Inovasi Pada Mesin Otto Dalam Transportasi

download Inovasi Pada Mesin Otto Dalam Transportasi

of 3

description

Tugas MK Analisis Termal

Transcript of Inovasi Pada Mesin Otto Dalam Transportasi

Inovasi Pada Mesin Otto dalam Transportasi Seorang analis independen dari IHS Global Insight, Tim Urquhart berpendapat bahwa banyaknya kendaraan bertenaga baterai akan bertahan dibawah 1 persen dari populasi mobil baru pada tahun 2020. Bahkan Koei Saga, kepala divisi Teknologi Lanjutan Toyota menyatakan : Menurut saya, kita tidak akan pernah meninggalkan teknologi mesin pembakaran dalam.

Koei Saga Mesin pembakaran dalam dikenal sebagai mesin yang tangguh walaupun efisiensinya perlu terus ditingkatkan. Sejauh ini, peningkatan efisiensi mesin pembakaran dalam menggunakan teknologi Injeksi Langsung (Direct Port Injection) dan VVT (Variable Valve Timing). Sebelum era 90-an, kendaraan bermesin pembakaran dalam umumnya menggunakan karburator dalam pemasukan bahan bakarnya. Proses berlangsung mekanis. Pedal gas mengatur bukaan saluran bahan bakar ke dalam silinder. Akibatnya, besar kemungkinan campuran bahan bakar dan udara tersebut tidak terbakar sempurna (jumlahnya mungkin kurang atau lebih dari yang dibutuhkan silinder secara ideal). Setelah itu, muncullah teknologi injeksi bahan bakar. Di sini, peran karburator digantikan oleh injektor. Sebagaimana pengertian dari injeksi, penyuntikan. Bahan bakar disuntikkan pada tekanan tinggi sehingga atomisasi bahan bakar berlangsung lebih baik (dapat dianalogikan dengan melarutkan es padat dan melarutkan serbuk es) dan bahan bakar terbakar lebih sempurna. Untuk pasokan udara, umumnya diberikan dari saluran yang terpisah dengan katup tersendiri. Kesemua komponen ini dikendalikan oleh ECU (Engine Control Unit) yang terhubung dengan tuas gas, sensor pengukur suhu, tekanan dan kelembapan. Sehingga, dapat efisiensi mesin dapat ditingkatkan lebih jauh.

Port InjectionDirect Injection Secara spesifik ada dua jenis sistem injeksi, Direct Injection dan Port Injection. Pada Direct Injection, injektor berada dalam silinder sedangkan pada Port Injection injektor berada pada suatu saluran berbeda sebelum masuk ke silinder. Bedanya, pada Direct Injection, tekanan bahan bakar dapat lebih tinggi dan presisi (15000 psi, tidak ada pencampuran dengan udara) dibandingkan Port Injection (30 60 psi, bahan bakar akan tercampur dengan udara dari saluran). Dengan Teknologi Direct Injection, efisiensi mesin dapat meningkat sampai 15 persen sehingga konsumsi bahan bakar dapat ditekan.

Variable Valve Timing Masih pada era 90-an. Pada era ini muncul teknologi Variable Valve Timing. Variable Valve Timing mengatur bukaan katup pemasukan silinder. Dengan VVT, katup pemasukan dapat terbuka lebih lama atau lebih singkat, ataupun lebih dulu atau lebih terlambat. Misalnya, jika biasanya katup pemasukan terbuka pada 10 derajat sebelum titik mati atas dan tertutup kembali pada 190 derajat setelah titik mati atas, pada kondisi lain katup pemasukan dapat terbuka pada 10 derajat setelah titik mati atas dan tertutup kembali pada 210 derajat setelah titik mati atas. Atau bisa juga durasi pembukaan katup pemasukan diperlama. Peningkatan efisiensi dapat dilihat dari peningkatan tenaga yang dihasilkan pada setiap putaran mesin.

Sumber :http://www.caranddriver.com/features/the-future-of-the-internal-combustion-enginehttp://auto.howstuffworks.com/camshaft2.htmhttp://www.matickita.com/yuk-pahami-beda-mesin-karburator-dan-mesin-injeksi/http://www.mycarma.com/engine-technology-and-fuel-efficiency/http://thechronicleherald.ca/wheelsnews/26226-direct-vs-port-injection