Intervensi Farmasi Klinik Dalam Penggunaan Obat

2
Intervensi Farmasi Klinik dalam proses penggunaan ObatSebelum kita berbicara mengenai intervensi farmasi secara klinik, kita harus mendudukkan dulu persoalan apa yang dimaksud “proses penggunaan obat” kita harus menyamakan persepsi tentang istilah tersebut karena perbedaan persepsi akan berakibat berbedanya cara pandang kita. Orang awam mungkin berpikiran bahwa”proses penggunaan obat” adalah bagaimana cara konsumsi obat, itu tidak benar tapi juga tidak salah karena konsumsi merupakan salah satu dari berbagai macam proses penggunaan obat. Berikut adalah Langkah langkah proses penggunaan ada tiga macam yaitu : 1. Pre-dispensing ( I, II, X) 2. Dispensing ( III, IV, V, VI) 3. Post-dispensing (VII, VIII, IX) Dispensing adalah proses yang diawali menerima resep sampai pemberian resep, Pre-dispensing artinya resep sebelum di terima oleh Apoteker, sementara, Post-dispensing setelah obat diberikan kepada Apoteker. Tahap Farmasi klinik dalam proses penggunaan obat I. Tahap menulis resep (Pre-dispensing) II. Seleksi obat (Pre-dispensing) III. Mengidentifikasi DRP (nyata/tersembunyi) (Dispensing) IV. Menetapkan sejarah obat penderita (Dispensing) V. Meracik Obat (Dispensing) VI. Pendidikan dan Konseling Penderita (Dispensing) VII. Konsumsi Obat (Post-dispensing) VIII. Pemantauan (PTO/ROM) (Post-dispensing) IX. Pengkajian Penggunaan Obat (Post-dispensing) X. Pendidikan Obat bagi professional kesehatan lain (Pre-dispensing) I. Tahap menulis resep a. Membantu memilihkan obat yang tepat dan efektif sesuai dengan kemampuan penderita, apakah tepat jenis obatnya, dosisnya , frekuensinya, maupun cara pemakainnya b. Memberikan alternatif terapi, misalkan mempertimbangkan faktor ekonomi terhadap pasien yang kurang mampu dengan memilihkan obat generic berlogo daripada obat paten (generik bermerk), mempertimbangkan faktor alergi terhadap pasien.

description

Kuliah

Transcript of Intervensi Farmasi Klinik Dalam Penggunaan Obat

  • Intervensi Farmasi Klinik dalam proses penggunaan Obat

    Sebelum kita berbicara mengenai intervensi farmasi secara klinik, kita harus mendudukkan dulu

    persoalan apa yang dimaksud proses penggunaan obat kita harus menyamakan persepsi

    tentang istilah tersebut karena perbedaan persepsi akan berakibat berbedanya cara pandang kita.

    Orang awam mungkin berpikiran bahwaproses penggunaan obat adalah bagaimana cara

    konsumsi obat, itu tidak benar tapi juga tidak salah karena konsumsi merupakan salah satu dari

    berbagai macam proses penggunaan obat.

    Berikut adalah Langkah langkah proses penggunaan ada tiga macam yaitu :

    1. Pre-dispensing ( I, II, X)

    2. Dispensing ( III, IV, V, VI)

    3. Post-dispensing (VII, VIII, IX)

    Dispensing adalah proses yang diawali menerima resep sampai pemberian resep, Pre-dispensing

    artinya resep sebelum di terima oleh Apoteker, sementara, Post-dispensing setelah obat diberikan

    kepada Apoteker.

    Tahap Farmasi klinik dalam proses penggunaan obat

    I. Tahap menulis resep (Pre-dispensing)

    II. Seleksi obat (Pre-dispensing)

    III. Mengidentifikasi DRP (nyata/tersembunyi) (Dispensing)

    IV. Menetapkan sejarah obat penderita (Dispensing)

    V. Meracik Obat (Dispensing)

    VI. Pendidikan dan Konseling Penderita (Dispensing)

    VII. Konsumsi Obat (Post-dispensing)

    VIII. Pemantauan (PTO/ROM) (Post-dispensing)

    IX. Pengkajian Penggunaan Obat (Post-dispensing)

    X. Pendidikan Obat bagi professional kesehatan lain (Pre-dispensing)

    I. Tahap menulis resep

    a. Membantu memilihkan obat yang tepat dan efektif sesuai dengan kemampuan

    penderita, apakah tepat jenis obatnya, dosisnya , frekuensinya, maupun cara

    pemakainnya

    b. Memberikan alternatif terapi, misalkan mempertimbangkan faktor ekonomi

    terhadap pasien yang kurang mampu dengan memilihkan obat generic berlogo

    daripada obat paten (generik bermerk), mempertimbangkan faktor alergi terhadap

    pasien.

  • c. Posologi/ ketersediaan obat,

    II. Seleksi Obat

    a. Menentukan data komparatif antar-industri,