Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS

230
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 i DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN ......................................................................1 2. DELAPAN PRINSIP MUTU......................................................7 3. PERSYARATAN STANDAR......................................................9 A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ......................9 B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) ........................................................................36 C. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001:2007) ...............................................49 D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ..............................................68 4. DAFTAR PERIKSA ..................................................................91 A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ....................91 B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) ..................................................................... 112 C. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (OHSAS 18001:2007) ............................................ 121 D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ........................................... 138 5. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN ................................... 156 6. AUDIT SISTEM MANAJEMEN........................................... 158 A. Tujuan Audit .................................................................... 158 B. Manfaat Audit .................................................................. 159

Transcript of Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 i

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ......................................................................1

2. DELAPAN PRINSIP MUTU ......................................................7

3. PERSYARATAN STANDAR ......................................................9

A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ......................9

B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO

14001:2004) ........................................................................36

C. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan

Kerja (OHSAS 18001:2007) ...............................................49

D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan

Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ..............................................68

4. DAFTAR PERIKSA ..................................................................91

A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ....................91

B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO

14001:2004) ..................................................................... 112

C. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan

Kerja (OHSAS 18001:2007) ............................................ 121

D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan

Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ........................................... 138

5. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN ................................... 156

6. AUDIT SISTEM MANAJEMEN........................................... 158

A. Tujuan Audit .................................................................... 158

B. Manfaat Audit .................................................................. 159

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 ii

C. Jenis Audit ........................................................................ 160

D. Konsep Audit ................................................................... 161

E. Prinsip Audit ..................................................................... 163

F. Persiapan Audit ................................................................ 164

G. Pelaksanaan Audit ........................................................... 166

1) Pembukaan .................................................................. 166

2) Pelaksanaan Audit Lapangan (wawancara, inspeksi)169

3) Penutupan ................................................................... 172

4) Laporan ........................................................................ 174

H. Tindak Lanjut Audit......................................................... 176

I. Penilaian Pencapaian Audit ............................................ 178

J. Penulisan Temuan Audit (Ketidaksesusaian) ................ 179

K. Dokumentasi hasil Audit ................................................. 181

7. AUDITOR ............................................................................. 185

A. Peran Auditor ................................................................... 185

B. Tanggungjawab Auditor ................................................. 187

C. Kompetensi Auditor (Mengacu kepada ISO

19011:2011) ....................................................................... 188

D. Atribut Auditor ................................................................ 195

E. Aturan Perilaku Auditor Internal ................................... 195

F. Ketrampilan Auditor ....................................................... 197

G. Auditor Internal VS Auditor Eksternal ........................... 206

H. Berteman dengan Auditee .............................................. 206

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 iii

I. Audit yang ‘Memberi Nilai Tambah” ........................... 208

8. KEBERHASILAN AUDIT...................................................... 211

9. LAMPIRAN ........................................................................... 214

1) Rencana Audit (Audit Plan) ............................................ 214

2) Laporan Ketidaksesuaian (LKS, LTA, NCR) ................... 215

10. DEFINISI ............................................................................... 216

11. REFERENSI ........................................................................... 225

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 1

1.1.1.1. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan

bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistempengertian sistempengertian sistempengertian sistem

yang diambil dari berbagai sumber.

1. Suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang

saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung

membentuk keseluruhan yang kompleks.

2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama

lain.

3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama

untuk tujuan klasifikasi atau analisis.

4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.

Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah

sekumpulan objek/benda yang memiliki hubungan diantara

mereka. Biar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut ini.

Contoh konkret dari sebuah sistem diantaranya:

− Organ tubuh manusia yang membentuk beragam sistem.

Sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem

saraf, sistem kerangka, dll.

− Komponen elektronik komputer yang membentuk sistem

komunikasi, sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras,

sistem jaringan, dll.

Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara

kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen

tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu

sebenarnya?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 2

Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage”

yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan,

memimpin.

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli:

1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan

pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan

daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. (By: Drs. Oey Liang Lee )

2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan

penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By: James A.F.

Stoner)

3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan

melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya

lainnya. (By: R. Terry )

4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan

melalui usaha orang lain.(By: Lawrence A. Appley)

5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan

tertentu melalui kegiatan orang lain. (By: Horold Koontz dan

Cyril O’donnel)

Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun

demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa

kita jadikan pegangan adalah:

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 3

“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian

kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya”.

Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (SMM)

merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-

praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin

kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa)

terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau

persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan

organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana

organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara

konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.

Sistem manajemen lingkungan (SML) ialah sebuah siklus yang

berkelanjutan dari perencanaan, pelaksanaan, pengkajian ulang

dan perbaikan langkah yang diambil oleh organisasi untuk

mencapai kesesuaian dengan peraturan perundangan lingkungan.

Sistem Manajemen Lingkungan menyediakan keinginan dan

konsistensi dari organisasi untuk mengarahkan perhatian

lingkungan terhadap pengalokasian sumber daya, pembagian

tanggung jawab dan evaluasi berkelanjutan dari penerapan, proses

dan prosedur.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian

dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur

organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 4

proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,

penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan

keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko

yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat

kerja yang aman, efisien dan produktif. (PP no.50/2012 tentang

Penerapan Sistem Manajemen K3).

Sedangkan menurut Clare Gallagher dalam bukunya yang berjudul

‘Health and Safety Management System, An Annalysis of System

types and Effectiveness’, sistem manejemen keselamatan dan

kesehatan didefinisikan sebagai kombinasi dari susunan organisasi

manejemen, termasuk elemen-elemen perencanaan dan kaji ulang,

susunan konsultatif dan program khusus (identifikasi bahaya,

control dan penilaian resiko, keselamatan dan kesehatan terhadap

kontraktor, informasi dan penyimpanan data dan pelatihan) yang

terintegrasi untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan

kesehatan.

Jadi dapat kita disimpulkan bahwa secara umum sistem manajemen

adalah rangkaian kegiatan (siklus) yang berkelanjutan dari

organisasi untuk mencapai tujuan seperti memenuhi keinginan

pelanggan atau pasar, mencegah terjadinya pencemaran, mencegah

terjadinya kecelakaan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Kita telah banyak mengenal standar manajemen seperti ISO 9001,

ISO 14001, ISO 26000, ISO/TS 16949, ISO 22000, OHSAS 18001,

dan masih banyak lagi.

ISO 19011 merupakan salah satu standar yang dikeluarkan oleh

badan standarisasi dunia, yang digunakan sebagai panduan untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 5

melakukan audit.

ISO 19011 sebuah standar yang baru terbit di tahun 2002 dan

bukan standar atau sistem yang harus dilakukan sertifikasi. Standar

ini benar – benar merupakan acuan bagi organisasi dan auditor

untuk melakukan audit yang tertuang dalam ISO 19011 bab 4.

Prinsip – prinsip audit seperti etika (ethical), keterbukaan (fair

presentation), profesionalisme (due professional care), mandiri

(independence), dan pengambilan bukti berdasarkan fakta

(evidence bases approach), yang terdapat dalam bab 4 membantu

auditor untuk memahami kegiatan audit secara keseluruhan.

Keseluruhan penjelasan ISO 19011 tersebut diatas dijelaskan lebih

rinci pada bagian berikutnya.

Organisasi yang menerapkan standar ini (ISO 19011) tidak

memperoleh sertifikasi, karena standar ini bukan sistem manajemen

yang memerlukan sertifikasi.

ISO 19011 standar yang menyediakan pedoman secara umum

tentang bagaimana organisasi melakukan kegiatan audit tingkat

pertama, kedua maupun ketiga, yang digunakan sebagai alat untuk

melakukan audit sistem manajemen mutu, lingkungan, K3,

ketahanan pangan, dsb.

Untuk saat ini audit sudah bukan lagi bagian yang terpisahkan dari

sistem manajemen organisasi. Bagi organisasi yang telah

menerapkan sistem manejemen ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,

OHSAS 18001, dsb, mempunyai kewajiban untuk melakukan audit

internal maupun audit eksternal

Banyak organisasi (baca auditee) belum mengetahui bahwa tujuan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 6

audit internal dapat dibagai menjadi audit pemenuhan

(compliance) dan audit manajemen (process). Compliance audit

melihat sejauh mana organisasi telah memenuhi kriteria audit yang

ditentukan. Selain hal tersebut diatas audit manajemen juga melihat

keefektifan dari proses bisnis serta peluang perbaikan untuk

mencapai tujuan organisasi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 7

2.2.2.2. DELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTU

Dalam Manajemen Mutu terdapat 8 prinsip yang merupakan dasar

bagi implementasi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Dan bagaimana hubungannya dengan klausul-klausul ISO dapat

dilihat pada penjelasan berikut dibawah ini.

1. Fokus pada pelanggan

Organisasi bergantung pada pelanggannya dan karenanya

hendaknya memahami kebutuhan kini dan mendatang dari

pelanggannya, hendaknya memenuhi dan berusaha melebihi

harapan pelanggan.

(Ps : 1; 5.1s/d 5.6 ; 6.1, 6.2 ; 7.1 s/d 7.5; 8.1 s/d 8.5)

2. Kepemimpinan

Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi.

Mereka hendaknya menciptakan dan memelihara lingkungan

internal tempat orang dapat melibatkan dirinya secara penuh

dalam pencapaian sasaran organisasi.

(Ps : 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1, 6.3, 6.4; 7.1 s/d 7.6 ; 8.1, 8.5 )

3. Keterlibatan Personel

Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan

pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya

dipakai untuk manfaat organisasi.

(Ps : 4.1,4.2; 5.3 s/d 5.5; 6.4; 7.1 s/d 7.6; 8.2, 8.5)

4. Pendekatan proses

Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan

sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.

(Ps : 4.1, 4.2; 5.4, 5.6; 6.1 s/d 6.4; 7.1 s/d 7.5; 8.1 s/d 8.5)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 8

5. Pendekatan sistem pada manajemen

Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling

terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk keefektifan

dan efisiensi organisasi dalam mencapai sasarannya.

(Ps : 1; 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1 s/d 6.4; 7.1 s/d 7.6; 8.1 s/d 8.5)

6. Perbaikan berkesinambungan (kontinual)

Perbaikan berkesinambungan organisasi secara menyeluruh

hendaknya dijadikan sasaran tetap dari organisasi.

(Ps : 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1, 6.2; 8.1, 8.2, 8.4, 8.5)

7. Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan

Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan

informasi.

(Ps : 4.1; 5.4 s/d 5.6; 7.1 s/d 7.6; 8.1 s/d 8.5)

8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

Sebuah organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan

suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan

kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.

(Ps : 4.1; 5.4, 5.6; 6.1; 7.1, 7.2, 7.4, 7.5, 7.6; 8.1, 8.2, 8.4, 8.5)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 9

3.3.3.3. PERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDAR

A.A.A.A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)

1. Lingkup1. Lingkup1. Lingkup1. Lingkup

2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif

3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi

4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu

4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum

Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,

mengimplementasikan, dan memelihara sistem manajemen

mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai

dengan persyaratan Standar ini.

Organisasi harus:

a) menentukan proses yang diperlukan untuk sistem

manajemen mutu dan aplikasinya di seluruh organisasi

(lihat 1.2),

b) menetapkan urutan dan interaksi proses-proses tersebut,

c) menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk

memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses-

proses tersebut efektif,

d) memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan

proses-proses tersebut,

e) memantau, mengukur bila dapat dilakukan, dan

menganalisis proses-proses tersebut, dan

f) Mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk

mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 10

berkesinambungan dari proses-proses tersebut.

Proses-proses tersebut harus dikelola oleh organisasi sesuai

dengan persyaratan Standar ini.

Apabila organisasi memilih untuk menyerahkan kepada pihak

lain, , , , proses apa pun yang mempengaruhi kesesuaian produk

terhadap persyaratan, maka organisasi harus memastikan

adanya kendali pada proses itu.

Jenis dan jangkauan pengendalian dapat diterapkan terhadap

proses yang diserahkan kepada pihak lain harus ditetapkan

dalam system manajemen mutu.

CATATAN 1 Proses-proses yang diperlukan untuk sistem

manajemen mutu yang disebutkan di atas mencakup proses

untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi

produk, pengukuran, analisa dan perbaikan.

CATATAN 2 “Suatu proses yang diserahkan kepada pihak

lain” adalah proses yang diperlukan organisasi untuk sistem

manajemen mutunya dan yang dipilih oleh organisasi untuk

dilaksanakan oleh pihak luar.

CATATAN 3 Pemastian pengendalian atas proses yang

dilakukan pihak lain tidak melepaskan tanggung jawab

organisasi atas kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan,

peraturan perundang-undangan dan regulasi. Jenis dan

jangkauan pengendalian yang akan diterapkan terhadap

proses yang diserahkan kepada pihak lain dapat dipengaruhi

oleh factor-faktor sebagai berikut;

a) dampak potensial proses yang diserahkan kepada pihak

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 11

lain terhadap kemampuan organisasi untuk menyediakan

produk yang sesuai dengan persyaratan.

b) tingkat pembagian pengendalian terhadap proses

c) kemampuan untuk mencapai pengendalian yang

diperlukan melalui penerapan klausul 7.4.

4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi

4.2.1 Umum4.2.1 Umum4.2.1 Umum4.2.1 Umum

Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup:

a) pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan

sasaran mutu,

b) pedoman mutu,

c) prosedur dan rekaman terdokumentasi yang disyaratkan

oleh Standar Internasonal ini, dan

d) dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh

organisasi perlu untuk memastikan perencanaan, operasi

dan kendali prosesnya secara efektif.

CATATAN 1 Bila dijumpai istilah “prosedur terdokumentasi”

dalam Standar Internasional ini, ini berarti bahwa prosedur itu

ditetapkan, didokumentasikan, diimplementasikan dan

dipelihara. Suatu dokumen tunggal mungkin memenuhi

persyaratan dari satu atau lebih dari prosedur. Suatu

persyaratan dari prosedur terdokumentasi mungkin dapat

dicakup oleh lebih dari satu dokumen.

CATATAN 2 Jangkauan dokumentasi sistem manajemen mutu

dapat berbeda antara sebuah organisasi dengan organisasi

yang lain karena :

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 12

a) besarnya organisasi dan jenis kegiatannya,

b) kerumitan proses dan interaksinya, dan

c) kompetensi personelnya.

CATATAN 3 Dokumentasi dapat dalam bentuk atau jenis

media apapun.

4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu

Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah manual

mutu yang mencakup:

a) lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian

pengecualian dari dan alas an pengecualian apa pun (lihat

1.2),

b) prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem

manajemen mutu, atau mengacu kepada prosedur

tersebut, dan

c) uraian dari interaksi antara proses-proses sistem

manajemen mutu.

4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen

Dokumen yang disyaratkan oleh sistem manajemen mutu

harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis khusus dari

dokumen dan harus dikendalikan menurut persyaratan dalam

4.2.4.

Harus dibuat suatu prosedur terdokumentasi untuk

menetapkan pengendalian yang diperlukan untuk:

a) menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan,

b) meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk

menyetujui ulang dokumen,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 13

c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini

dari dokumen ditunjukkan,

d) memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang

berlaku tersedia di tempat pemakaian,

e) memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah

dikenali,

f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang

ditetapkan oleh organisasi perlu untuk perencanaan dan

operasi dari sistem manajemen mutu, diidentifikasi dan

distribusinya dikendalikan, dan

g) mencegah pemakaian dokumen kedaluwarsa yang tak

disengaja dan menerakan identifikasi sesuai dengan

dokumen tersebut, apabila disimpan untuk maksud

tertentu.

4.2.4 Penge4.2.4 Penge4.2.4 Penge4.2.4 Pengendalian rekamanndalian rekamanndalian rekamanndalian rekaman

Rekaman ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian

dengan persyaratan dan beroperasinya secara efektif sistem

manajemen mutu harus dikendalikan. Organisasi

harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk

menetapkan kendali yang diperlukan untuk identifikasi,

penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan

pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap mudah dibaca,

siap ditunjukkan, dan diambil.

5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen

5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen

Pimpinan puncak harus memberi bukti komitmennya pada

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 14

penyusunan dan implementasi sistem manajemen mutu serta

perbaikan berkesinambungan keefektifannya dengan:

a) mengkomunikasikan ke organisasi pentingnya memenuhi

persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-

undangan,

b) menetapkan kebijakan mutu,

c) memastikan sasaran mutunya ditetapkan,

d) melakukan tinjauan manajemen, dan

e) memastikan tersedianya sumber daya.

5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa persyaratan

pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan sasaran untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1 dan 8.2.1).

5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu:

a) sesuai dengan sasaran organisasi,

b) mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan

terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen

mutu,

c) menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan

meninjau sasaran mutu,

d) dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan

e) ditinjau agar terus-menerus sesuai.

5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan

5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 15

termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan

produk [lihat 7.1 a)], ditetapkan pada fungsi dan tingkat

relevan dalam organisasi. Sasaran mutu harus terukur dan

konsisten dengan kebijakan mutu.

5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa:

a) perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan untuk

memenuhi persyaratan yang diberikan dalam 4.1, seperti

juga sasaran mutu, dan

b) integritas sistem manajemen mutu dipelihara, apabila

perubahan pada system manajemen mutu direncanakan

dan diimplementasikan.

5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi

5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab

dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam

organisasi.

5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen

Pimpinan puncak harus menunjuk seorang anggota

manajemen yang, di luar tanggung jawab lain, harus memiliki

tanggung jawab dan wewenang yang meliputi:

a) memastikan proses yang diperlukan untuk sistem

manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan

dipelihara,

b) melaporkan kepada pimpinan puncak tentang kinerja

sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apa pun

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 16

untuk perbaikan, dan

c) memastikan promosi kesadaran tentang persyaratan

pelanggan di seluruh organisasi.

CATATAN Tanggung jawab wakil manajemen dapat

mencakup sebagai penghubung dengan pihak luar dalam

masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal

Pimpinan puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi

yang sesuai telah ditetapkan dalam organisasi, dan bahwa

terjadi komunikasi mengenai keefektifan system manajemen

mutu.

5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen

5.6.1 Umum5.6.1 Umum5.6.1 Umum5.6.1 Umum

Pimpinan puncak harus meninjau sistem manajemen mutu

organisasi, pada selang waktu terencana, untuk memastikan

kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya terus berlanjut.

Tinjauan ini harus mencakup penilaian peluang perbaikan dan

keperluan akan perubahan pada sistem manajemen mutu,

termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.

Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat 4.2.4).

5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen

Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup

informasi tentang:

a) hasil audit,

b) umpan balik pelanggan,

c) kinerja proses dan kesesuaian produk,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 17

d) status tindakan preventif dan tindakan korektif,

e) tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu,

f) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen

mutu, dan

g) saran-saran untuk perbaikan.

5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen

Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup keputusan

dan tindakan apa pun yang berkaitan dengan:

a) perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan

proses-prosesnya,

b) perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan

pelanggan, dan

c) sumber daya yang diperlukan.

6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya

6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya

Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya

yang diperlukan:

a) untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen

mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya, dan

b) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan

memenuhi persyaratan pelanggan.

6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia

6.2.1 Umum6.2.1 Umum6.2.1 Umum6.2.1 Umum

Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi

kesesuaian terhadap persyaratan produk harus memiliki

kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 18

dan pengalaman yang sesuai.

CATATAN Kesesuaian terhadap persyaratan produk dapat

dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh

personel yang melaksanakan tugas dalam sistem manajemen

mutu.

6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran

Organisasi harus:

a) menetapkan kompetensi yang diperlukan bagi personel

yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi

kesesuaian terhadap persyaratan produk,

b) bila diperlukan, menyediakan pelatihan atau melakukan

tindakan lain untuk mencapai kompetensi yang

diperlukan,

c) menilai keefektifan tindakan yang dilakukan,

d) memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan

pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan

mereka bagi pencapaian sasaran mutu, dan

e) memelihara rekaman yang sesuai tentang pendidikan,

pelatihan, keterampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4).

6.3 Prasarana6.3 Prasarana6.3 Prasarana6.3 Prasarana

Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara

prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada

persyaratan produk. Prasarana mencakup, jika berlaku:

a) gedung, ruang kerja dan sarana penting terkait,

b) peralatan proses, (baik perangkat keras maupun

perangkat lunak), dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 19

c) jasa pendukung (seperti angkutan, komunikasi atau sistem

informasi).

6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja

Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja

yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan

produk.

CATATAN Istilah “lingkungan kerja” berhubungan dengan

kondisi dimana pekerjaan dilaksanakan termasuk faktor fisik,

lingkungan dan faktor lainnya (seperti suara, suhu,

kelembaban, pencahayaan atau cuaca).

7 Realisasi produk7 Realisasi produk7 Realisasi produk7 Realisasi produk

7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk

Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses

yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi

produk harus konsisten dengan persyaratan proses-proses lain

dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1).

Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus

menetapkan yang berikut, jika sesuai:

a) sasaran dan persyaratan mutu bagi produk;

b) kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen,

untuk menyediakan sumber daya yang khas bagi produk

itu;

c) kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran,

inspeksi dan uji yang khas bagi produk dan kriteria

keberterimaan produk;

d) rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 20

proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi

persyaratan (lihat 4.2.4).

Keluaran perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi

metode operasi organisasi.

CATATAN 1 Sebuah dokumen yang menentukan proses-proses

sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi produk)

dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek

atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu.

CATATAN 2 Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan

yang diberikan dalam 7.3 pada pengembangan proses realisasi

produk.

7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berkaitan dengan pelangganitan dengan pelangganitan dengan pelangganitan dengan pelanggan

7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk

Organisasi harus menetapkan:

a) persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk

persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca

penyerahan,

b) persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi

perlu untuk pemakaian yang ditentukan atau yang

dimaksudkan, bila diketahui,

c) persyaratan peraturan perundang-undangan yang dapat

diterapkan terhadap produk, dan

d) persyaratan tambahan apa pun yang dianggap perlu oleh

organisasi.

CATATAN Kegiatan pasca penyerahan termasuk, sebagai

contoh, tindakan atas adanya jaminan, kewajiban dalam

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 21

kontrak seperti jasa pemeliharaan dan jasa tambahan seperti

daur ulang atau pembuangan akhir.

7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk

Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan

produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum komitmen

organisasi untuk memasok produk kepada pelanggan

(misalnya penyampaian penawaran, penerimaan kontrak atau

pesanan, penerimaan perubahan pada kontrak atau pesanan)

dan harus memastikan bahwa:

a) persyaratan produk ditentukan,

b) persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang

dinyatakan sebelumnya, diselesaikan, dan

c) organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi

persyaratan yang ditentukan.

Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan

harus dipelihara (lihat 4.2.4).

Apabila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis

tentang persyaratan, persyaratan pelanggan harus ditegaskan

oleh organisasi sebelum diterima.

Apabila persyaratan produk diubah, organisasi harus

memastikan bahwa dokumen relevan diubah dan bahwa

personel relevan disadarkan tentang persyaratan yang diubah.

CATATAN Dalam beberapa hal, seperti penjualan melalui

internet, tinjauan resmi tidak praktis bagi tiap pesanan. Sebagai

pengganti, tinjauan dapat mencakup informasi produk yang

relevan seperti katalog atau bahan iklan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 22

7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan

Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan

yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan

dengan:

a) informasi produk,

b) pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan, termasuk

perubahan, dan

c) umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.

7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan

7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan

Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain

dan pengembangan produk.

Selama perencanaan desain dan pengembangan, organisasi

harus menetapkan:

a) tahapan desain dan pengembangan,

b) tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai bagi tiap tahap

desain dan pengembangan, dan

c) tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan

pengembangan.

Organisasi harus mengelola bidang temu antara kelompok

berbeda yang terkait dalam desain dan pengembangan untuk

memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan

tanggung jawab.

Keluaran perencanaan harus dimutakhirkan, sesuai dengan

kemajuan desain dan pengembangan.

CATATAN Tinjauan desain dan pengembangan, verifikasi dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 23

validasi memiliki tujuan yang berbeda. Semuanya dapat

dilaksanakan dan dicatat secara tepisah atau dalam kombinasi

apapun, sesuai bagi produk dan organisasi.

7.3.2 Ma7.3.2 Ma7.3.2 Ma7.3.2 Masukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangan

Masukan berkaitan dengan persyaratan produk harus

ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). Ini harus

mencakup:

a) persyaratan fungsi dan kinerja,

b) persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

c) jika dapat, informasi yang diturunkan dari desain

sebelumnya yang serupa, dan

d) persyaratan desain dan pengembangan lain yang esensial.

Masukan ini harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan

harus lengkap, tidak membingungkan dan tidak saling

bertentangan.

7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran desain dan pengembangandesain dan pengembangandesain dan pengembangandesain dan pengembangan

Keluaran desain dan pengembangan harus dalam bentuk yang

sesuai untuk verifikasi terhadap masukan desain serta harus

disetujui sebelum dikeluarkan.

Keluaran desain dan pengembangan harus:

a) memenuhi persyaratan masukan bagi desain dan

pengembangan,

b) memberi informasi sesuai untuk pembelian, produksi dan

penyediaan jasa,

c) berisi atau mengacu pada kriteria keberterimaan produk,

dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 24

d) menentukan karakteristik produk yang penting untuk

pemakaian yang aman dan benar.

CATATAN Informasi untuk produksi dan penyediaan jasa

dapat termasuk perincian dari pengawetan produk.

7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan

Pada tahap sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada

desain dan pengembangan

sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1)

a) untuk menilai kemampuan hasil desain dan

pengembangan memenuhi persyaratan, dan

b) untuk mengidentifikasikan masalah apa pun dan

menyarankan tindakan yang diperlukan.

Peserta tinjauan tersebut harus mencakup wakil-wakil fungsi

yang berkaitan dengan tahap desain dan pengembangan yang

ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan apa pun yang

perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).

7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan

Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang

direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa keluaran

desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan

masukan perancangan dan pengembangan. Rekaman hasil

verifikasi dan tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara

(lihat 4.2.4).

7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan

Harus dilakukan validasi desain dan pengembangan menurut

pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 25

memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi

persyaratan aplikasi yang ditentukan atau pemakaian yang

dimaksudkan, bila diketahui. Apabila mungkin, validasi harus

diselesaikan sebelum penyerahan atau implementasi produk.

Rekaman hasil validasi dan tindakan apa pun yang perlu harus

dipelihara (lihat 4.2.4).

7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan

Perubahan desain dan pengembangan harus ditunjukkan dan

rekamannya dipelihara.

Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan, secara

sesuai, dan disetujui sebelum diimplementasikan. Tinjauan

perubahan desain dan pengembangan harus mencakup

evaluasi pengaruh perubahan pada bagian produk dan produk

yang telah diserahkan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan

tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).

7.4 Pembelian7.4 Pembelian7.4 Pembelian7.4 Pembelian

7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian

Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai

dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan

jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang

dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli

pada realisasi produk berikutnya atau produk akhir.

Organisasi harus menilai dan memilih pemasok berdasarkan

kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan

organisasi. Kriteria pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang

harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apa

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 26

pun yang perlu yang timbul dari evaluasi itu harus dipelihara

(lihat 4.2.4).

7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembelianananan

Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli,

termasuk bila sesuai :

a) persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses dan

peralatan,

b) persyaratan kualifikasi personel, dan

c) persyaratan sistem manajemen mutu.

Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan

pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke

pemasok.

7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli

Organisasi harus menetapkan dan menerapkan inspeksi atau

kegiatan lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa

produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang

ditentukan.

Apabila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk

melakukan verifikasi di tempat pemasok, organisasi harus

menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan dan

metode pelepasan produk dalam informasi pembeliannya.

7.5 7.5 7.5 7.5 Produksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasa

7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa

Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi

dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali. Kondisi

terkendali harus mencakup, jika berlaku:

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 27

a) ketersediaan informasi yang menguraikan karakteristik

produk,

b) ketersediaan instruksi kerja, secukupnya,

c) pemakaian peralatan yang sesuai,

d) ketersediaan dan pemakaian sarana pemantauan dan

pengukuran,

e) implementasi pemantauan dan pengukuran, dan

f) implementasi kegiatan pelepasan, penyerahan dan pasca

penyerahan produk.

7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa

Organisasi harus memvalidasi suatu proses produksi dan

penyediaan jasa, apabila keluaran yang dihasilkan tidak dapat

diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran berurutan dan

sebagai konsekuensinya, kekurangannya hanya terlihat setelah

produk dipakai atau jasa telah diserahkan.

Validasi harus memperagakan kemampuan proses tersebut

untuk mencapai hasil yang direncanakan.

Organisasi harus menetapkan pengaturan proses ini termasuk,

bila berlaku:

a) kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan persetujuan

proses,

b) persetujuan peralatan dan kualifikasi personel,

c) pemakaian metode dan prosedur tertentu,

d) persyaratan rekaman (lihat 4.2.4), dan

e) validasi ulang.

7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu telusurlusurlusurlusur

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 28

Apabila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan produk

dengan cara sesuai di seluruh realisasi produk.

Organisasi harus mengidentifikasi status produk sehubungan

dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran sepanjang

realisasi produk.

Apabila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus

mengendalikan identifikasi khas dari produk dan memelihara

rekaman (lihat 4.2.4).

CATATAN Di beberapa sektor industri, manajemen konfigurasi

adalah sarana yang dipakai untuk memelihara identifikasi dan

mampu telusur.

7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan

Organisasi harus memelihara dengan baik milik pelanggan,

selama dalam pengendalian organisasi atau dipakai oleh

organisasi. Organisasi harus mengidentifikasi, memverifikasi,

melindungi dan menjaga milik pelanggan yang disediakan

untuk dipakai atau disatukan ke dalam produk. Jika milik

pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai,

Organisasi harus melaporkan hal ini kepada pelanggan dan

memelihara rekaman (lihat 4.2.4).

CATATAN Milik pelanggan dapat mencakup kepemilikan

intelektual dan data personel.

7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk

Organisasi harus memelihara produk selama proses internal

dan penyerahan ke tujuan yang dimaksudkan untuk

memelihara kesesuaiannya terhadap persyaratan. Jika

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 29

memungkinkan, pengawetan harus mencakup identifikasi,

penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan.

Penyimpanan harus berlaku juga untuk bagian produk.

7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran

Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran

yang dilakukan dan peralatan pemantau dan pengukur yang

diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk

terhadap persyaratan yang ditetapkan.

Organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa

pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan

dengan cara konsisten dengan persyaratan pemantauan dan

pengukuran.

Apabila diperlukan untuk memastikan keabsahan hasil,

peralatan pengukuran harus:

a) dikalibrasi atau diverifikasi atau keduanya pada selang

waktu tertentu, atau sebelum dipakai, terhadap standar

pengukuran yang tertelusur ke standar pengukuran

internasional atau nasional; bila standar seperti itu tidak

ada, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi

harus direkam (lihat 4.2.4);

b) disetel atau disetel ulang secukupnya;

c) memiliki identifikasi guna menetapkan status kalibrasinya;

d) dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil

pengukurannya tidak sah;

e) dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama

penanganan, perawatan dan penyimpanan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 30

Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam keabsahan

hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak

memenuhi persyaratan. Organisasi harus melakukan tindakan

yang sesuai pada peralatan dan produk mana pun yang

terpengaruh.

Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara (lihat

4.2.4).

Apabila perangkat lunak komputer dipakai dalam pemantauan

dan pengukuran persyaratan tertentu, maka kemampuan

perangkat lunak komputer tersebut untuk memenuhi

pelaksanaan dan pengukuran harus dipastikan. Hal ini harus

dilakukan sebelum penggunaan awal dan konfirmasi ulang

dibutuhkan.

CATATAN Konfirmasi kemampuan perangkat lunak komputer

untuk memenuhi pelaksanaan dan pengukuran biasanya

mencakup verifikasi dan manajemen konfigurasi untuk

memelihara kesesuaiannya untuk penggunaan.

8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan

8.1 Umum8.1 Umum8.1 Umum8.1 Umum

Organisasi harus merencanakan dan mengimplementasikan

proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang

diperlukan untuk:

a) memperagakan kesesuaian terhadap persyaratan produk,

b) memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu, dan

c) terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen

mutu.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 31

Hal ini harus mencakup penetapan metode yang berlaku,

termasuk teknik statistik, dan jangkauan pemakaiannya.

8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran

8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan

Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen

mutu, organisasi harus memantau informasi berkaitan dengan

persepsi pelanggan apakah organisasi telah memenuhi

persyaratan pelanggan. Metode untuk memperoleh dan

memakai informasi ini harus ditetapkan.

CATATAN Pemantauan persepsi pelanggan dapat mencakup

perolehan masukan dari sumber seperti survei kepuasan

pelanggan, data pelanggan atas kualitas produk yang

diserahkan, survey pendapat pengguna, analisa kehilangan

usaha, tambahan, klaim jaminan, dan laporan agen.

8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal

Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu

terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu

a) memenuhi pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1),

pada persyaratan standar ini dan pada persyaratan sistem

manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi, dan

b) diterapkan dan dipelihara secara efektif.

Program audit harus direncanakan, dengan

mempertimbangkan status serta pentingnya proses dan area

yang diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya. Kriteria,

lingkup, frekuensi dan metode audit harus ditetapkan.

Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 32

memastikan keobjektifan dan ketidakberpihakan proses audit.

Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaan mereka sendiri.

Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk

mendefiniskan tanggung jawab dan persyaratan untuk

perencanaan dan pelaksanaan audit, penetapan rekaman dan

pelaporan hasil.

Rekaman audit dan hasilnya harus dipelihara (lihat 4.2.4).

Manajemen yang bertanggung jawab atas area yang diaudit

harus memastikan bahwa setiap perbaikan dan tindakan

perbaikan yang perlu dilakukan tanpa ditunda untuk

menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebab ketidaksesuaian

yang ditemukan. Kegiatan tindak lanjut harus mencakup

verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil

verifikasi (lihat 8.5.2).

CATATAN Lihat ISO 19011 untuk panduan.

8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses

Organisasi harus menerapkan metode pemantauan yang

sesuai, jika memungkinkan dilaksanakan dengan pengukuran

proses sistem manajemen mutu. Metode ini harus

memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang

direncanakan. Apabila hasil yang direncanakan tidak tercapai,

harus dilakukan koreksi dan tindakan korektif, seperlunya.

CATATAN Ketika menentukan metode yang sesuai, organisasi

dianjurkan untuk mempertimbangkan jenis dan jangkauan dari

pemantauan atau pengukuran yang sesuai untuk setiap proses

dalam hubungannya dengan dampaknya terhadap kesesuaian

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 33

atas persyaratan produk dan efektifitas dari sistem manajemen

mutu.

8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk

Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik

produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk

tersebut terpenuhi. Hal ini harus dilakukan pada tahap yang

sesuai dari proses realisasi produk menurut pengaturan yang

sudah terencana (lihat 7.1).

Bukti atas kesesuaian dengan kriteria keberterimaan harus

dipelihara.

Rekaman harus menunjukkan orang yang berwenang melepas

produk untuk penyerahan kepada pelanggan (lihat 4.2.4).

Pelepasan produk atau penyerahan jasa kepada pelanggan

tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan yang

terencana (lihat 7.1) diselesaikan secara memuaskan, kecuali

kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan, dan apabila

memungkinkan disetujui oleh pelanggan.

8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai

Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai

dengan persyaratan produk diidentifikasi dan dikendalikan

untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang tidak

dikehendaki. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk

mendefinisikan pengendalian dan tanggung jawab terkait dan

kewenangan untuk menangani produk yang tidak sesuai.

Apabila memungkinkan untuk diterapkan, organisasi harus

menangani produk yang tidak sesuai dengan satu atau lebih

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 34

dari cara berikut:

a) dengan melakukan tindakan untuk menghilangkan

ketidaksesuaian yang ditemukan;

b) dengan membolehkan pemakaian, pelepasan atau

penerimaan melalui konsesi oleh kewenangan yang

relevan dan, apabila mungkin oleh pelanggan;

c) dengan melakukan tindakan untuk mencegah pemakaian

atau aplikasi awal yang dimaksudkan;

d) dengan mengambil tindakan yang sesuai terhadap

pengaruh, atau pengaruh yang potensial, dari

ketidaksesuaian ketika produk yang tidak sesuai dideteksi

setelah penyerahan atau penggunaan telah dimulai.

Apabila produk yang tidak sesuai dikoreksi harus dilakukan

verifikasi ulang untuk memperagakan kesesuaian terhadap

persyaratan tersebut .

Rekaman ketidaksesuaian dan tindakan berikutnya, termasuk

konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4).

8.4 Analisis data8.4 Analisis data8.4 Analisis data8.4 Analisis data

Organisasi harus menetapkan, menghimpun dan menganalisis

data yang sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan

keefektifan sistem manajemen mutu serta mengevaluasi

apakah perbaikan berkesinambungan dari sistem manajemen

mutu dapat dilakukan. Hal ini harus mencakup data yang

dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber lain

yang relevan.

Analisis data harus memberikan informasi yang berkaitan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 35

dengan:

a) kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1),

b) kesesuaian pada persyaratan produk (lihat 8.2.4)

c) karakteristik dan kecenderungan proses dan produk

termasuk peluang untuk tindakan pencegahan (lihat 8.2.3

dan 8.2.4), dan

d) pemasok (lihat 7.4).

8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan

8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan

Organisasi harus terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem

manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu, sasaran

mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan preventif

dan tinjauan manajemen.

8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif

Organisasi harus melakukan tindakan untuk menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya.

Tindakan korektif harus sesuai dengan pengaruh

ketidaksesuaian yang dihadapi.

Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan

persyaratan bagi :

a) peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan

pelanggan),

b) penetapan penyebab ketidaksesuaian,

c) penilaian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa

ketidaksesuaian tidak terulang,

d) penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 36

e) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan

f) peninjauan efektifitas tindakan korektif yang dilakukan.

8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan

Organisasi harus menetapkan tindakan untuk menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian potensial untuk mencegah

terjadinya. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan

pengaruh masalah potensial itu.

Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan

persyaratan bagi:

a) penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya,

b) penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah

terjadinya ketidaksesuaian,

c) penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,

d) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan

e) peninjauan efektifitas tindakan preventif yang dilakukan.

B.B.B.B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)

1. 1. 1. 1. Ruang LingkupRuang LingkupRuang LingkupRuang Lingkup

2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif

3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi

4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan

4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum

Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,

menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen

lingkungan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan

standar ini dan menentukan bagaimana organisasi akan

memenuhi persyaratan tersebut.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 37

Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan

lingkup sistem manajemen lingkungannya.

4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan

Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan

organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam lingkup

sistem manajemen lingkungannya:

a) sesuai dengan sifat, ukuran dan dampak lingkungan dari

kegiatan, produk dan jasanya;

b) mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan

pencegahan pencemaran;

c) mencakup komitmen untuk menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain

yang diikuti organisasi, yang terkait dengan aspek

lingkungannya;

d) menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji

tujuan dan sasaran lingkungan;

e) didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;

f) dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada

atau atas nama organisasi; dan

g) tersedia untuk masyarakat.

4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan

4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk:

a) mengidentifikasi aspek lingkungan kegiatan, produk dan

jasa dalam lingkup system manajemen lingkungan, yang

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 38

dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan

memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau

baru; kegiatan, produk dan jasa yang baru atau yang

diubah; dan

b) menentukan aspek yang mempunyai atau dapat

mempunyai dampak penting terhadap lingkungan (yaitu

aspek lingkungan penting).

Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini dan

memelihara kemutakhirannya.

Organisasi harus memastikan bahwa aspek lingkungan penting

diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan

pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.

4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang----undangan dan lainnyaundangan dan lainnyaundangan dan lainnyaundangan dan lainnya

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk:

a) mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang

persyaratan peraturan perundangundangan yang berlaku

dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, yang

terkait dengan aspek lingkungannya; dan

b) menentukan bagaimana persyaratan tersebut berlaku

terhadap aspek lingkungannya.

Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya

yang diikuti organisasi tersebut diperhitungkan dalam

penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen

lingkungannya.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 39

4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi, pada

fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut.

Tujuan dan sasaran tersebut harus dapat diukur bila

memungkinkan dan konsisten dengan kebijakan

lingkungannya, termasuk komitmen pada pencegahan

pencemaran, penaatan persyaratan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti

organisasi, serta perbaikan berkelanjutan.

Saat menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran, organisasi

harus memperhitungkan persyaratan peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi serta

mempertimbangkan aspek lingkungan penting, pilihan

teknologi, keuangan, persyaratan operasional dan bisnis; serta

pandangan pihak yang berkepentingan.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

program untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Program

harus mencakup:

a) pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan

sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam

organisasi tersebut; dan

b) cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan

sasaran tersebut.

4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi

4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 40

Manajemen harus memastikan ketersediaan sumberdaya yang

diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan

meningkatkan sistem manajemen lingkungan.

Sumberdaya termasuk sumberdaya manusia dan ketrampilan

khusus, sarana operasional, teknologi dan sumberdaya

keuangan.

Peran, tanggungjawab dan kewenangan harus ditentukan,

didokumentasikan dan dikomunikasikan guna memfasilitasi

manajemen lingkungan yang efektif.

Manajemen puncak organisasi harus menunjuk satu orang atau

lebih wakil manajemen tertentu, yang tidak tergantung pada

tanggungjawab lainnya, yang harus mempunyai peran,

tanggungjawab dan kewenangan yang ditetapkan untuk:

a) memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan

ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan

persyaratan standar ini;

b) melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja

sistem manajemen lingkungan untuk kajian, termasuk

rekomendasi perbaikan.

4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran

Organisasi harus memastikan setiap orang yang bertugas untuk

atau atas nama organisasi yang berpotensi menyebabkan satu

atau lebih dampak lingkungan penting yang diidentifikasi oleh

organisasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari

pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang memadai dan

organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 41

kompetensi tersebut.

Organisasi harus mengidentifikasi keperluan pelatihan yang

terkait dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen

lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan atau cara

lain untuk memenuhi keperluan tersebut dan menyimpan

rekaman yang terkait.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara

prosedur untuk memastikan orang yang bekerja untuk atau

atas nama organisasi memahami tentang:

a) pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan

prosedur, serta dengan persyaratan sistem manajemen

lingkungan;

b) aspek lingkungan penting dan dampak yang nyata atau

potensial terjadi yang terkait dengan pekerjaannya dan

manfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap

lingkungan;

c) peran dan tanggungjawab mereka dalam mencapai

pemenuhan persyaratan system manajemen lingkungan;

dan

d) akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak

dilaksanakan.

4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi

Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen

lingkungan, organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara prosedur untuk:

a) komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 42

beragam di organisasi tersebut;

b) menerima, mendokumentasikan dan menanggapi

komunikasi yang terkait dari pihak eksternal yang

berkepentingan.

Organisasi harus memutuskan apakah akan melaksanakan

komunikasi kepada pihak eksternal mengenai aspek

lingkungannya dan harus mendokumentasikan keputusan

tersebut. Bila keputusan organisasi adalah melaksanakan

komunikasi eksternal tersebut, maka organisasi harus

menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi

eksternal tersebut.

4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi

Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:

a) kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan;

b) penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan;

c) penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen

lingkungan dan keterkaitannya serta

d) rujukan kepada dokumen terkait;

e) dokumen, termasuk rekaman, yang disyaratkan oleh

standar ini;

f) dokumen, termasuk rekaman, yang ditentukan oleh

organisasi sebagai dokumen penting untuk memastikan

perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara

efektif, yang terkait dengan aspek lingkungan penting.

4.4.5 P4.4.5 P4.4.5 P4.4.5 Pengendalian dokumenengendalian dokumenengendalian dokumenengendalian dokumen

Dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 43

dan standar ini harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis

dokumen khusus dan harus dikendalikan mengikuti

persyaratan pada butir 4.5.4.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk:

a) menyetujui dokumen sebelum diterbitkan;

b) meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta

menyetujui-ulang (reapprove) dokumen;

c) memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen

terakhir dapat diidentifikasi;

d) memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia di

tempat penggunaan;

e) memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat

segera diidentifikasi secara mudah;

f) memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak

eksternal yang ditetapkan oleh organisasi sebagai

dokumen penting untuk perencanaan dan operasi sistem

manajemen lingkungan, diidentifikasi dan penyebarannya

dikendalikan;

g) mencegah penggunaan dokumen kadaluwarsa dan

menerapkan identifikasi yang cocok pada dokumen

tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu.

4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengendalian operasionallian operasionallian operasionallian operasional

Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi

yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah

diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 44

lingkungan agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi

tertentu, dengan:

a) menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur

terdokumentasi untuk mengendalikan situasi yang tidak

sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan

apabila prosedur tersebut tidak ada; dan

b) menetapkan kriteria operasi dalam prosedur; dan

c) menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang

terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah

diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh

organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan

persyaratan yang berlaku kepada pemasok, termasuk

kontraktor.

4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat dan

kecelakaan, yang dapat menimbulkan dampak lingkungan

serta bagaimana organisasi akan menanggapinya.

Organisasi harus melakukan tindakan terhadap situasi darurat

dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi

dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan.

Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan dan tanggap

darurat secara berkala dan apabila diperlukan organisasi

menyempurnakan prosedur tersebut, khususnya setelah

terjadinya kecelakaan atau situasi darurat.

Organisasi juga harus menguji prosedur tersebut secara berkala

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 45

apabila dapat dilaksanakan.

4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan

4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan pengukuranengukuranengukuranengukuran

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk secara berkala memantau dan mengukur

karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan

dampak lingkungan penting. Prosedur tersebut harus termasuk

pendokumentasian informasi untuk memantau kinerja,

pengendalian operasional yang berlaku dan pemenuhan

tujuan dan sasaran lingkungan organisasi.

Organisasi harus memastikan agar peralatan pemantauan dan

pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi, digunakan dan

dipelihara serta organisasi harus menyimpan rekaman yang

terkait.

4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan

Sesuai dengan komitmen terhadap penaatan, organisasi harus

menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk

secara berkala mengevaluasi penaatan terhadap persyaratan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Organisasi harus mengevaluasi penaatan terhadap ketentuan

lain yang diikuti organisasi.

Organisasi dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan

evaluasi terhadap penaatan peraturan perundang-undangan,

atau menetapkan prosedur yang terpisah.

Organisasi harus menyimpan rekaman hasil evaluasi berkala

tersebut.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 46

4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk menangani ketidaksesuaian yang potensial

maupun yang nyata terjadi serta melaksanakan tindakan

perbaikan dan tindakan pencegahan. Prosedur tersebut harus

menjelaskan persyaratan untuk:

a) mengidentifikasi dan melaksanakan koreksi terhadap

ketidaksesuaian dan melaksanakan tindakan untuk

mengatasi dampak lingkungan yang timbul;

b) menyelidiki ketidaksesuaian, menemukan penyebabnya

dan melaksanakan tindakan untuk menghindari

terulangnya ketidaksesuaian;

c) mengevaluasi keperluan untuk melaksanakan tindakan

pencegahan ketidaksesuaian dan menerapkan tindakan

yang memadai untuk menghindari terjadinya

ketidaksesuaian;

d) merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahan yang telah dilaksanakan; dan

e) meninjau efektivitas tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahan yang telah dilaksanakan.

Tindakan yang dilaksanakan harus memadai terkait dengan

besarnya masalah dan dampak lingkungan yang dihadapi.

Organisasi harus memastikan agar dokumentasi sistem

manajemen lingkungan disesuaikan.

4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 47

Organisasi harus menetapkan dan memelihara rekaman yang

diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan sistem

manajemen lingkungannya dan standar ini, serta hasil yang

dicapai.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk pengidentifikasian, penyimpanan,

perlindungan, pengambilan, penahanan (retention), dan

pembuangan rekaman.

Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi dan terlacak.

4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal

Organisasi harus memastikan bahwa audit internal terhadap

sistem manajemen lingkungan dilaksanakan pada jangka

waktu yang direncanakan untuk:

a) menentukan apakah sistem manajemen lingkungan

1. memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk

manajemen lingkungan termasuk persyaratan standar

ini; dan

2. telah diterapkan dan dipelihara secara memadai,

serta

b) menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen

Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan dan

dipelihara oleh organisasi, dengan mempertimbangkan tingkat

kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil

audit sebelumnya.

Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan dan dipelihara,

yang memuat:

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 48

− tanggungjawab dan persyaratan untuk perencanaan dan

pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan penyimpanan

rekaman yang terkait;

− penentuan kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit.

Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memelihara

objektivitas dan kenetralan proses audit.

4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen

Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen

lingkungan organisasi, pada jangka waktu tertentu, untuk

memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang

berkelanjutan. Tinjauan harus termasuk mengkaji kesempatan

untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan

pada sistem manajemen lingkungan, termasuk kebijakan

lingkungan, tujuan dan sasaran lingkungan. Rekaman tinjauan

manajemen harus

disimpan.

Masukan kepada tinjauan manajemen harus termasuk:

a) hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap

persyaratan peraturan perundangundangan dan

persyaratan lain yang diikuti organisasi;

b) komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan,

termasuk keluhan;

c) kinerja lingkungan organisasi;

d) tingkat pencapaian tujuan dan sasaran;

e) status tindakan perbaikan dan pencegahan;

f) tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 49

g) situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada

persyaratan peraturan perundangundangan dan

persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan;

dan

h) rekomendasi perbaikan.

Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan

dan tindakan terkait dengan perubahan pada kebijakan,

tujuan dan sasaran lingkungan serta unsur lain system

manajemen lingkungan, sesuai dengan komitmen pada

perbaikan berkelanjutan.

C.C.C.C. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS

18001:2007) 18001:2007) 18001:2007) 18001:2007)

1.1.1.1. Ruang lingkupRuang lingkupRuang lingkupRuang lingkup

2.2.2.2. Referensi publikasiReferensi publikasiReferensi publikasiReferensi publikasi

3. Istilah dan definisiIstilah dan definisiIstilah dan definisiIstilah dan definisi

4.4.4.4. ElemenElemenElemenElemen----elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3

4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum

Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,

menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan

memperbaiki sistem manajemen K3 sehubungan dengan

persyaratan dari standart OHSAS ini dan menetapkan

bagaimana organisasi akan memenuhi persyaratan tersebut.

Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan ruang

lingkup dari sistem manajemen K3.

4.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K3

Manajemen puncak harus menetapkan dan mengesahkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 50

kebijakan K3 dan memastikan bahwa dalam ruang lingkup

yang ditetapkan terhadap sistem manajemen K3, kebijakan K3

tersebut :

a) Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 organisasi;

b) Mencakup suatu komitmen untuk pencegahan luka dan

gangguan kesehatan dan perbaikan berkelanjutan dalam

manajemen K3 dan kinerja K3;

c) Mencakup komitmen untuk setidak-tidaknya mematuhi

persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan

dengan persyaratan lain dimana organisasi mengacu

terhadapnya yang terkait dengan bahaya K3;

d) Menyediakan kerangka kerja dalam penetapan dan

pengkajian tujuan K3;

e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;

f) Dikomunikasikan ke keseluruhan orang yang bekerja yang

ada dalam kendali organisasi dengan tujuan bahwa

mereka telah disadarkan akan kewajiban individual K3

mereka;

g) Tersedia untuk pihak terkait;

h) Dikaji secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan

K3 masih tetap relevan dan sesuai dengan organisasi.

4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan

4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan

kendalikendalikendalikendali

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih prosedur untuk secara berkelanjutan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 51

pengidentifikasian bahaya, penilaian resiko dan penetapan

kendali yang perlu. Prosedur untuk identifikasi bahaya dan

penilaian resiko harus mempertimbangkan :

a) Aktivitas rutin dan non-rutin;

b) Aktivitas terhadap semua orang yang mempunyai akses ke

area kerja (termasuk kontraktor dan pengunjung);

c) Perilaku manusia, kapabilitas dan faktor-faktor manusia

yang lain;

d) Bahaya – bahaya yang asalnya dari luar area kerja yang

mempunyai kemampuan dalam memberikan pengaruh

merugikan kesehatan dan keselamatan terhadap orang

yang ada dibawah kendali organisasi di dalam area kerja;

e) Bahaya yang diciptakan disekitar area kerja terhadap

aktivitas yang terkait dengan pekerjaan yang berada

dibawah kendali organisasi;

Catatan 1 Lebih sesuai jika bahaya-bahaya tersebut dinilai

seperti aspek lingkungan

f) Infrastruktur, peralatan dan material yang ada di dalam

area kerja, baik yang disediakan oleh organisasi atau

pihak lainnya;

g) Perubahan atau perubahan yang diusulkan di dalam

organisasi, aktivitasnya atau material;

h) Modifikasi terhadap sistem manajemen K3, termasuk

perubahan sementara, dan dampaknya terhadap operasi,

proses atau aktifitas;

i) Kewajiban terhadap peraturan perundangan-undangan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 52

yang ada kaitannya terhadap penilaian resiko dan

implementasi kendali yang sesuai (lihat juga CATATAN

3.123.123.123.12);

j) Perancangan area kerja, proses, instalasi,

permesinan/peralatan, prosedur operasi dan pekerjaan

organisasi, termasuk adaptasinya terhadap kapabilitas

manusia;

Metodologi organisasi untuk identifikasi bahaya dan penilaian

resiko harus :

a) Ditetapkan dengan memperhatikan ruang lingkup, sifat

dan waktunya untuk memastikan identifikasi bahaya dan

penilaian resiko adalah proaktif bukan reaktif;

b) Menyajikan kegiatan untuk identifikasi, pemrioritasan dan

dokumentasi akan resiko, dan implementasi kendali yang

sesuai.

Untuk pengelolaan perubahan (management of change),

organisasi harus mengidentifikasi bahaya K3 dan resiko K3

terkait dengan perubahan-perubahan di dalam organisasi,

sistem manajemen K3, atau aktifitasnya, sebelum pengenalan

perubahan-perubahan tersebut.

Organisasi harus memastikan bahwa hasil dari penilaian

tersebut dipertimbangkan ketika menetapkan kendali.

Ketika menetapkan kendali, atau mempertimbangkan

perubahan-perubahan terhadap kendali yang ada,

pertimbangan harus diberikan untuk mengurangi resiko sesuai

dengan hirarki berikut :

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 53

a) Eliminasi;

b) Substitusi;

c) Kendali enjineering;

d) Signage/warning (simbol-simbol) dan/atau kendali

administratif;

e) Alat pengaman diri.

Organisasi harus mendokumentasikan dan menjaga hasil dari

identifikasi terhadap bahaya, penilaian resiko dan kendali yang

ditetapkan adalah mutakhir.

Organisasi harus memastikan bahwa resiko K3 dan kendali

yang telah ditetapkan adalah dipertimbangkan ketika

menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen

K3-nya.

CATATAN 2 untuk panduan lebih jauh dalam identifikasi

bahaya, penilaian resiko dan penetapan kendali, lihat OHSAS

18002.

4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang----undangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lain

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu prosedur atau lebih untuk mengidentifikasi dan mengakses

peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 lain yang

berlaku terhadap organisasi.

Organisasi harus memastikan bahwa peraturan perundang-

undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi

organisasi dipertimbangkan dalam penetapan, implementasi

dan pemeliharaan system manajemen K3-nya.

Organisasi harus menjaga informasi tersebut mutakhir.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 54

Organisasi harus mengkomunikasikan informasi yang relevan

terkait dengan peraturan perundangundangan dan persyaratan

lainnya ke orang yang bekerja dibawah kendali organisasi, dan

pihak terkait lainnya.

4.3.4.3.4.3.4.3.3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

tujuan K3 terdokumentasi pada fungsi dan level yang relevan

di dalam organisasi.

Tujuan harus dapat terukur, jika dapat diterapkan dan

konsisten dengan kebijakan K3, termasuk komitmen untuk

pencegahan luka dan gangguan kesehatan, untuk kesesuaian

dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya yang diacu oleh organisasi, dan untuk perbaikan

berkelanjutan.

Ketika menetapkan dan mengkaji tujuannya, organisasi harus

mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dan

persyaratan lainnya yang diacu oleh organisasi, dan resiko K3-

nya.

Organisasi harus juga mempertimbangkan pilihan teknologi,

kondisi finansialnya, persyaratan operasional dan bisnis, dan

pandangan pihak terkait.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih program untuk mencapai tujuannya. Program

harus mencakup hal, paling tidak sebagai berikut :

a) Penunjukan penanggung jawab dan wewenang dalam

pencapaian tujuan pada fungsi dan level yang relevan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 55

dalam organisasi; dan

b) Alat dan kerangka waktu dimana tujuan akan dicapai.

Program harus dikaji pada interval terencana dan regular, dan

disesuaikan seperlunya, untuk memastikan bahwa tujuan

dicapai.

4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi

4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, peranan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab,

pertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenang

Manajemen puncak harus mengambil peranan pokok untuk

K3 dan sistem manajemen K3.

Manajemen puncak harus mendemonstrasikan komitmennya

dengan :

a) Memastikan ketersediaan sumberdaya yang penting

untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan

memperbaiki sistem manajemen K3;

CATATAN 1 sumberdaya termasuk sumberdaya manusia

dan ketrampilan khusus, infrastruktur organisasi, teknologi

dan sumberdaya finansial.

b) Menetapkan peranan, mengalokasikan tanggung jawab

dan pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang,

untuk memfasilitasi manajemen K3 yang efektif; peranan,

tanggung jawab, pertanggungjawaban, dan wewenang

harus didokumentasikan dan dikomunikasikan.

Organisasi harus menunjuk satu atau lebih anggota manajemen

puncak dengan tanggung jawab yang spesifik untuk K3,

dengan tidak mengindahkan tanggung jawab yang lain, dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 56

dengan peranan dan wewenang yang ditetapkan untuk :

a) Memastikan bahwa sistem manajemen K3 ditetapkan,

diterapkan dan dipelihara sehubungan dengan standart

OHSAS ini;

b) Memastikan bahwa laporan terhadap kinerja sistem

manajemen K3 disajikan ke manajemen puncak untuk

pengkajian dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan

terhadap system manajemen K3.

CATATAN 2 Manajemen puncak yang ditunjuk (misalnya,

pada organisasi yang besar, suatu anggota dewan atau

eksekutif komite) boleh mendelegasikan beberapa dari

kewajibannya ke wakil manajemen dibawahnya dimana

dengan tetap menjaga pertanggungjawabannya.

Identitas dari manajemen puncak yang ditunjuk harus tersedia

buat semua orang yang bekerja yang ada dibawah kendali

organisasi.

Semua yang terkait dengan tanggung jawab manajemen harus

mendemonstrasikan komitmennya terhadap perbaikan

berkelanjutan terhadap kinerja K3.

Organisasi harus memastikan bahwa orang didalam area kerja

memegang tanggung jawab untuk aspek K3 terhadap mereka

yang mempunyai, termasuk ketaatan terhadap persyaratan K3-

nya organisasi.

4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran

Organisasi harus memastikan bahwa orang siapapun di dalam

kendalinya organisasi yang melakukan pekerjaan yang dapat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 57

memberikan dampak terhadap K3 adalah kompeten

berdasarkan basis pendidikan, pelatihan atau pengalaman

yang sesuai, dan harus menjaga catatan-catatan yang terkait.

Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait

dengan resiko K3-nya dan system manajemen K3-nya.

Organisasi harus menyediakan pelatihan atau mengambil

tindakan yang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

mengevaluasi keefektifan dari pelatihan atau tindakan yang

diambil dan menjaga catatan-catatan terkait.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih prosedur untuk membuat orang-orang yang

bekerja dibawah kendalinya sadar akan :

a) Konsekuensi K3, aktual atau potensial, terhadap aktifitas

pekerjaan mereka, perilakunya, dan manfaat K3 dari

kinerja personel yang membaik;

b) Peranan dan tanggung jawab mereka dan kepentingan

dalam mencapai kesesuaian terhadap kebijakan K3 dan

prosedur dan terhadap persyaratan terhadap sistem

manajemen K3, termasuk persyaratan kesiapsiagaan dan

tanggan darurat. (lihat 4.4.74.4.74.4.74.4.7);

c) Konsekuensi potensi terhadap penyimpangan dari

prosedur yang ditetapkan;

Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan level-level yang

berbeda dari :

a) Tanggung jawab, kemampuan, ketrampilan bahasa dan

kemampuan baca; dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 58

b) Resiko.

4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi

4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi

Terkait dengan bahaya K3-nya dan sistem manajemen K3-

nya, organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara satu atau lebih prosedur untuk :

a) Komunikasi internal diantara variasi level dan fungsi

di dalam area kerja;

b) Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lain

di dalam area kerja;

c) Penerimaan, pendokumentasian dan penanggapan

terhadap komunikasi yang relevan terhadap pihak

luar yang terkait.

4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara satu atau lebih prosedur untuk :

a) Partisipasi para pekerja dengan :

− Keterlibatan mereka dan identifikasi bahaya,

penilaian resiko dan penetapan kendali yang

sesuai;

− Keterlibatan mereka yang sesuai dalan

penyelidikan insiden;

− Keterlibatan mereka dan pengembangan dan

pengkajian kebijakan K3 dan tujuan;

− Konsultasi dimana adanya perubahan yang

mempengaruhi K3 mereka;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 59

− Perwakilan mereka dalam hal K3.

b) Pekerja harus diinformasikan tentang pengaturan

partisipasi mereka, termasuk siapa perwakilan mereka

dalam hal K3.

d) Konsultasi dengan kontraktor ketika ada perubahan

yang mempengaruhi K3 mereka.

Organisasi harus memastikan bahwa, jika sesuai, pihak terkait

yang relevan dikonsultasikan terkait dengan hal-hal K3.

4.4.4 Dok4.4.4 Dok4.4.4 Dok4.4.4 Dokumentasiumentasiumentasiumentasi

Dokumentasi sistem manajemen K3 harus mencakup :

a) Kebijakan dan tujuan K3;

b) Deskripsi dari ruang lingkup sistem manajemen K3;

c) Deskripsi dari elemen-elemen utama dari sistem

manajemen K3 dan interaksinya, dan referensi ke

dokumen terkait;

d) Dokumen, termasuk catatan-catatan, yang diperlukan

oleh standart OHSAS ini; dan

e) Dokumen, termasuk catatan-catatan, yang ditetapkan

oleh organisasi yang penting untuk memastikan

perencanaan, operasi dan kendali yang efektif dari proses-

proses yang terkait terhadap manajemen dari resiko K3-

nya.

CATATAN penting sekali untuk dipertimbangkan bahwa

dokumentasi yang ada dibangun adalah proporsional

terhadap tingkatan kerumitan, bahaya dan resiko yang terkait

dan tetap dijaga seminimal mungkin demi keefektifan dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 60

efisiensi.

4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen

Dokumen yang dibutuhkan oleh sistem manajemen K3 dan

oleh standart OHSAS harus dikendalikan. Catatan adalah jenis

khusus dari dokumen dan harus dikendalikan sesuai dengan

persyaratan dalam 4.5.4.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih prosedur untuk :

a) untuk menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum

terbit;

b) untuk menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu,

dan persetujuan ulang dokumen;

c) untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi

terkini dari dokumen teridentifikasi;

d) untuk memastikan bahwa versi yang relevan dari

dokumen yang dapat diterapkan tersedia di tempat

pengguna;

e) untuk memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca

dan segera dapat teridentifikasi;

f) untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar

organisasi diidentifikasikan dan distribusinya dikendalikan,

dan;

untuk mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen

kadaluwarsa, dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai

pada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun.

4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Operasionalasionalasionalasional

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 61

Organisasi harus menetapkan operasi-operasi dan aktifitas-

aktifitas yang terkait dengan bahaya yang teridentifikasi

dimana implementasi dari kendalinya adalah penting untuk

mengelola resiko K3. Hal ini harus mencakup manajemen

perubahan (lihat 4.3.4.3.4.3.4.3.1111):

Untuk operasi dan aktifitas tersebut, organisasi harus

menerapkan dan memelihara :

a) Kendali operasional, yang sesuai dengan organisasi dan

aktifitasnya; organsasi harus mengintegrasikan kendali

operasional tersebut kedalam keseluruhan sistem

manajemen K3;

b) Kendali terkait dengan barang, peralatan dan pelayanan

yang dibeli;

c) Kendali terkait dengan kontraktor dan pengunjung

lainnya ke dalam area kerja;

d)d)d)d) Prosedur terdokumentasi untuk menangani situasi dimana

ketidakhadirannya dapat mengakibatkan penyimpangan

dari kebijakan K3 dan tujuan;

e)e)e)e) Kriteria operasi yang ditetapkan dimana

ketidakhadirannya dapat mengakibatkan penyimpangan

dari kebijakan K3 dan tujuan.

4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih prosedur :

a) Untuk mengidentifikasi potensi situasi keadaan darurat;

b) Untuk menanggapi situasi darurat tersebut.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 62

Organisasi harus merespon situasi darurat aktual dan pencegah

atau meredakan konsekuensi K3 merugikan yang terkait.

Dalam perencanaan penanggapan terhadap kondisi darurat,

organisasi harus mempertimbangkan kebutuhan terhadap

situasi darurat, jika berlaku, dengan melibatkan pihak terkait

yang relevan seperlunya.

Organisasi harus secara berkala meninjau dan, jika perlu,

merevisi prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat,

khususnya, setelah pengujian secara periodik dan setelah

kemunculan situasi darurat (lihat 4.5.34.5.34.5.34.5.3).

4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan

4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

satu atau lebih prosedur untuk memantau dan mengukur

kinerja K3 secara berkala. Prosedur tersebut harus

menyediakan informasi untuk :

a) Ukuran baik kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan

kebutuhan organisasi;

b) Pemantauan jangkauan sejauh mana pencapaian tujuan

K3 organisasi;

c) Pemantauan keefektifan dari kendali (untuk kesehatan

dan juga keselamatan);

d) Ukuran proaktif terhadap kinerja yang memantau

kesesuaian dengan program K3, kendali dan kriteria

operasional;

e) Ukuran reaktif terhadap kinerja yang memantau

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 63

gangguan kesehatan, insiden (termasuk kecelakaan dan

hampir luka/near-misses, dll) dan bukti historikal yang

lainnya terhadap kekurangan kinerja K3;

f) Pencatatan data dan hasil pemantauan dan pengukuran

secara cukup untuk memfasilitasi analisa tindakan

perbaikan dan pencegahan.

Jika peralatan diperlukan untuk memantau atau mengukur

kinerja, organisasi harus menetapkan dan memelihara

prosedur untuk kalibrasi dan pemeliharaan alat tersebut

seperlunya. Catatan kalibrasi dan aktifitas pemeliharaan dan

hasilnya harus dipelihara.

4.5.2 Evalu4.5.2 Evalu4.5.2 Evalu4.5.2 Evaluasi Kepatuhanasi Kepatuhanasi Kepatuhanasi Kepatuhan

4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 Sesuai dengan komitmennya untuk kepatuhan (lihat

4.2.c4.2.c4.2.c4.2.c), organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara satu atau lebih prosedur untuk secara berkala

mengevaluasi kepatuhannya dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (lihat 4.3.24.3.24.3.24.3.2).

Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi

berkala.

CATATAN Frekuensi untuk evaluasi secara berkala dapat

bervariasi untuk peraturan perundangundangan yang berbeda-

beda.

4.5.2.2 4.5.2.2 4.5.2.2 4.5.2.2 Organisasi harus mengevaluasi kepatuhan dengan

persyaratan lainnya yang diacu oleh organisasi (lihat 4.3.24.3.24.3.24.3.2).

Organisasi boleh mengkombinasikan evaluasi ini dengan

evaluasi kepatuhan dengan peraturan perundang-undangan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 64

dengan mengacu pada 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 atau menetapkannya kedalam

prosedur terpisah.

CATATAN Frekuensi untuk evaluasi secara berkala dapat

bervariasi untuk persyaratan yang lainnya yang berbeda-beda.

4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan

perbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahan

4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara satu atau lebih prosedur untuk mencatat,

menginvestigasi dan menganalisa insiden dalam rangka

untuk :

a) Menetapkan kekurangan K3 dan faktor-faktor lain

yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap

kemunculan insiden;

b) Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan perbaikan;

c) Mengidentifikasi peluang untuk tindakan

pencegahan;

d) Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan

berkelanjutan;

e) Mengkomunikasikan hasil dari investigasi tersebut.

Investigasi harus dilakukan dalam rentang waktu yang

tepat.

Kebutuhan tindakan perbaikan apapun atau peluang

untuk tindakan pencegahan harus dilakukan dengan

mengkaitkan bagian dari 4.5.3.2.4.5.3.2.4.5.3.2.4.5.3.2.

Hasil dari investigasi insiden harus didokumentasikan dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 65

dipelihara.

4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan

pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara satu atau lebih prosedur untuk menangani

ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk

pengambilan tindakan perbaikan dan pencegahan.

Prosedur harus menjelaskan persyaratan untuk :

a) Pengidentifikasian dan koreksi terhadap

ketidaksesuaian dan pengambilan tindakan untuk

meredakan konsekuensi K3-nya;

b) Penyelidikan ketidaksesuaian, penetapan

penyebabnya dan pengambilan tindakan untuk

mencegah keterulangannya;

c) Pengevaluasian kebutuhan akan tindakan untuk

mencegah ketidaksesuaian dan implementasi

tindakan yang sesuai yang dirancang untuk

menghindari keterulangan; dan

d) Pengkajian keefektifan dari tindakan perbaikan dan

pencegahan yang diambil.

Ketika tindakan perbaikan dan pencegahan

mengidentifikasi bahaya baru atau bahaya yang berubah

atau kebutuhan akan kendali yang baru atau kendali

mengalami perubahan, prosedur harus meminta bahwa

tindakan yang diusulkan akan diambil melalui suatu

penilaian resiko sebelum implementasinya.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 66

Tindakan perbaikan atau pencegahan apapun yang

diambil untuk menghilangkan penyebab actual dan

potensial dari ketidaksesuaian harus sesuai dengan

besarnya permasalahan dan sebanding dengan resiko K3

yang dihadapi.

Organisasi harus memastikan bahwa perubahan apapun

yang muncul dari tindakan perbaikan dan pencegahan,

dibuat dokumentasi sistem manajemen K3-nya.

4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan

Organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan

seperlunya untuk mendemonstrasikan kesesuaian dengan

persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen K3-nya dan

standart OHSAS ini dan hasil-hasil yang dicapai.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,

pelacakan, lama penyimpanan dan pembuangan dari catatan.

Catatan harus dan tetap bisa terbaca, terdentifikasi dan dapat

dilacak.

4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit

Organisasi harus memastikan bahwa internal audit sistem

manajemen K3 dilaksanakan pada interval terencana untuk

a) Menetapkan apakah sistem manajemen K3 :

1) Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk

manajemen K3 termasuk persyaratan dari standart

internasional ini; dan

2) Telah diimplementasikan dan dipelihara secara layak;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 67

dan

3) Efektif dalam memenuhi kebijakan dan tujuan

organisasi

b) Menyediakan informasi hasil audit ke manajemen.

Program audit harus direncanakan, ditetapkan, dilaksanakan

dan dipelihara oleh organisasi dengan mempertimbangan hasil

penilaian resiko dari aktifitas organisasi dan hasil dari audit

sebelumnya.

Prosedur audit harus ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara

yang menunjukkan :

a) Penanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan

dan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan pemeliharaan

catatan

b) Penetapan audit kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan

metode.

Pemilihan auditor dan pelaksanaan dari audit harus menjamin

keobjektifan dan ketidakberpihakan dari proses audit.

4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen

Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen

perusahaan, pada interval terencana, untuk memastikan

kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan keefektifannya.

Tinjauan harus mencakup peluang-peluang untuk perbaikan

dan kebutuhan untuk perubahan terhadap system manajemen

K3, termasuk kebijakan K3 dan tujuan dan sasaran K3.

Catatan tinjauan manajemen harus disimpan.

Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 68

a) Hasil dari internal audit dan evaluasi kesesuaian terhadap

peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

yang berlaku bagi organisasi;

b) Hasil dari partisipasi dan konsultasi (lihat 4.4.34.4.34.4.34.4.3);

c) Komunikasi dari pihak terkait eksternal, termasuk keluhan;

d) Kinerja K3 dari organisasi;

e) Jangkauan sejauh mana tujuan terpenuhi;

f) Status investigasi insiden, tindakan perbaikan dan

pencegahan;

g) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya;

h) Perubahan-perubahan sekitar, termasuk pengembangan

peraturan perundangan-undangan dan persyaratan

lainnya terkait dengan K3; dan

i) Rekomendasi untuk perbaikan.

Keluaran dari tinjauan manajemen harus konsisten dengan

komitmennya organisasi untuk perbaikan berkelanjutan dan

harus mencakup keputusan apapun dan tindakan yang terkait

untuk perubahan yang memungkinkan terhadap :

a) Kinerja K3;

b) Kebijakan dan Tujuan;

c) Sumberdaya; dan

d) Elemen-elemen lain dari sistem manajemen K3.

Keluaran yang relevan dari tinjauan manajemen harus tersedia

guna partisipasi dan konsultasi (lihat 4.4.34.4.34.4.34.4.3)

D.D.D.D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 ––––

PP 50/2012PP 50/2012PP 50/2012PP 50/2012))))

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 69

LAMPIRAN I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 50 TAHUN 2012

TENTANG

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib

melaksanakan:

A. PENETAPAN KEBIJAKAN K3;

B. PERENCANAAN K3;

C. PELAKSANAAN RENCANA K3;

D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3; DAN

E. PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3.

A.A.A.A. PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN K3;K3;K3;K3;

1) Penyusunan kebijakan K3 dilakukan melalui:

a. tinjauan awal kondisi K3; dan

b. proses konsultasi antara pengurus dan wakil

pekerja/buruh.

2) Penetapan kebijakan K3 harus:

a. disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan;

b. tertulis, tertanggal dan ditanda tangani;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 70

c. secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3;

d. dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh

pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok, dan

pelanggan;

e. terdokumentasi dan terpelihara dengan baik;

f. bersifat dinamik; dan

g. ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin

bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan

perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan

peraturan perundang-undangan.

3) Untuk melaksanakan ketentuan angka 2 huruf c

sampai dengan huruf g, pengusaha dan/atau pengurus

harus:

a. menempatkan organisasi K3 pada posisi yang

dapat menentukan keputusan perusahaan;

b. menyediakan anggaran, tenaga kerja yang

berkualitas dan sarana-sarana lain yang

diperlukan di bidang K3;

c. menetapkan personil yang mempunyai tanggung

jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas

dalam penanganan K3;

d. membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi;

e. melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut

pelaksanaan K3.

4) Ketentuan tersebut pada angka 3 huruf a sampai

dengan huruf e diadakan peninjauan ulang secara

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 71

teratur.

5) Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus

menunjukkan komitmen terhadap K3 sehingga SMK3

berhasil diterapkan dan dikembangkan.

6) Setiap pekerja/buruh dan orang lain yang berada di

tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan

mengendalikan pelaksanaan K3.

B.B.B.B. PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3;

1) Pengusaha menyusun rencana K3 berdasarkan:

a) Hasil penelaahan awal

Hasil penelaahan awal merupakan tinjauan awal

kondisi K3 perusahaan yang telah dilakukan

pada penyusunan kebijakan.

b) Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan

pengendalian risiko

Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan

penilaian risiko harus dipertimbangkan pada saat

merumuskan rencana.

c) Peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya

Peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya harus:

1. ditetapkan, dipelihara, diinventarisasi dan

diidentifikasi oleh perusahaan; dan

2. disosialisasikan kepada seluruh

pekerja/buruh.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 72

d) Sumber daya yang dimiliki

Dalam menyusun perencanaan harus

mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki

meliputi tersedianya sumber daya manusia yang

kompeten, sarana dan prasarana serta dana.

2) Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling

sedikit memuat:

a) Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

ditinjau kembali secara teratur sesuai dengan

perkembangan.

2. Tujuan dan sasaran K3 paling sedikit

memenuhi kualifikasi:

b) dapat diukur;

c) satuan/indikator pengukuran; dan

d) sasaran pencapaian.

1. Dalam menetapkan tujuan dan sasaran K3,

pengusaha harus berkonsultasi dengan:

2. wakil pekerja/buruh;

3. ahli K3;

4. P2K3; dan

5. pihak-pihak lain yang terkait.

e) Skala Prioritas

Skala prioritas merupakan urutan pekerjaan

berdasarkan tingkat risiko, dimana pekerjaan

yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 73

diprioritaskan dalam perencanaan.

f) Upaya Pengendalian Bahaya

Upaya pengendalian bahaya, dilakukan

berdasarkan hasil penilaian risiko melalui

pengendalian teknis, administratif, dan

penggunaan alat pelindung diri.

g) Penetapan Sumber Daya

Penetapan sumber daya dilaksanakan untuk

menjamin tersedianya sumber daya manusia

yang kompeten, sarana dan prasarana serta dana

yang memadai agar pelaksanaan K3 dapat

berjalan.

h) Jangka Waktu Pelaksanaan

Dalam perencanaan setiap kegiatan harus

mencakup jangka waktu pelaksanaan.

i) Indikator Pencapaian

Dalam menetapkan indikator pencapaian harus

ditentukan dengan parameter yang dapat diukur

sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus

merupakan informasi mengenai keberhasilan

pencapaian tujuan penerapan SMK3.

j) Sistem Pertanggung Jawaban

Sistem pertanggung jawaban harus ditetapkan

dalam pencapaian tujuan dan sasaran sesuai

dengan fungsi dan tingkat manajemen

perusahaan yang bersangkutan untuk menjamin

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 74

perencanaan tersebut dapat dilaksanakan.

Peningkatan K3 akan efektif apabila semua pihak

dalam perusahaan didorong untuk berperan

serta dalam penerapan dan pengembangan

SMK3, dan memiliki budaya perusahaan yang

mendukung dan memberikan kontribusi bagi

SMK3.

Berdasarkan hal tersebut pengusaha harus:

1) menentukan, menunjuk, mendokumen-tasikan

dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan

tanggung gugat di bidang K3 dan wewenang

untuk bertindak dan menjelaskan hubungan

pelaporan untuk semua tingkatan manajemen,

pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan

pengunjung;

2) mempunyai prosedur untuk memantau dan

mengkomunikasikan setiap perubahan

tanggung jawab dan tanggung gugat yang

berpengaruh terhadap sistem dan program K3;

dan

3) memberikan reaksi secara cepat dan tepat

terhadap kondisi yang menyimpang atau

kejadian-kejadian lainnya.

C.C.C.C. PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA K3; K3; K3; K3;

Pelaksanaan rencana K3 harus dilaksanakan oleh

pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 75

kerja dengan:

1. Penyediaan Sumber Daya Manusia

a. Prosedur Pengadaan Sumber Daya Manusia

Dalam penyediaan sumber daya manusia,

perusahaan harus membuat prosedur pengadaan

secara efektif, meliputi:

1) Pengadaan sumber daya manusia sesuai

kebutuhan dan memiliki kompetensi kerja

serta kewenangan dibidang K3 yang

dibuktikan melalui:

a. sertifikat K3 yang diterbitkan oleh

instansi yang berwenang; dan

b. surat izin kerja/operasi dan/atau surat

penunjukan dari instansi yang

berwenang.

2) Pengidentifikasian kompetensi kerja yang

diperlukan pada setiap tingkatan

manajemen perusahaan dan

menyelenggarakan setiap pelatihan yang

dibutuhkan;

3) Pembuatan ketentuan untuk

mengkomunikasikan informasi K3 secara

efektif;

4) Pembuatan peraturan untuk memperoleh

pendapat dan saran para ahli;

5) dan Pembuatan peraturan untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 76

pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan

pekerja/buruh secara aktif.

b. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,

pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan

konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan

melibatkan pekerja/buruh maupun pihak lain

yang terkait di dalam penerapan,

pengembangan dan pemeliharaan SMK3,

sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan

merasakan hasilnya.

Dalam melakukan konsultasi, motivasi dan

kesadaran SMK3, pengusaha dan/atau pengurus

harus memberi pemahaman kepada tenaga kerja

atau pekerja/buruh tentang bahaya fisik, kimia,

ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang

mungkin dapat menciderai dan melukai pada

saat bekerja, serta pemahaman sumber bahaya

tersebut. Pemahaman tersebut bertujuan untuk

mengenali dan mencegah tindakan yang

mengarah terjadinya insiden.

c. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat

dalam pelaksanaan K3, harus dilakukan oleh

perusahaan dengan cara:

1) menunjuk, mendokumentasikan dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 77

mengkomunikasikan tanggung jawab dan

tanggung gugat di bidang K3;

2) menunjuk sumber daya manusia yang

berwenang untuk bertindak dan

menjelaskan kepada semua tingkatan

manajemen, pekerja/buruh, kontraktor,

subkontraktor, dan pengunjung meliputi:

a. pimpinan yang ditunjuk untuk

bertanggung jawab harus memastikan

bahwa SMK3 telah diterapkan dan

hasilnya sesuai dengan yang diharapkan

oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan

dalam perusahaan;

b. pengurus harus mengenali kemampuan

tenaga kerja sebagai sumber daya yang

berharga dan dapat ditunjuk untuk

menerima pendelegasian wewenang

dan tanggung jawab dalam

menerapkan dan mengembangkan

SMK3;

3) mempunyai prosedur untuk memantau dan

mengkomunikasikan setiap perubahan

tanggung jawab dan tanggung gugat yang

berpengaruh terhadap sistem dan program

K3;

4) memberikan reaksi secara cepat dan tepat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 78

terhadap kondisi yang menyimpang atau

kejadian-kejadian lainnya

d. Pelatihan dan Kompetensi Kerja

Pelatihan dan kompetensi Kerja, dilakukan

dengan melakukan pengidentifikasian dan

pendokumentasian standar kompetensi kerja K3.

Standar kompetensi kerja K3 dapat diidentifikasi

dan dikembangkan sesuai kebutuhan dengan:

1) menggunakan standar kompetensi kerja

yang ada;

2) memeriksa uraian tugas dan jabatan;

3) menganalisis tugas kerja;

4) menganalisis hasil inspeksi dan audit; dan

5) meninjau ulang laporan insiden.

Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan

sebagai dasar penentuan program pelatihan yang

harus dilakukan, dan menjadi dasar

pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan

penilaian kinerja.

2. Menyediakan Praasarana Dan Sarana yang

Memadai

Prasarana dan sarana yang disediakan meliputi:

a) Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di

bidang K3

Perusahaan wajib membentuk Panitia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 79

selanjutnya disingkat P2K3 yang bertanggung

jawab di bidang K3.

P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja

yang merupakan wadah kerjasama antara

pengusaha dan tenaga kerja atau pekerja/buruh

untuk mengembangkan kerjasama saling

pengertian dan partisipasi efektif dalam

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha

dan tenaga kerja atau pekerja/buruh yang

susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan

Anggota.

P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan

pertimbangan baik diminta maupun tidak

kepada pengusaha atau pengurus mengenai

masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

b) Anggaran

Perusahaan harus mengalokasikan anggaran

untuk pelaksanaan K3 secara menyeluruh antara

lain untuk:

1) keberlangsungan organisasi K3;

2) pelatihan SDM dalam mewujudkan

kompetensi kerja; dan

3) pengadaan prasarana dan sarana K3

termasuk alat evakuasi, peralatan

pengendalian, peralatan pelindung diri.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 80

c) Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan

serta pendokumentasian

1) Prosedur operasi/kerja harus disediakan

pada setiap jenis pekerjaan dan dibuat

melalui analisa pekerjaan berwawasan K3

(Job Safety Analysis) oleh personil yang

kompeten.

2) Prosedur informasi K3 harus menjamin

pemenuhan kebutuhan untuk:

a) mengkomunikasikan hasil dari sistem

manajemen, temuan audit dan tinjauan

ulang manajemen dikomunikasikan

pada semua pihak dalam perusahaan

yang bertanggung jawab dan memiliki

andil dalam kinerja perusahaan;

b) melakukan identifikasi dan menerima

informasi K3 dari luar perusahaan; dan

c) menjamin bahwa informasi K3 yang

terkait dikomunikasikan kepada orang-

orang di luar perusahaan yang

membutuhkan.

Informasi yang perlu dikomunikasikan meliputi:

a) Persyaratan eksternal/peraturan perundang-

undangan dan internal/indicator kinerja K3

b) Izin kerja;

c) hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 81

risiko serta sumber bahaya yang meliputi

keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat

kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan,

lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan

proses produksi;

d) kegiatan pelatihan K3;

e) kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;

f) pemantauan data;

g) hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan

tindak lanjut;

h) identifikasi produk termasuk komposisinya;

i) informasi mengenai pemasok dan kontraktor;

dan

j) audit dan peninjauan ulang SMK3.

3) Prosedur pelaporan informasi yang terkait harus

ditetapkan untuk menjamin bahwa pelaporan

yang tepat waktu dan memantau pelaksanaan

SMK3 sehingga kinerjanya dapat ditingkatkan.

Prosedur pelaporan terdiri atas:

a) Prosedur pelaporan internal yang harus

ditetapkan untuk menangani:

(1) pelaporan terjadinya insiden;

(2) pelaporan ketidaksesuaian;

(3) pelaporan kinerja keselamatan dan

kesehatan kerja; dan

(4) pelaporan identifikasi sumber

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 82

bahaya.

b) Prosedur pelaporan eksternal yang

harus ditetapkan untuk menangani:

(1) pelaporan yang dipersyarat-kan

peraturan perundang-undangan;

dan

(2) pelaporan kepada pemegang

saham atau pihak lain yang terkait.

Laporan harus disampaikan kepada pihak

manajemen dan/atau pemerintah.

4) Pendokumentasian kegiatan K3 digunakan

untuk:

a) menyatukan secara sistematik kebijakan,

tujuan dan sasaran K3;

b) menguraikan sarana pencapaian tujuan dan

sasaran K3;

c) mendokumentasikan peranan, tanggung

jawab dan prosedur;

d) memberikan arahan mengenai dokumen

yang terkait dan menguraikan unsur-unsur

lain dari sistem manajemen perusahaan; dan

e) menunjuk bahwa unsur-unsur SMK3 yang

sesuai untuk perusahaan telah diterapkan.

Dalam pendokumentasian kegiatan K3,

perusahaan harus menjamin bahwa:

a. dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 83

uraian tugas dan tanggung jawab di

perusahaan;

b. dokumen ditinjau ulang secara berkala dan

jika diperlukan dapat direvisi;

c. dokumen sebelum diterbitkan harus lebih

dahulu disetujui oleh personil yang

berwenang;

d. dokumen versi terbaru harus tersedia di

tempat kerja yang dianggap perlu;

e. semua dokumen yang telah usang harus

segera disingkirkan; dan

f. dokumen mudah ditemukan, bermanfaat

dan mudah dipahami.

g. Instruksi kerja

Instruksi kerja merupakan perintah tertulis

atau tidak tertulis untuk melaksanakan

pekerjaan dengan tujuan untuk memastikan

bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai

persyaratan K3 yang telah ditetapkan.

Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3 paling sedikit

meliputi:

1. Tindakan Pengendalian

Tindakan pengendalian harus diselenggarakan oleh

setiap perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan,

produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan

risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 84

Tindakan pengendalian dilakukan dengan

mendokumentasikan dan melaksanakan kebijakan:

a) standar bagi tempat kerja;

b) perancangan pabrik dan bahan; dan

c) prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur dan

mengendalikan kegiatan produk barang dan jasa.

Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat

kerja dilakukan melalui:

a) Identifikasi potensi bahaya dengan

mempertimbangkan:

1. kondisi dan kejadian yang dapat

menimbulkan potensi bahaya; dan

2. jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja

yang mungkin dapat terjadi.

b) Penilaian risiko untuk menetapkan besar kecilnya

suatu risiko yang telah diidentifikasi sehingga

digunakan untuk menentukan prioritas

pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan

atau penyakit akibat kerja.

c) Tindakan pengendalian dilakukan melalui:

1. pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi

eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi,

higienitas dan sanitasi;

2. pendidikan dan pelatihan;

3. insentif, penghargaan dan motivasi diri;

4. evaluasi melalui internal audit, penyelidikan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 85

insiden dan etiologi; dan

5. penegakan hukum.

2. Perancangan dan Rekayasa

Tahap perancangan dan rekayasa meliputi :

a) pengembangan;

b) verifikasi;

c) tinjauan ulang;

d) validasi; dan

e) penyesuaian.

Dalam pelaksanaan perancangan dan rekayasa harus

memperhatikan unsur-unsur:

a) identifikasi potensi bahaya;

b) prosedur penilaian dan pengendalian risiko

kecelakaan dan penyakit akibat kerja; dan

c) personil yang memiliki kompetensi kerja harus

ditentukan dan diberi wewenang dan tanggung

jawab yang jelas untuk melakukan verifikasi

persyaratan SMK3.

3. Prosedur dan Instruksi Kerja

Prosedur dan instruksi kerja harus dilaksanakan dan

ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi

perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang

digunakan oleh personal dengan melibatkan para

pelaksana yang memiliki kompetensi kerja dalam

menggunakan prosedur.

4. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 86

Perusahaan yang akan menyerahkan sebagian

pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain harus

menjamin bahwa perusahaan lain tersebut memenuhi

persyaratan K3. Verifikasi terhadap persyaratan K3

tersebut dilakukan oleh personal yang kompeten dan

berwenang serta mempunyai tanggung jawab yang

jelas.

5. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa

Sistem pembelian/pengadaan barang dan jasa harus:

a) terintegrasi dalam strategi penanganan

pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat

kerja;

b) menjamin agar produk barang dan jasa serta

mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan

K3; dan

c) pada saat barang dan jasa diterima di tempat

kerja, perusahaan harus menjelaskan kepada

semua pihak yang akan menggunakan barang

dan jasa tersebut mengenai identifikasi, penilaian

dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit

akibat kerja.

6. Produk Akhir

Produk akhir berupa barang atau jasa harus dapat

dijamin keselamatannya dalam pengemasan,

penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan serta

pemusnahannya.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 87

7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan

Bencana Industri

Perusahaan harus memiliki prosedur sebagai upaya

menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan

bencana industri, yang meliputi:

a) penyediaan personil dan fasilitas P3K dengan

jumlah yang cukup dan sesuai sampai

mendapatkan pertolongan medik; dan

b) proses perawatan lanjutan.

Prosedur menghadapi keadaan darurat harus

diuji secara berkala oleh personil yang memiliki

kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang

mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan

dengan instansi terkait yang berwenang untuk

mengetahui kehandalan pada saat kejadian yang

sebenarnya.

8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

Dalam melaksanakan rencana dan pemulihan

keadaan darurat setiap perusahaan harus memiliki

prosedur rencana pemulihan keadaan darurat secara

cepat untuk mengembalikan pada kondisi yang

normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang

mengalami trauma.

D.D.D.D. PEMANTAUPEMANTAUPEMANTAUPEMANTAUAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINERJA K3RJA K3RJA K3RJA K3

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaksanakan di

perusahaan meliputi:

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 88

1. Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran

Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran harus

ditetapkan dan dipelihara prosedurnya sesuai dengan

tujuan dan sasaran K3 serta frekuensinya disesuaikan

dengan obyek mengacu pada peraturan dan standar

yang berlaku.

Prosedur pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran

secara umum meliputi:

A) personil yang terlibat harus mempunyai

pengalaman dan keahlian yang cukup;

B) catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran

yang sedang berlangsung harus dipelihara dan

tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan

kontraktor kerja yang terkait;

C) peralatan dan metode pengujian yang memadai

harus digunakan untuk menjamin telah

dipenuhinya standar K3;

D) tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada

saat ditemukan ketidaksesuaian terhadap

persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian

dan pengukuran;

E) penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan

untuk menemukan penyebab permasalahan dari

suatu insiden; dan

F) hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

2. Audit Internal SMK3

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 89

Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala

untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3.

Audit SMK3 dilaksanakan secara sistematik dan

independen oleh personil yang memiliki kompetensi

kerja dengan menggunakan metodologi yang telah

ditetapkan.

Pelaksanaan audit internal dapat menggunakan

kriteria audit eksternal sebagaimana tercantum pada

Lampiran II peraturan ini, dan pelaporannya dapat

menggunakan format laporan yang tercantum pada

Lampiran III peraturan ini.

Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan

tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti

sumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja.

Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam

proses tinjauan ulang manajemen.Hasil temuan dari

pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta

audit SMK3 harus didokumentasikan dan digunakan

untuk tindakan perbaikan dan pencegahan.

Pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3

dijamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif

oleh pihak manajemen.

E.E.E.E. PENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.

Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang

berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,

pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 90

kerja harus:

1. melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3

secara berkala; dan

2. tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi

K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan

jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja

perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi:

1. evaluasi terhadap kebijakan K3;

2. tujuan, sasaran dan kinerja K3;

3. hasil temuan audit SMK3; dan

4. evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan

untuk pengembangan SMK3.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan

pertimbangan:

1. perubahan peraturan perundang-undangan;

2. tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;

3. perubahan produk dan kegiatan perusahaan;

4. perubahan struktur organisasi perusahaan;

5. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

termasuk epidemologi;

6. hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;

7. adanya pelaporan; dan/atau

8. adanya saran dari pekerja/buruh.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 91

4.4.4.4. DAFDAFDAFDAFTAR PERIKSA TAR PERIKSA TAR PERIKSA TAR PERIKSA

A.A.A.A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)

KlausulKlausulKlausulKlausul Persyaratan Persyaratan Persyaratan Persyaratan ---- PersyaratanPersyaratanPersyaratanPersyaratan 4.04.04.04.0 Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen MutuSistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu 4.14.14.14.1 Persyaratan umumPersyaratan umumPersyaratan umumPersyaratan umum

Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan

oleh SMM serta aplikasinya diseluruh bagian organisasi (lihat 1.2);

(b) Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;

(c) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendalian proses-proses ini berjalan secara efektif;

(d) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses-proses ini;

(e) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses-proses ini, dan;

(f) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berkesinambungan dari proses-proses ini;

4.2.4.2.4.2.4.2. Persyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasi

4.2.14.2.14.2.14.2.1 UmumUmumUmumUmum Apakah organisasi telah menetapkan dokumentasi SMM ISO 9001:2008 yang dibutuhkan. Dokumentasi SMM harus mencakup :

(a) Persyaratan terdokumentasi mengenai kebijakan mutu dan sasaran mutu;

(b) Pedoman mutu; (c) Prosedur terdokumentasi yang diperlukan

oleh standar internasional ini; (d) Dokumen-dokumen, termasuk catatan, yang

ditentukan oleh organsisai yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses yang efektif.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 92

4.2.24.2.24.2.24.2.2 Pedoman mutuPedoman mutuPedoman mutuPedoman mutu Apakah organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang mencakup:

a) Ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk alasan setiap pengecualian persyaratan (lihat 1.2);

b) Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu atau referensinya, dan;

c) Suatu penjelasan interaksi dari proses-proses dari sistem manajemen mutu;

4.2.3.4.2.3.4.2.3.4.2.3. Pengendalian dokumenPengendalian dokumenPengendalian dokumenPengendalian dokumen Apakah ada prosedur tertulis yang ditetapkan untuk mengendalikan dokumen dan rekaman yang diperlukan oleh SMM. Apakah prosedur tertulis itu telah mencakup pengendalian untuk:

a) mengesahkan dokumen yang telah sesuai sebelum diterbitkan;

b) meninjau dan memperbaharui seperlunya dan mengesahkan ulang dokumen;

c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi dokumen teridentifikasi;

d) memastikan bahwa versi yang sesuai dari dokumen yang berlaku tersedia pada saat digunakan;

e) memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca dan dapat diidentifikasi;

f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditentukan organisasi dan diperlukan untuk perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan, dan

g) mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa yang tidak semestinya, dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai jika dokumen tetap disimpan untuk tujuan tertentu;

4.2.4.4.2.4.4.2.4.4.2.4. Pengendalian rPengendalian rPengendalian rPengendalian rekamanekamanekamanekaman � Apakah prosedur tertulis telah ditetapkan untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 93

identifikasi, penyimpanan, perlindungan, penarikan kembali, waktu penyimpanan dan disposisi rekaman.

� Apakah organisasi telah mengidentifikasi rekaman2 mutu yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap efektifitas penerapan SMM, yang meliputi : o hasil-hasil peninjauan manajmen (5.6.1). o hasil-hasil dari pendidikan dan pelatihan,

keterampilan dan pengalaman, kompetensi personal (6.2.2).

o bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan (7.1)

o hasil-hasil dari peninjauan ulang persyaratan-persyaratan yang terkait dengan produk dan tindak lanjut tindakan-tindakan dari hasil peninjauan ulang itu (7.2.2)

o hasil-hasil dari input desain dan pengembangan yang terkait dengan persyaratan produk (7.3.2)

o hasil-hasil peninjauan ulang desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.4)

o hasil-hasil verifikasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.5)

o hasil-hasil validasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.6)

o hasil peninjauan ulang perubahan desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.7)

o hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi itu (7.4.1)

o apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan bahwa validasi dari proses yang menghasilkan output tidak dapat diverifikasi

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 94

oleh subsekuens pemantuan atau pengukuran (7.5.2)

o identifikasi unik dari produk, apabila mampu telusur (traceability) produk itu diperlukan (7.5.3)

o barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak, atau lainnya yang ditemukan menjadi tidak sesuai untuk penggunaan (7.5.4)

o kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran apabila tidak ada standar pengukuran nasional atau internasional (7.6)

o validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu apabila peralatan pengukuran yang ditemukan tidak sesuai dengan persyratan (7.6)

o hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan pengukuran (7.6)

o hasil-hasil audit internal beserta tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan hasil audit internal itu (8.2.2)

o pernyataan dari orang yang berwenang mengeluarkan atau meloloskan produk (8.2.4)

o keadaan dari ketidaksesuaian produk beserta tindakan-tindakan yang diambil, termasuk konsesi atau kelonggaran yang diperoleh (8.3)

o hasil-hasil dari tindakan korektif (8.5.2) o hasil-hasil dari tindakan pencegahan (8.5.3)

5.0.5.0.5.0.5.0. Tanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemen 5.1.5.1.5.1.5.1. Komitmen manajemenKomitmen manajemenKomitmen manajemenKomitmen manajemen

Adakah bukti komitmen dari manajemen puncak untuk mengembangkan dan meningkatkan efektivitas SMM dengan:

a) mengkomunikasikan kepada seluruh organisasi tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan undang-undang serta peraturan;

b) menetapkan kebijakan mutu; c) memastikan bahwa sasaran mutu telah

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 95

ditetapkan; d) melakukan tinjauan manajemen, dan; e) memastikan tersedianya sumber daya;

5.2. 5.2. 5.2. 5.2. Fokus pada pelangganFokus pada pelangganFokus pada pelangganFokus pada pelanggan � Apakah manajemen puncak menerapkan metode

untuk menjamin bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan telah ditetapkan melalui SMM dan dijabarkan kedalam persyaratan2 yang sesuai dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan ?

� Apakah tangungjawab yang terkait dengan produk, termasuk persyaratan2 hukum dan peraturan yang berlaku telah diidentifikasi dan telah ditetapkan ukuran2 untuk memenuhi persyaratan pelangan ?

5.3.5.3.5.3.5.3. Kebijakan mutuKebijakan mutuKebijakan mutuKebijakan mutu Apakah manajemen puncak telah memastikan bahwa kebijakan mutu :

a) Sesuai dengan tujuan organisasi; b) Merupakan komitmen untuk memenuhi

persyaratan dan meningkatkan efektivitas SMM secara berkesinambungan;

c) Memberikan suatu kerangka untuk penetapan dan peninjauan sasaran mutu;

d) Dikomunikasikan dan dimengerti pada semua level dalam organisasi, dan;

e) Ditinjau agar selalu sesuai. f) Dikendalikan (4.2.3)

5.4. 5.4. 5.4. 5.4. PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan 5.4.1.5.4.1.5.4.1.5.4.1. Sasaran mutuSasaran mutuSasaran mutuSasaran mutu

� Apakah sasaran mutu telah ditetapkan pada fungsi2 yang relevan pada semua level organisasi ?

� Apakah sasaran mutu sesuai dengan kebijakan mutu, termasuk komitmen untuk melakukan perbaikan yang berkesimanbungan ?

� Apakah sasaran mutu yang ditetapkan telah sesuai dengan persyaratan produk ?

5.4.2.5.4.2.5.4.2.5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutu

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 96

� Apakah perencanaan SMM telah dilakukan sesuai dengan persyaratan klausul 4.1, termasuk sasaran mutu ?

� Apakah perencanaan SMM telah mencakup a. Proses2 dari SMM dan persyaratan dalam

realisasi produk. b. Penilaian sumberdaya yang diperlukan c. Perbaikan SMM yang berkesimanbungan

� Apakah keutuhan SMM tetap terpelihara jika dilakukan perubahan2 dari SMM yang direncanakan dan diterapkan ?

5.5. 5.5. 5.5. 5.5. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1.5.5.1.5.5.1.5.5.1. Tangung jawab dan weweTangung jawab dan weweTangung jawab dan weweTangung jawab dan wewenangnangnangnang

� Apakah organisasi telah mengidentifikasi fungsi2 dan hubungan keterkaitannya guna memudahkan efektivitas manajemen mutu ?

� Apakah organisasi tekah mendefinisikan komposisi dari manajemen puncak ?

� Apakah struktur organisasi telah dibuat untuk mengidentifikasi berbagai hubungan dan keterkaitan fungsional ?

� Apakah tanggungjawab dan wewenang telah didefinisikan dan dikomunikasikan kepada mereka yang terlibat dalam operasional SMM ?

5.5.2.5.5.2.5.5.2.5.5.2. Wakil manajemenWakil manajemenWakil manajemenWakil manajemen Apakah manajemen puncak telah menunjuk seorang anggota manajemen, yang terlepas dari tanggung jawab lainnya, harus memiliki tanggung jawab dan wewenang, untuk : (a) Mamastikan bahwa proses-proses yang dibutuhkan

dalam sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara;

(b) Malapor kepada manajemen puncak atas kinerja dari sistem manajemen mutu serta setiap kebutuhan untuk peningkatan; dan

(c) Menjamin untuk memajukan kesadaran akan persyaratan pelanggan kepada seluruh organisasi;

5.5.3.5.5.3.5.5.3.5.5.3. Komunikasi internalKomunikasi internalKomunikasi internalKomunikasi internal � Apakah manajemen puncak menjamin bahwa

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 97

proses2 komunikasi yang tepat telah ditetapkan dalam organisasi ?

� Apakah komunikasi tersebut berkaitan dengan proses2 SMM beserta efektivitasnya.

5.6.5.6.5.6.5.6. Tinjauan manajemenTinjauan manajemenTinjauan manajemenTinjauan manajemen 5.6.1.5.6.1.5.6.1.5.6.1. UmumUmumUmumUmum

� Apakah manajemen puncak meninjau ulang SMM untuk memastikan kesinambungan kesesuaian, kecukupan dan efektivitasnya ?

� Apakah periode peninjauan telah direncanakan dan ditetapkan ?

5.6.2.5.6.2.5.6.2.5.6.2. Masukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemen Apakah masukan untuk tinjauan manajemen telah memasukkan informasi tentang :

a) Hasil audit; b) Umpan balik pelanggan; c) Kinerja proses dan kesesuaian produk; d) Status tindakan pencegahan dan perbaikan; e) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen

sebelumnya; f) Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem

manajemen mutu, dan; g) Rekomendasi untuk peningkatan

5.6.3.5.6.3.5.6.3.5.6.3. Keluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemen Apakah keluaran dari tinjauan manajemen telah memasukkan setiap keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan : (a) Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu

dan prosesnya; (b) Peningkatan produk yang berhubungan dengan

persyaratan pelanggan; (c) Kebutuhan sumber daya.

6.6.6.6. Pengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber daya 6.1.6.1.6.1.6.1. Penyediaan sumber dayaPenyediaan sumber dayaPenyediaan sumber dayaPenyediaan sumber daya

Apakah organisasi telah menentukan dan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan : (a) untuk menerapkan dan memelihara sistem

manajemen mutu dan meningkatkan efektivitasnya secara berkesimambungan dan ;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 98

(b) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan;

6.2.6.2.6.2.6.2. Sumber daya manusia 6.2.1.6.2.1.6.2.1.6.2.1. Umum

Apakah personel yang bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk telah memiliki kompetensi berdasarkan :

o kesesuaian pendidikan dan pelatihan o keahlian dan ketrampilan o pengalaman.

6.2.2.6.2.2.6.2.2.6.2.2. Kompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulian Apakah organisasi telah : a) Menentukan kompetensi personel yang

dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk;

b) Menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lain untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan;

c) Memastikan bahwa kompetensi yang diperlukan telah tercapai;

d) Memastikan bahwa personel sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana mereka berperan dalam pencapaian sasaran mutu; dan

e) Memelihara rekaman pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai (lihat 4.2.4).

6.3.6.3.6.3.6.3. PrasaranaPrasaranaPrasaranaPrasarana Apakah organisasi telah menentukan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk, yang mencakup:

a) Gedung, ruang kerja dan fasilitas terkait; b) Peralatan proses (baik perangkat keras dan

perangkat lunak), dan; c) Pelayanan pendukung (seperti transportasi,

komunikasi atau sistem informasi); 6.4.6.4.6.4.6.4. LingkungaLingkungaLingkungaLingkungan kerjan kerjan kerjan kerja

� Apakah lingkungan kerja yang sesuai untuk proses operasional organisasi telah ditetapkan ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 99

� Apakah organisasi telah menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk ?

7.0.7.0.7.0.7.0. Realisasi proRealisasi proRealisasi proRealisasi produkdukdukduk 7.1.7.1.7.1.7.1. Perencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produk

Dalam perencanaan realisasi produk apakah organisasi telah menetapkan hal-hal berikut :

a) Sasaran mutu dan persyaratan produk; b) Kebutuhan untuk menetapkan proses,

dokumen, dan menyediakan sumber daya yang spesifik untuk produk;

c) Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan kegiatan pengujian yang spesifik untuk produk dan kriteria keberterimaan produk yang diperlukan.

d) Rekaman yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat 4.2.4).

� Apakah perencanaan realisasi produk telah konsisten dengan persyaratan2 lain dari SMM serta telah didokumentasikan ?

� Apakah ada klausul dalam bagian realisasi produk (klausul 7.0) yang tidak dapat diterapkan organisasi dan telah dipertimbangkan untuk dikeluarkan serta telah dinyatakan dalam Manual Mutu (4.2.2.)

7.2.7.2.7.2.7.2. Proses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelangan 7.2.1.7.2.1.7.2.1.7.2.1. Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk

Apakah organisasi telah menetapkan : a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan,

termasuk persyaratan untuk pengiriman dan kegiatan pasca pengiriman,

b) Persyaratan yang tidak dinyatakan secara khusus oleh pelanggan tetapi diperlukan untuk tujuan yang ditentukan atau tujuan penggunaan tertentu, bila diketahui;

c) Persyaratan undang-undang dan peraturan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 100

dan yang berlaku terhadap produk, dan d) Setiap persyaratan tambahan yang diangap

perlu bagi organisasi. 7.2.2.7.2.2.7.2.2.7.2.2. Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk

� Apakah organisasi telah meninjau persyaratan yang berhubungan dengan produk yang dilaksanakan sebelum organisasi berjanji untuk memasok produk kepada pelanggan ?

� Apakah tahap2 peninjauan ulang, (seperti : pengajuan tender, penerimaan kontrak atau order, penerimaan perubahan kontrak atau order) telah ditetapkan ?

� Apakah proses peninjauan ulang telah menjamin hal-hal berikut : a) Persyaratan produk ditentukan dan

disefinisikan dengan tepat; b) Dalam hal pelanggan memberikan

persyaratan yang tidak tertulis maka persyaratan tersebut telah dikonfirmasi ulang sebelum disepakati;

c) Jika persyaratan produk berubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen yang terkait telah diamandemen dan personel yang terkait mengetahui perubahan persyaratan yang dilakukan;

d) Organisasi mempunyai kemampuan dalam memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

e) Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang diperlukan dari tinjauan tersebut harus dipelihara (lihat 4.2.4).

7.2.37.2.37.2.37.2.3 Komunikasi pelanganKomunikasi pelanganKomunikasi pelanganKomunikasi pelangan Apakah organisasi telah menetapkan dan menerapkan rencana yang efektif untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan, yang terkait dengan :

a) informasi produk, b) permintaan, kontrak atau penanganan order,

termasuk perubahan, dan c) umpan balik konsumen, termasuk keluhan

konsumen.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 101

7.3.7.3.7.3.7.3. Desain dan pengembanganDesain dan pengembanganDesain dan pengembanganDesain dan pengembangan 7.3.1.7.3.1.7.3.1.7.3.1. Perencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembangan

� Apakah organisasi telah merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk. Selama desain dan perencanaan pengembangan, apakah organisasi telah menetapkan: a) tahap-tahap proses desain dan

pengembangan, b) aktivitas peninjauan, verifikasi dan validasi

yang sesuai untuk setiap desain dan tahap pengembangan, dan

c) tanggungjawab dan kewenangan untuk desain dan pengembangan.

� Apakah organisasi mengelola keterkaitan antar bagian2 yang terlibat dalam aktivitas desain dan pengembangan untuk menjamin efektivitas komunikasi dan kejelasan tanggungjawab ?

� Apakah output dari aktivitas perencanaan desain dan pengembangan dipantau kemajuannya ?

7.3.2.7.3.2.7.3.2.7.3.2. Masukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembangan � Apakah input yang berkaitan dengan persyaratan2

produk telah ditentukan, didokumentasikan secara tepat ?

� Apakah masukan2 desain dan pengembangan ini telah mencakup :

a) persyaratan kinerja dan fungsional b) persyaratan undang-undang dan peraturan

yang berlaku, c) bila dapat diterapkan, informasi yang

dihasilkan dari desain terdahulu yang serupa, dan

d) persyaratan lain yang penting bagi desain dan pengembangan.

e) Masukan ini harus ditinjau kecukupannya. � Apakah semua ketidaklengkapan, ketidakjelasan

atau persyaratan2 yang saling bertentangan telah diidentifikasi selama peninjauan ulang ?

7.3.3.7.3.3.7.3.3.7.3.3. Keluaran desain dKeluaran desain dKeluaran desain dKeluaran desain dan pengembanganan pengembanganan pengembanganan pengembangan � Apakah keluaran proses desain dan pengembangan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 102

telah tersedia dalam bentuk yang sesuai agar dapat dilakukan verifikasi terhadap masukan desain dan pengembangan ?

� Apakah semua dokumen output desain dan pengembangan sudah mendapatkan persetujuan sebelum diterbitkan.

� Apakan output desain dan pengembangan telah memperhatikan hal2 berikut :

a) Memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan;

b) Memberikan informasi yang sesuai untuk keperluan pembelian, produksi dan penyediaan pelayanan;

c) Mengandung atau menjadi acuan kriteria keberterimaan produk; dan

d) Menjelaskan karakteristik produk yang penting bagi penggunaan yang sesuai dan aman.

7.3.4.7.3.4.7.3.4.7.3.4. Tinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembangan � Apakah organisasi telah menetapkan tahapan

peninjauan desain dan pengembangan yang sistematik dan telah dilaksanakan sesuai pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1)

� Apakah selama peninjauan ulang desain dan pengembangan telah dilakukan :

a) evaluasi kemampuan hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratan;

b) identifikasi setiap masalah dan tindakan yang diperlukan.

� Apakah personel yang terlibat dalam tinjauan ini termasuk wakil dari fungsi2 yang terkait dengan tahapan desain dan pengembangan yang ditinjau ?

� Apakah rekaman hasil tinjauan dan setiap tindakan yang diperlukan harus dipelihara (lihat 4.2.4) ?

7.3.5.7.3.5.7.3.5.7.3.5. Verifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembangan � Apakah verifikasi desain dan pengembangan telah

dilakukan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 103

keluaran desain dan pengembangan dapat memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan.

� Apakah rekaman hasil verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah dipelihara (lihat 4.2.4).

7.3.6.7.3.6.7.3.6.7.3.6. Validasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembangan � Apakah validasi desain dan pengembangan yang

dilakukan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan untuk penerapan tertentu atau sesuai dengan tujuan kegunaannya ?

� Apabila tidak mungkin melakukan validasi secara penuh sebelum penyerahan produk, apakah organisasi melakukan validasi parsial sesuai dengan aturan yang ditetapkan ?

� Apakah rekaman hasil validasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah dipelihara (lihat 4.2.4).

7.3.7.7.3.7.7.3.7.7.3.7. Pengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dan pengembanganan pengembanganan pengembanganan pengembangan � Apakah organisasi memiliki proses untuk

mengendalikan perubahan desain dan pengembangan ?

� Apakah rekaman hasil pengendalian perubahan desain dan pengembangan telah dipelihara ?

� Apakah perubahan desain dan pengembangan telah ditinjau, diverifikasi dan divalidasi, sesuai kebutuhan, dan disetujui sebelum diterapkan ?

� Apakah tinjauan perubahan desain dan pengembangan telah mencakup evaluasi dari dampak perubahan terhadap bagian produk dan produk yang telah dikirim ?

� Apakah rekaman tinjauan hasil perubahan dan tindakan yang diperlukan telah dipelihara ?(lihat 4.2.4).

7.4.7.4.7.4.7.4. PembelianPembelianPembelianPembelian 7.4.1.7.4.1.7.4.1.7.4.1. Proses pembelianProses pembelianProses pembelianProses pembelian

� Apakah organisasi mengendalikan proses pembelian untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sesaui dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 104

� Apakah organisasi telah mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan nya untuk memasok produk yang sesuai dengan persyaratan organisasi ?

� Apakah organisasi telah menetapkan criteria untuk pemilihan, evaluasi dan evaluasi kembali telah ditetapkan ?

� Apakah rekaman hasil evaluasi dan setiap tindakan yang diperlukan yang timbul dari hasil evaluasi telah dipelihara ? (lihat 4.2.4).

7.4.2.7.4.2.7.4.2.7.4.2. Informasi pembelianInformasi pembelianInformasi pembelianInformasi pembelian � Apakah organisasi telah mendefinisikan informasi

penting dalam dokumen pembelian ? � Apakah dokumen pembelian berisi informasi yang

menggambarkan produk yang dibeli, termasuk : a) Persyaratan untuk persetujuan produk,

prosedur, proses, dan peralatan; b) Persyaratan untuk kualifikasi personel, dan; c) Persyaratan sistem manajemen mutu.

� Apakah organisasi telah menetapkan kecukupan persyaratan yang ditetapkan sebelum disampaikan kepada pemasok ?

7.4.3.7.4.3.7.4.3.7.4.3. Verifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeli � Apakah organisasi telah menetapkan dan

menerapkan inspeksi atau kegiatan lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan ?

� Bilamana organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi ditempat pemasok, apakah organisasi telah menyatakan susunan verifikasi yang diinginkan serta metode pelepasan produk dalam informasi pembelian ?

7.5.7.5.7.5.7.5. Produsi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasa 7.5.1.7.5.1.7.5.1.7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasa

Apakah organisasi telah merencanakan dan melaksanakan produksi dan pelayanan pada kondisi yang dikendalikan, seperti :

a) Ketersediaan informasi yang menggambarkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 105

karakteristik produk; b) Ketersediaan instruksi kerja, jika diperlukan; c) Penggunaan peralatan yang sesuai; d) Ketersediaan dan penggunaan peralatan

pemantauan dan pengukuran; e) Penerapan pemantauan dan pengukuran,

dan; f) Penerapan proses-proses pelepasan

pengiriman dan setelah pengiriman. 7.5.2.7.5.2.7.5.2.7.5.2. Validasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasa

� Apakah organisasi telah memvalidasi setiap proses untuk produksi dan penyediaan pelayanan dimana keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi melalui pemantauan dan pengukuran pada tahap berikutnya ?

� Apakah validasi telah menunjukkan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.

� Apakah organisasi telah menetapkan pengaturan untuk proses ini, termasuk :

a) Kriteria tertentu yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan proses;

b) Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel; c) Penggunaan metode dan prosedur tertentu; d) Persyaratan untuk rekaman (lihat 4.2.4); dan e) Validasi ulang.

7.5.3.7.5.3.7.5.3.7.5.3. Identifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusur � Apakah organisasi telah mengidentifikasi produk

dengan cara yang sesuai pada keseluruhan tahapan realisasi produk.

� Apakah organisasi telah mengidentifikasi status produk yang terkait dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran pada keseluruhan tahapan realisasi produk.

� Apakah organisasi mengendalikan dan mencatat identifikasi yang unik dari produk, jika mampu telusur merupakan persyaratan yang ditetapkan, (lihat 4.2.4)

7.5.4.7.5.4.7.5.4.7.5.4. Milik pelangganMilik pelangganMilik pelangganMilik pelanggan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 106

� Apakah organisasi telah peduli dengan hak milik pelanggan selama hal tersebut berada di bawah pengawasan organisasi atau sedang digunakan oleh organisasi ?

� Apakah organisasi telah mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan memelihara milik pelanggan jika tidak digunakan atau digabungkan dengan produk ?

� Apakah organisasi telah melaporkan hal tersebut kepada pelanggan, jika ada milik pelanggan yang hilang, rusak atau ditemukan tidak bisa digunakan ?

� Apakah organisasi telah memelihara rekaman (lihat 4.2.4).

7.5.5.7.5.5.7.5.5.7.5.5. Preservasi produkPreservasi produkPreservasi produkPreservasi produk � Apakah organisasi telah menetapkan metode dan

pengendalian untuk menjaga produk selama proses internal dan penyerahan pada tujuan yang dikehendaki ?

� Apakah metode preservasi ini termasuk identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan ?

� Apakah preservasi ini juga diterapkan pada bagian-bagian pokok dari suatu produk ?

7.6.7.6.7.6.7.6. Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran � Apakah organisasi telah menetapkan pemantauan

dan pengukuran yang dilakukan dan peralatan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang telah ditetapkan ?

� Apakah organisasi telah menetapkan proses untuk menjamin bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran ?

� Apabila diterapkan, apakah peralatan pengukuran dan pemantauan itu :

a) Dikalibrasi dan/ atau diverifikasi atau keduanya, pada jangka waktu tertentu, atau sebelum digunakan, terhadap standar

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 107

pengukuran yang dapat ditelusuri kepada standar pengukuran internasional atau nasional; jika tidak ada standar yang sesuai, dasar penggunaan kalibrasi atau verifikasi harus dicatat (lihat 4.2.4).

b) Disetel atau disetel ulang sesuai kebutuhan; c) Harus diidentifikasi untuk menunjukkan status

kalibrasinya d) Dijaga dari penyetelan yang dapat

mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak benar

e) Dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, pemeliharaan, dan penyimpanan;

� Apakah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengukuran dan pemantauan telah divalidasi sebelum digunakan ?

8.8.8.8. PePePePengukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikan 8.1.8.1.8.1.8.1. UmumUmumUmumUmum

� Apakah organisasi telah merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisis dan proses peningkatan yang diperlukan ?

� Apakah organisasi telah menetapkan proses2 untuk aktivitas pengukuran dan pemantauan untuk : a) menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan

produk, b) memastikan kesesuaian dari sistem manajemen

mutu, dan c) secara berkesinambungan meningkatkan

efektivitas sistem manajemen mutu; d) menentukan metode yang sesuai, termasuk

teknik statistik dan tingkat penggunaannya. 8.2.8.2.8.2.8.2. Pemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuran 8.2.1.8.2.1.8.2.1.8.2.1. Kepuasan pelangganKepuasan pelangganKepuasan pelangganKepuasan pelanggan

� Apakah organisasi telah menetapkan metode untuk memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi atau kepuasan pelanggan ?

� Apakah informasi yang dipantau itu merupakau ukuran kinerja SMM organisasi?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 108

8.2.2.8.2.2.8.2.2.8.2.2. Audit internalAudit internalAudit internalAudit internal � Apakah organisasi telah melaksanakan audit internal

pada interval waktu yang telah direncanakan untuk menetukan apakah sistem manajemen mutu :

a) Sesuai dengan susunan yang telah direncanakan (lihat 7.1), persyaratan standar internasional ini dan persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi, dan

b) Diterapkan secara efektif dan dipelihara; � Apakah organisasi telah menetapkan prosedur

terdokumentasi untuk menentukan tanggungjawab dan persyaratan pelaksanaan audit dan penetapan rekaman dan pelaporan hasilnya ?

� Apakah program audit telah direncanakan, dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses serta area yang diaudit dan hasil audit sebelumnya.

� Apakah kriteri audit, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit telah ditetapkan.

� Apakah pemilihan auditor dan pelaksanaan audit telah menjamin obyektifitas dan independensi proses audit.

� Apakah manajemen yang bertanggungjawab atas area yang diaudit telah melakukan tindakan koreksi yang diperlukan atas semua temuan audit ?

� Apakah kegiatan tindak lanjut telah mencakup verifikasi atas tindakan yang telah diambil dan melaporkan hasil verifikasiya (lihat 8.5.2).

� Apakah rekaman audit dan hasilnya telah dipelihara (lihat 4.2.4)

8.2.3.8.2.3.8.2.3.8.2.3. Pemantauan dan penguPemantauan dan penguPemantauan dan penguPemantauan dan pengukuran proseskuran proseskuran proseskuran proses � Apakah organisasi telah menerapkan metode yang

tepat untuk pemantauan dan pengukuran terhadap proses-proses sistem manajemen mutu. ?

� Apakah metode ini telah sesuai dengan proses-proses dalam mencapai hasil yang direncanakan ?

� Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, apakah telah dilakukan tindakan perbaikan ?

8.2.4.8.2.4.8.2.4.8.2.4. Pemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prduk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 109

� Apakah rganisasi telah memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi ?

� Apakah aktivitas pemantauan dan pengukuran tersebut dilaksanakan pada tahapan yang sesuai dalam proses realisasi produk berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan ? (lihat 7.1).

� Apakah bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan telah dipelihara.

� Apakah rekaman tersebut telah menunjukkan personel yang berwenang untuk melepas produk kepada pelangan ? (lihat 4.2.4).

� Apakah pelepasan produk dan penyampaian pelayanan kepada pelanggan dilakukan setelah pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1) secara lengkap telah memuaskan, kecuali jika telah disetujui oleh yang berwenang, dan oleh pelanggan jika dapat diterapkan.

8.3.8.3.8.3.8.3. Pengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuai � Apakah organisasi telah memastikan bahwa produk

yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman yang tidak diharapkan.

� Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk menentukan pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang yang berkaitan dengan produk yang tidak sesuai.

� Apakah organisasi telah menangani produk yang tidak sesuai dengan salah satu atau beberapa cara sebagi berikut :

a) Mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan;

b) Pengesahan penggunaannya, pelepasan atau penerimaan dengan konsesi oleh pihak yang berwenang, dan oleh pelanggan jika mungkin, dan

c) Mengambil tindakan untuk menghindari tujuan penggunaan awal atau penerapannya.

d) Mengambil tindakan yang sesuai terhadap

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 110

terjadinya pengaruh atau kemungkinan pengaruh dari ketidaksesuaian bila produk yang tidak sesuai ditemukan setelah pengiriman atau sudah mulai digunakan.

� Jika produk tidak sesuai diperbaiki, apakah organisasi telah melakukan verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan.

� Apakah rekaman mengenai sifat ketidaksesuaian dan tindak lanjut yang telah diambil, termasuk konsesi yang diperoleh harus dipelihara (lihat 4.2.4).

8.4.8.4.8.4.8.4. Analisa dataAnalisa dataAnalisa dataAnalisa data � Apakah organisasi telah menentukan,

mengumpulkan dan menganalisa data yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektivitas dari sistem manajemen mutu dan untuk mengevaluasi dimana peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu yang berkesinambungan dapat dilakukan.

� Apakah analisa ini telah mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta dari sumber lainnya yang relevan ?

� Apakah analisa data telah menyediakan informasi yang berkaitan dengan : a) Kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1). b) Kesesuaian terhadap persyaratan produk (lihat

7.2.1) c) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-

proses serta produk termasuk peluang untuk melakukan tindakan pencegahan

d) Para pemasok. 8.5.8.5.8.5.8.5. PerbaikanPerbaikanPerbaikanPerbaikan 8.5.1.8.5.1.8.5.1.8.5.1. Perbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambungan

� Apakah organisasi telah merencanakan dan mengelola proses2 yang diperlukan untuk secara terus-menerus meningkatkan efektivitas SMM-nya ?

� Apakah organisasi menggunakan informasi seperti : kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen untuk melakukan untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 111

meningkatkan efektivitas SMM-nya ? � Apakah ada bukti obyektif yang menunjukkan

keterlibatan manajemen puncak dalam continuous improvement ?

8.5.2.8.5.2.8.5.2.8.5.2. Tindakan korektifTindakan korektifTindakan korektifTindakan korektif � Apakah organisasi telah melakukan tindakan

korektif untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan untuk untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?

� Apakah tindakan korektif yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang dihadapi ?

� Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk: a) Meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan

pelanggan), b) Menentukan penyebab ketidaksesuaian, c) Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk

memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang,

d) Menentukan dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan

e) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4) dan

f) Meninjau tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

� Apakah organisasi telah mendokumentasi kan tindakan korektif yang diambil dan mengevaluasi hasilnya ?

8.5.3.8.5.3.8.5.3.8.5.3. Tindakan pencegahanTindakan pencegahanTindakan pencegahanTindakan pencegahan � Apakah organisasi telah menetapkan tindakan

untuk menghilangkan potensi penyebab ketidaksesuaian sehingga dapat dicegah terulangnya kejadian.

� Apakah tindakan pencegahan yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang potensial.

� Apakah organisasi memiliki prosedur terdokumentasi untuk: a) Menentuan ketidaksesuaian yang potensial

dan penyebabnya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 112

b) Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian.

c) Menentukan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan,

d) Mencatat hasil dari tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan

e) Meninjau tindakan pencegahan yang telah dilakukan.

B.B.B.B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)

KlausulKlausulKlausulKlausul Daftar PertanyaanDaftar PertanyaanDaftar PertanyaanDaftar Pertanyaan

4444 Sistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen Lingkungan

4.14.14.14.1 PersyarataPersyarataPersyarataPersyaratan Umumn Umumn Umumn Umum

� Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan system manajemen lingkungan sesuai dengan persyaratan ISO 14001:2004?

� Apakah organisasi menerapkan dan memelihara sistem manajemen lingkungan serta terus meningkatkan keefektifannya?

� Apakah organisasi menyusun dan memelihara pedoman lingkungan?

� Apakah pedoman lingkungan memuat ruang lingkup sistem manajemen lingkungan lengkap dengan penjelasan tentang persyaratan yang tidak diterapkan?

� Apakah komitmen manajemen dalam mengembangkan system manajemen lingkungan, dengan.....

− memberikan informasi dalam organisasi bahwa pemenuhan peraturan perundang-undangan, pencegahan pencemaran adalah hal penting bagi organisasi?

− menetapkan kebijakan lingkungan?

− memastikan penetapan sasaran lingkungan?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 113

− mengadakan tinjauan manajemen? − menjamin tersedianya sumber daya yang

memadai? 4.24.24.24.2 Kebijakan LingkunganKebijakan LingkunganKebijakan LingkunganKebijakan Lingkungan

� Apakah pimpinan puncak memastikan bahwa kebijakan lingkungan:

− sesuai dengan tujuan organisasi?

− merefleksikan komitmen untuk memenuhi peraturan perundangan, pencegahan pencemaran dan perbaikan berkelanjutan?

− menyediakan kerangka penetapan serta peninjauan sasaran lingkungan?

− disosialisasikan dan dipahami dalam organisasi?

− ditinjau dari tingkat kesesuaiannya secara kontinyu?

4.3.14.3.14.3.14.3.1 Aspek DamAspek DamAspek DamAspek Dampak Lingkunganpak Lingkunganpak Lingkunganpak Lingkungan

� Apakah prosedur terdokumentasi untuk menidentifikasi aspek dampak penting lingkungan telah ditetapkan?

� Apakah aspek dampak telah diidentifikasi diseluruh bagian organisaasi?

� Apakah dalam menilai aspek dampak melibatkan kajian terhadap peraturan perunudangan?

� Apakah telah dilakukan pengendalian terhadap aspek dampak penting lingkungan?

4.3.24.3.24.3.24.3.2 Peraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya

� Apakah prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi peraturan perundangan lingkungan yang relevan dan persyaratan lainnya telah ditetapkan?

� Apakah peraturan perundangan yang relevan telah diidentifikasi?

� Apakah peraturan perundangan telah diperbaharui?

4.3.34.3.34.3.34.3.3 Tujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program Lingkungan

� Apakah organisasi telah menetapkan program

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 114

lingkungan yang sesuai dengan kebijakan lingkungan?

� Bagaimana pengukuran pencapaian program lingkungan yang ditetapkan terkait dengan pencegahan pencemaran, taat peraturan perundangan dan perbaikan berkelanjutan?

4.44.44.44.4 Penerapan dan OperasiPenerapan dan OperasiPenerapan dan OperasiPenerapan dan Operasi

4.4.14.4.14.4.14.4.1 Sumber Daya, peSumber Daya, peSumber Daya, peSumber Daya, peran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenangan

� Apakah organisasi telah menetapkan struktur oragnisasi, uraian tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan program lingkungan?

� Apakah organisasi mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya yang cukup untuk …

− menerapkan dan memelihara dan sekaligus meningkatkan sistem manajemen lingkungan yang efektif?

� Apakah manajemen puncak menetapkan tanggung jawab dan wewenang serta mensosialisasikannya dalam organisasi?

� Apakah pimpinan perusahaan menunjuk seorang anggota dari jajaran manajemennya yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk .....

− menjamin bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, dijalankan,dan dipelihara dengan baik?

− melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan kepada pimpinan perusahaan lengkap dengan upaya-upaya perbaikannya?

− meningkatkan kesadaran personil terhadap peningkatan system manajemen lingkungan?

4.4.24.4.24.4.24.4.2 Kemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan Pelatihan

� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk memastikan bahwa personel yang terlibat dengan lingkungan telah memahami pentingnya tugas dan tanggungjwab terhadap lingkungan?

� Apakah personil yang pekerjaannya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 115

mempengaruhi lingkungan memiliki kompetensi sesuai dengan pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalamannya?

� Apakah organisasi menetapkan kompetensi personil yang pekerjaannya mempengaruhi lingkungan?

� Apakah organisasi menyelenggarakan pelatihan secara teratur untuk memenuhi kompetensi yang dibutuhkan personil?

� Apakah organisasi mengevaluasi efektifitas kegiatan yang dilakukan?

� Apakah organisasi memastikan bahwa personil memahami pentingnya kegiatan mereka terhadap lingkungan dan mengetahui bagaimana mereka mencapai sasaran-sasaran yang dibebankan kepadanya?

� Apakah organisasi menyimpan dan memelihara data personil, seperti pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman?

� Apakah organisasi merancang untuk mengembangkan kompetensi personel yang terlibat dengan lingkungan?

4.4.34.4.34.4.34.4.3 KomunikasiKomunikasiKomunikasiKomunikasi

� Apakah organisasi telah menetapakan prosedur terdokumentasi untuk memastikan komunikasi dengan pihak terkait (internal dan eksternal)?

� Apakah pimpinan perusahaan memastikan bahwa lalu lintas komunikasi dalam organisasi (intern) sudah memadai?

� Apakah pimpinan perusahaan menjamin bahwa komunikasi intern mencukupi untuk hal-hal yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan?

4.4.44.4.44.4.44.4.4 DokumentasiDokumentasiDokumentasiDokumentasi

� Apakah dokumen-dokumen yang disyaratkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dikendalikan?

� Apakah dokumen lingkungan meliputi: kebijakan lingkungan, program dan sasaran lingkungan,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 116

aspek dampak penting lingkungan, struktur organisasi, tanggap darurat, tugas dan tanggungjawab personel?

� Apakah pengendalian catatan lingkungan mengikuti persyaratan klausul 4.5.4?

4.4.54.4.54.4.54.4.5 Pengendalian DokumenPengendalian DokumenPengendalian DokumenPengendalian Dokumen

� Apakah prosedur terdokumentasi untuk mengendalikan prosedur, intruksi kerja dan rekaman telah ditetapkan?

� Apakah dokumen yang diperlukan mudah ditemukan, revisi yang terakhir, mudah ditelusuri?

� Apakah dokumen diatur sistem pengendaliannya dalam suatu prosedur terdokumentasi untuk

− meninjau dan menyetujui dokumen sebelum menerbitkannya?

− mengkaji dokumen dan merevisi dokumen yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta menyetujui kembali bila sejumlah perubahan dibuat?

− mengidentifikasi setiap perubahan dokumen, termasuk status revisinya, untuk menghindari penggunaan dokumen yang tidak dimaksudkan?

− menjamin versi yang terbaru pada dokumen yang berlaku yang berada di setiap tempat yang dapat diakses secara mudah oleh setiap pemakai?

− memastikan dokumen mudah dibaca dan mudah dikenali?

− dipastikan bahwa dokumen yang tidak berlaku lagi (kedaluarsa) dicegah penggunaannya dan diberi tanda bila masih diperlukan untuk maksud tertentu?

4.4.64.4.64.4.64.4.6 Pengendalian OperasionalPengendalian OperasionalPengendalian OperasionalPengendalian Operasional

� Apakah prosedur pengendalian operasional yang terkait dengan sistem manajemen lingkungan telah ditetapkan? meliputi

− pengendalian limbah (gas, udara, air, B3,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 117

dsb)?

− pengendalian pencemaran lingkungan?

− tanggap darurat?

− penaatan terhadap peraturan perundangan?

− kontrak dengan pemasok (supplier, vendor)

� Apakah dilakukan pemantauan dan pengelolaan limbah hasil proses kegiatan organisasi?

� Apakah tempat penyimpanan bahan kimia dan limbah B3 telah diberi label dan simbol?

4.4.74.4.74.4.74.4.7 Kesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap Darurat

� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi kondisi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan?

� Apakah secara berkala dilakukan latihan kesiagaan dan tanggap darurat?

� Apakah tersedia informasi mengenai bahan berbahaya dan beracun yang terkini?

� Apakah dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala terhadap peralatan kesiagaan dan tanggap darurat?

4.54.54.54.5 PemeriksaanPemeriksaanPemeriksaanPemeriksaan

4.5.14.5.14.5.14.5.1 Pemantauan dan PengukuranPemantauan dan PengukuranPemantauan dan PengukuranPemantauan dan Pengukuran

� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk memantau dan mengukur karakteristik pokok operasional yang dapat menimbulkan dampak negatip lingkungan?

� Apakah peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi?

� Apakah pemantauan dan pengukuran meliputi.....

− limbah cair?

− limbah emisi gas buang?

− lingkungan kerja (kebisingan, pencahayaan)?

− pencapaian program lingkungan?

− penggunaan energi?

− pengurangan CFC?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 118

− pembuangan limbah B3

4.5.24.5.24.5.24.5.2 Evaluasi PenaatanEvaluasi PenaatanEvaluasi PenaatanEvaluasi Penaatan

� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk mengevaluasi penaatan terhadap peraturan perundangan lingkungan?

� Apakah evaluasi penataatan peraturan lingkungan dilakukan yang meliputi.....

− Limbah cair?

− Emisi gas buang?

− Limbah B3?

− Perijinan yang ditetapkan?

− Laporan – laporan yang dipersyaratkan?

4.5.34.5.34.5.34.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan

� Apakah organisasi terus melakukan upaya untuk mewujudkan sistem manajemen lingkungan yang efektif berlandaskan kebijakan lingkungan, sasaran lingkungan, hasil audit, hasil analisa data, tindakan koreksi dan pencegahan, serta hasil tinjauan manajemen?

� Apakah organisasi mengambil tindakan untuk mengatasi sebab-sebab masalah agar masalah tidak terulang kembali?

� Apakah tindakan koreksi yang diambil tepat pada sumber permasalahannya?

� Apakah prosedur terdokumentasi ditetapkan untuk …

− menyelidiki sebab-sebab masalah?

− menetapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi timbulnya kesalahan yang sama?

− menentukan dan mengambil tindakan yang tepat?

− mendokumentasikan tindakan yang diambil?

− mengkaji ulang tindakan koreksi yang diambil?

� Apakah organisasi mengambil tindakan untuk

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 119

mengatasi sebab-sebab masalah yang mungkin timbul agar masalah tidak berulang?

� Apakah tindakan pencegahan yang diambil tepat pada dampak yang berpotensi pada sumber permasalahan?

� Apakah prosedur terdokumentasi ditetapkan untuk …

− menyelidiki masalah yang berpotensi termasuk sumber-sumber permasalahannya?

− menetapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kesalahan yang sama?

− menentukan dan mengambil tindakan yang perlu?

− mendokumentasikan setiap hasil tindakan yang diambil?

− mengkaji ulang tindakan pencegahan yang diambil?

4.5.44.5.44.5.44.5.4 Pengendalian RekamanPengendalian RekamanPengendalian RekamanPengendalian Rekaman

� Apakah setiap catatan yang memberi bukti-bukti pemenuhan persyaratan dan penerapan sistem manajemen lingkungan yang efektif ditetapkan dan dipelihara?

� Apakah catatan mudah dibaca, mudah dikenali, dan mudah dicari?

� Apakah sistem pengendalian catatan diatur dalam suatu prosedur terdokumentasi untuk diterapkan pada pekerjaan identifikasi, penyimpanan, pemeliharaan, pecarian kembali, masa penyimpanan, dan penyingkiran?

4.5.54.5.54.5.54.5.5 Internal AuditInternal AuditInternal AuditInternal Audit

� Apakah organisasi mengadakan audit internal pada selang waktu yang ditentukan untuk menilai apakah sistem manajemen lingkungan …

− diterapkan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, diterapkan sesuai dengan persyaratan ISO 14001:2004 dan system manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 120

− dijalankan dan dipelihara dengan baik?

� Apakah suatu rencana dibuat untuk menjalankan program audit?

� Apakah kondisi suatu proses atau bagian-bagian yang harus diaudit merupakan bahan pertimbangan dalam penyusunan program audit?

� Apakah agenda program audit meliputi hasil audit yang lalu?

� Apakah kriteria audit meliputi lingkup audit, frekuensi audit, dan metode audit?

� Apakah pemilihan auditor didasarkan pada obyektifitas dan independensinya. Penilai (Auditor) tidak boleh mengaudit bagian yang menjadi tanggung jawabnya?

� Apakah tindaklanjuti hasil audit menyertakan verifikasi tindak lanjut yang diambil lengkap dengan hasil verifikasinya?

4.64.64.64.6 Tinjauan ManajemenTinjauan ManajemenTinjauan ManajemenTinjauan Manajemen

� Apakah sistem manajemen lingkungan ditinjau secara berkala oleh pimpinan perusahaan dari segi keberlangsungan, kesesuaian, dan keefektifannya?

� Apakah hasil tinjauan manajemen didokumentasikan, dan dipelihara dengan baik?

� Apakah masukan tinjauan manajemen meliputi …

− hasil audit?

− komunikasi dengan pihak eksternal, termasuk keluhan?

− kinerja lingkungan organisasi?

− status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan?

− tindakan yang diambil sebagai tanggapan hasil audit sebelumnya?

− perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem manajemen lingkungan organisasi?

− saran-saran perbaikan yang diusulkan?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 121

� Apakah tinjauan ini memungkinkan adanya upaya-upaya perbaikan dan perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan, kebijakan lingkungan, dan sasaran lingkungan?

� Mengadakan perbaikan sehingga proses-proses sistem manajemen lingkungan organisasi berjalan efektif?

C.C.C.C. Sistem Manajemen Sistem Manajemen Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan & & & & Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS

18001:2007) 18001:2007) 18001:2007) 18001:2007)

4.14.14.14.1 PERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUM

� Apakah organisasi sudah memiliki system OH&S

atau K3?

4.24.24.24.2 KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3

� Apakah telah Kebijakan K3 yang terdokumentasi,

diterapkan dan dipelihara ?

� Apakah kebijakan K3 yang ditetapkan telah sesuai

dengan sifat alamiah, skala resiko-resiko K3 di

perusahaan ?

� Apakah dalam kebijakan K3 tercakup pula

komitmen untuk mencegah cidera dan gangguan

kesehatan dan perbaikan secara terus-menerus

terhadap kinerja K3 ?

� Mencakup komitmen untuk memenuhi undang-

undang dan peraturan tentang K3 dan persyaratan

lain yang berkaitan dengan organisasi ?

� Apakah ada pemastian bahwa kebijakan K3 yang

telah ditetapkan dapat dimengerti, diterapkan,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 122

dipelihara diseluruh jajaran perusahaan dan selalu

tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan ?

� Apakah ada sistem untuk mengkomunikasikan

kebijakan K3 ke seluruh karyawan ?

� Apakah ada pemastian bahwa kebijakan K3

direview secara periodik untuk memastikan bahwa

kebijakan tersebut masih relevan dan sesuai dengan

perusahaan

4.34.34.34.3 PERENCANAANPERENCANAANPERENCANAANPERENCANAAN

4.3.14.3.14.3.14.3.1 Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan

pengendalian resikopengendalian resikopengendalian resikopengendalian resiko

Apakah telah ada dan dilaksanakan suatu prosedur

untuk mengidentifikasi bahaya yang potensial dan

penilaian resiko yang mencakup :

a. kegiatan rutin dan non-rutin;

b. aktivitas semua personal disetiap area kerja

(termasuk subkontraktor dan tamu) ?

c. perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia

lainnya ?

d. identifikasi bahaya di luar area kerja yang dapat

mempengaruhi K3 personal yang berada di bawah

pengendalian organisasi ?

e. bahaya di sekitar tempat kerja akibat adanya

aktivitas kerja di bawah kendali organisasi?

f. infrastruktur, peralatan dan material di tempat kerja,

baik yang disediakan organisasi maupun pihak lain;

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 123

g. perubahan atau usulan perubahan di organisasi,

aktivitas atau material

h. modifikasi terhadap SMK3, termasuk perubahan

sementara dan pengaruhnya terhadap operasi, proses

dan aktivitas;

i. tiap persyaratan perundangan yang dapat diterapkan

berkaitan dengan penilaian dan pengendalian resiko;

desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan

prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi

terhadap kemampuan manusia.

Apakah ada pemastian bahwa hasil dari identifikasi

bahaya potensial dan penilaian resiko telah

dipertimbangkan dalam penyusunan tujuan K3 ?

Apakah metodologi untuk mengidentifikasi bahaya

potensial dan penilaian resiko sudah :

• mempunyai batasan ruang lingkup, skala alamiah

dan waktu untuk memastikan bahwa sifat proatif

lebih baik dari reaktif

• menyediakan identifikasi, prioritas, dan

dokumentasi resiko, dan penerapan pengendalian

yang sesuai

� Jika terjadi perubahan di tempat kerja apakah

organisasi telah mengidentifikasi bahaya dan resiko

terkait dengan perubahan tersebut, SMK3 nya atau

aktivitasnya, sebelum melakukan perubahan ?

� Apakah hasil penilaian tersebut dipertimbangkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 124

dalam menentukan pengendalian

� Saat menentukan pengendalian, atau merubah

pengendalian yang sudah ada, apakah

pertimbangan mengurangi resiko berdasarkan

urutan berikut ;

a. eliminasi

b. substitusi

c. pengendalian rekayasa

d. rambu/peringatan atau pengendalian

administratif

e. alat pelindung diri

� Apakah dokumentasi hasil identifikasi bahaya dan

pengendalian resiko dipelihara dan diperbaharui ?

4.3.24.3.24.3.24.3.2 PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN

LAINNYALAINNYALAINNYALAINNYA

� Apakah telah ada prosedur untuk mengidentifikasi

dan kemampuan untuk mendapatkan persyaratan-

persyaratan K3 dan persyaratan lainnya (seperti

kebijakan perusahaan induk, ketentuan asosiasi,

perjanjian dengan pihak terkait, dll.) yang berlaku ?

� Apakah persyaratan hukum dan lainnya yang

terkait dengan kegiatan perusahaan

dipertimbangkan pada saat menetapkan,

menerapkan dan memelihara SMK3 nya ?

� Apakah organisasi sudah mengkomunikasikan

tentang peraturan dan persyaratan lainnya ke

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 125

seluruh karyawannya serta pihak-pihak

berkepentingan lainnya ?

� Apakah informasi yang didapat selalu diperbaharui

?

4.3.34.3.34.3.34.3.3 SASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAM

� Apakah telah ada tujuan perusahaan yang

terdokumentasi pada setiap fungsi dan level di

dalam organisasi ?

� Apakah dalam membuat dan mengkaji tujuannya

telah dipertimbangkan faktor-faktor :

− peraturan-peraturan dan persyaratan lainnya;

− Bahaya dan resiko K3;

− Pilihan-pilihan teknologi yang ada dan

pertimbangan faktor, persyaratan-persyaratan

operasional dan bisnis;

− Pandangan-pandangan dari pihak-pihak yang

terkait.

� Apakah tujuan-tujuan telah konsisten dengan

kebijakan K3, dan tercakup pula komitmen untuk

melakukan perbaikan secara terus menerus ?

� Apakah setiap tujuan telah dibuatkan programnya ?

� Apakah telah dibuat program untuk semua fungsi

dan level yang relevan ?

� Apakah didalam program-program tersebut

terdapat :

a. Penentuan tanggung jawab untuk pencapaian tujuan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 126

pada tiap-tiap fungsi dan level yang relevan dalam

organisasi; dan

b. Penentuan cara dan batasan waktu dalam

pencapaiannya ?

� Apakah program K3 direview secara periodik

dengan interval waktu yang direncanakan dimana

organisasi memastikan bahwa setiap ada proyek

pengembangan baru dan sesuatu yang baru atau

merupakan modifikasi aktifitas-aktifitas, produk-

produk, ataupun jasa-jasa akan diterapkan

program-program K3 yang relevan ?

4.44.44.44.4 IMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASI

4.4.14.4.14.4.14.4.1 SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB,

AKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITAS

� Apakah peranan, pembagian tanggung jawab dan

wewenang telah dibentuk, terdifinisi,

terdokumentasi,, dikomunikasikan dan telah

diverifikasi kegiatannya yang mempunyai dampak

resiko K3 terhadap kegiatan perusahaan, fasilitas

dan proses ?

� Apakah organisasi telah menyediakan sumberdaya

yang penting (sumberdaya manusia dan tenaga ahli,

teknoogi dan keuangan) untuk menerapkan,

mengendalikan dan memperbaiki sistem

manajemen K3 ?

� Apakah pimpinan organisasi tertinggi telah

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 127

menunjuk wakil manajemen yang memiliki

peranan, tanggung jawab dan wewenang untuk :

� menjamin bahwa persyaratan-persyaratan sistem

manajemen K3 telah dibuat, diterapkan, dan

dipelihara sesuai spesifikasi OHSAS

� Melaporkan unjuk-kerja sistem manajemen K3

kepada manajemen puncak untuk dikaji dan

sebagai dasar untuk penyempurnaan sistem

manajemen K3 ?

4.4.24.4.24.4.24.4.2 KOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIAN

� Apakah organisasi telah memastikan bahwa semua

personil yang pekerjaannya dapat menimbulkan

dampak K3 di tempat kerja telah memperoleh

pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman yang

memadai ?

� Apakah telah ada prosedur untuk membuat

karyawan atau anggotanya pada setiap fungsi dan

tingkat menyadari akan :

− pentingnya kesesuaian dengan kebijakan dan

prosedur K3 dan dengan persyaratan sistem

manajemen K3 ?

− dampak-dampak K3 yang cukup berarti, nyata

atau berpotensi, dari kegiatan kerjanya dan

keuntungan-keuntungan K3 dari unjuk kerja

pribadi yang bertambah baik ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 128

− Peranan dan tanggung jawabnya dalam

mencapai kesesuaiannya dengan kebijakan dan

prosedur K3 dan dengan persyaratan-

persyaratan sistem manajemen K3 termasuk

persyaratan-persyaratan kesiapan dan tanggap

terhadap keadaan darurat ?

− Konsekuensi dari penyimpangan yang potensial

terhadap prosedur operasi yang ditentukan ?

� Prosedur pelatihan harus mencakup di semua

tingkatan sesuai dengan tanggung jawab,

kemampuan dan latar belakang pendidikan dan

resiko.

4.4.34.4.34.4.34.4.3 KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI

4.4.3.14.4.3.14.4.3.14.4.3.1 KomunikasiKomunikasiKomunikasiKomunikasi

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk :

a. Komunikasi internal pada berbagai tingkatan dan

fungsi di organisasi ?

b. Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung

lainnya di tempat kerja

c. Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi

komunikasi dari pihak eksternal ?

4.4.3.24.4.3.24.4.3.24.4.3.2 Partisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan Konsultasi

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk :

a. Keterlibatan karyawan dalam hal :

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 129

− Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan

penetapan pengendalian;

− Penyelidikan insiden;

− Pengembangan dan peninjauan Kebijakan dan

Sasaran K3;

− Konsultasi jika terdapat perubahan yang

berpengaruh terhadap K3 mereka ?

− Perwakilan dalam masalah-masalah K3

4.4.44.4.44.4.44.4.4 DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI

� Apakah dokumentasi SMK3 telah mencakup :

a. Kebijakan dan tujuan K3;

b. Penjelasan ruang lingkup SMK3;

c. Penjelasan tentang elemen-elemen SMK3 dan

interaksinya, serta acuan terhadap dokumen terkait;

d. Dokumen, termasuk catatan yang dipersyaratkan

standar OHSAS ini; dan

e. Dokumen, termasuk catatan yang diperlukan oleh

organisasi untuk menjamin efektivitas perencanaan,

operasional dan pengendalian proses terkait dengan

resiko K3 nya

4.4.54.4.54.4.54.4.5 PENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMEN

� Apakah organisasi telah membuat dan memelihara

prosedur untuk :

a. Menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum

diterbitkan ?

b. Ditinjau dan diperbaharui seperlunya dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 130

persetujuan ulang dokumen ?

c. Memastikan bahwa perubahan dan status terkini

dokumen diidentifikasi ?

d. Memastikan bahwa versi relevan dokumen yang

berlaku terdapat pada lokasi yang memerlukan ?

e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca

dan dapat diidentifikasi ?

f. Memastikan bahwa dokumen eksternal yang

diperlukan organisasi dalam perencanaan dan

penerapan SMK3 diidentifikasi dan terdistribusi

secara terkendali /

g. Mencegah pemakaian tidak sengaja dokumen

kadaluarsa dan menerapkan identifikasi yang sesuai

jika mereka dipertahankan dengan tujuan apapun ?

4.44.44.44.4.6.6.6.6 PENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONAL

� Apakah organisasi telah mengidentifikasi operasi

dan kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi

bahaya, dimana penerapan pengendalian

diperlukan untuk mengelola resiko K3 nya ?

� Organisasi harus menerapkan dan memelihara :

a. Pengendalian operasional, yang dapat diterapkan di

organisasi dan terintegrasi dengan SMK3 nya ?

b. Pengendalian terkait dengan pembelian barang,

peralatan dan jasa ?

c. Pengendalian terkait dengan kontraktor dan

pengunjung lain di tempat kerja ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 131

d. Prosedur yang terdokumentasi yang meliputi

keadaan bila ketiadaannya dapat mengarah ke

penyimpangan dari kebijakan K3 dan tujuannya?

e. Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur dimana

ketiadaannya dapat mengakibatkan penyimpangan

dari kebijakan dan sasaran K3 ?

4.4.74.4.74.4.74.4.7 KESIAGKESIAGKESIAGKESIAGAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURAT

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk :

a. mengidentifikasi potensi terrhadap situasi darurat

b. cara menangani keadaan darurat tersebut ?

� Apakah dalam perencanaan keadaan darurat

organisasi telah mempertimbangkan pihak terkait

misalnya PMK setempat dan lingkungan ?

� Apakah ada pengujian secara periodik terhadap

prosedur-prosedur kesiapan dan tanggap darurat?

� Apakah setelah terjadi suatu kecelakaan atau situasi

darurat, organisasi akan mengkaji dan merevisi, bila

perlu, terhadap prosedur kesiapan & tanggap

darurat ?

4.54.54.54.5 PEMERIKSAANPEMERIKSAANPEMERIKSAANPEMERIKSAAN

4.5.14.5.14.5.14.5.1 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA

� Apakah ada prosedur untuk secara reguler

memonitor dan mengukur kinerja K3 ?

� Apakah dalam memonitor juga termasuk :

a. Pengukuran kualitatif dan kuantitatif sesuai

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 132

kebutuhan organisasi;

b. Monitoring pencapaian tujuan K3;

c. Monitoring efektivitas pengendalian (untuk kesehatan

sebagaimana untuk keselamatan);

d. Pengukuran secara proaktif untuk memonitor kinerja

kesesuaian dengan program K3, pengendalian dan

kriteria operasional;

e. Pengukuran kinerja secara reaktif untuk memonitor

gangguan kesehatan, insiden (termasuk kecelakaan,

nyaris (near miss), dll) dan bukti historis lain tentang

kekurangan kinerja K3;

f. Pencatatan data dan hasil pemantauan dan

pengukuran yang memadai untuk kemudian gunakan

untuk melakukan analisa terhadap tindakan koreksi

dan pencegahan

Apabila diperlukan peralatan monitoring,

Apakah perusahaan telah menetapkan prosedur untuk

kalibrasi peralatan tersebut?

Apakah peralatan monitoring telah terkalibrasi dan

dipelihara dan catatan-catatan dari kegiatan ini disimpan

sesuai dengan prosedur organisasi ?

4.5.24.5.24.5.24.5.2 EVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATAN

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk mengevaluasi

secara periodik penaatan / kepatuhan terhadap

peraturan dan undang-undang?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 133

� Apakah catatan tentang evaluasi penaatan periodik

tersebut disimpan ?

4.5.34.5.34.5.34.5.3 PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN,

TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

4.5.3.14.5.3.14.5.3.14.5.3.1 Penyelidikan insidenPenyelidikan insidenPenyelidikan insidenPenyelidikan insiden

� Apakah perusahaan telah menetapkan dan

memelihara prosedur untuk mencatat, menyelidiki

dan menganalisis insiden dalam rangka untuk :

a. menentukan penyimpangan terhadap K3 dan faktor

lain yang menyebabkan atau berperan dalam

terjadinya insiden;

b. Mengidentifikasi kebutuhan untuk tindakan

perbaikan;

c. Mengidentifikasi peluang untuk tindakan

pencegahan;

d. Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan

berkelanjutan;

e. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan dimaksud;

� Apakah penyelidikan dilakukan segera (dalam

waktu singkat) setelah terjadi insiden ?

� Apakah hasil penyelidikan insiden disimpan dan

dipelihara ?

4.5.3.24.5.3.24.5.3.24.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk menghadapi

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 134

ketidaksesuaian (aktual maupun potensial) dan

mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan ?

� Apakah prosedur tersebut menetapkan persyaratan

untuk :

a. mengidentifikasi dan memperbaiki ketidak sesuaian

dan mengambil tindakan untuk menghilangkan

dampak K3 nya ?

b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebab

dan mengambil tindakan untuk mencegah

terjadinya ?

c. Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah

ketidaksesuaian dan menerapkan rencana tindakan

yang tepat untuk mencegah terjadinya ?

d. Mencatat dan mengkomunikasikan hasil tindakan

perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan;

dan

e. Meninjau efektivitas tindakan perbaikan dan

pencegahan yang telah dilakukan.

� Jika tindakan perbaikan dan pencegahan

menyatakan timbulnya bahaya baru atau bahaya

yang berubah atau perlunya perubahan

pengendalian atau pengendalian baru, apakah

prosedur mempersyaratkan tindakan yang diambil

harus melalui penilaian resiko sebelum diterapkan ?

� Apakah setiap tindakan koreksi dan pencegahan

yang telah dilakukan untuk menghilangkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 135

penyebab ketidaksesuaian yang ada dan potensi

ketidaksesuaian disesuaikan dengan besarnya

masalah dan seimbang dengan risiko K3 yang

ditimbulkan ?

� Apakah setiap perubahan prosedur yang terjadi dari

hasil tindakan koreksi dan pencegahan sudah

dilakukan pencatatannya ?

4.5.44.5.44.5.44.5.4 PENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATATANATANATANATAN

� Apakah organisasi telah menetapkan dan

memelihara catatan yang diperlukan untuk

menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan

OHSAS ini ?

� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan

dan memelihara prosedur untuk identifikasi,

penyimpanan, perlindungan, penarikan, penentuan

masa simpan dan pemusnahan catatan ?

� Apakah catatan-catatan mudah dibaca,

teridentifikasi dan mudah ditelusuri ?

4.5.54.5.54.5.54.5.5 AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL

� Apakah organisasi telah memastikan bahwa audit

sistem manajemen K3 dilakukan pada interval

terencana untuk :

a. Menentukan apakah sistem manajemen K3:

1. Sesuai dengan pengaturan terencana manajemen

K3, termasuk persyaratan Standar OHSAS ini;

dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 136

2. Telah diterapkan dan dipelihara dengan baik;

3. Efektif dengan tujuan dan kebijakan organisasi

b. Memberikan informasi dari hasil-hasil audit kepada

manajemen

� Apakah program audit, direncanakan, ditetapkan,

diterapkan dan dipelihara, berdasarkan pada hasil-

hasil penilaian risiko dari kegiatan organisasi, dan

hasil-hasil audit terdahulu ?

� Apakah prosedur audit sudah mencakup :

a. Tanggung jawab, kompetensi dan persyaratan untuk

merencanakan dan melaksanakan audit, melaporkan

hasil dan menyimpan catatan yang terkait ?

b. Menetapkan kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan

metode audit ?

c. Apakah pemilihan auditor dan pelaksanaan audit

telah memastikan obyektivitas dan tidak berpihak

?

4.64.64.64.6 TINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMEN

� Apakah pimpinan puncak organisasi telah

menentukan tinjauan sistem manajemen K3, pada

selang waktu terencana untuk memastikan

kesesuaian, kecukupan, dan keefektifannya ?

� Apakah tinjauan termasuk penilaian peluang untuk

perbaikan dan kebutuhan perubahan SMK3,

termasuk kebijakan dan tujuan K3 ?

� Apakah catatan tinjauan manajemen dipelihara ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 137

� Apakah masukan tinjauan manajemen mencakup ?

a. Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap

peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang

berlaku di organisasi ?

b. Hasil partisipasi dan konsultasi (klausul 4.4.3);

c. Komunikasi relevan dari pihak eksternal, termasuk

komplain;

d. Kinerja SMK3 organisasi;

e. Perkembangan tujuan yang telah dicapai;

f. Status penyelidikan insiden, tindakan perbaikan dan

pencegahan;

g. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;

h. Perubahan situasi lingkungan, termasuk

perkembangan hukum dan persyaratan lainnya

terkait dengan K3; dan

i. Rekomendasi perbaikan.

� Apakah keluaran tinjauan manajemen konsisten

dengan komitmen organisasi untuk melakukan

perbaikan berkelanjutan dan mencakup keputusan

dan tindakan terkait dengan kemungkinan

perubahan terhadap :

a. Kinerja K3;

b. Kebijakan dan tujuan K3;

c. Sumberdaya; dan

d. Elemen lain SMK3

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 138

D.D.D.D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 ––––

PP 50/2012)PP 50/2012)PP 50/2012)PP 50/2012)

NONONONO NONONONO KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3

1 1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen

1.1 Kebijakan K3

1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3

2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melali proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja

3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan, kebijakan, K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat

4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus

5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-perundangan

6 1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak

1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di bidang K3 telah ditetapkan.

7 1.2.2 Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang-undangan

8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dala suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 139

9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SKMK3

10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan

11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan

12 1.2.7 Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat

13 1.3 Tinjauan dan Evaluasi

1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan didokumentasikan

14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen

15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3

16 1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja.

17 1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai imlikasi terhadap K3

18 1.4.3 Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan

19 1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus

20 1.4.5 Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan

21 1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 140

22 1.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja

23 1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja

24 1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab K3 ditempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja

27 2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3

2.1 Rencana strategi K3

2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, penelitian, dan pengendalian risiko K3

28 2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten

29 2.1.3 Rencana strategi K3 sekurang-kurangnya berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar perusahaan

30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya

31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur, menetapkam waktu pencapaian dan menyediakan sumber daya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 141

2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan

32 2.2 Manual SMK3

2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur SMK3, instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan

33 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat kerja tertentu

34 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan sesuai kebutuhan

35 2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3

2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundangan-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan

36 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan

37 2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja

38 2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja

39 2.4 Informasi K3

2.4.1 informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 142

tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok

40 3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak

3.1 Pengendalian Perancangan

3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi

41 3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau modifikasi

42 3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan dan/atau modofikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan

43 3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan

44 3.2 Peninjauan kontrak

3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jas dalam suatu kontrak

45 3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten

46 3.2.3 kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan

47 3.2.4 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 143

48 4 Pengendalian dokumen

4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen

4.1.1 Dokumen K3 Mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi

49 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut

50 4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan

51 4.1.4 Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

52 4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3

53 4.2.2 Dalam hal ini terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak terkait

54 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen taua daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang

55 5 Penilaian dan Pengendalian Produk

5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa

5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli.

56 5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar K3.

57 5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dicantumkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 144

dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya.

58 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaannya.

59 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembelian.

60 5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli

5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.

61 5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan

62 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur.

63 5.4 Kemampuan Telusur Produk

5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3.

64 5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya.

65 6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

6.1 Sistem Kerja

6.1.1 Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja.

66 6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 145

67 6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan.

68 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk kerja.

69 6.1.5 Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi.

70 6.1.6 Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai.

71 6.1.7 Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

72 6.1.8 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja.

73 6.2 Pengawasan

6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.

74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko tugas.

75 6.2.3 Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.

76 6.2.4 Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau pengurus.

77 6.2.5 Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 146

78 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil

6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja.

79 6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta kewenangan yang dimiliki.

80 6.4 Area Terbatas

6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk.

81 6.4.2 Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk.

82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

84 6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi

6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.

86 6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar.

87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang.

88 6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 147

persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

89 6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera diperbaiki.

90 6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan.

91 6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.

92 6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.

93 6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.

94 6.6 Pelayanan

6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan peraturan perundang-undangan mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.

95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan peraturan perundang-undangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.

96 6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 148

6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.

97 6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

98 6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.

99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja.

100 6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.

101 6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

103 6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis.

104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.

105 6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 149

6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

106 7 Standar Pemantauan

7.1 Pemeriksaan Bahaya

7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.

107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.

108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.

109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.

110 7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.

111 7.1.6 Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.

112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya.

113 7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja

7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko.

114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 150

115 7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.

116 7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian

7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3.

117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.

118 7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.

120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan.

121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan.

122 7.4.5 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

123 8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

8.1 Pelaporan Bahaya

8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja.

124 8.2 Pelaporan Kecelakaan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 151

125 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

126 8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan

8.3.1 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

127 8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang.

128 8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan.

129 8.3.4 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan.

130 8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan.

131 8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan diinformasikan ke seluruh tenaga kerja.

132 8.4 Penanganan Masalah

8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

133 9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya

9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis

9.1.1 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 152

134 9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

135 9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis.

136 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kebocoran.

137 9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan

9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

138 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa.

139 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

140 9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

141 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh.

142 9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada bahan kimia berbahaya.

143 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau standar yang relevan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 153

144 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

145 10 Pengumpulan Dan Penggunaan Data

10.1 Catatan K3

10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penggantian catatan K3.

146 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.

147 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.

148 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara.

149 10.2 Data dan Laporan K3

10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.

150 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja.

151 11 Pemeriksaan SMK3

11.1 Audit Internal SMK3

11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut.

152 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten dan berwenang.

153 11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.

154 12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan

12.1 Strategi Pelatihan

12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan telah dilakukan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 154

155 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun.

156 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian potensi bahaya.

157 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.

158 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.

159 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.

160 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif.

161 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia

12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3.

162 12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.

163 12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja

12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman.

164 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses.

12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.

165 12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor

12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3.

166 12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 155

12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 156

5.5.5.5. INTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANAJEMENAJEMENAJEMENAJEMEN

Setelah kita memahami pengertian sistem manajemen yang

merupakan rangkaian (siklus) kegiatan organisasi yang

berkelanjutan, maka kita perlu melakukan hal-hal berikut ini agar

setiap langkah kerja dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang

diharapkan. Konsep yang disebut dengan siklus PDCA telah

diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming (1950).

Berikut konsep Plan Do Check Act:

− Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); melakukan perencanaan atau membuat

program sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada

atau berdasarkan kebijakan perusahaan.

− Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do); melaksanakan program-program atau

rencana yang sudah di tetapkan pada tahap perencanaan.

Tahap ini akan melibatkan semua departemen atau divisi

terkait dan pelaksanaannya biasanya mengacu pada sistem

manajemen atau prosedur yang ada.

− Pengecekan (Check);Pengecekan (Check);Pengecekan (Check);Pengecekan (Check); memastikan bahwa semua program yang

sudah ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana dan waktu

yang sudah disepakati. Pengecekan dapat dilakukan dalam

bentuk audit atau manejemen review.

− Tindakan (Action);Tindakan (Action);Tindakan (Action);Tindakan (Action); melakukan perbaikan terhadap temuan

atau kekurangan pelaksanaan program yang sudah ditetapkan.

Melihat konsep PDCA diatas maka kita akan memperoleh

gambaran klausul atau elemen yang saling terkait dalam konsep

siklus PDCA. Gambaran tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 157

Gambar 1: Konsep Integrasi Sistem Manajemen

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 158

6.6.6.6. AUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMENENENEN

Audit mempunyai makna evaluasi terhadap suatu organisasi,

sistem, proses, atau produk. Audit dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok yang berkompeten, obyektif, dan tidak memihak dan

bertujuan untuk memverifikasi bahwa subyek dari audit telah

berjalan sesuai dengan standar, regulasi, praktek – praktek yang

telah disetujui bersama.

Selain itu audit mempunyai beberapa pengertian yakni:

– suatu kegiatan untuk memeriksa atau menguji kesesuaian

sistem secara sistematis guna menghasilkan suatu penilaian

yang independen terhadap kebenaran & keandalan

pelaksanaan aktivitas manajemen.

– alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan

penerapan sistem manajemen di suatu organisasi secara

sistematik dan independen, guna membuktikan keefektifan

sistem tersebut untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebijakan

organisasi.

– audit internal adalah sebuah kegiatan/proses yang sistematis,

mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit

dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan

tingkat pemenuhan organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap kriteria audit sistem

manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3, dll.

A.A.A.A. Tujuan Audit Tujuan Audit Tujuan Audit Tujuan Audit

Audit dilakukan dengan berbagai alasan kepentingan yakni

untuk melihat proses kerja secara keseluruhan, memastikan

kesesuaian dengan standard, menilai efektivitas sistem

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 159

manajemen, sertifikasi, dsb. Beberapa tujuan audit antara lain:

− Menentukan bahwa organisasi dapat mengembangkan

dan meng-implementasikan sistem manajemen agar

sesuai dengan persyaratan ISO 9001 atau ISO 14001, dan

melihat efektifitas perbaikan berkelanjutan.

− Suatu kritik yang membangun terhadap auditee untuk

selalu melakukan perbaikan yang terus menerus

(continues improvement).

− Suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan

dan merancang aktivitas konsultasi yang bernilai

tambah dan meningkatkan operasi organisasi.

− Memastikan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dan

mencari peluang peningkatan di segala aspek baik proses

maupun sistem manajemen.

− Mengukur tingkat keefektivitasan sistem manajemen

mutu dan lingkungan yang telah diterapkan atau melihat

sejauhmana prinsip dan prosedur ISO dilaksanakan,

dikerjakan dan dipatuhi secara konsisten.

B.B.B.B. Manfaat AuditManfaat AuditManfaat AuditManfaat Audit

Banyak manfaat bila kita menerapkan sistem audit internal

antara lain:

1) Organisasi dapat menilai kesesuaian sistem manajemen

mutu atau lingkungan terhadap standar yang ditetapkan.

2) Menilai efektivitas penerapan, pemeliharaan dan

penyempurnaan sistem manajemen.

3) Menilai pencapaian sasaran – sasaran yang telah

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 160

ditetapkan.

4) Sebagai masukan untuk penyempurnaan dengan

melakukan perbaikan berkelanjutan.

5) Menilai kesesuaian terhadap peraturan yang berlaku dan

persyaratan lain yang ditetapkan (pelanggan).

6) Sebagai langkah persiapan (suveillance Audit).

7) Untuk mengevaluasi supplier (internal supplier-red).

8) Untuk memastikan kesesuaian antara sistem manajemen

dengan pengaturan yang telah direncanakan dalam

realisasi produk.

9) Untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu dan

Sistem Manajemen Lingkungan sesuai dengan tuntutan

standard dan persyaratn yang dikembangkan oleh

organisasi.

10) Untuk menentukan dan menilai keefektifan pelaksanaan

atas penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem

Manajemen Lingkungan.

11) Sebagai suatu media untuk melakukan perbaikan

(improvement).

12) Sebagai media untuk melakukan penilaian sendiri (Self

Audit) sehingga akan menimbulkan corretive action dari

Auditee.

C.C.C.C. Jenis AuditJenis AuditJenis AuditJenis Audit

Ada beberapa jenis audit yang umum dilakukan, jika ditinjau

dari segi auditor atau orang yang melakukan audit, maka

dikategorikan menjadi :

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 161

a. Audit oleh pihak pertama (audit internal)

Audit ini dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari

ruang lingkup organisasi itu sendiri.

b. Audit oleh pihak kedua (audit supplier)

Audit ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai

kepentingan terhadap organisasi, misalnya : Audit

customer � pada suppliernya.

c. Audit oleh pihak ketiga (badan sertifikasi)

Audit jenis ini dilakukan oleh badan atau organisasi yang

berada diluar dari kepentingan pihak pertama dan pihak

kedua sehingga lebih independen.

Gambar 2: Hubungan Klien dan Auditor

D.D.D.D. Konsep AuditKonsep AuditKonsep AuditKonsep Audit

Kegiatan audit mengacu kepada konsep PDCA yang berlaku di

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 162

keseluruhan sistem manajemen. Artinya bahwa konsep ini

diterapkan saat mengaudit diberbagai macam fungsi/dept, dan

mempermudah alur pemahaman proses audit.

Gambar 3: Siklus PDCA

Program audit perlu dikelola secara baik agar dapat

menghasilkan suatu kegiatan audit yang teratur dan terencana.

Kegiatan audit secara umum dibagi menjadi tiga bagian yakni:

– Persiapan audit

– Pelaksanaan audit di lapangan

– Paska audit

Sedangkan program audit ini terdiri dari beberapa kegiatan

yang dikelola oleh lead auditor.

Program tersebut:

– Perencanaan & Penjadwalan

– Pemilihan team Auditor dan Kompetensinya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 163

– Pelaksanaan audit

– Penindaklanjutan hasil audit

– Pendokumentasian hasil audit

– Pemantauan kinerja audit

– Pelaporan hasil audit kepada senior manajer.

Gambar 4: Proses Audit

E.E.E.E. Prinsip AuditPrinsip AuditPrinsip AuditPrinsip Audit

a) Integritas

Melakukan pekerjaan denan jujur, tekun dan

bertanggungjawab, menunjukkan kompetensi dalam

pekerjaan audit, peka terhadap pengaruh yang dapat

timbul saat melakukan audit, melakukan audit secara adil

dan tidak bias.

b) Presentasi Adil

Temuan, kesimpulan dan laporan audit harus

mencerminkan aktivitas audit secara akurat, jujur,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 164

obyektif, tepat waktu, jelas dan lengkap.

c) Profesional

Memiliki kemampuan untuk membuat penilaian yang

berdasarkan fakta dalam semua situasi audit dengan

menempatkan kepercayaan yang diberikan oleh klien.

d) Kerahasiaan

Menjaga informasi yang sensitive dan rahasia

e) Independen

Bebas dari konflik kepentingan, menjaga obyektivitas

proses audit (tidak berpihak).

f) Pendekatan berbasis Bukti (Evident)

Metode yang digunakan uuntuk membuat suatu

kesimpulan audit yakni dengan memverifikasi bukti audit.

F.F.F.F. Persiapan AuditPersiapan AuditPersiapan AuditPersiapan Audit

Perencanaan program audit dilakukan oleh lead auditor

ataupun orang yang ditunjuk. Lead auditor membuat program

yang terencana, hal ini terkait antara program audit tahunan

dengan tujuan audit yakni untuk mengetahui apakah

pelaksanaan audit sebagai surveilance ataukah compliance.

Audit dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam satu

tahun, namun bisa juga dilakukan dua kali dalam setahun,

tergantung bagaimana kesiapan dari organisasi tersebut.

Lead auditor membuat detil rencana audit yang menjelaskan

tentang pelaksanaan audit (kapan, tujuan, ruang lingkup, team

audit, kriteria audit, team auditor).

Rencana audit harus dirancang dengan fleksibel sehingga

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 165

memungkinkan untuk dilakukan perubahan berdasarkan

informasi yang diperlukan selama audit.

Berikut adalah contoh criteria audit:

- Memeriksa kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001,

ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3 dalam rangka

surveillance.

- Mengevaluasi kemampuan supplier.

- Verifikasi pemenuhan peraturan,

- Dll.

Setelah semua perencanaan telah dibuat, kemudian lead

auditor melakukan komunikasi dengan team auditor tentang

kesiapan waktu, tenaga dan mental, melakukan komunikasi

dengan auditee perihal jadwal pelaksanaan audit internal.

Setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, lead auditor

memberitahukan kepada Wakil Manajemen (MR) untuk

membuat surat yang ditujukan kepada seluruh bagian (dept)

perihal kesiapan pelaksanaan audit.

Persiapan tidak hanya dilakukan oleh lead auditor, namun

juga dilakukan oleh auditor yang meliputi:

– membaca standar,

– membuat daftar pertanyaan,

– memahami proses area yang akan diaudit,

– meninjau ulang dokumen (KPI, prosedur, rekaman,

– melihat keluhan pelanggan,

– sasaran mutu,

– pencapaian produk,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 166

– kinerja sistem manajemen,

– hasil tindakan koreksi,

– tindakan perbaikan,

– laporan hasil audit,

– dll.

Untuk melengkapi kesiapannya, auditor membuat daftar

periksa sesuai dengan ruang lingkup dan area yang akan

diaudit. Pembuatan ini bertujuan agar dalam pelaksanaannya

dapat terarah, hemat waktu dan tidak bertele-tele.

G.G.G.G. Pelaksanaan AuditPelaksanaan AuditPelaksanaan AuditPelaksanaan Audit

1)1)1)1) PembukaanPembukaanPembukaanPembukaan

Setelah surat pemberitahuan telah di kirimkan kepada

auditee, maka audit siap dilakukan. Lead auditor memulai

dengan rapat pertemuan antara klien (auditee) dan

auditor, dan dihadiri oleh seluruh jajaran Head

Department serta Wakil Manajemen (MR).

Rapat pertemuan ini membahas teknis pelaksanaan audit

internal, jadwal audit, ruang lingkup, kriteria audit, tujuan

aduit, lokasi, pemandu, dan auditee.

Lead auditor sebaiknya menciptakan suasana yang

nyaman bagi auditee, agar auditee dapat memberikan

informasi yang diperlukan bagi kelangsungan audit.

Beberapa tips untuk melakukan rapat pertemuan:

– Siapkan mental,

– Memiliki agenda rapat yang tersrtuktur,

– Pastikan pertemuan dihadiri oleh Wakil Manajemen

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 167

dan seluruh Head Departement,

– Tunjukkan keterbukaan,

– Gunakan waktu sebaik mungkin,

– Jelaskan apa yang akan terjadi (atau telah terjadi),

– Bersikaplah obyektif, tenang dan professional,

– Buat kesan positif pada pertemuan pertama.

Daftar agenda rapat pembukaan audit dapat dilihat

dibagian lampiran (baca: dilakukan oleh lead auditor).

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan (√)(√)(√)(√)

1 Ucapkan salam pembuka

2 Perkenalan anggota tim audit (lead

auditor, auditor, observer, teknikal

expert).

3 Ucapkan terima kasih atas kehadiran

peserta

4 Sampaikan tujuan dilakukan audit berikut

ini:

� Melihat efektivitas pelaksanaan sistem

manajemen mutu & lingkungan

� Mengevaluasi pencapaian sasaran

mutu & lingkungan yang telah

ditetapkan

� Mengidentifikasi adanya peluang

perbaikan

Ruang Lingkup (Persyaratan ISO 9001 &

14001)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 168

� Area audit (produksi, logistic, dll).

5 Jelaskan juga tentang:

� Fungsi audit � untuk tidak mencari

kesalahan, namun melihat adanya

kesesuaian & ketidaksesuaian yang

terjadi di lapangan, melihat adanya

peluang untuk perbaikan.

� Pentingnya kerjasama dengan auditee

� Aturan selama pelaksanaan audit

� Bukti audit yang tersedia di lapangan

6666 Konfirmasi mengenai:

� Apakah terdapat pemandu atau tidak

� waktu pelaksanaan audit

� Persayaratan keselamatan kerja

7777 Metode audit yang digunakan

� Teknik wawancara,

� Pemeriksaan bukti secara sampling

random

� Observasi lapangan

8888 Kriteria ketidaksesuaian

� Major: Ketidaksesuaian yang

berpotensi menghasilkan dampak

serius terhadap pencapaian &

efektivitas sistem manajemen atau

yang disebabkan oleh pelanggaran

total terhadap standar/tidak adanya

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 169

implementasi yang efektive dari

persyaratan tersebut.

� Minor: Ketidaksesuaian yang tidak

berpotensi menghasilkan dampak

serius terhadap proses, produk, dan

jasa atau pencapaian & efektivitas

sistem manajemen

� Observasi: Penyimpangan kecil yang

dapat berkembang menjadi

ketidaksesuaian apabila tidak dikoreksi

9999 Membuka forum pertanyaan &

melaksanakan audit.

2)2)2)2) Pelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wawancaraawancaraawancaraawancara, inspeksi), inspeksi), inspeksi), inspeksi)

Lead Auditor biasanya akan memperkenalkan diri siapa

saja anggota dalam tim auditor. Setelah perkenalan, akan

dilanjutkan menerangkan tujuan audit dan elemen-elemen

ISO yang akan diaudit sesuai dengan panduan yang telah

dibuat. Sistem audit ini bisa berupa tanya jawab yang

disertai dengan bukti dokumen atau hasil kerja, bisa juga

dengan audit di lapangan, yaitu dengan melihat bukti

nyata dari kegiatan sistem mutu yang telah dibuat.

Dalam proses audit sebaiknya diawali dengan melihat

proses kegiatan mutu di unit/departemen tersebut.

Pimpinan unit diminta untuk menjelaskan seluruh proses

yang terjadi di unit/departemennya. Apabila ada yang

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 170

kurang, bisa diminta untuk menjelaskan lebih detail,

karena dari sini akan bisa dilihat apakah kegiatan yang

telah dilakukan sesuai dengan paparan Direksi atau tidak.

Dari sinilah pertanyaan-pertanyaan akan muncul. Dengan

mengetahui alur prosesnya, dipadukan dengan check list

yang telah dibuat, bisa mudah bagi Auditor untuk

mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Selama proses audit, antar Auditor jangan sampai terjadi

silang pendapat. Apabila tidak setuju dengan Auditor

yang satunya, harus bisa menahan diri dan kemudian

minta waktu ke Lead untuk melakukan diskusi sebentar.

Lakukan diskusi di tempat yang terpisah dengan auditee.

Selama audit, Auditor jangan sampai melakukan debat

kusir dengan Auditee. Karena biasanya Auditee akan

mempertahankan pendapatnya bila ada yang kurang

tepat menurut Auditor. Catat saja, dan nanti bisa

didiskusikan dengan tim saat akan membuat temuan

ketidaksesuaian.

Setiap pertanyaan dan jawaban sebisa mungkin dicatat,

untuk memudahkan merunut suatu proses, dan juga untuk

melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan apabila

diperlukan. Proses di lapangan adalah proses audit ke

tingkat staf pelaksana atau ke ruang kerja. Karena dalam

proses audit biasanya hanya dihadiri oleh staf pimpinan

setempat.

Beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan Auditor,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 171

saya ambil contoh mengenai Sasaran Mutu unit. Di dalam

check list biasanya hanya tertulis “Apakah Unit kerja

mempunyai sasaran mutu? Bagaimana cara menghitung

dan pencapaiannya?”

Pertanyaan tersebut bisa disampaikan, kemudian

dilanjutkan :

− Apakah unit kerja punya program kerja untuk

mencapai sasaran mutu tersebut? Auditor akan

melakukan pengecekan apakah program kerjanya

telah sesuai dengan program kerja perusahaan.

− Bagaimana analisa dari hasil pencapaiannya, apabila

masih kurang, Auditor akan menanyakan bagaimana

usaha-usaha untuk melakukan perbaikan agar bisa

tercapai.

− Apabila hasilnya telah tercapai sesuai target atau lebih

tinggi, maka juga ditanyakan bagaimana program

kerja untuk mempertahankan dan melakukan

peningkatan.

Semua jawaban dari pertanyaan di atas harus disertai

bukti. Bukti bisa berupa tulisan, maupun wawancara ke

staf. Bukti-bukti tersebut untuk menunjukkan bahwa suatu

program kerja yang dibuat pimpinan telah bisa dipahami

dan dilaksanakan oleh stafnya, sehingga proses kerja di

unit tersebut berjalan dengan baik.

Audit ISO 9001:2008 adalah audit proses, sehingga

pertanyaan-pertanyaan diarahkan ke proses unit tersebut.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 172

Apakah prosesnya sudah efisien, atau masih

mbulet/berputar-putar sehingga akan menimbulkan an-

efisien di proses berikutnya. Proses itu harus dipahami

oleh semua jajaran dengan melihat bukti hasil kerjanya

atau bukti yang tampak di ruang kerja, atau bukti berupa

wawancara langsung ke pekerja.

Pertanyaan ke tingkat staf bisa berupa

− Apakah Bapak/Ibu dalam melakukan pekerjaan ini

ada petunjuk kerjanya?

− Apakah Bapak/Ibu memahami petunjuk kerjanya?

Apabila tidak paham, Bapak/Ibu akan bertanya ke

siapa?

− Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa petunjuk kerja

tersebut valid apa tidak? Apabila petunjuk kerja

tersebut tidak valid, apa yang akan Bapak/Ibu

lakukan?

Setelah semua yang ada di check list Audit sudah

terjawab, biasanya Auditor akan melakukan observasi ke

lapangan untuk melihat implementasinya. Di sinilah

Auditor dituntut untuk jeli, karena akan banyak

ketidaksesuaian.

3)3)3)3) PenutupanPenutupanPenutupanPenutupan

Setelah kegiatan audit diseluruh area telah selesai, maka

lead auditor melakukan rapat penutupan audit yang

dihadiri oleh auditee, auditor, wakil manajemen dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 173

Head Departemen.

Rapat penutupan ini lead auditor membahas hasil

kegiatan audit yang meliputi resume temuan audit, diskusi

rekomendasi perbaikan, konfirmasi tindak lanjut hasil

audit (tindakan perbaikan), evaluasi dan laporan audit.

Setelah semua menyetujui hasil temuan audit

(ketidaksesuaian yang terjadi) maka lead auditor

selanjutnya meminta kesepakatan kapan tanggal

penyelesaian tindakan perbaikan akan dilakukan.

Daftar agenda rapat penutupan audit dapat dilihat

dibagian lampiran (baca: dilakukan oleh lead auditor).

NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan (√)(√)(√)(√)

1 Buka dengan ucapan terima kasih kepada

auditee.

2 Ulangi lagi ruang lingkup, tujuan dan

kriteria audit.

3 Mulai dengan mengungkapkan ‘hal/hal

atau temuan positif’ terlebih dahulu,

selanjutnya diikuti dengan penjelasan

ketidaksesuaian dan observasi yang

ditemukan.

4 Ungkapkan jika ada masalah yang

ditemukan saat audit.

5 Pastikan auditee memahami temuan dan

setuju dengan temuan tersebut.

6 Selalu terbuka untuk klarifikasi dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 174

membuka forum pertanyaan.

7 Menyampaikan kesimpulan audit.

8 Sepakati rencana tindak lanjut temuan

audit dan tanggal penyelesaiannya,

tandatangani bukti serah terima lembar

laporan ketidaksesuaian.

9 Tutup pertemuan dengan terima kasih.

4)4)4)4) LaporanLaporanLaporanLaporan

Setelah rapat penutupan audit dilakukan, maka auditor

berkoordinasi dengan lead auditor, membuat laporan

kesesuaian maupun ketidaksesuaian dari hasil audit di

lapangan.

Penulisan temuan audit sebaiknya ditulis dengan jelas dan

sederhana sehingga mudah dimengerti oleh auditee.

Pelulisan sebaiknya mengacu pada konsep PLORPLORPLORPLOR:

� PPPProblem (pernyataan ketidaksesuaian)

Masalah harus ditulis jelas, ringkas, mudah dipahami,

aktual dan diuraikan secara obyektif.

� LLLLokasi

Ditemukannya masalah harus ditulis, kemungkinan

terdapat masalah yang sama di lokasi yang berbeda.

� OOOObyektifitas

Harus ada bukti-bukti audit yang mendukung

masalah secara aktual.

– SOP, IK,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 175

– Rekaman.

� RRRReferensi

standar atau acuan yang digunakan dalam audit

– Prosedur, standar ISO

Contoh penulisan :

1. “Rencana pembelian tidak dibuat untuk bulan Juli

2007 sehingga tidak sesuai dengan prosedur

Pembelian dan Logistik”. ((((Tidak baikTidak baikTidak baikTidak baik).).).).

2.2.2.2. “Ditemukan kesalahan pencatatan data slab untuk

D/O no. 1002 yang diterima pada tanggal 24 Mei

2007. Hal ini tidak sesuai dengan Instruksi Kerja

Gudang (PTXYZ-IK-005) dan klausa 7.5.5 dari ISO

9001:2000. Jumlah kesalahan data yang ditemukan

adalah 3 kesalahan dari total 5 sampel data yang

diambil saat audit”. ((((BaikBaikBaikBaik).).).).

Temuan ketidaksesuaian hasil audit ditulis dalam sebuah

formulir lembar ketidaksesuaian (LKS atau NCR) yang

telah ditentukan.

Wakil manajemenWakil manajemenWakil manajemenWakil manajemen (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada

Manajemen PuncakManajemen PuncakManajemen PuncakManajemen Puncak berdasarkan informasi yang diperoleh

dari lead auditor dan ditujukan kepada manajemen

puncak.

Laporan hasil audit sebaiknya:

− Mendukung kesimpulan dengan bukti yang persuasif.

− Memberikan arahan kepada manajemen untuk dapat

mengambil suatu keputusan melalui rekomendasi

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 176

perbaikan.

− Memberikan informasi yang digunakan sebagai

sumber data yang disusun sedemikian rupa sehingga

menjadi laporan yang efektif. (Tulis sumber data

dengan jelas � bukti-bukti audit).

− Menguraikan temuan audit dengan jelas & sederhana.

− Format laporan

� Pendahuluan (team audit, ruang lingkup,

executive summary).

� Isi (fakta, penjelasan & pemikiran) � sub judul.

� waktu pelaksanaan audit; team audit; ruang

lingkup; tujuan & kriteria; temuan; kesimpulan &

rekomendasi hasil audit).

� Kesimpulan (rekomendasi).

� Sertakan juga form lembar ketidaksesuaian.

H.H.H.H. Tindak Lanjut AuditTindak Lanjut AuditTindak Lanjut AuditTindak Lanjut Audit

Setelah rapat penutupan audit telah selesai, maka tugas

auditor adalah mendistribusikan lembar ketidaksesuaian

kepada auditee untuk dilakukan tindakan perbaikan atas

ketidaksesuaian yang ditemukan sesuai jangka waktu yang

telah disepakati.

Pelaksanaan tindakan perbaikan sebaiknya mengacu pada

prosedur tindakan perbaikan yang berlaku (Klausul 8.5.2 ISO

9001:2008).

Dalam menindaklanjuti temuan audit, auditee sebaiknya:

a. Membuat rencana perbaikan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 177

Auditee menentukan kapan & siapa yang akan

menyelesaikan hasil temuan audit.

b. Melaksanakan perbaikan & pencegahan

Personil yang diberi tugas, mempunyai tanggungjawab

untuk menyelesaikan hasil temuan audit .

c. Mengevaluasi hasil perbaikan & pencegahan

� Dilakukan oleh pimpinan bagian yang diaudit.

� Team auditor membuat daftar induk status laporan

audit & tindakan perbaikan.

Hal penting dalam menyetujui & menutup tindak lanjut:

� Apakah pernyataan dari tindakan yang diambil tercantum

dengan jelas & konsisten?

� Apakah deskripsi dari tindakan perbaikan sesuai dengan

dokumen yang ada?

� Penggunaan kata (sedang, telah atau akan) yang

menunjukkan sejauh mana tindakan perbaikan itu

diselesaikan).

� Tanggal penyelesaian dan tindakan koreksi .

� Penyertaan bukti obyektif yang menunjukkan fakta

tindakankorektif telah dilakukan dan berjalan secara

efektif sert sesuai dengan deskripsi yang diberikan.

Setelah tindakan perbaikan dilakukan maka harus dilakukan

verifikasi oleh:

a. MR

Bertanggungjawab untuk memantau penyelesaian ketidak-

sesuaian sesuai batas waktu yang ditetapkan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 178

b. Auditor

– Verifikasi proses investigasi yang dilakukan auditee,

pastikan investigasi benar-benar sampai pada akar

permasalahan.

– Pastikan tindakan perbaikan telah berjalan dengan

efektif (dapatkan bukti-buktinya).

– Apabila tindakan perbaikan belum berjalan dengan

efektif, buat ketidaksesuaian baru.

I.I.I.I. Penilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian Audit

Tidak terdapat standar baku dalam memberikan penilaian

pencapaian implementasi sistem manajemen. Namun demikian

didalam SMK3 terdapat tiga kategori penilaian kecil,

menengah dan besar.

Tabel Penilaian tingkat penerapan SMK3

Kategori Kategori Kategori Kategori PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaan

Tingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian Penerapan

0000----59%59%59%59% 60606060----84%84%84%84% 85858585----100%100%100%100%

Kategori tingkat awal (64 kriteria)

Tingkat Penilaian

Penerapan Kurang

Tingkat Penilaian

Penerapan Baik

Tingkat Penilaian

Penerapan Memuaskan

Kategori tingkat transisi (122 kriteria)

Tingkat Penilaian

Penerapan Kurang

Tingkat Penilaian

Penerapan Baik

Tingkat Penilaian

Penerapan Memuaskan

Kategori tingkat

lanjutan (166 kriteria)

Tingkat Penilaian

Penerapan Kurang

Tingkat Penilaian

Penerapan Baik

Tingkat Penilaian

Penerapan Memuaskan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 179

1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal 2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor 3. Kategori Minor3. Kategori Minor3. Kategori Minor3. Kategori Minor

Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.

a) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;

Ketidak-konsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.

b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan

c) Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.

Dalam hal penilaian perusahaan termasuk kategori kritikal atau mayor,

maka orgnisasi dinilai belum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian

tingkat penerapan SMK3 tidak mengacu pada Tabel 2.

J.J.J.J. Penulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (Ketidaksesusaian)sesusaian)sesusaian)sesusaian)

Seringkali setelah melakukan audit internal, auditor mengalami

kesulitan dalam penulisan temuan audit sehingga penulisan

tersebut menjadi bias dan sulit dimengerti oleh auditee.

Pernyataan penulisan temuan audit (ketidaksesuaian) secara

umum mengikuti kaidah PLORPLORPLORPLOR

− PPPProblem (masalah yang ditemukan,) menjelaskan masalah

atau temuan yang terjadi yang tidak sesuai dengan

refernsi yang didunakan.

− LLLLocation (lokasi ditemukan problem), menerangkan lokasi

dimana ketidak sesuaian tersebut terjadi.

− OOOObjective (bukti temuan), menjelaskan bukti digunakan

sebagai dasar dibuatnya ketidaksesuaian.

− RRRReference (dokumen yang mendasari), acuan yang

digunakan sebagai perbandingan dari implementasi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 180

Selain tiu pula penulisan temuan dalam laporan audit

sebaiknya:

− Spesifik

− Jelas (dimana, mengapa)

− Contoh bukti

Sehingga dalam menulis temuan audit:

− Harus berdasarkan fakta

− Harus ringkas dan jelas

− Tidak memasukkan opini

− Tidak memasukkan sebab-sebab ketidaksesuaian

Contoh penulisan temuan audit yang BENAR:

1. Ditemukan kesalahan pencatatan data slab untuk D/O no.

1002 yang diterima pada tanggal 24 Mei 2007. Hal ini

tidak sesuai dengan Instruksi Kerja Gudang (PTXYZ-IK-

005) dan klausa 7.5.5 dari ISO 9001:2000. Jumlah

kesalahan data yang ditemukan adalah 3 kesalahan dari

total 5 sampel data yang diambil saat audit

2. Ditemukan bahwa 2 dari 3 prosedur yang didistribusikan

ke HRD telah kadaluarsa tetapi masih dipakai sebagai

referensi.Lihat Prosedur HR-003 dan HR-005. Hal ini

adalah ketidaksesuaian terhadap Klausa 4.2.3 dari ISO

9001:2000 dan prosedur pengendalian dokumen PTXYZ-

QA-003 revisi 03

Contoh penulisan temuan audit yang SALAH:

1. Rencana pembelian tidak dibuat untuk bulan Juli 2007

sehingga tidak sesuai dengan prosedur Pembelian dan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 181

Logistik.

2. Tidak ada Quality Plan ditetapkan untuk Produk No. AXP

201 untuk membuktikan kesesuaian dengan prosedur

perencanaan produksi.

K.K.K.K. Dokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil Audit

Sebagai bagian dari penerapan sistem manajemen, audit

internal juga memerlukan adanya dokumentasi yakni:

1. Rekaman bukti – bukti audit

− pencapaian sasaran mutu atau lingkungan,

− KPI,

− struktur organisasi,

− pelatihan,

− kalibrasi,

− hasil pemantuan & pengukuran

− SOP, IK

− dsb)

2. Rekaman yang terkait audit internal

− Rencana audit internal

− Laporan audit internal

− Laporan ketidaksesuaian

− Laporan tindakan korektif dan pencegahan

− Laporan tindak lanjut audit

4. Hasil tinjauan program audit

− Tinjauan manajemen

− Tindakan perbaikan hasil audit internal/eksternal

5. Rekaman terkait dengan kompetensi auditor

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 182

− Sertifikasi auditor internal

Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen mutu:

− Tinjauan manajemen (5.6.1)

− Kompetensi, pelatihan (6.2.2)

− Perencanaan realisasi produk (7.1)

− Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk

(7.2.2)

− Masukan desain & pengembangan (7.3.2)

− Tinjauan desain & pengembangan (7.3.4)

− Verifikasi desain & pengembangan (7.3.5)

− Velidasi desain & pengembangan (7.3.6)

− Pengendalian desain & pengembangan (7.3.7)

− Evaluasi supplier (7.4.1)

− Validasi proses produksi & penyediaan jasa (7.5.2d)

− Identifikasi & mampu telusur (7.5.3)

− Identifikasi milik pelanggan (7.5.4)

− Kalibrasi & verifikasi peralatan pemantauan & pengukuran

(7.6a)

− Audit internal (8.2.2)

− Pemantauan & pengukuranproduk (8.2.4)

− Pengendalian produk tidak sesuai (8.3)

− Tindakan perbaikan (8.5.2 e)

− Tindakan pencegahan (8.5.3 d)

Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen

lingkungan:

− Aspek lingkungan penting (4.3.1)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 183

− Persyaratan hukum yang berlaku (4.3.2)

− Kinerja lingkungan (4.3.3)

− Pelatihan (4.4.2)

− Komunikasi eksternal & pihak terkait (4.4.3)

− Keluhan (komplain) (4.4.3)

− Inspeksi, pemeliharaan & kalibrasi (4.4.6)

− Kontraktor & pemasok (4.4.6)

− Proses pemantauan (4.5.1)

− Penaatan peraturan perundang – undangan (4.5.2)

− Pengecekan kesiagaan tanggap darurat (4.4.7)

− Kejadian tertentu (insident)

− Tinjauan manajemen (4.6)

Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen K3

− Hasil Identifikasi & Evaluasi penaatan terhadap

Persyaratan perundang-undangan dan perijinan K3 (4.3.2

& 4.5.2)

− Hasil Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resikoyang

menyertainya (4.3.1)

− Pertimbangan dalam penetapan Tujuan, Sasaran dan

Program Manajemen K3 (4.3.3)

− Kegiatan Pelatihan K3(klausul 4.4.2)

− Pengendalian Operasional K3, seperti : aktivitas inspeksi

dan Perawatan ( 4.4.6)

− Pemantauan & Pengukuran Kinerja K3 (4.5.1)

− Hasil Kalibrasi & Verifikasi Peralatan yang digunakan

untuk mengukur Kinerja K3 (4.5.1)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 184

− Rincian tentang ketidaksesuaian K3, Kecelakaan Kerja,

PAK, termasuk nearmiss, dll serta Investigasinya (4.5.3)

− Komunikasi Eksternal dan catatan Keluhan Karyawan

mengenai K3 di sekitar Organisasi serta tanggapannya

(4.4.3)

− Komunikasi dengan pihak yang berkepentingan. (4.4.3)

− Pertemuan rapat K3 (4.4.3)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 185

7.7.7.7. AUDITORAUDITORAUDITORAUDITOR

A.A.A.A. Peran AuditorPeran AuditorPeran AuditorPeran Auditor

Auditor mempunyai peran yang sangat penting dalam

menunjang sistem manajemen organisasi yang diharapkan

dapat memberikan nilai tambah (added value) dalam

mencapai tujuan & sasaran organisasi.

Dalam melaksanakan audit, sebaiknya auditor melakukan

pendekatan yang terarah dan sistematis (PDCA) untuk menilai

dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko

melalui pengendalian dan proses tata kelola yang baik. Banyak

auditor melakukan perannya sebagai pemeriksa yang mencari

kesalahan personel ataupun fungsi yang diauditnya. Namun

untuk saat ini peran auditor mulai bergeser menjadi konsultan konsultan konsultan konsultan

atau mitraatau mitraatau mitraatau mitra yang diharapkan dapat memberikan solusi (saran

perbaikan) bagi sebuah masalah. Berikut adalah beberapa

peran auditor yakni:

− Bukan lagi sebagai watchdog tetapi sebagai konsultan

yang dapat memberikan nilai tambah bagi operasional

organisasi.

− Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan

penerapan sistem pengendalian manajemen, struktur

pengendalian intern, dan pengendalian operasional

lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif

dengan biaya yang tidak terlalu mahal,

− Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan

prosedur – prosedur yang telah ditetapkan oleh

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 186

manajemen.

− Memastikan bahwa pengelolaan data rekaman yang

dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya.

− Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam

melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen.

− Menyarankan perbaikan-2 operasional dalam rangka

meningkatkan efisensi dan efektifitas.

PeranPeranPeranPeran Paradigma lamaParadigma lamaParadigma lamaParadigma lama Paradigma baruParadigma baruParadigma baruParadigma baru

Peran Watchdog Konsultan & Katalis

Pendekatan Detektif (mendeteksi masalah)

Prefentif mencegah masalah)

Sikap Seperti Polisi Sebagai mitra bisnis / customer

Ketaatan / kepatuhan

Semua policy / kebijakan

Hanya policy yang relevan

Fokus Kelemahan / penyimpangan

Penyelesaian yang konstruktif

Komunikasi dengan manajemen

Terbatas Reguler

Audit Financial / compliance audit

Financial, compliance, operasional audit.

Jenjang karir Sempit (hanya auditor)

Berkembang luas (dapat berkarir di bagian / fungsi lain)

Tabel : Paradigma Auditor

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 187

B.B.B.B. Tanggungjawab AuditorTanggungjawab AuditorTanggungjawab AuditorTanggungjawab Auditor

Seorang auditor sebaiknya memiliki pendidikan, pelatihan,

dan pengalaman kerja yang sesuai dengan area tugas yang

diberikan.

Auditor mempunyai tugas & tanggungjawab yang penting

dalam proses auditing dalam hal ini dibagi menjadi dua yakni:

1.1.1.1. Lead auditorLead auditorLead auditorLead auditor

– Membentuk dan memimpin team auditor

– Mengelola program audit secara efektif.

– Berkonsultasi dengan auditee (klien) dalam

menentukan kriteria & ruang lingkup.

– Mencari informasi tentang latar belakang yang

relevan seperti kegiataan auditee, produk, hasil

kegiatan sebelumnya.

– Membentuk,& mengarahakan team audit.

– Menyusun rencana audit bekerjasama dengan

auditor, auditee (Klien).

– Mengkomunikasikan rencana audit yang telah

disetujui kepada team auditor, auditee (Klien).

– Mengkoordinasi persipan dokumen kerja dan

member arahan kepada team auditor.

– Mewakili team auditor dalam pembahasan dengan

auditee (klien).

– Memberitahu kepada auditee mengenai temuan audit

yang ketidaksesuaiannya penting.

– Merekomendasikan perbaikan, jika diperlukan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 188

2.2.2.2. AuditorAuditorAuditorAuditor

– Mengikuti pengarahan dari Lead Auditor.

– Melaksanakan tugas secara obyektif.

– Mengumpulkan dan meng-analisa bukti audit yang

relevan dan cukup untuk menentukan temuan audit.

– Menyiapkan dokumen kerja.

– Mendokumentasikan temuan audit.

– Memverifikasi tindakan koreksi untuk setiap

ketidaksesuaian.

– Menjaga kerahasiaan dokumen yang menyangkut

audit.

– Membantu penulisan laporan audit.

– Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh auditee

terkait dengan kesehatan & keselamatan kerja (K3).

C.C.C.C. Kompetensi AuditorKompetensi AuditorKompetensi AuditorKompetensi Auditor ((((Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011))))

Kepercayaan dan keandalan dalam proses audit tergantung

pada kompetensi personel yang melaksanakan audit.

Kompetensi ini didasarkan pada peragaan dari :

1) KepribadianKepribadianKepribadianKepribadian, seorang auditor sebaiknya :

a) etis yaitu adil, menyatakan yang sebenarnya, tulus,

jujur serta bijaksana;

b) terbuka yaitu mau mempertimbangkan pandangan

atau ide-ide alternatif;

c) diplomatis yaitu bijaksana dalam menghadapi orang

lain;

d) suka memperhatikan yaitu secara aktif menyadari

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 189

kegiatan dan lingkungan fisik yang ada di sekitarnya;

e) cepat mengerti yaitu secara naluriah menyadari dan

mampu memahami situasi;

f) luwes (versatile) yaitu selalu siap menyesuaikan diri

untuk situasi yang berbeda;

g) tangguh yaitu teguh, fokus pada pencapaian tujuan;

h) tegas yaitu menghasilkan kesimpulan dengan tepat

waktu berdasarkan alasan dan analisis yang logis;

i) percaya diri yaitu bertindak dan berfungsi secara

independen ketika berinteraksi dengan orang lain

secara efektif.

2) Kemampuan untukKemampuan untukKemampuan untukKemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan,

pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman

auditauditauditaudit.

Berdasarkan hal tersebut kompetensi untuk internal

auditor PT X ditentukan dengan parameter-parameter :

1. Pendidikan

2. Pengalaman kerja*

3. Pelatihan auditor**

4. Pengalaman audit***

Note:

* dalam bisnis core yang sama atau dalam bidang QMS

(Quality Management System)

** telah mendapatkan pelatihan internal audit dari

lembaga pelatihan independen

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 190

*** telah mengikuti internal audit sebagai observer

Pengelompokan kualifikasi untuk tiap parameter adalah

sebagai berikut :

No Parameter Kualifikasi

1 Pendidikan S1 D3

2 Pengalaman kerja > 5 thn 2 - 5 thn

3 Pengalaman audit 4 - 6x 3x

Kualifikasi untuk pendidikan, pengalaman kerja dan

pengalaman audit ditentukan seperti di atas dengan

pertimbangan bahwa itu adalah kualifikasi yang

diperlukan auditor untuk memperoleh pengetahuan dan

ketrampilan yang dibutuhkan.

1. Pendidikan minimal D3 diperlukan untuk dapat

berpikir secara analitik, logis, dan sistematik.

2. Pengalaman kerja minimal 2 tahun dalam bisnis core

yang sama atau dalam bidang QMS (Quality

Management System) diperlukan untuk mendapatkan

pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu proses

atau sistem.

3. Pengalaman audit minimal 3x sebagai observer,

dikarenakan di PT X ada 3 area yaitu paper,

packaging dan office, maka seorang auditor

diharapkan sudah pernah menjadi observer di 3 area

tersebut.

Kualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead Auditor ditentukan dengan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 191

kombinasi tabel di atas adalah sebagai berikut :

No Parameter Kualifikasi

1 Pendidikan S1 S1 S1 D3

2 Pengalaman kerja > 5 thn > 5 thn 2 - 5 thn > 5 thn

3 Pengalaman audit 4 - 6x 3x 4 - 6x 4 - 6x

Kualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk Auditor ditentukan dengan cara

yang sama adalah sebagai berikut :

No Parameter Kualifikasi

1 Pendidikan S1 D3 D3 D3

2 Pengalaman kerja 2 - 5 thn > 5 thn 2 - 5 thn 2 - 5 thn

3 Pengalaman audit 3x 3x 4 - 6x 3x

Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki

kualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atas.s.s.s.

Internal Audit Coordinator membuat dan meng-up date

catatan kualifikasi untuk seluruh internal auditor PT X.

Hal Hal Hal Hal –––– hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh

seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut:

1. Mengerti isi dan manfaat dari standard serta prinsip

manajemen mutu, lingkungan atau K3.

2. Memahami istilah – istilah audit.

3. Memiliki kemampuan ber-komunikasi yang baik.

4. Memegang teguh prinsip etika dan aturan – aturan

pada saat mengaudit.

5. Memiliki persiapan yang matang sebelum mengaudit.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 192

6. Bersikap profesional pada saat proses audit.

7. Mampu membuat laporan temuan serta menentukan

kriteria dari temuan.

8. Teliti pada saat melakukan observasi, pemeriksaan

fisik dan prosedur.

9. Meningkatkan pengetahuan umum maupun khusus

seperti:

UmumUmumUmumUmum

� Prinsip Audit, prosedur dan teknik Audit.

� Sistem manajemen (standard ISO) dan referensi

dokumennya.

� Situasi organisasi (Ukuran, struktur, fungsi dan

hubungannya).

� Peraturan dan perundangan yang terkait.

KhususKhususKhususKhusus

ISO 9001

� Metode dan Teknis Quality, mencakup : Kosa kata

Quality, Prinsip manajemen mutu, Tools dan

aplikasinya seperti SPC, FMEA, QC 7 Tools, dll.

� Produk termasuk proses-proses yang terlibat

didalamnya (Istilah, karakteristik proses dan produk)

ISO 14001.

� Metode dan Teknik Manajemen Lingkungan,

mencakup: Kosa kata Lingkungan, prinsip manajemen

lingkungan, Tools (Evaluasi aspek dan dampak

lingkungan, Daur Ulang, dll).

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 193

� Ilmu & Teknologi Lingkungan, mencakup: Dampak

kegiatan terhadap lingkungan, Media Lingkungan

seperti udara, air dan tanah, serta Ekosistem.

� Aspek dan teknis dari Operasi Lingkungan, mencakup:

Metode evaluasi signifikan aspek, Karakteristik kritis

proses,Teknologi pencegahan polusi, Aspek dan

dampak.

Pelatihan AuditorPelatihan AuditorPelatihan AuditorPelatihan Auditor

Pelatihan internal audit dari lembaga pelatihan

independen harus berisikan :

1. Teori

a. Pemahaman terhadap persyaratan Standard ISO

9001

b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip, prosedur

dan teknik audit

2. Praktek (live audit exercise)

Auditor dinyatakan lulus dalam pelatihan internal

audit jika mendapatkan nilai minimal tertentu dalam

evaluasi yang diberikan di akhir pelatihan.

Pemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi Auditor

Untuk memelihara kompetensi auditor dilakukan :

1. Briefing oleh MR yang berisikan refreshment

terhadap pemahaman Standard ISO 9001 serta

pemahaman terhadap metode audit dan audit skills.

Briefing dilakukan pada setiap menjelang

pelaksanaan internal audit.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 194

2. Penilaian (evaluasi) terhadap auditor pada setiap

pelaksanaan audit.

Evaluasi dilakukan oleh :

a. Internal Audit Coordinator

Hal-hal yang dievaluasi :

− Pengisian form audit dengan lengkap, benar

dan tepat

− Ketepatan dalam mengkategorikan temuan

− Ketepatan tanggal verifikasi hasil audit

b. Auditee

Hal-hal yang dievaluasi :

− Kinerja audit

− Ketepatan waktu audit (dari mulai sampai

selesai)

− Efisiensi penggunaan waktu audit

− Kerjasama antar auditor

− Teknis audit

− Kejelasan dalam bertanya

− Kesopanan auditor selama mengaudit

Seluruh hasil evaluasi dikumpulkan oleh Internal Audit

Coordinator untuk selanjutnya disampaikan kepada MR.

MR menyampaikan hasil evaluasi tersebut dalam briefing

internal audit berikutnya.

Hasil evaluasi dijadikan sebagai input (dasar) dalam

memelihara kompetensi auditor, yaitu sebagai dasar :

− Penentuan frekuensi keterlibatan auditor dalam setiap

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 195

periode audit.

− Penentuan materi refreshment yang diberikan sesuai

dengan kebutuhan.

D.D.D.D. Atribut AuditorAtribut AuditorAtribut AuditorAtribut Auditor

1) SABARSABARSABARSABAR: mendengarkan dengan seksama seluruh

penjelasan auditee, tidak terpancing situasi.

2) SOPANSOPANSOPANSOPAN: menghormati keahlian auditee, bertanya dengan

tata-cara yang baik, selalu mengucapkan terima kasih.

3) INOVATIFINOVATIFINOVATIFINOVATIF: mencari cara-cara yang lebih efektif untuk

mengali bukti-bukti audit, detail dalam memeriksa.

4) PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL: tepat waktu, melakukan persiapan yang

memadai menjelang audit.

5) SISTEMATIKSISTEMATIKSISTEMATIKSISTEMATIK: urutan audit jelas alurnya, bertanya pada

point-point penting.

E.E.E.E. Aturan PerilakuAturan PerilakuAturan PerilakuAturan Perilaku Auditor InternalAuditor InternalAuditor InternalAuditor Internal

1) IntegritasIntegritasIntegritasIntegritas

1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan

kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.

1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan

yang diharuskan oleh ketentuan perundang-

undangan dan profesi.

1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal

apapun, atau terlibat dalam tindakan yang

memalukan untuk profesi audit internal atau pun

organisasi.

1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 196

yang sah dan etis dari organisasi.

2) ObjektivitasObjektivitasObjektivitasObjektivitas

2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau

hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau

dianggap dianggap mengganggu, ketidakbiasan

penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-

kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin

bertentangan dengan kepentingan organisasi.

2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat

mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu,

profesionalitas penilaian mereka.

2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang

mereka ketahui yang, jika tidak diungkapkan, dapat

mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang

diperiksa.

3) KerahasiaanKerahasiaanKerahasiaanKerahasiaan

3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan

perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas

mereka.

3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk

keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun

akan bertentangan dengan ketentuan perundang-

undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis

dari organisasi.

4) KompetensiKompetensiKompetensiKompetensi

4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 197

memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman yang diperlukan.

4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan

Standar Internasional Praktik Profesional Audit

Internal.

4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan

efektivitas serta kualitas layanan mereka.

F.F.F.F. Ketrampilan AuditorKetrampilan AuditorKetrampilan AuditorKetrampilan Auditor

Seorang auditor harus mempunyai ketrampilan dalam hal

mengaudit yakni:

1.1.1.1. Pendekatan ProsesPendekatan ProsesPendekatan ProsesPendekatan Proses

Dalam melakukan audit internal, auditor sebaiknya

memahami pendekatan proses (INPUT (INPUT (INPUT (INPUT –––– PROSES PROSES PROSES PROSES ––––

OUTPUT)OUTPUT)OUTPUT)OUTPUT) untuk memudahkan alur urutan audit....

Output from process A

Input to process C

Customer Processes

Outputs from

Process B

Inputs to

Process C

PROCESS AInputs to

Process B

Outputs from

Process A

Outputs from

Process C

Inputs to

Process A

PROCESS CPROCESS B

Outputs from

Process B

Inputs to

Process C

PROCESS AInputs to

Process B

Outputs from

Process A

Outputs from

Process C

Inputs to

Process A

PROCESS CPROCESS B

Management and Support Processes

Other

Process

Other

Process

Gambar 5: Pendekatan Proses Input – Proses – Output

Kunci pendekatan proses adalah dengan melihat input –

proses – output sebagai satu kesatuan. Untuk

memudahkan gunakan kata kunci berikut ni, yakni:

– WHEN & WHEREWHEN & WHEREWHEN & WHEREWHEN & WHERE audit akan dilakukan?

– WHATWHATWHATWHAT area mana yang akan diaudit (dept, group,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 198

proses, dsb)?

– WHATWHATWHATWHAT standar apa yang digunakan (ISO 9001, ISO

14001, ISO /TS 16949, ISO 22000, OHSAS 18001,

Manual, SOP, Instruction)?

– WHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSE tujuan audit adalah

memverifikasi kesesuaian dengan standar, kontrak?

Persiapan audit badan sertifikasi atau pemerintah?

Identifikasi adanya peluang perbaikan?

– DO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICE yang diperlukan untuk

mendukung kegiatan tersebut (training auditor baru?

verifiaksi tindakan perbaikan sebelumnya? Dsb).

Gunakan pertanyaan berikut untuk memudahkan

menentukan alur urutan pendekatan proses:

� Apa input terhadap proses ini?

� Apa output yang diharapkan dari proses ini?

� Apa saja aktifitas2 di dalam proses untuk

mengubah input menjadi output? Bagaimana

interaksinya?

Contoh:Contoh:Contoh:Contoh: Proses pembuatan pisang goreng.

� Apa inputnya?

– pisang mentah, tepung, minyak, kuali, gula,

dsb

� Apa output yang diharapkan?

– pisang goreng yang enak, tidak gosong, dan

tidak mentah.

� Apa saja aktifitas di dalamnya?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 199

– menyalakan kompor, memanaskan minyak

dalam kuali, menyiapkan adonan,

menggoreng, dsb.

Kemudian gunakan konsep PDCA untuk membuat daftar

pertanyaan, yakni:

� Plan :

– Bagaimana penyiapan bahan pembuatan

pisang gorang?

– Bagaimana perencanaan urutan-urutan

pekerjaan?

– Bagaimana peralatan2 disiapkan?

� Do :

– Bagaimana adonan dibuat?

– Bagaimana mencampurkan adonan dengan

pisang?

– Cara menggoreng pisang?

� Check :

– Bagaimana panas minyak dipantau supaya

pisang tidak gosong ? Siapa yang memantau?

– Bagaimana rasa adonan dan pisang diperiksa

?Siapa yang memeriksa?

� Act

– Apa yang dilakukan kalau gosong ?

– Apa yang dilakukan kalau adonan belum

cocok rasanya ?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 200

2.2.2.2. Wawancara yang EfektifWawancara yang EfektifWawancara yang EfektifWawancara yang Efektif

Untuk melakukan wawancara yang efektif auditor perlu

menciptakan suasana yang santai dan menjalin hubungan

yang baik dengan auditee, sehingga auditee merasa

nyaman untuk melakukan wawancara, berikut

panduannya:

– Terbuka, percaya dan sopan, ramah.

– Jangan mengambil peran negative seperti curiga &

menuduh.

– Tidak melakukan interograsi, otoriter & memerintah.

– Siap berjalan lambat dan berikan waktu bagi auditee

untuk berpikir.

– Sampaikan tujuan audit adalah untuk memverifikasi

kesesuaian sistem manajemen organisasi & bukan

mencari kesalahan seseorang.

– Auditor harus mampu untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang tepat, agar wawancara

menjadi efektif.

3.3.3.3. Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)

Auditor sebaiknya menyusun strategi (secara urutan logis)

untuk memperoleh informasi yang relevan, mengungkap

informasi dan mencairkan suasana.

Teknik wawancara sebaiknya dimiliki oleh seorang

auditor, yang dapat diperoleh dengan cara meningkatkan

jam terbang (baca: menambah jam audit).

Kombinasi dari berbagai teknik bertanya juga sangat

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 201

penting, bila perlu lakukan teknik paraphrasing untuk

memastikan auditte memahami pertanyaan.

Untuk dapat menggali informasi yang sebanyak ungkin

dari auditee maka sebaiknya auditor melakukan:

– Membuat suasana senyaman mungkin agar auditee

“tidak merasa bersalah”.

– Menggunakan checklist dengan pertanyaan terbuka

(yang terarah), sehingga auditee dengan leluasa

berbicara dan memberi informasi.

– Hindari pertanyaan yang memojokkan dan berbagai

pertanyaan dilontarkan sekaligus.

– Ikuti alur urutan pertanyaan untuk menemukan

apakah yang diwawancara (auditee) benar-benar

memahami topik yang dibahas.

– Catat jawaban tersebut agar mudah untuk meng-

klarifikasikan dikemudian hari.

– Pastikan semua bukti-bukti audit yang ingin didapat

sudah ditanyakan dan catat hal-hal penting hasil

wawancara lalu bandingkan dengan kriteria audit.

– Klarifikasi kembali dengan personil yang

diwawancara apabila ada ketidaksesuaian.

– Jangan menuliskan nama personil yang diwawancara

pada laporan audit (kecuali untuk hal-hal tertentu

dan bukan bertujuan untuk menyalahkan).

– Wawancara (tanya jawab) dengan auditee (5 W 1 H

+ Show Me) � best practice.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 202

– Gunakan teknik pendekatan corong (Funnel

Approach).

Gambar 6: Pendekatan Corong

(http://asq.org/qic/display-item/?item=24436)

Berikut beberapa jenis pertanyaan yang sering digunakan al:

1)1)1)1) TerbukaTerbukaTerbukaTerbuka Pertanyaan terbukan akan menghasilkan banyak sekali jawaban. Gunakan pertanyaan ini untuk mengetahui pendapat/gambaran dari auditee tentang hal tertentu. Contoh: – Bisa ceritakan bagaimana anda memproses hasil

pertengahan ini? – Bagaimana anda mengimplementasikan program

pengelolaan limbah? 2)2)2)2) TertutupTertutupTertutupTertutup

Gunakan pertanyaan tertutup untuk men dapatkan jawaban Ya atau Tidak, sedangkan pertanyaan langsung akan memberikan jawaban pendek Contoh: – Apakah anda tahu program pengendalian limbah? – Apa tanggungjawab anda?

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 203

3)3)3)3) KlarifikasiKlarifikasiKlarifikasiKlarifikasi Pertanyaan terbuka yang ditujukan untuk mendapatkan lebih informasi mengenai subyek dengan menetapkan kondisi. Contoh: – Dapatkah anda memberikan contoh hasil program

pemantauan lingkungan? – Dengan cara bagaimana tindakan perbaikan dilakukan?

4)4)4)4) MenggiringMenggiringMenggiringMenggiring Pertanyaan ini biasanya juga mengandung jawaban yang tersirat dalam pertanyaannya. Contoh: – Anda yang melakukan pengecekan keakuratan alat setiap

pagi? – Anda menentukan ukuran sampel berdasarkan table?

5)5)5)5) InterogasiInterogasiInterogasiInterogasi Pertanyaan ini membuat auditee defensive Contoh: − Anda tidak setuju dengan saya bahwa anda belum

memverifikasi dengan benar laporan insiden sesuai standar internal?

4.4.4.4. Teknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa Dokumen

Auditor memeriksa bukti – bukti saat melakukan audit

dengan melihat dokumen, pengamatan lapangan,

observasi dan verifikasi (kebijakan, prosedur, rekaman,

hasil audit, laporan, hasil rapat).

Dalam melakukan pemeriksaan dokumen, auditor

sebaiknya memperhatikan hal berikut:

– Relevansinya dengan kompetensi personel pelaksana

pekerjaan.

– Relevansinya dengan sasaran mutu atau kinerja

produk, kinerja lingkungan, kepuasan pelanggan.

– Nilai tambah aktivitas setiap tahapan kegiatan.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 204

– Status pengendalian dokumen (revisi, pengesahan,

authorisasi, distribusi, dll) Pelajari Klausul 4.2.3.

– Keterkatian antar dokumen (misalnya prosedur �

instruksi kerja � formulir yang digunakan).

– Ketahui status rekaman, yang meliputi:

� Personal yang terlibat dalam suatu rekaman

(misalnya pembuat, yang mengesahkan, yang

menindaklanjuti, dll).

� Cara mengisi formulir.

� Kriteria-kriteria/acuan yang dipakai untuk

pengesahan atau tindakan lainnya (bila ada).

� Volume rekaman dalam satuan waktu tertentu .

� Ambil sampel yang memadai sesuai dengan

ruang lingkup audit.

– Telusuri dan mintakan buktinya, bila rekaman

menunjukkan diperlukannya suatu tindak lanjut

tertentu (misalnya dari risalah rapat).

– Catat dan klarifikasikan bila diketemukan

ketidaksesuaian atau kejanggalan.

5.5.5.5. Mendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktif

Mendengarkan adalah hal penting bagi auditor untuk

memperoleh informasi yang diperlukan. Kegiatan ini sama

pentingnya dengan ketrampilan bertanya yang berguna

untuk mendeteksi konsistensian auditee dalam menjawab.

Petunjuk bagi auditor adalah:

a. Sedapat mungkin ramah dan mendukung auditee, hal

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 205

ini menunjukkan keterbukaan auditor.

b. Jeli dalam mengali informasi, jika anda ragu ajukan

pertanyaan dan deteksi apakah terdapat ketidak-

konsistensian.

c. Jangan memotong sewaktu auditee berbicara, hal ini

akan mengurangi informasi yang akan disampaikan,

atau informasi akan berubah.

d. Hindari tindakan yang dapat mengalihkan perhatian

auditee.

e. Berikan waktu yang cukup buata auditee untuk

menjelaskan maksudnya.

f. Mengulang apa yang disampaikan auditee dengan

tujuan mengkorfimasi bahwa auditor telah

memahami penjelasan yang disampaikan.

6.6.6.6. Mampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman Budaya

Keragaman budaya auditee sebaiknya dipahami oleh

auditor, karena untuk menghindari konflik budaya yang

menghambat proses audit.

7.7.7.7. Menulis Laporan AuditMenulis Laporan AuditMenulis Laporan AuditMenulis Laporan Audit

Kemampuan untuk menuliskan hasil temuan audit juga

sangat penting bagi seorang auditor.

Penulisan laporan harus mudah dipahami & dimengerti

oleh auditee agar temuan tersebut dapat dengan mudah

untuk ditindaklanjuti oleh personel yang ditunjuk.

Gunakanlah tata bahasa yang baik (SPOK) dan mengacu

pada PLOR.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 206

G.G.G.G. Auditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor Eksternal

1)1)1)1) Internal AuditorInternal AuditorInternal AuditorInternal Auditor

a) Melihat bagaimana sistem manajemen mutu atau

lingkungan dapat bekerja dengan baik untuk setiap

orang yang terlibat, dan melihat permasalahan yang

terjadi.

b) Auditee dapat dengan bebas bertanya kepada auditor

bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada

tersebut.

c) Tidak melihat siapa yang melakukan kesalahan, dan

bila terjadi seseorang tidak melakukan sesuai dengan

prosedur, maka hal itu akan dilihat sebagai kesalahan

sistem (tidak terpenuhinya pelatihan, documentasi

yang tidak lengkap, dsb).

2) Eksternal AuditorEksternal AuditorEksternal AuditorEksternal Auditor

a) Menentukan audit yang dilakukan gagal ataukah

sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh

standar.

b) Auditor akan memberikan informasi kesalahan yang

ada pada sistem manajemen, namun tidak

memberikan cara atau solusi perbaikan sistem

tersebut.

c) Badan sertifikasi � melihat organisasi layak

mendapatkan sertifikat berdasarkan hasil audit.

H.H.H.H. Berteman dengBerteman dengBerteman dengBerteman dengan Auditeean Auditeean Auditeean Auditee

Audit yang efektif tergantung kepada jumlah dan kualitas

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 207

informasi yang didapat dan dianalisa selama proses audit.

Segala sesuatu yang dapat meningkatkan kemampuan auditor

untuk menilai dan mengevaluasi informasi meningkatkan

kualitas dari hasil audit. System manajemen yang dijalankan

dan diimplementasikan oleh manusia dan proses audit banyak

melibatkan interaksi dengan personel organisasi yang diaudit.

Oleh karena itu Untuk dapat meningkatkan Kemampuan

auditor untuk secara efektive berkomunikasi

dengan organisasi yang diaudit, Auditor harus

mempertimbangkan “HUMAN FACTORHUMAN FACTORHUMAN FACTORHUMAN FACTOR”

Sikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditee

a) Progressive HostilityProgressive HostilityProgressive HostilityProgressive Hostility yaitu: sikap permusuhan yang timbul

secara bertahap. Misalnya kebanyakan interview diawali

dengan damai (peaceably), tetapi sifat tidak berteman

timbul sesuai dengan pergerakan waktu seiring

ditemukannya banyak ketidaksesuaian atau sifat audit

yang cenderung intimidasi atau mulai lelah.

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: melunakkan

dan menurunkan nada bicara sehingga tidak berkesan

mencecar dan memojokan auditee. Lebih terbuka untuk

mendengarkan penjelasan auditee. Menyelipkan humor

segar untuk mencairkan suasana.`

b) Sudden HostilitySudden HostilitySudden HostilitySudden Hostility Yaitu sikap permusuhan yang timbul

secara mendadak ketika audit berlangsung. Misalnya

begitu auditor menemukan temuan penyimpangan yang

dilakukan oleh personal, dan personal tersebut khawatir

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 208

akan ditegur atas penyimpangan tersebut.

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: menjelaskan

kepada auditee bahwa audit adalah audit sistem bukan

orang. Penyimpangan terjadi mungkin karena

ketidakjelasan sistem (instruksi kerja tidak jelas) atau

mengindikasikan adanya kelemahan pada sistem (tidak

dilakukannya on the job training/ sosialisasi terhadap

sistem yang baru)`

c) Immediate HostilityImmediate HostilityImmediate HostilityImmediate Hostility sikap permusuhan yang langsung

ditunjukkan pada saat audit dimulai, misalnya: Saya sibuk,

bagaimana kalau auditnya minggu depan saja? Saya

sebentar lagi ada meeting, bisa ngga auditnya 15 menit

saja? Kondisi ini biasanya meng-indikasikan lemahnya

komitmen dan suppot dari manajemen, audit kurang

dianggap sebagai suatu program penting.

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: Tidak perlu

ribut dengan auditee, cek apakah memang kebetulan ada

urusan mendadak (tidak diduga) yang penting, yang tidak

bisa ditinggalkan, jika ya maka atur schedule

penggantinya. Jika kondisi tersebut terjadi karena

kurangnya komitment, maka catat dan informasikan ke

Lead Auditor dan akan menyampaikan masalah ini

ke Manajemen.

I.I.I.I. Audit Audit Audit Audit yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”

Paradigma audit internal mengalami pergeseran dari yang

semula berdasar pada paradigma tradisional atau audit

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 209

kepatuhan (compliance audit) menjadi audit internal yang

memberikan nilai tambah. Pergeseran paradigma tersebut

dikarenakan adanya perubahan pada kebutuhan organisasi,

teknologi dan kompleksitas atas aktivitas dan sistem organisasi.

Auditor internal sering mendapat kesan sebagai pencari

kesalahan manajemen dikarenakan perannya sebagai

pemeriksa manajemen perusahaan dan hal tersebut membuat

auditor berada pada posisi yang berlawanan dengan

manajemen (auditee), oleh karena itu perlu adanya reimage

untuk membuat auditor dan auditee saling bersinergi, salah

satunya adalah dengan cara auditor berupaya menjadi

konsultan bagi manajemen perusahaan.

Pada masa sekarang, auditor internal sebaiknya mampu

memposisikan diri mereka sebagai konsultan internal (internal

consultant) yang memberikan masukan-masukan serta saran

untuk perbaikan (improvement) atas system organisasi yang

sudah ada. Peran sebagai konsultan berdampak baik bagi

auditee dan auditor itu sendiri, hal tersebut dikarenakan

auditor akan terus melakukan peningkatan pengetahuan

tentang audit dan manajemen perusahaan. Seorang konsultan

sebaiknya juga mampu memahami perannya untuk dapat

merekomendasikan solusi terbaik atas masalah yang sedang

dikonsultasikan padanya. Internal audit saat ini telah

melakukan pendekatan yang berorientasi pada pemberian nilai

tambah (value added) bagi perusahaan. Pendekatan audit

secara sistematis dan multi disiplin (systematic and

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 210

multydiciplined approach) dan juga adanya evaluasi dan

penilaian efektifitas risk management, control, and governance

processes dirasa cukup baik untuk upaya mewujudkan nilai

tambah atas audit internal karena tujuan dari value added

auditing adalah meningkatkan profitabilitas serta kepuasan

pelanggan (customer satisfaction) melalui fungsi audit.

Menurut Effendi (2006), ruang lingkup dari value added

internal auditing meliputi audit sistem informasi (information

system audit), audit kepatuhan (compliance audit), audit

laporan keuangan dan pengendalian (financial reporting and

control audit), audit program dan kinerja (program and

performance audit).

Pergeseran paradigma audit internal diharapkan bisa

memberikan nilai tambah bagi organisasi dan bukan hanya

sekedar melakukan suatu kepatuhan. Proses untuk menambah

nilai tambah oleh audit internal berkaitan erat dengan proses

pengidentifikasian dan evaluasi operasional untuk dapat

menganalisis risiko usaha yang mungkin muncul dan

meminimalisasikannya. Selain itu audit internal kemudian

melakukan tahapantahapan selanjutnya yang mendorong

terciptanya nilai tambah.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 211

8.8.8.8. KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT

Keberhasilan audit tidak hanya dengan melakukan wawancara

dengan auditee untuk mencari informasi, menemukan

ketidaksesuaian, mencari “apa yang salah” dan “siapa yang salah”,

namun suatu proses belajar tentang bagaimana memahami

komitmen organisasi dalam peningkatan kualitas atu kinerja

organisasi dalam mencapai tujuan.

Oleh karena itu, auditor berkualitas dan berpengalaman harus

mendorong kegiatan audit sebagai suatu kesempatan untuk

membuat langkah maju dalam pencapaian dan peningkatan

kualitas organisasi.

Menurut Joe Kausek dalam Ten Rules Auditing (page 44-49,

Quality Press), untuk menjadi auditor yang baik sebagai berikut:

1) Membuat auditee nyaman seolah bagian dari team audit.

Saat mengaudit gunakan kata pembuka yang tidak membuat

auditee merasa tertekan. “Jangan kuatir, kami berada disini

bukan untuk mengaudit anda namun sistem. Kami melakukan

evaluasi terhadap proses dan mencoba mengidentifikasi

kelebihan dan kekurangan dalam proses serta mencari peluang

untuk perbaikan. Kami memerlukan bantuan anda untuk

memberikan informasi dan menjawab beberapa pertanyaan

serta menunjukkan rekaman. Jika ada pertanyaan silahkan

hubungi kami”.

2) Gunakan pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dan

lanjutkan dengan pertanyaan klarifikasi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 212

3) Mendengarkan secara aktif

Mendengarkan secara aktif adalah tidak hanya mendengar

tanggapan dari auditee kata apa yang digunakan namun

bagaimana kata tersebut membentuk sebuah kalimat.

4) Jangan biarkan auditee memilih sample.

Buatlah strategi bagaimana memilih sample dalam

memverifikasi jawaban auditee.

5) Identifikasi dampak dari temuan audit (bandingkan dgn

kerugian)

Apakah temuan audit memberikan perubahan positip

terhadap organisasi ataukah sebaliknya?

6) Konfirmasi temuan dengan auditee

Sampaikan kepada auditee yang menurut anda merupakan

temuan, agar tidak terjadi ‘mis-komunikasi’, dan memberi

kesempatan bagi auditee untuk mengkoreksi temuan tersebut.

Hal ini akan melindungi anda sebagai auditor dari penulisan

temuan yang salah.

7) Jangan mencari ‘kutu’

Apa itu ‘Kutu’, temuan audit yang siftanya administrative dan

tidak secara langsung memberikan dampak positif terhadap

kinerja sistem manajemenen.

8) Sediakan informasi yang cukup

Informasi tentang temuan ketidak-sesuaian yang ditulis

haruslah jelas persyaratan mana yang dilanggar dan tidak

menimbulkan salah persepsi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 213

9) Dukung kekuatan secara spesifik

Membuat pernyataan yang spesifik terkait kinerja unit / divisi

yang mempunyai performance positip.

10) Umpan balik auditor

Diskusikan hasil temuan audit dengan auditee disaat waktu

luang (misalnya makan siang).

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 214

9.9.9.9. LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

1) Rencana Audit (Audit Plan)

A. Tujuan (Objective) :

1.

B. Ruang Lingkup (Scope)/ Area:

C. Kriteria (Criteria) :

D. Documents Yang dikaji (Reviewed):

E. Agenda

Hari & Tanggal:

Waktu:

Auditee: 1. 2.

Lead Auditor:

Auditor: 1. 2.

Tanda Tangan (Signature)

(Lead Auditor)

Tanda Tangan (Signature)

(Dept. Manager)

Tanggal (date) : Tanggal (date) :

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 215

2) Laporan Ketidaksesuaian (LKS, LTA, NCR)

Organisasi/Area :

Auditee :

Tanggal :

Tanggal :

Tanggal :

Status :

Closed Open

Kesimpulan :

Efektif Tidak efektif, terbitkan LTA baru, No.……....

Laporan Temuan Audit

Dept Head: Tanda tangan: Tanggal:

Tinjauan tindakan perbaikan / pencegahan :

Auditor : Tanda tangan : Tanggal :

Tanggal penyelesaian :

Auditee : Tanda tangan : Tanggal :

Akar penyebab ketidaksesuaian / potensi ketidaksesuaian :

Uraian tindakan perbaikan / pencegahan :

Non conformity (NC) / Remark /

Opportunity for improvement (OVI)

Uraian temuan audit :

Auditor : Tanda tangan :

Auditee : Tanda tangan :

���� Dokumen …………………………………

���� Lain-lain (jelaskan) ………………………

Klausul / Bagian :

� � � �

……………………..

� � � �

……………………..

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………… No. Referensi : ……………………………

Kriteria audit :

���� Persyaratan standar …………………….

Kategori temuan audit:

(coret yang tidak dipilih)

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 216

10.10.10.10. DEFINISIDEFINISIDEFINISIDEFINISI

1.1.1.1. Audit internal Audit internal Audit internal Audit internal proses yang sistematis, mandiri dan

terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan

mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan tingkat

pemenuhan organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap kriteria audit sistem

manajemen lingkungan.

2. Audit Audit Audit Audit suatu penilaian sistematis untuk menentukan apakah

aktivitas dan hasil-hasil yang berhubungan sesuai dengan

pengaturan yang telah direncanakan dan apakah pengaturan

tersebut diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai

kebijakan dan tujuan tujuan tujuan tujuan organisasi (lihat 3.9)

3.3.3.3. Auditi Auditi Auditi Auditi organisasi yang diaudit

4.4.4.4. Auditor Auditor Auditor Auditor orang yang berkompeten melakukan audit

5.5.5.5. Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya sumber atau situasi yang berpotensi mencelakakan

manusia atau sakit, kerusakan properti, kerusakan lingkungan

tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya.

6.6.6.6. Bukti audit Bukti audit Bukti audit Bukti audit Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain

yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.

7.7.7.7. Bukti objektif Bukti objektif Bukti objektif Bukti objektif Data pendukung keberadaan atau kebenaran

sesuatu.

8.8.8.8. Aspek lingkungan Aspek lingkungan Aspek lingkungan Aspek lingkungan unsur kegiatan atau produk atau jasa

organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.

9.9.9.9. Derajat/grade Derajat/grade Derajat/grade Derajat/grade Kategori atau peringkat yang diberikan

berdasarkan persyaratan mutu berbeda bagi produk, proses

atau sistem yang memiliki penggunaan fungsional yang sama.

10.10.10.10. Dampak lingkungan Dampak lingkungan Dampak lingkungan Dampak lingkungan setiap perubahan pada lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan baik

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 217

yang merugikan atau bermanfaat, yang keseluruhannya

ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan aspek lingkungan aspek lingkungan aspek lingkungan

organisasi.organisasi.organisasi.organisasi.

11.11.11.11. Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Kumpulan proses yang mengubah

persyaratan menjadi karakteristik tertentu atau menjadi

spesifikasi suatu produk, proses atau sistem.

12.12.12.12. Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen informasi dan media pendukungnya

13.13.13.13. EfektiEfektiEfektiEfektivitasvitasvitasvitas kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

14. Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dan sumber

daya yang dipakai.

15.15.15.15. Formulir Formulir Formulir Formulir dokumen yang digunakan untuk merekam data yang

dipersyaratkan oleh sistem manajemen .mutu

16.16.16.16. Informasi Informasi Informasi Informasi data yang ada artinya

17.17.17.17. Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Evaluasi kesesuaian melalui pengamatan dan

penetapan, jika perlu dengan pengukuran, pengujian atau

pembandingan.

18. Instruksi kerja Instruksi kerja Instruksi kerja Instruksi kerja uraian rinci cara melaksanakan dan merekam

pekerjaan.

19. Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya proses untuk mengetahui adanya suatu

bahaya (lihat 3.4) dan menentukan karakteristiknya

20. Insiden Insiden Insiden Insiden kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau

mempunyai potensi menjadi kecelakaan

CATATAN – Suatu kecelakaan di mana tidak terjadi sakit, luka,

rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga disebut sebagai

“nyaris terjadi”. Istilah “insiden” termasuk “nyaris terjadi”.

21.21.21.21. Kapabilitas kKapabilitas kKapabilitas kKapabilitas kemampuan suatu organisasi, sistem atau proses

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 218

untuk merealisasikan produk yang akan memenuhi

persyaratan produk tersebut.

22.22.22.22. karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik inheren dalam produk, proses

atau sistem berkaitan dengan suatu persyaratan.

23.23.23.23. Kebijakan mutu Kebijakan mutu Kebijakan mutu Kebijakan mutu maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah

organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan

secara resmi oleh pimpinan puncak.

24. Keefektifan Keefektifan Keefektifan Keefektifan sampai sejauh mana kegiatan yang direncanakan

terealisasi dan hasil yang direncanakan tercapai.

25.25.25.25. Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Persepsi pelanggan tentang derajat telah

dipenuhinya persyaratan pelanggan.

26.26.26.26. Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) dipenuhinya suatu persyaratan.

27. Kesimpulan audit Kesimpulan audit Kesimpulan audit Kesimpulan audit hasil audit oleh tim audit setelah

mempertimbangkan sasaran audit dan semua temuan audit.

28.28.28.28. Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian tidak dipenuhinya suatu persyaratan

29. KetidakKetidakKetidakKetidak----sesuaian sesuaian sesuaian sesuaian suatu penyimpangan dari standar kerja,

praktek, prosedur, regulasi, item kinerja manajamen, dll. yang

dapat secara langsung maupun tidak langsung mengarah

terjadinya kecelakaan atau sakit, kerusakan properti, kerusakan

lingkungan tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya.

30.30.30.30. Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major ketiadaan, ketidakhadiran, kurangnya

atau kesalahan dalam melaksanaan, menerapkan atau

memelihara satu atau lebih persyaratan sistem manajemen

dimana bukti yang ditemukan menunjukkan adanya keraguan-

raguan.

31.31.31.31. Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor ketidaksesuaian yang berasal dari

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 219

pelaksanaan atau penerapan persyaratan sistem manajemen

yang tidak konsisten dan mungkin dapat memberikan dampak

(tidak significance) pada efektifitas dari sistem manajemen.

32.32.32.32. Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten kemampuan yang dapat ditunjukkan untuk

menerapkan pengetahuan dan keterampilan.

33. Kriteria audit Kriteria audit Kriteria audit Kriteria audit kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan

yang dipakai sebagai rujukan.

34. Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan hasil yang terukur dari manajemen

organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap aspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkungannya.

35. Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan kejadian yang tidak diinginkan yang

mengakibatkan kematian, sakit, luka, rusak atau kecelakaan

lainnya

36. Kesehatan dan kesKesehatan dan kesKesehatan dan kesKesehatan dan keselamatan kerja elamatan kerja elamatan kerja elamatan kerja kondisi dan faktor-faktor

yang berdampak pada kesehatan karyawan, pekerja kontrak,

personel kontraktor, tamu dan orang lain di tempat kerja.

37. Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan bebas dari resiko kecelakaan yang tidak dapat

diterima (Pedoman 2 ISO/IEC)

38. Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja hasil yang terukur dari sistem manajemen K3, yang

terkait dengan pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja

organisasi, berdasarkan kebijakan dan tujuan K3 organisasi

CATATAN – Pengukuran kinerja termasuk pengukuran

aktivitas dan hasil K3 manajemen.

39. LingkuLingkuLingkuLingkungan ngan ngan ngan keadaan sekeliling dimana organisasi organisasi organisasi organisasi beroperasi,

termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna,

manusia dan interaksinya.

40.40.40.40. Lingkungan kerja Lingkungan kerja Lingkungan kerja Lingkungan kerja kumpulan dari kondisi tempat pekerjaan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 220

dilakukan.

41.41.41.41. Mampu telusur Mampu telusur Mampu telusur Mampu telusur Kemampuan untuk menelusur riwayat, aplikasi

atau lokasi sesuatu yang sedang dipertimbangkan.

42.42.42.42. Manajemen mutu Manajemen mutu Manajemen mutu Manajemen mutu kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan

dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.

43. Manual mutu Manual mutu Manual mutu Manual mutu dokumen yang merincikan sistem manajemen

mutu suatu organisasi.

44.44.44.44. Mutu Mutu Mutu Mutu derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren

dalam memenuhi persyaratan.

45.45.45.45. Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan

tanggung jawab, wewenang dan hubungannya.

46. Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi perusahaan, operasi, firma, kelompok usaha,

institusi atau asosiasi, atau bagian, baik kelompok atau tidak,

publik atau pribadi, yang memiliki fungsi dan administrasi

sendiri.

CATATAN – Untuk organisasi dengan lebih dari satu unit

operasi, dengan suatu operasi tunggal mungkin disebut sebagai

organisasi

47.47.47.47. Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan organisasi atau orang yang menerima produk.

48.48.48.48. Pemasok Pemasok Pemasok Pemasok organisasi atau orang yang menyediakan produk.

49.49.49.49. Pemastian mutu Pemastian mutu Pemastian mutu Pemastian mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan

pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan

dipenuhi.

50.50.50.50. Pengendalian mutu Pengendalian mutu Pengendalian mutu Pengendalian mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan

pada pemenuhan persyaratan mutu.

51.51.51.51. Peralatan ukur Peralatan ukur Peralatan ukur Peralatan ukur instrumen ukur, perangkat lunak, standar

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 221

pengukuran, bahan rujukan, alat bantu, atau gabungannya

yang diperlukan untuk merealisasikan proses pengukuran.

52.52.52.52. Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan kegiatan berulang untuk

meningkatkan kemampuan memenuhi persyaratan....

53. Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan

proses peningkatan sistem manajemen K3, untuk mencapai

peningkatan-peningkatan kinerja kesehatan dan keselamatan

kerja secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan K3

organisasi

CATATAN – Proses tidak perlu ditetapkan di seluruh area

aktivitas secara serentak

54.54.54.54. Perbaikan mutu Perbaikan mutu Perbaikan mutu Perbaikan mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan pada

peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan mutu.

55.55.55.55. Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan tindakan pada produk yang tidak sesuai untuk

menjadikannya sesuai dengan pemakaian yang dimaksudkan.

56. Perencanaan mutu Perencanaan mutu Perencanaan mutu Perencanaan mutu bagian dari manajemen mutu yang

difokuskan ke penetapan sasaran mutu dan merincikan proses

operasional dan sumber daya terkait yang diperlukan untuk

memenuhi sasaran mutu.

57. Persyaratan Persyaratan Persyaratan Persyaratan kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,

biasanya tersirat atau wajib.

58.58.58.58. Pimpinan puncak Pimpinan puncak Pimpinan puncak Pimpinan puncak orang atau kelompok orang yang

mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat

tertinggi.

59.59.59.59. Produk Produk Produk Produk hasil suatu proses.

60.60.60.60. Program audit Program audit Program audit Program audit Gabungan dari satu atau lebih audit yang

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 222

direncanakan untuk kerangka waktu tertentu dan diarahkan ke

sasaran tertentu.

61.61.61.61. Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan

atau proses.

62.62.62.62. Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses untuk memperagakan kemampuan

memenuhi persyaratan yang ditentukan.

63.63.63.63. Proses Proses Proses Proses Kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang

mengubah masukan menjadi keluaran.

64.64.64.64. Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran kumpulan operasi untuk menentukan nilai

suatu besaran.

65.65.65.65. Proses Proses Proses Proses Kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang

mengubah masukan menjadi keluaran.

66.66.66.66. Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran kumpulan operasi untuk menentukan nilai

suatu besaran

67. PihakPihakPihakPihak----pihak terkait pihak terkait pihak terkait pihak terkait individu atau kelompok yang mempunyai

perhatian atau mempengaruhi kinerja K3 organisasi

68. Penilaian resiko Penilaian resiko Penilaian resiko Penilaian resiko proses perkiraan besarnya resiko secara

keseluruhan dan menentukan apakah resiko dapat ditolerir

atau tidak

69.69.69.69. Rekaman Rekaman Rekaman Rekaman dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau

memberi bukti pelaksanaan kegiatan.

70.70.70.70. Rencana audit Rencana audit Rencana audit Rencana audit uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit.

71.71.71.71. Rencana mutu Rencana mutu Rencana mutu Rencana mutu Dokumen yang berisi prosedur dan sumber

daya yang diperlukan harus diterapkan oleh siapa dan kapan

pada suatu proyek, produk, proses atau kontrak tertentu.

72.72.72.72. Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit cakupan dan batasan-batasan suatu audit.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 223

73. Resiko Resiko Resiko Resiko kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi

terjadinya kejadian berbahaya yang terpersyaratan

74.74.74.74. Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir resiko yang telah dikurangi sampai

pada tingkat yang mampu dipikul oleh organisasi yang

berkenaan dengan peraturan hukum dan kebijakan K3

organisasi itu sendiri.

75.75.75.75. Sasaran mutu Sasaran mutu Sasaran mutu Sasaran mutu sesuatu yang dicari, atau dituju, berkaitan

dengan mutu.

76.76.76.76. Sistem manajemen: Sistem manajemen: Sistem manajemen: Sistem manajemen: sistem untuk menetapkan kebijakan dan

sasaran serta untuk mencapai sasaran itu.

77.77.77.77. Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: sistem manajemen untuk

mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu....

78. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) bagian sistem

manajemen organisasi organisasi organisasi organisasi yang digunakan untuk mengembangkan

dan menerapkan kebijakan lingkungankebijakan lingkungankebijakan lingkungankebijakan lingkungannya dan mengelola

aspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkungannya.

79. Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 sebagian dari sistem manajemen

keseluruhan yang memudahkan pengelolaan resiko K3 yang

terkait dengan kegiatan bisnis organisasi. Hal ini termasuk

struktur organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab,

praktek, prosedur, proses, tinjauan dan pemeliharaan

kebijakan K3 organisasi.

80.80.80.80. Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi dokumen yang menyatakan persyaratan.

81.81.81.81. Struktur organisasi Struktur organisasi Struktur organisasi Struktur organisasi pengaturan tanggung jawab, hubungan dan

wewenang antar orang.

82.82.82.82. Temuan audit Temuan audit Temuan audit Temuan audit Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 224

terhadap kriteria audit.

83.83.83.83. Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak

dikehendaki.

84.84.84.84. TindakanTindakanTindakanTindakan pencegahan pencegahan pencegahan pencegahan Tindakan untuk menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial

lain yang tidak dikehendaki.

85.85.85.85. Tinjauan Tinjauan Tinjauan Tinjauan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan

kesesuaian, kecukupan dan keefektifan masalah yang dibahas

untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

86. Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan sasaran, dalam hal kinerja K3, yang ditetapkan

organisasi untuk dicapai.

CATATAN – Tujuan harus dikuantifikasikan bila dimungkinkan

87.87.87.87. Validasi Validasi Validasi Validasi konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa

persyaratan bagi pemakaian atau aplikasi dimaksud tertentu

telah dipenuhi.

88.88.88.88. Verifikasi Verifikasi Verifikasi Verifikasi konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif,

bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 225

11.11.11.11. REFERENSIREFERENSIREFERENSIREFERENSI

1) Budi Wibowo. Meningkatkan Fungsi Internal Audit ISO 9001:

2008 (artikel).

2) Cahill Lawrence B. 2001. Environmental Health and Safety

Audit, Government Institutes, Rockville, Maryland.

3) Dirjen pembinaan hubungan industrial & pengawasan

ketenagakerjaan, Direktur Pengawasan K3. 2000. Standar

Penerapan Sistem Manajemen K3 & Peraturan

Perundangannya.

4) ISO 19011:2002 – Guidance for Quality and/or Environmental

Management Sistem Audit

5) ISO 9000:2008 – Quality Management System, Requirement

6) ISO 14001:2004 – Environmental Management System –

Requirement with guidance for use

7) ISO/TR 10013:2001 – Quality Management System, Guidance

for Quality Management System Documentation.

8) Indranata, iskandar. 2006. Terampil & sukses melakukan audit

mutu internal ISO 9001:2000 Berdasarkan ISO 19011:2002,

Alfabeta Bandung.

9) IQCS – Kursus Pelatihan Konversi Auditor Sistem Manajemen

Lingkungan. Edisi keempat.

10) IQCS – Kursus Pelatihan Konversi Auditor Sistem Manajemen

Mutu. Edisi keempat.

11) Phillips, Ann W. 2009. ISO 9001:2008 Internal Audits Made

Easy. Tools, Techniques, and Step-by-Step Guidelines for

Successful Internal Audits. Third Edition, ASQ Quality Press.

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 226

Milwauke, Wisconsin.

12) SGS – Materi Pelatihan Internal Auditor OHSAS 18001.

13) Kausek, Joe. 2008. Ten (10) Rules Auditor, ASQ Quality

Press.(Jurnal)

14) OHSAS 18000:2007 – Occupational Health and Safety

Management System – Reuqirement.

15) Ramly, Edly Ferdin. Ramly, Efizah Sofiah, Yussof, Sha”ri

Mohd. Effectiveness of Quality Management System Audit to

Improve Quality Performance – A Conceptual

Framework.(Jurnal)

16) Russell, J.P. 2007. Know and Follow ISO 19011’S Auditing

Principles. ASQ Quality Press. (Jurnal)

17) Russell, J.P. 2007.The Internal Auditing Pocket Guide:

Prepariing, Performing, Reporting and Follow-up, Second

Editiion, ASQ Quality Press. Milwauke, Wisconsin.

18) Sutapa J. Pramana Gentur dkk. 2011. Audit Mutu Internal –

Kiat Sukses untuk Auditor Mutu Internal. Kantor Jaminan

Mutu UGM.

19) SNI 19-19011-2005. Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu

dan atau Lingkungan.

20) Toky Yuliatma, Pergeseran Paradigma Audit Internal

Tradisional menjadi Audit Internal yang Memberikan Nilai

Tambah Bagi Organisasi (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk.), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang, 2011. (Skripsi).

21) Zuhrawaty, Panduan & Kiat sukses menjadi auditor ISO 9001,

4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 227

2009. Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Persyaratan ISO

19011:2002,Media Pressindo .Yogyakarta

22) http://www.applied-quality-systems.com/iso-9001-

requirements.html

23) http://ardianita.wordpress.com/2012/07/26/audit-sistem-

manajemen-mutu-iso-9001-internal-audit/

24) http://www.askartsolutions.com/iso-9000-lead-auditor-

training/

25) http://www.ashgate.com/pdf/SamplePages/qualaudit2ch5.pdf

26) http://www.andsamtraining.com.au/pdf/qsa_au.pdf

27) http://asq.org/qic/display-item/?item=24436

28) http://bambangkesit.staff.uii.ac.id/2009/01/15/pendekatan-

total-quality-management-dalam-pelaksanaan-audit-mutu-

internal/

29) http://www.efrcertification.com/Attachment/ICQR65.pdf

30) http://muhariefeffendi.wordpress.com/2007/12/09/tantangan-

untuk-menjadi-seorang-auditor-internal-yang-profesional/

31) http://mybrainbusiness.blogspot.com/2012/03/contoh-

kompetensi-dan-evaluasi-internal.html

32) http://isorequirements.com/iso_9001_requirements.html