Insight Magazine

download Insight Magazine

of 266

Transcript of Insight Magazine

  • Editorial Menyingkap Kabut, Menatap

    Singgasana Setiap manusia terlahir ke bumi tanpa tahu siapa dirinya, dan siapa pula bumi yang dihuninya, apalagi jagat raya mahaluas yang melingkupinya. Jagat raya berisi sekitar 300 miliar galaksi. Salah satu dari galaksi ini adalah Galaksi Bima Sakti, yang terdiri atas sekitar 250 miliar bintang. Matahari kita hanyalah salah satu dari bermiliar bintang ini. Begitulah, masih terdapat lebih banyak bintang di jagat raya daripada butiran pasir di seluruh pantai di bumi, dan Matahari kita hanyalah salah satu butiran pasir ini. Bumi tempat tinggal kita tidaklah lebih besar dari sebutir pasir tersebut. Sedangkan manusia, makhluk kecil penghuni bumi, ia bukanlah apa-apa di dalam jagat raya mahaluas ini.

    Dari segi ukurannya, manusia bak sebutir debu di padang pasir nan luas, sesuatu yang tak berarti dalam alam semesta tak bertepi. Dilihat dari kekuatannya, manusia pun makhluk yang teramat lemah, jauh lebih lemah dari kekuatan alam ini. Dari virus tak kasat mata yang mampu menjadikannya sakit tak berdaya; hingga hujan, gunung dan gempa bumi yang dapat melenyapkannya dari muka bumi. Begitulah, kehidupan manusia seolah tak berarti jika dilihat dari ukuran dan kekuatannya, dibandingkan dengan ukuran alam semesta dan kedahsyatan peristiwa alam. Namun, benarkah hidup manusia tanpa arti? Jika makna hidup memang tiada, mengapa manusia perlu ada? Jika mata yang melihat pemandangan, telinga yang mendengar suara, lidah yang mengecap rasa, dan kulit yang meraba benda ini tidak memiliki makna apa pun, lalu untuk apa semua ini ada? Mengapa manusia mesti hidup di muka bumi jikalau pada akhirnya semua mereka kan pasti sirna, terhempaskan oleh penyakit mematikan, usia senja, kecelakaan, gempa bumi, letusan gunung, serta dahsyatnya kekuatan alam lainnya yang menerpa mereka? Mengapa manusia mesti hadir di dunia, mengapa mereka mesti hidup, menderita, tertawa, bahagia, dan akhirnya harus

    mati...??? Apakah semua ini ada artinya ???

    Benar, semua ini nyaris tanpa arti jika kita pahami sebatas pada ukuran dan kekuatan manusia, sebab banyak makhluk atau benda di alam ini yang jauh lebih berarti, jauh lebih besar dan jauh lebih dahsyat dari manusia. Namun sesuatu telah memiliki arti karena keberadaannya, sebab untuk apa menanyakan makna atau arti sesuatu yang tidak pernah ada? Ketika arti keberadaan sesuatu telah kita pahami, maka ukuran, kekuatan, kedahsyatan dan segala ciri yang lain pun akan tampak bermakna di hadapan kita. Begitulah, keberadaan manusia memunculkan makna keberadaan serta kehidupan manusia itu sendiri. Sebagaimana keberadaan alam semesta beserta segala isi dan kedahsyatannya yang pastilah mendorong kita juga bertanya akan arti keberadaannya.

    Yang pasti, kesempurnaan dan kehebatan seluruh makhluk hidup dan tak hidup di alam ini mengatakan kepada akal dan hati nurani manusia akan satu hal: semua mereka diciptakan dengan tujuan yang pasti dan benar. Dan tujuan itu adalah agar manusia yang berakal dan bernurani ini mampu menyibak misteri alam, termasuk dirinya sendiri. Menguak kesempurnaan, keajaiban, kehebatan, kekuatan, dan kedahsyatan fenomena alam hingga terpampang di pelupuk matanya suatu kebenaran yang pasti, yakni bahwa semua ini ada karena diciptakan dengan makna dan tujuan yang pasti; hingga tersingkaplah kabut kebodohan dan kejumudan yang selama ini menutup mata hatinya, sehingga ia dengan jelas mampu menatap

    keberadaan singgasana sang Pencipta. Dialah Allah, Penguasa dan Pemilik Kekuatan di balik keajaiban dan kedahsyatan fenomena alam ini, yang semuanya diciptakan-Nya agar manusia mampu mengenal keberadaan dan sifat-sifat-Nya. Lebih dari itu, alam ini dicipta agar manusia senantiasa mengingat akan

    Dari segi ukurannya, manusia bak sebutir debu di padang pasir nan

    luas, sesuatu yang tak berarti dalam alam semesta tak bertepi...

  • keagungan Pencipta-Nya dan kelemahan dirinya; agar menjadi sarana yang menjadikannya hamba yang bertaqwa.

    Katakanlah: Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Allah. Katakanlah: Maka apakah kamu tidak bertakwa? (QS. Al Muminuun, 23:84-87) (cs)

    Surat Pembaca AGAR LEBIH NYAMAN DIBACA

    Isi terlalu sedikit untuk ukuran penerbitan sebulan sekali (isi ditambah atau frekuensi penerbitan ditambah). Layout diperbaiki agar lebih nyaman dibaca.

    Sholeh AL Azhar Syifa Budhi, Kemang, Jakarta.

    =========================

    DAFTAR ISI

    Melihat penampilan awal (di cover buletin) yang berwarna-warni, tentunya akan berisi sesuatu yang menarik, ternyata benar. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan kesempatan terbitnya majalah ini. Isi yang padat dan berkualitas dengan judul yang menarik menuntun pembaca untuk menyelami lebih dalam isi dari judul tersebut. Topik-topik kontemporer yang perlu diketahui pembaca masa kini semoga dapat membuka dan menjadi sarana penambah keimanan bagi pembaca sekalian. Selamat atas terbitnya bulletin ini, semoga semakin menarik dan banyak pembacanya. Terima kasih kepada tim redaksi dan penerbit semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik. Usulan: Ada daftar isi di halaman kedua dari buletin ini.

    Dr Santoso S Staf pengajar program ekstensi Fisika, FMIPA Universitas Indonesia, Depok.

    =========================

    TEROBOSAN BARU

    Sebuah terobosan baru dalam membantu pencerahan intelektual, khususnya SDM Muslim. Sudah saatnya umat Islam membangun kembali kejayaannya, sebagaimana pernah dilakukan pada masa lalu. Kata kuncinya dengan menguatkan penguasaan ayat kauliyah dan ayat kauniyah dan ini telah dilakukan oleh INSIGHT. Sukses Selalu.

    B.S. Wibowo, SKM. MARS, Direktur LMT TRUSTCO, Jakarta.

  • =========================

    TAMBAH JUMLAH HALAMAN

    Alhamdulillah, telah terbit majalah ilmiah populer berbahasa Indonesia di tengah sikon yang tidak menguntungkan saat ini, baik kondisi perekonomian maupun politik yang amburadul. Semoga terbitan perdana ini diikuti terbitan-terbitan selanjutnya. Beberapa saran dari saya; perlu menambah jumlah halaman semoga isinya tidak hanya terjemahan karya Harun Yahya tapi juga tulisan saintis Indonesia.

    Dr Mufti P Patria, Jurusan Biologi FMIPA UI, Depok.

    =========================

    PEMIKIRAN DARWIN

    Assalamualaikum wr wb. Semoga datangnya surat ini, Anda masih dalam perlindungan Allah SWT ada satu hal yang ingin saya tanyakan, yaitu pada bahasan utama edisi perdana lalu, Anda banyak menunjukkan kelemahan-kelemahan dari pemikiran Darwin, tetapi mengapa pada bagian tentang sejarah singkat hidup Darwin Anda sama sekali tidak menunjukkan timbulnya pemikiran-pemikiran Darwin tentang evolusi dari petualangan dan penelitian Darwin tersebut? Terima kasih, semoga Allah masih memberikan kekuatan pada Anda untuk tetap istiqomah dalam memperjuangkan kebenaran agama-Nya. wassalamualakum wr. wb

    Ahmad Fitrizal Romadhoni, Jln. Sunan Giri 15a/1, Gresik 61161, Jawa Timur

    Redaksi: Terima kasih atas kritik dan sarannya. Semoga di edisi mendatang usulan Anda dapat kami realisasikan.

    Dari Kami PELAJARAN BERHARGA

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya kepada kita. Hadirnya buletin edisi April 2003 ini pun tak luput dari kehendak dan kuasa Allah semata, yang tanpa-Nya tak mungkin kami dapat hadir di hadapan para pembaca budiman sekalian.

    Pertama-tama, kami haturkan banyak terima kasih atas segala kritik, saran, dan masukan dari para pembaca terhadap buletin edisi perdana kami. Kami berdoa semoga amal baik para pembaca ini

  • diberi balasan yang lebih baik oleh Allah, dan kami pun dapat semakin memperbaiki kualitas buletin ini sebaik-baiknya.

    Pembaca budiman, termasuk nikmat Allah yang sungguh tak terkira adalah kesehatan dan waktu luang, yang dengannya para pembaca kini dapat kembali menikmati buletin ini. Kesibukan keseharian seringkali menyita waktu kita, sehingga tak lagi menyisakan kesempatan untuk merenung akan segala peristiwa dan fenomena di sekitar kita. Padahal, kalau kita memikirkan secara mendalam dengan hati nurani yang terbuka, akan kita dapati banyak pelajaran berharga dan pengetahuan (=insight) dari sedikit fenomena alam atau peristiwa keseharian yang kita alami dan saksikan. Di antara pelajaran berharga ini adalah pemahaman akan kekuasaan dan kekuatan Allah, dan kelemahan diri manusia di hadapan Sang Khaliq. Allah berfirman:

    Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (QS. Al Hajj, 22:74)

    Wassalamualaikum wr. wb.

    Redaksi

    Bahasan Utama - 1 DI BALIK KOKOHNYA

    GUNUNG Ketika berbicara tentang gunung, banyak hal akan terlintas dalam benak kita, di antaranya gunung api yang meletus dengan dahsyatnya. Kekuatan letusan gunung berapi mampu menimbulkan gempa hebat, gelombang tsunami, maupun muntahan lahar yang meluluhlantakkan apa pun yang diterpanya... Namun, apakah ini berarti bahwa ketiadaan gunung akan menghilangkan bencana alam yang kerap kali menelan korban jiwa ini, dan menjadikannya lebih aman untuk dihuni? Fakta menunjukkan sebaliknya. Bumi yang rata akibat ketiadaan gunung ternyata justru akan menghancurkan segala yang ada.

    Kerak bumi adalah lapisan permukaan tempat kita sehari-hari berjalan dan membangun rumah dengan aman. Tetapi, kerak bumi ternyata tidak diam alias bergerak di atas suatu lapisan lain yang dinamakan mantle (jaket), yang lebih padat dari kerak bumi. Jika tidak ada perangkat yang mengendalikan pergerakan kerak bumi ini, maka goncangan dan gempa terus-menerus akan terjadi di bumi, yang tentu menjadikannya tempat yang benar-benar tak dapat dihuni. Namun, keberadaan gunung-gunung dan struktur perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam bumi berperan besar mengurangi pergerakan lapisan di bawah permukaan tanah, sehingga mencegah atau memperkecil goncangan yang diakibatkannya.

  • Proses pembentukan gunung akibat tumbukan lempengan-lempengan kerak bumi.

    Gunung-gunung di bumi terbentuk akibat pergerakan dan tubrukan antar-lempengan raksasa yang membentuk lapisan kerak bumi (lihat gambar). Ketika dua lempengan saling bertubrukan, salah satunya biasanya akan menerobos di bawah lempengan yang kedua. Lempengan kedua yang berada bagian atas terdorong ke atas sehingga membentuk punggung gunung. Pada saat bersamaan, lempengan yang berada di bawah terus menembus, menghujam ke bawah, dan membentuk perpanjangan yang jauh ke dalam bumi. Ini berarti gunung memiliki semacam akar berupa perpanjangan yang menancap dan menghujam ke dalam bumi. Bagian ini sama besarnya dengan punggung gunung yang tampak menjulang tinggi di atas permukaan bumi. Dengan kata lain, gunung tertancap dan mengakar kokoh pada bagian kerak bumi yang disebut mantle (jaket).

    Jadi, gunung mencengkeram lempengan-lempengan bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi. Dengan demikian gunung menembus dan menancap pada tempat bertemunya lempengan-lempengan tersebut. Dengan cara ini, gunung mencegah kerak bumi bergerak atau bergeser secara terus-menerus di atas lapisan magma atau di antara lapisan-lapisannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung sebagaimana paku atau pasak yang menancap dan mencengkeram lembaran-lembaran papan kayu dengan erat dan kokoh. Kerak bumi yang bersifat mudah bergerak ini diredam oleh

    gunung, sehingga mampu mencegah guncangan hingga batas tertentu.

    Gunung yang tampak kokoh perkasa juga memiliki peran lain dalam menjaga keseimbangan di bumi, terutama dalam penyebaran panas. Perbedaan suhu antara khatulistiwa dan wilayah kutub bumi adalah sekitar 100oC. Jika perbedaan suhu tersebut terjadi di permukaan bumi yang rata, maka ini akan memunculkan aliran udara berupa badai angin sangat kencang berkecepatan hingga 1000 km (621 mil) per jam yang akan menghancurkan bumi. Namun, permukaan bumi yang tidak rata mampu menahan aliran angin kencang yang dimunculkan oleh perbedaan suhu ini. Jajaran pegunungan bermula dengan gunung Himalaya

    di Cina, yang berlanjut dengan gunung Taurus di selatan Turki, dan kemudian naik ke atas hingga jajaran pegunungan Alpina di Eropa. Jajaran pegunungan Atlantik dan Samudera Pasifik juga memiliki fungsi yang sama.

    Sebagaimana seluk-beluk dan bagian bumi yang lain, apa yang ada pada gunung merupakan bagian dari kekuatan, kehebatan dan kesempurnaan ciptaan Allah. Allah telah menciptakan bumi beserta seluruh seluk-beluknya dengan sempurna sebagai tempat hidup kita.

  • Setelah mengetahui sejumlah hal yang mengagumkan ini, manusia sepatutnya sadar dan mengakui bahwa hal terpenting dalam hidupnya adalah kewajiban untuk mengabdi kepada Allah, dan beramal untuk tujuan yang satu ini. Sebab, manusia senantiasa bergantung pada nikmat Allah yang tak terhingga, sedangkan Allah, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu pun. Inilah kebenaran terpenting yang hendaknya didapatkan dan dipahami oleh manusia di balik dahsyatnya kekuatan alam, sebagaimana yang ada pada gunung.

    Bahasan Utama - 2 SISTEM YANG SEMPURNA:

    PEMBEKUAN DARAH Peradaban manusia telah berusia ribuan tahun, dan selama itu pula pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi manusia berhasil menyingkap rahasia alam semesta dan menghasilkan berbagai teknologi. Namun, apa yang dihasilkan manusia ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan kehebatan dan kesempurnaan teknologi di alam.

    Kekuatan teknologi dan peradaban manusia yang merupakan simbol kekuatan, kecerdasan, kehebatan dan kedigdayaan mereka dengan mudah terhempaskan oleh kekuatan alam seperti bencana gunung berapi, banjir, angin tornado, gempa bumi. Bahkan manusianya pun mudah dibuat lunglai tak berdaya, bahkan tak bernyawa, akibat serangan organisme yang tampaknya jauh lebih lemah dari dirinya, seperti virus, bakteri, jamur, dan sebagainya.

    Demikianlah, ini berarti keberadaan serta keberlangsungan alam ini beserta seluruh isinya, termasuk tumbuhan, hewan dan manusia itu sendiri, tercipta dengan kecerdasan, kekuatan dan kekuasaan yang jauh lebih hebat dari manusia maupun makhluk lainnya. Inilah kekuasaan dan kekuatan Pencipta dalam mencipta dan berkehendak atas segala sesuatu, yang tak dapat dihadang oleh siapa pun, termasuk manusia itu sendiri. Seluruh seluk-beluk isi alam ini, termasuk tubuh manusia sendiri, telah dirancang dengan sengaja dan secara sempurna. Satu bagian kecil saja dari keseluruhan sistem yang mengatur tubuh manusia ini tidak berfungsi, maka ini akan membahayakan hidupnya. Di antara ratusan, atau bahkan ribuan, sistem yang ada pada tubuh manusia adalah sistem pembekuan darah.

    sel-sel darah merah

    Darah manusia sekilas tampak sederhana, cairan biasa

    berwarna merah. Seolah tak ada yang istimewa dari darah,

    dan seseorang mungkin berpikir bawah darah terbuat dari cairan

    biasa yang diberi pewarna merah. Namun fakta bahwa manusia akan sakit, bahkan

    mati, ketika kekurangan darah atau menderita kelainan darah

    menunjukkan bahwa darah bukanlah cairan biasa.

    Keseluruhan darah manusia yang berwarna merah terdiri atas bagian cair dan bagian

    padat yang terlarut atau tercampur dengan bagian cair tersebut. Bagian yang padat ini terdiri atas sel-sel darah merah,

  • Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan pada akhirnya akan berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali. Saat pendarahan berlangsung, gumpalan darah beku akan segera terbentuk dan mengeras, dan luka pun pulih seketika. Sebuah kejadian yang mungkin tampak sederhana dan biasa saja di mata Anda, tapi tidak bagi para ahli biokimia. Penelitian mereka menunjukkan, peristiwa ini terjadi akibat bekerjanya sebuah sistem yang sangat rumit. Hilangnya satu bagian saja yang membentuk sistem ini, atau kerusakan sekecil apa pun padanya, akan menjadikan keseluruhan proses tidak berfungsi.

    Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya telah pulih seperti sediakala, darah beku tersebut harus lenyap. Sistem ini bekerja tanpa kesalahan sedikit pun hingga bagian-bagiannya yang terkecil.

    Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus segera terjadi demi mencegah kematian. Di samping itu, darah beku tersebut harus menutupi keseluruhan luka, dan yang lebih penting lagi, harus terbentuk tepat hanya pada lapisan paling atas yang menutupi luka. Jika pembekuan darah tidak

    terjadi pada saat dan tempat yang tepat, maka keseluruhan darah pada makhluk tersebut akan membeku dan berakibat pada kematian.

    Keping darah atau trombosit, yang merupakan unsur berukuran paling kecil penyusun sumsum tulang, sangat berperan dalam proses pembekuan darah. Protein bernama faktor Von Willebrand terus-menerus mengalir dan berlalu-lalang ke seluruh penjuru aliran darah. Protein ini berpatroli, dengan kata lain bertugas memastikan bahwa tidak ada luka yang terlewatkan oleh trombosit. Trombosit yang terjerat di tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat yang dapat mengumpulkan trombosit-trombosit lain di tempat tersebut. Sel-sel trombosit ini kemudian memperkuat luka yang terbuka tersebut. Trombosit lalu mati setelah melakukan tugas menemukan tempat luka. Pengorbanannya hanyalah satu bagian dari keseluruhan sistem pembekuan dalam darah.

    Trombin adalah protein lain yang membantu pembekuan darah. Zat ini dihasilkan hanya di tempat yang terluka, dan dalam jumlah yang tidak boleh lebih atau kurang dari keperluan. Selain itu, produksi trombin harus dimulai dan berakhir tepat pada saat yang diperlukan. Dalam tubuh terdapat lebih dari dua puluh zat kimia yang disebut enzim yang berperan dalam pembentukan trombin. Enzim ini dapat merangsang ataupun bekerja sebaliknya, yakni menghambat pembentukan trombin. Proses ini terjadi melalui pengawasan yang cukup ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar terjadi luka pada jaringan tubuh. Segera setelah enzim-enzim pembantu proses pembekuan darah tersebut mencapai jumlah yang cukup, kumpulan protein yang disebut fibrinogen terbentuk. Dalam waktu singkat, terbentuklah benang-benang yang saling bertautan, saling beranyaman dan membentuk jaring pada tempat keluarnya darah. Sementara itu, trombosit atau keping-keping darah yang sedang berpatroli tanpa henti, terperangkap dalam jaring dan mengumpul di tempat yang sama. Apa yang disebut dengan gumpalan darah beku adalah penyumbat luka yang terbentuk akibat berkumpulnya keping darah yang terperangkap ini. Ketika luka telah sembuh sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang.

    sel-sel darah putih, dan platelet. Hemoglobin yang terdapat pada

    sel-sel darah merah yang melimpah inilah yang

    memberikan warna merah pada darah. Bagian yang cair

    merupakan larutan yang terdiri atas air, asam amino, protein, karbohidrat, lemak, vitamin,

    hormon, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme sel. Seluruh

    campuran yang ada pada darah ini harus ada dalam keadaan seimbang, dalam jumlah yang sesuai keperluan tubuh, dan

    seluruh bagiannya harus berfungsi secara sempurna, termasuk sistem pembekuan

    darah. Ini semua telah diciptakan secara sempurna

    oleh Allah agar manusia dapat hidup dengan baik.

  • MEKANISME PENUTUPAN LUKA: Ketika luka pada tubuh mulai mengeluarkan

    darah, sebuah enzime yang disebut tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang terluka

    bereaksi dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-benang

    yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang kemudian mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan

    sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah

    selesai diperbaharui, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh.

    Sistem yang memungkinkan pembentukan darah beku, yang mampu menentukan sejauh mana proses pembekuan harus terjadi, dan yang dapat memperkuat serta melarutkan gumpalan darah beku yang telah terbentuk, sudah pasti memiliki kerumitan luar biasa yang tak mungkin dapat disederhanakan. Sistem tersebut bekerja tanpa kesalahan sekecil apa pun bahkan hingga pada bagian-bagiannya yang terkecil sekalipun.

    Apa yang terjadi ketika terjadi sedikit gangguan pada sistem pembekuan darah yang bekerja secara sempurna ini? Misalnya, jika terjadi pembekuan dalam darah meskipun tidak terjadi luka, atau seandainya gumpalan darah beku tersebut mudah terlepas dari luka, apa yang akan terjadi? Hanya ada satu jawaban atas pertanyaan ini: dalam keadaan demikian, aliran darah ke organ-organ tubuh yang paling penting dan peka terhadap kerusakan, seperti jantung, otak dan paru-paru, akan tersumbat oleh gumpalan darah beku, dan kematian pun tak terelakkan.

    Ini adalah kenyataan yang menunjukkan kepada kita sekali lagi bahwa tubuh manusia didesain dengan sempurna tanpa cacat. Sungguh mustahil menjelaskan sistem pembekuan darah dengan menganggapnya sebagai peristiwa kebetulan atau perkembangan bertahap sebagaimana pernyataan teori evolusi. Sistem yang dirancang dan diperhitungkan dengan hati-hati seperti ini adalah bukti kesempurnaan dalam penciptaan yang tak perlu diperdebatkan lagi. Allah, yang telah menciptakan dan menempatkan kita di bumi, telah menciptakan tubuh kita beserta sistem pembekuan darah yang melindungi kita dari banyak peristiwa luka yang kita alami sepanjang hidup.

    Selembar jaringan otot khusus membungkus pembuluh darah. Ketika otot mengerut, pembuluh

    darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Gambar di sebelah kanan adalah penampang pembuluh yang menyempit. Inilah sebabnya bagian dalamnya bergelombang (kiri).

    Di sekeliling pembuluh darah, terdapat sejumlah urat otot (merah) dan saraf (biru).

    Selain mengatasi luka yang dapat terlihat, pembekuan darah juga sangat diperlukan untuk memulihkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler dalam tubuh kita yang terjadi setiap saat. Meski tidak terlihat,

  • terdapat pendarahan kecil di dalam tubuh secara terus-menerus. Ketika membenturkan lengan pada pintu atau duduk hingga kepayahan, ratusan pembuluh darah kapiler pecah. Pendarahan yang kemudian terjadi segera diatasi oleh sistem pembekuan darah, dan pembuluh kapiler dibentuk kembali seperti sedia kala. Jika benturan lebih keras terjadi, maka akan terjadi pendarahan yang lebih parah dalam tubuh dan menimbulkan luka memar yang umumnya disebut turning purple atau berubah menjadi ungu. Seseorang yang sistem pembekuan darahnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada penderita hemofilia, harus menghindari benturan sekecil apa pun. Penderita dengan hemofilia sangat parah tidak mampu hidup lama. Sebab, pendarahan kecil saja, misalnya akibat terpeleset dan jatuh, sudah cukup untuk mengakhiri hidupnya.

    Kenyataan sederhana ini sudah sepatutnya mendorong setiap orang merenungkan keajaiban penciptaan dalam dirinya sendiri dan bersyukur kepada Allah, yang telah menciptakan tubuhnya dengan sempurna tanpa kekurangan sedikit pun. Tubuh ini adalah kenikmatan tersendiri yang Allah karuniakan kepada kita. Kita tidak mampu membuat satu saja dari keseluruhan sel pembentuk tubuh tersebut. Allah berfirman kepada manusia: Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? (QS. Al Waaqiah, 56:57)

    Keajaiban di Alam NYAMUK-NYAMUK NAKAL

    Nyamuk, hewan kecil itu memang nakal karena selalu mengganggu manusia yang terlelap tidur di malam hari. Namun adakah yang pernah berpikir bahwa ternyata seekor makhluk kecil yang seringkali merepotkan manusia itu merupakan suatu contoh akan kesempurnaan desain dalam penciptaan?

    Sejak ia bertelur, nyamuk sudah menunjukkan kehebatannya. Dia dengan sendirinya bertelur dalam jumlah ratusan butir yang kesemuanya menyatu hingga menyerupai bentuk sampan. Sampan, karena memang telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dan

    harus dapat mengapung. Seandainya ia bertelur satu persatu, tentunya telur itu akan tenggelam oleh riak air yang kecil sekalipun.

    Tentu kita semua tahu, sang nyamuk mengawali kehidupannya dengan hidup di bawah permukaan air. Untuk bernapas ia menggunakan alat menyerupai pipa snorkel (biasa digunakan penyelam) yang berada di ujung tubuhnya. Dengan demikian ia dapat menghirup udara di atas permukaan air dan terus melangsungkan siklus hidupnya. Namun tantangan yang dihadapi belum berhenti. Untuk keluar dari air lalu terbang, juga memerlukan usaha yang tidak mudah, karena bila saja tubuhnya basah, maka ia tidak akan dapat terbang! Bayangkan, ternyata di ujung kakinya terdapat suatu senyawa kimia yang mampu meningkatkan tegangan permukaan air. Sehingga ketika keluar dari kepompongnya dan berdiri di atas permukaan air dengan kaki-kakinya, ia tidak terperosok dan tidak tenggelam.

    Tidak sampai di situ. Agar nyamuk betina dapat menghisap darah, ia harus mampu mengenali lokasi pembuluh darah manusia di kegelapan malam. Untuk ini ia telah dilengkapi dengan sistem pengindraan inframerah yang mampu menemukan lokasi pembuluh darah berdasarkan suhu tubuh.

  • Untuk bisa menembus kulit manusia sehingga mudah dalam menyedot darahnya, ia juga memiliki organ khusus yang disiapkan oleh Penciptanya. Organ itu berfungsi layaknya gergaji yang menggergaji kulit kita sehingga sobek. Sebab kulit manusia bagaikan kulit kayu yang tebal dan keras bagi nyamuk, hewan berukuran teramat kecil dibanding tubuh manusia. Juga, agar darah yang keluar tidak membeku, maka nyamuk juga telah menggunakan suatu enzim yang mencegah pembekuan darah.

    Perhatikan, walau si kecil nyamuk tampak demikian jenius, namun ia tetaplah seekor nyamuk yang tak dapat berpikir untuk memperbaiki kualitas hidup. Ia tetaplah bukan profesor kimia maupun fisika atau bahkan dokter spesialis tranfusi darah sebelum ia dapat melakukan tugasnya keluar dari air untuk terbang dan menghisap darah manusia. Ia tetaplah seekor makhluk kecil yang diciptakan oleh Dzat Yang Maha Pencipta sebagai perumpamaan bagi kita agar mau berpikir.

    Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orangorang yang fasik (QS. Al Baqarah, 2:26)

    Berita Iptek DINO-BIRD:

    MIMPI TERBANG SEEKOR DINOSAURUS

    BAGAIMANA NYAMUK MENGINDRA DUNIA LUAR? Nyamuk dilengkapi alat pengindra panas teramat peka. Nyamuk mampu mengindra benda-benda di sekelilingnya dalam berbagai

    warna yang ditentukan oleh panas yang dipancarkan benda-benda, sebagaimana tampak pada gambar. Karena penglihatannya tidak

    bergantung pada adanya cahaya, nyamuk sangat mudah menemukan pembuluh darah di kegelapan. Alat pengindra

    panasnya cukup peka untuk mengenali perbedaan panas sekecil seperseribu derajat Celcius. Sebagai pembanding, gambar di kiri

    bawah adalah penglihatan manusia.

  • Beberapa waktu lalu media massa dunia memuat penemuan baru-baru ini tentang sekumpulan fosil di Cina sebagai bukti yang mendukung teori evolusi. Beijings Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology mengeluarkan pernyataan bahwa satu dari keenam fosil dalam kelompok tersebut adalah milik seekor Dino-Bird (burung-dino) bersayap empat (burung-dino adalah nama makhluk rekaan berbentuk separuh burung separuh dinosaurus, yang diduga sebagai nenek moyang burung). Lembaga ini juga menyatakan bahwa makhluk punah ini dapat terbang, atau setidaknya, bergelantungan di pepohonan. Media masa pendukung Darwinisme sekali lagi melakukan propagandanya habis-habisan meskipun teori ini sama sekali dan telah berulang kali dibuktikan keliru.

    Nyatanya, sama sekali tidak terdapat bukti yang mendukung propaganda mereka. Sebab, tidak ada burung-dino bersayap empat (makhluk separuh burung separuh dinosaurus) atau data ilmiah apa pun yang mendukung teori evolusi burung dari dinosaurus.

    Fosil baru: 20 juta tahun lebih muda dari Archaeopteryx

    Archaeopteryx adalah seekor burung yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu. Archaeopteryx sangatlah penting karena termasuk burung tertua yang hingga kini pernah ditemukan. Tak seorang ilmuwan pun pernah menemukan fosil burung yang berusia lebih tua dari Archaeopteryx . (Meskipun sebagian kalangan telah mengklaim bahwa fosil Protoavis berusia 225 juta tahun adalah burung tertua, namun tesis ini tidak diterima secara luas.)

    Selain itu, Archaeopteryx tergolong seekor burung sejati, dengan semua ciri burung yang dimilikinya. Bulu-bulunya yang asimetris sama dengan burung masa kini, termasuk bentuk sayapnya yang sempurna, rangka yang ringan dan berongga, tulang dada yang menyangga otot terbang, serta banyak ciri lainnya yang meyakinkan para ilmuwan bahwa Archaeopteryx adalah seekor burung sejati yang mampu terbang sempurna. (selengkapnya, baca karya Harun Yahya; Darwinism Refuted: How The Theory of Evolution Breaks Down in the Light of Modern Science, Goodword Books, 2003; www.darwinismrefuted.com, www.darwinism-watch.com)

    DONGENG PARA EVOLUSIONIS Dengan berdalih sebagai sesuatu yang ilmiah, evolusionis sering mengatakan bahwa dinosaurus kecil memperoleh

    sayap dan kemudian menjadi burung. Akan tetapi, penjelasan mereka tentang bagaimana perubahan ini terjadi hanyalah sebatas dongeng belaka. Seperti yang digambarkan oleh

    evolusionis ini, mereka mengatakan bahwa dinosaurus yang mengepakkan kaki depannya untuk berburu serangga secara

    perlahan dan bertahap berubah menjadi bentuk sayap. Sebagai sebuah khayalan, skenario ini memunculkan satu pertanyaan menarik: Lalu, bagaimanakah serangga, yang

    selain sudah dapat terbang juga memperlihatkan kehebatan aerodinamis dengan mengepakkan sayapnya 500 kali per

    detik secara serempak, dapat memperoleh sayap?

  • (1). BULU YANG ASIMETRIS: Bulu dari semua burung modern adalah asimetris. Bentuk ini

    memberikan fungsi aerodinamis bagi burung. Fakta bahwa bulu Archaeopteryx juga asimetris telah menggugurkan pendapat evolusionis bahwa burung ini tidak dapat terbang.

    (2). FOSIL CONFUCIUSORNIS DAN GAMBAR BURUNGNYA KETIKA MASIH HIDUP: Confuciusornis, yang fosilnya terlihat di sini, hidup dalam periode geologis yang sama

    dengan Archaeopteryx. Berbeda dengan Archaeopteryx, paruh burung ini tidak bergigi. Penemuan ini mengungkapkan bahwa Archaeopteryx bukanlah "burung primitif", melainkan

    spesies burung yang sebenarnya. (3). CAKAR HOATZIN: Sejumlah spesies burung yang hidup sekarang memiliki ciri fisik yang serupa dengan

    Archaeopteryx. Sebagai contoh, burung hoatzin juga memiliki struktur mirip cakar pada sayapnya.?

    Akan tetapi, dua ciri Archaeopteryx yang sangat membedakannya dari burung modern adalah sayapnya yang memiliki cakar, dan gigi pada paruhnya. Karena dua ciri inilah sejak abad ke-19 para evolusionis berupaya menampilkan burung ini sebagai semi reptilia. Namun ciri-ciri ini sesungguhnya bukanlah bukti yang menunjukkan kaitan antara Archaeopteryx dan reptilia. Penelitian menunjukkan bahwa Hoatzin, spesies burung yang hingga kini masih hidup, juga memiliki cakar pada sayapnya ketika masih muda. Archaeopteryx bukan pula satu-satunya burung bergigi, sebab spesies burung lainnya di masa lalu yang ada dalam catatan fosil juga memiliki gigi, misalnya, Liaoningornis berusia 130 juta tahun juga memiliki gigi pada paruhnya (Old Bird, Discover magazine, March 21, 1997).

    Jadi, penjelasan para evolusionis bahwa Archaeopteryx adalah sejenis burung primitif sungguh keliru, dan para ilmuwan telah menerima bahwa makhluk ini terlihat sangat menyerupai burung masa kini. Profesor ahli burung terkemuka di dunia asal Kansas University, Alan Feduccia, menyatakan, Kebanyakan mereka yang baru-baru ini mempelajari sifat-sifat anatomis Archaeopteryx, mendapati makhluk tersebut lebih banyak menyerupai burung daripada yang pernah mereka sangka sebelumnya,.... Propaganda para pendukung Darwinisme telah keliru, dan Feduccia dalam bukunya The Origin and Evolution of Birds (Yale University Press, 1999, hlm. 81) juga telah menyatakan bahwa, hingga baru-baru ini, kemiripan Archaeopteryx dengan dinosaurus theropoda terlalu dibesar-besarkan.

    Singkatnya, Archaeopteryx adalah burung tertua yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti pada burung-burung modern, termasuk dalam hal kemampuan terbangnya. Selain itu, Archaeopteryx berusia sekitar 150 juta tahun.

    Permasalahan seputar usia fosil

    Archaeopteryx memperlihatkan satu fakta kunci: Burung telah ada sejak 150 juta tahun lalu. Mereka telah mampu terbang. Jika para evolusionis ingin mengemukakan sejumlah nenek moyang burung, maka makhluk-makhluk ini haruslah telah hidup sebelum 150 juta tahun lalu.

    Satu fakta ini saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa pernyataan tentang burung-dino bersayap empat yang disebarluaskan ke seluruh dunia sangat tidak berdasar dan tidak benar. Sebab, fosil yang diketemukan di Cina dan dinamakan Microraptor gui ini yang oleh para evolusionis dicoba-tampilkan sebagai nenek moyang burung-burung primitif hanyalah berusia 130 juta tahun, dengan kata lain 20 juta

  • tahun lebih muda dari burung yang diketahui paling tua. Jelas, sama sekali tidak masuk akal untuk menampilkan seekor burung sebagai nenek moyang burung-burung primitif ketika terdapat sejumlah burung yang telah terbang 20 juta tahun sebelum makhluk ini ada.

    Microraptor gui

    Jadi, apakah makhluk yang dinamakan Dinosaurus bersayap empat (Microraptor gui) ini?

    Sama halnya, semua fosil burung-dino yang dikemukakan sejak awal tahun 1990-an semuanya diragukan keabsahannya. Salah satu dari dinosaurus berbulu tersebut, yakni Archaeoraptor, adalah fosil yang dipalsukan. Pengkajian mendalam pada fosil-fosil burung-dino lainnya menunjukkan bahwa bulu-bulu mereka ternyata serat-serat yang mengandung kolagen di bawah kulit, demikian dinyatakan dalam majalah Science edisi 14 November 1997. Dalam perkataan Profesor Feduccia, Banyak dinosaurus telah ditampilkan sebagai makhluk yang tertutupi bulu-bulu yang berpola aerodinamis tanpa disertai bukti apa pun yang mendukungnya. Dalam bukunya yang terbit tahun 1999, ia menulis, Pada akhirnya, tak ada dinosaurus berbulu yang pernah ditemukan, meskipun banyak bangkai dinosaurus dengan kulit yang terawetkan dengan baik telah ditemukan di berbagai tempat.

    Begitulah, ketika mencari jawaban sesungguhnya tentang apa itu Microraptor gui, kita harus senantiasa ingat akan sikap para evolusionis yang penuh prasangka dan suka mereka-reka. Makhluk ini mungkin

    saja memiliki struktur anatomi yang sangat berbeda dengan gambar-gambar rekonstruksi yang muncul di media masa.

    Hal ini juga telah ditengarai oleh Profesor Alan Feduccia. Dalam sebuah korespondensi baru-baru ini, ia menulis:

    Saya belum yakin bahwa makhluk tersebut bersayap empat; mungkin saja yang nampak oleh kita adalah bulu-bulu burung yang sebenarnya tidak pernah ada, dan ini sungguh sulit untuk ditafsirkan. Ciri-ciri yang menghubungkan hewan ini dengan dromaeosaurus juga sangat meragukan. Yang pasti, ekornya sangat berbeda dengan dromaeosaurus yang pernah diketahui, dan cakarnya tidak berbentuk melengkung, tapi hanya sedikit besar. Juga, bagian pubisnya lebih menyerupai burung. Mungkin kita tidak sedang menyaksikan dromaeosaurus yang dapat terbang, akan tetapi sisa-sisa dari unggas di masa awal sekitar 20-30 juta tahun jauh sebelum Archaeopteryx.

    Gagasan "dinosaurus menumbuhkan sayap saat berusaha menangkap serangga yang terbang" bukanlah suatu lelucon, melainkan sebuah teori yang menurut kaum

    evolusionis amat ilmiah. Contoh ini sudah cukup untuk menunjukkan seberapa serius kita harus menanggapi kaum

    evolusionis

  • Dan bahkan jika penafsiran tentang Microraptor gui terbukti benar, teori evolusi takkan mendapat pengukuhan apa pun dari hal ini. Sepanjang sejarah, puluhan juta spesies telah hidup dalam rentang spektrum biologis yang sangat lebar, dan banyak dari spesies ini telah punah seiring perjalanan masa. Sebagaimana mamalia terbang yang ada saat ini, seperti kelelawar, di zaman dahulu pun terdapat reptil-reptil bersayap (pterosaurus). Banyak beragam kelompok reptil laut (misalnya ichthyosaurus) hidup di masa lalu dan kemudian punah. Namun yang sungguh mengejutkan tentang spektrum yang lebar ini adalah hewan-hewan dengan ciri dan struktur anatomis berbeda muncul seketika dan dalam bentuk mereka yang telah lengkap sempurna, dan bukan sebagai turunan dari bentuk-bentuk nenek moyang yang lebih primitif. Misalnya, kita saksikan seluruh struktur kompleks burung muncul menjadi ada secara tiba-tiba pada Archaeopteryx. Tidak terdapat burung-burung primitif bersayap. Tidak ada penerbangan primitif. Keyakinan tentang adanya paru-paru burung primitif juga sungguh tidak mungkin, sebab paru-paru unggas yang sangat berbeda secara struktural dari paru-paru reptilia dan mamalia memiliki struktur rumit yang tak tersederhanakan.

    Singkatnya, catatan fosil terus saja memperlihatkan kesimpulan bahwa seluruh makhluk hidup muncul di bumi melalui penciptaan, dan bukan evolusi akibat pengaruh alamiah. Pernyataan terakhir tentang burung-dino ini takkan mampu merubah fakta yang ada.

    Kisah Al Quran Aad, Profil Kaum yang Dikutuk

    (Bagian 2 - habis)

    Majalah National Geographic menampilkan gambar "burung-dino" seperti ini di tahun 1999, dan

    menyajikannya ke seluruh dunia sebagai bukti evolusi. Dua tahun kemudian diketahui, bahwa sumber yang

    mengilhami gambar ini, Archaeoraptor, adalah kebohongan ilmiah. Situs BBC News juga melaporkan

    kebohongan ini dalam artikelnya yang berjudul Piltdown bird fake explained (Pemalsuan burung Piltdown

    terungkap)

  • Dalam bukunya, peneliti Inggris, Thomas menyatakan ia telah menemukan jejak-jejak salah satu kaum beruntung tersebut. Ini adalah kota yang dikenal suku Badui sebagai Ubar. Dalam salah satu perjalanannya menuju daerah tersebut, orang-orang Badui menunjukkan padanya sebuah jalur perjalanan kuno, yang menurut mereka mengarah ke kota sangat tua bernama Ubar. Thomas sangat tertarik dengan hal ini, tapi ia meninggal sebelum menyelesaikan penelitiannya.

    Nicholas Clapp mempelajari tulisan Thomas, dan menjadi percaya pada keberadaan kota hilang yang disebut dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, ia memulai penelitiannya sendiri, dan meminta NASA untuk memotret wilayah tersebut dengan satelit. Gambar yang diambil dari ruang angkasa menampakkan sejumlah jalur yang tak terlihat oleh mata ketika di daratan.

    Clapp lalu membandingkan gambar-gambar ini dengan peta kuno, dan memperoleh hasil seperti yang ia harapkan. Jalur perjalanan pada peta kuno itu sama dengan pada gambar yang diambil dari ruang angkasa. Titik bertemunya jalur-jalur ini adalah daerah luas yang diketahui sebagai pemukiman kuno. Nicholas Clapp pun memulai perjalanannya yang cukup panjang dan penuh petualangan.

    Akhirnya, Clapp dan timnya tiba di reruntuhan bersejarah yang ia harap sebagai kota Ubar. Sejak saat reruntuhannya ditemukan, diketahui bahwa ini adalah peninggalan Kaum Aad sebagaimana dikisahkan Al Quran, berikut kota Iram yang mereka bangun.

    Clapp juga menggunakan Al Quran selama penyelidikannya. Al Quran melukiskan bahwa kota Iram memiliki tiang-tiang tinggi. Tapi kata tiang dalam bahasa Arab juga berarti menara. Dengan kata lain, ciri yang dilukiskan Al Quran adalah kota ini memiliki menara-menara tinggi.

    Sisa-sisa menara tinggi ini terkuak begitu saja selama penggalian. Berkat bantuan teknologi grafis tiga dimensi, para ilmuwan mampu merekonstruksinya. Dr. Zarins, anggota tim yang melaksanakan penggalian, mengatakan menara-menara inilah yang membedakan kota ini dari temuan arkeologi lain, dan membenarkan situs tersebut sebagai kota Iram milik Kaum Aad sebagaimana disebutkan Al Quran:

    Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, (QS. Al Fajr, 89:6-8)

    Kaum Aad pun telah mendustakan (pula). Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus, yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok kurma yang tumbang. (QS. Al Qamar, 54:18-20)

    Kaum Aad yang jejaknya ditemukan para arkeolog di kota Ubar, adalah penentang Nabi Hud yang diutus kepada mereka; akibatnya mereka dibinasakan Allah.

    Banyak karya bernilai seni dan tugu-tugu yang mengisyaratkan sebuah peradaban

    tinggi pernah dibangun di Ubar, seperti yang dikisahkan dalam Al Quran. Kini, yang

    masih tertisa hanyalah reruntuhan sebagaimana tampak pada gambar.

  • Kiri: letak kota Aad ditemukan melalui foto yang diambil dari pesawat ruang angkasa. Pada foto tersebut, tempat bertemunya jejak jalur-jalur kafilah ditandai dengan panah, dan mengarah ke Ubar. Tengah: kota Ubar, yang hanya mungkin dilihat melalui ruang angkasa sebelum penggalian dilakukan (1); sebuah kota yang terpendam dalam pasir berketebalan 12 meter ditemukan setelah penggalian. Kanan: penggalian

    situs yang dilakukan di Ubar.

    Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami. (Bukan)! bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih. (QS. Al Ahqaaf, 46:24)

    Dikisahkan dalam ayat tersebut bagaimana Kaum Aad melihat awan yang akan mengazab mereka, namun mereka tak menyadarinya, malah meyakininya sebagai awan hujan. Ini adalah isyarat penting bentuk penderitaan yang akan segera ditimpakan kepada mereka: yakni Badai gurun.

    Angin puyuh yang bergerak dan menerbangkan pasir gurun tampak dari kejauhan menyerupai awan hujan. Mungkin Kaum Aad tertipu oleh penampakan ini sehingga tidak menyadari bahayanya. Nyatanya, Ubar, sang Atlantis Gurun Pasir, ditemukan di bawah lapisan pasir berketebalan beberapa meter. Sebagaimana diungkap Al Quran, badai tersebut terjadi tujuh hari delapan malam,

    menimbun kota dengan berton-ton pasir dan mengubur warganya hidup-hidup. Bukti terpenting yang menunjukkan Kaum Aad terkubur oleh badai gurun adalah kata Ahqaaf yang digunakan Al Quran untuk menggambarkan tempat tinggal Kaum Aad.

    Dan ingatlah (Hud) saudara Kaum Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar. (QS. Al Ahqaaf, 46:21)

    Ahqaaf dalam bahasa Arab berarti bukit-bukit pasir. Ini menunjukan Kaum Aad tinggal di wilayah yang dipenuhi perbukitan pasir, jadi sangat alamiah bila kota tersebut terkubur oleh badai pasir. Bencana yang menghempaskan Kaum Aad berupa badai yang menjadikan manusia mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk) pastilah telah membinasakan seluruh penduduknya dalam waktu sekejap. Seluruh kota beserta isinya terkubur hidup-hidup dalam timbunan pasir. Lambat laun gurun pasir merata setelah penghancuran Kaum Aad, tanpa menyisakan jejak mereka.

    Kini, wilayah yang dulunya didiami kaum Aad, dipenuhi dengan bukit-bukit pasir.

    Pekerjaan penggalian yang dilakukan di Ubar, tempat ditemukannya sisa reruntuhan sebuah kota yang terpendam karena tertimbun bermeter-meter lapisan pasir. Di wilayah ini, badai pasir ganas mampu menerbangkan dan

    mengumpulkan sejumlah besar pasir dalam waktu singkat. Peristiwa ini dapat berlangsung secara tiba-tiba dan tanpa diduga.

  • Dalam Al Quran, Allah memberitakan Kaum Aad berpaling dari jalan yang lurus karena kesombongannya. Semua kaum yang baru saja kita kaji melakukan kesalahan yang sama: Mereka semua mendurhakai Allah. Mereka menyembah Tuhan selain-Nya. Mereka berjalan di muka bumi dengan sombong tanpa alasan yang benar. Dan melakukan penyimpangan seksual dan kemaksiatan. Lalu Allah membinasakan mereka.

    Sepanjang sejarah telah banyak kaum yang dihancurkan karena alasan serupa, dan tidak terbatas pada sedikit contoh yang kita saksikan di sini. Allah memberitakan kisah nyata ini dalam Al Quran, dan mengajak kita memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Kewajiban kita adalah mengambil pelajaran dari kehancuran kaum-kaum ini dan menjadikannya sebagai peringatan. Sebuah ayat Al Quran menyatakan:

    Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami? Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan- Nya dari mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (QS. Fushshilat, 41:15)

    Tafakur ASY SYAAFI, MAHA MENYEMBUHKAN

    "dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkan aku," (QS. Asy Syuaraa, 26:80)

    Salah satu ketidakberdayaan manusia tampak paling jelas di saat ia sakit. Agar manusia merasakan hal ini, Allah telah menciptakan ratusan jenis penyakit yang beragam. Setiap penyakit menimpakan penderitaan yang berbeda pada tubuh dan pikiran seseorang. Namun semuanya itu dirancang untuk suatu tujuan.

    Kecilnya ukuran virus yang tak terlihat mata telanjang menjadikan seseorang tidak menyadari keberadaannya, dan saat berada dalam tubuh manusia virus tidak selalu dapat dikenali, ini adalah bukti nyata kekuasaan Allah. Adanya percobaan dan penelitian oleh para ilmuwan untuk membasmi satu virus saja membuktikan kehebatan ciptaan Allah yang tiada tara.

    Karena Allah-lah yang menimpakan penyakit ini, maka seseorang dapat sembuh hanya dengan kehendak-Nya. Bila Allah menghendaki, Dia mampu menghilangkan penyakit karena Dia-lah Yang Maha Menyembuhkan.

    Sebaliknya, bila tidak, tak satu dokter pun di dunia ini dengan perangkat teknologi tercanggih dan obat terbaru yang mampu menyembuhkan penyakit seseorang. Semua obat hanyalah sarana untuk membantu kesembuhan seseorang. Jika Allah mengehendaki, Dia akan menjadikan pengobatan tersebut sebagai jalan tercapainya kesembuhan. Sebaliknya, penyakit yang tampaknya tak berbahaya dapat saja menyebabkan kematian, kecuali Allah berkehendak lain.

    Oleh sebab itu, manusia hendaknya membandingkan kelemahannya ini dengan Keperkasaan Allah dan meminta pertolongan-Nya di saat mengalami kesulitan. Jangan lupa bahwa kita tidak memiliki penolong dan pelindung selain Allah.

  • Editorial Tenggelamnya Kapal Anti-

    Tenggelam Bencana maritim terburuk sepanjang sejarah dunia terjadi tahun 1912. Kala itu, dunia menyaksikan tenggelamnya Titanic, kapal terbesar dan termewah yang pernah dibuat.

    Dengan tinggi 55 meter dan panjang 275 meter, Titanic memiliki rancangan sangat hebat, dan dilukiskan sebagai lambang kebanggaan bangsa Inggris. Banyak yang berkata Titanic takkan mungkin pernah tenggelam. Namun, setelah menabrak gunung es raksasa dalam pelayaran perdananya, Titanic rusak parah, lalu tenggelam di laut Atlantik secara mengenaskan.

    Uniknya, karena dianggap takkan mungkin tenggelam, hanya sedikit perahu sekoci yang tersedia. Akibatnya, sekitar 1500 penumpangnya tewas tenggelam di perairan es, termasuk para hartawan dan kaum bangsawan Inggris.

    Kemampuan Inggris membuat kapal sebesar ini tentunya mengisyaratkan kehebatan mereka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Para insinyurnya pastilah amat handal, sangat memahami hukum-hukum fisika, kimia, serta disiplin ilmu lainnya. Mereka adalah para ahli yang mengerti seluk-beluk alam semesta beserta keteraturan, dan kesempurnaannya. Tidak heran jika mereka mampu memanfaatkan apa yang ada di alam untuk membuat karya teknologi hebat, termasuk kapal raksasa Titanic.

    Namun, pengetahuan tentang rahasia alam yang sempurna ini tak sampai membuka mata hati mereka akan kebesaran Penciptanya. Buktinya, kehebatan teknologi rancang bangun kapal ini justru melupakan mereka dari yang jauh lebih hebat, yakni rancangan teknologi di alam ciptaan Allah. Mereka justru mengagungkan kapal mereka dan membanggakan diri sendiri. Mereka melupakan Allah, Pencipta diri mereka dan segala yang mereka hasilkan. Mereka sombong hingga mengatakan Titanic sebagai unshinkable, takkan dapat tenggelam; dan melengkapinya hanya dengan sedikit perahu penyelamat kecil.

    Begitulah, kapal yang digelari anti-tenggelam, justru karam ditelan air setelah menabrak gunung es, air beku raksasa. Singkatnya, Titanic tenggelam setelah menabrak air!

    Meski tampak biasa saja, ternyata air sungguh luar biasa. Untuk mengetahui kehebatan ciptaan Allah ini, cukuplah kita bertanya: mungkinkah para insinyur perkapalan memahami ilmu tentang air, teknologi perkapalan, dan teknik pelayaran jika air tak pernah diciptakan? Mampukah mereka membuat kapal laut sehebat Titanic jika lautan tidak pernah ada? Dan yang penting lagi, dapatkah para insinyur kapal pembuat Titanic dan mereka yang membanggakannya, hidup tanpa air?

    Kapal Titanic saat melakukan pelayaran perdananya, yang ternyata sekaligus menjadi

    perjalanan terakhirnya

  • Begitulah, ternyata air lebih penting dan hebat dari kapal Titanic, insinyur pembuatnya, dan para pengagumnya. Dengan mengkaji air secara rinci, akan kita pahami betapa air memiliki banyak sifat yang menakjubkan. Jika demikian, air pastilah takkan pernah ada dengan sendirinya. Segala kesempurnaan air memperlihatkan kehebatan Pencipta air. Manusia hendaknya tidak berbangga atas karyanya. Sebab segala ciptaan Allah jauh lebih sempurna, termasuk air yang sekilas tampak biasa saja. Dia-lah Allah, Satu-Satunya Tuhan yang sepatutnya kita sanjung. Manusia hendaknya hidup mengabdi kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan jauh dari rasa kesombongan:

    Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya... (QS. Ibrahim, 14:32)

    Surat Pembaca IPTEK ANAK

    Assalamualaikum

    Saya sangat senang dengan terbitnya buletin setengah majalah ini, karena telah menambah nuansa baru dalam dunia media masa. Kalau boleh saya usulkan ada rubrik khusus untuk memuat tulisan-tulisan ilmiah populer yang dikirim oleh para pembaca. Juga saya menyarankan agar dibuat kolom iptek untuk anak. Khusus untuk edisi April 2003 lalu, saya merasa artikel tentang Pembekuan Darah masih terlalu rumit. Mohon untuk artikel serupa di edisi mendatang agar bahasanya disederhanakan dan diperjelas.

    Wassalamualaikum

    Ummu Hadid, ibu rumah tangga, Desa Kademangan, Tangerang Banten

    Terima kasih atas tanggapan dan masukannya yang sangat baik.

    HALAMANNYA KURANG

    Assalamualaikum wr. wb.

    Alhamdulillah, dengan terbitnya Buletin Sains Populer Insight dapat membuka dan menambah ilmu dan keimanan bagi para pembaca. Secara keseluruhan Buletin ini baik (isi, topik, jenis kertas dan lay out penampilan), hanya kurang banyak halamannya. Terima kasih, semoga Buletin ini semakin baik dan baik terus, Amin.

    Kapal yang digelari anti-tenggelam, justru karam ditelan air setelah menabrak gunung es, air beku raksasa. Singkatnya,

    Titanic tenggelam setelah menabrak air!

  • Wassalamualaikum wr. wb.

    Farida Rosana Mira, Staf Peneliti Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT, Kawasan Puspiptek, Serpong, Banten.

    TURUT BERSYUKUR

    Saya bersyukur dan gembira atas terbitnya bulletin Sains Populer INSIGHT, semoga bulletin ini dapat menjembatani kajian ilmu-ilmu kauniyah dengan ilmu-ilmu kauliyah sehingga dapat menggairahkan perkembangan IPTEK khususnya di Indonesia.

    Dr Muhammad Setiawan B, M.Eng

    Pusat Pengembangan Reaktor Nuklir BATAN, Puspitek Serpong, Tangerang, Banten

    Dari Kami TAK SESEDERHANA KATA AIR

    Assalamualaikum wr. wb.

    Alhamdulillah syukur kepada Allah yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita, termasuk nikmat air. Sebab, tanpa air, buletin ini takkan pernah ada, termasuk kami dan Anda sekalian.

    Pembaca budiman, air memang tampak sederhana, sesederhana kata air itu sendiri. Namun ketidakberdayaan makhluk hidup tanpa air semestinya membuat kita berpikir ulang: benarkah air adalah sekedar cairan bening yang biasa saja? Jawabannya sudah pasti: Tidak. Meskipun seringkali kita abaikan dan tak pernah menjadi bahan pemikiran serius, air ternyata menyimpan segudang informasi yang sungguh penting. Dengan memiliki pengetahuan inilah kita akan tahu betapa air, molekul yang hanya tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, adalah cairan yang luar biasa. Terlalu banyak keistimewaan air yang mustahil dapat dijelaskan secara panjang lebar dalam buletin setipis ini.

    Kekeringan atau banjir adalah dua bencana akibat air yang sangat kurang atau terlalu berlimpah. Ini adalah isyarat penting betapa air tidak sekedar diciptakan begitu saja. Namun air juga harus ada dalam jumlahnya yang seimbang agar kehidupan di bumi dapat berlangsung dengan baik.

  • Pembaca budiman, semoga bahasan utama tentang air kali ini semakin menambah ketakjuban kita akan ciptaan Allah, Tuhan yang Maha Pemurah.

    Wassalamualaikum wr. wb.

    Redaksi

    Bahasan Utama - 1 Beruntunglah Perilakunya Aneh

    Sebagian besar planet bumi tertutupi oleh air. Samudra dan lautan membentuk tiga perempat permukaan bumi, sedangkan di daratan terdapat sungai dan danau berjumlah tak terkira. Salju dan es di puncak-puncak gunung adalah air berwujud beku. Sejumlah besar air ini juga berada di angkasa: setiap awan mengandung ribuan, terkadang bahkan jutaan ton air berbentuk uap. Dari waktu ke waktu, sebagian uap air ini berubah menjadi tetesan air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Bahkan udara yang Anda hirup saat ini mengandung uap air dengan kadar tertentu.

    Singkatnya, di mana pun Anda memandangi permukaan bumi ini, Anda yakin akan melihat air di suatu tempat. Bahkan, di ruangan tempat Anda berada saat ini mungkin terdapat sekitar empat puluh hingga lima puluh liter air, benarkah? Lihatlah di sekeliling Anda, dapatkah Anda menemukannya? Lihatlah sekali lagi dengan lebih teliti, alihkan pandangan Anda dari tulisan ini ke tangan, lengan, kaki dan tubuh Anda. Air dengan jumlah ini ada dalam tubuh Anda!

    Tubuh manusia terdiri dari sekitar 70% air. Sel-sel tubuh Anda berisi banyak hal, tapi tidak ada yang lebih banyak atau lebih penting dari air. Bagian terbesar dari darah yang mengalir ke seluruh tubuh Anda adalah air. Tidak hanya tubuh Anda atau orang lain, tapi sebagian besar dari tubuh seluruh makhluk hidup terdiri dari air. Tampaknya kehidupan ini mustahil ada tanpa air.

    Air adalah zat yang diciptakan dan dirancang secara khusus sebagai sumber kehidupan. Setiap sifat fisika dan kimia air telah diciptakan secara khusus bagi kehidupan. Air memang memiliki segala sifat yang benar-benar pas dan sesuai bagi kelangsungan hidup semua makhluk.

    Di antara yang menarik dari air adalah proses pembekuannya. Zat-zat cair pada umumnya membeku mulai dari lapisan paling bawah lalu ke lapisan di atasnya. Tapi air membeku dari arah sebaliknya. Ini adalah sifat air yang aneh, akan tetapi sangatlah penting bagi keberadaan air di permukaan bumi. Jika air tidak membeku dari atas, dengan kata lain jika es tidak mengapung, maka banyak air di wilayah dingin di permukaan bumi yang akan menjadi es. Bila ini yang terjadi, maka takkan ada lagi kehidupan di lautan, danau, kolam dan sungai yang membeku.

  • Marilah kita kaji lebih teliti untuk mengetahui mengapa demikian. Terdapat banyak tempat di bumi yang memiliki suhu di bawah 00C di musim dingin, bahkan jauh lebih dingin lagi. Cuaca dingin seperti ini tentunya berpengaruh pada air di laut, danau, dan lain sebagainya. Air ini semakin lama akan semakin dingin, dan sebagian darinya mulai membeku. Jika es tidak memiliki sifat sebagaimana biasanya (dengan kata lain jika es tidak mengapung), maka es ini akan tenggelam ke bagian dasar. Kemudian bagian air yang suhunya lebih hangat akan naik ke permukaan dan bersentuhan dengan udara di atasnya. Akan tetapi, suhu udara di atas permukaan air masih berada di bawah titik beku air, sehingga air yang berada permukaan ini akan membeku juga dan lantas tenggelam ke bagian dasar. Proses ini akan berlangsung terus hingga keseluruhan air telah membeku.

    Namun peristiwa di atas tersebut tidaklah terjadi. Sebaliknya yang terjadi adalah: ketika suhu udara menjadi dingin, masa jenis atau kerapatan air menjadi semakin besar hingga suhunya mencapai 40C. Namun setelah mencapai titik ini, segala sesuatunya berubah tiba-tiba. Di bawah suhu ini, air mulai memuai dan kerapatannya menjadi semakin kecil. Akibatnya, air bersuhu 40C akan tetap berada di bagian paling bawah, air bersuhu 30C di atasnya, air bersuhu 20C di atasnya lagi, dan begitu seterusnya. Hanya di bagian paling permukaan sajalah suhu air mencapai 00C. Dan lapisan teratas inilah yang membeku. Tapi hanya bagian permukaan saja yang membeku, lapisan air bersuhu 40C di bawah lapisan es ini tetap berwujud cair, dan ini sudah cukup bagi hewan dan tumbuhan dalam air untuk tetap hidup.

    Apa yang terjadi apabila air tidak memiliki sifat yang demikian ini dan berperilaku sebagaimana zat cair lain? Anggaplah air semakin mejadi lebih padat seiring dengan suhunya yang semakin menurun, sebagaimana zat cair lain. Maka lapisan es yang terbentuk kemudian tenggelam ke bagian dasar. Apa yang akan terjadi?

    Pada keadaan ini, proses pembekuan di samudra dan lautan akan dimulai dari bagian dasar dan terus berlanjut hingga ke bagian paling permukaan. Hal ini terjadi karena tidak terdapat lapisan es di permukaan yang menutupi lapisan air di bawahnya, sehingga mencegah hilangnya panas dari air tersebut. Dengan kata lain, sebagian besar danau, lautan dan samudra di bumi ini akan menjadi es padat yang di atasnya mungkin terdapat lapisan air berkedalaman hanya beberapa meter saja. Bahkan jika suhu udara ditingkatkan, es di bagian bawah tidak pernah mencair semuanya. Dalam keadaan demikian, kehidupan dalam air tidak dapat berlangsung, begitu pula dengan kehidupan di daratan. Dengan kata lain, jika air tidak berperilaku aneh seperti ini, maka planet kita akan menjadi bumi yang mati.

    Untuk volume yang sama, air memiliki berat tertinggi pada suhu +4oC. Ini sungguh penting bagi

    kelangsungan hidup flora dan fauna di muka bumi. Di lautan, air yang bersuhu +4oC tenggelam ke dasar lautan karena memiliki berat terbesar. Karenanya, dasar lautan yang permukaannya

    tertutupi bongkahan es, selalu dalam keadaan cair (tidak beku), dan memiliki suhu +4oC yang masih memungkinkan berlangsungnya kehidupan. Hal yang sama berlaku pula di sungai dan di

    danau.

    Mengapa air berperilaku tidak sebagaimana zat cair lainnya? Mengapa air tiba-tiba saja memuai di bawah suhu 40C, padahal di atas suhu ini ia menyusut? Ini adalah pertanyaan yang tak seorang pun mampu menjawabnya. Tapi satu hal yang pasti adalah: keanehan inilah yang menjadikan kehidupan di bumi tetap berlangsung. Hal ini memunculkan satu pertanyaan lagi: mungkinkah ini semua dikarenakan air itu sendirilah yang menghendaki perilaku anehnya tersebut. Namun air adalah benda mati. Air hanyalah

    Tak seperti zat cair lainnya, air memuai ketika membeku. Oleh karenanya, bongkahan es

    mengapung di atas permukaan air.

  • senyawa yang terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang tidak memiliki akal pikiran. Sebaliknya, ini bukan pula kehendak seluruh makhluk hidup yang telah memprogram air agar memiliki sifat yang mendukung kelangsungan hidup mereka. Jika demikian, tentunya ada kehendak dan kecerdasan lain yang menciptakan perilaku air agar sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Dan pencipta air ini tentu pula pencipta makhluk hidup tersebut, termasuk manusia. Pencipta ini tiada lain adalah Allah, Tuhan Yang Maha Sempurna.

    Bahasan Utama - 2 Cairan Pendingin No. 1

    Semua hewan menyusui memiliki suhu tubuh yang hampir sama. Kendatipun terdapat perbedaan, ini hanya sedikit dan suhu tubuh mereka berkisar antara 35-400C. Manusia normal bersuhu tubuh 370C. Ini adalah suhu yang sangat kritis dan harus dijaga agar tetap berada pada angka ini. Sebab, jika suhu tubuh Anda turun beberapa derajat saja, banyak bagian tubuh Anda yang akan terganggu fungsinya. Sebaliknya, jika suhu tersebut naik sedikit saja, sebagaimana yang Anda alami ketika sakit, ini pun akan berbahaya. Misalnya, suhu tubuh yang terus berada pada angka 400C sangat mungkin akan berakibat kematian.

    Singkatnya, suhu tubuh kita berada pada titik kesetimbangan yang sangat kritis yang hanya memberikan ruang bagi perubahan yang sangat kecil saja.

    Namun sesungguhnya tubuh kita menghadapi masalah karena sifatnya yang senantiasa bergerak sepanjang waktu. Semua gerakan dari seluruh tubuh, sebagaimana gerakan pada mesin, memerlukan energi agar dapat berlangsung. Tapi, proses pembentukan energi senantiasa melepaskan panas sebagai hasil samping. Anda dapat dengan mudah memahami hal ini dari tubuh Anda. Taruhlah majalah ini barang sejenak, dan pergilah berlari sejauh sepuluh kilometer di bawah panas matahari yang membakar. Lalu perhatikanlah bagaimana tubuh Anda menjadi semakin panas. Namun nyatanya, jika Anda berpikir secara mendalam Anda akan tahu bahwa tubuh Anda tidak sepanas sebagaimana yang seharusnya.

    Satuan panas adalah kalori. Manusia normal yang berlari 10 kilometer selama satu jam akan menghasilkan panas sebesar 1000 kalori. Panas ini harus dibuang dari dalam tubuh. Jika tidak, Anda akan jatuh pingsan dan koma sebelum Anda menempuh kilometer yang pertama. Beruntunglah, Anda terhindarkan dari bahaya ini oleh dua sifat yang dimiliki air.

    Sifat pertama adalah kapasitas panas air yang sangat besar. Apa maksudnya? Besarnya kapasitas panas air berarti: untuk menaikkan suhu air, sejumlah besar energi dalam bentuk panas dibutuhkan. Kendatipun air menyusun sekitar 70% dari keseluruhan tubuh kita, air tidak gampang cepat menjadi panas dikarenakan kapasitas panas yang dimilikinya ini. Misalnya kita melakukan pekerjaan yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh sebesar 100C. Seandainya 70% dari tubuh kita ini adalah alkohol (dan bukan air), maka peningkatan suhu ini akan menjadi 200C. Atau, jika air ini tergantikan oleh zat-zat lain dengan kapasitas panas lebih rendah, maka akibatnya akan lebih parah lagi: jika diganti garam kenaikannya menjadi 500C, akan menjadi 1000C jika diganti besi, dan 3000C jika diganti timbal. Kapasitas panas air yang sangat besar inilah yang mencegah perubahan panas yang sedemikian besar.

  • Namun, peningkatan sebesar 100C pun akan berakibat mematikan, sebagaimana telah disebutkan di atas. Untuk mencegahnya, sifat yang kedua dari air, yakni panas laten yang

    tinggi, sangat dibutuhkan.

    Untuk menjaga agar tetap dingin meskipun menghasilkan panas, tubuh kita berkeringat. Ketika kita berkeringat, air menutupi permukaan kulit kita dan menguap dengan cepat. Namun, oleh karena panas laten air begitu besar, penguapan ini memerlukan panas dalam jumlah besar. Dan panas ini sudah tentu diserap dari tubuh, dan karenanya tubuh kita tetap dingin. Proses pendinginan ini bekerja dengan sangat baik sehingga terkadang kita merasa kedinginan meskipun cuaca agak panas.

    Seseorang yang telah berlari sejauh 10 kilometer akan menurunkan suhu tubuhnya sebanyak 60C akibat penguapan air sebanyak kurang lebih 1 liter. Semakin banyak tenaga yang ia keluarkan, semakin tinggi kenaikan suhu tubuhnya; namun pada saat yang sama ia pun semakin banyak berkeringat. Akibatnya, terjadi pendinginan pada tubuhnya. Keberadaan perangkat termostat (pengatur suhu) pada tubuh ini dimungkinkan oleh sifat panas air tersebut. Tidak ada cairan yang dapat menandingi keunggulan air. Jika cairan alkohol menggantikan air, misalnya, maka penurunan suhu ini hanya 2.20C, dan jika diganti dengan zat amonia, hanya akan terjadi penurunan sebesar 3.60C.

    Ada satu hal penting lagi. Jika panas yang dihasilkan dalam tubuh tidak dialirkan ke permukaan tubuh, yakni ke bagian kulit, maka dua sifat air di atas, termasuk proses berkeringat, tidak akan terjadi. Jadi, struktur tubuh kita haruslah memiliki kemampuan menghantarkan panas yang tinggi. Di sinilah perlunya satu lagi sifat air lainnya, yakni kemampuan yang sangat tinggi untuk menghantarkan panas. Tidak seperti cairan yang lain, air memiliki daya hantar panas yang sangat tinggi. Akibatnya, tubuh mengalirkan panas yang dihasilkannya di bagian dalam tubuh keluar menuju kulit di permukaan. Jika daya hantar ini dua atau tiga kali lebih rendah, maka laju pengaliran panas ini akan lebih lambat. Hal ini menjadikan kehidupan hewan seperti mamalia takkan mungkin terjadi.

    Semua ini menunjukkan bahwa ketiga sifat panas air bekerja bersama untuk satu tujuan: mendinginkan suhu tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Dengan kata lain air telah diciptakan secara khusus untuk tugas ini.

    Bahasan Utama - 3 Nampaknya biasa saja...

    Tenang yang menghanyutkan, begitulah penggambaran air sebagaimana biasa kita dengar. Air yang cair memang memiliki sifat menghanyutkan. Namun hanya inikah sifat air. Kesederhanaan penampakan air ternyata menyimpan misteri yang jauh lebih besar lagi. Air ternyata tidak sesederhana wujudnya. Besarnya bencana yang timbul karena ketiadaan ataupun keberadaan air sudah cukup mengatakan kepada kita betapa penting dan luar biasa sifat air sesungguhnya.

    Sifat-sifat air telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Usaha pertama untuk mengkaji masalah ini secara rinci tertuang dalam sebuah buku yang terbit pada tahun 1832 karya seorang naturalis Inggris, William Whewell, berjudul Astronomy and General Physics Considered with Reference to Natural Theology. Whewell mengulas sifat-sifat air dan menemukan bahwa sebagiannya tampak menyalahi sejumlah aturan

    Tak seperti zat cair lainnya, air memuai ketika membeku. Oleh

    karenanya, bongkahan es mengapung di atas permukaan

    air.

  • baku dan hukum alam. Kesimpulan yang ia dapatkan adalah ketidaksesuaian ini justru menjadi sebagai bukti bahwa air telah secara khusus diciptakan agar kehidupan dapat berlangsung.

    Air telah diciptakan untuk kehidupan dengan tingkat kesesuaian yang begitu tinggi sehingga tidak mungkin digantikan oleh cairan lain. Sebagian besar planet ini, yang semua cirinya (suhu, cahaya, spektrum elektromagnetik, atmosfir, permukaan, dsb.) sangatlah pas dan sesuai untuk kehidupan, memiliki air dalam jumlah yang sangat tepat sebagaimana yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Sangatlah jelas bahwa ini semua tidak mungkin ada dengan sendirinya dan mestilah menunjukkan penciptaan secara sengaja.

    Dengan kata lain, segala ciri fisika dan kimia air menunjukkan bahwa air diciptakan secara khusus bagi kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan agar manusia hidup di dalamnya, dihidupkan dengan air ini yang khusus diciptakan untuk menjadi landasan pokok kehidupan manusia. Dengan air, Allah telah menghidupkan kita, dan dengannya pula Allah telah menumbuhkan makanan yang kita makan dari tanah:

    Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:10-11)

    Berita Iptek

    Multiverse, Teori Tanpa Bukti The New York Times terbitan 12 April 2003 memuat tulisan ahli astrofisika terkenal Paul Davies berjudul A Brief History of the Multiverse [Sejarah Singkat Teori Multiverse (Jagat Raya Majemuk)]. Dalam tulisan ini, Prof. Davies berupaya mempertahankan pernyataan tentang kemungkinan adanya jagat raya berjumlah tak hingga, dan jagat raya kita telah secara kebetulan menjadi sesuai bagi adanya kehidupan. Inilah pernyataan terbaru yang telah digunakan para pemikir materialis untuk mengelak ketika mendapati adanya perancangan sempurna di alam semesta.

    Pertama-tama perlu dijelaskan di sini mengapa mereka membuat pernyataan seperti itu: selama ribuan tahun, agama-agama samawi dan berbagai filsafat yang mengakui keberadaan Tuhan

    menyatakan bahwa terdapat tujuan dan perancangan sengaja di jagat raya. Sebaliknya, kaum materialis yakni mereka yang menyatakan bahwa tiada sesuatu pun selain materi menolak adanya tujuan dan perancangan sengaja ini. Namun, serangkaian penemuan astronomi dan fisika di abad ke-20 mengungkapkan bahwa perancangan sengaja di jagat raya sungguh jelas sehingga tak mungkin dapat diingkari. Berbagai penemuan ini mengungkapkan bahwa di saat awal terbentuknya jagat raya, seluruh variabel, dari kecepatan Big Bang hingga kekuatan empat gaya fundamental, dari struktur unsur-unsur hingga struktur Tata Surya yang kita huni, benar-benar sesuai bagi keberlangsungan kehidupan. Penemuan besar ini, yang oleh para ilmuwan di tahun 1970-an diumumkan dan dipaparkan sebagai the Prinsip Anthropik (yang menyatakan bahwa jagat raya secara khusus telah dirancang agar sesuai untuk kelangsungan hidup manusia), secara nyata menggugurkan pendapat materialis tentang ketiadaan perancangan.

  • Dalam tulisannya yang dimuat The New York Times, Paul Davies merangkum fakta ini dan mengakui kesimpulan tak terelakkan tentang keberadaan Tuhan:

    Mengapa alam ini begitu cerdas bahkan mungkin ada yang berkata dengan curiga begitu bersahabat dengan kehidupan? Mengapa hukum-hukum fisika begitu peduli terhadap kehidupan dan kesadaran sehingga hukum-hukum ini bersekongkol untuk membuat jagat raya yang nyaman dihuni? Ini hampir seolah Perancang Mahahebat telah melakukan semuanya.

    Akan tetapi, meskipun menganggap perancangan di jagat raya sebagai bukti keberadaan Tuhan, Prof. Davies mengingkari kenyataan ini. Agar dapat menjelaskan asal-usul perancangan di jagat raya, ia terpaksa menggunakan teori multiverse (jagat raya majemuk), sebagai pilihan terakhir kalangan materialis, sebagaimana telah kita pahami.

    Teori Multiverse (Jagat Raya Majemuk)

    Teori multiverse (jagat raya majemuk) adalah satu di antara sejumlah teori yang dikemukakan dalam rangka menolak kebenaran penciptaan. Teori ini sama sekali tidak memiliki landasan ilmiah. Ketiadaan bukti ilmiah yang mendukung teori ini, sebagaimana diakui Prof.

    Davies sendiri, menjadikan teori tersebut sebatas pada keyakinan belaka. Keyakinan tanpa bukti ilmiah.

    Tambahan lagi, sungguh memperdayakan jika kaum materialis membuat pernyataan seperti: Anda percaya

    bahwa Tuhan menciptakan jagat raya, kami percaya pada keberadaan banyak jagat raya, dengan kata lain mereka

    menganggap keduanya memiliki semacam kesamaan.

    Penjelasan masuk akal atas adanya perancangan di jagat raya adalah keberadaan sang perancang cerdas. Ketika Anda melihat sebuah patung, Anda yakin bahwa

    pastilah terdapat seorang ahli patung. Bantahan seperti Karena terdapat bebatuan berjumlah tak hingga di jagat raya, maka yang satu ini terbentuk begitu saja dengan

    sendirinya secara kebetulan, sudah tentu sangat tidak masuk akal. Asal-usul kesempurnaan dan kecermatan perhitungan dan pengaturan di jagat raya hanya dapat

    dijelaskan dengan istilah perancangan (desain) dan bukan kebetulan.

    Profesor Paul Davies

    Menurut teori ini, jagat raya (universe) yang kita tempati mungkin hanyalah satu dari sekian banyak jagat raya (universes) berjumlah tak hingga yang membentuk sebuah jagat raya majemuk yang jauh lebih besar lagi yang dinamakan multiverse (=kumpulan dari banyak universe, multi=banyak/majemuk, uni=satu/tunggal). Dalam pandangan kalangan materialis, sangatlah biasa jika ada satu atau beberapa dari jagat raya berjumlah banyak tersebut yang cocok bagi kehidupan.

    Namun, adakah satu bukti ilmiah pun yang mendukung teori ini? Tidak. Tak ada sama sekali. Ini tak lebih dari sekedar rekaan. Yang menarik dari tulisan Prof. Davies adalah ia berusaha memberi kesan seolah benar-benar ada cukup banyak bukti penting yang mendukung teori multiverse. Terdapat keterangan gambar singkat pada surat kabar tersebut yang merangkum tulisannya, yang diarahkan untuk memunculkan kesan tersebut:

    Gagasan tentang jagat raya majemuk, atau realitas majemuk, telah ada selama berabad-abad. Akan tetapi, pembenaran ilmiah yang mendukungnya adalah hal yang baru.

    Siapa pun yang memahami kalimat pendahuluan di atas tanpa membaca keseluruhan isi artikelnya akan benar-benar mendapatkan kesan bahwa teori multiverse didasarkan pada bukti ilmiah nyata dan bahwa Prof. Davies akan memaparkan bukti-bukti ini di dalam tulisannya. Namun sebaliknya, bukti seperti itu tak pernah ada, dan nyatanya penulis tak menyebutkan sepatah kata pun tentang bukti ilmiah baru ini, yang pastilah akan dibicarakannya dengan penuh percaya diri jika bukti baru tersebut memang benar-benar ada.

    Sebaliknya, terdapat sejumlah pengakuan dalam tulisan Prof. Davies bahwa teori multiverse hanyalah reka-reka saja. Menurut Prof. Davies, teori multiverse telah dirumuskan dengan cara berimajinasi. Terlebih lagi,

  • berkenaan dengan teori ini ia mengatakan bahwa tingkat kebenarannya mencapai suatu batas (untuk dapat diterima) dan teori ini semakin lama semakin wajib diterima atas dasar keyakinan.

    Singkatnya, ketertarikan Prof. Davies dan semua kalangan materialis lainnya terhadap teori multiverse lebih disebabkan kecenderungan pribadi daripada keberadaan bukti ilmiahnya. Titik awal yang memunculkan kecenderungan pribadi ini adalah keengganannya untuk menerima bahwa jagat raya adalah karya Pencipta. Paul Davies menyatakan fakta ini dalam tulisannya. Ia mengatakan bahwa penjelasan apa pun yang didasarkan pada perkataan Tuhan menjadikannya demikian tidaklah memuaskan bagi seorang ilmuwan.

    Keajaiban di Alam BENIH PENGARUNG SAMUDERA

    Sejumlah tumbuhan memiliki benih yang tersebar luas dengan bantuan air. Benih-benih jenis ini biasanya memiliki ciri khusus yang berbeda dengan benih tumbuhan jenis lain. Misalnya, tumbuhan yang menyebarkan benihnya dengan bantuan air memiliki bentuk tertentu yang menjadikan beratnya seringan mungkin dan permukaannya seluas mungkin. Selain itu, jaringan apung penyusunnya dapat berbentuk beragam. Benih memiliki ruangan-ruangan kecil berisi udara yang membentuk sepon, atau berupa udara yang terperangkap dalam rongga tertutup, sehingga benih dapat terapung. Juga, dinding sel jaringan apung memiliki struktur yang mampu mencegah masuknya air ke dalam benih. Selain itu, terdapat rongga tambahan di bagian dalam benih yang melindungi embrio, bagian benih yang berisi seluruh informasi genetis tumbuhan tersebut.

    Di antara beragam benih tumbuhan yang tersebar melalui air ini, terdapat benih-benih yang mampu berada di dalam air selama kurang lebih 80 hari tanpa rusak dan tanpa berkecambah dikarenakan strukturnya yang kokoh. Yang paling terkenal di antaranya adalah benih atau buah pohon kelapa. Benih pohon kelapa tersimpan dalam tempurung keras demi keamanannya selama perjalanan. Dalam tempurung keras ini, segala perbekalan yang diperlukan untuk perjalanan jauh telah tersedia, termasuk air. Juga, bagian terluarnya diselaputi lapisan keras dan kuat yang mencegah masuknya air yang dapat merusak benih.

    Ciri buah kelapa paling menonjol adalah adanya ruangan-ruangan berisi udara yang membuatnya terapung di air. Karenanya, buah kelapa dapat terbawa ombak lautan hingga ribuan kilometer jauhnya. Ketika terdampar di suatu pantai, buah kelapa ini mulai berkecambah dan tumbuh menjadi pohon kelapa.

    Sungguh istimewa bahwa buah kelapa hanya berkecambah segera setelah mencapai daratan. Padahal, sebagaimana diketahui, benih tumbuhan umumnya berkecambah segera setelah menemukan air. Tapi ini tidak berlaku bagi tumbuhan kelapa. Dengan sifat dan strukturnya yang tersendiri, tumbuhan yang menyebarkan benih melalui air memiliki perkecualian. Sebab, jika benih tumbuhan jenis ini berkecambah segera setelah bertemu air, maka benih ini takkan mungkin dapat tumbuh di air sehingga takkan pula bertahan lama. Jika ini yang terjadi, maka tumbuhan tersebut sudah punah dari dulu. Namun, dengan segala sifat dan cara hidup yang telah sesuai dengan lingkungan khasnya, tumbuhan ini dapat terus melangsungkan kehidupannya. Jelas bahwa sifat-sifat dan rancangan cermat dan sempurna ini tak mungkin ada dengan sendirinya sebagaimana pernyataan para evolusionis.

    Seluruh sari makanan dan air yang tersimpan dalam benih, jangka waktu perjalanannya hingga mencapai daratan, serta seluruh perhitungan cermat yang dibutuhkan untuk mewujudkan rancangan ini telah ditetapkan oleh Allah. Dia-lah Pemilik kekuasaan dan pengetahuan yang tak terbatas.

  • Iptek Anak Si Mungil Ahli Pemotong Daun

    Adik-adik, tahukah kalian bahwa ada jenis semut yang bercocok tanam dengan menumbuhkan jamur di sarangnya? Yah mereka inilah semut-semut petani jamur. Mereka menanam jamur untuk makanan mereka. Mereka menggunakan dedaunan tumbuhan yang telah mereka potong-potong sebagai media penumbuh jamur.

    Namun, tahukah kalian, bagaimana semut-semut ini memotong dedaunan? Ternyata semut memiliki peralatan khusus dan sangat ahli dalam memotong dedaunan, bahkan ranting pohon!

    Bila ukuran semut dibandingkan dengan manusia, besarnya dedaunan yang mereka

    potong layaknya selembar papan berat atau sebuah batang pokok pohon. Oleh karena itu, semut ini pastilah memiliki alat dan cara pemotongan yang sangat canggih.

    Bila ukuran semut dibandingkan dengan manusia, besarnya dedaunan yang mereka potong layaknya selembar papan berat atau sebuah batang pokok pohon. Kita menggunakan peralatan khusus untuk menebang pohon, dengan gergaji mesin misalnya. Tapi, bagaimana semut melakukannya? Jawabannya lagi-lagi menunjukkan keajaiban penciptaan. Allah telah memberi semut seperangkat alat potong yang merupakan keajaiban desain.

  • Perangkat pemotongan terdiri atas dua bilah pisau. Pisau tersebut terbalut lapisan seng yang menjadikannya sangat tajam. Cara pemotongannya sungguh mengagumkan. Organ khusus di bawah kepala semut membangkitkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang ini diteruskan ke daun melalui pisau tersebut sehingga menjadikan daun lebih rapuh dan mudah dipotong.

    Desain pada perangkat ini sangatlah canggih. Marilah kita teliti struktur perangkat tersebut. Melapisi pisau logam dengan logam campuran agar lebih tajam adalah teknik yang dipakai manusia. Tapi manusia yang melakukannya memiliki akal dan kecerdasan, dan perangkat teknologi yang dikembangkannya adalah hasil penelitian khusus di laboratorium .

    Tapi semut tak pernah tahu jika ada bahan baku yang bernama seng. Tidak juga mereka tahu bahwa pisaunya terbalut lapisan seng. Sel-sel perangkat pemotong pada semut dengan ajaib membungkus pisau tersebut dengan lapisan seng. Terdapat perancangan maha cerdas pada tubuh makhluk mungil ini.

    Hal yang sama berlaku pula pada perangkat yang menjadikan daun lebih mudah dipotong dengan menggunakan gelombang suara. Semut sama sekali tidak tahu bahwa frekuensi tinggi akan

    menjadikan benda lebih rapuh. Tak ada keraguan bahwa perangkat rumit secanggih ini tidaklah mungkin ada dengan sendirinya secara kebetulan. Hanya ada satu penjelasan bagi keberadaan perangkat yang sempurna ini. Perangkat ini sengaja diciptakan. Semut telah diciptakan oleh Allah; dan teknik pemotongan daun serta segala keahlian mereka yang lain adalah pemberian-Nya. Hal ini dinyatakan dalam ayat Alquran:

    Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?" (QS. Al Anaam, 6:80)

    Keruntuhan Teori Evolusi Menyulap Kain Kotor Menjadi Tikus

    Bumi adalah rumah bagi kehidupan yang sangat rumit dan beraneka ragam. Jutaan jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda hidup di bumi dengan sangat harmonis. Keharmonisan ini begitu sempurna sehingga kehidupan terus berlanjut tanpa terusik, kecuali oleh campur tangan sengaja manusia. Karena kehidupan ini terancang dan tertata sempurna, maka sudah pasti ada yang menciptakan. Dia-lah Allah, Tuhan Yang Esa, Pencipta langit dan bumi dari ketiadaan; dan segala sesuatu di antara keduanya

    Perangkat pemotongan semut pemotong daun, sebagaimana tampak di gambar,

    terdiri atas dua bilah pisau. Pisau tersebut terbalut lapisan logam seng yang

    menjadikannya sangat tajam. Cara pemotongannya pun sungguh

    mengagumkan. Organ khusus di bawah kepala semut membangkitkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang ini diteruskan ke daun melalui pisau tersebut

    sehingga menjadikan daun lebih rapuh dan mudah dipotong.

  • "LUMPUR YANG BERUBAH MENJADI MAKHLUK HIDUP "

    Nama ilmiah dari gambar di samping ini adalah "Bathybius Haeckelii", yang berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih teori evolusi, mencoba

    mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah mikroskop. Berdasarkan

    pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya, Darwin, meyakini kehidupan memiliki

    struktur sederhana sehingga dapat terbentuk dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa kehidupan tidak pernah dapat muncul

    dari sesuatu yang tak hidup.

    Darwin

    Teori evolusi yang dikemukakan di abad ke-19 menolak fakta penciptaan ini. Teori ini menyatakan bahwa beragam makhluk hidup di bumi bukan diciptakan Allah, melainkan muncul menjadi ada akibat proses yang dikendalikan secara penuh oleh peristiwa alam tak disengaja, atau secara kebetulan.

    Pencetus teori ini adalah ilmuwan amatir ilmu alam bernama Charles Darwin. Darwin memaparkan teori ini dalam bukunya The Origin of Species, yang terbit pada tahun 1859.

    Teori Darwin menyatakan bahwa semua spesies makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama, melalui perubahan bertahap sedikit demi sedikit dalam waktu lama. Darwin tidak mampu memberikan bukti meyakinkan untuk membenarkan pernyataannya ini. Bahkan ia sendiri menyadari banyak fakta penting yang dapat menggugurkan teorinya. Ia mengakui hal ini dalam bukunya pada bab berjudul Difficulties on Theory (Kesulitan-kesulitan Teori). Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan ilmiah di masa mendatang. Namun, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ternyata malah mengugurkan pernyataan Darwin satu demi satu.

    Asal-Usul Kehidupan

  • Darwin berpendapat bahwa seluruh spesies makhlukh hidup berevolusi secara bertahap dari satu nenek moyang yang sama. Tapi, bagaimana makhluk hidup pertama muncul menjadi ada?

    Darwin sama sekali tidak mengulas pertanyaan ini dalam bukunya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ini adalah salah satu bantahan terbesar terhadap teorinya. Penguasaan ilmu pengetahuan yang sederhana di masanya menganggap bahwa kehidupan memiliki bentuk sangat sederhana.

    Para evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup paling pertama yang muncul di bumi adalah sel tunggal yang terbentuk dari benda mati dengan sendirinya, secara kebetulan, dan tidak diciptakan dengan sengaja. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk dengan sendirinya secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan, dan halilintar. Tetapi pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu kaidah paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tak dapat memunculkan kehidupan.

    Kepercayaan bahwa benda maati dapat memunculkan kehidupan (generatio spontanea) sebenarnya telah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Waktu itu, sejumlah percobaan dilakukan untuk membuktikan teori ini. Segenggam gandum diletakkan pada kain kotor dengan harapan tikus akan muncul darinya. Belatung pada daging juga dijadikan bukti bahwa kehidupan dapat muncul dari benda tak hidup. Tapi di kemudian hari diketahui bahwa belatung tidak dapat muncul dengan sendirinya melainkan berasal dari larva tidak kasat mata yang diletakkan lalat pada daging. Dan di masa Darwin, kepercayaan bahwa mikroba mudah terbentuk dari benda tak hidup sangatlah umum.

    SPONTANEOUS GENERATION: TAKHAYUL ABAD PERTENGAHAN

    Di antara kepercayaan takhayul yang diyakini masyarakat abad pertengahan adalah benda mati dapat memunculkan kehidupan dengan sendirinya secara tiba-tiba. Saat itu

    diyakini, misalnya, katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur di dasar sungai. Di kemudian hari terungkap, hipotesis yang dikenal sebagai "spontaneous generation (kemunculan tiba-tiba)" ini adalah kebohongan belaka. Akan tetapi, di kemudian hari dengan skenario yang sedikit berbeda, kepercayaan ini dihidupkan

    kembali dengan nama "teori evolusi".

    Pasteur

    Tetapi, lima tahun setelah penerbitan buku The Origin of Species, ilmuwan biologi Prancis terkenal Louis Pasteur secara ilmiah menggugurkan mitos yang meletakkan dasar bagi teori evolusi ini. Setelah pengkajian dan penelitian panjang, Pasteur akhirnya sampai pada kesimpulan yang sangat penting ini: Mampukah materi melakukan pembentukan sendiri? Tidak, saat ini tidak ada kondisi yang pernah diketahui, yang dengannya seseorang dapat membuktikan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis telah terbentuk di bumi tanpa induk yang menyerupai mereka.

    SEL YANG MEMBELAH DIRI Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah "kehidupan

    hanya berasal dari kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya dapat muncul dari kehidupan

    sebelumnya.

  • Kisah Al Quran KAUM SABA DAN BANJIR ARIM

    Saba yang dibangun di selatan jazirah Arab pada abad ke-11 sebelum masehi, adalah sebuah peradaban besar. Al Quran memaparkan kisah Ratu Saba dan Nabi Sulaiman secara amat rinci. Namun, terdapat kisah lain dalam Al Quran tentang kaum ini, yakni perihal kehancuran dahsyat mereka.

    Naskah tertua yang menyatakan keberadaan Kaum Saba adalah catatan tahunan peperangan dari zaman raja Assyria, Sargon II. Menurut prasasti ini, Sargon menyebut Saba sebagai salah satu negeri yang membayar upeti padanya. Ini adalah catatan tertua yang secara pasti memberitakan adanya negeri Saba. Catatan kuno yang memberitakan kaum Saba menyatakan bahwa, sama halnya dengan bangsa Phunisia, mereka adalah negeri yang melakukan kegiatan perniagaan, dan sejumlah jalur perdagangan terpenting di utara Arab ada dalam kekuasaan mereka. Penduduk Saba terkenal dalam sejarah sebagai bangsa berperadaban. Prasasti dari para penguasa Saba seringkali berbicara tentang "perbaikan", "pembiayaan", "pembangunan".

    Bendungan Ma'rib, yang reruntuhannya masih tersisa hingga kini, adalah bukti penting kemajuan teknologi kaum Saba. Berkat bendungan ini, sebuah negeri hijau terhampar di tengah gurun pasir. Ibukotanya, Ma'rib, diuntungkan oleh bendungan ini, dan menjadi makmur karena berbagai keuntungan geografisnya. Kota ini terletak dekat sungai Adhanah. Kaum

    Saba memanfaatkan letak ini dengan mendirikan bendungan seiring dengan pembangunan peradaban mereka, dan mulai mengairi wilayah tersebut. Pertanian menjadi makmur dan mereka pun menikmati kesejahteraan hidup yang tinggi.

    Ibukota Ma'rib adalah salah satu kota terindah di zamannya. Penulis Yunani, Pliny, yang berkunjung dan sangat memuji negeri ini, mengatakan dalam karyanya tentang hijaunya negeri tersebut. Bendungan di Ma'rib berketinggian 16 meter dengan lebar 60 meter, dan panjang 620 meter. Perhitungan menunjukkan; dua dataran luas di kedua sisi kota mampu diairi bendungan tersebut. Kedua dataran ini terkadang digambarkan dalam prasasti bangsa Saba sebagai "Marib dan dataran kembar".

    Prasasti yang ditulis menggunakan

    bahasa kaum Saba.

  • Ungkapan "Dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri " dalam Al Quran sangat mungkin merujuk pada perkebunan anggur dan kebun-kebun menawan di dua lembah ini. Berkat bendungan dan sarana pengairannya, daerah ini terkenal sebagai yang terbaik pengairan dan kesuburannya di Yaman.

    Ketika kita mempelajari ayat-ayat Al Quran berdasarkan temuan sejarah ini, kita dapati kesesuaian besar di antara keduanya. Penemuan arkeologis dan bukti sejarah benar-benar cocok dengan yang tertulis dalam Al Quran. Kaum tersebut mengabaikan peringatan nabi yang diutus kepada mereka, dan tidak mensyukuri nikmat Allah, akhirnya mereka dihukum dengan bencana mengerikan. Al Quran mengisahkan:

    Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri