INTERIM

11

Click here to load reader

description

AKUNTANSI

Transcript of INTERIM

Uploaded by: [email protected] VLAPORAN KEUANGAN INTERIMSetelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan pengertian laporan keuangan interim; 2. menjelaskan sifat laporan keuangan interim; 3. menjelaskan pandangan sehubungan dengan laporan keuangan interim;4. menjelaskan biaya produk;5. menjelaskan penurunan nilai pasar sediaan;6. menjelaskan sistem biaya standar;7. menjelaskan biaya-biaya lain (biaya tahunan dalam laporan interim, biaya iklan, dan pajak penghasilan);8. menjelaskan penyajian laporan keuangan interim, dan 9. menjelaskan pengungkapan ringkasan data keuangan interim.A. PENDAHULUANUmumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun fiskal penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode akuntansi interim sebagai bagian dari tahun fiskal. Laporan keuangan interim dikembangkan berdasarkan pandangan yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan.Pada dasarnya, laporan keuangan interim menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kurang dari satu tahun. Laporan tersebut biasanya diterbitkan setiap tiga bulan dan biasanya berisi informasi kumulatif dari awal tahun sampai dibuatnya laporan tersebut. Sebelum tahun 1973, keseragaman isi dari laporan interim yang dibuat untuk para pemegang saham sangat rendah. Ketidakseragaman dan semakin pentingnya laporan interim mendorong dikeluarkannya APB Opinion Nomor 28 pada bulan Mei 1973.Pengungkapan informasi segmen sebagaimana diatur dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Nomor 14 tentang Financial Reporting for Segments of Business Enterprise tidak berlaku untuk pelaporan interim, kecuali jika laporan interim tersebut berupa laporan keuangan yang dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIMLaporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim: (1) harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahuan; dan (2) dapat disusun secara bulanan, triwulanan, atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Di Indonesia, laporan keuangan interim dimuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan Keuangan Interim yang terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).B. SIFAT LAPORAN KEUANGAN INTERIMSecara konseptual, laporan keuangan interim (interim report) menyediakan informasi yang lebih tepat waktu, tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan (annual report). Laporan keuangan interim menunjukkan adanya trade-off antara ketepatan waktu dan kehandalan data-data keuangan, karena memerlukan adanya estimasi untuk melakukan review piutang, utang dagang/usaha, persediaan, dan informasi lainnya yang mendukung pengukuran yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan. Kebutuhan minimum pengungkapan sebagaimana diatur dalam APB Opinion Nomor 28 tidak mewajibkan penyajian keuangan yang wajar hasil operasi dan posisi keuangan sesuai dengan PABU.Berdasarkan APB Opinion Nomor 28, masing-masing periode interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan (annual report). Hasil perhitungan periode interim harus didasarkan pada prinsip akuntansi dan praktik yang digunakan dalam tahun terakhir penyusunan laporan keuangan. Meskipun demikian, modifikasi tetap diperbolehkan untuk menyesuaikan periode interim dengan periode tahunan supaya memiliki informasi yang berarti. Sebagai contoh, laporan interim memodifikasi prosedur yang digunakan untuk penghitungan biaya produksi dan biaya-biaya yang lain yang biasanya digunakan dalam laporan tahunan.C. PANDANGAN SEHUBUNGAN DENGAN LAPORAN KEUANGAN INTERIMPada umumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun fiskal penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode akuntansi interim sebagai bagian dari tahun fiskal.Pada dasarnya, ada dua pandangan sehubungan dengan laporan keuangan interim adalah sebagai berikut.1. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi dan menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang sama, seperti pada periode tahunan.2. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral dengan periode tahunan.Di Indonesia, laporan keuangan interim dikembangkan berdasarkan pandangan yang kedua yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan.E. BIAYA PRODUKUntuk menghitung biaya produk antara lain dapat digunakan dengan metode sebagai berikut. 1. Metode Laba Kotor. Apabila perusahaan menggunakan metode ini untuk harga sediaan selama masa interim, pengungkapan metode dan rekonsiliasi dengan sediaan tahunan perlu dilakukan.2. Metode Last In First Out (LIFO). Jika sediaan LIFO dilikuidasi pada masa interim tetapi metode tersebut akan diganti pada akhir tahun, harga pokok penjualan (cost of goods sold) harus dimasukkan dalam biaya pergantian metode dari LIFO, sebagai konsekuensi likuidasi interim. Sebagai contoh, sebuah perusahaan melakukan likuidasi 100 unit sediaan yang diperhitungkan dengan LIFO pada tiga bulan pertama. Perusahaan tersebut akan membebankan harga pokok/kos penjualan pada current cost 100 unit daripada historical cost LIFO jika 100 unit tersebut akan digantikan pada akhir tahun. Kelebihan nilai current cost di atas historical cost menunjukkan adanya kewajiban lancar pada neraca interim.

Dalam kasus perubahan metode sediaan LIFO, pengaruh kumulatif perubahan pada awal periode tidak dapat dihitung. Jika perubahan tersebut dilakukan pada periode pertama, fakta tersebut harus diungkap tetapi bukan jumlah pro forma. Jika perubahan dibuat pada periode selanjutnya, perubahan tersebut diungkap bersamaan dengan informasi keuangan pada periode interim sebelum perubahan.F. PENURUNAN NILAI PASAR PERSEDIAANPenurunan nilai pasar sediaan tidak ditangguhkan selama periode interim, kecuali jika ditentukan secara temporer tidak ada kerugian yang akan terjadi selama setahun secara keseluruhan.

G. SISTEM BIAYA STANDARRencana varian berdasarkan sistem biaya standar yang diharapkan akan diserap pada akhir tahun sebaiknya ditangguhkan pada masa interim.H. BIAYA-BIAYA LAINBiaya Tahunan dalam Laporan Interim. Biaya yang dibebankan secara tahunan sebaiknya dialokasikan ke periode interim. Prosedur alokasi harus konsisten dengan prosedur untuk laporan tahunan. Biaya-biaya yang muncul dalam periode interim tidak ditangguhkan, kecuali jika biaya-biaya tersebut akan ditangguhkan pada akhir tahun.Biaya Iklan. Biaya iklan tidak ditangguhkan selama masa interim, kecuali jika manfaatnya juga dapat dirasakan pada periode sesudahnya.Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan dalam laporan interim dibagi menjadi (a) pajak penghasilan untuk penghasilan dari operasional tidak termasuk item-item yang bukan biaya atau jarang terjadi, dan (b) pajak penghasilan untuk item yang tidak biasa, pemberhentian operasi dan item luar biasa. Biaya pajak penghasilan untuk masa interim berdasarkan pada estimasi tarif pajak efektif tahunan untuk pendapatan kena pajak (PKP) yang berasal dari operasi tidak termasuk item-item luar biasa. Estimasi pajak penghasilan tahunan dikurangi dengan pajak penghasilan yang telah diakui pada periode sebelumnya menjadi beban pajak periode kini. Pengaruh pajak untuk item-item yang tidak biasa diperhitungkan secara terpisah dan ditambahkan pada periode interim di mana item ini dilaporkan. Gain dan loss untuk pemberhentian operasi dan item luar biasa dilaporkan dalam laporan tahunan.I. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIMPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan Keuangan Interim berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya: pasar modal, dan lain-lain. Untuk industri yang telah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) industri yang bersangkutan secara khusus, misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut.Laporan keuangan interim meliputi: (1) neraca; (2) laporan laba/rugi; (3) saldo laba interim; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus menyajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba/rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Kalau suatu aktiva dan kewajiban dapat atau harus direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca interim, maka aktiva tersebut digolongkan sebagai lancar; atau kewajiban tersebut digolongkan sebagai jangka pendek; kalau tidak aktiva tersebut digolongkan sebagai tidak lancar atau kewajiban tersebut digolongkan sebagai jangka panjang.Khusus untuk perusahan tertentu, antara lain bank dan asuransi, yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.J. PENGUNGKAPAN RINGKASAN DATA KEUANGAN INTERIMApabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan keuangan interim, maka data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:1. Pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi, dan laba bersih.2. Data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan.3. Pendapatan dan beban musiman.

4. Perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan.

5. Pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa, dan tidak sering terjadi.6. Kewajiban kontinjen.

7. Perubahan akuntansi.

8. Perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.Laporan keuangan interim terakhir, misalnya laporan keuangan interim triwulan keempat, tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.K. SIMPULANDengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual surat berharga di pasar modal, laporan keuangan interim menjadi semakin diperlukan pemakai laporan keuangan membutuhkan laporan keuangan perusahaan secepat mungkin untuk memberikan gambaran tentang kegiatan perusahaan. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan.Tuntutan pengungkapan untuk laporan interim ditemukan dalam APB Opinion Nomor 28 dan diamandemen dalam FASB Statement Nomor 3 dan FASB Interpretation Nomor 18. Laporan interim menyediakan informasi yang tepat waktu. Meskipun demikian, sebagian besar informasinya didasarkan pada estimasi dan laporan yang tidak diaudit. Setiap laporan interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan. Laporan interim ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan tahunan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, beberapa modifikasi mungkin diperlukan untuk menyusun laporan interim sebagai pelengkap laporan tahunan. SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan interim?2. Sebutkan dua pandangan sehubungan dengan laporan keuangan interim dan sebutkan pula Indonesia mengembangkan pandangan yang mana?3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan Keuangan Interim berlaku untuk siapa?