Iodometri Percobaan

2
Percobaan 9 Penetapan bleaching secara iodometri Prinsip : zat pemutih mengandunf senyawa oksidator (oksidan) seperti sodium hipoklorit atau hidrogen peroksida . hipoklorit dapat direduksi menjadi klorida oleh kalium iodida , dan iodida teroksidasi menjadi iodium. Jumlah iodium yanng terbentuk (ekivalen dengan hipoklorit yang ada dalam sampel) dapat ditetapkan dengan titrasi sodium tiosulfat. Indikator kanji ditambahkan menjelang titik akhir titrasi, yaitu pada saat warna kuning iodium hampir hilang. Titrasi dilanjutkan sampai tepat warna biru iodium kanji hilang. NaOCl + 2I - + H + NaCl + I 2 + H 2 O I 2 + 2Na 2 S 2 O 3 2NaI + Na 2 S 4 O 4 C. Cara kerja 1. Pembuatan larutan natrium tiosulfat 0,1 N Timbang 12,40 gram Natrium tiosulfat dan larutkan dalam air suling secukupnya, pindahkan kedalam labu ukur 500ml, tambahkan 0,2 gram natrium karbonat dan encerkan sampai tanda tera, simpan dalam keadaan tertutup. 2. Penentuan (standarisasi) larutan natrium tiosulfat ± 0,1 N - timbang 100mg K 2 Cr 2 O 7 yang telah dikeringkan (catac teliti sampai 0,1 mg ), masukan kedalam labu erlenmeyer 250 ml dan tambahkan air suling 50 ml. Tambahkan kedalamnya 1 gram KI, 5 ml HCl 1:1 dan 50 ml air suling. - Bilas dan isi buret dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N.Iod yang dibebaskan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat sampai warna kuning iod hampir hilang kemudian ditambah larutan kanji 3 mL dan titrasi terus sampai warna biru hilang. Baca dan catat angka pada buret saat awal dan

description

percobaan Kimia Farmasi Analisis

Transcript of Iodometri Percobaan

Page 1: Iodometri Percobaan

Percobaan 9

Penetapan bleaching secara iodometri

Prinsip : zat pemutih mengandunf senyawa oksidator (oksidan) seperti sodium hipoklorit atau hidrogen peroksida . hipoklorit dapat direduksi menjadi klorida oleh kalium iodida , dan iodida teroksidasi menjadi iodium. Jumlah iodium yanng terbentuk (ekivalen dengan hipoklorit yang ada dalam sampel) dapat ditetapkan dengan titrasi sodium tiosulfat. Indikator kanji ditambahkan menjelang titik akhir titrasi, yaitu pada saat warna kuning iodium hampir hilang. Titrasi dilanjutkan sampai tepat warna biru iodium kanji hilang.

NaOCl + 2I- + H+ NaCl + I2 + H2O

I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O4

C. Cara kerja

1.      Pembuatan larutan natrium tiosulfat 0,1 N

Timbang 12,40 gram Natrium tiosulfat dan larutkan dalam air suling secukupnya, pindahkan

kedalam labu ukur 500ml, tambahkan 0,2 gram natrium karbonat dan encerkan sampai tanda

tera, simpan dalam keadaan tertutup.

2. Penentuan (standarisasi) larutan natrium tiosulfat ± 0,1 N

- timbang 100mg K2Cr2O7 yang telah dikeringkan (catac teliti sampai 0,1 mg ), masukan

kedalam labu erlenmeyer 250 ml dan tambahkan air suling 50 ml. Tambahkan kedalamnya 1

gram KI, 5 ml HCl 1:1 dan 50 ml air suling.

- Bilas dan isi buret dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N.Iod yang dibebaskan dititrasi

dengan larutan natrium tiosulfat sampai warna kuning iod hampir hilang kemudian ditambah

larutan kanji 3 mL dan titrasi terus sampai warna biru hilang. Baca dan catat angka pada

buret saat awal dan akhir titrasi, tentukan dan catat voluem larutan natrium tiosulfat yang

digunakan dalam titrasi. Hitung konsentrasi larutan natrium tiosulfat.

Ulangi titarsi 3 kali menggunakan volume larutan natrium tiosulfat yang sama.

3. Penetapan sampel pemutih

Ukur berat jenis larutan yang digunakan. Ambil 10 mL sampel (bayclin) masukkan ke dalam

erlenmeyer 250 mL, kemudian tambahkan kedalamnya 3 gram KI yang telah dilarutkan

dalam 10 ml air suling, 8 mL asam sulfat 4N dan 3 tetes larutan ammonium molibdat 3%

atau dipanaskan. Titrasi dengan Na2S2O3 0,1N sampai warna coklat iodida hampir hilang.

Tambahkan 5 mL larutan kanji dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang. Lakukan 3

kali. Hitung kadar Cl2 dalam sampel. Catat volume titik akhir titrasi.