Instrumentasi

27
INSTRUMENTASI Kelompok 6 : - Muhammad Agung N - -Wijayanti Ratnasari - -Yunita Amanah Dwi R

Transcript of Instrumentasi

INSTRUMENTASI

Kelompok 6 :- Muhammad Agung N- -Wijayanti Ratnasari- -Yunita Amanah Dwi R

“Nama,Fungsi dan Cara Kerja

Instrumentasi dalam Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah “

Pengertian TanahTanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan hasil pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara. Mineral merupakan unsur utama tanah. Pada umumnya mineral terbentuk dari padatan anorganik dan mempunyai komposisi homogen.

Peraturan dan parameter tanah

Pengertian sampah

Sampah adalah semua benda yang terbuang dari sisa rumah tangga,proses

produksi dan industri besar. Semua manusia dan hewan menghasilkan limbah hasil buangan daribiologis tubuh

ataupun kegiatan sehari-hari

Peraturan dan parameter sampah

Instrumentasi untuk penyehatan tanah dan pengelolaan sampah

1. Soil pH Tester

-Fungsi :mengukur pH dan kelembaban tanah. -Cara Kerja : pH diukur dengan menancapkan alat ke tanah, dilihat angka pada bagian atas (merah). Sedangkan kelembaban di ukur dengan menancapkan alat ke tanah, kemudian menekan tombol putih, dan besarnya kelembaban di tunjukkan oleh angka bawah (hijau). Kelembaban memiliki satuan dalam prosentase.

2. K, Na Flame Photometer-fungsi : Alat mengukur Kadar K, Na pada Tanah -cara kerja : a. Menyalakan alat flame photometer. Menunggu hingga pada layar muncul tulisan “FLM”.

b. Membersihkan selang kecil yang ada pada alat dan melakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan aki hingga angka 100 pada layar.c. Mengganti larutan aki dengan blanko (Na dan K) dengan konsentrasi yang berbeda-beda (10-50 ppm). Mencatat nilai absorbansi yang muncul.d. Mengganti blanko dengan sampel dan mencatat absorbansi yang muncul.e. Setiap penggantian blanko atau sampel dengan konsentrasi yang berbeda, selang harus dibersihkan dan dikalibrasi terlebih dahulu

3. Soil Contain Tester-fungsi :Untuk Tes N, P, K, pH, Salinity

-cara kerja :

4. Egman grab-fungsi : Alat ini digunakan untuk mengetahui komposisi penyusun tanah yang terletak di dasar air. -cara kerja : Alat ini seperti jangkar yang memiliki tali untuk menurunkan alat ini, ketika sudah mencapai dasar maka tali di tarik sedikit maka alat akan menutup dan mengambil tanah atau benda-benda di dasar air.

5. Termometer tanah-fungsi :Termometer tanah adalah sebuah termometer yang khusus dirancang untuk mengukur suhu tanah. -cara kerja : Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parapin, kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca.

6.Penetrometer-fungsi : Untuk mengetahui kekerasan tanah

-cara kerja : a. Mengkalibrasi penetrometer b. Tekan penetrometer ke dalam tanah sampai mencapai kedalaman maximum 30 cm secara perlahan biasanya ditandai dengan bunyi pada penetrometerc. Sesegera mungkin mengganti tombol Data/Run ke Datad. Untuk menyimpan file ganti FILE NO menjadi 1 dan tekan tombol start dan simpan data yang terterae. Ulangi step ke tiga untuk kedalaman-kedalam tertentu seperti yang tertera pada tabelf. Ubah data menjadi kpa

7. Permeameter Infiltration-fungsi : Mengukur infiltration pada tanah dengan kedalaman tertentu-cara kerja : a. ambil contoh tanah dengan ring sample.b. ring sample yang berisi tanah tsb dijenuhkan di wadah yang berisi air.c. setelah jenuh tambahkan air ke dalam ring dengan alat permeameter.amati laju penurunan air pada alat tersebut.d. hitung penurunannya dengan stopwatch hingga batas yang telah ditentukan.

8. Piknometer-fungsi : Untuk mengukur berat jenis tanah

-cara kerja : pertama-tama dengan piknometer kosong bersumbat ditimbang ( misal a gram ). Kemudian diisi dengan tanah + ½ volume. Kemudian disumbat dan ditimbang kembali ( misal b gram ). Air aquades ditambahkan sampai ⅔ volume lalu diaduk dengan kawat pengaduk untuk menghilangkan udara yang tersekap. Didiamkan selama 1 jam. Suhu suspensi diukur ( misal t1°C ) dan membaca BJ suspensi pada tabel BJ ( misal BJ1 ). Diaduk-aduk lagi, kawat pengaduk dicuci dengan botol pancar, kemudian ditambahkan air secara perlahan-lahan sampai ⅔ leher pikno ( jangan sampai mengaduk tanah )

Kemudian piknometer tersebut disumbat hingga aquades dapat mengisi pipa kapiler sampai penuh. Dinding pikno dikeringkan dengan tissue dari air yang menempel, lalu ditimbang ( misal c gram ). Isi pikno dibuang dan dibersihkan. Kemudian diisi dengan air aquades sampai penuh dan disumbat. Diamati, air harus mengisi pipa kapiler sumbat. Permukaan luar pikno dikeringkan dengan tissue dan ditimbang pikno berisi air ( misal d gram ). Suhunya diukur (misal t2°C) dan dilihat BJ aquadesnya ( misal BJ ) pada suhu tersebut di dalam tabel BJ. Piknometer dibersihkan dan dikeringkan.

9. Reaktor Pirolisis-fungsi :: Mengubah sampah plastik jenis PP (polipropilene), PE (polietilene) dan PS (polistirene) menjadi bahan bakar cair yang dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar boiler, insinerator, mesin diesel dan generator. Kategori sampah yang termasuk PP antara lain tong sampah, bungkus snack, kotak DVD, dll. Sampah plastik yang termasuk kategori PE, misalkan kantong plastik biasa, tutup botol plastik, dll. Sedangkan PS meliputi sampah seperti sterofom, dll.

-cara kerja :Proses pirolisis dilakukan pada suhu 400 – 450 derajat Celcius tanpa menggunakan katalis. Hasil pirolisis dari campuran PE dan PP akan menghasilkan bahan bakar cair yang setara dengan bensin, kerosene, solar dan heavy oil, dimana persentase keempatnya tergantung dari persentase campuran PE dan PP yang diinputkan ke dalam reaktor

10. Komposter Ayun-fungsi : Komposter ayun ini merupakan komposter yang tidak ditanam mengolah sampah  organik rumah tangga yang berupa sisa-sisa makanan melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas  dengan pengoperasian secara diayun. Kapasitas:  30 liter untuk 2- 3 bulan dan 60 liter untuk 4-6 bulan.

-cara kerja : a.Masukkan kompos atau serbuk gergaji sebagai starterb. Masukkan sampah dapur ke dalam komposter putar dan ditutupc. Putar kompster diputar 5-10 kali untuk pencampuran dengan mikroorganismed. Lakukan tiap hari sampai komposter penuhe. Air sampah yang tertampung dapat digunakan sebagai pupuk tanamanf. Diamkan kompos putar yang sudah penuh selama 1 bulang. Keluarkan kompos dan diangin-anginkanh. Kompos dapat digunakan

11. Komposter Tanam-fungsi : prasarana yang digunakan untuk mengolah sampah dapur menjadi kompos dan kompos yang dihasilkan dapat menggemburkan tanah.

-cara kerja : a. Penyiapan lahan dan 2 buah komposterb. Tanah digali dengan diameter bawah 90 cm dan diameter atas 140 cmc. Komposter diletakkan di tengah galian, Di dasar galian, di pinggir dan di dalam komposter diisi dengan kerikil  ukuran 1-2 cm setinggi 10 cmd. Selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5 cm baru ditimbun dengan tanah asal. Timbun komposter dengan tanah setebal 5 cm  di bawah lubang pemasukan sampah

e. Siapkan sampah organik/ sampah basah yang sudah dipilah dalam wadah sampah organik atau pada kantong plastik yang telah dilubangi kedua ujungnya di dalam ember, tiriskan  air yang terkandung pada sampah.