Ini bukti-bukti Koalisi Pembohong - faktakardus.com filepasangan Prabowo-Sandi Saat ini informasi...

18
Ini bukti-bukti Koalisi Pembohong pasangan Prabowo-Sandi Saat ini informasi palsu (hoax) alias informasi/ berita/kabar bohong menjadi momok menakutkan bagi publik. Ia seperti kanker yang menggerogoti tubuh. Daya rusaknya menakutkan, memicu perpecahan. Apalagi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019. Informasi bohong diproduksi sedemikian rupa, digiling lalu dilemparkan begitu saja ke publik lewat berbagai sarana. Tujuannya jelas menjatuhkan lawan. Hajatan politik seolah menjadi pelumasnya, semakin banyak. Jika melihat isu-isu yang digunakan hoax hari-hari sudah menjadi fabrikasi. Lengkap dengan strategi distribusinya kepada khalayak. Publik yang tak awas, yang abai, yang tidak tekun memverifikasi informasi menjadi mangsanya. Bohong, dusta, palsu sekarang istilah kerennya hoax. Bohong adalah kata benda (adverb) yang secara etimologi berarti segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hal sebenarnya (KBBI), atau tak sesuai fakta. Bentuk kata kerjanya (verb) berbohong, membohong atau membohongi yang punya arti menyatakan segala sesuatu yang tidak benar. Kemudian orang yang suka berbohong disebut sebagai pembohong. Bagaimana kalau sekumpulan orang saling bekerja sama memproduksi kebohongan, kemudian berbohong secara bersama-sama? Kalau itu yang terjadi berarti disebut ‘Koalisi Para Pembohong’. Untuk yang terakhir ini, contohnya adalah Tim Pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi, ketika mengorkestrasi kasus kebohongan-kebohongan yang dilakukan eks Anggota Tim Juru Kampanye mereka, Ratna Sarumpaet. Apakah kasus Ratna satu-satunya? Tentu tidak, ada banyak contoh dan bukti lain kebohongan- kebohongan yang diproduksi koalisi Tim Pemenangan Capres dan Cawapres 2019, Prabowo-Sandi ini:

Transcript of Ini bukti-bukti Koalisi Pembohong - faktakardus.com filepasangan Prabowo-Sandi Saat ini informasi...

Ini bukti-bukti KoalisiPembohongpasanganPrabowo-Sandi

Saat ini informasi palsu (hoax) alias informasi/berita/kabar bohong menjadi momok menakutkan bagi publik. Ia seperti kanker yang menggerogoti tubuh. Daya rusaknya menakutkan, memicu perpecahan. Apalagi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019. Informasi bohong diproduksi sedemikian rupa, digiling lalu dilemparkan begitu saja ke publik lewat berbagai sarana. Tujuannya jelas menjatuhkan lawan. Hajatan politik seolah menjadi pelumasnya, semakin banyak. Jika melihat isu-isu yang digunakan hoax hari-hari sudah menjadi fabrikasi. Lengkap dengan strategi distribusinya kepada khalayak. Publik yang tak awas, yang abai, yang tidak tekun memverifikasi informasi menjadi mangsanya. Bohong, dusta, palsu sekarang istilah kerennya hoax. Bohong adalah kata benda (adverb) yang secara etimologi berarti segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hal sebenarnya (KBBI), atau tak sesuai fakta. Bentuk kata kerjanya (verb) berbohong, membohong atau membohongi yang punya arti menyatakan segala sesuatu yang tidak benar. Kemudian orang yang suka berbohong disebut sebagai pembohong. Bagaimana kalau sekumpulan orang saling bekerja sama memproduksi kebohongan, kemudian berbohong secara bersama-sama? Kalau itu yang terjadi berarti disebut ‘Koalisi Para Pembohong’. Untuk yang terakhir ini, contohnya adalah Tim Pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi, ketika mengorkestrasi kasus kebohongan-kebohongan yang dilakukan eks Anggota Tim Juru Kampanye mereka, Ratna Sarumpaet. Apakah kasus Ratna satu-satunya? Tentu tidak, ada banyak contoh dan bukti lain kebohongan-kebohongan yang diproduksi koalisi Tim Pemenangan Capres dan Cawapres 2019, Prabowo-Sandi ini:

Beberapa waktu lalu sempat heboh beredar foto-foto wajah bengkak Aktivis Ratna Sarumpaet di media sosial. Kabar yang beredar dia dipukuli orang-orang tidak dikenal dibenarkan Tim Pemenangan Prabowo-Sandi, misalnya Rachel Maryam, Fadli Zon dan Dahnil Anzar. Info ini langsung digiling oleh tim, lalu dikait-kaitkan dengan momentum politik. Prabowo bahkan langsung menemui Ratna. Ia yakin ada motif politik di balik penganiayaan tersebut. Prabowo dan timnya kemudian menggelar jumpa pers di kediamannya didampingi sejumlah tokoh, Amien Rais, Djoko Suyanto dan lainnya. Tim Prabowo-Sandi bahkan berencana bertemu Kapolri membicarakan kasus tersebut. Menanggapi isu yang memanas, polisi segera bertindak cepat mengusut kasus tersebut. Namun apa hasilnya, ternyata tidak ditemukan kasus penganiayaan seperti pengakuan Ratna. Celakanya lagi, Ratna akhirnya mengakui kalau telah berbohong. Seperti peribahasa lama; “senjata makan tuan”. Harapannya isu penganiayaan Ratna yang diorkestrasi dan digiling kubu Prabowo itu bakal mendowngrade elektabilitas lawannya, Jokowi-Ma’ruf. Namun malang tak bisa ditolak, peluru yang terlanjut ditembakkan ternyata mengenai dahi sendiri. Ratna dan tim Prabowo dilaporkan dalam kasus dugaan menyebarkan berita bohong kepada publik.

Ini kabar paling baru ketika koalisi Prabowo-Sandi menuding ada 25 pemilih ganda di Pilpres 2019 nanti. Politisi Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat ramai-ramai menggiling isu ini agar mencuat ke permukaan. Namun lagi-lagi isu dilempar dengan peluru hampa. Sampai saat ini koalisi Prabowo-Sandi tidak bisa membuktikan tuduhannya tersebut. Di sisi lain, koalisi pasangan capres incumbent, Jokowi-Ma’ruf, juga langsung menantangnya agar segera diungkap kalau memang ada pemilih ganda sebesar itu. Sebab mereka juga berkepentingan agar bisa bertarung secara fair dan kesatria. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz membenarkan jumlah pemilih ganda memang masih ada. Namun jumlahnya tidak sebesar yang dituduhkan Koalisi Prabowo-Sandi. Artinya bisa disimpulkan data pemilih ganda sebesar itu bisa jadi bohong dan akal-akalan saja.

Kebohongan di dunia politik1. Kasus Ratna Sarumpaet 2. Sebut ada 25 juta pemilih ganda

Tuduhan ini muncul saat proses Pemilihan Presiden 2014 dan diperkuat dengan tulisan Bambang Tri, Jokowi Undercover, yang menyatakan bahwa Sudjiatmi bukanlah ibu sebenarnya dari Jokowi. Ibu kandung Jokowi sebenarnya adalah Sulami, keturunan Tionghoa yang juga seorang Gerwani. Selain itu, muncul tudingan bahwa ayah Jokowi adalah pengusaha luar negeri berkebangsaan Tionghoa bernama Oey Hong Liong, yang oleh VOA-Islam ditulis dicetuskan oleh Ridwan Saidi. Bambang Tri saat ini dijatuhi vonis tiga tahun

Kebohongan di dunia politik3. Menuduh Jokowi PKI

4. Menuduh Jokowi mengkriminalisasi ulama dananti-Islam

Tuduhan ini jelas-jelas ngawur. Bagaimana mungkin Jokowi mengkriminalisasi ulama, sementara cawapresnya sendiri merupakan seorang ulama, kiai dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tuduhan ini sebenarnya berlatar belakang politis, yakni ketika kasus chat mesum Rizieq Shihab diusut kepolisian, yang kemudian membuat imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu kabur ke luar negeri sampai sekarang. Kemudian kasus penyebaran hoaks yang dilakukan Amien Rais, tokoh organisasi Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah, yang juga politisi PAN. Amin beberapa kali berurusan dengan kepolisian karena kasus ujaran kebencian. Terakhir dia diperiksa polisi karena ikut menyebarkan hoaks dalam kasus kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet.

penjara, sementara pernyataan Ridwan Saidi sampai saat ini tidak diproses. Isu ini terus dipelihara hingga menjelang Pilpres 2019. Tujuannya jelas untuk mendowngrade Jokowi karena elektabilitasnya masih tinggi dibanding kompetitornya, Prabowo Subianto.

strategis, you buka dong. You buka, baca, belum kan?” ujar Prabowo saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018. Ghost Fleet merupakan karya fiksi ilmiah yang mengulas isu perang masa depan, termasuk kemungkinan Perang Dunia III. Telaah dalam novel tersebut disusun melalui hasil pengamatan dinamika politik, persaingan teknologi, serta isu spionase di antara ketiga negara: Amerika Serikat, China, dan Rusia. Sang penulis tidak lagi menyebut perang sebagai perebutan wilayah ataupun penguasaan sumber daya, sebagaimana yang kerap terjadi pada pertempuran-pertempuran besar sebelumnya. Benarkah negeri kita sedemikian genting dan terancam bubar seperti kata Prabowo? Ketua Pusat Studi dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi, punya pendapat berbeda dengan Prabowo. Sebab, jauh panggang dari api, apa yang terjadi di Yugoslavia (Yugoslovakia) dan Uni Soviet--seperti yang sekilas disebut dalam Ghost Fleet--jauh dengan kondisi yang dihadapi Indonesia. Kegagalan Uni Soviet dan Yugoslovakia lebih disebabkan ancaman dari luar. “Kalau mengancam (Indonesia) dari luar siapa? Enggak ada, kan?” kata Muradi kepada Liputan6.com, Jumat (23/3/2018). Justru, kata Muradi, ancaman yang terjadi di Indonesia justru berasal dari dalam, misalnya isu sentimen SARA (suku agama ras antar golongan). Dia menyebut apa yang disampaikan Prabowo hanya sebatas propaganda untuk menaikkan popularitas. “Di luar itu enggak ada, apa yang dikatakan Pak Prabowo ini, bahasa kasarnya, ilusi politik,” kata Muradi soal isu Indonesia bubar 2030.

5. Kader PKS tuduh anak Jokowi hamil di luar nikah

6. Sebut Indonesia bubar 2030

Tuduhan oleh kader PKS, Muhammad Fadri ini muncul akibat proses perayaan tujuh bulan yang terjadi pada sekitar enam bulan kehamilan Silvia Ananda, menantu Jokowi dari anak pertamanya, Gibran Rakabuming. Padahal perayaan Mitoni memang dilakukan pada saat kehamilan 6 bulan lebih sedikit untuk menyambut datangnya bulan ketujuh kehamilan. Tidak ada tuntutan hukum yang dikenakan kepada pelakunya. Padahal nyata-nyata tuduhan tersebut jelas kebohongan besar.

Pada Senin, 18 September 2017, Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, mendadak riuh. Pemicunya, pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang berapi-api dengan “ramalan” Indonesia bubar 2030. Rupanya tidak hanya sekali. Pernyataan serupa juga disampaikan Prabowo dalam sebuah pidato politik yang diunggah akun resmi Facebook Partai Gerindra. Untuk yang ini, pernyataan tersebut mendadak jadi buah bibir di masyarakat. Geger pun terjadi. Usut punya usut, ternyata Prabowo mengakui ia mengutip sebuah karya fiksi ilmiah novel fiksi Ghost Fleet: a Novel of The Next World War, karya pengamat militer, Peter W. Singer dan August Cole sebagai dasar ‘ramalannya’. “Itu ada tulisan dari luar negeri. Banyak pembicaraan seperti itu di luar negeri. Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen

Kebohongan di dunia politik

Kebohongan ekonomi

Pernyataan ini dilontarkan oleh Sandiaga Salahudin Uno ketika mengomentari efek kenaikan harga dolar AS beberapa waktu lalu. Waktu itu dia mengatakan uang Rp 100 ribu hanya bisa untuk berbelanja bawang dan cabai. Kemudian dia juga menyebut, “Sekarang ini ukuran tempe setipis kartu ATM, seiring dengan menguatnya dollar AS. Silakan di-bully, itu suara rakyat, jangan sampai elite membohongi rakyat,” kata Sandi di acara Rakernas PKS di Bogor, Senin 10 Agustus 2018. “Tempe sekarang sudah dikecilkan. Dan tipisnya sama kayak kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit, jualan tahu dikecilin karena tidak bisa menaikkan harga karena enggak akan laku karena daya belinya,” kata Sandiaga Uno. Lalu siapa sebenarnya yang bohong? Ternyata telunjuk mengarah ke muka Sandi sendiri. Sebab faktanya di pasaran, terutama di warteg tidak ada tempe setipis kartu ATM. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, juga menyangkalnya. Dia mengatakan harga kedelai impor yang jadi bahan baku tahu dan tempe juga masih stabil. Karenanya, produsen juga mengaku belum menaikkan harga atau pun mengurangi ukurannya. “Kalau keripik tempe ya memang tipis. Pak Sandi Uno harus bisa bedakan mana tempe goreng dan keripik tempe. Harga tempe sekarang normal. Jadi kalau dibilang itu naik atau kecilin bentuknya sepertinya tidak,” kata Aip kepada Minggu 9 September 2018 (kumparan.com).Pernyataan ini dilontarkan oleh Sandiaga Salahudin Uno ketika mengomentari efek kenaikan harga dolar AS beberapa waktu lalu. Waktu itu dia mengatakan uang Rp 100 ribu hanya bisa untuk berbelanja bawang dan cabai. Kemudian dia juga menyebut, “Sekarang ini ukuran tempe setipis kartu ATM, seiring dengan menguatnya dollar AS. Silakan di-bully, itu suara rakyat, jangan sampai elite membohongi rakyat,” kata Sandi di acara Rakernas PKS di Bogor, Senin 10 Agustus 2018. “Tempe sekarang sudah dikecilkan. Dan tipisnya sama kayak kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren

1. Tempe setipis ATM

Sawit, jualan tahu dikecilin karena tidak bisa menaikkan harga karena enggak akan laku karena daya belinya,” kata Sandiaga Uno. Lalu siapa sebenarnya yang bohong? Ternyata telunjuk mengarah ke muka Sandi sendiri. Sebab faktanya di pasaran, terutama di warteg tidak ada tempe setipis kartu ATM. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, juga menyangkalnya. Dia mengatakan harga kedelai impor yang jadi bahan baku tahu dan tempe juga masih stabil. Karenanya, produsen juga mengaku belum menaikkan harga atau pun mengurangi ukurannya. “Kalau keripik tempe ya memang tipis. Pak Sandi Uno harus bisa bedakan mana tempe goreng dan keripik tempe. Harga tempe sekarang normal. Jadi kalau dibilang itu naik atau kecilin bentuknya sepertinya tidak,” kata Aip kepada Minggu 9 September 2018 (kumparan.com). Seorang netizen ibu-ibu dengan akun Twitter @nongandah malah menyebut Sandi bohong. “Wahhh setelah pernyataan bhw 100 ribu hanya dpt bawang merah & cabai, spt ngga kapok dg pernyataan hoaxnya, kemarin @sandiuno blg ukuran tempe skrg setipis kartu ATM. Nih di rumah saya tempe yg saya beli kemarin tebalnya spt ini. Kalo di kalian gimana? Ahh.. sandi bohong lagi”

2. Sandi sebut uang Rp 100 ribu dapat bawang dan cabai

3. Sandi bohong sebut harga nasi ayam di Indonesia lebih mahal daripada di Singapura

Kebohongan lain ketika Sandi, cawapresnya Prabowo kembali melontarkan pernyataan yang dinilai publik sebagai kebohongan. Kali ini Sandi menyebut uang Rp 100 ribu hanya cukup untuk membeli bawang dan cabai saja. Padahal faktanya di lapangan, banyak ibu-ibu yang membuktikan kalau uang Rp 100 ribu bisa untuk membeli potongan ayam, tahu+tempe, bawang dan cabai untuk bahan sop ayam.

Beberapa waktu lalu pernyataan Sandi ini juga heboh. Ia membandingkan harga nasi ayam di Indonesia dan di Singapura. Ia menyebut, nasi ayam di Singapura lebih murah dibanding yang dijual di Indonesia. “Jadi, kalau misalnya di Singapura sepiring chicken rice itu 3,5 dolar (SGD) atau Rp 35

Kebohongan ekonomiribu, di sini mungkin bisa Rp 50 ribu,” kata Sandi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018 Informasi tersebut didapatkan Sandiaga Uno dari tim ekonomi Prabowo-Sandi yang telah mengumpulkan data dari sejumlah sumber. Pernyataan ini kemudian merujuk pada bahan pangan di Indonesia yang jauh lebih mahal. Namun lagi-lagi data itu seperti peluru hampa karena tidak valid. Sandi jelas berbohong sebab faktanya, harga nasi ayam di Jakarta bervariasi. Bahkan di warteg uang Rp 50 ribu bisa dapat tiga bungkus nasi ayam.

4. Privatisasi 4 BUMN

Isu ini muncul menjelang rencana penyertaan modal negara melalui right issue terhadap empat BUMN, yang dibuat ramai oleh pidato Prabowo Subianto yang menyatakan empat BUMN akan dijual sahamnya sehingga terjadi privatisasi. Padahal right issue adalah penawaran penjualan saham yang diprioritaskan kepada pemilik saham terbesar terlebih dahulu, dalam hal ini pemerintah. Tidak ada upaya hukum yang dilakukan terhadap Prabowo Subianto.

Kebohongan ekonomi5. Prabowo sebut sistem ekonomi saat ini ekonomi kebodohan

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut sistem perekonomian saat ini sebagai ekonomi kebodohan atau economics of stupidity. Hal itu dikatakan saat berpidato di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (11/10). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pidato Prabowo dan menyebutnya tidak memiliki dasar yang jelas. Hasto justru menilai pernyataan Prabowo itu memperlihatkan kepura-puraan tentang sejarah masa lalu. “Pak Prabowo seharusnya paham hal ini. Saat itu, ekonomi kekuasaan ditopang oleh sistem otoriter. Dalam sistem itu mereka yang kritis dipenjara, bahkan diculik dan terkadang dimusnahkan. Ketika terjadi krisis, kedaulatan negara digadaikan melalui Letter of Intent IMF, dan Pak Prabowo memahami hal ini dan segala akibatnya tidak bisa cuci tangan. Kami akan siap berdebat sekiranya yang disampaikan adalah konsepsi ekonomi Indonesia yang sesuai konstitusi yang selama ini terus diperjuangkan oleh Pak Jokowi,” kata Hasto, Jumat 12 Oktober 2018. Hasto mengatakan, ucapan disampaikan Prabowo bentuk serangan terhadap Jokowi. Namun, serangan itu justru akan menimbulkan serangan balik dari rakyat. “Saya memastikan bahwa serangan Pak Prabowo ke Pak Jokowi tersebut akan menimbulkan serangan balik dari rakyat. Sebab pernyataan Pak Prabowo tersebut sama saja dengan menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” ungkap Hasto. Hasto menjelaskan, “Serangan ekonomi kebodohan Pak Prabowo semakin menunjukkan bahwa beliau

pura-pura lupa dengan sejarah, lalu menimpakan hal tersebut sebagai kesalahan Presiden Jokowi. Padahal dari aspek elementer saja, Pak Prabowo tidak bisa membedakan antara penganiayaan dan operasi atau make-up wajah. Inilah contoh dari kebodohan itu sendiri. Capres negarawan seharusnya menyampaikan narasi positif untuk Indonesia Raya, bukan malah merendahkan martabat bangsa dan rakyatnya sendiri, dengan membodoh-bodohkan ekonomi bangsanya.” Hasto menjelaskan, tindakan membangun infrastruktur secara masif, jaminan sistem kesehatan nasional, sertifikasi tanah rakyat, program kerakyatan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar, mengambil alih Freeport, Blok Rokan dan Blok Mahakam serta berbagai prestasi lainnya, bukanlah kebodohan. “Bagi kami, banteng-banteng PDI Perjuangan, konsepsi ekonomi Pak Jokowi justru mencerdaskan bangsa. Hanya orang-orang yang tertutup mata hatinya yang melihat segala sesuatu dari perspektif negatif,” ucapnya.

6. Kebohongan Sandi saat kampanyekan program OK OC

Ada sebuah peristiwa yang sebenarnya menunjukkan kebohongan Sandiaga Salahudin Uno. Ini terjadi di depan warga DKI Jakarta. Peristiwa ini terjadi saat kampanye Pilgub DKI lalu, tepatnya, Rabu, 19 Desember 2017. Sandi, waktu itu membawa catatan kecil saat berpidato sebab mengaku kehilangan naskah di iPad-nya. Ia segera meminta asistennya mencari-cari di iPad miliknya. Ia lalu ‘ngoceh’ dengan janji-janji program OK OC. Namun yang terjadi di akhir pidato lucu nian, ketika sang

asisten menemukan naskah pidatonya di iPad, dan menyerahkannya ke Sandi, ternyata isinya cuma pantun belaka. Lalu isi pidato Sandi dengan secarik kertas apa? Ia menjual program OK OC, misalnya menyebut dengan program tersebut maka utang-utang warga DKI Jakarta akan lunas semua, kemudian program juga akan memberi pinjaman kepada ibu-ibu untuk buka salon kecantikan dan lain-lain. Ternyata, sampai ia menjabat sebagai wakil gubernur masih banyak warga DKI yang punya utang, dan bisnis salon yang dia janjikan juga belum terealisasi semuanya.

Kebohongan ekonomi

7. KSPI ungkap 4 kebohonganAnis-Sandi

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuding Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) sebagai pembohong. “Anies-Sandi harus dihukum karena berbohong,” kata Said Iqbal di Kantor DPP FSPMI-KSPI, Jalan Raya Pondok Gede No 11, Kramatjati, Jakarta Timu, pada Rabu, 8 November 2017. Menurut Said Iqbal, ada empat kebohongan yang dilakukan Anies-Sandi terhadap buruh. Kebohongan pertama, tentang penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 3,6 juta. Pada masa kampanye Pilkada DKI 2017, Anies-Sandi dalam kontrak politik yang ditandatanganinya bersama Koalisi Buruh Jakarta berjanji menetapkan UMP di atas patokan dalam PP Nomor 78 Tahun 2015. Buruh meminta UMP DKI sebesar Rp 3,9 juta

berdasarkan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan sidang Dewan Pengupahan yang telah mereka lakukan. “Kalau dia tidak sanggup tidak usah tanda tangan kontrak politik,” ujar Said. Akibat janji itu, Said mengatakan, sekitar 400 ribu anggota koalisi buruh Jakarta diperkirakan memilih Anies-Sandi. Angka tersebut bisa bertambah mencapai 1 juta jika ditambah dengan keluarga para buruh.”Ini bukan angka main-main.” Kebohongan kedua, sebelum dirinya berangkat ke Jenewa untuk menghadiri acara International Labour Organization (ILO) Sandi berjanji membahas penetapan UMP bersama para pengusaha. Namun, pada 1 November 2017 Anies-Sandi langsung menetapkan UMP DKI 2018 tanpa menunggu kedatangan Said dan melibatkan para buruh. “Itu saja sudah berbohong,” ucapnya. Adapun kebohongan Anies-Sandi yang ketiga, yakni menaikkan UMP sebesar Rp 300 ribu dengan janji memberikan fasilitas lain berupa gratis Transjakarta dan potongan belanja di PD Pasar Jaya. Said menuturkan, fasilitas tersebut sudah dimuat di Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2016 yang diterbitkan era Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. “Itu Pergubnya Ahok, seolah-olah dia (Anies-Sandi) pahlawan,” katanya. Kebohongan keempat, pernyataan Sandi bahwa telah mengutus Rustam Effendi untuk membicarakan masalah UMP kepada para buruh, menurut Said Iqbal, tidak pernah terjadi. Rustam adalah bekas Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri pada era Ahok dan kini menjadi anggota Staf Khusus Sandiaga. “Said menganggap Anies-Sandi adalah pemimpin yang hanya pandai berkata-kata. Buruh tidak butuh kesantunan dari Anies-Sandi, melainkan kejujuran. Maka dia menyatakan akan terus melakukan perlawanan terhadap Anies-Sandi. “Sampai kapan? Sampai dia penuhi janji.” Lalu apa tanggapan Sandiaga Uno? Ia sempat mengaku sedih dan terenyuh atas sikap sejumlah koalisi buruh. “Yah, ini yang kadang membuat sedih dan terenyuh, karena tentunya dalam pengambilan keputusan ini sudah mempertimbangkan berbagai faktor,” ujar Sandiaga pada Kamis malam, 2 November 2017. Sandi menuturkan, dirinya sudah berusaha mengambil jalan tengah. Menurut Sandi,

Kebohongan ekonomisurvei kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta adalah Rp 3,1 juta dan sudah disepakati oleh dewan pengupahan.

8. Prabowo berbohong soal mark up biaya LRT Palembang

Kebohongan terus diproduksi tim Prabowo-Sandi. Masih ingat tuduhan serius Prabowo ketika menyebut ada mark up biaya LRT di Palembang. Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar per kilometer. Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu. Prabowo mencontohkan, pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki panjang 24 kilometer, sedangkan dana yang dihabiskan untuk proyek tersebut Rp 12,5 triliun. Itu artinya, kata dia, dana yang dihabikan LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar. “Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar itu saja bisa mendapatkan untung,

apalagi 40 juta dollar? Karena Saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo, Kamis (21/6/2018), melalui laman Facebooknya. Sontak penyataan Prabowo menuai reaksi banyak orang. Ketua Progres 98 Faizal Assegaf tampak menyoroti soal pidato Prabowo Subianto. Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari postingan akun Twitter @faizalassegaf yang diunggah pada Senin 25 Juni 2018. Faizal Assegaf mengatakan bahwa ketua umum Partai Gerindra itu seharusnya berjiwa besar untuk minta maaf kepada publik terkait pernyataannya soal biaya LRT. Menurutnya Prabowo terbukti memberikan hasutan kepada rakyat dengan data yang tidak benar. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menepis tudingan adanya mark-up anggaran LRT Palembang yang dilontarkan oleh Prabowo. Kemenhub mengatakan jika nilai LRT Palembang lebih murah apabila dibandingkan dengan LRT di Manila Line 1, Filipina, dan LRT Kelana Jaya Line di Malaysia. Total capex atau belanja modal yang dikeluarkan untuk membangun LRT Kelana Jaya Line adalah sekitar 63 juta dollar AS per kilometer atau sekitar Rp 817 miliar per kilometer (kurs Rp 13.000). Nilai tersebut digelontorkan guna membangun jalur sepanjang 34,7 kilometer, 25 unit stasiun, dan 120 unit kereta. Kemudian, nilai investasi lebih besar digunakan untuk membangun LRT Manilla Line 1, yakni 77 juta dollar AS per kilometer atau setara dengan Rp 1,004 triliun per kilometer. Biaya tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23 kilometer, 14 unit stasiun, dan 108 unit kereta. Sementara itu, terkait LRT Palembang, Kemenhub mengatakan jika nilai investasi untuk LRT Palembang adalah 37 juta dollar AS per kilometer atau senilai dengan Rp 484 miliar per kilometer. Nilai investasi tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23,4 kilometer, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta.

Kebohongan ekonomi9. Prabowo sebut kemiskinan naik 50 persen

10. Prabowo sebut rakyat kelaparan

Kali ini Prabowo Subianto, capres yang diusung koalisi Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat berbohong dengan menyebut kemiskinan di Indonesia naik tinggi sekali. Tidak tanggung-tanggung, naiknya mencapai 50 persen. Segera publik gaduh dengan pernyataan mantan Danjen Kopassus tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) pun demikian dan buru-buru mengklarifikasi sebab catatan mereka tingkat kemiskinan Indonesia berada pada level 9,8 persen, terendah sepanjang sejarah. Suhariyanto mengatakan, BPS mengacu pada metode yang digunakan Bank Dunia di mana garis kemiskinan pada angka 2,5 dollar AS. “Kalau cuma ngomong enggak pakai data agak susah, ya. Cek saja pakai data,” kata Suhariyanto menantang tim Prabowo mengungkap sumber data kemiskinan di Indonesia naik 50 persen.

Prabowo Subianto saat menghadiri Deklarasi Emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, Jumat 19 Oktober 2018, mengatakan setelah 73 tahun Indonesia merdeka masih banyak rakyat yang hidup kelaparan serta sulit mendapatkan pekerjaan. “Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks, keadaan yang janggal setelah 73 tahun merdeka yang kaya semakin sedikit dan

segelintir orang saja. Dan ini bukan saya karang, ini adalah data fakta yang diakui oleh Bank Dunia oleh lembaga lembaga internasional,” ujar Prabowo. “Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit,” ujarnya. Namun hal itu segera dibantah banyak orang, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK kemudian menjelaskan dengan merujuk data internasional, Indonesia memang bagian dari hal tersebut. “Ya kemudian soal 99 persen (rakyat Indonesia masih hidup pas-pasan) mungkin dia ambil data yang internasional memang kita juga kena,” kata JK di kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Selasa 23 Oktober 2018. Secara umum JK menjelaskan Indonesia masih ada rakyat yang berkehidupan kekurangan. Tetapi menurut JK, tidak semua mengalami hidup pas-pasan. “Bahwa di Indonesia itu satu persen orang kaya menguasai 60 persen aset nasional. Itu diambil secara umum, tapi tidak berarti itu diambil semua. Bahwa ada yang miskin iya, tapi enggak miskin semua,” ungkap JK. Ditemui terpisah, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia masih stabil. Hal itu dilihat dari tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah. “Jadi gini, ekonomi kita kan ada ukurannya, ukurannya tingkat kepuasan publik dan kepuasan masyarakat. Kalau lihat dari survei yang ada termasuk survei Kompas terakhir, persoalan ekonomi kita, kepuasan publiknya masih sangat tinggi,” katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 22 Oktober 2018. Politikus PDI Perjuangan ini lantas mempertanyakan data tingkat ketimpangan kesejahteraan hidup orang Indonesia yang disampaikan Prabowo. “Kritik yang disampaikan Pak Prabowo, angka 99 persen itu dari mana? Kita enggak tahu. Tapi yang jelas bahwa berapa persen orang kaya dan miskin, memang ada angkanya,” ujarnya.

Kebohongan ekonomi11. Prabowo sebut utang Indonesia Rp 9000 triliun

Pada Juni 2018, Prabowo Subianto kerap sekali berpidato mengkritik pemerintah. Salah satunya dia mengkritik total utang pemerintah yang mencapai Rp 9000 triliun. Ternyata kritikan Prabowo tersebut dangkal dan miskin data. Lihat saja penjelasan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ini. Ia menepis pernyataan Prabowo dengan menjelaskan kalau jumlah itu merupakan gabungan seluruh komponen seperti utang pemerintah, utang BUMN, ditambah dengan utang lembaga keuangan. Sri Mulyani menjelaskan, jumlah utang yang digabung sebanyak Rp 9.000 triliun sudah memiliki tanggung jawab dari masing-masing entitas. Sehingga, tidak sesuai jika kemudian total utang secara keseluruhan langsung dibandingkan dengan negara lain. “Di dalam mengelola seluruh perekonomian masing-masing entitas kan punya tanggung jawab. Jadi kalau dari sisi perekonomian, kita bisa saja membuat keseluruhan utang

termasuk negara lain buat keseluruhan negara-negara perekonomian bisa utang rumah tangga, korporasi, utang BUMN, utang lembaga keuangan, pemerintah,” ujarnya. “Jadi kalau membahas ya konsisten saja. Kalau utang korporasi, ya dia dibandingkan volume korporasi. Kalau BUMN dibandingkan total aset dan revenue-nya. Utang rumah tangga ya terhadap perbandingan yang sama juga,” tambahnya. Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, hingga 31 Mei 2018 posisi utang Indonesia sebesar Rp 4.169 triliun. “Posisi utang pemerintah pada Mei Rp 4.169 triliun. Itu dibanding seluruh PDB tetap di bawah 29 persen kan sekitar itu,” kata Sri Mulyani. Artinya, lagi-lagi Prabowo berbohong.

Kebohongan sosial1. Kebohongan Prabowo menaklukkan Everest

Pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera soal Prabowo dan Kopassus menaklukkan Gunung Everest ramai dibahas. Apa kata Mardani? Pernyataan Mardani itu muncul dalam program Mata Najwa, Rabu (10/10) semalam. Saat itu, Mardani bicara soal kemampuan Prabowo dalam memimpin dan membereskan masalah. “Prabowo sudah membuktikan kualitasnya, 26 April 1997 ketika tidak ada seorang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukkan Everest, Prabowo dan tim Kopassus-nya mampu menaklukkan gunung tertinggi di dunia. Itu ciri khas kepemimpinan utama,” ujar Mardani. “Prabowo punya kemampuan membereskan banyak masalah,” lanjutnya dengan berapi-api. Pernyataan Mardani itu ramai dibahas karena pada tahun 1997, orang yang mampu menaklukkan Everest adalah prajurit Kopassus bernama Asmujiono. Pendakian itu memang digagas oleh Prabowo yang ketika itu menjabat Danjen Kopassus.

Mardani kemudian mengklarifikasi soal pernyataannya. Dia mengatakan bahwa penakluk Everest adalah tim bentukan Prabowo yang diisi 23 orang. “Pak Prabowo Danjen Kopassusnya saat itu. Dan beliau membentuk tim 23 orang dan luar biasa menjadi tim pertama di Asia Tenggara yang menaklukkan Everest dan sampai sekarang berat sekali Everest itu dan itu menunjukkan betapa bahwa Pak Prabowo ini punya kemampuan, salah satu target harus tuntas,” kata Mardani saat dihubungi, Kamis 11 Oktober 2018. Penaklukkan Everest oleh tim bentukan Prabowo, kata Mardani, terjadi pada 26 April 1997. Mardani mengaku sudah mengecek kebenaran informasi itu. “Saya sudah cek dan itu memang saat Pak Prabowo, nanti dilihat di histori Google-nya aja. Prabowo dan... menaklukkan Everest. Danjen Kopassusnya Prabowo,” ucap Mardani. Lalu, apakah Prabowo ada di tim penakluk Everest itu? “Nggak, Pak Prabowo yang memerintahkan agar tim itu dimonitoring terus, dikasih pelatihan, diberi special treatment agar mampu. Itu target Prabowo, Kopassus harus ada yang menaklukkan Everest,” kata Mardani.

Kebohongan sosial2. Mendatangkan 10 juta TKA Tiongkok

3. Mendirikan Monumen Pao An Tui

Pesatnya pembangunan infrastruktur dikaitkan dengan kontraktor dari Tiongkok yang kemudian diramaikan dengan isu datangnya jutaan tenaga kerja impor. Hal ini dibantah karena sebenarnya merupakan manipulasi terhadap data target wisatawan mancanegara dari Tiongkok, bukan jumlah pekerja. Tiongkok hanya menyuplai 19.260 tenaga kerja pada 2016. Namun tidak ada tuntutan hukum terhadap pencipta dan penyebar informasi bohong ini.

Pemberitaan palsu ini dicetuskan beberapa pihak, antara lain Jonru, yang menuduh pemerintahan Jokowi meresmikan monumen perayaan bagi pasukan Pao An Tui yang merupakan milisi pembela etnis Tionghoa yang dibenci saat masa perang kemerdekaan. Padahal monumen tersebut untuk memperingati perjuangan laskar Tionghoa dan Jawa pada periode 1740 hingga 1743. Saat ini Jonru dipidana 1,5 tahun untuk kasus lainnya yang juga melibatkan penyebaran kebencian berbau SARA.

4. Sandi siapkan program Kartu Jakarta Jomblo

Sandiaga Uno pernah menyiapkan sebuah program unik saat kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Program turunan dari OK-OC dan rumah DP-0 rupiah, ini diberi nama Kartu Jakarta Jomblo (KJJ). Kartu Jakarta Jomblo sendiri adalah program yang bertujuan untuk memastikan agar setiap individu atau warga Jakarta bisa punya pasangan hidup dan tidak lagi hidup sendiri. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nantinya akan memfasilitasi sebuah kegiatan yang rencanannya akan dipusatkan di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di tiap-tiap permukiman warga. “Misalnya nonton bioskop murah, kemarin kita sudah launching. Jadi jomblowan joblowati ada acara nobar, silakan. Nanti di RPTRA kan sudah dibangun, tapi kurang kegiatan. Gimana kalau adakan program taaruf, taaruf massal. Jadi mereka datang yang jomblo, terus ada kegiatan game misalnya, catur atau game bakiak,” ujar Sandi saat ditemui usai menghadiri sebuah acara di GOR Otista, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 2 Mei 2017.

5. Sandi bohong nelayan susah izin nelayan melaut

Dalam kunjungannya ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sandiaga Uno menjanjikan kemudahan perizinan perikanan, khususnya untuk pembuatan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Perizinan yang sulit yaitu SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) dirasa sangat membebani para nelayan untuk mengembangkan usahanya. Proses perizinan harus kita disederhakan dan tidak memakan waktu, karena Tempat Penangkapan Ikan Karangsong ini menyumbang 62 persen perikanan di Jawa Barat. Usai memberikan pernyataan seperti itu, Sandi langsung disemprot Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. “Saya tegaskan nelayan yang memiliki kapal berukuran di bawah 10 gross ton (GT) tidak diwajibkan mengurus izin, baik menangkap ikan maupun pelayaran. Kata Pak Sandi, izin akan dipermudah nanti. Saya mau konfirm kalau selama ini KKP tidak pernah menyulitkan izin-izin penangkapan ikan,” tutur Menteri Susi di Gedung KKP, Rabu 17 Oktober 2018. Menteri Susi pun meminta kepada Sandiaga untuk mempelajari dahulu Undang-Undang tentang Perikanan agar mengetahui peraturannya lebih jelas.

Kebohongan sosial

Tak hanya itu, Menteri Susi pun meminta Sandiaga untuk tidak asal bicara dan mengungkit kasus berita bohong Ratna Sarumpaet. “Politikus jangan asal bicara. Nanti kayak yang operasi plastik, tidak cek dan ricek langsung di-bluff,” kata Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu, 17 Oktober 2018.

6. Sandi bohong telah naik pesawat PK-LQP ke Pangkal Pinang

Kecelakaan pesawat LionAir pada tanggal 28 oktober 2018, dengan kode registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 adalah pesawat pesawat baru dan baru beroperasi pada tanggal 18 agustus 2018, pesawat LionAir ini baru 3 kali terbang dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang PP, yang ketiga kalinya nahas mengalami kecelakaan di sekitar teluk karawang, lalu untuk mendapatkan simpati Sandiaga Uno berbohong telah naik pesawat yang sama 2 minggu yang lalu, padahal pesawat baru ini dengan registrasi PK-LQP terakhir terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang PP lebih dari sebulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 september 2018.

Kutipan dari Kompas.com (30/10/2018) “Saya terpukul sekali karena dua minggu lalu pakai pesawat yang sama ke Pangkal Pinang. Dan peristiwa ini bisa terjadi bagi siapa saja,” ujar Sandiaga, yang ditemui di Tangerang Selatan.

Kebohongan yang kerap dilakukan Sandiaga Uno yang menganggap masyarakat tidak mengerti bagaimana mencari tahu data yang benar, melacak jenis pesawat dan rekam penerbangan setiap pesawat yang tidak begitu sulit. Pesawat dengan nomer registrasi PK-LQP hanya melakukan penerbangan dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang PP sebulan sekali sampai tragedi terjadi jatuh.

Volume produksi kebohongan Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi) volume kebohongannya di kubunya meningkat. Terutama pernyataan-pernyataan blunder yang dilontarkan Sandiaga Uno. Sejak menjadi cawapres saja, tercatat dia sudah membuat 4 pernyataan yang menghebohkan publik dari terindikasi sebagai informasi bohong atau hoaks.

Rentan waktu kebohongan Jauh sebelum penetapan capres dan cawapres Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Aktor-aktor kebohongan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno paling sering melontarkan kebohongan. Kebohongan ini bisa jadi sebenarnya diproduksi oleh timnya. Namun bahan-bahan statement tersebut miskin data sehingga cenderung menyesatkan. Selain itu, para elite politik di koalisi pengusungnya, sesperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, serta politisi lain juga kerap mengorkestrasi kebohongan-kebohongan tersebut.

Jangkauan dan jumlah percakapan bohong di media massa, sosial media Markas Besar Polri mengungkap ada 3.500 konten hoax atau bohong di media sosial tiap hari terutama menjelang Pilihan Presiden 2019. Hal ini ditegaskan Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Budi Setiawan dalam diskusi bertajuk ‘Kampanye Asyik, Damai, dan Antihoax’ di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 22 September 2019 (detik.com). Sementara itu, Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid mengungkap data serupa dengan Mabes Polri. Intinya konten hoax ini alias bohong ini semakin merajalela di media sosial. Selama September 2018, terdapat 52 dari 86 berita hoaks dengan konten politik. Dari 52 konten hoaks tersebut terbagi menjadi 36 hoaks menyerang pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dan sisanya menyerang pasangan Prabowo-Sandiaga. Anita menjelaskan, berdasarkan penelitian Mafindo selama Juli-September 2018, terdapat 230 hoaks dengan berbagai konten. Konten tertinggi yakni politik 58,7 persen, agama 7,39 persen, penipuan 7,39 persen, lalu lintas 6,96 persen, dan kesehatan 5,2 persen.

Anita mengatakan, sarana yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antara narasi dan foto 50,43 persen, narasi saja 29,96 persen, narasi dan video 14,78 persen dan gambar atau foto saja 4,35 persen. “Jadi bayangkan politik didominasi oleh hoaks. Hoaks yang sangat berkaitan dengan identitas dan prestasi, maksudnya mengenai denial prestasi seseorang,” ucapnya.

Prediksi kebohongan yang akan diputar ulang Kasus SARA agaknya bakal terus diputar berulang-ulang untuk menyerang Jokowi-Ma’ruf. Jokowi akan terus dicitrakan sebagai capres anti-Islam. Kemudian isu-isu sosial, ekonomi dan kemiskinan berbasis data dan riset (yang asal) juga akan kembali dimainkan untuk menyerang Jokowi, terutama kondisi dolar yang tidak setabil seperti sekarang ini. Kemudian isu kemiskinan dan ketimpangan sosial dan pertanian. Selain itu, kasus hukum Novel Basweda sudah pasti akan kembali digiling untuk mendowngrade kepemimpinan Jokowi yang belum bisa mengungkap kasusnya tersebut. Keadilan hukum dan HAM juga akan kembali diangkat. Berikutnya kasus Meikarta dan reklamasi juga akan digoreng sedemikian rupa, lalu dikait-kaitkan dengan orang-orang di kabinet Jokowi.

KesimpulanJokowi akan terus mendapat serangan berita bohong sebab tidak ada jalan lain bagi lawannya, kubu Prabowo-Sandi untuk tidak memainkan isu-isu tersebut. Apalagi Presiden PKS sudah mendeklarasikan dan membolehkan kampanye negatif di Pileg dan Pilpres nanti. Kubu Prabowo-Sandi sudah pasti akan berdarah-darah mencari segala kelemahan Jokowi, lalu mengeksploitasinya dan menjadikannya semacam isu untuk memperkuat posisinya dan melemahkan posisi Jokowi-Ma’ruf. Terlepas dari beragam isu yang digunakan, hal yang patut diperhatikan dalam melihat semua isu di atas adalah: pilihan diksi yang provokatif dan bombastis. Dengan diksi yang provokatif memudahkan siapa pun akan menanggapinya/mempercayainya tanpa berpikir panjang. Berharap lawan yang diserang akan melakukan blunder atau kesalahan kemudian dipermalukan dan diadili secara jalanan mengatasnamakan publik. Contoh paling mutakhir saat ini adalah istilah “bendera tauhid”. Diksi itu provokatif sekaligus menjebak pihak siapa pun. Tak ada makna tunggal atas hal itu. Jika isu SARA dan yang lain tak mempan, membelah umat cara lain yang akan digunakan. Dengan diksi “bendera tauhid” mereka berharap setiap muslim akan tergugah, karena istilah tauhid adalah hal mendasar dalam Islam, padahal istilah itu jebakan dan sebuah provokasi dan agitasi. Siapapun layak untuk diingatkan, pemenang yang mengambil hati publik dengan cara berbohong dan membelah rakyat, jangan berharap dia pernah dia dipercaya dan dia tidak akan pernah bisa menyatukannya kembali.