Iodometri Dan Iodimetri

3
Iodometri dan Iodimetri Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksidasi reduksi dipergunakan secara luas oleh analisis titrimetrik. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi yang berbeda-beda, menghasilkan kemungkinan banyak reaksi redoks. Banyak dari reaksi-reaksi ini memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam analisi titrimetrik dan penerapan-penerapannya cukup banyak. Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukn dengan menggunakan larutan baku tiosulfat . Oksidator + KI → I2 + 2e I2 + Na2 S2O3 → NaI + Na2S4O6 Sedangkan iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat. Reduktor + I2 → 2I- Na2S2 O3 + I2 → NaI +Na2S4 O6 Untuk senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang rendah dapat direksikan secara sempurna dalam suasana asam. Adapun indikator yang digunakan dalam metode ini adalah indikator kanji. Larutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses iodometrik adalah natrium tiosulfat. Garam ini biasanya tersedia sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutan tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi terhadap standar primer. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama. Sejumlah zat padat digunakan sebagai standar primer untuk larutan natrium tiosulfat. Iodium murni Merupakan standar yang paling nyata, tetapi jarang digunakan karena kesukaran dalam penanganan dan penimbangan. Lebih sering digunakan pereaksi yang kuat yang membebaskan iodium dari iodida, suatu proses iodometrik (Underwood, 1986). Metode titrasi iodometri langsung (kadang-kadang dinamakaniodim etr i) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi

description

analisa iodi-iodimetri

Transcript of Iodometri Dan Iodimetri

Page 1: Iodometri Dan Iodimetri

Iodometri dan Iodimetri

Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksidasi reduksi dipergunakan secara luas oleh

analisis titrimetrik. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi

yang berbeda-beda, menghasilkan kemungkinan banyak reaksi redoks. Banyak dari

reaksi-reaksi ini memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam analisi titrimetrik dan

penerapan-penerapannya cukup banyak.

Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat

oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang

ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukn dengan

menggunakan larutan baku tiosulfat .

Oksidator + KI → I2 + 2e

I2 + Na2 S2O3 → NaI + Na2S4O6

Sedangkan iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara langsung

digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan

iodin atau dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi

kembali dengan larutan tiosulfat.

Reduktor + I2 → 2I-

Na2S2 O3 + I2 → NaI +Na2S4 O6

Untuk senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang rendah dapat direksikan

secara sempurna dalam suasana asam. Adapun indikator yang digunakan dalam

metode ini adalah indikator kanji.

Larutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses iodometrik adalah

natrium tiosulfat. Garam ini biasanya tersedia sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O.

Larutan tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus

distandarisasi terhadap standar  primer. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil untuk

waktu yang lama. Sejumlah zat padat digunakan sebagai standar primer untuk larutan

natrium tiosulfat.

Iodium murni Merupakan standar yang paling nyata, tetapi jarang digunakan karena

kesukaran dalam penanganan dan penimbangan. Lebih sering digunakan pereaksi

yang kuat yang membebaskan iodium dari iodida, suatu proses iodometrik 

(Underwood, 1986).

Metode titrasi iodometri langsung (kadang-kadang dinamakaniodim etr i) mengacu

kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung

Page 2: Iodometri Dan Iodimetri

(kadang-kadang dinamakan iodometri), adlaah berkenaan dengan titrasi dari iod yang

dibebaskan dalam reaksi kimia. Potensial reduksi normal dari sistem reversibel:

I2(solid) 2e

2I-

adalah 0,5345 volt. Persamaan di atas mengacu kepada suatu larutan air yang jenuh

dengan adanya iod padat; reaksi sel setengah ini akan terjadi, misalnya, menjelang

akhir titrasi iodida dengan suatu zat pengoksid seperti kalium permanganat, ketika

konsentrasi ion iodida menjadi relatif rendah. Dekat permulaan, atau dalam

kebanyakan titrasi iodometri, bila ion iodida terdapat dengan berlebih, terbentuklah

ion tri-iodida:

I2(aq) + I- -> I3-

Karena iod mudah larut dalam larutan iodida. Reaksi sel setengah itu lebih baik ditulis

sebagai:

I3- + 2e -> 3I-

Dan potensial reduksi standarnya adalah 0,5355 volt. Maka, iod atau ion tri-iodida

merupakan zat pengoksid yang jauh lebih lemah ketimbang kalium permanganat,

kalium dikromat, dan serium(IV) sulfat (Bassett, J. dkk., 1994).

Dalam kebanyakan titrasi langsung dengan iod (iodimetri), digunakan suatu larutan

iod dalam kalium iodida, dan karena itu spesi reaktifnya adalh ion tri-iodida, I3-. Untuk

tepatnya, semua persamaan yang melibatkan reaksi-reaksi iod seharusnya ditulis

dengan I3- dan bukan dengan I2,

misalnya:

I3- + 2S2O32- = 3I- + S4O62-

akan lebih akurat daripada:

I2 + 2S2O32- = 2I- + S4O62-

(Bassett, J. dkk., 1994).

Warna larutan 0,1 N iodium adalah cukup kuat sehingga iodium dapat bekerja sebagai

indikatornya sendiri. Iodium juga memberi warna ungu atau merah lembayung yang

kuat kepada pelarut-pelarut sebagai karbon tetraklorida atau kloroform dan kadang-

kadang hal ini digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi. Akan tetapi lebih umum

digunakan suatu larutan (disperse koloidal) kanji, karena warna biru tua dari kompleks

kanji-iodium dipakai untuk suatu uji sangat peka terhadap iodium. Kepekaan lebih

besar dalam larutan yang sedikit asam daripada larutan netral dan lebih besar dengan

adanya ion iodida (Underwood, 1986).

Page 3: Iodometri Dan Iodimetri