Inilahr eview edisi 30 : SBY dalan tekanan

68

description

Aksi demo menolak penaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan bakal makin memanas pada pekan ini.Laskar Rakyat akan mendirikan tenda dan menginap di depan Gedung DPR.

Transcript of Inilahr eview edisi 30 : SBY dalan tekanan

iklan iklan.indd 57 1/21/2012 5:42:21 PM

4 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April Maret 2012

Mailbox

Cover:Fonda Lapod

inilahREViEW

pEndiRi: Muchlis hasyiM

pEmimpin UmUm/pEmimpin REdaksi:

andi suruji

REdaktUR EksEkUtif: Tri juli sukaryana,

laTihono sujanTyo

REdaktUR: derek Manangka,

saTrio adinugroho, sigas, seTiyadi,

Fonda laPod, iwan PurwanTono

REdaktUR foto: dahlan rebo Pahing

fotogRafER: wirasaTria

REdaktUR dEsain: erbhayu PrananTa

dEsain & layoUt: yayan Taryana, raMawijaya

RisEt: Mahario, Tri handika, adiTya b

sEkREtaRis REdaksi: ira sri rejeki

Unit UsahapEmimpin Usaha: i nyoMan brahMandiTa,

gEnERal managER: sjariFuddin

managER kEUangan: FahMi alaMsyah

managER iklan: alvin alverdian

accoUnt ExEcUtiVE: selvi (avi), Tri cahyani

managER it: bonny hardi PuTra

siRkUlasi: herry chaTib

tata Usaha: nonon PriMayani PuTri

pEnasEhat hUkUm: lucas sh & ParTners

alamat REdaksi dan Usaha: jl. sungai saMbas

vi/12, kebayoran baru-jakarTa selaTan 12130,

Tel 021 72787313, 72787316, Fax. 021 7210976

pEnERbit: PT Media beriTa indonesia

distRibUsi: Three Mandiri (3M)

http://www.inilah.com/ireviewinilah grup Media : n portal news: www.inilah.coM

n portal news : www.inilahjabar.coM n surat kabar : inilah korann portal news : www.jakartapress.coM

majalah ekonomi dan bisnis

Menghitung Orang Miskin saja kOk susahpemerintah berencana akan kembali menyalurkan bantuan langsung tunai yang kini berubah nama menjadi Bantuan Langsung tunai Sementara atau BLSm. tujuannya untuk memberikan program perlindungan sosial untuk rakyat miskin, sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBm bersubsidi. mereka yang akan mendapatkan BLSm ini mencapai 18,5 juta atau setara dengan 74 juta jiwa. Dengan besaran bantuan rp 15 ribu per jiwa, pemerintah menganggarkan dana BLSm senilai rp 26 triliun.

anggaran untuk BLSm yang diajukan pemerintah itu ternyata ditolak oleh beberapa politisi. mereka beralasan data orang miskin yang diajukan untuk menerima BLSm itu tidak klop dengan data orang miskin yang disampaikan Biro pusat Statistik (BpS). menurut BpS, jumlah orang miskin di indonesia saat in berjumlah 30 juta orang atau sekitar 7,5 juta keluarga. Sehingga se benarnya anggaran yang ditujukan untuk program BLSm itu hanya rp 10 triliun.

Yang menarik disini mengenai jumlah orang miskin. mengapa tidak pernah ada data yang pasti dan jadi acuan bersama mengenai jumlah orang miskin di indonesia?

Jangankan menghitung jumlah orang miskin, membuat kriteria siapa yang sebenarnya layak dianggap miskin saja selalu berubah-uabah. padahal sudah ada patokan dari Bank Dunia bahwa kriteria orang miskin

itu, mereka yang pendapatannya kurang dari US$ 1 per hari.

Zaman sudah maju seperti ini menghitung jumlah orang miskin saja kok susah ya.

Kaifa CarokoPamulang, Tanggerang Selatan,

Banten

PeMbatasan asing dan kOruPsiSaYa tergugah untuk beropini setelah membaca artikel kebijakan divestasi 51% saham perusahaan tambang asing yang ditulis majalah ini edisi lalu. menarik, apa yang ditulis majalah ini cukup mem-buka wawasan betapa sumber daya alam negeri ini bisa begitu saja digondol asing.

papua yang kaya sumber daya alam sangat ironis dengan penduduk pulau itu karena mereka umumnya masih miskin. Kalimantan yang kaya raya, tidak sebanding dengan penduduknya yang masih kesulitan mencari makan. itu terjadi karena keuntungan tambang dinikmati oleh asing. Lain ceritanya, bila pemilikan itu dikuasai oleh putra bangsa atau pemerintah.

namun pertanyaannya, apakah bangsa indonesia sudah siap dengan kebijakan itu? maksudnya, jika kebijakan itu tidak diimbangi dengan upaya pencegahan korupsi, maka bukan tidak mungkin kebijakan tersebut tidak membawa maslahat.

Jika hasil alam yang berlimpah kemudian dikorup oleh segelintir orang - seperti yang terjadi di era Orde Baru - maka yang terjadi adalah perusahaan tambang dikuasai lokal, tetapi orang miskin tetap saja banyak. Bukankah korupsi sekarang kian merajalela?

Karena itu, pencegahan korupsi juga harus menyertai kebijakan itu. Selama mental bangsa ini masih dipenuhi hasrat merampok hak rakyat, selama itu pula aturan hanya tinggal aturan. Sehingga, pemilikan oleh asing atau lokal menjadi tidak ada bedanya.

Nisriina Rhamadan Kemayoran, Jakarta

bukan teMPat terbaik untuk berbisnis minggU lalu kantor berita Bloomberg merilis, 50 negara di dunia sebagai tempat terbaik untuk berbisnis. Bloomberg rankings ini diukur berdasarkan enam faktor, yakni biaya untuk melakukan bisnis, mempekerjakan dan memindahkan barang; tingkat integrasi ekonomi; biaya tak nyata seperti inflasi dan korupsi; dan kesiapan konsumen local. Lalu, sebuah kategori yang mencakup ukuran rumah tangga, konsumsi kelas menengah konsumsi dan produk domestik bruto (pDB) per orang.

Dari pemeringkatan ini hong Kong meraih angka tertinggi, yakni 49%, melampaui Belanda 48,3% dan amerika Serikat 46,9%.

Dari daftar 50 negara tersebut, beberapa negara asia tenggara dinilai sebagai salah tempat terbaik untuk berbisnis. Singapura menempati urutan ke-9, malaysia berada di peringkat 32, dan Vietnam di posisi ke-46.

Sementara indonesia belum dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk berbisnis.masuknya indonesia ke dalam kelompok negara tujuan investasi (invesment grade) beberapa waktu lalu ternyata baru sebatas rekomendasi saja.

Nisriina Rhamadan Kemayoran, Jakarta

suratMingguini

24 | BISNIS adu kuat produSeN SmartphoNe Konsumen Indonesia sangat memuja Smartphone.

18 | NaSIoNal jaNgaN lupa mINImalkaN Suap Survey membuktikan korupsi terbesar justru terjadi di pos pengadaan barang dan jasa pemerintah.

12 | wawaNcara harry azhar azIz WAKIL KETUA KOMISI XI DPR.

CONTENTREVIEW

Aksi demo menolak penaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan bakal makin memanas pada pekan ini.

LaporanUtamaSBy dalam tekaNaN

31 | SISIpaN jutaaN keNdaraaN dI SejeNgkal jalaN Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus menggila.

40 | gaya hIdup darI cINta meNjadI gaya Para pecinta fotografi banyak berburu kamera analog. Yang lebih seru kamera ini sudah menjadi gaya hidup.

4 | mailBox8 | editorial44 | Internasional Babak baru kapitalisme Tiongkok 52 | hukum Menggugat UU Migas.56 |keuangan dan perbankan60 | pasar modal66 | kolom

50 | profIl

14| gara-gara keBIjakaN Salah kaprah Kegaduhan masalah BBM bisa dihentikan kalau Indonesia mampu meningkatkan produksi minyak.

22 | BISNIS SepekaN•Tekad Nissan menggeser Toyota.•Saatnya pengusaha berbisnis sapi.•Sahid membidik negara tetangga•Kimia Farma Garap Bisnis Rumah

Sakit

Dengan ketekunan dan kerja keras, dia mampu membangun kawasan industri Jababeka.

42 | kehutaNaN SeNgketa guNuNg meruSak hutaN Kabupaten Kediri dan Blitar berseteru memperebutkan Gunung Kelud.

SetyoNo djuaNdI dharmoNo NalurI BISNIS aNak pedagaNg cat

38 | fIgur lIoNel meSSI peSepakBola terkaya Sejagad

“Politik itu dinamis, Lihat saja nanti”.

7inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

V VV V

V VV V

Dahlan Iskan ‘Ngamuk’ di Pintu Tol Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengamuk di pintu tol Semanggi, Jakarta, Selasa pagi (20/3/2012), karena antrean kendaraan cukup panjang. Ia membuang kursi serta penghalang lalu membuka gerbang dan membiarkan mobil-mobil masuk tanpa membayar.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 06.10 pagi, ketika Dahlan hendak memasuki tol menuju kantor Garuda di kawasan Bandara Soekarno-Hatta untuk menghadiri rapat. Tiba di pintu tol, ia melihat antrean melebihi 30 mobil. Padahal, ia dan PT Jasa Marga sudah bersepakat antrean tidak boleh melebihi lima mobil. n

Tolak Penaikan BBM, PKS Siap Kehilangan Kursi Menteri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap kehilangan kursi menteri demi mempertahankan sikap menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Kita tidak berpikir sejauh itu (pengurangan kursi menteri, red). Kalau pun terjadi kita sudah berpengalaman,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR, Senayan, Kamis (22/3/2012).

Mahfudz menyatakan PKS tak menghiraukan cibiran-cibiran yang diutarakan oleh kader Partai Demokrat atas sikap penolakan PKS terhadap penaikan harga BBM. “Kalau ada Demokrat atau yang lain berkomentar macam-macam, terserah,” jelasnya. n

Jokowi-Ahok Merobohkan Pakem Politik Jakarta Pencalonan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra menjadi simbol perobohan pakem lama yang berlaku di politik DKI Jakarta.

Pasangan Joko Widodo-Ahok memiliki takdir politik yang unik. Nama mereka baru dipastikan sebagai pasangan kandidat cagub-cawagub DKI Jakarta pada pukul 14.00, Senin (19/3/2012), menyodok di detik-detik terakhir. Itu pun kali pertama dicalonkan oleh Partai Gerindra. Kedua pasangan ini sama-sama dari kalangan sipil. Jelas, ini merobohkan pakem yang selama ini berlaku. n

PSSI Ingkar Janji RekonsiliasiPSSI dianggap mengingkari janjinya untuk melakukan rekonsiliasi dengan klub-klub yang bermain di ISL. Namun, hal tersebut tidak menjadi kenyataan dan menuding kesalahan itu ada di pihak ISL.

“Kami mengharapkan pengakuan kami terhadap ISL mendapat tanggapan baik dari mereka (klub ISL). Sekarang terserah mereka, kami sudah buka pintu selebar-selebarnya. Apalagi yang belum kami lakukan?” papar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dalam konferensi pers setelah kongres di Aquarius Boutique Hotel, Palangkaraya, Minggu (18/3/2012). n

8 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

editorial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata galau me-miliki arti “...pikiran yang sedang kacau”. Makanya, ke-tika kata ini dipakai untuk menggambarkan suasana

batin presiden, jagad perpolitikan pun menjadi heboh. “BBM naik, SBY Galau”, begitu bunyi judul satu berita di sebuah ko-ran. Lantas ada lagi yang memasang judul “SBY Galau Karena Setgab Tak Solid”. Kemudian, “SBY Galau: Ada Gerakan Aneh Ingin Jatuhkan Pemerintah Sebelum 2014”.

Cukup? Belum. Ada juga berita bertajuk “Elit Golkar: Galau SBY Terlalu Berlebihan”, kemudian “Taufik Kiemas: Pak SBY Ja-ngan Galau”. Bayangkan, semua orang bilang, presiden kita sedang galau. Nah, kalau pikiran seorang kepala negara galau, bagaimana dengan pikiran para menteri dan pembantu-pem-bantu presiden lainnya.

Padahal, kita semua tahu, tak ada keputusan yang bagus jika diambil di kala sedang galau (galau lagi). Kepu-tusan bagus itu, kata orang bijak, akan mendatangkan hasil optimal jika diam-bil berdasarkan logika. Kalau dengan logika sendiri merasa kurang mantap, dengarlah pendapat-pendapat pihak lain. Jangan biarkan perasaan mengua-sai benak. Perasaan apapun, gelisah, marah, bahkan perasaan gembira harus disingkirkan ketika seorang pemimpin akan memutuskan sebuah kebijakan.

Ujar-ujar semacam itu, sudah se-jak lama didengungkan para nenek moyang. Makanya, wajar kalau Taufiq Kiemas menyarankan agar SBY tak perlu galau. Begitu pula orang Golkar yang mengatakan galau sang presiden sebagai sesuatu yang berlebihan. Ja-ngan galau presiden. Kalau pun (misalnya) benar ada sinyale-men yang berniat menjatuhkan pemerintah sebelum 2014, tak perlu khawatir benar. Soalnya, menjatuhkan presiden di zaman sekarang tidak semudah dulu.

“SBY enggak usah takut, sebab pendirian Ketua MPR tetap menjaga jadwal konstitusional sampai 2014,“ begitu jaminan yang diberikan Taufiq pekan lalu. Entah, apakah ini jaminan yang keluar dari hati nurani, atau sekedar lips service. Yang je-las, selain yang memberikan komentar secara tulus, tak sedikit yang melecehkan sikap galau sang presiden.

Effendi Gazali, misalnya. Pakar komunikasi Universitas In-donesia ini menilai, curahan hati SBY di muka umum—yang menyatakan sedang menjadi sasaran tembak- merupakan kebiasaan bawaan. Lho, kok bawaan? Ya, mungkin saja. Sebab gaya seperti ini pernah ditampilkan SBY beberapa kali. Terakhir ia juga membeberkan ihwal dirinya yang sedang diincar teroris. “Wajah saya dijadikan sasaran tembak, saat mereka (teroris) melakukan latihan menembak,” katanya, Juni 2009.

Mirip seperti yang terjadi di Cikeas, Minggu 18 Maret ke-marin, kisah teroris yang latihan menembak itupun dikaitkan dengan adanya rencana sekelompok orang yang, konon, akan menjatuhkan dirinya secara inkonstitusional.

Walhasil, apa yang diungkapkan di kediaman Presiden

Minggu itu, sebenarnya, bukanlah barang baru. Atau, mung-kin, bisa dibilang barang lama dalam kemasan baru. Menurut Effendi, tak sepantasnya sosok yang selalu dikawal ketat oleh pasukan pengawal presiden berkata seperti itu. “Apa Anda per-nah dengar Bung Karno atau Pak Harto curhat?” katanya.

Pendapat Dik Pendi (panggilan Effendi Gazali di Republik BBM), mungkin, benar. Tapi, apakah seseorang tak boleh galau? Toh, kendati mendapat pendidikan ekstra keras di lingkungan militer, SBY tetaplah manusia, punya rasa punya hati. Apalagi melihat aksi demo yang berlangsung di berbagai kota besar di negeri yang dipimpinnya, pastilah galau (lagi).

Sudah begitu, partai-partai yang ‘mengaku’ menjadi sekutu dalam Setgab Koalisi juga mulai menampakkan sikap yang

genit. PKS misalnya, untuk sementara, secara terang-terangan menolak kebi-jakan menaikkan harga BBM. Suara dari Partai Golkar pun, kelihatannya tidak (belum) bulat benar. Beberapa anggota partai yang biasanya bersuara kencang, tak lagi terdengar. Malah satu dua ang-gota partai beringin itu sudah mulai berani memperlihatkan rasa ragu un-tuk memberikan dukungan.

Normal. Sebab, mendukung kebi-jakan yang tidak populer dan merugi-kan rakyat banyak, akan menimbulkan sikap antipati. Apalagi, beleid ini dira-maikan oleh aksi demonstrasi, yang di-perkirakan, bakal semakin memanas di minggu ini. Rakyat akan mencatat, partai mana saja yang mendukung kenaikan BBM dan mana yang tidak. Konsekuensinya, mudah ditebak, yang mendukung bakal tidak didukung

pada Pemilihan Umum dan Pilpres 2014 nanti.Itu, pasti akan terjadi. Kecuali, di waktu yang tersisa ini

(hingga 2014), presiden menanamkan ‘kebaikan’ yang berke-san mendalam di hati rakyat. Seperti menurunkan harga BBM, misalnya. Nah, ini juga (kalau dilakukan) bukanlah jurus baru. Tapi terbukti cukup ampuh.

Ingat, setelah tiga kali menaikkan di tahun 2008 SBY me-nurunkan harga BBM sebanyak tiga kali juga. Hasilnya, seperti kita saksikan bersama, rakyat cukup terkesan. Sehingga, yang ada di otak mereka hanyalah penurunan, kenaikannya seolah ‘terlupakan’. Dan SBY pun terpilih kembali menjadi pemimpin untuk kedua kalinya.

Makanya, jangan galau presiden. Siapa tahu, besok atau lusa kesempatan untuk menurunkan harga muncul kembali. Sekarang, kalau memang sangat mendesak dan diperlukan demi kesehatan keuangan negara serta pertumbuhan eko-nomi, naikkanlah harga BBM. Kue tambang dari terigu, kata pepatah Betawi, jangan bimbang ataupun ragu. n

Jangan Galau Presiden

Email kami: [email protected] Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12Kebayoran Baru, Jakarta 12130 Info Berlangganan: (021) 72787313, 72787316

8

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012 9

Aksi demo menolak penaikan harga BBM

bersubsidi diperkirakan bakal makin memanas pada pekan ini. Laskar Rakyat akan mendirikan

tenda dan menginap di depan Gedung DPR.

TEKS LatIhono Sujantyo, IWan PuRWantono,dan Mahbub junaIdI FOTO WIRaSatRIa,

aSEP RochyadI, RISEt IlustrasI Fonda LaPodInfografIs ERbhayu PRananta

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012 9

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Pesan lewat BlackBerry Messenger itu muncul setiap hari. Isinya macam-macam. Misalnya, duduki semua sta-siun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di semua kota.

Lakukan aksi turun ke jalan dengan cara menginap di kota-kota. Sasarannya, Gedung DPRD.

Pesan itu muncul berbarengan dengan aksi-aksi mahasiswa dan elemen rakyat lainnya di hampir semua kota di Indonesia yang terjadi belakangan ini. Tuntutan mereka cuma satu: meno-lak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Yang menyeramkan adalah aksi ribuan buruh yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Buruh di depan Istana Negara, Rabu pekan lalu. Mereka mengancam, jika pemerintah pada 1 April nanti menaikkan harga BBM bersubsidi, kaum buruh di seluruh Indoneia akan menutup sarana publik, seperti jalan tol, pela-buhan, dan bandar udara. “Kami juga akan melakukan mogok massal,” kata juru bicara Sekretariat Bersama Buruh, Sulthoni.

Tak hanya itu. Para mahasiswa, buruh, dan lembaga swadaya masyarakat akan membentuk Laskar Rakyat. Mereka yang terga-bung dalam Laskar Rakyat kabarnya akan mendirikan tenda dan menginap di depan Gedung DPR, mulai pekan ini. Aksi ini dilaku-kan untuk menekan anggota DPR agar tidak menyetujui penaikan harga BBM bersubsidi.

Serangkaian aksi itu juga bisa disebut dalam rangka menekan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan SBY sempat mengeluarkan pernyataan bahwa keselamatan dirinya terancam dan menjadi sasaran tembak lantaran hendak menaikkan harga BBM bersubsidi. Bahkan Presiden mensinyalir, ada gerakan yang hendak menjatuhkan pemerintahannya di tengah jalan.

Siapa? Entahlah. Yang jelas, pemerintah punya alasan me-naikkan harga BBM bersubsidi. Penyebabnya, lantaran mero-ketnya harga minyak dunia sehingga mengakibatkan melonjak-nya anggaran untuk subsidi BBM.

Jika harga bensin jenis premium dan solar tidak dinaikkan, kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, maka subsidi BBM, yang semula dipatok pada angka Rp 123,56 triliun, akan mem-bengkak menjadi sekitar Rp 178 triliun, atau naik Rp 55 triliun. Rencananya, harga dua BBM tersebut akan dinaikkan Rp 1.500 menjadi Rp 6.000 per liter.

Tapi, penaikan harga BBM bersubsidi ini bukan tanpa risiko. Efek berantainya menyebar ke mana-mana. Inflasi bakal naik. Bahkan, pemerintah memprediksi, inflasi tahun ini mencapai 7%. Harga BBM bersubsidi yang naik sebesar Rp 1.500 per liter juga bakal menciptakan 5 juta orang miskin baru. Saat ini jum-lah orang miskin yang ada tercatat sebanyak 74 juta jiwa.

Koalisi TerpecahLantaran itulah penolakan terjadi di mana-mana. Bahkan koa-lisi fraksi pendukung pemerintah dalam Sekretariat Gabungan (Setgab), terpecah. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya secara tegas menolak penaikan harga BBM bersubsidi. Sebagai tanda penolakan, PKS mengirim surat kepada Presiden SBY.

Menurut Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, masih ada ja-lan keluar untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Misal, menghemat belanja pegawai. “Pemborosan di sini masih sangat banyak,” katanya.

Selain itu, katanya, pemerintah masih bisa mengoptimalkan penerimaan negara melalui pajak dan hasil tambang untuk me-nyehatkan anggaran pendapatan dan belanja negara.

Selain PKS, anggota Setgab yang lain, Partai Persatuan Pem-

bangunan (PPP), juga memberi isyarat penolakan. Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan, sebe-lum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, hendaknya lebih dulu menyiapkan infrastruktur konversi minyak ke gas.

Bagaimana dengan Partai Golkar? Hingga saat ini Golkar be-lum mengambil sikap, menolak atau menerima kenaikan harga BBM bersubsidi. Kabarnya, Golkar masih mengaji hal tersebut.

Yang sudah jelas menerima penaikan harga BBM bersubsidi adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dua partai anggota Setgab itu selama ini dikenal yang paling setia mendukung setiap kebijakan pemerintah.

Tiga partai oposisi, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura, sejak jauh hari sudah menolak penaikan harga BBM bersubsidi. Mereka menolak, bila itu semata-mata hanya untuk mengurangi beban APBN. “Padahal masih banyak sumber lain yang bisa didongkrak asal pemerintah mau berpikir keras,”

10

apakah duit rp 1.400 triliun dalam apBN 2012 tidak cukup mem-back up kenaikan harga minyak dunia?”Melchias Markus Mekeng, ketua Banggar DPr

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

kata Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Keempat fraksi di DPR yang menolak memiliki 196 kursi.

Jika PPP ikut bergabung, kursi yang menolak menjadi 233 buah. Jumlah itu hanya beda tipis dibandingkan gabungan kursi Partai Demokrat, PAN, dan PKB yang mencapai 220 buah.

Kini, bandul politik ada di tangan Golkar. Golkar yang memi-liki 107 kursi di parlemen, menjadi penentu diterima atau dito-lak RAPBN-P 2012, terutama penaikan harga BBM bersubsidi,

bila pembahasan berlanjut ke sidang paripurna DPR. Itu semua hanya hitung-hitungan matematik. Semuanya bisa

berubah. Maklum ini dunia politik, yang bisa berubah dalam waktu singkat sesuai dengan kepentingan. Tengok saja ketika berlangsung voting kasus dana talangan kepada Bank Century beberapa waktu lalu dalam sidang paripurna DPR. Tiga fraksi pendukung pemerintah, Golkar, PKS, dan PPP, berseberangan dengan Demokrat.

siNyal MeNolaK?Kini, pertarungan sedang berlangsung di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Dalam pertemuan antara pemerintah dengan Banggar DPR pada Kamis dua pekan lalu, ada sinyal menolak RAPBN-P 2012. “Apakah duit Rp 1.400 triliun dalam APBN 2012 tidak cukup untuk mem-back up kenaikan harga minyak du-nia?” tanya Ketua Banggar DPR, Melchias Markus Mekeng.

Dolfi OFP, anggota Banggar DPR, juga mempertanyakan, kenapa keuangan negara bisa terganggu oleh kenaikan harga mi-nyak dunia. Padahal kasus yang sama juga terjadi pada APBN-P 2011. “Pada APBN-P 2011 ICP (harga minyak mentah Indonesia) ditetapkan US$ 95 per barel, padahal saat itu harga ICP di atas US$ 100 per barel. Tapi keuangan negara aman-aman saja. Se-karang harga ICP US$ 115 per barel, kok mengajukan RAPBN-P 2012? Kan ini aneh,” kata Dolfi.

Anggota Banggar yang lain, Satya W Yudha, menganggap pe-netapan ICP US$ 105 per barel masih diliputi misteri. “ICP US$ 105 per barel yang kita tetapkan bersama juga masih belum jelas, berapa harga keekonomian dari BBM dan harga pokok produksi BBM,” kata Yudha.

Apakah ini pertanda Banggar DPR menolak RAPBN-P 2012? Belum jelas. Semua ditentukan pada pekan ini. Tapi, bila Bang-gar menolak RAPBN-P 2012, maka otomatis rencana menaik-kan harga BBM batal. Itu artinya, pembahasan RAPBN-2012 tak perlu dilanjutkan ke sidang paripurna DPR. Sebaliknya bila Banggar menerima, pembahasan RAPBN 2012 diteruskan ke sidang paripurna. Di sinilah tensi politik bisa tinggi. n

11

perubahan harga BBM (rp)

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

itu, larinya ke mobil-mobil pribadi yang notabene dimiliki ka-langan mampu. Sementara hanya Rp 23,6 triliun yang dinik-mati rakyat kecil. Ini kan ironis sekali. Apakah ini berkeadilan. Menurut Partai Golkar, jelas tidak.

Alangkah bermanfaat kalau dana Rp 100 triliun dialokasi-kan untuk infrastruktur. Misalnya, membangun jalan, jemba-tan, pelabuhan dan sarana transportasi lainnya. Dampaknya, tenaga kerja terserap juga. Kesejahteraan rakyat meningkat se-iring dengan daya beli. Tentu saja, berpengaruh kepada growth.

apakah selama ini, subsidi BBM seringkali salah sasaran? Hasil survei dari Bappenas (Badan Perencanaan dan Pem-

bangunan Nasional) menyatakan bahwa 80% subsidi BBM dinikmati keluarga yang mampu. Mirisnya lagi, survei itu se-jak era Pak Kwik (Kwik Kian Gie, Menteri Perencanaan Pem-bangunan Nasional/Kepala Bappenas) sampai saat ini, tidak berubah. Artinya, 80% subsidi masih saja, nyasar. Nah, wajar kalau kami meminta pertanggungjawaban atas subsidi BBM.

Dalam sidang paripurna Dpr nanti, apakah sikap Golkar akan menolak?

Kita lihat saja. Dalam paripurna yang rencananya digelar 28 atau 29 Maret, rakyat akan tahu, bagaimana sikap politik par-pol. Kami juga siap kalaupun harus voting terbuka. Misalnya, anggota DPR yang setuju kenaikan BBM harus berdiri, atau sebaliknya. Kami siap untuk voting terbuka.

Dalam masalah ini, Golkar terke-san ragu-ragu. Bukankah se-lama ini, Golkar mendukung penaikan harga BBM?

Oh, belum tentu. Poli-tik kan dinamis. Sekali lagi, kita lihat saja, nanti. Di pa-ripurna akan kelihatan, ba-gaimana perintah partai. Se-mua kemungkinan, bisa saja terjadi. n

emPat fraksi di DPR sudah tegas menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, semen-tara Demokrat, PAN, dan PKB menyatakan mendukung.

Fraksi Golkar masih belum jelas, mendukung atau menolak.Semua baru bisa terlihat pada sidang paripurna DPR yang

akan digelar pekan ini. Itu pun jika Badan Anggaran DPR me-nerima RAPBN-P 2012.

Lalu, kemana kira-kira arah politik Fraksi Golkar? Iwan Purwantono dari InilahREVIEW mewawancarai Wakil Ketua Komisi XI DPR, yang juga bekas Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Aziz. Petikannya.

aksi demo menolak penaikan harga BBM bersubsidi diper-kirakan makin memanas pada minggu ini. Komentar anda?

Ya, kami mengerti bagaimana suasana kebatinan di masyara-kat. Namun, arah kebijakan Partai Golkar, sudah jelas dan tegas. Kita all out, memperjuangkan nasib rakyat kecil. Dalam besaran anggaran (APBN 2012) disebutkan bahwa subsidi BBM mencapai Rp 123,6 triliun. Nah, itu kan harus jelas dulu. Berapa banyak sih yang untuk rakyat kecil dan berapa besar untuk orang-orang kaya. Jangan-jangan, lebih banyak disedot orang-orang kaya. Lihat saja, mobil-mobil mewah atau menengah ke atas, kebanyakan mema-kai premium. Seharusnya tidak begitu dong.

Pemerintah harusnya bisa mengatur agar mobil-mobil pri-badi, diarahkan untuk menggunakan pertamax. Kalau pre-mium untuk angkot, bus kota, busway, bajaj atau sarana trans-portasi umum, Partai Golkar, sangat setuju.

alasan pemerintah ingin menaikkan harga BBM bersubsidi karena harga minyak mentah indonesia (icp) sudah tinggi.

Saya kira, itu kecil hubungannya. Pemerintah tidak pernah bisa berikan angka-angka mengenai berapa produksi minyak (lifting) yang sebenarnya. Demikian pula dengan kebutuhan BBM di pasaran. Jadi, agak susah kalau alasan ICP selalu digem-bar-gemborkan.

artinya, Golkar menolak?Sejauh ini, pemerintah belum bisa jelaskan soal larinya

kemana subsidi BBM itu. Jangan-jangan yang Rp 100 triliun

politik itu Dinamis, lihat saja NantiTEKS IWan PuRWantono FOTO RISEt

harry azhar aziz, Wakil Ketua Komisi XI DPR

12

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

sulit Untuk Tidak Menaikkan harga BBM

bambang brodjenegoro, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

hat. Karena itu perlu tambahan subsidi sebesar Rp 70 triliun. Total, subsidi listrik dan BBM mencapai Rp 75 triliun. Ini malah bahaya.

apa bahayanya..?Lho, tentu bahaya dong. Karena, perlu dana tambahan untuk

menutupnya. Kalau dihitung, penambahan anggaran sebesar Rp 75 triliun memicu angka defisit anggaran sebesar 1%. Yang semula ditetapkan 2,2%, bisa naik menjadi 3,2%. Celakanya, angka defisit itu, belum ditambah atau memperhitungkan defi-sit APBD yang mencapai 0,5%. Jadi, semakin besar angka defisit nantinya.

Bukankah bolongnya anggaran bisa ditambal oleh lang-kah penghematan?

Bisa sih, bisa, tetapi tidak terlalu menolong. Penghematan yang seperti apa? Saya kira, perlu hati-hati. Untuk proyek-proyek infrastruktur, janganlah. Karena dampaknya untuk per-tumbuhan juga. n

sudah dua minggu lebih, RAPBN-P 2012 masih terus di-godok antara pemerintah dengan DPR. Perubahan APBN 2012 ini perlu dilakukan, lantaran menurut pemerintah,

harga minyak dunia terus meroket sehingga mengakibatkan me-lonjaknya anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Untuk menekan beban subsidi itu, pemerintah berencana menaikkan harga bensin jenis premium dan solar masing-ma-sing sebesar Rp 1,500 per liter.

Solusinya seperti inikah yang selalu diambil pemerintah jika harga minyak dunia naik? Iwan Purwantono dari InilahREVIEW mewawancarai Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Bambang Brojenegoro, Rabu pekan lalu. Petikannya.

Bagaimana postur anggaran kita? apakah benar, anggaran untuk subsidi BBM dan listrik sudah mencekik?

Ya, memang ada peningkatan untuk subsidi BBM dan TDL (tarif dasar listrik). Angkanya sekitar Rp 75 triliun. Khusus un-tuk subsidi BBM, kenaikannya sebesar Rp 13,7 triliun, dari Rp 123,6 triliun (APBN 2012) menjadi Rp 178,67 triliun. Itu hitung-hitungan dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia sebe-sar US$ 105 per barel.

artinya, untuk menambal anggaran, opsi pemerintah ha-nya menaikkan harga BBM dan tarif listrik saja?

Ya, memang hitung-hitungannya seperti itu. Kalau usulan penaikan listrik ditolak (DPR), solusinya tinggal menaikkan harga BBM. Rasa-rasanya, kok pemerintah sulit untuk tidak menaikkan harga BBM.

Bagaimana dengan maraknya aksi demo menolakpenaikan harga BBM?

Saya kira, masyarakat juga harus mengerti secara gamblang, bagaimana postur anggaran kita. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi yang intensif dan efektif. Menyangkut penaikan harga BBM, ada beberapa opsi yang bisa dicermati. Ada bebe-rapa skenario yang menggambarkan penaikan per rupiah dari harga BBM.

seperti apa skenario itu?Pertama, apabila harga BBM dinaikkan Rp 500 per liter,

akan terjadi kenaikan besaran subsidi sebesar Rp 41,3 triliun, yakni dari Rp 123,6 triliun (APBN 2012) ke Rp 164,9 triliun. Ke-dua, kenaikan harga BBM senilai Rp 1.000 per liter, mencipta-kan kenaikan subsidi menjadi Rp 151,14 triliun, atau, naiknya Rp 27,54 triliun. Ketiga, kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter, maka pertambahan subsidinya lebih rendah lagi, Rp 13,78 triliun, atau menjadi Rp 137,38 triliun.

artinya, kenaikan harga minyak dunia akan menambah be-ban apBN 2012. solusinya hanya menaikkan harga BBM?

Sangat berat kalau tidak direalisasikan. Pandangan ini, dari kaca mata kami. Apabila BBM dan TDL tidak dinaikkan, beban-nya memang berat. Perkembangannya, penaikan TDL kan di-tunda. Jadi, fokusnya tinggal harga BBM.

Dampaknya kalau ditunda?Apabila penaikan TDL ditunda, anggaran untuk subsidi naik

sekitar Rp 5 triliun. Kalaupun penaikan harga BBM ditunda juga, dan angka produksi minyak (lifting), digenjot, tidak meno-long postur anggaran kita. Justru membuat semakin tidak se-

TEKS IWan PuRWantono FOTO RISEt

13

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Tapi, aneh bin ajaib, saban tahun lifting (produksi) minyaknya terus saja anjlok. Tahun 2000 produksi minyak Indonesia mampu mencapai 1,4 juta barel per hari, tapi tahun 2011 lalu ha-nya 903.441 barel per hari. Pencapaian itu jauh di bawah produksi 2010 yang mencapai 944.898 barel per hari.

Tak hanya produksi minyak yang terus mesorot. Cadangan pasti minyak nasional juga kian melorot. Sepuluh tahun lalu, ca-dangan pasti masih 8 miliar barel. Kini cadangan minyak yang bisa diproduksi tinggal 3,7 miliar barel. Artinya, selama 10 tahun ini, praktis tidak ada tambahan cadangan baru. Jika kondisi ini tak berubah, kandungan minyak yang tersisa ini hanya cukup untuk tiga tahun ke depan.

Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan mengingat konsumsi bahan bakar minyak terus naik setiap tahun. Tahun lalu konsumsi bahan bakar bersubsidi saja sudah melonjak dari 38,5 juta kiloliter menjadi 41 juta kiloliter. Tahun 2012 angka ini bakal

IndonesIa, barangkali satu-satunya negara yang begitu banyak punya institusi yang mengurusi bahan bakar minyak (BBM), baik langsung maupun tidak. Di situ ada Kemen-

terian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mine-ral, Ditjen Migas, BP Migas, Pertamina, Tim Produksi, dan Ko-mite Ekonomi Nasional (KEN).

KILang baLongan

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Gara-gara Kebijakansalah KaprahKegaduhan masalah bahan bakar minyak (BBM) bisa dihentikan kalau Indonesia mampu meningkatkan produksi minyak.TEKS IWan PuRWantono dan Mahbub junaIdIFOTO SyaMSuddIn naSoEtIon, nuRMa

1414

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

min kepastian investasi. Misalnya soal pengenaan pajak eksplo-rasi, perizinan di daerah, dan benturan peraturan dengan ins-tansi lain. Saat ini untuk memulai kegiatan minyak di Indonesia butuh waktu lima tahun, mulai pengajuan investasi sampai per-izinan bea-cukai dan pemerintah daerah. Padahal dengan UU lama hanya cukup tiga bulan.

IPA, kata Sammy, sudah meminta pemerintah membe-nahi iklim investasi dan memberikan kepastian hukum kepada kontraktor. Dengan begitu, kontraktor akan terdorong mencari cadangan baru. “Hasilnya pasti lebih baik dari memanfaatkan sumur tua, yang biayanya lebih mahal.”

Apalagi bisnis hulu migas penuh risiko. Dalam dua tahun ter-akhir saja, industri migas telah kehilangan investasi sebesar US$ 1,24 miliar akibat sumur dry hole. Dry hole adalah istilah yang di-

gunakan untuk kegiatan eksplorasi yang tidak berhasil menemu-kan cadangan migas yang cukup ekonomis untuk dikembangkan.

Kepala Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono mengatakan, seluruh biaya investasi ter-sebut ditanggung sepenuhnya oleh investor karena cost reco-very hanya akan dibayarkan pemerintah apabila lapangan migas sudah berproduksi.

“Tingginya risiko saat eksplorasi membuat banyak investor ti-dak berani, karena apabila tidak berhasil, mereka bisa kehilangan seluruh investasi. Di sinilah terlihat kita masih sangat membu-tuhkan investasi asing,” ujar Priyono.

BP Migas mencatat, sepanjang 2010, terdapat kejadian dry hole di 30 sumur dengan kehilangan investasi mencapai US$ 776 juta. Sedangkan di tahun 2011, jumlah sumur dry hole mencapai 12 sumur dengan total investasi yang hilang mencapai US$ 461 juta.

Priyono mencontohkan, kejadian dry hole di Blok Semai 2 di Papua. PT Pertamina sempat memprotes saat kontraktor swasta terpilih sebagai operator blok tersebut beberapa tahun lalu. Se-karang terbukti, eksplorasi di sana tidak menemukan cadangan yang komersial. “Bisa dibayangkan bila Pertamina masuk ke Semai 2, Pertamina bisa kehilangan US$ 200 juta dalam waktu 6 bulan,” ujar Priyono.

Memang mengerikan. Menurut Rizal Ramli, semua terjadi lantaran kebijakan yang diterapkan sudah salah kaprah. Kalau benar, Indonesia pasti mampu menaikkan produksi minyak. Itu artinya, kata Rizal, tak ada lagi kegaduhan masalah BBM, seperti sekarang ini. n

terus bertambah karena untuk pertama kalinya angka penjualan mobil di Indonesia diperkirakan menembus 1 juta unit.

Selama 10 tahun terakhir, pemerintah tidak mampu mene-mukan lapangan minyak dengan cadangan baru. Penemuan lapangan terbesar terakhir adalah Blok Cepu. Itu pun, adalah temuan 12 tahun lalu. Sayangnya, Cepu, yang diharapkan mem-produksi 165 ribu barel per hari, saat ini hanya bisa menghasilkan 20 ribu barel. Padahal seharusnya sekarang sudah masuk masa puncak produksi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo mengakui terjadinya penurunan kinerja di sektornya. Peneri-maan negara dari sektor minyak dan gas turun drastis dalam 30 tahun terakhir. Menurut dia, hal ini akibat minimnya proyek la-pangan minyak baru dan terbatasnya infrastruktur. Pada 1970-

an, katanya, minyak mampu menyumbang 70% penerimaan ne-gara. “Sekarang hanya 30%,” katanya.

Padahal data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mine-ral (ESDM) menunjukkan, sumber minyak Indonesia mencapai 86,9 miliar barel dengan cadangan yang bisa diusahakan 9,1 mi-liar barel. “Kalau rata-rata produksi 387 juta barel per tahun, maka cadangan itu bisa diusahakan sampai 23 tahun ke depan,” ujar mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli.

Cadangan gas dan batu bara yang dimiliki Indonesia juga tak kalah melimpahnya. Data ESDM memperlihatkan, sumber gas mencapai 384,7 triliun kaki kubik (TSCF) dengan cadangan sebanyak 185,8 TSCF. “Dengan asumsi produksi sebanyak 2,9 TSCF per tahun, maka gas kita bisa dieksploitasi sampai 62 ta-hun ke depan,” tambah Rizal

Bagaimana dengan batu bara? Kata Rizal, Indonesia punya 58 miliar ton. Bila dikeruk sebanyak 132 juta ton per tahun, maka cadangan itu baru habis setelah 146 tahun kemudian.

iKliM iNvesTasiBuruknya kinerja minyak dan gas bumi dinilai Wakil Ketua Aso-siasi Perminyakan Indonesia (IPA) Sammy Hamzah akibat pe-merintah salah kelola sektor ini. Salah kelola sektor minyak ini terjadi sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Ta-hun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Sejak saat itu kegiatan eksplorasi menurun, investor enggan berinvestasi di Indonesia. Para kontraktor minyak hanya berkonsentrasi pada lapangan-lapangan tua.

Kalangan investor menilai beleid minyak tersebut tak menja-

15inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Kalau rata-rata pro-duksi 387 juta ba-rel per tahun, maka cadangan itu bisa diusahakan sampai 23 tahun ke depan.”rizal raMli, Mantan Menko PerekonoMian

16 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Dalam rangka men-jadi penyelenggara jaminan sosial ke-las dunia, ke depan Jamsostek ingin te-rus membangun ke-percayaan di antara para pemangku kepentingan, ter-utama dari sudut peserta.Hotbonar Sinaga,Direktur utama Pt JamSoStek

MEngubah kewajiban menja-di kebutuhan, memang bukan perkara gampang. Tapi itu tak

membuat PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau Jamsostek, patah semangat. Lewat Gerakan Nasional Wajib Jamsostek, me-reka merasa yakin cara pandang seperti ini bisa diubah.

Sebab, lewat gerakan ini, PT Jamsos-tek (Persero) akan menggandeng Asosi-asi Pengusaha Indonesia (Apindo), Serikat Pekerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “De-ngan gerakan ini pengusaha dan pekerja, tidak lagi menganggap Jamsostek seba-gai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan,” ujar Direktur Utama PT Jamsostek, Hotbo-nar Sinaga.

Salah satu tujuan Gerakan Nasional Wajib Jamsostek adalah mengejar target kepesertaan. Target ini demikian penting mengingat salah satu kendalanya ada-lah masih ada perusahaan yang terdaftar sebagian (PDS), baik Tenaga Kerja dan Upah. Bahkan ada BUMN yang melaku-kan praktek semacam ini. “Kami sudah menyurati Menteri BUMN untuk meng-imbau pimpinan BUMN yang belum me-respon kepesertaan Jamsostek bagi kar-yawannya,” kata Hotbonar.

Padahal, kata Hotbonar, kepesertaan Jamsostek adalah hak karyawan. Tengok saja hasil audit Badan Pemeriksa Keuang-an (BPK). Kata BPK, hingga saat ini masih ada sejumlah BUMN yang belum meng-ikutsertakan karyawannya sebagai pe-serta Jamsostek, atau mengikutsertakan namun hanya mendaftarkan sebagian upahnya.

Saat ini, data kepesertaan Jamsostek yang aktif sebanyak 153.938 perusahaan. Sedangkan yang tidak aktif 100.140 per-

usahaan. Adapun jumlah tenaga kerja aktif sebanyak 10,25 juta dan yang nonak-tif 24,03 juta. “Untuk peserta JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) sebanyak 51.236 perusahaan dengan jumlah 2,567 juta te-naga kerja dan jumlah tertanggung 5,884 juta. Jaringan PPK (Penyedia Pelayanan Ke-sehatan) I sejumlah 3,032, RS 651, apotik 374, lab 63, dan optik 270,” kata Hotbonar beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2011 kepesertaan Jamsos-tek secara umum melebihi target. Misal-nya, tahun 2011 ditargetkan 41.195 per-usahaan, namun hingga Desember sudah mencapai 117% atau 48.275 perusahaan. Jumlah tenaga kerja yang ditargetkan se-besar 2,9 juta, pencapaiannya hingga De-sember 2011 menyentuh angka 3.906.582 atau mengalami peningkatan 135% di-bandingkan target awal.

Dari jumlah tenaga kerja tersebut, jasa konstruksi menyumbang 3.756.619, si-sanya dari Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK LHK) dan TK perorangan seba-nyak 125.726 dan 36.168. “Pada tahun 2012 ini Jamsostek menargetkan 51. 050 untuk perusahaan dengan 3.445.200 TK,” kata Hotbonar.

Dia menambahkan, untuk TK LHK, se-benarnya masih ada potensi sebesar 60 juta. Untuk itu, Jamsostek terus melakukan kerjasama dengan Gubernur atau Bupati dan Walikota untuk memaksimalkan Per-mennaker 24/2006.

Tahun 2011 yang lalu Jamsostek su-dah membayar jaminan sebesar Rp 8,66 triliun dengan total kasus 1.815.598. Pro-gram JPK sebesar 1,005 triliun, Jaminan Kematian (JK) Rp 269 miliar, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp 6,88 triliun dan Jaminan Ke-celakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 504 miliar.

Dilihat dari sisi aset, dari tahun ke tahun Jamsostek menunjukan tren yang positif.

Pada tahun 2009 asetnya Rp 84,25 triliun, 2010 naik menjadi Rp 102,65 triliun dan pada tahun 2011 lalu mencapai Rp 116,49 triliun. Tahun 2012 ini target aset dipatok di 129,75 triliun.

Seiring meningkatnya aset, Jamsostek pun terus bertumbuh. Tahun 2009 kelo-laan investasinya sebesar Rp 80,70 triliun, tahun 2010 naik menjadi Rp 98,98 triliun dan tahun 2011 mencapai Rp 111,82 tri-liun. Tahun 2012 ini Jamsostek menarget-kan Rp 125,70 triliun.

Tahun 2011 lalu Jamsostek mencatat-kan ekuitas Rp 4,61 triliun dan labanya sebesar Rp 1,74 triliun. Pada tahun 2012 ini, laba ditargetkan bisa mencapai Rp 1,9 triliun.

Asal tahu saja, dana investasi Jamsos-tek ditempatkan dalam enam kelompok, yakni deposito, saham, obligasi, reksada-

Langkah JituJamsostek

Jamsostek menggandeng sejumlah institusi untuk mengejar target kepesertaan. Mereka ingin membuat Jamsostek sebagai kebutuhan.

17inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Inforial Jamsostek

catat 9,93 persen. Likuiditas perusahaan sebesar 227,57 persen solvabilitas 203,79 persen. YOI bruto sebesar 8,81 persen se-dangkan ROA-nya 11,42 persen. Pada ta-hun 2012 ini perusahaan mentargetkan YOI brutonya naik menjadi 9,86 persen sedangkan ROA-nya 10,25.

“Dalam rangka menjadi penyeleng-gara jaminan sosial kelas dunia, ke depan Jamsostek ingin terus membangun ke-percayaan di antara para pemangku ke-pentingan, terutama dari sudut peserta,” kata Hotbonar.

Tak hanya itu. Jamsostek juga akan membuat Program Jaminan Sosial Te-naga Kerja menjadi suatu kebutuhan bagi tenaga kerja lewat promosi dan sosialisasi secara masif. Di dalam, mereka juga terus meningkatkan transformasi dari semua lini, baik pelayanan, operasional, pe-ngembangan SDM, teknologi informasi serta peningkatan manfaat bagi peserta Jamsostek.

BeruBah Baju Berbekal pengalaman dan kinerja yang sa-ngat baik pada tahun lalu, Jamsostek pun bakal berubah baju menjadi Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenaga-kerjaan pada 1 Juli 2015, disusul PT Askes dan PT Asabri.

Saat ini Jamsostek sedang memper-siapkan proses pemindahan (migrasi) pro-gram Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang diselenggarakan kepada BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014. BPJS Ke-tenagakerjaan yang merupakan transfor-masi Jamsostek akan menyelenggarakan program jaminan sosial baru untuk tenaga kerja, yakni jaminan pensiun, paling lam-bat pada 1 Juli 2015.

Namun Hotbonar meminta kepada pemerintah agar segera membuat Petun-juk Pelaksanaan (juklak) tentang pene-gakan hukum bagi BPJS Ketenagakerjaan agar tranformasi Jamsostek bisa berjalan lancar. n

Langkah JituJamsostek

na, properti dan penyertaan. Pada tahun 2011 lalu untuk dana JHT paling banyak di-tempatkan di obligasi sebesar 44,7% atau sebanyak Rp 44,14 triliun dan di deposito sebanyak Rp 30,33 triliun atau 30,7% dari total dana JHT sebesar Rp 98,76 triliun.

Sedangkan dana non JHT sebanyak Rp 13,05 triliun mayoritas diinvestasikan di saham 52% atau sebesar Rp 6,89 triliun, obligasi sebesar 19, 4 % Rp 2,53 triliun dan reksadana Rp 2,52 triliun atau 19,3%.

Total dana investasi Jamsostek pada tahun 2011 lalu sebesar Rp 111,81 triliun. Berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Per-usahaan (RKAP) tahun 2012, dana inves-tasi Jamsostek ditargetkan mencapai Rp 125,73 triliun. “Dari dana itu rencananya 42% ditempatkan di obligasi, 29% di depo-sito, 18 % di saham, 7% dan 1,2% di reksa-dana dan penyertaan, sisanya di properti,” kata Hotbonar.

Rasio keuangan Jamsostek pada tahun lalu terbilang bagus. Rentabilitasnya ter-

18 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

nasional perpres pengadaan

Hatta Rajasa, Menko Pereko-nomian, kini sibuk memantau proses pembahasan revisi atas

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2010 tentang ‘Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah’. Diharapkan revisi ini segera tuntas dan bisa diteken Presi-den SBY, akhir Maret ini.

Revisi dilakukan, kata Hatta, agar penyerapan anggaran tidak lambat lagi. Pemerintah menilai, Perpres 54/2010 turut berkontribusi jadi penyebab tak optimalnya serapan. “Banyak poin yang kami bahas. Tapi intinya, menghilang-kan bottlenecking (sumbatan) dan mul-titafsir,” katanya.

Sinyal bakal adanya revisi atas Perpres 51/2010 sebenarnya sudah ter-baca sejak akhir tahun lalu, ketika Pre-siden SBY mengeluhkan minimnya pe-nyerapan anggaran oleh kementerian/

lembaga, maupun oleh pemerintah pro-vinsi, pemerintah kabupaten atau kota. Ketidakpuasan Presiden disampaikan saat penyerapan DIPA (Daftar Isian Pe-laksanaan Anggaran) tahun anggaran 2012 di Istana Negara, pada 20 Desem-ber 2011.

Menurut Presiden, selama 2 bulan sejak disahkan DPR, penyerapan ang-garan dari APBN 2012 hanya 71%. Itu terdiri dari belanja barang 59% dan be-lanja modal 41%. “Apa artinya potret se-perti ini? Ada opportunity loss. Mestinya lebih banyak lagi hasil dan sasaran yang dapat kita capai,” keluh Presiden.

Hal inilah yang segera ditindaklanjuti dengan mencermati Perpres 54/2010. Kesimpulannya, harus segera dilakukan revisi dan diharapkan untuk tahun ang-garan 2013 beleid sudah bisa diperguna-kan. Selain Menko Perekonomian, pihak

Jangan Lupa Minimalkan SuapPemerintah segera

merevisi Perpres Pengadaan

Barang dan Jasa. Tujuannya, untuk mengoptimalkan

penyerapan anggaran. Survei

membuktikan, korupsi terbesar

justru terjadi di pos pengadaan barang

dan jasa pemerintah. TEKS adE SIREgaR FoTo RISEt

Presiden sBY dan Hatta rajasa (kiri)

19inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

nasional perpres pengadaan

Jangan Lupa Minimalkan Suaplain yang ikut sibuk mempersiapkan revisi adalah Lembaga Kebijakan Peng-adaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Sebelumnya, pemerintah ternyata telah meminta bantuan tim independen untuk melakukan kajian atas Perpres 54/2010. Berdasarkan kajian tim--yang beranggotakan para akademisi dari Universitas Padjadjaran, Institut Tek-nologi Bandung dan Universitas Dipo-negoro--tersebut, beberapa peraturan yang perlu direvisi di antaranya soal ja-minan uang muka, kewajiban sertifikasi anggota Pokja, Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Belakangan Hatta bahkan menyebut beberapa poin lain yang hukumnya wa-jib direvisi. Di antaranya; pengadaan ba-rang dengan cara penunjukan langsung yang sebelumnya senilai Rp 100 juta

dinaikkan menjadi Rp 200 juta. Semen-tara pengadaan barang melalui seleksi yang awalnya Rp 200 juta diusulkan hingga Rp 5 miliar. Di atas Rp 5 miliar, barulah melalui proses tender.

Kementerian Keuangan juga urun rembug. Mereka mengusulkan agar ke-wajiban sertifikasi keahlian bagi PPK di-tiadakan. Alasannya, PPK bukan bertu-gas melakukan pelelangan, tapi manajer yang mengkoordinasi pelaksanaan dan mengkoordinasi program. “Jumlah PPK sekitar 40 ribuan. Kita tidak bisa mem-bayangkan kalau sebanyak itu harus ada sertifikatnya,” kata Agus Suprijanto, Direktur Jenderal Perbendaharaan Ke-menterian Keuangan.

Sementara LKPP mengusulkan agar persyaratan kontrak tahun jamak atau multiyears –kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya lebih dari satu tahun ang-garan-- dipermudah. Berdasar Perpres 54/2010, kontrak multiyears di atas Rp 10 miliar harus disetujui Menkeu. “Kontrak diserahkan kepada menteri dan pim-pinan lembaga bersangkutan saja,” kata Agus Prabowo, Deputi Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP.

Lalu bagaimana dengan multitafsir yang dimaksud Hatta tadi? Misalnya Perpres 54/2010 menyebut: “…lelang dapat dilakukan kementerian atau lem-baga mendahului DIPA”. Artinya, sejak November proses lelang sudah boleh di-lakukan. Nah, kalimat ‘dapat dilakukan’ ini diusulkan diganti menjadi ‘wajib’ un-tuk memaksa kementerian atau lembaga segera menyerap anggaran yang tersedia sebelum memasuki tahun anggaran baru pada 1 Januari.

KorupSi TerbeSarAgaknya memang tak mudah mengatur soal pengadaan barang dan jasa peme-rintah ini. Perpres 54/2010, sejatinya merupakan salah satu target 100 hari pemerintahan kedua Presiden SBY. Saat itu beleid yang masih berlaku tak lain Keppres Nomor 80 tahun 2003 yang di-tandatangani Presiden Megawati pada 3 November 2003.

Dengan semangat pengadaan barang

dan jasa pemerintah bakal lebih efi-sien, transparan dan akuntabel, maka lahirlah Perpres 54/2010 yang ditanda-tangani Presiden SBY pada 6 Agustus 2010. Uniknya, belum genap Perpres berumur setahun, pada Juni 2011, Presi-den mengeluarkan Perpres 35/2011 yang merevisi Perpres 54/2010. Salah satu bagian yang direvisi tak lain soal krite-ria keadaan tertentu untuk penunjukan langsung jasa konsultansi.

Terlepas dari rencana revisi, mena-rik menyimak hasil survei yang dilansir Indonesia Procurement Watch (IPW), pada awal Maret lalu. Hasilnya cukup mencengangkan, korupsi terbesar ter-nyata terjadi pada proses pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah. Se-lain itu, inisiatif praktik suap-menyuap justru berasal dari kalangan birokrat.

Sebanyak 89% --dari total 792 res-ponden perusahaan penyedia barang dan jasa yang selama ini menjadi reka-nan pemerintah di wilayah Jabode-tabek-- mengaku harus menyuap untuk mengikuti dan memenangkan tender. Menurut 72,3% responden, inisiatif suap-menyuap justru berasal dari aparat pemerintah.

Selanjutnya, 52,9% responden me-ngaku telah melakukan suap dalam mengikuti atau memenangkan tender sejak perusahaannya berdiri. Hasil sur-vei juga menyebutkan,  sebanyak 69,3% responden melakukan suap sebelum proses tender dimulai. 

“Hal itu menguatkan keyakinan pu-blik selama ini bahwa perilaku suap un-tuk memenangkan tender sudah terjadi sejak perencanaan suatu proyek,” kata Hayie Muhammad, Direktur Program IPW. Oleh karena itu, IPW menyaran-kan, agar Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) ikut mengawal proses ten-der yang nilainya di atas Rp 30 miliar.

Wah, agaknya dalam revisi yang se-karang dibahas, selain strategi meng-optimalkan penyerapan anggaran, bakal lebih sempurna jika ditambahkan stra-tegi mencegah praktik suap-menyuap dalam pengadaan barang dan jasa peme-rintah. n

“Hal itu menguatkan keyakinan publik selama ini bahwa perilaku suap untuk

memenangkan tender sudah terjadi sejak perencanaan suatu proyek”

Hayie MuHaMMad, direktur PrograM iPW

20 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

utang baru atasi banjir

nasional banjir

Syukurlah siklus banjir besar lima tahunan di Jakarta, yang semula diprediksi bakal terjadi

di awal 2012, tidak terjadi. Paling tidak hingga memasuki April ini, matahari tampak lebih getol bersinar. Tapi, itu bukan berarti pemerintah boleh ber-leha-leha. Ancaman laten ini tetap harus dipecahkan.

Nah, untuk mengatasi ancaman tersebut, pemerintah pun membuka utang baru kepada World Bank atau Bank Dunia senilai US$ 139,64 juta atau sekitar Rp 1,25 triliun. Dana itu akan ditambah kan dengan uang ‘urunan’ dari pemerintah pusat dan DKI yang besarnya US$ 49,71 juta atau sekitar Rp 447,4 miliar.

Kabar soal utang buat atasi banjir itu disampaikan Direktorat Jenderal Penge-lolaan Utang, Kementerian Keuangan,

World Bank memberikan pinjaman Rp 1,25 triliun untuk mengatasi banjir di Jakarta. Relokasi penduduk bakal tak terelakkan.TEKS adE SIREgaR FoTo WIRaSatRIa

Kamis pekan lalu. Kontrak persetujuan antara Bank Dunia dan Kementerian PU telah ditandatangani pada 17 Febru-ari. Dana bakal dipakai untuk mendanai Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta (JUFMP, Jakarta Urgent Flood Mitiga-tion Project), yang berjalan tiga tahun ke depan.

JUFMP nantinya akan dilakukan de-ngan mengeruk 11 saluran air sepanjang 67,5 km, merehabilitasi bantaran sungai sepanjang 42 km, serta mengeruk empat waduk seluas 65 hektar.

Menurut Fook Chuan Eng, spesialis untuk urusan air dan sanitasi dari Bank Dunia Kantor Jakarta, langkah paling bermanfaat untuk mitigasi banjir di Jakarta adalah merehabilitasi sistem manajemen banjir. “Tujuannya agar kembali pada kapasitas semula. Selain pengerukan, perawatan rutin juga akan

membantu mitigasi banjir,” katanya. Dampak dari JUFMP yang tak bisa

ditolak adalah relokasi penduduk yang diperkirakan bakal terjadi di enam dari 15 lokasi proyek. Relokasi bakal dilaku-kan sesuai Kerangka Kebijakan Kembali, yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Kabarnya, mereka yang direlokasi ba-kal memperoleh ganti perumahan yang memadai. Bahkan jika proses relokasi mengganggu mata pencaharian, maka dukungan dana bakal diberikan dari JUFMP.

World Bank tergerak memberikan bantuan setelah melihat fakta bahwa banjir besar telah melanda Jakarta se-

jak Januari 1996, Februari 2001 dan puncaknya pada Februari 2007.

Banjir 2007 tercatat menggenangi 36% wilayah kota di mana di beberapa lokasi ketinggian air mencapai 7 meter. Musibah ini berdampak pada sekitar 2,6 juta penduduk, serta memaksa 340 ribu orang mengungsi. Tak hanya itu, le-bih dari 70 orang meninggal dunia dan wabah penyakit yang mengiringi banjir dirasakan 200 ribu penduduk. Semen-tara total kerugian mencapai US$ 900 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun.

Masih menurut data Bank Dunia, le-bih dari 90% populasi dunia yang rentan terhadap banjir berada di kawasan Asia. Sebanyak 178 juta orang di seluruh du-nia merasakan dampak dari banjir. Dan, kerugian akibat banjir di dunia antara 1998-2010 mencapai lebih dari US$ 45 miliar atau sekitar Rp 405 triliun. n

21inilahREVIEW 30 tahun i | 26 Maret - 1 april 2012

nasional wabah

belakangan serangan Tomcat mulai menyebar. Pada Rabu pekan lalu, di Denpasar Bali, dilaporkan seorang bayi 6 bulan terkena racun Tomcat. Laporan juga datang dari Yogyakarta. Sebanyak 12 oang dari 9 KK yang tinggal di gang Sido Rukun, Kecamatan Umbulharjo, juga terkena racun Tomcat. Laporan juga datang dari Sukabumi Jawa Barat.

Pada Kamis, Tomcat bahkan ma-kin mendekati Jakarta setelah dilapor-kan terlihat di Jabodetabek. Tepatnyai di Kecamatan Pamulang dan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Juga di Bekasi.

Menurut Prof Aunu Rauf MSc, Guru Besar Ilmu Serangga IPB, Tomcat se-jatinya sejenis kumbang dengan nama ilmiah  Paederus Fuscipes. Kumbang  ini berkembang biak di tanah dan di tempat lembab, seperti galangan sawah, tepi su-ngai, daerah berawa, dan hutan.

Kumbang berwarna hitam-merah ini, meletakkan telur, larva, dan kepom-pongnya di dalam tanah. Setelah dewasa barulah keluar dan hidup pada tajuk ta-naman. Siklus sejak telur diletakkan di tanah hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari. Kumbang dewasa dapat hidup hingga 3 bulan. Hebatnya Tomcat, seekor kumbang betina dapat bertelur

hingga 100 butir.Menurut Prof Aunu, kumbang Tom-

cat jika terusik atau secara tidak sengaja terpijit, akan mengeluarkan cairan yang bila kena kulit akan menyebabkan ge-jala seperti dermatitis. Gejala ini mun-cul akibat cairan tubuh kumbang me-ngandung zat yang disebut pederin yang bersifat racun. Produksi pederin dalam tubuh kumbang tergantung keberadaan bakteri Pseudomonas sp yang bersimbio-sis dalam tubuh kumbang betina.

Lalu benarkah dia cepat menyebar? “Tomcat memang sudah ada di tiap dae-rah. Jadi tidak menyebar. Siapa pun bisa kena dan itu sudah lama,” ungkap Aunu.

Menurut Hari Sutrisno, pakar se-rangga LIPI, serangan Tomcat akan berkurang secara otomatis dengan tu-runnya populasi secara alamiah. Dan Tomcat memang mencapai puncak per-kembang-biakan saat mendekati ber-akhirnya musim hujan. “Akan selalu ada puncak populasi Tomcat, seperti halnya ulat bulu pada tahun lalu. Namun tak bisa diprediksi kapan terjadi,” kata Hari.

Masyarakat pun tak perlu panik, se-bab gatal dan panas di kulit bakal mem-baik setelah 3 hari perawatan sendiri di rumah. Baik Aunu maupun Hari se-pakat, Tomcat tak boleh dihabisi. Sebab dia adalah sahabat petani, yang menjadi predator hama wereng cokelat. “Kalau serangga ini dihabisi, justru akan meng-ganggu ekosistem,” katanya. n

laiknya digigit serangga, pasti-lah bakal terasa gatal di kulit. Jika rasa gatal tak hilang saat digaruk,

tapi justru makin terasa panas, meme-rah dan melepuh seperti terbakar atau dermatitis, berhati-hatilah. Sebab, bisa jadi Anda baru saja diserang Tomcat.

Peringatan itu dilontarkan Alexan-der S Siahaya, Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan, Dinas Pertanian, Kota Surabaya. “Kalau serangga biasa, digigit berasa gatal, dan gatalnya segera hilang. Kalau ini justru panas dan memerah,” katanya.

Sejak pertengahan Maret lalu, se-rangga Tomcat yang mengeluarkan cai-ran beracun saat dirinya terancam itu memang membuat heboh Surabaya. Ba-nyak warga yang menderita kulit gatal, panas dan memerah setelah bersing-gungan dengan Tomcat yang tiba-tiba saja muncul di berbagai wilayah.

Hingga Rabu pekan lalu, jumlah kor-ban mencapai 155 orang. Menurut Esty Mariana, Kepala Dinas Kesehatan Kota Subaraya, data korban didapat berdasar laporan dari 17 Puskesmas dari total 62 puskesmas di Surabaya. Tercatat ada sem-bilan kecamatan yang paling banyak dise-rang, yakni Mulyorejo, Sukolilo, Tegalsari, Sawahan, Jambangan, Rungkut, Bulak, Sukomanunggal, dan Gunung Anyar. 

Tidak hanya beraksi di kota buaya,

Masyarakat dihebohkan serangan kumbang Tomcat. Selama ini, Tomcat justru bermanfaat sebagai pemangsa hama wereng.TEKS aRdI SIREgaR FoTo RISEt

Ketika Sahabat Jadi Musuh

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 201222

Dengan meningkatnya daya beli dan pengetahuan masyarakat akan asupan gizi yang baik, konsumsi

protein penduduk Indonesia akan meningkat pesat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Menurut perki-raan Gita Wiryawan, Menteri Perdagangan, hal itu akan mengakibatkan konsumsi daging sapi per kapita akan meningkat dari sekitar dua hingga tiga kilogram saat ini menjadi 20 kg per kapita.

Dengan harga daging sekitar Rp 70.000 per kilogram, maka pasar daging sapi di negeri berpenduduk 250 juta jiwa ini mencapai Rp 321 triliun atau setara US$ 35 miliar per tahun. Perkiraan itu memang agak berlebihan. Na-mun, harus diakui, Indonesia masih defisit daging sapi.

Karena itu, untuk mencukupi kebutuhan daging na-sional, Indonesia masih harus mengimpor 110 ribu ton daging. Artinya, peluang bisnis daging sangat menjanji-kan. Oleh sebab itu, Gita mangajak pengusaha untuk mulai berinvestasi sapi karena sektor ini akan mampu memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan.

Ajakan pak Menteri pun direspons positif oleh 20 peternak sapi terbesar di Australia. Mereka berencana membentuk perusahaan patungan dengan Indonesia bernama Indobeef guna menangkap peluang bisnis tersebut. n

niat Nissan berinvestasi di Indonesia tidak pernah surut, meskipun ada ancaman kenaikan

harga BBM serta aturan baru mengenai down payment (DP) kredit kendaraan bermotor (KKB). Produsen mo-bil asal Jepang tersebut berencana menggelontorkan investasi baru sebesar US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun. Dengan kucuran investasi ini, maka kapasitas produksi Nissan di tanah air bakal meningkat menjadi sekitar 240 ribu unit pada 2014.

Tak seluruhnya dipakai untuk meningkatkan kapa-sitas produksi, memang. Sebagian dari investasi ter-sebut akan dipakai oleh Indomobil Group, agen tung-gal pemegang merek Nissan, untuk menambah gerai diler. Hingga 2015 nanti direncanakan akan dibangun sekitar 70 hingga 80 gerai diler Nissan di Indonesia, sehingga totalnya menjadi 150 gerai.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan diler itu mencapai Rp 1,6 triliun. Ekspansi bisnis ini diharapkan akan mampu meningkatkan pangsa pasar Nissan hingga 40%. Nissan Motor memang bertekad mengeser posisi Toyota sebagai penguasa pasar mobil di Indonesia. n

Saatnya Pengusaha Berbisnis Sapi

TEKS Hideko FOTO daHlan nURY SiBlY

Tekad Nissan Menggeser Toyota

bisnis sepekan

22

TEKS Hideko FOTO RiSet

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012 23

Perusahaan properti Indonesia kian mendunia. Setelah Ciputra Group, kini giliran

perusahaan properti Sahid Group yang akan mele-barkan sayap bisnisnya ke negara tetangga. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara menjadi alasan utama Sahid Group.

Negara yang menjadi incaran Sahid adalah Vietnam, Kamboja, Myanmar, China, Brunei, dan Malaysia. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, negara-negara tersebut akan berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia.

Mumpung saat ini harga tanah di negara-ne-gara tersebut masih tergolong murah, Sahid Group berencana memulai ekspansi di tahun depan. Jenis properti yang akan dikembangkan oleh perusahaan ini adalah hotel dan bangunan komersial lainnya.

Namun Sahid tampaknya menghindari untuk berinvestasi di Singapura. Meski pasar properti di Singapura ini cukup besar, namun karena harga tanah yang cukup mahal membuat margin yang dipe-roleh pengembang tergolong tipis. Sahid berharap bisa mengikuti kesuksesan Ciputra yang berekspansi ke Asia Tenggara sejak 2005. n

Sahid Membidik Negara Tetangga

2323

Bisnis rumah sakit di tanah air memiliki prospek yang cukup cerah. Untuk alasan itulah PT Kimia

Farma berencana membangun rumah sakit. Syamsul Arifin, Direktur Utama Kimia Farma, mengatakan perseroan akan membangun rumah sakit dengan total investasi sekitar Rp 1 triliun.

Untuk memuluskan rencana tersebut, Kimia Farma berencana membentuk anak usaha baru. “Me-lalui anak usaha baru ini, kami akan mendirikan lima rumah sakit dalam jangka panjang,” kata Syamsul.

Tahun ini, perseroan akan memulai pilot project rumah sakit di Jakarta. Dengan investasinya Rp 280 miliar-Rp 300 miliar, rumah sakit itu akan dibangun di Jalan Saharjo (Jakarta Selatan) dan siap beroperasi pada 2013.

Setelah itu Kimia Farma akan membangun lima ru-mah sakit di berbagai dearah, seperti Medan, Bandung dan Surabaya. Rumah sakit tersebut dibangun di atas tanah milik perseroan. Pembangunan rumah sakit ini akan mendorong kinerja perseroan karena bisa menjual produk-produknya di rumah sakitnya sendiri. Selian membangun rumah sakit, Kimia Farma juga berencana mengakuisisi rumah sakit yang dikelola oleh BUMN. n

TEKS Hideko FOTO WiRaSatRia

Kimia Farma Garap Bisnis Rumah Sakit

bisnis sepekan

TEKS Hideko FOTO RiSet

24 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

bisnis smartphone

Adu Kuat Produsen SmartphoneKonsumen Indonesia sangat memuja smartphone. Pemainnya semakin membiak.TEKS AS RIyAnto FOTO RISEt

menentukan definisi telepon pintar. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupa-kan telepon yang bekerja menggunakan seluruh piranti lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi.

Saat ini, aplikasi yang banyak dijumpai di Indonesia adalah BlackBerry, Android, iPhone, dan yang terbaru adalah Windows Phone. Nah, BlackBerry, pabrikan smart-phone yang menjadi favorit di tanah air, akan mengandalkan operating system (OS) yang sekarang dikembangkan di BB Play-Book.

Adapun Android berbasis open source atau bebas untuk dikembangkan. Tentu akan banyak yang mengembangkannya sehingga menjadi OS yang andal. Semen-tara iPhone merupakan jagoan Apple dan Windows Phone dari raksasa software Mi-

IndonESIA memang surga yang menjanjikan bagi produsen telepon pintar (smartphone). Tak hanya ber-

lomba-lomba membekali produknya de-ngan sistem operasi, tetapi juga mulai menjualnya dengan harga murah.

Pasar smartphone di Indonesia pun terus membumbung tinggi. Berdasarkan data dari International Data Corporation (IDC), ada sebanyak 44 juta ponsel yang dikirimkan ke Indonesia sepanjang tahun 2011. Sebanyak 13% di antaranya atau 5,72 juta unit adalah smartphone. Angka smart-phone ini naik sebesar 61% dibanding ta-hun sebelumnya.

Sebenarnya, smartphone adalah tele-pon genggam yang mempunyai kemam-puan tingkat tinggi, kadang-kadang de-ngan fungsi yang menyerupai komputer. Saat ini, belum ada standar pabrik yang

crosoft yang menggandeng Nokia.Renyahnya pasar smartphone di In-

donesia gara-gara turunnya harga ponsel ini. Menurut Darwin Lie, Associate Mar-ket Analyst PT IDC Indonesia, harga smartphone Android kini rata-rata diban-derol di bawah Rp 1,2 juta per unit. Se-lain itu, OS Android juga menjadi pilihan bagi vendor untuk mengejar BlackBerry yang mendominasi pasar smartphone di Indonesia.

Faktor lainnya adalan kecenderungan bahwa smartphone sudah menjadi ko-moditas. Ini artinya, smartphone bukan lagi barang mewah dan akan mengalami penjualan dalam jumlah besar. Juga ke-mudahan dari lembaga finansial dalam membeli perangkat tersebut.

Jawaranya, berdasarkan IDC, masih dipegang oleh BlackBerry. Namun Nokia mendominasi pasar feature phone. Sam-sung yang memang jor-joran dengan me-ngeluarkan Android murah dan mem-peroleh nilai kenaikan pengiriman tinggi hingga 116%.

Agar dominasi pasar tetap tinggi, ber-

Sony ErIcSSon SamSung

25inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

bisnis smartphone

Adu Kuat Produsen Smartphonebagai strategi dipersiapkan untuk mem-perkokoh pasar di Indonesia. Menurut Head of RIM Asia Gregory Wade, RIM berencana membuka sekitar 4.000 out-let di seluruh Indonesia hingga Februari 2013. Ini sudah termasuk toko besar, toko gabungan (dengan operator atau mall) dan kios-kios.

PAsAr BAKAl semAKin sesAKNamun, Samsung punya perhitungan sen-diri. Samsung mengklaim merajai pasar smartphone di Indonesia. Sepanjang 2011 lalu praktis menjadi tahun bagi ponsel Samsung Galaxy, ponsel cerdas Android produksi Samsung. Sebab, pada kuartal keempat 2011 Android menyabet predi-kat platform smartphone dengan pertum-buhan tertinggi di Indonesia.

Samsung memang tidak mengum-bar angka penjualan Samsung Galaxy di Indonesia sepanjang 2011. Tapi dari lima ponsel Android yang dijual, empat orang membeli Samsung.

Produsen asal Korea Selatan ini menggebrak pasar ponsel Android sejak

kemunculan Galaxy Mini pada Januari 2011. Harganya pun lumayan murah, di bawah Rp 1,5 juta dan Galaxy Mini lang-sung mendominasi pasar. Penguasaan pasar Samsung terus berlanjut saat meluncurkan Samsung Galaxy Y pada November 2011. Sayangnya, Samsung enggan membeberkan berapa target pen-jualannya tahun ini.

Nokia juga tak mau kalah. Produsen ini membenamkan OS Windows Phone pada smartphone andalannya. Di Indonesia baru ada dua unit produk Nokia yang me-makai Windows Phone, yakni Lumia 710 yang dilepas Rp 2,9 juta dan Lumia 800 Rp 5 jutaan. “Kami akan mengedukasi pa-sar Indonesia sehingga mereka aware ter-hadap Windows Phone. Soal target, kami tentu ingin menjual setinggi-tingginya,” ucap Martin Chirrotarrab, Country Mana-ger Nokia Indonesia.

Pemain lama yang muncul kembali meramaikan persaingan adalah Sony. Se-telah akuisisi Sony pada Sony Ericsson rampung, kini vendor tersebut resmi ber-nama Sony Mobile Communications. Sony

Mobile pun menyatakan siap berkiprah di pasar smartphone Indonesia. “Kami seka-rang sudah subsidiary penuh Sony Corpo-ration. Indonesia jadi pasar yang menarik bagi kami dan menjadi salah satu negara kunci untuk tumbuh,” kata Ola Lilja Mo-len, Head of SEA Markets Sony Mobile Communications.

Meskipun pasar Indonesia sudah sesak, Ola percaya diri OS Android yang dipilih Sony memiliki sihir tersendiri un-tuk memikat pasar. “Pasar Android tum-buh di Indonesia dan saat ini kami fokus pada Android. Kami sungguh percaya Android adalah sistem operasi yang tum-buh cepat dan platform yang dipilih kon-sumen,” jelas Ola.

Di samping mengandalkan Android, Sony yakin dapat bersaing dengan meng-andalkan brand-nya yang sudah baik. Demikian juga handset Sony akan meng-hadirkan teknologi terkini. Sony saat ini telah memperkenalkan tiga buah handset Android yang akan segera dipasarkan di Indonesia, yaitu Xperia P, Xperia S, dan Xperia U. n

Kami akan mengedukasi pasar Indonesia sehingga mereka aware terhadap Windows Phone. Soal tar-get, kami tentu ingin men-jual setinggi-tingginya.Martin Chirrotarrab, Country Manager nokia indonesia

noKIa

26 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

“Ini menjadi kemauan kami supaya dalam jangka waktu ke depan berbalik menjadi 40 multinasional, sedangkan pestisida lo-kal 60%,” kata Rusmanto.” Saat ini, HMPN memiliki 41 anggota yang terdiri dari pa-brikan dan distributor. Pestisida terdiri dari herbisida, fungisida, dan insektisida.

Adapun pasar terbesar adalah herbi-sida yang digunakan oleh sektor perke-bunan. Kemudian insektisida menempati posisi kedua yang lebih banyak digunakan pada sektor tanaman pangan dan fungi-sida yang banyak digunakan pada sektor hortikultura. “Herbisida paling banyak di perkebunan.”

Salah satu pemain asing yang cukup diperhitungkan adalah PT DuPont Agri-culture Products Indonesia. Produsen ini mengklaim menguasai 10% pasar obat pembasmi hama dan penyakit ta-naman atau pestisida di Tanah Air yang mencapai US$400-US$500 juta per ta-hun. Perusahaan asal Amerika Serikat ini memproduksi insektisida, herbisida, dan fungsida yang diolah di empat pa-brik di Indonesia yang berada di Ka-rawang, Sidoarjo, Pasuruan, dan Malang.

DuPont juga memasarkan benih hi-brida seperti jagung dan padi. Namun, untuk benih padi hibrida, belum banyak, karena baru dimulai dua tahun terakhir. Sebanyak 30% dari total tanaman jagung di Tanah Air telah menggunakan jagung hibrida, sedangkan benih padi hibrida belum mencapai 5%. n

PEmbAhASAn penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di DPR masih alot. Rencananya, harga

BBM akan naik 30% April depan. Meski-pun belum naik, ternyata harga pestisida sudah mendahului dan melonjak 20-30%. Kondisi ini tentunya akan memberatkan para petani. Penaikan harga pupuk dan obat-obatan akan menambah biaya pro-duksi hingga 40%.

Pasar pestisida nasional sampai saat ini masih dikuasai oleh perusahaan asing. Jumlahnya mencapai sekitar 60%. Ada-pun perusahaan nasional yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional (HMPN) hanya menguasai 40%

atau Rp 2,24 triliun dari total pangsa pasar Rp 5,6 triliun.

Menurut Rusmanto, Ketua Umum HMPN, pihaknya menargetkan mengge-ser pasar pestisida multinasional atau me-rek asing yang hingga saat ini masih men-dominasi pasar lokal. Alasannya, “Kami memiliki produk (pestisida) dengan harga lebih murah sekitar 25% dibandingkan dengan pestisida dari pabrikan multi-nasional. Namun, kualitas sama, karena kami melakukan efisiensi, tenaga kerja lokal,” kata Rusmanto.

Dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, pihaknya akan menargetkan pangsa pasar pestisida lokal sebesar 60%.

Pestisida mengejar Harga BBmHarga pestisida mulai naik. Industri ini sampai saat ini masih dikuasai oleh pemain asing.TEKS AS RIyAnto FOTO RISEt

bisnis pestisida

PASAR PuPuk. KEnaIKan Harga bbm mEnambaH bIaya ProduKSI

27inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

GERAI ElEktRonIk. PaSar ElEKtronIK rumaH tangga maSIH tErbuKa luaS

muSIm hujan memang tak bisa diprediksi. Kondisi ini ikut me-micu permintaan mesin cuci

semakin tinggi. Apalagi, pasar mesin cuci saat ini baru mencapai 30% dari rumah tangga penduduk Indonesia. Volume penjualan, diperkirakan akan tumbuh semakin pesat seiring pembelian mesin cuci oleh 70% dari rumah tangga yang sebelumnya tidak menggunakan mesin cuci. Persaingan pun tak terelakkan.

Data Gabungan Elektronik (Gabel) menyatakan, volume penjualan mesin cuci pada 2011 mencapai 1,63 juta unit, melonjak 42% dibandingkan dengan vo-lume penjualan 2010 yang sebanyak 1,15 juta unit. Adapun omzet penjualan pro-duk mesin cuci tumbuh 38% dari Rp1,81 triliun pada 2010 menjadi Rp 2,49 triliun.

Menurut Haryono Simon, General Manager PT Electrolux Indonesia, pe-ningkatan daya beli masyarakat dan peru-bahan gaya hidup akan memacu konsumsi atas produk peralatan elektronik rumah tangga seperti mesin cuci. “Pasar masih sangat luas, masih akan terus berkem-bang. Apalagi sekarang jumlah keluarga kecil semakin banyak,” kata Haryono.

Yeane Keet, Sekjen gabel, memper-kirakan tahun ini mesin cuci berpotensi bertahan sebagai produk elektronik de-ngan volume pertumbuhan penjualan terbesar kedua setelah televisi. “Selain televisi, prinsipal sepertinya akan fokus mendorong penjualan peralatan rumah tangga untuk subsidi silang pada pen-jualan produk seperti LCD yang marjin-nya semakin rendah,” kata Yeane.

Tingginya permintaan mesin cuci membuat PT Sharp Electronic Indone-sia (PT SEID) investasi besar-besaran di Indonesia. Perusahaan ini akan pembang-unan pabrik baru di kawasan Karawang International Industry City (KICC), Jawa Barat. Investasi yang ditanamkan untuk pabrik ini sebesar Rp 1,2 Triliun. Semen-tara jumlah tenaga kerja yang bakal ter-serap di pabrik ini mencapai 1.200 orang.

Pabrik baru tersebut dikhususkan se-bagai tempat produksi lemari es dan mesin

cuci Sharp untuk mengisi permintaan pa-sar di Indonesia. “Kebutuhan masyarakat Indonesia akan kedua produk ini yang te-rus meningkat, membuat kami harus me-nambah kapasitas pabrik yang ada,” kata

Pasar mesin Cuci TinggiPasar mesin cuci masih terbuka. Sharp membangun pabrik baru senilai rp 1,2 triliun.TEKS AS RIyAnto FOTO dAhlAn REbo PAhInG

bisnis mesin cuci

Pasar masih sangat luas, masih akan

terus berkembang. Apalagi sekarang

jumlah keluarga ke-cil semakin banyak.

haryono SiMon,general Manager Pt eleCtrolux indonesia

Fumihiro Irie, Presiden Direktur PT SEID.Adapun untuk kapasitas produksi

refrigerator (kulkas) yang dimiliki pabrik ini sebesar 220 ribu unit per bulan atau sekitar 2,64 juta unit per tahun. Sedang-kan untuk kapasitas produksi mesin cuci sebesar 140 ribu unit perbulan atau seki-tar 1,68 juta unit per tahun. “Pabrik yang ada di Pulogadung dan Karawang ini akan menjadi contoh dari penerapan green factory yang paling diusung oleh semua pabrik Sharp di seluruh dunia,” tambah Fumihiro. n

28 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

bisnis otomotif

rem Blongindustri OtomotifProdusen otomotif siap pasarkan mobil murah.

Produsen dalam negeri bakal tersingkir.TEKS SjARIfuddIn FOTO RISEt

100 ribu unit menjadi 2,5 juta per tahun.Senang? Tentu saja. Artinya banyak

dana masuk, tenaga kerja yang diserap semakin banyak, dan sebagian mobil itu akan diekspor. Masalahnya, Nissan juga akan memproduksi mobil kecil di sini. Selama ini Nissan sudah memiliki Kei Car, mobil kecil berkapasitas 660 cc. Daihatsu juga siap dengan Ai. Arti-nya, industri mobil kecil nasional silakan minggir.

Mobil kecil dan murah memang sem-pat menjadi harapan industri mobil nasional. Saat ini, setidaknya ada tiga produsen mobil murah di Indonesia. Ke-tiganya adalah PT Industri Kereta Api (INKA) yang berbasis di Madiun, Jawa Timur, dan mulai memproduksi mobil murah merek GEA. Ada juga PT Super Gasindo Jaya memproduksi mobil merek Tawon dan PT Maha Era Motor mempro-duksi mobil merek Mahator.

GAjAh di depan mata tidak terli-hat. Namun, semut yang berjalan di bulan sangat jelas kelihatan.

Peribahasa ini cocok untuk menggam-barkan pembesar Nissan-Renault Grup saat sowan kepada Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono, pekan lalu.

Mereka adalah Chairman Nissan-Re-nault, Carlos Ghosn, Executive Vice Pre-sident Nissan Motor Hiroto Saikawa, dan Vincent Cobee, Corporate Vice President Nissan Motor Takayuki Kimura, Presi-den Direktur Nissan Motor Indonesia Kintaro Izumuda, dan Presiden Direktur Indomobil, Lusak Kartowidjojo.

Menurut MS Hidayat, Menteri Perin-dustrian, kedatangan petinggi produsen mobil tersebut untuk menyampaikan rencana penambahan investasi empat kali lipat di Indonesia, dari US$ 100 juta menjadi US$ 400 juta. Investasi ini un-tuk meningkatkan produksi mobil dari

Menurut Gunesti Wahyu Handiko, Direktur Komersial PT INKA, GEA su-dah dirancang sejak 2006. Bahkan sejak tiga tahun lalu, mobil mungil ini mulai di-lirik pasar. Koperasi Angguna (angkutan serba guna) Surabaya memesan sekitar 250 unit. Angguna adalah alat transpor-tasi di Kota Surabaya dengan empat jok kursi, dua ada di depan dan dua lagi ada di belakang serta bak terbuka di belakan-gnya untuk mengangkut barang bawaan. Angguna memiliki warna identik, yaitu kuning. Namun pesanan untuk Koperasi Angguna baru selesai 30 unit.

GEA juga menarik minat Provinsi Su-lawesi Selatan. Daerah ini memesan se-kitar 200 unit GEA dengan varian mobil toko (moko). Namun baru sembilan unit yang sudah diselesaikan. “Bahkan Gu-bernur Yasin Limpo menyempatkan diri datang ke Madiun untuk memesan GEA moko,” ucap Gunesti.

TAwOn

TOyOTA ETIOS LIvA

29inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

bisnis otomotif

saja peraturannya nanti,” kata Budi.Tampaknya, syarat-syarat itu mudah

dilampaui oleh produsen mobil mungil asing. Misalnya, ketentuan mengenai kandung lokal. Syarat ini bukan harga mati. Sebab, pemerintah nantinya akan mengenakan bertahap dalam waktu ter-tentu. Karena itu, peluang ini tak disia-siakan oleh industri otomotif asing. Nis-san, misalnya, akan meluncurkan Datsun yang sudah dikenal sejak 1970-an. Renca-nanya, Datsun akan dipasarkan di negara berkembang seperti Indonesia dengan harga relatif murah, sekitar Rp 55 jutaan.

Bila Nissan mengantongi dana US$ 400 untuk investasi mobil kecil, Suzuki lebih besar lagi. Produsen mobil asal Jepang ini siap membawa US$ 800 juta ke Indonesia untuk membangun mobil kecil. Setidaknya

Mobil yang dibanderol Rp 50 juta-Rp 60 juta ini memiliki kapasitas mesin 650 cc. Memang PT INKA memilih bermain pada cc di bawah 1.000. Alasannya, “Bila PT INKA memproduksi mobil di atas 1.000 cc, akan susah bersaing dengan mobil produk Jepang, Korea, maupun Eropa,” kata Gunesti.

Asing siAP menerKAmGunesti pun berharap pemerintah mena-han mobil asing bermain di bawah 1.000 cc. Namun, keinginan PT INKA dan in-dustri mobil mungil nasional tampaknya bakal bertepuk sebelah tangan. Soalnya, pemerintah telah membuka kesempatan kepada produsen asing untuk masuk pada segmen ini.

Pemerintah memang memiliki ba-

nyak permintaan bagi industri otomotif yang ingin memproduksi mobil mungil. Masalahnya, syarat itu tak ada artinya bagi mereka. Syarat itu antara lain, mobil yang diproduksi harus mengkonsumsi bahan bakar minyak 22 kilometer per liter alias irit. Selain itu, kandungan lokal mobil ini sebanyak 80%. Syarat lainnya adalah murah. Harga jual mobil ini nanti-nya di bawah Rp 90 juta.

Budi Darmadi, Dirjen Industri Ung-gulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemen-terian Perindustrian, menyatakan pe-merintah akan mengeluarkan regulasi di sektor otomotif, Oktober depan. Regulasi itu terbagi menjadi tiga bagian. Pertama terkait investasi, pendirian pabrik. Ke-dua, keringanan impor komponen yang belum diproduksi di Indonesia. Dan ter-akhir, paket insentif fiskal untuk produk LCGC (Low Cost and Green Car) supaya harga mobil menjadi murah. “Kita tunggu

ada dua mobil kecil yang disiapkan Suzuki, yakni MR Wagon dan Palette 660 cc.

Begitu pula dengan Daihatsu. Produ-sen ini siap mengusung Ai yang pernah dipamerkan di Indonesia International Motor Show, Juli 2011. Modal yang akan ditanam Daihatsu mencapai US$ 400 juta.

Toyota juga tak mau kalah. Akhir 2012, kolaborasi Toyota-Daihatsu akan memproduksi 50 ribu unit mobil murah. Mobil tersebut dibuat dari platform Etios di India (spesifiknya bisa jadi hatchback Etios Liva yang dikategorikan sebagai kendaraan penumpang 2-bok). Harga-nya diperkirakan US$ 10 ribu–US$ 11 ribu atau sekitar Rp 85,3–Rp 93,8 juta. Produsen ini siap pun menggelontor-kan investasi sebesar US$ 524,5 juta di Indonesia. n

Regulasi itu terbagi menjadi tiga bagian.Pertama terkait investasi, pen-dirian pabrik. Kedua, keringanan im-por komponen yang belum diproduksi di Indonesia. Dan terakhir, paket in-

sentif fiskal untuk produk LCGC (Low Cost and Green Car).

budi darMadi, dirjen industri unggulan BerBasis teknologi tinggikeMenterian Perindustrian

nEw GEA InKA

Nama : ........................................................................................................................................

Alamat : ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................

Telephone : ........................................................................................................................................

Email : ........................................................................................................................................

Alamat :

Jln Sungai Sambas VI/12Kebayoran BaruJakarta Selatan 12130Telp. (021) 72787313, 72787316Fax. (021) 7210976

formLangganan

HotelHotel Sentral - Pramuka (drug store)

Hotel Century - Sudirman

Hotel Kaisar - Duren Tiga

Hotel Mega - Cikini

Hotel Mega AnggrekHotel Peninsula - Slipi

Hotel Menteng IIHotel ManhattanHotel Sun LakeHotel Omni BataviaHotel Ibis SlipiHotel Regent Inter Continental - Rasuna Said

Hotel Sahid Jaya - Sudirman

Hotel Ambara - Blok M

Hotel Classic - Jl. Samanhudi

Hotel Mulia - Senayan

Hotel Mercure - Ancol

Hotel Milenium - Kebon Sirih

Hotel Cipta IHotel Golden Truly - Gunung Sahari

Hotel Sofyan Betawi - Cikini

Hotel Traveller - Mangga Dua

Apartement & Hotel Tropic - Grogol

Mall Bellagio - Mega Kuningan

Apartement Taman Rasuna - MM Little Corner

Apartement Mediterania Palace Residence -

Kemayoran

Gedung Plaza Aldiron - Inkopau

Gatot Subroto

Gedung Menara Thamrin - Basement

Gedung Graha Niaga - Liquid Shop - Loby

Gedung Manara JamsostekGedung Graha Surya Internusa - Rasuna Said

Gedung Manara Gracia - Rasuna Said

Gedung Century Tower - Rasuna Said

Gedung Depnaker RI Gatot SubrotoGedung Wisma Adhi Graha - Gatot Subroto

Gedung Wisma Indo Mobil - MT Haryono

Gedung Depkes RI - Rasuna Said

Gedung Wisma 77Gedung Menara Dea Mega KuninganGedung Graha Pertamina - Rasuna Said

Gedung BPK RI. S.ParmanGedung Menara Karya - Rasuna Said

Gedung Wisma Sonatopas - S. Parman

Tiptop Pondok Bambu (hypermart)

Rest Area Km 13.5 Tol jkt Tangerang -

Pujasera

Total Bonjour - Buncit Mampang

Rumah Sakit MedistraToko Buku Gramedia (Jabodetabek, Surabaya,

Malang, Denpasar, Medan)

Toko Buku Gunung Agung (Jabodetabek,

Surabaya)

Times Bookstore (Jabodetabek)

Executive loungeHavana (Term 2 f)

Prima (Term 2f)

El john (Term 1b)

El john (Term 1c)

Havana Cigar Lounge (PI)

Cheese & Caviar Lounge (PI)

Bsc ( Term 1b)

Batavia Lounge (Term 2d)

Mutiara Longe (Term 2e)

Padma Lounge (Ngurahrai Bali)

Cempaka Lounge (Ngurahrai Bali)

Mandiri Prioritas (Ngurahrai Bali)

CaféKopi Luwak Kopi Thiam J.Co Donuts & CaféOh Lala (Jakarta, Bandung)

Apple Tree (MMC Tower)

Marzano (Senayan City)

Founzu Restoran (Wisma BNI)

Bengawan Solo Café (Jabodetabek, Surabaya,

Jogjakarta, Medan)

Cup & Cino Cofe House (Jakarta, Surabaya, Medan)

Segafredo Zaneti EspresoTator CaféCazasuki resto

31inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

TEKS MIkaIl FOTO WIRasatRIaIlustrasI Fonda lapod

InfografIs ERbhayu pRananta

31inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Luas Jakarta dari dulu segitu-gitu saja. Paling tak le-bih dari 661,52 km dengan luas lautan yang mencapai 6.977,5 km. Cuma yang bikin Jakarta terasa makin

sempit adalah jumlah penduduknya yang sudah mencapai jumlah 10 juta jiwa. Jumlah ini cukup melibas lahan terbuka hijau yang kini banyak ditumbuhi pohon-pohon beton alias bangunan.

Jakarta juga makin sumpek dan terlihat sibuk. Tumpah ruah kendaraan yang berlalu lalang di jalan adalah buktinya. Mereka datang dari berbagai arah, terutama dari wilayah pinggiran Jakarta seperti Depok, Tangerang, Bekasi, atau Bogor. Jadilah Jakarta kota metropolitan terbesar di Indone-sia, sekaligus urutan keenam dunia. Dalam situs allworldcars.com, Jakarta bahkan ditempatkan di urutan 14 sebagai kota termacet di dunia.

Pertumbuhan kendaraanBicara soal macet, tentu tak lepas dari pertumbuhan jum-lah kendaraan bermotor. Untuk kota Jakarta, pertumbuhan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun rasanya bikin ge-leng kepala. Di tahun 2007, tercatat sebanyak 5,8 juta unit dengan rincian 2,2 juta mobil dan 3,6 juta motor berseliwe-ran di jalan-jalan ibukota. Pada tahun 2008, jumlah kenda-raan melesat menjadi 6,3 juta unit dengan rincian 2,3 juta mobil dan 4 juta motor.

Sementara pada 2009, jumlah kendaraan kembali naik menjadi 6,7 juta unit dengan rincian 2,4 juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010, peningkatan jumlah kendaraan me-nembus angka 7,29 juta unit dengan rincian 2,56 juta mobil dan 4,73 juta motor.

Ada peningkatan pertum-buhan jumlah kendaraan ber-

motor di Jakarta dari 2010, yakni sebesar 11,26%.

kombes dwi sigit nurmantyas, dirLantas PoLda metro Jaya

Di tahun 2010, catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta membeberkan, setiap harinya, kota ini ditambah oleh 1.068 motor dan 216 mobil.

Makanya, tak heran jika di tahun 2011 jumlah kendaraan meningkat menjadi 7,34 juta unit dengan rincian kendaraan roda empat sebesar 2,5 juta unit dan kendaraan roda dua ham-pir 5 juta unit.

Tahun 2012 lesatan terbilang makin menggila. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memperkirakan peningkatan kendaraan bermotor di wilayah Jakarta pada 2012 mencapai 10 hingga 12 persen.

Hingga saat ini, di wilayah Polda Metro Jaya terdapat 13.346.802 unit kendaraan bermotor. Jumlah tersebut dido-minasi sepeda motor sebanyak 9.861.451 unit, menyusul mo-bil penumpang sebanyak 2.541.351 unit, mobil beban 581.290 unit, dan bus 363.710 unit.

“Ada peningkatan pertumbuhan jumlah kendaraan ber-motor di Jakarta dari 2010, yakni sebesar 11,26%,” ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nurmantyas beberapa waktu lalu.

32 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

sepeda motor yang akan dIkIrIm melaluI pelabuhan sunda kelapa

Rasanya, angka ini cukup masuk akal. Tengok saja ajang pameran terbesar otomotif yang digelar di Jakarta. Di tahun 2010, misalnya, ajang Indonesia Internasional Motor Show berhasil membukukan penjualan senilai Rp 2,4 triliun, jauh melampaui target Rp 2,2 triliun. Jumlah mobil terjual cukup fantastis, sekitar 10 ribu mobil.

Jadi masuk akal jika menyebut pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 1.117 per hari atau sekitar 9 persen per tahun.

tak sebandingBila merujuk pada fasilitas jalan yang ada, jumlah itu benar-benar luar biasa. Pasalnya luas jalan di Jakarta hanya 6,4% dari total luas wilayah yang ada. Ini menjadikan rasio jumlah kendaraan dan fasilitas jalan menjadi sangat timpang.

Data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut perbandingan jumlah kendaraan mencapai 178 unit banding seribu orang. Artinya, seribu masyarakat Jakarta memiliki 178 unit mobil. Bandingkan dengan negara tetangga Singapura yang mencapai 100 unit banding seribu orang. Dan ironisnya luas jalan di Singapura jauh lebih tinggi dari Jakarta, yaitu 12% dari total luas wilayah. Di Jakarta pertumbuhan kapasitas ja-lan yang ada hanya sekitar 0,01 persen dalam setahun.

Dibandingkan dengan kota-kota dunia lain, kota-kota di Indonesia yang hanya memiliki 6% rasio infrastruktur jalan memang terbilang rendah. Amerika Utara, misalnya berki-

sar antara 25-35% dan Eropa antara 15% sampai 25%. Jumlah minim itu pun masih banyak yang belum meme-

nuhi syarat. Misalnya saja kualitas geometrik yang tidak me-menuhi persyaratan, Mulai dari rancang bangun ruas jalan atau persimpangan yang tidak memenuhi persyaratan ka-rena radius tikung, jarak pandang bebas, jarak pandang me-nyiap, ruas jalan yang tidak memiliki bahu, atau tidak cukup lebar sehingga dapat membahayakan pengguna. Konstruksi dan perawatannya, sami mawon, tidak dilakukan dengan baik, sehingga banyak kerusakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Ditambah pemasangan rambu dan marka yang amburadul.

Jaringan jalan, terutama di kawasan perkotaan, tidak me-miliki konsep jaringan yang memadai yang berakibat pilihan rute menuju suatu kawasan terbatas hingga beban jalan-jalan tertentu menjadi sedemikian padatnya. Hal ini diperparah de-ngan jumlah kendaraan yang sangat tinggi.

Sebagai contoh panjang jalan untuk setiap kendaraan per kapita di Jakarta hanya mencapai 1,17 meter. Bila ken-daraan disusun bumper to bumper tidak akan mencukupi panjang jalan yang ada DKI Jakarta. Nah, bandingkan de-ngan kota-kota lain di dunia yang mencapai 2,5 m per kapita hingga 5 m per kapita.

Jadi, jangan heran kalau Jakarta selalu saja dihiasi de-ngan kemacetan. Apalagi jumlah kendaraan umum yang se-mestinya bisa diandalkan masih jauh dari harapan. n

33inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

agar gelembung kredit tak meletus

tara roda empat minimal 30 persen.Buat Osman, 25 persen terasa berat. Katakanlah skutik

dambaan anaknya seharga Rp 12 juta. Itu berarti minimal ia harus menyiapkan uang untuk membayar uang muka sebe-sar Rp 3 juta. Sebagai kuli bangunan, jumlah itu jelas sangat besar. Belum lagi beban kenaikan harga bahan bakar minyak yang dimulai 1 April mendatang.

Bukan hanya Osman dan jutaan konsumen lainnya yang kalang kabut dengan aturan itu. Kening para pebisnis di in-dustri otomotif juga ikut berkerut. Saat masih jadi wacana tahun lalu, kebijakan baru itu sudah bikin ketar-ketir pelaku industri otomotif nasional. Kenaikan DP itu, sebut mereka, bakal mengancam stabilitas ekonomi nasional lantaran di-tuding kontraproduktif.

“Ini aneh, katanya pemerintah menyatakan ingin me-nambah investasi asing lewat pasar otomotif yang berkem-

Osman, warga Depok, terpaksa harus berpikir ulang. Niatnya membelikan hadiah ulang tahun berupa sepeda motor untuk anak lelakinya, akhir

Juni depan, harus tertunda. Soalnya, ketika itu, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 43/ PMK 010/ 2012 su-dah berlaku. Sehingga uang muka untuk kredit motor tak lagi cukup dengan uang Rp 500 ribu, tapi harus 20% dari harga sepeda motor yang akan dibeli.

Beleid ini diperkuat dengan Surat Edaran Bank Indone-sia No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Pene-rapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pem-berian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor. Aturan ini juga berisi pemberlakuan minimal uang muka (downpayment/DP) untuk pembelian sepeda motor dan mobil. Batas minimal uang muka untuk pembe-lian kendaraan roda dua minimal sebesar 25 persen, semen-

34 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Uang muka kredit kendaraan motor naik. Pukulan buat konsumen sekaligus pebisnis otomotif.

TEKS MIkaIl FOTO sjaMsuddIn nasoEtIon, InIlah.coM, RIsEt

showroommotor suzukI

bang. Katanya mau menjual satu juta unit pada 2013 untuk membuktikan pasar yang besar. Tapi wacana ini justru ke-luar dari trek tersebut,” jelas Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo saat itu.

Kenaikan DP ini dikhawatirkan akan berdampak panjang. Mulai dari penurunan jumlah produksi produsen mobil dan motor, kemudian produksi komponen yang akhirnya akan berdampak pada rasionalisasi pekerja. Lalu, pengurangan jumlah dealer dan sales, hingga memukul lembaga leasing dan pekerjanya. Bahkan kegiatan ekonomi yang mengandalkan moda transportasi dicemaskan bakal terguncang.

“Transportasi adalah urat nadi ekonomi. Kalau trans-portasi turun, sektor ekonomi juga turun,” tutur Rizwan Alamsjah Ketua IV Gaikindo.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga keberatan akan rencana tersebut. Sebab, bila kebijakan DP itu benar-benar dilaksanakan, pendapatan negara melalui sektor otomotif yang sudah mencapai 26% bakal melorot hingga 15%.

Bisa jadi itu benar. Pasalnya, pasar kendaraan roda dua yang selama ini menjadi salah stau andalan bisnis otomotif memang didominasi penjualan sistem kredit. Dengan uang muka hanya Rp 500.000, konsumen bisa membawa pulang motor impian.

“Sekitar 70% konsumen kami menggunakan pembia-yaan kredit. Ketentuan batas uang muka akan menurunkan daya beli masyarakat dan mengoreksi pasar sepeda motor,” tandas Sigit Kumala, Senior General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM).

Mengantisipasi hal ini, PT (AHM) mulai mengaji ulang rencana pembangunan pabrik keempatnya di kawasan in-dustri Bukit Indah, Karawang, Jawa Barat. Padahal, anak usaha PT Astra International Tbk ini tengah membangun pabrik berkapasitas 1,1 juta unit per tahun dengan nilai in-vestasi Rp 3,1 triliun. Di tahun 2012, AHM juga menargetkan penjualan sepeda motor sebanyak 5,4 juta sejalan dengan rencana kenaikkan BBM.

PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) juga mulai ambil ancang-ancang untuk mengantisipasi dampak beleid ini. Namun, YMKI tetap optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan minimal 15% menjadi 3,68 juta-4 juta unit tahun ini.

bendung kredit macetKebijakan ini akan membuat penjualan motor berkontraksi selama 3 bulan hingga 4 bulan. “Penjualan akan turun 20%-30%,” kata Darmadi Tjuatja, Chief Operating Officer PT TVS Motor Company Indonesia.

Pukulan juga bakal dirasakan oleh lembaga pembiayaan atas berlakunya beleid ini. Maklum, selama ini konsumen banyak mengandalkan peran lembaga pembiayaan dalam pemenuhan kebutuhan otomotif mereka.

Data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebut, 90% penjualan motor di Indonesia dibiayai oleh kredit melalui perusahaan pembiayaan, dan 80% penjualan mobil. Pembiayaan produk otomotif mendominasi 90% ak-tivitas perusahaan pembiayaan di Indonesia. Pada akhir 2008, pembiayaan kredit otomotif mencapai Rp 83,2 triliun, naik 23% dari Rp 67,6 triliun pada 2007. Pada 2009, nilai pembiayaan kredit otomotif hanya tumbuh sekitar 10% ka-rena penjualan mobil dan motor pada saat itu turun akibat

Sekitar 70% konsumen kami menggunakan pembiayaan kre-dit. Ketentuan batas uang muka

akan menurunkan daya beli masyarakat dan mengoreksi

pasar sepeda motor.sigit kumaLa, Senior General ManaGer SaleS

DiviSion PT aSTra HonDa MoTor (aHM)

35inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

kemacetan dI salah satu ruas jalan dI jakarta

35

krisis global. Tapi angka itu kembali melesat hingga pem-biayaan produk otomotif mampu mencapai angka Rp 109,3 triliun.

Nah, justru angka kredit yang kian menggelembung itu-lah yang mendorong Kemenkeu dan Bank Indonesia menu-runkan kebijakan ini. Tujuannya, tak lain, untuk mencegah lonjakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di segmen tersebut.

Berdasarkan hasil survei yang diolah Direktorat Sta-tistik Moneter (DSM) dan Direktorat Penelitian dan Peng-aturan Perbankan (DPNP) BI, rasio NPL untuk kendaraan bermotor sebenarnya stabil sebesar 1,1%.

Namun, khusus NPL kendaraan roda dua cukup tinggi yaitu 1,9% dan kredit truk sebesar 2,1% per Oktober 2011. Di sisi lain, NPL pembiayaan kendaraan bermotor dari perusa-haan pembiayaan (multifinance) berada di kisaran 2,8%.

BI menegaskan, ketentuan minimal DP kredit otomotif tetap diperlukan untuk menaikkan tingkat kehati-hatian. Sebab, berdasarkan assesment, antara DP dan NPL memiliki

korelasi negatif.Korelasi antara DP dan NPL untuk kredit otomotif per

Desember 2011 minus 0,68%. Ini disimpulkan BI, semakin rendah DP yang diberikan, NPL cenderung semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. BI juga mengindikasikan, rasio kre-dit bermasalah perbankan pada kendaraan bermotor bisa melonjak hingga mencapai 10%. Itu jika dihitung dengan pe-narikan agunan yang gagal bayar.

Memang rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada kendaraan bermotor perbankan hanya sebesar 1%. Namun bila memperhitungkan penarikan jumlah ken-daraan kredit gagal bayar, yang sampai 10%, akan menye-babkan NPL menjadi jauh lebih besar lagi.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengata-kan, kebijakan tersebut sudah dipersiapkan sejak lama oleh bank sentral bersama pemerintah. Tujuannnya, ya itu tadi, untuk mengantisipasi munculnya risiko makro dan mikro dari kegiatan kredit yang sifatnya konsumtif.

Kebijakan itu juga diperlukan untuk meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), sejalan de-ngan semakin meningkatnya permintaan segmen itu.

Menurut Darmin, BI tak ingin tingginya permintaan kredit segmen itu kelak menimbulkan berbagai risiko bagi bank. Sebab apabila terjadi bubble dapat berpengaruh pada sektor keuangan secara makro. Berdasarkan data BI, hingga Januari 2012, kredit kendaraan bermotor tumbuh 26,06% menjadi Rp 14,57 triliun. BI berharap agar gelembung kredit itu tak meletus hingga menebar masalah.

Terlepas hitungan angka itu, rasanya kebijakan itu patut diapresiasi. Apalagi bila itu berujung pada berkurangnya jumlah konsumsi kendaraan bermesin di Indonesia. Ha-nya saja kebijakan itu tidak diimbangi upaya peningkatan layanan transportasi umum yang masih terbilang minim. n

Kebijakan itu juga diperlukan untuk meningkatkan kehati-

hatian dalam menyalurkan kre-dit kepemilikan rumah (KPR)

dan Kredit Kendaraan Bermo-tor (KKB), sejalan dengan se-

makin meningkatnya permin-taan segmen itu.

36 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

antrean pengguna motor dI pelabuhan merak

bikers, ali topan masa kini

Nah, dari semua motor kelas bebek itu, bebek kecil atau skutik kini jadi primadona. Untuk periode Januari-Septem-ber 2011, omzet penjualan motor skutik kian mendominasi dengan raihan 46,22% dari total penjualan motor. Itu setara dengan omzet mencapai sekitar Rp 35,51 triliun.

Sementara motor bebek nonskutik hanya menempati po-sisi kedua, yakni Rp 31,64 triliun atau setara dengan 41,18%. Sedangkan di posisi buncit adalah tipe motor sport, yakni se-kitar Rp 9,68 triliun atau sekitar 12,60%.

Untuk kelas skutik, posisi pertama dipegang oleh mo-tor skutik Yamaha Mio cast wheel (CW), dengan merebut 11,25% dari total omzet sepeda motor periode Januari-Sep-tember 2011. Nilainya tak kurang dari Rp 8,64 triliun dari total omset yang didata Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) pada periode itu, yaitu Rp 76,83 triliun.

Honda Beat, skutik produk Honda menempati posisi ke dua dengan membukukan penjualan sekitar Rp 7,65 tri-liun. Sedangkan posisi ketiga ditempati motor bebek Honda Supra X 125, yakni sekitar Rp 6,51 triliun.

Ke-10 motor beromzet terbesar tersebut, berkontribusi sekitar 66,79% terhadap total omzet sepeda motor. Artinya, omzet ke-10 motor terlaris tersebut mencapai sekitar Rp 51,32 triliun. Fantastis!

Pertumbuhan kendaraan roda dua di Indonesia me-mang terus melesat tinggi. Di Jakarta pada tahun 2010 lalu misalnya, jumlah populasi kendaraan roda empat mencapai 3 juta unit dan sepeda motor tercatat hingga 8 juta unit. Jumlah ini melebihi jumlah penduduk Jakarta yang kurang 10 juta jiwa.

Angka pertumbuhan rata-rata peningkatan kendaraan pribadi dalam lima tahun terakhir di DKI Jakarta mencapai kurang lebih 10% per tahun. Saat ini angka pertumbuhan kendaraan roda empat per hari tercatat sekitar 240 unit.

Sedangkan angka pertumbuhan sepeda motor per harinya dapat

mencapai 890 unit. Nah, bandingkan de-

ngan pertumbuhan sara-na infrastruktur jalan ibu kota yang hanya men-capai 0,01% setiap tahun-nya. Sungguh njomplang.

Jadi pantas saja si penulis status di Face-book itu gusar bukan ke-palang. Apalagi banyak pengemudi kuda besi di ibu kota kerap berla-gak ala Ali Topan, anak begajulan di era di tahun 70-an yang gemar ke-

but-kebutan dan salip menyalip seenaknya di jalan ibu kota. Be-danya, si Ali Topan bisa leluasa berlagak di lengangnya Jakarta masa itu. Sementara jutaan ‘Ali Topan’ yang kerap disapa ‘bikers’ itu kini seenaknya me-liuk-liuk di jalan-jalan ibu kota yang kian padat, sempit dan tak manusiawi itu. n

ada sebuah status update menarik di situs jejaring Facebook. “Andai saja motor bebek mahal…” be-gitu bunyinya.

Si pengirim pastilah pengendara mobil yang saban hari harus mengelus dada akibat macetnya lalu lintas Jakarta. Dan dia gusar dengan tingkah polah para pengendara sepeda motor di jalanan ibu kota.

Motor memang jadi primadona publik ibu kota. Alasan-nya sederhana, harga terjangkau, kredit gampang, dan be-ban cicilannya tak seberat motor jenis sport. Gesit lagi dipa-kai di jalanan padat.

Jumlah kendaraan roda dua terus melesat. Kelas bebek jadi prima-

dona para bikers di jalanan ibu kota yang tak lagi manusiawi.

TEKS MIkaIl

IlU

ST

rA

SI I

rE

vIE

w/F

on

da

la

po

d

37inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

38

TEKS Ardi siregAr FOTO riset

38 inilahREVIEW 29 Tahun I | 19-25 Maret 2012

Pesepakbola Terkaya Sejagad

38

lion

el m

eSSi

figur

LioneL Messi (24), bomber mungil klub Barcelona, baru saja dinobatkan sebagai pesepakbola terkaya di dunia oleh majalah

Football France. Pemilik nama asli Lionel Andrés Messi, kelahiran 24 Juni 1987, di Rosario, Santa Fe, Argentina itu, memiliki pendapatan 33 juta Euro atau sekitar Rp 395,115 miliar per tahun. Duit sebesar itu diperolehnya dari gaji 10,5 juta Euro (Rp 125,7 miliar), bonus 1,5 juta Euro (Rp 17,96 miliar), serta kontrak iklan dan lainnya seni-lai 21 juta Euro (Rp 251,4 miliar).

Hebat. Padahal, sejak usia 11 tahun, ia sudah divonis bahwa tubuhnya tak bakal lebih tinggi dari 1 meter karena kekurangan hormon pertumbuhan. Menurut dokter, Messi perlu rutin berobat dengan biaya US$ 900 (Rp 8,1 juta) per bulan. Biaya yang sangat berat bagi ayahnya yang hanya buruh pabrik baja dan ibu cleaning service. Apalagi Messi punya tiga saudara kandung.

Untunglah, bakatnya sempat dilirik Carles Rexach, Direktur Olahraga FC Barcelona yang sanggup membiayai seluruh pengobatan, asal Messi bersedia hijrah ke Spanyol. Tak ada pilihan. Pada tahun 2000, Messi dan keluar-ga hijrah ke Barcelona.

Pilihan yang tak sia-sia. Pada tahun 2007, pemain terbaik dunia 2010 dan 2011 itu mendirikan Leo Messi Foundation (LMF), badan amal untuk pen-didikan dan kesehatan anak-anak. LMF bahkan membantu seluruh biaya anak-anak Argentina yang didiagnosis menderita penyakit untuk berobat ke Spanyol hingga sembuh. “Menjadi terkenal, sedikit memberi saya kesempatan untuk memban-tu mereka yang benar-benar membutuhkan. Terutama anak-anak,” kata Messi yang sejak 11 Maret 2010 men-jadi duta besar UNICEF, badan dunia PBB untuk anak-anak itu. n

38 inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

39inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

TEKS Ardi siregAr FOTO RISET

39

Ge

or

Ge

Clo

on

ey

TEKS Ardi siregAr FOTO riset

iniLah risiko jadi orang beken. Kisah perceraian pun ditawar mahal untuk dipublikasikan. Katy Perry (27), aktris penyanyi kelahiran California AS, baru saja ditawari

Rp 30 miliar oleh sebuah penerbit yang ingin membukukan kisah perceraiannya dengan Russel Brand.

Perkawinan pemilik album ‘Teenage Dream’, yang membuahkan nominasi empat penghargaan di Grammy Awards 2011, dengan Russel memang terbilang unik, hanya bertahan 14 bulan. Alasan perceraian, menurut Russel, tak lain karena adanya perbedaan yang tak terdamaikan.

Setelah bercerai, keduanya pun sepakat menutup mulut rapat-rapat. Hal inilah yang membuat orang penasaran. “Sejak cerai, Katy dan Russell tak mengatakan apa-apa. Tak lain demi menjaga harga diri setelah ada kesepakatan,” kata teman dekat Katy. Kita tunggu saja, apakah Katy bakal goyah dengan penawaran Rp 30 miliar? n

Kisahnya Ditawar Rp 30 Miliar

39

aktor George Clooney (50)--pemeran Batman dalam film Batman & Robin, pekan lalu masuk penjara. Itu gara-gara dia mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kedutaan

Besar Sudan di Washington DC. Pria bernama asli George Timothy Clooney, kelahiran Kentucky 6 Mei 1961 itu, ditahan bersama ayahnya (Nick Clooney yang berusia 78). Mereka berdua baru dilepaskan setelah membayar US$ 100 (Rp 900 ribu).

Aktor peraih Oscar untuk peran pembantu dalam film Syriana di tahun 2005 itu, ikut menuntut Presiden Sudan Omar al-Bashir agar menghentikan pemblokiran akses makanan dan bantuan bagi para pengungsi di Gunung Nuba, wilayah perbatasan dengan Sudan Selatan. “Ini sebenarnya hal yang memalukan. Ditangkap, tidak peduli apa yang Anda lakukan. Tapi saya senang bisa berdiri di sini dengan ayah saya,” kata pria yang berulang kali masuk dalam daftar pria terseksi di dunia itu.

Clooney agaknya tak asal bicara soal perang saudara rebutan minyak antara Sudan dan negara baru Sudan Selatan. Pemeran dokter Doug Ross, dokter anak yang flamboyan dalam serial TV Emergency Room itu, ternyata telah menemui para pengungsi yang bersembunyi di Gunung Nuba, akibat Sudan melakukan serangan senjata membabi-buta terhadap warga sipil di Sudan Selatan. n

Batman Dipenjara

figur

kaT

y Pe

rr

y

39

40 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Dari Cinta Menjadi Gaya

gaya hidup kamera analog

Para pecinta fotografi banyak berburu kamera analog. Mereka asyik dan bangga memotret dengan kamera ini. Yang lebih seru, kamera ini sudah menjadi gaya hidup.TEKS NooR YaNto FOTO WIRasatRIa

40

Hare gene pake kamera analog? Gak zaman kale…. Kalimat ini bisa muncul ketika

melihat seseorang memotret dengan menggunakan kamera analog.

Kamera analog, atau orang biasa menyebut kamera film, belakangan ini memang sudah ditinggalkan oleh penggemarnya setelah kamera digital menjamur. Maklum, kamera analog selama ini dianggap kurang praktis.

Misal, menggunakannya berbelit dan proses pembuatan fotonya ribet. Seba-

liknya, kamera digital lebih simple dan mu-

dah. Siapa pun bisa menggunakannya.

Bahkan, se-buah foto jika hasilnya tidak

m e m u a s -kan saat di-

download ke PC bisa lang-

sung ‘diakali’ m e n g g u n a k a n

progam photos-hop.

Betul, ka-mera analog sudah diting-galkan? Eh…,

tunggu dulu. Ternyata masih ada segelintir

penggemar foto-grafi justru fanatik

memburu kamera jenis ini. Mereka tak segan-se-gan merogoh kocek lebih

dalam hanya untuk membeli kamera

analog. Jhony, misalnya, direktur se-buah perusahaan farmasi sampai harus mengeluarkan puluhan jutaan rupiah untuk membeli kamera klasik. “Memo-tretnya lebih punya tantangan ketim-bang menggunakan kamera digital,” ujarnya.

Tak hanya Jhony. Kini, banyak orang mengoleksi kamera analog sebagai gaya hidup baru. Mereka bangga menenteng kamera ini ke mana-mana. “Hampir se-tiap minggu saya dan teman-teman ber-kumpul untuk memotret sebuah objek. Hasilnya kita pajang di rumah atau pa-meran,” cerita Alam, karyawan sebuah bank swasta nasional yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Cerita Kinez Riza lebih seru lagi. Ma-hasiswi program S2 jurusan Sosiologi di London Metropolitan University ini pu-nya beberapa kamera analog. Sebut saja kamera Hasselblad 500C/M yang sangat temperamental, Mamiya C330 yang dapat diandalkan. Atau, Mamiya RZ67 yang seringkali memberikan gambar yang bersih dan jelas jika dibandingkan dengan yang lain, dan sebuah Nikon F5 yang sangat dia sukai. “Kamera-kamera itu ‘anak-anak’ saya,” ujar gadis berusia 22 tahun ini.

Saking cintanya pada kamera-ka-mera ini, Kinez sampai harus membuat urutan kepada ‘anak-anaknya’ ini. Yang pertama adalah kamera kuno tak ber-nama yang memiliki tulisan “Made in US-Germany” di sampul kulitnya. Anak keduanya bernama Mamiya Twin Lens C330. Anak ketiga adalah Nikon F5, warisan ayahnya, dan keempat kamera yang terberat, Mamiya RZ67. Lalu si bungsu adalah Hasselbald 500C/M.

Harga masing-masing kamera itu berbeda-beda. Yang paling murah ada-lah kamera peninggalan perang tak ber-nama seharga 4 poundsterling. Yang ter-mahal adalah Mamiya RZ67. Harganya, US$ 2.600. Sebenarnya Mamiya RZ67 adalah kamera analog baru, namun Kinez tetap melihatnya sebagai kamera kuno. Film yang sering digunakannya adalah Kodak E100VS (120mm), Kodak Portra 160VC (120mm), Kodak Portra 400VC (120mm), hingga Kodak 200 (35mm).

Dengan koleksi kamera tersebut, Kinez dua pekan lalu menggelar hasil je-pretannya ke masyarakat. Dengan tema ‘Wayfaring’, dia melakukan eksibisi karyanya saat menjelajahi padang pasir Afrika. Selama melakukan ekspedisi di Afrika, dia banyak menemukan pe-

41inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

gaya hidup kamera analog

ngalaman unik. Hal tersebut membuat pikirannya semakin bertambah dalam memahami hidup dan lingkungan.

“Waktu di Namibia, ada gurun pasir tertua di dunia. Gurun itu luas sekali tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dari situ saya berpikir bahwa kita hi-dup tidak terkotak oleh dunia sekitar kita,” kata Kinez.

Setelah menjelajah beberapa ne-gara di Afrika dan mendokumenta-sikan secara visual melalui fotografi, selanjutnya Kinez berencana menje-lajah Kalimantan, pulau yang dikenal dengan hutan rimbanya. «Saya pilih Kalimantan, karena ternyata di pulau itu termasuk hutan tertua di dunia,» katanya.

Begitulah Kinez. Ia memotret ke mana-mana, karena ia menyukai ka-mera analog. “Saya suka proses, dan itu saya temukan di kamera kuno. Saya bisa menenggelamkan diri dalam ling-kungan di mana berada, dan menanti-kan misteri dari setiap hasilnya,” tutur Kinez.

Kamera analog bisa disebut seba-gai kamera yang sangat menantang. Tantangannya ada dalam teknik peng-ambilan gambar atau objek. Untuk kamera jenis ini, teknik pengambilan

gambar sangat bergantung kepada skill atau kemampuan si fotografer. Jika si fotografer mengambil gambar dengan cara yang sembarangan dan tidak be-nar, maka hasilnya bakal jeblok. Seba-liknya, jika si fotografer menggunakan-nya dengan benar, baik komposisi data maupun pencahayaan, maka hasilnya sangat memukau.

Barangkali lantaran asyiknya me-motret dengan kamera analog, sejum-lah orang mendirikan komunitas pen-cinta kamera ini. Sebut saja, misalnya, Komunitas Pecinta Kamera Analog. “Komunitas ini sebagai wadah untuk bertukar informasi seputar kamera analog,” ujar pendiri Komunitas Pecin-ta Kamera Analog, Rizki Pratama.

Komunitas ini berdiri pada bulan Mei 2010 di Jakarta. Anggotanya cukup beragam profesi, mulai dari mahasiswa hingga para karyawan. “Sampai saat ini kita sudah memiliki anggota sebanyak 68 orang,” kata Rizki.

Setiap bulan mereka hunting foto bersama. Lokasinya berbeda-beda mu-lai dari Kota Tua, Sunda Kelapa, Ancol, hingga Sentul.

Mereka itu adalah para pecinta ka-mera analog. Dari cinta kemudian tum-buh membesar menjadi gaya hidup. n

Kinez Riza

Tak Ada Salahnya Mencoba

Ada banyak jenis kamera analog yang bisa diburu di berbagai toko fotografi. Kalau Anda cu-kup tertarik, tak ada salahnya

mencoba. Inilah beberapa jenis kamera analog.

SLR AnalogSLR alias Single Lens Reflex mudah

ditemukan. Ada SLR digital, ada SLR analog. SLR analog masih memakai film sebagai medium penangkap. Bah-kan masih ada yang menjual film hitam putih alias B &W. Dengan B & W, nuansa karya yang terlihat tampak lebih sendu dan bercerita jika dibandingkan dengan warna lainnya.

Kamera LomoKamera ini terbuat dari plastik, se-

hingga ringan ketika dibawa. Tapi se-perti kata pepatah para penggemar ka-mera ini, plastic is fantastic.

Kamera ini berasal dari Rusia. Rol film masih digunakan, namun efek warna yang ditimbulkan sangat beragam, ter-utama bila memakai film kadaluarsa yang masih bisa ditemukan di beberapa toko fotografi.

PolaroidTak ada salahnya kembali berkarya

dengan kamera Polaroid. Nuansa war-nanya terlihat begitu tua dan cantik, tepat untuk mengabadikan beberapa bangunan kolonial yang terbilang nos-talgis. Meskipun filmnya berbeda dari biasa dan cukup sulit didapatkan, na-mun peran jadul dalam kamera polaroid ini begitu terasa.

Kamera Lubang JarumKamera sederhana ini tidak memiliki

lensa dan hanya mempunyai diafragma yang sangat sempit. Namun, dari kamera inilah lahir sebuah prinsip fotografi per-tama yang ada di muka bumi. Maklum, warna yang luar biasa tercipta di sana. Mo-nokrom dan warna-warna kelam pun tam-pak menghiasi rol film dan kertas-kertas foto yang sudah disediakan sebelumnya. Jakarta bisa menjadi terlihat sangat cantik dalam media-media ini. Sebuah karya seni berharga, bukan. n

42

kehutanan sengketa kelud

Kabupaten Kediri dan Blitar berseteru memperebutkan status Gunung Kelud. Kawasan hutan lindung di gunung tersebut pun terancam rusak.TEKS Hideko FOTO riset

inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Sengketa Gunung Merusak Hutan

administratif gunung yang memiliki ke-tinggian 1.713 meter itu. Makanya, dalam beberapa tahun terakhir gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Blitar dan Kediri ini menjadi rebutan oleh dua kabupaten tersebut. Boleh jadi, ini baru pertama kali terjadi di Indonesia se-buah gunung diperebutkan oleh dua dae-rah.

Rebutan gunung Kelud ternyata su-dah berlangsung lama. Kediri bertahan dengan keyakinannya dan menunjukkan bukti penting. Yakni, peta Overzichts-kaart van Regentschap Kediri, Schaal I-A 50.000, Vervaadigd Dorde Lerlingen der

Dalam beberapa hari terakhir, ribuan warga Kabupaten Blitar sering mendatangi kantor Gu-

bernur Jawa Timur. Mereka protes atas terbitnya SK Gubernur Jawa Timur No 188/113/KPTS/013/2012 tertanggal 29 Februari yang menyatakan Gunung Ke-lud berada di wilayah Kabupaten Kediri. Warga Blitar pun keberatan atas SK ter-sebut. Menurut mereka sejak zaman Be-landa, semua orang tahu bahwa Gunung Kelud masuk ke dalam wilayah Kabu-paten Blitar, bukan Kediri.

Dalam beberapa pekan terakhir status Gunung Kelud memang jadi pembicaran di mana-mana. Bukan karena aktivitas vulkaniknya, tapi terkait dengan letak

Open Ambacht Lergang te Paree yang di-buat tahun 1933.

Bukti lainnya adalah surat dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasio-nal (Bakosurtanal). Surat ini menjelaskan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang di dalamnya mencantumkan keberadaan Gunung Kelud. Bukti-bukti itu menguat-kan bahwa posisi gunung itu masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Kediri. Berdasarkan peta konvensional topografi tahun 1840 yang diambil dari Arsip Nasio-nal Republik Indonesia (ANRI), Pemkab Kediri mengungkapkan batas wilayah ad-ministrasi Kabupaten Kediri hingga sebe-

43inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

lah selatan kawah Gunung Kelud.Sementara itu Pemkab Blitar menjadi-

kan sejumlah referensi pustaka di Belanda sebagai dasar kepemilikan. Kabupaten ini juga mengacu pada dampak bencana (letu-san) yang menimpa sebagian besar wila-yah Kabupaten Blitar. Mereka juga mem-

kehutanan sengketa kelud

Entah apa yang men-jadi pertimbangan

Pemprov Jawa Timur sehingga berke-

yakinan bahwa Gu-nung Kelud terletak di Kediri. Yang pasti,

terbitnya SK tersebut bisa memicu konflik

sosial di antara warga Kediri dan Blitar.

tan tersebut adalah Pinus dan Sengon.Sektor pariwisata disebut-sebut seba-

gai pemicu sengketa rebutan gunung ini. Keindahan kawah gunung Kelud (yang terakhir meletus pada 2007) itu menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun manca negara. Dari data yang ada, setiap

43

menuju puncak Kelud. Akses itu berada di sebelah selatan Gunung Kelud, yang ber-tolak belakang dengan jalur jalan yang di-bangun Pemerintah Kabupaten Kediri di sebelah utara.

Aksi Pemerintah Kabupaten Blitar itu tak pelak menyulut emosi Pemkab

bawa bukti peta Topdam V/Brawijaya. Atas keputusan Guburnur Jatim ini, Pemda Bli-tar akan menggugat Soekarwo, Gubernur Jatim, yang menerbitkan SK tersebut.

Entah apa yang menjadi pertimbangan Pemprov Jawa Timur sehingga berke-yakinan bahwa Gunung Kelud terletak di Kediri. Yang pasti, terbitnya SK tersebut bisa memicu konflik sosial di antara warga Kediri dan Blitar. Hal inilah yang diingat-kan oleh Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, agar sengketa Gunung Kelud ini tidak menjalar ke konflik sosial di per-batasan kedua kabupaten.

Merusak kaWasan HutanYang menarik dari kasus ini, mengapa Kediri dan Blitar ngotot memperebutkan gunung yang di dalamnya terdapat hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani me-lalui Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kediri. Selama ini, KPH Kediri meng-awasi dan menjaga hutan di kawasan Ke-diri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek dan Blitar dengan lahan seluas 117 ribu hektar. Mayoritas pohon yang ada di hu-

bulan sekitar 35 ribu wisatawan menda-tangi Gunung Kelud. Dengan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang, kawasan wi-sata ini menjadi sumber pendapatan bagi Pemkab setempat.

Pembahasan sengketa kepemilikan Gunung Kelud sebenarnya sudah dilaku-kan dua kabupaten tersebut sejak tahun 2002. Pada 2010, pembahasan status Gu-nung Kelud semakin meruncing setelah Pemkab Blitar membangun jalan tembus

Kediri. Mereka merasa telah terlebih da-hulu menguasai dan mengelola kawasan puncak Gunung Kelud dibanding dengan Blitar yang datang belakangan. Pemerin-tah Kabupaten Kediri pun akhirnya me-ngerahkan petugas kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaga patok tapal batas di kedua kabupaten. Tidak ha-nya itu saja, Pemkab Kediri juga meng-hentikan pembangunan jalan tembus dari wilayah Blitar.

Sengketa Gunung Kelud ini ternyata menyisakan kerusakan di areal hutan lindung, yang seharusnya dijaga kelesta-riannya. Jalan tembus yang dibuat itu ter-nyata merusak pohon di kawasan hutan tersebut sepanjang kurang lebih 3 kilo-meter. Pohon-pohon di jalur jalan tem-bus selebar dua meter itu pun ditebang. Inilah sebenarnya yang harus diperhati-kan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Soalnya, kerusakan hutan di lereng Kelud ini dikhawatirkan akan memicu tanah longsor, yang pada akhirnya malah meng-ancam keselamatan warga di kedua kabu-paten tersebut. n

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 201244

Pemimpin tertinggi China menyerukan reformasi ekonomi untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan. Babak baru kapitalisme gaya Tiongkok sedang dimulai.TEKS Ali Sundoluhur foto riSet

internasional china

Kejutan terjadi pada medio Maret lalu di Beijing, China. Dua pemimpin tertinggi China, Pre-

siden China Hu Jintao serta Perdana Menteri Wen Jiabao menyerukan per-lunya reformasi politik lebih jauh untuk melindungi pencapaian perekonomian negaranya.

Hal itu dikemukakan dalam konfe-rensi pers usai penutupan Kongres Rakyat Nasional. Pemimpin Tiongkok itu juga mengumumkan penurunan target resmi pertumbuhan ekonomi menjadi 7,5%.

Seruan reformasi ini menjadi vital, ka-rena tahun ini merupakan tahun terakhir keduanya berkuasa. Presiden Hu akan di-gantikan oleh Xi Jinping, sedangkan PM Wen akan digantikan oleh Le Keqiang.

Pekan lalu, Li Keqiang yang kini men-duduki kursi wakil perdana menteri, kembali menandaskan bahwa reformasi ekonomi sudah tidak bisa ditunda lagi. Calon pengganti PM Wen Jiabao ini ber-janji menerapkan kebijakan yang fleksi-

Babak Baru Kapitalisme Tiongkok

PERDANA MENtERI WEN JIABAo DAN PRESIDEN HU JINtAo

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012 45

internasional china

“Kami akan membuat kebi-jakan yang lebih terarah, fleksibel, dan memandang ke depan untuk mempertahan-kan pertum-buhan ekonomi yang relatif cepat dan menjaga tingkat harga yang stabil.” Li KEqiangWakil Perdana Menteri China

bel untuk menjaga pertumbuhan cepat dan harga yang stabil, dengan fokus pada peningkatan permintaan.

Ia menekankan pentingnya reformasi struktural untuk membuat pertumbuhan lebih stabil dan seimbang. “China telah mencapai periode penting dalam meng-ubah model ekonomi dan (reformasi) ti-dak dapat ditunda-tunda lagi,” kata Li.

“Kami akan membuat kebijakan yang lebih terarah, fleksibel, dan memandang ke depan untuk mempertahankan per-tumbuhan ekonomi yang relatif cepat dan menjaga tingkat harga yang stabil,” katanya.

Langkah yang akan diambil adalah melakukan reformasi perpajakan, sek-tor keuangan, distribusi pendapatan, dan mencari terobosan untuk memberi peran yang lebih besar pada pasar agar dapat memainkan alokasi sumber daya. Pertumbuhan ekonomi yang selama ini menjadi panglima akan sedikit diperlam-bat, sedangkan distribusi kekayaan akan ditingkatkan. Selain itu, pembangunan properti domestik dan laju inflasi akan dikendalikan. Utang daerah yang men-capai 10,7 triliun yuan juga akan dita-ngani segera.

Pemerintah secara resmi memotong target pertumbuhan ekonimi 2012 dari 8% menjadi 7,5%. Ini merupakan per-tumbuhan yang relatif rendah dibanding tingkat pertumbuhan selama delapan tahun terakhir yang selalu di atas 8%. Tujuan penurunan pertumbuhan untuk memberikan reformasi sektor subsidi dan menurunkan laju inflasi.

Februari lalu, tingkat inflasi China didinginkan hingga 3,2%, atau di bawah 4% yang menjadi target inflasi tahun ini. Tingkat inflasi itu merupakan yang te-rendah dalam setahun terakhir.

Li menandaskan, tren keseluruhan fundamental perekonomian China sta-bil. Namun, masih ada kendala struktu-ral yang harus diatasi. Beijing, kata dia, akan mendorong reformasi struktural serta mendorong inovasi teknologi untuk menghasilkan sumber-sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keungan China Xie Xuren menambahkan, China akan melakukan reformasi sistem fiskal dan pajak untuk meningkatkan transparansi anggaran. Tahun ini, pemerintah berusaha akan mempromosikan kebijakan anggaran itu hingga tingkat kabupaten dengan mem-perkuat regulasi dan transparansi dana pemerintah.

China mempertimbangkan untuk

meningkatkan proporsi pajak, termasuk pajak penghasilan perorangan dan pa-jak penghasilan badan usaha, serta pa-jak konsumsi. Selanjutnya, China akan memperluas uji coba penggantian pajak omset dengan pajak pertambahan nilai dalam upaya untuk meningkatkan per-kembangan industri tersier.

PerdAgAngAn Sementara itu, pemerintah China ber-harap perdagangan dapat bertahan tum-buh dua digit tahun ini. Pemerintah me-miliki target resmi 10% pertumbuhan baik impor maupun ekspor untuk 2012 ini.

Neraca perdagangan China turun US$

31,5 miliar pada Februari lalu karena banjir impor, sehingga mengalami defisit terbe-sar dalam satu dekade terakhir. Di sisi lain, ekspor China dibayangi masalah dengan meningkatnya harga bahan bakar dan per-mintaan luar negeri yang melemah.

Menteri Perdagangan China Chen Deming mengisyarakatkan negaranya akan segera menjadi pengimpor global terbesar setelah surplus perdagangan menyempit tajam. Saat ini, China meru-pakan importir terbesar kedua dunia dan akan menjadi pengimpor terbesar dalam beberapa tahun ke depan.

“China tidak hanya memberikan du-nia dengan produk berkualitas tinggi de-ngan biaya rendah, tetapi juga membeli barang-barang jadi yang disediakan oleh merek global,” kata Chen saat berbicara pada “China Development Forum 2012”.

Laju penjualan ritel China tumbuh 16% hingga 18% selama beberapa tahun ter-akhir. Pertumbuhan ritel yang lebih tinggi dari pertumbuhan PDB itu menunjukkan potensi pembelian besar negara itu.

Surplus perdagangan China menyem-pit 14,5% menjadi US$ 155,140 miliar pada 2011, dengan impor naik 24,9% menjadi US$ 1,74 triliun. Bulan lalu, China untuk pertama kalinya mengalami defisit perdagangan terbesar dalam satu dekade. Defisit perdagangan tercatat se-besar US$ 31,48 miliar. Impor naik sebe-sar 39,6% menjadi US$ 145,960 miliar, yang merupakan angka tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

46 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

internasional china

YuAnSementara itu, Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, kondisi ekonomi global yang lemah memaksa China untuk meng-ubah model pertumbuhannya. Ia memuji langkah China menurunkan surplus per-dagangannya menjadi 3% dari produk domestik bruto (PDB) dibanding 10% PDB pada 2007.

Soal nilai tukar yuan yang dinilai undervalued, Lagarde menyebut pengu-rangan surplus transaksi berjalan bukan serta merta mengubah penilaian IMF terhadap yuan. Menurut Lagarde, tran-

saksi berjalan hanya salah satu faktor yang menjadi bagian dari review IMF ter-hadap yuan. Juli lalu IMF mengatakan, mata uang yuan undervalued sebesar 3% sampai 23%, tergantung pada apa peng-ukuran yang digunakan.

Lagarde menyebut, yuan bisa menjadi mata uang cadangan global dengan sya-rat dilakukan perubahan struktural yang tepat dan berorientasi pasar. “Yang dibu-tuhkan adalah nilai tukar yang lebih kuat, lebih fleksibel, dan lebih efektif. Manaje-men likuiditas moneter perlu peraturan dan pengawasan yang lebih berkualitas,” kata Lagarde.

“Jika semua itu terjadi, tidak ada alasan mengapa renminbi (yuan) tidak akan mencapai status sebagai mata uang cadangan, menempati posisi setara de-ngan status ekonomi China,” katanya.

Sudah lama China ingin mematahkan dominasi dolar sebagai mata uang utama dari perdagangan lintas batas. Namun, dengan sistem neraca modal tertutup dan mata uangnya dikontrol secara ketat, penggunaan yuan untuk perdagangan lintas batas belum tercapai. Transaksi yuan masih sekitar US$ 300 miliar pada 2011, jauh dari nilai ekspor China yang mencapai US$ 1,9 triliun. n

NamaNya rare earth atau mineral langka. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Jepang sangat memerlukan bahan baku yang satu ini. Yang jadi masalah, 90% material ini ada di China, dan negara ini membatasi ekspor barang langka tersebut.

Tentu saja AS, UE, dan Jepang sangat berkepentingan dengan material yang satu ini. Karena mineral ini merupakan bahan baku untuk membuat laptop, iPod/iPhone/iPad, smartphone, TV flatscreen, hingga mobil hybrid.

Tidak hanya gadget, mineral dalam rare earth metal juga dikenal sebagai bahan pe-nyusun teknologi yang bersifat clean energy. Mineral langka ini jelas merupakan bagian yang paling penting dalam perkembangan teknologi di abad ke-21 ini.

Dalam protes resmi ke Organisasi Perda-gangan Dunia (WTO), trio kekuatan dagang dunia itu menuduh China mencoba me-nekan harga untuk produsen dalam negeri

sekaligus menekan perusahaan-perusahaan internasional untuk memindahkan operasi ke China. Tak main-main, AS mengancam akan memberlakukan bea masuk counter-vailing pada produk buatan Cina seperti panel surya.

Komisaris Perdagangan Eropa Karel De Gucht mengatakan, pemba-tasan ekspor yang dilakukan China melanggar aturan per-dagangan internasional dan harus dihapus. “Langkah (pembatasan) itu menyakiti produsen dan konsumen di Uni Eropa dan di selu-ruh dunia, termasuk pro-dusen perintis hi-tech dan teknologi ‘hijau’,

kata De Gucht.Di pihak lain, China membela diri atas

keputusannya itu. Menurut pejabat negara tersebut, pembatasan ekspor mineral langka diperlukan untuk mengendalikan masalah lingkungan akibat penambangan material tersebut serta menjaga pasokan sumber daya alam.

“Kami menyesalkan keputusan mereka untuk mengadu ke WTO. Namun, kami akan membela diri,” kata Menteri Industri dan Tek-nologi Informasi Cina, Miao Wei. Ia menan-daskan, tidak ada proteksi ekspor yang ditar-getkan ke negara tertentu.

China mematok kuota ekspor mineral langka tahun ini di angka 30.000 ton, sama seperti kuota tahun 2011. Namun, realisasi ekspor tahun lalu ternyata kurang dari kuota tersebut.

Terkait gugatan trio AS, UE, dan Jepang ke WTO, China punya waktu 60 hari untuk menegosiasikan kesepakatan. Jika tidak ter-capai, AS, UE, dan Jepang dapat meminta WTO membentuk sebuah panel yudisial yang bisa memerintah pemberian sanksi ter-hadap China. n

Dikeroyok Ramai-ramai

1. RARE EARtH MEtAl2. RARE EARtH MINERAl (BIJIH)

1

2

46 inilahREVIEW 30 tahun I | 26 Maret-1 April 2012

47inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

internasional jepang

Jepang semakin meningkatkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah lewat skema kredit ekspor. Targetnya mengamankan energi fosil sebagai pengganti nuklir FukushimaTEKS Ali Sundoluhur foto riSet

nunjukkan, impor minyak Jepang dari UEA meningkat ke angka 301 juta barel tahun lalu dari 278 juta barel pada 2010. Dengan harga minyak mentah patokan Brent Eropa sebesar US$ 127 per barel ta-hun lalu, nilai impor minyak mentah Je-pang dari UEA naik 48,8%.

Dalam situasi ini, lembaga kredit eks-por Jepang, Japan Bank for International Cooperation (JBIC), meminta pening-katan anggaran untuk mengamankan ba-han bakar fosil vital dari Timur Tengah. Anggaran JBIC tahun lalu sebesar 1,5 tri-liun yen. Tahun ini JBIC sedang meminta 2,5 triliun yen dari pemerintah. “Saya pikir, peran kami akan lebih penting da-

lam hal pengamanan energi Jepang,” kata wakil kepala JBIC di Dubai, Hiroshi Kuri-hara.

JBIC yang mendukung pembangkit listrik besar di seluruh Timur Tengah dan telah memberi kredit miliaran dolar ke Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) akan meningkatkan peran-nya di Timur Tengah. Maret lalu, JBIC mengucurkan kredit US$ 19,4 miliar ke Timur Tengah yang meliputi pembiayaan pembangunan pembangkit gas alam cair di Qatar dan pembangkit listrik Fujairah sebesar US$ 4,2 miliar.

Jepang menjadi salah satu pemain a-sing yang diizinkan masuk ke beberapa rezim konsesi tertutup Abu Dhabi. Je-pang memegang dua konsesi kecil lepas pantai dan saham di dua perusahaan be-sar yang bekerja sama dengan ADNOC seperti BP, Total, dan ExxonMobil.

Tahun lalu, sebuah konsorsium Je-pang yang dipimpin oleh Cosmo Oil memperpanjang kontraknya untuk paket lepas pantai selama tiga dekade ke depan. Bahkan, konsorsium ini mendapat tam-bahan konsesi.

Menurut wakil JBIC di Dubai, Ryutaro Nishizaki, perjanjian seperti itu bisa terjadi karena pengaruh pinjaman JBIC untuk ADNOC tahun 2007 dan 2010. “Penda-naan untuk ADNOC secara tidak langsung berkaitan dengan pengembangan ladang minyak itu sendiri,” katanya.

“Menjaga hubungan baik dengan (per-usahaan minyak nasional) seperti ADNOC atau QP (Qatar Petroleum) atau Saudi Aramco, adalah sangat penting bagi kami untuk mengamankan pasokan yang stabil dari sumber daya alam,” kata Nichizaki.

Konsesi Abu Dhabi Marine Areas, kontrak yang ditandatangani pada 1953 antara BP, Total, dan Japan Oil Develop-ment Company berakhir 2018. “Sebelum itu berakhir kita dapat mempertimbang-kan beberapa dukungan untuk perpan-jangan kontrak bagi perusahaan,” ujar Nishizaki. “Ini adalah tujuan akhir Je-pang sendiri untuk terus memiliki hak konsesi di Abu Dhabi.”

Sekarang, JBIC sedang menunggu ha-sil tender untuk proyek listrik swasta per-tama Dubai dan reaktor nuklir yang di-rencanakan Yordania. Perusahaan Jepang yang terlibat di kedua tawaran dan JBIC siap mendukung keduanya, terutama ka-rena bank swasta zona euro telah kering pembiayaan. “Ketersediaan pembiayaan dari bank-bank Eropa terbatas. Jadi, peran kami menjadi sangat penting,” kata Nishi-zaki. n

Berburu Pengganti Nuklir Fukushima

PereKonomian Jepang benar-benar terguncang oleh penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir

(PLTN) Fukushima akibat tsunami Ma-ret tahun lalu. Sebanyak 54 reaktor yang menyuplai lebih dari 30% kebutuhan lis-trik Jepang, kini hanya tersisa dua reak-tor saja. Ini yang membuat ekonomi Je-pang mengalami kontraksi 0,7% selama tiga bulan terakhir tahun lalu.

Negara ini semakin mengandalkan bahan bakar fosil impor dari Uni Emirat Arab serta gas alam dari Indonesia, Qatar, Australia, dan Malaysia. Data dari Or-ganisasi Perdagangan Eksternal Jepang (Japan External Trade Organisation) me-

48 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

amerika Serikat membebaskan 11 negara dari sanksi meski mereka tetap membeli minyak iran. Kredibilitas sanksi aS benar-benar diuji.TEKS Ali Sundoluhur foto riSet IlUStRASI YAYAn tArYAnA Keraguan terhadap efektivitas

ancaman sanksi Amerika Serikat (AS) bagi negara yang membeli

minyak dari Iran terbukti benar. AS ter-nyata tidak berdaya menegakkan sanksi yang diatur dalam undang-undangnya itu.

Selasa pekan lalu, pemerintahan Pre-siden AS Barack Obama mengumumkan pembebasan 11 negara dari sanksi eko-nomi meski tetap membeli minyak men-tah dari Iran. Sebelas negara itu adalah Belgia, Inggris, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polan-dia, Spanyol, dan Jepang.

Padahal, 31 Desember 2011, Presiden Obama meneken sebuah undang undang (Defense Authorization Act) yang meng-atur sanksi baru bagi Iran. Undang-un-dang itu mengharuskan perusahaan atau negara lain memilih, apakah tetap berhu-bungan dagang dan pembelian minyak dengan Iran atau dengan AS. Jika terus berhubungan dengan Iran, maka hubun-gan finansial dengan AS akan diputus.

Meski membebaskan 11 negara itu dari ancaman sanksi, namun AS me-negaskan akan tetap memberlakukan sanksi terhadap importir utama minyak Iran lainya yaitu China, India, dan Korea Selatan. Dari keseluruhan 23 negara yang masih mengimpor minyak dari Iran, kata pejabat senior pemerintah AS, 12 lainnya masih menghadapi kemungkinan sanksi.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Rod-ham Clinton mengatakan, pembebasan 11 negara itu dari sanksi AS karena me-reka sudah berusaha memotong impor. “Tindakan yang diambil negara-negara ini tidak mudah. Mereka harus memikir-kan kembali kebutuhan energi mereka pada saat yang kritis, namun dengan ce-pat mulai mencari alternatif dari minyak Iran,” kata Menlu Clinton.

Jepang, misalnya, masih berjuang untuk pulih dari bencana gempa bumi tahun lalu dan mengalami krisis nuklir.

Ujian Kredibilitas Sanksi AS

internasional sanksi as

49inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Namun, Jepang berjanji akan melakukan pengurangan se-cara signifikan impor minyak dari Iran, meski tidak ada komitmen berapa besar pen-gurangannya. Seorang peja-bat Jepang hanya menyebut, pihaknya sudah melakukan pengurangan bertahap dari 15% hingga 22% dari total im-por dari Iran.

“(Pembebasan sanksi) ini akan menenangkan kece-masan pasar minyak karena sinyal pemerintah yang akan membiarkan beberapa aliran minyak Iran,” kata Mark Dubowitz, direktur ekseku-tif Foundation for Defense of Democracies, di Washington.

Namun, anggota kongres dari Partai Republik menilai, langkah pemerintahan Oba-ma itu tidak tegas. Membebas-kan Jepang dari sanksi dinilai bisa mempengaruhi negara lain untuk tetap berhubungan dengan Iran. China, India dan Korea Selatan, bersama de-ngan Jepang mengimpor le-bih dari 60% minyak Iran.

KorSel dAn JePAngYang mengejutkan adalah perlakuan AS yang berbeda antara Jepang dan Korea Se-latan. Padahal, keduanya me-rupakan sekutu dekat Paman Sam. Jika Jepang dibebaskan dari sanksi, Korea Selatan tetap menghadapi ancaman sanksi.

Namun, sebuah sumber di Korea Selatan menyubutkan bahwa ne-gara ini segera mengadakan pembica-raan resmi untuk membahas penurunan impor minyak Iran. “Kami melakukan pembicaraan resmi dengan Amerika Serikat tentang yang mungkin untuk me-ngurangi impor minyak Iran,” kata sum-ber di sebuah kementerian Korea Sela-tan.

Sementara itu, Jepang mengatakan akan terus mengurangi impor minyak dari Iran dalam jumlah yang cukup. Je-pang mengaku sudah membicarakan masalah ini dengan AS. “Kami telah men-jelaskan kepada pihak AS bahwa kami akan melakukan pengurangan lebih ba-nyak,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura.

Fujimura tidak merinci pemotongan yang direncanakan. Tapi, Menteri Eko-nomi, Perdagangan dan Industri Jepang Yukio Edano mengatakan, pihaknya te-lah mengurangi impor minyak Iran sebe-sar 40% selama lima tahun terakhir.

Menteri Keuangan Jun Azumi meng-gambarkan keputusan AS yang mem-bebaskan Jepang dari sanksi sebagai ‘pencapaian negosiasi’. “Saya percaya Amerika Serikat menyambut respon Jepang, termasuk tindakan yang diper-lukan di masa depan (untuk memotong impor),” katanya.

Tahun lalu, minyak Iran menyumbang 8,8% dari total impor minyak mentah Je-pang. Menurut Asosiasi Petroleum Je-

internasional sanksi as

pang, negara ini membutuhkan 3,6 juta barel per hari. Setengah kebutuhan minyaknya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Tapi, Edano memperingat-kan bahwa impor minyak men-tah Iran tidak akan menjadi nol dengan segera.

hArgA MinYAK Harga minyak turun 2% Selasa pekan lalu setelah Arab Saudi menjamin pasokan. Arab Saudi menyatakan akan meningkatkan pasokan untuk menghilangkan rasa takut bahwa harga minyak akan tinggi sehingga meng-ancam pemulihan ekonomi glo-bal.

Arab Saudi berjanji akan me-mompa 12,5 juta barel per hari untuk memenuhi kekurangan pasokan. Jumlah itu naik dari lif-ting saat ini sebesar 9,9 juta barel per hari. “Saya ingin menyam-paikan kepada Anda, misi saya adalah menjamin tidak ada ke-kurangan pasokan di pasar. Kami siap dan bersedia untuk menem-patkan lebih banyak minyak di pasar,” kata Menteri Perminya-kan Arab Saudi, Ali al-Naimi.

Minyak mentah Brent un-tuk pengiriman Mei menyentuh harga US$ 124,12 per barel Se-lasa pekan lalu, turun US$ 1,59, namun lebih tinggi dari posisi te-rendah sebelumnya sebasar US$ 123,20 per barel.

Sementara itu, pengiriman minyak Saudi untuk AS melonjak 25% tahun ini dan diperkirakan akan meningkat lagi dalam bebe-

rapa bulan mendatang. Menteri Keuan-gan AS Timothy Geithner mengatakan, pemerintahan Obama menyambut baik keputusan Arab Saudi mengisi kesen-jangan pasokan karena hilangnya minyak mentah Iran.

Direktur Dana Moneter Internasio-nal (IMF) Christine Lagarde memper-ingatkan bahwa harga minyak mentah berpotensi melonjak 30% jika pasokan dari Iran terganggu, sehingga menye-babkan konsekuensi serius untuk eko-nomi global.

“Kenaikan harga minyak yang tiba-tiba dan drastis akan memiliki konse-kuensi serius pada ekonomi global,” kata-nya. Angka kritisnya untuk minyak jenis Brent ada di level US$ 125 per barel. n

“Tindakan yang diambil ne-gara-negara ini tidak mudah.

Mereka harus memikirkan kembali kebutuhan energi

mereka pada saat yang kritis, namun dengan cepat mulai

mencari alternatif dari minyak Iran.”

HiLLary rodHam CLinTonMenteri luar Negeri AS

50 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

profil jababeka

Naluri Bisnis Anak Pedagang Cat

Setyono Djuandi Darmono

Dengan ketekunan dan kerja keras, anak pedagang cat ini mampu membangun kawasan industri Jababeka. Ia kini bersiap-siap membangun kawasan industri di Pulau Morotai, Maluku Utara. TEKS HIdEko IlUSTrASI RAmAWIjAyA

Kawasan industri Ja­babeka terus menggeliat. Awal bulan ini, PT Kawa­

san Industri Jababeka Tbk kem­bali menawarkan cluster ter­barunya di sebelah Utara Kota Jababeka: D’Java Residence.

Hunian yang menyasar kelas menengah ke atas ini dibangun

di areal seluas 10 hektar. Tak ha­nya itu pengelola kawasan ini te­

lah dipercaya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk

mengembangkan kawasan seluas 50 hektar di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

Menurut Setyono Djuandi Dar­mono, Direktur Uta ma PT

Jababeka Tbk, Pulau M o r o t a i

51inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

profil jababeka

Dry Port (CDP). Kini, perusahaan ini tengah menye­

lesaikan akuisisi 1.340 ha lahan di kawa­san wisata Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, milik PT Banten West Java. Aset bisnisnya Rp 3,3 triliun. Kegiatan bisnis PT Jababeka saat ini dijalankan oleh 12 perusahaan, yang terbagi dalam delapan segmen bisnis. Yakni industri, perumahan, komersial, dan bisnis, infra­struktur, energi, pendidikan dan hibu­ran, serta dry port.

Bisnis properti yang dibangun Dar­mono bukan tanpa gangguan. Dua tahun setelah melantai di bursa, badai krisis moneter datang. Layaknya perusaha lain pada saat itu, Jababeka pun terlilit utang. Untung Darmono bertindak ce­pat. Sebagian utang tersebut dikonversi menjadi saham dan Jababeka pun ter­hindar dari kebangkrutan.

Lahir di Magelang 62 tahun silam,

sipil. Sayang Darmono tidak berhasil lulus ujian masuk ke Institut Teknologi Ban­dung (ITB). Akhirnya, ia masuk Akademi Tekstil Berdikari (ATB) Bandung.

Selain belajar di bangku akademi, Darmono juga mengikuti berbagai kur­sus bahasa asing. Ia membiayai pen­didikannya itu dengan berjualan zat pewarna tekstil di pasar. Selain itu, Darmono juga mengasah pengalaman dengan mengikuti pelbagai kesempatan pelatihan kerja lapangan (PKL). Salah satunya adalah PKL di Imperial Che­mical Industries (ICI), perusahaan zat kimia asal Inggris di Bandung.

Setelah menyabet gelar diploma III (1969), Darmono memutuskan diri langsung bekerja di ICI. Setelah 11 tahun bekerja dan menduduki ja­batan manajer, Darmono memutus­kan pindah ke anak usaha ICI demi kenaikan jabatan. Pada saat yang sama ia juga tergoda pada tantangan baru. Ia melihat peluang bisnis pro­perti memiliki prospek yang cerah di masa depan. Makanya, meski tak memiliki pengetahuan di bidang pro­perti, Darmono pun lantas menerima tawaran koleganya, Adi Rahardja, un­tuk mendirikan PT Permada Binan­gun Jaya. Perusahaan ini bergerak di bidang pengembang perumahan di Bintaro dan Ciputat.

Dengan bermodal 20% saham se­nilai Rp 100 juta, Darmono mengawali karier sebagai Presiden Direktur PT Permada Binangun Jaya. Meski meng­geluti bidang baru, ternyata dia sangat jeli dan tekun, khususnya saat membaca peluang bisnis untuk mengembangkan bisnis properti. Naluri bisnisnya ber­kata, kawasan industri merupakan bis­nis masa depan yang cukup prospektif. Maklum, saat itu baru ada kawasan in­dustri Pulogadung, Jakarta Timur. Se­mentara geliat industri terus berkem­bang dengan pesatnya.

Dengan membentuk konsorsium yang terdiri dari 21 perusahaan, Dar­mono pun membangun kawasan in­dustri Jababeka pada 1989. Di tangan­nya, kini PT Jababeka berkembang menjadi perusahaan properti yang mengelola kawasan industri, komer­sial, dan perumahan di Cikarang, Jawa Barat. Luas lahan Jababeka mencapai 3.000 ha dengan lahan yang belum ter­garap mencapai 800 ha. Hingga kuartal III­2011, perusahaan beraset Rp 3,86 triliun ini berhasil membukukan laba bersih Rp 124,2 miliar. n

akan disulap menjadi kawasan industri dan pariwisata di kawasan Timur In­donesia. Kelak, kawasan ini diharapkan akan disulap menyerupai Pulau Batam, kawasan Industri dan pariwisata di Ke­paulauan Riau yang berkembang sangat pesat.

Kepercayaan yang diberikan BKPM kepada PT Jababeka karena pengala­mannya selama 23 tahun mengelola Jababeka yang kini menjelma menjadi kawasan industri terbesar di tanah air. Banyak perusahaan besar dari alam dan luar negeri membangun pabrik di kawasan ini. Sebut saja PT Nippon Indosari Corporindo (Sari Roti), Uni­lever, Dynaplast, Fuji Seimitsu In­donesia Nissinmas Kao Indonesia San Miguel Yamamura Utama Indoplas, kraft Indonesia, Mattel Indonesia dan masih banyak lagi.

Kawasan ini sekarang dihuni tak ku­rang dari 1.500 perusahaan yang bera­sal dari 30 negara seperti AS, Prancis, Jerman, Jepang, China, Taiwan, Singa­pura, dan Malaysia. Mereka mempe­kerjakan lebih dari 600.000 pekerja, 2.500 di antaranya ekspatriat. Itu sebabnya, kini Jababeka telah men­jelma menjadi kota baru dengan ber­bagai fasilitas. Sebut saja perguruan tinggi (President University), fasilitas kesehatan (Medical City), Cikarang Dry Port dan Jababeka Golf & Country Club. Boleh dikatakan, semua itu tak lepas dari jerih payah Darmono, salah satu pendiri PT Jababeka.

Darmono adalah sosok pengusaha sukses yang bersahaja. Latar belakang pendidikannya tak tergolong tinggi, cuma bergelar diploma tekstil. Tapi di si­tulah uniknya. Dengan pendidikan yang tidak nyambung dengan bisnis properti, Darmono ternyata mampu membangun PT Jababeka sebagai salah satu raksasa pengembang kawasan industri. Kemam­puan manejerial yang kuat dinilai ba­nyak kalangan sebagai salah satu kunci sukses Darmono mengelola Jababeka hingga seperti sekarang ini.

Di tangannya, pada tahun 1994 Jabebeka berhasil mencatatkan diri di lantai bursa dan menjadi pengembang kawasan industri pertama yang go pu-blic di Indonesia. Sejak masuk bursa, Jababeka tidak hanya berkutat pada bisnis properti, tapi juga membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi kawasan industri. Jababeka juga merambah bisnis pela­yanan kargo dan logistik di Cikarang

“Di tangannya, pada tahun 1994 Jabebeka berhasil mencatatkan diri di lantai bursa dan menjadi pengembang

kawasan industri pertama yang go public

di Indonesia”

dengan nama asli Kho Liong Djwan. Darmono merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia lahir saat terjadi agresi militer Belanda ke Yogyakarta. Ia dan keluarga besarnya sempat merasa­kan hidup dalam pengungisan. Ayah dan ibunya bukan pekerja kantoran, apalagi pengusaha besar. Ayahnya pedagang zat pewarna makanan dan pewarna teks­til. Sejak kecil, Darmono sering mem­bantu kedua orang tuanya mengemas cairan kimia. Ia juga membantu ibunya menjual telur ayam dan buah jeruk dari pohon di halaman rumah.

SukA tANtANgAN BARuDarmono merasa kehidupannya be­lum layak. Sewaktu sekolah, terlihat se­kali kesenjangan antara dirinya dengan anak­anak orang kaya. Sejak itu ia berte­kad mencari kehidupan yang lebih baik demi membantu orang tuanya. Darmono pun berangkat ke Bandung demi menge­jar impiannya menjadi sarjana teknik

52

hukum UU migas

PP Muhammadiyah dan PBNU berencana mengajukan uji materi terhadap UU Migas. Berhasilkah? TEKS Mahbub Junaidi FoTo dahlan rebo pahing, ali

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsud-din, gemas. Ia jengkel melihat

dominasi asing dalam pengelolaan mi-nyak di Indonesia selama ini. Lantaran itulah, katanya, PP Muhammadiyah berniat akan mengajukan uji materi ( judicial review) Undang-Undang (UU) Minyak dan Gas (Migas) ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam waktu dekat ini.

“Muhammadiyah telah menyusun rancangan judicial review tersebut. Saya sendiri yang akan membawanya ke MK,” ujar Din.

Menurut Din, judicial review ini me-rupakan amanat muktamar Muhamma-diyah di Yogyakarta 2010 lalu. Berdasar-kan analisis Muhammadiyah, UU Migas dan UU lainnya, seperti UU Investasi dan UU lain di bidang ekonomi berpo-tensi menjual tanah dan air Indonesia ke pihak asing.

UU tersebut, katanya, dibuat peme-rintah dengan konsultan asing, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF). UU tersebut juga sarat akan kepentingan pi-hak asing. “Saya berharap MK melihat itu secara jernih bahwa UU Migas, inves-tasi, geothermal dan lain-lain itu sarat kepentingan asing,” katanya.

Lewat judicial review, Muhamma-diyah berharap urusan pengelolaan per-minyakan di Indonesia bisa lebih baik. Salah satu hal yang dikritisi melalui judicial review tersebut adalah kontrak karya pihak asing di Indonesia yang ha-rus dilakukan secara berjangka. “Jangan mereka diberi kesempatan menguras kekayaan kita,” tandas Din.

Tak hanya itu. Din juga melihat se-jumlah pelanggaran yang dilakukan

pemerintah terhadap Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal itu, katanya, yang mengharuskan pemerintah untuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, termasuk minyak bumi dan gas.

“Janganlah subsidi BBM dikambing-hitamkan, lebih baik dibuka secara transparan subsidinya seperti apa, ja-ngan kemudian rakyat yang harus me-nanggung akibat dari kesalahan manaje-men perminyakan itu,” kata Din.

PBNU JUga IkUtSejak lama sudah banyak pihak men-desak pemerintah agar memperbaiki UU Migas. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif mengata-kan, dominasi asing di Indonesia sudah keterlaluan. “Kita sudah berkhianat pada Pancasila. Sila kelima itu kita sudah yatim piatu,” katanya.

Sebelum PP Muhammadiyah, Pe-ngurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga sudah berencana melakukan lang-kah serupa. Niat itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, saat meresmikan Monumen Nasional Reso-lusi Jihad di Surabaya, Minggu, 23 Okto-ber tahun lalu.

Dalam uji materi itu, PBNU ingin mendesak pemerintah melakukan nego-siasi ulang atas kontrak-kontrak pertam-bangan yang mayoritas dikuasai asing.

Lalu, apa hubungannya PBNU de-ngan kontrak-kontrak pertambangan? Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Said Aqil mengatakan bahwa air, api dan rumput itu tidak boleh dikuasai swasta dan harus dikuasai negara. Api, kata dia, adalah energi, termasuk gas, sedangkan

Menggugat UU Migas

inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

53

hukum UU migas

nyak dan gas bumi (Migas). UU ini telah menghilangkan kemauan politik (poli-tical will) terkait pentingnya mencipta-kan kemandirian di bidang migas atau agar migas ditangani bangsa sendiri.

Padahal, ketentuan yang menghindar-kan ketergantungan pada asing itu jelas diatur dalam UU No 8/1971 tentang Per-usahaan Minyak dan Gas Bumi Negara serta Perpu No 44/1960. Mengutip bagian penjelasan Perpu 44/1960, antara lain disebutkan bahwa bahan galian migas bukan saja mempunyai sifat-sifat khusus, tetapi hasil-hasil pemurnian dan pengo-lahannya adalah penting bagi hajat hidup orang banyak dan pertahanan nasional.

Itu sebabnya dalam Perpu tersebut

rumput adalah hutan. Ia membanding-kan hadits tersebut dengan Pasal 33 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa se-gala yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

kekelIrUaN MeNgelolaSejak 40 tahun lalu hingga kini, peran nasional dalam pengelolaan bisnis mi-gas terbilang kecil, hanya 20% dari pro-duksi nasional. Dari total produksi mi-nyak Indonesia yang saat ini mencapai 890 ribu barel per hari, separuhnya ha-rus dikirim ke luar negeri, karena 85% sektor migas dikuasai asing.

Di sisi lain, kebutuhan minyak un-tuk konsumsi dalam negeri sudah men-capai 1,4 juta barel per hari, sehingga masih perlu impor sekitar 950 ribu barel per hari. Sementara produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir. Ketua Kaukus Migas Nasional Effendi Siradjuddin menilai, semua ini merupakan indikasi kekeliruan dalam pengelolaan migas di Indonesia.

Kata Effendi, jumlah perusahaan mi-gas swasta nasional saat ini hanya seki-tar 60 buah. Rata-rata produksinya ada di kisaran 100 sampai 1.000 barel per hari (bph). Yang di atas dua ribu bph ha-nya beberapa perusahaan saja. Kalau di-total, maka produksi perusahaan nasio-nal cuma 60 ribu bph atau enam persen dari rata-rata produksi minyak nasional yang hampir mencapai satu juta bph.

Jika dibandingkan dengan negara lain, kondisinya sangat menyedihkan. Di China, misalnya, hampir 95% kegiatan in-dustri hulu migas didominasi perusahaan dalam negeri. Di Kanada, hampir 80%. Bahkan di negeri jiran Malaysia, partisi-pasi nasional mencapai sekitar 30%-40%.

Partisipasi ini mengakibatkan ke-cilnya dana hasil perputaran bisnis hulu migas yang mengendap di dalam negeri. Dari pola belanja barang dan jasa selama ini, Indonesia hanya menikmati 10% saja dari rata-rata belanja barang dan jasa perusahaan hulu migas yang men-capai US$ 10 miliar per tahun.

Menurut Effendi, pengelolaan migas di Indonesia telah gagal memberikan ke-sejahteraan bagi rakyat. Padahal dalam Pa-sal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 secara tegas dinyatakan bahwa kekayaan alam yang ada di bumi Indonesia sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Kegagalan pengelolaan migas diper-parah dengan pemberlakuan Undang-Undang (UU) No 22/2001 tentang mi-

“Janganlah subsidi BBM

dikambinghitamkan, lebih baik dibuka

secara transparan subsidinya

seperti apa…”Ketua umum PP muhammadiyah, din SyamSuddin

ditentukan bahwa pengusahaan migas hanya dapat diselenggarakan oleh ne-gara dan pelaksanaan pengusahaan ha-nya dapat dilakukan oleh perusahaan negara. Dengan begitu diharapkan ke-manfaatan bahan galian migas dapat ter-jamin dalam rangka penyusunan masya-rakat Indonesia yang adil dan makmur.

“Harusnya UU Migas itu segera dica-but dan kembali ke UU No 8/1971 tentang Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Ne-gara serta Perpu No.44/1960,” kata Effen-di yang juga Ketua Umum Asosiasi Per-usahaan Migas Nasional (Aspermigas).

Kini, banyak orang menunggu, mam-pukah Muhammadiyah memenangkan perkara di MK dalam uji materi UU Mi-gas? n

inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

54 inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

hukum lawson

ada apa Dengan lawson? Lagi, keberadaan convenience store mengundang tanya. Perizinan gerai Lawson di Ibu kota dipertanyakan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Pihak Lawson bersikukuh tak ada masalah dengan gerai-gerainya, karena sudah mengantongi izin.TEKS elKa SaraSWati FoTo dahlan rebo pahing

soal perizinan Lawson untuk berope-rasi di Jakarta. Adalah Direktur Perda-gangan Dalam Negeri Kementerian Per-dagangan, Gunaryo yang menyoal pertama kali dan mengaku gerah dengan kemunculan banyak convenience store.

Apalagi muncul kebingungan, apa-kah gerai semacam ini termasuk toko atau restoran. Disebut toko karena me-mang menjual aneka barang. Namun, disebut juga restoran karena memang menyediakan tempat untuk makan dan minum.

Namun, Kementerian Perdagangan tidak bisa bertindak lebih jauh karena convenience store seperti Lawson ter-masuk dalam penyelenggaraan wara-laba. Nah, menurut Gunaryo, berdasar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, izin pendirian convenience store berada di bawah kewenangan pe-merintah daerah.

Namun, muncul persoalan lagi karena Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyebut bahwa pihaknya belum pernah menerima permohonan izin dari PT Midi Utama Indonesia Tbk. untuk me-nyelenggarakan Lawson di Ibu kota.

Tentu saja PT Midi Utama Indonesia Tbk. membantah. Managing Director, Joseph Hendra menyatakan, gerainya telah memiliki izin pendirian yang sah. “Kami sudah menjalankan peraturan. Kami sudah menghubungi dinas terkait, sudah clear semuanya. Lawson legal,” ujarnya kepada wartawan, tanpa me-rinci lebih jauh.

JaNgaN DIPersUlItPersoalan izin Lawson memang menjadi tanda tanya besar, entah siapa yang be-nar. Namun terlepas dari ganjalan per-soalan izin, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, menilai seharusnya pemerintah daerah tidak mempersulit upaya PT Midi Utama Indonesia Tbk. un-tuk menghadirkan Lawson di Indonesia.

Seandainya pun memang pendirian gerai convenience store tersebut me-nyimpan masalah soal perizinan, menu-rut Tutum Rahanta, “Seharusnya peme-rintah mengizinkan saja.”

Tutum Rahanta melihat, esensi dari persoalan di balik berdirinya gerai Law-son adalah kriteria pemerintah daerah untuk mendefinisikan convenience store, restoran ataukah retail? Perizinan ke-duanya memang berbeda syarat dan prosedurnya. n

Sebuah toko di salah satu sudut kawasan Kemang, Jakarta Se-latan, malam itu dipenuhi pe-

ngunjung, Deretan mobil parkir berjejer hingga luber ke jalan. Meja dan kursi yang tersedia di halaman toko itu dipe-nuhi oleh muda-mudi yang nongrong sambil menikmati aneka makanan mi-numan. Di dalamnya, banyak juga pe-ngunjung yang sibuk memilih belanjaan. Maklum, toko itu menyediakan aneka barang, makanan, minuman, dan keper-luan sehari-hari lain.

Tempat yang ramai oleh muda-mudi itu adalah salah satu gerai “Lawson” di Jakarta. Gerai tersebut memang meng-usung konsep perpaduan tempat makan dan toko eceran modern. Orang tidak menyebutnya sebagai toko, melainkan convenience store. Di beberapa negara, toko semacam ini populer disebut cor-ner store.

Lawson adalah sebuah merek gerai yang dibawa dari Jepang. Kalau meni-lik namanya, toko ini memang berbau Barat karena Lawson aslinya didirikan

di Ohio, Amerika Serikat. Namun seka-rang Lawson berdiri sebagai perusahaan Jepang, sekaligus menjadi convenience store terbesar di negeri itu.

Di Indonesia, Lawson dibawa ma-suk oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk. yang telah memperoleh master licence agreement dari Lawson Inc. Gerai per-tama dibuka di kawasan Kemang, dan menargetkan menghadirkan 50 Law-son sampai Agustus mendatang. Sebuah target yang sepertinya tak muluk-mu-luk amat dan bukan tak mungkin akan terealisir.

Alasannya, PT Midi Utama Indone-sia Tbk. terbilang sudah berpengalaman mengelola toko retail modern lewat jaringan Alfa Midi dan Alfa Express. Se-lain itu ada faktor lain yang tak kalah penting, yakni pinjaman yang digelon-torkan Bank Central Asia sebesar Rp 200 miliar.

tersaNDUNg PerIzINaNKalaupun ada yang bisa menjadi ganja-lan, adalah kabar burung yang menyebut

55inilahreVieW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

hukum lingkungan hidup

Jangan Coba tak Punya amdalKementerian Lingkungan Hidup menerbitkan regulasi baru, Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2012. Penerbitan Izin Lingkungan tak urung menimbulkan kekhawatiran kalangan dunia usaha. TEKS elKa SaraSWati FoTo riSet

diaM-diam Kementerian Ling-kungan Hidup mengeluarkan ketentuan baru. Ketentuan

itu berupa Peraturan Pemerintah (PP) No.27 Tahun 2012 menyoal Izin Ling-kungan. Pemberlakuan aturan ini lang-sung mencabut PP No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Pemberlakuan PP terbaru ini sepin-tas seperti membuat ketentuan me-ngenai Amdal dihilangkan. Sejatinya ti-daklah demikian. Sebaliknya, PP terbaru ini menegaskan ketentuan mengenai kewajiban memiliki Amdal bagi setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdam-pak penting terhadap lingkungan hidup.

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Inar Ichsana Ishak mene-rangkan, jika sebelumnya Amdal hanya sebatas registrasi dan rekomendasi,

maka dengan PP No.27 Tahun 2012, Amdal menjadi syarat mutlak. “Amdal kini menjadi syarat untuk mendapat-kan izin lingkungan, apabila ada pelang-garan akan ada sanksi,” ujarnya sembari menambahkan, pencabutan izin ling-kungan berdampak pada izin usaha.

seBelas PerMeNDalam implementasinya nanti, PP No. 27 Tahun 2012 akan diperkuat 11 per-aturan menteri (Permen), meski saat ini baru empat yang diproses. Keempat permen tersebut adalah: permen tata cara penyiapan Amdal, permen keikut-sertaan masyarakat dalam penyusunan amdal, permen pengecualian untuk usaha dan kegiatan serta permen tata cara penerbitan izin lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup, Baltha-sar Kambuaya menjanjikan, permen-permen tersebut akan ditandatangani

dalam waktu dekat. Alhasil PP baru bisa diterapkan paling lambat pertengahan tahun 2012.

Kalangan dunia usaha sendiri tak ter-lalu terkejut dengan keluarnya PP No.27 Tahun 2012. Hanya saja mereka meng-khawatirkan, pemberlakuan PP tersebut bakal menciptakan birokrasi baru.

Balthasar tak menafikan kekhawa-tiran tersebut. Karenanya dalam sosia-lisasi PP baru di lingkungan Kantor Ke-menterian Lingkungan Hidup (KLH), Balthasar mengingatkan jajarannya. “Jangan sampai PP baru ini membuat birokrasi baru dan bisa segera diimple-mentasikan,” katanya.

Selain itu, Balthasar juga mengingat-kan adanya ketentuan dalam PP yang diharapkan bisa memangkas birokrasi. Yakni waktu yang dibutuhkan untuk proses mendapatkan izin lingkungan adalah 125 hari kerja. Lebih singkat di-banding dalam PP lama sebelumnya yang butuh waktu 180 hari kerja.

KLH sendiri menegaskan, sasaran penerbitan dan pemberlakuan PP baru memang bukan untuk menciptakan bi-rokrasi baru. Melainkan kian terlindun-gi dan terkelolanya lingkungan hidup, serta memberi dasar hukum yang jelas atas penerapan instrumen izin ling-kungan.

Pemerintah berkeyakinan, PP Izin Lingkungan tak akan menimbulkan per-soalan dalam pelaksanaannya. Apalagi bagi masyarakat, karena PP memberi-kan ruang bagi keterlibatan masyarakat, khususnya mereka yang terkena dam-pak dalam hal penentuan keputusan mengenai layak tidaknya rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut.

Permohonan izin lingkungan dan penerbitan izin lingkungan harus diu-mumkan tiga kali dalam tahap perenca-naan. Lebih banyak dibanding PP Amdal yang hanya mewajibkan satu kali peng-umuman, yaitu pada tahap sebelum me-nyusun kerangka acuan (KA) Analisis Dampak Lingkungan.

Hal positif lainnya dalam PP No. 27 Tahun 2012 menyatakan dengan tegas, bahwa pegawai negeri sipil (PNS) di instansi lingkungan hidup dilarang me-nyusun Amdal maupun Uji Kelayakan Lingkungan (UKL) dan Uji Pengelolaan Lingkungan (UKL-UPL). Ketentuan ini dirancang sebagai upaya untuk menjaga akuntabilitas Amdal maupun UKL-UPL sebagai kajian ilmiah yang harus bersih dari segala bentuk intervensi kepen-tingan kelompok atau golongan. n

56 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Seiring penurunan BI rate, SBSN atau sukuk makin digemari masyarakat. Namun penaikan harga BBM akan memengaruhi minat pasar terhadap sukuk. TEKS Bastaman IluSTraSI YaYan tarYana

INfografIS YaYan tarYana

Dia, Makin Mencorong

Pamor deposito terus memudar seiring penurunan BI rate. Ken-dati demikian, lunturnya pesona

deposito tak terlalu meresahkan para pemilik uang. Sebab, di pasar masih ter-sedia banyak pilihan instrumen inves-tasi. Soal, imbal hasil atau yield dijamin tak kalah dari tingkat bunga deposito. Makanya, saat pemerintah menerbitkan sukuk Ritel SR-004, masyarakat me-nyambutnya dengan antusias. Maklum, bunganya lebih tinggi dari deposito.

Itu terbukti dari incoming bids lelang SR-004 yang berlangsung pekan lalu. Total pesanan yang masuk mencapai Rp

19 triliun, namun yang diserap pemerin-tah cuma Rp 13,6 triliun. Lelang sukuk yang menawarkan imbal hasil 6,25% per tahun ini didominasi oleh pegawai swasta (28,65%). Yang menarik, partisi-pasi investor pegawai negeri sipil (PNS) pada lelang kali ini cukup tinggi, yakni mencapai 24,36%. Jauh di atas peserta wiraswasta (22,24%) maupun dari ka-langan ibu rumah tangga (11,55%).

Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah dan reksadana sya-riah di tanah air, pasar surat berharga syariah negara (SBSN) memang sangat prospektif. Selain yield-nya lumayan, ri-

keuangan sukuk

57inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

agunan barang milik negara. Dan yang baru saja ditawarkan ke masyaraat ada-lah sukuk ritel.

Betul, imbal hasil yang diberikan su-kuk masih lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito maupun Sertifikat Wadiah BI. Penaikan harga BBM April depan diyakini orang akan membakar tingkat inflasi, dan pada akhirnya akan

keuangan sukuk

siko surat utang ini juga minim karena diterbitkan pemerintah. “Pasar sukuk masih memiliki ruang yang belum ter-penuhi. Itu sebabnya, penerbitan sukuk bakal meningkat dari tahun ke tahun,” kata Rahmat Waluyanto, Dirjen Penge-lolaan Utang Kemenkeu.

Untuk menutup membiayai APBN, tahun ini pemerintah berencana mener-bitkan surat utang sekitar Rp 240 tri-liun. Dari jumlah tersebut, Rp 40 triliun atau 17% di antaranya diharapkan ber-asal dari hasil penerbitan SBSN. Pener-bitan sukuk ini diharapkan bisa mena-rik investor baru, terutama dari Timur Tengah dan masyarakat Indonesia yang beragama Islam. “Sukuk membantu pe-nguatan sistem keuangan nasional yang selama ini hanya bergantung dari surat utang negara (SUN),” kata Rahmat.

Memang, karena hanya tergantung kepada SUN, kebutuhan pembiayaan tidak bisa terpenuhi semua. Sebab, pertumbuhan penyerapan SUN oleh investor tidak secepat pertumbuhan pembiayaan APBN. Makanya, tahun ini pemerintah juga berencana mener-bitkan sukuk berbasis proyek untuk membiayai proyek yang ada di APBN. Masalahnya, karena harus dibicarakan dengan Bappenas dan kementerian ter-kait, penerbitan sukuk berbasis proyek membutuhkan waktu yang cukup lama. Itu sebabnya, sukuk berbasis proyek di-perkirakan baru akan diterbitkan pada akhir tahun ini.

Sementara, untuk menutup ke-butuhan APBN, pada akhir semester I atau awal Semester II-2011 pemerintah akan menerbitkan sukuk berdenomina-si dolar AS atau sukuk global. Sebelum itu, pemerintah juga berhasil melelang SBSN seri SPN-S dengan nilai Rp 1,66 triliun. Sekadar informasi, sukuk SPN-S menggunakan underlying assets berupa

Pemerintah tampaknya semakin getol menerbit-kan surat berharga syariah negara untuk menutup defisit anggaran. Dan yang disasar oleh SBN bukan hanya dana masyarakat, tapi juga dana haji yang dikelola oleh Departemen Agama dan Dana Abadi Umat. Untuk menjaring dana haji tersebut, peme-rintah akan menerbitkan tiga seri Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) senilai Rp 8,3 triliun lebih. Sukuk berdurasi enam hingga sepuluh tahun ini memberi-kan imbal hasil antara 5,16% - 5,91% per tahun.

SDHI merupakan tindak lanjut dari nota ke-sepakatan antara Menteri Keuangan dan Menteri Agama, dua tahun lalu. Menurut Yudi Pramadi, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi

membiayai aPBN Dengan Dana Haji

“Pasar sukuk ma-sih memiliki ruang yang belum terpe-

nuhi. Itu sebab-nya, penerbitan sukuk bakal me-

ningkat dari tahun ke tahun.”

Rahmat Waluyanto DIrjEN PENgElolaaN uTaNg

KEMENKEu

Kementrian Keuangan, sukuk dengan akad Ijarah Al-Khadamat dan perjanjian aset (underlying assets) berupa jasa (service). “Karena penerbitan sukuk ini (SDHI) untuk menampung dana haji dan abadi umat sehingga tidak diperdagangkan,” kata Yudi.

Terbitnya SDHI sedikit banyak bisa meme-cahkan masalah penempatan dana haji di bank umum yang selama ini menimbulkan kontroversi. Namun sayangnya, imbal hasil yang diberikan SDHI lebih kecil dari yang ditawarkan bank umum yang kabarnya di atas 6% per tahun. Juga lebih kecil dari imbal hasil yang diberikan oleh perbankan syariah, yakni di atas 8%. n

mengerek penaikan suku bunga acuan BI (BI rate) dan deposito.

Kenaikan suku bunga tersebut diya-kini akan mempengaruhi minat pasar ter-hadap sukuk. “Jika itu yang terjadi, akan banyak masyarakat yang mengalihkan dananya ke deposito,” kata seorang bankir BUMN. Makanya, ia rada pesimistis bila sukuk akan meningkat tajam tahun ini. n

PEgawaI SwaSTa 28,65%

PEgawaI NEgErI SIPIl (PNS) 24,36%

wIraSwaSTa 22,24%

IBu ruMah TaNgga 11,55%

TNI/PolrI 0,18%

laINNya 13.20%

Profil Pembeli sukuk ritel

57

58 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

untuk menggejot pendapatan NIM, tahun ini Bank Mandiri akan lebih fokus ke pembiayaan ritel. Mampukah Mandiri menggeser dominasi BrI?TEKS Bastaman IluSTraSI fonda laPod inilah review

Mandiri Siap Menggeser BRI

SeBagai bank terbesar di re-publik ini, Bank Mandiri seha-rusnya selalu tampil dominan.

Tapi kenyataannya tidak demikian. Perolehan laba bersih bank berlogo pita kuning ini masih kalah dibanding-kan dengan peruntungan saudaranya, BRI. Begitu juga dalam tingkat efisiensi (BOPO), Mandiri masih di bawah BRI. Padahal, jika dilihat dari berbagai sudut, seharusnya Bank Mandiri menang sega-lanya.

Lihat saja, hingga akhir 2011, Bank Mandiri memiliki aset sekitar Rp 552 triliun sehingga berhak menyandang gelar sebagai bank terkaya di Indone-

sia. Sementara itu BRI hanya memiliki kekayaan sekitar Rp 470 triliun. Kre-dit Mandiri juga lebih besar ketimbang bank wong cilik itu. Demikian pula de-ngan dana pihak (DPK) yang berhasil dihimpun. Lantas, mengapa laba bersih Mandiri kalah dari BRI?

Menurut Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, ada beberapa se-bab yang membuat laba bersih Mandiri kalah dari BRI. Pertama, akibat turun-nya yield obligasi rekapitalisasi. Seperti diketahui, saat ini Mandiri masih meme-gang sekitar Rp 90 triliun obligasi rekap. Faktor kedua terkait kebijakan penu-runan suku bunga dasar kredit (SBDK).

“Inilah yang membuat NIM Mandiri ta-hun lalu turun,” kata Zulkifli.

Penurunan SBDK sebenarnya dila-kukan juga oleh bank lainnya, termasuk BRI. Bahkan Maret ini bank pemerintah itu kembali menurunkan SBDK sebesar 25 basis poin (bps), setelah sebelum-nya di awal 2011 dipangkas sebesar 68 bps. Sehingga, per Maret ini suku bunga kredit korporasi di BRI turun dari 10% Feb ruari lalu menjadi 9,75%. Sedangkan kredit ritel dan konsumen turun men-jadi 11,50%. Ada pun suku bunga kredit KPR dan non-KPR turun menjadi 10% dan 12% per tahun.

Bedanya, kredit BRI banyak menya-sar sektor ritel dan konsumen. Tahun lalu, kredit yang disalurkan ke sektor ini mencapai 43,5% dari total kredit atau sekitar Rp 123,32 triliun. Sedangkan kredit Mandiri yang dikucurkan ke sek-tor ini hanya Rp 11,7 triliun atau 4,2% dari total kredit perseroan yang men-capai Rp 273,9 triliun. Sementara itu porsi sektor korporasi mencapai 38,8%. Makanya, walau pun rajin menurunkan SBDK, perolehan NIM BRI masih tetap di atas bank BUMN lainnya.

Berkaca pada keberhasilan BRI, mu-lai tahun ini Mandiri akan menggenjot kredit ritel dan konsumen. “Secara per-lahan, kami akan mengubah kompoisisi portofolio kredit yang lebih besar dari korporasi ke ritel,” kata Zulkifli. Tak disebutkan, berapa target kredit ritel Mandiri untuk tahun ini. Namun Zulkif-li optimistis, perolehan NIM tahun ini bakal meningkat. Soalnya, saat ini Man-diri masang bunga kredit ritel sebesar 12%, lebih tinggi dari BRI yang hanya mematok bunga 10,5% per tahun.

Namun keinginan Mandiri untuk memperbesar porsi kredit ritel tetap saja mengkhawatirkan. Soalnya, penai-kan harga BBM dikhawatirkan bakal mengurangi kemampuan konsumen dalam membayar utang. Sementara persaingan di sektor ini diperkirakan akan semakin sengit tahun ini karena sejumlah bank pun tengah bersiap-siap menggejot kucuran kreditnya. “Mana-jemen (Mandiri) harus hati-hati dengan strategi bisnisnya,” kata seorang bankir swasta nasional.

Zulkifli agaknya sudah kadung per-caya diri. Dia berniat terus mengem-bangkan strategi bisnisnya, terutama meningkatkan penetrasi bisnis konsu-men. “Kalau banyak ke ritel, itu akan membuat penerimaan bunga kami me-ningkat,” kata dia optimistis. n

keuangan ritel

59inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

keuangan kartu kredit

aturan BI dan penaikan harga BBM diperkirakan akan memukul bisnis kartu kredit. Namun para penerbit kartu kredit masih menyimpan keyakinan.TEKS Bastaman foTo asEP roCHYadI

akHirNya, masyarakat bisa pelesir ke mal-mal dengan nyaman. Soalnya mereka tak

diganggu lagi oleh sales kartu kredit. Tu-runnya Peraturan BI (PBI) tentang Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), awal tahun ini, memang mem-buat penerbit kartu kredit semakin ber-hati-hati dalam memasarkan kartu kre-dit. Makanya, bisnis kartu kredit tahun ini diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5% dibanding tahun 2011.

Bakal terjadinya penurunan kartu kredit sebenarnya sudah mulai tampak

pada Januari lalu. Saat itu jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat men-catat penurunan sebanyak 310.817 kartu menjadi tinggal 14,47 juta kartu. Semen-tara transaksi dengan kartu kredit ter-catat Rp 15,86 triliun atau lebih rendah 7,6% dibanding Desember 2011. “Ini aki-bat adanya pembatasan. Jika dulu orang masih bisa dapat 3 – 4 kartu, kini dibatasi dua penerbit,” kata Steve Marta, Gene-ral Manager Kartu Kredit Indonesia (AKKI).

Tahun lalu, penetrasi penerbit kartu kredit boleh dibilang cukup kencang de-

Bisnis Gesek-gesek Mulai Letoi

ngan pertumbuhan sebesar 10%. BI men-catat, pemegang kartu kredit di tanah air sudah mencapai 14,8 juta nasabah. Nilai transaksinya juga oke, mencapai Rp182,6 triliun.

Tapi, tahun ini, penerbit kartu kredit seperti bank tak berani muluk-muluk memasang target. Kalau pun ada per-tumbuhan, menurut Steve, maka ska-lanya pasti tidak akan besar. “Tahun ini paling-paling tambahan 750 ribu hingga 1 juta kartu. Jadi hingga akhir tahun ini jumlah kartu kredit di Indonesia diper-kirakan mencapai 15,5 juta,” katanya.

Namun tak semua penerbit kartu kre-dit merasa was-was menyikapi pemba-tasan dari BI itu. BNI, misalnya, malah optimistis bisnis kartu kreditnya bakal bersinar tahun ini. Dodit W. Probojakti, General Manager Card Business Divi-sion PT BNI, mengaku sudah berkomit-men untuk mengembangkan bisnis kartu kredit. Ia menargetkan, bisnis kartu kredit BNI akan meningkat 35% tahun ini menjadi Rp 18 triliun. “Kami akan menjaga pertumbuhan 2 kali-3 kali lipat di atas industri,” katanya.

Keyakinan Dodit didasarkan pada ki-nerja kartu kredit BNI selama tahun lalu. Sampai akhir 2011, BNI membukukan transaksi kartu kredit sebesar Rp 13,4 triliun dengan jumlah kartu kredit yang beredar sebanyak 1,7 juta kartu. Dari jumlah tersebut, 525 ribu di antaranya merupakan kartu kredit baru terbitan 2011 atau tumbuh 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri 9,5%,” katanya.

Bank sekelas BCA pun tak tanggung-tanggung memasang taget. Jika sampai tahun lalu pemegang kartu kredit bank swasta ini sekitar 2,1 juta nasabah, maka tahun ini ditargetkan ada tambahan 300 ribu nasabah baru sehingga totalnya menjadi 2,4 juta. Hingga tahun lalu jum-lah transaksi kartu kredit BCA mencapai Rp 6 triliun. “Potensinya masih sangat menjanjikan, ini yang membuat kami optimistis,” kata Henry Koenaifi, Direk-tur Konsumer BCA.

Para penerbit kartu kredit boleh saja optimistis. Namun banyak kalangan memperkirakan bisnis konsumen pada tahun ini tidak akan sebaik tahun lalu. Selain karena adanya pembatasan kepe-milikan kartu kredit dari BI, masyarakat akan mengurangi pengeluaran terkait dengan penaikan harga BBM. Kalau su-dah begitu, maka bisnis kartu kredit pun bakal ikut terganggu. n

60 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Perdagangan di BEI sangat ditentukan faktor eksternal. Pasar juga menanti keputusan ihwal penaikan harga BBM. TEKS AhmAd munjIn IluSTrASI FondA lApod InfogrAfIS RAmAWIjAyA

pasar modal ihsg

Teropong China, Awasi Spanyol

SEtElAh menjejakkan kaki di level 4.000, indeks harga saham gabungan tampak mulai jalan per-

lahan. Hingga pekan lalu, memang, masih menunjukkan adanya penguatan, tapi langkahnya tak lagi lebar. Kamis, sebelum libur panjang, indeks ditutup di angka 4.041,56 atau menguat 13 poin (0,3%)

Kondisi seperti itu, diprediksi, masih akan berlangsung di minggu ini. “Saya pikir akan begini-begini saja, karena tak ada sentimen yang kuat dari dalam mau-pun luar negeri,” kata Felix Sindhunata, Kepala Riset Henan Putihrai. Kalaupun ada potensi penguatan, selama tak ada dorongan dari bursa global, kata Felix, pergerakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan sangat terbatas.

Dari dalam negeri, para pelaku pasar kini hanya menunggu keputusan peme-rintah menyangkut penaikan harga BBM bersubsidi. Berapa dan kapan beleid itu akan diberlakukan. Kendati sudah diper-hitungkan pasar, keputusan itu dipasti-kan akan mengerem laju penguatan in-deks. Untuk minggu ini, Felix memasang rentang pergerakan di level Rp3.950–Rp4.100. “Naik-turunnya, sangat diten-tukan oleh faktor eksternal,” kata Felix.

Betul, masih ada beberapa emiten yang belum merilis laporan keuangan tahun 2011. Tapi, itu tak terlalu berpe-ngaruh terhadap perdagangan saham. Selain jumlahnya tinggal sedikit, inves-tor juga kini lebih cenderung unuk me-melototi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Sementara, laporan keuangan hanya dipakai sebagai acuan. Kecuali jika terjadi deviasi yang luar biasa dari estimasi. Jika diprediksi positif, tapi ternyata sangat buruk, baru

ekonomi ini akan dicermati pasar. Me-mang, setelah Yunani dipastikan men-dapat bailout 130 miliar euro, sentimen Eropa relatif stabil. Namun, pasar tidak bisa melewatkan begitu saja apa yang terjadi di Spanyol.

Yield obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun terus meningkat. Untuk tenor 10 tahun naik ke level 5,4%. Ini merupakan kenaikan yang signifikan. Sebab, pada awal Maret, yield obligasi Spanyol ma-sih di bawah 5%. Jadi, trennya naik sig-nifikan. Angka ini mencerminkan bahwa investor masih ragu kalau pemerintah negeri matador itu mampu menghindar

pasar akan menyesuaikan. Walhasil, plus minus IHSG, terbesar

tetap dipengaruhi oleh faktor ekster-nal. Saat ini, memang, sentimen ekster-nal relatif stabil. Tapi, bursa AS sudah rally sejak beberapa bulan lalu dan baru mengalami koreksi yang signifikan akhir minggu kemarin. Jadi, momentum pe-nguatan bursa AS juga terbatas. Karena itu, setiap ada berita negatif, pasar ren-tan terhadap koreksi.

Faktor eksternal lainnya yang akan tetap ‘bunyi’ adalah kabar-kabar yang bertiup dari Eropa dan China. Semua berita dari negeri panda dan satu zona

61inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

pasar modal ihsg

dari krisis. Meskipun angka 5,4%, sebe-narnya, masih lebih rendah dibandingkan puncaknya yang mencapai 6,5% untuk tenor 10 tahun, dalam satu tahun terakhir.

tonton SAjA duluTingkat pengangguran Spanyol men-capai 23,3%, dengan defisit fiskal 9,1%, Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga cukup tinggi, mencapai 61%. Selain itu, Spanyol juga merupakan negara ke-12 terbesar dunia dan ke-5 ter-besar di Eropa. Makanya, jika ekonomi-nya goyang, akan menimbulkan dampak yang lebih besar dibandingkan Yunani. Sebab, Yunani hanya ranking 12 di Eropa.

Spanyol juga mengkontribusi 11,5% terhadap total ekonomi zona Euro, se-mentara Yunani hanya 2,5%. Inilah sa-lah satu yang dikhawatirkan dari Eropa. Oleh sebab itu, apa yang terjadi di Eropa tetap harus dipantau dengan ketat.

Risiko lain datang dari China, setelah kembali menaikkan harga BBM untuk ke-dua kalinya (6,6% untuk bensin dan 7,2% solar) dalam enam pekan terakhir. Maka-nya, pasar semakin khawatir perlambatan ekonomi di China akan semakin dalam.

Oleh sebab itu pula, setelah melihat

kondisi di luar yang masih kurang ber-sahabat, para analis cenderung mere-komendasikan saham-saham yang ber-orientasi pada pasar dalam negeri. Seperi PT Jasa Marga (JSMR), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Telkom (TLKM), PT Lon-don Sumatera Plantation (LSIP) dan PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP). “Saya hanya menyarankan untuk mencermati (bukan beli), karena belum yakin indeks akan melanjutkan penguatan,” kata Felix.

Besarnya pengaruh eksternal terha-dap perdagangan efek juga diungkapkan oleh Ukie Jaya Mahendra. Kalau angin yang bertiup dari luar sejuk, ia memasti-kan IHSG akan dengan medah menem-bus level 4.100. “Sebab, secara umum, pasar masih berada di jalur positif,” kata anggota AsosiasiAnalis Efek Indonesia ini. Masalahnya, kendati ada pebaikan di Eropa, pelambatan yang terjadi di China sangat mencemaskan.

Betul, hingga perdagangan Kamis minggu lalu, investor asing masih masih mencatatkan net buy. Bahkan sepanjang Maret, beli bersihnya mencapai Rp 6 tri-liun. Namun, kondisi di luar sungguh su-lit ditebak. Makanya, seperti Felix, Ukie juga lebih merekomendasikan saham-saham berorientasi pada pasar lokal.

Plihan yang disodorkan, antara lain, efek terbitan Astra Internasional (ASII) dan Gudang Garam (GGRM) yang sudah siap rebound. Efek lain yang patut diper-timbangkan adalah Bank Rakyat Indone-sia (BBRI), Pembangunan Perumahan (PTPP), Jasa Marga (JSMR) dan Bumi Serpong Damai (BSDE). “Saya rekomen-dasikan buy on weakness karena saham-saham tersebut secara teknikal dan fun-damental masih oke,” katanya.

Nah, kini tergantung Anda, oke ti-dak? n

62 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

pasar modal saham bhakti investama

Harga saham PT Bhakti Investama melaju ekstra kencang. Ada kabar, itu terjadi lantaran perseroan akan membagikan saham bonus. TEKS AhmAd munjIn InfogrAfIS RAmAWIjAyA

Dilanda Isu Bonus, BHIT Menggila

kabar tentang adanya pembaian saham bonus, menurut Willy Sanjaya, merupa-kan sesuatu yang pantas jika harga BHIT menguat. Alasannya, dua anak perusa-haan Bhakti, yakni PT Global Mediacom (BMTR) dan Media Nusantara Citra (MNCN), berhasil mencatatkan kinerja yang bagus. Dan saham dua anak perus-haan tersebut juga ikut naik. Kendati kenaikannya tak setajam BHIT.

Sepanjang periode yang sama (15 hingga 22 Maret) harga BMTR tercatat

SEtElAh cukup lama bermain di rentang Rp 270 – Rp 290, pada 15 Maret lalu saham PT Bhakti

Investama tiba-tiba bergerak liar. Efek berkode BHIT ini menjadi sasaran aksi beli kalangan investor. Jika sebelum-nya saham yang ditransaksikan hanya berkisar di angka puluhan juta, di hari itu langsung melejit di atas 100 juta, tepatnya 142,3 juta saham. Aksi borong berlangsung selama lima hari. Dan sem-pat mencapai puncaknya pada 19 Maret, dengan transaksi 463 juta saham.

Perdagangan mulai mereda dan kembali normal pada akhir pekan lalu. Ketika itu, Kamis 22/3, jumlah yang di-transaksikan hanya 48,935 juta saham. Namun, kendati volumenya menukik, harga BHIT tetap berada di ‘langit’. Jika dibandingkan dengan harga yang tercip-ta sebelum aksi borong, saham ini telah mengalami kenaikan Rp 100 atau sekitar 37%.

Ada apa gerangan? Selidik punya seli-dik, maraknya pembelian ternyata dipicu oleh kabar bahwa emiten ini akan mem-bagikan saham bonus, pada Mei depan. Konon, menurut si empunya cerita, setiap pemegang satu saham BHIT akan mem-peroleh 3 saham bonus.

Cukup menarik. Tapi, jangan dulu buru-buru main tubruk. Apalagi harga-nya kini sudah berada di level atas. Dan asal tahu saja, aksi seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh BHIT. Pada 2010, juga bulan Mei, Bhakti pernah membagikan saham bonus dengan rasio 1 : 3. Artinya, setiap pemegang satu sa-ham memperoleh 3 saham.

Ketika saat hak memperoleh bonus diberlakukan, harga langsung dibagi em-pat, dari Rp 790 nenjadi Rp 197. Harga bertahan di atas 197 selama beberapa hari. Tapi setelah itu, sang efek kembali ‘tabiat’ aslinya. Jika kinerjanya bagus, harga akan tetap tinggi. Sebaliknya, jika

jelek, bakal terjadi ‘longsor’. Nah, yang terjadi waktu itu, pascapembagian sa-ham bonus harga BHIT hanya bertahan 10 hari. Setelah itu harga merosot. Bah-kan sempat menyentuh Rp 132 atau tu-run 32%.

Walhasil, kalau benar Bhakti akan membagikan saham bonus, investor te-tap harus waspada. Terutama karena, ya itu tadi, saham ini sudah naik cukup tinggi.

Namun terlepas dari kebenaran

Ilu

ST

rA

SI I

rE

vIE

w/f

on

dA

lA

Po

d

63inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

pasar modal saham bhakti investama

Dilanda Isu Bonus, BHIT Menggila

menguat 12,9%, sedangkan MNCN naik 12,27%. “Makanya BHIT akhirnya ikut berlari,” kata pengamat pasar modal ini. Bhakti, tutur Willy, merupakan peme-gang 40% saham Global Mediacom, dan Global Mediacom menguasai 64,84% sa-ham MNCN.

Ihwal kemungkinan akan adanya aksi korporasi berupa pembagian saham bonus, juga tercium oleh Willy. “Sebab, selain tak memungkinkan melakukan stock split, secara historis BHIT me-mang tergolong emiten yang rajin mem-bagi saham bonus,” katanya.

Tapi, kendati begitu, Willy tetap berpendapat kenaikan terjadi lebih di-sebabkan faktor MNCN dan BMTR. Hingga triwulan III, MNCN mencatat-

kan keuntungan sebesar Rp 850 miliar dan BMTR Rp 617 miliar. Sehingga, para analis memprediksi akhir 2011 dua per-usahaan ini akan membukukan laba yang menawan.

Lantas, bagaimana prediksi tersebut jika dikaitkan dengan harga saham-sa-hamnya? Khusus untuk BHIT, Willy menganggap sudah kemahalan karena dia hanya memasang target di level Rp 370. “Harga sekarang sudah ter-lalu tinggi. Kalau mau beli tunggu di Rp340,”katanya.

Kecuali jika laporan keuangan full year untuk 2011 dan kinerja kuartal I/2012 mengilap. Kalau itu yang terjadi, Willy dan kawan-kawan dipastikan akan menaikkan target harganya. “Un-

tuk sementara, saya rekomendasikan sell untuk BHIT,” ujarnya. Apalagi, se-karang, masih banyak saham lain yang memiliki potensi menanjak yang lebih bagus.

Saran yang sama diberikan Satrio Utono, Kepala Riset PT Universal Bro-ker Indonesia. Kata dia, sebaiknya in-vestor terlebih dulu menunggu sampai harga BHIT melemah ke Rp 300-an.

Selain didorong oleh penguatan harga saham anak-anak perusahaan, ke-naikan BHIT ada kemungkinan dipicu oleh rencana IPO MNC Sky Vision ( juga anak Bhakti).

Satu hal yang perlu diingat, kenaikan tersebut telah membuat ketiganya men-dekati (bahkan sudah ada yang melebihi) target harga. Itu sebabnya, sejumlah

analis menilai, ini bukan saat yang tepat untuk mengoleksi saham-saham perusa-haan milik Hary Tanoesoedibjo. “Tunggu sampai mengalami koreksi yang signifi-kan,” tutur seorang analis asing. n

64

dari sektor barang konsumsi, hanya empat saham yang layak dipertimbangkan. Beli saat harganya melemah.TEKS AhmAd munjIn IluSTrASI pondA lApod

Stres, Rokok Makin Laris

pasar modal saham konsumsi

KInI, makin banyak saja investor di pasar modal yang bersikap wait and see. Strategi ini, di-

prediksi, akan diterapkan hingga peme-rintah memutuskan kapan dan berapa besar harga BBM dikerek naik. Sebab menurunnya daya beli, akibat kenaikan sejumlah harga barang dan tarif trans-portasi, dipastikan akan membuat ki-nerja emiten yang berorientasi ke pasar lokal meredup. Tak terkecuali perusa-haan-perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumsi, seperti Indo-food Sukses Makmur (INDF), Mayora Indah (MYOR), Ultrajaya Milk (ULTJ), dan Unilever Indonesia (UNVR).

Cece Ridwanullah, analis dari Seku-ritas Ekokapital memperkirakan, naik-nya harga BBM bersubsidi, akan men-dongkrak biaya produksi sebesar 10%. Jadi, kata Cece, sektor consumer goods akan terkena dua pukulan telak, yakni meningkatnya biaya produksi dan me-nurunnya daya beli.

Itu sebabnya, kalau mau aman, harus

intervensi untuk menjaga harga serta pasokan bahan baku. Ini penting, ”Agar harga jual produk tidak naik sejajar de-ngan harga BBM yang baru. Pemerintah juga kan punya kepentingan untuk men-jaga inflasi,” tutur Cece.

Dalam kondisi seperti sekarang, analis ini melihat, hanya ada tiga sa-ham barang konsumsi yang tahan ter-hadap gempuran inflasi, yakni Uni-lever Indonesia (UNVR), Gudang Garam (GGRM), dan PT HM Sampoerna (HMSP). Sedangkan saham lainnya, di-pastikan akan terguncang. Apalagi INDF memiliki utang valas yang lumayan be-sar. Salah satunya kepada Citibank N.A. sebesar US$ 125 juta, yang jatuh tempo akhir Maret ini. Itulah yang membuat harga INDF selalu menurun ketika nilai tukar dolar AS menguat.

Makanya, untuk sementara Cece hanya berani merekomendasikan tiga saham tersebut di atas. Pertimbangan-nya, selain lebih kuat dalam mengha-dapi gempuran inflasi, GGRM, UNVR,

dan HMSP termasuk emiten-emiten yang rajin membagikan dividen dalam jumlah yang signifikan. “Tiga saham ini termasuk yang digemari investor asing,” tuturnya.

Viviet S Putri, analis dari BNI Securi-ties, juga punya pendapat senada. Hanya saja, kata dia, yang paling terpukul oleh kenaikan harga BBM adalah emiten yang produknya belum menjadi kebutuhan pokok. Misalnya Mayora dan Ultrajaya yang lebih banyak memproduksi mi-numan dan makanan kecil. “Kalau pen-jualan produk INDF dan UNVR relatif akan lebih stabil,”tuturnya.

Sama seperti Cece, Viviet juga meli-hat penjualan rokok akan tetap stabil. Alasannya sederhana, semakin pusing memikirkan harga-harga kebutuhan yang melambung, makin banyak orang yang menghisap rokok. “Apalagi me-reka akan mendapatkan BLSM. Pasti sebagian akan dipakai untuk membeli rokok,” katanya.

Viviet tidak sedang melucu. Pe-ngalaman masa lalau, ketika BBM naik, penjualan rokok malah meningkat. Dan saham-sahamnya, hanya mengalami pe-nurunan 2%-5%. “Jika melemah sebe-sar itu, langsung beli secara bertahap,” sarannya.

Rekomendasi serupa juga diberikan untuk UNVR dan INDF. Alasannya, ka-lau melemah, dua saham ini akan cepat berbalik arah. n

inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

66 inilahREVIEW 30 Tahun I | 26 Maret-1 April 2012

Jakarta adalah magnet. Ya, magnet yang sangat kuat menyedot manusia untuk datang berkerumun dan menempel berjubel-jubel. Orang-orang dari seluruh penjuru nusantara

berdatangan. Aneka rupa kepentingannya. Baik dan buruk, tulus maupun penuh kepura-puraan.

Jakarta menuntut warganya bekerja keras untuk survive. Jika tidak, akan tersingkir dan disingkirkan. “Siapa suruh datang ke Ja-karta”, sebuah lagu punya kata-kata.

Hanya orang berani yang mau datang ke Jakarta bertarung menaklukkan kerasnya perjuangan agar dapat survive. Sekian lama tekad itu digunakan orang sebagai kata-kata sakti motivasi diri. Ada yang semakin tertantang, namun tidak sedikit yang ciut.

Tetapi Jakarta tak hanya bersisi gelap, dan kerasnya perjuangan hidup. Dalam sebuah lagu juga digambarkan dengan kata-kata manis, “lenggak-lenggok Jakarta“. Gemerlap Jakarta memang menyimpan misteri. Jakarta episentrum keuangan dan aset. Perekono-miannya yang diukur dengan Produk Domestik Bruto, hasil nilai tambah seluruh unit usaha dan orang, mencapai Rp 862,2 triliun. Itu berarti skala ekonomi Jakarta sendiri sudah meng-ambil porsi sekitar 10 persen dari total besaran perekonomian Indonesia. Silebihnya 90 persen dibagi 32 provinsi lainnya.

Kue besar itulah yang juga mengundang kerubutan semut merah, semut hitam, dan semut belang. Bukan hanya bagi mereka yang mau bermukim untuk mencari sesuap nasi kehidupan sehari-hari, seperti pengemis dan pemulung barang bekas. Tak peduli, mereka saling injak, saling seruduk, saling gigit untuk berebut secuil remah kue. Yang kuat menekan dan menelan yang lemah. Banyak yang gagal, bernasib seperti 363 ribu lebih pendu-duk miskin.

Tetapi ada juga yang bermaksud, yang katanya hendak menga-tur dan memperbaiki kehidupan warganya. Mulia sekali cita-cita-nya. Buktinya, antara lain, dalam hiruk-pikuk politik dan demokrasi ala Jakarta belakangan ini. Ada enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftarkan diri untuk maju berperang dalam pemilihan umum kepala daerah. Empat pasang calon diu-sung partai politik, dua pasang calon independen atau kontestan yang tidak terdukung partai politik. Mereka akan berebut 7,5 juta suara pemilih.

Sebentar lagi Jakarta dan seluruh ruang-ruang publiknya akan dipenuhi janji-janji manis para kontestan pemilukada tersebut. Ma-sih segar dalam ingatan warga Jakarta akan janji-janji manis para kontestan pemilu lima tahun silam.

Dulu, ada jargon pemilu yang masih melekat erat sampai seka-rang dalam ingatan warga Jakarta. “Urusan Jakarta serahkan pada ahlinya“. Tidak sedikit yang terpesona dengan jargon itu. Setelah

kolom andi suruji

Jakarta... suara warga diserahkan kepada ahlinya, ternyata sang ahli masih belajar memahami untuk memecahkan masalah warga.

Urusan warga Jakarta pun tak kunjung beres. Setidaknya dalam hal kemacetan parah lalu lintas. Bukannya terurai, malah sema-kin hancur. Kecepatan laju pertumbuhan jumlah kendaraan tak terimbangi ketersediaan sarana dan prasarana transportasi publik yang memadai.

Berapa populasi kendaraan di Jakarta? Berapa pula jumlah pen-duduk? Menurut data resmi, jumlah penduduk Jakarta mencapai 9,6 juta orang. Kendaraan roda dua alias sepeda motor mencapai 7,25 juta unit, sedangkan mobil 2,4 juta. Artinya, jumlah kendaraan dan penduduk sama banyaknya. Setiap satu orang, terdapat satu

kendaraan bermotor. Tidak heran jika kemacetan makin mem-

buat warga Jakarta minta ampun. Bukan ha-nya di jalan besar utama kendaraan berjubel. Lorong sempit perkampungan dan jalan-jalan perumahan pun sesak karena dijadikan alternatif solusi. Setiap jengkal ruang di jalan raya adalah medan pertarungan keras. Tidak ada yang mau mengalah. Setiap hari penuh perjuangan dan doa untuk sampai tujuan.

Alhasil, kerugian ekonomi warga akibat kemacetan diperkirakan mencapai Rp 17 triliun per tahun. Andai infranstruktur jalan bagus, sarana transportasi publik memadai, uang itu bisa diselamatkan, kembali berada dalam sistem keuangan untuk memutar roda perekonomian.

Luas wilayah yang tak bertambah, se-mentara populasi penduduk yang mening-kat berikut aneka kebutuhannya, membuat

Jakarta semakin stress. Ditambah perencanaan kota, tata ruang, yang amburadul, maka kualitas lingkungan makin buruk. Hujan sedikit, sejumlah wilayah dihajar banjir. Ahlinya bilang itu bukan banjir, cuma genangan. Apa pun, faktanya, genangan sedikit saja di suatu titik, bisa memicu kemacetan lalu lintas parah, antrean berjam-jam untuk jarak yang sangat pendek.

Itulah sejumlah persoalan kecil yang mendera Jakarta. Kota metropolitan ini memerlukan uluran tangan penguasa untuk membuka mata dan hati, melihat penderitaan warga yang setiap hari menangis di jalan raya dan berdebar kala hujan mulai turun.

Kita tunggu program kerja para kandidat pasangan guber-nur-wakil gubernur. Semuanya pasti jualan kecap nomor satu. Mengatasi kemacetan, banjir dan sampah harus jadi prioritasnya. Melepaskan Jakarta sebagai ibukota negara dari beban fungsi pusat urusan pemerintahan dan pusat bisnis dan keuangan juga perlu dipertimbangkan.

Adakah yang berani melakukannya, tidak hanya berwacana? Jika tidak ada, pemilukada nanti tak ubahnya pestival ondel-ondel yang menelan dana ratusan miliar. Boros dan mubazir. n

66

b inilahREVIEW 08 Tahun I | 17-23 Oktober 2011

IReview Edisi 6 th 1 b.indd 2 1/2/2011 10:44:21 PM