Inspirasi - · PDF fileInspirasi Montessori: Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya ...

15
Inspirasi Montessori: Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com Merancang Lingkungan, Melepaskan Anak Merekonstruksi Kehidupan

Transcript of Inspirasi - · PDF fileInspirasi Montessori: Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya ...

Inspirasi Montessori:

Anita LieUnika Widya Mandala

Surabayawww.anitalie.com

Merancang Lingkungan, Melepaskan Anak Merekonstruksi Kehidupan

Relevansi Montessori dengan konteks Indonesia

Maria Montessori Konteks Indonesia

Lahir pada 31 Agustus 1870 di Chiaravalle, Itali -

Tumbuh di masy Italia yg sdg mengalami transisi baik politik, sosial, dan juga kultural.

Indonesia sedang dalam transisi demokrasi, perbaikan ekonomi, kesadaran terhadap pentingnya pendidikan.

dokter: pediatrik dan psikiatriDibutuhkan pendekatan multidisiplin untuk anak.

Anak difabel: penelitian tahap perkembangan awal anak dan pendidikan.

Dibutuhkan lebih banyak penelitian dan desain untuk anak-anak difabel.

Relevansi Montessori dengan konteks Indonesia

Maria Montessori Konteks Indonesia

Pada 1907, pemerintah Itali memberinya kesempatan untuk memraktekkan metodenya. Namun pada 1922, ide2nya diberangus oleh Mussolini.

Ada ruang bagi inovasi praktik-praktik dan metode pendidikan, khususnya untuk Pra SD namun kadangkala aturan birokrasi membatasi inovasi

Menangani 60 murid dari perkampungan kumuh, dengan rentang usia 1-6 tahun. Casa dei Bambini (Rumah Anak-anak).

Kebutuhan pendidikan bermutu untuk anak miskin.

Maria menciptakan lingkungan “pembelajaran yang telah disiapkan” dan eksplorasi kreatif, guru berdiri di belakang dan “mengikuti anak”.

Tut Wuri HandayaniSindrom prestasi sedang melanda kelas menengah Indonesia

Relevansi Montessori dengan konteks Indonesia

Maria Montessori Konteks Indonesia

“Education as conceived up to today is rich in methods, in social aims and finalities, but it takes hardly into any consideration whatever life itself.”

Ketersesatan dalam praktik-praktik pendidikan.

• Teaching to the test. • kurikulum yang

membebani siswaNon scholae sed vitae discimus Tujuan pendidikan:

• kelulusan• ranking prestasi• mencari pekerjaan, gelar

Maria menciptakan lingkungan “pembelajaran yang telah disiapkan” dan eksplorasi kreatif, guru berdiri di belakang dan “mengikuti anak”.

Tut Wuri HandayaniSindrom prestasi sedang melanda kelas menengah Indonesia

The Absorbent Mind1949: Pasca Perang Dunia II kekacauan timbul di mana-mana dan dunia sangat membutuhkan suatu perencanaan baru untuk kembali menata ulang struktur-struktur masyarakat yang hancur akibat perang.

1.Kerusakan dan Perusakan Lingkungan

2.Kesenjangan Pendapatan (GINI index 0.397/Mar 2016) www.bps.go.id

3.Perubahan Tata Nilai 4.Disintegrasi Keluarga 5.Liberalisasi vs Radikalisasi

Konteks Indonesia Abad 21:

“It was the best of times, it was the worst of times, it was the age of wisdom, it was the age of foolishness, it

was the epoch of belief, it was the epoch of incredulity, it was the season of light, it was the

season of darkness, it was the spring of hope, it was the winter of despair.”

Charles Dickens, A Tale of Two Cities

Montessori Method

“the preparation of the [learning] environment”

Prinsip Dasar Montessori “Defending the Great Powers

of the Child”

1. Urgensi perumusan tujuan pendidikan• perlu memfokuskan diri pada

perkembangan anak • metode pendidikan yang digunakan

mempertimbangkan aspek kehidupan subyek secara menyeluruh.

2. Menelusuri dimensi biologis dan juga psikis perkembangan anak sedari masa awal kehidupannya (Bab 3-19).

3. Dimensi sosial perkembangan anak (Bab 20-25).

4. Para pendamping membiarkan anak menjadi pengajarnya.“It is not the professor who applies psychology to children, it is the children themselves who teach psychology to the professor.”

Berpusat pada Anak

Disposisi: “This book is a link in our campaign to defend the great powers of the child.”

Disposisi ini sekaligus pula menjadi harapan bagi Maria Montessori agar anak-anak mendapatkan tempat dalam usaha rekonstruksi dunia yang baru saja terpecah belah akibat perang.

Menurutnya, apa yang diperlukan dalam pendidikan bukanlah penerusan (transmitting) pengetahuan melainkan pertimbangan (consideration) terhadap kepribadian manusia.

Pertimbangan inilah yang mampu menyelamatkan.

Dan bilamana penyelamatan dan pertolongan itu datang, itu melalui anak kecil, sebab anak kecil adalah konstruktor manusia (constructor of man)

Sebagai pusatnya, pendidikan perlu mempertimbangkan di dalamnya unsur personalitas dan bagaimana bakat-bakat manusiawi itu dikembangkan.Oleh karena itu, pendidikan di masa itu (masa awali anak) hendaknya menyediakan suatu bantuan untuk membangun kekuatan-kekuatan internal yang melekat pada individu anak.Inilah keyakinan Montessori, bahwa anak kecil memiliki suatu tipe pemikiran yang mampu menyerap pengetahuan dan kemudian memberikan instruksi bagi dirinya sendiri.

Pendidikan untuk Merekonstruksi Kehidupan: Telaah Kritis terhadap

Gerakan Pendidikan Bermutu

Keprihatinan: Pendidikan, sebagaimana dipahami hingga sekarang ini yang begitu kaya dalam metode-metode, dalam tujuan-tujuan sosial, belum benar-benar mempertimbangkan aspek kehidupan. Bisakah gerakan pendidikan bermutu memampukan anak untuk merekonstruksi dunia yang sudah kacau balau? “It is only when we realize the wonderful way in which the child creates the man that we realize, at the same time, that we hold in our hands a secret by which we can help in the formation of a better humanity.” MMAtau apakah gerakan ini malah mendorong anak ke arah sebaliknya?

• Atau apakah gerakan ini malah mendorong anak ke arah sebaliknya? • Mengisolasi anak dari masyarakat luas melalui

penggunaan bahasa, gaya hidup dll• Memuaskan dahaga orang tua ambisius dalam sindrom

prestasi dan kekuasaan dan mencerabut anak dari kekuatan internal mereka sendiri

• Anak kehilangan bahasa ibu demi bahasa Inggris, ketercerabutan anak dari warisan dan akar budaya nya. “a breath of the native air, was better than any amount of medicine…..It is something which forms a part of one's own self, of one's own life. ” MM

Pendidikan untuk Merekonstruksi Kehidupan: Telaah Kritis terhadap

Gerakan Pendidikan Bermutu

Harapan bagi Gerakan Montessori di Indonesia

promosi metode dan praktik2 terbaik di sekolah membangun jembatan dengan pemerintahspirit berbagi (“broadcast to the wider segment of the population,” source: Meet OMI) edukasi keluarga tentang praktik2 terbaik dalam pendidikan