Divisi Ina CBTPusat Teknologi Elektronika (PTE)

Kamis, 10 Desember 2020

Auditorium Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis TeknologiKawasan PUSPIPTEK

Serpong

Inovasi Teknologi InaTEWS BPPTPeningkatan Kemandirian Teknologi dan Ketahanan Terhadap Bencana Tsunami

Seminar Nasional

Inovasi Teknologi InaCBTuntuk

Kemandirian Teknologi dan Ketahanan Bencana Tsunami

sasono.r@bppt.go.id

Visi Tsunami: Laut yang Aman

@AES20 2

STEERING COMMITTEE

Ka.BPPTKa.BMKG

EXECUTIVE COMMITTEE

Deputi TPSADeputi TIRBR

Deputi TIEM

TECHNICAL ADVISORY COMMITTEE

Andi Eka SakyaWimpie Agung Nugroho Aspar

Yusuf Surachman

PLANNING & CONTROLLING

ADVISORY COMMITTEE

Sekretaris UtamaInspektorat

Rorenkeu, PPK

PROJECT MANAGEMENT OFFICE

Direktur PTRRB

(General Manager)

Manager Program & Kerjasama

Manager Teknik

Manager Keuangan & Administrasi

DIVISI BUOY

Direktur PTRIM

Anggota:

PTRIM, PTE, PTIK, PTRRB, BTH,

B2TKS, MEPPO, BTP, B2TKE,

B2TA3, BTSK

DIVISI CBT

Direktur PTE

Michael A. Purwoadi

Anggota:

PTE, PTRRB, PTIK, BTSK,

BTPIDP, B2TKS, B2TKE

DIVISI DATA MANAGEMENT

Direktur PTIK

Anggota:

PTIK, PTPSW, PTE, PTRIM,

BTPIDP

DIVISI TOMOGRAFI

Direktur PTPSW

Anggota:

PTPSW, PTIK, BTH, PTRRB,

BTSK, BTIPDP, PMI

Pasal 13 b.CBT = Cable Based Tsunameter

PERPRES 93/2019Penguatan & PengembanganSistem Informasi Gempa Bumidan Peringatan Dini Tsunami

2021 2022 2023 20242020

ROADMAP INACBT 2020-2024

- Operasional 1 InaCBT : SP

- Pembuatan DS, FS, DED jalur

kabel InaCBT di 3 lokasi LB,

RT, SM

• Perbaikan CBT SP • Perijinan, Survei

Darat, Survei laut utkInaCBT di lokasi LB, RT, SM

• Disain, Purwarupasistem elektronik, optik, power

• Disain PH, BMH• Pengadaan kabel +

canister LB, RT

• Penggelaran CBT di RT, LB

• Penguatan CBT SP (koneksi Telkom, pindah PH)

• DED Elektronik Power, Perijinan, KonsepOperasi CBT SM

• DS, FS, DED CBT BN• FS, DED AdvCBT

• Penggelaran CBT SM• Survei laut CBT BN• Penggelaran CBT

Banda Naira• DS, FS, DED CBT

MND• Penjajakan

kerjasama Adv-CBT

• Penggelaran CBT MND

• Survei laut CBT MND• Survei laut CBT ST• Pembangunan LS

CBT ST• Perpanjangan kabel

CBT ST

- Operasional 3 InaCBT : SP, LB,RT

- Pembuatan DED elect.dan Persiapan SM

- PembuatanDS, FS : BN

- Pembuatan DS,DED Adv-CBT

- Operasional 5 InaCBT : SP, LB, RK, SM, BN

- Operasional 6 InaCBT : SP, LB, RK, SM, BN, MND

- Perbaikan InaCBTST

- Operasional 7 InaCBT : SP, LB, RK, SM, BN, MND, ST

- Pembuatan DS, FS : MND

- Konsep kerjasama Adv-CBT

• Operasional danperawatan 7 CBT

Keterangan :DS: Desktop StudyFS: Feasibility StudyDED: Detail Engineering DesignLB: Labuan BajoRT: RokatendaSM: Selat MakasarBN: Banda NairaMND: ManadoST : SertungSP :Sipora

Kajian Ina-CBT khususnya:

• SISTEM POWER

• Kombinasi sumber listrik (247)

• Kebutuhan daya dari dukungan PV

• Disain yang sesuai dengan panjang kabel.

• SISTEM TELKO :

• Fiber Optik & Telekomunikasi lain berbasis IP.

• OBSERVATORY / OBU

• Operasi tanpa bocor sampai 6.000 m dalam jangka waktu panjang.

• Ukuran yang memadai untuk menampung berbagai sensor dan perangkat elektronik.

• Dipersiapkan untuk multi node (saat ini hanya 1 OBU di ujung kabel)

• PEMBANGUNAN BMH / POWER HOUSE / TOWER

• Disain disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan konfigurasi CBT.

• REGULASI & KEBIJAKAN

• Iptek, sosial, politik, ekonomi, hankam, dll

• Secara konsep, EPC O&M dapat dilakukan oleh anak bangsa.

• Mulai 2020 dibuat prototype SMART cable dengan pengujian & pengembangannya di level laboratorium.

• Fungsi Ina-CBT ini akan menjadi Ocean Observatory (visi Indonesia negara maritim)

• Dapat dipergunakan untuk sarana komunikasi komersial.

Source: Lee Freitag: Undersea observatories

Cable Based TsunameterG2 Panjang FO di bawah 10 km Power rendah < 500 watt, Hanya 1 set sensor (OBU)

Pembelajaran bagus bagi engineer BPPT danIndonesia: Ilmu multi disiplinTeam Work

Lokasi : Sertung, Sipora

Tipikal problem:

• Lokasi PV belum terlalu bagus (kecuali lokasi tertentu)

• PLTD lokal bergantung pada pasokan solar dari pulau induk/utama.

• Komunikasi (GSM, satelit, dll) juga terganggu setelah pasokan listrik terganggu

Solusi:

Kerjasama dgn Pemda, provider infra FO untuk:

dapat backup catu daya (genset)

akses koneksi FO dan broadband wireless access

Contoh DATA CBT Sipora

PressureSuhu

Akselero

Kebutuhan akses lebih reliable (Reliable telecommunication):

a. Akses FO

b. Akses High Throughput Satellite

Kerjasama erat dengan provider Telko adalah mutlak.

Data kritikal butuh servis layanan 247

• Sensor Tekanan digunakanuntuk mengukur tekanan

• Dilengkapi dgn sensor suhu air

• Canester digunakan sebagaitempat meletakkan sensor Akselerometer, DC/DC converter, dan Optic/Electric Converter

Sensor Tekanan

OBU canister

CBT G3 : Lokasi Ropa Kab Ende (kode: RT)

G3 Panjang FO ± 15,5 km Power supply: 1,5kV, 250-300 watt, 200 mA 2 set sensor (OBU) di sekitar 2.000meter Komunikasi: IP, HTS, FO

Inovasi : Canister : dual facet, single facet. Team Work

Kerjasama dgn PVMBG dan Pemda NTT & Kab. Ende

CBT G3: Lokasi Labuhan Bajo Kab. Manggarai Barat (kode: LB)

G3 Panjang FO ± 57,5 km Power supply: 1,5kV, 250-300 watt, 200 mA 3 set sensor (OBU) Komunikasi: IP, HTS, FO

Inovasi : Canister : dual facet, single facet. Team Work

Kerjasama dgn dan Pemda NTT & Kab. Manggarai Barat

Kerjasama Pemangku Kepentingan

LAUT

TELKOMBPPT MORATEL1.5m

Crossing

Co-location

LoNO = Letter of No Objection

CBT G4 : 2 landing stations(potensi pertama di dunia) Vanuatu Perancis, Portugis, dll

Elektronik, Komunikasi, dan Power

• PFE: HVDC s/d 6kVDC

• Power redundant system: PLN, Genset, PV (PLTS)

• Telekomunikasi redundant system: HTS, GSM, FO

• Sensor: hybrid, pressure, accelerometer, suhu (5 node OBU)

Kabel dan Canister

• Kabel: 24 cores, Repeatered, ITUT G.654.B, panjang +-

300km

• Canister: double facets, s/d 400 Bar. (super duplex,

stainless, titanium, berrilium copper)

SMaRT = Scientific Monitoring and Reliable Telecommunication

SELAT MAKASAR Diagram Konsep:

DATA CENTER

OBU 1:Pressure,

Temperature, Accelerometer

Sensors

Landing Station 1:

6kVDC

FOGSMHTS

Power Grid

GensetPV

LAUT

DARAT

Power Grid

GensetPV

Landing Station 2:

6kVDC

FOGSMHTS

OBU 2:Pressure,

Temperature, Accelerometer

Sensors

OBU 3:Pressure,

Temperature, Accelerometer

Sensors

OBU 4:Pressure,

Temperature, Accelerometer

Sensors

OBU 5:Pressure,

Temperature, Accelerometer

Sensors

Telekomunikasi yang handal

Keypoints: IKN ALKI

Landing Station 1

Landing Station 2

BPR

CPU

E/O

CPU

E/O

CPU

OPSI : Dedicated Fiber

E/O E/O

BPR

CPU

E/O E/O

BPR

CPU

E/O E/O1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

56

1

2

3

4

5

6

• Kelebihan:1. Dapat dilakukan pengukuran OTDR

• Kekurangan:1. E/O harus mampu transmit data > 200 km dengan asumsi jarak

antar OBU dan OBU-Landing Station 50 km2. Menggunakan 6 core FO

FO

SerialEthernet

OBU 1 OBU 2 OBU 5

Telekomunikasi

Sistem 247 (kebutuhan untuk O&M sistem yang besar di masa depan)

Impak penetrasi internet pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

10 % increase in fixed broadband penetration triggered an average increase of 3.19 %

in per capita GDP (2016 , World Bank)

SMaRT system

Scientific Monitoring and Reliable Telecommunication

17

+Reliable Power Transmission

Cable Based TsunameterPendeteksi dini tsunami berbasis kabel (fiber optik)

SMART cable, memerlukan kerjasama erat dengan stakeholders selain BPPT- Resources yang terbatas, dilakukan integrasi sumber daya, untuk bangsa dan negara (prinsip a safe ocean)

CBT

Kabel FO Laut di masa depan juga perlu sinergi dengan jalur power Nusantara Grid

Konsep Nusantara Grid usulan Prof. Pekik A.D. - ITB

Saran & Harapan Masa Depan1. Butuh Sinergi dgn provider telko.

2. Sistem yang berguna utk monitoring kebumian dan telko komersial.

3. Pemerintah dapat mendukung/insentif pada penyedia jasa telko:

a) Sistem kabel utk RRB

b) Perpajakan

c) Kebijakan, Regulasi, nilai ekonomi, dll.

4. Beban operational dan pemeliharaan.

5. Penyediaan instalasi sensor pada setiap kabel bawah laut yang baru (RRB dimasukkan

dalam roadmap telekomunikasi Indonesia)

21