Inventarisasi Dan Studi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Pada

27
INVENTARISASI DAN STUDI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA PADA PEKARANGAN RUMAH DI DESA ADAT BUBGUGAN Gusti Ayu Putu Ita Dwita Sari 1213041049 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015

description

ita punya

Transcript of Inventarisasi Dan Studi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Pada

INVENTARISASI DAN STUDI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA PADA PEKARANGAN RUMAH DI DESA ADAT BUBGUGAN

INVENTARISASI DAN STUDI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA PADA PEKARANGAN RUMAH DI DESA ADAT BUBGUGAN

Gusti Ayu Putu Ita Dwita Sari 1213041049

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA2015

BAB ILATAR BELAKANG MASALAHRumusan MasalahApa saja jenis tanaman obat keluarga di Desa Adat Bugbugan?Bagaimanakah pemanfaatan tanaman obat keluarga di Desa Adat Bugbugan?

Tujuan PenelitianUntuk mengetahui jenis tanaman obat keluarga di Desa Adat Bugbugan.Untuk mengetahui pemanfaatan tanaman obat keluarga di Desa Adat Bugbugan.

Manfaat PenelitianHasil penelitian tentang inventarisasi dan studi pemanfaatan tanaman obat keluarga di Desa Adat Bugbugan diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Biologi pada umumnya dan dalam bidang botani (tumbuhan) yaitu botani tumbuhan tinggi pada khususnya.

Semua tentang tumbuhan obat atau tumbuhan tingkat tinggi dipelajari pada mata kuliah botani tumbuhan tinggi. Dengan memahami kajian ini diharapakan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan lebih dalam mata kuliah yang terkait agar nantinya dalam melaksanakan program PPL atau telah mengajar, maka dapat menerapkan pengetahuan tersebut di sekolah-sekolah.

Manfaat TeoritisSebagai pedoman bagi masyarakat yang ingin mengetahui jenis dan pemanfaatan tanaman obat keluarga dan seabagai acuan untuk masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat keluarga.

Sebagai acuan bagi mahasiswa lain yang ingin mengembangkan penelitian ini selanjutnya setelah diketahui jenis dan manfaat tanaman obat yang ada di Desa Adat Bugbugan.

Manfaat Praktis

Bab iiTinjauan PustakaTanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat (Dinas Kesehatan Klungkung, 2013).

Gunawan dan Mulyani (2004) tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang ditanam di pekarangan rumah atau lingkungan sekitar rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obat ringan seperti demam dan batuk. Tanaman obat yang sering ditanam di pekarangan rumah antara lain sirih, kunyit, temulawak, kembang sepatu, sambiloto, dan lain-lain.

Tanaman Obat Keluarga

Menurut Nugroho, B. T. A., dkk. 2006Jenis Tanaman Obat Keluarga

Manfaat utama kunyit menurut Nursiyah (2013), yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, dan lain-lain. Di samping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah. Kunyit mengandung minyak atsiri yang mengandung antibakteri, antioksidan, dan anti peradangan. Berfungsi sebagai penurun panas.

Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga

Kunyit

Menurut Parwata dan Dewi (2008), minyak atsiri rimpang lengkuas dapat dikatakan aktif terhadap bakteri E. coli dan S. aureus, bila dibandingkan dengan senyawa standar (antibiotik) seperti tetrasiklin dan amoxilin.

Lengkuas

Bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Kegunaan untuk mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul atau luka, payudara bengkak atau mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai demam (Nursiyah, 2013).

Bawang merah

Menurut Sukadana (2009), tumbuhan belimbing manis memiliki efek farmakologis seperti antiradang usus, antimalaria, antirematik, analgesik, peluruh liur, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan panas, dan sebagai pelembut kulit. Bagian buah secara empiris juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker, memperlancar pencernaan, obat batuk, peluruh air kencing, peluruh lemak, dan radang usus. Radang usus adalah suatu penyakit yang kemungkinan dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Efek farmakologis dari buah belimbing manis ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu atau gabungan beberapa senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti; senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C.

Belimbing manis

Pekarangan RumahRahayu dan Prawiroatmodjo (2005), mendefinisikan pekarangan sebagai sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu, yang di atasnya terdapat bangunan tempat tinggal dan mempunyai hubungan fungsional ekonomi, biofisik maupun sosial buadaya dengan penghuninya.

PENELITIAN YANG RELEVANInventarisasi dan Eksplorasi Tumbuhan Usada Bali: 2 Kecamatan Bangli, Susut dan Kintamani, Kabupaten Bangli oleh Nugroho, B. T. A., dkk. 2006.Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Kesehatan Keluarga oleh Tukimin 2004.Pemanfaatan Lahan Rumah untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Sebagai Bentuk Upaya Promosi Kesehatan Masyarakat Pada Level Keluarga.Pemasyarakatan Tanaman Obat Keluarga TOGA untuk Mendukung Penggunaan Sendiri Self Medication oleh Wakidi 2003.

Kerangka Berpikir

Bab iiimetodologi PenelitianJenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian non-ekperimental yaitu penelitian yang subjeknya tidak dikenai perlakuan. Dalam penelitian non-ekperimental ini terkait dengan inventarisasi dan studi pemanfaatan tanaman obat keluarga yang tidak di berikan perlakuan apapun.

Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yaitu membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Pada penelitian ini yang dicandra atau digambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat adalah jenis tanaman obat keluarga yang ada di Desa Adat Bugbugan. Serta fakta-fakta mengenai manfaat tanaman obat keluarga yang ada di Desa Adat Bugbugan.

Lokasi PenelitianLokasi penelitian pada penelitian ini adalah di Desa Adat Bugbugan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.PopulasiPopulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman obat keluarga yang ada di seluruh pekarangan di Desa Adat Bugbugan.SampelSampel adalah bagian dari suatu populasi yang mewakili populasi tersebut. sampel dengan metode Proporsif Random Sampling sebesar 10 %. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10% dari seluruh total jumlah pekarangan yang ada di Desa Adat Bugbugan. Jumlah total seluruh sampel berjumlah 20 pekarangan yang diperoleh dari 10% dari jumlah seluruh pekarangan yang ada yaitu 200 pekarangan. Subjek Penelitian

InventarisasiInventarisasi dalam penelitian ini yaitu pencatatan atau pendaftaran jenis tanaman obat keluarga yang ada di Desa Adat Bugbugan.

Tanaman Obat KeluargaTanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagaiobat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Definisi Operasional

Studi Pemanfaatan Tanaman Obat KeluargaMenelaah atau mempelajari bagaimana pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga yang ada di Desa Adat Bugbugan disebut dengan studi pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga.

Pekarangan RumahPekarangan rumah merupakan wilayah rumah dari satu kepala keluarga yang ada di Desa Adat Bugbugan.

Tahap persiapanYang termasuk dalam tahap persiapan ini adalah:Penentuan pekarangan yang dijadikan lokasi penelitian dan waktu penelitian. Penelitian ini bertempat di Desa Adat Bugbugan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Jadwal penelitian, penelitian ini membutuhkan waktu 2 minggu dihitung dari proses observasi pada setiap pekarangan yang dijadikan sampel, pengambilan dokumentasi dan pengambilan data dari pemanfaatan setiap tanaman pada warga di pekarangan tersebut.

Metode Pengumpulan Data

Tahap Pelaksanaan

Mengobservasi setiap jenis tanaman obat yang ada di setiap pekarangan.Mendokumentasikannya dengan kamera.Menanyakan kepada warga di setiap pekarangan tentang manfaat dari setiap tanaman obat tersebut.

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kamera dan daftar pertanyaan. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan jenis tanaman obat yang ada pada setiap pekarangan yang dijadikan sampel penelitian. Serta daftar pertanyaan yaitu untuk menanyakan manfaat dari setiap jenis tanaman obat yang ada, pada setiap warga yang mewakili satu pekarangan.

Instrumen Penelitian

Data yang telah terkumpul pada akhir penelitian berupa nama tanaman obat, nama ilmiah, dan manfaatnya ditabulasi dalam tabel Pengumpulan Data

Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan disajikan menggunakan statistik deskriptif yaitu lebih berkenaan dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik, yang bisa diperoleh dari hasil inventarisasi atau pengamatan yang masih bersifat acak, mentah dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafis yang berguna sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan (statistik inferensi). Penyajian tabel dan grafis yang digunakan dalam statistik deskriptif dapat menggunakan distribusi frekuensi, dan diagram batang.

Metode Analisis Data