Instrumen+Evaluasi+PLPBK+(1)+edit

download Instrumen+Evaluasi+PLPBK+(1)+edit

of 16

description

instrumen

Transcript of Instrumen+Evaluasi+PLPBK+(1)+edit

Instrumen 1INSTRUMEN 1TABEL EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK LOKASI PILOTPetunjuk Pengisian1.Responden instrumen 1 adalah SF PLPBK di masing-masing kelurahan/desa lokasi pilot. Silahkan mendiskusikan instrumen ini bersama pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program selama ini seperti Askot UP, BKM, TAPP, TAP, dll2.Kolom PEDOMAN PELAKSAAN PLPBK (A-C) memuat TAHAPAN, KEGIATAN BESAR, HASIL (sebagaimana terdapat dalam buku Pedoman Pelaksaan PLPBK) merupakan acuan (indikator pembanding) untuk melihat realisasi pelaksanaan PLPBK di lapangan.3.Kolom KEGIATAN YG DILAKSANAKAN (D), silahkan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka implementasi KEGIATAN BESAR seperti rapat-rapat, pembuatan spanduk, pembuatan website, lomba gambar, dsb. Berbagai detail kegiatan ini akan 'dibunyikan' sebagai kreativitas dan inovasi pendamping dan masyarakat dalam menjalankan program4.Kolom MENCAPAI HASIL SESUAI PEDOMAN (E-G) memuat kesimpulan responden apakah berbagai Detail Kegiatan yang dilakukan mampu menyumbang pada pencapaian HASIL dari KEGIATAN BESAR sebagaimana tertulis dalam PEDOMAN PELAKSANAAN PLPBK. Silahkan di ceklist di kolom YA atau TIDAK. Silahkan juga ditambahkan di kolom URAIAN PENJELASAN (G) alasan kesimpulan Ya/Tidak, tingkat kepuasan terhadap hasil, ataupun HASIL lainnya yang mungkin tercapai.5.Kolom DURASI WAKTU PELAKSANAAN (H-I), silahkan diisi dengan jumlah hari yang digunakan untuk melakukan KEGIATAN BESAR tersebut. Analisis yang akan dilakukan adalah membandingkan proporsi waktu yang digunakan untuk masing-masing TAHAPAN atau KEGIATAN BESAR. Sehingga kelihatan proporsi penggunaan waktu di masing-masing lokasi. Di kolom URAIAN PENJELASAN, silahkan diisi dengan, misalnya, frekuensi kegiatan, mengapa memerlukan durasi waktu yang lebih lama dari pedoman, kegiatan tersebut juga dilakukan di TAHAPAN berikutnya, dsb.6.Kolom PELAKU YANG TERLIBAT (J-AC), silahkan di ceklist pelaku yang mengikuti kegiatan tersebut. Di kolom URAIAN PENJELASAN (AD), silahkan diisi dengan, misalnya, mengapa ada pelaku yang mestinya hadir tapi tidak hadir, adakah pelaku yang dominan, peran penting pelaku tersebut, dsb.7.Kolom PEMBELAJARAN PENTING (AD), silahkan diisi dengan berbagai pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan tersebut, misalnya, faktor pendorong dan penghambat, lingkungan (sosial, ekonomi, politik) yang mendukung kegiatan tersebut, upaya yang dilakukan mengatasi hambatan, hal-hal yang perlu diperbaiki jika ada kegiatan serupa di depan, dsb.TAHAPANPEDOMAN PELAKSANAAN PLPBKR E A L I S A S I R E A L I S A S IKEGIATAN BESARHASILKEGIATAN YG DILAKSANAKANMENCAPAI HASIL SESUAI PEDOMAN ()DURASI WAKTU PELAKSANAANPELAKU YANG TERLIBAT ()PEMBELAJARAN PENTING (Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, Upaya Mengatasi Hambatan, Hal-hal yang Perlu Diperkuat)PemdaPemerintah KelurahanWarga, BKM, TIM PelaksanaKonsultan PendampingUraian (Penjelasan)Detail KegiatanYaTidakUraian (Penjelasan)HariUraian (Penjelasan)TKPKDTim TeknisDinasPJOKLurahStaf LurahRWRTWarga MiskinBKMKSMUPTIPPTPPTPTAPPTAPKMWKorkot AskotI. TAHAP P E R S I A P A NLokakarya orientasiLokakarya orientasi PLPBK tingkat kota/kabupatenPemerintah kota/kab, tokoh kelompok strategis paham dan terjadi persamaan persepsi mengenai PLPBK Kesepakatan integrasi & sinkronisasi program di daerah dengan program PLPBKUndangan meliputi seluruh SKPD-2, lembaga perbankan, dunia usaha, LSM, KBM, kelompok peduli dan universitas. Pelaksanaan lokakarya tkt.kab ini di awali dengan serangakain Road Show untuk melakukan sosialisasi kpd SKPD-2 mengenai PLP-BK melalui pendekatan secara personal kepada kepala dinas masing-masing SKPD sehingga di harapkan dalam acara lokakrya sudah memiliki gambaran awal tentang PLPBKAdanya persamaan persepsi ttg PLPBK, Hasil lokakarya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU PLPBK, pembentukan Tim Teknis PLPBK1Acara di buka oleh Kepala Bappeda yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang PLP-BK serta peran Pemda dalam PLP-BK, kemudian diskusi tentang Mensinergikan produk Perencanaan Kabupaten dengan produk perencanaan PLP-BK dan terakhir adalah pembentukan Tim Teknis PLP-BK.Lokakarya orientasi PLPBK tingkat kelurahanPemerintah kelurahan, tokoh kelompok strategis paham dan terjadi persamaan persepsi mengenai PLPBK Kesepakatan integrasi & sinkronisasi program di Kelurahan dengan program PLPBKAcara di buka oleh Camat Kota Kendal yang kemudian dilanjutkan sambutan lurah dan BKM kemudian pengenalan tentang PLP-BK serta peran Pemdes dan sluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan PLP-BK, selanjutnya di sepakati dengan masing-masing RT mengirimkan jadwal pertemuan rutin untuk melaksanakan sosialisasi PLPBK ke masyarakat yang lebih luas.secara garis besar maksud dan tujuan PLPBK tersampaikan1SosialisasiSosialisasi MassalTersosialisasinya kegiatan PLPBK di tingkat Kota/Kabupaten/Kecamatan/KelurahanSosialisasi massal dilaksanakan dengan mengadakan kegiatan Jalan SantaiStakeholder dai tingkat Kabupaten sampai kelurahan mengetahui kegiatan PLPBK di Kelurahan kebondalem1II. TAHAP PERENCANAAN PARTISIPATIFPengorganisasian & Pengembangan MasyarakatSosialisasi kepada MasyarakatTersosialisasinya kegiatan PLPBK di warga kelurahan Adanya komitmen warga untuk berpartisipasi aktifSosialisasi Di pertemuan-pertemuan RT, PKK dan pemuda. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh Tim Sosialisasi dengan pendampingan SF dan Askot UPMasyarakat mengetahui bahwa kelurahan Kebondalem mendapatkan program PLPBK/ND akan tetapi secara detail substansi program belum mengerti sepenuhnya dikarenakan keterbatasan kapasitas dan pemahaman anggota Tim Sosialisasi yang berbeda30Faktor Pendukung : adanya tim sosialisasi. Faktor Penghambat : Pamahaman masyarakat terhadap P2KP/PNPM-MP masih rendah padahal P2KP sudah berjalan sejak tahun 2003, Upaya : Mensosialisasikan kembali substansi P2KP dan keberadaan BKM. Hal-Hal yang perlu diperkuat : Sosialisasi secara kontinue dan menjalin komunikasi intensif dengan stakeholder di tingkat Kelrahan agar kegiatan yang sedang berjalan dapat dikomunikasikan lebih lanjut kepada masyarakat.Pendaftaran RelawanTersedia sejumlah relawan masyarakatDilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi di masyarakat, di upayakan masing2 RT memiliki minimal 2 orang relawan.Tersedianya relawan di masing-masing RT30dimulai pada saat pelaksanaan sosialisasi di masing-masing RT dan berakhir menjelang pelatihan TIPP & relawanPelatihan tentang Perekrutan Tenaga PendampingBKM, Lurah/Kades dan Pemda memiliki kesamaan konsep perekrutan TA Pendamping BKM/LKM dan Lurah/Kades paham prosedur perekrutanTidak ada acara peltihan khusus tentang perekrutan tenaga pendamping, yang di lakukan hanya rapat pembahasan tentang tata cara rekruitmen serta perumusan kriteria tenaga pendampingTIPP, Lurah, Tim Teknis memiliki kesamaan konsep perekrutan TAP1dilaksanakan 1 hari pada saat rapat TIPPsemua unsur terlibat sesuai dengan perannya masing-masing dan tidak ada yang dominanFaktoe pendukung : antusiasme masyarakat dan Tim TeknisProses Perekrutan Tenaga Pendamping Perencanaan (TAPP)Kelurahan dan BKM mampu mengelola TA agar dapat mendukung program sepenuhnya Kontrak TA ditandatangani(1)Rapat BKM Pembuatan brosur lowongan TAPP, (2)Penempelan brosur lowongan TAPP di tempat-2 strategis, (3)Pembentukan Tim Recruitmen TAPP, (4)Penayangan iklan lowongan TAPP , (5)Penerimaan surat lamaran TAPP, (6)Seleksi Administrasi, (7)Test tertulis dan Wawancara, (8)Penilaian hasil test dan pengumuman 3 besar, (9)Konsultasi hasil Test kepada TIPP, BKM dan Lurah, (10)Paparan Rencana kerja, Konsep gagasan awal dan komitmen calon TAPP (3 besar), (11)Penetapan TAPP, (12)Penandatangan Kontrak Kerja (SPK).Kelurahan dan BKM blm mampu mengelola TA sepenuhnya, kecenderungannya pengelolaan TAPP diserahkan kepada Fasilitator Pendamping30Faktor Pendukung : adanya persamaan persepsi ttg kebutuhan TAPP.Pembentukan Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) & Pokja-pokjaTim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP), beserta pokja yg dibutuhkan telah terbentuk dan diumumkan ke masyarakat luas termasuk tupoksi masing-masing(1)rapat persiapan pembentukan TIPP untuk membahas menentukan kriteria keanggotaan TIPP dan mengidentifikasi SDM yang dapat terlibat secara aktif dalam TIPP, (2)Rembug pembentukan dan penyepakatanTIPP dimana Pada proses ini baru dilakukan pembentukan TIPP belum termasuk dengan pokja-pokja dikarenakan masih mengidentifikasi kebutuhan akan pokja yang akan di bentuk termasuk mengidentifikasi SDM yang akan dilibatkan didalam pokja sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.Tebentuknya TIPP2Pelatihan dasar perencanaan partisipatif.TIPP memahami tugas dan fungsinya pada proses perencanaan partisipatif Pokja Tata ruang memahami cara menggali potensi dan masalah fisik kawasan melalui peta. Pokja Kegiatan Ekonomi memahami cara menggali potensi dan pola pengembangan sektor ekonomi warga Pokja Jaringan Jalan, drainase & jembatan memahami cara menggali kondisi aktual dan manfaat jalan, drainase & jembatan Pokja Air bersih dan sanitasi memahami cara mengenali kondisi, potensi dan pola pelayanan yang diperlukan Pokja Peningkatan Pelayanan Publik memahami cara mengenali kebutuhan sosial masyarakat dan pola pelayanannya Pokja Kelembagaan memahami cara meningkatan fungsi kelembagaan kelurahan, adat dan kelembagaan lainnya yang mendukung kelembagaan kelurahan dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan pembangunan di wilayah kelurahan.Pelatihan TIPP dilakukan selama 3 hari dengan materi : Konsep PLPBK, struktur organisasi dan tata peran pelaku, BLM PLPBK, siklus PLPBK serta Tupoksi masing-masing pokja. Khusus untuk pokja akan di berikan materi yang lebih dalam lagi dalam coaching pokja yang akan di sampaikan oleh tim teknis PLPBKmasinbg-masing pelaku memahami tupoksinya3dilaksanakan 3pertemuan akan tetapi tidak secara berturut-turutsemua pelaku terlibat pelatihan, pelatihan dipandu oleh Fasilitator Pendamping dan KMW Propinsi Jawa TengahFaktor Pendukung : antusiasme peserta, dukungan pemerintah. Faktor penghambat : tingkat SDM yang berbeda sehingga pemahaman peseta juga berbeda, Upaya mengahatasi hambatan : dilakukan komunikasi dan pendampingan intensif setiap kegiatan yang dilaksanakan, Hal-hal yang perlu diperkuat : pemahaman tugas dan tanggungjawab masing-masing pelaku.Penyusunan Rencana KerjaRencana kerja pelaksanaan PLPBK tersusun dan disepakati bersama sebagai acuan kerja.Rencana kerja disusun bersama dengan TIPP dan mengalami beberapa kali revisi, disesuaikan dengan kebutuhan-dikarenakan ada beberapa revisi yang tidak terdokumentasikan sehingga durasi waktu penyusunan tidak dapat diketahui secara pastiDraft rencana kerja disusun oleh fasilitator pendamping dan dibahas dalam rapat TIPPFaktor Penghambat : Kurangnya pemahaman ttg proses perencanaan secara detail sehingga penyusunan rencana kerja masih bersifat umum,Pemanfaatan BLM-1Rencana kerja pelaksanaan PLPBK sdh diverifikasi dan disetujui Korkot/Askot Mandiri AdvancePemanfaatan BLM disesuaikan dengan rencana kerja yang sudah disusun dan diverifikasiPemanfaatan BLM 1 lebih dari 1 tahunProses Persiapan Perencanaan PartisipatifSerangkaian kegiatan sosialisasi masyarakat thd berbagai aspek teknik, administrasi dan hukum dalam pengembangan permukimanPeserta memahami berbagai hal yang terkait dengan : Perencanaan ruang Mitigasi bencana Konsep RTBL Pengamanan sosial & lingkunganBimbingan dan Penguatan UP-UP dan BKM/LKMUPL diharapkan dapat berperan sebagai pusat etika pembangunan lingkungan,pengemban pelayanan masyarakat dan sarana permukiman UPS diharapkan dapat berperan menjadi pusat pembangunan sosial, pengembangan pelayanan sosial komunitas dan kontrol Sosial UPK diharapkan dapat berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi bersama/rakyat, jaring produksi dan pemasaran serta pelayanan modal produktifa. Dilaksanakan bersama 3 lokasi pilot di pringapus; b. Penguatan UP dan BKM dilaksanakan tidak hanya dalam kegiatanformal saja akan tetapi dalam keseharian pendampinganBKM, UP dan sekretaris BKM hanya melaksanakan perannya sesuai dengan perannya di TIPP akan tetapi peran sebagai UP sebagai wujud pengembangan program belum terwujud1Penguatan UP dilakukan dengan selalu berkoordinasi dengan Tim Fasilitator PNPM-MPFaktor Penghambat : BKM dan UP merasa bahwa Kelurahan Kebondalem mendapatkan PLPBK atas kerja keras dan peran mereka sehingga muncul bahwa semua kegiatan harus dibawah kendali mereka. Upaya mengatasi hambatan : mulai melibatkan semua pihak untuk dapat berperanserta dan memperkuat pemahaman serta dukungan pemerintah kelurahan, Hal-hal yang perlu diperkuat : keterlibatan lebih banyak tokoh masyarakat dalam setiap kegiatan, peran aktif Pemerintah Kelurahan, selalu menjalin koordinasi dengan Tim Pendamping PNPM-MP untuk dapat memperkuat kelembagaan BKM dan mengembalikan tupoksi UP pada porsinya.Review PerencanaanWarga mengetahui dan memahami tentang isi kebijakan dan rencana pembangunan kota, khususnya Kelurahan mereka. Terjadi persamaan persepsi pemahaman substansi perencanaan wilayah tingkat kabupaten/ kecamatan dan mengenai kebutuhan perencanaan. Pembelajaran kritis terkait dengan tata ruang, tata kepemerintahan/pelayanan publik yang adaReview Perencanaan dilaksanakan di kelurahan Kebondalem bersama dengan Tim Teknis PLPBK Kabupaten kendalmasyarakat mengetahui kebijakan dan rencana pembangunan kotadimana perencanaan kelurahan yang dilakukan harus bersinergi dan sesuai dengan perencanaan kota tersebut.1Tim Teknis melakukan pemaparan tentang Perencanaan Kota terkait dengan perencanaan Kelurahan Kebondalem dan segala permasalahannyaPerencanaan Lingkungan MakroPemetaan SwadayaTerjadinya proses pembelajaran kritis di tingkat masyarakat untuk mengetahui kebutuhan riil lapangan Berbagai keunggulan wilayah dan disekitarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kondisi tanggap bencana dikenali dan dirumuskan Catatan: Kegiatan PS diarahkan untuk penggalian potensi dan aset masyarakat dan kawasan sebagai masukan untuk merumuskan visi bersama.Tim Pemetaan swadaya yang terdiri dari TIPP dan BKM melaksanakan proses PS di masing-masing wilayahnya/basis dengan menngali potensi, masalah, perumusan visi misi, pembuatan peta rona, maket per RW dan menganalisa permasalahan dan alternatif solusinya.semua pelaku dam masyarakat terlibat dalam kegiatan Pemetaan SwadayaFaktor Pendukung : keterlibatan masyarakat dan dukungan stakeholder yang ada. Hal-hal yang diperkuat : Subatansi Pemetaan Swadaya, Dokumetasi data pelaksanaan pemetaan swadaya ( pengarsipan dsb)Serangkaian musyawarah penggalian visi bersamaTergalinya alternatif visi bersama pembangunan tingkat kelurahan sebagai hasil analisis survei swadaya teridentifikasi dan dirumuskan Catatan: Pada kegiatan ini alternatif visi yang diusulkan oleh kelompok dibenturkan dengan potensi masalah yang dimilikiMusyawarah penggalian Visi Misi dilaksanakan bersamaan dengan serangkaian kegiatan pemetaan Swadaya. Penggalian Visi & Misi dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan Lomba menggambar kampung impian oleh anak-anak, FGD dengan masyarakat.Visi Misi Kelurahan Kebondalem sesuai dengan permasalahan yang ada14Durasi waktu kegiatan sama dengan pelaksanaan pemetaan swadayaFaktor Pendukung : Keterlibatan masyarakat. Yang perlu diperbaiki : menumbuhkan pemahaman masyarakat bahwa serangkaian kegiatan yang dilaksanakan bukan gebyar kegiatan PLPBK akan tetapi merupakan kebutuhan akan harapan dan cita-cita bersama terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.Serangkaian musyawarah penyusunan Rencana Penataan Lingkungan PermukimanDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman sesuai dengan kebutuhan masyarakat kelurahan tersusun yang memuat kesepakatan: visi, misi, tujuan, indikasi program, dllFGD dengan TIPP, Tim Teknis, Kelurahan dan Tokoh masyarakat terkait dengan rencana Penataan Kelurahan yang kemudian hasil FGD tersebut didokumentasikan oleh TAPP dalam bentuk narasi dan PetaFaktor pendukung : Kepedulian masyarakat terkait dengan rencana penataan wilayah kebondalem.Serangkaian musyawarah penyusunan aturan bersamaAturan-aturan yg dibutuhkan dalam pengembangan lingkungan permukiman teridentifikasi dan disepakati Unit pengelola pembangunan SEL mampu untuk mengawasi dan berperan terhadap pelaksanaan aturan-aturan tersebut Masyarakat menemukenali berbagai peraturan yang perlu dikompromikan dengan pihak Pemda sesuai kebutuhan dan kondisi setempatFGD dengan TIPP, Tim Teknis, Kelurahan dan Tokoh masyarakat terkait dengan rencana Penataan Kelurahan.Aturan Bersama yang disepakati masih bersifat umumvvvvvvLurah mengajak seluruh komponen dan unsur yang ada untuk merumuskan dan memahami Aturan Bersama KelurahanFaktor Pendukung : Komitmen Pemerintah Kelurahan untuk mewujudkan Aturan bersama untuk dpat dilaksanakan oleh masyarakat ; Faktor Penghambat : belum munculnya kesadaran masyarakat terkait dengan kepentingan bersama dan kepedulian terhadap kehidupan lingkungan sekitarnya; Upaya mengatasi hambatan : menghadiri seluruh pertemuan-pertemuan warga untuk mensosialisasikan dan membangun kesepakatan terkait dengan aturan kemasyarakatan tersebut, Hl-hal yang perlu diperkuat : komitmen dan kesadaran masyarakat terkait dengan kepedulian terhadap kehidupan bersamaProses konsultasi publik dan review RencanaTerjadinya pembelajaran melalui dialog hasil perencanaan antara masyarakat dengan TIPP Diperolehnya masukan konstruktif yang akan menyempurnakan hasil perencanaanKonsultasi publik di masyarakat dan PemdaMasyarakat mulai mengerti arah perencanaan dan memberikan masukan terkait dengan perencanaan kawasan secara keseluruhan7terjalin dialog yang baik dengan masyarakat terkait dengan harapan dan cita-cita masyarakat terkait dengan kehidupan di masa datangPenyepakatan Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman KelurahanRencana Pengembangan Permukiman Kelurahan disepakati bersama antara pem Kota/Kab, Kelurahan dan Masyarakat serta mampu menyelesai-kan masalah & mendukung perencanaan wilayah yang lebih luasPenyepakatan RPP/RPLP dilaksanakan di tingkat Kelurahan dengan dihadiri oleh RT, RW, tokoh masyarakat, Tim Teknis, dan relawanRPP/RPLP disepakati bersama dan sinergi dengan perencanaan kabupaten1Faktor Pendukung : Perencanaan sejalan dengan perencanaan Pemda dan harapan masyarakat berdasarkan penggalian aspirasi.Perencanaan Lingkungan MikroPerumusan kebutuhanMasyarakat mampu menetapkan lingkungan prioritas yang akan mendukung perencanaan makro tingkat kelurahanRembug-rembug di tingkat masyarakat dan tingkat kelurahan dengan seluruh pelaku, tokoh masyarakat dan Tim Teknis PLPBKRembug dilaksanakan tidak hanya sekali, dan beberapa kali dilaksanakan kajian-kajian dan keepakatan terkait dengan prioritasi kawasan berikut kelebihan dan kelemahannya30Perumusan kebutuhan memerlukan waktu yang cukup lama dikarenakan beberapa kajian yang dilakukan untuk merumuskan kembali kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjawab permasalahan-permasalahan dan yang paling memungkinkan untuk dapat dilaksanakan dalam 5 tahun ke depanMayarakat belajar untuk dapat merumuskan prioritas kebutuhan dalam upaya penataan dan pengembangan wilayah menjadi lebih baik guna kepentingan yang lebih luasPenyusunan Rencana Tindak Penataan Lingkungan PermukimanTersusun dan tersepakati nya lokasi Rencana Kawasan Prioritas yang perlu segera dibangun dan ditanganiPenyusunan dilaksanakan oleh TAPP berdasarkan hasil Rembug di tingkat Masyarakat dan Kelurahan yang menyepakati kawasan prioritas di kawasan Zona 1 ( CBD dan Beautification kampoong )28PJOK tidak pernah terlibat dalam kegiatan PLP-BK dikarenakan setiap diundang tidak pernah datang, PJOK hanya menerima laporan kegiatan sajaLahan yang digunakan sebagian milik masyarakatProses konsultasi publik dan review rencana tindak penataan lingkungan permukiman termasuk pertemuan khusus dgn perempuan dan kelompok rentanTerjadinya pembelajaran proses transparansi hasil perencanaan agar terjadi dialog antara masyarakat dengan rencana yang sedang disusun Diperolehnya masukan konstruktif yang akan menyempurnakan hasil perencanaanProses Konsultasi Publik dilaksanakan pada pertemuan RT, PSPP Kab. Kendal 2009, dan rembug warga di tingkat KelurahanMasyarakat mengetahui dan memiliki hak untuk dapat mengeluarka uneg-uneg dan pendapatnya terkait dngan perencaaan yang disusun10waktu yang dibutuhkan 10 hari akan tetapi tidak ful dilaksanakan, hanya pada beberapa pertemuan saja.terjalin dialog yang baik dengan masyarakat terkait dengan harapan dan cita-cita masyarakat terkait dengan kehidupan di masa datangPenyepakatan Dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan PermukimanDihasilkannya rencana Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman yang disepakati bersama antara Pemda Kota/Kab, Kelurahan dan Masyarakat Mampu menyelesaikan masalah & mendukung perencanaan pada wilayah yang lebih luas.Penyepakatan dilaksanakan pada Rembug di tingkat Kelurahan dimana indikator penyepakatan melalui musyawarah yang dirumuskan dengan nilai/bobot. Hasilm yang diperoleh sama pada 2 titik kawasan dan setelah dilaksanakan rembug lagi dengan berbagai macam pertimbangan disepakati bahwa Kawasan prioritas adalah kawasan Zona 1.Rembug 1 : Penentuan kawasan prioritas; Rembug 2 : Penentuan Lokasi Prioritas ; Rembug 3 : Rembug pembebasan Lahan dikarenakan di lokasi prioritas masih ada tanah milik warga; Rembug 4 : menentuka lokasi baru dikarenakan lokasi 1 tidak memungkinkan untuk dapat dilaksanakan pembangunan, rembug dilaksanakan pada forum pertemuan RT/RW dan tokoh di Kelurahan dan membagikan kuisioner kesepakatan pada seluruh RT untuk berembug dengan warganya. Rembug 5 : Ditentukan lokasi prioritas berdasarkan hasil rembug dan kuisioner warga100membutuhkan waktu yang cukup panjang, untuk mengurus kesepakatan dan ijin penggunaan lahan kali Reyeng dari PSDA Provinsi Jatengmasyarakat mulai berfikir kritis dalam proses penataan lingkungan dan peningkatan kualitas hidupnya ( baik dari segi sosial, lingkungan maupun ekonomi) berdasarkan potensi dan permasalahan yang adaSosialisasi Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman di masyarakatTersosialisasinya Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman di tingkat masyarakatRplp dan RTPLP disosialisasikan pada pertemuan RT, PKK Kelurahan dan PKK RTmasyarakat mulai mengerti maksud dan tjuan dilaksanakan kegiatan PLPBK125Waktu yang dibutuhkan lebih panjang dikaenakan jumlah RT dan pertemuan yang lumayan banyak, hampir di seluruh Rt dilaksanakan sosialisasi dengan jadwal mengikuti jadwal pertemuan RT/PKKdibentuk Tim Sosialisasi tersebar di seluruh RT dari unsur Kelurahan, BKM, TIPP da Relawan. Fasilitator mendampingi pada setiap sosialisasi. Akan tetapi dikarenakan kegiatannya menumpang pada pertemuan-pertemuan warga maka hasil yang dicapai kurang maksimal dan tidak semua Tim mampu mengkomunikasikan dengan baik hasil perencanaan yang telah dilaksanakan.Pelaku antusisa akan tetapi dikarenakan kapasitas tidak sama maka hasil kurang maksimal, beberapa pelaku hanya sekedar formalitas saja mensosialisasikan hasil perencanaan sehingga masyarakat menerimanya juga data-datar saja. Beberapa pelaku kurang dihargai oleh masyarakat.Pelaporan & Pertanggung jawabanPemanfaatan dana dan seluruh kemajuan pekerjaan dan keuangan Lurah/Kades. progress pelaksanaan kegiatan terlaporkan dan dipertanggunggawabkan sebagai syarat pengajuan pencairan BLM tahap berikutnyabukan hanya sebagai syarat pencairan sajaKegiatan dan pemanfaatan dana terlaporkan-Waktu tidak mengikatPembelajaran : adanya transparansi dan akuntabilitas pada kegiatan yang dilaksanakan; Faktor penghambat : beberapa pelaku dengan berbagai kepentingan tidak menginginkan transparansi ; Upaya mengatasi hambatan: menjalin komunikasi dan melibatkan lebih banyak orang dalam setiap kegiatan untuk masuk dalam panitia pelaksana; Hal-hal yang perlu diperkuat : kepercayaan masyarakatIII. TAHAP PEMASARANPemasaranProses perekrutan Tenaga Ahli Tenaga Ahli Pemasaran.BKM, Lurah dan Pemda memiliki kesamaan konsep perekrutan Tenaga Ahli Pendamping Pemasaranan. Kelurahan dan BKM mampu mengelola TA Pemasaran agar dapat mendukung program sepenuhnyaPerekrutan TAP melalui beberapa tahapan antara lain, publikasi lowongan ( dilaksanakan 2 kali tayang dikarenakan tahap 1 tidak membuahkan hasil yang baik), penjelasan pekerjaan dan konsep perencanaan, tes tertulis, paparan konsep pemasaran calon TAP dan diakhiri dengan interview dan penetapoan calon TAP.masing-masing pelaku tahu kebutuhan dan TAP yang diharapkan.55Pelaksanaan lebih panjang karena beberapa kegiatan yang dilaksanakan bersaman dengan tenaga yang terbatasBLM, Lurah dan Tim PLPBK menyadari sepenuhnya kebutuhan tenaga profesional untuk membantu dalam proses pemasaran sosialPembentukan & Pelatihan Tim PemasaranTim Pemasaran (TP), beserta pokja yg dibutuhkan telah terbentuk dan diumumkan ke masyarakat luas termasuk tupoksi masing-masingTim Pemasaran dibentuk pada Rapat warga. Pelatihan Pemasaran yang dilaksanakan antara lain Teamwork Building, Loby & negoPelatihan Tim Pemasaran kurang menyeluruh dikarenakan waktunya yang terbatas, Pemahaman masing-masing pelaku terhadap tupoksinya belum maksimal7Faktor Penghambat : Keterbatasan pelaku yang terlibat sehingga anggota Tim Pemasaran sebagian besar pecahan dari TIPP; Upaya mengatasi Hambatana : Tim Pemasar dan keterlibatan tokoh kunci dalam masyarakata melebarkan sayap untuk dapat menarik sebanyak mungkin relawan dan org" peduli dalam setiap event/kegiatan yang dilaksanakan; Hal-hal yang perlu diperkuat : Peningkatan SDM TimBimbingan teknis penyusunan rencana pemasaran kawasanPeserta paham proses maksud dan tujuan disusunnya rencana pemasaranPelatihan-pelatihan dan rapat koordinasi Tim PemasaranPeserta hanya fokus kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh TAP, kurang memiliki inovasi dan tergerak untuk melaksanakan sendiri kegiatan pemasaran. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada di masyarakat yang mau terlibat langsung kegiatan pemasaran mengalami kesulitan untuk dapat berkembang sesuai harapan-Waktu menyesuaikan kegiatan rutin Tim PemasaranTim Pemasaran, Lurah, BKM dan relawan mulai menyadari bahwa peluang yang ditawarkan pada kegiatan PLPBK sangat besar dan merupakan potensi yang harus dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatPenyusunan rencana kerja pemasaranTersusunnya Rencana Pemasaran kawasan prioritas dan Rencana Pengembangan Kelurahan Tersusunnya Rencana kegiatan fisik skala kecilRencana kerja Tim Pemasaran disusun secara garis besar oleh TAP dan Tim Pemasaran, selanjutnya dijabarkan tiap bulan.tidak seluruh tim Pemasaran terlibat dalam penyusunan detail program kerja, sebagian besar hanya menerima rencana program yang telah disusun dan menyepakatinya saja. Koordinator Tim Pemasaran mengetahui rencana kerja TP akan tetapi kurang memahami substansi besar dari maksud dan tujuan Pemasaran secara global sehingga sulit untuk dapat mengkoordinir tim secara keseluruhanPendukung : adanya dukungan penuh dari BKM dan Pemerintah Kelurahan berikut Relawan. Penghambat : Koordinator kurang memiliki ketangkasan dalam mengkoordinir Tim sehingga tanpa dibantu oleh tim pendamping tidak ada inisiatif untuk melaksanakan kegiatan. Keterbatasan waktu dan tenaga Tim pendamping untuk dapat mendampingi seluruh kegiatan di masing-masing Tim. Upaya : mendorong Koordinator untuk memahami substansi dan tanggungjawab moral yang telah diamanahkan, mendorong Tim Pemasaran untuk dapat saling berkoordinasi. Mengkomunikasikan perencanaan dan rencana pemasaran kepada kelompok-kelompok masyarakat sehingga semua org mengetahui dan dapat membantu memasarkan / minimal memberitahukan kepada yang lainnya tentang kegiatan Pengembangan Kel. Kebondalem. Hal-hal yang perlu diperkuat : Kekompakan dan komitmen semua pelaku.Pengajuan dan pencairanpemasaran & pelaksanaan kegiatan fisik Terverifikasinya usulan rencana pemasaran dan pelaksanaan kegiatan fisik sebagai syarat pencairan BLM-2Pembentukan panitia, penyusunan proposal, pencairan dan pelaksanaan kegiatan.Tidak semua kegiatan mengikuti prosedur baku yang tercantum dalam pedoman, ada beberapa kegiatan yang dilakukan hampir bersamaan ddengan keterbatasan sumberdaya biasanya proposal menyusul, hanya pengajuan anggaran (RPD) saja yang diajukan untuk pencairan hehehejarak antara pengajuan dan pencairan sangat singkat 1-4 hariFaktor Pendukung : Proses pencairan relatif mudah karena 3 spesimen BKM pengambil uang dapat setiap sa'at mengambil di Bank ; Faktor Penghambat : Tim Pemasaran/panitia pelaksana belum sepenuhnya melaksanakan mekanisme pencairan dengan tepat waktu ; Upaya mengatasi hambatan : mulai meletakkan mekanisme dan aturan maen pada relnya terkait dengan proses pra pencairan ; Hal-hal yang perlu diperkuat : komitmen pelakuSosialisasi masyarakat terhadap Rencana Kerja Pemasaran Kawasan Prioritas,Rencana kerja pemasaran sesuai dengan aspirasi masyarakatRencana kerja pemasaran disosialisasikan di tingkat kelurahan kepada masyarakat ( RT/RW/Tokoh masyarakat) dan Tim Teknis KabupatenDalam penyusunan rencana kerja, TAP dan Tim Pemasaran menggali berdasarkan dokumen peencanaan dan tujuan dibangunnya kawasan prioritas. Tidak menggali dari masyarakat secara keseluruhan, hanya dialog dengan angggota Tim Pemasaran, Perangkat Kelurahan, TIPP dan BKM14Tim Pemasaran, BKM, Lurah beserta perangkatnya memahami bagaimana pentingnya menjalin hubungan dengan pihak luar, bagaimana menyusun rencana pengelolaan pemasaran suatu wilayahPenyusunan rencana detil sub proyek yang terpilih untuk segera dibangunDTPL sub proyek terpilih selesai disusunPentyusunan DTPL dilaksanakan oleh TIPP yang dikerjakan oleh pihak ketiga36Faktor Penghambat : Kurangnya SDM dalam penyusunan DTPL sehingga membutuhkan pihak ke-3 dalam penyusunan DTPL ; Upaya mengatasi hambatan : mengkomunikasikan design TIPP ; Hal-hal yang perlu diperkuat : Pemahaman Pelaku terkait dengan detail design yang disusunPelaksanaan Pembangunan Fisik 1Sub proyek terpilih selesai dibangun sebagai mock up kegiatan pemasaranPengurugan kawasan dan peninggian taludTidak sepenuhnya pembangunan tersebut sebagai "mock up" pemasaran, pembangunan tersebut hanya membuat masyarakat percaya bahwa kegiatan PLPBK yang selama ini direncanakan dengan berbagai macam rembug yang menjemukan dapat terealisasi dan masyarakat mulai bersemangat lagi menunggu hasil perencanaan yang telah mereka susun selama ini.32dari rencana yang disusun untuk 29 hari mengalami kemunduran dikarenakan bertabrakan dengan Hari raya Idul Fitri, praktis pekerjaan tidak berhenti selama 2 mingguPengelolaan pembangunan kawasanPelaksanaan Pemasaran kawasan rencanaRencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman dan Rencana Penataan Lingkungan kelurahan terpasarkan kepada stakeholder pemerintah dan swasta Diperolehnya dana investasi pembangunan sesuai Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman dan Rencana Penataan Lingkungan kelurahan pemasaran oleh Tim Pemasaran Evaluasi setiap kegiatan pemasaran oleh Tim PemasaranLoby & nego dari tingkat kabupaten s/d pusat di pemerintahan maupun pihak swastaBeberapa instansi dan perusahaan swasta kurang menangkap proposal yang sudah diajukan. Sejak pergantian Bupati dimana Visi Misi Bupati sejalan dengan perencanaan Kebondalem hampir semua dinas di kabupaten Kendal mulai mendukung dan mengalokasikan kegiatannya untuk mewujudkan kawasan prioritasFaktor Pendukung : Anggota Tim Pemasaran siap melaksanakan kegiatan pemasaran ; Faktor penghambat : Keterbatasan SDM dan kapasitas Tim Pemasaran ; Upaya mengatasi hambatan : Memperkuat Kapasitas Tim pemasaran dan pendampingan intnsif ;IV. PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK BLM-2Persiapan KonstruksiPelatihan dan bimbingan pengelolaan keuanganAnggota TPP yg ditunjuk telah dilatih dan dibimbing pengelolaan dan pelaporan keuanganPelatihan Teknis, Administrasi keuangan, pemeliharaan dan manajemen konstruksiAnggota TPP dan KSM pelaksana mengetahui prosedur dan kualitas yang ingin dicapai dalam bangunan fisik yang dibangunPenyiapan Usulan Teknis pelaksanaan per sub proyekUsulan teknis per sub proyek tersedia (DTPL)Penyusunan proposal dan proses lelang untuk material/pekerjaan khusus sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan infrastruktir PNPM-MP. Ada beberapa kali revisi dalam penyusunan DTPL dikarenakan hasil pengukuran yang berubah-ubahKurang sesuai karena dengan ukuran yang berubah-ubah dimana pekerjaan dilaksanakan dan DTPL disusun overlap dengan pekerjaanDTPL disusun detail, sebelum pengukuran awal sebaiknya dilakukan selamatan agar diberi kemudahan. Ada faktor di luar logika berfikir dimana beberapa kali pengukuran yang dilaksanakan di kali reyeng hasilnya selalu berubah.Verifikasi Usulan Teknis per sub proyekTerverifikasinya Usulan Teknis per sub proyek Dana cair dari LKM ke TPP/KSM/Pokja pelaksanaVerifikasi usulan berdasarkan perhitungan RAB dan gambar rencana.Pelaksanaan KonstruksiPelaksanaan dan pelaporan kemajuan pekerjaan FisikPekerjaan fisik per sub proyek selesai sesuai rencanaPelaksanaan dilaksanakan secara berurutan oelh masing-masing KSM dengan jadwal yang sudah disepakatiPekerjaan fisik dilaksanakan sesuai dengan schedule yang direncanakan akan tetapi dari master schedule KMP mengalami kemunduran45 harimolor dari master schedule KMPHampir seluruh panitia pelaksana terlibat, akan tetapi ada beberapa KSM berjalan tidak sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya yang tercantum dalam susunan kepengurusan yang telah terbentukfaktor kepentingan dan motivasi personal mampu mengarahkan dan memecah panitia pelaksana sehingga beberapa KSM tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.Pengelolaan dan pemeliharaan hasil pembangunanPelaporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatanPemanfaatan dana dan seluruh progress pelaksanaan kegiatan terlaporkan dan dipertanggunggawabkan sebagai syarat pengajuan pencairan BLM tahap berikutnyaPenyusunan LPJ14hampir seluruh panitia terlibat dalam penyusunan LPJAkuntabilitas dan transparansiPelaksanaan pemeliharaan hasil kegiatan fisikDiperolehnya dukungan dari masyarakat luas agar umur manfaat fasilitas terbangun dapat lebih lamaV. PELAKSANAAN FISIK BLM-3Persiapan KonstruksiPelatihan dan bimbingan teknik konstruksiAnggota TPP telah dilatih dan dibimbing melaksanakan proses konstruksi TPP mampu mendukung kegiatan melalui bengkel-bengkel konstruksi agar mampu berpraktek kerja konstruksiPelatihan dan bimbingan pengelolaan keuanganAnggota TPP yg ditujuk telah dilatih dan dibimbing pengelolaan dan pelaporan keuanganPenyiapan Usulan Teknis pelaksanaan per sub proyekUsulan teknis per sub proyek tersedia (DTPL)Verifikasi Usulan Teknis per sub proyekTerverifikasinya Usulan Teknis per sub proyek Dana cair dari LKM ke TPP/KSM/Pokja pelaksanaProses Pencairan BLM-3 Pelaksana PJOKPengajuan Pencairan BLM Tahap ke-3 untuk melaksanakan kegiatan fisik program PLP Terverifikasinya proposal kegiatan yang diajukan oleh BKM/LKM sebagai syarat pencairan BLM tahap ke-3Pelaksanaan KonstruksiPelaksanaan dan pelaporan kemajuan pekerjaan FisikPekerjaan fisik per sub proyek selesai sesuai rencanaPelaporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatanPemanfaatan dana dan seluruh progress pelaksanaan kegiatan terlaporkan dan dipertanggunggawabkan sebagai syarat pengajuan pencairan BLM tahap berikutnyaPengelolaan dan pemeliharaan hasil pembangunanPelatihan Pemeliharaan kegiatan bagi masyarakat pokja pemeliharaanTerlatihnya masyarakat dan kelompok peduli untuk memelihara hasil hasil pembangunanPelaksanaan pemeliharaan hasil kegiatan fisikDiperolehnya dukungan dari masyarakat luas agar umur manfaat fasilitas terbangun dapat lebih lamaNama RespondenNama Responden( Hadi Purwanto )( Retna Purwaningrum )Askot UPSF UP

Instrumen 2INSTRUMEN 2POLA HUBUNGAN PENDAMPING PELAKSANA PROGRAM PLPBKPetunjuk Pengisian1. Responden instrumen ini adalah Askot UP dan SF PLPBK di setiap kota/kabupaten. Silahkan tim ini mendiskusikan penilaian mereka terhadap pola hubungan antar pendamping mulai dari tingkat pusat, provinsi, kota/kabupaten hingga kelurahan/desa.2. Di setiap kolom hubungan antar pendamping, silahkan dituliskan aktivitas-aktivitas yang selama ini terjadi antar kedua pihak, kerjasama, pembagian peran, pola komunikasi, pola koordinasi, konflik yang terjadi, maupun hal-hal yang perlu diperkuat antar kedua pihak.3. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan persepsi Askot UP dan SF PLPBK terhadap pendamping lainnya. Apabila tidak memiliki persepsi sama sekali, mungkin karena tidak punya cukup informasi, dapat juga dituliskan harapan relasi antar pihak tersebut ke depan.4. Silahkan dituliskan pula manfaat yang diperoleh Fasilitator PLPBK dari setiap hubungan dengan pendamping lainnya. Manfaat ini bisa berupa penguatan kapasitas, dukungan sumber daya, motivasi, kerjasama, dsb.5. Menggunakan teknik Diagram Venn, silahkan gambarkan tingkat manfaat dan tingkat kedekatan pendamping lainnya terhadap Fasilitator PLPBK. Jadikan Fasilitator PLPBK sebagai pusat 'gravitasi' dalam berhubungan dengan pihak pendamping lainnya. Semakin besar manfaat, maka lingkaran pendamping tersebut akan semakin besar. Semakin jauh jarak lingkaran Fasilitator PLPBK dan Pendamping lainnya, maka semakin jauh tingkat kedekatan antar keduanya.Fasilitator PLPBK (Askot UP & SF PLPBK)Tim Fasilitator PNPM MP di Kelurahan/Desa dampinganTim Korkot/Askot Mandiri AdvancedTim Korkot/Askot Mandiri PNPM MPKMW ProvinsiSatker ProvinsiKMP P2KP AdvancedFasilitator PLPBK (Askot UP & SF PLPBK)selalu berkoordinasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dan diusahakan untuk disinergikanberkoordinasi dalam kegiatan PLPBK sesuai dengan peran dan tupoksinya masing-masingmenjalin komunikasi dengan baik, berkoordinasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik kegiatan PLPBK maupun PNPM MPkegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan selalu dikomunikasikan dan melibatkan KMW PROPINSI Jateng, KMW mendukung setiap kegiatankegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan selalu dikomunikasikan dan melibatkan KMW PROPINSI Jateng, KMW mendukung setiap kegiatanKMP memberikan bimbingan dan arahan, setiap permasalahan yang sulit dikomunikasikan dan coba dicari pemecahan bersama walopun by phone.Tim Fasilitator PNPM MP di Kelurahan/Desa dampinganTim Korkot/Askot Mandiri AdvancedTim Korkot/Askot Mandiri PNPM MPKMW ProvinsiSatker ProvinsiKMP P2KP AdvancedNama RespondenNama Responden( Hadi Purwanto )( Retna Purwaningrum )Askot UPSF UP

Instrumen 3INSTRUMEN 3EVALUASI DUKUNGAN KMP P2KP ADVANCED TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK LOKASI PILOTPetunjuk Pengisian1. Responden instrumen ini adalah Askot UP dan SF PLPBK di setiap kota/kabupaten. Silahkan tim ini mendiskusikan penilaian mereka terhadap dukungan KMP selama ini terhadap pelaksanaan PLPBK di kota/kabupatennya.2. Pada setiap aspek DUKUNGAN KMP, silahkan dideskripsikan KEKUATAN, KELEMAHAN dan HAL YANG PERLU DIPERKUAT. Di kolom terakhir ini silahkan didiskusikan juga harapan terhadap dukungan KMP ke depan.3. Silahkan ditambahkan aspek-aspek DUKUNGAN KMP lainnya yang dirasa penting untuk dievaluasi.DUKUNGAN KMPKEKUATANKELEMAHANHAL YANG PERLU DIPERKUAT (HARAPAN KE DEPAN)I. T A H A P P E R S I A P A NPedoman Pelaksanaan PLPBKsebagai rambu-rambu dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan PLPBKPedoman masih bersifat umum dan kadang-kadang kurang sesuai dengan kondisi lapanganDisesuaikan dengan kondisi yang ada dan terbit lebih awal/sebelum pelaksanaankegiatanPelatihan 1 Askot & FasilitatorMemberikan gambaran kegiatan PLPBK yang akan dilaksanakan berikut tahapan-tahapan yang harus dilaluiInstrumen yang digunakan belum menyentuh hal-hal teknis terkait dengan kebutuhan pemberdayaan dan proyekHasil pelatihan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang lebih kongkrit, menghadirkan nara sumber yang sesuai / mendekati kondisi riil yang dialami masing-masing wilayah...............................................II. TAHAP PERENCANAAN PARTISIPATIFPedoman Teknis Perencanaansebagai acuan pelaksanaan penyusunan perencanaanTerbit di tengah-tengah pelaskanaan kegiatandapat didistribusikan lebih awalPelatihan TAPPTAPP memahami substansi pemberdayaan dalam perencanaan wilayakSubstansi pemberdayaan masih kurangPemahaman TAPP terkait dngan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan wilayah dapat diperkuatPengendalian penyusunan RPLP & RTPLP (Quality Control)Dokumen RPLP dan RTPLP dapat dikontrol target waktu dan kualitasPerbedaan pemahaman penyusunan RPLP dan RTPLP di antara pelaku sehingga membutuhkan lebih banyak waktu unrtuk merevisiPemahaman dapat dibangun lebih awalPengendalian Pemanfaatan BLMPemanfaatan BLM lebih terkontrolFormat pembukuan yang selalu berubah-ubah dan sangat rumitFormat pembukuan lebih sederhana dan tidak berubah lagi..................................................III. TAHAP PEMASARANPedoman Teknis Pemasaranadanya gambaran tentang pelaksanaan pemasaran dan substansinyaMasih bersifat umum, pendistribusian pedoman terlambatLebih lengkap dan diberikan sebelum pelaksanaan PLPBKPelatihan 2 Askot & Fasilitatoradanya gambaran tentang pelaksanaan pemasaran dan substansinyaMateri pemasaran belum jelas dan masih bersifat umumkonsep dan teknis pemasaran lebih kongkrit dan jelas, nara sumber dan lokasi yang digunakan untuk sharring lebih beragamPelatihan TAPadanya gambaran tentang pelaksanaan pemasaran dan substansinyaMateri pemasaran belum jelas dan masih bersifat umum, substansi pemberdayaan masih kurangkonsep dan teknis pemasaran lebih kongkrit dan jelas, nara sumber dan lokasi yang digunakan untuk sharring lebih beragamPengendalian Implementasi Strategi dan Rencana Kerja Pemasaranadanya gambaran tentang pelaksanaan pemasaran dan substansinyaPendamping belum memahami sepenuhnya substansi pemasaran dan teknis pelaksanaannyaadanya penjelasan lebih kongkrit terkait dengan istilah-istilah pemasaran yang digunakanPengendalian Pemanfaatan BLMPemanfaatan BLM lebih terkontrolFormat pembukuan yang selalu berubah-ubah dan sangat rumitFormat pembukuan lebih sederhana dan tidak berubah lagi......................................................IV. PELAKSANAAN KEGIATAN FISIKPedoman Teknis Pelaksanaan PembangunanMengacu pada pelaksanaan kegiatan PAKET/PNPM MPPedoman belum lengkap karena pengelolaan pembangunan fisik berbeda dengan kegiatan P2KP / PNPM MP yang dilaksanakan selama ini dikarenakan pekerjaan lebih kompleksperlu adanya formula yang lebih lengkap terutama tentang managemen konstruksiPengendalian Pemanfaatan BLMPemanfaatan BLM lebih terkontrolFormat pembukuan yang selalu berubah-ubah dan sangat rumitFormat pembukuan lebih sederhana dan tidak berubah lagi......................................................Nama RespondenNama Responden( Hadi Purwanto )( Retna Purwaningrum )Askot UPSF UP