Intan Nur Laili 11 2C

download Intan Nur Laili 11 2C

of 12

Transcript of Intan Nur Laili 11 2C

1. BIODIESELKonsep dasar apa yang digunakan pada proses pembuatan biodiesel?Konsep dasar pembuatan biodiesel adalah menggunakan proses atau metode mixing dan separasi, yaitu pencampuran antara bahan-bahan utama dalam pembuatan biodiesel, seperti minyak(trigliserida), metanol, dan H2SO4 yang berperan sebgai katalis. Pada proses pembuatan iki prinsip yang digunakan adalah pengadukan dan pemanasan. Di sini pengadukan berfungsi agar semua bahan-bahan dapat tercampur secara sempurna, serta pemanasan berfungsi untuk memecah atau mengeluarkan FFAatau asam lemak bebas nya dari rantai trigliseridanya, selain itu pemanasan juga dilakuakan agar konversi dari asam lemak bebas menjadi ester dapat berlangsung secara maksimal, dengan temperature yang relatif rendah pada proses reaksi transesterifikasi maupun esterifikasi.Reaksi apa yang terjadi serta mengapa perlu dilakukan proses-proses tersebut?Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan biodiesel ini terbagi menjadi dua yaitu reaksi pada proses esterifikasi dan pada proses transesterifikasi. Reaksi-reaksi tersebut sbb : Proses esterifikasi

Proses Transesterifikasi

Dimana tahap-tahap reaksinya sbb:

Di sini proses esterifikasi dan transesterifikasi perlu dilakukan dalam pembuatan biodiesel karena pada proses esterifikasi ini asam lemak bebas akan dikonversikan menjadi metil ester. Dan proses transesterikasi harus dilakukan karena pada proses ini terjadi konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Alternatif lain apa yang bisa digunakan pada proses pembuatan biodiesel?Pada pembuatan biodiesel ini juga terdapat alternatif lain pada proses pembuatannya, antara lain : Dengan menggunakan metode ultrasonic, yang mana pada proses pembuatannya menggunakan gelombang ultrasonic. Bio katalisDengan menggunakan metode biologis atau non alkohol, yang mana pada proses ini terjadi reaksi:Trigliserida + Metil Acid ester + acetat acid Dengan menggunakan metode superkritis, di mana pada proses ini dilakukan padan termperature yang relatif tinggi, menggunakan teknik yang tinggi, serta juga dapat dilakukan pada minyak yang kandungan FFAnya > 5%.Mengapa %FFA harus 1 mm2 /m2 Total dirt > 2 mm2 /m2 Brightness < 92 % (Standar ISO) LBKP grade AX dengan spesifikasi : Surface dirt > 1 mm2 /m2 Total dirt > 2 mm2 /m2 Brightness < 90 % (Standar ISO) LBKP grade AE, dengan spesifikasi : Surface dirt > 1 mm2 /m2 Total dirt > 2 mm2 /m2 Brightness < 90 % (Standar ISO) LBKP grade AL, dengan spesifikasi : Surface dirt > 2 mm2 /m2 Total dirt > 5 mm2 /m2 Brightness < 88 % (Standar ISO) LBKP grade AS, dengan spesifikasi : Surface dirt > 3 mm2 /m2 Total dirt > 8 mm2 /m2 Brightness < 88 % ( standar ISO) LBKP grade A dengan spesifikasi: Surface dirt > 5 mm2 /m2 Totaldirt > 10 mm2 /m2 Brightness < 86 % (Standar ISO) LBKP gradeB, dengan spesifikasi : Surface dirt > 8 mm2 / m2 Total dirt > 20 mm2 / m2 Brightness < 80% ( standar ISO) Spesifikasi NBKP yang digunakan sbb : NBKP Squamish, diimpor dari Kanada dengan spesifikasi: Brightness > 88 % (Standar ISO) Surface dirt < 1 mm2/m2 NBKP Kinleith, diimpor dari Selandia Baru dengan spesifikasi : Brightness > 85 % (Standar ISO) Surfacedirt < 3 mm2/m2 NBKP Savanah, River ECF, diimpor dari Amerika Serikat dengan spesifikasi: Brigtrtness > 90 % (Standar ISO) Surface dirt < 2 mm2/m2 Spesifikasi untuk fresh water yang digunakan sbb: pH value: 6 8 Suspended solid: < 10 ppm Total hardness: