran dalam kehidupan pasien, integritas tubuh dan bahkan kehidupannya (Brunner & Suddarth, 2002). Ditingkatkannya  pemberian mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada aspek spiritual merupakan upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita di rumah sakit. Dalam menghadapi ketakutan dan kecemasan pasien, kepercayaan spritual memiliki peranan penting.

description

institut insiden perempuan

Transcript of ipi59039

  • PENGARUH DZIKIR TERHADAP PENURUNAN

    TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF

    KANKER SERVIKS

    Junita Nurmala Sari*, Nunung Febriany**

    *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

    **Dosen Departemen Keperawatan Medikal Bedah

    Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara

    Phone : 085360637033

    Email : [email protected]

    Abstrak

    Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan pengalaman subjektif dari

    individu serta dan tidak dapat diobservasi dan dilihat secara langsung. Pembedahan elektif maupun

    kedaruratan adalah merupakan suatu peristiwa kompleks yang menegangkan, karena selain mengalami

    gangguan fisik akan dapat memunculkan masalah psikologis. Sebelum dilakukan operasi terdapat

    masalah kecemasan yang merupakan reaksi emosional pasien yang sering muncul. Terapi medis saja

    tanpa disertai doa dan dzikir tidaklah lengkap. Ditingkatkannya pemberian mutu pelayanan kesehatan

    terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada aspek spiritual merupakan upaya untuk

    menurunkan tingkat kecemasan pada penderita di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk

    mengindentifikasi adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operatif

    kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental designs jenis one group pretest

    posttest. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada pasien pre operasi

    kanker serviks. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan skala kecemasan Hamilton Anxiety

    Rating Scale (HARS). Kepada responden diberikan dzikir dua jam sebelum dilakukan operasi. Dzikir

    yang dilakukan dengan mengucapkan tashbih (Subhaanallaah) sebanyak 33x, membaca tahmid

    (alhamdulillaah) sebanyak 33x , dan membaca tahlil (Laa ilaaha illallaah) sebanyak 33x selama lima

    belas menit.

    Kata kunci: kecemasan, pre operasi, dzikir

    1. Pendahuluan

    Kecemasan dapat ditimbulkan dari

    peristiwa sehari-hari yang dapat dialami

    manusia dan dapat juga dialami oleh

    siapapun (Fausiah, 2005). Cemas

    merupakan suatu keadaan emosi tanpa

    suatu objek yang spesifik dan pengalaman

    subjektif dari individu serta dan tidak

    dapat diobservasi dan dilihat secara

    langsung. Cemas berbeda dengan rasa

    takut, karakteristik rasa takut adalah

    adanya suatu objek sumber yang spesifik

    dan dapat diidentifikasi serta dapat

    dijelaskan oleh individu sedangkan

    kecemasan diartikan sebagai suatu

    kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu

    yang akan terjadi dengan penyebab atau

    objek yang tidak jelas dan dihubungkan

    dengan perasaan tidak menentu dan tidak

    berdaya. Sebagai contoh kekhawatiran

    menghadapi operasi/pembedahan

    (misalnya takut sakit waktu operasi, takut

    terjadi kecacatan), kekhawatiran terhadap

    anestesi/pembiusan (misalnya takut terjadi

    kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak

    bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

    2005).

    Sebelum dilakukan operasi terdapat

    masalah kecemasan yang merupakan

    reaksi emosional pasien yang sering

    muncul. Hal ini sebagai respon antisipasi

    pasien terhadap suatu pengalaman yang

    dianggap sebagai suatu ancaman terhadap

    peran dalam kehidupan pasien, integritas

    tubuh dan bahkan kehidupannya (Brunner

    & Suddarth, 2002). Ditingkatkannya

    pemberian mutu pelayanan kesehatan

    terutama dalam pemberian asuhan

    keperawatan pada aspek spiritual

    merupakan upaya untuk menurunkan

    tingkat kecemasan pada penderita di

    rumah sakit.

    Dalam menghadapi ketakutan dan

    kecemasan pasien, kepercayaan spritual

    memiliki peranan penting.

    mailto:[email protected]

  • Penelitian terkait dengan penelitian yang

    dilakukan peneliti adalah penelitian yang

    dilakukan oleh Sutrisno (2006). Penelitian

    dilakukan di RSUD Swadana Pare Kediri.

    Subyek penelitian adalah pasien pre

    operasi di RSUD Swadana Pare Kediri,

    yang masing-masing diambil sebanyak 20

    orang untuk kelompok eksperimen dan 20

    orang untuk kelompok kontrol. Hasil

    penelitian membuktikan ada perbedaan

    yang signifikan pada kecemasan pasien

    pre operasi antara pasien yang diberi

    bimbingan doa dan dzikir dengan yang

    tidak (t=3,344 dan p=0,002), dengan

    kesimpulan bahwa pemberian doa dan

    dzikir efektif menurunkan tingkat

    kecemasan pasien pre operasi.

    Adapun tujuan dari penelitian ini

    untuk mengidentifikasi adanya Pengaruh

    dzikir terhadap penurunan tingkat

    kecemasan pasien pre operatif kanker

    serviks di RSU Dr. Pirngadi Medan.

    2. Dzikir

    Dzikir merupakan suatu perbuatan

    mengingat, menyebut, mengerti, menjaga

    dalam bentuk ucapan-ucapan lisan,

    gerakan hati atau gerakan anggota badan

    yang mengandung arti pujian, rasa syukur

    dan doa dengan cara-cara yang diajarkan

    oleh Allah dan Rasul-Nya, untuk

    memperoleh ketentraman batin, atau

    mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah,

    dan agar memperoleh keselamatan serta

    terhindar dari siksa Allah (Suhaimie,

    2005). Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu

    berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa

    Sallam bersabda, Mengucapkan

    Subhanallah, Alhamdulillah, Laa

    ilaha Illallah, dan Allahu Akbar lebih

    aku sukai dari semua yang terkena sinar

    matahari(Bayumi, 2005).

    Manfaat dzikir (Bayumi, 2005):

    1. Surat Al Jumuah ayat 10 : Apabila

    telah ditunaikan sembahyang, maka

    bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan

    carilah karunia Allah dan INGATLAH

    Allah banyak-banyak supaya kamu

    BERUNTUNG.

    2. Surat An Anfal ayat 45 : Hai orang-

    orang yang beriman, apabila kamu

    memerangi pasukan (musuh), maka

    berteguhlah hati kamu dan sebutlah

    (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar

    kamu beruntung (BERANI DAN

    YAKIN).

    3. Surat Ar Raad ayat 28 : (yaitu) orang-

    orang yang beriman dan hati mereka

    menjadi tenteram dengan mengingat

    Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati

    Allah-lah hati menjadi tenteram.

    4. Surat Al Ankabut ayat 45 :Bacalah apa

    yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu

    Al Quran dan dirikanlah sholat.

    Sesungguhnya sholat itu mencegah dari

    (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.

    Dan sesungguhnya mengingat Allah

    (sholat) adalah lebih besar keutamaannya

    dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah

    mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    5. Surat Ali Imran ayat 135 : Dan (juga)

    orang-orang yang apabila mengerjakan

    perbuatan keji atau menganiaya diri

    sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu

    memohon ampun terhadap dosa-dosa

    mereka dan siapa lagi yang dapat

    mengampuni dosa selain dari pada Allah?

    Dan mereka tidak meneruskan perbuatan

    kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

    6. Surat Ali Imran ayat 190 :

    Sesungguhnya dalam penciptaan langit

    dan bumi, dan silih bergantinya malam

    dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-

    orang yang berakal.

    3. Kecemasan

    Kecemasan merupakan respon

    individu terhadap suatu keadaan yang

    tidak menyenangkan dan dialami oleh

    semua makhluk hidup dalam kehidupan

    sehari-hari. Kecemasan merupakan

    pengalaman subjektif dari individu dan

    tidak dapat diobservasi secara langsung

    serta merupakan suatu keadaan emosi

    tanpa objek yang spesifik. Kecemasan

    pada individu dapat memberikan motivasi

    untuk mencapai sesuatu dan merupakan

    sumber penting dalam usaha memelihara

    keseimbangan hidup (Suliswati, 2005).

    Kecemasan adalah respon emosi tanpa

    objek yang spesifik secara subjektif

    dialami dan dikomunikasikan secara

    interpersonal. Kecemasan adalah

    kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu

    yang akan terjadi dengan penyebab yang

    tidak jelas dan dihubungkan dengan

    perasaan tidak menentu dan tidak berdaya

    (Suliswati, 2005).

  • 4. Operasi

    Operasi adalah suatu tindak

    pengobatan yang menggunakan cara

    invasif dengan membuka atau

    menampilkan bagian tubuh yang akan

    ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya

    dilakukan dengan pembuatan sayatan.

    Setelah bagian yang akan ditangani

    ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan

    yang akan diakhiri dengan penutupan dan

    penjahitan luka (Sjamsuhidayat, 1998).

    Menurut Brunner&Suddarth (2002)

    tindakan operasi diputuskan dengan

    berbagai pertimbangan, diantaranya adalah

    :

    a. Diagnostik yaitu operasi yang dilakukan

    untuk menegakkan suatu diagnosa,

    contohnya tindakan biopsi.

    b. Kuratif yaitu untuk tujuan pengobatan

    atau mengambil jaringan yang sakit,

    contoh appendiktomi, hernioraphy, eksisi

    tumor.

    c. Reparatif yaitu operasi untuk perbaikan

    jaringan, contohnya debridement luka

    robek.

    d. Kosmetik (rekonstruktif) yaitu operasi

    yang dilakukan untuk perbaikan bentuk

    sesuai lazimnya dengan pertimbangan

    aestetis, contoh mammoplasti, face off.

    e. Paliatif yaitu operasi untuk

    menghilangkan nyeri atau memperbaiki

    masalah.

    5. Kanker serviks

    Kanker adalah pertumbuhan sel yang

    tidak normal/ terus menerus dan tak

    terkendali, dapat merusak jaringan

    sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat

    yang jauh dari asalnya yang disebut

    metastasis (Depkes RI, 2009). Kanker

    serviks adalah keganasan yang terjadi

    berasal dari sel leher rahim (Depkes RI,

    2009).

    Hampir sekuruh kanker leher rahim

    disebabkan oleh infeksi Human Papilloma

    Virus (HPV) / virus papilloma pada

    manusia. Virus ini relatif kecil dan hanya

    dapat dilihat dengan alt mikroskop

    elektron. Ada beberapa tipe HPV yang

    dapat menyebabkan kanker yaitu tipe 16

    dan 18 (yang sering dijumpai di Indonesia)

    serta tipe lain 31, 35, 45, dan lain-lain

    (Depkes RI, 2009).

    Dari anamnesis didapatkan gambaran

    klinis kanker serviks dengan keluhan

    metroragi, keputihan warna putih atau

    purulen yang berbau dan tidak berbau dan

    tidak gatal, perdarahan pasca koitus,

    perdarahan spontan, dan bau busuk yang

    khas. Dapat juga ditemukan gejala karena

    metastasis seperti obstruksi total vesika

    urinaria. Pada yang lanjut ditemukan

    keluhan cepat lelah, kehilangan berat

    badan, dan anemia. Pada pemeriksaan

    serviks dapat teraba membesar, ireguler,

    teraba lunak. Bila tumor tumbuh eksofitik

    maka terlihat lesi pada porsio atau sudah

    sampai vagina. Diagnosis harus dipastikan

    dengan pemeriksaan histologik dan

    jaringan yang diperoleh dari biopsi

    (Mansjoer, 2000).

    6. Dzikir dan Kecemasan

    Penelitian penelitian yang terdahulu

    terkait dengan konsep dzikir dan

    kecemasan telah pernah dilakukan,

    meskipun tidak sama dengan rencana

    penilitian yang akan peneliti lakukan.

    Yang berkaitan dengan konsep dzikir,

    misalnya pernah dilakukan oleh Sutrisno

    (2006) dengan judul Pengaruh Bimbingan

    Doa dan Dzikir Terhadap Kecemasan

    Pasien Pre Operasi. Penelitian resebut

    dilakukan di RSUD Swadana Pare Kediri.

    Subyek penelitian adalah pasien pre

    operasi di RSUD Swadana Pare Kediri,

    yang masing-masing diambil sebanyak 20

    orang untuk kelompok eksperimen dan 20

    orang untuk kelompok kontrol. Hasil

    penelitian tersebut membuktikan ada

    perbedaan yang signifikan pada

    kecemasan pasien pre operasi antara

    pasien yang diberi bimbingan doa dan

    dzikir dengan yang tidak (t=-3,344 dan

    p=0,002). Penelitian berkaitan dengan

    dzikir juga telah di lakukan oleh Sitepu,

    Nunung 2009, dimana hasilnya

    menunjukkan nilai yang signifikan pada

    pasien dengan operasi bedah pada bagian

    perut. Penelitian tersebut menggunakan

    kalimat Subhannallah, Alhamdullillah dan

    La illahaillah sebanyak 33 x sealam 10

    menit yang dilakukan pada hari pertama

    dan kedua pasca operasi.

    Penelitian yang dilakukan oleh

    Mardiyono dkk pada tahun 2007 yang

    meneliti tentang efek dzikir terhadap

    kecemasan pasien yang akan dioperasi

    juga menunjukkan nilai yang signifikan (

    p=

  • menggunakan kata kata Subhannallah

    selama 25 menit sebelum dilakukan

    operasi dimana seluruh pasien

    menunjukkan hasil tidak cemas. Hal

    senada juga di jumpai pada penelitian

    yang dilakukan oleh Purwanto dan

    Zulekha (2007) yang menemukan bahwa

    terapi relaksasi religius dapat menurunkan

    insomnia.

    Referensi

    Bayumi, Syaikh Muhammad. 2005.

    Hidup Sehat dengan Dzikir & Doa.

    Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

    Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar

    Keperawatn Medikal Bedah voleme 1.

    Jakarta: EGC.

    Depkes. 2009. Buku Saku Pencegahan

    Kanker Leher Rahim dan Kanker

    Payudara Jakarta: direktorat

    pengendalian penyakit tidak menular.

    Diunduh pada tanggal 14 April

    pada situs http://www.pppl.depkes.go.i

    d/_asset/download/bukusaku_kanker.p

    df

    Hammad. 2009. Peran terapi Al

    Quran terhadap tingkat kecemasan

    dan imunitas pasien hospitalisasi.

    Jurnal Ners volume 4 nomor 2 oktober

    2009 halaman 113-118.

    Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta

    Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media

    Aesculapius.

    Mardiyono, Anggraini, M., & Dyah

    Sulistyowati (2007). Pengaruh terapi

    Zikir terhadap penurunan kecemasan

    pasien prabedah mayor. Unpublished

    Research, Lecturer National Grand,

    The Ministry of Education, Indonesia.

    Purwokerto: Soedirman University

    Sitepu, Nunung, 2009. The effect of

    Zikir meditation on the post operative

    pain and physiological responses

    among Muslim patients undergoing

    abdominal surgery in Medan-

    Indonesia. Published Master Thesis in

    Public Health and Medical Technology

    Academic Intitutes Network(PHMT

    Net)Ministry of Public Health,

    Thailand.

    Sjamsuhidayat, R. 1998. Ilmu Bedah

    (edisi revisi). Jakarta: EGC.

    Suhaimie, Muhammad Yasin. 2005.

    Dzikir dan Doa. Malang: Universitas

    Muhammadiyah Malang.

    Suliswati. 2005. Konsep Dasar

    Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:

    EGC.

    Sutrisno, J. 2006. Pengaruh Bimbingan

    Doa dan Dzikir Terhadap Kecemasan

    Pasien Pre Operasi di RSUD Swadana

    Pare Kediri. Laporan Hasil Penelitian

    Mahasiswa Fakultas Psikologi

    Universitas Darul Ulum Jombang.

    .2011. Pengaruh pembacaan doa oleh

    perawat terhadap kecemasan pasien

    yang akan menjalani operasi. Diunduh

    pada tanggal 12 April 2012

    pada situs http://journal.uii.ac.id/index

    .php/Snati/article/viewFile/764/698

    Dzikir penentram hati. Diunduh pada

    tanggal 12 April 2012 pada situs

    http://www.dzikir.org/index.php/dzikir

    ?format=pdf

    ________.Dzikir. Diunduh pada

    tanggal 12 April 2012 pada situs

    http://www.perpustakaan-islam.com/m

    od.php?mod=publisher&op=view

    article&artid=

    http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/download/bukusaku_kanker.pdfhttp://www.pppl.depkes.go.id/_asset/download/bukusaku_kanker.pdfhttp://www.pppl.depkes.go.id/_asset/download/bukusaku_kanker.pdfhttp://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/764/698http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/764/698http://www.dzikir.org/index.php/dzikir?format=pdfhttp://www.dzikir.org/index.php/dzikir?format=pdf