Investasi Dalam Persediaan

7
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di mana secara terus menerus mengalami perubahan 3. Tingkat likuiditasnya paling rendah Penetapan persediaan harus tepat, krn resiko/kesalahan dlm penetapan persediaan akan berakibat langsung bagi perolehan laba, sebab: 1. Jika persediaan terlalu tinggi, maka biaya penyimpanan juga tinggi Jika Investasi dibiayai Modal Asing biaya bunga Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri Opportunity cost 2. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu penjualan turun, akibatnya: Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen Turunnya market share Turunnya laba PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI 1. Perusahaan Dagang Persediaan barang dagangan ( Merchandise Inventory) Tingkat Perputaran : Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Kas 2 Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Piutang Kas 2 Net Sales Turnover Merchandise = Avg. Merchandise inventory at sales price Minggu 10 & 11 1 Atau Cost of Goods Sold Turnover Merchandise = Avg. Merchandise inventory at cost

description

Investasi Dalam Persediaan

Transcript of Investasi Dalam Persediaan

Page 1: Investasi Dalam Persediaan

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di mana secara terus menerus

mengalami perubahan 3. Tingkat likuiditasnya paling rendah Penetapan persediaan harus tepat, krn resiko/kesalahan dlm penetapan persediaan akan berakibat langsung bagi perolehan laba, sebab:

1. Jika persediaan terlalu tinggi, maka biaya penyimpanan juga tinggi Jika Investasi dibiayai Modal Asing biaya bunga Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri Opportunity cost

2. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu penjualan turun, akibatnya: Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen Turunnya market share Turunnya laba

PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI 1. Perusahaan Dagang

Persediaan barang dagangan ( Merchandise Inventory) Tingkat Perputaran : Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Kas 2 Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Piutang Kas 2 Net Sales Turnover Merchandise =

Avg. Merchandise inventory at sales price

Minggu 10 & 11 1

Atau Cost of Goods Sold Turnover Merchandise =

Avg. Merchandise inventory at cost

Page 2: Investasi Dalam Persediaan

Minggu 10 & 11 2

Contoh 1 : PT “FUTIA” LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan 1/1 40.000 Pembelian 380.000 Biaya Pembelian 20.000 400.000 440.000 Persediaan 31/12 80.000 Harga Pokok Penjualan 360.000

Perputaran Persediaannya adalah: 1. Rata-rata Persediaan = 2. Perputaran Persediaan = 3. Hari rata-rata Penjualan = Perusahaan Industri

Ada 3 jenis persediaan: 1. Persediaan Bahan Baku (Raw material Inventory) 2. Persediaan Bahan dalam Proses (Working in Process) 3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)

Perputaran Persediaan Barang dalam Industri Bahan Baku Kas 1 Barang dalam Proses Kas 2 Barang Jadi

Page 3: Investasi Dalam Persediaan

Minggu 10 & 11 3

PENGENDALIAN BAHAN BAKU Masalah: 1. Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus di penuhi dlm satu

periode: Harus sesuai dengan proses produksi Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku Menunjukkan bahan baku berlebihan, sehingga perusahaan akan menanggung resiko biaya simpan dan biaya banga tinggi. Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil, akan menghambat jalannya proses produksi

2. Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku

Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku 1. Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus 2. Dibeli secara bertahap 3. Pembeliaan dengan EOQ 4. Just in time (JIT)

Ad. 1. Pembelian sekaligus Keuntungan :

1. Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal 2. Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku 3. Perusahaan mempunyai persediaan yang cukup, sehingga stock

persediaan rendah 4. Proses produksi dapat berjalan lancar

Kerugian:

1. Biaya simpan tinggi 2. Perusahaan harus menanggung biaya oportunity cost, karena dananya

sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku Ad. Pembelian Bertahap Keuntungan: Biaya simpan menjadi kecil Kerugian : Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian berulang-ulang

Page 4: Investasi Dalam Persediaan

Minggu 10 & 11 4

Antara pembelian sekaligus dan pembelian bertahap akan timbul 2 biaya yang saling bertentangan yaitu:

1. Biaya pesan (ordering cost / OC) Biaya yang dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan Rumus = ( R x OC ) / Q R = Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun OC = Biaya pemesanan tiap kali pesan Q = Jumlah pesanan

2. Biaya simpan (carrying cost / CC) Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah pembelian (biaya yg harus ditanggung perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan) Rumus = Q/2 x P x CC Q = Jumlah pesanan P = Harga bahan baku per unit CC = Biaya penyimpanan (carrying cost) dalam prosentase

rata-rata persediaan Ke-2 Biaya tersebut merupakan biaya variabel: Jika Kuantitas besar OC ↓ CC ↑

Kuantitas Kecil OC ↑ CC ↓ Yang termasuk Ordering Cost (Proucurement) :

1. Biaya selama proses persiapan : a. Persiapan yang diperlukan untuk pesanan b. Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan

2. Biaya pengiriman pesanan 3. Biaya penerimaan barang 4. Biaya selama proses pembayaran Yang Termasuk Carrying Cost (Storage) 1. Biaya sewa gudang 2. Biaya pemeliharaan 3. Biaya untuk menimbang barang 4. Biaya Asuransi

Page 5: Investasi Dalam Persediaan

5. Biaya Modal 6. Pajak dari pada stock yang ada di gudang

3. EOQ (Economic Order Quantity)

Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis. Pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya minimal Dasar penentuan : Perimbangan antara OC dan CC Syarat pembelian dengan EOQ

1. Harga pembelian per unit konstan 2. Bahan baku selalu tersedia di pasar setiap saat dibutuhkan 3. Kebutuhan Bahan Baku tersebut relatif stabil sepanjang tahun

Biaya Penyimpanan = Biaya Pemesanan Q/2 x P x CC = ( R x OC ) / Q Q2 x P x CC = 2 x R x OC Q2 = 2 x R x OC P x CC Q = 2 x R x OC P x CC Hubungan antara OC, CC dan EOQ Biaya 0 Kuantitas (Q)

Minggu 10 & 11 5

Page 6: Investasi Dalam Persediaan

Minggu 10 & 11 6

REORDER POINT (ROP) Metode yang digunakan untuk menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol. Cara Menetapkan ROP

1. ROP = Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety Stock 2. ROP = Kebutuhan Lead Time + Safety Stock

Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang. MINIMUM DAN MAKSIMUM KUANTITAS PERSEDIAAN Yakni metode yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di gudang. Max. = Safety Stock + EOQ Min. = Jumlah persediaan minimum di gudang (Safety Stock) JUST IN TIME (JIT) Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan. Hal yang dibutuhkan:

1. Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi 3. Pemasok yang dapat diandalkan 4. Pengelolaan yang efisien

Contoh 2: Diketahui : Kebutuhan Bhan Baku 2400 unit/tahun Harga pembelian bahan baku Rp 1,- per unit Biaya pesan Rp 30,- setiap kali pesan Biaya simpan 40 % dari rata-rata persediaan 1 tahun = 300 hari kerja. Lead Time 3 hari. Safety Stock 25. Hitunglah EOQ, ROP, Persediaan Minimum dan Persediaan Maximum ? Buatlah Tabel pembelian bahan baku tsb. Jika pembelian dilakukan sekaligus dan bertahap !

Page 7: Investasi Dalam Persediaan

Minggu 10 & 11 7

Frekuensi Pembelian Pesanan dilakukan brp. Bln. Sekali

Jml. Unit setiap kali pesanan

Nilai Persediaan Nilai Persediaan rata-rata

Biaya penyimpanan tahun (%)

Biaya pesanan setahun

Jml. Biaya Seluruhnya