Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

8
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSTA REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: M.HH-04,0T'02.01 Tahun 2012 TENTANG PENETAPAN43(EMPATPULUHTIGA)UNITKER'ADILINGKUNGANKEMENTERIANHUKUM DANHAKAsAsIMANUSIAYANGAKAI{DINILAIKEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATUR NEGAM DAN REFORM'SI BIROKMSI SEBAGAI WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKMSI BERSIH DAN METAYANI TAHUN 2012 Menimbang Mengingat MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA' : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan upaya pencegahan dan percepatan pembe;ntasan korupsi sesuai amanat Intruksi -Presiden Nbmor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan KoruPsi Tahun 20L2; b. bahwa sebagai tindak laniut program percepatan pemberantasan korupsi padl Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui p"-b"ngu.trn Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2012 dan Action PIan percepatan pemberantasan korupsi Tahun 20L2 serta sebagai bentuk wujud komitmen seluruh pimpinan dan iajaran di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan telah menandatangani Piagam Pencanganan Pembangunan Zona Integritas pada tanggal 27 J:lni 2012; c. Bahwa Unit Penggerak Integritas telah melakukan Self Assesment terhadap Unit Keija yang akan diusulkan berdasarkan indikator yang ditltapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apaiatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju WilaYah Bebas dari KoruPsi; d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, dan c sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan 43 (empat puluh tigal Unit Kerja sebagai Wilayah Bebas diri Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan - Melayini yang akan diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparaiur Negara dan Reformasi Birokrasi dan oleh karena hal lersebut perlu dikeluarkan dengan Intruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi' Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun l-999 tentang Pembeiantaian Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 200L; 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang l(omisi Tindak Pidana KoruPsi; 4, Undang-Undang..'..,'.'.....

description

SSSS

Transcript of Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

Page 1: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSTAREPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: M.HH-04,0T'02.01 Tahun 2012

TENTANG

PENETAPAN43(EMPATPULUHTIGA)UNITKER'ADILINGKUNGANKEMENTERIANHUKUMDANHAKAsAsIMANUSIAYANGAKAI{DINILAIKEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATUR

NEGAM DAN REFORM'SI BIROKMSI SEBAGAI WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN

WILAYAH BIROKMSI BERSIH DAN METAYANI TAHUN 2012

Menimbang

Mengingat

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA'

: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan upaya pencegahan dan

percepatan pembe;ntasan korupsi sesuai amanat Intruksi-Presiden

Nbmor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi dan amanat Instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan KoruPsi Tahun 20L2;

b. bahwa sebagai tindak laniut program percepatan pemberantasan

korupsi padl Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui

p"-b"ngu.trn Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

Tahun 2012 dan Action PIan percepatan pemberantasan korupsi

Tahun 20L2 serta sebagai bentuk wujud komitmen seluruh

pimpinan dan iajaran di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia dengan telah menandatangani Piagam Pencanganan

Pembangunan Zona Integritas pada tanggal 27 J:lni 2012;

c. Bahwa Unit Penggerak Integritas telah melakukan Self Assesment

terhadap Unit Keija yang akan diusulkan berdasarkan indikator

yang ditltapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Apaiatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012

tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju

WilaYah Bebas dari KoruPsi;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, dan c sebagaimana

dimaksud di atas ditetapkan 43 (empat puluh tigal Unit Kerja

sebagai Wilayah Bebas diri Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan - Melayini yang akan diusulkan ke Kementerian

Pendayagunaan Aparaiur Negara dan Reformasi Birokrasi dan

oleh karena hal lersebut perlu dikeluarkan dengan Intruksi

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi' Kolusi dan

Nepotisme;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun l-999

tentang Pembeiantaian Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 200L;

3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang l(omisi Tindak

Pidana KoruPsi;

4, Undang-Undang..'..,'.'.....

Page 2: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara;

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik;

10. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang OmbudsmanRepublik Indonesia;

11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah;

10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Keria Kementerian Negara

Republik sebagaimana telah diubah beberapa kali denganPeraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

13. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah jo Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun20'J.L:

11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Susunan,

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I;

12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

13. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana AksiPencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

14. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 201-1 tentang AksiPencegahan dan Percepatan Pemberantasan Korupsi Tahun 2072;

15. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-05.0T.01.01 Tahun 201'0 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia;

16. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-0z.PW.02.03Tahun 201-1. tanggal 25 Agustus 2011 tentang PenyelenggaraanSistem Pengendalian Intern Pemerintah di LingkunganKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 49 Tahun 2011- tentang PedomanUmum Pakta Integritas di Lingkungan Kementerian/Lembaga danPemerintah Daerah;

18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 20LZ tentang PedomanUmum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dariKorupsi;

1.9. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-01.KP.07.06 Tahun 2012 tentang Peiabatdi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang WajibMelaporkan Harta Kekayaan;

MENGINSTRUKSIKAN

Page 3: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

Kepada

Untuk

KESATU

KEDUA

MENGINSTRUKSIl(AN:

43 [empat puluh tigal Unit Kerja sebagaimana tercantum dalam daftarlampiran Instruksi ini yang akan dinilai Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Wilayah Bebas dariKorupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Tahun 2012.

Melaksanakan penandatanganan Pencanangan Pembangunan Zona

Integritas pada Unit Kerja masing-masing dan atau disatukanpelaksanaan tersebut pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia yang disaksikan oleh Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ombudsman RepublikIndonesia, dan Komisi Pemberantasan Korupsi, namun jika terdapatdari ketiga instansi yang disebutkan diatas tidak dapat hadir sebagai

saksi, cukup diwakili salah satu dari ketiga instansi tersebut dandipublikasikan untuk memenuhi prinsip keterbukaan/transparansi;

Memahami, mempedomani, dan melaksanakan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman UmumPembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi,dengan melaksanakan program-program pencegahan korupsi secara

konkrit, yang meliputi:

Melaksanakan Program Utama diantaranya adalah sebagai berikut :

l-. a. Membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan kerja masing-masing dengan membuat SuratKeputusan Pimpinan atau Kepala Unit Kerja tentangPembentukan Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

b. Membuat dan melaksanakan rencana tindak pengendalianterhadap program rencana aksi Kantor Wilayah dan ataupelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi programprioritas dengan mengimplementasikan SPIP;

Membuat program pencegahan / anti korupsi yang bersifatkonkrit dan komprehensif serta dapat diukur tingkatkeberhasilannya;

Menyampaikan LHKPN sebagai upaya strategis pencegahankorupsi bagi Pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusiayang wajib melaporkan harta kekayaan diantaranya:

a. Peiabat Struktural Eselon III;b. Kuasa Pengguna Anggaran [KPA);c. Pejabat Pembuat Komitmen [PPK);d. Bendahara dan/atau Pejabat Pengelola Keuangan;e. Pejabat dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa;f. Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat;g. Penyidik Pegawai Negeri Sipil IPPNSJ;

4. Melakukan penilaian atas pendapat masyarakat terhadappelayanan melalui penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakatsebagai tolak ukur terhadap optimalisasi kinerja pelayanan publikoleh aparatur pemerintah kepada masyarakat fform. Terlampir);

5.a. Peningkatan

Page 4: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

5. a. Peningkatan Kualitas SAKIP dan LAKIP dengan Menerapkanazas akuntabilitas kinerja dalam bentuk laporan realisasicapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalamperencanaan kinerja ITAPKIN) dengan hasil capaian kinerjadan mengerahkan penggunaan sumber daya organisasi dalamrangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkandalam jangka menengah maupun jangka pendek (untuk Eselon

I dan KanwilJ;

b. Laporan Program / Kegiatan sesuai dengan Tugas dan Fungsi

dengan menetapkan Indikator keberhasilan dan Target KinerjaUnit Pelaksana Teknis yang telah ditetapkan dalamperencanaan mengacu pada sasaran dan Indikator Kinerjautama para Kepala Divisi terkait, dengan demikian akantercapai tujuan dan sasaran Kinerja Kantor WilayahKementerian Hukum dan HAM yang pada akhirnya Out Come

Kinerja Kementerian Hukum dan HAM dapat bermanfaat dandampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat pengguna.

6. Melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan keuanganberdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, mengingatketentuan pelaporan keuangan yang seragam menjaminketertiban dalam penyajian Iaporan keuangan, sehingga informasikeuangan instansi dapat digunakan sebagai alat untuk memantau,mengawal dan mengawasi terjadinya indikasi penyimpangansecara cepat, yaitu:

- Laporan keuangan atas realisasi anggaran triwulan, semestetandan tahunan tepat waktu dan terpadu masing-masing unitkeria;

- Neraca unit kerja dan instansi pengelolaan dan pencatatan BMNdan SAI tertib, terpadu, dan terintegrasi [Sesuai dengankebijakan Akuntansi yang ditetapkan).

7. Menerapkan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil yang manamerupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawainegeri sipil didalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidupsehari-hari, sistem yang harus dibangun adalah sebagai berikut :

- Membentuk Sekretariat Maielis Kode Etik dengan susunanorganisasi dan personalianya (Surat Keputusan Kepala KantorWilayah, Kepala Unit Pelaksana Teknis / Kepala Satuan Kerja];

- Majelis Kode Etik mengacu kepada Instansi Pembina

[Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat JenderalPemasyarakatan, dan Sekretariat Jenderal Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia);

8. Menerapkan Whistleblower .System tindak pidana korupsi dalamrangka meningkatkan partisipasi pegawai negeri sipil untukmelaporkan tindak pidana korupsi ditempatnya bekerja yangdiketahuinya, perlu dibangun sistem penanganan pengaduantindak pidana korupsi (whistleblower system) yangmenindaklanjuti laporan dan memberikan jaminan perlindunganterhadap pelapor [Khusus Sekretariat Jenderal bekerjasamadengan Inspektorat JenderalJ;

9. Menerapkan program pengendalian gratifikasi sesuai denganInstruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor : M.HH-01.PW.03.03 Tahun 20L2 tentangpelaporan gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia;

l0.Melaksanakan

Page 5: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

KETIGA

10. Melaksanakan Kode Etik yang berlaku di Kementerian Hukum danHAM dan melaksanakan tugas fungsi dengan mendahulukankepentingan Negara daripada kepentingan pribadi/golongansebagai implementasi penerapan kebijakan penanganan benturankepentingan (conflict of interest), terutama yang disebabkan olehkedekatan hubungan pribadi dalam kegiatan tertentu yang

berkaitan dengan penggunaan anggaran dan/atau sumber daya

organisasi lainnya;

11. Menerapkan kebijakan pelaporan transaksi keuangan yang tidakwajar oleh PPATK intinya adalah berupa permintaan dari parapimpinan/kepala Unit Keria kepada PPATK untuk menyampaikanlaporan transaksi personil instansi pemerintah yang akandipromosikan ke tingkat eselon I dan eselon II [KhususSekretariat Jenderal dengan berkoordinasi dengan Inspektorat

Jenderall;

Melaksanakan Program Penunjang diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Melaksanakan rekrutmen secara terbuka dilakukan secara jujur,objektil dan transparan yang bertujuan untuk menjaring sumberdaya manusia aparatur yang berkualitas sejak awal karir pegawai

negeri sipil sesuai kewenangan yang telah ditetapkan;

2. Melakukan Promosi jabatan secara terbuka bertuiuan untukmendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas melaluikompetisi yang sehat, terutama untuk jabatan Eselon I dan EselonII [Khusus Sekretariat JenderalJ;

3. Melaksanakan Pengadaan barang dan jasa secara elektronik(e-procurement) bertujuan untuk meningkatkan transparansi,efisiensi, kehematan, dan efektifitas pengadaan barang/jasa dilingkungan instansi pemerintah;

4. Membuat pengukuran kinerja individu sesuai dengan ketentuanyang berlaku, adalah untuk mendorong peningkatan peran,kompetisi, dan kemampuan individu dalam rangka mencapaitujuan dan sasaran organisasi (khusus Sekretariat Jenderal)

5. Segera melaksanakan keterbukaan informasi publik untukmeningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan negara

termasuk informasi pelayanan publik dan dalam pengelolaananggaran sehingga dapat mendorong peningkatan partisipasimasyarakat dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahanyang baik, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

Pelaksanaan program / kegiatan yang dilaksanakan sebagaimanadimaksud pada Diktum KESATU dibuat menjadi suatu bentuk laporandengan melampirkan dokumen pendukung masing-masing Unit Kerjayang telah ditetapkan, dan laporan tersebut segera dikirimkan kepadaInspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusiapaling lambat Tanggal 5 0ktober 201.2 untuk dilakukan penilaian olehKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi.

KEEMPAT

Page 6: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

KEEMPAT

KELIMA

Pengusulan unit Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU

dapat berubah sewaktu-waktu apabila terbukti tidak memenuhiketentuan sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah BirokrasiBersih Melayani.

Melaksanakan Instruksi Menteri ini dengan sebaik-baiknya dan denganpenuh tanggung jawab.

Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

SALINAN Instruksi ini disampaikan kepada yang bersangkutan untukdiketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

dikeluarkan di : fakartaPada Tanggal : 2 Oktober 2012

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

Zl^rtl 0Ali\\z

are

Page 7: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

Lampiran Intrulci Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia

Nomor , M'HH-04'0T'02'01Tanggal :2 0ktober 2012

43(EmpatPuluhTiga)UnitKerjaDilingkunganKementerianHukumdanHAMyangakandinilai Kementerian Pendiyaguntan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

sebagai Wilayah Bebas dirikorupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

B, KANTORWILAYAH;

1. Sekretariatlenderal;

2. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum

Umum;

3. Direktorat Jenderal Imigrasi;

4. Direktorat ienderal Pemasyarakatan;

5. Direktorat jenderal HakAsasi Manusia;

5. Direktorat Jenderal Peraturan

Perundang-undangan;

1.. Kanwil Kemenkumham Bali;

2. Kanwil Kemenkumham D.l' Yogyakarta;

3. Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara;

4. Kanwil Kemenkumham Jawa Barat;

5. Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah;

6. Kanwil Kemenkumham Jawa Timur;

7. Kanwil. Kemenkumham Sulawesi Selatan'

8. Kanwil. Kemenkumham jambi

D

1. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan;

2. Kantor Imigrasi DenPasar;

3. Kantor Imigrasi Bandung;

4. Kantor Imigrasi Pontianak;

5. Kantor Imigrasi D.l. Yogyakarta;

6. Kantor Imigrasi JaYaPura;

7. Kantor Imigrasi Bandar LamPung;

8. Kantor Imigrasi Tanjung Uban;

9. Kantor Imigrasi iambi.

1. Kantor Imigrasi Madiun;

2. Kantor Imigrasi Khusus Batam;

3. Lapas Kelas I Malang;

4. Lapas Wanita Kelas IIA Malang;

5. Lapas Kelas II Bondowoso;

6. Lapas Kelas II BanYuwangi;

7. Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang'

K"9:,rYN

=t \F

@fr-*.-9

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

Page 8: Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA

Lampiran Instruksi Menteri Hukum dan HAIM Rl

Nomor :M HH-04 0T 02 01lngpektorat Jenderal Kementerlan Hukum dan HAl"l

Satuan KerjaJenis Pelayanan

Tanggal

SURVET KEPUASAN MASYARAKAT

Kuesion€r untuk Masyarakat Indivldual untuk survel Kepuasan Masyarakat Terhadap Klnerja Pelayanan

: 2 Oktober 2012

( b ) 21 tahun - 30 tahun ( e ) dl atar 50 tahun

(b)SLTP

(b)P€gawaiSwssla( c ) wka8w8stE/Penousahe( d) Pekeda Mandld/lnformal

( g ) P6lajar

{h)TldakBekerj8( i ) Ponsiunan

Jewabtah p€rtanyaan di bEwah ini sesual dengan pengolahuan dan pendapat Sap6ulbu/Sdr/l dengan memberl baudara (l) atsu (X) pada kotak

y"nj i"r."ar" a"ng"n nirai (5) sangat Baik, (4) Balk' (3) cukr'/p' (2) Buruk' dan (1) sangat Buruk'

polayanen. Bagalme.,e pendapal saudaratahapan/prc8edur Pelayanen Yang

dilihal da'i 3igi k6mudahan slur pelayanan?

Pelrytnsn. Bagelmana p€ndapat gaudaE tll6kni3 dan administfatil ysng dip6iuken

Petdyanan. Sagalmana P6ndapalkeberadaan dan kenjelasan petugas dalEm momberikan

Patugas Pelayanan. Bagalmana pendapat

m6no6nal kesungguhan potugas dalam membeflkantarutame torhadap konlistensl waklu keaje sesual ketontuan

Tanggung Jawab Petugas Pelayanan Bagalmana pr

saldara menoonai k€jolagan wgwenang dan langgung

Konampusn Potugas Polayrntt. Bagalmana pendapal

mongenal tln0kat keahllan dan keterarnpil6n yang dimiliklmembedksn/menyelesaikan polayanan ?

P€tayarar. Bagsimana pendapat saudsra mengenaipelayanan yano diborikan ol€h unit pelayansn?

Menclapatkrn Peleyanan, Bagalrnena pe

apakah pol€klsnaan p6layanan yang dibori'€n

Keaopanen Dan Keftmahan Patugas.saudara atas Bikap dan perilaku petugas dslampelayanan Ielah secara sopan dan ramah gorta saling

mengenel bosargn blaya yang dltelapkan oleh unit

Pelayanan. Bagaifiana pendapal saudarakeselualan anlala blaya yang dlbayarkan d8ngan biaya

mengenal kondbl sarana dan prasarsna polayanan

menbcdkan msa nyaman kepada penodma pelayanan?

an Palayanan. Bagaimana pendapgt 3audafa mengenaikoamanen lingkunoan unlt penyelonggara pslsyanansarana yeng digunakan dapal memb6dkan rasa amanpelaksanaan p6layanan?

Kinorja Nitai Nilalinlelval Nilai lnve.val

KonversllKl\,'!

sanost buruk 200/ 306/o

oufuK 16 t5 3?o/r - 50%

cukuo 2.8 52% Taah

bail 3,8 4,5 72'lo 90%

9anaat baik 5 1,e 5 1aovo92

(Nllal yang dlaantumkan hanya contoh cad penglslan formullr)