Instalasi Air bersih.doc

62
Instalasi Air bersih : 1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan. 2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan kere- takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan). 3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan. 4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran. 5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan). 6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran. 7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter 8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik. 9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa : - Untuk pipa Gip maximum 10 Bar - Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Transcript of Instalasi Air bersih.doc

Instalasi Air bersih :

1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram

Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.

2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan

plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan kere-

takan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan

setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.

4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing

atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.

5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak

mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).

6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter

8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as

keramik, simetris dengan luas keramik.

9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :

- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar

- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor

1. Hal yang perlu diketahui :

Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.

2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.

3. Sambungan harus betul-betul rapat.

4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak

kontrol) pada tempat-tempat tertentu.

5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.

6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.

( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau

digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.

7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).

8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.

9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di -

mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,

fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.

10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan

saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara

pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.

11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

Saluran Air Hujan.

1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.

2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna-

klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 .

3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pa-

da pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.

4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya

harus benar-benar kuat.

Saluran Pipa Wc ke Septictank

1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, ka-

rena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor

dengan air, kemiringan minimal 2 %.

2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.

3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), ka-

rena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya.

Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

PENYAMBUNGAN PIPA

1. Alat : Gergaji

Amplas

Lem PVC

Shell tape

Kunci Pipa

2. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih

dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung)

segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering.

Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan

menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.

3. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape

secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai

kencang dan rapat.

4. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las.

Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (BagianKedua)

Gypsum, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 19 Maret 2013 Tinggalkan komentar

Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak keahlian khusus. Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda lakukan dapat dengan mudah ditutupi dengan penggunaan compound dan tape gypsum. Dalam memasang papan gypsum, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga orang lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.

Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum setelah rangka metal selesai dipasang. Anda bisa membaca cara pemasangan rangka metal pada tulisan saya sebelumnya: Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama)1. Siapkan peralatan dan bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup gypsum, pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku tukang, compound gypsum dan tape gypsum.

2. Tandai lokasi metal furing pada siku metal dengan spidol atau gunakan benang untuk mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat saat mengencangkan sekrup gypsum pada metal dengan pistol sekrup.

3. Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan, sehingga papan bisa dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel gypsum dalam keadaan menyilang dengan rangka metal furing.

4. Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu dipasangkan bersama dan menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk penyambungan dua papan gypsum dengan menggunakan compound dan tape gypsum.

5. Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak sampai terpendam dan merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum. Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi dengan lapisan compound dan tape gypsum.

6. Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua tepian panel gypsum. Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm untuk yang berada tepian panel dan 240mm pada sekrup tengah panel.

7. Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang pertemuan dua panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang telah dibuat. Oleh sebab itu cukup gunakan setengah lembar dari panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.

8. Teruskan pemasangan panel gypsum di seluruh ruangan dengan mengulangi langkah-langkah 1-7.

Pemasangan panel gypsum mengharuskan Anda untuk memotong papan gypsum. Berikut beberapa tips pemotongan papan gypsum:

Pada saat memotong panel secara vertikal, gunakan siku T, ukur dan tandai garis potongnya. Potong panel gypsum dengan cutter dari bagian tepi atas hingga tengah panel, lalu lanjutkan dari bagian tepi bawah menuju tengah.

Gunakan papan atau meja yang rata dan letakkan panel gypsum sehingga garis potongnya berada persis di atas tepian meja atau papan.

Patahkan panel dengan pelan ke arah bawah (lihat gambar). Kemudian gunakan cutter untuk memotong kertas pelapis panel gypsum.

Untuk membuat lubang pada panel gypsum, dapat menggunakan bor putar (rotary drill) atau gergaji pembuat lubang kunci (keyhole saw).

Sumber gambar dan tulisan:

Pengertian dan fungsi :Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagitegangan.Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVCatau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel besertajenis dan jumlah kawat atau diameter kawat tembaganya.

Peralatan dan bahan listrik :1. Panel dan kotak pembagi2. Saklar dan zekering-zekering3. Alat-alat ukur (voltmeter & Ampre meter)4. MCB5. Stop kontak / stop kontak daya6. Lampu penerangan7. Grounding atau pentanahan

METODE PELAKSANAAN

1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakantidak tampak dari luar (tertanam)2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom betonharus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan pemasangan sparing.3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesterandan acian dikerjakan.4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudahdicapai untuk perbaikan (perawatan).5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung denganbaik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan padaTe Dos.6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untukmemudahkan penarikan kabel).7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.- tidak boleh ada sambungan- dihubungkan dengan elektroda pentanahan- ditanam sampai minimal mencapai air tanah8. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balokatau pada balok kayu rangka langit-langit.9. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harusdiklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).10. Stop kontak dan saklar.Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.11. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

Bila Anda memperhatikan dengan seksama, saat ini rumah modern pada umumnya memasang plafon yang terbuat dari papan gypsum. Hal ini disebabkan oleh nilai estetika yang dihasilkan sangat baik karena plafon terlihat rapi, rata dan mulus seperti tidak ada sambungan sama sekali. Selain itu plafon gypsum bisa menjadi indikator yang baik apakah atap rumah Anda bocor atau tidak. Kerusakan pada plafon gypsum itu pun sangat mudah diperbaiki. Anda bisa membaca tulisan saya terdahulu yang berjudul Memperbaiki Plafon Gypsum Berlubang. Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang menggunakan rangka kayu serta rangka metal. Penggunaan rangka kayu saat ini sudah sangat berkurang karena memiliki banyak kelemahan seperti bahan kayu yang baik semakin susah didapat, tidak tahan rayap, serta kayu harus diserut dengan rata untuk mendapatkan pekerjaan yang rapi. Sementara penggunaan rangka metal seperti besi hollow ataupun metal furing selain bersifat tahan rayap, juga menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih rapi.

Tulisan saya mengenai cara pemasangan plafon gypsum akan dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama tulisan ini akan saya bahas teknik pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow. Sedangkan pada tulisan lanjutan akan diulas teknik pemasangan papan gypsum serta proses finishing pemasangannya.

Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya menggunakan sistem suspended ceiling (lihat gambar. Credit: http://www.regencyconstruction.com). Sistem ini menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung dibawah atap atau dak beton dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini kemudian ditutup dengan menggunakan papan gypsum. Sistemsuspended ceiling terbagi menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid) yang menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.

Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi beberapa langkah yaitu:

1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.

2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.

3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing. (lihat gambar, Credit: HowtoSpecialist.com)

4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut. (lihat gambar: Credit: Howtospecialist.com)

5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.

6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.

7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp.8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan HangerPenggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)

Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.

Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.

Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Sebagai akhir tulisan bagian pertama ini, saya berikan contoh sistem rangka plafon dari papan gypsum Gyproc.

Info Produk: AtapGuttaAtap, Tips Membeli Bahan Bangunan, Waterproofing 6 April 2014 Tinggalkan komentar

Atap Gutta merupakan atap buatan Jerman yang terbuat dari bitumin selulosa yang tersusun dari 22 lapisan tipis serat selulusa dan resin yang dibuat secara vakum serta memakai cat akrilik sehingga lebih kedap air. Adanya 22 lapisan tipis yang diposisikan secara zig-zag memberikannya kekuatan mekanis yang tinggi dan lebih fleksibel sehingga bisa dilipat secara keras. Selain itu rangkaian 22 lapisan ini menyebabkan atap Gutta tidak akan membengkok ke bawah setelah beberapa tahun.

Atap Gutta diimpregnasi dengan bitumin secara vakum. Sehingga bitumin tidak akan tergenang dan meleleh dan lebih merekat dengan atapnya sendiri dan memasuki pori-pori sel fibernya secara sempurna dan meniadakan pori-pori udara yang dapat menyebabkan pelapukan di dalam atap bitumin.

Atap Gutta memiliki tektur yang unik berbentuk piramida pada permukaan lembaran Gutta dan berfungsi sebagai penolak debu dan air hujan, aerodinamis, hidro dinamis dan mempunyai permeabilitas yang rendah, serta memberikan tampilan permukaan yang indah. Warna atap pun tetap dipertahankan karena air mengalir dari puncak piramida ke lembah gunung. Meskipun warna di lembah gunung telah pudar dan luntur, warna akan dipertahankan di puncak piramida. Sesuai dengan namanya Gutta, yang dalam bahasa Latin berarti piramida atau proyeksi yang berbentuk cone yang digunakan untuk menolak dan menangkis air hujan di perumahan negara Yunai di zaman kuno.

Atap Gutta merupakan atap bitumin yang lebih berisi dan padat secara kalkulasi densitas. Dengan nilai densitas 1189,93 kg/m3, atap Gutta mengandung lebih banyak molekul serat fiber di banding atap sejenisnya.

Atap Gutta dicat dengan menggunakan cat acrylic-based yang tidak mudah luntur oleh air dan lebih menarik secara penampilan serta estetika yang indah. Cat acrylic-based juga lebih kedap air, lebih memantulkan sinar UV dan lebih tahan panas matahari. Cat acrylic-based hanya akan luntur dengan cairan seperti thinner.

Banyak kelebihan lain dari atap Gutta yang bisa disebutkan seperti terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, tahan terhadap cuaca ekstrim, efisiensi biaya dan waktu pemasangan dan layanan purna jual dari Gutta yang baik.

Berikut gambar yang mengilustrasikan spesifikasi dan aksesoris atap Gutta.

Tulisan saya berikutnya akan membahas secara detil panduan teknis pemasangan atap Guttal.

Mengatasi Masalah pada Plafon PapanSemenGypsum, Info Produk, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 3 Maret 2014 Tinggalkan komentar

Bila kita perhatikan dengan seksama, plafon sebagian besar rumah saat ini bila tidak berupa papan gypsum pasti menggunakan papan semen seperti Versaboard, GRC board, Kalsiboard ataupun berbagai papan semen merk lainnya. Papan semen yang semakin umum dipakai sebagai plafon rumah ini tak terlepas dari beberapa keunggulannya bila dibandingkan dengan tripleks maupun papan gypsum seperti:

1. Harga yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan daripada tripleks.

2. Lebih tahan air dan rayap dibandingkan papan gypsum.

3. Bisa dipergunakan untuk pemasangan plafon dengan sistem sambungan nat terbuka (menghasilkan tampilan pola keramik/kisi-kisi pada plafon) atau sambungan nat tertutup (menampilkan plafon yang mulus tanpa sambungan seperti papan gypsum).

Kendati demikian, ada dua masalah utama yang dapat muncul dalam pemasangan plafon dengan papan semen. Masalah tersebut terjadi umumnya karena kurangnya pengetahuan tukang dalam pemasangan papan semen. Berikut akan saya paparkan kedua masalah tersebut dan cara mengatasinya.

RETAK SAMBUNGAN NAT PAPAN SEMENIni merupakan masalah yang paling umum dijumpai dalam pemasangan papan semen. Penyebabnya penggunaan kompon gypsum (cornice compound) sebagai pengisi sambungan nat yang tentu saja tidak dapat menyatu dengan papan semen dan mudah retak setelah kompon mengering. Pergunakanlah kompon yang telah disediakan oleh masing-masing produsen khusus untuk papan semen yang mereka produksi seperti Compound Versa untuk Versaboard, Compound A+B untuk GRC board. Anda juga bisa menggunakan produk seperti Join-X yang dapat diaplikasikan untuk segala jenis papan semen.

Saya akan jelaskan sekilas cara pemakaian produk Join-X untuk pengisi sambungan nat papan semen.

Campurkan Join-X A dan B dengan perbandingan 1:1 sesuai kebutuhan, aduk campuran dan teteskan sedikit air sampai merata

Aplikasikan campuran Join-X yang sudah homogen secara tidak berlebihan.

Campuran Join-X baik digunakan sebelum 30 menit.

Masa kering sentuh tangan kurang lebih 45 menit.

Masa kering sempurna kurang lebih 8 jam.

Aplikasi pengecatan dan finishing dilakukan setelah masa kering sempurna.

PECAHNYA SUDUT LEMBARAN PAPAN SEMEN

Perhatikan gambar di atas tentang cara memaku atau memasang sekrup yang benar untuk mengatasi masalah pecahnya sudut lembaran papan semen. Jangan lupa untuk menggunakan paku dan sekrup khusus papan semen. Paku papan semen mesti berkepala lebar dan memiliki drat pada batangan di bawah kepala paku untuk mengikat papan semen lebih kuat. Sementara sekrup papan semen memiliki ciri berupa 4 garis tonjolan di bawah kepala sekrup yang berfungsi sama seperti drat pada paku yaitu agar papan semen terikat lebih kokoh.Info Produk: AM50Info Produk, Keramik, Lantai, Tips Membeli Bahan Bangunan, Tips Perbaikan Rumah 26 Agustus 2013 Tinggalkan komentar

Pernahkan anda mengalami nat keramik anda bernoda hitam, terutama pada area yang lembab dan basah? Salah satu penyebab noda hitam tersebut adalah jamur yang tumbuh pada permukaan nat keramik anda. Nat keramik yang lembab merupakan tempat yang ideal untuk berkembangnya jamur seperti black mold (Aspergillus Niger).Selain sulit dibersihkan dan mengurangi estetika, tumbuhnya jamur ini juga mengakibatkan area tersebut menjadi tidak higienis dan tanpa disadari menjadi sumber penyakit dan bau tidak sedap.

AM 50 dengan MICROBAN dapat mengatasi masalah tumbuhnya jamur (black mold) sehingga memberikan perlindungan secara terus menerus dan tidak akan hilang walaupun sering dibersihkan.AM 50 juga memiliki warna yang tahan terhadap sinar UV, halus dan sangat tepat digunakan pada area terpendam, basah, lembab maupun kering. Diperkuat dengan POLYMERIC BINDER, sehingga menghasilkan pengisi nat yang memiliki daya rekat kuat dan tidak retak.KEUNTUNGAN MEMAKAI AM 501. Higienis. Mengandung MICROBAN untuk mencegah pertumbuhan jamur.2. Fleksibel. Mampu mengikuti muai susut keramik sehingga tidak retak.

3. Daya rekat tinggi. Tidak mudah retak karena mengandung POLYMERIC BINDER.4. Tahan sinar UV. Membuat warna tahan lama dan tidak pudar.

5. Halus. Dapat digunakan untuk mengisi celah nat antara 1-4mm.

6. Homogen. Proses pencampuran yang sempurna, sehingga menghasilkan warna yang homogen dan konsisten.

7. Praktis. Siap pakai, cukup dicampur dengan air atau AM 54 Cairan penguat pengisi nat dan siap untuk diaplikasikan.

8. Beraneka ragam pilihan warna. Cocok digunakan untuk semua jenis warna dan corak keramik.

CARA PENGGUNAANTAHAP PERSIAPAN

1. Sebaiknya aplikasi pengisi nat dilakukan setelah semen atau mortar perekat keramik mengeras, sesuai dengan petunjuk produk masing-masing (minimal 24 jam).

2. Semen atau mortar perekat keramik yang berlebihan di celah nat harus dibersihkan.

3. Pastikan celah nat bersih dan tidak berdebu.

4. Lembabkan celah nat dengan spon atau kain basah sebelum aplikasi (terutama untuk keramik yang porous atau kondisi lapangan yang panas).

TAHAP PENCAMPURAN

1. Rasio pencampuran menurut berat (330 ml air/1 kg AM 50) atau volume (1 bagian air/ 2,5 bagian bubuk). Komposisi air yang berlebihan dapat membuat nat menjadi rapuh.

2. Tuangkan bubuk AM 50 sedikit demi sedikit ke dalam wadah pencampuran yang sudah terisi air bersih.

3. Aduk hingga rata dan berbentuk pasta.

4. Diamkan selama 5 menit agar polimer bereaksi dengan sempurna.

5. Disarankan untuk membuat adukan secukupnya agar setiap adukan habis terpakai dalam waktu 60 menit.

TAHAP APLIKASI

1. Ulangi pengadukan sebelum aplikasi.

2. Isilah celah nat menggunakan trowel karet dengan arah diagonal. Pastikan celah nat terisi dengan padat dan rata.

3. Bersihkan sisa bahan pengisi nat yang terdapat pada permukaan keramik dan jangan digunakan kembali.

4. Dalam keadaan setengah kering, tekanlah pengisi nat dengan menggunakan perata nat agar menghasilkan nat yang padat dan sempurna.

5. Pembersihan sebaiknya dilakukan segera setelah aplikasi (10-20 menit), sebelum sisa pengisi nat mengering di permukaan keramik.

6. Hindari pembersih ubin yang mengandung kadar asam yang tinggi.

TAHAP PENGERINGAN

1. Lantai dapat dilalui setelah 24 jam.

2. Untuk hasil terbaik pada area terendam (kolam dan bak air), pengisian air dapat dilakukan setelah 7 hari dari aplikasi pengisian nat).

Mengatasi Pintu/Jendela BerderitEngsel, Kunci, Tips Perbaikan Rumah 9 Mei 2013 Tinggalkan komentar

Apakah Anda sudah capek mendengar bunyi derit pintu setiap kali membuka atau menutupnya? Mengatasinya sebenarnya merupakan hal yang sangat mudah dan bila dilakukan dengan benar suara derit ini tak akan terdengar kembali hingga beberapa tahun ke depan. Alasan utama bunyi derit pada pintu adalah karena terjadinya gesekan antara buku engsel (knuckle) dengan pin engsel (pin) saat digerakkan.

Gesekan terjadi bisa jadi karena beberapa hal. Pertama, karena sekrup yang mengaitkan daun engsel (wing) ke daun pintu sudah longgar. Kedua, karena sudah keringnya gemuk pelumas. Hal lain bisa jadi karena engsel pintu tersebut sudah berkarat.

Solusi yang dapat diberikan untuk penyebab pertama adalah dengan memeriksa semua engsel pada pintu Anda dan memastikan semua sekrup engsel sudah terpasang kencang pada daun pintu.

Bila penyebabnya disebabkan oleh hal kedua dan ketiga, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan melepaskan pintu terlebih dahulu dengan engsel-engselnya. Cabut pin engsel yang bermasalah. Bila pin atau buku engsel berkarat, amplaslah terlebih dahulu bagian engsel yang berkarat tersebut. Berikan lapisan tipis pelumas pada pin engsel. Harap diperhatikan untuk pelumas engsel sebaiknya jangan menggunakan minyak pelumas cair tetapi dalam bentuk gemuk pelumas (grease) yang sering digunakan pada kendaraan. Minyak pelumas cair hanya akan mengatasi bunyi derit selama beberapa minggu dan pintu akan berbunyi kembali. Sementara penggunaan gemuk pelumas bisa bertahan 1 hingga 2 tahun. Pasang kembali pin engsel pada tempatnya dan kencangkan engsel-engselnya.

Catatan: Menyesuaikan letak pin engsel pintu bermasalah akan sangat menyulitkan. Jadi sangat penting sekali untuk mencabut satu pin engsel untuk setiap pintu untuk satu kali pengerjaan. Bila telah selesai pasang kembali pin engsel tersebut pada tempatnya, baru diteruskan dengan menyelesaikan masalah pada engsel berikutnya pada daun pintu yang sama.

Info Produk: WaterproofingLemkraBahan Dasar, Info Produk, Tips Membeli Bahan Bangunan, Tips Perbaikan Rumah, Waterproofing 23 April 2013 Tinggalkan komentar

Produk waterproofing Lemkra terdiri dari 3 jenis produk yaitu: DS 105, FK 103 dan TG 301. Ketiga produk ini mudah diaplikasikan dengan scrap, kedap air, cement base yang membuatnya lebih menyatu pada beton serta lebih ramah lingkungan dan tidak beracun.

DS 105 Waterproofing

Berfungsi untuk waterproofing pada dak permukaan beton, yang mampu menahan tekanan air hingga 5 bar (kedalaman 5 meter)

Untuk aplikasi pada dak beton, tulang beton, kolam renang, groun tank kamar mandi dan lain-lain

Mencegah kebocoran pada tulang beton, dak beton, tangki air, kolam renang, ground tank dan kamar mandi.

Mencegah rembesan pada dinding luar (outdoor)

Tahan terhadap air menggenang (tidak mengelupas)

Pengadukan : 1 kg DS 105 : 250 cc airDaya Sebar : 3-4 kg/m2 (media rata)Kemasan : Kantong 5 kg & zak 30 kg

FK 103 Flexible & Waterproofing

Untuk mencegah kebocoran pada daerah yang rawan retak (seperti pada wuwungan, sudutan, floordrain dan dak beton)

Untuk pemasangan keramik, granit, marmer dan batu-batuan (batu alam) pada media kayu, kaca, pelat besi dan area basah.

Mencegah retak antara dinding dengan kusen kayu, glassblock eksterior dan besi baja (WF)

Pengadukan : 1 kg FK 103 : 250 cc airDaya Sebar : 5-6 kg/m2Kemasan : Kantong 1kg, 5 kg & zak 30 kg

TG 301 Suplemen Cat Tembok

Sebagai campuran cat tembok agar kualitas cat menjadi lebih baik.

Sebagai lapisan dasar/wall sealer/precoat pada tahapan pengecatan, sehingga penggunaan cat lebih hemat dan dapat merekat lebih baik.

Sebagai campuran produk LEMKRA FK 101 sebagai waterproofing untuk pelapisan dinding dan dak beton.

Mengurangi retakan pada beton dan plesteran (campurkan pada adukan beton dan plesteran).

Sebagai campuran produk LEMKRA SC 114 untuk plamur (cairan perekat plamur)

Pengadukan : -Daya Sebar : 8-10m2 / literKemasan : 1 liter & 20 liter

Panduan Menyimpan dan Memanfaatkan CatTersisaCat, Tips Membeli Bahan Bangunan 23 April 2013 Tinggalkan komentar

Ada satu hal yang pasti dalam proyek pengecatan rumah Anda yaitu Anda akan menyisakan sebagian cat yang digunakan. Bila cat yang dipergunakan merupakan hasil pencampuran khusus beberapa warna, Anda pastinya ingin cat tersisa dalam keadaan bagus dan bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu bila harus melakukan pengecatan ulang atas tembok yang tergores atau rusak. Cat tembok bisa bertahan hingga 10 tahun, sementara cat minyak masih bisa dipergunakan hingga 15 tahun penyimpanan.

Masalahnya musuh utama dalam penyimpanan cat adalah udara. Agar cat tidak mengering dan mengeras, Anda harus memastikan bahwa wadah cat tersisa sudah tertutup rapat dan tidak kontak langsung dengan udara. Selain udara, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan cat tersisa.

1. Usahakan tidak menyimpan cat tersisa (terutama cat tembok) dalam kaleng yang terbuat dari logam, karena cat tembok bersifat korosif dan dapat mengakibatkan kaleng tersebut berkarat. Pilihlah wadah cat yang terbuat dari plastik.

2. Simpan di tempat yang kering dan sejuk. Suhu yang terlalu panas dapat mengakibatkan cat tembok mengering di permukaan. Sementara suhu yang terlalu dingin dapat mengakibatkan cat membeku.

Bila sudah saatnya Anda mesti memanfaatkan cat tersisa, bukan berarti Anda dapat langsung menggunakannya. Jangan pernah sekalipun mengocok kaleng cat tersimpan sebelum menggunakannya, karena akan menghasilkan gumpalan yang mengharuskan Anda melakukan tambahan pekerjaan menyaring cat tersebut. Bukalah terlebih dulu kaleng cat dan lakukan penilaian apakah cat tersebut masih bisa dipergunakan. Berikut beberapa tes sederhana dalam menentukan cat yang disimpan masih bermanfaat atau tidak:

1. Kuaskan cat tembok pada sehelai kertas koran. Bila menghasilkan cat yang menggumpal, berarti cat tidak dapat dipergunakan lagi. Tetapi ada beberapa ahli menyarankan untuk menyaringnya agar cat tersebut dapat dimanfaatkan.

2. Aduk cat. Bila cat tidak dapat diaduk karena telah mengeras, berarti tidak dapat dipergunakan. Kadang, cat hanya mengeras di permukaan. Buanglah bagian yang mengeras di permukaan, dan kemudian coba diaduk, bila bisa diaduk berarti cat tersebut masih baik.

3. Gunakan indera penciuman Anda untuk menilai seberapa bagus cat yang disimpan. Bila sudah berbau busuk, cat sebaiknya dibuang saja.

Tips Mengebor KeramikDindingKeramik, Tips Perbaikan Rumah 5 April 2013 1 Komentar

Sering kali kita harus menggantung peralatan seperti cermin atau rak piring atau sanitasi pada dinding kamar mandi atau dapur yang sudah dikeramik. Mengebor keramik merupakan pekerjaan yang sedikit sulit karena keramik merupakan bahan yang keras tapi gampang retak bila menggunakan teknik yang salah dalam mengebor. Ada baiknya untuk selalu mengebor pada bagian nat keramik daripada kepingan keramik. Namun bila hal tersebut tidak memungkinkan, maka Anda perlu mengikuti teknik berikut yang benar agar keramik tersebut tidak retak. Debu yang dihasilkan selama proses pengeboran dapat mengaburkan warna nat keramik oleh sebab itu mungkin Anda membutuhkan pembersih vakum.

Bahan dan alat yang dibutuhkan:

Lakban kertas

Spidol

Mesin bor tangan

Mata bor keramik dan beton

Fisher

Berikut langkah-langkah pengeboran keramik dinding menurut DIY Quick Fix (Julian Cassell, et al), 2008, terbitan DK Publishing:

1. Tandai lubang yang akan dibor dengan spidol. Gunakan lakban kertas di atas tanda lubang tersebut seharusnya tanda spidol akan masih terlihat jelas.

2. Masukkan mata bor untuk keramik ke mesin bor (pastikan mesin bor dalam keadaan mati). Bor keramik berbeda bentuknya dengan bor untuk beton. Bentuk ujung tombak berguna untuk menembus keramik dan memperbesar lubang sesuai dengan ukuran pada pangkal mata bor keramik (lihat gambar).

HYPERLINK "http://andalan68.files.wordpress.com/2013/04/bor-keramik3.png"

3. Posisikan pembersih vakum di bawah tanda lubang dan nyalakan. Mulailah mengebor dengan kecepatan rendah dan menekan dinding keramik secara kuat. Penggunaan lakban kertas berguna sekali agar mesin bor tidak mengalami slip saat menembus permukaan keramik yang licin yang dilapisi oleh glasur. Teruskan mengebor dan tambah kecepatan bor secara perlahan hingga mesin bor menembus permukaan di bawah lakban kertas.

4. Pada saat lubang keramik sudah tembus, gantilah dengan mata bor beton yang sesuai dengan ukuran sekrup yang hendak dipakai. Teruskan pengeboran hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.

5. Lepaskan lakban kertas dan masukkan fisher yang sesuai ke dalam lubang.

Sumber tulisan dan gambar: DIY Quick-Fix, Julian Cassell, et al. 2008, DK Publishing.

Tips Mengecat RumahCat, Dinding, Tips Perbaikan Rumah 24 Maret 2013 Tinggalkan komentar

Mengecat rumah merupakan salah satu pilihan tercepat dan terjangkau pada saat Anda ingin mendekorasi atau meningkatkan tampilan rumah Anda. Pengecatan yang baik dan cat yang bermutu tidak hanya akan menambah warna pada rumah tetapi juga akan mempengaruhi mood dan produktivitas Anda. Pengecatan yang baik dan benar juga tentunya akan meningkatkan nilai tambah pada harga jual rumah Anda.

Berikut beberapa tips pengecatan yang disesuaikan dengan klasifikasi pelarut cat. Perlu diperhatikan bahwa selama pengecatan, gunakan peralatan kerja seperti kuas atau rol yang sesuai dan bermutu dan juga untuk alat bantu keselamatan dan keamanan kerja seperti sarung tangan, kaca mata pelindung, masker dan sebagainya.

CAT TEMBOK (WATER BASED)1. Tahap persiapan merupakan faktor terpenting dalam pengecatan. Pastikan Anda untuk meluangkan waktu untuk menutupi daerah sekeliling area pengecatan termasuk juga handle pintu dan aksesoris lainnya dengan lakban dan koran atau kertas lainnya.

2. Permukaan area yang akan dicat harus kering sempurna dan benar-benar bersih dari segala kotoran seperti: debu, minyak atau lapisan cat lama.

3. Tutupi semua celah dan retak pada permukaan yang akan dicat dengan plamur.

4. Pada permukaan area baru pasang cat dasar anti alkali atau wall sealer pada permukaan cat lama untuk mencegah tumbuhnya garam alkali dan sebagai perekat antara lapisan cat baru dan cat lama.

5. Untuk pemasangan cat lapis pertama, encerkan dengan air bersih kurang lebih 10% lalu aduk hingga rata sebelum dipasang sebagai lapis pertama.

6. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan pengecatan hingga tiga lapis, tunggu kering antara lapis pengecatan selama 1-2 jam.

CAT BESI DAN KAYU (SOLVENT BASED)1. Permukaan area yang akan dicat harus kering sempurna dan benar-benar bersih dari segala kotoran seperti: debu, minyak atau lapisan cat lama.

2. Jika berkarat, bersihkan menggunakan amplas atau cairan pembersih karat.

3. Aplikasikan cat anti karat (zinc chromate) sebagai cat dasar (primer). Tunggu kering selama 4 jam sebelum dipasang cat lapis pertama.

4. Untuk pemasangan cat lapis pertama, encerkan dengan thinner 10% lalu aduk hingga rata sebelum diaplikasikan ke permukaan.

5. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan pengecatan hingga tiga lapis, tunggu kering antara lapis pengecatan selama 1-2 jam.

6. Jangan melakukan pengecatan pada saat cuaca buruk (hujan atau lembab) karena cat berbahan minyak membutuhkan waktu pengeringan.

Dari berbagai sumber tulisan

Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (BagianKedua)Gypsum, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 19 Maret 2013 Tinggalkan komentar

Pemasangan plafon gypsum sebenarnya tidak membutuhkan banyak keahlian khusus. Bahkan kesalahan pemasangan papan gypsum yang anda lakukan dapat dengan mudah ditutupi dengan penggunaan compound dan tape gypsum. Dalam memasang papan gypsum, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Anda membutuhkan bantuan tenaga orang lain untuk membantu memegang papan gypsum pada saat pemasangan.

Berikut langkah-langkah pengerjaan pemasangan papan gypsum setelah rangka metal selesai dipasang. Anda bisa membaca cara pemasangan rangka metal pada tulisan saya sebelumnya: Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama)1. Siapkan peralatan dan bahan yang Anda butuhkan untuk pemasangan seperti sekrup gypsum, pistol sekrup (screw gun) atau mesin bor, pisau cutter, siku tukang, compound gypsum dan tape gypsum.

2. Tandai lokasi metal furing pada siku metal dengan spidol atau gunakan benang untuk mempermudah Anda menemukan posisi yang tepat saat mengencangkan sekrup gypsum pada metal dengan pistol sekrup.

3. Selalu memulai memasang papan gypsum dari sudut ruangan, sehingga papan bisa dipergunakan selembar penuh. Posisikan panel gypsum dalam keadaan menyilang dengan rangka metal furing.

4. Bagian cekung pada tepian papan gypsum harus selalu dipasangkan bersama dan menghadap lantai. Hal ini berfungsi untuk penyambungan dua papan gypsum dengan menggunakan compound dan tape gypsum.

5. Bila anda menggunakan sekrup, pastikan kepala sekrup tidak sampai terpendam dan merobek lembaran kertas pelapis papan gypsum. Kepala sekrup ini nantinya akan ditutupi dengan lapisan compound dan tape gypsum.

6. Sekrup yang dipasang harus berjarak minimal 10mm dari semua tepian panel gypsum. Sementara jarak antar sekrup maksimal 150mm untuk yang berada tepian panel dan 240mm pada sekrup tengah panel.

7. Anda harus menopang panel gypsum agar stabil dengan memasang pertemuan dua panel secara zigzag sesuai dengan rangka metal yang telah dibuat. Oleh sebab itu cukup gunakan setengah lembar dari panel pertama untuk dipergunakan pada panel kedua.

8. Teruskan pemasangan panel gypsum di seluruh ruangan dengan mengulangi langkah-langkah 1-7.

Pemasangan panel gypsum mengharuskan Anda untuk memotong papan gypsum. Berikut beberapa tips pemotongan papan gypsum:

Pada saat memotong panel secara vertikal, gunakan siku T, ukur dan tandai garis potongnya. Potong panel gypsum dengan cutter dari bagian tepi atas hingga tengah panel, lalu lanjutkan dari bagian tepi bawah menuju tengah.

Gunakan papan atau meja yang rata dan letakkan panel gypsum sehingga garis potongnya berada persis di atas tepian meja atau papan.

Patahkan panel dengan pelan ke arah bawah (lihat gambar). Kemudian gunakan cutter untuk memotong kertas pelapis panel gypsum.

Untuk membuat lubang pada panel gypsum, dapat menggunakan bor putar (rotary drill) atau gergaji pembuat lubang kunci (keyhole saw).

Sumber gambar dan tulisan:

1. http://www.easy2diy.com/cm/easy/diy_ht_index.asp?page_id=357201812. http://wm-site.com/civil-eng/metode-pemasangan-plafon-gypsumInfo Produk: GRC Board &FiberFLATDinding, Info Produk, Plafon dan Partisi, Tips Membeli Bahan Bangunan 10 Maret 2013 Tinggalkan komentar

GRC Board (Glass-fibre Reinforced Cement Board atau papan semen fiber glass) adalah inovasi baru papan semen fiber-glass, teknologi Jepang. GRC Board dirancang dengan tingkat kepadatan dan kekuatan yang tinggi. Cocok untuk aplikasi interior dan area basah seperti plafon pada (dapur, teras, kamar mandi), partisi, dll.

FiberFLAT merupakan produk GRC Board dengan ketebalan 4mm khusus untuk plafon sebagai pengganti triplek. Terbuat dari bahan semen dan diperkuat serat fiber-glass menjadikan FiberFlat sebagai bahan yang praktis, kuat dan menjaga keawetan investasi bangunan Anda lebih lama.

Ketebalan standar: 4mm.

Dimensi standar: 600x1200mm dan 1220x2440mm.

GRC Board memiliki beberapa ukuran ketebalan dan fungsi kegunaan untuk aplikasi plafon, partisi, cover kolom pada interior, dll. Dapat diaplikasikan dengan cat, wall paper maupun keramik.

Ketebalan standar: 5 (fiberlux),6,8 dan 10mm.

Dimensi standar: 1220x2440mm.

Jenis sisi tepi: Tepi Rata (SE) atau tepi landai (RE)

Tepi Rata dapat dikombinasikan dengan rangka alumunium, PVC atau dekoratif lainnya, juga dapat digunakan untuk sistem sambungan nat terbuka atau berkisi.Sementara Tepi Landai dibuat pada keempat sisinya atau sesuai permintaan. Dapat diaplikasikan untuk sistem sambungan flush joint atau nat tertutup.

Data TeknisKriteria standar yang digunakan GRC board dan FiberFlat dapat dilihat pada tabel berikut:

Sementara dimensi ukurannya adalah sebagai berikut:

Cara AplikasiBeberapa cara aplikasi sambungan yang dapat diterapkan adalah:

Sistem sambungan nat terbuka. Menampilkan sambungan antar panel dengan lebar celah sesuai yang diinginkan

Sistem sambungan Flush Joint

Aplikasi pada sistem Flush Joint

1. Pastikan papan GRC Board/Fiberflat dipasang dalam keadaan kering. Pada saat pemasangan beri jarak (celah) antara papan GRC board/Fiberflat 2-3mm.

2. Isi celah papan yang akan disambung dengan GRC compound A+B dan pastikan terisi penuh. Perbandingan campuran GRC compound A+B adalah 1:1 (diaduk sampai rata).

3. Rekatkan pita kertas di tengah-tengah sambungan dengan mengoleskan sedikit GRC compound A+B. Lalu tekan pita kertas dengan kekuatan yang cukup agar menyatu dengan GRC compound A+B dan bebas dari gelembung udara, kemudian biarkan mengering kurang lebih 24 jam.

4. Oleskan lapisan tadi dengan Cornice Adhesive (Compound Gypsum) hingga rata dan menutupi pita kertas. Lebar lapisan ini maksimum 250mm dan biarkan mengering.

5. Setelah lapisan cornice adhesive kering, haluskan sambungan dengan kertas/kain amplas grit 180 sampai rata dan pengamplasan harus searah dengan arah sambungan.

Berikut contoh gambar aplikasi yang dilakukan pada GRC Board 5mm (fiberlux)

Teknik Pemasangan Plafon Gypsum (Bagian Pertama: RangkaMetal)Gypsum, Plafon dan Partisi, Tips Perbaikan Rumah 8 Maret 2013 Comments: 5

Bila Anda memperhatikan dengan seksama, saat ini rumah modern pada umumnya memasang plafon yang terbuat dari papan gypsum. Hal ini disebabkan oleh nilai estetika yang dihasilkan sangat baik karena plafon terlihat rapi, rata dan mulus seperti tidak ada sambungan sama sekali. Selain itu plafon gypsum bisa menjadi indikator yang baik apakah atap rumah Anda bocor atau tidak. Kerusakan pada plafon gypsum itu pun sangat mudah diperbaiki. Anda bisa membaca tulisan saya terdahulu yang berjudul Memperbaiki Plafon Gypsum Berlubang. Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang menggunakan rangka kayu serta rangka metal. Penggunaan rangka kayu saat ini sudah sangat berkurang karena memiliki banyak kelemahan seperti bahan kayu yang baik semakin susah didapat, tidak tahan rayap, serta kayu harus diserut dengan rata untuk mendapatkan pekerjaan yang rapi. Sementara penggunaan rangka metal seperti besi hollow ataupun metal furing selain bersifat tahan rayap, juga menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih rapi.

Tulisan saya mengenai cara pemasangan plafon gypsum akan dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama tulisan ini akan saya bahas teknik pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow. Sedangkan pada tulisan lanjutan akan diulas teknik pemasangan papan gypsum serta proses finishing pemasangannya.

Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya menggunakan sistem suspended ceiling (lihat gambar. Credit: http://www.regencyconstruction.com). Sistem ini menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung dibawah atap atau dak beton dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini kemudian ditutup dengan menggunakan papan gypsum. Sistemsuspended ceiling terbagi menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid) yang menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.

Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi beberapa langkah yaitu:

1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.

2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.

3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing. (lihat gambar, Credit: HowtoSpecialist.com)

4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut. (lihat gambar: Credit: Howtospecialist.com)

5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.

6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.

7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp.8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.

Pemasangan Bracket dan HangerPenggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger (lihat gambar)

Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.

Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.

Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung).

Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).

Sebagai akhir tulisan bagian pertama ini, saya berikan contoh sistem rangka plafon dari papan gypsum Gyproc.

Sumber tulisan dan gambar: Metode Pelaksanan Pekerjaan Plafond, oleh Sutrisno Ruslan; How to install metal stud ceilingInfo Produk: Superplank LisplankGRCInfo Produk, Lisplank, Tips Membeli Bahan Bangunan 22 Februari 2013 Tinggalkan komentar

Superplank adalah lisplank dari bahan papan fiber semen, memiliki permukaan yang halus, kuat dan tahan terhadap cuaca, jamur dan rayap. Keunggulan Superplank terletak pada tingkat kepadatan yang tinggi sehingga dengan ketebalan yang relatif tipis dapat memberi karakteristik panel yang kuat plus tahan benturan. Superplank tersedia dalam tiga ukuran yaitu: 9x100x2440mm, 9x200x2440mm dan 9x300x2440mm. Ukuran tersebut dapat dikombinasikan atau diaplikasikan secara tersendiri.

Bila dibandingkan dengan lisplank kayu, berikut keunggulan-keunggulan dari penggunaan Superplank:

1. Tahan air dan terpaan hujan.

2. Tahan api.

3. Tahan terhadap jamur.

4. Mudah pengerjaan.

5. Permukaan sudah rata dan tidak perlu diplamir.

6. Tahan rayap.

7. Hemat dalam pengecatan

8. Hemat waktu pemasangan

9. Tidak menimbulkan kotor berlebihan dalam pengerjaan.

Sementara kelebihan Superplank dibandingkan dengan lisplank dari papan semen sejenis adalah adanya bevel (tepian yang berprofil) sehingga secara estetika lebih indah.

Rangka dan AksesorisPada umumnya rangka yang digunakan untuk penunjang lisplank perumahan adalah kayu kaso 57 cm yang dipasang horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank. Disarankan kayu kaso yang dipergunakan sudah kering atau dioven. Bila menggunakan besi holo gunakan ukuran minimum 40x40x0,7mm. Sementara ukuran paku/sekrup yang direkomendasikan dengan panjang 50mm-75mm.

Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Superplank:

Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75mm.

Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15mm.

Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200mm.

Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300mm.

Jarak/celah antara panel kurang lebih 4mm. (Secara lengkap bisa dilihat pada gambar A)

Sekrup dipendam untuk menghindari korosi. (lihat gambar B). Untuk menenggelamkan kepala sekrup, papan terlebih dulu dibuat overshunk sehingga kepala sekrup tenggelam kurang lebih 1,5mm. Kemudian bekas kepala sekrup ditutup dengan kompon atau dempul yang tahan terhadap cuaca.

Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan sealant jenis silikon atau polyurethane, yang dapat dilihat pada gambar D.

Pemasangan Papan Superplank Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan.

Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm.

Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain. (untuk desain 2 trap, lihat gambar C).

Pemasangan Superplank 2 Trap:Misalkan Anda hendak memasang Superplank trap pertama lebar 200mm dan lebar trap kedua 100mm.

Lakukan pemasangan papan Superplank yang lebih lebar terlebih dahulu, yaitu: 200mm beberapa lembar sesuai langkah di atas.

Tempel papan Superplank yang kedua lebih kecil, yaitu 100mm dengan menggunakan lem/kompon. Untuk memperkuat dibantu dengan paku/sekrup dengan jarak maksimum 300mm.

Cara penyusunan papan Superplank dibuat zig-zag yaitu ujung papan trap pertama dan trap kedua tidak segaris. Hal ini diperlukan untuk menambah kekuatan sambungan dan menyamarkan sambungan.

Tidak dibenarkan rangka tepi plafon menggantung langsung pada papan lisplank, kecuali pada rangka penunjang lisplank.

Mengenal Berbagai TipeEngselEngsel 16 Februari 2013 Tinggalkan komentar

Engsel merupakan bahan material untuk mengangkat daun pintu pada kusen dan berfungsi untuk meringankan ayunan buka tutup daun pintu. Engsel juga bisa berperan dalam fungsi tambahan lainnya seperti aspek estetika. Hal ini tergantung dari tipe engsel yang digunakan.

Engsel yang beredar di pasaran terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Pemilihan engsel yang akan dibeli biasanya tergantung dari daun pintu yang dipergunakan, apakah daun pintu panel, pintu tripleks, pintu alumunium atau pintu kaca. Semakin berat pintu seperti pintu panel, maka dibutuhkan engsel yang kuat dari jenis kuningan atau stainless steel dengan ukuran minimal 5 serta disarankan dipasang 3 buah engsel untuk setiap daun pintu. Sebaliknya bila Anda memasang pintu kecil untuk keperluan kandang kelinci, maka Anda mungkin hanya membutuhkan engsel yang tipis dengan ukuran 2. Berikut rincian beberapa tipe engsel yang dapat Anda jumpai di pasaran Indonesia.

Engsel Pantat (Butt Hinges)

Engsel pantat merupakan engsel paling umum dijumpai di pasaran. Engsel ini terbuat dari dua piringan logam yang disambung oleh cincin logam. Piringan logam yang satu dipasang di daun pintu sementara lainnya pada kusen pintu. Engsel ini paling sederhana desainnya dan kuat serta harganya cukup murah. Rata-rata setiap daun pintu membutuhkan tiga buah engsel pantat untuk dipasangkan pada kusen pintu. Untuk daun pintu yang lebih berat bisa dibutuhkan lebih dari tiga buah engsel. Namun kelemahan dari engsel ini adalah kurang fleksibel karena tidak bisa disesuaikan lagi setelah dipasang. Selain itu pemasangan engsel ini kurang praktis karena harus membuat takikan (mortise) pada daun pintu atau kusen. Engsel ini tersedia dalam berbagai ukuran dari 13mm hingga 150mm.

Engsel Sendok (Concealed Hinge)

Engsel ini umumnya digunakan untuk pintu lemari kabinet baik untuk pintu yang bisa menutup sendiri (self closing system) atau yang menggunakan sistem penutupan perlahan (damping system). Engsel ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama adalah mangkok engsel dan lengan, sementara bagian lainnya merupakan piringan dasar tempat pemasangan bagian pertama engsel. Beberapa kelebihan yang dimiliki engsel sendok adalah pemasangannya yang mudah dan cepat, sangat fleksibel dalam arti mudah disesuaikan setelah pemasangan dengan menggunakan dua buah baut yang tersedia pada setiap engsel. Tersedia dalam dua ukuran: 25mm dan 36mm.

Engsel Piano (Continuous Hinge)

Engsel ini tersedia dalam berbagai ukuran panjang. ketebalan, diameter cincin pengikat dan dapat dibeli dalam jenis kuningan ataupun baja. Sangat cocok digunakan pada pintu lemari yang tinggi di mana dibutuhkan engsel yang panjang. Engsel ini juga cocok pada pintu yang terus-menerus dipakai untuk fasilitas umum. Engsel piano membantu menyebarkan berat daun pintu secara merata pada sepanjang tinggi pintu sehingga membantu memperpanjang umur pintu serta mengurangi keperluan perbaikan engsel pintu.

Engsel Koboi (Double Action Hinge)

Engsel koboi umumnya dijumpai pada tempat-tempat bisnis seperti restoran di mana daun pintu perlu diayunkan dua arah. Engsel koboi berguna untuk mengayunkan daun pintu dengan jangkauan gerak pintu yang penuh dan berfungsi untuk menutup pintu dengan menggunakan tekanan per di dalam. Engsel ini dapat disesuaikan untuk berbagai gaya (tegangan) penutupan dan dapat dipasang pada pintu tanpa ditakik. Rata-rata setiap daun pintu membutuhkan dua buah engsel koboi.

Engsel Patrom (H)

Engsel patrom (H) sesuai dengan namanya berbentuk seperti huruf H dan dipasang pada pintu yang rata dengan dinding lemari atau tembok (flush mount doors). Tersedia dalam berbagai ukuran. Engsel patrom yang kecil (3-4) cenderung digunakan pada lemari kabinet sementara engsel yang lebih besar (6-7) digunakan pada pintu besar atau pintu lemari pakaian.

Engsel Bubut (Barrel Hinges)

Engsel bubut merupakan engsel yang terdiri tabung (barrel) yang berlubang di tengah silinder untuk menempatkan poros (pivot) sebagai inti gerakan putaran engsel. Engsel bubut umumnya harus dilas bila dipergunakan pada pintu besi atau bila dipergunakan pada pintu kayu biasanya telah tersedia plat dengan lubang sekrup untuk mengencangkannya pada kusen atau pintu.

Sumber artikel dan gambar: dari berbagai sumber.

Info Produk: SUMA TB Truss Rangka Atap BajaRinganAtap, Info Produk, Tips Membeli Bahan Bangunan 3 Februari 2013 Tinggalkan komentar

Rangkat Atap Baja Ringan Suma TB Truss merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi segala keluhan rangka atap kayu. Suma TB Truss menggunakan teknologi rangka atap terkini yang terbuat dari bahan dasar Zincalume.

Material zincalume steel telah dilapisi dengan coating yang berguna untuk mencegah karat. Zincalume steel dilapisi oleh 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silikon alloy. Kekuatan daya tahan karatnya 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan zinc galvanis.

Keunggulan Suma TB Truss:

Desain lebih fleksibel sesuai struktur bangunan

Desain menggunakan komputer

Mudah dalam pemasangan

Ramah lingkungan

Ringan dan kuat

Presisi tinggi

Tahan karat

Anti rayap

Tahan api

Redam panas

Profil Suma TB Truss dapat pada gambar di bawah berikut ini:

Hasil uji Suma TB Truss dapat dikaji pada tabel di bawah berikut ini:

Info Produk: AquagardInfo Produk, Waterproofing 26 Januari 2013 Tinggalkan komentar

AQUAGARD merupakan bahan pelapis anti rembes yang terdiri dari dua komponen, yaitu bagian A sebagai komponen bubuk dengan bahan dasar campuran semen dan bagian B sebagai komponen cairan dengan bahan dasar emulsi polimer sintetis.

Fungsi AQUAGARD: Melindungi bangunan terhadap kebocoran/rembesan air akibat hujan, aliran air dan semprotan air. Contoh: dak/atap beton, wuwungan, dinding luar, kamar mandi.

Melindungi tempat penampungan air dari kebocoran. Contoh: kolam renang, kolam ikan, bak air.

Melindungi bagian bangunan yang kontak dengan tanah terhadap rembesan/kapilaritas air tanah. Contoh: basement, pondasi.

Memperbaiki retak rambut.

Melindungi beton dari masuknya gas CO2 dan air yang mengakibatkan korosi pada tulangan beton.

Aplikasi AQUAGARD

1. Bersihkan permukaan yang akan dilapisi dari lumut, jamur, minyak, lapisan cat yang mulai rontok dan kotoran-kotoran lainnya.

2. Permukaan yang pori-porinya besar harus diaci terlebih dulu agar seluruh permukaan dapat terlapis AQUAGARD secara sempurna.

3. Pastikan permukaan yang akan dilapisi cukup lembab untuk menghindarkan penyerapan komponen air yang berlebihan. Bila terlihat terlalu kering, basahi dengan air terlebih dahulu.

4. Tuang 1,8kg AQUAGARD komponen bubuk (bagian A) ke dalam wadah.

5. Tambahkan 0,7kg AQUAGARD komponen cairan (bagian B).

6. Aduk hingga rata sampai berbentuk pasta halus dan tidak ada gumpalan.

7. Lapiskan dengan kuas, rol atau trowel. Biarkan dua jam, kemudian ulangi lapisan kedua secara menyilang tanpa membasahi kembali permukaan.

8. Permukaan bisa dipakai untuk aktivitas atau dikerjakan finishing setelah 24 jam aplikasi.

9. 2,5kg set AQUAGARD dapat digunakan untuk area 2 m2 dengan 2 kali pelapisan.

Faktor yang harus diperhatikan pada saat aplikasi adalah AQUAGARD yang sudah dicampur hanya bisa digunakan 3 jam setelah pencampuran. AQUAGARD yang sudah dicampur harus diaduk terlebih dahulu sebelum digunakan.

Mengenal Berbagai Jenis KranAirSanitary, Tips Membeli Bahan Bangunan 12 Januari 2013 Tinggalkan komentar

Kran merupakan elemen yang penting dalam instalasi air. Kran air juga berfungsi sebagai bagian integral dari fungsi dan aksen dapur. Kran juga merupakan bagian yang paling banyak digunakan bila berhubungan dengan air. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengenal berbagai jenis kran sebelum Anda menentukan kran mana yang hendak dibeli.

Kran yang ada di pasaran begitu banyak corak dan ragamnya, namun pada dasarnya hanya ada empat jenis kran berdasarkan pengaturan aliran air di dalam kran yaitu kran bola, kran piringan, kran tabung dan kran kompresi. Untuk perbedaan secara rinci, dapat dilihat dari gambar di bawah tentang keempat jenis kran tersebut (Picture Credit: Hometips.com). Mengenali keempat jenis kran ini akan membantu Anda untuk mengetahui cara mengatasi kebocoran yang biasanya terjadi pada kran.

1. Kran bola (ball faucet). Kran ini yang paling umum terdapat di pasaran. Jenis kran ini bisa dikenali dari pegangan tunggal yang gerakannya diatur dengan memutarkan bola di dalam kran.

2. Kran piringan (disc faucet). Kran ini merupakan salah satu kran dengan teknologi baru. Memiliki pegangan tunggal dengan badan kran yang silinder. Kran ini memiliki tabung yang lebar untuk menaungi dua buah piringan keramik yang bergesar ke arah satu sama lain untuk mengatur aliran air dan pencampuran suhu air. Kran ini memiliki mutu yang tinggi dan jarang bocor.

3. Kran tabung (cartridge faucet). Kran tabung memiliki tabung batangan yang dapat bergerak ke atas dan bawah untuk pengaturan aliran air.

4. Kran kompresi (compression faucet). Merupakan jenis kran model terlama, biasanya memiliki dual handle (pegangan ganda) untuk air panas dan air dingin. Kran ini bekerja menggunakan batangan kompresi sejenis sekrup dengan washer (penyekat) menekan pada katup pada saat menutup aliran airnya. Jenis kran ini paling rawan terhadap kebocoran, di mana kebocoran biasanya berpusat di O-ring (paking) dan stem washer.

Sedangkan dilihat dari fungsi dan bentuk kran, maka kran dapat terbagi menjadi:

Kran wastafel

Kran tembok

Kran taman

Kran cabang

Kran shower

Kran kloset

Kran bak cuci piring (kran bebek/kran angsa)

Kran dispenser, dll.

Sumber tulisan:

http://www.hometips.com/repair-fix/faucet-dripping.html#how-to-fix-a-dripping-faucet

Belajar Memasang KeramikLantaiKeramik, Lantai, Tips Perbaikan Rumah 9 Januari 2013 Comments: 4

Pada saat pemasangan keramik, ada beberapa faktor yang perlu ditetapkan untuk membantu mempersiapkan keramik yang benar dan tepat. Faktor tersebut menurut Gatut Susanta dalam bukunya Panduan Lengkap Membangun Rumah (Griya Kreasi, 2010) yaitu:

Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, apakah untuk lantai eksterior atau lantai interior. Jenis keramik yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.

Tentukan luas pemukaan yang akan dilapisi keramik serta bahan pemasangannya.

Tentukan warna, ukuran dan motif keramik.

Tentukan metode atau cara pemasangan yang diinginkan, apakah open joint (nat lebar > 3mm) atau closed joint(nat kecil