Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA
-
Upload
arief-budiman -
Category
Documents
-
view
98 -
download
7
description
Transcript of Instruksi Menteri Wbk Dan Wbbm AAA
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSTAREPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: M.HH-04,0T'02.01 Tahun 2012
TENTANG
PENETAPAN43(EMPATPULUHTIGA)UNITKER'ADILINGKUNGANKEMENTERIANHUKUMDANHAKAsAsIMANUSIAYANGAKAI{DINILAIKEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATUR
NEGAM DAN REFORM'SI BIROKMSI SEBAGAI WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN
WILAYAH BIROKMSI BERSIH DAN METAYANI TAHUN 2012
Menimbang
Mengingat
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA'
: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan upaya pencegahan dan
percepatan pembe;ntasan korupsi sesuai amanat Intruksi-Presiden
Nbmor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi dan amanat Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan KoruPsi Tahun 20L2;
b. bahwa sebagai tindak laniut program percepatan pemberantasan
korupsi padl Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui
p"-b"ngu.trn Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
Tahun 2012 dan Action PIan percepatan pemberantasan korupsi
Tahun 20L2 serta sebagai bentuk wujud komitmen seluruh
pimpinan dan iajaran di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dengan telah menandatangani Piagam Pencanganan
Pembangunan Zona Integritas pada tanggal 27 J:lni 2012;
c. Bahwa Unit Penggerak Integritas telah melakukan Self Assesment
terhadap Unit Keija yang akan diusulkan berdasarkan indikator
yang ditltapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Apaiatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012
tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju
WilaYah Bebas dari KoruPsi;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, dan c sebagaimana
dimaksud di atas ditetapkan 43 (empat puluh tigal Unit Kerja
sebagai Wilayah Bebas diri Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan - Melayini yang akan diusulkan ke Kementerian
Pendayagunaan Aparaiur Negara dan Reformasi Birokrasi dan
oleh karena hal lersebut perlu dikeluarkan dengan Intruksi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi' Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun l-999
tentang Pembeiantaian Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 200L;
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang l(omisi Tindak
Pidana KoruPsi;
4, Undang-Undang..'..,'.'.....
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik;
10. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang OmbudsmanRepublik Indonesia;
11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Keria Kementerian Negara
Republik sebagaimana telah diubah beberapa kali denganPeraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
13. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah jo Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun20'J.L:
11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Susunan,
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I;
12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
13. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana AksiPencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
14. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 201-1 tentang AksiPencegahan dan Percepatan Pemberantasan Korupsi Tahun 2072;
15. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-05.0T.01.01 Tahun 201'0 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia;
16. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-0z.PW.02.03Tahun 201-1. tanggal 25 Agustus 2011 tentang PenyelenggaraanSistem Pengendalian Intern Pemerintah di LingkunganKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 49 Tahun 2011- tentang PedomanUmum Pakta Integritas di Lingkungan Kementerian/Lembaga danPemerintah Daerah;
18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 20LZ tentang PedomanUmum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dariKorupsi;
1.9. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-01.KP.07.06 Tahun 2012 tentang Peiabatdi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang WajibMelaporkan Harta Kekayaan;
MENGINSTRUKSIKAN
Kepada
Untuk
KESATU
KEDUA
MENGINSTRUKSIl(AN:
43 [empat puluh tigal Unit Kerja sebagaimana tercantum dalam daftarlampiran Instruksi ini yang akan dinilai Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Wilayah Bebas dariKorupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Tahun 2012.
Melaksanakan penandatanganan Pencanangan Pembangunan Zona
Integritas pada Unit Kerja masing-masing dan atau disatukanpelaksanaan tersebut pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia yang disaksikan oleh Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ombudsman RepublikIndonesia, dan Komisi Pemberantasan Korupsi, namun jika terdapatdari ketiga instansi yang disebutkan diatas tidak dapat hadir sebagai
saksi, cukup diwakili salah satu dari ketiga instansi tersebut dandipublikasikan untuk memenuhi prinsip keterbukaan/transparansi;
Memahami, mempedomani, dan melaksanakan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman UmumPembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi,dengan melaksanakan program-program pencegahan korupsi secara
konkrit, yang meliputi:
Melaksanakan Program Utama diantaranya adalah sebagai berikut :
l-. a. Membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan kerja masing-masing dengan membuat SuratKeputusan Pimpinan atau Kepala Unit Kerja tentangPembentukan Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
b. Membuat dan melaksanakan rencana tindak pengendalianterhadap program rencana aksi Kantor Wilayah dan ataupelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi programprioritas dengan mengimplementasikan SPIP;
Membuat program pencegahan / anti korupsi yang bersifatkonkrit dan komprehensif serta dapat diukur tingkatkeberhasilannya;
Menyampaikan LHKPN sebagai upaya strategis pencegahankorupsi bagi Pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusiayang wajib melaporkan harta kekayaan diantaranya:
a. Peiabat Struktural Eselon III;b. Kuasa Pengguna Anggaran [KPA);c. Pejabat Pembuat Komitmen [PPK);d. Bendahara dan/atau Pejabat Pengelola Keuangan;e. Pejabat dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa;f. Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat;g. Penyidik Pegawai Negeri Sipil IPPNSJ;
4. Melakukan penilaian atas pendapat masyarakat terhadappelayanan melalui penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakatsebagai tolak ukur terhadap optimalisasi kinerja pelayanan publikoleh aparatur pemerintah kepada masyarakat fform. Terlampir);
5.a. Peningkatan
5. a. Peningkatan Kualitas SAKIP dan LAKIP dengan Menerapkanazas akuntabilitas kinerja dalam bentuk laporan realisasicapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalamperencanaan kinerja ITAPKIN) dengan hasil capaian kinerjadan mengerahkan penggunaan sumber daya organisasi dalamrangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkandalam jangka menengah maupun jangka pendek (untuk Eselon
I dan KanwilJ;
b. Laporan Program / Kegiatan sesuai dengan Tugas dan Fungsi
dengan menetapkan Indikator keberhasilan dan Target KinerjaUnit Pelaksana Teknis yang telah ditetapkan dalamperencanaan mengacu pada sasaran dan Indikator Kinerjautama para Kepala Divisi terkait, dengan demikian akantercapai tujuan dan sasaran Kinerja Kantor WilayahKementerian Hukum dan HAM yang pada akhirnya Out Come
Kinerja Kementerian Hukum dan HAM dapat bermanfaat dandampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat pengguna.
6. Melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan keuanganberdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, mengingatketentuan pelaporan keuangan yang seragam menjaminketertiban dalam penyajian Iaporan keuangan, sehingga informasikeuangan instansi dapat digunakan sebagai alat untuk memantau,mengawal dan mengawasi terjadinya indikasi penyimpangansecara cepat, yaitu:
- Laporan keuangan atas realisasi anggaran triwulan, semestetandan tahunan tepat waktu dan terpadu masing-masing unitkeria;
- Neraca unit kerja dan instansi pengelolaan dan pencatatan BMNdan SAI tertib, terpadu, dan terintegrasi [Sesuai dengankebijakan Akuntansi yang ditetapkan).
7. Menerapkan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil yang manamerupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawainegeri sipil didalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidupsehari-hari, sistem yang harus dibangun adalah sebagai berikut :
- Membentuk Sekretariat Maielis Kode Etik dengan susunanorganisasi dan personalianya (Surat Keputusan Kepala KantorWilayah, Kepala Unit Pelaksana Teknis / Kepala Satuan Kerja];
- Majelis Kode Etik mengacu kepada Instansi Pembina
[Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat JenderalPemasyarakatan, dan Sekretariat Jenderal Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia);
8. Menerapkan Whistleblower .System tindak pidana korupsi dalamrangka meningkatkan partisipasi pegawai negeri sipil untukmelaporkan tindak pidana korupsi ditempatnya bekerja yangdiketahuinya, perlu dibangun sistem penanganan pengaduantindak pidana korupsi (whistleblower system) yangmenindaklanjuti laporan dan memberikan jaminan perlindunganterhadap pelapor [Khusus Sekretariat Jenderal bekerjasamadengan Inspektorat JenderalJ;
9. Menerapkan program pengendalian gratifikasi sesuai denganInstruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor : M.HH-01.PW.03.03 Tahun 20L2 tentangpelaporan gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia;
l0.Melaksanakan
KETIGA
10. Melaksanakan Kode Etik yang berlaku di Kementerian Hukum danHAM dan melaksanakan tugas fungsi dengan mendahulukankepentingan Negara daripada kepentingan pribadi/golongansebagai implementasi penerapan kebijakan penanganan benturankepentingan (conflict of interest), terutama yang disebabkan olehkedekatan hubungan pribadi dalam kegiatan tertentu yang
berkaitan dengan penggunaan anggaran dan/atau sumber daya
organisasi lainnya;
11. Menerapkan kebijakan pelaporan transaksi keuangan yang tidakwajar oleh PPATK intinya adalah berupa permintaan dari parapimpinan/kepala Unit Keria kepada PPATK untuk menyampaikanlaporan transaksi personil instansi pemerintah yang akandipromosikan ke tingkat eselon I dan eselon II [KhususSekretariat Jenderal dengan berkoordinasi dengan Inspektorat
Jenderall;
Melaksanakan Program Penunjang diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan rekrutmen secara terbuka dilakukan secara jujur,objektil dan transparan yang bertujuan untuk menjaring sumberdaya manusia aparatur yang berkualitas sejak awal karir pegawai
negeri sipil sesuai kewenangan yang telah ditetapkan;
2. Melakukan Promosi jabatan secara terbuka bertuiuan untukmendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas melaluikompetisi yang sehat, terutama untuk jabatan Eselon I dan EselonII [Khusus Sekretariat JenderalJ;
3. Melaksanakan Pengadaan barang dan jasa secara elektronik(e-procurement) bertujuan untuk meningkatkan transparansi,efisiensi, kehematan, dan efektifitas pengadaan barang/jasa dilingkungan instansi pemerintah;
4. Membuat pengukuran kinerja individu sesuai dengan ketentuanyang berlaku, adalah untuk mendorong peningkatan peran,kompetisi, dan kemampuan individu dalam rangka mencapaitujuan dan sasaran organisasi (khusus Sekretariat Jenderal)
5. Segera melaksanakan keterbukaan informasi publik untukmeningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan negara
termasuk informasi pelayanan publik dan dalam pengelolaananggaran sehingga dapat mendorong peningkatan partisipasimasyarakat dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahanyang baik, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;
Pelaksanaan program / kegiatan yang dilaksanakan sebagaimanadimaksud pada Diktum KESATU dibuat menjadi suatu bentuk laporandengan melampirkan dokumen pendukung masing-masing Unit Kerjayang telah ditetapkan, dan laporan tersebut segera dikirimkan kepadaInspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusiapaling lambat Tanggal 5 0ktober 201.2 untuk dilakukan penilaian olehKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi.
KEEMPAT
KEEMPAT
KELIMA
Pengusulan unit Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
dapat berubah sewaktu-waktu apabila terbukti tidak memenuhiketentuan sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah BirokrasiBersih Melayani.
Melaksanakan Instruksi Menteri ini dengan sebaik-baiknya dan denganpenuh tanggung jawab.
Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
SALINAN Instruksi ini disampaikan kepada yang bersangkutan untukdiketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
dikeluarkan di : fakartaPada Tanggal : 2 Oktober 2012
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
Zl^rtl 0Ali\\z
are
Lampiran Intrulci Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia
Nomor , M'HH-04'0T'02'01Tanggal :2 0ktober 2012
43(EmpatPuluhTiga)UnitKerjaDilingkunganKementerianHukumdanHAMyangakandinilai Kementerian Pendiyaguntan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
sebagai Wilayah Bebas dirikorupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
B, KANTORWILAYAH;
1. Sekretariatlenderal;
2. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum;
3. Direktorat Jenderal Imigrasi;
4. Direktorat ienderal Pemasyarakatan;
5. Direktorat jenderal HakAsasi Manusia;
5. Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan;
1.. Kanwil Kemenkumham Bali;
2. Kanwil Kemenkumham D.l' Yogyakarta;
3. Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara;
4. Kanwil Kemenkumham Jawa Barat;
5. Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah;
6. Kanwil Kemenkumham Jawa Timur;
7. Kanwil. Kemenkumham Sulawesi Selatan'
8. Kanwil. Kemenkumham jambi
D
1. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan;
2. Kantor Imigrasi DenPasar;
3. Kantor Imigrasi Bandung;
4. Kantor Imigrasi Pontianak;
5. Kantor Imigrasi D.l. Yogyakarta;
6. Kantor Imigrasi JaYaPura;
7. Kantor Imigrasi Bandar LamPung;
8. Kantor Imigrasi Tanjung Uban;
9. Kantor Imigrasi iambi.
1. Kantor Imigrasi Madiun;
2. Kantor Imigrasi Khusus Batam;
3. Lapas Kelas I Malang;
4. Lapas Wanita Kelas IIA Malang;
5. Lapas Kelas II Bondowoso;
6. Lapas Kelas II BanYuwangi;
7. Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang'
K"9:,rYN
=t \F
@fr-*.-9
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
Lampiran Instruksi Menteri Hukum dan HAIM Rl
Nomor :M HH-04 0T 02 01lngpektorat Jenderal Kementerlan Hukum dan HAl"l
Satuan KerjaJenis Pelayanan
Tanggal
SURVET KEPUASAN MASYARAKAT
Kuesion€r untuk Masyarakat Indivldual untuk survel Kepuasan Masyarakat Terhadap Klnerja Pelayanan
: 2 Oktober 2012
( b ) 21 tahun - 30 tahun ( e ) dl atar 50 tahun
(b)SLTP
(b)P€gawaiSwssla( c ) wka8w8stE/Penousahe( d) Pekeda Mandld/lnformal
( g ) P6lajar
{h)TldakBekerj8( i ) Ponsiunan
Jewabtah p€rtanyaan di bEwah ini sesual dengan pengolahuan dan pendapat Sap6ulbu/Sdr/l dengan memberl baudara (l) atsu (X) pada kotak
y"nj i"r."ar" a"ng"n nirai (5) sangat Baik, (4) Balk' (3) cukr'/p' (2) Buruk' dan (1) sangat Buruk'
polayanen. Bagalme.,e pendapal saudaratahapan/prc8edur Pelayanen Yang
dilihal da'i 3igi k6mudahan slur pelayanan?
Pelrytnsn. Bagelmana p€ndapat gaudaE tll6kni3 dan administfatil ysng dip6iuken
Petdyanan. Sagalmana P6ndapalkeberadaan dan kenjelasan petugas dalEm momberikan
Patugas Pelayanan. Bagalmana pendapat
m6no6nal kesungguhan potugas dalam membeflkantarutame torhadap konlistensl waklu keaje sesual ketontuan
Tanggung Jawab Petugas Pelayanan Bagalmana pr
saldara menoonai k€jolagan wgwenang dan langgung
Konampusn Potugas Polayrntt. Bagalmana pendapal
mongenal tln0kat keahllan dan keterarnpil6n yang dimiliklmembedksn/menyelesaikan polayanan ?
P€tayarar. Bagsimana pendapat saudsra mengenaipelayanan yano diborikan ol€h unit pelayansn?
Menclapatkrn Peleyanan, Bagalrnena pe
apakah pol€klsnaan p6layanan yang dibori'€n
Keaopanen Dan Keftmahan Patugas.saudara atas Bikap dan perilaku petugas dslampelayanan Ielah secara sopan dan ramah gorta saling
mengenel bosargn blaya yang dltelapkan oleh unit
Pelayanan. Bagaifiana pendapal saudarakeselualan anlala blaya yang dlbayarkan d8ngan biaya
mengenal kondbl sarana dan prasarsna polayanan
menbcdkan msa nyaman kepada penodma pelayanan?
an Palayanan. Bagaimana pendapgt 3audafa mengenaikoamanen lingkunoan unlt penyelonggara pslsyanansarana yeng digunakan dapal memb6dkan rasa amanpelaksanaan p6layanan?
Kinorja Nitai Nilalinlelval Nilai lnve.val
KonversllKl\,'!
sanost buruk 200/ 306/o
oufuK 16 t5 3?o/r - 50%
cukuo 2.8 52% Taah
bail 3,8 4,5 72'lo 90%
9anaat baik 5 1,e 5 1aovo92
(Nllal yang dlaantumkan hanya contoh cad penglslan formullr)