Iodometri

12
TITRASI REDOKS IODOMETRI

Transcript of Iodometri

Page 1: Iodometri

TITRASI REDOKSIODOMETRI

Page 2: Iodometri

KELOMPOK 2 Salma Rubiani Silmi Sawiyyan Tiara Pratiwi N Bela Gustiani Dicky Satria Guntala Nurul Annisaa Natiara Ratu Ridwan Gumilar

Page 3: Iodometri

DEFINISI Titrasi iodometri adalah salah satu

metode titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi.

Iodometri adalah analisa titrimetri yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, di mana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan dalam bentuk iodin

Page 4: Iodometri

PRINSIP Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk

dalam titrasi dengan cara tidak langsung, dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3. Cara ini digunakan untuk penentuan oksidator. Pada oksidator ditambahkan larutan KI dan asam sehingga akan terbentuk iodium yang akan dititrasi dengan Na2S2O3. Sebagai indicator, digunakan larutan kanji. Titik akhir titrasi pada iodometri apabila warna biru telah hilang.

Page 5: Iodometri
Page 6: Iodometri

REAKSI Pembakuan Na2S2O3

KIO3 + 5KI + 3H2SO4 → 3I2 + 3K2SO4 + 3H2O

I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6

Penetapan kadar CuSO4.5H2O

2CuSO4.5H2O + 4KI → 2CuI + I2 + 2K2SO4 + 10H2O

I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6

Page 7: Iodometri

METODE

+ H2SO4 KI+

Na2S2O3

Sampel

+ Amilum50

40

30

20

10

0

50

40

30

20

10

0

Page 8: Iodometri

Melalui titrasi tak langsung ini, semua oksidator yang akan ditetapkan kadarnya direaksikan terlebih dahulu dengan ion iodide berlebih (I-) sehingga I2 dapat dibebaskan. Selanjutnya I2 yang dibebaskan ini  dititrasi dengan larutan baku sekunder Na2S2O3 dengan indikator amilum.

Page 9: Iodometri

Pada metode ini larutan harus dijaga supaya pH < 8, karena dalam larutan alkali iodium bereaksi dengan hidroksida (OH-) menghasilkan ion hipoiodit yang akhirnya menghasilkan ion iodat menurut, reaksi :

I2 + OH- → HI + IO-

3IO- → IO3- + 2I-

Page 10: Iodometri

Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam jangka waktu lama karena :

1. Keasaman, larutan ini mudah terurai menjadi ion hydrogen sulfit (HSO3

-) dan secara perlahan-lahan terurai membentuk pentationat (S5O6

-).

2. Oksidasi oleh udara, larutan ini mudah teroksidasi membentuk sulfur.

3. Mikroorganisme, terdapat bakteri dari udara yang menggunakan larutan natrium tiosulfat sebagai sumber sulfur dalam metabolismenya dan mengoksidasinya menjadi sulfat.

Page 11: Iodometri

Indikator kanji / amilum yang dipergunakan harus ditambahkan mendekati titik akhir titrasi. Penambahan amilum di awal titrasi akan menyebabkan terbentuknya iod-amilum akan membentuk kompleks warna biru yang tidak larut dalam air dingin, sehingga akan menyebabkan titran semakin bertambah untuk memutuskan ikatan kuat senyawa kompleks tersebut dan akan menganggu penetapan kadar sampel.

Page 12: Iodometri

PERHITUNGAN

V sampel N sampel = V Na2S2O3 . N Na2S2O3