Aplikasi Penyesuaian Dosis Pada Pasien Gangguan Hati Dan Ginjal
Interaksi Pada Pasien Gangguan Hati
-
Upload
nurfajrianikarim -
Category
Documents
-
view
40 -
download
9
description
Transcript of Interaksi Pada Pasien Gangguan Hati
-
PENYESUAIAN DOSIS PADA PASIEN DISFUNGSI HATI
-
Hati merupakan organ intestinal paling besar dalamtubuh manusia. Beratnya rata-rata 1,2 1,8 kg atau kira-kira2,5% berat badan orang dewasa
Fungsi Hati Penyimpanan energi, Pembentukan protein dan asam empedu, Pengaturan metabolisme kolesterol Detoksifikasi racun atau obat yang masuk dalam
tubuh
-
TESTESTESTES NILAI NORMALNILAI NORMALNILAI NORMALNILAI NORMAL
Ekskresi empedu
Bilirubin direk serum 0,1-0,4 mg/100 ml
Bilirubin indirek serum 0,1-0,5 mg/100 ml
Bilirubin serum total 0,2-0,9 mg/100 ml
Bilirubin kemih 0
Urobilinogen kemih 0-4 mg/24 jam
Protein serum total 6-8 mg/100 ml
Albumin serum 3,5-5,5 mg/100 ml
Globulin serum 1,5-3 mg/100 ml
Masa protrombin 11-16 detik
Amonia darah 30-70g/100 ml
Enzim-enzim serum AST (SGOT) 5-40 unit/ml
ALT (SGPT) 5-35 unit/ml
LDH 200-500 unit/ml
Fosfatase alkali 2-5 unit
Bilirubin indirek serum 0,1-0,5 mg/100 ml
-
GANGGUAN FUNGSI HATI
Dibedakan menjadi : Penyakit hati akut berlangsung sampai 6bulan Penyakit hati kronis berlangsung >> 6bulan
Gagal hati fulminan Perkembangan mulai timbulnya penyakit hingga
terjadi kegagalan hati yang berakibatkematian terjadi dalam waktu < 4 minggu.
-
Penyebab Penyakit Hati
-
Fungsi Hati
- Sekresi- Metabolisme - Penyimpanan- Detoksifikasi- Produksi Panas
-
Klasifikasi Penyakit Hati
-
ADJUSMENT DOSIS PADAPENYAKIT HATI
Pada pasien dengan gangguan hati, harusada penyesuaian dosis.
Penyesuaian dosis dapat berupapengurangan dosis, memperpanjangwaktu pemberian obat, ataupun kombinasikeduanya.
-
Jika diasumsikan bioavailabilitas suatuobat pada pasien dengan fungsi hatinormal adalah 100 %, maka dosis untukpasien dengan gangguan hati dapatdirumuskan sebagai berikut :
DH/DN = F/100Ket DH = Dosis gangguan hati DN = Dosis Normal F = Biovailabilitas obat yang diketahui
-
OBAT YANG MEMERLUKANPENYESUAIAN DOSIS
ObatObatObatObat KeteranganKeteranganKeteranganKeterangan
Allopurinol Pengurangan dosis
Bisoprolol Maks. 10 mg sehari pada gangguan parah
Ceftriaxone Pengurangan dosis dan monitoring konsentrasi plasma apabila gangguan hatidan ginjal parah
Cyclophosphamide Pengurangan dosis
Cimetidine Peningkatan pada kekeliruan dosis; Pengurangan dosis
Doxorubicin Pengurangan dosis berdasar pada bilirubin
Metronidazole Pada gangguan liver berat dengan mengurangi dosis total harian menjadisepertiga dan memberikan sekali dalam sehari
Phenytoin Mengurangi dosis untuk mencegah toksisitas
Propanolol Pengurangan dosis oral
Theopillyn Mengurangi dosis
-
ALLUPURINOL
-
BISOPROLOL
-
CEFTRIAXONE
-
Cyclophosphamide
-
CIMETIDINE
-
DOXORUBICIN
-
METRONIDAZOLE
-
Phenytoin
-
PROPANOLOL
-
TEOPHYLLIN
-
Obat yang harus dikurangi Obat yang harus dikurangi Obat yang harus dikurangi Obat yang harus dikurangi dosisnyaberdasarkan klirens obat :dosisnyaberdasarkan klirens obat :dosisnyaberdasarkan klirens obat :dosisnyaberdasarkan klirens obat :
Jika obat klirens tinggi, dikurangi 50%
Jika obat klirens rendah, dikurangi 25%
Obat klirens tinggi Obat klirens tinggi Obat klirens tinggi Obat klirens tinggi : Antipsikotik,-blocker,penghambat kanal kalsium, Lignocain,Nitrat, Opioid, Statin, SSRIs, Antidepresantrisiklik
-
PARAMETER-PARAMETER FUNGSI HATI NILAIPARAMETER-PARAMETER FUNGSI HATI NILAIPARAMETER-PARAMETER FUNGSI HATI NILAIPARAMETER-PARAMETER FUNGSI HATI NILAI
1. Bilirubin1. Bilirubin1. Bilirubin1. Bilirubin
Dalam uji laboratorium, bilirubin diperiksa sebagai bilirubin total dan bilirubin direk. Bilirubin indirek diperhitungkan dari selisih antara bilirubin total dan bilirubin direk dengan persamaan; bilirubin indirek = total bilirubin - bilirubin direk.
-
Nilai NormalNilai NormalNilai NormalNilai Normal
Total bilirubin
mol/Lmol/Lmol/Lmol/Lmg/dLmg/dLmg/dLmg/dL
5.117.0 0.31.0
-
2. Waktu Prothrombin (Prothrombin time)2. Waktu Prothrombin (Prothrombin time)2. Waktu Prothrombin (Prothrombin time)2. Waktu Prothrombin (Prothrombin time)Prothrombin time digunakan untuk menetapkan kemampuan membeku darah pada pengukuran dosis warfarin, gangguan fungsi hati, dan dosis vitamin K di dalam tubuh. Range kadar prothrombin time biasanya sekitar 1218 detik dan range normal untuk INR adalah 0.81.2 (Thapa & Walia, 2007).
-
Nilai rujukan untuk prothrombin time (PT):
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
Prothrombin Time
(PT)
Laki-lakiLaki-lakiLaki-lakiLaki-laki WanitaWanitaWanitaWanita
9.6-11.8 detik 9.5-11.3 detik
-
3.3.3.3. Serum albuminSerum albuminSerum albuminSerum albuminSerum albumin, sering disebut sebagai albumin. Albumin banyak terdapat pada protein plasma manusia. Albumin penting untuk mengatur tekanan osmotik yang mana berperan dalam distribusi cairan tubuh antara bagian intravascular dengan jaringan tubuh. Albumin juga berperan dalam membawa protein dan asam lemak. Albumin merupakan penanda spesifik terhadap fungsi hati, tetapi tidak terlalu berguna dalam kondisi akut (Limdi & Hyde, 2003).
-
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
Albumin (Alb) Dewasa Anak-anak
3.8-5.0 g/dL 3.0-5.0 g/dL
-
4. Asites 4. Asites 4. Asites 4. Asites Asites merupakan akumulasi cairan lymph pada ruang peritoneal. Asites merupakan salah satu gejala yang tampak pada umumnya dari sirosis. Lebih dari 1,5% pasien sirosis menyebabkan terjadinya asites dalam setiap diagnosa sirosis. Mekanisme perkembangan asites secara pasti belum diketahui (Dipiro, 2005).
Asites memiliki tiga tingkatan:Asites memiliki tiga tingkatan:Asites memiliki tiga tingkatan:Asites memiliki tiga tingkatan: Tingkat 1: ringan, asites hanya dapat dideteksi dengan
pemeriksaan ultrasound. Tingkat 2: sedang, terlihat sedikit pembengkakkan abdomen yang
simetris. Tingkat 3: berat, tampak pembengkakkan abdomen yang besar
(Moore, Wong, Gines, Bernardi, Ochs, Salerno, Angeli, Porayko, Moreau, Garcia-Tsao, Jimenez, Planas, & Arroyo, 2003)
-
5. Ensefalopati Hepatik5. Ensefalopati Hepatik5. Ensefalopati Hepatik5. Ensefalopati HepatikEnsefalopati hepatik dikarenakan akumulasi zat-zat beracun pada aliran darah yang normalnya dikeluarkan melalui hati. Ensefalopati sering timbul sebagai gejala dan tanda gangguan hati jaundice (timbulya warna kuning pada kulit dan mata), asites (terakumulasinya cairan pada bagian abdominal), dan peripheral edema (bengkak pada kaki dikarenakan penumpukan cairan pada kulit).
Tingkat keparahan ensefalopati hepatik menurut kriteria West Haven: Tingkat 1 (Ringan): terlalu senang ataupun gelisah; kurangnya
konsentrasi Tingkat 2 (Lesu): minimal disorientasi terhadap waktu dan tempat. Tingkat 3 (Pingsan): tapi tetap responsif dengan stimulasi verbal,
kebingungan. Tingkat 4 (Koma): tidak responsive
- 6. Enzim-enzim Transferase6. Enzim-enzim Transferase6. Enzim-enzim Transferase6. Enzim-enzim TransferasePerbandingan antara AST dan ALT dapat menjadi tambahan petunjuk pada beberapa gejala penyakit: ALT>AST terjadi pada gangguan fungsi hati kronis, AST>ALT terjadi pada sirosis hati. Perbandingan AST:ALT yang besar juga sangat berguna, jika >2 mengindikasikan gangguan fungsi hati dikarenakan alkohol, dan bila perbandingannya
-
Nilai rujukan untuk SGOT/AST.
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
AST (Aspartat
aminotransferase)
Laki-laki Wanita
8-26 U/L 8-20 U/L
-
Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST:Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST:Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST:Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST: Peningkatan tinggi (> 5 kali nilai normal): kerusakan
hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa
Peningkatan sedang (3-5 kali nilai normal): obstruksi saluran empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati (metastasis atau primer), distrophia muscularis
Peningkatan ringan (sampai 3 kali normal): perikarditis, sirosis, infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA).
-
Nilai rujukan untuk SGPT/ALT
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
ALT (Alanin
aminotransferase)
Laki-laki Wanita
7-46 U/mL 5-35 U/mL
-
7. Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/SGOT adalah: Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal: hepatitis
viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia) Peningkatan 3-10 kali normal: infeksi mononuklear,
hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)
Peningkatan 1-3 kali normal: pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris (Thapa & Walia, 2007).
-
7. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT) 7. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT) 7. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT) 7. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)
GGT mempunyai hubungan dengan saluran empedu. Peningkatan secara khas terjadi pada kondisi cholestasis dengan peningkatan juga terjadi pada ALP, tetapi bila jumlah ALP normal, maka mengindikasikan terjadinya induksi enzim metabolit hati (Limdi & Hyde, 2003).
-
Kadar normal Gamma-glutamyl transferase (GGT).
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
Gamma-glutamyl transferase
(GGT)
Laki-lakiLaki-lakiLaki-lakiLaki-laki WanitaWanitaWanitaWanita
10-39 U/mL 6-29 U/mL
-
8. Alkaline Phosphatase (ALP)8. Alkaline Phosphatase (ALP)8. Alkaline Phosphatase (ALP)8. Alkaline Phosphatase (ALP)Peningkatan jumlah dari ALP di dalam darah biasanya disebabkan oleh kerusakan fungsi hati atau kerusakan tulang. Jumlah enzim ini dapat meningkat tajam seperti pada kasus tersumbatnya saluran empedu. Peningkatan jumlah yang kecil pada darah dapat terjadi pada kondisi pasien kanker dan sirrosis yang menggunakan obat yang merusak hati serta pada penderita hepatitis. Kondisi lain yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah ALP adalah gangguan pada tulang seperti rheumatoid arthritis dan penyembuhan patah tulang. Anak-anak dan remaja juga memiliki jumlah ALP yang tinggi, hal tersebut dikarenakan tulang masih dalam tahap pertumbuhan (Limdi & Hyde, 2003).
-
Kadar normal alkaline phosphatase (ALP).
Nilai normalNilai normalNilai normalNilai normal
Alkaline phosphatase (ALP)Laki-laki Wanita
98-251 U/L 81-196 U/L
-
B. PERHITUNGAN NILAI B. PERHITUNGAN NILAI B. PERHITUNGAN NILAI B. PERHITUNGAN NILAI CHILD-PUGH SCORECHILD-PUGH SCORECHILD-PUGH SCORECHILD-PUGH SCORE Child-Pugh (kadang-kadang disebut juga Child-
Turcotte-Pugh Score) digunakan untuk meramalkan ganguan fungsi hati yang telah kronik, seperti sirosis. Walaupun awalnya digunakan untuk memprediksi kematian selama proses pembedahan, sekarang digunakan untuk menetapkan dugaan awal kondisi fungsi hati.
-
Ketika memutuskan dosis awal obat yang dieliminasi melalui hati, fungsi hati haruslah diramalkan. Nilai Child-Pugh dapat digunakan sebagai indikator atas kemampuan pasien untuk memetabolisme obat yang dieliminasi pada hati. Nilai Child-Pugh dengan poin 8 9 menggambarkan penurunan yang sedang pada dosis obat awal (~25%) untuk bahan yang dimetabolisme pada hati (60%), dan pada poin 10 atau lebih mengindikasikan penurunan yang signifikan pada pemberian dosis awal (~50%) dibutuhkan untuk obat yang metabolisme utamanya pada hati (Dipiro, 2005).
Penilaiannya berdasarkan lima pengukuran klinis dari gangguan fungsi hati. Setiap pengukuran diberi nilai 1-3, yang mana nilai 3 mangindikasikan kerusakan yang sangat parah (Bauer, 2008).
-
Parameter nilai Child-Pugh pada pasien gangguan fungsi hati: (Bauer, 2008).
GejalaGejalaGejalaGejala 1 poin1 poin1 poin1 poin 2 poin2 poin2 poin2 poin 3 poin3 poin3 poin3 poin SatuanSatuanSatuanSatuan
Bilirubin (total) 3.0 mg/dl
Serum albumin >3.5 2.8-3.5
-
Klasifikasi nilai Child-Pugh pada pasien gangguan fungsi hati (Dipiro,2005).
PointPointPointPoint KelasKelasKelasKelas
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
bertahan satu bertahan satu bertahan satu bertahan satu
tahuntahuntahuntahun
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
bertahan dua bertahan dua bertahan dua bertahan dua
tahuntahuntahuntahun
< 7 A 100% 85%
7-9 B 81% 57%
10-15 C 45% 35%
-
TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH