Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
Transcript of Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 i
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ......................................................................1
2. DELAPAN PRINSIP MUTU ......................................................7
3. PERSYARATAN STANDAR ......................................................9
A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ......................9
B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO
14001:2004) ........................................................................36
C. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja (OHSAS 18001:2007) ...............................................49
D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ..............................................68
4. DAFTAR PERIKSA ..................................................................91
A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) ....................91
B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO
14001:2004) ..................................................................... 112
C. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja (OHSAS 18001:2007) ............................................ 121
D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja (SMK3 – PP 50/2012) ........................................... 138
5. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN ................................... 156
6. AUDIT SISTEM MANAJEMEN........................................... 158
A. Tujuan Audit .................................................................... 158
B. Manfaat Audit .................................................................. 159
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 ii
C. Jenis Audit ........................................................................ 160
D. Konsep Audit ................................................................... 161
E. Prinsip Audit ..................................................................... 163
F. Persiapan Audit ................................................................ 164
G. Pelaksanaan Audit ........................................................... 166
1) Pembukaan .................................................................. 166
2) Pelaksanaan Audit Lapangan (wawancara, inspeksi)169
3) Penutupan ................................................................... 172
4) Laporan ........................................................................ 174
H. Tindak Lanjut Audit......................................................... 176
I. Penilaian Pencapaian Audit ............................................ 178
J. Penulisan Temuan Audit (Ketidaksesusaian) ................ 179
K. Dokumentasi hasil Audit ................................................. 181
7. AUDITOR ............................................................................. 185
A. Peran Auditor ................................................................... 185
B. Tanggungjawab Auditor ................................................. 187
C. Kompetensi Auditor (Mengacu kepada ISO
19011:2011) ....................................................................... 188
D. Atribut Auditor ................................................................ 195
E. Aturan Perilaku Auditor Internal ................................... 195
F. Ketrampilan Auditor ....................................................... 197
G. Auditor Internal VS Auditor Eksternal ........................... 206
H. Berteman dengan Auditee .............................................. 206
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 iii
I. Audit yang ‘Memberi Nilai Tambah” ........................... 208
8. KEBERHASILAN AUDIT...................................................... 211
9. LAMPIRAN ........................................................................... 214
1) Rencana Audit (Audit Plan) ............................................ 214
2) Laporan Ketidaksesuaian (LKS, LTA, NCR) ................... 215
10. DEFINISI ............................................................................... 216
11. REFERENSI ........................................................................... 225
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 1
1.1.1.1. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan
bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistempengertian sistempengertian sistempengertian sistem
yang diambil dari berbagai sumber.
1. Suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang
saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung
membentuk keseluruhan yang kompleks.
2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama
lain.
3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama
untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan objek/benda yang memiliki hubungan diantara
mereka. Biar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut ini.
Contoh konkret dari sebuah sistem diantaranya:
− Organ tubuh manusia yang membentuk beragam sistem.
Sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem
saraf, sistem kerangka, dll.
− Komponen elektronik komputer yang membentuk sistem
komunikasi, sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras,
sistem jaringan, dll.
Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara
kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen
tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu
sebenarnya?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 2
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage”
yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan,
memimpin.
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. (By: Drs. Oey Liang Lee )
2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By: James A.F.
Stoner)
3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya. (By: R. Terry )
4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan
melalui usaha orang lain.(By: Lawrence A. Appley)
5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. (By: Horold Koontz dan
Cyril O’donnel)
Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun
demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa
kita jadikan pegangan adalah:
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 3
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya”.
Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (SMM)
merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-
praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau
persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan
organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana
organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara
konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
Sistem manajemen lingkungan (SML) ialah sebuah siklus yang
berkelanjutan dari perencanaan, pelaksanaan, pengkajian ulang
dan perbaikan langkah yang diambil oleh organisasi untuk
mencapai kesesuaian dengan peraturan perundangan lingkungan.
Sistem Manajemen Lingkungan menyediakan keinginan dan
konsistensi dari organisasi untuk mengarahkan perhatian
lingkungan terhadap pengalokasian sumber daya, pembagian
tanggung jawab dan evaluasi berkelanjutan dari penerapan, proses
dan prosedur.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian
dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 4
proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif. (PP no.50/2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen K3).
Sedangkan menurut Clare Gallagher dalam bukunya yang berjudul
‘Health and Safety Management System, An Annalysis of System
types and Effectiveness’, sistem manejemen keselamatan dan
kesehatan didefinisikan sebagai kombinasi dari susunan organisasi
manejemen, termasuk elemen-elemen perencanaan dan kaji ulang,
susunan konsultatif dan program khusus (identifikasi bahaya,
control dan penilaian resiko, keselamatan dan kesehatan terhadap
kontraktor, informasi dan penyimpanan data dan pelatihan) yang
terintegrasi untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan
kesehatan.
Jadi dapat kita disimpulkan bahwa secara umum sistem manajemen
adalah rangkaian kegiatan (siklus) yang berkelanjutan dari
organisasi untuk mencapai tujuan seperti memenuhi keinginan
pelanggan atau pasar, mencegah terjadinya pencemaran, mencegah
terjadinya kecelakaan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Kita telah banyak mengenal standar manajemen seperti ISO 9001,
ISO 14001, ISO 26000, ISO/TS 16949, ISO 22000, OHSAS 18001,
dan masih banyak lagi.
ISO 19011 merupakan salah satu standar yang dikeluarkan oleh
badan standarisasi dunia, yang digunakan sebagai panduan untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 5
melakukan audit.
ISO 19011 sebuah standar yang baru terbit di tahun 2002 dan
bukan standar atau sistem yang harus dilakukan sertifikasi. Standar
ini benar – benar merupakan acuan bagi organisasi dan auditor
untuk melakukan audit yang tertuang dalam ISO 19011 bab 4.
Prinsip – prinsip audit seperti etika (ethical), keterbukaan (fair
presentation), profesionalisme (due professional care), mandiri
(independence), dan pengambilan bukti berdasarkan fakta
(evidence bases approach), yang terdapat dalam bab 4 membantu
auditor untuk memahami kegiatan audit secara keseluruhan.
Keseluruhan penjelasan ISO 19011 tersebut diatas dijelaskan lebih
rinci pada bagian berikutnya.
Organisasi yang menerapkan standar ini (ISO 19011) tidak
memperoleh sertifikasi, karena standar ini bukan sistem manajemen
yang memerlukan sertifikasi.
ISO 19011 standar yang menyediakan pedoman secara umum
tentang bagaimana organisasi melakukan kegiatan audit tingkat
pertama, kedua maupun ketiga, yang digunakan sebagai alat untuk
melakukan audit sistem manajemen mutu, lingkungan, K3,
ketahanan pangan, dsb.
Untuk saat ini audit sudah bukan lagi bagian yang terpisahkan dari
sistem manajemen organisasi. Bagi organisasi yang telah
menerapkan sistem manejemen ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,
OHSAS 18001, dsb, mempunyai kewajiban untuk melakukan audit
internal maupun audit eksternal
Banyak organisasi (baca auditee) belum mengetahui bahwa tujuan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 6
audit internal dapat dibagai menjadi audit pemenuhan
(compliance) dan audit manajemen (process). Compliance audit
melihat sejauh mana organisasi telah memenuhi kriteria audit yang
ditentukan. Selain hal tersebut diatas audit manajemen juga melihat
keefektifan dari proses bisnis serta peluang perbaikan untuk
mencapai tujuan organisasi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 7
2.2.2.2. DELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTUDELAPAN PRINSIP MUTU
Dalam Manajemen Mutu terdapat 8 prinsip yang merupakan dasar
bagi implementasi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Dan bagaimana hubungannya dengan klausul-klausul ISO dapat
dilihat pada penjelasan berikut dibawah ini.
1. Fokus pada pelanggan
Organisasi bergantung pada pelanggannya dan karenanya
hendaknya memahami kebutuhan kini dan mendatang dari
pelanggannya, hendaknya memenuhi dan berusaha melebihi
harapan pelanggan.
(Ps : 1; 5.1s/d 5.6 ; 6.1, 6.2 ; 7.1 s/d 7.5; 8.1 s/d 8.5)
2. Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi.
Mereka hendaknya menciptakan dan memelihara lingkungan
internal tempat orang dapat melibatkan dirinya secara penuh
dalam pencapaian sasaran organisasi.
(Ps : 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1, 6.3, 6.4; 7.1 s/d 7.6 ; 8.1, 8.5 )
3. Keterlibatan Personel
Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan
pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya
dipakai untuk manfaat organisasi.
(Ps : 4.1,4.2; 5.3 s/d 5.5; 6.4; 7.1 s/d 7.6; 8.2, 8.5)
4. Pendekatan proses
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan
sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.
(Ps : 4.1, 4.2; 5.4, 5.6; 6.1 s/d 6.4; 7.1 s/d 7.5; 8.1 s/d 8.5)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 8
5. Pendekatan sistem pada manajemen
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling
terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk keefektifan
dan efisiensi organisasi dalam mencapai sasarannya.
(Ps : 1; 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1 s/d 6.4; 7.1 s/d 7.6; 8.1 s/d 8.5)
6. Perbaikan berkesinambungan (kontinual)
Perbaikan berkesinambungan organisasi secara menyeluruh
hendaknya dijadikan sasaran tetap dari organisasi.
(Ps : 4.1, 4.2; 5.1 s/d 5.6; 6.1, 6.2; 8.1, 8.2, 8.4, 8.5)
7. Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan
informasi.
(Ps : 4.1; 5.4 s/d 5.6; 7.1 s/d 7.6; 8.1 s/d 8.5)
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Sebuah organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan
suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan
kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.
(Ps : 4.1; 5.4, 5.6; 6.1; 7.1, 7.2, 7.4, 7.5, 7.6; 8.1, 8.2, 8.4, 8.5)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 9
3.3.3.3. PERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDARPERSYARATAN STANDAR
A.A.A.A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
1. Lingkup1. Lingkup1. Lingkup1. Lingkup
2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu4. Sistem Manajemen Mutu
4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,
mengimplementasikan, dan memelihara sistem manajemen
mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai
dengan persyaratan Standar ini.
Organisasi harus:
a) menentukan proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu dan aplikasinya di seluruh organisasi
(lihat 1.2),
b) menetapkan urutan dan interaksi proses-proses tersebut,
c) menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk
memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses-
proses tersebut efektif,
d) memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan
proses-proses tersebut,
e) memantau, mengukur bila dapat dilakukan, dan
menganalisis proses-proses tersebut, dan
f) Mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 10
berkesinambungan dari proses-proses tersebut.
Proses-proses tersebut harus dikelola oleh organisasi sesuai
dengan persyaratan Standar ini.
Apabila organisasi memilih untuk menyerahkan kepada pihak
lain, , , , proses apa pun yang mempengaruhi kesesuaian produk
terhadap persyaratan, maka organisasi harus memastikan
adanya kendali pada proses itu.
Jenis dan jangkauan pengendalian dapat diterapkan terhadap
proses yang diserahkan kepada pihak lain harus ditetapkan
dalam system manajemen mutu.
CATATAN 1 Proses-proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu yang disebutkan di atas mencakup proses
untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi
produk, pengukuran, analisa dan perbaikan.
CATATAN 2 “Suatu proses yang diserahkan kepada pihak
lain” adalah proses yang diperlukan organisasi untuk sistem
manajemen mutunya dan yang dipilih oleh organisasi untuk
dilaksanakan oleh pihak luar.
CATATAN 3 Pemastian pengendalian atas proses yang
dilakukan pihak lain tidak melepaskan tanggung jawab
organisasi atas kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan,
peraturan perundang-undangan dan regulasi. Jenis dan
jangkauan pengendalian yang akan diterapkan terhadap
proses yang diserahkan kepada pihak lain dapat dipengaruhi
oleh factor-faktor sebagai berikut;
a) dampak potensial proses yang diserahkan kepada pihak
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 11
lain terhadap kemampuan organisasi untuk menyediakan
produk yang sesuai dengan persyaratan.
b) tingkat pembagian pengendalian terhadap proses
c) kemampuan untuk mencapai pengendalian yang
diperlukan melalui penerapan klausul 7.4.
4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi4.2 Persyaratan dokumentasi
4.2.1 Umum4.2.1 Umum4.2.1 Umum4.2.1 Umum
Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup:
a) pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan
sasaran mutu,
b) pedoman mutu,
c) prosedur dan rekaman terdokumentasi yang disyaratkan
oleh Standar Internasonal ini, dan
d) dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh
organisasi perlu untuk memastikan perencanaan, operasi
dan kendali prosesnya secara efektif.
CATATAN 1 Bila dijumpai istilah “prosedur terdokumentasi”
dalam Standar Internasional ini, ini berarti bahwa prosedur itu
ditetapkan, didokumentasikan, diimplementasikan dan
dipelihara. Suatu dokumen tunggal mungkin memenuhi
persyaratan dari satu atau lebih dari prosedur. Suatu
persyaratan dari prosedur terdokumentasi mungkin dapat
dicakup oleh lebih dari satu dokumen.
CATATAN 2 Jangkauan dokumentasi sistem manajemen mutu
dapat berbeda antara sebuah organisasi dengan organisasi
yang lain karena :
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 12
a) besarnya organisasi dan jenis kegiatannya,
b) kerumitan proses dan interaksinya, dan
c) kompetensi personelnya.
CATATAN 3 Dokumentasi dapat dalam bentuk atau jenis
media apapun.
4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu4.2.2 Manual mutu
Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah manual
mutu yang mencakup:
a) lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian
pengecualian dari dan alas an pengecualian apa pun (lihat
1.2),
b) prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem
manajemen mutu, atau mengacu kepada prosedur
tersebut, dan
c) uraian dari interaksi antara proses-proses sistem
manajemen mutu.
4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.3 Pengendalian dokumen
Dokumen yang disyaratkan oleh sistem manajemen mutu
harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis khusus dari
dokumen dan harus dikendalikan menurut persyaratan dalam
4.2.4.
Harus dibuat suatu prosedur terdokumentasi untuk
menetapkan pengendalian yang diperlukan untuk:
a) menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan,
b) meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta untuk
menyetujui ulang dokumen,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 13
c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini
dari dokumen ditunjukkan,
d) memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang
berlaku tersedia di tempat pemakaian,
e) memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah
dikenali,
f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang
ditetapkan oleh organisasi perlu untuk perencanaan dan
operasi dari sistem manajemen mutu, diidentifikasi dan
distribusinya dikendalikan, dan
g) mencegah pemakaian dokumen kedaluwarsa yang tak
disengaja dan menerakan identifikasi sesuai dengan
dokumen tersebut, apabila disimpan untuk maksud
tertentu.
4.2.4 Penge4.2.4 Penge4.2.4 Penge4.2.4 Pengendalian rekamanndalian rekamanndalian rekamanndalian rekaman
Rekaman ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian
dengan persyaratan dan beroperasinya secara efektif sistem
manajemen mutu harus dikendalikan. Organisasi
harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk
menetapkan kendali yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan
pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap mudah dibaca,
siap ditunjukkan, dan diambil.
5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen5 Tanggung jawab manajemen
5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen5.1 Komitmen manajemen
Pimpinan puncak harus memberi bukti komitmennya pada
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 14
penyusunan dan implementasi sistem manajemen mutu serta
perbaikan berkesinambungan keefektifannya dengan:
a) mengkomunikasikan ke organisasi pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-
undangan,
b) menetapkan kebijakan mutu,
c) memastikan sasaran mutunya ditetapkan,
d) melakukan tinjauan manajemen, dan
e) memastikan tersedianya sumber daya.
5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan5.2 Fokus pada pelanggan
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa persyaratan
pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan sasaran untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1 dan 8.2.1).
5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu5.3 Kebijakan mutu
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu:
a) sesuai dengan sasaran organisasi,
b) mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan
terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen
mutu,
c) menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan
meninjau sasaran mutu,
d) dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan
e) ditinjau agar terus-menerus sesuai.
5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu5.4.1 Sasaran mutu
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 15
termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan
produk [lihat 7.1 a)], ditetapkan pada fungsi dan tingkat
relevan dalam organisasi. Sasaran mutu harus terukur dan
konsisten dengan kebijakan mutu.
5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa:
a) perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan untuk
memenuhi persyaratan yang diberikan dalam 4.1, seperti
juga sasaran mutu, dan
b) integritas sistem manajemen mutu dipelihara, apabila
perubahan pada system manajemen mutu direncanakan
dan diimplementasikan.
5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab
dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam
organisasi.
5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen5.5.2 Wakil manajemen
Pimpinan puncak harus menunjuk seorang anggota
manajemen yang, di luar tanggung jawab lain, harus memiliki
tanggung jawab dan wewenang yang meliputi:
a) memastikan proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan
dipelihara,
b) melaporkan kepada pimpinan puncak tentang kinerja
sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apa pun
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 16
untuk perbaikan, dan
c) memastikan promosi kesadaran tentang persyaratan
pelanggan di seluruh organisasi.
CATATAN Tanggung jawab wakil manajemen dapat
mencakup sebagai penghubung dengan pihak luar dalam
masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.
5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal5.5.3 Komunikasi internal
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi
yang sesuai telah ditetapkan dalam organisasi, dan bahwa
terjadi komunikasi mengenai keefektifan system manajemen
mutu.
5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen5.6 Tinjauan manajemen
5.6.1 Umum5.6.1 Umum5.6.1 Umum5.6.1 Umum
Pimpinan puncak harus meninjau sistem manajemen mutu
organisasi, pada selang waktu terencana, untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya terus berlanjut.
Tinjauan ini harus mencakup penilaian peluang perbaikan dan
keperluan akan perubahan pada sistem manajemen mutu,
termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat 4.2.4).
5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen5.6.2 Masukan untuk tinjauan manajemen
Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup
informasi tentang:
a) hasil audit,
b) umpan balik pelanggan,
c) kinerja proses dan kesesuaian produk,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 17
d) status tindakan preventif dan tindakan korektif,
e) tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu,
f) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen
mutu, dan
g) saran-saran untuk perbaikan.
5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen5.6.3 Keluaran dari tinjauan manajemen
Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup keputusan
dan tindakan apa pun yang berkaitan dengan:
a) perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan
proses-prosesnya,
b) perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan
pelanggan, dan
c) sumber daya yang diperlukan.
6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya6 Pengelolaan sumber daya
6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya6.1 Penyediaan sumber daya
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya
yang diperlukan:
a) untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen
mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya, dan
b) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan
memenuhi persyaratan pelanggan.
6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia6.2 Sumber daya manusia
6.2.1 Umum6.2.1 Umum6.2.1 Umum6.2.1 Umum
Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi
kesesuaian terhadap persyaratan produk harus memiliki
kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 18
dan pengalaman yang sesuai.
CATATAN Kesesuaian terhadap persyaratan produk dapat
dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh
personel yang melaksanakan tugas dalam sistem manajemen
mutu.
6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran6.2.2 Kompetensi, pelatihan, dan kesadaran
Organisasi harus:
a) menetapkan kompetensi yang diperlukan bagi personel
yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi
kesesuaian terhadap persyaratan produk,
b) bila diperlukan, menyediakan pelatihan atau melakukan
tindakan lain untuk mencapai kompetensi yang
diperlukan,
c) menilai keefektifan tindakan yang dilakukan,
d) memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan
pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan
mereka bagi pencapaian sasaran mutu, dan
e) memelihara rekaman yang sesuai tentang pendidikan,
pelatihan, keterampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4).
6.3 Prasarana6.3 Prasarana6.3 Prasarana6.3 Prasarana
Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara
prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada
persyaratan produk. Prasarana mencakup, jika berlaku:
a) gedung, ruang kerja dan sarana penting terkait,
b) peralatan proses, (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak), dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 19
c) jasa pendukung (seperti angkutan, komunikasi atau sistem
informasi).
6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja6.4 Lingkungan kerja
Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan
produk.
CATATAN Istilah “lingkungan kerja” berhubungan dengan
kondisi dimana pekerjaan dilaksanakan termasuk faktor fisik,
lingkungan dan faktor lainnya (seperti suara, suhu,
kelembaban, pencahayaan atau cuaca).
7 Realisasi produk7 Realisasi produk7 Realisasi produk7 Realisasi produk
7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk7.1 Perencanaan realisasi produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses
yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi
produk harus konsisten dengan persyaratan proses-proses lain
dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1).
Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus
menetapkan yang berikut, jika sesuai:
a) sasaran dan persyaratan mutu bagi produk;
b) kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen,
untuk menyediakan sumber daya yang khas bagi produk
itu;
c) kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran,
inspeksi dan uji yang khas bagi produk dan kriteria
keberterimaan produk;
d) rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 20
proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi
persyaratan (lihat 4.2.4).
Keluaran perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi
metode operasi organisasi.
CATATAN 1 Sebuah dokumen yang menentukan proses-proses
sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi produk)
dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek
atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu.
CATATAN 2 Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan
yang diberikan dalam 7.3 pada pengembangan proses realisasi
produk.
7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berka7.2 Proses yang berkaitan dengan pelangganitan dengan pelangganitan dengan pelangganitan dengan pelanggan
7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Organisasi harus menetapkan:
a) persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk
persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca
penyerahan,
b) persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi
perlu untuk pemakaian yang ditentukan atau yang
dimaksudkan, bila diketahui,
c) persyaratan peraturan perundang-undangan yang dapat
diterapkan terhadap produk, dan
d) persyaratan tambahan apa pun yang dianggap perlu oleh
organisasi.
CATATAN Kegiatan pasca penyerahan termasuk, sebagai
contoh, tindakan atas adanya jaminan, kewajiban dalam
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 21
kontrak seperti jasa pemeliharaan dan jasa tambahan seperti
daur ulang atau pembuangan akhir.
7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan
produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum komitmen
organisasi untuk memasok produk kepada pelanggan
(misalnya penyampaian penawaran, penerimaan kontrak atau
pesanan, penerimaan perubahan pada kontrak atau pesanan)
dan harus memastikan bahwa:
a) persyaratan produk ditentukan,
b) persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang
dinyatakan sebelumnya, diselesaikan, dan
c) organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan
harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Apabila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis
tentang persyaratan, persyaratan pelanggan harus ditegaskan
oleh organisasi sebelum diterima.
Apabila persyaratan produk diubah, organisasi harus
memastikan bahwa dokumen relevan diubah dan bahwa
personel relevan disadarkan tentang persyaratan yang diubah.
CATATAN Dalam beberapa hal, seperti penjualan melalui
internet, tinjauan resmi tidak praktis bagi tiap pesanan. Sebagai
pengganti, tinjauan dapat mencakup informasi produk yang
relevan seperti katalog atau bahan iklan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 22
7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan7.2.3 Komunikasi pelanggan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan
yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan
dengan:
a) informasi produk,
b) pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan, termasuk
perubahan, dan
c) umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.
7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan7.3 Desain dan pengembangan
7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan
Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain
dan pengembangan produk.
Selama perencanaan desain dan pengembangan, organisasi
harus menetapkan:
a) tahapan desain dan pengembangan,
b) tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai bagi tiap tahap
desain dan pengembangan, dan
c) tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan
pengembangan.
Organisasi harus mengelola bidang temu antara kelompok
berbeda yang terkait dalam desain dan pengembangan untuk
memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan
tanggung jawab.
Keluaran perencanaan harus dimutakhirkan, sesuai dengan
kemajuan desain dan pengembangan.
CATATAN Tinjauan desain dan pengembangan, verifikasi dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 23
validasi memiliki tujuan yang berbeda. Semuanya dapat
dilaksanakan dan dicatat secara tepisah atau dalam kombinasi
apapun, sesuai bagi produk dan organisasi.
7.3.2 Ma7.3.2 Ma7.3.2 Ma7.3.2 Masukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangansukan desain dan pengembangan
Masukan berkaitan dengan persyaratan produk harus
ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). Ini harus
mencakup:
a) persyaratan fungsi dan kinerja,
b) persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
c) jika dapat, informasi yang diturunkan dari desain
sebelumnya yang serupa, dan
d) persyaratan desain dan pengembangan lain yang esensial.
Masukan ini harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan
harus lengkap, tidak membingungkan dan tidak saling
bertentangan.
7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran 7.3.3 Keluaran desain dan pengembangandesain dan pengembangandesain dan pengembangandesain dan pengembangan
Keluaran desain dan pengembangan harus dalam bentuk yang
sesuai untuk verifikasi terhadap masukan desain serta harus
disetujui sebelum dikeluarkan.
Keluaran desain dan pengembangan harus:
a) memenuhi persyaratan masukan bagi desain dan
pengembangan,
b) memberi informasi sesuai untuk pembelian, produksi dan
penyediaan jasa,
c) berisi atau mengacu pada kriteria keberterimaan produk,
dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 24
d) menentukan karakteristik produk yang penting untuk
pemakaian yang aman dan benar.
CATATAN Informasi untuk produksi dan penyediaan jasa
dapat termasuk perincian dari pengawetan produk.
7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan
Pada tahap sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada
desain dan pengembangan
sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1)
a) untuk menilai kemampuan hasil desain dan
pengembangan memenuhi persyaratan, dan
b) untuk mengidentifikasikan masalah apa pun dan
menyarankan tindakan yang diperlukan.
Peserta tinjauan tersebut harus mencakup wakil-wakil fungsi
yang berkaitan dengan tahap desain dan pengembangan yang
ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan apa pun yang
perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan
Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa keluaran
desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan
masukan perancangan dan pengembangan. Rekaman hasil
verifikasi dan tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara
(lihat 4.2.4).
7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan7.3.6 Validasi desain dan pengembangan
Harus dilakukan validasi desain dan pengembangan menurut
pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 25
memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi
persyaratan aplikasi yang ditentukan atau pemakaian yang
dimaksudkan, bila diketahui. Apabila mungkin, validasi harus
diselesaikan sebelum penyerahan atau implementasi produk.
Rekaman hasil validasi dan tindakan apa pun yang perlu harus
dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan
Perubahan desain dan pengembangan harus ditunjukkan dan
rekamannya dipelihara.
Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan, secara
sesuai, dan disetujui sebelum diimplementasikan. Tinjauan
perubahan desain dan pengembangan harus mencakup
evaluasi pengaruh perubahan pada bagian produk dan produk
yang telah diserahkan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan
tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.4 Pembelian7.4 Pembelian7.4 Pembelian7.4 Pembelian
7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian7.4.1 Proses pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai
dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan
jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang
dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli
pada realisasi produk berikutnya atau produk akhir.
Organisasi harus menilai dan memilih pemasok berdasarkan
kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan
organisasi. Kriteria pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang
harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apa
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 26
pun yang perlu yang timbul dari evaluasi itu harus dipelihara
(lihat 4.2.4).
7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembeli7.4.2 Informasi pembelianananan
Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli,
termasuk bila sesuai :
a) persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses dan
peralatan,
b) persyaratan kualifikasi personel, dan
c) persyaratan sistem manajemen mutu.
Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan
pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke
pemasok.
7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan inspeksi atau
kegiatan lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa
produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang
ditentukan.
Apabila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk
melakukan verifikasi di tempat pemasok, organisasi harus
menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan dan
metode pelepasan produk dalam informasi pembeliannya.
7.5 7.5 7.5 7.5 Produksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasaProduksi dan penyediaan jasa
7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi
dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali. Kondisi
terkendali harus mencakup, jika berlaku:
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 27
a) ketersediaan informasi yang menguraikan karakteristik
produk,
b) ketersediaan instruksi kerja, secukupnya,
c) pemakaian peralatan yang sesuai,
d) ketersediaan dan pemakaian sarana pemantauan dan
pengukuran,
e) implementasi pemantauan dan pengukuran, dan
f) implementasi kegiatan pelepasan, penyerahan dan pasca
penyerahan produk.
7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa7.5.2 Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
Organisasi harus memvalidasi suatu proses produksi dan
penyediaan jasa, apabila keluaran yang dihasilkan tidak dapat
diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran berurutan dan
sebagai konsekuensinya, kekurangannya hanya terlihat setelah
produk dipakai atau jasa telah diserahkan.
Validasi harus memperagakan kemampuan proses tersebut
untuk mencapai hasil yang direncanakan.
Organisasi harus menetapkan pengaturan proses ini termasuk,
bila berlaku:
a) kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan persetujuan
proses,
b) persetujuan peralatan dan kualifikasi personel,
c) pemakaian metode dan prosedur tertentu,
d) persyaratan rekaman (lihat 4.2.4), dan
e) validasi ulang.
7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu te7.5.3 Identifikasi dan mampu telusurlusurlusurlusur
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 28
Apabila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan produk
dengan cara sesuai di seluruh realisasi produk.
Organisasi harus mengidentifikasi status produk sehubungan
dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran sepanjang
realisasi produk.
Apabila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus
mengendalikan identifikasi khas dari produk dan memelihara
rekaman (lihat 4.2.4).
CATATAN Di beberapa sektor industri, manajemen konfigurasi
adalah sarana yang dipakai untuk memelihara identifikasi dan
mampu telusur.
7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan7.5.4 Milik pelanggan
Organisasi harus memelihara dengan baik milik pelanggan,
selama dalam pengendalian organisasi atau dipakai oleh
organisasi. Organisasi harus mengidentifikasi, memverifikasi,
melindungi dan menjaga milik pelanggan yang disediakan
untuk dipakai atau disatukan ke dalam produk. Jika milik
pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai,
Organisasi harus melaporkan hal ini kepada pelanggan dan
memelihara rekaman (lihat 4.2.4).
CATATAN Milik pelanggan dapat mencakup kepemilikan
intelektual dan data personel.
7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk7.5.5 Preservasi produk
Organisasi harus memelihara produk selama proses internal
dan penyerahan ke tujuan yang dimaksudkan untuk
memelihara kesesuaiannya terhadap persyaratan. Jika
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 29
memungkinkan, pengawetan harus mencakup identifikasi,
penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan.
Penyimpanan harus berlaku juga untuk bagian produk.
7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran
yang dilakukan dan peralatan pemantau dan pengukur yang
diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk
terhadap persyaratan yang ditetapkan.
Organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa
pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan
dengan cara konsisten dengan persyaratan pemantauan dan
pengukuran.
Apabila diperlukan untuk memastikan keabsahan hasil,
peralatan pengukuran harus:
a) dikalibrasi atau diverifikasi atau keduanya pada selang
waktu tertentu, atau sebelum dipakai, terhadap standar
pengukuran yang tertelusur ke standar pengukuran
internasional atau nasional; bila standar seperti itu tidak
ada, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi
harus direkam (lihat 4.2.4);
b) disetel atau disetel ulang secukupnya;
c) memiliki identifikasi guna menetapkan status kalibrasinya;
d) dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil
pengukurannya tidak sah;
e) dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama
penanganan, perawatan dan penyimpanan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 30
Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam keabsahan
hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak
memenuhi persyaratan. Organisasi harus melakukan tindakan
yang sesuai pada peralatan dan produk mana pun yang
terpengaruh.
Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara (lihat
4.2.4).
Apabila perangkat lunak komputer dipakai dalam pemantauan
dan pengukuran persyaratan tertentu, maka kemampuan
perangkat lunak komputer tersebut untuk memenuhi
pelaksanaan dan pengukuran harus dipastikan. Hal ini harus
dilakukan sebelum penggunaan awal dan konfirmasi ulang
dibutuhkan.
CATATAN Konfirmasi kemampuan perangkat lunak komputer
untuk memenuhi pelaksanaan dan pengukuran biasanya
mencakup verifikasi dan manajemen konfigurasi untuk
memelihara kesesuaiannya untuk penggunaan.
8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan8 Pengukuran, analisis, dan perbaikan
8.1 Umum8.1 Umum8.1 Umum8.1 Umum
Organisasi harus merencanakan dan mengimplementasikan
proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang
diperlukan untuk:
a) memperagakan kesesuaian terhadap persyaratan produk,
b) memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu, dan
c) terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen
mutu.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 31
Hal ini harus mencakup penetapan metode yang berlaku,
termasuk teknik statistik, dan jangkauan pemakaiannya.
8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2 Pemantauan dan pengukuran
8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan8.2.1 Kepuasan pelanggan
Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen
mutu, organisasi harus memantau informasi berkaitan dengan
persepsi pelanggan apakah organisasi telah memenuhi
persyaratan pelanggan. Metode untuk memperoleh dan
memakai informasi ini harus ditetapkan.
CATATAN Pemantauan persepsi pelanggan dapat mencakup
perolehan masukan dari sumber seperti survei kepuasan
pelanggan, data pelanggan atas kualitas produk yang
diserahkan, survey pendapat pengguna, analisa kehilangan
usaha, tambahan, klaim jaminan, dan laporan agen.
8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal8.2.2 Audit internal
Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu
terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu
a) memenuhi pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1),
pada persyaratan standar ini dan pada persyaratan sistem
manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi, dan
b) diterapkan dan dipelihara secara efektif.
Program audit harus direncanakan, dengan
mempertimbangkan status serta pentingnya proses dan area
yang diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya. Kriteria,
lingkup, frekuensi dan metode audit harus ditetapkan.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 32
memastikan keobjektifan dan ketidakberpihakan proses audit.
Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaan mereka sendiri.
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
mendefiniskan tanggung jawab dan persyaratan untuk
perencanaan dan pelaksanaan audit, penetapan rekaman dan
pelaporan hasil.
Rekaman audit dan hasilnya harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Manajemen yang bertanggung jawab atas area yang diaudit
harus memastikan bahwa setiap perbaikan dan tindakan
perbaikan yang perlu dilakukan tanpa ditunda untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebab ketidaksesuaian
yang ditemukan. Kegiatan tindak lanjut harus mencakup
verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil
verifikasi (lihat 8.5.2).
CATATAN Lihat ISO 19011 untuk panduan.
8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses
Organisasi harus menerapkan metode pemantauan yang
sesuai, jika memungkinkan dilaksanakan dengan pengukuran
proses sistem manajemen mutu. Metode ini harus
memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang
direncanakan. Apabila hasil yang direncanakan tidak tercapai,
harus dilakukan koreksi dan tindakan korektif, seperlunya.
CATATAN Ketika menentukan metode yang sesuai, organisasi
dianjurkan untuk mempertimbangkan jenis dan jangkauan dari
pemantauan atau pengukuran yang sesuai untuk setiap proses
dalam hubungannya dengan dampaknya terhadap kesesuaian
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 33
atas persyaratan produk dan efektifitas dari sistem manajemen
mutu.
8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk
Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik
produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk
tersebut terpenuhi. Hal ini harus dilakukan pada tahap yang
sesuai dari proses realisasi produk menurut pengaturan yang
sudah terencana (lihat 7.1).
Bukti atas kesesuaian dengan kriteria keberterimaan harus
dipelihara.
Rekaman harus menunjukkan orang yang berwenang melepas
produk untuk penyerahan kepada pelanggan (lihat 4.2.4).
Pelepasan produk atau penyerahan jasa kepada pelanggan
tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan yang
terencana (lihat 7.1) diselesaikan secara memuaskan, kecuali
kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan, dan apabila
memungkinkan disetujui oleh pelanggan.
8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai
dengan persyaratan produk diidentifikasi dan dikendalikan
untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang tidak
dikehendaki. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
mendefinisikan pengendalian dan tanggung jawab terkait dan
kewenangan untuk menangani produk yang tidak sesuai.
Apabila memungkinkan untuk diterapkan, organisasi harus
menangani produk yang tidak sesuai dengan satu atau lebih
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 34
dari cara berikut:
a) dengan melakukan tindakan untuk menghilangkan
ketidaksesuaian yang ditemukan;
b) dengan membolehkan pemakaian, pelepasan atau
penerimaan melalui konsesi oleh kewenangan yang
relevan dan, apabila mungkin oleh pelanggan;
c) dengan melakukan tindakan untuk mencegah pemakaian
atau aplikasi awal yang dimaksudkan;
d) dengan mengambil tindakan yang sesuai terhadap
pengaruh, atau pengaruh yang potensial, dari
ketidaksesuaian ketika produk yang tidak sesuai dideteksi
setelah penyerahan atau penggunaan telah dimulai.
Apabila produk yang tidak sesuai dikoreksi harus dilakukan
verifikasi ulang untuk memperagakan kesesuaian terhadap
persyaratan tersebut .
Rekaman ketidaksesuaian dan tindakan berikutnya, termasuk
konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4).
8.4 Analisis data8.4 Analisis data8.4 Analisis data8.4 Analisis data
Organisasi harus menetapkan, menghimpun dan menganalisis
data yang sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan
keefektifan sistem manajemen mutu serta mengevaluasi
apakah perbaikan berkesinambungan dari sistem manajemen
mutu dapat dilakukan. Hal ini harus mencakup data yang
dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber lain
yang relevan.
Analisis data harus memberikan informasi yang berkaitan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 35
dengan:
a) kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1),
b) kesesuaian pada persyaratan produk (lihat 8.2.4)
c) karakteristik dan kecenderungan proses dan produk
termasuk peluang untuk tindakan pencegahan (lihat 8.2.3
dan 8.2.4), dan
d) pemasok (lihat 7.4).
8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan8.5 Perbaikan
8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan8.5.1 Perbaikan berkesinambungan
Organisasi harus terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem
manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu, sasaran
mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan preventif
dan tinjauan manajemen.
8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif8.5.2 Tindakan korektif
Organisasi harus melakukan tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya.
Tindakan korektif harus sesuai dengan pengaruh
ketidaksesuaian yang dihadapi.
Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan
persyaratan bagi :
a) peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan
pelanggan),
b) penetapan penyebab ketidaksesuaian,
c) penilaian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa
ketidaksesuaian tidak terulang,
d) penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 36
e) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan
f) peninjauan efektifitas tindakan korektif yang dilakukan.
8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan8.5.3 Tindakan pencegahan
Organisasi harus menetapkan tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian potensial untuk mencegah
terjadinya. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan
pengaruh masalah potensial itu.
Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan
persyaratan bagi:
a) penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya,
b) penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian,
c) penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,
d) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan
e) peninjauan efektifitas tindakan preventif yang dilakukan.
B.B.B.B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)
1. 1. 1. 1. Ruang LingkupRuang LingkupRuang LingkupRuang Lingkup
2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan
4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum4.1 Persyaratan umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen
lingkungan secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan
standar ini dan menentukan bagaimana organisasi akan
memenuhi persyaratan tersebut.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 37
Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan
lingkup sistem manajemen lingkungannya.
4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan4.2 Kebijakan lingkungan
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan
organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam lingkup
sistem manajemen lingkungannya:
a) sesuai dengan sifat, ukuran dan dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasanya;
b) mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran;
c) mencakup komitmen untuk menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain
yang diikuti organisasi, yang terkait dengan aspek
lingkungannya;
d) menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji
tujuan dan sasaran lingkungan;
e) didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
f) dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada
atau atas nama organisasi; dan
g) tersedia untuk masyarakat.
4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan
4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan4.3.1 Aspek lingkungan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk:
a) mengidentifikasi aspek lingkungan kegiatan, produk dan
jasa dalam lingkup system manajemen lingkungan, yang
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 38
dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan
memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau
baru; kegiatan, produk dan jasa yang baru atau yang
diubah; dan
b) menentukan aspek yang mempunyai atau dapat
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan (yaitu
aspek lingkungan penting).
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini dan
memelihara kemutakhirannya.
Organisasi harus memastikan bahwa aspek lingkungan penting
diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.
4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang4.3.2 Persyaratan peraturan perundang----undangan dan lainnyaundangan dan lainnyaundangan dan lainnyaundangan dan lainnya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk:
a) mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang
persyaratan peraturan perundangundangan yang berlaku
dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, yang
terkait dengan aspek lingkungannya; dan
b) menentukan bagaimana persyaratan tersebut berlaku
terhadap aspek lingkungannya.
Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya
yang diikuti organisasi tersebut diperhitungkan dalam
penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen
lingkungannya.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 39
4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program4.3.3 Tujuan, sasaran dan program
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi, pada
fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut.
Tujuan dan sasaran tersebut harus dapat diukur bila
memungkinkan dan konsisten dengan kebijakan
lingkungannya, termasuk komitmen pada pencegahan
pencemaran, penaatan persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti
organisasi, serta perbaikan berkelanjutan.
Saat menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran, organisasi
harus memperhitungkan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi serta
mempertimbangkan aspek lingkungan penting, pilihan
teknologi, keuangan, persyaratan operasional dan bisnis; serta
pandangan pihak yang berkepentingan.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
program untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Program
harus mencakup:
a) pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan
sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam
organisasi tersebut; dan
b) cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut.
4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi4.4 Penerapan dan operasi
4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan4.4.1 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan kewenangan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 40
Manajemen harus memastikan ketersediaan sumberdaya yang
diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan
meningkatkan sistem manajemen lingkungan.
Sumberdaya termasuk sumberdaya manusia dan ketrampilan
khusus, sarana operasional, teknologi dan sumberdaya
keuangan.
Peran, tanggungjawab dan kewenangan harus ditentukan,
didokumentasikan dan dikomunikasikan guna memfasilitasi
manajemen lingkungan yang efektif.
Manajemen puncak organisasi harus menunjuk satu orang atau
lebih wakil manajemen tertentu, yang tidak tergantung pada
tanggungjawab lainnya, yang harus mempunyai peran,
tanggungjawab dan kewenangan yang ditetapkan untuk:
a) memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan
persyaratan standar ini;
b) melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja
sistem manajemen lingkungan untuk kajian, termasuk
rekomendasi perbaikan.
4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
Organisasi harus memastikan setiap orang yang bertugas untuk
atau atas nama organisasi yang berpotensi menyebabkan satu
atau lebih dampak lingkungan penting yang diidentifikasi oleh
organisasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari
pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang memadai dan
organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 41
kompetensi tersebut.
Organisasi harus mengidentifikasi keperluan pelatihan yang
terkait dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen
lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan atau cara
lain untuk memenuhi keperluan tersebut dan menyimpan
rekaman yang terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara
prosedur untuk memastikan orang yang bekerja untuk atau
atas nama organisasi memahami tentang:
a) pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan
prosedur, serta dengan persyaratan sistem manajemen
lingkungan;
b) aspek lingkungan penting dan dampak yang nyata atau
potensial terjadi yang terkait dengan pekerjaannya dan
manfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap
lingkungan;
c) peran dan tanggungjawab mereka dalam mencapai
pemenuhan persyaratan system manajemen lingkungan;
dan
d) akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak
dilaksanakan.
4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi4.4.3 Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen
lingkungan, organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk:
a) komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 42
beragam di organisasi tersebut;
b) menerima, mendokumentasikan dan menanggapi
komunikasi yang terkait dari pihak eksternal yang
berkepentingan.
Organisasi harus memutuskan apakah akan melaksanakan
komunikasi kepada pihak eksternal mengenai aspek
lingkungannya dan harus mendokumentasikan keputusan
tersebut. Bila keputusan organisasi adalah melaksanakan
komunikasi eksternal tersebut, maka organisasi harus
menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi
eksternal tersebut.
4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi4.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:
a) kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan;
b) penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan;
c) penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen
lingkungan dan keterkaitannya serta
d) rujukan kepada dokumen terkait;
e) dokumen, termasuk rekaman, yang disyaratkan oleh
standar ini;
f) dokumen, termasuk rekaman, yang ditentukan oleh
organisasi sebagai dokumen penting untuk memastikan
perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara
efektif, yang terkait dengan aspek lingkungan penting.
4.4.5 P4.4.5 P4.4.5 P4.4.5 Pengendalian dokumenengendalian dokumenengendalian dokumenengendalian dokumen
Dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 43
dan standar ini harus dikendalikan. Rekaman adalah jenis
dokumen khusus dan harus dikendalikan mengikuti
persyaratan pada butir 4.5.4.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk:
a) menyetujui dokumen sebelum diterbitkan;
b) meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta
menyetujui-ulang (reapprove) dokumen;
c) memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen
terakhir dapat diidentifikasi;
d) memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia di
tempat penggunaan;
e) memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat
segera diidentifikasi secara mudah;
f) memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak
eksternal yang ditetapkan oleh organisasi sebagai
dokumen penting untuk perencanaan dan operasi sistem
manajemen lingkungan, diidentifikasi dan penyebarannya
dikendalikan;
g) mencegah penggunaan dokumen kadaluwarsa dan
menerapkan identifikasi yang cocok pada dokumen
tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu.
4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengenda4.4.6 Pengendalian operasionallian operasionallian operasionallian operasional
Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi
yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah
diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 44
lingkungan agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi
tertentu, dengan:
a) menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur
terdokumentasi untuk mengendalikan situasi yang tidak
sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan
apabila prosedur tersebut tidak ada; dan
b) menetapkan kriteria operasi dalam prosedur; dan
c) menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang
terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah
diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh
organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan
persyaratan yang berlaku kepada pemasok, termasuk
kontraktor.
4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat dan
kecelakaan, yang dapat menimbulkan dampak lingkungan
serta bagaimana organisasi akan menanggapinya.
Organisasi harus melakukan tindakan terhadap situasi darurat
dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi
dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan.
Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan dan tanggap
darurat secara berkala dan apabila diperlukan organisasi
menyempurnakan prosedur tersebut, khususnya setelah
terjadinya kecelakaan atau situasi darurat.
Organisasi juga harus menguji prosedur tersebut secara berkala
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 45
apabila dapat dilaksanakan.
4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan p4.5.1 Pemantauan dan pengukuranengukuranengukuranengukuran
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk secara berkala memantau dan mengukur
karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan penting. Prosedur tersebut harus termasuk
pendokumentasian informasi untuk memantau kinerja,
pengendalian operasional yang berlaku dan pemenuhan
tujuan dan sasaran lingkungan organisasi.
Organisasi harus memastikan agar peralatan pemantauan dan
pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi, digunakan dan
dipelihara serta organisasi harus menyimpan rekaman yang
terkait.
4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan4.5.2 Evaluasi penaatan
Sesuai dengan komitmen terhadap penaatan, organisasi harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
secara berkala mengevaluasi penaatan terhadap persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi harus mengevaluasi penaatan terhadap ketentuan
lain yang diikuti organisasi.
Organisasi dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan
evaluasi terhadap penaatan peraturan perundang-undangan,
atau menetapkan prosedur yang terpisah.
Organisasi harus menyimpan rekaman hasil evaluasi berkala
tersebut.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 46
4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan 4.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk menangani ketidaksesuaian yang potensial
maupun yang nyata terjadi serta melaksanakan tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan. Prosedur tersebut harus
menjelaskan persyaratan untuk:
a) mengidentifikasi dan melaksanakan koreksi terhadap
ketidaksesuaian dan melaksanakan tindakan untuk
mengatasi dampak lingkungan yang timbul;
b) menyelidiki ketidaksesuaian, menemukan penyebabnya
dan melaksanakan tindakan untuk menghindari
terulangnya ketidaksesuaian;
c) mengevaluasi keperluan untuk melaksanakan tindakan
pencegahan ketidaksesuaian dan menerapkan tindakan
yang memadai untuk menghindari terjadinya
ketidaksesuaian;
d) merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan; dan
e) meninjau efektivitas tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan.
Tindakan yang dilaksanakan harus memadai terkait dengan
besarnya masalah dan dampak lingkungan yang dihadapi.
Organisasi harus memastikan agar dokumentasi sistem
manajemen lingkungan disesuaikan.
4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman4.5.4 Pengendalian rekaman
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 47
Organisasi harus menetapkan dan memelihara rekaman yang
diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan sistem
manajemen lingkungannya dan standar ini, serta hasil yang
dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk pengidentifikasian, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, penahanan (retention), dan
pembuangan rekaman.
Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi dan terlacak.
4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal4.5.5 Audit internal
Organisasi harus memastikan bahwa audit internal terhadap
sistem manajemen lingkungan dilaksanakan pada jangka
waktu yang direncanakan untuk:
a) menentukan apakah sistem manajemen lingkungan
1. memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk
manajemen lingkungan termasuk persyaratan standar
ini; dan
2. telah diterapkan dan dipelihara secara memadai,
serta
b) menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen
Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara oleh organisasi, dengan mempertimbangkan tingkat
kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil
audit sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan dan dipelihara,
yang memuat:
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 48
− tanggungjawab dan persyaratan untuk perencanaan dan
pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan penyimpanan
rekaman yang terkait;
− penentuan kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memelihara
objektivitas dan kenetralan proses audit.
4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen4.6 Tinjauan manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen
lingkungan organisasi, pada jangka waktu tertentu, untuk
memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang
berkelanjutan. Tinjauan harus termasuk mengkaji kesempatan
untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan
pada sistem manajemen lingkungan, termasuk kebijakan
lingkungan, tujuan dan sasaran lingkungan. Rekaman tinjauan
manajemen harus
disimpan.
Masukan kepada tinjauan manajemen harus termasuk:
a) hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap
persyaratan peraturan perundangundangan dan
persyaratan lain yang diikuti organisasi;
b) komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan,
termasuk keluhan;
c) kinerja lingkungan organisasi;
d) tingkat pencapaian tujuan dan sasaran;
e) status tindakan perbaikan dan pencegahan;
f) tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 49
g) situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada
persyaratan peraturan perundangundangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan;
dan
h) rekomendasi perbaikan.
Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan
dan tindakan terkait dengan perubahan pada kebijakan,
tujuan dan sasaran lingkungan serta unsur lain system
manajemen lingkungan, sesuai dengan komitmen pada
perbaikan berkelanjutan.
C.C.C.C. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS
18001:2007) 18001:2007) 18001:2007) 18001:2007)
1.1.1.1. Ruang lingkupRuang lingkupRuang lingkupRuang lingkup
2.2.2.2. Referensi publikasiReferensi publikasiReferensi publikasiReferensi publikasi
3. Istilah dan definisiIstilah dan definisiIstilah dan definisiIstilah dan definisi
4.4.4.4. ElemenElemenElemenElemen----elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3 elemen sistem manajemen K3
4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum4.1 Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan
memperbaiki sistem manajemen K3 sehubungan dengan
persyaratan dari standart OHSAS ini dan menetapkan
bagaimana organisasi akan memenuhi persyaratan tersebut.
Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan ruang
lingkup dari sistem manajemen K3.
4.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K34.2 Kebijakan K3
Manajemen puncak harus menetapkan dan mengesahkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 50
kebijakan K3 dan memastikan bahwa dalam ruang lingkup
yang ditetapkan terhadap sistem manajemen K3, kebijakan K3
tersebut :
a) Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 organisasi;
b) Mencakup suatu komitmen untuk pencegahan luka dan
gangguan kesehatan dan perbaikan berkelanjutan dalam
manajemen K3 dan kinerja K3;
c) Mencakup komitmen untuk setidak-tidaknya mematuhi
persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan
dengan persyaratan lain dimana organisasi mengacu
terhadapnya yang terkait dengan bahaya K3;
d) Menyediakan kerangka kerja dalam penetapan dan
pengkajian tujuan K3;
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
f) Dikomunikasikan ke keseluruhan orang yang bekerja yang
ada dalam kendali organisasi dengan tujuan bahwa
mereka telah disadarkan akan kewajiban individual K3
mereka;
g) Tersedia untuk pihak terkait;
h) Dikaji secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan
K3 masih tetap relevan dan sesuai dengan organisasi.
4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan
kendalikendalikendalikendali
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih prosedur untuk secara berkelanjutan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 51
pengidentifikasian bahaya, penilaian resiko dan penetapan
kendali yang perlu. Prosedur untuk identifikasi bahaya dan
penilaian resiko harus mempertimbangkan :
a) Aktivitas rutin dan non-rutin;
b) Aktivitas terhadap semua orang yang mempunyai akses ke
area kerja (termasuk kontraktor dan pengunjung);
c) Perilaku manusia, kapabilitas dan faktor-faktor manusia
yang lain;
d) Bahaya – bahaya yang asalnya dari luar area kerja yang
mempunyai kemampuan dalam memberikan pengaruh
merugikan kesehatan dan keselamatan terhadap orang
yang ada dibawah kendali organisasi di dalam area kerja;
e) Bahaya yang diciptakan disekitar area kerja terhadap
aktivitas yang terkait dengan pekerjaan yang berada
dibawah kendali organisasi;
Catatan 1 Lebih sesuai jika bahaya-bahaya tersebut dinilai
seperti aspek lingkungan
f) Infrastruktur, peralatan dan material yang ada di dalam
area kerja, baik yang disediakan oleh organisasi atau
pihak lainnya;
g) Perubahan atau perubahan yang diusulkan di dalam
organisasi, aktivitasnya atau material;
h) Modifikasi terhadap sistem manajemen K3, termasuk
perubahan sementara, dan dampaknya terhadap operasi,
proses atau aktifitas;
i) Kewajiban terhadap peraturan perundangan-undangan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 52
yang ada kaitannya terhadap penilaian resiko dan
implementasi kendali yang sesuai (lihat juga CATATAN
3.123.123.123.12);
j) Perancangan area kerja, proses, instalasi,
permesinan/peralatan, prosedur operasi dan pekerjaan
organisasi, termasuk adaptasinya terhadap kapabilitas
manusia;
Metodologi organisasi untuk identifikasi bahaya dan penilaian
resiko harus :
a) Ditetapkan dengan memperhatikan ruang lingkup, sifat
dan waktunya untuk memastikan identifikasi bahaya dan
penilaian resiko adalah proaktif bukan reaktif;
b) Menyajikan kegiatan untuk identifikasi, pemrioritasan dan
dokumentasi akan resiko, dan implementasi kendali yang
sesuai.
Untuk pengelolaan perubahan (management of change),
organisasi harus mengidentifikasi bahaya K3 dan resiko K3
terkait dengan perubahan-perubahan di dalam organisasi,
sistem manajemen K3, atau aktifitasnya, sebelum pengenalan
perubahan-perubahan tersebut.
Organisasi harus memastikan bahwa hasil dari penilaian
tersebut dipertimbangkan ketika menetapkan kendali.
Ketika menetapkan kendali, atau mempertimbangkan
perubahan-perubahan terhadap kendali yang ada,
pertimbangan harus diberikan untuk mengurangi resiko sesuai
dengan hirarki berikut :
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 53
a) Eliminasi;
b) Substitusi;
c) Kendali enjineering;
d) Signage/warning (simbol-simbol) dan/atau kendali
administratif;
e) Alat pengaman diri.
Organisasi harus mendokumentasikan dan menjaga hasil dari
identifikasi terhadap bahaya, penilaian resiko dan kendali yang
ditetapkan adalah mutakhir.
Organisasi harus memastikan bahwa resiko K3 dan kendali
yang telah ditetapkan adalah dipertimbangkan ketika
menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen
K3-nya.
CATATAN 2 untuk panduan lebih jauh dalam identifikasi
bahaya, penilaian resiko dan penetapan kendali, lihat OHSAS
18002.
4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang4.3.2 Peraturan perundang----undangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lainundangan dan Persyaratan lain
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu prosedur atau lebih untuk mengidentifikasi dan mengakses
peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 lain yang
berlaku terhadap organisasi.
Organisasi harus memastikan bahwa peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi
organisasi dipertimbangkan dalam penetapan, implementasi
dan pemeliharaan system manajemen K3-nya.
Organisasi harus menjaga informasi tersebut mutakhir.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 54
Organisasi harus mengkomunikasikan informasi yang relevan
terkait dengan peraturan perundangundangan dan persyaratan
lainnya ke orang yang bekerja dibawah kendali organisasi, dan
pihak terkait lainnya.
4.3.4.3.4.3.4.3.3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program3 Tujuan dan Program
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
tujuan K3 terdokumentasi pada fungsi dan level yang relevan
di dalam organisasi.
Tujuan harus dapat terukur, jika dapat diterapkan dan
konsisten dengan kebijakan K3, termasuk komitmen untuk
pencegahan luka dan gangguan kesehatan, untuk kesesuaian
dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang diacu oleh organisasi, dan untuk perbaikan
berkelanjutan.
Ketika menetapkan dan mengkaji tujuannya, organisasi harus
mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang diacu oleh organisasi, dan resiko K3-
nya.
Organisasi harus juga mempertimbangkan pilihan teknologi,
kondisi finansialnya, persyaratan operasional dan bisnis, dan
pandangan pihak terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih program untuk mencapai tujuannya. Program
harus mencakup hal, paling tidak sebagai berikut :
a) Penunjukan penanggung jawab dan wewenang dalam
pencapaian tujuan pada fungsi dan level yang relevan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 55
dalam organisasi; dan
b) Alat dan kerangka waktu dimana tujuan akan dicapai.
Program harus dikaji pada interval terencana dan regular, dan
disesuaikan seperlunya, untuk memastikan bahwa tujuan
dicapai.
4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi4.4 Implementasi dan Operasi
4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, per4.4.1 Sumberdaya, peranan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab, anan, penanggunjawab,
pertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenangpertanggungjawaban dan wewenang
Manajemen puncak harus mengambil peranan pokok untuk
K3 dan sistem manajemen K3.
Manajemen puncak harus mendemonstrasikan komitmennya
dengan :
a) Memastikan ketersediaan sumberdaya yang penting
untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan
memperbaiki sistem manajemen K3;
CATATAN 1 sumberdaya termasuk sumberdaya manusia
dan ketrampilan khusus, infrastruktur organisasi, teknologi
dan sumberdaya finansial.
b) Menetapkan peranan, mengalokasikan tanggung jawab
dan pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang,
untuk memfasilitasi manajemen K3 yang efektif; peranan,
tanggung jawab, pertanggungjawaban, dan wewenang
harus didokumentasikan dan dikomunikasikan.
Organisasi harus menunjuk satu atau lebih anggota manajemen
puncak dengan tanggung jawab yang spesifik untuk K3,
dengan tidak mengindahkan tanggung jawab yang lain, dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 56
dengan peranan dan wewenang yang ditetapkan untuk :
a) Memastikan bahwa sistem manajemen K3 ditetapkan,
diterapkan dan dipelihara sehubungan dengan standart
OHSAS ini;
b) Memastikan bahwa laporan terhadap kinerja sistem
manajemen K3 disajikan ke manajemen puncak untuk
pengkajian dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
terhadap system manajemen K3.
CATATAN 2 Manajemen puncak yang ditunjuk (misalnya,
pada organisasi yang besar, suatu anggota dewan atau
eksekutif komite) boleh mendelegasikan beberapa dari
kewajibannya ke wakil manajemen dibawahnya dimana
dengan tetap menjaga pertanggungjawabannya.
Identitas dari manajemen puncak yang ditunjuk harus tersedia
buat semua orang yang bekerja yang ada dibawah kendali
organisasi.
Semua yang terkait dengan tanggung jawab manajemen harus
mendemonstrasikan komitmennya terhadap perbaikan
berkelanjutan terhadap kinerja K3.
Organisasi harus memastikan bahwa orang didalam area kerja
memegang tanggung jawab untuk aspek K3 terhadap mereka
yang mempunyai, termasuk ketaatan terhadap persyaratan K3-
nya organisasi.
4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
Organisasi harus memastikan bahwa orang siapapun di dalam
kendalinya organisasi yang melakukan pekerjaan yang dapat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 57
memberikan dampak terhadap K3 adalah kompeten
berdasarkan basis pendidikan, pelatihan atau pengalaman
yang sesuai, dan harus menjaga catatan-catatan yang terkait.
Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait
dengan resiko K3-nya dan system manajemen K3-nya.
Organisasi harus menyediakan pelatihan atau mengambil
tindakan yang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
mengevaluasi keefektifan dari pelatihan atau tindakan yang
diambil dan menjaga catatan-catatan terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih prosedur untuk membuat orang-orang yang
bekerja dibawah kendalinya sadar akan :
a) Konsekuensi K3, aktual atau potensial, terhadap aktifitas
pekerjaan mereka, perilakunya, dan manfaat K3 dari
kinerja personel yang membaik;
b) Peranan dan tanggung jawab mereka dan kepentingan
dalam mencapai kesesuaian terhadap kebijakan K3 dan
prosedur dan terhadap persyaratan terhadap sistem
manajemen K3, termasuk persyaratan kesiapsiagaan dan
tanggan darurat. (lihat 4.4.74.4.74.4.74.4.7);
c) Konsekuensi potensi terhadap penyimpangan dari
prosedur yang ditetapkan;
Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan level-level yang
berbeda dari :
a) Tanggung jawab, kemampuan, ketrampilan bahasa dan
kemampuan baca; dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 58
b) Resiko.
4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi
4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi4.4.3.1 Komunikasi
Terkait dengan bahaya K3-nya dan sistem manajemen K3-
nya, organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara satu atau lebih prosedur untuk :
a) Komunikasi internal diantara variasi level dan fungsi
di dalam area kerja;
b) Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lain
di dalam area kerja;
c) Penerimaan, pendokumentasian dan penanggapan
terhadap komunikasi yang relevan terhadap pihak
luar yang terkait.
4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara satu atau lebih prosedur untuk :
a) Partisipasi para pekerja dengan :
− Keterlibatan mereka dan identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan penetapan kendali yang
sesuai;
− Keterlibatan mereka yang sesuai dalan
penyelidikan insiden;
− Keterlibatan mereka dan pengembangan dan
pengkajian kebijakan K3 dan tujuan;
− Konsultasi dimana adanya perubahan yang
mempengaruhi K3 mereka;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 59
− Perwakilan mereka dalam hal K3.
b) Pekerja harus diinformasikan tentang pengaturan
partisipasi mereka, termasuk siapa perwakilan mereka
dalam hal K3.
d) Konsultasi dengan kontraktor ketika ada perubahan
yang mempengaruhi K3 mereka.
Organisasi harus memastikan bahwa, jika sesuai, pihak terkait
yang relevan dikonsultasikan terkait dengan hal-hal K3.
4.4.4 Dok4.4.4 Dok4.4.4 Dok4.4.4 Dokumentasiumentasiumentasiumentasi
Dokumentasi sistem manajemen K3 harus mencakup :
a) Kebijakan dan tujuan K3;
b) Deskripsi dari ruang lingkup sistem manajemen K3;
c) Deskripsi dari elemen-elemen utama dari sistem
manajemen K3 dan interaksinya, dan referensi ke
dokumen terkait;
d) Dokumen, termasuk catatan-catatan, yang diperlukan
oleh standart OHSAS ini; dan
e) Dokumen, termasuk catatan-catatan, yang ditetapkan
oleh organisasi yang penting untuk memastikan
perencanaan, operasi dan kendali yang efektif dari proses-
proses yang terkait terhadap manajemen dari resiko K3-
nya.
CATATAN penting sekali untuk dipertimbangkan bahwa
dokumentasi yang ada dibangun adalah proporsional
terhadap tingkatan kerumitan, bahaya dan resiko yang terkait
dan tetap dijaga seminimal mungkin demi keefektifan dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 60
efisiensi.
4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen4.4.5 Kendali Dokumen
Dokumen yang dibutuhkan oleh sistem manajemen K3 dan
oleh standart OHSAS harus dikendalikan. Catatan adalah jenis
khusus dari dokumen dan harus dikendalikan sesuai dengan
persyaratan dalam 4.5.4.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih prosedur untuk :
a) untuk menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum
terbit;
b) untuk menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu,
dan persetujuan ulang dokumen;
c) untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi
terkini dari dokumen teridentifikasi;
d) untuk memastikan bahwa versi yang relevan dari
dokumen yang dapat diterapkan tersedia di tempat
pengguna;
e) untuk memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca
dan segera dapat teridentifikasi;
f) untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar
organisasi diidentifikasikan dan distribusinya dikendalikan,
dan;
untuk mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen
kadaluwarsa, dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai
pada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun.
4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Oper4.4.6 Kendali Operasionalasionalasionalasional
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 61
Organisasi harus menetapkan operasi-operasi dan aktifitas-
aktifitas yang terkait dengan bahaya yang teridentifikasi
dimana implementasi dari kendalinya adalah penting untuk
mengelola resiko K3. Hal ini harus mencakup manajemen
perubahan (lihat 4.3.4.3.4.3.4.3.1111):
Untuk operasi dan aktifitas tersebut, organisasi harus
menerapkan dan memelihara :
a) Kendali operasional, yang sesuai dengan organisasi dan
aktifitasnya; organsasi harus mengintegrasikan kendali
operasional tersebut kedalam keseluruhan sistem
manajemen K3;
b) Kendali terkait dengan barang, peralatan dan pelayanan
yang dibeli;
c) Kendali terkait dengan kontraktor dan pengunjung
lainnya ke dalam area kerja;
d)d)d)d) Prosedur terdokumentasi untuk menangani situasi dimana
ketidakhadirannya dapat mengakibatkan penyimpangan
dari kebijakan K3 dan tujuan;
e)e)e)e) Kriteria operasi yang ditetapkan dimana
ketidakhadirannya dapat mengakibatkan penyimpangan
dari kebijakan K3 dan tujuan.
4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih prosedur :
a) Untuk mengidentifikasi potensi situasi keadaan darurat;
b) Untuk menanggapi situasi darurat tersebut.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 62
Organisasi harus merespon situasi darurat aktual dan pencegah
atau meredakan konsekuensi K3 merugikan yang terkait.
Dalam perencanaan penanggapan terhadap kondisi darurat,
organisasi harus mempertimbangkan kebutuhan terhadap
situasi darurat, jika berlaku, dengan melibatkan pihak terkait
yang relevan seperlunya.
Organisasi harus secara berkala meninjau dan, jika perlu,
merevisi prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat,
khususnya, setelah pengujian secara periodik dan setelah
kemunculan situasi darurat (lihat 4.5.34.5.34.5.34.5.3).
4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
satu atau lebih prosedur untuk memantau dan mengukur
kinerja K3 secara berkala. Prosedur tersebut harus
menyediakan informasi untuk :
a) Ukuran baik kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan
kebutuhan organisasi;
b) Pemantauan jangkauan sejauh mana pencapaian tujuan
K3 organisasi;
c) Pemantauan keefektifan dari kendali (untuk kesehatan
dan juga keselamatan);
d) Ukuran proaktif terhadap kinerja yang memantau
kesesuaian dengan program K3, kendali dan kriteria
operasional;
e) Ukuran reaktif terhadap kinerja yang memantau
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 63
gangguan kesehatan, insiden (termasuk kecelakaan dan
hampir luka/near-misses, dll) dan bukti historikal yang
lainnya terhadap kekurangan kinerja K3;
f) Pencatatan data dan hasil pemantauan dan pengukuran
secara cukup untuk memfasilitasi analisa tindakan
perbaikan dan pencegahan.
Jika peralatan diperlukan untuk memantau atau mengukur
kinerja, organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur untuk kalibrasi dan pemeliharaan alat tersebut
seperlunya. Catatan kalibrasi dan aktifitas pemeliharaan dan
hasilnya harus dipelihara.
4.5.2 Evalu4.5.2 Evalu4.5.2 Evalu4.5.2 Evaluasi Kepatuhanasi Kepatuhanasi Kepatuhanasi Kepatuhan
4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 Sesuai dengan komitmennya untuk kepatuhan (lihat
4.2.c4.2.c4.2.c4.2.c), organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara satu atau lebih prosedur untuk secara berkala
mengevaluasi kepatuhannya dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (lihat 4.3.24.3.24.3.24.3.2).
Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi
berkala.
CATATAN Frekuensi untuk evaluasi secara berkala dapat
bervariasi untuk peraturan perundangundangan yang berbeda-
beda.
4.5.2.2 4.5.2.2 4.5.2.2 4.5.2.2 Organisasi harus mengevaluasi kepatuhan dengan
persyaratan lainnya yang diacu oleh organisasi (lihat 4.3.24.3.24.3.24.3.2).
Organisasi boleh mengkombinasikan evaluasi ini dengan
evaluasi kepatuhan dengan peraturan perundang-undangan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 64
dengan mengacu pada 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 4.5.2.1 atau menetapkannya kedalam
prosedur terpisah.
CATATAN Frekuensi untuk evaluasi secara berkala dapat
bervariasi untuk persyaratan yang lainnya yang berbeda-beda.
4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, Ketidaksesuaian & Tindakan
perbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahanperbaikan dan Tindakan Pencegahan
4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden4.5.3.1 Investigasi Insiden
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara satu atau lebih prosedur untuk mencatat,
menginvestigasi dan menganalisa insiden dalam rangka
untuk :
a) Menetapkan kekurangan K3 dan faktor-faktor lain
yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap
kemunculan insiden;
b) Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan perbaikan;
c) Mengidentifikasi peluang untuk tindakan
pencegahan;
d) Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan
berkelanjutan;
e) Mengkomunikasikan hasil dari investigasi tersebut.
Investigasi harus dilakukan dalam rentang waktu yang
tepat.
Kebutuhan tindakan perbaikan apapun atau peluang
untuk tindakan pencegahan harus dilakukan dengan
mengkaitkan bagian dari 4.5.3.2.4.5.3.2.4.5.3.2.4.5.3.2.
Hasil dari investigasi insiden harus didokumentasikan dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 65
dipelihara.
4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan
pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara satu atau lebih prosedur untuk menangani
ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk
pengambilan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Prosedur harus menjelaskan persyaratan untuk :
a) Pengidentifikasian dan koreksi terhadap
ketidaksesuaian dan pengambilan tindakan untuk
meredakan konsekuensi K3-nya;
b) Penyelidikan ketidaksesuaian, penetapan
penyebabnya dan pengambilan tindakan untuk
mencegah keterulangannya;
c) Pengevaluasian kebutuhan akan tindakan untuk
mencegah ketidaksesuaian dan implementasi
tindakan yang sesuai yang dirancang untuk
menghindari keterulangan; dan
d) Pengkajian keefektifan dari tindakan perbaikan dan
pencegahan yang diambil.
Ketika tindakan perbaikan dan pencegahan
mengidentifikasi bahaya baru atau bahaya yang berubah
atau kebutuhan akan kendali yang baru atau kendali
mengalami perubahan, prosedur harus meminta bahwa
tindakan yang diusulkan akan diambil melalui suatu
penilaian resiko sebelum implementasinya.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 66
Tindakan perbaikan atau pencegahan apapun yang
diambil untuk menghilangkan penyebab actual dan
potensial dari ketidaksesuaian harus sesuai dengan
besarnya permasalahan dan sebanding dengan resiko K3
yang dihadapi.
Organisasi harus memastikan bahwa perubahan apapun
yang muncul dari tindakan perbaikan dan pencegahan,
dibuat dokumentasi sistem manajemen K3-nya.
4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan4.5.4 Kendali catatan
Organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan
seperlunya untuk mendemonstrasikan kesesuaian dengan
persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen K3-nya dan
standart OHSAS ini dan hasil-hasil yang dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pelacakan, lama penyimpanan dan pembuangan dari catatan.
Catatan harus dan tetap bisa terbaca, terdentifikasi dan dapat
dilacak.
4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit4.5.5 Internal Audit
Organisasi harus memastikan bahwa internal audit sistem
manajemen K3 dilaksanakan pada interval terencana untuk
a) Menetapkan apakah sistem manajemen K3 :
1) Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk
manajemen K3 termasuk persyaratan dari standart
internasional ini; dan
2) Telah diimplementasikan dan dipelihara secara layak;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 67
dan
3) Efektif dalam memenuhi kebijakan dan tujuan
organisasi
b) Menyediakan informasi hasil audit ke manajemen.
Program audit harus direncanakan, ditetapkan, dilaksanakan
dan dipelihara oleh organisasi dengan mempertimbangan hasil
penilaian resiko dari aktifitas organisasi dan hasil dari audit
sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara
yang menunjukkan :
a) Penanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan
dan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan pemeliharaan
catatan
b) Penetapan audit kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan
metode.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan dari audit harus menjamin
keobjektifan dan ketidakberpihakan dari proses audit.
4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen4.6 Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen
perusahaan, pada interval terencana, untuk memastikan
kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan keefektifannya.
Tinjauan harus mencakup peluang-peluang untuk perbaikan
dan kebutuhan untuk perubahan terhadap system manajemen
K3, termasuk kebijakan K3 dan tujuan dan sasaran K3.
Catatan tinjauan manajemen harus disimpan.
Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 68
a) Hasil dari internal audit dan evaluasi kesesuaian terhadap
peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
yang berlaku bagi organisasi;
b) Hasil dari partisipasi dan konsultasi (lihat 4.4.34.4.34.4.34.4.3);
c) Komunikasi dari pihak terkait eksternal, termasuk keluhan;
d) Kinerja K3 dari organisasi;
e) Jangkauan sejauh mana tujuan terpenuhi;
f) Status investigasi insiden, tindakan perbaikan dan
pencegahan;
g) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya;
h) Perubahan-perubahan sekitar, termasuk pengembangan
peraturan perundangan-undangan dan persyaratan
lainnya terkait dengan K3; dan
i) Rekomendasi untuk perbaikan.
Keluaran dari tinjauan manajemen harus konsisten dengan
komitmennya organisasi untuk perbaikan berkelanjutan dan
harus mencakup keputusan apapun dan tindakan yang terkait
untuk perubahan yang memungkinkan terhadap :
a) Kinerja K3;
b) Kebijakan dan Tujuan;
c) Sumberdaya; dan
d) Elemen-elemen lain dari sistem manajemen K3.
Keluaran yang relevan dari tinjauan manajemen harus tersedia
guna partisipasi dan konsultasi (lihat 4.4.34.4.34.4.34.4.3)
D.D.D.D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 ––––
PP 50/2012PP 50/2012PP 50/2012PP 50/2012))))
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 69
LAMPIRAN I
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 2012
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib
melaksanakan:
A. PENETAPAN KEBIJAKAN K3;
B. PERENCANAAN K3;
C. PELAKSANAAN RENCANA K3;
D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3; DAN
E. PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3.
A.A.A.A. PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN KEBIJAKAN K3;K3;K3;K3;
1) Penyusunan kebijakan K3 dilakukan melalui:
a. tinjauan awal kondisi K3; dan
b. proses konsultasi antara pengurus dan wakil
pekerja/buruh.
2) Penetapan kebijakan K3 harus:
a. disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan;
b. tertulis, tertanggal dan ditanda tangani;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 70
c. secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3;
d. dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh
pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok, dan
pelanggan;
e. terdokumentasi dan terpelihara dengan baik;
f. bersifat dinamik; dan
g. ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan
peraturan perundang-undangan.
3) Untuk melaksanakan ketentuan angka 2 huruf c
sampai dengan huruf g, pengusaha dan/atau pengurus
harus:
a. menempatkan organisasi K3 pada posisi yang
dapat menentukan keputusan perusahaan;
b. menyediakan anggaran, tenaga kerja yang
berkualitas dan sarana-sarana lain yang
diperlukan di bidang K3;
c. menetapkan personil yang mempunyai tanggung
jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas
dalam penanganan K3;
d. membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi;
e. melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut
pelaksanaan K3.
4) Ketentuan tersebut pada angka 3 huruf a sampai
dengan huruf e diadakan peninjauan ulang secara
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 71
teratur.
5) Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus
menunjukkan komitmen terhadap K3 sehingga SMK3
berhasil diterapkan dan dikembangkan.
6) Setiap pekerja/buruh dan orang lain yang berada di
tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan
mengendalikan pelaksanaan K3.
B.B.B.B. PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3; PERENCANAAN K3;
1) Pengusaha menyusun rencana K3 berdasarkan:
a) Hasil penelaahan awal
Hasil penelaahan awal merupakan tinjauan awal
kondisi K3 perusahaan yang telah dilakukan
pada penyusunan kebijakan.
b) Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko
Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
penilaian risiko harus dipertimbangkan pada saat
merumuskan rencana.
c) Peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya
Peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya harus:
1. ditetapkan, dipelihara, diinventarisasi dan
diidentifikasi oleh perusahaan; dan
2. disosialisasikan kepada seluruh
pekerja/buruh.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 72
d) Sumber daya yang dimiliki
Dalam menyusun perencanaan harus
mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki
meliputi tersedianya sumber daya manusia yang
kompeten, sarana dan prasarana serta dana.
2) Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling
sedikit memuat:
a) Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
ditinjau kembali secara teratur sesuai dengan
perkembangan.
2. Tujuan dan sasaran K3 paling sedikit
memenuhi kualifikasi:
b) dapat diukur;
c) satuan/indikator pengukuran; dan
d) sasaran pencapaian.
1. Dalam menetapkan tujuan dan sasaran K3,
pengusaha harus berkonsultasi dengan:
2. wakil pekerja/buruh;
3. ahli K3;
4. P2K3; dan
5. pihak-pihak lain yang terkait.
e) Skala Prioritas
Skala prioritas merupakan urutan pekerjaan
berdasarkan tingkat risiko, dimana pekerjaan
yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 73
diprioritaskan dalam perencanaan.
f) Upaya Pengendalian Bahaya
Upaya pengendalian bahaya, dilakukan
berdasarkan hasil penilaian risiko melalui
pengendalian teknis, administratif, dan
penggunaan alat pelindung diri.
g) Penetapan Sumber Daya
Penetapan sumber daya dilaksanakan untuk
menjamin tersedianya sumber daya manusia
yang kompeten, sarana dan prasarana serta dana
yang memadai agar pelaksanaan K3 dapat
berjalan.
h) Jangka Waktu Pelaksanaan
Dalam perencanaan setiap kegiatan harus
mencakup jangka waktu pelaksanaan.
i) Indikator Pencapaian
Dalam menetapkan indikator pencapaian harus
ditentukan dengan parameter yang dapat diukur
sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasi mengenai keberhasilan
pencapaian tujuan penerapan SMK3.
j) Sistem Pertanggung Jawaban
Sistem pertanggung jawaban harus ditetapkan
dalam pencapaian tujuan dan sasaran sesuai
dengan fungsi dan tingkat manajemen
perusahaan yang bersangkutan untuk menjamin
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 74
perencanaan tersebut dapat dilaksanakan.
Peningkatan K3 akan efektif apabila semua pihak
dalam perusahaan didorong untuk berperan
serta dalam penerapan dan pengembangan
SMK3, dan memiliki budaya perusahaan yang
mendukung dan memberikan kontribusi bagi
SMK3.
Berdasarkan hal tersebut pengusaha harus:
1) menentukan, menunjuk, mendokumen-tasikan
dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan
tanggung gugat di bidang K3 dan wewenang
untuk bertindak dan menjelaskan hubungan
pelaporan untuk semua tingkatan manajemen,
pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan
pengunjung;
2) mempunyai prosedur untuk memantau dan
mengkomunikasikan setiap perubahan
tanggung jawab dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan program K3;
dan
3) memberikan reaksi secara cepat dan tepat
terhadap kondisi yang menyimpang atau
kejadian-kejadian lainnya.
C.C.C.C. PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN RENCANA K3; K3; K3; K3;
Pelaksanaan rencana K3 harus dilaksanakan oleh
pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 75
kerja dengan:
1. Penyediaan Sumber Daya Manusia
a. Prosedur Pengadaan Sumber Daya Manusia
Dalam penyediaan sumber daya manusia,
perusahaan harus membuat prosedur pengadaan
secara efektif, meliputi:
1) Pengadaan sumber daya manusia sesuai
kebutuhan dan memiliki kompetensi kerja
serta kewenangan dibidang K3 yang
dibuktikan melalui:
a. sertifikat K3 yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang; dan
b. surat izin kerja/operasi dan/atau surat
penunjukan dari instansi yang
berwenang.
2) Pengidentifikasian kompetensi kerja yang
diperlukan pada setiap tingkatan
manajemen perusahaan dan
menyelenggarakan setiap pelatihan yang
dibutuhkan;
3) Pembuatan ketentuan untuk
mengkomunikasikan informasi K3 secara
efektif;
4) Pembuatan peraturan untuk memperoleh
pendapat dan saran para ahli;
5) dan Pembuatan peraturan untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 76
pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan
pekerja/buruh secara aktif.
b. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,
pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan
konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan
melibatkan pekerja/buruh maupun pihak lain
yang terkait di dalam penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan SMK3,
sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan
merasakan hasilnya.
Dalam melakukan konsultasi, motivasi dan
kesadaran SMK3, pengusaha dan/atau pengurus
harus memberi pemahaman kepada tenaga kerja
atau pekerja/buruh tentang bahaya fisik, kimia,
ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang
mungkin dapat menciderai dan melukai pada
saat bekerja, serta pemahaman sumber bahaya
tersebut. Pemahaman tersebut bertujuan untuk
mengenali dan mencegah tindakan yang
mengarah terjadinya insiden.
c. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat
dalam pelaksanaan K3, harus dilakukan oleh
perusahaan dengan cara:
1) menunjuk, mendokumentasikan dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 77
mengkomunikasikan tanggung jawab dan
tanggung gugat di bidang K3;
2) menunjuk sumber daya manusia yang
berwenang untuk bertindak dan
menjelaskan kepada semua tingkatan
manajemen, pekerja/buruh, kontraktor,
subkontraktor, dan pengunjung meliputi:
a. pimpinan yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab harus memastikan
bahwa SMK3 telah diterapkan dan
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan
oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan
dalam perusahaan;
b. pengurus harus mengenali kemampuan
tenaga kerja sebagai sumber daya yang
berharga dan dapat ditunjuk untuk
menerima pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab dalam
menerapkan dan mengembangkan
SMK3;
3) mempunyai prosedur untuk memantau dan
mengkomunikasikan setiap perubahan
tanggung jawab dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan program
K3;
4) memberikan reaksi secara cepat dan tepat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 78
terhadap kondisi yang menyimpang atau
kejadian-kejadian lainnya
d. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Pelatihan dan kompetensi Kerja, dilakukan
dengan melakukan pengidentifikasian dan
pendokumentasian standar kompetensi kerja K3.
Standar kompetensi kerja K3 dapat diidentifikasi
dan dikembangkan sesuai kebutuhan dengan:
1) menggunakan standar kompetensi kerja
yang ada;
2) memeriksa uraian tugas dan jabatan;
3) menganalisis tugas kerja;
4) menganalisis hasil inspeksi dan audit; dan
5) meninjau ulang laporan insiden.
Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan
sebagai dasar penentuan program pelatihan yang
harus dilakukan, dan menjadi dasar
pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan
penilaian kinerja.
2. Menyediakan Praasarana Dan Sarana yang
Memadai
Prasarana dan sarana yang disediakan meliputi:
a) Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di
bidang K3
Perusahaan wajib membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 79
selanjutnya disingkat P2K3 yang bertanggung
jawab di bidang K3.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja
yang merupakan wadah kerjasama antara
pengusaha dan tenaga kerja atau pekerja/buruh
untuk mengembangkan kerjasama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha
dan tenaga kerja atau pekerja/buruh yang
susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota.
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan
pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha atau pengurus mengenai
masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
b) Anggaran
Perusahaan harus mengalokasikan anggaran
untuk pelaksanaan K3 secara menyeluruh antara
lain untuk:
1) keberlangsungan organisasi K3;
2) pelatihan SDM dalam mewujudkan
kompetensi kerja; dan
3) pengadaan prasarana dan sarana K3
termasuk alat evakuasi, peralatan
pengendalian, peralatan pelindung diri.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 80
c) Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian
1) Prosedur operasi/kerja harus disediakan
pada setiap jenis pekerjaan dan dibuat
melalui analisa pekerjaan berwawasan K3
(Job Safety Analysis) oleh personil yang
kompeten.
2) Prosedur informasi K3 harus menjamin
pemenuhan kebutuhan untuk:
a) mengkomunikasikan hasil dari sistem
manajemen, temuan audit dan tinjauan
ulang manajemen dikomunikasikan
pada semua pihak dalam perusahaan
yang bertanggung jawab dan memiliki
andil dalam kinerja perusahaan;
b) melakukan identifikasi dan menerima
informasi K3 dari luar perusahaan; dan
c) menjamin bahwa informasi K3 yang
terkait dikomunikasikan kepada orang-
orang di luar perusahaan yang
membutuhkan.
Informasi yang perlu dikomunikasikan meliputi:
a) Persyaratan eksternal/peraturan perundang-
undangan dan internal/indicator kinerja K3
b) Izin kerja;
c) hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 81
risiko serta sumber bahaya yang meliputi
keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat
kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan,
lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan
proses produksi;
d) kegiatan pelatihan K3;
e) kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
f) pemantauan data;
g) hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan
tindak lanjut;
h) identifikasi produk termasuk komposisinya;
i) informasi mengenai pemasok dan kontraktor;
dan
j) audit dan peninjauan ulang SMK3.
3) Prosedur pelaporan informasi yang terkait harus
ditetapkan untuk menjamin bahwa pelaporan
yang tepat waktu dan memantau pelaksanaan
SMK3 sehingga kinerjanya dapat ditingkatkan.
Prosedur pelaporan terdiri atas:
a) Prosedur pelaporan internal yang harus
ditetapkan untuk menangani:
(1) pelaporan terjadinya insiden;
(2) pelaporan ketidaksesuaian;
(3) pelaporan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja; dan
(4) pelaporan identifikasi sumber
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 82
bahaya.
b) Prosedur pelaporan eksternal yang
harus ditetapkan untuk menangani:
(1) pelaporan yang dipersyarat-kan
peraturan perundang-undangan;
dan
(2) pelaporan kepada pemegang
saham atau pihak lain yang terkait.
Laporan harus disampaikan kepada pihak
manajemen dan/atau pemerintah.
4) Pendokumentasian kegiatan K3 digunakan
untuk:
a) menyatukan secara sistematik kebijakan,
tujuan dan sasaran K3;
b) menguraikan sarana pencapaian tujuan dan
sasaran K3;
c) mendokumentasikan peranan, tanggung
jawab dan prosedur;
d) memberikan arahan mengenai dokumen
yang terkait dan menguraikan unsur-unsur
lain dari sistem manajemen perusahaan; dan
e) menunjuk bahwa unsur-unsur SMK3 yang
sesuai untuk perusahaan telah diterapkan.
Dalam pendokumentasian kegiatan K3,
perusahaan harus menjamin bahwa:
a. dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 83
uraian tugas dan tanggung jawab di
perusahaan;
b. dokumen ditinjau ulang secara berkala dan
jika diperlukan dapat direvisi;
c. dokumen sebelum diterbitkan harus lebih
dahulu disetujui oleh personil yang
berwenang;
d. dokumen versi terbaru harus tersedia di
tempat kerja yang dianggap perlu;
e. semua dokumen yang telah usang harus
segera disingkirkan; dan
f. dokumen mudah ditemukan, bermanfaat
dan mudah dipahami.
g. Instruksi kerja
Instruksi kerja merupakan perintah tertulis
atau tidak tertulis untuk melaksanakan
pekerjaan dengan tujuan untuk memastikan
bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai
persyaratan K3 yang telah ditetapkan.
Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3 paling sedikit
meliputi:
1. Tindakan Pengendalian
Tindakan pengendalian harus diselenggarakan oleh
setiap perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan,
produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 84
Tindakan pengendalian dilakukan dengan
mendokumentasikan dan melaksanakan kebijakan:
a) standar bagi tempat kerja;
b) perancangan pabrik dan bahan; dan
c) prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur dan
mengendalikan kegiatan produk barang dan jasa.
Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dilakukan melalui:
a) Identifikasi potensi bahaya dengan
mempertimbangkan:
1. kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya; dan
2. jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja
yang mungkin dapat terjadi.
b) Penilaian risiko untuk menetapkan besar kecilnya
suatu risiko yang telah diidentifikasi sehingga
digunakan untuk menentukan prioritas
pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan
atau penyakit akibat kerja.
c) Tindakan pengendalian dilakukan melalui:
1. pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi
eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi,
higienitas dan sanitasi;
2. pendidikan dan pelatihan;
3. insentif, penghargaan dan motivasi diri;
4. evaluasi melalui internal audit, penyelidikan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 85
insiden dan etiologi; dan
5. penegakan hukum.
2. Perancangan dan Rekayasa
Tahap perancangan dan rekayasa meliputi :
a) pengembangan;
b) verifikasi;
c) tinjauan ulang;
d) validasi; dan
e) penyesuaian.
Dalam pelaksanaan perancangan dan rekayasa harus
memperhatikan unsur-unsur:
a) identifikasi potensi bahaya;
b) prosedur penilaian dan pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja; dan
c) personil yang memiliki kompetensi kerja harus
ditentukan dan diberi wewenang dan tanggung
jawab yang jelas untuk melakukan verifikasi
persyaratan SMK3.
3. Prosedur dan Instruksi Kerja
Prosedur dan instruksi kerja harus dilaksanakan dan
ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi
perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang
digunakan oleh personal dengan melibatkan para
pelaksana yang memiliki kompetensi kerja dalam
menggunakan prosedur.
4. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 86
Perusahaan yang akan menyerahkan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain harus
menjamin bahwa perusahaan lain tersebut memenuhi
persyaratan K3. Verifikasi terhadap persyaratan K3
tersebut dilakukan oleh personal yang kompeten dan
berwenang serta mempunyai tanggung jawab yang
jelas.
5. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
Sistem pembelian/pengadaan barang dan jasa harus:
a) terintegrasi dalam strategi penanganan
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja;
b) menjamin agar produk barang dan jasa serta
mitra kerja perusahaan memenuhi persyaratan
K3; dan
c) pada saat barang dan jasa diterima di tempat
kerja, perusahaan harus menjelaskan kepada
semua pihak yang akan menggunakan barang
dan jasa tersebut mengenai identifikasi, penilaian
dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
6. Produk Akhir
Produk akhir berupa barang atau jasa harus dapat
dijamin keselamatannya dalam pengemasan,
penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan serta
pemusnahannya.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 87
7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan
Bencana Industri
Perusahaan harus memiliki prosedur sebagai upaya
menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan
bencana industri, yang meliputi:
a) penyediaan personil dan fasilitas P3K dengan
jumlah yang cukup dan sesuai sampai
mendapatkan pertolongan medik; dan
b) proses perawatan lanjutan.
Prosedur menghadapi keadaan darurat harus
diuji secara berkala oleh personil yang memiliki
kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang
mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan
dengan instansi terkait yang berwenang untuk
mengetahui kehandalan pada saat kejadian yang
sebenarnya.
8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
Dalam melaksanakan rencana dan pemulihan
keadaan darurat setiap perusahaan harus memiliki
prosedur rencana pemulihan keadaan darurat secara
cepat untuk mengembalikan pada kondisi yang
normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang
mengalami trauma.
D.D.D.D. PEMANTAUPEMANTAUPEMANTAUPEMANTAUAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINEAN DAN EVALUASI KINERJA K3RJA K3RJA K3RJA K3
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaksanakan di
perusahaan meliputi:
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 88
1. Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran
Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran harus
ditetapkan dan dipelihara prosedurnya sesuai dengan
tujuan dan sasaran K3 serta frekuensinya disesuaikan
dengan obyek mengacu pada peraturan dan standar
yang berlaku.
Prosedur pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran
secara umum meliputi:
A) personil yang terlibat harus mempunyai
pengalaman dan keahlian yang cukup;
B) catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
yang sedang berlangsung harus dipelihara dan
tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan
kontraktor kerja yang terkait;
C) peralatan dan metode pengujian yang memadai
harus digunakan untuk menjamin telah
dipenuhinya standar K3;
D) tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada
saat ditemukan ketidaksesuaian terhadap
persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian
dan pengukuran;
E) penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan
untuk menemukan penyebab permasalahan dari
suatu insiden; dan
F) hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
2. Audit Internal SMK3
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 89
Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala
untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3.
Audit SMK3 dilaksanakan secara sistematik dan
independen oleh personil yang memiliki kompetensi
kerja dengan menggunakan metodologi yang telah
ditetapkan.
Pelaksanaan audit internal dapat menggunakan
kriteria audit eksternal sebagaimana tercantum pada
Lampiran II peraturan ini, dan pelaporannya dapat
menggunakan format laporan yang tercantum pada
Lampiran III peraturan ini.
Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan
tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti
sumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja.
Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam
proses tinjauan ulang manajemen.Hasil temuan dari
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta
audit SMK3 harus didokumentasikan dan digunakan
untuk tindakan perbaikan dan pencegahan.
Pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3
dijamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif
oleh pihak manajemen.
E.E.E.E. PENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINPENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.GKATAN KINERJA SMK3.
Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang
berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,
pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 90
kerja harus:
1. melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3
secara berkala; dan
2. tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi
K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan
jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja
perusahaan.
Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi:
1. evaluasi terhadap kebijakan K3;
2. tujuan, sasaran dan kinerja K3;
3. hasil temuan audit SMK3; dan
4. evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan
untuk pengembangan SMK3.
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
1. perubahan peraturan perundang-undangan;
2. tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemologi;
6. hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. adanya pelaporan; dan/atau
8. adanya saran dari pekerja/buruh.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 91
4.4.4.4. DAFDAFDAFDAFTAR PERIKSA TAR PERIKSA TAR PERIKSA TAR PERIKSA
A.A.A.A. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
KlausulKlausulKlausulKlausul Persyaratan Persyaratan Persyaratan Persyaratan ---- PersyaratanPersyaratanPersyaratanPersyaratan 4.04.04.04.0 Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen MutuSistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu 4.14.14.14.1 Persyaratan umumPersyaratan umumPersyaratan umumPersyaratan umum
Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan
oleh SMM serta aplikasinya diseluruh bagian organisasi (lihat 1.2);
(b) Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;
(c) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendalian proses-proses ini berjalan secara efektif;
(d) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses-proses ini;
(e) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses-proses ini, dan;
(f) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berkesinambungan dari proses-proses ini;
4.2.4.2.4.2.4.2. Persyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasiPersyaratan dokumentasi
4.2.14.2.14.2.14.2.1 UmumUmumUmumUmum Apakah organisasi telah menetapkan dokumentasi SMM ISO 9001:2008 yang dibutuhkan. Dokumentasi SMM harus mencakup :
(a) Persyaratan terdokumentasi mengenai kebijakan mutu dan sasaran mutu;
(b) Pedoman mutu; (c) Prosedur terdokumentasi yang diperlukan
oleh standar internasional ini; (d) Dokumen-dokumen, termasuk catatan, yang
ditentukan oleh organsisai yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses yang efektif.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 92
4.2.24.2.24.2.24.2.2 Pedoman mutuPedoman mutuPedoman mutuPedoman mutu Apakah organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang mencakup:
a) Ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk alasan setiap pengecualian persyaratan (lihat 1.2);
b) Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu atau referensinya, dan;
c) Suatu penjelasan interaksi dari proses-proses dari sistem manajemen mutu;
4.2.3.4.2.3.4.2.3.4.2.3. Pengendalian dokumenPengendalian dokumenPengendalian dokumenPengendalian dokumen Apakah ada prosedur tertulis yang ditetapkan untuk mengendalikan dokumen dan rekaman yang diperlukan oleh SMM. Apakah prosedur tertulis itu telah mencakup pengendalian untuk:
a) mengesahkan dokumen yang telah sesuai sebelum diterbitkan;
b) meninjau dan memperbaharui seperlunya dan mengesahkan ulang dokumen;
c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi dokumen teridentifikasi;
d) memastikan bahwa versi yang sesuai dari dokumen yang berlaku tersedia pada saat digunakan;
e) memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca dan dapat diidentifikasi;
f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditentukan organisasi dan diperlukan untuk perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan, dan
g) mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa yang tidak semestinya, dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai jika dokumen tetap disimpan untuk tujuan tertentu;
4.2.4.4.2.4.4.2.4.4.2.4. Pengendalian rPengendalian rPengendalian rPengendalian rekamanekamanekamanekaman � Apakah prosedur tertulis telah ditetapkan untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 93
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, penarikan kembali, waktu penyimpanan dan disposisi rekaman.
� Apakah organisasi telah mengidentifikasi rekaman2 mutu yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap efektifitas penerapan SMM, yang meliputi : o hasil-hasil peninjauan manajmen (5.6.1). o hasil-hasil dari pendidikan dan pelatihan,
keterampilan dan pengalaman, kompetensi personal (6.2.2).
o bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan (7.1)
o hasil-hasil dari peninjauan ulang persyaratan-persyaratan yang terkait dengan produk dan tindak lanjut tindakan-tindakan dari hasil peninjauan ulang itu (7.2.2)
o hasil-hasil dari input desain dan pengembangan yang terkait dengan persyaratan produk (7.3.2)
o hasil-hasil peninjauan ulang desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.4)
o hasil-hasil verifikasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.5)
o hasil-hasil validasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.6)
o hasil peninjauan ulang perubahan desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan (7.3.7)
o hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi itu (7.4.1)
o apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan bahwa validasi dari proses yang menghasilkan output tidak dapat diverifikasi
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 94
oleh subsekuens pemantuan atau pengukuran (7.5.2)
o identifikasi unik dari produk, apabila mampu telusur (traceability) produk itu diperlukan (7.5.3)
o barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak, atau lainnya yang ditemukan menjadi tidak sesuai untuk penggunaan (7.5.4)
o kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran apabila tidak ada standar pengukuran nasional atau internasional (7.6)
o validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu apabila peralatan pengukuran yang ditemukan tidak sesuai dengan persyratan (7.6)
o hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan pengukuran (7.6)
o hasil-hasil audit internal beserta tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan hasil audit internal itu (8.2.2)
o pernyataan dari orang yang berwenang mengeluarkan atau meloloskan produk (8.2.4)
o keadaan dari ketidaksesuaian produk beserta tindakan-tindakan yang diambil, termasuk konsesi atau kelonggaran yang diperoleh (8.3)
o hasil-hasil dari tindakan korektif (8.5.2) o hasil-hasil dari tindakan pencegahan (8.5.3)
5.0.5.0.5.0.5.0. Tanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemenTanggung jawab manajemen 5.1.5.1.5.1.5.1. Komitmen manajemenKomitmen manajemenKomitmen manajemenKomitmen manajemen
Adakah bukti komitmen dari manajemen puncak untuk mengembangkan dan meningkatkan efektivitas SMM dengan:
a) mengkomunikasikan kepada seluruh organisasi tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan undang-undang serta peraturan;
b) menetapkan kebijakan mutu; c) memastikan bahwa sasaran mutu telah
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 95
ditetapkan; d) melakukan tinjauan manajemen, dan; e) memastikan tersedianya sumber daya;
5.2. 5.2. 5.2. 5.2. Fokus pada pelangganFokus pada pelangganFokus pada pelangganFokus pada pelanggan � Apakah manajemen puncak menerapkan metode
untuk menjamin bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan telah ditetapkan melalui SMM dan dijabarkan kedalam persyaratan2 yang sesuai dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan ?
� Apakah tangungjawab yang terkait dengan produk, termasuk persyaratan2 hukum dan peraturan yang berlaku telah diidentifikasi dan telah ditetapkan ukuran2 untuk memenuhi persyaratan pelangan ?
5.3.5.3.5.3.5.3. Kebijakan mutuKebijakan mutuKebijakan mutuKebijakan mutu Apakah manajemen puncak telah memastikan bahwa kebijakan mutu :
a) Sesuai dengan tujuan organisasi; b) Merupakan komitmen untuk memenuhi
persyaratan dan meningkatkan efektivitas SMM secara berkesinambungan;
c) Memberikan suatu kerangka untuk penetapan dan peninjauan sasaran mutu;
d) Dikomunikasikan dan dimengerti pada semua level dalam organisasi, dan;
e) Ditinjau agar selalu sesuai. f) Dikendalikan (4.2.3)
5.4. 5.4. 5.4. 5.4. PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan 5.4.1.5.4.1.5.4.1.5.4.1. Sasaran mutuSasaran mutuSasaran mutuSasaran mutu
� Apakah sasaran mutu telah ditetapkan pada fungsi2 yang relevan pada semua level organisasi ?
� Apakah sasaran mutu sesuai dengan kebijakan mutu, termasuk komitmen untuk melakukan perbaikan yang berkesimanbungan ?
� Apakah sasaran mutu yang ditetapkan telah sesuai dengan persyaratan produk ?
5.4.2.5.4.2.5.4.2.5.4.2. Perencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutuPerencanaan sistem manajemen mutu
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 96
� Apakah perencanaan SMM telah dilakukan sesuai dengan persyaratan klausul 4.1, termasuk sasaran mutu ?
� Apakah perencanaan SMM telah mencakup a. Proses2 dari SMM dan persyaratan dalam
realisasi produk. b. Penilaian sumberdaya yang diperlukan c. Perbaikan SMM yang berkesimanbungan
� Apakah keutuhan SMM tetap terpelihara jika dilakukan perubahan2 dari SMM yang direncanakan dan diterapkan ?
5.5. 5.5. 5.5. 5.5. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasiTanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1.5.5.1.5.5.1.5.5.1. Tangung jawab dan weweTangung jawab dan weweTangung jawab dan weweTangung jawab dan wewenangnangnangnang
� Apakah organisasi telah mengidentifikasi fungsi2 dan hubungan keterkaitannya guna memudahkan efektivitas manajemen mutu ?
� Apakah organisasi tekah mendefinisikan komposisi dari manajemen puncak ?
� Apakah struktur organisasi telah dibuat untuk mengidentifikasi berbagai hubungan dan keterkaitan fungsional ?
� Apakah tanggungjawab dan wewenang telah didefinisikan dan dikomunikasikan kepada mereka yang terlibat dalam operasional SMM ?
5.5.2.5.5.2.5.5.2.5.5.2. Wakil manajemenWakil manajemenWakil manajemenWakil manajemen Apakah manajemen puncak telah menunjuk seorang anggota manajemen, yang terlepas dari tanggung jawab lainnya, harus memiliki tanggung jawab dan wewenang, untuk : (a) Mamastikan bahwa proses-proses yang dibutuhkan
dalam sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara;
(b) Malapor kepada manajemen puncak atas kinerja dari sistem manajemen mutu serta setiap kebutuhan untuk peningkatan; dan
(c) Menjamin untuk memajukan kesadaran akan persyaratan pelanggan kepada seluruh organisasi;
5.5.3.5.5.3.5.5.3.5.5.3. Komunikasi internalKomunikasi internalKomunikasi internalKomunikasi internal � Apakah manajemen puncak menjamin bahwa
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 97
proses2 komunikasi yang tepat telah ditetapkan dalam organisasi ?
� Apakah komunikasi tersebut berkaitan dengan proses2 SMM beserta efektivitasnya.
5.6.5.6.5.6.5.6. Tinjauan manajemenTinjauan manajemenTinjauan manajemenTinjauan manajemen 5.6.1.5.6.1.5.6.1.5.6.1. UmumUmumUmumUmum
� Apakah manajemen puncak meninjau ulang SMM untuk memastikan kesinambungan kesesuaian, kecukupan dan efektivitasnya ?
� Apakah periode peninjauan telah direncanakan dan ditetapkan ?
5.6.2.5.6.2.5.6.2.5.6.2. Masukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemenMasukan untuk tinjauan manajemen Apakah masukan untuk tinjauan manajemen telah memasukkan informasi tentang :
a) Hasil audit; b) Umpan balik pelanggan; c) Kinerja proses dan kesesuaian produk; d) Status tindakan pencegahan dan perbaikan; e) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen
sebelumnya; f) Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem
manajemen mutu, dan; g) Rekomendasi untuk peningkatan
5.6.3.5.6.3.5.6.3.5.6.3. Keluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemenKeluaran dari tinjauan manajemen Apakah keluaran dari tinjauan manajemen telah memasukkan setiap keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan : (a) Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu
dan prosesnya; (b) Peningkatan produk yang berhubungan dengan
persyaratan pelanggan; (c) Kebutuhan sumber daya.
6.6.6.6. Pengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber dayaPengelolaan sumber daya 6.1.6.1.6.1.6.1. Penyediaan sumber dayaPenyediaan sumber dayaPenyediaan sumber dayaPenyediaan sumber daya
Apakah organisasi telah menentukan dan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan : (a) untuk menerapkan dan memelihara sistem
manajemen mutu dan meningkatkan efektivitasnya secara berkesimambungan dan ;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 98
(b) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan;
6.2.6.2.6.2.6.2. Sumber daya manusia 6.2.1.6.2.1.6.2.1.6.2.1. Umum
Apakah personel yang bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk telah memiliki kompetensi berdasarkan :
o kesesuaian pendidikan dan pelatihan o keahlian dan ketrampilan o pengalaman.
6.2.2.6.2.2.6.2.2.6.2.2. Kompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulianKompetensi, pelatihan dan kepedulian Apakah organisasi telah : a) Menentukan kompetensi personel yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk;
b) Menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lain untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan;
c) Memastikan bahwa kompetensi yang diperlukan telah tercapai;
d) Memastikan bahwa personel sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana mereka berperan dalam pencapaian sasaran mutu; dan
e) Memelihara rekaman pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai (lihat 4.2.4).
6.3.6.3.6.3.6.3. PrasaranaPrasaranaPrasaranaPrasarana Apakah organisasi telah menentukan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk, yang mencakup:
a) Gedung, ruang kerja dan fasilitas terkait; b) Peralatan proses (baik perangkat keras dan
perangkat lunak), dan; c) Pelayanan pendukung (seperti transportasi,
komunikasi atau sistem informasi); 6.4.6.4.6.4.6.4. LingkungaLingkungaLingkungaLingkungan kerjan kerjan kerjan kerja
� Apakah lingkungan kerja yang sesuai untuk proses operasional organisasi telah ditetapkan ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 99
� Apakah organisasi telah menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk ?
7.0.7.0.7.0.7.0. Realisasi proRealisasi proRealisasi proRealisasi produkdukdukduk 7.1.7.1.7.1.7.1. Perencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produkPerencanaan realisasi produk
Dalam perencanaan realisasi produk apakah organisasi telah menetapkan hal-hal berikut :
a) Sasaran mutu dan persyaratan produk; b) Kebutuhan untuk menetapkan proses,
dokumen, dan menyediakan sumber daya yang spesifik untuk produk;
c) Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan kegiatan pengujian yang spesifik untuk produk dan kriteria keberterimaan produk yang diperlukan.
d) Rekaman yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa realisasi proses dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat 4.2.4).
� Apakah perencanaan realisasi produk telah konsisten dengan persyaratan2 lain dari SMM serta telah didokumentasikan ?
� Apakah ada klausul dalam bagian realisasi produk (klausul 7.0) yang tidak dapat diterapkan organisasi dan telah dipertimbangkan untuk dikeluarkan serta telah dinyatakan dalam Manual Mutu (4.2.2.)
7.2.7.2.7.2.7.2. Proses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelanganProses yang berkaitan dengan pelangan 7.2.1.7.2.1.7.2.1.7.2.1. Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produkPenetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Apakah organisasi telah menetapkan : a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan,
termasuk persyaratan untuk pengiriman dan kegiatan pasca pengiriman,
b) Persyaratan yang tidak dinyatakan secara khusus oleh pelanggan tetapi diperlukan untuk tujuan yang ditentukan atau tujuan penggunaan tertentu, bila diketahui;
c) Persyaratan undang-undang dan peraturan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 100
dan yang berlaku terhadap produk, dan d) Setiap persyaratan tambahan yang diangap
perlu bagi organisasi. 7.2.2.7.2.2.7.2.2.7.2.2. Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produkTinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk
� Apakah organisasi telah meninjau persyaratan yang berhubungan dengan produk yang dilaksanakan sebelum organisasi berjanji untuk memasok produk kepada pelanggan ?
� Apakah tahap2 peninjauan ulang, (seperti : pengajuan tender, penerimaan kontrak atau order, penerimaan perubahan kontrak atau order) telah ditetapkan ?
� Apakah proses peninjauan ulang telah menjamin hal-hal berikut : a) Persyaratan produk ditentukan dan
disefinisikan dengan tepat; b) Dalam hal pelanggan memberikan
persyaratan yang tidak tertulis maka persyaratan tersebut telah dikonfirmasi ulang sebelum disepakati;
c) Jika persyaratan produk berubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen yang terkait telah diamandemen dan personel yang terkait mengetahui perubahan persyaratan yang dilakukan;
d) Organisasi mempunyai kemampuan dalam memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
e) Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang diperlukan dari tinjauan tersebut harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.2.37.2.37.2.37.2.3 Komunikasi pelanganKomunikasi pelanganKomunikasi pelanganKomunikasi pelangan Apakah organisasi telah menetapkan dan menerapkan rencana yang efektif untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan, yang terkait dengan :
a) informasi produk, b) permintaan, kontrak atau penanganan order,
termasuk perubahan, dan c) umpan balik konsumen, termasuk keluhan
konsumen.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 101
7.3.7.3.7.3.7.3. Desain dan pengembanganDesain dan pengembanganDesain dan pengembanganDesain dan pengembangan 7.3.1.7.3.1.7.3.1.7.3.1. Perencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembanganPerencanaan desain dan pengembangan
� Apakah organisasi telah merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk. Selama desain dan perencanaan pengembangan, apakah organisasi telah menetapkan: a) tahap-tahap proses desain dan
pengembangan, b) aktivitas peninjauan, verifikasi dan validasi
yang sesuai untuk setiap desain dan tahap pengembangan, dan
c) tanggungjawab dan kewenangan untuk desain dan pengembangan.
� Apakah organisasi mengelola keterkaitan antar bagian2 yang terlibat dalam aktivitas desain dan pengembangan untuk menjamin efektivitas komunikasi dan kejelasan tanggungjawab ?
� Apakah output dari aktivitas perencanaan desain dan pengembangan dipantau kemajuannya ?
7.3.2.7.3.2.7.3.2.7.3.2. Masukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembanganMasukan desain dan pengembangan � Apakah input yang berkaitan dengan persyaratan2
produk telah ditentukan, didokumentasikan secara tepat ?
� Apakah masukan2 desain dan pengembangan ini telah mencakup :
a) persyaratan kinerja dan fungsional b) persyaratan undang-undang dan peraturan
yang berlaku, c) bila dapat diterapkan, informasi yang
dihasilkan dari desain terdahulu yang serupa, dan
d) persyaratan lain yang penting bagi desain dan pengembangan.
e) Masukan ini harus ditinjau kecukupannya. � Apakah semua ketidaklengkapan, ketidakjelasan
atau persyaratan2 yang saling bertentangan telah diidentifikasi selama peninjauan ulang ?
7.3.3.7.3.3.7.3.3.7.3.3. Keluaran desain dKeluaran desain dKeluaran desain dKeluaran desain dan pengembanganan pengembanganan pengembanganan pengembangan � Apakah keluaran proses desain dan pengembangan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 102
telah tersedia dalam bentuk yang sesuai agar dapat dilakukan verifikasi terhadap masukan desain dan pengembangan ?
� Apakah semua dokumen output desain dan pengembangan sudah mendapatkan persetujuan sebelum diterbitkan.
� Apakan output desain dan pengembangan telah memperhatikan hal2 berikut :
a) Memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan;
b) Memberikan informasi yang sesuai untuk keperluan pembelian, produksi dan penyediaan pelayanan;
c) Mengandung atau menjadi acuan kriteria keberterimaan produk; dan
d) Menjelaskan karakteristik produk yang penting bagi penggunaan yang sesuai dan aman.
7.3.4.7.3.4.7.3.4.7.3.4. Tinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembanganTinjauan desain dan pengembangan � Apakah organisasi telah menetapkan tahapan
peninjauan desain dan pengembangan yang sistematik dan telah dilaksanakan sesuai pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1)
� Apakah selama peninjauan ulang desain dan pengembangan telah dilakukan :
a) evaluasi kemampuan hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratan;
b) identifikasi setiap masalah dan tindakan yang diperlukan.
� Apakah personel yang terlibat dalam tinjauan ini termasuk wakil dari fungsi2 yang terkait dengan tahapan desain dan pengembangan yang ditinjau ?
� Apakah rekaman hasil tinjauan dan setiap tindakan yang diperlukan harus dipelihara (lihat 4.2.4) ?
7.3.5.7.3.5.7.3.5.7.3.5. Verifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembanganVerifikasi desain dan pengembangan � Apakah verifikasi desain dan pengembangan telah
dilakukan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 103
keluaran desain dan pengembangan dapat memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan.
� Apakah rekaman hasil verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.6.7.3.6.7.3.6.7.3.6. Validasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembangan � Apakah validasi desain dan pengembangan yang
dilakukan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan untuk penerapan tertentu atau sesuai dengan tujuan kegunaannya ?
� Apabila tidak mungkin melakukan validasi secara penuh sebelum penyerahan produk, apakah organisasi melakukan validasi parsial sesuai dengan aturan yang ditetapkan ?
� Apakah rekaman hasil validasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.7.7.3.7.7.3.7.7.3.7. Pengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dPengendalian perubahan desain dan pengembanganan pengembanganan pengembanganan pengembangan � Apakah organisasi memiliki proses untuk
mengendalikan perubahan desain dan pengembangan ?
� Apakah rekaman hasil pengendalian perubahan desain dan pengembangan telah dipelihara ?
� Apakah perubahan desain dan pengembangan telah ditinjau, diverifikasi dan divalidasi, sesuai kebutuhan, dan disetujui sebelum diterapkan ?
� Apakah tinjauan perubahan desain dan pengembangan telah mencakup evaluasi dari dampak perubahan terhadap bagian produk dan produk yang telah dikirim ?
� Apakah rekaman tinjauan hasil perubahan dan tindakan yang diperlukan telah dipelihara ?(lihat 4.2.4).
7.4.7.4.7.4.7.4. PembelianPembelianPembelianPembelian 7.4.1.7.4.1.7.4.1.7.4.1. Proses pembelianProses pembelianProses pembelianProses pembelian
� Apakah organisasi mengendalikan proses pembelian untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sesaui dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 104
� Apakah organisasi telah mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan nya untuk memasok produk yang sesuai dengan persyaratan organisasi ?
� Apakah organisasi telah menetapkan criteria untuk pemilihan, evaluasi dan evaluasi kembali telah ditetapkan ?
� Apakah rekaman hasil evaluasi dan setiap tindakan yang diperlukan yang timbul dari hasil evaluasi telah dipelihara ? (lihat 4.2.4).
7.4.2.7.4.2.7.4.2.7.4.2. Informasi pembelianInformasi pembelianInformasi pembelianInformasi pembelian � Apakah organisasi telah mendefinisikan informasi
penting dalam dokumen pembelian ? � Apakah dokumen pembelian berisi informasi yang
menggambarkan produk yang dibeli, termasuk : a) Persyaratan untuk persetujuan produk,
prosedur, proses, dan peralatan; b) Persyaratan untuk kualifikasi personel, dan; c) Persyaratan sistem manajemen mutu.
� Apakah organisasi telah menetapkan kecukupan persyaratan yang ditetapkan sebelum disampaikan kepada pemasok ?
7.4.3.7.4.3.7.4.3.7.4.3. Verifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeliVerifikasi produk yang dibeli � Apakah organisasi telah menetapkan dan
menerapkan inspeksi atau kegiatan lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan ?
� Bilamana organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi ditempat pemasok, apakah organisasi telah menyatakan susunan verifikasi yang diinginkan serta metode pelepasan produk dalam informasi pembelian ?
7.5.7.5.7.5.7.5. Produsi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasaProdusi dan penyediaan jasa 7.5.1.7.5.1.7.5.1.7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasaPengendalian produksi dan penyediaan jasa
Apakah organisasi telah merencanakan dan melaksanakan produksi dan pelayanan pada kondisi yang dikendalikan, seperti :
a) Ketersediaan informasi yang menggambarkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 105
karakteristik produk; b) Ketersediaan instruksi kerja, jika diperlukan; c) Penggunaan peralatan yang sesuai; d) Ketersediaan dan penggunaan peralatan
pemantauan dan pengukuran; e) Penerapan pemantauan dan pengukuran,
dan; f) Penerapan proses-proses pelepasan
pengiriman dan setelah pengiriman. 7.5.2.7.5.2.7.5.2.7.5.2. Validasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasaValidasi proses produksi dan penyediaan jasa
� Apakah organisasi telah memvalidasi setiap proses untuk produksi dan penyediaan pelayanan dimana keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi melalui pemantauan dan pengukuran pada tahap berikutnya ?
� Apakah validasi telah menunjukkan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
� Apakah organisasi telah menetapkan pengaturan untuk proses ini, termasuk :
a) Kriteria tertentu yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan proses;
b) Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel; c) Penggunaan metode dan prosedur tertentu; d) Persyaratan untuk rekaman (lihat 4.2.4); dan e) Validasi ulang.
7.5.3.7.5.3.7.5.3.7.5.3. Identifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusurIdentifikasi dan mampu telusur � Apakah organisasi telah mengidentifikasi produk
dengan cara yang sesuai pada keseluruhan tahapan realisasi produk.
� Apakah organisasi telah mengidentifikasi status produk yang terkait dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran pada keseluruhan tahapan realisasi produk.
� Apakah organisasi mengendalikan dan mencatat identifikasi yang unik dari produk, jika mampu telusur merupakan persyaratan yang ditetapkan, (lihat 4.2.4)
7.5.4.7.5.4.7.5.4.7.5.4. Milik pelangganMilik pelangganMilik pelangganMilik pelanggan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 106
� Apakah organisasi telah peduli dengan hak milik pelanggan selama hal tersebut berada di bawah pengawasan organisasi atau sedang digunakan oleh organisasi ?
� Apakah organisasi telah mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan memelihara milik pelanggan jika tidak digunakan atau digabungkan dengan produk ?
� Apakah organisasi telah melaporkan hal tersebut kepada pelanggan, jika ada milik pelanggan yang hilang, rusak atau ditemukan tidak bisa digunakan ?
� Apakah organisasi telah memelihara rekaman (lihat 4.2.4).
7.5.5.7.5.5.7.5.5.7.5.5. Preservasi produkPreservasi produkPreservasi produkPreservasi produk � Apakah organisasi telah menetapkan metode dan
pengendalian untuk menjaga produk selama proses internal dan penyerahan pada tujuan yang dikehendaki ?
� Apakah metode preservasi ini termasuk identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan ?
� Apakah preservasi ini juga diterapkan pada bagian-bagian pokok dari suatu produk ?
7.6.7.6.7.6.7.6. Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuranPengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran � Apakah organisasi telah menetapkan pemantauan
dan pengukuran yang dilakukan dan peralatan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang telah ditetapkan ?
� Apakah organisasi telah menetapkan proses untuk menjamin bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran ?
� Apabila diterapkan, apakah peralatan pengukuran dan pemantauan itu :
a) Dikalibrasi dan/ atau diverifikasi atau keduanya, pada jangka waktu tertentu, atau sebelum digunakan, terhadap standar
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 107
pengukuran yang dapat ditelusuri kepada standar pengukuran internasional atau nasional; jika tidak ada standar yang sesuai, dasar penggunaan kalibrasi atau verifikasi harus dicatat (lihat 4.2.4).
b) Disetel atau disetel ulang sesuai kebutuhan; c) Harus diidentifikasi untuk menunjukkan status
kalibrasinya d) Dijaga dari penyetelan yang dapat
mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak benar
e) Dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, pemeliharaan, dan penyimpanan;
� Apakah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengukuran dan pemantauan telah divalidasi sebelum digunakan ?
8.8.8.8. PePePePengukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikanngukuran, analisis dan perbaikan 8.1.8.1.8.1.8.1. UmumUmumUmumUmum
� Apakah organisasi telah merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisis dan proses peningkatan yang diperlukan ?
� Apakah organisasi telah menetapkan proses2 untuk aktivitas pengukuran dan pemantauan untuk : a) menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan
produk, b) memastikan kesesuaian dari sistem manajemen
mutu, dan c) secara berkesinambungan meningkatkan
efektivitas sistem manajemen mutu; d) menentukan metode yang sesuai, termasuk
teknik statistik dan tingkat penggunaannya. 8.2.8.2.8.2.8.2. Pemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuranPemantauan dan pengukuran 8.2.1.8.2.1.8.2.1.8.2.1. Kepuasan pelangganKepuasan pelangganKepuasan pelangganKepuasan pelanggan
� Apakah organisasi telah menetapkan metode untuk memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi atau kepuasan pelanggan ?
� Apakah informasi yang dipantau itu merupakau ukuran kinerja SMM organisasi?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 108
8.2.2.8.2.2.8.2.2.8.2.2. Audit internalAudit internalAudit internalAudit internal � Apakah organisasi telah melaksanakan audit internal
pada interval waktu yang telah direncanakan untuk menetukan apakah sistem manajemen mutu :
a) Sesuai dengan susunan yang telah direncanakan (lihat 7.1), persyaratan standar internasional ini dan persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi, dan
b) Diterapkan secara efektif dan dipelihara; � Apakah organisasi telah menetapkan prosedur
terdokumentasi untuk menentukan tanggungjawab dan persyaratan pelaksanaan audit dan penetapan rekaman dan pelaporan hasilnya ?
� Apakah program audit telah direncanakan, dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses serta area yang diaudit dan hasil audit sebelumnya.
� Apakah kriteri audit, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit telah ditetapkan.
� Apakah pemilihan auditor dan pelaksanaan audit telah menjamin obyektifitas dan independensi proses audit.
� Apakah manajemen yang bertanggungjawab atas area yang diaudit telah melakukan tindakan koreksi yang diperlukan atas semua temuan audit ?
� Apakah kegiatan tindak lanjut telah mencakup verifikasi atas tindakan yang telah diambil dan melaporkan hasil verifikasiya (lihat 8.5.2).
� Apakah rekaman audit dan hasilnya telah dipelihara (lihat 4.2.4)
8.2.3.8.2.3.8.2.3.8.2.3. Pemantauan dan penguPemantauan dan penguPemantauan dan penguPemantauan dan pengukuran proseskuran proseskuran proseskuran proses � Apakah organisasi telah menerapkan metode yang
tepat untuk pemantauan dan pengukuran terhadap proses-proses sistem manajemen mutu. ?
� Apakah metode ini telah sesuai dengan proses-proses dalam mencapai hasil yang direncanakan ?
� Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, apakah telah dilakukan tindakan perbaikan ?
8.2.4.8.2.4.8.2.4.8.2.4. Pemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prdukPemantauan dan pengukuran prduk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 109
� Apakah rganisasi telah memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi ?
� Apakah aktivitas pemantauan dan pengukuran tersebut dilaksanakan pada tahapan yang sesuai dalam proses realisasi produk berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan ? (lihat 7.1).
� Apakah bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan telah dipelihara.
� Apakah rekaman tersebut telah menunjukkan personel yang berwenang untuk melepas produk kepada pelangan ? (lihat 4.2.4).
� Apakah pelepasan produk dan penyampaian pelayanan kepada pelanggan dilakukan setelah pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1) secara lengkap telah memuaskan, kecuali jika telah disetujui oleh yang berwenang, dan oleh pelanggan jika dapat diterapkan.
8.3.8.3.8.3.8.3. Pengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuaiPengendalian produk yang tidak sesuai � Apakah organisasi telah memastikan bahwa produk
yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman yang tidak diharapkan.
� Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk menentukan pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang yang berkaitan dengan produk yang tidak sesuai.
� Apakah organisasi telah menangani produk yang tidak sesuai dengan salah satu atau beberapa cara sebagi berikut :
a) Mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan;
b) Pengesahan penggunaannya, pelepasan atau penerimaan dengan konsesi oleh pihak yang berwenang, dan oleh pelanggan jika mungkin, dan
c) Mengambil tindakan untuk menghindari tujuan penggunaan awal atau penerapannya.
d) Mengambil tindakan yang sesuai terhadap
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 110
terjadinya pengaruh atau kemungkinan pengaruh dari ketidaksesuaian bila produk yang tidak sesuai ditemukan setelah pengiriman atau sudah mulai digunakan.
� Jika produk tidak sesuai diperbaiki, apakah organisasi telah melakukan verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan.
� Apakah rekaman mengenai sifat ketidaksesuaian dan tindak lanjut yang telah diambil, termasuk konsesi yang diperoleh harus dipelihara (lihat 4.2.4).
8.4.8.4.8.4.8.4. Analisa dataAnalisa dataAnalisa dataAnalisa data � Apakah organisasi telah menentukan,
mengumpulkan dan menganalisa data yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektivitas dari sistem manajemen mutu dan untuk mengevaluasi dimana peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu yang berkesinambungan dapat dilakukan.
� Apakah analisa ini telah mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta dari sumber lainnya yang relevan ?
� Apakah analisa data telah menyediakan informasi yang berkaitan dengan : a) Kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1). b) Kesesuaian terhadap persyaratan produk (lihat
7.2.1) c) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-
proses serta produk termasuk peluang untuk melakukan tindakan pencegahan
d) Para pemasok. 8.5.8.5.8.5.8.5. PerbaikanPerbaikanPerbaikanPerbaikan 8.5.1.8.5.1.8.5.1.8.5.1. Perbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambunganPerbaikan berkesinambungan
� Apakah organisasi telah merencanakan dan mengelola proses2 yang diperlukan untuk secara terus-menerus meningkatkan efektivitas SMM-nya ?
� Apakah organisasi menggunakan informasi seperti : kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen untuk melakukan untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 111
meningkatkan efektivitas SMM-nya ? � Apakah ada bukti obyektif yang menunjukkan
keterlibatan manajemen puncak dalam continuous improvement ?
8.5.2.8.5.2.8.5.2.8.5.2. Tindakan korektifTindakan korektifTindakan korektifTindakan korektif � Apakah organisasi telah melakukan tindakan
korektif untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan untuk untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
� Apakah tindakan korektif yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang dihadapi ?
� Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk: a) Meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan
pelanggan), b) Menentukan penyebab ketidaksesuaian, c) Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk
memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak akan terulang,
d) Menentukan dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan
e) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4) dan
f) Meninjau tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
� Apakah organisasi telah mendokumentasi kan tindakan korektif yang diambil dan mengevaluasi hasilnya ?
8.5.3.8.5.3.8.5.3.8.5.3. Tindakan pencegahanTindakan pencegahanTindakan pencegahanTindakan pencegahan � Apakah organisasi telah menetapkan tindakan
untuk menghilangkan potensi penyebab ketidaksesuaian sehingga dapat dicegah terulangnya kejadian.
� Apakah tindakan pencegahan yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang potensial.
� Apakah organisasi memiliki prosedur terdokumentasi untuk: a) Menentuan ketidaksesuaian yang potensial
dan penyebabnya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 112
b) Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan,
d) Mencatat hasil dari tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan
e) Meninjau tindakan pencegahan yang telah dilakukan.
B.B.B.B. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)
KlausulKlausulKlausulKlausul Daftar PertanyaanDaftar PertanyaanDaftar PertanyaanDaftar Pertanyaan
4444 Sistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen LingkunganSistem Manajemen Lingkungan
4.14.14.14.1 PersyarataPersyarataPersyarataPersyaratan Umumn Umumn Umumn Umum
� Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan system manajemen lingkungan sesuai dengan persyaratan ISO 14001:2004?
� Apakah organisasi menerapkan dan memelihara sistem manajemen lingkungan serta terus meningkatkan keefektifannya?
� Apakah organisasi menyusun dan memelihara pedoman lingkungan?
� Apakah pedoman lingkungan memuat ruang lingkup sistem manajemen lingkungan lengkap dengan penjelasan tentang persyaratan yang tidak diterapkan?
� Apakah komitmen manajemen dalam mengembangkan system manajemen lingkungan, dengan.....
− memberikan informasi dalam organisasi bahwa pemenuhan peraturan perundang-undangan, pencegahan pencemaran adalah hal penting bagi organisasi?
− menetapkan kebijakan lingkungan?
− memastikan penetapan sasaran lingkungan?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 113
− mengadakan tinjauan manajemen? − menjamin tersedianya sumber daya yang
memadai? 4.24.24.24.2 Kebijakan LingkunganKebijakan LingkunganKebijakan LingkunganKebijakan Lingkungan
� Apakah pimpinan puncak memastikan bahwa kebijakan lingkungan:
− sesuai dengan tujuan organisasi?
− merefleksikan komitmen untuk memenuhi peraturan perundangan, pencegahan pencemaran dan perbaikan berkelanjutan?
− menyediakan kerangka penetapan serta peninjauan sasaran lingkungan?
− disosialisasikan dan dipahami dalam organisasi?
− ditinjau dari tingkat kesesuaiannya secara kontinyu?
4.3.14.3.14.3.14.3.1 Aspek DamAspek DamAspek DamAspek Dampak Lingkunganpak Lingkunganpak Lingkunganpak Lingkungan
� Apakah prosedur terdokumentasi untuk menidentifikasi aspek dampak penting lingkungan telah ditetapkan?
� Apakah aspek dampak telah diidentifikasi diseluruh bagian organisaasi?
� Apakah dalam menilai aspek dampak melibatkan kajian terhadap peraturan perunudangan?
� Apakah telah dilakukan pengendalian terhadap aspek dampak penting lingkungan?
4.3.24.3.24.3.24.3.2 Peraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan LainnyaPeraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya
� Apakah prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi peraturan perundangan lingkungan yang relevan dan persyaratan lainnya telah ditetapkan?
� Apakah peraturan perundangan yang relevan telah diidentifikasi?
� Apakah peraturan perundangan telah diperbaharui?
4.3.34.3.34.3.34.3.3 Tujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program LingkunganTujuan, Sasaran, Program Lingkungan
� Apakah organisasi telah menetapkan program
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 114
lingkungan yang sesuai dengan kebijakan lingkungan?
� Bagaimana pengukuran pencapaian program lingkungan yang ditetapkan terkait dengan pencegahan pencemaran, taat peraturan perundangan dan perbaikan berkelanjutan?
4.44.44.44.4 Penerapan dan OperasiPenerapan dan OperasiPenerapan dan OperasiPenerapan dan Operasi
4.4.14.4.14.4.14.4.1 Sumber Daya, peSumber Daya, peSumber Daya, peSumber Daya, peran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenanganran, tanggungjawab dan kewenangan
� Apakah organisasi telah menetapkan struktur oragnisasi, uraian tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan program lingkungan?
� Apakah organisasi mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya yang cukup untuk …
− menerapkan dan memelihara dan sekaligus meningkatkan sistem manajemen lingkungan yang efektif?
� Apakah manajemen puncak menetapkan tanggung jawab dan wewenang serta mensosialisasikannya dalam organisasi?
� Apakah pimpinan perusahaan menunjuk seorang anggota dari jajaran manajemennya yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk .....
− menjamin bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, dijalankan,dan dipelihara dengan baik?
− melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan kepada pimpinan perusahaan lengkap dengan upaya-upaya perbaikannya?
− meningkatkan kesadaran personil terhadap peningkatan system manajemen lingkungan?
4.4.24.4.24.4.24.4.2 Kemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan PelatihanKemampuan, Kesadaran, dan Pelatihan
� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk memastikan bahwa personel yang terlibat dengan lingkungan telah memahami pentingnya tugas dan tanggungjwab terhadap lingkungan?
� Apakah personil yang pekerjaannya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 115
mempengaruhi lingkungan memiliki kompetensi sesuai dengan pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalamannya?
� Apakah organisasi menetapkan kompetensi personil yang pekerjaannya mempengaruhi lingkungan?
� Apakah organisasi menyelenggarakan pelatihan secara teratur untuk memenuhi kompetensi yang dibutuhkan personil?
� Apakah organisasi mengevaluasi efektifitas kegiatan yang dilakukan?
� Apakah organisasi memastikan bahwa personil memahami pentingnya kegiatan mereka terhadap lingkungan dan mengetahui bagaimana mereka mencapai sasaran-sasaran yang dibebankan kepadanya?
� Apakah organisasi menyimpan dan memelihara data personil, seperti pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman?
� Apakah organisasi merancang untuk mengembangkan kompetensi personel yang terlibat dengan lingkungan?
4.4.34.4.34.4.34.4.3 KomunikasiKomunikasiKomunikasiKomunikasi
� Apakah organisasi telah menetapakan prosedur terdokumentasi untuk memastikan komunikasi dengan pihak terkait (internal dan eksternal)?
� Apakah pimpinan perusahaan memastikan bahwa lalu lintas komunikasi dalam organisasi (intern) sudah memadai?
� Apakah pimpinan perusahaan menjamin bahwa komunikasi intern mencukupi untuk hal-hal yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan?
4.4.44.4.44.4.44.4.4 DokumentasiDokumentasiDokumentasiDokumentasi
� Apakah dokumen-dokumen yang disyaratkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dikendalikan?
� Apakah dokumen lingkungan meliputi: kebijakan lingkungan, program dan sasaran lingkungan,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 116
aspek dampak penting lingkungan, struktur organisasi, tanggap darurat, tugas dan tanggungjawab personel?
� Apakah pengendalian catatan lingkungan mengikuti persyaratan klausul 4.5.4?
4.4.54.4.54.4.54.4.5 Pengendalian DokumenPengendalian DokumenPengendalian DokumenPengendalian Dokumen
� Apakah prosedur terdokumentasi untuk mengendalikan prosedur, intruksi kerja dan rekaman telah ditetapkan?
� Apakah dokumen yang diperlukan mudah ditemukan, revisi yang terakhir, mudah ditelusuri?
� Apakah dokumen diatur sistem pengendaliannya dalam suatu prosedur terdokumentasi untuk
− meninjau dan menyetujui dokumen sebelum menerbitkannya?
− mengkaji dokumen dan merevisi dokumen yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta menyetujui kembali bila sejumlah perubahan dibuat?
− mengidentifikasi setiap perubahan dokumen, termasuk status revisinya, untuk menghindari penggunaan dokumen yang tidak dimaksudkan?
− menjamin versi yang terbaru pada dokumen yang berlaku yang berada di setiap tempat yang dapat diakses secara mudah oleh setiap pemakai?
− memastikan dokumen mudah dibaca dan mudah dikenali?
− dipastikan bahwa dokumen yang tidak berlaku lagi (kedaluarsa) dicegah penggunaannya dan diberi tanda bila masih diperlukan untuk maksud tertentu?
4.4.64.4.64.4.64.4.6 Pengendalian OperasionalPengendalian OperasionalPengendalian OperasionalPengendalian Operasional
� Apakah prosedur pengendalian operasional yang terkait dengan sistem manajemen lingkungan telah ditetapkan? meliputi
− pengendalian limbah (gas, udara, air, B3,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 117
dsb)?
− pengendalian pencemaran lingkungan?
− tanggap darurat?
− penaatan terhadap peraturan perundangan?
− kontrak dengan pemasok (supplier, vendor)
� Apakah dilakukan pemantauan dan pengelolaan limbah hasil proses kegiatan organisasi?
� Apakah tempat penyimpanan bahan kimia dan limbah B3 telah diberi label dan simbol?
4.4.74.4.74.4.74.4.7 Kesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap DaruratKesiagaan dan Tanggap Darurat
� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi kondisi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan?
� Apakah secara berkala dilakukan latihan kesiagaan dan tanggap darurat?
� Apakah tersedia informasi mengenai bahan berbahaya dan beracun yang terkini?
� Apakah dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala terhadap peralatan kesiagaan dan tanggap darurat?
4.54.54.54.5 PemeriksaanPemeriksaanPemeriksaanPemeriksaan
4.5.14.5.14.5.14.5.1 Pemantauan dan PengukuranPemantauan dan PengukuranPemantauan dan PengukuranPemantauan dan Pengukuran
� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk memantau dan mengukur karakteristik pokok operasional yang dapat menimbulkan dampak negatip lingkungan?
� Apakah peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi?
� Apakah pemantauan dan pengukuran meliputi.....
− limbah cair?
− limbah emisi gas buang?
− lingkungan kerja (kebisingan, pencahayaan)?
− pencapaian program lingkungan?
− penggunaan energi?
− pengurangan CFC?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 118
− pembuangan limbah B3
4.5.24.5.24.5.24.5.2 Evaluasi PenaatanEvaluasi PenaatanEvaluasi PenaatanEvaluasi Penaatan
� Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk mengevaluasi penaatan terhadap peraturan perundangan lingkungan?
� Apakah evaluasi penataatan peraturan lingkungan dilakukan yang meliputi.....
− Limbah cair?
− Emisi gas buang?
− Limbah B3?
− Perijinan yang ditetapkan?
− Laporan – laporan yang dipersyaratkan?
4.5.34.5.34.5.34.5.3 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahanpencegahanpencegahanpencegahan
� Apakah organisasi terus melakukan upaya untuk mewujudkan sistem manajemen lingkungan yang efektif berlandaskan kebijakan lingkungan, sasaran lingkungan, hasil audit, hasil analisa data, tindakan koreksi dan pencegahan, serta hasil tinjauan manajemen?
� Apakah organisasi mengambil tindakan untuk mengatasi sebab-sebab masalah agar masalah tidak terulang kembali?
� Apakah tindakan koreksi yang diambil tepat pada sumber permasalahannya?
� Apakah prosedur terdokumentasi ditetapkan untuk …
− menyelidiki sebab-sebab masalah?
− menetapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi timbulnya kesalahan yang sama?
− menentukan dan mengambil tindakan yang tepat?
− mendokumentasikan tindakan yang diambil?
− mengkaji ulang tindakan koreksi yang diambil?
� Apakah organisasi mengambil tindakan untuk
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 119
mengatasi sebab-sebab masalah yang mungkin timbul agar masalah tidak berulang?
� Apakah tindakan pencegahan yang diambil tepat pada dampak yang berpotensi pada sumber permasalahan?
� Apakah prosedur terdokumentasi ditetapkan untuk …
− menyelidiki masalah yang berpotensi termasuk sumber-sumber permasalahannya?
− menetapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kesalahan yang sama?
− menentukan dan mengambil tindakan yang perlu?
− mendokumentasikan setiap hasil tindakan yang diambil?
− mengkaji ulang tindakan pencegahan yang diambil?
4.5.44.5.44.5.44.5.4 Pengendalian RekamanPengendalian RekamanPengendalian RekamanPengendalian Rekaman
� Apakah setiap catatan yang memberi bukti-bukti pemenuhan persyaratan dan penerapan sistem manajemen lingkungan yang efektif ditetapkan dan dipelihara?
� Apakah catatan mudah dibaca, mudah dikenali, dan mudah dicari?
� Apakah sistem pengendalian catatan diatur dalam suatu prosedur terdokumentasi untuk diterapkan pada pekerjaan identifikasi, penyimpanan, pemeliharaan, pecarian kembali, masa penyimpanan, dan penyingkiran?
4.5.54.5.54.5.54.5.5 Internal AuditInternal AuditInternal AuditInternal Audit
� Apakah organisasi mengadakan audit internal pada selang waktu yang ditentukan untuk menilai apakah sistem manajemen lingkungan …
− diterapkan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, diterapkan sesuai dengan persyaratan ISO 14001:2004 dan system manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 120
− dijalankan dan dipelihara dengan baik?
� Apakah suatu rencana dibuat untuk menjalankan program audit?
� Apakah kondisi suatu proses atau bagian-bagian yang harus diaudit merupakan bahan pertimbangan dalam penyusunan program audit?
� Apakah agenda program audit meliputi hasil audit yang lalu?
� Apakah kriteria audit meliputi lingkup audit, frekuensi audit, dan metode audit?
� Apakah pemilihan auditor didasarkan pada obyektifitas dan independensinya. Penilai (Auditor) tidak boleh mengaudit bagian yang menjadi tanggung jawabnya?
� Apakah tindaklanjuti hasil audit menyertakan verifikasi tindak lanjut yang diambil lengkap dengan hasil verifikasinya?
4.64.64.64.6 Tinjauan ManajemenTinjauan ManajemenTinjauan ManajemenTinjauan Manajemen
� Apakah sistem manajemen lingkungan ditinjau secara berkala oleh pimpinan perusahaan dari segi keberlangsungan, kesesuaian, dan keefektifannya?
� Apakah hasil tinjauan manajemen didokumentasikan, dan dipelihara dengan baik?
� Apakah masukan tinjauan manajemen meliputi …
− hasil audit?
− komunikasi dengan pihak eksternal, termasuk keluhan?
− kinerja lingkungan organisasi?
− status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan?
− tindakan yang diambil sebagai tanggapan hasil audit sebelumnya?
− perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem manajemen lingkungan organisasi?
− saran-saran perbaikan yang diusulkan?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 121
� Apakah tinjauan ini memungkinkan adanya upaya-upaya perbaikan dan perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan, kebijakan lingkungan, dan sasaran lingkungan?
� Mengadakan perbaikan sehingga proses-proses sistem manajemen lingkungan organisasi berjalan efektif?
C.C.C.C. Sistem Manajemen Sistem Manajemen Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan & & & & Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS Kerja (OHSAS
18001:2007) 18001:2007) 18001:2007) 18001:2007)
4.14.14.14.1 PERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUMPERSYARATAN UMUM
� Apakah organisasi sudah memiliki system OH&S
atau K3?
4.24.24.24.2 KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3
� Apakah telah Kebijakan K3 yang terdokumentasi,
diterapkan dan dipelihara ?
� Apakah kebijakan K3 yang ditetapkan telah sesuai
dengan sifat alamiah, skala resiko-resiko K3 di
perusahaan ?
� Apakah dalam kebijakan K3 tercakup pula
komitmen untuk mencegah cidera dan gangguan
kesehatan dan perbaikan secara terus-menerus
terhadap kinerja K3 ?
� Mencakup komitmen untuk memenuhi undang-
undang dan peraturan tentang K3 dan persyaratan
lain yang berkaitan dengan organisasi ?
� Apakah ada pemastian bahwa kebijakan K3 yang
telah ditetapkan dapat dimengerti, diterapkan,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 122
dipelihara diseluruh jajaran perusahaan dan selalu
tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan ?
� Apakah ada sistem untuk mengkomunikasikan
kebijakan K3 ke seluruh karyawan ?
� Apakah ada pemastian bahwa kebijakan K3
direview secara periodik untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut masih relevan dan sesuai dengan
perusahaan
4.34.34.34.3 PERENCANAANPERENCANAANPERENCANAANPERENCANAAN
4.3.14.3.14.3.14.3.1 Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian resikopengendalian resikopengendalian resikopengendalian resiko
Apakah telah ada dan dilaksanakan suatu prosedur
untuk mengidentifikasi bahaya yang potensial dan
penilaian resiko yang mencakup :
a. kegiatan rutin dan non-rutin;
b. aktivitas semua personal disetiap area kerja
(termasuk subkontraktor dan tamu) ?
c. perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia
lainnya ?
d. identifikasi bahaya di luar area kerja yang dapat
mempengaruhi K3 personal yang berada di bawah
pengendalian organisasi ?
e. bahaya di sekitar tempat kerja akibat adanya
aktivitas kerja di bawah kendali organisasi?
f. infrastruktur, peralatan dan material di tempat kerja,
baik yang disediakan organisasi maupun pihak lain;
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 123
g. perubahan atau usulan perubahan di organisasi,
aktivitas atau material
h. modifikasi terhadap SMK3, termasuk perubahan
sementara dan pengaruhnya terhadap operasi, proses
dan aktivitas;
i. tiap persyaratan perundangan yang dapat diterapkan
berkaitan dengan penilaian dan pengendalian resiko;
desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan
prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi
terhadap kemampuan manusia.
Apakah ada pemastian bahwa hasil dari identifikasi
bahaya potensial dan penilaian resiko telah
dipertimbangkan dalam penyusunan tujuan K3 ?
Apakah metodologi untuk mengidentifikasi bahaya
potensial dan penilaian resiko sudah :
• mempunyai batasan ruang lingkup, skala alamiah
dan waktu untuk memastikan bahwa sifat proatif
lebih baik dari reaktif
• menyediakan identifikasi, prioritas, dan
dokumentasi resiko, dan penerapan pengendalian
yang sesuai
� Jika terjadi perubahan di tempat kerja apakah
organisasi telah mengidentifikasi bahaya dan resiko
terkait dengan perubahan tersebut, SMK3 nya atau
aktivitasnya, sebelum melakukan perubahan ?
� Apakah hasil penilaian tersebut dipertimbangkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 124
dalam menentukan pengendalian
� Saat menentukan pengendalian, atau merubah
pengendalian yang sudah ada, apakah
pertimbangan mengurangi resiko berdasarkan
urutan berikut ;
a. eliminasi
b. substitusi
c. pengendalian rekayasa
d. rambu/peringatan atau pengendalian
administratif
e. alat pelindung diri
� Apakah dokumentasi hasil identifikasi bahaya dan
pengendalian resiko dipelihara dan diperbaharui ?
4.3.24.3.24.3.24.3.2 PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN
LAINNYALAINNYALAINNYALAINNYA
� Apakah telah ada prosedur untuk mengidentifikasi
dan kemampuan untuk mendapatkan persyaratan-
persyaratan K3 dan persyaratan lainnya (seperti
kebijakan perusahaan induk, ketentuan asosiasi,
perjanjian dengan pihak terkait, dll.) yang berlaku ?
� Apakah persyaratan hukum dan lainnya yang
terkait dengan kegiatan perusahaan
dipertimbangkan pada saat menetapkan,
menerapkan dan memelihara SMK3 nya ?
� Apakah organisasi sudah mengkomunikasikan
tentang peraturan dan persyaratan lainnya ke
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 125
seluruh karyawannya serta pihak-pihak
berkepentingan lainnya ?
� Apakah informasi yang didapat selalu diperbaharui
?
4.3.34.3.34.3.34.3.3 SASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAMSASARAN DAN PROGRAM
� Apakah telah ada tujuan perusahaan yang
terdokumentasi pada setiap fungsi dan level di
dalam organisasi ?
� Apakah dalam membuat dan mengkaji tujuannya
telah dipertimbangkan faktor-faktor :
− peraturan-peraturan dan persyaratan lainnya;
− Bahaya dan resiko K3;
− Pilihan-pilihan teknologi yang ada dan
pertimbangan faktor, persyaratan-persyaratan
operasional dan bisnis;
− Pandangan-pandangan dari pihak-pihak yang
terkait.
� Apakah tujuan-tujuan telah konsisten dengan
kebijakan K3, dan tercakup pula komitmen untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus ?
� Apakah setiap tujuan telah dibuatkan programnya ?
� Apakah telah dibuat program untuk semua fungsi
dan level yang relevan ?
� Apakah didalam program-program tersebut
terdapat :
a. Penentuan tanggung jawab untuk pencapaian tujuan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 126
pada tiap-tiap fungsi dan level yang relevan dalam
organisasi; dan
b. Penentuan cara dan batasan waktu dalam
pencapaiannya ?
� Apakah program K3 direview secara periodik
dengan interval waktu yang direncanakan dimana
organisasi memastikan bahwa setiap ada proyek
pengembangan baru dan sesuatu yang baru atau
merupakan modifikasi aktifitas-aktifitas, produk-
produk, ataupun jasa-jasa akan diterapkan
program-program K3 yang relevan ?
4.44.44.44.4 IMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASIIMPLEMENTASI DAN OPERASI
4.4.14.4.14.4.14.4.1 SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB,
AKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITASAKUNTABILITAS DAN OTORITAS
� Apakah peranan, pembagian tanggung jawab dan
wewenang telah dibentuk, terdifinisi,
terdokumentasi,, dikomunikasikan dan telah
diverifikasi kegiatannya yang mempunyai dampak
resiko K3 terhadap kegiatan perusahaan, fasilitas
dan proses ?
� Apakah organisasi telah menyediakan sumberdaya
yang penting (sumberdaya manusia dan tenaga ahli,
teknoogi dan keuangan) untuk menerapkan,
mengendalikan dan memperbaiki sistem
manajemen K3 ?
� Apakah pimpinan organisasi tertinggi telah
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 127
menunjuk wakil manajemen yang memiliki
peranan, tanggung jawab dan wewenang untuk :
� menjamin bahwa persyaratan-persyaratan sistem
manajemen K3 telah dibuat, diterapkan, dan
dipelihara sesuai spesifikasi OHSAS
� Melaporkan unjuk-kerja sistem manajemen K3
kepada manajemen puncak untuk dikaji dan
sebagai dasar untuk penyempurnaan sistem
manajemen K3 ?
4.4.24.4.24.4.24.4.2 KOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIANKOMPETENSI, PELATIHAN DAN KEPEDULIAN
� Apakah organisasi telah memastikan bahwa semua
personil yang pekerjaannya dapat menimbulkan
dampak K3 di tempat kerja telah memperoleh
pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman yang
memadai ?
� Apakah telah ada prosedur untuk membuat
karyawan atau anggotanya pada setiap fungsi dan
tingkat menyadari akan :
− pentingnya kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur K3 dan dengan persyaratan sistem
manajemen K3 ?
− dampak-dampak K3 yang cukup berarti, nyata
atau berpotensi, dari kegiatan kerjanya dan
keuntungan-keuntungan K3 dari unjuk kerja
pribadi yang bertambah baik ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 128
− Peranan dan tanggung jawabnya dalam
mencapai kesesuaiannya dengan kebijakan dan
prosedur K3 dan dengan persyaratan-
persyaratan sistem manajemen K3 termasuk
persyaratan-persyaratan kesiapan dan tanggap
terhadap keadaan darurat ?
− Konsekuensi dari penyimpangan yang potensial
terhadap prosedur operasi yang ditentukan ?
� Prosedur pelatihan harus mencakup di semua
tingkatan sesuai dengan tanggung jawab,
kemampuan dan latar belakang pendidikan dan
resiko.
4.4.34.4.34.4.34.4.3 KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASIKOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI
4.4.3.14.4.3.14.4.3.14.4.3.1 KomunikasiKomunikasiKomunikasiKomunikasi
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk :
a. Komunikasi internal pada berbagai tingkatan dan
fungsi di organisasi ?
b. Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung
lainnya di tempat kerja
c. Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi
komunikasi dari pihak eksternal ?
4.4.3.24.4.3.24.4.3.24.4.3.2 Partisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan KonsultasiPartisipasi dan Konsultasi
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk :
a. Keterlibatan karyawan dalam hal :
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 129
− Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan
penetapan pengendalian;
− Penyelidikan insiden;
− Pengembangan dan peninjauan Kebijakan dan
Sasaran K3;
− Konsultasi jika terdapat perubahan yang
berpengaruh terhadap K3 mereka ?
− Perwakilan dalam masalah-masalah K3
4.4.44.4.44.4.44.4.4 DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI
� Apakah dokumentasi SMK3 telah mencakup :
a. Kebijakan dan tujuan K3;
b. Penjelasan ruang lingkup SMK3;
c. Penjelasan tentang elemen-elemen SMK3 dan
interaksinya, serta acuan terhadap dokumen terkait;
d. Dokumen, termasuk catatan yang dipersyaratkan
standar OHSAS ini; dan
e. Dokumen, termasuk catatan yang diperlukan oleh
organisasi untuk menjamin efektivitas perencanaan,
operasional dan pengendalian proses terkait dengan
resiko K3 nya
4.4.54.4.54.4.54.4.5 PENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMENPENGENDALIAN DOKUMEN
� Apakah organisasi telah membuat dan memelihara
prosedur untuk :
a. Menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum
diterbitkan ?
b. Ditinjau dan diperbaharui seperlunya dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 130
persetujuan ulang dokumen ?
c. Memastikan bahwa perubahan dan status terkini
dokumen diidentifikasi ?
d. Memastikan bahwa versi relevan dokumen yang
berlaku terdapat pada lokasi yang memerlukan ?
e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca
dan dapat diidentifikasi ?
f. Memastikan bahwa dokumen eksternal yang
diperlukan organisasi dalam perencanaan dan
penerapan SMK3 diidentifikasi dan terdistribusi
secara terkendali /
g. Mencegah pemakaian tidak sengaja dokumen
kadaluarsa dan menerapkan identifikasi yang sesuai
jika mereka dipertahankan dengan tujuan apapun ?
4.44.44.44.4.6.6.6.6 PENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONALPENGENDALIAN OPERASIONAL
� Apakah organisasi telah mengidentifikasi operasi
dan kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi
bahaya, dimana penerapan pengendalian
diperlukan untuk mengelola resiko K3 nya ?
� Organisasi harus menerapkan dan memelihara :
a. Pengendalian operasional, yang dapat diterapkan di
organisasi dan terintegrasi dengan SMK3 nya ?
b. Pengendalian terkait dengan pembelian barang,
peralatan dan jasa ?
c. Pengendalian terkait dengan kontraktor dan
pengunjung lain di tempat kerja ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 131
d. Prosedur yang terdokumentasi yang meliputi
keadaan bila ketiadaannya dapat mengarah ke
penyimpangan dari kebijakan K3 dan tujuannya?
e. Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur dimana
ketiadaannya dapat mengakibatkan penyimpangan
dari kebijakan dan sasaran K3 ?
4.4.74.4.74.4.74.4.7 KESIAGKESIAGKESIAGKESIAGAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURATAAN DAN TANGGAP DARURAT
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk :
a. mengidentifikasi potensi terrhadap situasi darurat
b. cara menangani keadaan darurat tersebut ?
� Apakah dalam perencanaan keadaan darurat
organisasi telah mempertimbangkan pihak terkait
misalnya PMK setempat dan lingkungan ?
� Apakah ada pengujian secara periodik terhadap
prosedur-prosedur kesiapan dan tanggap darurat?
� Apakah setelah terjadi suatu kecelakaan atau situasi
darurat, organisasi akan mengkaji dan merevisi, bila
perlu, terhadap prosedur kesiapan & tanggap
darurat ?
4.54.54.54.5 PEMERIKSAANPEMERIKSAANPEMERIKSAANPEMERIKSAAN
4.5.14.5.14.5.14.5.1 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA
� Apakah ada prosedur untuk secara reguler
memonitor dan mengukur kinerja K3 ?
� Apakah dalam memonitor juga termasuk :
a. Pengukuran kualitatif dan kuantitatif sesuai
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 132
kebutuhan organisasi;
b. Monitoring pencapaian tujuan K3;
c. Monitoring efektivitas pengendalian (untuk kesehatan
sebagaimana untuk keselamatan);
d. Pengukuran secara proaktif untuk memonitor kinerja
kesesuaian dengan program K3, pengendalian dan
kriteria operasional;
e. Pengukuran kinerja secara reaktif untuk memonitor
gangguan kesehatan, insiden (termasuk kecelakaan,
nyaris (near miss), dll) dan bukti historis lain tentang
kekurangan kinerja K3;
f. Pencatatan data dan hasil pemantauan dan
pengukuran yang memadai untuk kemudian gunakan
untuk melakukan analisa terhadap tindakan koreksi
dan pencegahan
Apabila diperlukan peralatan monitoring,
Apakah perusahaan telah menetapkan prosedur untuk
kalibrasi peralatan tersebut?
Apakah peralatan monitoring telah terkalibrasi dan
dipelihara dan catatan-catatan dari kegiatan ini disimpan
sesuai dengan prosedur organisasi ?
4.5.24.5.24.5.24.5.2 EVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATANEVALUASI PENAATAN
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk mengevaluasi
secara periodik penaatan / kepatuhan terhadap
peraturan dan undang-undang?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 133
� Apakah catatan tentang evaluasi penaatan periodik
tersebut disimpan ?
4.5.34.5.34.5.34.5.3 PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN,
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHANTINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
4.5.3.14.5.3.14.5.3.14.5.3.1 Penyelidikan insidenPenyelidikan insidenPenyelidikan insidenPenyelidikan insiden
� Apakah perusahaan telah menetapkan dan
memelihara prosedur untuk mencatat, menyelidiki
dan menganalisis insiden dalam rangka untuk :
a. menentukan penyimpangan terhadap K3 dan faktor
lain yang menyebabkan atau berperan dalam
terjadinya insiden;
b. Mengidentifikasi kebutuhan untuk tindakan
perbaikan;
c. Mengidentifikasi peluang untuk tindakan
pencegahan;
d. Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan
berkelanjutan;
e. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan dimaksud;
� Apakah penyelidikan dilakukan segera (dalam
waktu singkat) setelah terjadi insiden ?
� Apakah hasil penyelidikan insiden disimpan dan
dipelihara ?
4.5.3.24.5.3.24.5.3.24.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahanKetidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk menghadapi
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 134
ketidaksesuaian (aktual maupun potensial) dan
mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan ?
� Apakah prosedur tersebut menetapkan persyaratan
untuk :
a. mengidentifikasi dan memperbaiki ketidak sesuaian
dan mengambil tindakan untuk menghilangkan
dampak K3 nya ?
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebab
dan mengambil tindakan untuk mencegah
terjadinya ?
c. Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah
ketidaksesuaian dan menerapkan rencana tindakan
yang tepat untuk mencegah terjadinya ?
d. Mencatat dan mengkomunikasikan hasil tindakan
perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan;
dan
e. Meninjau efektivitas tindakan perbaikan dan
pencegahan yang telah dilakukan.
� Jika tindakan perbaikan dan pencegahan
menyatakan timbulnya bahaya baru atau bahaya
yang berubah atau perlunya perubahan
pengendalian atau pengendalian baru, apakah
prosedur mempersyaratkan tindakan yang diambil
harus melalui penilaian resiko sebelum diterapkan ?
� Apakah setiap tindakan koreksi dan pencegahan
yang telah dilakukan untuk menghilangkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 135
penyebab ketidaksesuaian yang ada dan potensi
ketidaksesuaian disesuaikan dengan besarnya
masalah dan seimbang dengan risiko K3 yang
ditimbulkan ?
� Apakah setiap perubahan prosedur yang terjadi dari
hasil tindakan koreksi dan pencegahan sudah
dilakukan pencatatannya ?
4.5.44.5.44.5.44.5.4 PENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATPENGENDALIAN CATATANATANATANATAN
� Apakah organisasi telah menetapkan dan
memelihara catatan yang diperlukan untuk
menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan
OHSAS ini ?
� Apakah organisasi telah menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, penarikan, penentuan
masa simpan dan pemusnahan catatan ?
� Apakah catatan-catatan mudah dibaca,
teridentifikasi dan mudah ditelusuri ?
4.5.54.5.54.5.54.5.5 AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL
� Apakah organisasi telah memastikan bahwa audit
sistem manajemen K3 dilakukan pada interval
terencana untuk :
a. Menentukan apakah sistem manajemen K3:
1. Sesuai dengan pengaturan terencana manajemen
K3, termasuk persyaratan Standar OHSAS ini;
dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 136
2. Telah diterapkan dan dipelihara dengan baik;
3. Efektif dengan tujuan dan kebijakan organisasi
b. Memberikan informasi dari hasil-hasil audit kepada
manajemen
� Apakah program audit, direncanakan, ditetapkan,
diterapkan dan dipelihara, berdasarkan pada hasil-
hasil penilaian risiko dari kegiatan organisasi, dan
hasil-hasil audit terdahulu ?
� Apakah prosedur audit sudah mencakup :
a. Tanggung jawab, kompetensi dan persyaratan untuk
merencanakan dan melaksanakan audit, melaporkan
hasil dan menyimpan catatan yang terkait ?
b. Menetapkan kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan
metode audit ?
c. Apakah pemilihan auditor dan pelaksanaan audit
telah memastikan obyektivitas dan tidak berpihak
?
4.64.64.64.6 TINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMENTINJAUAN MANAJEMEN
� Apakah pimpinan puncak organisasi telah
menentukan tinjauan sistem manajemen K3, pada
selang waktu terencana untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan, dan keefektifannya ?
� Apakah tinjauan termasuk penilaian peluang untuk
perbaikan dan kebutuhan perubahan SMK3,
termasuk kebijakan dan tujuan K3 ?
� Apakah catatan tinjauan manajemen dipelihara ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 137
� Apakah masukan tinjauan manajemen mencakup ?
a. Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap
peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang
berlaku di organisasi ?
b. Hasil partisipasi dan konsultasi (klausul 4.4.3);
c. Komunikasi relevan dari pihak eksternal, termasuk
komplain;
d. Kinerja SMK3 organisasi;
e. Perkembangan tujuan yang telah dicapai;
f. Status penyelidikan insiden, tindakan perbaikan dan
pencegahan;
g. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;
h. Perubahan situasi lingkungan, termasuk
perkembangan hukum dan persyaratan lainnya
terkait dengan K3; dan
i. Rekomendasi perbaikan.
� Apakah keluaran tinjauan manajemen konsisten
dengan komitmen organisasi untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan dan mencakup keputusan
dan tindakan terkait dengan kemungkinan
perubahan terhadap :
a. Kinerja K3;
b. Kebijakan dan tujuan K3;
c. Sumberdaya; dan
d. Elemen lain SMK3
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 138
D.D.D.D. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3 ––––
PP 50/2012)PP 50/2012)PP 50/2012)PP 50/2012)
NONONONO NONONONO KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3KRITERIA AUDIT SMK3
1 1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melali proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan, kebijakan, K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat
4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-perundangan
6 1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di bidang K3 telah ditetapkan.
7 1.2.2 Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang-undangan
8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dala suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 139
9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SKMK3
10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan
11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan
12 1.2.7 Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat
13 1.3 Tinjauan dan Evaluasi
1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan didokumentasikan
14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen
15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3
16 1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja.
17 1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai imlikasi terhadap K3
18 1.4.3 Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan
19 1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus
20 1.4.5 Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan
21 1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 140
22 1.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja
23 1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja
24 1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab K3 ditempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja
27 2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
2.1 Rencana strategi K3
2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, penelitian, dan pengendalian risiko K3
28 2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten
29 2.1.3 Rencana strategi K3 sekurang-kurangnya berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar perusahaan
30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya
31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur, menetapkam waktu pencapaian dan menyediakan sumber daya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 141
2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan
32 2.2 Manual SMK3
2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur SMK3, instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan
33 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat kerja tertentu
34 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan sesuai kebutuhan
35 2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3
2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundangan-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan
36 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan
37 2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja
38 2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja
39 2.4 Informasi K3
2.4.1 informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 142
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok
40 3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
3.1 Pengendalian Perancangan
3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi
41 3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau modifikasi
42 3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan dan/atau modofikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan
43 3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan
44 3.2 Peninjauan kontrak
3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jas dalam suatu kontrak
45 3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten
46 3.2.3 kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan
47 3.2.4 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 143
48 4 Pengendalian dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen
4.1.1 Dokumen K3 Mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi
49 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut
50 4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan
51 4.1.4 Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus
52 4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3
53 4.2.2 Dalam hal ini terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak terkait
54 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen taua daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang
55 5 Penilaian dan Pengendalian Produk
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli.
56 5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar K3.
57 5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dicantumkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 144
dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya.
58 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaannya.
59 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembelian.
60 5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.
61 5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
62 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur.
63 5.4 Kemampuan Telusur Produk
5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3.
64 5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya.
65 6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
6.1 Sistem Kerja
6.1.1 Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja.
66 6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 145
67 6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan.
68 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk kerja.
69 6.1.5 Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi.
70 6.1.6 Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai.
71 6.1.7 Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
72 6.1.8 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja.
73 6.2 Pengawasan
6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko tugas.
75 6.2.3 Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
76 6.2.4 Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau pengurus.
77 6.2.5 Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 146
78 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja.
79 6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta kewenangan yang dimiliki.
80 6.4 Area Terbatas
6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk.
81 6.4.2 Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk.
82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
84 6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
86 6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar.
87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang.
88 6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 147
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
89 6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera diperbaiki.
90 6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan.
91 6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.
92 6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.
93 6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.
94 6.6 Pelayanan
6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan peraturan perundang-undangan mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan peraturan perundang-undangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
96 6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 148
6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.
97 6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
98 6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.
99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja.
100 6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
101 6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
103 6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis.
104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
105 6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 149
6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
106 7 Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.
108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.
110 7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
111 7.1.6 Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
113 7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko.
114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 150
115 7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.
116 7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3.
117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan.
118 7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan.
121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
122 7.4.5 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
123 8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
8.1 Pelaporan Bahaya
8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja.
124 8.2 Pelaporan Kecelakaan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 151
125 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
126 8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
8.3.1 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
127 8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang.
128 8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan.
129 8.3.4 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan.
130 8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan.
131 8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan diinformasikan ke seluruh tenaga kerja.
132 8.4 Penanganan Masalah
8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
133 9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.1.1 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 152
134 9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
135 9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis.
136 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kebocoran.
137 9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
138 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa.
139 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
140 9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
141 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh.
142 9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada bahan kimia berbahaya.
143 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau standar yang relevan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 153
144 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
145 10 Pengumpulan Dan Penggunaan Data
10.1 Catatan K3
10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penggantian catatan K3.
146 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.
147 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.
148 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara.
149 10.2 Data dan Laporan K3
10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.
150 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja.
151 11 Pemeriksaan SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut.
152 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten dan berwenang.
153 11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.
154 12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
12.1 Strategi Pelatihan
12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan telah dilakukan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 154
155 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun.
156 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian potensi bahaya.
157 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.
158 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.
159 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.
160 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif.
161 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3.
162 12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
163 12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman.
164 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses.
12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.
165 12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3.
166 12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 155
12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 156
5.5.5.5. INTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANINTEGRASI SISTEM MANAJEMENAJEMENAJEMENAJEMEN
Setelah kita memahami pengertian sistem manajemen yang
merupakan rangkaian (siklus) kegiatan organisasi yang
berkelanjutan, maka kita perlu melakukan hal-hal berikut ini agar
setiap langkah kerja dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang
diharapkan. Konsep yang disebut dengan siklus PDCA telah
diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming (1950).
Berikut konsep Plan Do Check Act:
− Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); Perencanaan (Plan); melakukan perencanaan atau membuat
program sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada
atau berdasarkan kebijakan perusahaan.
− Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do);Pelaksanaan (Do); melaksanakan program-program atau
rencana yang sudah di tetapkan pada tahap perencanaan.
Tahap ini akan melibatkan semua departemen atau divisi
terkait dan pelaksanaannya biasanya mengacu pada sistem
manajemen atau prosedur yang ada.
− Pengecekan (Check);Pengecekan (Check);Pengecekan (Check);Pengecekan (Check); memastikan bahwa semua program yang
sudah ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana dan waktu
yang sudah disepakati. Pengecekan dapat dilakukan dalam
bentuk audit atau manejemen review.
− Tindakan (Action);Tindakan (Action);Tindakan (Action);Tindakan (Action); melakukan perbaikan terhadap temuan
atau kekurangan pelaksanaan program yang sudah ditetapkan.
Melihat konsep PDCA diatas maka kita akan memperoleh
gambaran klausul atau elemen yang saling terkait dalam konsep
siklus PDCA. Gambaran tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 157
Gambar 1: Konsep Integrasi Sistem Manajemen
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 158
6.6.6.6. AUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMAUDIT SISTEM MANAJEMENENENEN
Audit mempunyai makna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok yang berkompeten, obyektif, dan tidak memihak dan
bertujuan untuk memverifikasi bahwa subyek dari audit telah
berjalan sesuai dengan standar, regulasi, praktek – praktek yang
telah disetujui bersama.
Selain itu audit mempunyai beberapa pengertian yakni:
– suatu kegiatan untuk memeriksa atau menguji kesesuaian
sistem secara sistematis guna menghasilkan suatu penilaian
yang independen terhadap kebenaran & keandalan
pelaksanaan aktivitas manajemen.
– alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan
penerapan sistem manajemen di suatu organisasi secara
sistematik dan independen, guna membuktikan keefektifan
sistem tersebut untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebijakan
organisasi.
– audit internal adalah sebuah kegiatan/proses yang sistematis,
mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit
dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan
tingkat pemenuhan organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap kriteria audit sistem
manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3, dll.
A.A.A.A. Tujuan Audit Tujuan Audit Tujuan Audit Tujuan Audit
Audit dilakukan dengan berbagai alasan kepentingan yakni
untuk melihat proses kerja secara keseluruhan, memastikan
kesesuaian dengan standard, menilai efektivitas sistem
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 159
manajemen, sertifikasi, dsb. Beberapa tujuan audit antara lain:
− Menentukan bahwa organisasi dapat mengembangkan
dan meng-implementasikan sistem manajemen agar
sesuai dengan persyaratan ISO 9001 atau ISO 14001, dan
melihat efektifitas perbaikan berkelanjutan.
− Suatu kritik yang membangun terhadap auditee untuk
selalu melakukan perbaikan yang terus menerus
(continues improvement).
− Suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan
dan merancang aktivitas konsultasi yang bernilai
tambah dan meningkatkan operasi organisasi.
− Memastikan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dan
mencari peluang peningkatan di segala aspek baik proses
maupun sistem manajemen.
− Mengukur tingkat keefektivitasan sistem manajemen
mutu dan lingkungan yang telah diterapkan atau melihat
sejauhmana prinsip dan prosedur ISO dilaksanakan,
dikerjakan dan dipatuhi secara konsisten.
B.B.B.B. Manfaat AuditManfaat AuditManfaat AuditManfaat Audit
Banyak manfaat bila kita menerapkan sistem audit internal
antara lain:
1) Organisasi dapat menilai kesesuaian sistem manajemen
mutu atau lingkungan terhadap standar yang ditetapkan.
2) Menilai efektivitas penerapan, pemeliharaan dan
penyempurnaan sistem manajemen.
3) Menilai pencapaian sasaran – sasaran yang telah
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 160
ditetapkan.
4) Sebagai masukan untuk penyempurnaan dengan
melakukan perbaikan berkelanjutan.
5) Menilai kesesuaian terhadap peraturan yang berlaku dan
persyaratan lain yang ditetapkan (pelanggan).
6) Sebagai langkah persiapan (suveillance Audit).
7) Untuk mengevaluasi supplier (internal supplier-red).
8) Untuk memastikan kesesuaian antara sistem manajemen
dengan pengaturan yang telah direncanakan dalam
realisasi produk.
9) Untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu dan
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai dengan tuntutan
standard dan persyaratn yang dikembangkan oleh
organisasi.
10) Untuk menentukan dan menilai keefektifan pelaksanaan
atas penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem
Manajemen Lingkungan.
11) Sebagai suatu media untuk melakukan perbaikan
(improvement).
12) Sebagai media untuk melakukan penilaian sendiri (Self
Audit) sehingga akan menimbulkan corretive action dari
Auditee.
C.C.C.C. Jenis AuditJenis AuditJenis AuditJenis Audit
Ada beberapa jenis audit yang umum dilakukan, jika ditinjau
dari segi auditor atau orang yang melakukan audit, maka
dikategorikan menjadi :
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 161
a. Audit oleh pihak pertama (audit internal)
Audit ini dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari
ruang lingkup organisasi itu sendiri.
b. Audit oleh pihak kedua (audit supplier)
Audit ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan terhadap organisasi, misalnya : Audit
customer � pada suppliernya.
c. Audit oleh pihak ketiga (badan sertifikasi)
Audit jenis ini dilakukan oleh badan atau organisasi yang
berada diluar dari kepentingan pihak pertama dan pihak
kedua sehingga lebih independen.
Gambar 2: Hubungan Klien dan Auditor
D.D.D.D. Konsep AuditKonsep AuditKonsep AuditKonsep Audit
Kegiatan audit mengacu kepada konsep PDCA yang berlaku di
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 162
keseluruhan sistem manajemen. Artinya bahwa konsep ini
diterapkan saat mengaudit diberbagai macam fungsi/dept, dan
mempermudah alur pemahaman proses audit.
Gambar 3: Siklus PDCA
Program audit perlu dikelola secara baik agar dapat
menghasilkan suatu kegiatan audit yang teratur dan terencana.
Kegiatan audit secara umum dibagi menjadi tiga bagian yakni:
– Persiapan audit
– Pelaksanaan audit di lapangan
– Paska audit
Sedangkan program audit ini terdiri dari beberapa kegiatan
yang dikelola oleh lead auditor.
Program tersebut:
– Perencanaan & Penjadwalan
– Pemilihan team Auditor dan Kompetensinya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 163
– Pelaksanaan audit
– Penindaklanjutan hasil audit
– Pendokumentasian hasil audit
– Pemantauan kinerja audit
– Pelaporan hasil audit kepada senior manajer.
Gambar 4: Proses Audit
E.E.E.E. Prinsip AuditPrinsip AuditPrinsip AuditPrinsip Audit
a) Integritas
Melakukan pekerjaan denan jujur, tekun dan
bertanggungjawab, menunjukkan kompetensi dalam
pekerjaan audit, peka terhadap pengaruh yang dapat
timbul saat melakukan audit, melakukan audit secara adil
dan tidak bias.
b) Presentasi Adil
Temuan, kesimpulan dan laporan audit harus
mencerminkan aktivitas audit secara akurat, jujur,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 164
obyektif, tepat waktu, jelas dan lengkap.
c) Profesional
Memiliki kemampuan untuk membuat penilaian yang
berdasarkan fakta dalam semua situasi audit dengan
menempatkan kepercayaan yang diberikan oleh klien.
d) Kerahasiaan
Menjaga informasi yang sensitive dan rahasia
e) Independen
Bebas dari konflik kepentingan, menjaga obyektivitas
proses audit (tidak berpihak).
f) Pendekatan berbasis Bukti (Evident)
Metode yang digunakan uuntuk membuat suatu
kesimpulan audit yakni dengan memverifikasi bukti audit.
F.F.F.F. Persiapan AuditPersiapan AuditPersiapan AuditPersiapan Audit
Perencanaan program audit dilakukan oleh lead auditor
ataupun orang yang ditunjuk. Lead auditor membuat program
yang terencana, hal ini terkait antara program audit tahunan
dengan tujuan audit yakni untuk mengetahui apakah
pelaksanaan audit sebagai surveilance ataukah compliance.
Audit dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam satu
tahun, namun bisa juga dilakukan dua kali dalam setahun,
tergantung bagaimana kesiapan dari organisasi tersebut.
Lead auditor membuat detil rencana audit yang menjelaskan
tentang pelaksanaan audit (kapan, tujuan, ruang lingkup, team
audit, kriteria audit, team auditor).
Rencana audit harus dirancang dengan fleksibel sehingga
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 165
memungkinkan untuk dilakukan perubahan berdasarkan
informasi yang diperlukan selama audit.
Berikut adalah contoh criteria audit:
- Memeriksa kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001,
ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3 dalam rangka
surveillance.
- Mengevaluasi kemampuan supplier.
- Verifikasi pemenuhan peraturan,
- Dll.
Setelah semua perencanaan telah dibuat, kemudian lead
auditor melakukan komunikasi dengan team auditor tentang
kesiapan waktu, tenaga dan mental, melakukan komunikasi
dengan auditee perihal jadwal pelaksanaan audit internal.
Setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, lead auditor
memberitahukan kepada Wakil Manajemen (MR) untuk
membuat surat yang ditujukan kepada seluruh bagian (dept)
perihal kesiapan pelaksanaan audit.
Persiapan tidak hanya dilakukan oleh lead auditor, namun
juga dilakukan oleh auditor yang meliputi:
– membaca standar,
– membuat daftar pertanyaan,
– memahami proses area yang akan diaudit,
– meninjau ulang dokumen (KPI, prosedur, rekaman,
– melihat keluhan pelanggan,
– sasaran mutu,
– pencapaian produk,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 166
– kinerja sistem manajemen,
– hasil tindakan koreksi,
– tindakan perbaikan,
– laporan hasil audit,
– dll.
Untuk melengkapi kesiapannya, auditor membuat daftar
periksa sesuai dengan ruang lingkup dan area yang akan
diaudit. Pembuatan ini bertujuan agar dalam pelaksanaannya
dapat terarah, hemat waktu dan tidak bertele-tele.
G.G.G.G. Pelaksanaan AuditPelaksanaan AuditPelaksanaan AuditPelaksanaan Audit
1)1)1)1) PembukaanPembukaanPembukaanPembukaan
Setelah surat pemberitahuan telah di kirimkan kepada
auditee, maka audit siap dilakukan. Lead auditor memulai
dengan rapat pertemuan antara klien (auditee) dan
auditor, dan dihadiri oleh seluruh jajaran Head
Department serta Wakil Manajemen (MR).
Rapat pertemuan ini membahas teknis pelaksanaan audit
internal, jadwal audit, ruang lingkup, kriteria audit, tujuan
aduit, lokasi, pemandu, dan auditee.
Lead auditor sebaiknya menciptakan suasana yang
nyaman bagi auditee, agar auditee dapat memberikan
informasi yang diperlukan bagi kelangsungan audit.
Beberapa tips untuk melakukan rapat pertemuan:
– Siapkan mental,
– Memiliki agenda rapat yang tersrtuktur,
– Pastikan pertemuan dihadiri oleh Wakil Manajemen
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 167
dan seluruh Head Departement,
– Tunjukkan keterbukaan,
– Gunakan waktu sebaik mungkin,
– Jelaskan apa yang akan terjadi (atau telah terjadi),
– Bersikaplah obyektif, tenang dan professional,
– Buat kesan positif pada pertemuan pertama.
Daftar agenda rapat pembukaan audit dapat dilihat
dibagian lampiran (baca: dilakukan oleh lead auditor).
NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan (√)(√)(√)(√)
1 Ucapkan salam pembuka
2 Perkenalan anggota tim audit (lead
auditor, auditor, observer, teknikal
expert).
3 Ucapkan terima kasih atas kehadiran
peserta
4 Sampaikan tujuan dilakukan audit berikut
ini:
� Melihat efektivitas pelaksanaan sistem
manajemen mutu & lingkungan
� Mengevaluasi pencapaian sasaran
mutu & lingkungan yang telah
ditetapkan
� Mengidentifikasi adanya peluang
perbaikan
Ruang Lingkup (Persyaratan ISO 9001 &
14001)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 168
� Area audit (produksi, logistic, dll).
5 Jelaskan juga tentang:
� Fungsi audit � untuk tidak mencari
kesalahan, namun melihat adanya
kesesuaian & ketidaksesuaian yang
terjadi di lapangan, melihat adanya
peluang untuk perbaikan.
� Pentingnya kerjasama dengan auditee
� Aturan selama pelaksanaan audit
� Bukti audit yang tersedia di lapangan
6666 Konfirmasi mengenai:
� Apakah terdapat pemandu atau tidak
� waktu pelaksanaan audit
� Persayaratan keselamatan kerja
7777 Metode audit yang digunakan
� Teknik wawancara,
� Pemeriksaan bukti secara sampling
random
� Observasi lapangan
8888 Kriteria ketidaksesuaian
� Major: Ketidaksesuaian yang
berpotensi menghasilkan dampak
serius terhadap pencapaian &
efektivitas sistem manajemen atau
yang disebabkan oleh pelanggaran
total terhadap standar/tidak adanya
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 169
implementasi yang efektive dari
persyaratan tersebut.
� Minor: Ketidaksesuaian yang tidak
berpotensi menghasilkan dampak
serius terhadap proses, produk, dan
jasa atau pencapaian & efektivitas
sistem manajemen
� Observasi: Penyimpangan kecil yang
dapat berkembang menjadi
ketidaksesuaian apabila tidak dikoreksi
9999 Membuka forum pertanyaan &
melaksanakan audit.
2)2)2)2) Pelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wPelaksanaan Audit Lapangan (wawancaraawancaraawancaraawancara, inspeksi), inspeksi), inspeksi), inspeksi)
Lead Auditor biasanya akan memperkenalkan diri siapa
saja anggota dalam tim auditor. Setelah perkenalan, akan
dilanjutkan menerangkan tujuan audit dan elemen-elemen
ISO yang akan diaudit sesuai dengan panduan yang telah
dibuat. Sistem audit ini bisa berupa tanya jawab yang
disertai dengan bukti dokumen atau hasil kerja, bisa juga
dengan audit di lapangan, yaitu dengan melihat bukti
nyata dari kegiatan sistem mutu yang telah dibuat.
Dalam proses audit sebaiknya diawali dengan melihat
proses kegiatan mutu di unit/departemen tersebut.
Pimpinan unit diminta untuk menjelaskan seluruh proses
yang terjadi di unit/departemennya. Apabila ada yang
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 170
kurang, bisa diminta untuk menjelaskan lebih detail,
karena dari sini akan bisa dilihat apakah kegiatan yang
telah dilakukan sesuai dengan paparan Direksi atau tidak.
Dari sinilah pertanyaan-pertanyaan akan muncul. Dengan
mengetahui alur prosesnya, dipadukan dengan check list
yang telah dibuat, bisa mudah bagi Auditor untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Selama proses audit, antar Auditor jangan sampai terjadi
silang pendapat. Apabila tidak setuju dengan Auditor
yang satunya, harus bisa menahan diri dan kemudian
minta waktu ke Lead untuk melakukan diskusi sebentar.
Lakukan diskusi di tempat yang terpisah dengan auditee.
Selama audit, Auditor jangan sampai melakukan debat
kusir dengan Auditee. Karena biasanya Auditee akan
mempertahankan pendapatnya bila ada yang kurang
tepat menurut Auditor. Catat saja, dan nanti bisa
didiskusikan dengan tim saat akan membuat temuan
ketidaksesuaian.
Setiap pertanyaan dan jawaban sebisa mungkin dicatat,
untuk memudahkan merunut suatu proses, dan juga untuk
melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan apabila
diperlukan. Proses di lapangan adalah proses audit ke
tingkat staf pelaksana atau ke ruang kerja. Karena dalam
proses audit biasanya hanya dihadiri oleh staf pimpinan
setempat.
Beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan Auditor,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 171
saya ambil contoh mengenai Sasaran Mutu unit. Di dalam
check list biasanya hanya tertulis “Apakah Unit kerja
mempunyai sasaran mutu? Bagaimana cara menghitung
dan pencapaiannya?”
Pertanyaan tersebut bisa disampaikan, kemudian
dilanjutkan :
− Apakah unit kerja punya program kerja untuk
mencapai sasaran mutu tersebut? Auditor akan
melakukan pengecekan apakah program kerjanya
telah sesuai dengan program kerja perusahaan.
− Bagaimana analisa dari hasil pencapaiannya, apabila
masih kurang, Auditor akan menanyakan bagaimana
usaha-usaha untuk melakukan perbaikan agar bisa
tercapai.
− Apabila hasilnya telah tercapai sesuai target atau lebih
tinggi, maka juga ditanyakan bagaimana program
kerja untuk mempertahankan dan melakukan
peningkatan.
Semua jawaban dari pertanyaan di atas harus disertai
bukti. Bukti bisa berupa tulisan, maupun wawancara ke
staf. Bukti-bukti tersebut untuk menunjukkan bahwa suatu
program kerja yang dibuat pimpinan telah bisa dipahami
dan dilaksanakan oleh stafnya, sehingga proses kerja di
unit tersebut berjalan dengan baik.
Audit ISO 9001:2008 adalah audit proses, sehingga
pertanyaan-pertanyaan diarahkan ke proses unit tersebut.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 172
Apakah prosesnya sudah efisien, atau masih
mbulet/berputar-putar sehingga akan menimbulkan an-
efisien di proses berikutnya. Proses itu harus dipahami
oleh semua jajaran dengan melihat bukti hasil kerjanya
atau bukti yang tampak di ruang kerja, atau bukti berupa
wawancara langsung ke pekerja.
Pertanyaan ke tingkat staf bisa berupa
− Apakah Bapak/Ibu dalam melakukan pekerjaan ini
ada petunjuk kerjanya?
− Apakah Bapak/Ibu memahami petunjuk kerjanya?
Apabila tidak paham, Bapak/Ibu akan bertanya ke
siapa?
− Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa petunjuk kerja
tersebut valid apa tidak? Apabila petunjuk kerja
tersebut tidak valid, apa yang akan Bapak/Ibu
lakukan?
Setelah semua yang ada di check list Audit sudah
terjawab, biasanya Auditor akan melakukan observasi ke
lapangan untuk melihat implementasinya. Di sinilah
Auditor dituntut untuk jeli, karena akan banyak
ketidaksesuaian.
3)3)3)3) PenutupanPenutupanPenutupanPenutupan
Setelah kegiatan audit diseluruh area telah selesai, maka
lead auditor melakukan rapat penutupan audit yang
dihadiri oleh auditee, auditor, wakil manajemen dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 173
Head Departemen.
Rapat penutupan ini lead auditor membahas hasil
kegiatan audit yang meliputi resume temuan audit, diskusi
rekomendasi perbaikan, konfirmasi tindak lanjut hasil
audit (tindakan perbaikan), evaluasi dan laporan audit.
Setelah semua menyetujui hasil temuan audit
(ketidaksesuaian yang terjadi) maka lead auditor
selanjutnya meminta kesepakatan kapan tanggal
penyelesaian tindakan perbaikan akan dilakukan.
Daftar agenda rapat penutupan audit dapat dilihat
dibagian lampiran (baca: dilakukan oleh lead auditor).
NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan (√)(√)(√)(√)
1 Buka dengan ucapan terima kasih kepada
auditee.
2 Ulangi lagi ruang lingkup, tujuan dan
kriteria audit.
3 Mulai dengan mengungkapkan ‘hal/hal
atau temuan positif’ terlebih dahulu,
selanjutnya diikuti dengan penjelasan
ketidaksesuaian dan observasi yang
ditemukan.
4 Ungkapkan jika ada masalah yang
ditemukan saat audit.
5 Pastikan auditee memahami temuan dan
setuju dengan temuan tersebut.
6 Selalu terbuka untuk klarifikasi dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 174
membuka forum pertanyaan.
7 Menyampaikan kesimpulan audit.
8 Sepakati rencana tindak lanjut temuan
audit dan tanggal penyelesaiannya,
tandatangani bukti serah terima lembar
laporan ketidaksesuaian.
9 Tutup pertemuan dengan terima kasih.
4)4)4)4) LaporanLaporanLaporanLaporan
Setelah rapat penutupan audit dilakukan, maka auditor
berkoordinasi dengan lead auditor, membuat laporan
kesesuaian maupun ketidaksesuaian dari hasil audit di
lapangan.
Penulisan temuan audit sebaiknya ditulis dengan jelas dan
sederhana sehingga mudah dimengerti oleh auditee.
Pelulisan sebaiknya mengacu pada konsep PLORPLORPLORPLOR:
� PPPProblem (pernyataan ketidaksesuaian)
Masalah harus ditulis jelas, ringkas, mudah dipahami,
aktual dan diuraikan secara obyektif.
� LLLLokasi
Ditemukannya masalah harus ditulis, kemungkinan
terdapat masalah yang sama di lokasi yang berbeda.
� OOOObyektifitas
Harus ada bukti-bukti audit yang mendukung
masalah secara aktual.
– SOP, IK,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 175
– Rekaman.
� RRRReferensi
standar atau acuan yang digunakan dalam audit
– Prosedur, standar ISO
Contoh penulisan :
1. “Rencana pembelian tidak dibuat untuk bulan Juli
2007 sehingga tidak sesuai dengan prosedur
Pembelian dan Logistik”. ((((Tidak baikTidak baikTidak baikTidak baik).).).).
2.2.2.2. “Ditemukan kesalahan pencatatan data slab untuk
D/O no. 1002 yang diterima pada tanggal 24 Mei
2007. Hal ini tidak sesuai dengan Instruksi Kerja
Gudang (PTXYZ-IK-005) dan klausa 7.5.5 dari ISO
9001:2000. Jumlah kesalahan data yang ditemukan
adalah 3 kesalahan dari total 5 sampel data yang
diambil saat audit”. ((((BaikBaikBaikBaik).).).).
Temuan ketidaksesuaian hasil audit ditulis dalam sebuah
formulir lembar ketidaksesuaian (LKS atau NCR) yang
telah ditentukan.
Wakil manajemenWakil manajemenWakil manajemenWakil manajemen (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada (MR) membuat laporan audit kepada
Manajemen PuncakManajemen PuncakManajemen PuncakManajemen Puncak berdasarkan informasi yang diperoleh
dari lead auditor dan ditujukan kepada manajemen
puncak.
Laporan hasil audit sebaiknya:
− Mendukung kesimpulan dengan bukti yang persuasif.
− Memberikan arahan kepada manajemen untuk dapat
mengambil suatu keputusan melalui rekomendasi
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 176
perbaikan.
− Memberikan informasi yang digunakan sebagai
sumber data yang disusun sedemikian rupa sehingga
menjadi laporan yang efektif. (Tulis sumber data
dengan jelas � bukti-bukti audit).
− Menguraikan temuan audit dengan jelas & sederhana.
− Format laporan
� Pendahuluan (team audit, ruang lingkup,
executive summary).
� Isi (fakta, penjelasan & pemikiran) � sub judul.
� waktu pelaksanaan audit; team audit; ruang
lingkup; tujuan & kriteria; temuan; kesimpulan &
rekomendasi hasil audit).
� Kesimpulan (rekomendasi).
� Sertakan juga form lembar ketidaksesuaian.
H.H.H.H. Tindak Lanjut AuditTindak Lanjut AuditTindak Lanjut AuditTindak Lanjut Audit
Setelah rapat penutupan audit telah selesai, maka tugas
auditor adalah mendistribusikan lembar ketidaksesuaian
kepada auditee untuk dilakukan tindakan perbaikan atas
ketidaksesuaian yang ditemukan sesuai jangka waktu yang
telah disepakati.
Pelaksanaan tindakan perbaikan sebaiknya mengacu pada
prosedur tindakan perbaikan yang berlaku (Klausul 8.5.2 ISO
9001:2008).
Dalam menindaklanjuti temuan audit, auditee sebaiknya:
a. Membuat rencana perbaikan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 177
Auditee menentukan kapan & siapa yang akan
menyelesaikan hasil temuan audit.
b. Melaksanakan perbaikan & pencegahan
Personil yang diberi tugas, mempunyai tanggungjawab
untuk menyelesaikan hasil temuan audit .
c. Mengevaluasi hasil perbaikan & pencegahan
� Dilakukan oleh pimpinan bagian yang diaudit.
� Team auditor membuat daftar induk status laporan
audit & tindakan perbaikan.
Hal penting dalam menyetujui & menutup tindak lanjut:
� Apakah pernyataan dari tindakan yang diambil tercantum
dengan jelas & konsisten?
� Apakah deskripsi dari tindakan perbaikan sesuai dengan
dokumen yang ada?
� Penggunaan kata (sedang, telah atau akan) yang
menunjukkan sejauh mana tindakan perbaikan itu
diselesaikan).
� Tanggal penyelesaian dan tindakan koreksi .
� Penyertaan bukti obyektif yang menunjukkan fakta
tindakankorektif telah dilakukan dan berjalan secara
efektif sert sesuai dengan deskripsi yang diberikan.
Setelah tindakan perbaikan dilakukan maka harus dilakukan
verifikasi oleh:
a. MR
Bertanggungjawab untuk memantau penyelesaian ketidak-
sesuaian sesuai batas waktu yang ditetapkan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 178
b. Auditor
– Verifikasi proses investigasi yang dilakukan auditee,
pastikan investigasi benar-benar sampai pada akar
permasalahan.
– Pastikan tindakan perbaikan telah berjalan dengan
efektif (dapatkan bukti-buktinya).
– Apabila tindakan perbaikan belum berjalan dengan
efektif, buat ketidaksesuaian baru.
I.I.I.I. Penilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian AuditPenilaian Pencapaian Audit
Tidak terdapat standar baku dalam memberikan penilaian
pencapaian implementasi sistem manajemen. Namun demikian
didalam SMK3 terdapat tiga kategori penilaian kecil,
menengah dan besar.
Tabel Penilaian tingkat penerapan SMK3
Kategori Kategori Kategori Kategori PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaan
Tingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian PenerapanTingkat Pencapaian Penerapan
0000----59%59%59%59% 60606060----84%84%84%84% 85858585----100%100%100%100%
Kategori tingkat awal (64 kriteria)
Tingkat Penilaian
Penerapan Kurang
Tingkat Penilaian
Penerapan Baik
Tingkat Penilaian
Penerapan Memuaskan
Kategori tingkat transisi (122 kriteria)
Tingkat Penilaian
Penerapan Kurang
Tingkat Penilaian
Penerapan Baik
Tingkat Penilaian
Penerapan Memuaskan
Kategori tingkat
lanjutan (166 kriteria)
Tingkat Penilaian
Penerapan Kurang
Tingkat Penilaian
Penerapan Baik
Tingkat Penilaian
Penerapan Memuaskan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 179
1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal1. Kategori Kritikal 2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor2. Kategori Mayor 3. Kategori Minor3. Kategori Minor3. Kategori Minor3. Kategori Minor
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
a) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
Ketidak-konsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.
Dalam hal penilaian perusahaan termasuk kategori kritikal atau mayor,
maka orgnisasi dinilai belum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian
tingkat penerapan SMK3 tidak mengacu pada Tabel 2.
J.J.J.J. Penulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (KetidakPenulisan Temuan Audit (Ketidaksesusaian)sesusaian)sesusaian)sesusaian)
Seringkali setelah melakukan audit internal, auditor mengalami
kesulitan dalam penulisan temuan audit sehingga penulisan
tersebut menjadi bias dan sulit dimengerti oleh auditee.
Pernyataan penulisan temuan audit (ketidaksesuaian) secara
umum mengikuti kaidah PLORPLORPLORPLOR
− PPPProblem (masalah yang ditemukan,) menjelaskan masalah
atau temuan yang terjadi yang tidak sesuai dengan
refernsi yang didunakan.
− LLLLocation (lokasi ditemukan problem), menerangkan lokasi
dimana ketidak sesuaian tersebut terjadi.
− OOOObjective (bukti temuan), menjelaskan bukti digunakan
sebagai dasar dibuatnya ketidaksesuaian.
− RRRReference (dokumen yang mendasari), acuan yang
digunakan sebagai perbandingan dari implementasi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 180
Selain tiu pula penulisan temuan dalam laporan audit
sebaiknya:
− Spesifik
− Jelas (dimana, mengapa)
− Contoh bukti
Sehingga dalam menulis temuan audit:
− Harus berdasarkan fakta
− Harus ringkas dan jelas
− Tidak memasukkan opini
− Tidak memasukkan sebab-sebab ketidaksesuaian
Contoh penulisan temuan audit yang BENAR:
1. Ditemukan kesalahan pencatatan data slab untuk D/O no.
1002 yang diterima pada tanggal 24 Mei 2007. Hal ini
tidak sesuai dengan Instruksi Kerja Gudang (PTXYZ-IK-
005) dan klausa 7.5.5 dari ISO 9001:2000. Jumlah
kesalahan data yang ditemukan adalah 3 kesalahan dari
total 5 sampel data yang diambil saat audit
2. Ditemukan bahwa 2 dari 3 prosedur yang didistribusikan
ke HRD telah kadaluarsa tetapi masih dipakai sebagai
referensi.Lihat Prosedur HR-003 dan HR-005. Hal ini
adalah ketidaksesuaian terhadap Klausa 4.2.3 dari ISO
9001:2000 dan prosedur pengendalian dokumen PTXYZ-
QA-003 revisi 03
Contoh penulisan temuan audit yang SALAH:
1. Rencana pembelian tidak dibuat untuk bulan Juli 2007
sehingga tidak sesuai dengan prosedur Pembelian dan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 181
Logistik.
2. Tidak ada Quality Plan ditetapkan untuk Produk No. AXP
201 untuk membuktikan kesesuaian dengan prosedur
perencanaan produksi.
K.K.K.K. Dokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil AuditDokumentasi hasil Audit
Sebagai bagian dari penerapan sistem manajemen, audit
internal juga memerlukan adanya dokumentasi yakni:
1. Rekaman bukti – bukti audit
− pencapaian sasaran mutu atau lingkungan,
− KPI,
− struktur organisasi,
− pelatihan,
− kalibrasi,
− hasil pemantuan & pengukuran
− SOP, IK
− dsb)
2. Rekaman yang terkait audit internal
− Rencana audit internal
− Laporan audit internal
− Laporan ketidaksesuaian
− Laporan tindakan korektif dan pencegahan
− Laporan tindak lanjut audit
4. Hasil tinjauan program audit
− Tinjauan manajemen
− Tindakan perbaikan hasil audit internal/eksternal
5. Rekaman terkait dengan kompetensi auditor
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 182
− Sertifikasi auditor internal
Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen mutu:
− Tinjauan manajemen (5.6.1)
− Kompetensi, pelatihan (6.2.2)
− Perencanaan realisasi produk (7.1)
− Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk
(7.2.2)
− Masukan desain & pengembangan (7.3.2)
− Tinjauan desain & pengembangan (7.3.4)
− Verifikasi desain & pengembangan (7.3.5)
− Velidasi desain & pengembangan (7.3.6)
− Pengendalian desain & pengembangan (7.3.7)
− Evaluasi supplier (7.4.1)
− Validasi proses produksi & penyediaan jasa (7.5.2d)
− Identifikasi & mampu telusur (7.5.3)
− Identifikasi milik pelanggan (7.5.4)
− Kalibrasi & verifikasi peralatan pemantauan & pengukuran
(7.6a)
− Audit internal (8.2.2)
− Pemantauan & pengukuranproduk (8.2.4)
− Pengendalian produk tidak sesuai (8.3)
− Tindakan perbaikan (8.5.2 e)
− Tindakan pencegahan (8.5.3 d)
Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen
lingkungan:
− Aspek lingkungan penting (4.3.1)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 183
− Persyaratan hukum yang berlaku (4.3.2)
− Kinerja lingkungan (4.3.3)
− Pelatihan (4.4.2)
− Komunikasi eksternal & pihak terkait (4.4.3)
− Keluhan (komplain) (4.4.3)
− Inspeksi, pemeliharaan & kalibrasi (4.4.6)
− Kontraktor & pemasok (4.4.6)
− Proses pemantauan (4.5.1)
− Penaatan peraturan perundang – undangan (4.5.2)
− Pengecekan kesiagaan tanggap darurat (4.4.7)
− Kejadian tertentu (insident)
− Tinjauan manajemen (4.6)
Rekaman yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen K3
− Hasil Identifikasi & Evaluasi penaatan terhadap
Persyaratan perundang-undangan dan perijinan K3 (4.3.2
& 4.5.2)
− Hasil Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resikoyang
menyertainya (4.3.1)
− Pertimbangan dalam penetapan Tujuan, Sasaran dan
Program Manajemen K3 (4.3.3)
− Kegiatan Pelatihan K3(klausul 4.4.2)
− Pengendalian Operasional K3, seperti : aktivitas inspeksi
dan Perawatan ( 4.4.6)
− Pemantauan & Pengukuran Kinerja K3 (4.5.1)
− Hasil Kalibrasi & Verifikasi Peralatan yang digunakan
untuk mengukur Kinerja K3 (4.5.1)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 184
− Rincian tentang ketidaksesuaian K3, Kecelakaan Kerja,
PAK, termasuk nearmiss, dll serta Investigasinya (4.5.3)
− Komunikasi Eksternal dan catatan Keluhan Karyawan
mengenai K3 di sekitar Organisasi serta tanggapannya
(4.4.3)
− Komunikasi dengan pihak yang berkepentingan. (4.4.3)
− Pertemuan rapat K3 (4.4.3)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 185
7.7.7.7. AUDITORAUDITORAUDITORAUDITOR
A.A.A.A. Peran AuditorPeran AuditorPeran AuditorPeran Auditor
Auditor mempunyai peran yang sangat penting dalam
menunjang sistem manajemen organisasi yang diharapkan
dapat memberikan nilai tambah (added value) dalam
mencapai tujuan & sasaran organisasi.
Dalam melaksanakan audit, sebaiknya auditor melakukan
pendekatan yang terarah dan sistematis (PDCA) untuk menilai
dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko
melalui pengendalian dan proses tata kelola yang baik. Banyak
auditor melakukan perannya sebagai pemeriksa yang mencari
kesalahan personel ataupun fungsi yang diauditnya. Namun
untuk saat ini peran auditor mulai bergeser menjadi konsultan konsultan konsultan konsultan
atau mitraatau mitraatau mitraatau mitra yang diharapkan dapat memberikan solusi (saran
perbaikan) bagi sebuah masalah. Berikut adalah beberapa
peran auditor yakni:
− Bukan lagi sebagai watchdog tetapi sebagai konsultan
yang dapat memberikan nilai tambah bagi operasional
organisasi.
− Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan
penerapan sistem pengendalian manajemen, struktur
pengendalian intern, dan pengendalian operasional
lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif
dengan biaya yang tidak terlalu mahal,
− Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan
prosedur – prosedur yang telah ditetapkan oleh
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 186
manajemen.
− Memastikan bahwa pengelolaan data rekaman yang
dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya.
− Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen.
− Menyarankan perbaikan-2 operasional dalam rangka
meningkatkan efisensi dan efektifitas.
PeranPeranPeranPeran Paradigma lamaParadigma lamaParadigma lamaParadigma lama Paradigma baruParadigma baruParadigma baruParadigma baru
Peran Watchdog Konsultan & Katalis
Pendekatan Detektif (mendeteksi masalah)
Prefentif mencegah masalah)
Sikap Seperti Polisi Sebagai mitra bisnis / customer
Ketaatan / kepatuhan
Semua policy / kebijakan
Hanya policy yang relevan
Fokus Kelemahan / penyimpangan
Penyelesaian yang konstruktif
Komunikasi dengan manajemen
Terbatas Reguler
Audit Financial / compliance audit
Financial, compliance, operasional audit.
Jenjang karir Sempit (hanya auditor)
Berkembang luas (dapat berkarir di bagian / fungsi lain)
Tabel : Paradigma Auditor
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 187
B.B.B.B. Tanggungjawab AuditorTanggungjawab AuditorTanggungjawab AuditorTanggungjawab Auditor
Seorang auditor sebaiknya memiliki pendidikan, pelatihan,
dan pengalaman kerja yang sesuai dengan area tugas yang
diberikan.
Auditor mempunyai tugas & tanggungjawab yang penting
dalam proses auditing dalam hal ini dibagi menjadi dua yakni:
1.1.1.1. Lead auditorLead auditorLead auditorLead auditor
– Membentuk dan memimpin team auditor
– Mengelola program audit secara efektif.
– Berkonsultasi dengan auditee (klien) dalam
menentukan kriteria & ruang lingkup.
– Mencari informasi tentang latar belakang yang
relevan seperti kegiataan auditee, produk, hasil
kegiatan sebelumnya.
– Membentuk,& mengarahakan team audit.
– Menyusun rencana audit bekerjasama dengan
auditor, auditee (Klien).
– Mengkomunikasikan rencana audit yang telah
disetujui kepada team auditor, auditee (Klien).
– Mengkoordinasi persipan dokumen kerja dan
member arahan kepada team auditor.
– Mewakili team auditor dalam pembahasan dengan
auditee (klien).
– Memberitahu kepada auditee mengenai temuan audit
yang ketidaksesuaiannya penting.
– Merekomendasikan perbaikan, jika diperlukan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 188
2.2.2.2. AuditorAuditorAuditorAuditor
– Mengikuti pengarahan dari Lead Auditor.
– Melaksanakan tugas secara obyektif.
– Mengumpulkan dan meng-analisa bukti audit yang
relevan dan cukup untuk menentukan temuan audit.
– Menyiapkan dokumen kerja.
– Mendokumentasikan temuan audit.
– Memverifikasi tindakan koreksi untuk setiap
ketidaksesuaian.
– Menjaga kerahasiaan dokumen yang menyangkut
audit.
– Membantu penulisan laporan audit.
– Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh auditee
terkait dengan kesehatan & keselamatan kerja (K3).
C.C.C.C. Kompetensi AuditorKompetensi AuditorKompetensi AuditorKompetensi Auditor ((((Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011Mengacu kepada ISO 19011:2011))))
Kepercayaan dan keandalan dalam proses audit tergantung
pada kompetensi personel yang melaksanakan audit.
Kompetensi ini didasarkan pada peragaan dari :
1) KepribadianKepribadianKepribadianKepribadian, seorang auditor sebaiknya :
a) etis yaitu adil, menyatakan yang sebenarnya, tulus,
jujur serta bijaksana;
b) terbuka yaitu mau mempertimbangkan pandangan
atau ide-ide alternatif;
c) diplomatis yaitu bijaksana dalam menghadapi orang
lain;
d) suka memperhatikan yaitu secara aktif menyadari
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 189
kegiatan dan lingkungan fisik yang ada di sekitarnya;
e) cepat mengerti yaitu secara naluriah menyadari dan
mampu memahami situasi;
f) luwes (versatile) yaitu selalu siap menyesuaikan diri
untuk situasi yang berbeda;
g) tangguh yaitu teguh, fokus pada pencapaian tujuan;
h) tegas yaitu menghasilkan kesimpulan dengan tepat
waktu berdasarkan alasan dan analisis yang logis;
i) percaya diri yaitu bertindak dan berfungsi secara
independen ketika berinteraksi dengan orang lain
secara efektif.
2) Kemampuan untukKemampuan untukKemampuan untukKemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan,
pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman pengalaman kerja, pelatihan auditor, dan pengalaman
auditauditauditaudit.
Berdasarkan hal tersebut kompetensi untuk internal
auditor PT X ditentukan dengan parameter-parameter :
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja*
3. Pelatihan auditor**
4. Pengalaman audit***
Note:
* dalam bisnis core yang sama atau dalam bidang QMS
(Quality Management System)
** telah mendapatkan pelatihan internal audit dari
lembaga pelatihan independen
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 190
*** telah mengikuti internal audit sebagai observer
Pengelompokan kualifikasi untuk tiap parameter adalah
sebagai berikut :
No Parameter Kualifikasi
1 Pendidikan S1 D3
2 Pengalaman kerja > 5 thn 2 - 5 thn
3 Pengalaman audit 4 - 6x 3x
Kualifikasi untuk pendidikan, pengalaman kerja dan
pengalaman audit ditentukan seperti di atas dengan
pertimbangan bahwa itu adalah kualifikasi yang
diperlukan auditor untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan.
1. Pendidikan minimal D3 diperlukan untuk dapat
berpikir secara analitik, logis, dan sistematik.
2. Pengalaman kerja minimal 2 tahun dalam bisnis core
yang sama atau dalam bidang QMS (Quality
Management System) diperlukan untuk mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu proses
atau sistem.
3. Pengalaman audit minimal 3x sebagai observer,
dikarenakan di PT X ada 3 area yaitu paper,
packaging dan office, maka seorang auditor
diharapkan sudah pernah menjadi observer di 3 area
tersebut.
Kualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead AuditorKualifikasi minimal untuk Lead Auditor ditentukan dengan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 191
kombinasi tabel di atas adalah sebagai berikut :
No Parameter Kualifikasi
1 Pendidikan S1 S1 S1 D3
2 Pengalaman kerja > 5 thn > 5 thn 2 - 5 thn > 5 thn
3 Pengalaman audit 4 - 6x 3x 4 - 6x 4 - 6x
Kualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk AuditorKualifikasi minimal untuk Auditor ditentukan dengan cara
yang sama adalah sebagai berikut :
No Parameter Kualifikasi
1 Pendidikan S1 D3 D3 D3
2 Pengalaman kerja 2 - 5 thn > 5 thn 2 - 5 thn 2 - 5 thn
3 Pengalaman audit 3x 3x 4 - 6x 3x
Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki
kualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atakualifikasi seperti di atas.s.s.s.
Internal Audit Coordinator membuat dan meng-up date
catatan kualifikasi untuk seluruh internal auditor PT X.
Hal Hal Hal Hal –––– hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh hal yang perlu diketahui dan dijalankan oleh
seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut: seorang auditor adalah sebagai berikut:
1. Mengerti isi dan manfaat dari standard serta prinsip
manajemen mutu, lingkungan atau K3.
2. Memahami istilah – istilah audit.
3. Memiliki kemampuan ber-komunikasi yang baik.
4. Memegang teguh prinsip etika dan aturan – aturan
pada saat mengaudit.
5. Memiliki persiapan yang matang sebelum mengaudit.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 192
6. Bersikap profesional pada saat proses audit.
7. Mampu membuat laporan temuan serta menentukan
kriteria dari temuan.
8. Teliti pada saat melakukan observasi, pemeriksaan
fisik dan prosedur.
9. Meningkatkan pengetahuan umum maupun khusus
seperti:
UmumUmumUmumUmum
� Prinsip Audit, prosedur dan teknik Audit.
� Sistem manajemen (standard ISO) dan referensi
dokumennya.
� Situasi organisasi (Ukuran, struktur, fungsi dan
hubungannya).
� Peraturan dan perundangan yang terkait.
KhususKhususKhususKhusus
ISO 9001
� Metode dan Teknis Quality, mencakup : Kosa kata
Quality, Prinsip manajemen mutu, Tools dan
aplikasinya seperti SPC, FMEA, QC 7 Tools, dll.
� Produk termasuk proses-proses yang terlibat
didalamnya (Istilah, karakteristik proses dan produk)
ISO 14001.
� Metode dan Teknik Manajemen Lingkungan,
mencakup: Kosa kata Lingkungan, prinsip manajemen
lingkungan, Tools (Evaluasi aspek dan dampak
lingkungan, Daur Ulang, dll).
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 193
� Ilmu & Teknologi Lingkungan, mencakup: Dampak
kegiatan terhadap lingkungan, Media Lingkungan
seperti udara, air dan tanah, serta Ekosistem.
� Aspek dan teknis dari Operasi Lingkungan, mencakup:
Metode evaluasi signifikan aspek, Karakteristik kritis
proses,Teknologi pencegahan polusi, Aspek dan
dampak.
Pelatihan AuditorPelatihan AuditorPelatihan AuditorPelatihan Auditor
Pelatihan internal audit dari lembaga pelatihan
independen harus berisikan :
1. Teori
a. Pemahaman terhadap persyaratan Standard ISO
9001
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip, prosedur
dan teknik audit
2. Praktek (live audit exercise)
Auditor dinyatakan lulus dalam pelatihan internal
audit jika mendapatkan nilai minimal tertentu dalam
evaluasi yang diberikan di akhir pelatihan.
Pemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi AuditorPemeliharaan Kompetensi Auditor
Untuk memelihara kompetensi auditor dilakukan :
1. Briefing oleh MR yang berisikan refreshment
terhadap pemahaman Standard ISO 9001 serta
pemahaman terhadap metode audit dan audit skills.
Briefing dilakukan pada setiap menjelang
pelaksanaan internal audit.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 194
2. Penilaian (evaluasi) terhadap auditor pada setiap
pelaksanaan audit.
Evaluasi dilakukan oleh :
a. Internal Audit Coordinator
Hal-hal yang dievaluasi :
− Pengisian form audit dengan lengkap, benar
dan tepat
− Ketepatan dalam mengkategorikan temuan
− Ketepatan tanggal verifikasi hasil audit
b. Auditee
Hal-hal yang dievaluasi :
− Kinerja audit
− Ketepatan waktu audit (dari mulai sampai
selesai)
− Efisiensi penggunaan waktu audit
− Kerjasama antar auditor
− Teknis audit
− Kejelasan dalam bertanya
− Kesopanan auditor selama mengaudit
Seluruh hasil evaluasi dikumpulkan oleh Internal Audit
Coordinator untuk selanjutnya disampaikan kepada MR.
MR menyampaikan hasil evaluasi tersebut dalam briefing
internal audit berikutnya.
Hasil evaluasi dijadikan sebagai input (dasar) dalam
memelihara kompetensi auditor, yaitu sebagai dasar :
− Penentuan frekuensi keterlibatan auditor dalam setiap
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 195
periode audit.
− Penentuan materi refreshment yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan.
D.D.D.D. Atribut AuditorAtribut AuditorAtribut AuditorAtribut Auditor
1) SABARSABARSABARSABAR: mendengarkan dengan seksama seluruh
penjelasan auditee, tidak terpancing situasi.
2) SOPANSOPANSOPANSOPAN: menghormati keahlian auditee, bertanya dengan
tata-cara yang baik, selalu mengucapkan terima kasih.
3) INOVATIFINOVATIFINOVATIFINOVATIF: mencari cara-cara yang lebih efektif untuk
mengali bukti-bukti audit, detail dalam memeriksa.
4) PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL: tepat waktu, melakukan persiapan yang
memadai menjelang audit.
5) SISTEMATIKSISTEMATIKSISTEMATIKSISTEMATIK: urutan audit jelas alurnya, bertanya pada
point-point penting.
E.E.E.E. Aturan PerilakuAturan PerilakuAturan PerilakuAturan Perilaku Auditor InternalAuditor InternalAuditor InternalAuditor Internal
1) IntegritasIntegritasIntegritasIntegritas
1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan
kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan
yang diharuskan oleh ketentuan perundang-
undangan dan profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal
apapun, atau terlibat dalam tindakan yang
memalukan untuk profesi audit internal atau pun
organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 196
yang sah dan etis dari organisasi.
2) ObjektivitasObjektivitasObjektivitasObjektivitas
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau
hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau
dianggap dianggap mengganggu, ketidakbiasan
penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-
kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin
bertentangan dengan kepentingan organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat
mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu,
profesionalitas penilaian mereka.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang
mereka ketahui yang, jika tidak diungkapkan, dapat
mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang
diperiksa.
3) KerahasiaanKerahasiaanKerahasiaanKerahasiaan
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan
perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas
mereka.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk
keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun
akan bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis
dari organisasi.
4) KompetensiKompetensiKompetensiKompetensi
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 197
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperlukan.
4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan
Standar Internasional Praktik Profesional Audit
Internal.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan
efektivitas serta kualitas layanan mereka.
F.F.F.F. Ketrampilan AuditorKetrampilan AuditorKetrampilan AuditorKetrampilan Auditor
Seorang auditor harus mempunyai ketrampilan dalam hal
mengaudit yakni:
1.1.1.1. Pendekatan ProsesPendekatan ProsesPendekatan ProsesPendekatan Proses
Dalam melakukan audit internal, auditor sebaiknya
memahami pendekatan proses (INPUT (INPUT (INPUT (INPUT –––– PROSES PROSES PROSES PROSES ––––
OUTPUT)OUTPUT)OUTPUT)OUTPUT) untuk memudahkan alur urutan audit....
Output from process A
Input to process C
Customer Processes
Outputs from
Process B
Inputs to
Process C
PROCESS AInputs to
Process B
Outputs from
Process A
Outputs from
Process C
Inputs to
Process A
PROCESS CPROCESS B
Outputs from
Process B
Inputs to
Process C
PROCESS AInputs to
Process B
Outputs from
Process A
Outputs from
Process C
Inputs to
Process A
PROCESS CPROCESS B
Management and Support Processes
Other
Process
Other
Process
Gambar 5: Pendekatan Proses Input – Proses – Output
Kunci pendekatan proses adalah dengan melihat input –
proses – output sebagai satu kesatuan. Untuk
memudahkan gunakan kata kunci berikut ni, yakni:
– WHEN & WHEREWHEN & WHEREWHEN & WHEREWHEN & WHERE audit akan dilakukan?
– WHATWHATWHATWHAT area mana yang akan diaudit (dept, group,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 198
proses, dsb)?
– WHATWHATWHATWHAT standar apa yang digunakan (ISO 9001, ISO
14001, ISO /TS 16949, ISO 22000, OHSAS 18001,
Manual, SOP, Instruction)?
– WHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSEWHAT the PURPOSE tujuan audit adalah
memverifikasi kesesuaian dengan standar, kontrak?
Persiapan audit badan sertifikasi atau pemerintah?
Identifikasi adanya peluang perbaikan?
– DO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICEDO others AUDIT SERVICE yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan tersebut (training auditor baru?
verifiaksi tindakan perbaikan sebelumnya? Dsb).
Gunakan pertanyaan berikut untuk memudahkan
menentukan alur urutan pendekatan proses:
� Apa input terhadap proses ini?
� Apa output yang diharapkan dari proses ini?
� Apa saja aktifitas2 di dalam proses untuk
mengubah input menjadi output? Bagaimana
interaksinya?
Contoh:Contoh:Contoh:Contoh: Proses pembuatan pisang goreng.
� Apa inputnya?
– pisang mentah, tepung, minyak, kuali, gula,
dsb
� Apa output yang diharapkan?
– pisang goreng yang enak, tidak gosong, dan
tidak mentah.
� Apa saja aktifitas di dalamnya?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 199
– menyalakan kompor, memanaskan minyak
dalam kuali, menyiapkan adonan,
menggoreng, dsb.
Kemudian gunakan konsep PDCA untuk membuat daftar
pertanyaan, yakni:
� Plan :
– Bagaimana penyiapan bahan pembuatan
pisang gorang?
– Bagaimana perencanaan urutan-urutan
pekerjaan?
– Bagaimana peralatan2 disiapkan?
� Do :
– Bagaimana adonan dibuat?
– Bagaimana mencampurkan adonan dengan
pisang?
– Cara menggoreng pisang?
� Check :
– Bagaimana panas minyak dipantau supaya
pisang tidak gosong ? Siapa yang memantau?
– Bagaimana rasa adonan dan pisang diperiksa
?Siapa yang memeriksa?
� Act
– Apa yang dilakukan kalau gosong ?
– Apa yang dilakukan kalau adonan belum
cocok rasanya ?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 200
2.2.2.2. Wawancara yang EfektifWawancara yang EfektifWawancara yang EfektifWawancara yang Efektif
Untuk melakukan wawancara yang efektif auditor perlu
menciptakan suasana yang santai dan menjalin hubungan
yang baik dengan auditee, sehingga auditee merasa
nyaman untuk melakukan wawancara, berikut
panduannya:
– Terbuka, percaya dan sopan, ramah.
– Jangan mengambil peran negative seperti curiga &
menuduh.
– Tidak melakukan interograsi, otoriter & memerintah.
– Siap berjalan lambat dan berikan waktu bagi auditee
untuk berpikir.
– Sampaikan tujuan audit adalah untuk memverifikasi
kesesuaian sistem manajemen organisasi & bukan
mencari kesalahan seseorang.
– Auditor harus mampu untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang tepat, agar wawancara
menjadi efektif.
3.3.3.3. Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)Teknik Bertanya (wawancara)
Auditor sebaiknya menyusun strategi (secara urutan logis)
untuk memperoleh informasi yang relevan, mengungkap
informasi dan mencairkan suasana.
Teknik wawancara sebaiknya dimiliki oleh seorang
auditor, yang dapat diperoleh dengan cara meningkatkan
jam terbang (baca: menambah jam audit).
Kombinasi dari berbagai teknik bertanya juga sangat
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 201
penting, bila perlu lakukan teknik paraphrasing untuk
memastikan auditte memahami pertanyaan.
Untuk dapat menggali informasi yang sebanyak ungkin
dari auditee maka sebaiknya auditor melakukan:
– Membuat suasana senyaman mungkin agar auditee
“tidak merasa bersalah”.
– Menggunakan checklist dengan pertanyaan terbuka
(yang terarah), sehingga auditee dengan leluasa
berbicara dan memberi informasi.
– Hindari pertanyaan yang memojokkan dan berbagai
pertanyaan dilontarkan sekaligus.
– Ikuti alur urutan pertanyaan untuk menemukan
apakah yang diwawancara (auditee) benar-benar
memahami topik yang dibahas.
– Catat jawaban tersebut agar mudah untuk meng-
klarifikasikan dikemudian hari.
– Pastikan semua bukti-bukti audit yang ingin didapat
sudah ditanyakan dan catat hal-hal penting hasil
wawancara lalu bandingkan dengan kriteria audit.
– Klarifikasi kembali dengan personil yang
diwawancara apabila ada ketidaksesuaian.
– Jangan menuliskan nama personil yang diwawancara
pada laporan audit (kecuali untuk hal-hal tertentu
dan bukan bertujuan untuk menyalahkan).
– Wawancara (tanya jawab) dengan auditee (5 W 1 H
+ Show Me) � best practice.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 202
– Gunakan teknik pendekatan corong (Funnel
Approach).
Gambar 6: Pendekatan Corong
(http://asq.org/qic/display-item/?item=24436)
Berikut beberapa jenis pertanyaan yang sering digunakan al:
1)1)1)1) TerbukaTerbukaTerbukaTerbuka Pertanyaan terbukan akan menghasilkan banyak sekali jawaban. Gunakan pertanyaan ini untuk mengetahui pendapat/gambaran dari auditee tentang hal tertentu. Contoh: – Bisa ceritakan bagaimana anda memproses hasil
pertengahan ini? – Bagaimana anda mengimplementasikan program
pengelolaan limbah? 2)2)2)2) TertutupTertutupTertutupTertutup
Gunakan pertanyaan tertutup untuk men dapatkan jawaban Ya atau Tidak, sedangkan pertanyaan langsung akan memberikan jawaban pendek Contoh: – Apakah anda tahu program pengendalian limbah? – Apa tanggungjawab anda?
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 203
3)3)3)3) KlarifikasiKlarifikasiKlarifikasiKlarifikasi Pertanyaan terbuka yang ditujukan untuk mendapatkan lebih informasi mengenai subyek dengan menetapkan kondisi. Contoh: – Dapatkah anda memberikan contoh hasil program
pemantauan lingkungan? – Dengan cara bagaimana tindakan perbaikan dilakukan?
4)4)4)4) MenggiringMenggiringMenggiringMenggiring Pertanyaan ini biasanya juga mengandung jawaban yang tersirat dalam pertanyaannya. Contoh: – Anda yang melakukan pengecekan keakuratan alat setiap
pagi? – Anda menentukan ukuran sampel berdasarkan table?
5)5)5)5) InterogasiInterogasiInterogasiInterogasi Pertanyaan ini membuat auditee defensive Contoh: − Anda tidak setuju dengan saya bahwa anda belum
memverifikasi dengan benar laporan insiden sesuai standar internal?
4.4.4.4. Teknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa DokumenTeknik Memeriksa Dokumen
Auditor memeriksa bukti – bukti saat melakukan audit
dengan melihat dokumen, pengamatan lapangan,
observasi dan verifikasi (kebijakan, prosedur, rekaman,
hasil audit, laporan, hasil rapat).
Dalam melakukan pemeriksaan dokumen, auditor
sebaiknya memperhatikan hal berikut:
– Relevansinya dengan kompetensi personel pelaksana
pekerjaan.
– Relevansinya dengan sasaran mutu atau kinerja
produk, kinerja lingkungan, kepuasan pelanggan.
– Nilai tambah aktivitas setiap tahapan kegiatan.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 204
– Status pengendalian dokumen (revisi, pengesahan,
authorisasi, distribusi, dll) Pelajari Klausul 4.2.3.
– Keterkatian antar dokumen (misalnya prosedur �
instruksi kerja � formulir yang digunakan).
– Ketahui status rekaman, yang meliputi:
� Personal yang terlibat dalam suatu rekaman
(misalnya pembuat, yang mengesahkan, yang
menindaklanjuti, dll).
� Cara mengisi formulir.
� Kriteria-kriteria/acuan yang dipakai untuk
pengesahan atau tindakan lainnya (bila ada).
� Volume rekaman dalam satuan waktu tertentu .
� Ambil sampel yang memadai sesuai dengan
ruang lingkup audit.
– Telusuri dan mintakan buktinya, bila rekaman
menunjukkan diperlukannya suatu tindak lanjut
tertentu (misalnya dari risalah rapat).
– Catat dan klarifikasikan bila diketemukan
ketidaksesuaian atau kejanggalan.
5.5.5.5. Mendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktifMendengarkan secara aktif
Mendengarkan adalah hal penting bagi auditor untuk
memperoleh informasi yang diperlukan. Kegiatan ini sama
pentingnya dengan ketrampilan bertanya yang berguna
untuk mendeteksi konsistensian auditee dalam menjawab.
Petunjuk bagi auditor adalah:
a. Sedapat mungkin ramah dan mendukung auditee, hal
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 205
ini menunjukkan keterbukaan auditor.
b. Jeli dalam mengali informasi, jika anda ragu ajukan
pertanyaan dan deteksi apakah terdapat ketidak-
konsistensian.
c. Jangan memotong sewaktu auditee berbicara, hal ini
akan mengurangi informasi yang akan disampaikan,
atau informasi akan berubah.
d. Hindari tindakan yang dapat mengalihkan perhatian
auditee.
e. Berikan waktu yang cukup buata auditee untuk
menjelaskan maksudnya.
f. Mengulang apa yang disampaikan auditee dengan
tujuan mengkorfimasi bahwa auditor telah
memahami penjelasan yang disampaikan.
6.6.6.6. Mampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman BudayaMampu Memahami Keragaman Budaya
Keragaman budaya auditee sebaiknya dipahami oleh
auditor, karena untuk menghindari konflik budaya yang
menghambat proses audit.
7.7.7.7. Menulis Laporan AuditMenulis Laporan AuditMenulis Laporan AuditMenulis Laporan Audit
Kemampuan untuk menuliskan hasil temuan audit juga
sangat penting bagi seorang auditor.
Penulisan laporan harus mudah dipahami & dimengerti
oleh auditee agar temuan tersebut dapat dengan mudah
untuk ditindaklanjuti oleh personel yang ditunjuk.
Gunakanlah tata bahasa yang baik (SPOK) dan mengacu
pada PLOR.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 206
G.G.G.G. Auditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor EksternalAuditor Internal VS Auditor Eksternal
1)1)1)1) Internal AuditorInternal AuditorInternal AuditorInternal Auditor
a) Melihat bagaimana sistem manajemen mutu atau
lingkungan dapat bekerja dengan baik untuk setiap
orang yang terlibat, dan melihat permasalahan yang
terjadi.
b) Auditee dapat dengan bebas bertanya kepada auditor
bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada
tersebut.
c) Tidak melihat siapa yang melakukan kesalahan, dan
bila terjadi seseorang tidak melakukan sesuai dengan
prosedur, maka hal itu akan dilihat sebagai kesalahan
sistem (tidak terpenuhinya pelatihan, documentasi
yang tidak lengkap, dsb).
2) Eksternal AuditorEksternal AuditorEksternal AuditorEksternal Auditor
a) Menentukan audit yang dilakukan gagal ataukah
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
standar.
b) Auditor akan memberikan informasi kesalahan yang
ada pada sistem manajemen, namun tidak
memberikan cara atau solusi perbaikan sistem
tersebut.
c) Badan sertifikasi � melihat organisasi layak
mendapatkan sertifikat berdasarkan hasil audit.
H.H.H.H. Berteman dengBerteman dengBerteman dengBerteman dengan Auditeean Auditeean Auditeean Auditee
Audit yang efektif tergantung kepada jumlah dan kualitas
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 207
informasi yang didapat dan dianalisa selama proses audit.
Segala sesuatu yang dapat meningkatkan kemampuan auditor
untuk menilai dan mengevaluasi informasi meningkatkan
kualitas dari hasil audit. System manajemen yang dijalankan
dan diimplementasikan oleh manusia dan proses audit banyak
melibatkan interaksi dengan personel organisasi yang diaudit.
Oleh karena itu Untuk dapat meningkatkan Kemampuan
auditor untuk secara efektive berkomunikasi
dengan organisasi yang diaudit, Auditor harus
mempertimbangkan “HUMAN FACTORHUMAN FACTORHUMAN FACTORHUMAN FACTOR”
Sikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditeeSikap permusuhan dari auditee
a) Progressive HostilityProgressive HostilityProgressive HostilityProgressive Hostility yaitu: sikap permusuhan yang timbul
secara bertahap. Misalnya kebanyakan interview diawali
dengan damai (peaceably), tetapi sifat tidak berteman
timbul sesuai dengan pergerakan waktu seiring
ditemukannya banyak ketidaksesuaian atau sifat audit
yang cenderung intimidasi atau mulai lelah.
Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: melunakkan
dan menurunkan nada bicara sehingga tidak berkesan
mencecar dan memojokan auditee. Lebih terbuka untuk
mendengarkan penjelasan auditee. Menyelipkan humor
segar untuk mencairkan suasana.`
b) Sudden HostilitySudden HostilitySudden HostilitySudden Hostility Yaitu sikap permusuhan yang timbul
secara mendadak ketika audit berlangsung. Misalnya
begitu auditor menemukan temuan penyimpangan yang
dilakukan oleh personal, dan personal tersebut khawatir
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 208
akan ditegur atas penyimpangan tersebut.
Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: menjelaskan
kepada auditee bahwa audit adalah audit sistem bukan
orang. Penyimpangan terjadi mungkin karena
ketidakjelasan sistem (instruksi kerja tidak jelas) atau
mengindikasikan adanya kelemahan pada sistem (tidak
dilakukannya on the job training/ sosialisasi terhadap
sistem yang baru)`
c) Immediate HostilityImmediate HostilityImmediate HostilityImmediate Hostility sikap permusuhan yang langsung
ditunjukkan pada saat audit dimulai, misalnya: Saya sibuk,
bagaimana kalau auditnya minggu depan saja? Saya
sebentar lagi ada meeting, bisa ngga auditnya 15 menit
saja? Kondisi ini biasanya meng-indikasikan lemahnya
komitmen dan suppot dari manajemen, audit kurang
dianggap sebagai suatu program penting.
Yang dapat dilakukan Auditor antara lain: Tidak perlu
ribut dengan auditee, cek apakah memang kebetulan ada
urusan mendadak (tidak diduga) yang penting, yang tidak
bisa ditinggalkan, jika ya maka atur schedule
penggantinya. Jika kondisi tersebut terjadi karena
kurangnya komitment, maka catat dan informasikan ke
Lead Auditor dan akan menyampaikan masalah ini
ke Manajemen.
I.I.I.I. Audit Audit Audit Audit yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”yang ‘Memberi Nilai Tambah”
Paradigma audit internal mengalami pergeseran dari yang
semula berdasar pada paradigma tradisional atau audit
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 209
kepatuhan (compliance audit) menjadi audit internal yang
memberikan nilai tambah. Pergeseran paradigma tersebut
dikarenakan adanya perubahan pada kebutuhan organisasi,
teknologi dan kompleksitas atas aktivitas dan sistem organisasi.
Auditor internal sering mendapat kesan sebagai pencari
kesalahan manajemen dikarenakan perannya sebagai
pemeriksa manajemen perusahaan dan hal tersebut membuat
auditor berada pada posisi yang berlawanan dengan
manajemen (auditee), oleh karena itu perlu adanya reimage
untuk membuat auditor dan auditee saling bersinergi, salah
satunya adalah dengan cara auditor berupaya menjadi
konsultan bagi manajemen perusahaan.
Pada masa sekarang, auditor internal sebaiknya mampu
memposisikan diri mereka sebagai konsultan internal (internal
consultant) yang memberikan masukan-masukan serta saran
untuk perbaikan (improvement) atas system organisasi yang
sudah ada. Peran sebagai konsultan berdampak baik bagi
auditee dan auditor itu sendiri, hal tersebut dikarenakan
auditor akan terus melakukan peningkatan pengetahuan
tentang audit dan manajemen perusahaan. Seorang konsultan
sebaiknya juga mampu memahami perannya untuk dapat
merekomendasikan solusi terbaik atas masalah yang sedang
dikonsultasikan padanya. Internal audit saat ini telah
melakukan pendekatan yang berorientasi pada pemberian nilai
tambah (value added) bagi perusahaan. Pendekatan audit
secara sistematis dan multi disiplin (systematic and
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 210
multydiciplined approach) dan juga adanya evaluasi dan
penilaian efektifitas risk management, control, and governance
processes dirasa cukup baik untuk upaya mewujudkan nilai
tambah atas audit internal karena tujuan dari value added
auditing adalah meningkatkan profitabilitas serta kepuasan
pelanggan (customer satisfaction) melalui fungsi audit.
Menurut Effendi (2006), ruang lingkup dari value added
internal auditing meliputi audit sistem informasi (information
system audit), audit kepatuhan (compliance audit), audit
laporan keuangan dan pengendalian (financial reporting and
control audit), audit program dan kinerja (program and
performance audit).
Pergeseran paradigma audit internal diharapkan bisa
memberikan nilai tambah bagi organisasi dan bukan hanya
sekedar melakukan suatu kepatuhan. Proses untuk menambah
nilai tambah oleh audit internal berkaitan erat dengan proses
pengidentifikasian dan evaluasi operasional untuk dapat
menganalisis risiko usaha yang mungkin muncul dan
meminimalisasikannya. Selain itu audit internal kemudian
melakukan tahapantahapan selanjutnya yang mendorong
terciptanya nilai tambah.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 211
8.8.8.8. KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT KEBERHASILAN AUDIT
Keberhasilan audit tidak hanya dengan melakukan wawancara
dengan auditee untuk mencari informasi, menemukan
ketidaksesuaian, mencari “apa yang salah” dan “siapa yang salah”,
namun suatu proses belajar tentang bagaimana memahami
komitmen organisasi dalam peningkatan kualitas atu kinerja
organisasi dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu, auditor berkualitas dan berpengalaman harus
mendorong kegiatan audit sebagai suatu kesempatan untuk
membuat langkah maju dalam pencapaian dan peningkatan
kualitas organisasi.
Menurut Joe Kausek dalam Ten Rules Auditing (page 44-49,
Quality Press), untuk menjadi auditor yang baik sebagai berikut:
1) Membuat auditee nyaman seolah bagian dari team audit.
Saat mengaudit gunakan kata pembuka yang tidak membuat
auditee merasa tertekan. “Jangan kuatir, kami berada disini
bukan untuk mengaudit anda namun sistem. Kami melakukan
evaluasi terhadap proses dan mencoba mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan dalam proses serta mencari peluang
untuk perbaikan. Kami memerlukan bantuan anda untuk
memberikan informasi dan menjawab beberapa pertanyaan
serta menunjukkan rekaman. Jika ada pertanyaan silahkan
hubungi kami”.
2) Gunakan pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dan
lanjutkan dengan pertanyaan klarifikasi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 212
3) Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif adalah tidak hanya mendengar
tanggapan dari auditee kata apa yang digunakan namun
bagaimana kata tersebut membentuk sebuah kalimat.
4) Jangan biarkan auditee memilih sample.
Buatlah strategi bagaimana memilih sample dalam
memverifikasi jawaban auditee.
5) Identifikasi dampak dari temuan audit (bandingkan dgn
kerugian)
Apakah temuan audit memberikan perubahan positip
terhadap organisasi ataukah sebaliknya?
6) Konfirmasi temuan dengan auditee
Sampaikan kepada auditee yang menurut anda merupakan
temuan, agar tidak terjadi ‘mis-komunikasi’, dan memberi
kesempatan bagi auditee untuk mengkoreksi temuan tersebut.
Hal ini akan melindungi anda sebagai auditor dari penulisan
temuan yang salah.
7) Jangan mencari ‘kutu’
Apa itu ‘Kutu’, temuan audit yang siftanya administrative dan
tidak secara langsung memberikan dampak positif terhadap
kinerja sistem manajemenen.
8) Sediakan informasi yang cukup
Informasi tentang temuan ketidak-sesuaian yang ditulis
haruslah jelas persyaratan mana yang dilanggar dan tidak
menimbulkan salah persepsi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 213
9) Dukung kekuatan secara spesifik
Membuat pernyataan yang spesifik terkait kinerja unit / divisi
yang mempunyai performance positip.
10) Umpan balik auditor
Diskusikan hasil temuan audit dengan auditee disaat waktu
luang (misalnya makan siang).
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 214
9.9.9.9. LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN
1) Rencana Audit (Audit Plan)
A. Tujuan (Objective) :
1.
B. Ruang Lingkup (Scope)/ Area:
C. Kriteria (Criteria) :
D. Documents Yang dikaji (Reviewed):
E. Agenda
Hari & Tanggal:
Waktu:
Auditee: 1. 2.
Lead Auditor:
Auditor: 1. 2.
Tanda Tangan (Signature)
(Lead Auditor)
Tanda Tangan (Signature)
(Dept. Manager)
Tanggal (date) : Tanggal (date) :
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 215
2) Laporan Ketidaksesuaian (LKS, LTA, NCR)
Organisasi/Area :
Auditee :
Tanggal :
Tanggal :
Tanggal :
Status :
Closed Open
Kesimpulan :
Efektif Tidak efektif, terbitkan LTA baru, No.……....
Laporan Temuan Audit
Dept Head: Tanda tangan: Tanggal:
Tinjauan tindakan perbaikan / pencegahan :
Auditor : Tanda tangan : Tanggal :
Tanggal penyelesaian :
Auditee : Tanda tangan : Tanggal :
Akar penyebab ketidaksesuaian / potensi ketidaksesuaian :
Uraian tindakan perbaikan / pencegahan :
Non conformity (NC) / Remark /
Opportunity for improvement (OVI)
Uraian temuan audit :
Auditor : Tanda tangan :
Auditee : Tanda tangan :
���� Dokumen …………………………………
���� Lain-lain (jelaskan) ………………………
Klausul / Bagian :
� � � �
……………………..
� � � �
……………………..
………………………
…
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………… No. Referensi : ……………………………
Kriteria audit :
���� Persyaratan standar …………………….
Kategori temuan audit:
(coret yang tidak dipilih)
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 216
10.10.10.10. DEFINISIDEFINISIDEFINISIDEFINISI
1.1.1.1. Audit internal Audit internal Audit internal Audit internal proses yang sistematis, mandiri dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan tingkat
pemenuhan organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap kriteria audit sistem
manajemen lingkungan.
2. Audit Audit Audit Audit suatu penilaian sistematis untuk menentukan apakah
aktivitas dan hasil-hasil yang berhubungan sesuai dengan
pengaturan yang telah direncanakan dan apakah pengaturan
tersebut diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai
kebijakan dan tujuan tujuan tujuan tujuan organisasi (lihat 3.9)
3.3.3.3. Auditi Auditi Auditi Auditi organisasi yang diaudit
4.4.4.4. Auditor Auditor Auditor Auditor orang yang berkompeten melakukan audit
5.5.5.5. Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya sumber atau situasi yang berpotensi mencelakakan
manusia atau sakit, kerusakan properti, kerusakan lingkungan
tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya.
6.6.6.6. Bukti audit Bukti audit Bukti audit Bukti audit Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain
yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.
7.7.7.7. Bukti objektif Bukti objektif Bukti objektif Bukti objektif Data pendukung keberadaan atau kebenaran
sesuatu.
8.8.8.8. Aspek lingkungan Aspek lingkungan Aspek lingkungan Aspek lingkungan unsur kegiatan atau produk atau jasa
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
9.9.9.9. Derajat/grade Derajat/grade Derajat/grade Derajat/grade Kategori atau peringkat yang diberikan
berdasarkan persyaratan mutu berbeda bagi produk, proses
atau sistem yang memiliki penggunaan fungsional yang sama.
10.10.10.10. Dampak lingkungan Dampak lingkungan Dampak lingkungan Dampak lingkungan setiap perubahan pada lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan baik
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 217
yang merugikan atau bermanfaat, yang keseluruhannya
ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan aspek lingkungan aspek lingkungan aspek lingkungan
organisasi.organisasi.organisasi.organisasi.
11.11.11.11. Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Desain dan pengembangan Kumpulan proses yang mengubah
persyaratan menjadi karakteristik tertentu atau menjadi
spesifikasi suatu produk, proses atau sistem.
12.12.12.12. Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen informasi dan media pendukungnya
13.13.13.13. EfektiEfektiEfektiEfektivitasvitasvitasvitas kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
14. Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dan sumber
daya yang dipakai.
15.15.15.15. Formulir Formulir Formulir Formulir dokumen yang digunakan untuk merekam data yang
dipersyaratkan oleh sistem manajemen .mutu
16.16.16.16. Informasi Informasi Informasi Informasi data yang ada artinya
17.17.17.17. Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Evaluasi kesesuaian melalui pengamatan dan
penetapan, jika perlu dengan pengukuran, pengujian atau
pembandingan.
18. Instruksi kerja Instruksi kerja Instruksi kerja Instruksi kerja uraian rinci cara melaksanakan dan merekam
pekerjaan.
19. Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya proses untuk mengetahui adanya suatu
bahaya (lihat 3.4) dan menentukan karakteristiknya
20. Insiden Insiden Insiden Insiden kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau
mempunyai potensi menjadi kecelakaan
CATATAN – Suatu kecelakaan di mana tidak terjadi sakit, luka,
rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga disebut sebagai
“nyaris terjadi”. Istilah “insiden” termasuk “nyaris terjadi”.
21.21.21.21. Kapabilitas kKapabilitas kKapabilitas kKapabilitas kemampuan suatu organisasi, sistem atau proses
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 218
untuk merealisasikan produk yang akan memenuhi
persyaratan produk tersebut.
22.22.22.22. karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik mutu karakteristik inheren dalam produk, proses
atau sistem berkaitan dengan suatu persyaratan.
23.23.23.23. Kebijakan mutu Kebijakan mutu Kebijakan mutu Kebijakan mutu maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah
organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan
secara resmi oleh pimpinan puncak.
24. Keefektifan Keefektifan Keefektifan Keefektifan sampai sejauh mana kegiatan yang direncanakan
terealisasi dan hasil yang direncanakan tercapai.
25.25.25.25. Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Persepsi pelanggan tentang derajat telah
dipenuhinya persyaratan pelanggan.
26.26.26.26. Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) Kesesuaian (conformity) dipenuhinya suatu persyaratan.
27. Kesimpulan audit Kesimpulan audit Kesimpulan audit Kesimpulan audit hasil audit oleh tim audit setelah
mempertimbangkan sasaran audit dan semua temuan audit.
28.28.28.28. Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian tidak dipenuhinya suatu persyaratan
29. KetidakKetidakKetidakKetidak----sesuaian sesuaian sesuaian sesuaian suatu penyimpangan dari standar kerja,
praktek, prosedur, regulasi, item kinerja manajamen, dll. yang
dapat secara langsung maupun tidak langsung mengarah
terjadinya kecelakaan atau sakit, kerusakan properti, kerusakan
lingkungan tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya.
30.30.30.30. Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major Ketidaksesuaian Major ketiadaan, ketidakhadiran, kurangnya
atau kesalahan dalam melaksanaan, menerapkan atau
memelihara satu atau lebih persyaratan sistem manajemen
dimana bukti yang ditemukan menunjukkan adanya keraguan-
raguan.
31.31.31.31. Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor Ketidaksesuaian Minor ketidaksesuaian yang berasal dari
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 219
pelaksanaan atau penerapan persyaratan sistem manajemen
yang tidak konsisten dan mungkin dapat memberikan dampak
(tidak significance) pada efektifitas dari sistem manajemen.
32.32.32.32. Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten kemampuan yang dapat ditunjukkan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
33. Kriteria audit Kriteria audit Kriteria audit Kriteria audit kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan
yang dipakai sebagai rujukan.
34. Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan Kinerja lingkungan hasil yang terukur dari manajemen
organisasi organisasi organisasi organisasi terhadap aspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkungannya.
35. Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan kejadian yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan kematian, sakit, luka, rusak atau kecelakaan
lainnya
36. Kesehatan dan kesKesehatan dan kesKesehatan dan kesKesehatan dan keselamatan kerja elamatan kerja elamatan kerja elamatan kerja kondisi dan faktor-faktor
yang berdampak pada kesehatan karyawan, pekerja kontrak,
personel kontraktor, tamu dan orang lain di tempat kerja.
37. Keselamatan Keselamatan Keselamatan Keselamatan bebas dari resiko kecelakaan yang tidak dapat
diterima (Pedoman 2 ISO/IEC)
38. Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja hasil yang terukur dari sistem manajemen K3, yang
terkait dengan pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja
organisasi, berdasarkan kebijakan dan tujuan K3 organisasi
CATATAN – Pengukuran kinerja termasuk pengukuran
aktivitas dan hasil K3 manajemen.
39. LingkuLingkuLingkuLingkungan ngan ngan ngan keadaan sekeliling dimana organisasi organisasi organisasi organisasi beroperasi,
termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna,
manusia dan interaksinya.
40.40.40.40. Lingkungan kerja Lingkungan kerja Lingkungan kerja Lingkungan kerja kumpulan dari kondisi tempat pekerjaan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 220
dilakukan.
41.41.41.41. Mampu telusur Mampu telusur Mampu telusur Mampu telusur Kemampuan untuk menelusur riwayat, aplikasi
atau lokasi sesuatu yang sedang dipertimbangkan.
42.42.42.42. Manajemen mutu Manajemen mutu Manajemen mutu Manajemen mutu kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
43. Manual mutu Manual mutu Manual mutu Manual mutu dokumen yang merincikan sistem manajemen
mutu suatu organisasi.
44.44.44.44. Mutu Mutu Mutu Mutu derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren
dalam memenuhi persyaratan.
45.45.45.45. Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi Kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan
tanggung jawab, wewenang dan hubungannya.
46. Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi perusahaan, operasi, firma, kelompok usaha,
institusi atau asosiasi, atau bagian, baik kelompok atau tidak,
publik atau pribadi, yang memiliki fungsi dan administrasi
sendiri.
CATATAN – Untuk organisasi dengan lebih dari satu unit
operasi, dengan suatu operasi tunggal mungkin disebut sebagai
organisasi
47.47.47.47. Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan organisasi atau orang yang menerima produk.
48.48.48.48. Pemasok Pemasok Pemasok Pemasok organisasi atau orang yang menyediakan produk.
49.49.49.49. Pemastian mutu Pemastian mutu Pemastian mutu Pemastian mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan
pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan
dipenuhi.
50.50.50.50. Pengendalian mutu Pengendalian mutu Pengendalian mutu Pengendalian mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan
pada pemenuhan persyaratan mutu.
51.51.51.51. Peralatan ukur Peralatan ukur Peralatan ukur Peralatan ukur instrumen ukur, perangkat lunak, standar
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 221
pengukuran, bahan rujukan, alat bantu, atau gabungannya
yang diperlukan untuk merealisasikan proses pengukuran.
52.52.52.52. Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan Perbaikan berkesinambungan kegiatan berulang untuk
meningkatkan kemampuan memenuhi persyaratan....
53. Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan
proses peningkatan sistem manajemen K3, untuk mencapai
peningkatan-peningkatan kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan K3
organisasi
CATATAN – Proses tidak perlu ditetapkan di seluruh area
aktivitas secara serentak
54.54.54.54. Perbaikan mutu Perbaikan mutu Perbaikan mutu Perbaikan mutu bagian dari manajemen mutu difokuskan pada
peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan mutu.
55.55.55.55. Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan tindakan pada produk yang tidak sesuai untuk
menjadikannya sesuai dengan pemakaian yang dimaksudkan.
56. Perencanaan mutu Perencanaan mutu Perencanaan mutu Perencanaan mutu bagian dari manajemen mutu yang
difokuskan ke penetapan sasaran mutu dan merincikan proses
operasional dan sumber daya terkait yang diperlukan untuk
memenuhi sasaran mutu.
57. Persyaratan Persyaratan Persyaratan Persyaratan kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,
biasanya tersirat atau wajib.
58.58.58.58. Pimpinan puncak Pimpinan puncak Pimpinan puncak Pimpinan puncak orang atau kelompok orang yang
mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat
tertinggi.
59.59.59.59. Produk Produk Produk Produk hasil suatu proses.
60.60.60.60. Program audit Program audit Program audit Program audit Gabungan dari satu atau lebih audit yang
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 222
direncanakan untuk kerangka waktu tertentu dan diarahkan ke
sasaran tertentu.
61.61.61.61. Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau proses.
62.62.62.62. Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses kualifikasi Proses untuk memperagakan kemampuan
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
63.63.63.63. Proses Proses Proses Proses Kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah masukan menjadi keluaran.
64.64.64.64. Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran kumpulan operasi untuk menentukan nilai
suatu besaran.
65.65.65.65. Proses Proses Proses Proses Kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah masukan menjadi keluaran.
66.66.66.66. Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran Proses pengukuran kumpulan operasi untuk menentukan nilai
suatu besaran
67. PihakPihakPihakPihak----pihak terkait pihak terkait pihak terkait pihak terkait individu atau kelompok yang mempunyai
perhatian atau mempengaruhi kinerja K3 organisasi
68. Penilaian resiko Penilaian resiko Penilaian resiko Penilaian resiko proses perkiraan besarnya resiko secara
keseluruhan dan menentukan apakah resiko dapat ditolerir
atau tidak
69.69.69.69. Rekaman Rekaman Rekaman Rekaman dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau
memberi bukti pelaksanaan kegiatan.
70.70.70.70. Rencana audit Rencana audit Rencana audit Rencana audit uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit.
71.71.71.71. Rencana mutu Rencana mutu Rencana mutu Rencana mutu Dokumen yang berisi prosedur dan sumber
daya yang diperlukan harus diterapkan oleh siapa dan kapan
pada suatu proyek, produk, proses atau kontrak tertentu.
72.72.72.72. Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit Ruang lingkup audit cakupan dan batasan-batasan suatu audit.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 223
73. Resiko Resiko Resiko Resiko kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi
terjadinya kejadian berbahaya yang terpersyaratan
74.74.74.74. Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir Resiko yang dapat ditolerir resiko yang telah dikurangi sampai
pada tingkat yang mampu dipikul oleh organisasi yang
berkenaan dengan peraturan hukum dan kebijakan K3
organisasi itu sendiri.
75.75.75.75. Sasaran mutu Sasaran mutu Sasaran mutu Sasaran mutu sesuatu yang dicari, atau dituju, berkaitan
dengan mutu.
76.76.76.76. Sistem manajemen: Sistem manajemen: Sistem manajemen: Sistem manajemen: sistem untuk menetapkan kebijakan dan
sasaran serta untuk mencapai sasaran itu.
77.77.77.77. Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: Sistem manajemen mutu: sistem manajemen untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu....
78. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sistem Manajemen Lingkungan (SML) bagian sistem
manajemen organisasi organisasi organisasi organisasi yang digunakan untuk mengembangkan
dan menerapkan kebijakan lingkungankebijakan lingkungankebijakan lingkungankebijakan lingkungannya dan mengelola
aspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkunganaspek lingkungannya.
79. Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 Sistem manajemen K3 sebagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang memudahkan pengelolaan resiko K3 yang
terkait dengan kegiatan bisnis organisasi. Hal ini termasuk
struktur organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab,
praktek, prosedur, proses, tinjauan dan pemeliharaan
kebijakan K3 organisasi.
80.80.80.80. Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi dokumen yang menyatakan persyaratan.
81.81.81.81. Struktur organisasi Struktur organisasi Struktur organisasi Struktur organisasi pengaturan tanggung jawab, hubungan dan
wewenang antar orang.
82.82.82.82. Temuan audit Temuan audit Temuan audit Temuan audit Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 224
terhadap kriteria audit.
83.83.83.83. Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan korektif Tindakan menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak
dikehendaki.
84.84.84.84. TindakanTindakanTindakanTindakan pencegahan pencegahan pencegahan pencegahan Tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial
lain yang tidak dikehendaki.
85.85.85.85. Tinjauan Tinjauan Tinjauan Tinjauan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
kesesuaian, kecukupan dan keefektifan masalah yang dibahas
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
86. Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan sasaran, dalam hal kinerja K3, yang ditetapkan
organisasi untuk dicapai.
CATATAN – Tujuan harus dikuantifikasikan bila dimungkinkan
87.87.87.87. Validasi Validasi Validasi Validasi konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa
persyaratan bagi pemakaian atau aplikasi dimaksud tertentu
telah dipenuhi.
88.88.88.88. Verifikasi Verifikasi Verifikasi Verifikasi konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif,
bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 225
11.11.11.11. REFERENSIREFERENSIREFERENSIREFERENSI
1) Budi Wibowo. Meningkatkan Fungsi Internal Audit ISO 9001:
2008 (artikel).
2) Cahill Lawrence B. 2001. Environmental Health and Safety
Audit, Government Institutes, Rockville, Maryland.
3) Dirjen pembinaan hubungan industrial & pengawasan
ketenagakerjaan, Direktur Pengawasan K3. 2000. Standar
Penerapan Sistem Manajemen K3 & Peraturan
Perundangannya.
4) ISO 19011:2002 – Guidance for Quality and/or Environmental
Management Sistem Audit
5) ISO 9000:2008 – Quality Management System, Requirement
6) ISO 14001:2004 – Environmental Management System –
Requirement with guidance for use
7) ISO/TR 10013:2001 – Quality Management System, Guidance
for Quality Management System Documentation.
8) Indranata, iskandar. 2006. Terampil & sukses melakukan audit
mutu internal ISO 9001:2000 Berdasarkan ISO 19011:2002,
Alfabeta Bandung.
9) IQCS – Kursus Pelatihan Konversi Auditor Sistem Manajemen
Lingkungan. Edisi keempat.
10) IQCS – Kursus Pelatihan Konversi Auditor Sistem Manajemen
Mutu. Edisi keempat.
11) Phillips, Ann W. 2009. ISO 9001:2008 Internal Audits Made
Easy. Tools, Techniques, and Step-by-Step Guidelines for
Successful Internal Audits. Third Edition, ASQ Quality Press.
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 226
Milwauke, Wisconsin.
12) SGS – Materi Pelatihan Internal Auditor OHSAS 18001.
13) Kausek, Joe. 2008. Ten (10) Rules Auditor, ASQ Quality
Press.(Jurnal)
14) OHSAS 18000:2007 – Occupational Health and Safety
Management System – Reuqirement.
15) Ramly, Edly Ferdin. Ramly, Efizah Sofiah, Yussof, Sha”ri
Mohd. Effectiveness of Quality Management System Audit to
Improve Quality Performance – A Conceptual
Framework.(Jurnal)
16) Russell, J.P. 2007. Know and Follow ISO 19011’S Auditing
Principles. ASQ Quality Press. (Jurnal)
17) Russell, J.P. 2007.The Internal Auditing Pocket Guide:
Prepariing, Performing, Reporting and Follow-up, Second
Editiion, ASQ Quality Press. Milwauke, Wisconsin.
18) Sutapa J. Pramana Gentur dkk. 2011. Audit Mutu Internal –
Kiat Sukses untuk Auditor Mutu Internal. Kantor Jaminan
Mutu UGM.
19) SNI 19-19011-2005. Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu
dan atau Lingkungan.
20) Toky Yuliatma, Pergeseran Paradigma Audit Internal
Tradisional menjadi Audit Internal yang Memberikan Nilai
Tambah Bagi Organisasi (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk.), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang, 2011. (Skripsi).
21) Zuhrawaty, Panduan & Kiat sukses menjadi auditor ISO 9001,
4 In 1 Audit Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 & SMK3 227
2009. Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Persyaratan ISO
19011:2002,Media Pressindo .Yogyakarta
22) http://www.applied-quality-systems.com/iso-9001-
requirements.html
23) http://ardianita.wordpress.com/2012/07/26/audit-sistem-
manajemen-mutu-iso-9001-internal-audit/
24) http://www.askartsolutions.com/iso-9000-lead-auditor-
training/
25) http://www.ashgate.com/pdf/SamplePages/qualaudit2ch5.pdf
26) http://www.andsamtraining.com.au/pdf/qsa_au.pdf
27) http://asq.org/qic/display-item/?item=24436
28) http://bambangkesit.staff.uii.ac.id/2009/01/15/pendekatan-
total-quality-management-dalam-pelaksanaan-audit-mutu-
internal/
29) http://www.efrcertification.com/Attachment/ICQR65.pdf
30) http://muhariefeffendi.wordpress.com/2007/12/09/tantangan-
untuk-menjadi-seorang-auditor-internal-yang-profesional/
31) http://mybrainbusiness.blogspot.com/2012/03/contoh-
kompetensi-dan-evaluasi-internal.html
32) http://isorequirements.com/iso_9001_requirements.html