Inter Vens i

13
Intervensi Rasional tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat 1. orientasi pasien terhadap lingkungan, staf/ orang lain di area 1. observasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi, pertahankan pengamanan tempat tidur sampai benar-benar sembuh dari anesthesia. 1. ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar ± 25%, penglihatan perifer hilang. Kebutuhan individu dan pilihan intervensi dan pilihan intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan progresif. Memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaaan, menurunkan cemas dan disorientasi pasca operasi. Terbangun dalam lingkungan yang tak dikenal dan mengalami keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orangtua. Perubahan ketajaman dan kedalaman persepsi dapat menyebabkan bingung / meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi.

description

amazing

Transcript of Inter Vens i

Page 1: Inter Vens i

Intervensi Rasional

tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat1. orientasi pasien terhadap lingkungan, staf/ orang lain di area1. observasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi, pertahankan pengamanan tempat tidur sampai benar-benar sembuh dari anesthesia.1. ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar ± 25%, penglihatan perifer hilang.

Kebutuhan individu dan pilihan intervensi dan pilihan intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan progresif.Memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaaan, menurunkan cemas dan disorientasi pasca operasi.Terbangun dalam lingkungan yang tak dikenal dan mengalami keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orangtua.Perubahan ketajaman dan kedalaman persepsi dapat menyebabkan bingung / meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi.

Hasilnya yang diharapkan  : Meningkatkan ketajaman penglihatn dalam batas situasi individu dan Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional

1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b.dG

Setelah dilakukan tindakan

   Mengenal gangguan sensori danber kompensasi terhadap perubahan.

1.   Kaji ketajaman penglihatan, catat

1.   Kebutuhan tiap individu dan pilihan intervensi bervariasi sebab

Page 2: Inter Vens i

angguan penerimaan sensori/status organ inderaditandai denganmenurunnya ketajaman penglihatan.

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah presepsi sensori penglihatan teratasi

  Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.

apakah satu atau dua mata terlibat.

2.   Orientasikan klien tehadaplingkungan.

3.   Observasi tanda-tandadisorientasi.

4.   Pendekatan dari sisi yangtak dioperasi, bicaradengan menyentuh.

5.   Ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar kurang lebih 25%, penglihatan perifer hilang.

6.   Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan/posisi yang sehat.

kehilanganpenglihatan terjadi lambatdan progresif.

2.   Memberikan peningkatankenyamanan dan kekeluargaan, menurunkan cemas dan disorientasipasca operasi.

3.   Terbangun dalam lingkungan yang tidak dikenal dan mengalamiketerbatasan penglihatandapat mengakibatkankebingungan terhadap orang tua.

4.   Memberikan rangsangsensori tepat terhadapisolasi dan menurunkanbingung.

5.   Perubahan ketajaman dankedalaman persepsi dapat menyebabkan bingung penglihatan dan meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi.

6.   Memungkinkan pasienmelihat objek lebih mudah dan memudahkan panggilan untuk pertolongan biladiperlukan.

2. Ansietas b. Setelah    Pasien 1.   Kaji 1.   Derajat

Page 3: Inter Vens i

dPerubahan pada status kesehatan.

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : tidak terjadi kecemasan pada klien dan tidak ada perubahan status kesehatan.

mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas/takutnya.

   Pasien tampak rileks tidak tegangdan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi.

tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda verbal dan nonverbal.

2.   Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isipikiran dan perasaan takutnya.

3.   Observasi tanda vital danpeningkatan respon fisik pasien.

4.   Beri penjelasan pasien tentang prosedur tindakan operasi, harapandan akibatnya.

5.   Lakukan orientasi danperkenalan pasienterhadap ruangan,petugas, dan peralatanyang akan digunakan.

6.   Beri penjelasan dansuport pada pasien padasetiap

kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut diterima oleh individu.

2.   Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan.

3.   Mengetahui respon fisiologis yang ditimbulkan akibat kecemasan.

4.   Meningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif.

5.   Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan.

6.   Mengurangi perasaan takutdan cemas.

Page 4: Inter Vens i

melakukan prosedurtindakan.

3. Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi tentang penyakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :Klien lebih mengerti akan penyakitnya

   Klien menyatakan pemahaman mengenai kondisi/proses penyakit & pengobatan.

1.   Kaji informasi tentang kondisi individu, prgnosis, tipe prosedur/lensa.

2.   Informasikan pasien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas.

3.   Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin. Beri tahu untuk melaporkan penglihatan berawan.

4.   Anjurkan pasien menghindari membaca, berkedip; mengangkat berat, mengejan saat defekasi, membongkok pada panggul, meniup hidung.

1.   meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dengan perawat.

2.   Dapat bereaksi silang/campur dengan obat yang diberikan.

3.   pengawasan periodik menurunkan risiko komplikasi serius.

4.   aktivitas yang menyebabkan mata lelah/regang, manuver Valsalva, atau meningkatkan TIO dapat mempengaruhi hasil bedah dan mencetuskan perdarahan.

4. Nyeri b.d Luka pasca operasi.

Setelah dilakuka

   Nyeri berkuran. 1.   Dorong pasien

1.   Nyeri dirasakan dimanifestasikan

Page 5: Inter Vens i

n tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : nyeri berkurang, hilang dan terkontrol.

   Klien terlihat lebih rileks

untuk melaporkan tipe, lokasi dan intensitas nyeri, rentang skala.

2.   Pantau TTV.

3.   Berikan tindakan kenyamanan.

4.   Beritahu pasien bahwa wajar saja , meskipun lebih baik untuk meminta analgesik segera setelah ketidaknyamanan menjadi dilaporkan.

Kolaborasi :

5.   Berikan obat sesuai indikasi

dan ditoleransi secara individual.

2.   Kecepatan jantung biasanya meningkat karena nyeri.

3.   meningkatkan relaksasi.

4.   adanya nyeri menyebabkan tegangan otot yang menggangu sirkulasi memperlambat proses penyembuhan dan memperberat nyeri.

5.   Rasionalisasi : Untuk mengontrol nyeri adekuat dan menurunkan tegangan.

5. Resiko tinggi terhadap cidera b.dKeterbatasan penglihatan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :cedera dapat dicegah

   Menyatakan pemahaman factor yang terlibat dalam kemungkinancedera

   Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan

1.   Diskusikan apa yang terjadi pada pascaoperasi tentang nyeri, pembatasan aktivitas, penampilan, balutan mata.

2.   Beri pasien posisi bersandar,

1.   Membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan kerja sama dalam pembatasan yang diperlukan.

2.   Istirahat hanya beberapa menit sampai beberapa jam pada bedah rawat jalan atau menginap semalam bila

Page 6: Inter Vens i

kepala tinggi atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai keinginan.

3.   Batasi aktivitas seperti menggerakkan kepala tiba-tiba, menggaruk mata, membongkok.

4.   Ambulasi dengan bantuan; berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anastesi.

terjadi komplikasi. Menurunkan tekanan pada mata yang sakit, meminimalkan risiko perdarahan atau stres pada jahitan/jahitan terbuka.

3.   Menurunkan stres pada area operasi/menurunkan TIO.

4.   Memerlukan sedikit regangan daripada penggunaan pispot, yang dapat meningkatkan TIO.

6. Risiko infeksi b.d efek samping prosedur invasive.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :tidak terjadi infeksi.

   Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan iritasi.

1.   Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum menyentuh / mengobati mata.

2.   Gunakan / tunjukkan tekhnik yang tepat untuk membersihkan bola mata.

3.   Tekankan pentingnya tidak menyentuh / menggaruk mata yang

1.   Menurunkan jumlah bakteri pada tangan, mencegah kontaminasi area operasi.

2.   Tekhnik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang.

3.   Mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi.

4.   Digunakan untuk menurunkan inflamasi.

5.   Sediaan topikal digunakan secara profilaksis,

Page 7: Inter Vens i

dioperasi.4.   Berikan

obat sesuai indikasi.

Kolaborasi :

5.   Berikan obat sesuai indikasi.

dimana terapi lebih diperlukan bila terjadi infeksi.

7. Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik b.d kurang pengetahuan, kurang sumber pendukung. Yang ditandai dengan,pertanyan atau peryataan salah konsepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan: perawatan rumah berjalan efektif.

  Klien mampu mengidentifikasi kegiatan keperawatan rumah (lanjutan) yang diperlukan

  Keluarga menyatakan siap untuk mendampingi klien dalam melakukan perawatan

1.   Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan paska hospitalisasi.

2.   Terangkan cara penggunaan obat-obatan.

3.   Berikan kesempatan bertanya.

4.   Tanyakan kesiapan klien paska hospitalisasi.

5.   Identifikasi kesiapan keluarga dalam perawatan diri klien paska hospitalisasi.

6.   Terangkan berbagai kondisi

yang perlu dikonsultas

ikan.

1.   Sebagai modalitas dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan di rumah.

2.   Klien mungkin mendapatkan obat tetes atau salep(topical).

3.   Meningkatkan rasa percaya, rasa aman, dan mengeksplorasi pemahaman serta hal-hal yang mungkin belum dipahami.

4.   Respon verbal untuk meyakinkan kesiapan klien dalam perawatan hospitalisasi.

5.   Kesiapan keluarga meliputi orang yang bertanggung jawab dalam perawatan, pembagian peran dan tugas serta penghubung klien dan institusi pelayanan kesehatan.

6.   Kondisi yang harus segera

Page 8: Inter Vens i

dilaporkan :•  Nyeri pada dan

disekitar mata, sakit kepala menetap.•  Setiap nyeri yang

tidak berkurang dengan obat pengurang nyeri.•  Nyeri disertai

mata merah, bengkak, atau keluar cairan : inflamasi dan cairan dari mata.•  Nyeri dahi

mendadak.•  Perubahan

ketajaman penglihatan, kabur, pandangan ganda, selaput pada lapang penglihatan,