intervensi implementasi

4
Diagnosa Intervensi Implementasi Nyeri 1. Berikan kompres dingin pada pasien jika mengalami sakit pada kepala 2. Berikan terapi hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri. 3. Berikan terapi pijat kepada pasien untuk mengurangi nyeri. 4. Kolaborasikan dengan dokter terkait pemberian analgesik dan nonsteroid. A. pertemuan pertama : 1. memberikan kompres dingin sakit kepala B. pertemuan kedua : 1. memberikan terapi hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri 2. memberikan terapi pijat kepada pasien untuk mengurangi nyeri C. pertemuan ketiga : 1. mengkolaborasikan dengan dokter terkait pemberian obat acetaminophen dan nonsteroid Fatigue (kelelahan) 1. Ajarkan pasien untuk latihan gerakan agar pasien tidak terus- menerus merasa lelah. 2. Berikan dorongan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup. A. pertemuan pertama : 1. mengajarkan pasien untuk latihan gerakan agar pasien tidak terus-menerus merasa lelah 2. memberikan dorongan kepada pasien untuk beristirahat dan

description

INTERVENSI

Transcript of intervensi implementasi

DiagnosaIntervensiImplementasi

Nyeri1. Berikan kompres dingin pada pasien jika mengalami sakit pada kepala2. Berikan terapi hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri.3. Berikan terapi pijat kepada pasien untuk mengurangi nyeri.4. Kolaborasikan dengan dokter terkait pemberian analgesik dan nonsteroid.

A. pertemuan pertama :1. memberikan kompres dingin sakit kepala B. pertemuan kedua :1. memberikan terapi hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri2. memberikan terapi pijat kepada pasien untuk mengurangi nyeriC. pertemuan ketiga :1. mengkolaborasikan dengan dokter terkait pemberian obat acetaminophen dan nonsteroid

Fatigue (kelelahan)1. Ajarkan pasien untuk latihan gerakan agar pasien tidak terus-menerus merasa lelah.2. Berikan dorongan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup.3. Kolaborasikan dengan dokter terkait pemberian antidepressan.

A. pertemuan pertama :1. mengajarkan pasien untuk latihan gerakan agar pasien tidak terus-menerus merasa lelah2. memberikan dorongan kepada pasien untuk beristirahat dan tidur siang sesuai kebutuhanB. pertemuan kedua :1. mengajarkan pasien untuk latihan gerakan agar pasien tidak terus-menerus merasa lelah2. memberikan dorongan kepada pasien untuk beristirahat dan tidur siang sesuai kebutuhan.3. mengkolaborasikan dengan dokter terkait pemberian antidepressan.

Ketidakseimbangan Nutrisi1. Kaji berat badan pasien apakah masih ada penurunan berat badab atau tidak.2. Monitor status gizi pasien3. Berikan suplemen gizi pada pasien 4. Mamberikan pilihan makanan yang disukai pasien untuk menambah napsu makan pasien.5. Memberikan edukasi pada keluarga terkait makanan kesukaan pasien.A. pertemuan pertama :1. memberikan suplemen gizi pada pasien dan menyajikan saat dingin dengan menggunakan sedotan2. memberikan makanan yang lunak dan diet hambar untuk mengurangi mual pasienB. pertemuan kedua :1. memberikan makanan yang lunak dan diet hambar untuk mengurangi mual pasien2. memberikan suplemen gizi pada pasien.3. memberikan edukasi kepada keluarga untuk membuat makanan khusus untuk pasien.

Gangguan pola nafas Selama fase akut kaji atau kontrol kelemahan otot pernafasn pasien ,

Kaji adanya disfungsi otot pernapasan selama fase akut .

Perawat harus menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa mereka akan melakukan pengkajian terkait batuk dan reflek menelan untuk mencegah terjadinya tersedak.

Memeriksa tekanan inspirasi maksimum dalam setiap 2 sampai 4 jam

Kaji tanda-tanda vital

Kaji adanya muntah , batuk , dan refleks menelan untuk memantau fungsi faring.

Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas seperti krekels, wheezing

Observasi pola batuk dan karakter sekret.

Dorong/bantu pasien untuk tehnik nafas dalam dan latihan batuk efektif.

A. petemuan pertama1. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (semi fowler)

2. Dorong atau bantu pasien dalam melakukan tehnik nafas dalam.3. Berikan edukasi tehnik nafas dalam agar bisa dilakuakan secara mandiri oleh pasien.

4. Kaji adanya perubahan sebelum dan sesudah dilakukannya tehnik nafas dalam

B. pertemuan kedua

1. Memberikan terapi oksigen sesuai advis dokter

2. Mengauskultasi bunyi paru

3. Memberikan terapy sesuai program

4. Mengobservasi status respyratory

5. Lakuakan kolaborasi dengan tim medis lainnya terkait pemberian terapi pada pasien tersebut

98